1. KEDARURATAN PSIKIATRI

Embed Size (px)

Citation preview

KEDARURATAN PSIKIATRIK

Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep,NsProdi S1 Keperawatan FIK Univ. Wiraraja Sumenep 2012

Kedaruratan Psikiatrik Keadaan gangguan dalam proses fikir, alam perasaan dan perbuatan yang memerlukan tindakan pertolongan segera

Gaduh Gelisah Bunuh Diri Perilaku Kekerasan & Menyerang

Gaduh Gelisah1. Tanda-tanda gaduh gelisah Bicara kacau Gelisah Mondar-mandir Berteriak- teriak Loncat-loncat Marah-marah Curiga +++ Sulit berkomunikasi

Gaduh Gelisah Lanjutan. . . . . . 2. Etiologi Penyakit gangguan fungsi sistem saraf pusat terutama pada usia lanjut. Penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat. Riwayat ketergantungan obat-obatan Adanya halusinasi

Gaduh Gelisah Lanjutan. . . . . .3. Penatalaksanaan Keadaan Gaduh Gelisah Mendeteksi adanya tanda-tanda gangguan mental penurunan kesadaran gangguan daya ingat,diorientasi dan gangguan fungsi intelektual. Apabila terdapat salah satu tanda organik kemungkinan dilatarbelakangi oleh gangguan mental organik RS Apabila tidak terdapat tanda organik Psikiater

Bunuh DiriAmerikakasus bunuh diri 30.000 orang/Th Indonesia Blm ada data yang pasti, namun Dan data yang ada, kasus bunuh diri berkaitan dengan masalah kesehatan jiwa diantaranya: 60% mengalami Depresi, 10% Skizofrenia 5% Dementia/Delirium 25% lainnya mempunyai diagnosa ganda yang berkaitan dengan Ketergantungan Alkohol.

Bunuh Diri Lanjutan. . . . . .1. Hal yang perlu diperhatikan untuk menduga adanya resiko bunuh diri

Adanya ide bunuh diri atau percobaan bunuh diri sebelumnya Adanya kecemasan yang tinggi, depresi yang dalam dan kelelahan Adanya ide bunuh diri yang diucapkan Ketersediaannya alat atau cara untuk bunuh diri Adanya riwayat keluarga yang melakukan bunuh diri Adanya kecemasan terhadap keluarga jika terjadi bunuh diri

Bunuh Diri Lanjutan. . . . . .2. Hospitalisasi tergantung pada Diagnosis Beratnya Depresi Kuatnya ide bunuh diri Kemampuan pasien dan keluarga mengatasi masalahnya Keadaan kehidupan pasien Tersedianya support sosial bagi pasien

Bunuh Diri Lanjutan. . . . . .3. Penatalaksanaan Percobaan Bunuh Diri Mengamankan jalan pernafasan. Memperbaiki fungsi kardiovaskulair. Mengeluarkan zat yang digunakan dari saluaran pencernaan dan Pengobatan. Bila tindakan pertolongan medik berhasil dengan baik, maka dilanjutkan dengan penatalaksanaan Psikiatrik. Bila tidak terdapat perbaikan keadaan fisik pada penatalaksanaan medik, maka penderita segera dirujuk kerumah sakit.

Perilaku Kekerasan & Menyerang1. Penyebab PK & Menyerang Gangguan proses pikir misal Skizofrenia Depresi Gangguan atau cemas

PK & Menyerang Lanjutan. . . . . .2. Tanda-tanda adanya perilaku kekerasan yang mengancam Kata-kata keras /kasar atau ancaman akan kekerasa Membawa benda-benda tajam atau senjata Adanya pikiran dan perilaku paranoid Adanya penyalah gunaan zat/intoksikasi alkohol Adanya halusinasi dengar yang memerintahkan untuk melakukan tindak kekerasan

PK & Menyerang Lanjutan. . . . . .3. Hal- hal yang bisa menjadi petunjuk untuk diperhatikan Adanya ide-ide kekerasan disertai rencana dan sarana yang tersedia Adanya riwayat kekerasan sebelumnya Adanya riwayat gangguan impuls termasuk penjudi, pemabuk, penyalahgunaan zat psikoaktif,percobaan bunuh diri ataupun melukai diri sendiri, Adanya masalah dalam kehidupan pribadi yang nyata.

PK & Menyerang Lanjutan. . . . . .4. Pengendalian Fisik Pasien yang Menyerang

Bersiaplah untuk tindakan cepat bila pasien tidak bereaksi terhadap permintaan verbal. Bila diperlukan pengendalian fisik, pastikan telah mempunyai cukup orang untuk memegang pasien. Siapkan keranjang usungan dan pengendali lain yang diperlukan

PK & Menyerang Lanjutan. . . . . . 5. Keamanan dalam Melakukan Intervensi Level I Intervensi tanpa kekerasan Memisahkan pasien dari pasien lain (jika mungkin) Pindahkan semua benda yang berpotensi untuk digunakan Pastikan kita mempersiapkan segala sesuatu jika keadaan mengkhawatirkan. Tetap tenang, dan supportif Berbicara jelas Menunjukkan rasa hormat dan berperilaku tidak menghakimi Selalu memberi jarak Tanyakan perasaan kecewa, putus asa dan rencana berikutnya

PK & Menyerang Lanjutan. . . . . . Level II : Membutuhkan minimum 5 orang. Dua orang mengontrol kedua tangan, dua orang mengontrol kedua kaki dan seorang mengontrol kepala. Satu orang sebagai pemimpin tindakan dan yang lain sebagai pengikut. Untuk memulai ke-5 orang berkumpul dan menunjukkan sikap percaya diri. Pemimpin dengan tenang mengatakan keperluannya

PK & Menyerang Lanjutan. . . . . . Level III Tindakan cepat Pada saat pemimpin memberikan signal untuk memegang ekstremitas maka yang lain melakukan tindakan secara bersamaan untuk kepala dan ekstremitas yang lain. Pasien langsung ditengkurapkan ke lantai dengan tangan dipunggung Ikat pasien pada daerah tertentu yang efektif untuk mengendalikan pasien.

Pendekatan Umum1. Selalu dalam keadaan rendah hati dan tenang. 2. Usahakan tidak menentang pasien, jika hal ini tidak dilakukan maka pasien akan marah dan cenderung tetap dalam kondisi gaduh gelisah. 3. Sampaikan pada pasien tentang siapa dan apa tugas kita sebagai Ners 4. Bicara dengan jelas, dan hindari kontak mata yang lama. 5. Selalu menjaga jarak

Pendekatan Umum Lanjutan. . . . . .6. Bersikap empati terutama pada pasien yang merasa kecewa atau putus asa 7. Hati-hati karena wawancara yang dilakukan dapat memicu perilaku kekerasan 8. Disarankan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan dalam waktu yang singkat 9. Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang inefisien untuk mendapatkan informasi pada keadaan ini.

Pendekatan Umum Lanjutan. . . . . .10. Bangun kepercayaan dengan pasien, Menawarkan makanan ataupun minuman akan mempercepat pasien kooperatif. 11. Jika mungkin perkenankan pasien untuk memilih perawatan seperti apa yang diinginkan. 12. Gunakan waktu secara efisien, jika pasien bersedia untuk diambil darah maka lakukan pemeriksaan pemeriksaan sesuai indikasi. Selalulah berfikir bahwa ini adalah kesempatan satu-satunya

TERIMAKASIH