231
 

ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 2: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 3: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

ii

ii

 

Page 4: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

i

ABSTRAK

Yulianti/11140541000003

Dampak Program Elderly Day Care Service terhadap

Kesejahteraan Lansia Studi Kasus di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Dharma Bekasi)

Lanjut usia dimana seorang manusia berada pada tahap

kehidupan akhir sebelum pada tahap kematian. Pada tahap ini

lansia memiliki banyak kebutuhan dan permasalahan yang

dialaminya. Permasalahan dan kebutuhan yang dialami sangat

kompleks yang terjadi pada lansia yaitu fisik, psikologis, sosial

dan spiritual. Maka dari itu Panti Sosial Tresna Budi Dharma

Bekasi memilikii program untuk meningkatkan kesejahteraan

lansia. Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

mengembangkan sebuah program bagi lansia yang tidak tinggal

di panti namun mendapatkan pelayanan sosial yang sama.

Program tersebut bernama Pelayanan Harian Lanjut Usia atau

Elderly Day Care Service.

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui proses

pelaksanaan program dan dampak program Elderly Day Care

Service yang dilakukan oleh Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi berpengaruh pada kesejahteraan lansia.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif jenis

deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian merupakan

kumpulan data dari wawancara, observasi, dan studi

dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa program Elderly Day

Care Service di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

memiliki pengaruh yang sangat positif bagi para lansia yang

mengikuti program tersebut. Selain itu, permasalahan baik fisik,

psikis, sosial dan spiritual sedikit demi sedikit teratasi dan

menjadikan lansia yang sejahtera yaitu aktif, mandiri dan

produktif.

Kata Kunci : Lansia, Elderly Day Care Service, Kesejahteraan

lansia

 

Page 5: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 6: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan

hidayah serta inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada

pengemban risalah dakwah Islam yaitu Rasulullah SAW beserta

keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berjalan

di jalan Allah samapi akhir zaman dan yang membawa ajaaran

Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

Peneliti sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan sekalipun peneliti telah berusaha

melakukan yang terbaik, kekurangan baik dari segi isi ataupun

dari teknik penulisan. Untuk itu, kritikan dan saran yang

bertujuan membangun sungguh merupakan masukan bagi peneliti

agar dapat bisa memperbaiki kembali sehingga bisa

menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi.

Berkat keridhoan dari Allah SWT, akhirnya skripsi ini

terselesaikan. Serta tak lupa peneleti menyampaikan ungkapan

terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan,

motivasi, dan arahan-arahan terhadap peneliti untuk dapat

menyelesaikan skiripsi ini. Dengan segala kerendahan hati

peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Wakli Dekan

Bidang Akademik. Ibu Dr. Roudhonah, MA sebagai Wakil

 

Page 7: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

iv

Dekan Bidang Administrasi Umum. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si

sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Ibu Lisma Dwiyati Fuaida, M.Si, sebagai Ketua Program

Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan Ibu Hj. Nunung Khairiyah, MA. Selaku Sekretaris

Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Dr. Siti Napsiyah, BSW,MSW, sebagai dosen

pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan dan memberikan motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah

memberikan wawasan dan keilimuan serta membimbing saya

dalam mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

5. Ibu Nurul Hidayati, MA sebagai dosen pembimbing

akademik.

6. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

seluruh Civitas Akademika yang telah memberikan

sumbangan wawasan dan keilmuan dan membimbing saya

selama mengikuti perkulian di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terimakasih telah membantu saya dalam memberikan

referensi buku, jurnal maupun skripsi.

 

Page 8: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

v

8. Kedua orang tuaku yang tercinta, yang tidak pernah henti

memberikan dukungan, kasih sayang dan cinta yang tak

pernah padam. Tidak pernah bosan untuk memberikan

semangat kepada penulis. Kata-kata tidak akan pernah bisa

mengambarkan rasa sayang dan terimakasih penulis, tidak

sanggup pula penulis membalas kebaikan dari kedua orang

tuaku yang sangat kucinta. Terima kasih yang istimewa untuk

ibu tercinta yang selalu membimbing menjadi pribadi yang

lebih baik hingga akhir hayatnya.

9. Kepada Kakakku dan keluarga, Mahmud Yunus dan

Kusmiyati yang terus mendukung adiknya agar tetap berjuang

dan semangat untuk menuntut ilmu di tanah rantau.

10. Kepada adikku tercinta Teguh Mulya Sandi yang terus

memotivasi penulis agar segera lulus dan bisa mengabdi di

tanah kelahiran

11. Kepada penghuni Kostan Mujahidah, Hikmawati, Indah

Permatasari Zuhdi, Nur Azizah, Rohmatul Hikmah, dan Suci

Indah yang selalu mendukung dan sama-sama berjuang untuk

menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada sahabat yang sedang berjuang di jalan Allah SWT

yaitu Miftahul Jannah Arha, Baniyatul Husna, Alfiani

Mufida, Nining, Nana, Shefira Salsabila, Fatimah Azzahra,

Cahayatunnisa, Hani Hidayatunnajah, Indah Permatasari

Zuhdi dan yang selalu memotivasi penulis untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini.

13. Kepada teman seperjuangan Kesejahteraan Sosial 2014 yang

selalu menemani dan memberikan dukungan kepada penulis.

 

Page 9: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

vi

14. Kepada teman Lembaga Dakwah Kampus Syahid Khususnya

Forkat An-Naml yang selalu mendukung dan memberikan

semangat untuk segera menyelesaikan skripsi bersama-sama.

15. Kepada teman-teman penerima beasiswa BIDIKMISI 2014

yang selalu berjuang dari semester awal hingga sekarang

16. Kepada seluruh pihak Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi

17. Opa dan Oma yang tergabung dalam program Elderly Day

Care Service di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi.

18. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan baik

moril maupun materil sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini.

Demikianlah skripsi ini peneliti persembahkan, penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khusunya dan

semua pembaca pada umumnya.

Ciputat, 19 Agustus 2018

Yulianti

 

Page 10: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i

PERNYATAAN.................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................ x

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii

DAFTAR BAGAN ............................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7

C. Batasan Masalah ........................................................................ 8

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 8

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................................................ 9

G. Metodologi Penelitian .............................................................. 11

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................. 21

A. Landasan Teori ......................................................................... 21

1. Dampak Program ..................................................................... 21

a. Pengertian Dampak .............................................................. 21

b. Pengertian Program .............................................................. 23

2. Elderly Day Care Service ........................................................ 24

a. Pengertian Elderly Day Care Service .................................. 24

b. Manfaat Elderly Day Care Service ...................................... 26

c. Tujuan Elderly Day Care Service ........................................ 26

3. Konsep Lanjut Usia .................................................................. 27

 

Page 11: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

viii

a. Definisi Lanjut Usia ............................................................. 27

b. Teori Proses Menua ............................................................. 29

c. Permasalahan Lanjut Usia .................................................... 32

d. Kebutuhan Lanjut Usia ........................................................ 35

4. Kesejahteraan Sosial Lansia..................................................... 39

B. Kajian Pustaka ......................................................................... 45

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 47

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA ................................... 51

A. Latar Belakang Lembaga ......................................................... 51

B. Visi, Misi, Motto dan Maklumat .............................................. 52

C. Sasaran ..................................................................................... 52

D. Tenaga Pelayanan .................................................................... 53

E. Stukrtur Organisasi .................................................................. 54

F. Sarana dan Pra sarana .............................................................. 54

G. Program Pelayanan PSTW Budi Dharma Bekasi .................... 55

H. Proses penerimaan WBS .......................................................... 60

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............................. 65

A. Proses Pelaksanaan Program Elderly Day Care Service .......... 68

1. Proses Sosialisasi Program Elderly Day Care Service ........ 68

2. Jumlah Klien Program Elderly Day Care Service ............... 69

3. Kegiatan Pelayanan .............................................................. 73

B.Dampak Program Elderly Day Care Service................................ 81

C.Dampak Program Elderly Day Care Service terhadap Kesejateraan

Sosial Lansia .................................................................................... 85

BAB V PEMBAHASAN/ANALISA ............................................... 109

A. Dampak Program Elderly Day Care Service ......................... 114

B. Diskusi: Lansia Sejahtera Perspektif Pekerja Sosial .............. 124

BAB VI PENUTUP .......................................................................... 129

A. KESIMPULAN ...................................................................... 129

 

Page 12: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

ix

B. SARAN .................................................................................. 131

C. IMPLIKASI ........................................................................... 131

 

Page 13: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pedoman Wawancara 14

Tabel 4.1. Kegiatan Program Elderly Day Care Service 73

Tabel 4.2 Data Informan 82

Tabel4.3 Perubahan Lansia setelah mengikuti program 108

 

Page 14: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Jumlah Peserta Elderly Day Care Service

berdasarkan Jenis Kelamin 70

Diagram 4.2 Jumlah Peserta Elderly Day Care Service

berdasarkan Tingkat Pendidikan 71

Diagram 4.3 Jumlah Peserta Elderly Day Care Service

berdasarkan Agama 71

Diagram 4.4 Jumlah Peserta Elderly Day Care Service

berdasarkan Usia 72

Diagram 4.5 Jumlah Peserta Elderly Day Care Service

berdasarkan tahun masuk 72

Diagram 4.6. Minat Peserta terhadap kegiatan Elderly Day Care

Service 81

Diagram 4.7. Jenis Penyakit Pada Lansia Peserta Elderly Day

Care Service 83

Diagram 4.8. Permasalahan Lansia Sebelum Mengikuti Program

Elderly Day Care Service 83

Diagram 4.9. Respon Peserta Lansia terhadap program Elderly

Day Care Service 84

 

Page 15: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Kegiatan senam 57

Gambar 3.2. Cek Kesehatan 57

Gambar 3.3. Persiapan kegiatan dan hasil handy craft 57

Gambar 3.4. Kegiatan kesenian, bernyanyi dan berjoged 57

Gambar 4.1. Cek tensi darah dilakukan oleh perawat 77

Gambar 4.2. Kegiatan Bimbingan Fisik 77

Gambar 4.3. Kegiatan Munggahan 78

Gambar 4.5. Kegiatan Hiburan 78

Gambar 4.6. Kegiatan peringatan hari kartini 79

Gambar 4.7. Kegiatan Peringatan hari 17 Agustus 80

Gambar 4.8 Transaksi jual beli 85

 

Page 16: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian 50

Bagan 3.1 Struktur Organsiasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi 54

 

Page 17: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Penlitian

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Surat Izin Peneltian

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Lampiran 5 Transkip Wawancara

Lampiran 6 Hasil Observasi

Lampiran 7 Data Klien

 

Page 18: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 19: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mendengar kata day care pasti semua orang mengenal kata

tersebut adalah kata lain dari penitipan anak meskipun tidak ada

unsur kata anak. Namun di sisi lain day care tidak hanya

ditujukan untuk anak-anak. Pada saat ini day care juga

diperuntukan untuk para lansia. Lansia yang menggunakan

program day care biasanya mereka mengisi waktu luang agar

mereka tetap produktif walaupun di usia lanjut.

Kehadiran program Elderly Day Care Service diakibatkan

oleh pertumbuhan lansia di Indonesia. Karena dengan

perumbuhan lansia yang sangat meningkat dituntut untuk lebih

memperhatikan perawatan dan kesejahteraan dari lansia.

Hadirnya Elderly Day Care Service sebagai suatu upaya

pemerintah memperhatikan perawatan dan skesejahteraan lansia.

Meningkatnya pertumbuhan lansia dibuktikan dengan hasil

sensus pada 2014(Badan Pusat Statistik 2014) menjelaskan

bahwa jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa,

setara dengan 8,03 persen dari seluruh penduduk Indonesia tahun

2014. Jumlah lansia perempuan lebih besar daripada laki-laki,

yaitu 10,77 juta lansia perempuan dibandingkan 9,47 juta lansia

laki-laki.

Mengutip dalam laman internet dari rehabilitasi

sosial(http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=artic

le&sid=1834) diakses pada 25 Januari 2018 pukul 12.50 Day care

 

Page 20: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

2

merupakan salah satu bentuk pelayanan sosial melalui Panti

Penitipan Lanjut Usia, fokus pelayanan dari program day care

adalah pelayanan sosial berupa : pemberian bantuan pangan,

kebersihan, perawatan kesehatan, pendampingan, rekreasi,

konseling dan rujukan.

Kehadiran Day Care merupakan salah satu upaya yang

dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan

lanjut usia. Sebagaimana telah dijelaskan dalam UU No 13 Tahun

1998 tentang Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia berdasarkan hak

dan kewajiban para lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai bentuk

penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia diberikan hak

untuk meningkatkkan kesejahteraan sosial yang meliputi

beberapa hal yaitu pelayanan keagamaan dan mental spiritual,

pelayanan kesehatan, pelayanan kesempatan kerja, pelayanan

pendidikan, kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana dan

prasarana umum, kemudahan dalam layanan dan bantuan huku,

perlindungan sosial, dan bantuan sosial.

Pelayanan Day Care sebagai upaya peningkatan

kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat

diberdayakan sehingga lanjut usia bisa berperan dalam kegiatan

pembangunan dengan syarat harus memperhatikan fungsi,

pengtahuan, keahlian dan kondisi fisik yang dimiliki. Selain itu,

dijelaskan dalam buku pedoman pelayanan terhadap lansia Day

Care sebagai alternative pelayanan yang tepat dalam

mempertahankan dan mengembangkan keberfungsian sosial

 

Page 21: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

3

lanjut usia serta merespon kebutuhan dan permasalahan sosial

lanjut usia.

Program Elderly Day Care Service hadir juga untuk

membantu para lanjut usia untuk memberdayakan diri mereka

sesuai dengan potensi dan keterampilan yang dimiliki. Karena

perlu kita ketahui bahwa kelompok penduduk lanjut usia sering

mendapatkan stigma negatif dari masyarakat diantaranya, lanjut

usia adalah orang yang tidak mampu menghasilkan apa-apa atu

tidak produktif lagi. Salah satu keberhasilan bagi lanjut usia agar

tetap aktif dan bahagia di usia senja adaah dengan cara

pemanfaatan potensi yang dimiliki sebaik-baiknya.

Pelayanan terhadap lansia bukan hanya peran dan tanggung

jawab pemerintah melainkan keluarga juga mempunyai peran

penting dalam memberikan pelayanan kepada lansia sebagai

lembaga awal atau primer. Karena peran keluarga sangat penting

di sini dalam melakukan pelayanan dan tanggung jawab yaitu

merawat dan membantu lansia menjangkau sumber-sumber

langka untuk memenuhi kehidupannya. Selain itu ketika lansia

mendapatkan pelayanan dari keluarganya sendiri, lansia akan

mendapatkan sentuhan dan dukungan dari keluarga untuk

melanjutkan hidupnya (Santrock 2011,223).

Tugas berharga dan mulia yang dapat diberikan oleh anak-

anak yang telah dewasa adalah mengordinasikan dan memonitor

layanan-layanan untuk orang tua lanjut usia yang sudah menurun

kemapuannya. Hal ini dapat meliputi menyediakan perawatan di

rumah dan memonitor kualitasnya, memberikan pelayanan medis,

mengatur bantuan umum, dan menangani hal keuangan.

 

Page 22: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

4

Dalam Islam menghormati dan berbakti kepada orang tua

adalah sebuah kewajiban seorang anak. Ini dibuktikan dengan

ayat Al-Quran pada surat Al-Isra ayat 23 -24 yang berbunyi

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan

menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada

ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di

antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut

dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu

mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah

kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka

Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap

mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:

"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana

mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Q.S Al-Isra:23-

24)

 

Page 23: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

5

Sangat jelas Allah memerintahkan seorang anak agar bisa

berbakti kepada orang tua dan jangan pernah kita menentang apa

yang orang tua perintahkan kepada anaknya. Selanjutnya

dijelaskan dalam (Suardiman 2011,33) bahwa orang tua lebih

tinggi kedudukannya daripada anak, sehingga anak sudah

seharusnya menghormati orang tua.

Program Elderly Day Care Service telah lahir di beberapa

negara sebelum negara Indonesia memiliki program tersebut.

Contohnya Israel, di negara tersebut ternyata pemerintah sudah

melaksanakan program tersebut untuk membantu pelayanan

terhadap lansia. Dalam penelitian di Israel (Esther Iecovich dan

Sara Carmel 2011, 443) menyebutkan bahwa pusat Elderly Day

Care Service mewakili layanan perawatan jangka panjang

berbasis masyarakat diperuntukan untuk orang lansia yang lemah.

Jenis layanan ini bertujuan untuk mempertahankan dan

melestarikan fungsi lansia yang lemah, yang memungkinkan

mereka untuk memenuhi beberapa kebutuhan perawatan jangka

panjang. Hal ini diyakini bahwa kehadiran Elderly Day Care

Service dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Kualitas hidup

antara orang-orang lansia adalah telah menjadi fokus utama bagi

penelitian dan pelaksana kebijakan sosial.

Sedangkan dalam penelitian yang berjudul Positive

Outcomes and Adult Day Care yang diteliti oleh (Judith A.

DePalma 2003, 342) menjelaskan bahwa Elderly Day Care

service berfungsi untuk orang tua yang tidak mampu tinggal di

rumah sendiri atau yang teriisolasi namun ingin tetap sebagai

orang tua yang mandiri. Karena pusat-pusat penitipan lansa

 

Page 24: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

6

tersebut memungkinkan lansia untuk berinteraksi dengan

kelompok sebaya yang dapat membantu lansia berinteraksi sosial

dengan masyarakat dan lingkungan sosial. Selain itu, di dalam

program, Elderly Day Care service banyak memuat kebutuhan

yang memang dibutuhkan oleh lansia. Seperti, kesehatan,

keterampilan, dan interaksi sosial lansia dengan teman

sebayanya.

Pembahasan di atas sudah cukup untuk menggambarkan

program Elderly Day Care Service. Hal menarik untuk

melakukan penelitian mengenai program Elderly Day Care

Service adalah program tersebut adalah program baru yang

diperkenalkan dan dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan

kesejahteraan sosial lansia. Selain itu, program Elderly Day Care

Service tidak menghilangkan peran keluarga dalam merawat

lanjut usia. Alasan lain untuk melakukan penelitian ini yaitu

peneliti ingin bisa memperkenalkan program Elderly Day Care

Service ke seluruh penjuru Indonesia karena program tersebut

belum terkenal di Indonesia (Judith A. DePalma 2003, 343).

Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi. Hal menarik dari tempat penelitian ini

karena lembaga tersebut adalah lembaga pertama yang

melaksanakan uci coba pelaksanaan program Elderly Day Care

Service. Uji coba pelakasanaan pelayanan day care pada lansia

ini diselanggarakan pada tahun 2005 di 3 lokasi yaitu PSTW

Budi Dharma Bekasi, PSTW Puspa Karma Nusa Tenggara Barat

dan Karang Werdha Yudistira Sidoarjo Jawa Timur. Sampai

tahun 2014 jumlah lokaasi penyelenggaraan pelayanan harian

 

Page 25: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

7

lanjut usia atau day care telah mencapai 26 lokasi di 23 provinsi

di Indonesia. Karena Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi sudah melaksanakan program Elderly Day Care Service

cukup lama, dihrapkan program tersebut sudah dirasakan

manfaatnya oleh klien yang menggunakan program tersebut.

Hasil dari penelitian terdahulu yang menjelaskan

mengenai evaluasi program Elderly Day Care Service

menjelaskan bahwa seharusnya sebuah program dalam suatu

lembaga harus mempunyai parameter keberhasilan yang ingin

dicapai. Maka dari itu, peneliti ingin menunjukan bahwa

program Elderly Day Care Service ini mempunyai manfaat dalam

kesejahteraan sosial lansia. Adapun aspek utama yang ingin

dilihat dari penelitian ini yaitu aspek biopsikososial dan

keberfungsian lansia sesuai dengan tujuan dari program Elderly

Day Care Service. Maka dari itu peneliti melakukan penelitan

dengan judul ―Dampak Program Elderly Day Care Service

terhadap Kesejahteraan Lansia (Studi Kasus di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan

bisa di peneliti identifikasi masalah apa saja yang ada penelitian

ini yaitu:

1. Program Elderly Day Care Service hadir karena

pertumbuhan lanjut usia yang sangat meningkat dan

membutuhkan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia

2. Program Elderly Day Care Service hadir sebagai

alternative peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia

 

Page 26: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

8

sehingga diharapan bisa mempertahanakan dan

mengembangkan potensi diri dan pemberdayaan lanjut

usia.

C. Batasan Masalah

Banyak hal yang dapat diteliti mengenai program pelayanan

day care bagi lansia namun dalam penelitian ini peneliti

membatasi permasalahan pada dampak program Elderly Day

Care Service terhadap kesejahteraan lansia.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut

1. Bagaimanakah dampak program Elderly Day Care

Service terhadap kesejahteraan lansia pada aspek

biopsikososial dan potensi diri lanjut usia?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian

tersebut memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dampak program Elderly Day

Care Service terhadap kesejahteraan sosial pada

aspek biopsikososial dan potensi diri lansia

2. Manfaat Penelitian

a. Segi Akademis

Manfaat penelitian dari segi akademis yaitu:

1) Penelitian ini dapat menambah wawasan

penulis berkaitan dengan teori, konsep dan

metodologi penelitian.

 

Page 27: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

9

2) Penelitian ini dapat menambah sumbangan

pengetahuan mengenai pelakasanaan

program Elderly Day Care Service.

b. Segi Praktis

Manfaat penelitian dari segi praktis yaitu:

1) Untuk bahan masukan bagi instansi atau

lembaga yang fokus menyelenggarakan

program Elderly Day Care Service.

2) Untuk bahan memperbaiki kualitas

pelayanan program Elderly Day Care

Service.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

1. Tesis Ayu Diah Amalia (2012) Mahasiswa pasca sarjana

Univeritas Indonesia yang berjudul ―Evaluasi Proses

Pelaksanaan Program Elderly Day Care Services tahun

2012 di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

Timur‖. Dalam penelitian ini, peneliti ingin

mendeskripsikan proses pelaksanaan program Elderly

Day care Service dan melihat kepuasan klien sebagai

feedback terhadap program tersebut. (Amalia 2012).

Persamaan penelitiam ini dengan penelitian peneliti

adalah melihat feedback atau dampak dari program

tersebut. Jika penelitian tersebut menjelaskan keseluruhan

feedback yang didapatkan klien. Sedangkan penelitian

peneliti lebih spesifik yaitu tentang kesejahteraan lansia.

2. Research Column Judith A. DePalma, PhD, RN yang

berjudul “Positive Outcomes and Adult Day Care”

 

Page 28: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

10

menjelaskan bahwa Elderly Day Care service berfungsi

untuk orang tua yang tidak mampu tinggal di rumah

sendiri atau yang teriisolasi namun ingin tetap sebagai

orang yang mandiri. Dalam penelitian yang akan peneliti

ajukan juga ingin melihat bahwa Elderly Day Care

Service bisa membantu lansia yang tidak mampu tinggal

sendiri dan ingin hidup mandiri dengan mempunyai

keahlian atau keterampilan.

3. Jurnal Internasional Clement I. Imhabekhai Department of

Adult Education, University of Benin, Benin City, Edo

State, Nigeria (2003) yang berjudul “Educational and

Social Welfare Programs For Olderpopulations in

Nigeria‖ penelitian ini menjelaskan bahwa sangat penting

program kesejahteraan sosial di bidang pendidikan untuk

lansia. Karena lansia sendiri membutuhkan sebuah

pendampingan pendidikan untuk mengembangkan potensi

lansia itu sendiri. (Imhabekhai 2003). Persamaan dengan

penelitian tersebut terdapat pada aspek kesejahteraan

sosial lansia melalui pendidikan. Pada penelitian peneliti

akan dijelaskan hasil program Elderly Day Care Service

pada kesejahteraan sosial lansia di aspek pendidikan dan

keterampilan

4. Jurnal Internasional Ester Lecovich and Sara Carmel

Departement of Sociology of Health and Gerontology,

Ber Gunion University of the Negev Beer-Sheva, Israel

(2011) yang berjudul ―Differences Between User and

Nonusers of Day Care Centre Among Frail Older People

 

Page 29: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

11

Person in Israel” penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui karekateristik lansia yang menggunakan dan

tidak menggunkan program Elderrly Day Care Service di

Israel dengan menggunakan 333 responden dan 81

diantaranya menggunakan program Elderrly Day Care

Service di Israel. Persamaan dalam penelitian ini peneliti

ingin mengetahu karakteristik lansia yang menggunakan

program Elderly Day Care Service.

5. Jurnal Internasional Elen L Brown Florida International

University 2014 yang berjudul “ Use of Adult Day Care

Service Centres in a Ethinaclly Diverse Sample of Older

Adult” pada penelitian ini berfokus pada kebutuhan lansia

pada program Elderly Day Care Service dan tidak adanya

diskriminasi pada semua golongan yang menggunakan

program Elderly Day Care Service. Sedangkan persamaan

dalam penelitian ini adalah berfokus pada kebutuhan

lansia yang menggunakan program Elderly Day Care

Service.

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

kualitatif. ―Bogdan dan Taylor yang dikutip Lexy J. Moleong

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.‖(Moleong

2007, 4).

 

Page 30: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

12

Sedangkan penulis lain seperti ― Denzin dan Lincoln 1987

menyatakan bahwa sebuah penelitian kualitatif adalah penelitian

yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud

menafsirkan fenomena-fenomena yang terjadi dan dilakukan

dengan jalan melibatkan berbagai metode yang (Moleong 2007,4)

Dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif

penulis mengharapkan dalam penilitian ini bisa menjawab dengan

rinci dan jelas apa yang diinginkan dalam penelitian ini.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah ―Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi‖ Sedangkan objek penelitiannya adalah

hanya fokus pada ―dampak program Elderly Day Care Service di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi‖

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan penulis langsung

pada sasaran penelitian yaitu pada pengelola program dan

pengguna program Elderly Day Care Service. Data yang penulis

dapatkan adalah dengan cara melakukan observasi pada program

tersebut dan wawancara kepada sasaran penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan penulis dari

sumber-sumber pendukung penelitian seperti dokumen, jurnal

dan buku yang menunjang penelitian penulis.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Peneltian ini dilakukan di Panti Soaial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi pada bulan Maret-Mei 2018.

 

Page 31: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

13

5. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu aspek dalam penelitian,

karena dari pengumpulan data peneliti bisa menemukan hasil

yang diinginkan dalam penelitian. Dalam pengumpulan data,

peneiliti harus bisa menentukan sampel dalam penelitian untuk

mendukung penelitian yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini, untuk menentukan objek atau

pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik pengambilan

data dengan pertimbangan tertentu dan kriteria tertentu.

Purposive sampling mempunyai pengertian yaitu pemilihan

sekelompok sampel didasarkan atas ciri-ciri atau sifat populasi

yang sudah diketahui sebelumnya (Hamidi 2010,89)

Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah lansia

yang menggunakan program Elderly Day care Service yang

berusia 60-70 tahun.

Setelah penentuan sampel, peneliti melakukan teknik

pengumpulan data dalam melakukan penelitiannya. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan 3 teknik unutuk

mengumpulkan data secara menyeluruh. Adapun teknik yang

akan dilakukan yaitu.

c. Teknik Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dan informan (Hamidi 2010,186).

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh

peneliti dengan seseorang yang terkait dengan permasalahan

 

Page 32: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

14

peneliti. Maksud melakukan wawancara, seperti ditegaskan oleh

Lincoln dan Guba (1985:266), antara lain: mengkonstruksi

mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

tuntutan, kepedulian dan lain-lain.

Dalam penelitian ini nantinya, peneliti akan melakukan

wawancara kepada beberapa pihak guna mengetahui pelaksanaan

pelayanan Elderly Day Care Service mengetahui standar-standar

pelaksanaan Elderly Day Care Service mengetahui respon lansia

dan keluarga lansia penerima layanan day care lansia di PSTW

Budi Dharma Bekasi.

Adapun pedoman wawancara dalam peneltian ini yaitu.

Tabel. 1.1 Pedoman Wawancara

No Narasumber Informasi yang

dibutuhkan

1 Kepala bagian

Rehabilitasi sosial di

PSTW Budi Dharma

Bekasi

Wawacara ke bagian

Rehabilitasi Sosial

untuk mengetahui

pelayanan sosial apa

saja yang diberikan ke

klien yang

menggunakan program

Elderly Day Care

Service. selain itu untuk

melihat perkembangan

program tersebut

 

Page 33: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

15

2 Pekerja sosial PSTW

Budi Dharma Bekasi

Wawancara ke pekerja

sosial di panti, peneliti

ingi mengetahui

pendekatan apa yang

dilakukan pekerja sosial

ke klien yang

menggunakan program

Elderly Day Care

Service

3 Pengasuh atau

pelaksana harian di

PSTW Budi Dharma

Bekasi

Wawancara ke

pengasuh atau perawat,

untuk mengetahui

perawatan apa yang

dilakukan oleh perawat.

Apakah sudah

memenuhi standar

modul pendampingan

yang dikeluarkan oleh

Kementrian Sosial

Republik Indonesia.

4 10 lansia yang

menggunakan jasa

pelayanan day care

lansia di PSTW Budi

Dharma Bekasi.

Wawancara kepada

klien untuk mengetahui

apa saja perubahan

yang dirasakan klien

setelah ikut serta dalam

 

Page 34: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

16

program Elderly Day

Care Service.

d. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian

manusia dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat

utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, hidung,

mulut dan kulit karena itu observasi adalah kemampuan

seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil

kerja pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera

lainnya. Dari pemahaman tersebut dapat diketahui bahwa

teknik pengumpulan data dengan cara observasi ini adaah

metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun

data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan (Bungin

2007,118)/

Dalam penelitian menggunakan teknik observasi, peneliti

pemeran serta sebagai pengamat. Peranan peneliti sebagai

pengamat dalam hal ini tidak sepennuhnya sebagai pemeran

serta tetapi melakukan fungsi pengamatan. Maka dari itu,

peneliti akan ikut serta dalam setiap kegiatan yang berhubungan

dengan Elderly Day care Service di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi.

e. Studi dokumentasi

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan

oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan

 

Page 35: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

17

topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Penghimpunan

informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan

penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi,

peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan,

ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun

elektronik lain (Moleong 2007,174).

Dalam penelitian ini nantinya, peneliti akan melakukan

studi kepustakaan guna menggali informasi terkait program

pelayanan day care di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi.

6. Teknik Analisis Data

Dari beberapa teknik analisis data dalam penelitian

kualitatif penulis dalam penelitian tersebut menggunakan teknis

analisis data Miles dan Huberman. Dalam teknis ini mereka

menegaskan bahwa penelitian kualitatif dilakukan secara siklus

melalui 3 tahap. Adapun tiga tahap dalam teknis ini yaitu

kodifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan(Afrizal

2014,178-180).

Tahap kodifikasi data merupakan tahap pengkodingan

data. Hal yang dimaksud dengan pengkodingan data adalah

peneliti memberikan nama atau penamaan terhadap hasil

penelitian. Cara melakukan tahap ini adala penulis menulis ulang

catatan-catatan lapangan hasil dari observasi, wawancara dan

dokumentasi. Setelah itu melakukan pemilihan informasi yang

penting dengan cara memberikan tanda pada setiap informasi

yang telah dipilih. Kemudian peneliti menginterpretasikan

 

Page 36: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

18

infromasi yang telah dipilih. Setelah itu peneliti mencari kaitan

antara kode dan memasukannya ke dalam satu kategori atau tema.

Tahap penyajian data adalah sebuah tahapan analisis

dimana peneliti menyajikan temuan penelitian berupa kategori

atau pengelompokan. Biasanya disajikan dalam bentuk diagram

atau matriks.

Tahap penarikan kesimpulan adalah suatu tahap lanjutan

dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan

data. Tahap ini adalah intreprtasi peneliti atas temuan dari suatu

wawancara atau sebuah dokumen. Setelah kesimpulan

didapatkan, peneliti kemudian mengecek kembali keabsahan

interpretasi dengan cara mengecek ulang proses koding dan

penyajian data untuk memastikan tidak ada kesahalan yang telah

dilakukan.

H. Sistematika Penulisan

1. BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdapat latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian (paradigma penelitian,

metode penelitian, subjek dan objek penelitian,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan

tinjauan pustaka), dan sistematika penelitian.

 

Page 37: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

19

2. BAB II KERANGKA TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang tinjauan umum

tentang pengertian implementasi program atau

kebijakan. Kemudian juga menjelaskan bagaimana

tinjauan kesejahteraan sosial lansia pada program

Elderly Day Care Service.

3. BAB III GAMBARAN UMUM : Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran

umum dan profil lembaga dari Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Dharma Bekasi. Pada bab ini

peneliti ingin mengetahui program apa saja yang

ada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi.

4. BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini membahas konsep secara deskriptif

mengenai Kesejahteraan Sosial Lansia yang

mengikuti program Elderly Day Care Service di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi.

5. BAB V PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi uraian yang mengaitkan latar

belakang, teori, dan rumusan teori baru dari

penelitian yang telah dilakukan.

6. BAB VI PENUTUP

Peneliti mengakhiri skripsi ini dengan

memberikan kesimpulan yang berfungsi

memberikan jawaban umum atas pertanyaan yang

 

Page 38: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

20

terdapat pada BAB I, serta diikuti saran dari

peneliti

 

Page 39: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Dampak Program

a. Pengertian Dampak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dampak) diakses pada 14

Februari 2018 pukul 10.42 WIB menjelaskan bahwa dampak

diartikan sebagai benturan, pengaruh yang kuat dan

mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Sedangkan

menurut Sumawarto menjelaskan dampak adalah sebuah

perubahan yang terjadi pada manusia terjadi sebagai akibat dari

aktivitas yang dilakukan manusia (Sumarwoto 2005,38).

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak

adalah perubahan yang terjadi karena adanya pengaruh atau

sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan manusia. Dampak

yang dihasilkan dari perubahan tersebut bisa berupa dampak

positif atau negatif.

Dampak bisa digunakan untuk menilai perubahan positif

atau yang dikaitkan dengan intervensi yang telah dilakukan oleh

pengguna baik yang sengaja maupun tidak sengaja. Evaluasi

dampak dalam sebuah program dilakukan untuk menjawab

pertanyaan : bagaimana hasil seperti kesejahteraan klien yang

telah melakukan intervensi yang ada? Evaluasi juga bisa

dikatakan untuk menjawab pertanyaan sebab-akibat. Dengan kata

 

Page 40: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

22

lain mereka mencari hasil perubahan ketika sudah mengikuti

program tertentu(White.H 2006,3).

Ada lima prinsip utama yang harus diperhatikan ketika

peneliti menilai dampak dari sebuah program. Adapun lima

prinsip utama yang dijelaskan oleh (Gertler dkk. 2011) :

1) Pembaur

Pada prinsip ini diberikan penjelasan alternatif hubungan

yang diamati (mungkin palsu) antara pelayanan dan hasil

pada program yang sedang dijalankan.

2) Bias seleksi

Pada prinsip ini hanya menganalisis kasus yang khusus

dalam prinsip pembaur. Pada prinsip ini klien yang

dianalisis tidak diambil secara acak, klien harus benar-

benar mengikuti program pelayanan agar dalam proses

analisis program tersebut tidak terjadi bias atau

kesalahan.

3) Spillover

Prinsip ini disebut sebagai penularan dalam kasus

evaluasi, artinya ketika kita menganalisis atau

mengevaluasi dampak program hadirkan satu pembanding

untuk melihat perbedaan dari program yang sudah

dijalankan.

4) Kontaminasi

Pada prinsip ini terjadi ketika peneliti menganalisis klien

terhadap program yang sedang dijalankan memiliki akses

pelayanan di luar program yang bisa mempengaruhi hasil

yang diinginkan.

 

Page 41: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

23

5) Heterogenitas Dampak

Prinsip mengacu pada perbedaan dampak yang

disebabkan oleh jenis dan konteks penerima. Evaluasi

dampak kualitas tinggi akan menilai sejauh mana

kelompok yang berbeda (misalnya, yang kurang

beruntung) mendapat manfaat dari intervensi serta

pengaruh potensial dari konteks pada dampak. Tingkat

bahwa hasil dapat digeneralisasikan akan menentukan

penerapan pelajaran yang dipelajari untuk intervensi

dalam konteks lain.

b. Pengertian Program

Program adalah unsur pertama yang harus ada demi

terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa

aspek, disebutkan bahwa di dalam setiap program dijelaskan

mengenai tujuan kegiatan yang akan dicapai, kegiatan yang

diambil dalam mencapai tujuan, aturan yang harus dipegang dan

prosedur yang harus dilalui, perkiraan anggaran yang dibutuhkan

dan strategi pelaksanaan.

Menurut Gittinger dalam Soeharto 2005 mengatakan

bahwa ―program pada dasarnya adalah kumpulan kegiatan yang

dapat dihimpun dalam suatu kelompok yang sama secara mandiri

atau bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang

sama.. mengartikan program sebagai segala sesuatu yang dicoba

lakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau

pengaruh (Suharto 2005,30).

Program adalah kegiatan atau aktivitas yang dirancang

untuk melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu

 

Page 42: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

24

yang tidak terbatas. Kebijakan bersifat umum dan untuk

meralisasikan kebijakan tersebut maka disusun berbagai jenis

program.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa program adalah suatu

kumpulan kegiatan yang disatukan dalam suatu kelompok atau

instansi untuk mengaharapkan hasil atau pengaruh terhadap

sasarannya sesuai dengan tujuan program tersebut.

2. Elderly Day Care Service

a. Pengertian Elderly Day Care Service

Kementrian Sosial RI mengembangkan program day care

services atau Program Pelayanan Harian Lanjut Usia (PHLU)

(Kementrian Sosia RI 2014,61). Pelayanan ini adalah suatu

model pelayanan dimana lansia datang ke lokasi pelaksanan

program yang dilaksanakan secara baik dalam batas waktu

tertentu. Batas waktu pelaksanan Pelayanan Harian Lanjut Usia

(PHLU) tidak lebih dari jam dan lansia tidak menginap agar

tidak memisahkan lansia dengan keluarga dan masyarakat.

Pelayanan Harian Lanjut Usia (PHLU) ini diharapkan

sebagai alternatif pelayanan yang tepat dalam mempertahankan

dan mengembangkan keberfungsian sosial lanjut usia serta

merespon kebutuhan dan permasalahan lanjut usia secara

memadai guna mewujudkan kesejahteraan sosial lanjut usia. Di

samping itu, program tersebut diharapkan dapat membantu

pemenuhan kebutuhan lanjut usia yang tidak dapat diberikan oleh

keluarganya.

Model pelayanan harian awalnya dikembangkan di panti-

panti sosial lanjut usia, karena dianggap bahwa pada umumnya

 

Page 43: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

25

panti mempunyai sarana untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan

harian lanjut usia dan memperluas jangkauan pelayanan panti,

sekaligus agar masyarakat dapat mengetahui tentang aktivitas

yang ada didalam panti, dan penerima manfaat panti dengan

peserta PHLU dapat berinteraksi.

Namun setelah dilaksanakan uji coba ternyata

dimasyarakatpun dapat dikembangkan model PHLU.

Pelaksanaan PHLU telah diselenggarakan sejak tahun 2005 dan

sampai dengan saat ini berjalan dengan baik.

Pada umumnya, Elderly Day Care Service dirancang

untuk memberikan program-program sosial terapi dan beberapa

layanan kesehatan untuk orang dewasa dan tangguh untuk

perawat. Tujuan yang dimaksudkan dari Elderly Day Care

Service adalah untuk agar lansia lebih lama berada di rumah

mereka serta memelihara dan memulihkan fungsi kognitif dan

fisik lansia.

Elderly Day Care Service berfungsi untuk orang tua yang

tidak mampu tinggal di rumah sendiri atau yang teriisolasi

namun ingin tetap sebagai orang yang mandiri. Karena pusat-

pusat penitipan lansia tersebut memungkinkan untuk interaksi

dengan kelompok sebaya yang dapat membantu keluarga dalam

melakukan perawatan kepada lansia (Judith A. DePalma 2003,

323) Pengasuh keluarga mungkin merasa bersalah bahkan

mempertimbangkan sumber daya seperti itu. Dengan

mengeksplore dan mendiskusikan faktor-faktor yang tercantum

di atas, keluarga dan perawat mungkin dapat menerima hasil

 

Page 44: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

26

positif yang mungkin dari sumber daya tersebut untuk semua

yang terlibat.

Perawat kesehatan rumah mungkin memainkan peran

penting dalam mempromosikan diskusi dari perspektif

kesejahteraan total unit keluarga. Penelitian lebih formal

diperlukan untuk menentukan siapa yang diuntungkan paling

banyak dari pusat hari dewasa dan apa yang masuk akal untuk

mengharapkan hasil yang positif bagi anggota keluarga yang

berpartisipasi di pusat dan anggota keluarga lainnya.

b. Manfaat Elderly Day Care Service

Sebagai alternatif pelayanan yang tepat dalam

mempertahankan dan mengembangkan keberfungsian sosial

lanjut usia serta merespon kebutuhan dan permasalahan lanjut

usia secara memadai guna mewujudkan kesejahteraan sosial

lanjut usia. Di samping itu, PHLU diharapkan dapat membantu

pemenuhan kebutuhan lanjut usia yang tidak dapat diberikan oleh

keluarganya.

c. Tujuan Elderly Day Care Service

Adapun tujuan dari program Elderly Day Care Service

yaitu, meningkatnya kemampuan lanjut usia untuk menyesuaikan

diri terhadap proses perubahan dirinya secara fisik, mental dan

sosial, terpenuhinya kebutuhan dan hak lanjut usia agar mampu

berperan dan berfungsi di masyarakat secara wajar. meningkatnya

peran serta keluarga dan masyarakat dalam pendampingan dan

perawatan di PHLU. terciptanya rasa aman, nyaman dan tentram

bagi lanjut usia, dengan tetap tinggal bersama keluarga dengan

tetap dapat mengikuti aktifitas di PHLU.

 

Page 45: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

27

3. Konsep Lanjut Usia

a. Definisi Lanjut Usia

Lanjut Usia merupakan proses perubahan biologis atau

fisik secara terus menerus yang dialami oleh setiap manusia pada

semua tingkatan umur dan waktu (Suardiman 2011,12).

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup

seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai

meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat

fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Proses menua lansia adalah proses alami yang disertai

adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, ataupun sosial yang

salin berinteraksi satu sama lain. Menurut Hurlock (2002).

Secara umum orang lanjut usia dalam meneliti kehidupannya

dapat dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua

akan diterima dengan wajar dengan kesadaran yang mendalam.

Kedua, manusia usia lanjut cenderung menolak datangnya masa

tua, tidak mau menerima realitas yang ada.(Marliani 2015,240)

Usia tua adalah periode penutup dalam rentang kehidupan

manusia yaitu suatu periode dimana seseorang yang telah ―

beranjak jauh ‖ dari periode dahulu yang lebih menyenangkan,

atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Bila

seseorang yang sudah beranjak jauh dari periode hidupnya

terdahulu, ia sering melihat masa lalunya dnegan penuh

penyesalan, dan cenderung ingin hidup pada masa sekarang

mencoba mengabaikan masa depan.

Perubahan fisiologis ini berpengaruh secara langsung atau

tidak langsung pada fungsi sosial yang juga perubahan peran

 

Page 46: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

28

dalam statusnya di masayarakat. Misalnya, orang harus

mengundurkan diri dari jabatannya (pensiun), tidak lagi perkasa,

tidak bisa menjadi olahragawan dan sebagainya, perubahan yang

terjadi pada manusia usia lanjut sangat bervariasi dan individu.

Individu yang satu berbeda dari individu yang lain balik dalam

irama maupun intesitas gejalanya.

Menua adalah suatu keadaan yang terjadi dalam keidupan

manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak

hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak

permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah,

yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya

yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara

biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti

mengalami kemunduruan, misalnya kemunduran fisik yang

ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi

mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin

memburuk, gerakan lambat dan bentuk tubuh yang tidak

proposionalnya (Artinawati 2014,12).

Menua adalah suatu proses menghilangnya secara

perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/

mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak

bertahan terhadap infeksi dan emperbaiki kerusakan yang

diderita.

 

Page 47: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

29

b. Teori Proses Menua

1) Teori Biologis

a) Teori radikal bebas

Radikal bebas merupakan produk metabolisme seluler

bagian molekul dalam tubuh manusia yang sangat aktif. Molekul

ini memiliki muatan ekstraseluler kuat yang ingin meciptakan

reaksi dengan protein., mengubah bentuk dan sifatnya, molekul

ini juga dapat bereaksi dalam lipid yang berada dalam membrane

sel, mempengaruhi permeailitasnya atau dapat berikatan dengan

organ sel (Marliani 2015,13).

Teori ini menyatakan bahwa penuaan pada manusia

disebakan karena terjadinya kerusakan pada bagian tubuh

manusia akibat senyawa yang beroksidasi.

b) Teori Cross link

Teori cross link menyatakan bahwa penuaan terjadi

karena molekul kolagen dan elastin, komponen jaringan ikat,

membentuk senyawa yang lama meningkatkan rigiditas sel, cross

link diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan senyawa

antara molekul-molekul yang normalnya terpisah (Marliani

2015,14).

Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa lansia akan

mengalami perubahan bentuk fisiknya, seperti tanggalnya gigi

dan kulit mengalami kerutan.

c) Teori Imunilogi

Beberapa teori menyatakan bahwa penurunan atau

perubahan dalam keektifan sistem imun berperan dalam penuaan.

Mekanisme selular tidak teratur diperkirakan menyebakan

 

Page 48: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

30

serangan pada jaringan tubuh autoagresi atau penurunan imun.

Dengan bertambahnya usia, kemampuan sistem imun untuk

menghancurkan bakteri, virus dan jamur melemah. Bahkan

sistem ini mungkin tidak memulai serangannya sehingga sel

mutase terbentuk beberapa kali. Maka dari itu semakin usia

bertambah fungsi sistem imun kehilangan keefektifan, penurunan

imun yang berhubungan dengan penurunan fungsi (Marliani

2015,14)

2) Teori Psikososial

a) Teori Disengagement

Teori yang dikemukakan oleh Cumming dan Henry pada

tahun 1961 berpendapat bahwa semakin tinggi usia manusia akan

diikuti secara berangsur-angsur oleh semakin mundurnya

interasksi sosial, fisik, dan emosi dengan kehidupan dunia (Siti

Partini Suardiman 2011,107) .

Usia lanjut yang mengundurkan diri pada interaksi sosial

dengan masyarakat adalah hal yang sangat normal karena usia

lanjut sudah tidak dapat memenuhi tuntutan dari masyarakat.

Teori ini menyatakan bahwa orang yang menua menarik

diri dari peran yang biasanya dan terikat pada diri sendiri. ada

empat dasar yang meliputi teori ini yaitu

Individu yang menua dan masyarakat secara bersama-

sama menarik diri

Disengagement adalah instrik dan tidak dapat dielakan

baik secara biologis dan psikologis

Disengagement dianggap perlu untuk keberhasilan

penuaan

 

Page 49: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

31

Disengagement bermanfaat bagi lansia dan masyarakat.

b) Teori aktivitas

Teori aktivitas yang dikemukakan oleh Neugarten

menolak teori disengagement. Teori ini meenyatakan bahwa agar

usia lanjut berhasil maka usia lanjut harus seaktif mungkin bahwa

semakin tua seseorang akan semakin memelihara hubungan

sosial, fisik maupun emosionalnya (Suardiman 2011, 108).

Teori aktivitas tidak menyetujui teori disengagement dan

menegaskan bahwa kelanjutan aktivitas dewasa tengah sangat

penting untuk keberhasilan penuaan. Lemon et.al berpendapat

bahwa orang tua yang aktif secara sosial lebih cenderung

menyesuaikan diri terhadap penuaan yang baik.

Teori ini sangat mendukung para lanjut usia untuk aktif

dalam kegiatan sosial dan sebagainya.

c) Teori Kontinuitas

Teori ini dikemukakan oleh pakar gerontology yaitu Robert

Atchley (1989), yang berpendapat bahwa manusia perlu tetap

mempertahankan hubungan antara masa lalu dan masa kini

(Suardiman 2011,108).

Dalam hal ini, aktivitas adalah hal yang penting bukan

untuk dirinya sendiri melainkan untuk representasi yang

bersinambungan dari suatu gaya hidup. Bagi lanjut usia yang

sangat aktif dalam melakukan kegiatan itu akan sangat penting

untu kesinambungan tingkat aktivitas yang lebih tinggi. Karena

ada sebagian lanjut usia yang sangat senang jika mengikuti

aktivitas yang sama dengan apa yang dikerjakan di masa lalu.

 

Page 50: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

32

c. Permasalahan Lanjut Usia

Penjelasan mengenai usia lanjut membantu kita untuk

mengklasifikasikan apa saja masalah dan kebutuhan lansia.

Adapun masalah yang terjadi pada lansia yaitu (Marliani

2015,243).

1) Masalah Ekonomi

Permasalahan lanjut usia sebagaimana manusia lainnya,

lansia juga membutuhkan untuk menunjang kehidupannya.

Kebutuhan yang diperlukan lansia berupa kebutuhan fisiologis

dasar, kasih sayang, dihargai dan mengatualisasikan diri. Dengan

datangnya masa pensiun, penghasilan juga berkurang,

penghargaan dan status juga mulai berkurang. Maka dari itu,

lansia mempunyai permasalahan dalam masalah ekonomi.

Usia lanjut ditandai dengan menurunnya produktivitas

kerja. Memasuki masa pensiun atau berhentinya pekerjaan utama.

Hal ini berakibat pada menurunnya pendapatan kemudian yang

terkait dengan pemenuhan kehidupan sehari-hari, seperti sandang,

pangan papan, kesehatan, rekreasi dan kebutuhan sosial. pada

sebagian usia lanjut, karena kondisinya yang tidak

memungkinkan, berarti masa tua tidak produktif lagi dan

berkurang bahkan tidak mempunyai penghasilan (Suardiman

2011,9).

Pada sisi lain, lanjut usia dihadapkan kepada berbagai

kebutuhan yang sangat meningkat, seperti kebutuhan akan

makanan yang bergizi dan seimbang, pemeriksaan kesehatan

 

Page 51: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

33

secara rutin, perawatan bagi yang mempunyai penyakit menahun,

rekreasi dan kebutuhan sosial.

2) Masalah Sosial Budaya

Lansia juga mengalami perubahan pada aspek sosial

budaya yang menonjol seperti kurangnya kontak sosial dengan

anggota masyarakat di lingkungan rumahnya. Dalam hal tersebut

lansia akan lebih tertutup dalam menceritakan masalahnya

kepada keluarga atau orang lain apabi la masa lalulunya kurang

baik

Perubahan aspek sosial budaya yang menonjol dalam

kehidupan kaum lanjut usia adalah kurangnya kontak sosial

dengan anggota masyarakat. Berhentinya kelompok ini dari

pekerjaan formalnya sering menjadi penyebab utamanya. Pada

masalah ini biasnaya lansia kan lebih tertutup dalam

menceritakan masalah kepada orang lain apabila masa lalunya

tidak seindah yang mereka pikirkan.

Ketika lanjut usia kurang melakukan kontak sosial dengan

masyarakat akan mempengaruhi perubahan nilai sosial

masyarakat yang mengarah kepada tatanan masyarakat yang

bersifat individualistik, berpengaruh bagi para lanjut usia yang

kurag mendapat perhatian, sehingga sering tersisih dari

kehidupan masyarakat terlantar. Kurangya kontak sosial

mengakibatkan perasaan kesepian, dan murung (Suardiman

2011,12)

Untuk meminimalisir lanjut usia yang mengalami masalah

sosial seperti di atas perlu dibentuk kelompok –kelompok usia

lanjut yang memiliki kegiatan mempertemukan para anggotanya

 

Page 52: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

34

agar kontak sosial berlangsung. Kontak sosial ini sangat berguna

untuk lanjut usia agar memiliki kesempatan untuk saling betukar

informasi, saling belajar dan becanda. Kontak sosial akan

mendatangkan perasaan senang yang tidak dapat dipenuhi bila ia

dalam keadaan sendirian.

3) Masalah Kesehatan

Pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses

penuaan yang berakibat pada kelemahan organ, kemunduruan

fisik, timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit

degenerative. Hal ini akan menimbulkan masalah kesehatan,

sosial, dan membebani perekonomian baik pada usia lanjut

maupun pemerintah karena masing-masing penyakit mem erlukan

dukungan dana atau biaya (Suardiman 2011,13)

Masa tua di tandai oleh penurunan fungsi fisik dan rentan

terhadap berbagai penyakit. Ini disebabkan oleh menurunnya

fungsi berbagai organ tubuh. Diperlukan pelayanan kesehatan

untuk meningkatnya derajat kesehtan dan mutu kehidupan usia

lanjut agar tercapai masa tua yang berguna dan bahagia dalam

kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan

keberadaannya.

Jenis penyait yang sedring diderita lansia pada umumnya

adalah kadivaskuler, muskuloselektaf, TBC, paru, bronchitis

asma dan gangguann pernafasan. Kemudian, permasalahan yang

muncul adalah bagaimana melakukan perawatan dan pelayannan

kesehatan maksimal dan penanganan biaya kesehatan. Karena

pelayanan kesehatan bagi para manula di Indonesia masih

kurang.

 

Page 53: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

35

4) Masalah Psikologis

Masalah psikologis yang dihadapi oleh lanjut usia pada

umumnya meliputi kesepian, terasing dari lingkungan,

ketidakberdayaan, perasaan tidak berguna, kurang percaya diri,

ketergantungan keterlantaran, terutama bagu lanjut usia yang

miskin, post syndrome, dan sebagainya (Suardiman 2011,15).

Permasalahan selanjutnya yang terjadi pada lansia adalah

kurangnya perhatian dan dukungan dari lingkungan sosial hal

tersebut terjadi biasanya karena hilangnya jabatan atau

kedudukan mengakibatkan konflik atau guncangan. Berbagai

persoalan tersebut bersumber danri menurunnya fungsi-fungsi

fisik dan psikis sebagai akibat dari proses penuaan.

Aspek psikologis dapat menjadi faktor penyebab

sekaligus menjadi faktor akibat. Sebagai faktor penyebab, aspek

psikologis yang muncul mempengaruhi aspek-aspek lain secara

langsung. Adapun sebagai faktor akibat, aspek psikologis yang

sering muncul pada lansia, antara lain kesepian, keterasingan dari

lingkungan, ketidakberdayaan dan ketelantaran.

d. Kebutuhan Lanjut Usia

Terjadinya masalah-masalah tersebut karena adanya

kebutuhan-kebutuhan lansia yang tidak terpenuhi oleh keluarga

atau institusi yang melakukan perawatan kepada lansia. Adapun

kebutuhan dari lansia yaitu

1) Kebutuhan Ekonomi

Pada saat sudah mencapai usia tua, seseorang akan kurang

minatnya terhadap uang. Kesadaran tersebut sejalan dengan

bertambahnya usia. Karena saat lansia sudah tidak memiliki

 

Page 54: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

36

pekerjaan otomatis lansia tidak ada pemasukan (Hurlock

2014,396).

Apabila pendapatan orang usia lanjut secara drastis

berkurang maka minat mencari uang tidak lagi berorientasi pada

apa yang ingin mereka beli tapi lebih berorientasi kepada

kebutuhan lansia agar mereka dapat mandiri.

2) Kebutuhan Fisik

Karena lansia mengalami periode kemunduran dalam

hidupnya, sehingga lansia mengalami perubahan-perubahan yang

signifikan termasuk kebutuhan fisik lansia. Agar mengantisipasi

perubahan tersebut, kita harus mengetahui kebutuhan fisik apa

yang dibutuhkan lansia. Adapun kebutuhan fisik pada lansia yaitu

(Hurlock 2014,430).

Suhu ruangan di rumah harus seimbang, karena lansia

sendiri tidak tahan terhadap suhu terlalu panas dan terlalu

dingin

Orang lanjut usia memerlukan jendela yang lebar agar

banyak cahaya yang masuk untuk mengimbangi

penglihatan lansia

Peralatan rumah tangga mereka harus didisain dengan

mengutamakan keselamatan dan kemerdekaan orang usia

lanjut dalam mempergunakannya.

Tersedia ruangan yang cukup luas untuk rekreasi dan

hiburan di dalam atau di luar rumah

Tingkat kegaduhan harus dikontrol, terutama di waktu

malam hari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

 

Page 55: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

37

mendesain kamar untuk tidur terletak dibagian yang sepi

dari rumah

Ruangan untuk duduk-duduk sebaiknya ada pada lantai

pertama agar dapat dihindari kemungkinan jatuh dari

tangga

Kebutuhan lainnya untuk menunjang fisik lanjut usia

diantaranya yaitu, aktivitas fisik dan nutrisi. Aktivitas fisik

berfungsi untuk menjaga kecepatan, stamina, kekuatan, dan daya

tahan. Selain itu aktivitas fisik bermanfaat untuk mengurangi

peluang cidera dengan menjadikan sendi dan otot lebih kuat serta

lebih lentur. Sedangkan nutrisi berfungsi untuk menurunkan

resiko penyakit yang dialami lansia (E.Papalia, Sally Wendkos

Old, dan Ruth Duskin Feldman 2011,866-867).

1) Kebutuhan Sosial

Bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang

merasa menderita karena jumlah kegiatan sosial yang

dilakukannya semakin berkurang. Hal ini lazim diistilahkan

sebagai lepas dari kegiatan masayarakat (Social Disengagement),

yaitu proses pengunduran diri secara timbal balik pada masa

lanjut usia dari lingkungan sosial (Hurlock 2014,398).

Social Disengagement pada usia lanjut sering

diungkapkan dalam bentuk penyusutan sumber-sumber yang bisa

dimanfaatkann untuk melakukan kontak sosial dan menurunnya

partisipasi sosial. Namun, bagi sebagian besar orang lanjut usia

kejadian ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan

sosialnya yang telah dibentuk dan dilakukan selama masa dewasa

dini.

 

Page 56: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

38

Meskipun lansia menarik diri dari masyarakat, lansia tidak

menampikan untuk dapat mempunyai hubungan sosial atau

kontak sosial dengan masyarakat.

2) Kebutuhan Psikologis

Kebutuhan Psikologis merupakan kebutuhan yang akan

rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, serta akan

rasa kasih sayang, dan kebutuhan akan aktualisasi diri,

Orang yang berusia lanjut biasannya mempunyai

kebutuhan yang bersifat pribadi. Adapun kebutuhan psikologis

pada lansia yaitu (Hurlock 2014,430)

Orang lanjut usia membutuhkan kasih sayang dari kerabat

dekat seperti keluarga dan sahabatnya untuk mengisi

kekosongan hari-harinya dan lansia menginginkan sering

berkomunikasi dengan kerabat dekatnya.

Orang usia lanjut usia sebaiknya tinggal dekat dengan

lingkungan keluarganya agar lansia mendapatkan

perawatan dan perhatian yang lebih.

Orang lanjut usia sebaiknya tinggal dekat dengan toko dan

organisasi masyarakat diharapkan lansia bebas dalam

menentukan waktu dan jenis kegiatan

Tersedia sarana hiburan dan rekreasi agar lansia tidak

merasakan bosan dalam melakukan kegiatannya.

3) Kebutuhan Spiritual

Seseorang telah mencapai tahapan usia lanjut menjadi

lebih tertarik pada kegaitan keagamaan karena hari kematiannya

semakin dekat, atau mereka tidak mampu, tetapi pada umumnya

mereka tidak harus tertarik pada kegiatan keagamaan karena

 

Page 57: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

39

kegiatan tersebut dapat menciptakan minat baru atau merupakan

titik perhatian baru (Hurlock 2014,401).

Semakin lanjut usia seseorang, biasanya semakin kurang

tertarik pada kehidupan dunia dan lebih mementingkan tentang

kematiannya. Pendapat tersebut memang benar, khususnya bagi

orang yang kondisi fisik dan mentalnya semakin memburuk.

Pada waktu kesehatannya memburuk, mereka cenderung

berkonsentrasi pada masalah kematian dan mulai dipengaruhi

oleh perasaan seperti itu. Hal ini secara langsung bertentangan

dengan pendapat orang muda yang menganggap kematian bagi

mereka tampaknya masih jauh dan karena itu mereka kurang

memikirkan kematian.

4. Kesejahteraan Sosial Lansia

Kesejahteraan berasal dari kata ―sejahtera‖. Sejahtera ini

mengandung makna dari bahasa Sansekerta ―Catera‖ yang berarti

Payung. Dalam konteks ini, kesejahteraan yang terkandung dalam

arti ―Catera‖ adalah orang yang sejahtera yaitu orang yang bebas

dari kemiskinan, kebodohan, kekhawatiran, ketakutan, sehingga

hidup yang dirasakan menjadi aman dan tenteram baik lahir

maupun batin. Sedangkan Sosial berasal dari kata ―Socius‖ yang

mengandung arti teman, kawan dan kerja sama. Orang sosial

adalah orang yang bisa melakukan hubungan yang baik dengan

orang lain dan lingkungannya. Jadi dari arti kesejahteraan dan

sosial dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial dapat

diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang dapat

memenuhi kebutuhannyan bisa berhubungan dengan lingkungan

secara baik (Fahrudin 2012,8)

 

Page 58: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

40

Kesejahteraan Sosial menurut Midgley adalah suatu

kondisi atau keadaan manusia yang tercipta ketika berbagai

permasalahan dapat dikelola dengan baik;ketika kehidupan

manusia terpenuhi dan ketika kesempatan sosial dapat

dimaksimalkan (Rukminto 2013,23)

Kesejahteraan sosial menurut Friedlander tahun 1980

adalah kegiatan yang terorganisir yang bertujuan membantu

menuju penyesuaian bersama individu dan lingkungan sosial

mereka. Tujuan ini dicapai melalui penggunaan teknik dan

metode yang dirancang untuk memungkinkan individu, kelompok

dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka dan

memecahkan masalah penyesuaian mereka terhadap pola

perubahan masyarakat dan melalui tindakan kerja sama untuk

meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial (Friedlander 1968,10)

Berbeda dengan Friedlander yang menjelaskan bahwa

kesejahteraan sosial adalah kegiatan teroganisir, Romanyshyn

(1971) menggunakan definisi yang luas untuk menjelaskan

kesejahteraan sosial yang meliputi semua bentuk pendekatan

sosial yang mempunyai perhatian pada fokus utama dan langsung

denga peningkatan kesejahteraan individu dan masyarakat secara

keseluruhan.

Kesejahteraan sosial mencakup persedian atau

pembekalan proses-proses yang secara langsung

berkenaan dengan penyembuhan dan pencegahan

masalah-masalah sosial, pengembangan sumber daya

manusia, dan perbaikan dalam kualitas kehidupan.

Kesejahteraan sosial melibatkan pelayanan-pelayanan

sosial kepada individu-individu dan keluarga-keluarga.

 

Page 59: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

41

ataupun usaha-usaha untuk memperkuat atau mengubah

institusi-institusi sosial (Fahrudin 2012,9)

Sedangkan di Indonesia, pengertian kesejahteraan sosial

tidak dapat dilepaskan dari apa yang telah dirumuskan dalam UU

Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejhateraan Sosial, Pasal 1 ayat

1 :

Kesejahteraan sosial ialah kondisi terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara

agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,

sehingga dapat melaksanakan fungsi

sosialnya‖.(Rukminto 2013,23)

Kesejahteraan sosial lanjut usia merupakan suatu tindakan

sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat,

khususnya para lanjut usia yang tidak dapat menjalankan fungsi

sosialnya yaitu dengan jalan memberikan pelayanan bantuan dan

penyantunan. Dengan demikian, maka diharapkan para lansia

dapat meningkatkan kesejahteraan mereka sehingga mampu

hidup dengan layak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun

1998 tentang Kesejahteraan Lansia menyebutkan bahwa upaya

peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia diselenggarakan

berasaskan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial bertujuan untuk

memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif,

terwujudnya kemandirian dan kesejahteraannya, terpeliharanya

sistem nilai budaya dan kekerabatan bangsa Indonesia, serta lebih

mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Upaya pemerintah melaksanakan program pelayanan

demi meningkatkanka kesejahteraan lansia bertujuan agar lanjut

 

Page 60: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

42

usia berhasil dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

dan hidup mandiri tanpa bnatuan orang lain. Lanjut usia yang

dinyatkan sebagai lanjut usia yang berhasil ada 3 ciri

yaitu:(Hoyer dan Paul A.Roodin 2003,13).

a. Pengelakan terhadap penyakit dan

ketidakmampuan yang dialami oleh lanjut usia

b. Pemeliharaan fisik yang tinggi dan kapaisitas

kognitif yang bisa bermanfaat untuk selanjutnya.

c. Melanjutkan aktivitas yang mempunyai

ketertarikan dengan hidup yang dijalani oleh

lansia.

Dari penjelasan mengenai masalah yang dihadapi lansia

dan kebutuhan yang harus didapatkan lansia yang harus menjadi

aspek-aspek kesejahteraan lansia yaitu

a. Pelayanan dan perawatan lansia

Dalam aspek ini lansia mendapatkan perawatan fisik dan

mental sebagaimana tercantum dalam pasal 14 UU No 13 Tahun

1998 tentang Kesejahteraan Sosial yaitu

1) Pelayanan kesehatan dimaksudkan

untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan dan kemampuan lanjut

usia, agar kondisi fisik, mental, dan

sosialnya dapat berfungsi secara wajar.

Pelayanan kesehatan bagi lanjut

usia sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan

melaluipeningkatan:

 

Page 61: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

43

penyuluhan dan penyebarluasan

informasi kesehatan lanjut usia;

upaya penyembuhan (kuratit), yang

diperluas pada bidang pelayanan

geriatrik/gerontologik

pengembangan lembaga perawatan

lanjut usia yang menderita kronis

dan/atau penyakit terminal.

4) Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

bagi lanjut usia yang tidak mampu,

diberikan keringanan biaya sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

b. Peningkatan dan pelayanan sosial di luar

panti

Lanjut usia lebih memilih untuk tinggal di rumah

mereka sendiri, dan di lingkungan yang mereka kenal.

Perumahan saat ini sedang berkembang pesat di seluruh

negeri, tetapi biasanya dengan hanya keluarga inti dalam

pikiran. Untuk banyak makna emosional rumah dalam hal

sejarah, kehidupan keluarga (perkawinan, membesarkan

anak), dan hubungan dengan teman-teman dan tetangga

adalah penting. Karena beberapa orang tua mungkin tidak

ingin bergerak bahkan jika mempunyai mobilitas lemah

dan gangguan kesehatan (Arokiasamy 1997,23)

Untuk memenuhi kebahagiaan dan masa depan

orang tua baik kebutuhan fisik dan emosional dari orang

 

Page 62: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

44

tua harus dipenuhi. Bagi kebanyakan orang tua keluarga

mereka adalah sumber yang paling penting dari sumber

dukungan yang lain. Struktur keluarga berubah dari

sebuah keluarga besar menuju keluarga inti telah

mengurangi sejauh mana dukungan yang diberikan

keluarga. Ketika ada perubahan struktur keluarga hal

tersebut berakibat pada dukungan yang diberikan keluarga

kepada lanjut usia.

c. Pembinaan Potensi Diri

Pemberdayaan lanjut usia mengacu pada

mengembangkan potensi individu maupun kolektif

penduduk usia lanjut sehingga mereka dapat

meningkatkan kemampuannya dalam berbagai aktivitas

baik sosial, ekonomi maupun politis. Untuk menciptakan

kondisi tersebut perlu ada intervensi atau stimulus yang

berasal dari luar. Sebab keinginan penduduk lanjut usia

untuk berkembang tidak terlepas dari kemampuan

individu yang ditentukan oeh tingkat pendidikan,

keterampilan, lingkungan serta konteks budaya

(Suardiman 2011, 27).

Masyarakat dapat menawarkan program

pendidikan yang secara khusus dirancang untuk orang tua

seperti peluang untuk belajar keterampilan baru,

beradaptasi diri untuk hidup dan kondisi, pencegahan

kecelakaan, penggunaan rekreasi, kesehatan umum,

penyesuaian terhadap perubahan yang tak terelakkan

bekerja dan mengatasi berkurang pendapatan. Seminar

 

Page 63: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

45

pra-pensiun dan kursus harus dibuat tersedia untuk

membantu orang tua tentang perencanaan keuangan,

perawatan kesehatan, rekreasi, dan manajemen waktu,

sehingga pensiun sukses 'dicapai (Suardiman 2011,235)

Selain itu, lanjut usia cenderung untuk tetap

tertarik pada kegiatan rekreasi yang biasa dinikmati pada

masa mudanya dan mereka hanya mengubah pada minat

tersebut jika benar-benar diperlukan. Kegiatan rekreasi

yang biasa dilakukan oleh lansia diantaranya membaca,

menulis surat, mendegarkan radio, menonton televisi,

menjahit, menyulam, berkebun dan kegiatan keagamaan

(Hurlock 2014,297).

B. Kajian Pustaka

Melakukan sebuah penelitian biasanya seorang peneliti

akan mengkaji beberapa penelitian yang berhubungan dan bisa

menunjang dalam penelitian yang dilakukannya. Begitupun

dalam penelitian ini, peneliti mengkaji beberapa literature baik

dari jurnal atau buku yang membahas mengenai lanjut usia dan

program yang bisa diikuti oleh lansia.

Dalam penelitian yang dilakukan di Jepang bahwa jumlah

lanjut usia terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 1995

lanjut usia berjumlah 65 % yang tinggal bersama keluarganya.

Angkanya lebih besar di tahun 1960 lebih dari 80% lanjut usia

tinggal bersama keluarganya. Melihat fenomena tersebut dan

sebagai solusi terhadap masalah tersebut pemerintah Jepang

memberikan bantuan berupa perawatan keluarga. Karena

pemerintah Jepang beranggapan bahwa kesejahteraan lanjut usia

 

Page 64: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

46

adalah tanggung jawab pemerintah. Pemerintah sebagai benteng

terakhir bagi lanjut usia yang miskin atau tidak memiliki

keluarga. Pemerintah Jepang ingin membantu lanjut usia agar

tetap produktif selama hidupnya, membantu keluarga lanjut usia

untuk melakukan perawatan kepada lanjut usia.(E.Papalia, Sally

Wendkos Old, dan Ruth Duskin Feldman 2011,914)

Berbeda penelitian yang dillakukan di Jepang, penelitian

yang dilakukan di Israel mengenai program Elderly Day Care

Service. Pada penelitian ini menjelaskan peran dari program

Elderly Day Care Service dan melihat perbedaan lanjut usia yang

mengikuti program Elderly Day Care Service dengan lanjut usia

yang tidak menggunakan program Elderly Day Care Service.

Terbentuknya program Elderly Day Care Service mempunyai

tujuan untuk membina lanjut usia yang memiliki keluarga namun

lanjut usia belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru karena

sering ditinggal kerja oleh anaknya. Pada penelitian ini dijelaskan

peran penting dari program Elderly Day Care Service yaitu

(Brown, Marie-Luise Friedemann, dan Ana C. Mauro 2014, 191).

1. Dilihat dari sudut pandang lansia, program Elderly Day

Care Service bisa membantu dalam mempertahankan dan

melestarikan fungsi orang tua dan memenuhi kebutuhnnya

2. Dilihat dari sudut pandang keluarga program Elderly Day

Care Service adalah jenis layanan tanggu yang bisa

mengurangi beban keluarga untuk menjalani kehidupan

dengan normal dan bisa bekerja untuk memenuhi

tanggung jawab

 

Page 65: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

47

3. Dari sudut pandang masayarakat, fungsi program Elderly

Day Care Service adalah untuk mengurangi pengeluaran

nasional.

Pada penelitian ketiga yang dilakukan oleh ibu Ayu Diah

Amalia tentang Evaluasi Proses program Elderly Day Care

Service di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi pada

tahun 2012 bahwa program Elderly Day Care Service yang

dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

yaitu:(Amalia 2012,205)

1. Klien belum dapat mencapai target jumlah

klien yang sudah ditentukan

2. Komponen input program, baik itu Sumber

Daya Manusia, sarana dan pra sarana belum

memadai

3. program Elderly Day Care Service belum

memiliki Standar Operasiaonal Pelaksanaan.

4. Klien puas terhadap program Elderly Day

Care Service.

C. Kerangka Berpikir

Menua atau menjadi seorang lanjut usia adalah suatu

keadaan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Menjadi lanjut

usia merupakan proses alamiah, yang bererti seseorang seudah

melalui tiga tahap yaitu anak, dewasa dan tua.

Setiap manusia akan mengalami masa atau fase menjadi

lanjut usia. Ketika seseorang memasuki fase lanjut usia, akan ada

banya perubahan yang dialami oleh seseorang. Pada fase lanjut

 

Page 66: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

48

usia perubahan yang dialami biasanya berupa penurunan kondisi

fisik, psikologi atau sosial yang beriteraksi satu sama lainnya.

Adapun permasalahan yang dialami oleh lanjut usia adalah

penurunan gangguan fisik, permasalahan ekonomi karena sudah

pensiun, masalah sosial disebabkan lanjut usia kurang

berinteraksi sosial, masalah psikologis mengakibatkan lanjut usia

merasa kesepian, keterasingan dari lingkungan, ketidak

berdayaan dan ketelantaran.

Perubahan atau penurunan yang dialami oleh lanjut usia

akan menjadi suatu permasalahan jika setiap individu atau

keluarga tidak bisa memperhatikan perubahan atau penurunan

yang dialami lansia. Terjadinya permasalahan yang dialami lanjut

usia disebabkan adanya kebutuhan-kebutuhan yang tidak

terpenuhi oleh keluarga atau institusi yang melakukan perawatan

kepada lanjut usia. Adapun kebutuhan dari lanju usia yaitu,

kebuthuhan ekonomi, kebuuthan fisik, kebutuhan sosial, dan

kebutuhan psikologis.

Maka dari itu, perhatian dan tanggung jawab sangat

diperlukan untuk dapat merawat dan menjaga lanjut usia.

Keluarga diharapkan memenuhi kebutuhan biologis, imperative,

budaya dan aspirasi serta nilai-nilai keluarga. Meskipun keluarga

sangat berperan penting dalam hal merawat lanjut usia, pada

kenyataannya banyak lanjut usia yang terlantar dan diberikan

perawatan oleh lembaga sosial yang bergerak di bidang lanjut

usia sehingga lanjut usia kehilangan kasih sayang dan dukungan

keluarga.

 

Page 67: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

49

Lanjut usia selain membutuhkan dukungan keluarga, lanjut

usia membutuhkan dukungan dari institusi yang memang

menjamin semua kebutuhan lanjut usia dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan sosial lansia. Oleh karena itu

pemerintah menerapkan sebuah program untuk menunjang hal

tersebut yaitu program Elderly Day Care Service di sebuah

lembaga panti termasuk Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi. Program Elderly Day Care Service berfungsi

untu orang tua atau lanjut usia yang tidak mampu tinggal sendiiri

di rumah atau yang terisolasi namun ingin tetap sebagai orang

yang mandiri. Karena pada program Elderly Day Care Service

tersebut memungkinkan lanjut usia berinteraksi dengan teman

sebaya, melatih fisik dengan olahraga dan mengikuti pelatihan

pengembangan diri.

Sebuah program tidak akan diterapkan jika tidak

mempunyai tujuan. Tujuan dari program Elderly Day Care

Service adalah mempertahankan dan mengembangkan

keberfungsian sosial serta merespon kebutuhan dan permasalahan

sosial secara memadai guna mewujudkan kesejahteraan sosial

lansia. maka dari itu kerangka berpikir peneliti dalam penelitian

ini ingin melihat sejauh mana dampak program Elderly Day Care

Service dalam mewujudkan kesejahteraan sosial lansia.

 

Page 68: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

50

Bagan.2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

LANJUT USIA

Permasalahan

Gangguan

fisik

Masalah

ekonomi

Masalah

sosial dan

budaya

Masalah

psikologis

Kebutuhan

Pelayanan

kesehatan

Kebutuhan

perekonomian

Kebutuhan

berinteraksi

sosial

Kebutuhan

psikologis

seperti kasih

sayang

Elderly Day Care Service di PSTW Budi Dharma Bekasi

1. Pemberianan makanan tambahan

2. Pemeriksaan kesehatan

3. Bimbingan rohani

4. Bimbingan konseling

5. Keterampilan/ Ekonomi Kreatif

6. Kegiatan olahraga

7. Rekreasi dan hiburan

Kesejahteraan Lansia

1. Kesehatan dan Fisik Lansia

2. Psikologi dan Sosial

3. Pembinaan Potensi diri lansia

 

Page 69: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

51

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Latar Belakang Lembaga

Berdirinya PSTW Budi Dharma Bekasi dengan

menyelenggarakan pelayanan lansia dimaksudkan untuk

merespon permasalahan-permasalahan lanjut usia yang

disebabkan oleh:

1. Menurunnya fungsi tubuh yang menyebabkan

kurangnya kemampuan lanjut usia tersebut dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

2. Bergesernya nilai dan keluarga besar menjadi keluarga

kecil

3. Pada era globalisasi banyak anggota keluarga yang

bekerja, sehingga keluarga atau lingkungan kurang

mempunyai waktu untuk memberikan pelayanan yang

terbaik bagi para lansia.

Berdirinya PSTW Budi Dharma Bekasi juga memiliki

landasan hukum untuk menunjang pelayanan yang akan diberikan

kepada para lanjut usia. Adapun landasan hukum yang menjadi

penunjang yaitu :

1. UU Nomor 13 Tahun 1998 Kesejahteraan Lanjut Usia

2. UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan

sosial dimaksudkan untuk mewujudkan kehisupan

yang layak dan bermartabat, serta untuk memenuhi

kebutuhan dasar warga negara demi tercapainya

 

Page 70: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

52

kesejahteraan sosial secara terencana, terarah dan

berkelanjutan.

3. Peraturan pemerintah

B. Visi, Misi, Motto dan Maklumat

1. Visi

―Mewujudkan PSTW Budi Dharma sebagai Lembaga

Penyelanggara Pelayanan Prima Bagi Lanjut Usia ‖

2. Misi

a. Melaksanakan pelayanan sosial Lanjut Usia di

PSTW Budi Dharma Bekasi sesuai dengan norma,

prosedur, dan standar pelayanan.

b. Melaksanakan perencanaan program dan kegiatan

dalam meningkatkan pelayanan sosial lanjut usia

yang efisien dan efektif.

c. Meningkatnya dukungan manajemen pelayanan

sosial panti yang akuntabel, transparan dan efisien.

3. Motto

―Senyum, Sabar, Semangat dan Optimis‖

4. Maklumat

―Melayani Lanjut Usia dengan Sepenuh Hati secara

Profesional‖

C. Sasaran

1. Terwujudnya pelayanan sosial lanjut usia di PSTW

Budi Dharma Bekasi melalui berbagai program sesuai

dengan standarisasi pelayanan yang berlaku.

2. Tersusunya kebijakan perencanaan program dan

kegiatan yang efisien dan efektif.

 

Page 71: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

53

3. Terciptanya manajemen tata kelola penyelenggraan

pelayanan sosial dalam panti yang akuntabel,

transparan dan efisien.

D. Tenaga Pelayanan

Tenaga kerja yang terlibat di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan

berbagai profesi dan tenaga kerja sementara atau tenaga

kontrak. Adapun daftar tenaga pelayanan di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi yaitu:

1. Pegawai Negeri Sipil

Tenaga pelayanan yang sudah menjadi seorang PNS

terdiri dari beberapa profesi yaitu, Struktural, Pekerja

Sosial, Dokter, Psikolog, Perawat, Perencana,

Penyuluh, Arsiparis, Fisioteraphy, Tenaga

Administrasi dan Tenaga Teknis lainnya.

2. Tenaga Kerja Kontrak

Tenaga kerja kontrak ini adalah karyawan seperti

Pramuwerdha, Juru masak, Tukang cuci, Sopir,

Cleaning Service,tukang kebun, Pembimbing Senam,

Satpam, Pembimbing agama.

 

Page 72: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

54

E. Stukrtur Organisasi

Bagan 3.1. Struktur Organsiasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi

F. Sarana dan Pra sarana

PSTW Budi Dharma Bekasi dibangun pada lahan seluas

4317 m2. Adapun sarana dan Pra sarana yang dimiliki

oleh PSTW Budi Dharma Bekasi yaitu kantor dan aula,

pos jaga panti, mushola dan ruang pemandian jenazah,

KEPALA PANTI

Sunarto, AKS, M.Si

KASUBAG TATA

USAHA

Dra. Ai Herliyah,

MM

SUB JABATAN

FUNGSIONAL

Windi Sihombing

KASIE REHSOS

Indrawan, S,ST

KASIE PAS

Dra. Dewi Kania

 

Page 73: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

55

dapur dan ruang cuci, ruang nursing care, ruang trauma

center, wisma, gereja, gedung pelayanan day care, gudang

persedian, gudang peralatan, perpustkaan, garasi, rumah

negara, kendaraan operasional, sarana olahraga, ruang

arsip

G. Program Pelayanan PSTW Budi Dharma Bekasi

1. Program Reguler

Program ini menyelenggarakan pelayaan

kesejahteraan sosial bagi para lanjut usia yang berasal

dari keluarga tidak mampu dan mengalami

keterlantaran. Lanjut usia pada program ini ditampung

di dalam asrama. Adapun jenis pelayanan pada

program ini yaitu, pemenuhan kebutuhan fisik,

bimbingan sosial, psikososial, mental dan spiritual,

pemeliharaa kesehatan, konseling, pengisia waktu

luang dan ekonomi kreatif, rekreasi dan hiburan, dan

pemakaman.

2. Program pelayanan lanjut usia bagi yang mampu

Program ini menyelenggarakan pelayanan

kesejahteraan sosial bagi para lanjut usia yang berasal

dari keluarga mampu secara ekonomi, namun karena

sesuatu hal tidak dapat tinggal dengan keluarganya.

Lanjut usia yang memanfaatkan pelayanan ini

dikenakan biaya dan seperti halnya pada program

reguler, mereka ditempatkan didalam asrama. Jenis

pelayanan yang diberikan pada program ini yaitu

 

Page 74: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

56

a. Pengasramaan

b. Pemenuhan kebutuhan fisik

c. Pelayanan kebersihan kamar

d. Pelayanan laundry

e. Pemeriksaan kesehatan

f. Pelayanan keagamaan

g. Bimbingan konseling

h. Keterampilan untuk mengisi waktu luang

i. Kegiatan olahraga

j. Rekreasi dan hiburan

3. Program Pelayanan Elderly Day Care Service

Pelayanan ini ditujukan pada lanjut usia dalam

jangka waktu tertentu maksimal 8 jam, dalam arti

tidak tinggal di dalam panti. Lanjut usia hanya

mengikuti kegiatan yang diminati. Program pelayanan

harian ini dimaksudkan agar dapat membantu

keluarga/masyrakat yang tidak mempunyai waktu

terutama pada saat siang hari, sehingga dengan adanya

program ini lanjut usia tidak mengalami ketelantaran,

bahkan sebaliknya dapat menyalurkan hobi serta

kemampuannya dengan mengikuti seluruh kegiatan

yang ada.

Adapun jenis pelayanan pada program ini yaitu :

a. Pemberianan makanan tambahan

b. Pemeriksaan kesehatan

c. Bimbingan rohani

d. Bimbingan konseling

 

Page 75: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 76: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

58

4. Program Home Care

Pelayanan terhadap lajut usia dengan sistem luar

panti, dimana lanujt usia tetap tinggal di rumah atau di

lingkungan keluarga namun dalam keadaan tidak

mampu secara ekonomi. Pelayanan yang diberikan

berorientasi kepada kebutuhan dasar tertentu. Petugas

pelaksana mendatangi lanut usia secara berkala. Jenis

pelayanan yang diberikan adalah pemberian sembako,

bimbingan konseling, dan pendampingan.

5. Program Trauma Center

Pelayanan sosial yang memberikan perlindungan

sosial kepada lanjut usia yang mengalami trauma, baik

yang disebabkan oleh keluarga, pihak lain atau akrena

disebabkan oleh bencana da selanjutnya dapat tinggal

di panti, dirujuk ke instansi lain atau dikembalikan

kepada keluarga. Jenis pelayanan yang dberikan

adalah

a. Pengasramaan

b. Pemberikan kebutuhan pangan

c. Pakaian

d. Terapi individu

e. Bimbingan sosial

f. Pemeriksaan kesehatan

g. Pelayanan keagamaan

h. Pelayanan pemakaman

 

Page 77: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

59

6. Program Nursing Care

Program ini adalah dukungan yang diberikan kepada

lansia dengan cara membantu kegiatan yang dilakukan

secara komperhensif untuk memastikan mereka yang

dalam kondisi tidak sepenuhnya mampu merawat

dirinya sendiri agar tetap dapat mempertahankan

kualitas tertinggi dari kehidupan sesuai dengan

keinginannya, sehingga memungkinkan mereka

merasa bebas, mempunyai otonomi serta tetap dapat

berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pribadi

dan kemanusiaan. Jenis pelayanan yang diberikan

adalah pemenuhan kebutuhan fisik, pendampingan

ADL, bimbingan mental individu, terminasi

(pemakaman), merujuk ke sistem pelayanan yang

lainnya.

7. Uji Coba Familly Support

Program ini merupakan pelayanan sosial terhadap

lanjut usia dengan sistem luar panti, dimana lanjut

usia tetap tinggal di rumah atau dilingkungan

keluarga, dalam keadaan tidak mampu secara

ekonomi, namun masih memiliki motivasi untuk

berwirausaha. Jenis pelayanan yang diberikan yaitu;

a. Kemitraan yaitu melakukan kerja sama atau

koordinasi dengan instansi terkait dengan

pelayanan terhadap lanjut usia

b. Pendampingan terhadap lanjutt usia

c. Pemberian dana stimulant usaha

 

Page 78: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

60

d. Monitoring dan evaluasi

e. Rujukan yaitu pelayaan yang dilakukan oleh

pihak Panti Sosial Tersna Werdha dalam ranga

merujuk ke sistem pelayanan yang lainya

H. Proses penerimaan WBS

1. Persyaratan Umum

a. Usia 60 tahun ke atas

b. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan

keterangan dokter

c. Fotocopy KTP dan KK

d. Surat keterangan dari RT/RW setempat mengenai

status kependudukan

e. Bersedia mentaati peraturan dan tata tertib yang

berlaku di PSTW Budi Dharma Bekasi

2. Pelayanan sosial lanjut usia

Pedoman ini berdasarkan sesuai dengan Peraturan

Menteri Sosial RI Nomor 19 tahun 2012.

a. Persiapan

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses

pelayanan adalah menyangkut proses dari awal

sampai dengan penerimaan yaitu:

Sosialisasi (pengenalan program

pelayanan)

Dilakukan oleh pegawai atau petugas

ketika calon penerima manfaat dan

menjelakan tentang pelayanan harian.

Dilakukan oleh pegawai melalui

 

Page 79: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

61

penyuluhan-penyuluhan dimasyarakat.

Selain itu ada juga penyebaran leaflet atau

brosur pelayanan sosial.

Pendekatan awal (kontak)

Melakukan proses penjalinan relasi antara

calon penerima manfaat dan masyarakat

dengan lembaga pelayanan harian. Pada

proses ini petugas mempertanyakan

kesanggupan calon penerima manfaat serta

memberi dukungan bila proses pelayanan

dilaksanakan

Kontrak

Kontrak terjadi jika seseorang bersedia

menjadi penerima manfaat . calon

penerima manfaat membuat permohonan

untuk menjadi penerima manfaat. Tujuan

dari kontrak ini adalah penerima manfaat

menyetujui persyaratan yang telah

disepakati

Pemahaman masalah (Assesment)

Petugas menggali masalah dan kebutuhan

yang dialami oleh penerima manfaat.

Dilakukan oleh petugas sebelum penerima

manfaat menerima pelayanan. Agar

pelayanan yang diberikan oleh petugas

sesuai dengan masalah dan kebutuhannya.

 

Page 80: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

62

Rencana Penanganan Masalah

Petugas bersama penerima manfaat da

keluargaya menentukan alternative

perencannaan yang akan dilakukan dalam

rangka memenuhi kebutuhan.

b. Pelaksanaan Pelayanan

Pelayanan yang diberikan secara umum

adalah memberi makan, pemeriksaan

kesehatan, hiburan, dan pengisian waktu

luang, penyediaan tempat yang sehat dana

man, pelayanan sosial, pelayanan data dan

informasi, pelayanan transportasi dan

pelayanan rujukan.

Petugas membuat jadwal pelaksanaan

pelayanan

Petugas mendampingi setiap pelaksanan

kegiatan

Pengguna pelayanan bebas memilih

kegiatan sesuai dengan keinginan dan

kebutuhannya

Petugas melaksanakan penyelenggaraan

pelayanan yang diikuti oleh klien sesuai

dengan jadwal dan tempat yang telah

ditentukan.

 

Page 81: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

63

c. Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan kegiatan dipantau dan

dievaluasi petugas

Hal-hal yang dipantau menyangkut jenis

kegiatan, kendala kegiatan, faktor yang

mendukung lancarnya kegiatan dan lain-

lainnya.

Perbaikan pelayanan dan perencanaan

pelayanan dimasa yang akan datang

d. Terminasi

Hal-hal yang menyebabkan tahap dimana

penerima manfaat tidak lagi menjadi

pengguna pelayanan

Petugas berperan dalam membantu

pengambilan keputusan penghentian

pelayanan

Hal-hal yang menyebakan terjadinya

terminasi adalahpenerima manfaat tidak

mampu lagi mengikuti kegiatan-kegiatan

pelayanan, penerima manfaat sakit dalam

jangka waktu yang lama, permintaan

penerima manfaat atau keluarga karena

adanya sesuatu hal, atau penerima manfaat

meninggal dunia.

Dalam kaitannya penerima manfaat

memerlukan lembaga lain, petugas

 

Page 82: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

64

memberikan rujukan pada lembaga yang

dibutuhkan.

G. Prinsip Pelayanan Elderly Day Care Service

Pelayanan yang dilakukan Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi terutama di program Elderly Day Care Service

mempunyai beberapa prinsip yang haru dilaksanakan oleh

pelaksana program ketika mendampingi penerima manfaat dari

program tersebut. Kepala Rehabilitasi Sosial yaitu bapak

Indrawan menjelaskan bahwa prinsip pelayanan yang

dilaksanakan adalah:

―Prinsip pelayanan yang kita usung adalah bisa melayani

lansia di program Day care secara prima, bisa menjadi fasilitator

bagi lansia wilayah Bekasi untuk mengikuti kegiatan Pelayanan

Harian Lanjut Usia‖

 

Page 83: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Menjadi tua adalah bukan sebuah pilihan melainkan

menjadi sebuah kepastian. Manusia tidak bisa mencegah hal

tersebut karena menjadi tua adalah sebuah tahapan terkahir

perkembangan manusia sebelum mati. Usia tua mungkin momok

bagi sebagian orang, tapi sebagian orang juga tua adalah sebuah

kepastian dalam hidup. Usia tua menjadi sebuah momok bagi

sebagian lansia karena mereka tidak siap dengan perubahan-

perubahan yang akan terjadi pada dirinya mulai dari perubahan

fisik, mental, sosial, dan keluarga. Ketidaksiapan lansia terhdap

hal tersebut banyak terjadi permasalahan terhadap lansia hingga

pemerintah melalui Kementrian Sosial menyatakan bahwa lansia

adalah salah satu warga negara yang harus mendapatkan

pertolongan dan ditingkatkan kesejahteraannya.

Pertumbuhan lansia semakin meningkat mengharuskan

pemerintah bekerja dengan cepat untuk mengatasi hal tersebut.

Untuk menyelesaikan permasalahan bagi lansia pemerintah pusat

ataupun provinsi menyediakan sebuah panti sosial untuk

menampung para lansia tersebut. Seiring berjalannya waktu

pelayanan sosial di panti tidak hanya dibutuhkan oleh lansia yang

tinggal di panti. Tapi juga dibutuhkan oleh lansia yang tinggal di

rumah. Untuk membantu lansia seperti itu pemerintah

meluncurkan program baru yaitu program Elderly Day Care

Service, program ini dimaksudkan untuk melakukan pelayanan

kepada lansia setiap hari dalam jangka waktu 8 jam per hari.

 

Page 84: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

66

Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang

peneliti dapatkan bahwa program Elderly Day Care Service di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi hadir untuk

membantu para lansia yang masih potensial untuk tetap sehat,

keratif dan bahagia. Selain itu, tujuan dari program ini juga bisa

meningkatkan kesejahteraan sosial para lansia khususnya para

lansia yang berada di wilayah Bekasi dan dekat dengan panti.

Menurut bapak Indrawan sebagai Kepala Rehabiltasi Sosial

Tujuan adanya program Elderly Day Care Service beragam yaitu

untuk mengisi waktu luang lansia, lansia bisa saling bertemu

dengan lansia lainnya untuk bertukar informasi, agar para lansia

terhibur dan bahagia, serta lansia bisa sehat fisik dan mental.

selain sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lansia

khususnya wilayah Bekasi (Muhammad Indrawan 2018).

Program ini juga hadir karena sesuai amanat UU No 13 tahun

1998 tentang Kesejahteraan lansia. karena jika dalam

meningkatkan kesejahteraan sosial lansia harus tinggal di panti

tidak akan cukup karena jumlah lansia sangat banyak namun

jumlah panti tidak sebanding dengan jumlah lansia yang ada di

Indonesia. Ada beberapa program pelayanan sosial yang

dilaksanakan oleh Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial lansia. Program

pelayanan sosial bagi lansia yang biasa diketahui oleh

masayarakat adalah pelayanan sosial bagi lansia terlantar dan

lansia yang tidak dapat dirawat oleh keluarganya.

 

Page 85: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

67

Namun, seiring waktu berjalan penigkatan jumlah lansia

semakin meningkat, jadi sebuah panti sosial tidak bisa

menampung lansia di panti. Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi membuat program baru yaitu Elderly Day Care

Service. Program tersebut hadir untuk membantu program yang

sudah berjalan sebelumnya. Kehadiran program ini juga mampu

membantu lansia yang tidak tinggal di panti namun ingin

mengikuti kegiatan yang bisa menunjang kesejahteraan lansia.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan peneliti melalui

wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, proses

pelaksanaan program Elderly Day Care Service berlangsung

selama 8 jam, jadi para lansia akan memulai kegiatan pada pukul

07.00 WIB. Program ini berlangsung dari Senin-Jumat kecuali

Rabu.

―Kegiatan berlangsung setiap hari Senin-Jumat

kecuali hari Rabu, senam dilakukan setiap Senin-Jumat,

Selasa ada kegiatan keterampilan atau handy craft, Jumat

ada cek kesehatan dan karaoke untuk menyalurkan hobi

para lansia.‖(Lina 2018)

Dalam proses pelaksanaan program Elderly Day Care

Service biaya yang digunakan adalah dari Anggaran Pendapatan

Belanja Negara (APBN). Namun dalam pelaksanaan selama

program berlangsung para peserta memilik inisiatif untuk iuran

setiap kedatangan sebesar Rp. 3000.

―Sebenarnya tidak ada biaya yang dibebankan kepada

setiap peserta karena program ini menggunakan dana

Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Namun inisiatif

dari peserta program dan dikelola oleh mereka sendiri ada

iuran sebesar Rp. 3000 setiap kedatangan.‖(Lina 2018)

 

Page 86: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

68

A. Proses Pelaksanaan Program Elderly Day Care Service

Pelaksanaan program Elderly Day Care Service juga

dikelola oleh sebuah tim yang dibentuk oleh pimpinan panti

untuk mengelola program sesuai panduan dan sebaik mungkin.

Menurut pendapat Kepala Panti Rehabilitasi Sosial dan Ketua

Penanggungjawab Program bahwa, ada 5 orang yang mengelola

program ini di antaranya ada kepala seksi dengan saya sendiri,

perawat, pekerja sosial, psikolog dan tim administrative

.(Muhammad Indrawan 2018).

Penjelasan terkait proses pelaksanaan program Elderly Day

Care Service meliputi sosialiasi program, jumlah klien terekrut

dan jenis kegiatan yang bisa diikuti oleh lansia.

1. Proses Sosialisasi Program Elderly Day Care Service

Sebuah Program tidak mungkin berjalan jika program

tersebut tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Demikian pula

dengan program Elderly Day Care Service memiliki tanggung

jawab besar untuk dapat mensosialisasikan kepada masyarakat

agar program ini memiliki peserta dan bisa melaksanakan

program yang sudah direncanakan.

Mensosialisaikan program merupakan tanggung jawab

pengelola program. Menurut Bapak Indrawan sebagai kepala

Rehabilitasi sosial (Muhammad Indrawan 2018) menjelaskan

bahwa tim pengelola melakukan sosialisasi program kepada

masyarakat Bekasi setiap tahun dengan tujuan banyak masyarakat

Bekasi yang sudah lansia bisa bergabung dengan program ini.

Selain dengan mensosialisasikan program secara resmi,

pengenalan program Elderly Day Care Service juga dilakukan

 

Page 87: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

69

oleh lansia yang telah bergabung untuk mengajak lansia yang

belum bergabung untuk mengikuti program Elderly Day Care

Service.

2. Jumlah Klien Program Elderly Day Care Service

Setelah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentunya

program bisa berjalan ketika sudah ada peserta yang bergabung

dalam program Elderly Day Care Service.

Menurut Bapak Indrawan Program Elderly Day Care Service

tidak hanya diminati oleh para lansia tapi program ini juga

diminati oleh pra lansia (Muhammad Indrawan 2018a). Jumlah

klien atau peserta yang mengikuti program Elderly Day Care

Service ada 88 lansia dan beberapa pra lansia. presentasi jumlah

klien yaitu 80% lansia dan 20 % Pra lansia

Hasil observasi menunjukan bahwa perbandingan lansia yang

mengikuti program Elderly Day Care Service berdasarkan gender

lebih banyak lansia perempuan dibandingkan dengan lansia laki-

laki.

Hasil tersebut juga diperkuat oleh pernyataan yang

dikemukakan oleh Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Dharma Bekasi.

―Untuk program ini tidak dibatasi oleh gender,

semua gender berhak mengikuti kegiatann ini. Namun

selama berlansung program jumlah lansia perempuan

lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lansia laki-

laki.‖(Muhammad Indrawan 2018a)

Hasil olah data dokumentasi juga menunjukan

perbandingan lansia yang mengikuti program Elderly Day Care

Service berdasarkan gender lebih banyak lansia berjenis kelamin

 

Page 88: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

70

0

50

100

P L

Diagram 4.1 Jumlah Peserta Elderly Day Care

Service berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah

perempuan dibandingkan dengan lansia berjenis kelamin laki-

laki.

Sumber: Arsip Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

Adapun data yang peneliti peroleh hanya data lansia yang

mengikuti program Elderly Day Care Service. karena data yang

tercantum dalam Surat Keputusan (SK) hanya peserta yang sudah

masuk usia lansia. di bawah ini peneliti akan menyajikan sebuah

data peserta program Elderly Day Care Service yang sudah

diolah oleh peneliti berdasarkan klasifikasi tingkat pendidikan,

agama, usia dan tahun masuk.

Peserta program Elderly Day Care Service adalah lansia

yang bersifat potensial karena lansia yang mengikuti program

rata-rata mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas

(SMA). Berdasarkan data yang sudah diolah, data statistic

menunjukan hasil di bawah ini.

 

Page 89: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

71

0

50

100

Islam Kristen Khatolik

Diagram 4.3 Jumlah Peserta Elderly Day Care

Service berdasarkan Agama

Jumlah

01020304050

Diagram 4.2 Jumlah Peserta Elderly Day Care

Service berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah

Sumber: Arsip Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

Program Elderly Day Care Service juga diikuti oleh

semua kalangan tidak membedakan, suku, ras dan agama. Jumlah

peserta program Elderly Day Care Service jika diklasifikasikan

berdasarkan agama didominasi oleh agama Islam dan selebihnya

adalah agam Kristen dan Khatolik. Pengklasfikasian menurut

agama juga untuk mengelompokan lansia sesuai agamanya untuk

mengikuti kegiatan bimbingan spiritual. Untuk melihat prentasi

hal tersebut kita bisa lihat diagram di bawah ini.

Sumber: Arsip Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

 

Page 90: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

72

010203040

tah

un

20

05

tah

un

20

06

tah

un

20

07

tah

un

20

08

tah

un

20

09

tah

un

20

10

tah

un

20

11

tah

un

20

12

tah

un

20

13

tah

un

20

14

tah

un

20

16

Diagram 4.5 Jumlah Peserta Elderly Day Care

Service berdasarkan tahun masuk

Jumlah

0

100

60-70 71-80

Diagram 4.4 Jumlah Peserta Elderly Day Care

Service berdasarkan Usia

Jumlah

Sedangkan perbandingan jumlah peserta program Elderly

Day Care Service berdasarkan usia menunjukan bahwa peserta

lansia di dominasi oleh usia antara 60-70 tahun.

Sumber: Arsip Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

Hasil data yang sudah diolah oleh peneliti menunjukan

bahwa jumlah peserta program Elderly Day Care Service kadang

meningkat dan menurun. Peningkatan jumlah peserta program

Elderly Day Care Service terjadi pada tahun 2005 dan tahun

2014. Sedangkan pada tahun 2012 dan 2016 jumlah peserta

program Elderly Day Care Service mengalami penurunan

peserta.

Sumber: Arsip Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

 

Page 91: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

73

3. Kegiatan Pelayanan

1) Jenis Kegiatan

Dalam program Elderly Day Care Service terdapat

beberapa kegiatan yang bisa diikuti oleh para lansia

selama mengikuti program diantaranya adalah.

Tabel 4.1. Kegiatan Program Elderly Day Care Service

No Jenis kegiatan Deskripsi kegiatan

1 Pelayanan Fisik/

Jasmani

Pada kegiatan ini lansia mengikuti

senam untuk menambah kebugaran

pada tubuh lansia, lansia melakukan

pemerikasaan kesehatan dan lansia

diberikan makanan tambahan dari

pelakasana tugas elderly day care

Service

2 Pelayanan Mental

Spriritual

Lansia mengikuti kegiatan bimbingan

ibadah menurut kepercayaan dan

agamanya masing-masing,

Pembinaan kerohaniaan, pengajian,

pembinaan dan konseling

3 Pelayanan

Psikososial

Pada kegiatan ini lansia mendapatkan

pelayanan relaksasi (terapi kenangan,

menyanyi dan marawis)

4 Peningkatana dan

penambahan

pengetahuan

Lansia mendapatkan bimbingan

keterampailan (tata boga, handy

craft), perpustakaan dan seminar

 

Page 92: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

74

keterampilan

5 Bimbingan Sosial Lansia mendapatkan kesempatan

untuk berinteraksi dan dinamika

kelompok/permainan bersama lansia

lainnya

6 Kegiatan sosial Membangun kesetiakawanan sosial,

pertemanan, kegiatan partisipasi

sosial, bakti sosial dan rekreasi

bersama lansia lainnya

Sumber: Arsip Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

Dari jenis kegiatan yang sudah ada tim pengelola dari

program Elderly Day Care Service membuat panduan jadwal

yang sudah rapi untuk melaksanakan kegiatan rutin dan kegiatan

incidental diantaranya yaitu:

a. Kegiatan rutin

Pelaksanaan kegiatan rutin dalam program elderly day care

Service dilaksanakan 4 hari selama seminggu yaitu:

1) Senin

Pada hari senin kegiatan yang dilaksanakan adalah

kegiatan senam. Kegiatan senam diperlukan untuk

mencegah dan memberikan terapi olahraga bagi penerima

manfaat yang rawat terhdapa penyakit tertentu.

Kegiata senam ini ada beberapa jenis senam yang

dilaksankan dan berbeda dalam setiap minggunya

a. Minggu 1 : Senam Osteoporosis

b. Minggu 2 : Senam reumatik

 

Page 93: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

75

c. Minggu 3 : Senam Jantung Sehat

d. Minggu 4: Senam Diabetes

2) Selasa

Pada hari selasa kegiatan yang dilaksanakan oleh lansia

ada 3 jenisi kegiatan yang dilakukan yaitu :

a. Senam Pernapasan (PORPI)

Senam pernapasan dilakukan oleh lansia bertujuan

meningkatkan kemampuan dan kapasitas vital paru-

paru, meningkatkan Hb darah, meningkatkan

elatisitas/kelenturan pembuluh darah, tekanan darah

cenderung menuju normal.

b. Bimbingan keagamaan islam

Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan

pembinaan mental agama yaitu agama islam sebulan

sekali. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkelompok

maupun individu.

c. Bimbingan keterampilan

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan peningkatan

pegetahuan dan keterampilan lanjut usia yang ingin

mengembangkan minat dan bakat dan kemampuannya

(menyalurkan hobby) dan pengisian waktu luang.

Keterampilan yang dibuat diantaranya membuat

kerajinan/souvenir dari kain flannel.

3) Kamis

 

Page 94: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

76

Pada hari kamis kegaiatan yang dilaksanakan adalah

kegiatan senam. Kegiatan senam diperlukan untuk

mencegah dan memberikan terapi olahraga bagi penerima

manfaat yang rawat terhdapa penyakit tertentu.

Kegiata senam ini ada beberapa jenis senam yang

dilaksankan dan berbeda dalam setiap minggunya

a. Minggu 1 : Senam Jantung Sehat

b. Minggu 2 : Senam Osteoporosis

c. Minggu 3 : Senam Diabetes

d. Minggu 4: Senam SKJ 12 dan Senam Kebugaran

4) Jumat

Pada hari Jumat kegiatan yang dilaksanakan oleh lansia

ada 5 jenis kegiatan yang dilakukan yaitu :

a. Pemeriksaan Kesehatan

Kegiatan ini dilaksanakan sebelum dan sesudah

melaksanakan senam dengan melakukan pemeriksaan

tekanan darah dan disertai dengan bimbingan

kesehatan lainnya jika ada lanjut usia yang

mempunyai masalah kesehatan.

b. Pemberian makanan tambahan

Makanan tambahan diberikan oleh petugas kepada

lansia setelah melaksanakan senam agar kondisi fidik

lanjut usia bugar kembali setelah sesuai senam.

c. Hiburan atau musik

Kegiatan ini banyak diminati oelh lanjut usia karena

pada kegiatan ini lansia bisa mennampilkan

 

Page 95: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 96: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 97: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 98: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 99: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

81

0102030405060708090

Diagram 4.6. Minat Peserta terhadap kegiatan Elderly Day Care Service

Jumlah Peserta

Sumber: Hasil olah data wawancara

B. Dampak Program Elderly Day Care Service

Program Elderly Day Care Service memiliki tujuan untuk

bisa memberikan sebuah kegiatan yang bermanfaat bagi lansia

untuk mengisi waktu luang di rumah, selain itu program ini juga

memiliki indicator keberhasilan yang bisa dirasakan para lansia

setelah mengikuti program indicatornya adalah lansia bisa

merasakan sehat fisik, mental serta bahagia lahir dan batin.

Karena seyogyanya lansia yang mengikuti program ini adalah

para lansia yang sudah tidak memiliki pekerjaan, tinggal hanya

berdua atau sendiri dan kegiatan yang diikuti juga berkurang.

Maka dari itu program ini bisa membantu para lansia untuk hidup

lebih sehat dan sejahtera lahir dan batin di masa tuanya.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan 10 informan lansia

yang mengikuti program Elderly Day Care Service. Adapun

daftar informan yang diwawancara yaitu:

 

Page 100: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

82

Tabel 4.2 Data Informan

No Nama Usia Penyakit

yang

diderita

Tahun Masuk

1 Toni 67 Hipertensi,

kolesterol

2014

2 Bastian 64 - 2010

3 Budi 56 Asam urat,

Diabetes

2017

4 Yusmar 62 Diabetes 2005

5 Agus 60 Asam urat,

kolesterol

2017

6 La Wole 84 Hernia,

Katarak,

Asam urat

2013

7 Cucu 59 - 2013

8 Supiati 64 Asam urat,

Diabetes

2013

9 Sri Mulyani 76 - 2005

10 Tin Suradih 77 - 2005

Sumber : Hasil olah data wawancara

Dari 10 informan yang diwawancara ada beberapa lansia

yang mengalami gangguan kesehatan seperti diabetes, hipertensi,

katarak, asam urat dan hernia

 

Page 101: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

83

00.5

11.5

2

Diagram 4.7. Jenis Penyakit Pada Lansia

Peserta Elderly Day Care Service

Jumlah

02468

10

Diagram 4.8. Permasalahan Lansia Sebelum

Mengikuti Program Elderly Day Care Service

Jumlah

Sumber: Hasil olah data wawancara

Selain masalah kesehatan yang banyak dikeluhkan oleh

klien ada beberapa permasalahan yang lain yang dialami oleh

informan. Permasalahan lansia sebelum mengikuti program

Elderly Day Care Service yaitu bosan karena dirumah tidak ada

kegiatan, teman berkurang, tidak percaya diri, dan tidak mandiri.

Dibawah ini disajikan sebuah diagram untuk menunjukan

permasalahan yang dominan pada lansia.

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah diolah oleh

peneliti kepada 10 informan yang menunjukan respon perubahan

peserta terhadap program Elderly Day Care Service.

 

Page 102: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

84

02468

10

Diagram 4.9. Respon Peserta Lansia terhadap

program Elderly Day Care Service

Jumlah Peserta

Sumber: Hasil olah data wawancara

Pada diagram di atas bisa dideskripsikan bahwa respon

dari 10 informan yang diwawancara oleh peneliti sangat positif,

dalam diagram terlihat bahwa lansia setelah mengikuti program

Elderly Day Care Service berubah menjadi mandiri, tidak merasa

bosan, percaya diri, mendapatkan banyak teman, dan kesehatan

lansia meningkat.

Sedangkan menurut ketua tim pengelola yaitu Ibu Umi

Mahmudah (Umi Mahmudah 2018b) bahwa respon para lansia

dan masyarakat mengenai program ini adalah. Respon lansia saat

mengikuti program Day Care mereka sangat semangat dan

antusias, apalagi ada kegiatan di luar seperti lomba lansia dan

rekreasi tahunan.

Menurut Umi Mahmudah sebagai ketua tim pengelola

program Elderly Day Care Service dampak yang bisa dilihat dan

dirasakan oleh para lansia selama mengiktui program adalah

dampak yang bisa dilihat dan dialami setelah mengikuti program

 

Page 103: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 104: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

86

keberhasilan atau dampak program Elderly Day Care Service

sesuai dengan tujuan program, peneliti ingin melihat dampak

program Elderly Day Care Service terhadap kesejahteraan sosial

lansia yang mengikuti program Elderly Day Care Service. untuk

melihat dampak program Elderly Day Care Service terhadap

kesejahteraan sosial lansia kita harus mengetahui dan memahami

tolak ukur sejahtera itu apa saja. Di bawah ini akan terlebih

dahulu dijelaskan mengenai kesejeahteraan sosial yang

dikemukakan oleh ilmuan ternama.

Kesejahteraan Sosial menurut Midgley dalam (Rukminto

2013,23) adalah suatu kondisi atau keadaan manusia yang

tercipta ketika berbagai permasalahan dapat dikelola dengan

baik;ketika kehidupan manusia terpenuhi dan ketika kesempatan

sosial dapat dimaksimalkan.

Kesejahteraan sosial menurut Friedlander tahun 1980

adalah kegiatan yang terorganisir yang bertujuan membantu

menuju penyesuaian bersama individu dan lingkungan sosial

mereka. Tujuan ini dicapai melalui penggunaan teknik dan

metode yang dirancang untuk memungkinkan individu, kelompok

dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka dan

memecahkan masalah penyesuaian mereka terhadap pola

perubahan masyarakat dan melalui tindakan kerja sama untuk

meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial (Friedlander 1968,10).

Berbeda dengan Friedlander yang menjelaskan bahwa

kesejahteraan sosial adalah kegiatan teroganisir, Romanyshyn

(1971) menggunakan definisi yang luas untuk menjelaskan

kesejahteraan sosial yang meliputi semua bentuk pendekatan

 

Page 105: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

87

sosial yang mempunyai perhatian pada fokus utama dan langsung

denga peningkatan kesejahteraan individu dan masyarakat secara

keseluruhan.

Kesejahteraan sosial mencakup persedian atau

pembekalan proses-proses yang secara langsung

berkenaan dengan penyembuhan dan pencegahan

masalah-masalah sosial, pengembangan sumber daya

manusia, dan perbaikan dalam kualitas kehidupan.

Kesejahteraan sosial melibatkan pelayanan-pelayanan

sosial kepada individu-individu dan keluarga-keluarga

ataupun usaha-usaha untuk memperkuat atau mengubah

institusi-institusi sosial(Fahrudin 2012,9)

Kesejahteraan sosial lanjut usia merupakan suatu tindakan

sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat,

khususnya para lanjut usia yang tidak dapat menjalankan fungsi

sosialnya yaitu dengan jalan memberikan pelayanan bantuan dan

penyantunan. Dengan demikian, maka diharapkan para lansia

dapat meningkatkan kesejahteraan mereka sehingga mampu

hidup dengan layak.

Sejumlah penelitian yang disponsosri oleh MacArthur

Foundation Research Network on Succesfull Aging (W.Rowe dan

L.Khan, t.t.) mengidentifikasi tiga komponen utama lansia yang

dikatakan sukses atau sejahtera yaitu: terhindar dari penyakit atau

ketebatasan yang berkaitan dengan penyakit, mempertahankan

fungsi fisik dan kognitif yang tinggi dan mempertahankan

keterlibatan sosial yang aktif dan aktivitas yang produktif.

Dari teori kesejahteraan sosial yang telah dijelaskan di

atas bertujuan untuk menjadi tolak ukur peneliti melihat

kesejahteraan sosial lansia yang telah mengikuti program Elderly

Day Care Service di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

 

Page 106: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

88

Bekasi. Dengan demikian untuk melihat sejahtera atau tidaknya

lansia setelah mengikuti program Elderly Day Care Service

peneliti akan melihat perubahan sebelum dan sesudah mengikuti

program Elderly Day Care Service melalui 4 aspek yaitu fisik,

psikis, sosial, dan spiritual. Untuk lebih jelas, di bawah ini akan

dijelaskan temuan yang didapatkan oleh peneliti dari 10 informan

yang diwawancara oleh peneliti. Berikut gambaran para

informan:

1. Informan Toni

Kakek Toni yang memiliki usia 67 tahun mengikuti

program Elderly Day Care Service pada tahun 2013, beliau

mengikuti program tersebut diajak oleh teman satu komplek

dengannya. Alasan mengikuti program Elderly Day Care Service

ingin hidup sehat dan mengisi waktu luang karena tidak memiliki

kegiatan setelah pensiun dari pekerjaannya di Direktoral Jenderal

Pajak. Berikut penuturannya;

―Alasan memilih program ini karena ingin hidup sehat dan

mengisi waktu luang di rumah. Daripada di rumah tidak ada

kegiatan lebih baik ikut olahraga di sini.‖ (Toni 2017)

Selain itu, beliau juga hanya tinggal berdua dengan

istrinya walaupun mempunyai 3 orang anak namun anaknya

sudah tidak tinggal bersama dengannya karena sudah menikah.

Ketiga anaknya akan berkunjung setiap minggu untuk melepas

rindu dengannya.

Beliau juga menjelaskan alasan lain mengikuti program

Elderly Day Care Service karena dia memiliki riwayat penyakit

hipertensi dan jantung yang mengharuskan beliau meminum

berbagai macam jenis obat. Dengan demikian beliau sangat

 

Page 107: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

89

semangat untuk mengikuti program Elderly Day Care Service

untuk menunjang kesehatannya. Kegiatan yang beliau ikuti dari

program Elderly Day Care Service adalah kegiatan bimbingan

fisik seperti senam dan cek kesehatan dan karaoke. Berikut

penuturannya:

―Kegiatan yang saya ikuti di sini yaitu bimbingan fisik

seperti senam dan cek kesehatan serta karaoke. Saya ikut

senam karena ingin sehat dan bugar. Kalo karaoke karena

saya hobi nyanyi.‖ (Toni, 2018)

Dampak yang informan rasakan selama mengikuti

program Elderly Day Care Service informan merasa lebih sehat

dan bugar, tidak mengkonsumi obat terlalu banyak dan merasa

percaya diri. Berikut penuturannya:

―Ketika sudah mengikuti program ini saya merasa lebih

sehat dan bahagia. Hipertensi saya mulai turun, konsumsi

obat tadinya 4 jenis sekarang hanya 1 saja yang saya

konsumsi, perut saya tidak buncit lagi. Di sini saya merasa

bahagia karena bertemu dengan teman-teman yang sama

dan bisa melakukan sharing mengeanai keluarga dan

kesehatan. Setelah ikut kegiatan ini saya merasa lebih

percaya diri untuk tampil di depan umum.‖(Toni 2018a)

Untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugarannya,

informan selalu mempraktekan latihan-latihan kecil di rumah jika

tidak datang mengikuti program Elderly Day Care Service atau

programnya sedang libur. Berikut penuturannya:

―Saya selalu terapkan di rumah karena kalo jika

tidak diterapkan di rumah akan sia-sia jika kita tidak

teratur latihannya.(Toni 2018b)

2. Informan Bastian

Kakek Bastian berusia 64 tahun yang berprofesi seorang

dosen di perguruan tinggi swasta ini telah mengikuti program

Elderly Day Care Service pada tahun 2010. Informan awal

 

Page 108: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

90

mengikuti program ini karena melihat saat jogging di daerah

komplek panti. Alasan mengikuti program Elderly Day Care

Service karena ingin merasa sehat dan bugar, serta

memperbanyak pertemanan. Berikut penuturannya:

―Kemauan sendiri, lihat kegiatan ini saat saya

jogging dan saya mulai tertarik untuk ikut. Saya

ingin lebih sehat dan bisa menambah teman untuk

sharing.‖(Bastian, 2018)

Informan memiliki 3 anak, dua anaknya sudah menikah,

jadi informan hanya tinggal dengan istri dan anak bungsunya.

Kegiatan yang sangat sibuk sebagai seorang dosen,

kegiatan program Elderly Day Care Service hanya informan ikuti

ketika tidak ada jadwal di kampus. Kegiatan yang diikuti juga

hanya kegiatan senam saja sebagai cara menjaga diri informan

tetap sehat. Berikut penuturannya:

―Saya hanya ikut kegiatan senam untuk menambah

kebugaran tubuh saya. Ikut senam saja karena saya

hanya ikut jika jam ngajar saya kosong.‖(Bastian,

2018)

Dampak yang dirasakan informan selama mengikuti

program Elderly Day Care Service merasa bugar dan mempunyai

banyak teman untuk melakukan sharing. Berikut penuturannya:

―Perasaan dan dampak yang saya rasakan adalah saya

merasa bugar, bisa sosialisasi dengan banyak teman,

punnya banyak teman untuk diajak sharing mengenai

kesehatan dan kehidupan sehari-hari.‖(Bastian, 2018)

Untuk tetap menunjang kesehatannya, informan selalu

melakukan gerakan kecil dan akupuntur di rumah. Berikut

penuturannya:

―Saya selalu mempraktekan di rumah untu menunjang

kesehatan saya jika tidak bisa datang ke sini. Gerakan

 

Page 109: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

91

tangan, kaki dan pernafasan, saya juga sering ikut terapi

akupuntur.‖(Bastian 2018c)

3. Informan Budi

Kakek Budi berusia 56 tahun yang baru saja pensiun

mengalami kesepian dan rasa bosan karena tidak ada kegiatan di

rumah setelah mengalami pensiun. Untuk mengusir kesepian dan

rasa bosannya, informan mengikuti program Elderly Day care

Service, informan mengikuti program tersebut baru sekitar 9

bulan. Berikut penuturannya:

―Mengikuti program ini kemauan sendiri karena ingin

lebih sehat setelah mengikuti program ini dan untuk

mengisi waktu luang di rumah karena saya hanya berdua

dengan istri.‖(Budi, 2018)

Informan memiliki riwayat penyakit kolesterol dan asam

urat, dengan hal tersebut informan memilih kegiatan bimbingan

fisik dan cek kesehatan. Untuk mengusir kebosanan dan kesepian,

informan ikut kegiatan karaoke karena informan suka bernyanyi.

Berikut penuturannya:

―Saya ikut senam, cek kesehatan dan karaoke.

Senam dan cek kesehatan untuk menunjang

kesehatan saya sedangkan karaoke untuk mengusir

kebosanan.‖(Budi, 2018)

Dampak yang dirasakan oleh informan setelah mengikuti

program Elderly Day Care Service meraasa lebih sehat dan rasa

bosannya terobati oleh kegiatan bernyanyi dan berjoget. Berikut

penuturannya.

―Saya lebih merasa sehat, kolesterol dan asam urat

saya tidak kerasa lagi. Saya juga selalu merasa

senang jika ikut kegiatan ini apalagi ada kegiatan

bernyanyi saya sangat senang.‖(Budi, 2018)

Untuk tetap menjaga kesehatannya, informan selalu

mempraktekan apa yang telah didapat di program Elderly Day

 

Page 110: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

92

Care Service dan selalu melakukan latihan-latihan kecil dirumah

seperti jogging. Berikut penuturannya:

―Saya selalu praktekan dirumah apa yang sudah di

dapatkan dari program ini. saya melakukan latihan

kecil seperti jogging di komplek.‖(Budi, 2018)

Selain kegiatan di program Elderly Day Care Service,

informan akti di kegiatan sekitar rumahnya untuk mengisi waktu

luangnya. Berikut penuturannya:

―Paling saya ikut kegiatan di komplek saja seperti

pengajian, gotong royong. Kalo kegiatan di luar mah

jarang ikut.‖(Budi, 2018)

4. Informan Agus

Kakek Agus berusia 60 tahun merupakan pensiunan dari

PLN. Informan mengikuti program Elderly Day Care Service

karena mengikuti jejak istri yang sebelumnya sudah ikut program

Elderly Day Care Service.

―Awalnya saya diajak istri untuk ikut ini, awal-awalnya

saya juga malas-malasan ikut ini tapi akhirnya saya

senang ikut kegiatan ini.‖(Agus 2018a)

Selain itu, alasannya mengikuti program Elderly Day

Care Service ingin selalu sehat dan menghilangkan rasa

kebosanan saat di rumah. Berikut penuturannya:

―Saya ingin lebih sehat dan punya kegiatan yang

bermanfaat karena saya kan sering di kantor kalo di

rumah aja rasanya bosan ga da kegiatan.‖(Agus, 2018)

Informan juga menjelaskan bahwa suasana rumah tidak

seperti dulu, suasana rumah sepi karena hanya tinggal dengan

istri dan anaknya yang berusia 16 tahun. Sedangkan 2 anaknya

sudah menjalankan kehidupan baru dengan keluarganya. Dengan

ikut program Elderly Day Care Service bisa mengurangi rasa

bosan dan kesepiannya di rumah.

 

Page 111: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

93

Selain rasa kesepian dan bosan informan juga ingin

menjaga kesehatannya karena informan memiliki riwayat

penyakit kolesterol dan asam urat. Dengan program Elderly Day

Care Service informan bisa mengikuti kegiatan bimbingan fisik

dan cek kesehatan untuk tetap menjaga kesehatannya. Berikut

penuturannya:

―Saya memiliki riwayat penyakit kolesterol dan

asam urat maka dari itu, Saya ikut kegiatan Day

Care itu hanya senam, cek kesehatan dan

rekreasi.‖(Agus,2018)

Dampak yang dirasakan infroman setelah mengikuti

program Elderly Day Care Service, informan meraskan tubuh

yang sangat bugar, perut mengecil dan saya memiliki banyak

teman. Berikut penuturannya:

―Dampak mengikuti program ini saya bisa

bersilaturahmi dengan teman baru, kolesterol dan

asam urat saya mulai normal, perut saya juga agak

mengecil tadinya besar banget sebelum ikut

kegiatan ini.‖(Agus, 2018)

Selain kegiatan di program Elderly Day Care Service

informan sangat aktif mengikuti kegiatan di lingkungan

rumahnya.

―Kegiatan yang saya ikuti di rumah hanya gotong

royong dan pengajian. Selebihnya saya paling

nonton TV.‖(Agus, 2018)

Untuk terus sehat dan tidak bosan jika informan tidak

mengikuti kegiatan program Elderly Day Care Service, informan

selalu mempraktekan kembali latihan yang telah didapatkan di

program Elderly Day Care Service dan kegiatan lainnya yang

menunjang.

 

Page 112: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

94

―Saya selalu praktekan di rumah dan ditambah

dengan latihan yang lain. Saya di rumah sering treat

mill dan terapi matras.‖(Agus, 2018)

5. Informan Yusmar Simamora

Kakek Yusmar berusia 62 tahun merupakan pensiunan

karyawan swasta mengikuti program Elderly Day Care Service

sudah 6 tahun. Awal mengikuti kegiatan tersebut saat informan

melakukan jogging di komplek Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi dan melihat kegiatan Elderly Day Care Service

informan langsung tertarik untuk mengikuti serangkaian kegiatan

yang ada. Alasan utama mengikuti program tersebut karena

informan ingin lebih sehat jika terus bergerak. Berikut

penuturannya:

―Saya sendiri, tadinya saya jogging lewat sini pas

lihat ada kegiatan ini saya langsung ikut. Saya ikut

karena ingin lebih sehat karena badan terus bergerak

dan setelah ikut ini saya jadi ketagihan ingin ikut

terus. ‖(Yusmar, 2018)

Informan mengaku bahwa hanya tinggal dengan istri dan

anaknya di rumah dan saat di rumah informan mengaku merasa

bosan karena tidak ada kegiatan yang harus dikerjakan olehnya.

―Saya tinggal bersama istri dan anak saya. Ga ada

kegiatan di rumah, mento-mentok nonton TV. Makanya

saya ikut ini biar ada kegiatan.‖(Yusmar, 2018)

Kegiatan yang informa ikuti dalam program Elderly Day

Care Service adalah bimbingan fisik, cek kesehatan, berjoget dan

karaoke.

―Kegiatan yang paling sering diikuti oleh saya yaitu

senam, karaoke dan jogged karena saya sangat hobi

bernyanyi. Saya paling semangat kalo diajak nyanyi

dan joget.‖(Yusmar, 2018)

 

Page 113: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

95

Dampak selama 6 tahun mengikuti kegiatan program

Elderly Day Care Service sangat mempengaruhi kondisi

informan baik fisik maupun psikisnya.

―Ketika saya mengikuti program ini saya senang

banget jika ikut kegiatan ini karena bisa mengisi

waktu luang saya di rumah, mendapatkan teman baru

untuk berbagi pengalaman mengenai kesehatan dan

anak, saya merasa sehat, stress jadi hilang, kadar gula

saya juga menjadi stabil.‖(Yusmar 2018)

6. Informan La Wole

Kakek La Wole berusia 84 tahun merupakan pensiunan

Marinir TNI sudah mengikuti progam 3 tahun. Mengikuti

program Elderly Day Care Service karena kehendaknya sendiri

dengan alasan untuk menunjang kesehatannya.

―Pengen sendiri, karena saya senang olahraga dan

untuk bisa menunjang kesehatan tubuh saya.‖(La

Wole, 2018)

Kondisi kesehatan informan memang sangat kompleks,

makanya informan mengikuti kegiatan tersebut agar bisa

membantu sedikit demi sedikit memulihkan kondisi

kesehatannya. informan memiliki riwayat penyakit gangguan

tulang, hernia, dan katarak.

―Saya memiliki riwayat penyakit Orthopedi, hernia,

mata Saya juga pernah operasi mata.‖(La Wole,

2018)

Informan juga merupakan orang yang sangat mandiri,

karena meskipun hanya tinggal dengan istri keduanya. Informan

yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah, pergi untuk terapi atau

ikut kegiatan program Elderly Day Care Service ini juga sendiri.

 

Page 114: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

96

―Saya selalu mengerjakan kegiatan rumah mulai dari

nyapu, ngepel, masak, nyuci. Selain itu saya ikut

fisioterapi.‖(La Wole, 2018)

Dengan banyaknya lansia yang mengikuti program

Elderly Day Care Service sangat membantu dan memberikan

dampak positif kepada informan karena bisa menumbuhkan rasa

semangat untuk tetap sehat. Selain itu informan juga sering

bercerita permasalahannya kepada teman di program Elderly Day

Care Service.

―Saya bisa bertemu dengan teman yang masih muda

dan meningkatkan semangat saya untuk

sembuh.‖(LaWole, 2018)

Untuk terus menunjang kesehatannya, informan selalu

mempraktekan latihan-latihan kecil dan mengikuti kegiatan

fisioterapi ditempat yang berbeda.

―Saya ikut terapi Fisioterapi, karena jika hanya senam

saja, tulang saya tidak kuat. Makanya harus

diimbangi dengan fisioterapi. Biasanya saya pergi ke

tempat terapi setelah ikut kegiatan ini.‖(La Wole,

2018)

7. Informan Tin Suradih

Nenek Tin Suradih berusiah 77 tahun merupakan sosok

lansia yang sangat mandiri, aktif dan produkti, telah mengikuti

kegiatan program Elderly Day Care Service saat program ini

berdiri di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi.

―Saya ikut program ini saat terbentuknya Day Care

oleh kepala panti Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi yaitu Pak Sunarto.‖(Tin Suradih,

2018).

 

Page 115: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

97

Mengikuti kegiatan program tersebut adalah kehendaknya

sendiri dengan alasan meyukai olahraga dari usia anak-anak serta

mengisi waktu luang ketika tidak ada kegiatan di rumah.

―Saya ikut ini karena kemauan sendiri, Karena saya

senang olahraga dari kecil sampai sekarang pas tahu

ada kegiatan ini dekat rumah jadi saya ikut. Untuk

mengisi waktu luang dan mengusir kebosanan di

rumah. Saya juga ingin sehat terus dan panjang

umur.‖(Tin Suradih, 2018)

Kegiatan yang diikuti informan dari program Elderly Day

Care Service hanya senam dan karaoke karena informan hobi

terhadap kegiatan tersebut. Ikut kegiatan senam juga agar tetap

menjaga kebugaran tubuhnya agar tidak terhindar dari penyakit.

―Saya ikut senam dan karaoke karena saya senang

dengan 2 kegiatan tersebut. Kalo kerajinan tangan

saya ga hobi dan saya juga ada kegiatan di luar kalau

jadwal hari Selasa.‖(Tin Suradih, 2018)

Informan merupakan lansia yang tidak memiliki riwayat

penyakit yang biasa lansia derita. Informan adalah lansia yang

sehat.

―Saya tidak punya riwayat penyakit. Penyakit itu

jagan dijadikan masalah dan pikiran selalu

dibebaskan, jangan terlalu stress, nikmati hidup yang

sedang kita jalani. Saya makanan juga tidak dipantang

apa saja saya makan.‖(Tin Suradih, 2018)

Informan adalah sosok yang sangat karena mandiri,

karena hanya tinggal sendiri di rumah tanpa anak dan suami

namun bisa bertahan hingga sekarang. Untuk mengisi rasa

kesepiannya informan banyak mengikuti kegiatan di luar rumah.

 

Page 116: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

98

―Saya punya anak 8 yang hidup yang meninggal 3.

Jadi totalnya 11 orang. Terus saya punya 22 cucu tapi

tidak tinggal dengan saya. Saya tinggal sendiri,

―alone‖. Saya sendiri saat suami saya meninggal

tahun 1984.‖(Tin Suradih, 2018)

Selain kegiatan program Elderly Day Care Service,

ternyata informan mengikuti kegiatan sosial yang sangat banyak

dan bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

―Kegiatan yang saya ikuti juga banyak bukan di Day

Care saja tapi saya juga ikut kegiatan Gabungan

Organisasi Wanita (GOW).‖(Tin Suradih, 2018)

Dampak yang informan rasakan selama mengikuti

program Elderly Day Care Service dari awal hingga sekarang

yaitu bisa memperbanyak teman, tubuh lebih bugar karena bisa

mencegah dari berbagai penyakit.

―Saya senang bisa bergabung di sini dari awal sampai

sekarang karena sebagai orang islam haus

bersilaturahmi di sini saya bisa memperbanyak

silaturahmi, menambah banyak teman untuk berbagi

pengalaman. Saya juga lebih bugar dan bisa

mencegah penyakit. Karena sebagai lansia saya harus

menjadi aktif dan mandiri.‖(Tin Suradih 2018b)

8. Informan Supiati

Nenek Supiati berusia 64 tahun merupakan pensiunan dari

Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mulai mengikuti program

Elderly Day Care Service pada tahun 2014. Awal mengikuti

program tersebut diajak oleh teman dengan alasan mengisi waktu

luang dan agar tubuh tetap bugar dan sehat.

―Diajak temen ikut ke sini, tapi lama-kelamaan enak

dengan kegiatannya. Karena ingin tetap sehat dan

mengisi kekosongan di rumah.‖(Supiati, 2018)

 

Page 117: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

99

Informan memiliki 3 anak tersebut merasa kesepian dan

bosan di rumah ketika anak-anaknya sudah membina keluarga

masing-masing. Informan hanya tinggal bersama suami di rumah,

karena tidak ada kegiatan informan bersyukur mengikuti program

Elderly Day Care Service.

―Ibu punya 3 anak dan semuanya sudah menikah. Ibu

hanya tinggal dengan suami.‖(Supiati, 2018)

Sebagai cara untuk mengusir rasa bosannya informan

aktif mrngikuti kegiatan yang sudah dijadwalkan oleh tim

pengelola program Elderly Day Care Service. Adapun kegiatan

yang diikuti informan antara lain, cek kesehatan, senam, karaoke,

dan handy craft.

―Ibu ikut senam, handy craft dan karaoke. Kalo ikut

handy craft biasanya ibu langsunng bawa ke rumah

kalo udah jadi. Kalo ibu emang hobi makanya

ikutan.‖(Supiati 2018e)

Selain itu, alasan lain informan mengikuti program

Elderly Day Care Service adalah karena informan memiliki

riwayat penyaki Diabetes. Ikut program tersebut agar bisa

menunjang kesehatan tubuhnya agar tetap sehat.

―Ibu punya penyakit diabetes, tapi ibu ga sering

dipikirin yang penting ibu sehat aja.‖(Supiati, 2018)

Untuk lebih menunjang kesehatan dan keaktifan tubuh

informan, informan juga aktif mengikuti kegiatan di luar kegiatan

program Elderly Day Care Service.

―Selalu aktif kegiatan di lingkungan rumah jangan

hanya tidur aja, tapi harus gerak. Kalo ibu biasanya

ikut pengajian dilingkungan rumah, jika ngga ada

kegiatan di lingkungan rumah paling ibu main ke

rumah anak untuk lihat cucu-cucu ibu.‖(Supiati,

2018)

 

Page 118: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

100

Dampak yang dirasakan setelah mengikuti program

Elderly Day Care Service juga sangat berguna untuk informan

karena informan merasa mempunyai banyak teman untuk

mengusir rasa kebosanannya serta tubuh lebih bugar dan sehat.

―Senang bisa bertemu dengan teman baru, senang

bisa menyalurkan hobi menanyi dan jogged karena

ibu orangnya sangat aktif pas muda, kalo di rumah aja

ibu tuh bosan ga ada kerjaan.‖(Supiati, 2018)

9. Informan Cucu

Ibu Cucu berusia 59 tahun merupakan pensiunan

Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi mengikuti serangkaian

kegiatan dari program Elderly Day Care Service adalah kemauan

sendiri dengan alasan ingin lebih sehat walaupun informan tidak

memiliki riwayat penyakit yang biasa lansia lain miliki. Selain

untuk menjaga kesehatannya, alasan lain informan ingin

mendapatkan hiburan untuk mengusir rasa bosan di rumah dan

memperbanyak teman. Berikut penuturannya:

―Kemauan diri sendiri ikut ini tuh, ibu juga sering

ngajak si bapak ikut program ini. Karena ingin lebih

sehat gitu, dapat hiburan, terus nambah banyak

teman. Ibu teh ga punya riwayat penyakit, ikut

kegiatan ini untuk menjaga kesehatannya ibu.‖(Cucu,

2018)

Informan hanya tinggal bersama suami dan anaknya saja.

Makanya informan selalu bosan dengan kegiatan yang dilakukan

di rumah. Kadang informan juga mengajak suaminya untuk

mengikuti kegiatan program Elderly Day Care Service. Adapun

kegiatan yang sering diikuti oleh informan adalah senam, dan

handy craft.

 

Page 119: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

101

“Ibu sukanya kalo ikut ini tuh di senam sama di

handy craft biar bisa menyalurkan hobinya

ibu.‖(Cucu, 2018)

Selain kegiatan di Program Elderly Day Care Service,

informan tidak ada kegiatan lain. Informan hanya mengerjakan

pekerjaan rumah tangga karena sudah tugasnya menjadi ibu

rumah tangga. Di sela waktu pekerjaan rumah tanngga informan

selalu menyempatkan waktu untuk mempraktekan latihan-latihan

kecil.

―Hanya ikut kegiatan ini aja, sisa waktunya di rumah

aja ngerjain pekerjaan rumah. Ibu kalo di rumah suka

gerak-gerak badan sedikit jika ada waktu

luang.‖(Cucu, 2018)

Hasil dari kegiatan di program Elderly Day Care Service

sangat bermanfaat bagi informan. Informan merasakan tubuhnya

lebih bugar dan senang memiliki banyak teman setelah ikut

program tersebut. Berikut penuturannya:

―Perasaannya bugar, enak ke badan, saya juga merasa

senang "bertemu dengan teman yang lain.‖(Cucu,

2018)

10. Informan Sri Mulyani

Nenek Sri Mulyani berusia 76 tahun merupakan sosok

yang mandiri. Informan menjadi sosok seorang yang mandiri

ketika suaminya meninggal 23 tahun yang lalu. Meskipun sendiri,

informan sangat senang karena bisa mengikuti kegiatan yang

bermanfaat daripada terus bergelung di dalam kesedihan.

Informan juga tidak memiliki anak, jadi informan sudah sangat

biasa dengan keadaan sendrinya, maka dari itu, informan harus

lebih semangat dan mandiri dalam menjalani hidup dalam

kesendiriannya. Berikut penuturannya:

 

Page 120: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

102

―Saya tinggal di rumah hanya sendiri. Saya tinggal

sendiri sudah 23 tahun sejak suami saya meninggal.

Saya tidak punya anak, tapi saya mengurus anak

yatim piatu untuk mengisi kekosongan di rumah.‖(Sri

Mulyani, 2018)

Awal mengikuti program Elderly Day Care Service pada

tahun 2002 karena diajak oleh teman di tempat senam

sebelumnya dengan alasan mengisi waktu luang dan menjaga

kesehatan tubuh. Berikut penuturannya:

―Ikut day care karena direkomendasikan teman di

tempat senam sebelumnya. Karena mengisi waktu

luang dan menjaga kesehatan tubuh.‖(Sri Mulyani,

2018)

Kegiatan yang informan ikuti di program Elderly Day

Care Service yaitu senam dan karaoke dan informan merupakan

koordinator untuk lansia lainnya di program Eldelry Day Care

Service. Berikut penuturannya:

―Saya hanya ikut senam dan karaoke saja. Saya disini

juga jadi coordinator untuk mengumpulkan uang dari

peserta Day Care.”(Sri Mulyani, 2018)

Selain mengikuti kegiatan Elderly Day Care Service,

informan aktif dalam kegiatan sosial untuk lansia di luar kegiatan

di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi. Informan

juga membuka jasa praktek urut untuk membantu finansialnya.

―Saya aktif dalam kegiatan sosial lansia dan kegiatan

di rumah saya buka jasa praktek urut unuk wanita dan

anak-anak. Praktek urut ini juga bisa bantu kehidupan

sehari-hari, apalagi saya tinggal sendiri.‖(Sri

Mulyani, 2018)

Dampak yang informan rasakan setelah mengikuti

program Elderly Day Care Service mempunyai banyak teman

untuk mengusir rasa kesepian informan saat di rumah. Informan

 

Page 121: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

103

juga merasa senang karena telah banyak aktif dalam kegiatan

sosial lansia.

―Senang ikut kegiatan ini karena saya aktif juga di

kegaitan sosial untuk lansia. saya bersilatrahmi

dengan teman yang lain, daripada saya dirumah

sendiri dan tidak ada kegiatan lebih baik saya ikut

kegiatan Day Care.”(Sri Mulyani, 2018)

Untuk melihat dampak program Elderly Day Care Service

terhadap kesejahteraan sosial lansia, peneliti melakukan

wawancara kepada 10 informan lansia yang mengikuti program

Elderly Day Care Service. Adapun dampak program Elderly Day

Care Service terhadap kesejahteraan sosial lansia bisa dilihat dari

perubahan sebelum dan sesudah menggunakan program Elderly

Day Care Service.

Tabel. 4.3 Tabel Perubahan Lansia Program Elderly Day

Care Service

N

O

NAMA SEBELUM

IKUT

PROGRAM

SESUDAH

IKUT

PROGRAM

TAHUN

MASUK

1 Toni Perut

buncit

Hipertensi

Minum

obat

hingga 4

jenis

Kurang

Perut agak

mengecil,

Tensi darah

stabil, Minum

obat hanya 1

jenis, Percaya

diri karena

sering ikut

2013

 

Page 122: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

104

percaya

diri

kegiatan di

luar panti

seperti nyanyi

dan jogged

2 Bastian Bosan di

rumah

Kegiatan

yang

diikuti

sangat

kurang

Setelah ikut

pogram lebih

sehat dan

bugar dan bisa

menambah

kegiatan sosial

dan

meyambung

silaturahmi

dengan banyak

teman.

2010

3 Budi Perut

buncit

Kolesterol

Asam urat

Kurang

percaya

diri

Setelah

mengikuti

program perut

tidak buncit

lagi,

kolesterrol dan

asam urat

stabil, lebih

percaya diri

dan semakin

rajin untuk

2017

 

Page 123: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

105

berolahraga.

4 Yusmar Diabetes Kadar gula

stabil ga

pernah naik

karena selalu

diimbangi

dengan olahrga

setiap harinya,

selain itu bisa

menghibur diri

kalau ikut

kegiatan.

2005

5 Agus Bosan di

rumah

karena saat

kerja dulu

orangnya

aktif

Perut

buncit

Kolesterol

Asam urat

Bisa

bersosialiasi

dengan banyak

teman seperti

waktu kerja,

perut

mengecil, dan

asam urat serta

kolesterol

stabil

diimbangi

dengan

kegiatan fisik

yang

2017

 

Page 124: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

106

bermanfaat.

6 La

wole

Hernia

Mata

sebelah

kanan

tidak

berfungsi

Kaki susah

berjalan

Hernia sudah

tidak ada

karena udah

operasi, kaki

sekarang bisa

berjalan

sedikit-sedikit

diimbangi

dengan

olahraga dan

terapi, lebih

mandiri di

rumah semua

pekerjaan di

rumah

dikerjakan

sendiri.

7 Cucu Bosan di

rumah

Kesepian

Kurang

kegiatan

Tidak ada

penyakit

Merasa

terhibur

bertemu

dengan banyak

teman,

menambah

kegiatan,

badan lebih

2013

 

Page 125: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

107

bugar untuk

mencegah

penyakit

8 Supiati Diabetes

Bosan di

rumah

Tidak ada

tempat

untuk

menyalurk

an hobi

Kadar gulanya

stabil, punya

teman baru,

bisa

menyalurkan

hobi dengan

cara ikut

kegiatan

keterampilan.

2013

9 Sri

mulyan

i

Kesepian

karena

tinggal

sendiri di

rumah

Merasakan

kekeluargaan

di program ini

dan lebih aktif

di kegiatan

sosial lansia

2005

10 Tin

Suradih

Kesepian

karena

tinggal

sendiri di

rumah

Aktif di

kegiatan

organisasi

Mempunyai

banyak teman

untuk sharing

mengenai hal

kesehatan dan

kegiatan

perempuan.

2005

Sumber: Hasil olah data wawancara

 

Page 126: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

108

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat perubahan

biopsikosial pada program Elderly Day Care Service. Jika dilihat

dari aspek biopsikosial, peserta program Elderly Day Care

Service bisa kita lihat pencapaian atau hasil yang dirasakan oleh

lansia setelah mengikuti progam Elderly day care service

diantaranya yaitu:

Aspek Biologis

Dalam aspek biologis, peserta program Elderly Day Care

Service merasakan manfaatnya ditunjukan dengan sehat fisiknya,

aktif dalam bergerak.

Aspek Psikologis

Dalam aspek psikologis, lansia yang mengikuti program

Elderly Day Care Service merasakan bahagia ketika lansia tidak

merasa kesepian di dalam hidupnya.

Aspek Sosial

Dalam aspek sosial, lansia yang aktif mengikuti program

Elderly Day Care Service bisa terlibat aktif dalam kegiatan di

lingkungan masyarakat.

 

Page 127: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

109

BAB V

PEMBAHASAN/ANALISA

Pada bab ini menjelaskan hasil penelitan yang telah

dilakukan dan dikaitkan dengan kerangka berfikir yang sudah

dirancang oleh peneliti dalam bab 2. Dalam kerangka berpikir

dijelaskan bahwa lansia mengalami perubahan yang sangat

signifikan dan cenderung perubahan berujung pada permasalahan

pada lansia. Perubahan pada lansia biasanya berupa fisik, mental,

status sosial, ekonomi dan psikologis. Dari perubahan tersebut

lansia membutuhkan kegiatan yang bisa menunjang

perubahannya agar tidak menjadi suatu masalah yang besar bagi

lansia. Selain itu, lansia juga membutuhkan dukungan keluarga

untuk bisa menyelesaikan permasalahannya. Namun, dalam

kenyataannya di lapangan lansia yang mengikuti program Elderly

Day care Service banyak yang sudah tidak tinggal dengan

anaknya, bahkan mereka hanya tinggal sendiri atau bersama

pasangannya. Dengan demikian, lansia yang seperti ini harus

mempunyai wadah untuk melakukan kegiatan positif untuk

mencegah atau mengurangi permasalahannya.

Mengingat kondisi lansia merupakan kelompok penduduk

yang rentan terhadap masalah baik ekonomi, sosial, kesehatan

ataupun psikologis. Oleh karenanya, agar lanjut usia tetap sehat,

mandiri, sejahtera dan berguna peru didukung oleh lingkungan

yang kondusif, baik pada tingkat keluarga maupun lingkungan

masyarakat. Lanjut usia perlu diberdayakan sebagai subjek yang

 

Page 128: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

110

memiliki pengalaman dan kearifan yang pada umumnya belum

dimiliki oleh generasi muda.

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

melaksanakan program yang diamanatkan oleh Kementrian

Sosial Republik Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan

lansia seperti masalah kesehatan, mental, sosial, ekonomi dan

psikologis. selain itu, lansia juga diberikan pembelajaran untuk

menjadi lansia yang mandiri dan sejahtera. Program yang tepat

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah program

Elderly Day Care Service. Program tersebut bertujuan untuk

meningktkan kesejahteraan sosial lansia yang tidak tinggal di

panti dan bisa mendapatkan dukungan dari keluarganya. Maka

dari itu bab ini akan menjelaskan hasil penelitian melalui proses

pelaksanaan dan dampak program Elderly Day Care Service.

Hasil penelitan yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai

pelaksanaan program Elderly Day Care Service progam ini

dilaksanakan karena untuk membantu para lansia yang hanya

tinggal sendiri di rumah atau dengan anak namun anaknya sibuk

tidak bisa merawat lansia tersebut. Selain itu program ini juga

membantu lansia untuk bisa menjaga kesehatan, menyalurkan

hobi dan berinteraksi sosial dengan kelompok sebaya. Karena

dalam konsep lanjut usia bahwa pada proses menua, lanjut usia

akan kehilangan fungsi fisik, sosial dan kognitif secara perlahan.

Maka dari itu dengan adanya program Elderly Day Care Service

dapat membantu para lansia menjaga kesehatan fisiknya, interaksi

sosial dengan masyarakat terjaga, kognitifnya juga terjaga

dengan kegiatan yang selalu dilakukan oleh para lansia.

 

Page 129: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

111

Dalam proses pelaksanaan program Elderly Day Care

Service di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi

pelaksanaan pelayanan tidak dilaksanakan selama 8 jam dan

kegiatan yang sudah dicanangkan untuk para lansia peserta

program Elderly Day Care Service tidak semua para lanjut usia

mengikuti kegiatan tersebut. Hasil observasi yang sudah

dijelaskan di bab sebelumnya bahwa kegiatan yang paling

diminati adalah bimbingan fisik yaitu senam dan cek kesehatan,

ketika jadwal senam dan cek kesehatan jumlah lansia yang ikut

banyak sedangkan untuk program lainnya seperti keterampilan

dan kesenian hanya beberapa yang minat saja. Kegiatan yang

sudah dicanangkan untuk program Elderly Day Care Service dari

tim pengelolanya tidak memaksa para lansia untuk ikut semua

kegiatan.

Pada diagram 4.6. Minat peserta terhadap kegiatan Elderly

Day Care Service sudah terlihat jelas bahwa minat peserta

program Elderly Day Care Service hanya pada kegiatan

pelayanan fisik dan kegiatan sosial. untuk kegiatan lainnya hanya

sebagian peserta yang berminat. Selain dari data tersebut, hasil

observasi juga menunjukan hasil yang sama dalam hal peminatan

kegiatan peserta program Elderly Day Care Service.

Dari hal tersebut kita bisa lihat bahwa pelaksanaan belum

bisa dilaksanakan secara menyeluruh karena tidak sesuai dengan

panduan yang sudah disosialisasikan oleh Kementrian Sosial.

Dalam buku panduan dijelaskan bahwa Kementerian Sosial

mengembangkan program day care services atau Program

Pelayanan Harian Lanjut Usia (PHLU). Pelayanan ini merupakan

 

Page 130: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

112

suatu model pelayanan sosial lanjut usia yang mana lanjut usia

datang ke lokasi PHLU yang dilaksanakan secara profesional

dalam waktu terbatas (tidak lebih dari 8 jam) tidak menginap

serta tidak memisahkan lanjut usia dari keluarga dan

masyarakatnya.

Lanjut usia yang mengikuti program Elderly Day Care

Service berusia antara 60-80 tahun. Lansia muda merujuk pada

usia 60-74 tahun yang biasanya masih aktif, sehat dan masih

kuat. Lansia tua berusia antara 75-85 tahun ke atas, lebih

mungkin sudah mejadi rapuh dna renta serta mengalami kesulitan

untuk mengatur kehidupan sehari-hari (E.Papalia, Sally Wendkos

Old, dan Ruth Duskin Feldman 2011, 336). Lansia yang

mengikuti program adalah lansia yang sangat potensial. Artinya

potensial adalah lansia yang masih semangat untuk mengikuti

kegiatan untuk menunjang kesehatan dan mengisi masa tua

mereka dengan kegiatan yang positif. Jika dilihat dari penjelasan

tersebut kita bisa hubungkan dengan teori kontinuitas teori ini

dikemukakan oleh pakar gerontology yaitu Robert Atchley

(1989), yang berpendapat bahwa manusia perlu tetap

mempertahankan hubungan antara masa lalu dan masa kini

(E.Papalia, Sally Wendkos Old, dan Ruth Duskin Feldman

2011,108)

Dalam hal ini, aktivitas adalah hal yang penting bukan

untuk dirinya sendiri melainkan untuk representasi yang

bersinambungan dari suatu gaya hidup. Bagi lanjut usia yang

sangat aktif dalam melakukan kegiatan itu akan sangat penting

untuk kesinambungan tingkat aktivitas yang lebih tinggi. Karena

 

Page 131: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

113

ada sebagian lanjut usia yang sangat senang jika mengikuti

aktivitas yang sama dengan apa yang dikerjakan di masa lalu.

Selain teori kontinuitas, teori aktivitas juga menjelaskan

bahwa orang tua yang beranjak dengan baik akan terus

mempertahanankan sebanyak mungkin aktivitas dan berupaya

mencari kegiatan yang positif untu menggantikan kegiatan yang

sudah dilakukan sebelumnya. Bahkan dalam penelitian yang

dilakukan oleh (Greenfield dan Marks, 2004) menunjukan bahwa

kehilangan peran dan aktivitas yang besar pada lansia adalah

faktor risiko terhadap terhadap penurunan kebahagiaan dan

kesehatan mental (E.Papalia, Sally Wendkos Old, dan Ruth

Duskin Feldman 2011,400)

Bentuk yang lebih spesifik dari teori ini adalah frekeuensi

dan keintiman yang penting terhadap kepuasan hidup lansia.

aktivitas dan frekuensi yang dilakukan oleh lansia berkolerasi

terhadap kebahagiaan hidup dan juga mempengaruhi kesehatan

fisik, mental, status dan fungsi kognitif serta pertahanan

hidupnya.

Peranan produktivitas bagi lansia memainkan peranan

yang sangat penting dalam proses penuaan yang sukses. Lansia

tidak hanya bisa produktif melainkan bisa lebih dan makin

produktif di masa tuanya jika lansia aktif dalam kegiatan fisik

ataupun sosial. Sebuah penelitian dilakukan selama 6 tahun

terhada 3.218 lansia di Manitoba, Kanada menemukan bahwa

aktivitas produktif dan sosial yang dilakukan para lansia

mempengaruhi tingkat kebahagian, fungsi fisik yang lebih baik

dan kemungkinan kecil untuk meninggal 6 tahun

 

Page 132: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

114

kemudian(E.Papalia, Sally Wendkos Old, dan Ruth Duskin

Feldman 2011,400)

Lansia yang mengikuti program Elderly Day Care Service

adalah lansia yang hidup mandiri dan keuangan yang cukup

memadai untuk biaya kehidupan kesehariannya. Namun di sisi

yang lain lansia yang tergabung dalam program ini merasa

kesepian, terisolasi, butuh teman dan kegiatan yang positif untuk

menunjang kualitas hidupnya.

Jadi, pelakasanaan program Elderly Day Care Service

sebagai upaya lembaga Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi untuk membantu permasalahan yang dihadapi lansia

seperti, gangguan fisik, masalah ekonomi, masaalah sosial dan

budaya, dan masalah psikologis. Selain itu, program Elderly Day

Care Service juga membantu lansia memenuhi kebutuhan lansia

seperti, kebutuhan akan pelayanan kesehatan, kebutuhan

perekonomian, kebutuhan berinteraksi sosial, kebutuhan

psikologis seperti kasih sayang dari keluarga dan orang terdekat.

A. Dampak Program Elderly Day Care Service

Sebuah program dikatakan sukses atau berhasil jika dampak

yang diberikan program bisa dirasakan oleh pengguna yang

memilih program tersebut. Begitupun dengan program Elderly

Day Care Service. program ini terbentuk juga ingin memberikan

dampak positif bagi lansia yang mengikuti program.

Program Elderly Day Care Service bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan sosial lansia sudah menyusun sebuah

kegiatan yang positif untuk lansia seperti, pemberianan makanan

 

Page 133: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

115

tambahan, pemeriksaan kesehatan, bimbingan rohani, bimbingan

konseling, keterampilan/ ekonomi kreatif, kegiatan olahraga,

rekreasi dan hiburan. Kegiatan tersebut diharapkan bisa

berdampak positif bagi para lansia yang mengikutinya.

Dalam penilitian ini juga ingin melihat dampak yang telah

didapatkan lansia setelah mengikuti program tersebut. Di bawah

ini adalah diagram perubahan postif pada lansia yang mengikuti

program Elderly Day Care Service.

Di bawah ini adalah diagram 4.9. respon perubahan lansia

yang telah mengikuti program Elderly Day Care Service. Pada

data yang telah diolah oleh peneliti, lansia merespon bahwa

dampak yang bisa dirasakan oleh lansia yaitu mandiri, tidak

bosan , kurang percaya diri, memiliki banyak teman, dan

kesehatan meningkat.

Pada diagram 4.9 dapat dilihat bahwa lansia mengalami

perubahan yang sangat positif. Karena sejatinya menjadi tua

adalah sesuatu yang tak terelakan, suatu kepastian, suatu proses

alamiah yang tidak dapat dicegah oleh siapapun. Semua orang

melalui hari demi hari, berjalan, berproses menuju suatu tujuan

yaitu menjadi tua. Dengan kata lain menjadi tua itu pasti, menjadi

lansia sejahtera itu pilihan. Karena tidak semua lansia bisa

sejahtera tapi jika lansia memilih untuk sejahtera dengan cara

mencegah proses penuaan dengan mengikuti bimbingan fisik,

bersosialisasi dan melalukan kegiatan positif maka lansia bisa

menjadi lansia yang mandiri, sejahtera dan berguna,

Sejumlah penelitian yang disponsosri oleh MacArthur

Foundation Research Network on Succesfull Aging (Rowe dan

 

Page 134: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

116

Kahn, 1997) mengidentifikasi tiga komponen utama lansia yang

dikatakan sukses atau sejahtera yaitu: terhindar dari penyakit atau

ketebatasan yang berkaitan dengan penyakit, mempertahankan

fungsi fisik dan kognitif yang tinggi dan mempertahankan

keterlibatan sosial yang aktif dan aktivitas yang produktif.

Pembahasan pada bab ini juga akan menjelaskan 3

komponen utama tersebut yang telah didapatkan para lansia pada

program Elderly Day Care Service. Dalam melakukan penelitian

ini, peneliti menggunakan 10 sample lansia untuk diwawancara

mengenai dampak yang telah didapatkan oleh para lansia.

Adapun hasil yang didapatkan adalah.

1. Kesehatan Fisik dan terhindar dari penyakit

Pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses

penuaan yang berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik

, timbulnya berbagai macam penyakit utama yaitu penyakit

degenerative. Diperlukan pelayanan kesehatan terutama untuk

kelainan degenerative demi meningkatkan derajat kesehatan dan

mutuk kehidupan lansia. agar tercapai masa tua yang berguna dan

bahagia dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

Perubahan kesehatan di usia senja bersifat kompleks. Pada

usia senja kemundurun kapasitas fisik dan mental lansia tidak

bisa dipungkiri. Dengan bertambahnya usia dengan perubahan

fisiologis yang dialami lansia mendasari terjadinya risiko

penyakit. Pada usia 60 tahun,utama bebankecacatan dan kematian

muncul dari kehilangan agerelated dalam pendengaran, melihat

dan bergerak, dan penyakit tidak menular, termasukjantung

 

Page 135: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

117

penyakit, stroke, gangguan pernapasan kronis, kanker dan

demensia (World Health Organization 2015,27).

Pada program Elderly Day Care Service dengan kegiatan

bimbingan fisik mengajak lansia untuk menjaga kesehatan fisik

lansia agar terhindar dari masalah kesehatan dan tetap menjaga

fisik agar tetap bugar.

Selain itu, perawatan kesehatan yang menganggap dan

mengelola kebutuhan kompleks usia yang lebih tua secara

terpadu telah terbukti lebih efektif daripada layanan yang hanya

bereaksi terhadap penyakit tertentu secara individual. Pendekatan

kegiatan bimbingan fisik bersifat pencegahan agar lansia tetap

sehat atau terjaga kesehatannya. Namun, pelayanan ditentukan

tidak hanya dengan menilai kapasitas fisik dan mental tetapi juga

oleh interaksi yang kita masing-masing miliki dengan lingkungan

yang kita huni di seluruh kehidupan kita Pengaruh lingkungan

pada kesehatan di usia yang lebih tua ini dapat mengambil

banyak bentuk, termasuk kebijakan luas yang mempengaruhi

kita, situasi ekonomi, sikap atau norma masyarakat, karakteristik

fisik lingkungan alam dan buatan lingkungan, jaringan sosial

yang dapat kita manfaatkan, dan bahkan alat bantu yang mungkin

tersedia untuk kita (World Health Organization 2015,70).

Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti, bahwa lansia

yang mengikuti program Elderly Day Care Service merasakan

bisa meningkatkan kesehatan fisiknya. Menurut kakek Budi

menjelaskan bahwa setelah mengikuti program kondisi fisiknya

sangat bugar dan tidak mengkonsumsi obat terlalu banyak untuk

meningkatkan kesehatan. Menurut kakek Toni sebelum saya ikut

 

Page 136: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

118

kegiatan day care minum obat sampe 4 jenis namun setelah ikut

saya hanya minum 1 jenis obat saja. Selain itu saya juga

merasakan lebih bugar dan sehat.

2. Mempertahankan Fungsi Fisik dan Kognitif Sosial

Penurunan fisik merupakan gejala alamiah yang tidak dapat

dicegah kehadirannya. Semua sel di dalam tubuh akan mengalami

pergantian, yang harus diganti dengan yang baru. Kemunduran

akibat proses menua bisa dihambat apabila semua organ tetap

dalam kondisi aktif atau diaktifkan. Mengingat tubuh lansia yang

rentan, maka diperlukan latihan fisik atau olahraga untuk tetap

aktif dan sehat.

Terlibat dalam aktivitas fisik sepanjang masa hidup memiliki

banyak manfaat, termasuk peningkatan umur panjang. Sebagai

contoh, analisis terbaru dari penelitian longitudinal yang besar

menemukan bahwa orang yang terlibat dalam 150 menit per

minggu aktivitas fisik pada intensitas sedang mengalami

penurunan mortalitas sebesar 31% dibandingkan dengan mereka

yang kurang. Manfaat ini dapat menjadi substansial. Sebagai

contoh, baik studi cross-sectional dan longitudinal telah

menyarankan ada pengurangan 50% dalam risiko relatif

mengembangkan keterbatasan fungsional di antara mereka yang

melaporkan rutin dan setidaknya aktivitas fisik intensitas sedang.

Aktivitas fisik juga tampaknya mempertahankan, dan bahkan

dapat meningkatkan, fungsi kognitif pada orang tanpa demensia

mengurangi penurunan kognitif sekitar sepertiga. Selain itu,

aktivitas fisik melindungi terhadap beberapa kondisi kesehatan

yang paling penting di usia yang lebih tua.

 

Page 137: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

119

Ketidakaktifan fisik dapat menyebabkan hingga 20% dari

populasi risiko demensia, dan diperkirakan bahwa 10 juta kasus

baru secara global mungkin dihindari setiap tahun jika orang

dewasa yang lebih tua bertemu rekomendasi untuk aktivitas fisik.

Demikian pula, stroke menyebabkan beberapa beban terbesar

penyakit di usia yang lebih tua, dan aktivitas fisik yang sedang

dapat mengurangi risiko sebesar 11-15%, dan aktivitas fisik yang

kuat memiliki manfaat yang lebih besar, mengurangi risiko

sebesar 19-22% (World Health Organization 2015,71).

Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat lain di usia yang

lebih tua. Ini termasuk meningkatkan kapasitas fisik dan mental

(misalnya, dengan mempertahankan kekuatan otot dan fungsi

kognitif, mengurangi kecemasan dan depresi, dan meningkatkan

harga diri); mencegah penyakit dan mengurangi risiko (misalnya,

penyakit jantung koroner, diabetes dan stroke) dan meningkatkan

hasil sosial (misalnya, dengan meningkatkan keterlibatan

masyarakat, dan memelihara jaringan sosial dan hubungan

antargenerasi).

Fungsi kognitif sangat bervariasi di antara orang-orang dan

terkait erat dengan tahun pendidikan. Banyak fungsi kognitif

mulai menurun pada usia yang relatif muda, dengan fungsi yang

berbeda menurun pada tingkat yang berbeda. Sebagai akibatnya,

fungsi menjadi semakin heterogen dengan bertambahnya usia.

Beberapa kerusakan dalam memori dan kecepatan pemrosesan

informasi adalah umum, dan keluhan tentang hal itu sering

dilaporkan oleh orang yang lebih tua (World Health Organization

2015,70)

 

Page 138: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

120

Namun, meskipun penuaan dikaitkan dengan penurunan

kapasitas untuk menangani tugas-tugas kompleks yang

memerlukan pembagian atau mengalihkan perhatian, itu tidak

muncul untuk mengurangi kapasitas untuk mempertahankan

konsentrasi atau untuk menghindari gangguan. Demikian pula,

meskipun penuaan dikaitkan dengan pengurangan kapasitas untuk

belajar dan menguasai tugas yang melibatkan manipulasi aktif,

reorganisasi, integrasi atau antisipasi pelbagai item memori, ada

sedikit hubungan dengan memori untuk informasi faktual,

pengetahuan tentang kata-kata dan konsep, memori yang terkait

dengan masa lalu pribadi, dan memori prosedural (misalnya,

untuk keterampilan yang dibutuhkan untuk mengendarai sepeda).

Dengan demikian, tidak semua fungsi kognitif memburuk seiring

bertambahnya usia, dan fitur bahasa, seperti pemahaman,

membaca dan kosa kata, khususnya, tetap stabil sepanjang hidup.

Dengan demikian, komponen kedua sebagai tolak ukur

lasnsia sejahtera adalah mempertahankan fungsi fisik dan kognitif

program ini juga berhasil membuat lansia bisa mempertahankan

fungsi fisik dan kognisi sosial lansia. dalam hal mempertahankan

fungsi fisik lansia mendapatkan pelayanan berupa kegiatan

bimbingan fisik yaitu melalui berbagai jenis senam setiap

harinya.

Sedangkan dalam hal mempertahankan kognitif lansia

diberikan pelayanan kegiatan keterampilan, pada kegiatan ini

para lansia diberikan pembelajaran untuk membuat keterampilan

yang mempunyai daya jual tinggi. Keterampilan yang biasa

 

Page 139: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

121

dilakukan oleh lansia yaitu merajut, menjahit atau membuat

souvenir dan masih banyak lagi.

3. Keterlibatan Sosial dan Aktivitas Produktif

Kelompok penduduk lansia sering dianggap sebagai orang

yang tidak mampu menghasilkan apa-apa atau tidak produktif.

Pendapat seperti ini kurang menguntungkan bagi lansia. karena di

sisi lain, kelompok ini masih bisa produktif, mereka memiliki

kelebihan yaitu memiliki keunggulan pengalaman yang bermuara

pada dimilikinya kearifan dan kematangan emosi. Kearifan dan

kematangan emosi cenderung dimiliki oleh lansia daripada yang

lebih muda, karena lansia memilki pengalaman yang lebih

panjang.

Pemberdayaan penduduk lansia mengacu pada upaya

mengembangkan potensi individu maupun kolektif penduduk

lansia sehingga mereka dapt meningkatkan kemampuannya

dalam pelbagai aktivitas, baik sosial, ekonomi, maupun politis.

Untuk melakukan hal tesebut lansia membutuhkan intervensi atau

stimulus dari luar diri mereka. Sebab keinginan penduduk lansia

untuk berkemban tidak terlepas dari kemampuan individu yang

ditentukan oleh tingkat pendidikan dan keterampilan, lingkungan

serta konteks budaya.

Adanya kegiatan bagi lansia yang bersifat produktif juga

dapat membawa dampak sosial tidak hanya untuk lansia sendiri,

keluarga tetapi juga bagi masyarakat. Melalui aktivitas mereka

dapat berkumpul dan berkomunikasi dengan sesama. Kebutuhan

untuk berhubungan dengan orang lain tidak terlepas dari hakikat

manusia sebagai makhluk sosial(Suardiman 2011, 23). Rasa

 

Page 140: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

122

kesepian, tidak berguna yang sering muncul dari kurangnya

aktivitas, apabila dibiarkan terus menerus tanpa dipecahkan akan

berdampak negative bagi lansia. Darmojo (2000) mengatakan

kegiatan-kegiatan dan hobi beraneka raam memungkinkan lansia

masih merasa bermanfaat bagi keluarga dan masayarakat

Pada usia lansia, lansia cenderung menghabiskan waktu lebih

sedikit dengan orang lain, karena pada masa lansia sudah tidak

bekerja. Bekerja adalah satu alasan sumber yang memudahkan

kontak sosial kepada lingkungan sekitar. Namun setelah lansia

pada masa pensiun, kontak sosial berkurang dengan lingkungan

sekitar. Untuk sebagian lansia, kelesuan dan kondisi fisik

membuat lansia sulit keluar dan berhubungan dengan orang.

Meskipun demikian, hubungan yang dipertahankan oleh lansia

akan lebih penting terhadap kebahagiaan mereka dibandingkan

sebelumnya. Pada survei yang dilakukan oleh National Council

on the Aging (2002), hanya 1 dari 5 lansia Amerika yang

melaporkan kesepian sebagai masalah serius dan hampr 9 dari 10

orang menempatkan keluarga dan teman sebagai hal paling

penting untuk hidup yang lebih bermakna (W.Rowe dan L.Khan

1997, 433)

Ketika teman kerja dan teman lainnya menjauh, lansia

mempertahankan lingkungan pertemanan akrab dan stabil.

Menurut teori konvoi sosial, lansia mepertahankan tingkat

dukungan sosial mereka dengan mengidentifikasi anggota

jaringan sosial yang dapat membantu mereka, serta menghindari

mereka yang tidak sportif (E.Papalia, Sally Wendkos Old, dan

Ruth Duskin Feldman 2011, 128). Sebagai sebuah konvoi sosial

 

Page 141: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

123

yaitu teman dekat dan anggota keluarga yang bisa mereka

andalkan secara kuat memengaruhi kebahagiaan mereka.

Sedangkan menurut teori selektivitas sosioemosional karena

sisa waktu yang mereka punya semakin singkat, lansia memilih

untuk menghabiskan waktu dengan orang dan aktivitas yang

memenuhi kebutuhan emosional yang sekarang (E.Papalia, Sally

Wendkos Old, dan Ruth Duskin Feldman 2011,429).

Dukungan emosional dapat membantu lansia terutama lansia

yang umurnya sudah mencapai 80 tahun, para lansia dalam

mempertahankan kepuasan hidup ketika menghadapai stress dan

trauma, seperti kehilangan pasangan hidup atau anak kecelakaan

dan penyakit yang mengancam hidup dan ada kaitan positif

dnegan kesehatan dan kebahagiaan yang lebih baik.

Dengan demikian program Elderly Day Care Service sangat

membantu lansia untuk bisa terlibat aktif dalam kegiatan sosial

dan berinteraksi sosial dengan teman sebayanya. Hasil penelitan

yang telah dilakukan lansia merasakan hal positif dan senang

dalam program ini karena bisa berinteraksi dan silaturahmi

dengan lansia lainnya. Selain itu, lansia bisa bertukar cerita dan

diskusi masalah kesehatan, pola hidup sehat dan masalah anak.

lansia yang mengikuti program ini tidak merasa sendiri karena

sudah mendapatkan banyak teman bahkan keluarga baru yang

saling mendukung dalam berbagai hal.

Dengan makin bertambahnya usia seseorang maka

berpartisipasi atau keterlibatan sosial di masyarakat semakin

berkurang dengan cakupannya juga menyempit. Terdapat banyak

alasan mengapa partisipasi seseorang dalam kegiatan sosial

 

Page 142: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

124

menurun sejalan dengan bertambahnya usia. Pertama, kesehatan

menurun, yang secara umum biasa digunakan sebagai alasan

pokok. Kedua, alasan yang sama pentingnya atau bahkan

kadangkala dianggap lebih penting yaitu tingkat keterlibatan

dalam kegiatan sosial pada usia muda. Aktivitas tersebut

memengaruhi partisapasi sosialnya pada usia lanjut (Hurlock

2014,400).

B. Diskusi: Lansia Sejahtera Perspektif Pekerja Sosial

Profesi pekerjaan sosial di beberapa negara sangat

diperhitungkan karena dalam dekade terakhir ini pekerja sosial

banyak berperan penting terlibat dalam aksi-aksi sosial untuk

menyelesaikan masalah sosial seperti masalah kemiskinan,

kesejateraan anak, narkoba, pendidikan, kesejahteraan lansia, dan

pemberdayaan masyarakat (Weinberger 1974,10). Pada aspek

pekerja sosial dalam membuat sebuah rancangan aksi sosial

tidak hanya membantu individu yang memiliki masalah tapi juga

membantu lembaga-lembaga di masayarakat untuk

menyelesaikan permasalahan yang ditangani.

Begitu pula dengan permasalahan lanjut usia pekerja sosial

sangat dibutuhkan untuk membantu lanjut usia bangkit dalam

keterpurukan masalah yang dihadapinya. Adapun permasalahan

yang menjadi permasalahan besar yang dihadapi lansia adalah

stigma dari lingkungan masayarakat. Ageisme atau stigma adalah

prasangka terhadap orang-orang lanjut usia. Ageisme merupakan

salah satu kata-kata negatif yang berlaku di masayarakat

(Santrock 2011).

 

Page 143: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

125

Banyak beberapa lansia mengalami diskriminasi dan stigma

yang menyakitkan dari masyarakat. Lanjut usia sudah tidak

diperkejakan kembali karena beranggapan bahwa lanjut usia

sudah tidak bisa mengerjakan perkerjaan seperti biasanya

diakibatkan penurunan fungsi tubuhnya. Lanjut usia juga

mendapat penolakan dari masyarakat karena dipandang sudah

pikun dan membosankan. Lanjut usia bisa disingkirkan dari

keluarganya karena anak mereka melihat bahwa lansia sebagai

sosok yang mudah sakit dan sebagai parasit bagi keluarganya.

Bisa disimpulkan bahwa lanjut usia dipandang sebagai manusia

yang sudah tidak berguna, tidak mampu berpikir jernih, dan tidak

memberi kontribusi kepada lingkungan masyarakatnya.

Stigma yang dilontarkan masyarakat kepada lansia sangat

beragam diantaranya yaitu, masyarakat menilai bahwa semua

lansia itu tidak produktif, mempunyai masalah kesehatan, lansia

itu pikun. Selain stigma yang melekat pada lansia ada masalah

lain yang datang dari lansia itu sendiri. seperti permasalahan

fisik, psikis, sosial, dan spiritual.

Lansia tidak hanya berstigma negative yang memiliki banyak

permasalahan dalam hidupnya. Jika lansia memiliki pikiran yang

positif dan menghiraukan perkataan orang lansia bisa menjadi

lansia yang sejahtera baik fisik, psikis, sosial dan spiritual.

Bagaimana caraya? Cara untuk lansia tetap aktif, mandiri dan

produktif lansia harus aktif dalam pelbagai kegiatan yang

mendukung meminimalisir permasalahanya. Agar fisiknya tetap

sehat dan bugar lansia bisa mengikuti kegiatan fisik seperti

senam.

 

Page 144: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

126

Dalam penelitian selama dua dekade terakhir atau lebih, bukti

telah menunjukkan bahwa ada hubungan terbalik antara aktivitas

fisik dan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung koroner,

hipertensi, diabetes melitus, kanker spesifik seperti kanker usus

besar dan kemungkinan kanker payudara, dan osteoporosis. Lebih

dari itu, mekanisme biologis yang diusulkan yang memungkinkan

seseorang untuk mendapatkan manfaat dari aktivitas fisik yang

dilakukannya. Jika aktivitas fisik memang mengurangi risiko

mengembangkan penyakit kronis ini, adalah logis untuk menduga

bahwa kematian dini dari sebab apa pun dapat dihindari atau

setidaknya ditunda oleh aktivitas fisik. Aktivitas fisik diharapkan

untuk bisa memperpanjang umur lansia (Ken Dychtwald

1999,63).

Dalam aspek psikis yang ingin selalu terjaga lansia bisa

mengikuti kegiatan rekreasi dan hiburan agar lansia merasa

bahagia dengan hidupnya dan meraskan kepuasan dalam

hidupnya. Lansia yang bahagia sangat berpengaruh terhadap

kelanjutan hidupnya, karena ketika lansia merasa bahagia, lansia

akan lupa dengan permasalahnya. Lansia akan fokus dengan

kegiatan yang dilakukannya yang bisa mempengaruhi

kesejahteraan lansia dalam aspek psikis atau mental.

Kesejahteraan dalam aspek disebut juga dengan kepuasan

hidup. Kepuasan hidup merupakan kesejahteraan psikologis

secara umum atau kepuasan terhadap kehidupan secara

keseluruhan. Kepuasan hidup digunakan secara luas untuk

menilai kesejahteraan psikologis pada lansia (Santrock 2011,

240).

 

Page 145: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

127

Dalam aspek sosial lansia bisa menjaga interaksi sosial

dengan lingkungan masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar lansia

tidak menarik diri dari lingkungan masyarakat meskipun lansia

menilai bahwa dirinya tidak lagi bermanfaat untuk masyarakat

banyak. Lansia yang memiliki jaringan pertemanan dan keluarga

yang luas juga merasakan kepuasan dengan hidupnya

dibandingkan dengan lansia yang terisolasi secara sosial.

Dalam aspek spiritual, lansia harus lebih bisa mendekatkan

diri kepada sang pencipta dan bersyukur dengan pencapaian usia

hinga memasuki tahap lansia. aspek spiritual juga berpengaruh

dengan kesejahteraan lansia karena jika lansia bersyukur kepada

sang pencipta hidup yang dijalaninya akan mudah.

Permasalahan dan stigma muncul kepada lansia tidak serta

merta masyarakat pada posisi yang salah ada kalanya lansia juga

berada posisi yang salah. Karena banyak lansia jika sudah

memasuki tahap tesebut memisahkan diri dari masyarakat hingga

interaksi sosial juga tidak ada.

Menurut teori disengagement menyatakan bahwa orang-orang

dewasa lanjut secara perlahan menarik diri dari lingkungan

masyarakat (Santrock 2011,252). Artinya pemisahan merupakan

aktivitas timbal balik dimana lanjut usia menarik diri dari

masyarakat, masyarakat juga menarik diri dari lanjut usia. Teori

ini juga menjelaskan bahwa lanjut usia mengembangkan suatu

kesibukan sendiri, mengurangi hubungan emosional dengan

orang lain dan mengurangi ketertarikan terhadap persoalan

masyarakat. Pengurangan terhadap interaksi sosial yang

dilakukan oleh lansia kepada lingkungan masayarakat dianggap

 

Page 146: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

128

mampu menigkatkan kepuasan hidup lanjut usia. Teori

disengagement juga menyatakan bahwa mempertahankan

kepuasan yang tinggi dalam penuaan biasanya hasil dari

penerimaan pengurangan yang tak terelakkan.

Namun, jika lansia ingin bebas dari permasalahan dan stigma

lansia bisa menjadi lansia yang berguna di lingkungan

masyarakat tanpa harus menarik diri dari kehidupan sosial

masayarakat. Menurut teori aktivitas, semakin orang-orang lanjut

usia aktif dan terlibat dalam kegiatan masyarakat, semakin kecil

kemungkinan mereka menjadi renta dan semakin besar

kemungkinan mereka merasa puas dengan kehidupannya

(Santrock 2011,239). Teori ini juga menjelaskan bahwa lansia

seharusnya melanjutkan peran-peran masa dewasa tengahnya di

sepanjang masa dewasa akhir. Jika peran-peran tersebut bisa

dijalankan oleh lansia dengan baik lansia akan menemukan

peran-peran pengganti yang akan memelihara keaktifan dan

keterlibatan mereka di dalam aktivitas-aktivitas kemasyarakatan.

Pelayanan sosial seperti program Elderly Day Care Service

sangat membantu lansia untuk tetap aktif di usianya sekarang.

Selain itu, program tersebut juga sebagai produk dari pelayanan

kesejahteraan sosial yang memang memiliki tujuan agar lansia

sejahtera melalui program tersebut. Alasan program Elderly Day

Care Service menjadi sebuah wadah untuk mensejahterakan

lansia karena dari kegiatan yang sudah disusun oleh pelaksana

mencakup dari permasalahan dan kebutuhan pada lansia.

 

Page 147: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

109

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan

peneliti lakukan mengenai dampak program Elderly Day Care

Service terhadap kesejahteraan sosial di Panti Sosial Tresna Budi

Dhama Bekasi, melalui wawancara, observasi dan dokumentasi

maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan program Elderly Day Care Service di Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi berbeda

dengan program Elderly Day Care Service di luar negeri

dalam hal pelaksanaan namun dalam segi tujuannya sama

yaitu membantu para lansia untuk mengisi waktu luang

dengan kegiatan positif untuk para lansia. Pelaksanaan

program tersebut masih belum mewajibkan para lansia

yang mengikuti program tersebut untuk mengikuti seluruh

kegiatan yang telah di susun oleh pihak lembaga. Lansia

yang mengikuti program Elderly Day Care Service hanya

mengikuti kegiatan yang diminatinya. Kegiatan yang

paling diminati dari program Elderly Day Care Service

adalah kegiatan bimbingan fisik dan kesehatan. Untuk

kegiatan lainnya hanya sebagian lansia saja yang

mengikuti.

 

Page 148: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

130

2. Peserta pada program Elderly Day Care Service sebagian

besar adalah lansia yang berumur potensial yaitu umur 60-

80 tahun.

3. Peserta pada program Elderly Day Care Service sebagian

besar adalah lansia yang mengenyam pendidikan rata-rata

Sekolah Menengah Atas.

4. Peserta pada program Elderly Day Care Service

didominasi oleh lansia perempuan dibandingkan lansia

laki-laki.

5. Dampak program Elderly Day Care Service dilihat dari 3

komponen utama lansia dikatakan sukses yaitu, Kesehatan

fisik dan terhindar dari penyakit, mempertahankan fungsi

fisik dan kognisi sosial, serta keterlibatan sosial dan

aktivitas produktif lansia yang mengikuti program Elderly

Day Care Service sudah bisa merasakan atau

mendapatkan dampak tersebut dari program Elderly Day

Care Service di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi.

Pada Program Elderly Day Care Service selain mempunyai

tujuan agar lansia tetap sehat, tapi di program tersebut juga

memberikan hal yang baru pada lansia untuk tetap bahagia

diwaktu senja dengan keterbatasan yang dimilikinya.

Pada penelitian ini juga kita bisa menilai bahwa lansia yang

selalu aktif di masa muda maupun lansia selalu sehat dan bugar.

Selain itu interaksi sosial dengan lingkungan sekitar juga terjalin

dengan bagus. Lansia tidak sungkan untuk menceritakan

permasalahannya atau meminta saran dan berbagi pengetahuan

 

Page 149: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

131

mengenai hidup sehat, dan hidup mandiri bersama istri tanpa

anak, karena anaknya sudah membina keluarga masing-masing.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti, untuk lebih meningkatkan kualitas program Elderly Day

Care Service di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi peneliti ingin menyampaikan beberapa saran untuk

lembaga, yaitu:

1. Para lansia seharusnya bisa mengikuti seluruh kegiatan

yang telah disusun oleh tim Elderly Day Care Service di

Panti Sosial tresna Werdha, agar para lansia yang

mengikuti program tersebut bisa menjadi lansia yang

produktif, aktif dan mandiri.

2. Diperlukan monitoring dan evaluasi bagi para lansia yang

mengikuti program Elderly Day Care Service untuk

mengukur sejauh mana keberhasilan program untuk para

lansia yang mengikuti program Elderly Day Care Service.

C. IMPLIKASI

Melakukan penelitian jika tidak mempunyai manfaat untuk

orang lain merupakan hal sia-sia. Dari penelitian ini peneliti

berharap dari penelitian yang telah dilakukan bisa bermanfaat

dari segi teoritik maaupun. Adapun implikasi dari penelitian ini

yang bisa bermanfaat ke depannya adalah

1. Teoritik

Dari segi teoritik peneliti mengharapkan bahwa penelitian

ini bermanfaat bagi para akademisi maupun lansia yang

 

Page 150: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

132

membaca penelitian ini. Adapu implikasi dari segi

teoritik dari penilitian ini adalah:

a. Peneliti membenarkan teori disengagement dan

activity sebagai acuan melihat kesejahteraan lansia.

b. Menjadi acuan bagi para pembaca untuk mempelajari

tentang gerontology

c. Menjadi panduan lansia untuk belajar menjadi lansia

sejahtera

d. Program studi Kesejahteraan Sosial menjadikan study

gerontology sebagai mata kuliah pilihan.

2. Praktis

Dari segi parktis peneliti mengharapkan bahwa penelitian

ini bermanfaat bagi praktisi, caregiver dan lembaga yang

bergerak di bidang gerontology. Adapun Implikasi dari

segi praktis dari penelitian ini adalah:

a. Lembaga menjadi lebih variatif dalam menyusun

kegiatan yang dijalankan di Program Elderly Day

Care Service.

b. Lebih banyak praktisi yang peduli terhadap

kesejahteraan lansia.

c. Lansia yang sejahtera menjadi contoh bagi lansia

lainnya.

 

Page 151: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

109

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja

Grafindo.

Artinawati, Sri. 2014. Asuhan Keperawatan Gerontik. Bogor: In

Media.

Badan Pusat Statistik. 2014. ―Statistik Penduduk Lansia.‖

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi,

Ekonomi, Kebijakan, Public Dan Ilmus Sosial Lainnya. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group..

Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia. 2014. Modul

Pendampingan PSLU. Jakarta: Kementrian Sosial RI.

———. 2016. ―UU NO 13 Tahun 1998 Kesejahteraan Sosial

Lansia.‖ Departemen Sosial RI.

Dychtwald, Ken. 1999. Healthy Aging. Gaithersburg: An Aspen

Publication.

E.Papalia, Diane, Sally Wendkos Old, dan Ruth Duskin Feldman.

2011. Human Development. 5. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung:

PT. Refika Aditama.

Feldman, Papalia Olds. 2009. Human Development. 10 ed. 2.

Jakarta: Salemba Humanika.

Friedlander, Walter A. 1968. Intoduction to Social Welfare. 3 ed.

United States of America: Printice.

Gertler, Martinez, Premand, dan Rawlings. 2011. Impact

 

Page 152: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

134

Evaluation in Practice. Washington DC: World Bank.

Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: UMM Press.

Hurlock, Elizabeth B. 2014. Psikologi Perkembangan. 5 ed.

Jakarta: Erlangga.

Kirst-Ashman, Karen K. 2010. Social Work & Social Welfare. 3

ed. USA: Brooks/Cole Cencage Learning.

Marliani, Rosleny. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung:

Pustaka Setia.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Revisi.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Neubeck, Kenneth J., Mary Alice Neubeck, dan Davita Silfen

Glasberg. 2007. Social Problems. 5 ed. USA: McGraw

Hill.

Palmore, Erdman. 1972. Normal Aging. 2 ed. Duke: Duke

University.

Quardo, Jill S. 1980. Aging, The Individual and Society. New

York: St.Martin Press.

Rukminto, Isbandi. 2013. Kesejahteraan Sosial  :Pekerjaan

Sosial, Pembangunan Sosial dan Kajian Pembangunan.

Jakarta: Rajawali Press.

Santrock, Jhon W. 2011. Life –Span Development. Jakarta:

Erlangga.

Suardiman, Siti Partini. 2011. Psikologi Usia Lanjut. 1.

Yogyakarta: UGM Press.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan

Rakyat. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sumarwoto, Otto. 2005. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

 

Page 153: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

135

Yogyakarta: UGM Press.

Weinberger, Paul E. 1974. Persectives on Social Welfare. 2 ed.

USA: Macmillan Publishing.

White.H. 2006. Impact Evaluation: The Experience of the

Independent Evaluation Group of the World Bank.

Washington DC: World Bank.

World Health Organization. 2015. World Report on Ageing and

Health. Luxembourg.

B. Sumber Tesis

Amalia, Ayu Diah. 2012. ―Evaluasi Proses Pelaksanaan Program

Elderly Day Care Services tahun 2012 di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi Timur.‖ Depok:

Universitas Indonesia.

C. Sumber Jurnal

Arokiasamy, J T. 1997. ―Social Problems and Care of the

Elderly.‖ University of Kuala Lumpur Vol 52 No 3

(September).

Brown, Elen L, Marie-Luise Friedemann, dan Ana C. Mauro.

2014. ―Use of Adult Day Care Service Centers in an

Ethnically Diverse Sample of Older Adults.‖ Sage 33–2:

189–206.

Esther Iecovich, dan Sara Carmel. 2011. ―Differences Between

Users and Nonusers of Day Care Centers Among Frail

Older Persons in Israel.‖ Sage 30–4: 443–62.

Hoyer, Wiliam J., dan Paul A.Roodin. 2003. Adult Development

and Aging. 5 ed. New York: McGraw Hill.

Imhabekhai, Clement I. 2003. ―Educational And Social Welfare

 

Page 154: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

136

Programs For Olderpopulations Innigeria.‖ Taylor &

Francis Inc. 29: 573–83.

Judith A. DePalma. 2003. ―Positive Outcomes and Adult Day

Care.‖ Sage Volume 15, Number 4,: 342–43.

Liat Ayalon, dan Clemens Tesch Romer. 2017. Contemporary

Perspective on Ageism. Vol. 19. New York: Springer.

Orimo, Hajime, Motoji Sawabe, Hideki Ito, Takao Suzuki,

Atsushi Araki, dan Takayuki Hosoi. 2006. ―Reviewing the

Definition of ‗Elderly.‘‖ Japan Geriatrics Society 6: 149–

58.

W.Rowe, John, dan Robert L.Khan,. t.t. ―Successful Aging, (The

Gerontologies, 1997: The Gerontological Society of

America), Vol 37, No 4, Hal 433-440,‖ 4, 37: 433–40.

D. Sumber Website

Pengertian dampak diakses pada 14 Februari 2018 pukul 10.42

WIB.https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dampak

Pengertian Program diakses pada 14 Februari 2018 pukul 10.44

WIB.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/1234567

89/n9807/Chapter%20II.pdf

Arti kata proses diakses pada tanggal 13 Juli 2018 pada pukul

09.16 WIB https://kbbi.web.id/proses

Arti kata incidental diakses pada tanggal 13 Juli 2018 pada pukul

09.57 WIB. https://kbbi.web.id/insidental

Pelayanan harian lanju usia diakses pada tanggal 25 Januari 2018

pada pukul 12.50 WIB.

https://intelresos.kemsos.go.id/new/?module=Program+La

n&view=daycare

 

Page 155: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

137

E. Sumber Wawancara

Wawancara Pribadi dengan bapak Muhammad Indrawan selaku

Kepala Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi, Bekasi 7 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan ibu Umi Mahmudah selaku Psikolog

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi

11 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan ibu Lina selaku Pekerja Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi

4 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan bapak Toni selaku peserta program

Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi, Bekasi 4 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan bapak Budi selaku peserta program

Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi, Bekasi 4 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan bapak Agus selaku peserta program

Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi, Bekasi 7 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan bapak Yusmar selaku peserta

program Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi 7 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan bapak Bastian selaku peserta program

Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi, Bekasi 7 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Cucu selaku peserta program

Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna Werdha

 

Page 156: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

138

Budi Dharma Bekasi, Bekasi 7 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri Mulyani selaku peserta

program Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi 7 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan bapak Tin Suradih selaku peserta

program Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi 7 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan bapak La Wole selaku peserta

program Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi 11 Mei 2018.

Wawancara Pribadi dengan bapak Supiati selaku peserta program

Elderly Day Care Service Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Dharma Bekasi, Bekasi 11 Mei 2018.

F. Sumber Pengamatan

Hasil pengamatan kegiatan program Elderly Day Care Service di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi

27 Maret 2018.

Hasil pengamatan kegiatan program Elderly Day Care Service di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi

3 Mei 2018.

Hasil pengamatan kegiatan program Elderly Day Care Service di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi

4 Mei 2018.

Hasil pengamatan kegiatan program Elderly Day Care Service di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi

7 Mei 2018.

Hasil pengamatan kegiatan program Elderly Day Care Service di

 

Page 157: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

139

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi, Bekasi

11 Mei 2018

G. Sumber Dokumentasi

Arsip Dokumentasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma

Bekasi.

Brosur Panti Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi,

Brosur program Elderly Day Care Service di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Dharma Bekasi.

Modul Pendampingan Pelayanan Lanjut Usia

 

Page 158: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 159: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 160: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 161: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 162: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

 

Page 163: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

PEDOMAN WAWANCARA

No Narasumber Informasi yang dibutuhkan

1 Kepala bagian

Rehabilitasi sosial

di PSTW Budi

Dharma Bekasi

Wawacara ke bagian

Rehabilitasi Sosial untuk

mengetahui pelayanan sosial apa

saja yang diberikan ke klien

yang menggunakan program

Elderly Day Care Service. selain

itu untuk melihat perkembangan

program tersebut

2 Pekerja sosial

PSTW Budi

Dharma Bekasi

Wawancara ke pekerja sosial di

panti, peneliti ingi mengetahui

pendekatan apa yang dilakukan

pekerja sosial ke klien yang

menggunakan program Elderly

Day Care Service

3 Pemandu Senam

di PSTW Budi

Dharma Bekasi

Wawancara ke pemandu senam

sebagai pelaksana bimbingan

fisik di program Elderly Day

Care Service. Wawancara ini

bertujuan untuk mengetahui

manfaat senam yang telah

dilakukan lansia

4 Psikolog di PSTW Wawancara kepada psikolog

 

Page 164: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Budi Dharma

Bekasi

sebagai pelaksana bimbingan

konseling pada program Elderly

Day Care Service untuk

mengetahui permasalahan apa

saja yang sering dihadapi oleh

para lansia di program Elderly

Day Care Service

5 10 lansia yang

menggunakan jasa

pelayanan day

care lansia di

PSTW Budi

Dharma Bekasi.

Wawancara kepada klien untuk

mengetahui apa saja perubahan

yang dirasakan klien setelah ikut

serta dalam program Elderly Day

Care Service.

 

Page 165: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

PEDOMAN WAWANCARA

Informan : Kepala Bagian Rehabiltasi Sosial

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :

2. Hari, Tanggal Wawancara :

3. Waktu Wawancara :

B. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

1. Tahun berapa terbentuknya program Elderly Day Care

Service?

2. Apa alasan terbentuknya program Elderly Day Care

Service?

3. Apa tujuan dibentuknya program Elderly Day Care

Service?

4. Bagaimana prinsip pelayanan program Elderly Day Care

Service yang diberikan oleh PSTW Budi Dharma Bekasi?

5. Berapa orang yang tergabung dalam program Elderly Day

Care Service ?

6. Apa bentuk pelayanan program Elderly Day Care Service

yang disediakan oleh PSTW Budi Dharma Bekasi?

7. Bagaimana respon masyarakat Bekasi terhadap program

Elderly Day Care Service?

 

Page 166: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

8. Apa saja indicator keberhasilan dari program Elderly Day

Care Service?

9. Berapa jumlah klien yang menggunaan program Elderly

Day Care Service?

10. Bagaimana perbandingan jumlah klien yang

menggunakan program Elderly Day Care Service

berdasarkan gender?

11. Bagaimana perbandingan jumlah klien yang

menggunakan program Elderly Day Care Service

berdasarkan usia?

12. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan oleh pihak PSTW

Budi Dharma Bekasi untuk mengenalkan program Elderly

Day Care Service?

13. Apa harapan untuk program Elderly Day Care Service?

 

Page 167: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

PEDOMAN WAWANCARA

Informan : Psikolog

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :

2. Hari, Tanggal Wawancara :

3. Waktu Wawancara :

B. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

1. Ada berapa orang yang mengurus program Elderly Day

Care Service?

2. Apa saja pelayanan yang diberikan kepada lansia dari

program Elderly Day Care Service?

3. Bagaimana proses konseling dilakukan?

4. Apakah semua lansia di program Elderly Day Care

Service melakukan sesi konseling?

5. Kapan waktu konseling dilaksanakan?

6. Berapa lama waktu yang digunakan untuk melakukan sesi

konseling?

7. Apa saja masalah yang sering dialami klien yang

menggunakan program Elderly Day Care Service?

8. Bagaimana pemecahan masalah yang dialami klien

tersebut?

9. Apa tujuan dari sesi konseling?

 

Page 168: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

10. Apa dampak yang dirasakan setelah mereka melakukan

konseling?

11. Apa saja indicator yang digunakan untuk mengukur

keberhasilan dari program Elderly Day Care Service?

12. Apa dampak yang dirasakan lansia setelah mengikuti

program Elderly Day Care Service?

 

Page 169: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

PEDOMAN WAWANCARA

Informan : Tim Day Care

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :

2. Hari, Tanggal Wawancara :

3. Waktu Wawancara :

B. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

1. Apa tujuan dari program Elderly Day Care Service?

2. Apa saja pelayanan yang diberikan kepada peserta

program Elderly Day Care Service?

3. Bagaimana proses kegiatan itu berlangsung?

4. Berapa biaya yang dibebankan kepada peserta program

Elderly Day Care Service?

5. Apakah semua lansia mengikuti kegiatan yang sudah

disediakan?

6. Bagaimana respon lansia saat mengikuti program Elderly

Day Care Service?

7. Berapa Jumlah lansia yang ikut dalam program Elderly

Day Care Service?

8. Bagaimana perbandingan jumlah klien yang

menggunakan program Elderly Day Care Service

berdasarkan gender?

 

Page 170: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

9. Bagaimana perbandingan jumlah klien yang

menggunakan program Elderly Day Care Service

berdasarkan usia?

10. Apa saja indicator keberhhasilan dari program Elderly

Day Care Service?

 

Page 171: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

PEDOMAN WAWANCARA

Informan : Instruktur Senam

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :

2. Hari, Tanggal Wawancara :

3. Waktu Wawancara :

B. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

1. Apa jenis senam yang dilakukan di program Elderly Day

Care Service?

2. Apakah senam yang dilakukan hanya untuk lansia?

3. Bagaimana grafik senam untuk lansia ?

4. Apa gerakan yang ditekankan kepada lansia?

5. Apakah setiap harinya selalu banyak lansia yang

mengikuti kegiatan senam?

6. Bagaimana semangat lansia ketika mengikuti kegiatan

senam?

7. Apakah semua instruktur senam harus berkomunikasi

dengan peserta senam apa tujuannya?

 

Page 172: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

PEDOMAN WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :

2. Hari, Tanggal Wawancara :

3. Waktu Wawancara :

B. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

1. Berapa lama menggunakan program Elderly Day Care

Service?

2. Kenapa memlih program tersebut ?

3. Siapa yang mengiginkan menggunakan program Elderly

Day Care Service?

4. Berapa anak yang dimiliki?

5. Di rumah tinggal dengan siapa?

6. Apa saja kegiatan yang diikuti dari pogram Elderly Day

Care Service?

7. Apa gangguan kesehatan yang dialami?

8. Apa saja kegiatan fisik yang dikerjakan setiap harinya

untuk menunjang kesehatan?

9. Bagaimana persaan ketika sudah menggunakan program

Elderly Day Care Service?

 

Page 173: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

10. Apakah kegiatan yang telah didapatkan dapat diterapkan

di rumah?

11. Apa saja kegiatan yang dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan di program Elderly Day Care

 

Page 174: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Kepala Bagian Rehabiltasi Sosial

A. Tempat dan Waktu Wawancara

4. Tempat Wawancara : Taman PSTW Budi

Dharma Bekasi

5. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 7 Mei 2018

6. Waktu Wawancara : 09.00 WIB

B. Identitas Informan

4. Nama : Indrawan, S,ST

5. Usia : 52 Tahun

6. Jenjang Pendidikan :S1

Pertanyaan Jawaban

14. Tahun berapa

terbentuknya program

Elderly Day Care

Service?

Terbentuknya program ini

pada tahun 2002 tapi masih

dalam tahap percobaan, pada

tahun 2014 program ini sudah

sangat mapan, kegiatan yang

dilakujan juga beragam.

Sosialisasi yang dilakukan

juga sudah sangat bagus

15. Apa alasan terbentuknya

program Elderly Day

Care Service?

Karena harapan hidup di

Indonesia sangat tinggi. Jika

harapan hidup semakin tinggi

populasi lansia semakin

 

Page 175: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

meningkat. Maka dari itu dari

Kementrian Sosial

mengeluarkan kebijakan

untuk membuat program

Pelayanan Harian Lanjut Usia

karena jika semua lansia

tinggal di panti sosial tidak

cukup dan pelayanan yang

diberikan akan tidak

maksimal

16. Apa tujuan

dibentuknya program

Elderly Day Care

Service?

Tujuan adanya program ini

beragam yaitu

Untuk mengisi waktu luang

lansia, lansia bisa saling

bertemu dengan lansia lainnya

untuk bertukar informasi, agar

para lansia terhibur dan

bahagia, serta lansia bisa

sehat fisik dan mental. selain

sebagai upaya meningkatkan

kesejahteraan sosial lansia

khususnya wilayah Bekasi

17. Bagaimana prinsip

pelayanan program

Elderly Day Care Service

yang diberikan oleh

Prinsip pelayanan yang kita

usung adalah bisa melayani

lansia di program Day care

secara prima, bisa menjadi

 

Page 176: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

PSTW Budi Dharma

Bekasi?

fasilitator bagi lansia wilayah

Bekasi untuk mengikuti

kegiatan Pelayanan Harian

Lanjut Usia

18. Berapa orang yang

tergabung mengelola

program Elderly Day

Care Service ?

Ada 5 orang yang mengelola

program ini di antaranya ada

kepala seksi dengan saya

sendiri, perawat, pekerja

sosial, psikolog dan tim

administrative

19. Apa bentuk pelayanan

program Elderly Day

Care Service yang

disediakan oleh PSTW

Budi Dharma Bekasi?

Ada banyak bentuk pelayanan

yang disediakan di program

ini diantaranya ada senam,

handy craft, konseling,

kesenian, bimbingan agama.

Senam yang dilakukan juga

ada beberapa jenis senam

yaitu senam jantung, diabetes

osteoporosis dan masih

banyak yang lainnya untuk

menunjang kesehatan para

lansia.

20. Bagaimana respon

masyarakat Bekasi

terhadap program Elderly

Day Care Service?

Masyarakat sangat

mendukung program Day

Care. respon masyarakat ini

dibuktikan dengan banyak

 

Page 177: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

lansia yang mengikuti

kegiatan Day Care.

21. Apa saja indicator

keberhasilan dari

program Elderly Day

Care Service?

Indicator keberhasilan dari

program ini yaitu lansia bisa

sehat, lansia bisa terhibur dan

bahagia dengan acara yang

sudah dilaksanakan oleh tim

22. Berapa jumlah klien yang

menggunaan program

Elderly Day Care

Service?

Jumlah peserta program ini

yang masuk SK ada 88 orang

lansia

23. Bagaimana perbandingan

jumlah klien yang

menggunakan program

Elderly Day Care Service

berdasarkan gender?

Lansia yang mengikuti

program ini rata-rata usia 60

tahun ke atas sesuai dengan

UU tentang Kesejahteraan

lansia no 13 tahun 1998. Tapi

di program ini juga banyak

usia pra lansia yang ikut

program ini. jika

dipresentasikan jumlahnya

80% usia lansia dan 20% usia

Pra lansia.

24. Bagaimana perbandingan

jumlah klien yang

menggunakan program

Untuk program ini tidak

dibatasi oleh gender, semua

gender berhak mengikuti

 

Page 178: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Elderly Day Care Service

berdasarkan usia?

kegiatann ini. Namun selama

berlansung program jumlah

lansia perempuan lebih

banyak dibandingkan dengan

jumlah lansia laki-laki.

25. Bagaimana sosialisasi

yang dilakukan oleh

pihak PSTW Budi

Dharma Bekasi untuk

mengenalkan program

Elderly Day Care

Service?

Untuk mengembangkan

program ini kita selalu

melakukan sosialisasi di

daerah Bekasi khususnya

wilayah yang dekat dengan

panti dengan cara

bersosialisasi setiap tahun

dengan mengenalkan akan

pentingnya program Day

Care

26. Apa harapan untuk

program Elderly Day

Care Service?

Harapan untuk program ini

adalah Day Care tetap

berlanjut, bisa melaksanakan

kegiatan yang dibutuhkan

lansia, jumlah lansia yang ikut

semakin meningkat agar ita

bisa melaksanakn tujuan

untuk mensejahterakan lansia

dari program ini.

 

Page 179: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Psikolog

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Kerja

Advokasi Sosial

2. Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 11 Mei

2017

3. Waktu Wawancara : 10.00

B. Identitas Informan

1. Nama : Umi Mahmudah

2. Usia :

3. Jenjang Pendidikan : S1

Pertanyaan Jawaban

13. Ada berapa orang yang

mengurus program

Elderly Day Care

Service?

Ada 4 orang dalam struktur

ketua ada saya sendiri,

bendahara 1 ada bu Lina dan

bu Lenvi dan yang mengurus

administrative ada bu susan.

Sebenarnya dalam tim ini kita

saling kerja sama dalam

mengelola kegiatan.

14. Apa saja pelayanan yang

diberikan kepada lansia

Pelayanan yang ada di

program ini ada bimbingan

 

Page 180: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

dari program Elderly Day

Care Service?

fisik dengan cara senam,

bimbingan rekreasi, lomba

hari ulang tahun lanjut usia,

agustusan, kartinian,

bimbingan kesehatan,

bimbingan agama, bimbingan

konseling.

15. Bagaimana proses

konseling dilakukan?

Melalui ceramah dan

dinamika kelompok, tapi

yang sering saya lakukan

adalah dinamika kelompok

karena lebi efektif. Proses

konseling dilakukan ddengan

cara diajak ke ruangan

ditanya apa permasalahan

dan keinginan klien terus kita

kasih apa solusi yang harus

dilakukan terus setelah itu

psikolog memonitoring dan

evaluasi hasil proses

konseling tersebut. Jika

belum berhasil kita akan

memberikan solusi yang

lainnya.

16. Apakah semua lansia di

program Elderly Day

Tidak semua lansia ikut

konseling, hanya yan sifatnya

 

Page 181: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Care Service melakukan

sesi konseling?

urgent saja jika ada yang

ingin melakukan bimbingan

konseling. Tapi pihak tidak

membatasi klien yang ingin

melakukan konseling,

soalnya saya juga sudah

memberikan pengumuman

kepada seluruh peserta yang

mengikuti program Day

Care.

17. Kapan waktu konseling

dilaksanakan?

Waktu konseling yang

tersedia Senin-Jumat setelah

kegiatan Day Care

18. Berapa lama waktu yang

digunakan untuk

melakukan sesi

konseling?

Tergantung dengan masalah

yang dihadapi klien. Jika

masalah klien sangat rumit

bisa membutuhkan waktu

cukup lama. Paling lama

melakukan konseling

biasanya 3 jam

19. Apa saja masalah yang

sering dialami klien yang

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Masalah yang sering dialami

klien biasanya adalah

kondisi klien yang merasa

kesepian di rumah karena

tidak anak, konflik dengan

anak dan menantu, masalah

 

Page 182: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

dengan teman di Day Care,

dan hutang piutang.

20. Bagaimana pemecahan

masalah yang dialami

klien tersebut?

Biasanya pemecahan masalah

yang dilakukan adalah

dengan cara meddiasi dan

saya sebagai psikolog

menjadi mediator bagi klien.

21. Apa tujuan dari sesi

konseling?

Tujuan dari konseling adalah

agar kita bisa tahu masalah

klien di Day Care,

meminimalisir konflik,

melaksanakan program serta

menerapkan ilmu di

perkuliahan, membantu

sesama, agar lansia yang

mengikuti program Day

Care merasakan kepuasan

dengan pelayanan yang

diberikan.

22. Apa dampak yang

dirasakan setelah mereka

melakukan konseling?

Biasanya mereka selalu

bilang ―saya lega bu umi kalo

udah cerita‖

23. Apa saja indicator yang

digunakan untuk

mengukur keberhasilan

dari program Elderly Day

Indicator keberhasilan Day

Care yaitu sejahtera lahir

dan batin, senang dan

bahagia, sehat fisik dan

 

Page 183: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Care Service?

mental, jumlah lansia

meningkat.

24. Apa dampak yang

dirasakan lansia setelah

mengikuti program

Elderly Day Care

Service?

Dampak yang bisa dilihat

dan dialami setelah

mengikuti program Day Care

banyak lansia yang

mengalami perubahan baik

fisik maupun mental.

 

Page 184: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Tim Day Care

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang

Kerja Rehabilitasi Sosial

2. Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 3

Mei 2018

3. Waktu Wawancara : 09.00 WIB

B. Identitas Informan

1. Nama : Lina

2. Usia :

3. Jenjang Pendidikan : S1

Pertanyaan Jawaban

11. Apa tujuan dari program

Elderly Day Care

Service?

Tujuan dari program Day

Care agar lansia bisa mengisi

waktu luang mereka daripada

di rumah sendirian

mendingan ikut kegiatan

yang di Day Care karena

kegiatan di sini sangat

membantu para lansia.

12. Apa saja pelayanan yang

diberikan kepada peserta

program Elderly Day

Care Service?

Selain senam ada kegiatan

yang lain seperti

keterampilan, kesenian, sek

kesehatan dan konseling.

 

Page 185: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Selain itu ada rekreasi untuk

para lansia setiap tahunnya

dengan menggunakan dana

yang sudah dianggarkan.

13. Bagaimana proses

kegiatan itu berlangsung?

Kegiatan berlangsung setiap

hari Senin-Jumat kecuali hari

Rabu, senam dilakukan

setiap Senin-Jumat, Selasa

ada kegiatan keterampilan

atau handy craft, Jumat ada

cek kesehatan dan karaoke

untuk menyalurkan hobi para

lansia.

14. Berapa biaya yang

dibebankan kepada

peserta program Elderly

Day Care Service?

Sebenarnya tidak ada biaya

yang dibebankan kepada

setiap peserta karena program

ini menggunakan dana

APBN. Namun inisiatif dari

peserta program dan dikelola

oleh mereka sendiri ada iuran

sebesar Rp. 3000 setiap

kedatangan.

15. Apakah semua lansia

mengikuti kegiatan yang

sudah disediakan?

tidak semua lansia mengikuti

setiap kegiatan yang sudah

ada. Setiap lansia hanya

mengikuti kegiatan yang

 

Page 186: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

mereka minati saja kami

sebagai penyelanggara tidak

mewajibkan lansia untuk

mengikuti seluruh kegiatan

yang ada.

16. Bagaimana respon lansia

saat mengikuti program

Elderly Day Care

Service?

respon lansia saat mengikuti

program Day Care mereka

sangat semangat dan antusias,

apalagi ada kegiatan di luar

seperti lomba lansia dan

rekreasi tahunan.

17. Berapa Jumlah lansia

yang ikut dalam program

Elderly Day Care

Service?

Jumlah lansia yang mengikuti

program Day Care ada 88

lansia.

18. Bagaimana perbandingan

jumlah klien yang

menggunakan program

Elderly Day Care Service

berdasarkan gender?

Perbandingan jumlah lansia

yang mengikuti program ini

berdasarkan gender lebih

banyak lansia perempuan

dibandingan kan lansia laki-

laki.

19. Bagaimana perbandingan

jumlah klien yang

menggunakan program

Elderly Day Care Service

Rata-rata yang mengikuti

program ini adalah lansia

yang usianya 60 tahun ke atas

yang sudah masuk pada usia

 

Page 187: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

berdasarkan usia?

pensiun.

20. Apa saja indicator

keberhhasilan dari

program Elderly Day

Care Service?

Indicator keberhasilan dari

program ini adalah jumlah

lansia meningkat yang

mengikuti program Day

Care, Lansia bisa menjadi

lebih bahagia, lansia menjadi

lebih aktif dan mandiri.

 

Page 188: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Instruktur Senam

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Lapangan

Gedung Day Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Kamis, 3

Mei 2017

3. Waktu Wawancara : 08.00

B. dentitas Informan

1. Nama : Yanti

2. Usia : 38 tahun

3. Jenjang Pendidikan :S1

Pertanyaan Jawaban

8. Apa jenis senam yang

dilakukan di program

Elderly Day Care

Service?

Senam yang dilakukan tadi

adalah senam kesehatan. Tadi

kita melakukan senam

jantung seri 1 dan seri 6 serta

senam aerobic.

9. Apakah senam yang

dilakukan hanya untuk

lansia?

Senam yang dilakukan tadi

tidak hanya untuk lansia tapi

untuk semua usia juga bia.

10. Bagaimana grafik senam Pelaksanaan senam untuk

 

Page 189: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

untuk lansia ?

lansia dimulai dari gerakan

yang ringan terlebih dahulu

baru ke gerakan yang sulit.

11. Apa gerakan yang

ditekankan kepada

lansia?

Gerakan yang ditekankan

pada lansia adalah gerakan

tangan dan kaki untuk

memabntu menguatkan otot

kaki dan tangan. Senam pada

lansia jangan terlalu

dipaksakan karena lansia

tidak dituntut untuk

menghafal gerakan yang

penting lansia gerak dengan

semangat. Anggap aja jika

lansia sedang senam mereka

sedang refreshing.

12. Apakah setiap harinya

selalu banyak lansia yang

mengikuti kegiatan

senam?

Tidak, hari senin dan kamis

sedikit yang ikut senam

karena banyak para lansia

yang puasa, namun jika selasa

dan jumat lansia banyak yang

ikut

13. Bagaimana semangat

lansia ketika mengikuti

kegiatan senam?

Semangat yang dimliki lansia

sangat bagus karena mereka

saat senam semuanya gerak

dengan penuh semangat.

 

Page 190: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

14. Apakah semua instruktur

senam harus

berkomunikasi dengan

peserta senam apa

tujuannya?

Iya harus, saya selalu

berkomunikasi dengan para

peserta senam. Tujuannya

adalah untuk membangkitkan

semangat para lansia dan

memberi motivasi mereka

agar bergerak dan menjalin

chemistry dengan para lansia.

agar proses senam selanjutny

tidak canggung.

 

Page 191: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Aula PSTW

Budi Dharma Bekasi

2. Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 4 Mei 2018

3. Waktu Wawancara : 10.00 WIB.

B. Identitas Informan

4. Nama : Toni

5. Usia : 67 Tahun

6. Pekerjaan : Pensiunan

Direktoral Jenderal Pajak

7. Jenjang Pendidikan :D3

Pertanyaan Jawaban

12. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Masuk Day Care pada tahun

2013, kurang lebih sudah 4

tahun ikut kegiatan ini.

13. Kenapa memlih program

tersebut ?

Alasan memilih program ini

karena ingin hidup sehat dan

mengisi waktu luang di

rumah. Daripada di rumah

 

Page 192: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

tidak ada kegiatan lebih baik

ikut olahraga di sini.

14. Siapa yang mengiginkan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Ikut program ini karena

kemauan sendiri yang

dikenalkan dan diajak oleh

teman yang sudah terlebih

dahulu ikut kegiatan ini.

15. Berapa anak yang

dimiliki?

Saya punya 3 orang anak

dan sudah menikah semua.

16. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Saya tinggal hanya dengan

istri, saya merasa jadi anak

muda lagi karena anak-anak

sudah tidak di rumah. Tapi

setiap pekan mereka selalu

mengunjungi saya dan istri.

17. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Kegiatan yang saya ikuti di

sini yaitu senam dan karaoke.

Saya ikut senam karena ingin

sehat dan bugar. Kalo

karaoke karena saya hobi

nyanyi.

18. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Selain senam di sini saya

juga di rumah sering

praktekan gerakan dan

pengaturan pernafasa. Selain

 

Page 193: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

itu saya juga sering jogging.

19. Apa memiliki gangguan

kesehatan dan fisik?

Saya memiliki riwayat

penyakit Hipertensi.

20. Bagaimana persaan ketika

sudah menggunakan

program Elderly Day

Care Service?

Ketika sudah mengikuti

program ini saya merasa

lebih sehat dan bahagia.

Hipertensi saya mulai turun,

konsumsi obat tadinya 4

jenis sekarang hanya 1 saja

yang saya konsumsi, perut

saya tidak buncit lagi. Di sini

saya merasa bahagia karena

bertemu dengan teman-teman

yang sama dan bisa

melakukan sharing

mengeanai keluarga dan

kesehatan. Setelah ikut

kegiatan ini saya merasa

lebih percaya diri untuk

tampil di depan umum.

21. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Saya selalu terapkan di

rumah karena kalo jika tidak

diterapkan di rumah akan sia-

sia jika kita tidak teratur

latihannya.

22. Apa saja kegiatan yang Saya aktif dalam kegiatan

 

Page 194: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

koperasi dikomplek.

 

Page 195: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Aula PSTW Budi

Dharma Bekasi

2. Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 4 Mei 2018

3. Waktu Wawancara : 10.30 WIB

B. Identitas Informan

1. Nama : Budi

2. Usia : 56 tahun

3. Pekerjaan : Pensiun

4. Jenjang Pendidikan : S1

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Ikut kegiatan ini baru 9

bulan

2. Kenapa memlih program

tersebut ?

Karena ingin lebih sehat

setelah mengikuti program

ini dan untuk mengisi waktu

luang di rumah karena saya

hanya berdua dengan istri.

 

Page 196: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

3. Siapa yang mengiginkan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Ikut ini karena kemauan

sendiri

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Punya 3 anak dan sudah

berkeluarga semuanya.

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Tinggal hanya berdua

bersama istri. Setiap

pekannya 1 anak akan

mengunjungi ke rumah.

Mereka giliran kalo ingin

berkunjung

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Saya ikut senam, karaoke

dan cek kesehatan

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Paling saya jogging di

komplek.

8. Apa memiliki gangguan

kesehatan dan fisik?

Saya ada kolesterol dan asam

urat.

9. Bagaimana perasaan

ketika sudah

Saya lebih merasa sehat,

kolesterol dan asam urat saya

 

Page 197: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

tidak kerasa lagi. Saya juga

selalu merasa senang jika

ikut kegiatan ini apalagi ada

kegiatan bernyanyi saya

sangat senang.

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Saya selalu praktekan

dirumah apa yang sudah di

dapatkan dari program ini

11. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

Paling saya ikut kegiatan di

komplek saja seperti

pengajian, gotong royong.

Kalo kegiatan di luar mah

jarang ikut

 

Page 198: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara :Lapangan Gedung

Day Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 7 Mei 2018

3. Waktu Wawancara : 07. 30 WIB

B. Identitas Informan

1. Nama : Yusman Simamora

2. Usia : 62 tahun

3. Pekerjaan : Pensiunan

Karyawan Swasta

4. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Saya ikut kegiatan ini sudah

6 tahun.

2. Kenapa memlih program

tersebut ?

Saya ikut karena ingin lebih

sehat karena badan terus

bergerak dan setelah ikut ini

 

Page 199: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

saya jadi ketagihan ingin ikut

terus.

3. Siapa yang mengiginkan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Saya sendiri, tadinya saya

jogging lewat sini pas lihat

ada kegiatan ini saya

langsung ikut.

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Saya punya 3 anak dan sudah

menikah

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Saya tinggal bersama istri

dan anak

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Kegaiatan yang paling sering

diikuti oleh saya yaitu

senam, karaoke dan jogged

karena saya sangat hobi

bernyanyi. Saya paling

semangat kalo diajak nyanyi

dan jogged.

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Paling kalo tidak ada

kegiatan di sini saya jogging

deket komplek rumah

8. Apa memiliki gangguan

kesehatan dan fisik

Saya punya penyakit

Diabetes

 

Page 200: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

9. Bagaimana persaan ketika

sudah menggunakan

program Elderly Day

Care Service?

Ketika saya mengikuti

program ini saya senang

banget jika ikut kegiatan ini

karena bisa mengisi waktu

luang saya di rumah,

mendapatkan teman baru

untuk berbagi pengalaman

mengenai kesehatan dan

anak, saya merasa sehat,

stress jadi hilang, kadar gula

saya juga menjadi stabil.

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Di rumah saya selalu

praktekan latihan-latihan

kecil.

11. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

Ga ada kegiatan di rumah,

mento-mentok nonton TV.

Makanya saya ikut ini biar

ada kegiatan.

 

Page 201: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Lapangan Gedung

Day Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 7 Mei 2018

3. Waktu Wawancara :10.00 WIB

B. Identitas Informan

1. Nama : Agus

2. Usia : 60 tahun

3. Pekerjaan : Pensiunan PLN

4. Jenjang Pendidikan : S1

C. Isi Wawancara

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Saya baru ikut kegiatan ini

baru pada tahun 2017

2. Kenapa memlih program

tersebut ?

Saya ingin lebih sehat dan

punya kegiatan yang

bermanfaat karena saya kan

sering dikantor kalo di rumah

 

Page 202: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

aja rasanya bosan ga da

kegiatan.

3. Siapa yang mengiginkan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Awalnya saya diajak istri

untuk ikut ini, awal-awalnya

saya juga malas-malasan ikut

ini tapi akhirnya saya senang

ikut kegiatan ini.

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Saya punya 3 anak, 2 orang

sudah berkeluarga.

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Saya tinggal bersama istri dan

anak saya yang berumur 16

tahun.

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Saya ikut kegiatan Day Care

itu hanya senam, cek

kesehatan dan rekreasi

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Saya di rumah sering treat

mill dan terapi matras

8. Apa memiliki gangguan

kesehatan dan fisik?

Saya memiliki riwayat

penyakit kolesterol dan asam

urat.

9. Bagaimana persaan ketika

sudah menggunakan

Dampak mengikuti program

ini saya bisa bersilaturahmi

 

Page 203: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

program Elderly Day

Care Service?

dengan teman baru,

kolesterol dan asam urat saya

mulai normal, perut saya juga

agak mengecil tadinya besar

banget sebelum ikut kegiatan

ini.

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Saya selalu praktekan di

rumah dan ditambah dengan

latihan yang lain.

11. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

Kegiatan yang saya ikuti di

rumah hanya gotong royong

dan pengajian. Selebihnya

saya paling nonton TV.

 

Page 204: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Lapangan Gedung

Day Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 7 Mei 2018

3. Waktu Wawancara : 09.00

B. Identitas Informan

1. Nama : Bastian

2. Usia : 64 tahun

3. Pekerjaan : Dosen

4. Jenjang Pendidikan : S2

C. Isi Wawancara

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Saya mengikuti kegiatan ini

mulai dari tahun 2010

2. Kenapa memlih program

tersebut ?

Saya ingin lebih sehat dan

bisa menambah teman untuk

sharing

3. Siapa yang mengiginkan

menggunakan program

Elderly Day Care

Kemauan sendiri, lihat

kegiatan ini saat saya jogging

dan saya mulai tertarik untuk

 

Page 205: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Service?

ikut.

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Saya punya 3 orang anak, 2

diantaranya sudah menikah

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Saya tinggal bersama istri

saya dan anak saya yang

berumur 28 tahun

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Saya hanya ikut kegiatan

senam untuk menambah

kebugaran tubuh saya. Ikut

senam saja karena saya hanya

ikut jika jam ngajar saya

kosong.

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Gerakan tangan, kaki dan

pernafasan, saya juga sering

ikut terapi akupuntur

8. Apa memiliki gangguan

kesehatan dan fisik?

Alhamdulillah saya selalu

sehat, tidak ada penyakit

yang diderita.

9. Bagaimana persaan ketika

sudah menggunakan

program Elderly Day

Care Service?

Perasaan dan dampak yang

saya rasakan adalah saya

merasa bugar, bisa sosialisasi

dengan banyak teman,

punnya banyak teman untuk

 

Page 206: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

diajak sharing mengenai

kesehatan dan kehidupan

sehari-hari.

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Saya selalu mempraktekan di

rumah untu menunjang

kesehatan saya jika tidak bisa

datang ke sini.

11. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

Selain ikut ini saya adalah

seorang dosen di perguruan

tinggi swasta di sunter.

 

Page 207: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Aula Day Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 7 Mei 2018

3. Waktu Wawancara : 08.30

B. Identitas Informan

1. Nama : Tin Suradi

2. Usia : 77 Tahun

3. Pekerjaan : IRT / Mantan Istri

Tentara

4. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Saya ikut program ini saat

terbentuknya Day Care oleh

kepala panti PSTW Budi

Dharma Bekasi yaitu Pak

Sunarto

2. Kenapa memlih program

tersebut ?

Karena saya senang olahraga

dari kecil sampai sekarang

pas tahu ada kegiatan ini

dekat rumah jadi saya ikut.

Untuk mengisi waktu luang

dan mengusir kebosanan di

 

Page 208: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

rumah. Saya juga ingin sehat

terus dan panjang umur.

3. Siapa yang mengiginkan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Saya ikut ini karena kemauan

sendiri.

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Saya punya anak 8 yang

hidup yang meninggal 3. Jadi

totalnya 11 orang. Terus saya

punya 22 cucu.

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Saya tinggal sendiri, ―alone‖.

Saya sendiri saat suami saya

meninggal tahun 1984

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Saya ikut senam dan karaoke

karena saya senang dengan 2

kegiatan tersebut. Kalo

kerajinan tangan saya ga hobi

dan saya juga ada kegiatan di

luar kalau jadwal hari Selasa

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Kalo sebagai IRT mah ya

pastinya pekerjaan rumah,

apalagi ibu tinggal hanya

sendiri. semuanya dikerjakan

sendiri. anggap saja itu

sebagai latihan fisik.

 

Page 209: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

8. Apa memiliki gangguan

kesehatan dan fisik ?

Saya tidak punya riwayat

penyakit. Penyakit itu jagan

dijadikan masalah dan pikiran

selalu dibebaskan, jangan

terlalu stress, nikmati hidup

yang sedang kita jalani. Saya

makanan juga tidak dipantang

apa saja saya makan.

9. Bagaimana perasaan

ketika sudah

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Saya senang bisa bergabung

di sini dari awal sampai

sekarang karena sebagai

orang islam haus

bersilaturahmi di sini saya

bisa memperbanyak

silaturahmi, menambah

banyak teman untuk berbagi

pengalaman. Saya juga lebih

bugar dan bisa mencegah

penyakit. Karena sebagai

lansia saya harus menjadi

aktif dan mandiri.

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Selalau dipraktekan di rumah,

11. Apa saja kegiatan yang kegiatan yang saya ikuti juga

 

Page 210: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

banyak bukan di Day Care

saja tapi saya juga ikut

kegiatan Gabungan

Organisasi Wanita

(GOW).

 

Page 211: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Aula Day Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 7 Mei 2017

3. Waktu Wawancara : 08.45

B. Identitas Informan

1. Nama : Sri Mulyani

2. Usia : 76 Tahun

3. Pekerjaan : Tukang Urut dan

Jual Jamu

4. Jenjang Pendidikan :

C. Isi Wawancara

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Saya gabung program ini pada

tahun 2002

2. Kenapa memlih

program tersebut ?

Ikut day care karena

direkomendasikan teman di

tempat senam sebelumnya.

Karena mengisi waktu luang

dan menjaga kesehatan tubuh

3. Siapa yang mengiginkan Tadinya direkomendasikan

 

Page 212: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

teman tapi saat saya gabung

saya senang ikut kegiatan ini

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Saya tidak punya anak, tapi

saya mengurus anak yatim

piatu untuk mengisi

kekosongan di rumah

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Saya tinggal di rumah hanya

sendiri. Saya tinggal sendiri

sudah 23 tahun sejak suami

saya meninggal.

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Saya hanya ikut senam dan

karaoke saja. Saya disini juga

jadi coordinator untuk

mengumpulkan uang dari

peserta Day Care

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk

menunjang kesehatan?

Saya sering melakukan latihan

kecil.

8. Apa memilki gangguan

kesehatan dan fisik?

Alhamdulillah saya sehat

walafiat.

9. Bagaimana persaan

ketika sudah

menggunakan program

Senang ikut kegiatan ini

karena saya aktif juga di

kegaitan sosial untuk lansia.

 

Page 213: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Elderly Day Care

Service?

saya bersilatrahmi dengan

teman yang lain, daripada saya

dirumah sendiri dan tidak ada

kegiatan lebih baik saya ikut

kegiatan Day care.

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Saya selalu praktekan di

rumah kegiatan yang sudah

diberikan dan ditunjang saya

aktif di kegiatan sosial.

11. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di rumah

selain kegiatan yang

dilakukan di program

Elderly Day Care

Service?

Kegiatan di rumah saya buka

jasa praktek urut unuk wanita

dan anak-anak. Praktek urut

ini juga bisa bantu kehidupan

sehari-hari, apalagi saya

tinggal sendiri.

 

Page 214: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Lapangan Day

Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 7 Mei 2018

3. Waktu Wawancara : 10.30

B. Identitas Informan

1. Nama : Cucu

2. Usia : 59 Tahun

3. Pekerjaan : Pensiunan

Pemerinath Daerah Kabupaten Bekasi

4. Jenjang Pendidikan : S1

C. Isi Wawancara

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Ibu ikut ini tuh dari tahun

2013 lah

2. Kenapa memlih program

tersebut ?

Karena ingin lebih sehat gitu,

dapat hiburan, terus nambah

banyak teman.

 

Page 215: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

3. Siapa yang mengiginkan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Kemauan diri sendiri ikut ini

tuh, ibu juga sering ngajak si

bapak ikut program ini.

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Ibu punya anak 3, 2 sudah

berkeluarga, 1 masih sekolah

mau lanjut kuliah

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Ibu tinggal sama si bapak

(suami) dan anak

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Ibu sukanya kalo ikut ini tuh

di senam sama di handy craft

biar bisa menyalurkan

hobinya ibu

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Ibu kalo di rumah suka

gerak-gerak badan sedikit

jika ada waktu luang.

8. Apa memiliki gangguan

kesehatan dan fisik?

Ibu teh ga punya riwayat

penyakit, ikut kegiatan ini

untuk menjaga kesehatannya

ibu.

9. Bagaimana persaan ketika

sudah menggunakan

Perasaannya bugar, enak ke

badan, saya juga merasa

 

Page 216: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

program Elderly Day

Care Service?

senang bertemu dengan

teman yang lain.

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Saya selalu praktekan di

rumah.

11. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

Hanya ikut kegiatan ini aja,

sisa waktunya di rumah aja

ngerjain pekerjaan rumah.

 

Page 217: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Aula Day Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 11 Mei

2018

3. Waktu Wawancara : 09.00 WIB

B. Identitas Informan

1. Nama : Supiati

2. Usia : 64 Tahun

3. Pekerjaan : Pensiunan Dinas

Kesehatan DKI Jakarta

4. Jenjang Pendidikan : D3

C. Isi Wawancara

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Ibu ikut Day Care tahun

2014

2. Kenapa memlih program

tersebut ?

Karena ingin tetap sehat dan

mengisi kekosongan di rumah

3. Siapa yang mengiginkan

menggunakan program

Diajak temen ikut ke sini, tapi

lama-kelamaan enak dengan

 

Page 218: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Elderly Day Care

Service?

kegiatannya.

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Ibu punya 3 anak dan

semuanya sudah menikah

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Ibu tinggal bersama suami aja

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Ibu ikutt senam, handy craft

dan karaoke. Kalo ikut handy

craft biasanya ibu langsunng

bawa ke rumah kalo udah

jadi. Kalo ibu emang hobi

makanya ikutan.

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Selalu aktif kegiatan di

lingkungan rumah jangan

hanya tidur aja, tapi harus

gerak.

8. Apa memiliki gangguan

kesehatan dan fisik?

Ibu punya penyakit diabetes,

tapi ibu ga sering dipikirin

yang penting ibu sehat aja.

9. Bagaimana persaan ketika

sudah menggunakan

program Elderly Day

Care Service?

Senang bisa bertemu dengan

teman baru, senang bisa

menyalurkan hobi menanyi

dan jogged karena ibu

 

Page 219: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

orangnya sangat aktif pas

muda, kalo di rumah aja ibu

tuh bosan ga ada kerjaan

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Selalu diterapkan ditunjang

dnegan kegiatan lain.

11. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

Kalo ibu biasanya ikut

pengajian dilingkungan

rumah, jika ngga ada

kegiatan di lingkungan

rumah paling ibu main ke

rumah anak untuk lihat cucu-

cucu ibu

 

Page 220: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Peserta program Elderly Day Care Service

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Lapangan Gedung

Day Care

2. Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 11 Mei

2018

3. Waktu Wawancara : 08.00

B. Identitas Informan

1. Nama : La Wole

2. Usia : 84 tahun

3. Pekerjaan : Pensiunan Marinir

TNI Angkatan Laut

4. Jenjang Pendidikan : SMA

C. Isi Wawancara

Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

Bapak ikut program ini sudah

3 tahun

2. Kenapa memlih program

tersebut ?

Untuk bisa menunjang

kesehatan tubuh karena saya

3. Siapa yang mengiginkan Pengen sendiri, karena saya

 

Page 221: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

menggunakan program

Elderly Day Care

Service?

senang olahraga

4. Berapa anak yang

dimiliki?

Punya 5 anak dan sudah

berkeluarga semua

5. Di rumah tinggal dengan

siapa?

Saya tinggal dengan istri

yang kedua saya. Karena

dengan istri pertama saya

sudah cerai

6. Apa saja kegiatan yang

diikuti dari pogram

Elderly Day Care

Service?

Saya hanya ikut kegiatan

senam

7. Apa saja kegiatan fisik

yang dikerjakan setiap

harinya untuk menunjang

kesehatan?

Saya selalu mengerjakan

kegiatan rumah mulai dari

nyapu, ngepel, masak, nyuci.

Selain itu saya ikut

fisioterapi.

8. Makanan apa saja yang

dikonsumsi untuk

menunjang kesehatan?

Orthopedi, hernia, mata.

Saya juga pernah operasi

mata

9. Bagaimana perasaan

ketika sudah

menggunakan program

Saya bisa bertemu dengan

teman yang masih muda dan

meningkatkan semangat saya

 

Page 222: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Elderly Day Care

Service?

untuk sembuh.

10. Apakah kegiatan yang

telah didapatkan dapat

diterapkan di rumah?

Saya selalu dipraktekan di

rumah

11. Apa saja kegiatan yang

dilakukan di rumah selain

kegiatan yang dilakukan

di program Elderly Day

Care Service?

Saya ikut terapi Fisioterapi,

karena jika hanya senam saja,

tulang saya tidak kuat.

Makanya harus diimbangi

dengan fisioterapi. Biasanya

saya pergi ke tempat terapi

setelah ikut kegiatan ini.

 

Page 223: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

HASIL OBSERVASI

27 Maret 2018

Pada hari ini peneliti melakukan periizinan sekaligus

melakukan observasi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Dharma Bekasi. Pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah

melihat kegiatan bimbingan fisik yaitu senam dan cek kesehatan.

Pada kegiatan senam ini dipandu oleh 1 orang instruktur, senam

yang dilakukan adalah senam Diabetes, Jantung dan Aerobik.

Para lansia sangat semangat dan antusias dalam mengkuti

kegiatan senam walaupun gerakan mereka tidak terlalu mengikuti

insturktur yang penting mereka badannya gerak. Instruktur juga

tidak memaksakan para lansia sama persis gerakannya dengan

instruktur.

Setelah mereka senam mereka melakukan cek kesehatan.,

cek kesehatan yang dilakukan adalah cek tensi darah para lansia.

cek tensi darah dilakukan oleh 3 orang perawat untuk

memudahkan pengecekan kepada lansia. setelah kegiatan

bimbingan fisik selesai para lansia ada yang pulang dan ada juga

yang melanjutkan kegiatan, biasanya pada hari jumat mereka

melanjutkan kegiatan dengan cara bernyanyi untuk menghibur

diri. Acara karaoke bertujuan sebagai ajak hiburan bagi para

lansia, namun yang ikut kegiatan ini hanya sebagian peserta day

care yang terdaftar. Lansia yang mengikuti kegiatan ini akan

saling bergantian untuk menyanyi lagu favorite dan berjoged

bersama. Bisa dilihat ketika mereka bernyanyi dan berjoged

bersama mereka selalu tersenyum lepas.

 

Page 224: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

Kedua, peneliti melakukan observasi sarana dan pra

sarana panti dengan cara berkeliling wilayah panti. Panti ini

letaknya berada di Komplek Depsos milik kemenssos, dikomplek

ini tidak hanya ada PSTW Budi Dharma Bekasi saja, tapi ada 2

panti lainnya yang berada di komplek ini. PSTW Budi Dharma

Bekasi memiliki bangunan yang sangat modern dan sangat bagus

untuk gedung perkantorannya, selain itu di panti ini terdapat

wisma bagi para lansia yang menggunakan program reguler,

mushola, gereja, perpustakaan, garasi, rumah dinas, perpustakaan,

taman, kebun, dan gedung day care.

3 Mei 2018

Pada hari ini peneliti melakukan observasi terhdap lansia

yang mengikuti program Elderly Day Care Service di lapangan

gedung Day Care. kegiatan dimulai pada pukul 07.30, kegiatan

yang dilakukan adalah bimbingan fisik yaitu senam. Kegiatan

senam ini sama seperti senam sebelumnya dipandu satu orang

instruktur senam, senam yang dilakukan pada hari ini adalah

senam jantung sehat serie 1 dan 6, senam aerobic dan senam

pendinginan. Pada hari ini para lansia yang mengikuti kegiatan

senam hanya sedikit karena banyak lansia yang melaksanakan

ibadah puasa senin dan kamis, maka dari itu jika senin dan kamis

yang mengikuti hanya sedikit.

Pada saat berlangsungnya senam, instruktur sering

berimteraksi dengan lansia dan melihat gerakan yang lansia

lakukan, selain itu pemandu sering memebri semnagat para lansia

di sela waktu pelaksanaan senam. Di sesi akhir senam ada

beberapa lansia yang kecapaian dan mundur ke belakang untuk

 

Page 225: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

istirahat. Kegiatan senam ini berlangsung hanya satu jam dari

pukul 07.00-08.00 WIB.

Setelah kegaitan senam sudah selesai, para lansia

melakukan cek tensi darah yang dilakukan oleh perawat Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Dharma Bekasi.

Pada saat pelaksanaan kegiatan berlangsuang tidak hanya

usia lansia saja yang mengikuti program ini, ternyata 20%

dianataranya usia pra lansia. jumlah lansia perempuan juga lebih

banyak daripada jumlah lansia laki-laki.

4 Mei 2018

Pada hari ini peneliti melakukan observasi kembali,

peneliti datang lebih awal daripada para peserta Elderly Day Care

Service. kegiatan seperti biasa di mulai pukul 07.00-08.00 WIB.

Ada yang berbeda dari hari sebelumnya, jumlah lansia yang

datang lebih banyak dan ada beberapa lansia yang berjualan juga,

mereka berjualan bermacam produk seperti, gorengan, lontong,

kue, susu kedelai, baju dan lauk pauk. Para lansia yang berjualan

adalah para lansia yang bisa memanfaatkan peluang di program

ini.

Lansia yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias dan

semangat seperti kemarin apalagi dengan jumlah yang banyak

mereka bisa berinteraksi sosial dengan leluasa. Jumlah lansia

yang mengikuti ini tetap saja lansia permpuan selalu

mendominasi. Setelah kegiatan senam mereka juga akan

melakuka cek kesehatan, ada yang berbeda pada cek kesehatan

pada kali ini. cek kesehatan tidak dilakukan oleh petugas dari

 

Page 226: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

program Day Care tapi dilakukan dari peserta yang profesinya di

bidang kesehatan.

Setelah selesai melakukan kegiatan bimbingan fisik, para

lansia menuju aula Panti Sosial Budi Dharma Bekasi untuk

melakukan kegiatan hiburan yaitu karaoke, kegiatan ini dipandu

oleh satu orang pemandu yang mengiri lagu ketika para lansia

bernyanyi.

7 Mei 2018

Pada hari senin sama seperi hari kamis jumlah lansia yang

mengikuti kegiatan bimbingan fisik hanya beberapa orang. Pada

hari ini para lansia kurang bersemangat saat melaksanakan

bimbingan fisik karena jumlah mereka sedikit. Setelah senam

mereka juga melakukan cek tensi yang dilakukan oleh perawat

panti.

11 Mei 2018

Hari ini adalah hari terkahir para lansia mengikuti

kegiatan di program Day Care sebelum melakukan ibadah puasa

Ramadhan. Karena hari ini terakhir pertemuan jumlah lansia yang

mengikuti kegiatan lumayan banyak. Dengan jumlah lansia yang

banyak para lansia yang memanfaatkan peluang ada yang

berjualan untuk menambah pundi-pundi ruoiah demi mencukupi

kebutuhannya.

Setelah senam dengan rutin mereka melakukan cek tensi

darah yang dilakukan oleh peserta Day care yang pernah

menekuni pendidikan di bidang kesehatan. Setelah kegiatan

senam dan cek kesehatan sudah selesai, mereka dikumpulkan di

aula day care untuk mengikuti acara munggahan yang setiap

 

Page 227: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

tahunnya selalu dilakasanakan. Pada acara munggahan ini, tim

day care mengundang dalah satu ustadz untuk memberikan

siraman rohani kepada para lansia. setelah acara selesai para

lansia melakukan sesi minta maaf dengan lansia lainnya yang

dipandu oleh tim day care.

Setelah acara selesai para lansia bersiap untuk pulang ke

rumah dan ada juga beberapa lansia yang pergi ke Aula untuk

mengikuti kegiatan hiburan karaoke dan berjoged bersama.

Jumlah lansia yang ikut karaoke biasanya lebih banyak lanasia

laki-laki dibanding lansia perempuan.

 

Page 228: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

NO NAMA TTL JENIS

KELAMIN

AGAMA PENDIDIKAN

TERAKHIR

TANGGAL

MASUK

1 Achmad Sanusi S Jakarta, 3-11-1953

L Islam SMA 5-1-2014

2 Ai Karmini Setiawati Bandung, 8-4-1950 P Islam D3 5-1-2011

3 Ano Sukarno Amijaya Bandung, 19-9-1950 L Islam SMA 5-1-2013

4 Bastian Bustami Padang, 13-8-1955 L Islam S2 2010

5 Christina Sri Rahayu Magelang, 6-5-1949 P Kristen D3 2010

6 Darwati Palembang, 15-10-

1956

P Islam SMA 2010

7 Djusmaniar Solo, 23-08-1950 P Islam SMA 2014

8 Ely Pratiwi Jakarta, 7-7-1953 P Islam SMA 2016

9 Hasan Djuawaeni Lebak, 23-11-1948 L Islam S1 2016

10 La Wole Makasar, 3-01-939 L Islam SMA 2013

11 Sartin Muchsin Gorontalo, 9-1-1943 P Islam Tidak sekolah 2006

12 Siti Karlina Martapura,28-12-

1954

P Islam SMP 2007

13 Wiwiek Susanti Jakarta, 3-04-1954 P Islam S2 2014

14 Sri Mulyani Solo, 28-2-1946 P Islam SMP 2005

15 M. Wemsky Padang, 5-10-1949 L Islam S1 2005

16 Wuryani Solo, 8-8-1949 P Islam SMA 2005

17 Taruli Situmorang Tapanuli, 20-8-1951 P Islam SD 2005

18 Sutarti Wonogiri, 20-11-

1946

P Islam SD 2008

19 Siti Samsiah Solo, 6-11-1953 P Islam SD 2010

20 Tumi Rahayu Sragen, 8-10,1947 P Kristen SMA 2010

21 Masruri Saleh Lampung Tengah,

24-13-1953

L Islam SMA 2014

22 Suminem Yogyakarta, 3-04-

1954

P Islam SMA 2014

 

Page 229: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

23 Sri Purwayatun Yogyakarta, 1-01-

1950

P Katolik SMA 2008

24 Painten Purworejo, 2-08-

1950

P Islam SMA 2006

25 Saanah Bekasi. 8-02-1948 P Islam SMP 2014

26 Toni Sugito Tegal, 16-10-1951 L Islam D3 2014

27 Siti Nurhajati Bangkalan, 1-12-

1947

P Islam SMA 2009

28 M. Islamiyah Purworejo, 6-10-

1945

P Islam SMP 2013

29 Sitiyah Jakarta, 31-12-1952 P Islam SMA 2014

30 Yuliati Bandung, 8-01-1954 P Islam SMA 2014

31 MM Rini Supriyatun Klaten, 22-10-1956 P Kristen S2 2012

32 Supiati Sumbawa Besar, 28-

2-1954

P Islam D1 2013

33 Murwani Bandung, 17-5-1956 P Islam Tidak Sekolah 2016

34 Ali Mashudi Semarang-, 20-2-

1955

L Islam S1 2016

35 Sukamto Purworejo, 17-11-

1957

L Islam SMA 2014

36 Nani warsiti Purwokerto, 20-06-

1952

P Islam S1 2014

37 Hamdan Hamidin Pangkal Pinang, 20-

10-1945

L Islam S1 2016

38 Haryati Padang, 19-03-1955 P Islam SMA 2011

39 Tatiek Yuliati Salatiga, 20-9-1956 P Islam SMA 2008

40 Siti Suwarni Purwokerto, 29-09-

1950

P Islam SMA 2005

41 Karmudjiayati Madiun, 7-03-1957 P Islam SMP 2005

42 Yuli Setiyawati Semarang, 12-07-

1956

P Islam SMA 2009

 

Page 230: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

43 Rusmiatun Bekasi, 3-09-1956 P Islam SMP 2014

44 Suhartinem Bandung, 10-08-

1941

P Islam SMA 2005

45 Salmah Bekasi, 6-12-1942 P Islam SMA 2014

46 Sulistyowati Bangkalan, 4-8-1955 P Islam D1 2016

47 Rahayu Wilujeng Bogor, 19-10-1952 P Islam D3 2013

48 Pardjiman Yogyakarta, 20-08-

1957

L Islam SMA 2008

49 Nurlela Situju Gadang, 4-4-

1949

P Islam SMA 2014

50 Sri Sukapti Yogyakarta, 7-7-

1950

P Islam SMP 2008

51 Rukiyah Jakarta, 10-3-1948 P Islam SD 2010

52 Leo Bekasi, 31-12-1957 L Kristen SMA 2005

53 Tien Suhartinem Bandung, 10-8-1941 P Islam SMA 2005

54 Suparis Banyumas. 6-8-1951 P Islam SMA 2014

55 Parni Purbalingga, 7-3-

1950

P Islam SMA 2007

56 Sumarni Palembang, 8-7-1954 P Islam SMA 2014

57 Purwaningsih Purworejo, 26-5-

1950

P Khatolik SMA 2014

58 Nurbaiti Padang, 30-12-1927 P Islam SMA 2014

59 Eni Marjana Banjarmasin, 12-3-

1954

P Islam SMA 2014

60 Ening Tasmiyati Bandung, 24-12-

1952

P Islam D3 2014

61 Tuti Hernawati Bandung, 29-8-1952 P Islam SMA 2013

62 Kristiana Veronica Uun

Andariah

Temanggung, 16-10-

1951

P Khatolik SMP 2011

63 Tatiek Suprihati Salatiga, 15-8-1947 P Islam SMA 2006

 

Page 231: ii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42430/1/YULIANTI-FDK.pdf · kesejahteraan sosial lansia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan

64 Yati Waryati Purwakarta, 1-3-

1954

P Islam SMA 2014

65 Ika Sudewi Banten, 12-11-1947 P Islam S1 2013

66 Ani Supriyani Yogyakarta, 1-4-

1950

P Islam SMA 2005

67 Anastasia M Yogyakarta, 1-4-

1950

P Khatolik SMP 2010

68 Tini Ponimin Medan, 28-2-1945 P Islam Islam SMP 2006

69 Betty Sutanto Bangka, 1-12-1940 P Islam SMP 2009

70 Sri Ponayati Subang, 29-1-1951 P Islam Tidak Sekolah 2011

71 Marsida Jakarta, 14-3-1950 P Islam SMA 2011

71 Encu Suardi Bandung, 4-5-1940 L Islam SMP 2013

73 Handari Pasuruan, 1-2-1942 P Islam SMP 2013

74 Hiwaningsih Pamanukan, 4-1-

1950

P Islam SD 2013

75 Ida Djubaedah Lebak, 3—3-1952 P Islam SMP 2013

76 Edja Djuariah Garut, 10-7-1947 P Islam SMA 2014

77 Kasmah Jakarta, 9-9-1942 P Islam SMA 2014

78 Kamsatun Ponorogo, 9-8-1951 P Islam SMA 2014

79 M.P Maryanthi Solo, 26-6-1951 P Kristen SMA 2014

80 Muktini Jakarta, 19-8-1954 P Islam S1 2014

81 Naming Sumedang P Islam SMA 2014

82 Nursimah Padang. 1-5-1944 P Islam SMA 2014

83 N. Warsiti Purwokerto, 20-6-

1952

P Islam SMA 2014

84 Tasripah Semarang, 24-10-

1934

P Islam SD 2014

85 Sartin Muchsin Gorontalo, 9-1-1943 P Islam Tidak Sekolah 2006

86 Siti Chonsa Palembang, 6-7-1946 P Islam SD 2006

87 Baiyar Ibrahim Padang, 9-4-1938 P Islam SMP 2006