Upload
dangdung
View
291
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS
BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II
JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Moqoddas Al Aslami
NIM. 1110053000014
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/ 2014 M
STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS BANK SYARIAH
MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Moqoddas Al Aslami
NIM. 1110053000014
Di bawah bimbingan :
Drs. Cecep Castrawijaya, MA
NIP. 19670818 199803 1 002
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/ 2014 M
i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS
BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 30 April 2014. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
pada Program Studi Manajemen Dakwah.
Jakarta, 7 Mei 2014
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr. H. Sunandar, MA Drs. Sugiharto, MA
NIP. 19620626 199403 1 002 NIP. 19660806 199603 1 001
Anggota,
Penguji I Penguji II
H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM Muhammad Zen, S.Ag, Lc, MA
NIP. 19550101 198302 1 001
Pembimbing,
Drs. Cecep Castrawijaya, MA
NIP. 19670818 199803 1 002
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Maret 2014
Moqoddas Al Aslami
v
ABSTRAK
Nama : Moqoddas Al Aslami
Program Studi : Manajemen Dakwah
Judul : Strategi Rekrutmen Pegawai Frontliners Bank Syariah Mandiri
Kantor Wilayah II Jakarta
Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari peluang dan tantangan yang dihadapinya. Di satu sisi, industri perbankan
syariah tumbuh berkembang pesat dengan produk-produk yang dimiliknya.
Namun di sisi yang lain, minimnya sumber daya manusia (SDM) untuk industri
perbankan syariah sejak tahun 2008 hingga 10 tahun ke depan menjadi tantangan
tersendiri bagi industri perbankan syariah di Indonesia.
Kondisi di atas tentu saja menuntut bank-bank syariah yang telah beroperasi,
terutama Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II Jakarta untuk dapat menerapkan
strategi yang tepat guna menyikapi peluang dan tantangan tersebut. Melalui
penerapan strategi rekrutmen pegawai yang tepat, terutama untuk posisi
frontliners, yaitu Teller dan Customer Service, maka hal tersebut membawa
dampak positif terhadap eksistensi dan perkembangan BSM kantor wilayah II
Jakarta di tengah pesatnya perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif tersebut
peneliti melakukan penelitian untuk menghasilkan data deskriptif terkait dengan
strategi rekrutmen pegawai frontliners yang diterapkan oleh BSM kantor wilayah
II melalui teknik observasi dan wawancara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi rekrutmen pegawai
frontliners yang diterapkan oleh BSM kantor wilayah II Jakarta pada tahun 2013.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa strategi rekrutmen pegawai frontliners diterapkan melalui proses formulasi,
implementasi, dan evaluasi strategi. Dengan menerapkan strategi rekrutmen
tersebut, BSM kantor wilayah II Jakarta telah berhasil menambah sebanyak 186
pegawai atau sebesar 51,66 % dari target pencapaian rekrutmen pegawai di tahun
2013. Dengan bertambahnya pegawai frontliners di Bank Syariah Mandiri kantor
wilayah II Jakarta pada tahun 2013, hal tersebut membawa dampak positif
terhadap eksistensi dan perkembangan Bank Syariah Mandiri di Indonesia,
terutama dalam pelayanan nasabah di wilayah Jabodetabek.
Kata Kunci : Strategi, Rekrutmen, Frontliners, BSM kantor wilayah II Jakarta,
Formulasi, Implementasi, Evaluasi.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur teruntuk hanya kepada Allah SWT yang telah
memberikan berbagai macam nikmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Rekrutmen Pegawai Frontliners
Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta” untuk kepentingan tugas akhir
dalam jenjang studi strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak bisa dilepaskan dari adanya bantuan
dari berbagai pihak yang telah mendukung dalam penyelesaiannya. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam mensukseskan penulisan skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Suparto, M.Ed., PhD selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik, Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Dr. H. Sunandar, MA selaku Wakil Dekan
III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Dosen Penasihat Akademik.
4. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua jurusan Manajemen
Dakwah (MD) dan dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan
iv
waktunya untuk memotivasi dan membimbing dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak H. Mulaknasir, BA., S.Pd., MM selaku sekretaris jurusan
program studi manajemen dakwah.
6. Para Dosen jurusan manajemen dakwah dan konsentrasi manajemen
lembaga keuangan syariah atas semua ilmu yang telah diberikan.
7. Orang tua tercinta H. Muchtar Sholeh (Ayah) dan Bidayah (Umi) serta
Qurrotul A’yun, S.Si. (Kakak) dan Mawaddah Addini (Adik) yang
senantiasa memotivasi dan mendo’akan penulis agar dapat sukses dan
bermanfaat bagi nusa, bangsa, agama, dan negara.
8. Keluarga besar PT Bank Syariah Mandiri – Kantor Wilayah II : Ibu
Eny Maya Gustini (Kepala Kantor Wilayah II), Ibu Putry (Kepala
bagian Operasional), Bapak M. Raitaudin Tato (Kepala Seksi SDI),
Bapak Puja Deta P. (PIC Rekrutmen dan Staff SDI), Ibu Badriati (Staff
SDI), Ibu Tania Rahma (Staff SDI) dan seluruh pegawai lainnya.
9. Kawan-kawan seperjuangan di kelas “MD A” dan konsentrasi
Manajemen Lembaga Keuangan Syariah (MLKS) angkatan 2010 yang
telah banyak berbagi ilmu pengetahuan dan menjadi partner diskusi
penulis selama berjalannya perkuliahan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber referensi bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
Jakarta, Maret 2014
Moqoddas Al - Aslami
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN……………………………………… ii
KATA PENGANTAR……………………………………………. iii
ABSTRAK………………………………………………………… v
DAFTAR ISI……………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………… 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah…………………. 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………. 10
D. Metodologi Penelitian…………………………... 11
E. Tinjauan Pustaka………………………………… 14
F. Sistematika Penulisan……………………...…….. 16
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi…………….………………. 18
2. Proses Strategi
a. Formulasi Strategi………….…….……………. 21
b. Implementasi Strategi………………………..… 25
c. Evaluasi Strategi………………………….….… 29
B. Konsep Rekrutmen
1. Pengertian Rekrutmen……………………..…... 30
2. Proses Rekrutmen………..……………………. 32
vii
3. Sumber-sumber Rekrutmen……………….…… 34
C. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah……………………… 36
2. Aspek Yuridis Perbankan Syariah……………. 38
3. Frontliners Bank Syariah……………………... 43
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR WILAYAH II JAKARTA
A. Sejarah Singkat dan Perkembangan……………… 47
B. Visi dan Misi……………..……………………… 51
C. Shared Values……………………………………. 52
D. Struktur Organisasi………………………………. 53
E. Frontliners Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah
II Jakarta................................................................ 54
F. Produk-produk Bank Syariah Mandiri………….. 57
BAB IV STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONT-
LINERS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR
WILAYAH II JAKARTA
A. Formulasi Strategi………………………………… 62
B. Implementasi Strategi…………………………….. 64
C. Evaluasi Strategi…………………………………. 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………. 76
B. Saran ……...…………….……………………….. 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ekonomi Islam merupakan salah satu kajian aplikatif yang bermuara
pada konsep muamalah dalam ajaran agama Islam. Konsep muamalah
tersebut dalam konteks kekinian di antaranya dimanifestasikan dalam dunia
perbankan, yaitu perbankan syariah. Dalam sejarahnya, kehadiran perbankan
syariah esensinya memiliki maksud dan tujuan untuk menyejahterakan umat
manusia melalui konsep bagi hasil (Mudharabah) dan juga sebagai upaya
umat Islam untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya
berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunah.1 Sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.” ( Q.S. An-Nisaa (4) : 29)
Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya terdapat larangan bagi orang-
orang yang beriman untuk mengambil harta orang lain dengan jalan yang
haram atau jalan yang tidak sesuai syara’, seperti riba, judi, gasab, dan
menipu.2 Hal tersebut jelas dilarang dikarenakan Islam tidak mengajarkan hal
semacam itu, melainkan Islam mengajarkan untuk melakukan jual beli dan
1 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema
Insani, 2001), h.18.
2 Wahbah Zuhaili, dkk., Ensiklopedia Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2007), h.84.
2
menerapkan sistem bagi hasil (Mudharabah). Sebagaimana hadits Nabi
Muhammad SAW:
Artinya : “Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW
bersabda : Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”(HR.Ibnu Majah)3
Upaya awal penerapan sistem ekonomi yang berlandaskan syariah
secara institusional dimulai oleh Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940-
an, yaitu dengan adanya upaya mengelola dana jamaah haji secara
nonkonvensional. Rintisan institusional lainnya pun berkembang tatkala
Islamic Rural Bank pada tahun 1963 di Kairo, Mesir.4 Setelah dua rintisan
awal yang cukup sederhana itu, bank Islam pun tumbuh dengan sangat pesat
hingga pada akhir tahun 1999 tercatat lebih dari dua ratus lembaga keuangan
syariah yang beroperasi diseluruh dunia.5
3 Ibnu Hajar Atsqalani, Buluughul Maram Min Adilatil Ahkam, (Kairo : Dar Ibn al-
Haytsam, t.t.), h. 190.
4 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2012), h. 19.
5 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 18.
3
Perkembangan dunia perbankan syariah di dunia itu pun juga
berpengaruh terhadap sistem perekonomian di Indonesia. Tercatat di awal
tahun 1980-an, terdapat ide dan gagasan untuk menerapkan Baitut Tamwil-
Salman di Bandung.6 Selanjutnya gagasan untuk mendirikan bank kembali
digulirkan dalam lokakarya yang diselenggarakan MUI di Cisarua, Bogor,
pada 19-20 Agustus 1990, yang diikuti pejabat moneter Indonesia, para
bankir, pakar ekonomi dan para ulama ahli hukum Islam.7 Hingga akhirnya
pada tahun 1992 secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat aspek hukum
bank syariah di Indonesia, yaitu dengan diberlakukannya UU No.7 Tahun
1992 tentang perbankan. Undang-undang ini yang selanjutnya
diinterpretasikan dalam berbagai ketentuan pemerintah, telah memberikan
peluang seluas-luasnya untuk pembukaan bank-bank yang beroperasi dengan
prinsip bagi hasil/syariah.8
Selanjutnya pada era reformasi, regulasi mengenai perbankan syariah
kembali dikeluarkan, yakni UU No.10 Tahun 1998. Undang-undang tersebut
dengan jelas mengakui keberadaan bank syariah dan bank konvensional serta
memperkenankan bank konvensional membuka kantor cabang syariah.9
6 Veithzal Rivai, dkk., Bank dan Financial Institution Management, Conventional and
Sharia System, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 739.
7 A. Riawan Amin. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. (UIN Press. 2009), h.78.
8Veithzal Rivai, dkk., Bank dan Financial Institution Management, Conventional and
Sharia System, h. 740.
9 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup, 2009), h. 64.
4
Lahirnya UU mengenai perbankan tersebut pun memicu bank-bank
yang masih dioperasikan dengan menggunakan prinsip konvensional
menkonversi prinsip operasionalnya menjadi lembaga keuangan bank yang
berdasarkan pada prinsip syariah. Salah satu di antara lembaga keuangan
bank yang mengubah prinsip operasionalya menjadi bank syariah adalah PT
Bank Susila Bakti (BSB) yang berubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri
pada tahun 1999.10
Kehadiran PT Bank Syariah Mandiri pada tahun 1999, sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli
1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik
nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat
terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat dan dunia usaha, seperti
banyaknya perusahaan yang gulung tikar. Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional
mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan
dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di
Indonesia.11
Perkembangan bank syariah di Indonesia pun semakin berkembang
secara kelembagaan, tercatat pada tahun 2012 bahwa jumlah Bank Umum
Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) semakin berkembang terlihat
10
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h.26.
11http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/
diakses pada 19 november 2013 pukul 21.40 wib
5
dari bertambahnya Kantor Cabang dari sebelumnya sebanyak 452 menjadi
508 kantor, sementara Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Kas
(KK) telah bertambah sebanyak 440 kantor pada periode yang sama (oktober
2012 sampai dengan oktober 2012).12
Perkembangan industri perbankan
syariah di Indonesia juga tercermin dari semakin bertambahnya jumlah
pegawai yang bekerja di perbankan syariah. Peningkatan jumlah tersebut
dapat dilihat pada statistik jumlah pekerja di perbankan syariah yang tercatat
di Bank Indonesia sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Pekerja di Perbankan Syariah (Number of Worker in Islamic Banking)
Tahun 2008 2009 2010 2011
2012
Per-Oktober
Bank Umum Syariah
(BUS) 6.609 10.348 15.224 21.820 23.502
Unit Usaha Syariah
(UUS) 2.562 2.296 1.868 2.067 3.053
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) 2581 2.779 3.172 3.773 4.320
Sumber : Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah 2012
Perkembangan perbankan syariah yang cukup tinggi tersebut tidak
terlepas dari kebijakan yang dilaksanakan pada tahun 2011, yakni salah
satunya adalah melalui peningkatan kualitas human capital bagi industri
12
Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2013, diakses pada 7 mei 2014 pukul
05.15 wib dari www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/outlook-perbankan-syariah2013
6
perbankan syariah yang dilakukan oleh BI bekerja sama dengan IFSB dan
bank sentral lain seperti Bank Negara Malaysia.13
Di samping perkembangannya, industri perbankan syariah di Indonesia
pun tidak terlepas dari berbagai tantangan. Di antara tantangan industri
perbankan syariah itu sendiri terletak pada aspek pemenuhan akan kebutuhan
sumber daya manusia.
Menurut data Biro Perbankan Syariah BI dalam jangka waktu sepuluh
tahun ke depan setidaknya dibutuhkan sekitar 10.000 SDM untuk industri
perbankan syariah. 14
Namun demikian kebutuhan yang mampu dipenuhi oleh
lembaga pendidikan yang menyelenggarakan studi tentang ekonomi syariah
hanya mampu meluluskan kurang lebih 1000-an orang per tahun.
Selain itu, menurut hasil penelitian dalam bentuk tesis yang dilakukan
oleh Jasman Ginting M. menyatakan bahwa SDM yang dibutuhkan untuk
perbankan syariah pada tahun 2013 adalah sebanyak 40.433 pegawai untuk
BUS, 2.298 untuk UUS dan 5.950 untuk BPRS.15
Data di atas tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi industri
perbankan syariah di Indonesia terutama pada aspek sumber daya
13
Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2012, diakses pada 7 mei 2014 pukul
05.25 wib dari www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/outlook-perbankan-syariah2012
14 Ibid., h. 159
15 Jasman Ginting Munthe, Proyeksi Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Perbankan Syariah dan Skenario Pemenuhannya, (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia, 2012), h. 48.
7
manusianya. Padahal sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam
suatu perusahaan apa pun bentuk dan tujuannya.16
Pada prinsipnya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik,
maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memenuhi syarat dan kriteria
organisasi.17
Dalam organisasi yang baik tentu saja akan senantiasa mencari
individu-individu yang mempunyai etos kerja di dalam dirinya. Sehingga
ketika hal tersebut telah dimiliki oleh sebuah organisasi, maka ia akan
mampu bertahan di tengah persaingan yang penuh dengan kompetisi dan
perubahan yang begitu cepat.18
Kaitannya dengan bank syariah, maka sumber
daya manusia dalam perbankan syariah tersebut dituntut untuk memiliki
pengetahuan yang luas di bidang perbankan, memahami implementasi
prinsip-prinsip syariah dalam praktik perbankan, serta mempunyai komitmen
kuat untuk menerapkannya secara konsisten.19
Dalam sebuah organiasasi, pengelolaan sumber daya manusia
ditempatkan sebagai unsur terpenting. Dari sekian banyak aspek manajemen
sumber daya manusia, perencanaan sumber daya manusia (human resource
planning) esensinya akan menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi tanpa
menyampingkan aspek-aspek lainnya. Perencanaan sumber daya manusia
16
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 75.
17 Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Graha Ilmu, 2008), h.
53.
18 Suhendra dan Murdiyah Hayati,Manajemen Sumber Daya Manusia,(UIN Jakarta Press,
2006), h.7.
19 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 226.
8
merupakan proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan
peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan
tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta
jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara
ekonomis.20
Selain itu, perencanaan sumber daya manusia juga menjadi bagian yang
penting dalam manajemen sumber daya manusia dan sebagai kontributor
pada proses perencanaan strategis organisasi, mengingat perencanaan sumber
daya manusia tidak hanya membantu organisasi dalam menentukan sumber
daya manusia yang diperlukan untuk mencapai tujuan, tetapi juga
menentukan apa yang benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya
manusia yang tersedia. Bermula dari perencanaan sumber daya manusia,
maka ketersediaan karyawan dapat diprediksi sebelumnya. Hal ini akan
sangat menguntungkan organisasi karena mengurangi unsur ketidakpastian
jumlah karyawan di masa depan. Selain itu dengan adanya perencanaan
sumber daya manusia, maka suatu organisasi atau perusahaan dapat
membuat keputusan tatkala akan melakukan rekrutmen pegawai.21
Kaitannya dengan industri perbankan syariah, perencanaan SDM tentu
saja akan memudahkan para pimpinan dalam memformulasikan strategi yang
tepat untuk merekrut pegawai baru bagi perusahaanya. Karena kemajuan
20
A.A. Anwar Mangkunegara Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 6.
21 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h. 151.
9
kinerja organisasional bagi seorang pimpinan tidak hanya berasal dari
perubahan dalam program insentif, pelatihan yang lebih baik, atau rancangan
yang lebih baik. Akan tetapi juga dimulai dengan merekrut orang-orang yang
memiliki kapabilitas dan sesuai dengan tujuan perusahaan serta siap untuk
bekerja pada perusahaan.
Berdasarkan data-data sebagaimana dituturkan di atas, terutama erat
kaitannya dengan latar belakang yang mengungkapkan bahwa adanya
kesenjangan antara minimnya ketersediaan sumber daya yang profesional
untuk industri perbankan syariah dengan kebutuhan akan pegawai profesional
yang cukup besar pada industri perbankan syariah. Maka hal tersebut
menarik penulis untuk melakukan penelitian mengenai strategi perekrutan
yang dilakukan oleh salah satu bank syariah di Indonesia dengan judul
penelitian “Strategi Rekrutmen Pegawai Frontliners Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta”.
B. Batasan dan Rumusan masalah
1. Batasan Masalah
Perkembangan sistem ekonomi Islam di Indonesia menuntut lembaga
keuangan Islam khususnya industri perbankan syariah untuk dapat merekrut
pegawai profesional yang terampil pada bidangnya. Kebutuhan akan pegawai
yang profesional tersebut tentu saja erat kaitannya dengan strategi yang
diterapkan industri perbankan syariah dalam merekrut pegawai.
Melihat dari luasnya jaringan Bank Syariah Mandiri yang tersebar di
seluruh Indonesia, maka penulis akan membatasi pada strategi rekrutmen
10
pegawai yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II Jakarta
dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliners, yaitu Customer Service dan
Teller.
2. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
rumusan masalah pokoknya adalah Bagaimana strategi yang dilakukan Bank
Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi
frontliners pada tahun 2013 ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Melihat dari rumusan permasalahan yang telah diuraikan di atas,
maka tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam
merekrut pegawai posisi frontliners pada tahun 2013.
2. Manfaat Penelitian
a. Akademis
Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan ilmu pengetahuan terhadap kajian mengenai ekonomi
Islam, khususnya kajian mengenai manajemen strategi dan
manajemen sumber daya manusia pada lembaga keuangan Islam.
b. Praktis
11
Jika ditinjau dari segi aplikasi atau secara praktis, penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa dalam
melakukan penulisan karya ilmiah.
c. Bank Syariah Mandiri
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi Bank
Syariah Mandiri terkait dengan rekrutmen pegawai guna
meningkatkan kualitas dalam merekrut dan mendapatkan pegawai
yang berkualitas sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Hingga
pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi Bank Syariah
Mandiri untuk dapat menjadi lembaga keuangan bank yang sehat dan
menjadi benchmark dalam perekonomian di Indonesia.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu suatu
prosedur dalam penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.22
Dalam aplikasinya pendekatan ini digunakan oleh peneliti untuk
mengetahui dan menjelaskan mengenai startegi rekrutmen pegawai posisi
frontliners yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II.
2. Sumber Data
22
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (UIN Jakarta Press,
2006), h.30.
12
Pada penelitian ini peneliti menggunakan sumber data yang terdiri
dari :
a. Data Primer
Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata
yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik, atau perilaku yang
dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya (subjek penelitian atau
informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-
dokumen grafis seperti tabel, catatan, notulen rapat, foto-foto, dan
lain sebagainya yang dapat memperkaya data primer.23
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data atau informasi
dengan cara tanya-jawab sepihak, dikerjakan secara sistemik dan
berlandaskan pada tujuan penyelidikan.24
Adapun instrumen yang
digunakan adalah pedoman wawancara terpimpin, yaitu pedoman
wawancara yang disusun secara terperinci dan lengkap dengan
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), h. 22.
24 Arief Subiyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Penelitian Sosial, (Yogyakarta : CV
Andi Offset, 2007), h. 97.
13
sederetan pertanyaan.25
Dalam hal ini peneliti mengajukan
pertanyaan kepada pihak-pihak terkait di antaranya adalah Bapak
Muhammad Ritaudin Tato selaku Kepala Seksi Sumberdaya Insani
(SDI), Bapak Puja Deta P. selaku PIC Rekrutmen SDI, Ibu Badriati
selaku Staff SDI, dan Ibu Tania Rahma selaku Staff SDI Bank
Syariah Mandiri Kantor Wilayah II.
b. Observasi Sistematis (Partisipan)
Observasi sistematis adalah pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti yang berpartisipasi langsung dalam proses merekrut
pegawai dan menjadi bagian dari yang diteliti. Dalam hal ini
peneliti akan mengamati secara langsung terkait dengan aktivitas
yang dilakukan oleh divisi sumberdaya insani Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah kumpulan data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
agenda, dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian.
Penggunaan data-data tersebut dalam penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran mengenai perkembangan bank syariah dan
kondisi minimnya SDM pada perbankan syariah. Selain itu
penggunaan dokumentasi juga bertujuan untuk mendapatkan
gambaran secara lebih mendalam mengenai Bank Syariah Mandiri.
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h.199.
14
4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis data dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif. Analisis Deskriptif adalah suatu
teknik yang dilakukan oleh peneliti dengan berusaha menggambarkan
objek penelitian sesuai dengan kenyataan berdasarkan pada teori yang ada
dan berusaha memecahkan masalah sehingga menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata lisan atau tertulis dari orang-orang yang dapat dicermati
oleh peneliti.
5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah
II Jakarta yang bertempat di gedung graha mandiri lantai 22, Jl.Imam
Bonjol No.61 Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 2
Desember 2013 sampai dengan 6 Maret 2014.
E. Tinjauan Pustaka
Berkaitan dengan penelitian ini peneliti telah melakukan tinjauan
pustaka pada skripsi-skripsi terdahulu yang mengangkat variabel penelitian
mengenai perekrutan. Meskipun begitu, substansi dari penelitian ini dengan
penelitian-penelitian sebelumnya sangatlah jauh berbeda. Adapun substansi
dari skripsi-skripsi terdahulu yang telah menjadi tinjauan pustaka peneliti
adalah sebagai berikut :
1. “Pola Rekrutment Anggota Baru Pada Induk Koperasi Syariah – BMT
Jakarta Timur” oleh Rizky Nurdiansyah mahasiswa Fakultas Ilmu
15
Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Penelitian tersebut menekankan pada
pembahasan mengenai pola-pola apa saja yang telah dilakukan
inkopsyah-BMT dalam rekrutmen anggota baru dan juga menekankan
pada proses rekrutmen yang terjadi di inkopsyah-BMT Jakarta Timur.
2. “Korelasi Rekrutment Karyawan Dengan Kualitas SDM Pada Bank
Syariah” oleh Ai Ika mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum. Penelitian
tersebut membahas tentang hubungan rekrutmen dengan kinerja sumber
daya manusia yang berkualitas dengan menggunakan penyeleksian yang
membutuhkan biaya tinggi dan menggunakan biaya yang rendah.
3. “Rancang Bangun Sistem Informasi Perekrutan Karyawan Kontrak Pada
BNI Syariah Cabang Fatmawati” oleh Rahmi Fitriana mahasiswa
Fakultas Sains dan Teknologi. Penelitian tersebut menekankan pada
penerapan website dengan bahasa pemrograman php yang terintegrasi
MySQL.
4. “Sistem Pendukung Keputusan dalam Perekrutan Guru Menggunakan
Analytical Hierarchy Process (AHP) : Studi Kasus MI Irsyaduthalibin
Sukabumi” oleh Jamil Abdullah mahasiswa Fakultas Sains dan
Teknologi. Penelitian tersebut menekankan pada teknik penghitungan
kriteria dalam kualitas guru dengan menggunakan model Analytical
Hierarchy Process (AHP).
Dari keempat tinjauan pustaka tersebut, substansi dan kesimpulan dari
penelitian yang penulis lakukan sangatlah jauh berbeda. Jika ditinjau dari
segi variabel penelitian, penelitian sebelumnya menekankan pada pola,
16
korelasi, dan aplikasi sistem informasi pada upaya perekrutan pegawai dan
guru baru. Akan tetapi, pada penelitian ini peneliti membahas terkait dengan
strategi rekrutmen yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor
Wilayah II Jakarta dalam merekrut pegawai posisi frontliners pada tahun
2013.
F. Sistematika Penulisan
Pada penelitian ini penulis menyajikan hasil penelitian berdasarkan
sistematika penulisan skripsi yang telah dimaktubkan dalam pedoman
akademik program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.26
Hal tersebut dimaksudkan agar pembaca dapat dengan
mudah memahami isi dari penelitian ini. Adapun sistematika penulisannya
adalah sebagai berikut :
BAB I, Bab ini merupakan bab pendahuluan yang mencakup penjelasan-
penjelasan yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam
penelitian. Bagian pendahuluan ini merupakan satu bab tersendiri yang terdiri
dari beberapa sub-bab seperti latar belakang, batasan dan rumusan masalah,
tujuan penelitian dan manfaat menelitian, metodologi penelitian, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II, Bab ini merupakan bab yang di dalamnya penulis menyajikan
tentang teori-teori pendukung mengenai konsep strategi yang terdiri dari
26
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. (Jakarta: UIN Press, 2010), h. 387.
17
pengertian strategi, formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi
strategi. Pada bab ini juga disajikan terkait dengan konsep rekrutmen
pegawai yang terdiri dari pengertian rekrutmen, proses rekrutmen dan
sumber-sumber rekrutmen. Selain itu bab ini juga menyajikan terkait bank
syariah yang terdiri dari pengertian bank Syariah, aspek yuridis perbankan
syariah, frontliners bank syariah, produk-produk bank syariah dan peluang
serta tantangan perbankan syariah.
BAB III, Bab ini merupakan bab tersendiri yang memaparkan mengenai
gambaran umum Bank Syariah Mandiri yang terdiri dari sejarah singkat, visi
dan misi, shared values, struktur organisasi dan produk-produk Bank Syariah
Mandiri.
BAB IV, Bab ini merupakan bab yang mengungkapkan dan membahas
mengenai hasil penelitian yang terkait dengan frontliners Bank Syariah
Mandiri, formulasi, impelementasi, dan evaluasi strategi rekrutmen yang
dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II.
BAB V, Bab ini merupakan bab terakhir yang di dalamnya penulis
menyajikan kesimpulan dari penelitian dan memberikan saran atas riset yang
telah dilakukan.
18
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara etimologi kata strategi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
“strategos” yang berarti suatu cara untuk memenangkan pertempuran.1
Hal tersebut dikarenakan pada awalnya konsep strategi pertama kali
digunakan di dalam dunia militer yang dimaknai sebagai berbagai cara
yang digunakan oleh panglima perang untuk mengalahkan musuh dalam
suatu peperangan (war). Dalam perkembangannya, strategi tidak lagi
hanya dipahami sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan (ways to
achieve goals) melainkan mencakup pola penentuan berbagai tujuan itu
sendiri.2
Sedangkan secara terminologi para ahli mendefiniskan kata strategi
sebagai berikut :
a. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu
siasat perang atau akal untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan
yang telah direncanakan.3
1 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 78.
2 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga, 2012), h. 24.
3 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, (Jakarta: Pustaka Amani,
t.t.), h.462.
19
b. Menurut Pearce dan Robinson, strategi adalah rencana berskala
besar bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi
persaingan demi mencapai tujuan perusahaan.4
c. Menurut Mintzberg yang dikutip oleh Ismail Ilyas dalam bukunya
manajemen strategik, definisi strategi itu dapat dilihat dari
beberapa dimensi dan konsep strategi yang dinamakan “5 P’s of
strategy”.5 Adapun rincian dari dimensi dan konsep “5 P’s of
strategy” mintzberg adalah sebagai berikut :
1) Strategy as a plan
Dalam hal ini terdapat dua karakteristik strategi yang sangat
penting yakni pertama, strategi direncanakan terlebih dahulu
secara sadar dan sengaja mendahului berbagai tindakan yang
akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut. Kedua,
strategi kemudian dikembangkann dan diimplementasikan agar
mencapai suatu tujuan.
2) Strategy as a ploy
Dalam hal ini strategi merupakan suatu maneuver yang spesifik
untuk memberi isyarat mengencam kepada pesaing.
3) Strategy as a pattern
Dalam hal ini strategi dibagi menjadi sebuah pola ke dalam 5
kategori strategi, yaitu : intended strategy, deliberate strategy,
4 John A. Pearce II dan Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis - Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h.6
5 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h.25-28.
20
unrealized strategy, emerging strategy, dan realized strategy.
Berdasarkan pengamatan yang diakukannya, Mintzberg
menemukan fenomena bahwa strategi yang direncanakan
perusahaan melalui proses perencanaan (intended strategy) yang
diterjemahkan ke dalam suatu tindakan strategi yang disengaja
(deliberate strategy) sering kali berubah menjadi strategi yang
tidak dapat direalisasikan (unrealized strategy) akibat terjadinya
lingkungan perusahaan. Sebaliknya strategi yang tidak
dimaksudkan sebelumnya dapat muncul menjadi alternatif
strategi (emerging strategy) yang apabila diimplementasikan
perusahaan dapat menjadi strategi yang dapat direalisasikan
(realized strategy).
4) Strategy as a position
Dalam hal ini strategi menunjukkan berbagai keputusan yang
dipilih perusahaan untuk memosisikan organisasi perusahaan di
dalam lingkungan perusahaan.
5) Strategy as a perspective
Dalam hal ini strategi menunjukkan perspektif dari para
strategist (pembuat keputusan strategi) di dalam memandang
dunianya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat diambil pengertian
bahwa strategi adalah suatu rencana yang dilakukan oleh perusahaan
21
dalam menetapkan cara-cara terbaik yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Strategi suatu perusahaan adalah kesesuaian antara keunggulan
(pemasok dan karyawannya) dengan hubungan eksternalnya (pesaing,
konsumen, dan lingkungan ekonomi di mana dia beroperasi).6
Untuk sebuah perusahaan strategi merupakan hal yang sangat
penting. Karena dengan adanya strategi perusahaan dapat menentukan arah,
cara-cara dan tujuan perusahaan dalam meraih keunggulan kompetitif
(competitive advantage).
2. Proses Strategi
a. Formulasi Strategi
Formulasi strategi merupakan perencanaan jangka panjang yang
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan.7 Dalam prosesnya, Formulasi (perumusan) strategi diawali
dengan penetapan misi perusahaan.8
Pada tahap formulasi strategi, perusahaan secara berkala mengkaji
kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yang sesuai
dengan misi dan tujuan perusahaan tersebut.9
6 Mudrajad Kuncoro, Strategi: Bagaimana Meraih Kunggulan Kompetitif, (Jakarta :
Erlangga, 2005), h. 75.
7 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h.164.
8 Agus Maulana, Manajemen Strategik, Jilid 1, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1997), h. 53.
9 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 82.
22
Misi perusahaan merupakan pernyataan atau rumusan umum yang
luas dan bersifat tahan lama (enduring) tentang keinginan atau maksud
perusahaan. Jika dilihat dari sifatnya, misi merupakan pernyataan tentang
sikap, pandangan, dan orientasi yang bersifat umum, bukan target yang
dapat diukur. Misi suatu perusahaan juga dapat diartikan sebagai bagian
dari proses manajemen strategik yang dipublikasikan kepada masyarakat.10
Dalam implementasinya, sasaran dari misi perusahaan adalah
bertujuan untuk beberapa hal sebagai berikut :
1) Memastikan kesamaan tujuan dalam organisasi.
2) Menjadi landasan untuk memotivasi pemanfaatan sumber daya
organisasi.
3) Mengembangkan landasan atau standar untuk pengalokasian
sumber daya organisasi.
4) Menetapkan warna umum iklim organisasi.
5) Berfungsi sebagai titik fokus bagi mereka yang sepakat dengan
tujuan umum dan arah organisasi serta menghalangi mereka
yang tidak sepakat dengan itu agar tidak lagi melibatkan diri
dengan kegiatan-kegiatan organisasi.
6) Memudahkan penerjemahan sasaran dan tujuan ke dalam suatu
struktur kerja yang mencakup penetapan tugas kepada elemen-
elemen yang bertanggung jawab dalam organisasi.
10
Ibid. h. 19
23
7) Menegaskan tujuan umum organisasi dan perwujudan tujuan
umum menjadi tujuan yang lebih spesifik sedemikian rupa
sehingga parameter biaya, waktu, dan kinerja dapat ditetapkan
dan dikendalikan.11
Dalam menentukan arah strategi, umumnya perusahaan merumuskan
misi yang tercermin pada keinginan perusahaan untuk kelangsungan hidup
(survival) melalui pertumbuhan (growth) dan profitabilitas
(profitability).12
Selain menetapkan misi perusahaan, pada tahap formulasi strategi ini
perusahaan juga dituntut untuk menetapkan tujuan perusahaan yang
hendak dicapai. Tujuan yang dibuat oleh suatu perusahaan sangat
menentukan strategi-strategi yang akan dibuat oleh perusahaan. Melalui
penetapan tujuan, perusahaan akan memperoleh arah di dalam
mengembangkan berbagai strategi.
Tujuan perusahaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari misi
perusahaan.13
Tujuan dibuat dengan mengacu kepada visi dan misi
perusahaan yang selalu disesuaikan dengan dinamika perkembangan
lingkungan perusahaan.14
Jika dilihat dari segi waktu pencapaian, antara misi dan tujuan
memiliki arti yang berbeda. Tujuan memiliki jangka waktu yang spesifik
11
Agus Maulana, Manajemen Strategik, Jilid 1, h. 55-56.
12 Ibid., h. 60.
13 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h.94.
14 Ibid., h.105.
24
untuk mencapainya, sementara misi suatu perusahaan membutuhkan
horizon waktu yang lebih panjang untuk pencapaiannya dan menunjukkan
bisnis apa perusahaan bergerak. Dengan kata lain, misi akan memberikan
batasan yang jelas di dalam wilayah bisnis apa perusahaan saat ini
bergerak. Sedangkan tujuan yang jelas akan memberikan arah bagi seluruh
sumber daya manusia yang terlibat di dalam perusahaan mengenai hasil
akhir apa yang ingin dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Dalam realisasinya misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami
perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perubahan
misi dan tujuan perusahaan secara mendasar dapat disebabkan dengan
adanya peluang usaha yang jauh lebih menarik dan menguntungkan.
Sebagaimana halnya misi dan tujuan perusahaan yang dapat
mengalami perubahan karena strategi perusahaan berubah, demikian
halnya strategi pun dapat berubah disesuaikan dengan tujuan perusahaan
yang baru.
Visi, misi, dan tujuan secara bersama-sama akan menentukan pilihan
strategi yang akan dirumuskan oleh perusahaan. Strategi sebagai cara
untuk mencapai tujuan harus mengacu pada tujuan-tujuan yang dicapai
oleh perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan tidak akan dapat
mengembangkan formulasi strategi dengan optimal apabila perusahaan
tidak merumuskan misi dan tujuan perusahaan secara spesifik.15
Dengan
15
Ibid., h. 105.
25
kata lain, formulasi strategi yang dibuat oleh suatu perusahaan haruslah
mengacu pada tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
b. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses bagaimana melaksanakan
strategi yang telah diformulasikan dengan tindakan nyata.16
Implementasi
strategi yang sering juga disebut sebagai eksekusi strategi (executing
strategy) merupakan faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan
suatu strategi yang telah diformulasikan.
Menurut Li, Guohui, dan Eppler yang dikutip oleh Ismail Solihin,
dalam memandang pengertian implementasi strategi, maka dibutuhkan tiga
perspektif, yaitu :
1) Process Perspective
Menurut cara pandang ini, implementasi strategi merupakan
serangkaian langkah berurutan yang sudah direncanakan dengan
sangat cermat.
2) Behavior Perspective
Cara pandang ini menganggap implementasi strategi sebagai
suatu rangkaian tindakan dan menilai tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan eksekusi strategi
dari sudut pandang ilmu perilaku.
3) Hybrid Perspective
16
Mudrajad Kuncoro, Strategi: Bagaimana Meraih Kunggulan Kompetitif, h. 13
26
Cara pandang ini memandang implementasi strategi sebagai
suatu kombinasi antara proses implementasi strategi dan
perilaku pihak-pihak yang mengeksekusi strategi.17
Dengan memperhatikan berbagai perspektif di atas, menurut Li dkk
yang dikutip oleh Ismail Solihin, implementasi strategi tersebut secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dinamis,
berurutan, dan kompleks yang terdiri dari serangkaian tindakan dan
aktivitas yang dilakukan oleh manajer dan para karyawan yang
dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan eksternal yang saling
berhubungan dengan tujuan mengubah berbagai rencana strategis
perusahan menjadi suatu kenyataan untuk mencapai tujuan perusahaan.18
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
implementasi strategi adalah suatu proses atau serangkaian tindakan dan
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
usaha yang didasarkan pada strategi yang telah diformulasikan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam implementasinya strategi memliki model implementasi
strategi yang diterapkan bagi suatu perusahaan. Di bawah ini akan
disajikan model implementasi strategi yang terdiri dari unsur-unsur
sebagai berikut :
17
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h.202.
18 Ibid. h. 204
27
Gambar 2.1
Model Implementasi Strategi
1) Strategi korporat
Strategi ini dibuat pada level korporat yang mencakup di
dalamnya berbagai unit bisnis yang saat ini dikelola oleh
perusahaan. Strategi korporat meliputi organisasi perusahaan
secara keseluruhan dan memfokuskan perhatiannya pada
berbagai isu seperti manajemen portofolio, diversifikasi, dan
alokasi sumber daya untuk berbagai unit bisnis.
2) Strategi bisinis
Strategi bisnis memiliki arti yang sangat penting bagi
perusahaan korporasi. Karena strategi ini membantu unit bisnis
memperoleh keunggulan kompetitif dan profitabilitas di dalam
industry tertentu. Pencapaian keunggulan kompetitif dan
profitabilitas oleh unit bisnis akan memberi kontribusi bagi
pencapaian tujuan korporasi secara keseluruhan. Strategi-
strategi yang berfokus pada level unit bisnis umumnya berfokus
Strategi
korporat
Insentif dan
Pengendalian
Strategi
bisinis
Struktur
korporat/
integrasi
Struktur
Bisnis/Integrasi
28
pada produk, jasa, dan bagaimana produk atau jasa yang
dimiliki masing-masing unit bisnis bersaing dalam suatu
industri.
3) Struktur korporat/ integrasi
Struktur korporasi memiliki makna berbagai unit organisasi
yang dibuat oleh perusahaan sebagai respons terhadap tuntutan
dari penerapan strategi korporat. Ekseskusi strategi pada tingkat
korporasi sebagian sangat bergantung pada keberhasilan
perusahaan di dalam melakukan perubahan struktur organisasi.
4) Struktur Bisnis/ Integrasi
Struktur organisasi yang dipilih oleh suatu unit bisnis akan
sangat dipengaruhi oleh strategi unit bisnis dan situasi
persaingan yang dihadapi oleh unit bisnis tertentu dalam suatu
industry. Karena di antara faktor yang mempengaruhi berhasil
tidaknya implementasi strategi pada unit bisnis adalah struktur
organisasi unit bisnis itu sendiri.
5) Insentif dan Pengendalian
Implementasi oleh sumber daya manusia perusahaan
membutuhkan komitmen dari seluruh sumber daya manusia
yang terlibat. Perusahaan harus mengembangkan sistem
imbalan yang akan mendorong sumber daya manusia
perusahaan untuk melakukan hal yang benar. Hal ini dapat
dicapai melalui pemberian imbalan untuk setiap kinerja yang
29
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian
insentif akan menjadi alat yang efektif untuk memotivasi hal
yang penting untuk dilakukan oleh sumber daya manusia
perusahaan. Selain pemberian insentif yang tepat, faktor lain
yang mempengaruhi bagi keberhasilan implementasi strategi
pada tingkat unit bisnis dan pencapaian strategi korporat secara
keseluruhan adalah adanya sistem pengendalian. Dengan
adanya pengendalian, maka dapat diperoleh informasi kepada
manajemen perusahaan mengenai sejauh mana pencapaian
tujuan telah dilakukan.19
c. Evaluasi Strategi
Sebagai sebuah proses manajemen, akhir dari proses manajemen
strategik adalah tahap evaluasi dan pengendalian (evaluation and
control).20
Pada tahap evaluasi, perusahaan akan membandingkan kinerja aktual
yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan
dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni
apakah kesenjangan yang terjadi antara kinerja aktual dengan kinerja
standar masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja
standar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan
koreksi.
19
Ibid., h. 207-212.
20 Ibid., h.83.
30
Sistem pengendalian tersebut dijalankan melalui empat langkah yang
lazim untuk pengendalian pasca tindakan, yakni menetapkan standar
kinerja, mengukur kinerja awal, mengidentifikasi penyimpangan (deviasi)
dari standar, dan melakukan tindakan koreksi (perbaikan).21
Sistem pengendalian ini juga berfiungsi sebagai bagian penting yang
akan memberikan umpan balik terkait dengan strategi yang telah
diimplementasikan. Umpan balik tersebut sangat diperlukan karena
implementasi strategi pada dasarnya merupakan proses yang bersifat
adaptif, yakni strategi yang dijalankan tidak selamanya langsung sesuai
dengan perubahan lingkungan yang terjadi sehingga perlu dilakukan
berbagai penyusunan agar tujuan perusahaan maupun unit bisnis dalam
jangka panjang dapat tercapai.22
Setelah dilakukan evaluasi, hasil dari evaluasi dan pengendalian
tersebut selanjutnya akan menjadi umpan balik bagi perusahaan yang
memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam setiap langkah
proses manajemen strategik sejak pemindaian lingkungan sampai tahap
evaluasi dan pengendalian.
B. Konsep Rekrutmen
1. Pengertian Rekrutmen
Kata rekrutmen merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa
inggris, yakni recruitment. Kata recruitment itu sendiri merupakan kata
21
Agus Maulana, Manajemen Strategik, h.489.
22 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 212.
31
yang dibangun dari asal kata to recruit (merekrut atau menambah) yang
ditambah dengan suffix (akhiran) “–ment” dalam kosakata bahasa inggris
yang berarti penambahan anggota baru.23
Sedangkan secara terminologi para ahli mendefiniskan kata
rekrutmen sebagai berikut :
a. Menurut Veitzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, rekrutmen pada
hakikatnya adalah suatu proses menentukan dan menarik
pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan.24
b. Menurut Bernadian dan Russel yang dikutip oleh Danang
Sunyoto dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia,
rekrutmen adalah proses penemuan dan penarikan para pelamar
yang tertarik dan memiliki kualifikasi terhadap lowongan yang
dibutuhkan. 25
c. Menurut T. Hani Handoko, rekrutmen adalah proses pencarian
dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu
untuk melamar sebagai karyawan26
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat diambil pengertian
bahwa rekrutmen adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh
23
S. Wojowasito dan Tito Wasito W, Kamus Lengkap Inggeris – Indonesia dengan Ejaan
Yang Disempurnakan, (Bandung : Hasta, 1980), h. 172.
24 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h. 146.
25 Danang Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: CAPS, 2013), h.93.
26 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, (Yogyakarta:
BPFE, 2012), h. 69.
32
perusahaan untuk mendapatkan tambahan pegawai yang memenuhi
kualifikasi dengan melalui tahapan yang mencakup identifkasi dari
sumber-sumber perusahaan.
2. Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen adalah suatu proses penerimaan calon tenaga kerja
untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja pada suatu unit kerja dalam
suatu organisasi atau perusahaan.27
Menurut T. Hani Handoko, proses
rekrutmen merupakan sebuah proses panjang yang dimulai ketika para
pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran (aplikasi) mereka
diserahkan.28
Bagi perusahaan, rekrutmen tersebut diawali dengan
mengidentifikasi lowongan pekerjaan melalui perencanaan SDM dan
permintaan manajer.29
Pelaksanaan rekrutmen merupakan tanggung jawab departemen
personalia. Proses rekrutmen ini merupakan proses yang sangat penting
bagi suatu perusahaan. Karena kualitas sumberdaya manusia organisasi
atau perusahaan tergantung pada kualitas rekrutmennya.30
Secara ringkas
dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai ilustrasi proses rekrutmen :
27
M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2012), h.
61
28 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, h. 69.
29 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h.147.
30 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, h. 69.
33
Gambar 2.2
Proses Rekrutmen
Dalam implementasinya, bila suatu organisasi atau perusahaan
akhirnya memutuskan untuk melakukan rekrutmen, maka perlu
diselaraskan terlebih dahulu rencana kegiatan yang diinginkan dan juga
kebutuhan khusus yang ditentukan oleh perusahaan berdasarkan analisis
pekerjaan dan permintaan para manajer untuk melakukan rekrutmen.
Dengan adanya perencanaan SDM, maka kebutuhan akan tenaga kerja
dapat diperkirakan dan diketahui karakteristik dari pekerjaan dan
spesifikasi seperti apa yang dibutuhkan.31
Dalam upaya untuk mensukseskan proses rekrutmen, para rekruter
umumnya akan menggunakan beberapa sumber dan metode unuk
mendapatkan apa yang diinginkan. sumber dan metode yang umum
31
M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 61
Perencanaan
Sumber Daya
Manusia
Permintaan-
permintaan
khusus dari
para manajer
Lowon
gan
Pekerja
an yang
tersedia
Analisis
Informasi
Jabatan
Persyarata-
persyaratan
jabatan
Pendapat
Manajer
Metode-
metode
penarikan
Pelamar-
pelamar
yang
memuaskan
34
menjadi alternatif dalam proses rekrutmen adalah sumber dan metode yang
berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) atau dari luar organisasi
(eksternal). 32
3. Sumber-sumber Rekrutmen
Dalam pelaksanaannya, rekrutmen perlu ditempuh melalui berbagai
sumber penerimaan SDM yang berasal dari berbagai tempat. Sumber-
sumber tersebut dapat tergolong menjadi dua, yaitu sumber internal dan
sumber eksternal.
Sumber internal perusahaan, yakni SDM yang ditarik berasal dari
perusahaan atau lembaga itu sendiri.33
Sumber internal juga dapat
diartikan sebagai sumber yang diberikan melalui penunjukkan oleh
pegawai-pegawai lama.34
Dengan cara ini perusahaan mencari karyawan
yang ada di dalam lingkungan sendiri untuk ditempatkan pada posisi
tertentu. Perekrutan dengan menggunakan sumber ini dapat dilakukan
melalui berbagai cara sebagai berikut35
:
a. Penawaran terbuka untuk suatu jabatan (Job Positioning
Programs).
Rekrutmen terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja
yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang
32
Mondy and Noe, Human Resource Management, (USA : Prentice Hall, 1990), h. 175.
33 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h.152.
34 Danang Sunyoto. Manajemen Sumber Daya Manusia. h. 102.
35 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h.153.
35
kosong dengan memberikan kesempatan pada semua
karyawan yang berminat. Semua karyawan yang berminat
unttuk mengisi jabatan itu dapat menyampaikan
permohonan untuk mengikuti seleksi intern.
b. Perbantuan pekerja (Departing Employees)
Rekrutmen ini dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja
untuk suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja ynag sudah
ada). kemudian setelah selang beberapa waktu lamanya,
apabila pekerja yang diperbantukan tersebut merupakan
calon yang tepat, maka dapat diangkat untuk mengisi
jabatan kosong tersebut.
Sedangkan yang dimaksud dengan sumber eksternal adalah sumber
daya manusia baru yang diperoleh perusahaan berdasarkan hasil rekrutmen
dengan menggunakan metode eksternal.36
Menurut Veitzhal Rivai, sumber eksternal terbagi menjadi dua, yaitu
sumber eksternal di dalam negeri dan sumber eksternal di luar negeri.37
Dari sumber eksternal di dalam negeri, perekrutan dapat ditempuh di
antaranya melalui beberapa cara sebagai berikut :
a. Walk-ins dan Write-ins.
b. Rekomendasi dari karyawan.
c. Pengiklanan.
36
Mondy and Noe, Human Resource Management, h.76.
37 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek, h. 153-156.
36
d. Agen-agen keamanan tenaga kerja.
e. Agen-agen penempatan tenaga kerja.
f. Lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan yang
menggunakan tenaga khusus yang menghasilkan tenaga kerja.
g. Departemen tenaga kerja.
h. Tenaga-tenaga professional mencari perusahaan.
i. Organisasi-organisasi profesi atau keahlian.
j. Operasi-operasi militer.
k. Program pelatihan kerja.
l. Pekerja-pekerja sewaan.
m. Open house.
Adapun rekrutmen dari sumber eksternal di luar negeri atau
internasional, cara-cara yang dapat ditempuh di antaranya adalah melalui
professional search firm, educational institution, professional association,
labour organization, military operation, government-funded and
community training program.
C. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Secara etimologi kata bank berasal dari bahasa latin, yaitu “banco”
yang artinya banku atau meja.38
Pada abad ke-12 kata “banco” merujuk
38
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup, 2009), h.62.
37
pada meja, counter atau tempat penukaran uang (money changer).39
Sedangkan secara terminologi, bank adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran
dan peredaran uang.40
Kalau dilihat dari fungsinya, maka definsi bank dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bank sebagai penerima kredit, bank
sebagai pemberi kredit, dan bank sebagai pemberi kredit bagi masyarakat
melalui sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan atau tabungan
masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank.41
Dengan demikian
dapat dipahami bahwa fungsi dasar bank adalah sebagai tempat untuk
menitipkan uang dengan aman dan menyediakan alat pembayaran untuk
membeli barang dan jasa serta sebagai tempat yang berfungsi sebagai
pemberi pinjaman.
Kaitannya dengan perbankan syariah, maka definsi dari bank syariah
adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha
Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.42
Adapun yang dimaksud dengan bank umum syariah adalah bank
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sedangkan yang dimaksud dengan unit usaha syariah adalah
39
Ibid., h. 93.
40 Undang-Undang No.14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang Pokok-pokok Perbankan
41 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2012), h. 3.
42 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 61
38
unit kerja dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi
sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah. Kemudian yang dimaksud dengan bank
pembiayaan rakyat syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.43
2. Aspek Yuridis Perbankan Syariah
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan perundang-undangan yang menjadi dasar atau landasan
hukum operasionalisasinya.44
Pada prinsipnya aspek yuridis perbankan
syariah terdiri dari dua aspek hukum, yakni hukum positif dan hukum
syariah. Hal tersebut tentu saja berbeda dengan prinsip bank konvensional
yang hanya mengedepankan aspek hukum positifnya saja.
Gambar 2.3
Landasan Hukum Perbankan Syariah
Dalam realisasinya, hukum positif tersebut diwujudkan dengan
adanya beberapa UU sebagai berikut :
43
Ibid., h.61-62
44 A. Riawan Amin. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. (UIN Press. 2009), h.94
Bank Syariah
Hukum Syariah :
1. Al – Qur’an
2. Hadits
3. Ijma Ulama
Hukum Positif :
1. UU (Undang-undang).
2. PBI (Peraturan Bank Indonesia).
3. KUHAP
39
a. Diberlakukannya UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan yang
telah memasukkan ketentuan mengenai pelaksanaan kegiatan
perbankan dengan sistem bagi hasil.
b. Keluarnya UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No.7
Tahun 1992 yang mengakui keberadaan Bank Syariah dan Bank
Konvensional serta memperkenankan bank konvensional
membuka kantor cabang syariah.
c. Keluarnya UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang
mengakomodasi kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah
dimana BI bertanggung jawab terhadap pengaturan dan
pengawasann bank komersial termasuk bank syariah.
d. BI mengeluarkan Peraturan BI No.4/1/2002 mengenai
pengenalan pembuktian bersih cabang syariah yang merupakan
penyempurnaan jaringan kantor cabang syariah.
e. Keluarnya UU No.3 Tahun 2004 tentang perubahan UU No.23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang makin mempertegas
penetapan kebijakan moneter dengan yang dilakukan oleh BI
dapat dilakukan dengan prinsip syariah.
f. Diberlakukannya PBI No.8/3/PBI/2006 tentang perubahan
kegiatan usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank
Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah dan pembukaan kantor bank yang melaksanakan
40
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah oleh Bank Umum
Konvensional.
g. Disahkannya UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah.45
Selain adanya hukum positif di atas, eksistensi bank syariah di
Indonesia juga tidak bisa dilepaskan dari adanya sistem keuangan syariah
yang bersandar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Ijma Ulama. Sistem
keuangan syariah adalah sistem keuangan yang menjembatani anatar pihak
yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki kelebihan dana
melalui produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.46
Di antara prinsip syariah dalam sistem keuangan syariah adalah
transaksi yang dilakukan harus didasarkan pada kerja sama yang saling
menguntungkan dan solidaritas (mudharabah).47
Adapun hukum syariah
terkait dengan prinsip bagi hasil (mudharabah) tersebut didasari pada ayat,
hadits, dan ijma sebagai berikut :
a. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Muzzammil ayat 20 :
Artinya : “dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah SWT”.
45
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 64.
46 Ibid., h. 19.
47 Ibid., h. 20
41
Yang menjadi argumen dari ayat di atas adalah dengan adanya
kata yadhribuun. Kata tersebut sama dengan akar kata
mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.48
b. Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu
Majah:
Artinya : “Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW
bersabda : Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan :
jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,
bukan untuk dijual.”(HR.Ibnu Majah)49
c. Ijma Ulama
Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah
berkonsensus terhadap legitimasi pengelolaan harta secara
mudharabah.50
48
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema
Insani, 2001), h. 95.
49 Ibnu Hajar Atsqalani, Buluughul Maram Min Adilatil Ahkam, (Kairo : Dar Ibn al-
Haytsam,t.t.), h. 190.
50 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 96.
42
Dalam bank syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi
duniawi dan ukhrawi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum
Islam.51
Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang,
pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya harus memenuhi ketentuan
akad sebagai berikut :
a. Rukun, yang terdiri dari :
1) Penjual
2) Pembeli
3) Barang
4) Harga
5) Akad/ijab-qabul
b. Syarat, yang terdiri dari :
1) Barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang
dan jasa yang haram menjadi batal demi hukum syariah.
2) Harga barang dan jasa harus jelas.
3) Tempat penyerahan (delivery) harus jelas karena akan
berdampak pada biaya transportasi.
4) Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam
kepemilikan. Tidak boleh menjual sesuatu yang belum
dimiliki atau dikuasai.52
51
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 29.
52 Ibid., h. 30.
43
Dengan demikian dapat dipahami bahwa operasional bank syariah
di Indonesia tidak hanya dijalankan berdasarkan pada hukum positif saja
melainkan juga didasari pada hukum syariah.
3. Fronliners Bank Syariah
Frontliners merupakan salah satu kunci sukses menciptakan
customer base yang berperan membina dan mempertahankan existing
customer serta menarik nasabah-nasabah baru. Frontliners sebuah bank
adalah setiap orang yang ditugaskan sebagai teller, customer service,
operator telepon, dan security.53
Dalam sebuah bank, frontliners memiliki fungsi sebagai the gate of
the bank (pintu gerbang sebuah bank). Sebagai pintu gerbang sebuah bank
diharapkan para frontliners mampu menciptakan corporate image dan
corporate identity dengan cara memberikan kualitas layanan yang
memiliki nilai pelayanan yang tinggi.
Dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, frontliners dituntut
untuk memiliki inovasi dan improvisasi yang tinggi. Hal tersebut
dikarenakan tidak sedikit existing customer meninggalkan banknya akibat
kualitas layanan frontliners yang buruk dan tidak mempunyai nilai
pelayanan yang tinggi di mata nasabah. Oleh karena itu, kepuasan dan
loyalitas nasabahlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan kinerja
frontliners.
53
Suherman Sapri, Kiat Sukses Seorang Pemasar Bank, (Bogor : IPB Press, 2013), h. 53.
44
Frontliners sebuah bank tidak sekedar memberikan layanan
informasi produk dan jasa bank kepada nasabah, tetapi frontliners dituntut
untuk mampu menjadi tenaga penjual yang handal dalam upaya
mempertahankan dan meningkatkan customer based banknya. Dengan
kata lain, seorang frontliners harus mampu membina hubungan jangka
panjang dengan para nasabahnya sehingga customer based banknya tidak
menjadi buruk.
Dalam meningkatkan kualitas layanan, ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan frontliners, yaitu sebagai berikut :
a. Jiwa melayani
Dalam hal ini seorang frontliners dituntut untuk memiliki jiwa
dalam melayani nasabah dengan tulus. Kunci sukses dalam
pelayanan adalah mencintai, senang, dan mensyukuri
pekerjaan yang dilakukan sehingga hasil pekerjaannya
memiliki nilai kualitas yang tinggi.
b. Menguasai produk dan jasa bank
Penguasaan akan produk dan jasa bank merupakan bagian
penting yang dapat meningkatkan kualitas layanan frontliners
di mata nasabah. Frontliners harus tahu keunggulan produk
dan jasa banknya, sehingga frontliners dapat membandingkan
dengan produk dan jasa bank pesaingnya. Selain itu,
frontliners juga dituntut untuk memahami fitur-fitur yang
berhubungan dengan produk.
45
c. Komunikatif
Sikap komunikatif juga merupakan bagian penting dalam
meningkatkan kualitas layanan frontliners. Dalam hal ini
komunikatif artinya frontliners mampu berkomunikasi dengan
baik kepada nasabah saat frontliners melakukan interaksi
dengan nasabah. Komunikasi yang dilakukan oleh frontliners
tidak hanya menggunakan komunikasi verbal saja, melainkan
juga menggunakan komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh.
Hal tersebut perlu dilakukan agar menjadi daya tarik
tersendiri bagi nasabah.
d. Memiliki jiwa salesmanship skill
Dalam hal ini seorang frontliners dituntut untuk mampu
mencipatakan kemasan impresif saat berinteraksi dengan
nasabah sehingga frontliners diharapkan dapat mengarahkan
calon nasabahnya memilih banknya dan meningkatkan
intensitas transaksu keuangannya.
e. Berpola pikir kritis dan strategis
Memiliki pola pikir kritis dan strategis menjadi bagian
penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Hal tersebut
perlu untuk dilakukan karena nasabah saat ini yang semakin
rasional terhadap produk dan jasa bank serta semakin kritis
terhadap layanan frontliners.
f. Mampu bernegosiasi
46
Kemampuan untuk bernegosiasi juga merupakan bagian
penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan frontliners.
Dalam bernegosiasi frontliners dituntut untuk dapat
mengemas konsep family banking. Hal tersebut perlu
dilakukan agar nasabah merasa cocok dan akrab dengan
banknya.54
Dengan demikian apabila faktor-faktor di atas diperhatikan oleh para
frontliners dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, maka sudah
barang tentu nasabah akan menjadi nyaman untuk bertransaksi dengan
menggunakan produk dan jasa bank dengan setia.
54
Ibid., h. 54-66.
47
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR WILAYAH II
JAKARTA
A. Sejarah Singkat dan Perkembangan
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri
(BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999,
sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan
moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter
sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di
panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang
sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali
dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang
didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha
keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa
bank lain serta mengundang investor asing.
48
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan
dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas
baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum
untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September
1999.
49
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan
dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai
beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999.1
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-
nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama
membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
Dalam upaya untuk memberikan kemudahan koordinasi antara kantor
pusat dengan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, PT Bank
Syariah Mandiri membagi otoritasnya kepada 5 (lima) kantor wilayah. Fungsi
dari kantor wilayah tersebut adalah bertanggung jawab atas berjalannya
1 Company Profile, PT Bank Syariah Mandiri, Tbk.
50
aktivitas perbankan kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang berada
di bawah koordinasinya.2
Tercatat pada tahun 2008 PT Bank Syariah Mandiri telah membagi
otoritasnya kepada Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II sebagai kantor
wilayah yang mengkoordinir aktifitas perbankan kantor cabang dan kantor
cabang pembantu Bank Syariah Mandiri di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).3 Pada awalnya Bank Syariah Mandiri
Kantor Wilayah II memulai operasinya untuk mengelola 10 kantor cabang di
wilayah Jabodetabek.
Dalam tugasnya, Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II memiliki
beragam tanggung jawab yang harus diembannya. Di antara tugas-tugas
tersebut adalah bertanggung jawab atas terlaksananya bisnis yang dilakukan
oleh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di bawah koordinasinya,
memastikan kepatuhan, tingkat kesehatan dan prudensialitas seluruh aktifitas
cabang, memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang prima,
melakukan manajemen sumber daya insani, melakukan koordinasi dengan
kantor cabang dan kantor cabang pembantu dibawahnya, berkoordinasi
dengan kantor pusat dan lain sebagainya yang berkaitan dengan aktifitas
perbankan di PT Bank Syariah Mandiri.4
2 Wawancara Pribadi dengan Ibu Badriati (Pelaksana SDI), Jakarta, 12 Maret 2014
3 Ibid.
4 Job Description Kepala Kantor Wilayah II Jakarta diperoleh 10 Februari 2014
51
Seiring berjalannya waktu dan kesadaran masyarakat yang mulai
tumbuh terhadap eksistensi perbankan syariah, perkembangan perbankan
syariah pun semakin tumbuh khususnya di wilayah yang dikoordinasi oleh
Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II. Perkembangan tersebut dapat
tercermin dari banyaknya jumlah kantor cabang dan kantor cabang yang mulai
beroperasi di bawah koordinasi BSM kantor wilayah II. Tercatat pada tahun
2013 sudah terdapat sebanyak 38 kantor cabang dan 118 kantor cabang
pembantu dengan jumlah pegawai sebanyak 2000 pegawai yang berada
dibawah koordinasi Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II.5
B. Visi dan Misi
Berangkat dari sejarah dan perkembangannya sejak tahun 1999, pada
tahun 2014 PT Bank Syariah Mandiri melakukan pembaharuan visi dan misi
perusahaan guna menyikapi perkembangan industri perbankan syariah di
Indonesia. Adapun visi dan misi baru PT Bank Syariah Mandiri tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Visi :
“Memimpin Pengembangan Peradaban Ekonomi Yang Mulia”
2. Misi :
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industry yang berkesinambungan.
5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Badriati (Pelaksana SDI), Jakarta, 12 Maret 2014
52
b. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM.
c. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja
yang sehat.
d. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
e. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.6
C. Shared Values
Shared values merupakan nilai-nilai perusahaan yang menjadi pedoman
bagi seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan aktivitas
perbankannya.7
Dalam sejarahnya, shared values ini merupakan hasil dari proses yang
melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005. Hingga akhirnya
nilai-nilai yang disebut shared values Bank Syariah Mandiri ini disingkat
“ETHIC”. Adapun shared values “ETHIC” tersebut terdiri dari :
1. Excellence maksudnya adalah berupaya mencapai kesempurnaan
melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
2. Teamwork maksudnya adalah mengembangkan lingkungan kerja yang
saling bersinergi.
6 Data Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta diperoleh pada 10 Februari 2014
7 Ibid.
53
3. Humanity maksudnya adalah menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan religius.
4. Integrity maksdunya adalah menaati kode etik profesi dan berpikir serta
berperilaku terpuji.
5. Customer Focus maksudnya adalah memahami dan memenuhi
kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai
mitra yang terpercaya dan menguntungkan.8
D. Struktur Organisasi BSM Kantor Wilayah II
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
Sekretaris
Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
8 Wawancara Pribadi dengan Ibu Badriati (Pelaksana SDI), Jakarta, 10 Februari 2014
Kantor Wilayah II
SDI
Operasional Bisnis
Performance &
Budgeting
General Affair Legal Marketing
Clerk
Clerk
Clerk
54
E. Frontliners Bank Syariah Mandiri
Frontliners Bank Syariah Mandiri ialah Teller dan Customer Service.
Teller adalah pegawai yang memiliki tugas utama untuk menerima dan
melakukan pembayaran atas nama dan untuk kepentingan Bank sesuai dengan
kewenangannnya.9
Sedangkan Customer Service adalah pegawai yang
memiliki tugas untuk memberikan penjelasan kepada nasabah atau calon
nasabah maupun investor mengenai produk-produk Bank Syariah Mandiri,
berikut syarat-syarat maupun tata cara prosedurnya.10
Keberadaan teller dan customer service di Bank Syariah Mandiri
merupakan bagian yang penting. Karena keduanya merupakan garda terdepan
yang berfungsi sebagai penghubung antara masyarakat sebagai nasabah
maupun calon nasabah dengan pelayanan Bank Syariah Mandiri.
Kualifikasi umum yang dipersyaratkan untuk menjadi frontliners di
Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Memiliki pendidikan formal minimal S1 atau D3.
2. Memiliki IPK 2,75 (untuk jurusan terakreditasi A), 3,00 (untuk
jurusan terakreditasi B), 3,10 (untuk jurusan terakreditasi C)
dalam skala 4.00 yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi
Nasional (BAN).
9 Data SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh pada 10
Februari 2014.
10 Ibid.
55
3. Usia kandidat maksimal adalah 27 tahun.
4. Diutamakan belum menikah.
5. Memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).11
Selain kualifikasi di atas, seseorang yang hendak menjadi frontliners di
Bank Syariah Mandiri juga diharapkan memiliki penampilan yang menarik,
memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer minimal Ms. Office,
energik, percaya diri, mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki sifat jujur,
cerdas, dan ramah.
Kualifikasi di atas tentulah menjadi standar yang perlu dimiliki oleh
seorang frontliner. Karena dalam kesehariannya, seorang frontliner (teller atau
customer service) memiliki tugas untuk memberikan pelayanan prima kepada
nasabah maupun calon nasabah.
Meskipun demikian, tugas teller dan customer service tidaklah sama.
Teller memiliki tugas untuk melayani transaksi nasabah, seperti transfer,
penyetoran, penarikan, dan tukar uang.12
Selain itu, teller juga menjalani
tugas untuk penerimaan tunai, penerimaan non tunai, kliring keluar,
11
Wawancara Pribadi dengan Bapak Puja Deta P. sebagai PIC Rekrutmen Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014.
12 Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ritaudin Tato sebagai Kepala Seksi Sumber Daya
Insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014.
56
pemindahbukuan, RTGS (Real Time Gross Settlement), selisih kas dan
penanganan uang palsu.13
Disamping tugas yang diembannya, pegawai posisi teller pun diberikan
kewenangan oleh Bank Syariah Mandiri dalam melakukan pembayaran atau
penerimaan tanpa persetujuan Supervisor. Untuk setoran tunai dan warkat
kliring, wewenang teller tanpa batas. Sedangkan untuk setoran warkat cabang
sendiri ada beberapa ketentuan, yakni apabila warkat yang disetorkan
nominalnya tidak lebih besar dari wewenang teller, maka slip setoran
langsung ditandatangani teller. Dan apabila nominal warkat lebih besar dari
wewenang teller, maka harus mendapatkan persetujuan Supervisor.14
Secara struktur fungsional, teller memiliki tanggung jawab kepada
atasnya. Untuk kantor kantor cabang kelas I, teller memiliki tanggung jawab
kepada Head Teller. Kemudian untuk di kantor cabang kelas II dan III teller
memiliki tanggung jawab kepada Operation Manager. Sedangkan teller di
KCP (Kantor Cabang Pembantu), maka tanggung jawabnya ialah kepada
Operation Officer di KCP (Kantor Cabang Pembantu). 15
Berbeda dengan teller, tugas yang diemban oleh Customer Service di
Bank Syariah Mandiri adalah berkaitan dengan memberikan informasi
13
Data SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh pada
10 Februari 2014.
14 Ibid.
15 Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ritaudin Tato sebagai Kepala Seksi Sumber Daya
Insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014.
57
penjelasan terkait dengan nasabah atau calon nasabah yang ingin mengetahui
produk-produk BSM, pembukaan tabungan, konsultasi produk, dan lain
sebagainya yang terkait dengan penjelasan produk.16
Secara garis besar tanggung jawab pokok customer service adalah
terkait dengan kebenaran pemberian penjelasan atau informasi mengenai
jenis-jenis produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabah atau investor,
kebenaran input data nasabah, kelancaran dan ketepatan pelayanan kepada
nasabah atau investor, dan menjaga kerahasiaan password atau sandi yang
menjadi wewenangnya.17
E. Produk-produk Bank Syariah Mandiri
1. Produk Dana
a. Tabungan BSM
Yaitu tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di
konter BSM atau melalui ATM.
b. Tabungan Mabrur BSM
Yaitu tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu
pelaksanaan ibadah haji & umrah.
16
Ibid.
17 Data SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh pada
10 Februari 2014.
58
c. Tabungan Investa Cendikia
Yaitu tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan
jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan
perlindungan asuransi.
d. Tabungan Berencana BSM
Yaitu tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil
berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah
ditetapkan.
e. Tabungan Simpatik BSM
Yaitu tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang
disepakati.
f. Tabungan BSM Dollar
Yaitu tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM.
g. Deposito BSM
Yaitu investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah
yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
h. Deposito BSM Valas
Yaitu investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar
yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
i. Giro BSM
59
Yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah.
j. Giro BSM Valas
Yaitu sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah.18
2. Produk Pembiayaan
a. Pembiayaan Griya BSM
Yaitu pembiayaan untuk pembelian rumah tinggal idaman, baik
baru maupun second dengan beragam kemudahan dan keringanan.
b. BSM Customer Networking Financing
Yaitu Fasilitas BSM Customer Network Financing (Anjak Hutang)
yang untuk selanjutnya disebut BSM-CNF adalah fasilitas
pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada Nasabah untuk
pembelian persediaan barang dari Rekanan yang menjalin
kerjasama dengan BSM.
c. BSM Implan
Yaitu pemberian fasilitas pembiayaan konsumer kepada sejumlah
karyawan (kolektif) dengan rekomendasi perusahaan/instansi
18
Ibid.
60
(approve company), di mana pembayaran angsurannya dikoordinasi
oleh perusahaan/instansi melalui pemotongan gaji langsung.
d. Pembiayaan Dana Berputar
Yaitu pembiayaan usaha komersial kecil, menengah, komersial
besar, dan korporasi. (cfm SE Pembiayaan no 6/012/PEM tgl 24
Juni 2004 perihal revisi segmentasi dan penanganan pembiayaan
atas dasar gross annual sales (GAS). Atau ketentuan lain yang akan
diatur kemudian.
e. Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya
(Channeling)
Yaitu pembiayaan yang bertujuan untuk Meminimalisasi
overhead/operational cost dan collection, melalui kerjasama dengan
koperasi karyawan dengan cara pemotongan gaji langsung.
f. Pembiayaan Multijasa
Yaitu pembiayaan digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya
perjalanan umrah seperti namun tidak terbatas untuk tiket,
akomodasi dan persiapan biaya umrah lainnya melalui
Penyelenggara Umrah yang telah terdaftar dan mempunyai izin dari
Departemen Agama serta memiliki pengalaman usaha
penyelenggaraan umrah minimal selama 2 tahun.
3. Produk Jasa
a. BSM Card.
61
b. Mobile Banking GPRS dan BSM SMS Banking.
c. BSM Net Banking.
d. Multi Bank Payment.
e. Sistem Pembayaran Offline (SPO).
f. Batch Transfer.
g. Layanan ePayroll.
h. Layanan Transfer Uang Tunai.
i. BSM Polling Fund.
62
BAB IV
STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI FRONTLINERS BANK SYARIAH
MANDIRI KANTOR WILAYAH II JAKARTA
A. Formulasi Strategi
Formulasi strategi merupakan perencanaan jangka panjang yang
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan.1 Dalam prosesnya, formulasi (perumusan) strategi diawali
dengan penetapan misi perusahaan.2
Dalam proses memformulasikan strategi rekrutmen pegawai untuk
posisi frontliners, Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II memulainya
dengan didasarkan pada visi dan misi perusahaan, yakni merekrut dan
mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat.
Pada prinsipnya tujuan pembuatan strategi rekrutmen ini adalah untuk
memudahkan divisi SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri
Kantor Wilayah II Jakarta dalam merekrut pegawai dengan efektif dan
efisien guna memenuhi kebutuhan SDM di kantor-kantor cabang yang
berada di bawah koordinasinya.
Langkah awal yang dilakukan dalam merealisasikan misi tersebut
adalah dengan cara menganalisis terhadap posisi jabatan di Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta. Tujuan dilakukannya analisis posisi
jabatan di atas adalah untuk mengidentifikasi jabatan yang lowong.
1 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga, 2012), h.164.
2 Agus Maulana, Manajemen Strategik, Jilid 1, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1997), h. 53.
63
Umumnya jabatan yang lowong tersebut disebabkan oleh adanya pegawai
yang resign, pembukaan kantor cabang baru, promosi, dan mutasi.3
Faktor-faktor yang mendorong pegawai untuk resign dari BSM
kantor wilayah II umumnya disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya
ambisi pribadi untuk berwiraswasta, fokus pada keluarga, adanya pegawai
yang menikah dengan sesama pegawai PT Bank Syariah Mandiri, dan
diterima kerja di Instansi lain.4 Tercatat bahwa selama tahun 2013 Bank
Syariah Mandiri kantor wilayah II telah menyetujui sebanyak 268 orang
pegawai yang resign.5
Setelah melakukan identifikasi atas jabatan yang lowong, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan rapat antara staf SDI kantor
wilayah dan HCD (Human Capital Division) kantor pusat untuk
menentukan kualifikasi, sumber dan metode rekrutmen yang tepat untuk
mengisi kelowongan tersebut. Lihat Gambar 4.1 :
Gambar 4.1
Proses Formulasi Startegi Rekrutmen
3 Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ritaudin Tato sebagai Kepala Seksi Sumber Daya
Insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014.
4 Wawancara Pribadi dengan Ibu Tania Rahmah sebagai Pelaksana SDI Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 6 Maret 2014.
5 Ibid.
Menetap-
kan Visi
dan Misi
Perusaha-
an
Pelamar
Pekerjaan
Kualifikasi
Jabatan
Lowongan
pekerjaan
yang
tersedia
Analisis
Posisi
dan
Jabatan
Pegawai
Sumber
Rekrutmen
Metode
Rekrutmen
64
Sejalan dengan misi Bank Syariah Mandiri untuk merekrut pegawai
yang profesional, maka penetapan kualifikasi SDM untuk mengisi posisi
frontliners merupakan hal yang penting dalam perumusan strategi. SDM
yang dibutuhkan oleh Bank Syariah Mandiri setidaknya memiliki jiwa
yang tulus dalam melayani, komunikatif, sabar dan energik. Hal tersebut
diperlukan karena frontliner merupakan garda terdepan dalam pelayanan
bank terhadap nasabah.
Langkah strategis yang diambil dalam perumusan strategi rekrutmen
untuk posisi frontliners adalah dengan mengikuti job fair yang
diselenggarakan oleh pihak ke-3, bekerja sama dengan kampus-kampus
terkemuka, dan membuka lowongan di cabang-cabang.
Selain melibatkan SDI kantor wilayah dan HCD kantor pusat, dalam
perumusan strategi itu juga melibatkan SDI dari kantor-kantor cabang.
Peran SDI kantor cabang dalam hal ini adalah berfungsi sebagai tindak
lanjut dari koordinasi yang telah dibangun untuk membantu dalam
mengimplementasikan strategi rekrutmen yang telah diformulasikan.
B. Implementasi Strategi
Dalam implementasi atas strategi yang telah dibuat, Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II mengimplementasikannya dengan melakukan
rekrutmen yang berasal sumber internal maupun dari seumber eksternal.
Sumber internal digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor
Wilayah II untuk merekrut pekerja outsourcing menjadi pegawai organik
65
BSM dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan untuk sumber eksternal,
Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II merekrutnya melalui job fair,
pembukaan lowongan di kantor cabang dan website resmi PT Bank
Syariah Mandiri.6
Media yang digunakan dalam melakukan rekrutmen tersebut adalah
dengan menggunakan media iklan elektronik maupun media cetak. Media
iklan elektronik yang digunakan adalah dengan cara pemasangan iklan di
situs pencari kerja, seperti Jobstreet dan website resmi Bank Syariah
Mandiri. Sedangkan media iklan cetak yang digunakan oleh Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II dalam rekrutmen pegawai baru adalah dengan
adanya pemasangan banner dan spanduk di kantor-kantor cabang BSM.7
Selain dengan penggunaan media iklan tersebut, Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II juga melakukan kerja sama dengan kampus-
kampus terkemuka di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi), seperti UI, IPB, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
STEI Tazkia, Trisakti, Perbanas, Gunadarma, dan Mercubuana dalam
penyiapan sumberdaya manusia untuk perbankan syariah.8
Kerja sama antara Bank Syariah Mandiri dengan kampus-kampus
tersebut dimanifestasikan dalam acara Job Fair yang diselenggarakan. Di
mana pihak kampus menyediakan kesempatan bagi mahasiswanya yang
6 Wawancara Pribadi dengan Bapak M. Ritaudin Tato sebagai Kepala Seksi Sumber Daya
Insani Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014.
7 Ibid.
8 Ibid.
66
fresh graduate untuk dapat bergabung dengan Bank Syariah Mandiri
dengan cara mengirim aplikasi diri mereka.
Efektifitas dari implementasi rekrutmen yang telah dilakukan, baik
itu melalui kerja sama dengan kampus-kampus terkemuka, pelaksanaan
job fair, dan membuka lowongan di kantor-kantor cabang adalah hanya
berebeda tipis. Melalui kerja sama dengan kampus-kampus terkemuka
memiliki persentase keberhasilan sebesar 35%, job fair sebesar 30%, dan
lowongan di kantor cabang sebesar 35%.
Berangkat dari metode dan sumber rekrutmen pegawai di atas,
tercatat bahwa selama tahun 2013 Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah
II telah berhasil menerima lamaran masuk sebanyak 1101 pelamar.9
Sebagimana terperinci dalam Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Lamaran Masuk Tahun 2013
9 Laporan Final Rekrutmen Tahun 2013 SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri
Kantor Wilayah II diperoleh pada 27 Februari 2014
BULAN JUMLAH LAMARAN MASUK
Januari 128
Februari 49
Maret 38
April 36
Mei 22
Juni 17
Juli 58
Agustus 19
September 91
67
Fluktuasi jumlah lamaran kerja yang masuk tersebut dipengaruhi
oleh beberapa hal, seperti intensitas penyelenggaraan job fair dan walk in
interview di kantor cabang. Semakin sering Bank Syariah Mandiri kantor
wilayah II mengikuti job fair dan mengadakan walk in interview, maka
semakin banyak pula lamaran kerja yang masuk. Selain itu, lamaran yang
masuk juga dipengaruhi oleh lulusan baru yang hendak mencari kerja.
Dari lamaran-lamaran kerja yang masuk di atas, selanjutnya kandidat
yang sudah mengajukan lamarannya akan ditindaklanjuti untuk masuk ke
dalam proses rekrutmen. Dalam hal ini, keterlibatan kantor pusat
merupakan bagian penting dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh
Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II.
Gambar 4.2
Alur Implementasi Rekrutmen Frontliners
Oktober 185
Nopember 277
Desember 181
TOTAL 1101
Lamar-
an
Masuk
Test
Performance
Psikotes
Walk
in
Interv
iew
Konfirmasi
Akhir dan
Penandatan
ganan
Kontrak
Kerja
MCU
(Medical
Check
Up)
Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
68
Peran serta kantor pusat tersebut dapat terlihat pada perannya
dalam melakukan walk in interview (wawancara langsung kepada
kandidat), penyelenggaran tes psikotes, dan konfirmasi akhir dari kantor
wilayah atas kelulusan kandidat dalam seluruh rangkaian tes sebelum
dilakukan offering letter (penawaran kontrak kerja).10
Proses rekrutmen pegawai di Bank Syariah Mandiri kantor
wilayah II diawali dengan adanya lamaran masuk yang dikirim oleh
kandidat atau pelamar. Dari lamaran yang masuk tersebut nantinya akan
dilakukan pengecekan berkas untuk menilai telah sesuai atau tidaknya
dengan kriteria yang telah ditentukan sebelum masuk ke tahap Walk in
Interview yang dilakukan oleh HCD (Human Capital Division) Kantor
Pusat atau pihak yang ditugaskan oleh HCD, seperti Kantor Wilayah
atau Kantor Cabang.11
Dalam prosesnya, kandidat (pelamar) yang telah lulus dalam walk
in interview harus melewati proses selanjutnya, yakni tes psikotes. Tes
psikotes merupakan tes terkait dengan kondisi psikologis kandidat
dalam kesiapannya menjadi pegawai di Bank Syariah Mandiri. Dalam
pelaksanaannya, tes ini merupakan tes yang juga diselanggarakan oleh
HCD kantor pusat.
Sebagaimana disebutkan di atas, tahapan tes psikotes yang
menjadi bagian penting dalam melihat psikologis kandidat, tahapan tes
10
Wawancara Pribadi dengan Bapak Puja Deta P. sebagai PIC Rekrutmen Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 27 Februari 2014.
11 Ibid.
69
selanjutnya pun juga memegang peranan penting dalam melihat sikap
dan pengetahuan kandidat, yakni tes performance.
Kandidat (pelamar) yang telah lulus dalam tes psikotes, maka
kandidat tersebut diharuskan mengikuti tes performance terlebih dahulu.
Tes performance ini merupakan tes yang menguji terkait dengan kognisi,
afeksi dan psikomotorik kandidat. Dalam hal ini kognisi, afeksi dan
psikomotorik kandidat akan dinilai oleh divisi Service Quality Officer
(SQO) BSM kantor wilayah II sebagai pihak yang bertanggung jawab
atas pelayanan kantor-kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang
berada di bawah koordinasi BSM kantor wilayah II.
Selanjutnya apabila kandidat telah selesai tes performance, maka
kandidat akan dicek kesehatan fisiknya melalui tes Medical Check Up
(MCU). Tahapan MCU merupakan suatu tahapan yang memegang
peranan penting untuk melihat kondisi fisik kandidat sehingga dapat
dinilai layak atau tidaknya untuk bekerja di Bank Syariah Mandiri.
Dalam penyelenggaraan MCU, Bank Syariah Mandiri kantor
wilayah II melakukan kerja sama dengan laboratorium pramita
kemayoran untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi fisik
kandidat. Kerja sama tersebut dilakukan agar pihak dokter dari
laboratorium pramita dapat memberikan penjelasan dan rekomendasi
terkait dengan kondisi kelayakan fisik kandidat untuk bekerja di Bank
Syariah Mandiri.12
12
Ibid.
70
Setelah tahapan MCU selesai dan kandidat tersebut memiliki
kondisi fisik yang prima, maka data kandidat akan dikirim dan
dilakukan konfirmasi akhir ke kantor cabang untuk dilakukan
penempatan kerja dan laporan ke HCD kantor pusat.
Proses terakhir untuk memastikan kandidat tersebut menjadi
pegawai baru adalah diwujudkan dengan adanya penawaran kerja
(offering letter) atau yang disebut dengan perjanjian kerja waktu tertentu.
Penawaran kontrak kerja (offering letter) yang dilakukan oleh BSM
kantor wilayah II untuk pegawai posisi frontliners memiliki durasi kerja
selama satu tahun.
Dalam pelaksanaanya, offering letter tersebut nantinya akan
ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni Kepala Bank Syariah
Mandiri kantor wilayah II dan kandidat yang telah melewati serangkaian
proses rekrutmen. Dengan ditandatangani offering letter tersebut, maka
secara resmi kandidat tersebut telah bergabung menjadi pegawai posisi
frontliner di PT Bank Syariah Mandiri untuk penempatan kerja dan
waktu sebagaimana yang telah ditentukan.13
Selama tahun 2013 Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
telah melakukan offering letter (penawaran kontrak kerja) sebanyak 186
kepada pegawai baru. Lihat Tabel 4.2 sebagai rincian jumlah offering
letter (penawaran kontrak kerja) tiap bulannya14
:
13
Ibid.
14 Laporan Final Rekrutmen Tahun 2013 SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh pada 27 Februari 2014
71
Tabel 4.2
Offering Letter (Penawaran Kontrak Kerja)
BULAN JUMLAH OFFERING LETTER
Januari 23
Februari 23
Maret 3
April 36
Mei 23
Juni 12
Juli 4
Agustus 8
September 11
Oktober 11
Nopember 22
Desember 10
TOTAL 186
Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
Jumlah pegawai yang telah menandatangani offering letter tersebut
merupakan pelamar kerja yang telah lulus dari semua alur tes rekrutmen di
Bank Syariah Mandiri dengan memiliki latar belakang pendidikan D3 dan
S1 rincian sebagai berikut :
Tabel 4.3
Pegawai Frontliners Baru Tahun 2013 Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase %
D3 30 16 %
S1 156 84 %
Total 186 100 %
72
Persentase kelulusannya adalah sebesar 16 % atau sebanyak 30
orang yang memiliki latar belakang pendidikan D3 dan sisanya sebesar
84 % atau sebanyak 156 orang ialah mereka yang berlatar belakang
pendidikan S1. Pegawai baru posisi frontliners yang memiliki latar
belakang pendidikan D3 dan S1 tersebut pada umumnya berasal dari
jurusan yang terkait dengan dunia perbankan, seperti ilmu ekonomi islam,
akuntansi, komunikasi, teknologi dan informatika, perbankan syariah, dan
muamalat. Komposisi kelulusan yang beragam secara latar belakang
jurusan tersebut disebabkan karena kesemuanya dibutuhkan dan qualified
dengan yang dipersyaratkan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah
II.15
Keberhasilan lulusnya pelamar menjadi pegawai di Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta tersebut di antaranya dipengaruhi oleh
beberapa hal, seperti jumlah lamaran yang masuk dan kesiapan para
pelamar dalam mengikuti serangkaian tes dalam proses rekrutmen yang
dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II.
C. Evaluasi Strategi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dalam proses manajemen
strategi. Pada tahapan ini Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II
15
Wawancara Pribadi dengan Bapak Puja Deta P. sebagai PIC Rekrutmen Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 7 Mei 2014.
73
melakukan evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan dalam melakukan dan
menerapkan strategi rekrutmen.
Pada prinsipnya salah satu standar kinerja divisi sumber daya insani
Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II adalah melakukan proses
rekrutmen dengan merekrut sebanyak-banyaknya kandidat atau pelamar
untuk dapat bergabung dengan PT Bank Syariah Mandiri.16
Dengan target
melakukan offering letter sebanyak 30 orang pada tiap bulannya.17
Melihat dari kondisi yang ada, di mana cukup besarnya jumlah
pegawai yang resign selama tahun 2013, Bank Syariah Mandiri kantor
wilayah II memandang bahwa rekrutmen merupakan suatu tindakan yang
penting. Karena dari hasil rekrutmen, maka tambahan tenaga baru tersebut
dapat membantu dalam kegiatan bisnis dan operasional di Bank Syariah
Mandiri.
Dalam sebulan divisi Sumber Daya Insani (SDI) kantor wilayah
ditargetkan untuk dapat melakukan offering letter atau mandapatkan
pegawai baru minimal sebanyak 30 orang. Hal tersebut perlu untuk
dilakukan guna mengisi kelowongan posisi frontliner yang disebabkan
oleh beragam hal, seperti pegawai resign dan pegawai yang habis kontrak.
Selama tahun 2013 tercatat bahwa Bank Syariah Mandiri Kantor
Wilayah II telah merekrut sebanyak 1101 kandidat dengan jumlah yang
16
Job description SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
diperoleh pada tanggal 10Februari 2014
17 Wawancara Pribadi dengan Bapak Puja Deta P. sebagai PIC Rekrutmen Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, Jakarta, 6 Maret 2014.
74
fluktuatif setiap bulannya. Dari jumlah lamaran yang masuk tersebut
tersaring sebanyak 186 orang yang berhasil direkrut untuk menjadi
pegawai baru di Bank Syariah Mandiri.18
Lihat tabel 4.3 :
Tabel 4.4
Laporan Final Rekrutmen Tahun 2013
Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
Dari data di atas dapat dilihat bahwa selama tahun 2013 persentase
jumlah pegawai yang diterima itu hanya sebesar 16,89 % dari jumlah
lamaran yang masuk. Jumlah tersebut tentu saja jauh dari target yang
ditentukan, yakni sebesar 30 orang tiap bulannya atau sebanyak 360 orang
dalam setahun. Jika dibandingkan antara jumlah pegawai baru yang
diterima kerja pada tahun 2013 dengan jumlah target yang ditentukan,
maka persentase pencapaiannya hanya sebesar 51,66%. Jumlah tersebut
tentu saja belum memenuhi ekspektasi untuk memenuhi pegawai di kantor
cabang-cabang yang berada di bawah koordinasi BSM kantor wilayah II.
18
Data SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II diperoleh
pada 27 Februari 2014.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Jml.
Lamaran
Masuk 128 49 38 36 22 17 58 19 91 185 277 181 1101
Offering
Letter 23 23 3 36 23 12 4 8 11 11 22 10 186
% 17 47 8 100 104 70 7 42 12 6 8 5 16,89%
75
Melihat dari kondisi di atas, maka dapat dilihat beberapa faktor yang
menyebabkan timbulnya kesenjangan. Dari sisi internal, faktor yang
mempengaruhi timbulnya kesenjangan di antaranya disebabkan oleh
tingginya standar yang diberikan oleh BSM terhadap kualitas kandidat
pegawai baru. Tingginya standar penilaian yang diberikan oleh BSM
terhadap pegawai yang baru dalam mengikuti serangkaian tes, terutama
dalam tes psikotes, hal itu membuat banyak kandidat tidak lulus dalam tes
selama rekrutmen pada tahun 2013. Sedangkan dari sisi eksternal, faktor
yang mempengaruhi timbulnya kesenjangan adalah minimnya kesiapan
(kognisi, afeksi, dan psikomotorik) SDM yang mengajukan aplikasi dalam
mengikuti serangkaian tes yang dilakukan oleh BSM kantor wilayah II.
Berangkat dari kondisi di atas, hal tersebut tentu saja menjadi bahan
pertimbangan Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam melakukan
rekrutmen pegawai. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam rekrutmen, hal tersebut menjadi umpan balik
(feedback) dalam menerapkan strategi rekrutmen pegawai di Bank Syariah
Mandiri kantor wilayah II pada tahun selanjutnya.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II dalam melakukan
rekrutmen pegawai untuk posisi frontliners pada tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
1. Formulasi strategi rekrutmen dimulai dengan menetapkan visi dan
misi perusahaan, analisis posisi dan jabatan pegawai, menemukan
kelowongan jabatan, menetapkan kualifikasi jabatan, menetapkan
sumber rekrutmen, dan menetapkan metode rekrutmen pegawai untuk
posisi frontliners Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta.
2. Implementasi strategi rekrutmen dilakukan melalui tiga cara, yaitu
melakukan kerja sama dengan kampus-kampus terkemuka, mengikuti
job fair yang diselenggarakan oleh pihak ke-3, dan membuka
lowongan di cabang-cabang Bank Syariah Mandiri. Dengan
persentase keberhasilan sebesar 35 % untuk kerja sama dengan
kampus-kampus terkemuka, job fair sebesar 30%, dan membuka
lowongan di kantor cabang sebesar 35%.
3. Evaluasi strategi rekrutmen dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi dalam rekrutmen, terutama pada faktor
penyebab banyaknya jumlah kandidat yang tidak lulus dalam
rangkaian tes yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Mandiri kantor
wilayah II. Tujuan evaluasi strategi rekrutmen pegawai posisi
77
frontliners ini adalah untuk dapat dijadikan sebagai bahan kajian
untuk strategi rekrutmen pegawai pada tahun selanjutnya agar lebih
efektif dan efisien.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Melihat dari besarnya jumlah kandidat yang tidak lulus dalam
rangkaian tes rekrutmen, hal tersebut tentu saja mempengaruhi
terhadap keberhasilan rekrutmen pegawai posisi frontliners pada
tahun 2013. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada Bank
Syariah Mandiri kantor wilayah II agar dapat melakukan beberapa
hal sebagai berikut :
a. Meningkatkan kerja sama dengan kampus-kampus
berkualitas di wilayah Jabodetabek dalam rangka
penyediaan SDM yang qualified (sesuai kriteria) untuk
Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II.
b. Melakukan diskusi bersama kantor pusat terkait dengan
standar penilaian yang ditetapkan dalam tes psikotes untuk
kandidat pegawai posisi frontliners.
2. Bank Syariah Mandiri kantor wilayah II harus mampu untuk
menjaga aset perusahaan yang paling berharga, yakni pegawai
yang telah direkrut agar tetap loyal kepada perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Tantri, Francis. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2012.
Ali, Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen. Jakarta: Pustaka
Amani, t.t.
Amin, A. Riawan. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. UIN Press. 2009
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani. 2001.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta. 2010.
Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2013, diakses pada 7 mei 2014
pukul 05.15 wib dari www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/outlook-
perbankan-syariah2013
Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah 2012, diakses pada 7 mei 2014
pukul 05.25 wib dari www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/outlook-
perbankan-syariah2012
Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Yogyakarta: BPFE, 2012.
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-
perusahaan/sejarah/ diakses pada 19 november 2013 pukul 21.40 wib
Kuncoro, Mudrajad. Strategi: Bagaimana Meraih Kunggulan Kompetitif. Jakarta
: Erlangga, 2005.
Mangkunegara Prabu, A.A. Anwar. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.
Maulana, Agus. Manajemen Strategik, Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997.
Mondy and Noe. Human Resource Management. USA : Prentice Hall, 1990.
Munthe, Jasman Ginting. Proyeksi Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Perbankan Syariah dan Skenario Pemenuhannya, Tesis S2 Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012.
Pearce II, John A. dan Robinson Jr, Richard B. Manajemen Strategis - Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat, 2008.
Rivai, Veithzal dkk.. Bank dan Financial Institution Management, Conventional
and Sharia System. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007.
dan Sagala, Ella Jauvani. Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Salam, Syamsir dan Aripin, Jaenal. Metodologi Penelitian Sosial. UIN Jakarta
Press, 2006.
Sapri, Suherman, Kiat Sukses Seorang Pemasar Bank, Bogor : IPB Press, 2013.
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup. 2009.
Sofyandi, Herman. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Graha Ilmu.
2008.
Solihin, Ismail. Manajemen Strategik. Jakarta : Erlangga, 2012.
Subiyantoro, Arief dan Suwarto, FX. Metode dan Penelitian Sosial. Yogyakarta :
CV Andi Offset. 2007.
Suhendra dan Hayati, Murdiyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. UIN Jakarta
Press. 2006.
Sunyoto, Danang. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS, 2013.
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2010.
Undang-Undang No.14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang Pokok-pokok Perbankan
Wojowasito, S. dan W, Tito Wasito. Kamus Lengkap Inggeris – Indonesia dengan
Ejaan Yang Disempurnakan. Bandung : Hasta, 1980.
Yani, M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mitra Wacana Media,
2012.
Zuhaili, Wahbah, dkk.. Ensiklopedia Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani, 2007.
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIJl. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat 15412 IndonesiaWebsite: urvrv.fdkuluialatt.ag.4!
Telepon/Fax : (021) 7432728 / 74703580E-mail : [email protected]. id
Nomor : Un.01iF5lpp.00.9/ ZgO tZOt+Lamp :1(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi
NamaNomor PokokJurusanSemester'F^l-r srP.
Judul Skripsi
Tembusan:l. Dekan2. I(etua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)
Moqoddas Al-Aslami1 1 100530000r4Manajemen Dakwah (MD)VIII (Delapan)rlo<ri1Ata1 <<VOJVAJVVLIJJ
Strategi Rekrutmen Pegawai Bank Syariah Mandiri Kantorrrr:l^__^t- TT T_t_-_rw llavau rr JaKarra.
J akartae f A J anuari 201 4
Kepada Yth.Drs. Cecep Castrawijaya, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ass alamu' alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasisw:rFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UiN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut,
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian, atas perhatian dan kesediaamya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
Bidang Akademik
/NI.Ed, MA.r30 199803 I 0b4
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM I\EGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Far . (021) 7 432728 I "1 47 03 580
Jl. Ir. H. JuandaNo. 95 Ciputat 15412 Indonesia Website: wrv.fdkuinrakarta.ac.id, E-mail
NomorLampiranHal
: Un.O1iF5lPP.00.e/Jl ] Du4
: Izin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth,Pimpinan Bank Syariah MandiriKantor Wilayah IIJl. Imam Bonjol No 61 Jakarta Pusat
diTempat
A s s al amu' alaikum Wr. IYb.
NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusan/KonsentrasiAlamat
Telp.
Jakarta, I y' Januari20I4
Moqoddas Al-Aslamr1 1 10053000014Jakarta, 15 Oktober 19912VIII (Delapan)Manajemen Dakwah (MD)Jl. Raya Lenteng Agung Gg. H. Zakaria No 23Jakarta Selatan08s693062155
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullalrJakarta menerangkan bahwa :
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi IJINSyarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalamrangka penulisan skripsi berjudul Strotegi Rekrutmen Pegawai Bank SyariahMandiri Kantor Wilayah II Jakarta.
Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Sdr. dapatmenerima/mengizinkan mahasiswa karni tersebut dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.
Ws s alamu' alaikum Wr. Wb.
Subhan, MA nl
Tembusan :
L Wakil Dekan Bidang Akademik
110 199303 I 004
mandrnsyarrah
PT Bank Syariah MandiriKantorWilayah ll
Graha Mandiri Lantai 22
Jl. lmam Bonjol No.6'1
iakarta 1 031 0, lndonesiafel.+6221 230 1477,31 5 6369Faks. +6221 390 4395wwwsyariahmandiri.co.id
SURAT KETERANGAN
No. OO1/SKET/KWL II
PT BANK SYARIAH MANDIRI - KANTOR WILAYAH ll yang berkedudukan di Jalan lmam
Bonjol No. 61 Jakarta Pusat, dengan ini menerangkan bahwa :
Nama: Moqoddas AlAslami
NIM: 1 1 10053000014
Jurusan: Manajemen Dakwah
Universitas: UIN Syarif Hidayatullah
Telah melaksanakan Penelitian/ Wawancara di PT BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR WILAYAH ll pada 27 Januari s.d.27 Februari 2014.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 28 Februari 201 4
PT BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR WILAYAH II
F{WfibrWtHgati r rKepala Seksi
*4ft *r4b#tEra[ $ {{de *qctt ft
SVArl;j*
J*ln Us far ts*tter l*dcnesia :,
www-$ya riah rn a ndiri.cs"idlk*rir3*rk 5v.riieh &lenciiil r.:**i-t:ke ke,5eirli-',aiar tl+rL:iir ;-ir:t:-;i: labeirr',
Framtllner{eusterner Servise & Te*trer}
Fsrsyar*tnn {."lrnun:l
1 . |'e;triidika;i ft ''; ;', iilirril }l ; j*iii i i,iiti taili,rtai'i .; i r.
l. ili!rrilytillrl ii:ii J.7:i ,,akrer{iiasi ,ei-3" Jsra i-nor[simurn r-l laftun i'11gnrpr_i;:y.ll penqai*r*a:r e-eb*g*i
lrclnlliner mir-r 3 t*h,.r:r], fiel,h qrr*di;nte if 5 t..:hunl.4. Mampli nre*gi,'*ere sika* kr:n:pi.lfer r.r-ri*jrlai f,il5 *filce
i$,rcrC. ixcel & Forn;'er Pninl].5, lnergik. f:et'taya di:'i, me*n.' l*-:kr:n"r.rrir*ci Cerrg3r b;ii<,.
n:e r"r i li l.li i*r:lir^r* s i 1. ry** tin gg r d: r r.le: y,",r k ai la :]idiE ii.'$. Eeiun: n:enlkah.7. Ticiak nemi l:ki keii_rar';* inti {or+nq luarsr_ram ilt:tri. ;a*dc;..,
ha niu;rtli yar:g bekrrja :ei:;:r;ai karyav,,*n $a r: r. Syarier fu,iandi r iu. Be,un perrrah tn-r!tkuti or$\es 5et*K5! pcgat'v,l.
liank lyariah Mandir-i dalarn 6 buian r*rakhir.
ffi mandlrrsyanarl
Kami me*gilndang Anda untuk berkarirdi Bank Syariah Mandiri sebagai:
'!. Managerneilt Development Program2. Pelaksana Unit $isnis / Support3. Collateral Valuation Officer4. Frontfiner {{ustomer Service &Teiler}
", *,t:il'
Jain Us for Better lndonesiawww.sya riah mand i ri.co.idlka ri r
Pas Foto 3x4
&'"<'#-<ill a rlcJ irr5_Va l' ld it
BIODA IIT C,A LON I] EGAWAIPT BANK SYARIAH MANDIRI
Harap diisi lengkap dengan huruf cetak
-'--- l
I
I
I
I_l
It
IDENTITAS DIRI
Nama lengkap:
Jenis kelamin:
D Laki-- laki
1'empa'r & tgl lahir;
Ag anra:
Siatus sipil.
fI Beium Menikah
n Sudah Menikah
i rnggi badan:
Alamat tempat tinggal:
l.io Telepon:
l--l\/l t rl'
Pi:t'lDlDt[{AN DAN t{ETERAfr4plL AN
Akademi/Diploma
Universitas(Fakultas/jurusan)
Pasca Sariana
PEKERJAAN DAN PENGALAMAN
Jenis Organisasi
Jabatan yang dilamar;
D Perempuan
fl Janda, sejak tanggal:
tl Duda, sejak targgal:Berat badan:
... . t'1P:
Ti nggi TempaUKota
Ks
-lI
l
I_lI
---- I -I
ama Organisasi ]
I
-_ _lI
l
---,_1_ _
I
l___-_i_I
_ll__
lqtrun --:]
Lembaga .
J urusan
Universitas
J uru san
U nir.rersitas
Jurusan
Jabatan
#'^#*-e,.i-n a nc rrri\/,-l i lil ll
lsi pertarryaan dibavrah ini sesuai dengan pendapat Saudara ?
Sebutkan minimal 4 kelebihan dan kekuranqan yang Saudara miliki
Kelebihan.Kckur angan:
LAIN - LAIN1 i"il::ff:flll,il"nn'ou'i sereksi penerimaan pegawaidi Bank Svariah Manrjiri (tidakn Belurn pernahtr pernalr
n Untuk Jabatan... ..... pada bulan. . tahr_rn.2 il:rx:;lrt"o"
me mpunyai kerabat / keluarga yang saat ini masih aktif bekerja di Bank Syariahtl lidak PunyaU Punya
D Jabatan. ... .^.r-runrng.n d"ignn o"."rtr. "'" ' Unit Kerja
3' Kemampuan men.ibaca l',I-Quran: Lancar/ Kurang [-ancar/ t o"t L"n.o.4 Kenranrpuan keteranrpilan computer. Mahir/ Kurang fvlahir/ Tidak llahir5 Bersedia <iite rnpatkan dr seluruh jaringan BSM seluruh indonesia?D Tidak, alasan
Diisi cii. , pada tanggal .
2,. _ijiiwayat peke arr (mulai daripebgllq4n sekaran /terakhirJabatan danfiepartemen
Nama dan alamatperusahaa rr
Tahun(lama)
.."".. s/dAlasan,keluar
Bagaimana visi & misi pribadi anda?
Tanda tangan & nama tengkap
T___l
{
Hp. O866q3OLZ\r6T"ip at - 1861oo5
Jakarta, 30 Desember 2013Nomor : IstimewaLampiran : I berkas
Perihal : Pengajuan proposal Skripsi
I(epada Yth. :
Ketua Jurusan Manajemen DakwahFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu I(omunikasiUIN Syarif Hidayatullah JakartaDi Tempat
g*ry.
A s s alamu' alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua, semoga Bapak/Ibu dalam lindungan Allah SWT,sefta selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Selanjutnya saya yangbertandatangan di bawah ini :
Nama
NIMSemester
Jurusan
Fakultas
Moqoddas Al - Aslami1 r I 00s3000014VII (Tujuh)
Manajemen DakwahIlmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Bermaksud mengajukan proposal skripsi dengan judul "strategi Perekrutan pegawai BankSyariah Mandiri Kantor Wilayah II Jakarta". Proposal skripsi ini selanjutnya diharapkandapat dilanjutkan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar S.Kom.I dalam jenjang strata 1 (Sl)di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini saya lampirkan :
1. Outline2. Proposal Skripsi3. Daftar Pustaka Sementara
Demikianlah proposal ini saya sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.Was s a lamu' al aikum Wr. Wb.
Mengetahui,
Moqoddas Al - AslamiNIM. 11100s3000014
t Akademik Pemohon
HASIL INTERVIEW (WAWANCARA)
“STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR WILAYAH II JAKARTA”
Penanya : Moqoddas Al Aslami (NIM.1110053000014)
Penjawab : Bpk. M. Ritaudin Tato (NIP. 097874066)
Jabatan : Kepala Seksi SDI Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II
Tanggal Pelaksanaan : 27 Februari 2014
Apa yang dimaksud dengan frontliner Bank Syariah
Mandiri ?
Frontliner itu Teller dan Customer Service.
Siapa saja yang dimaksud dengan pegawai posisi frontliner
di Bank Syariah Mandiri ?
Teller dan Customer Service.
Apa fungsi frontliner bagi Bank Syariah Mandiri ?
Teller melayani transaksi nasabah, seperti transfer,
penabungan, penarikan, dan tukar uang. CS mau buka
tabungan, konsultasi produk, dan lain sebagainya yang
terkait dengan penjelasan produk.
1. Penanya :
Penjawab :
2. Penanya :
Penjawab :
3. Penanya :
Penjawab :
Apa tugas-tugas dari frontliner ?
Melayani nasabah dalam transaksinya.
Kewenangan seperti apa yang diberikan oleh Bank Syariah
Mandiri kepada pegawai posisi frontliner ?
Tidak ada kewenangan khusus yang diberikan kepada
pegawai posisi frontliner.
Secara struktur fungsional (hirarki organisasi), frontliner itu
memiliki garis koordinasi dan tanggung jawab kepada siapa
dan apa yang dipertanggungjawabkan ?
Untuk di kantor cabang kelas I, Frontliner bertanggung
jawab kepada haed teller. Kemudian untuk di kantor cabang
Kelas II dan III frontliner bertanggung jawab kepada
Operation Manager. Dan kalau frontliner di KCP (Kantor
Cabang Pembantu), maka tanggung jawabnya ke Operation
Officer.
Bagaimana deskripsi kondisi kerja pegawai posisi
frontliner?
Jam kerja di mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB, Sasana
ruangan banking hall yang nyaman, aman, dan
4. Penanya :
Penjawab :
5. Penanya :
Penjawab :
6. Penanya :
Penjawab :
7. Penanya :
Penjawab :
berpendingin udara, tersedianya fasilitas musholla, toilet,
dan istirahat di area kantor.
Target apa yang hendak dicapai dari kinerja frontliner ?
Untuk Teller targetnya adalah memberikan service yang
baik serta teliti agar tidak terjadi selisih dan menjaga
kerahasiaan nasabah. Selanjutnya untuk Customer Service
adalah mengedukasi nasabah agar tertarik dengan produk
dan berhasil menjual produk sebanyak-banyaknya.
Kualifikasi atau spesifikasi SDM seperti apa yang
dibutuhkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk mengisi
posisi frontliner ?
Cantik atau Good looking, Jujur, Cerdas, dan silahkan tanya
ke saudara Puja untuk yang lebih jelas.
Faktor apa yang menyebabkan timbulnya permintaan SDM
untuk frontliner di Bank Syariah Mandiri ?
Karena adanya pegawai yang resign, pembukaan kantor
cabang baru, promosi, dan mutasi.
8. Penanya :
Penjawab :
9. Penanya :
Penjawab :
10. Penanya :
Penjawab :
Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk
posisi frontliner ?
Langkah pertama adalah dengan mengikuti job fair yang
diselenggarakan oleh pihak ke-3, selanjutnya bekerja sama
dengan kampus-kampus terkemuka, dan yang ketiga adalah
dengan membuka lowongan di cabang-cabang.
Bagimana proses perumusan strategi yang dilakukan oleh
Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut
pegawai untuk posisi frontliner ?
Diawali dengan rapat dari staf SDI dan HCD kantor pusat,
dan untuk itu biasanya ditentukan PIC Rekrutmen.
Selanjutnya adalah dilakukan koordinasi dengan kantor-
kantor cabang.
Kebijakan apa yang mempengaruhi dalam perumusan
strategi rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ?
Jawab : Kebijakan yang mempengaruhi biasanya hanya
berasal dari adanya perubahan kualifikasi SDM yang
dibutuhkan.
11. Penanya :
Penjawab :
12. Penanya :
Penjawab :
13. Penanya :
Penjawab :
Target apa yang hendak dicapai dari proses rekrutmen
pegawai untuk posisi frontliner ?
Pemenuhan pegawai di cabang-cabang.
Dalam implementasinya, Metode dan sumber rekrutmen
apa yang dipilih oleh Bank Syariah Mandiri Kantor
Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi
frontliner?
Internal dan Eksternal. Sumber internal BSM digunakan
untuk merekrut pekerja outsourcing menjadi pegawai
organik BSM dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya
untuk eksternal BSM merekrutnya melalui job fair maupun
pembukaan lowongan di kantor cabang.
Apakah ada kerja sama yang dijalin dengan lembaga lain
dalam hal penyediaan SDM untuk Bank Syariah Mandiri ?
Ya ada, kami bekerja sama dengan kampus terkemuka
seperti UI, IPB, UIN Tazkia, Trisakti, Perbanas,
Gunadarma, dan Mercubuana.
Metode dan sumber apa yang paling efektif diterapkan
dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner di Bank
14. Penanya :
Penjawab :
15. Penanya :
Penjawab :
16. Penanya :
Penjawab :
17. Penanya :
Syariah Mandiri Kantor Wilayah II ? berikan
argumentasinya !
Penjawab : Keduanya sama-sama efektif.
Bagimana proses (alur) rekrutmen yang dilakukan oleh
Bank Syari’ah Mandiri Kantor Wilayah II dalam merekrut
pegawai untuk posisi frontliner ?
Silahkan tanyakan kepada PIC Rekrutmen (Bpk. Puja).
Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses
rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ?
Silahkan tanyakan kepada PIC Rekrutmen (Bpk. Puja).
Berapa banyak jumlah pegawai untuk mengisi posisi
frontliner yang menjadi target keberhasilan rekrutmen Bank
Syari’ah Mandiri Kantor Wilayah II selama tahun 2013 ?
Apakah sudah mencapai target atau belum ?
Jawab : Silahkan tanyakan kepada PIC Rekrutmen (Bpk.
Puja).
18. Penanya :
Penjawab :
19. Penanya :
Penjawab :
20. Penanya :
Penjawab :
Bagaimana evaluasi yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II setelah melakukan rekrutmen
pegawai untuk posisi frontliner ?
Menjaga pegawai yang telah direkrut agar tidak resign
dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan. Karena
bagi kami peagwai itu adalah aset yang berharga.
Jakarta, 27 Februari 2014
Telah dijawab Oleh :
Kepala Seksi SDI,
M. Ritaudin Tato
NIP. 097874066
21. Penanya :
Penjawab :
HASIL INTERVIEW (WAWANCARA)
“STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR WILAYAH II JAKARTA”
Penanya : Moqoddas Al Aslami ( NIM.1110053000014 )
Penjawab : Bpk. Puja Deta P. ( NIP. 138513353 )
Jabatan : PIC Rekrutmen dan Staff Pelaksana SDI
Tanggal Pelaksanaan I : 27 Februari 2014 (mulai no. 1 – 8)
Tanggal Pelaksanaan II : 6 Maret 2014 (mulai no.9)
Tanggal Pelaksanaan III : 12 Maret 2014 (mulai no.10 – 12)
Lokasi : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II,
Gd. Graha Mandiri Lt.22, Jl. Imam Bonjol No.61
Kualifikasi atau spesifikasi SDM seperti apa yang
dibutuhkan oleh Bank Syariah Mandiri untuk mengisi
posisi frontliner ?
Sebagaimana yang telah diatur dalam Surat Edaran (SE)
Sumber daya Insani, secara umum kualifikasi SDM
yang dibutuhkan untuk mengisi posisi frontliner di
antaranya adalah kandidat (Pelamar) harus telah lulus
dari pendidikan formal dalam jenjang S1 atau D3
dengan memiliki IPK 2,75 (untuk jurusan terakreditasi
A), 3,00 (untuk jurusan terakreditasi B), 3,10 (untuk
1. Penanya :
Penjawab :
jurusan terakreditasi C) dalam skala 4.00 yang
diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN).
Selain itu, usia kandidat maksimal adalah 27 tahun dan
diutamakan belum menikah serta memliki Surat
Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Target apa yang hendak dicapai dari proses rekrutmen
pegawai untuk posisi frontliner ?
Untuk pemenuhan kebutuhan frontliner di Kantor
Cabang, Kantor Cabang Pembantu maupun Kantor Kas
Bank Syariah Mandiri.
Bagimana proses (alur) rekrutmen yang dilakukan oleh
Bank Syari’ah Mandiri Kantor Wilayah II dalam
merekrut pegawai untuk posisi frontliner ?
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam proses
rekrutmen adalah Walk in Interview oleh HCD (Human
Capital Division) Kantor Pusat atau pihak yang
ditugaskan oleh HCD, seperti Kantor Wilayah atau
Kantor Cabang. Selanjutnya apabila kandidat (pelamar)
telah lulus dalam walk in interview, maka tahapan yang
harus dilewati selanjutnya adalah Psikotes. Kemudian,
apabila kandidat (pelamar) telah lulus dalam tes
2. Penanya :
Penjawab :
3. Penanya :
Penjawab :
psikotes maka kandidat diharuskan mengikuti test
performance terlebih dahulu. Tes performance ini
merupakan tes yang menguji terkait dengan kognisi,
afeksi dan psikomotorik dari kandidiat. Selanjutnya
apabila kandidat telah selesai tes performance, maka
kandidat akan dicek kesehatan fisiknya melalui tes
Medical Check Up (MCU). Tahapan MCU tersebut juga
berperan penting untuk melihat kesiapan fisik kandidat
sehingga data kandidat dapat dikirim dan dilakukan
konfirmasi akhir ke kantor cabang, penempatan Kerja,
dan aporan ke HCD. Setelah semua tahapan itu semua
berjalan sesuai dengan harapan, maka tahapan yang
terakhir adalah penawaran kerja (offering letter) atau
yang disebut dengan perjanjian kerja waktu tertentu.
Apabila penawaran kerja (offering letter) tersebut telah
ditandatangani oleh kedua belah pihak, maka secara
resmi kandidat tersebut telah resmi bekerja di PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana waktu yang ditentukan.
Dalam implementasinya, Metode dan sumber rekrutmen
apa yang dipilih oleh Bank Syariah Mandiri Kantor
Wilayah II dalam merekrut pegawai untuk posisi
frontliner ?
4. Penanya :
Dalam melakukan rekrutmen, Bank Syariah Mandiri
Kantor Wilayah II melakukannya dengan beberapa
metode dan sumber rekrutmen seperti Job Fair, Tes
Online, Rekomendasi Cabang, Iklan Jobstreet,
Penggunaan Banner/Spanduk di kantor cabang.
Apakah ada kerja sama yang dijalin dengan lembaga
lain dalam hal penyediaan SDM untuk Bank Syariah
Mandiri ?
Kerja sama yang dijalin oleh Bank Syariah Mandiri
Kantor Wilayah II dalam penyediaan SDM dan
rekrutmen sejauh ini baru berjalan dengan sifatnya yang
momentum saja. Kerja sama tersebut biasanya terjalin
tatkala adanya permohonan (proposal) dari pihak luar
seperti kampus yang hendak melaksanakan job fair
dikampusnya. Dari adanya permohonan apabila
memang sedang dibutuhkan SDM untuk Bank Syariah
Mandiri Kantor Wilayah II, maka akan direspon dengan
kesediaan untuk mengisi job fair tersebut.
Metode dan sumber apa yang paling efektif diterapkan
dalam merekrut pegawai untuk posisi frontliner di Bank
5. Penanya :
Penjawab :
6. Penanya :
Penjawab :
Syariah Mandiri Kantor Wilayah II ? berikan
argumentasinya !
Jobstreet, karena Jobstreet memiliki jangkauan yang
lebih luas dan sudah terkenal dikalangan pencari kerja.
Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam
proses rekrutmen pegawai untuk posisi frontliner ?
Diantara faktor yang mendukung dalam proses
rekrutmen adalah adanya rekomendasi kandidat dari
kantor cabang. Hal tersebut disebut sebagai faktor
pendukung karena dengan begitu cabang dapat
mengidentifikasi kelayakan kandidat untuk mengisi
posisi yang tersedia. Selanjutnya terkait dengan faktor
penghambat, pada dasarnya hal tersebut tidak ada,
hanya saja adanya kebijakan yang sering berubah
seringkali dapat membuat kandidat yang direkrut
banyak yang gugur ditengah proses rekrutmen, seperti
banyaknya peserta tes yang tidak lulus psikotes.
Berapa banyak jumlah pegawai untuk mengisi posisi
frontliner yang menjadi target keberhasilan rekrutmen
Bank Syari’ah Mandiri Kantor Wilayah II selama tahun
2013 ? Apakah sudah mencapai target atau belum ?
7. Penanya :
Penjawab :
8. Penanya :
Penjawab :
Selama tahun 2013 Bank Syariah Mandiri Kantor
Wilayah II telah berhasil mendapatkan tambahan
pegawai dari proses rekrutmen sebanyak 186 orang,
secara lebih terperinci dapat dilihat langsung di laporan
final rekrutmen 2013 Bank Syariah Mandiri Kantor
Wilayah II.
Berapa jumlah SDM yang dibutuhkan dan menjadi
target rekrutmen pada tahun 2013 ?
Tiap bulannya kami ditargetkan untuk dapat merekrut
minimal 30 orang untuk di terima sebagai pegawai atau
dilakukan Offering Letter. Jumlah itu pun masih dapat
berubah kalau kami mendapat laporan ada pegawai di
KC atau KCP ada yang resign maupun habis kontrak.
Jadi, sifatnya tentatif.
Siapa yang menjadi penyelenggara Tes Psikotes ?
adakah kerjasama yang dijalin dengan lembaga lain ?
Yang menyelenggarakan Tes Psikotes untuk kandidat
adalah langsung dari HCD (Human Capital Division)
kantor pusat.
9. Penanya :
Penjawab :
10. Penanya :
Penjawab :
Penjawab :
Apa nama lembaga yang melakukan MCU untuk
kandidat ?
Pramita Laboratorium Matraman.
Dalam MCU, biasanya yang menjadi tolak ukur untuk
lulus atau tidak lulusnya kandidat dalam MCU itu apa ?
Yang pasti sehat jasmani, dan BSM hanya mengacu
pada rekomendasi dari dokter lab. yang menyatakan
bahwa kandidat tidak punya penyakit kronis yang bisa
menyebabkan terganggunya aktivitas kerja.
Jakarta, 14 Maret 2014
Telah dijawab Oleh :
Staff Pelaksana SDI,
Puja Deta P.
NIP. 138513353
13. Penanya :
Penjawab :
11. Penanya :
Penjawab :
12. Penanya :
Penjawab :
HASIL INTERVIEW (WAWANCARA)
“STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR WILAYAH II JAKARTA”
Penanya : Moqoddas Al Aslami ( NIM.1110053000014 )
Penjawab : Ibu Badriati
Jabatan : Staff Pelaksana SDI (Sumber Daya Insani)
Tanggal Pelaksanaan I : 27 Februari 2014 (mulai dari no.1 – 5)
Tanggal Pelaksanaan II: 12 Maret 2014 (mulai dari no. 6 – 11)
Lokasi : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II,
Gd. Graha Mandiri Lt.22, Jl. Imam Bonjol No.61
Bagimana Sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri ?
Bank Syariah Mandiri berdiri sejak tahun 1999, secara
lebih lengkap terkait dengan sejarah dan profil BSM
dapat dilihat di website www.syariahmandiri.co.id.
Apa visi dan misi Bank Syariah Mandiri ?
Sebelumnya kita memiliki visi dan misi sebagaimana
yang terdapat di website kita, tapi untuk saat ini dan ke
depan visi dan misi tersebut berubah. Ini visi dan misi
BSM yang terbaru.
1. Penanya :
Penjawab :
2. Penanya :
Penjawab :
Apa yang dimaksud dengan shared values BSM ?
Shared values adalah nilai-nilai perusahaan yang
dijadikan pedoman bagi pegawai dalam menjalankan
aktivitas perbankan. Secara terperinci shared values
BSM terdiri dari ETHIC, yaitu Excellence, Teamwork,
Humanity, Integrity, dan Customer Focus. Secara lebih
lengkap dapat dilihat pada data ini. (menunjukkan dan
memberikan copy shared values terbaru).
Bagaimana struktur organisasi Bank Syariah Mandiri ?
Untuk struktur secara keseluruhan, seperti struktur
dewan komisaris, struktur dewan pengawas syariah, dan
struktur dewan direksi dapat diakses di website
www.syariahmandiri.co.id. Sedangkan untuk struktur
organisasi di kanwil II ini kami punya datanya.
(menunjukkan dan memberikan copy filenya).
Apa saja produk-produk yang terdapat di BSM ?
Bisa dilihat di data kami (menunjukkan dan
memberikan copy filenya).
3. Penanya :
Penjawab :
4. Penanya :
Penjawab :
5. Penanya :
Penjawab :
Berapa jumlah kantor wilayah yang ada di BSM ?
Melihat dari besarnya jaringan BSM, maka BSM
membaginya menjadi 5 (lima) kantor wilayah di seluruh
Indonesia.
Sejak kapan BSM Kantor Wilayah II ini mulai
beroperasi ?
BSM Kantor Wilayah II mulai beroperasi sejak tahun
2008.
Apa yang mendasari dan tujuan dioperasikannya BSM
Kantor Wilayah II ?
Hal yang paling utama adalah untuk memberikan
kemudahan dalam aktivitas perbankan dan koordinasi
antara kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang
ada dibawahnya kepada kantor pusat. Fungsi kami di
sini adalah sebagai penghubung antara kantor cabang
yang berada di bawah kami dengan kantor pusat.
Pada awal berdirinya, ada berapa KC dan KCP yang
berada dibawah koordinasi BSM Kanwil II ?
Sekitar 10 kantor cabang saja yang ada dibawah
koordinasi kami saat mulai dioperasikannya BSM
Kanwil II.
6. Penanya :
Penjawab :
7. Penanya :
Penjawab :
8. Penanya :
Penjawab :
9. Penanya :
Penjawab :
Berapa jumlah KC dan KCP yang saat ini telah
beroperasi di bawah koordinasi BSM Kanwil II ?
Untuk saat ini BSM Kanwil II membawahi sebanyak 38
KC (kantor cabang) dan 118 KCP (kantor cabang
pembantu).
Berapa jumlah pegawai BSM Kantor Wilayah II saat
ini ?
Sekitar 2000an.
Jakarta, 14 Maret 2014
Telah dijawab Oleh :
Staff Pelaksana SDI,
Badriati
10. Penanya :
Penjawab :
11. Penanya :
Penjawab :
HASIL INTERVIEW (WAWANCARA)
“STRATEGI REKRUTMEN PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR WILAYAH II JAKARTA”
Penanya : Moqoddas Al Aslami ( NIM.1110053000014 )
Penjawab : Ibu Tania Rahma
Jabatan : Staff Pelaksana SDI (Sumber Daya Insani)
Tanggal Pelaksanaan : 6 Maret 2014
Lokasi : Bank Syariah Mandiri Kantor Wilayah II,
Gd. Graha Mandiri Lt.22, Jl. Imam Bonjol No.61
Faktor apa yang menyebabkan pegawai di BSM itu
resign ?
Pegawai yang resign di BSM itu biasanya dikarenakan
pegawai tersebut tidak lulus dalam 3 x (tiga kali) tes
pengangkatan yang dilakukan oleh BSM. Selain itu
biasanya juga diebabkan oleh adanya keinginan untuk
berwiraswasta dari pegawai tersebut, ingin fokus kepada
keluarga, mencari insentif gaji yang lebih tinggi, adanya
pegawai yang menikah dengan sesama pegawai BSM
dan diterima kerja di instansi lain.
1. Penanya :
Penjawab :
Berapa banyak jumlah pegawai yang resign dari BSM
Kanwil II selama tahun 2013 ?
Di tahun 2013 itu ada sebanyak 268 orang.
Jakarta, 14 Maret 2014
Telah dijawab Oleh :
Staff Pelaksana SDI,
Tania Rahma
2. Penanya :
Penjawab :