87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 DELINGAN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SUDARSONO X4609032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR

KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 2 DELINGAN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

SUDARSONO

X4609032

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Nama : Sudarsono

NIM : X4609032

Jurusan : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul: “UPAYA MENINGKATKAN

PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI

PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2

DELINGAN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Sudarsono

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR

KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 2 DELINGAN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Oleh:

SUDARSONO

X4609032

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

MOTTO

Budi pekerti yang paling luhur adalah kejujuran, jujurlah meskipun sulit.

( penulis )

Hidup akan berarti jika kita bermanfaat untuk orang lain.

( penulis )

Selalu hidup dalam kesederhanaan adalah suatu kenikmatan tersendiri dalam

kehidupan.

( penulis )

Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang

mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya dunia dan

akhirat.

( HR. Ibnu dari Abu Hurairah )

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

Bapak, Ibu, serta Kakakku, yang selalu mendo’akan agar aku selalu hidup

dalam kebaikan dan kejujuran.

Keluarga besar dan saudara-saudara di rumah yang selalu mendo’akan.

Teman-teman kos, Magastel FC, Migras FC, Lembo Foundation yang bisa

menjadi lahan hiburanku ketika penat melanda.

Teman-teman satu angkatan di JPOK FKIP UNS.

Nadiq yang selalu tidak bosan-bosannya menemaniku.

Kepala Sekolah, Guru Penjas serta segenap keluarga besar SD Negeri 2

Delingan Karanganyar yang selalu memberikan pengarahan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Almamater.

ABSTRAK

Sudarsono. Upaya Meningkatkan Partisipasi Latihan Dasar KebugaranJasmani melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V Di Sekolah DasarNegeri 2 Delingan Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi,Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas MaretSurakarta. Juni 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui peningkatan partisipasilatihan dasar kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri 2 DelinganKaraganyar tahun pelajaran 2011/2012 dengan menerapkan pendekatan bermain.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)atau Classroom Action Research yang terdiri dari empat tahapan yaituperencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus. Penelitianini selesai dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDNegeri 2 Delingan Karanganyar tahun pelajajaran 2011/2012 yang berjumlah 32siswa terdiri dari 19 siswa putri dan 13 siswa putra. Data penelitian ini diperolehmelalui pengamatan oleh peneliti bersama dengan kolaborator. Data tersebutmerupakan partisipasi siswa secara keseluruhan yang diperoleh melalui observasiyang meliputi aspek psikomotor, afektif dan kognitif. Analisis data dalampenelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif dengan menggunakan teknikpersentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatanpembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Penerapanpendekatan bermain dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam latihan dasarkebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri 2 Delingan Karanganyar tahunpelajaran 2011/2012, di mana persentase partisipasi siswa pada kondisi awal 9siswa (28,12%), pada akhir siklus I menjadi 23 siswa (71,87%), dan pada akhirsiklus II menjadi 27 siswa (84,37%).

Kata kunci: partisipasi, latihan dasar kebugaran jasmani, pendekatan bermain.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta nikmat-Nya, sehingga dapat

diselesaikannya penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, akan

tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah

memberikan ijin penulisan skripsi.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

2. Drs. H. Mulyono, M. M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Waluyo, S. Pd., M. Or., Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

Olahraga Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. DR. Agus Kristiyanto, M. Pd, sebagai pembimbing I dan Drs. Wahyu

Sulistyo, M. Kes., sebagai pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Hj. Liliek Siti Hardiyati, S. Pd., Kepala Sekolah SD Negeri 2 Delingan

Karanganyar yang telah berkenan memberikan ijin penelitian.

6. Ngadimin, S. Pd., guru penjasorkes SD Negeri 2 Delingan Karanganyar,

yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan yang bermanfaat

dalam penelitian ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Penjaskesrek JPOK FKIP UNS, yang telah

membantu lancarnya penelitian ini.

8. Siswa kelas V SD Negeri 2 Delingan Karanganyar tahun pelajaran

2011/2012 sebagai subjek penelitian.

Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ........................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... ii

PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................................. iii

PERSETUJUAN ......................................................................................... iv

PENGESAHAN .......................................................................................... v

MOTTO ...................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

ABSTRAK................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vv

DAFTAR GAMBAR................................................................................... vvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vviii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian........................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6

1. Partisipasi ............................................................................... 6

a. Pengertian Partisipasi Siswa.............................................. 6

b. Manfaat Partisipasi ........................................................... 8

c. Pola Partisipasi Siswa ....................................................... 8

d. Syarat Terjadinya Partisipasi Siswa................................... 10

e. Jenis-jenis Partisipasi Siswa.............................................. 11

f. Tingkatan Partisipasi......................................................... 12

2. Latihan Dasar Kebugaran Jasmani .......................................... 13

a. Hakekat Latihan Dasar Kebugaran Jasmani....................... 13

b. Bentuk-bentuk Latihan Dasar Kebugaran Jasmani............. 13

3. Pembelajaran .......................................................................... 14

a. Pengertian pembelajaran ................................................... 14

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran............................................. 15

4. Pendekatan Pembelajaran ....................................................... 16

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ................................. 16

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran ................................ 16

5. Bermain.................................................................................. 17

a. Pengertian Bermain............................................................ 17

b. Macam-macam Bermain dalam Latihan Dasar Kebugaran

Jasmani.............................................................................. 19

B. Kerangka Berpikir ........................................................................ 27

C. Hipotesis Tindakan....................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 30

1. Tempat Penelitian .................................................................. 30

2. Waktu Penelitian ................................................................... 30

B. Subjek Penelitian.......................................................................... 30

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 31

D. Pengumpulan Data ....................................................................... 31

E. Uji Validitas Data......................................................................... 32

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

F. Analisis Data ................................................................................ 32

G. Indikator Kinerja Penelitian.......................................................... 34

H. Prosedur Penelitian....................................................................... 34

1. Rancangan Siklus I ................................................................. 35

a. Tahap Perencanaan .......................................................... 35

b. Tahap Pelaksanaan........................................................... 36

c. Pengamatan Tindakan ...................................................... 36

d. Tahap Evaluasi (Refleksi) ................................................ 36

2. Rancangan Siklus II ................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 38

A. Deskripsi Kondisi Awal................................................................ 38

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ........................................... 41

1. Siklus I .................................................................................... 41

a. Tahap Perencanaan .............................................................. 41

b. Tahap Pelaksanaan............................................................... 42

1) Pertemuan Pertama.......................................................... 42

2) Pertemuan Kedua ............................................................ 44

c. Pengamatan Tindakan.......................................................... 46

1) Pengamatan Proses Pembelajaran .................................... 46

2) Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran........................... 47

3) Tahap Evaluasi (Refleksi) Tindakan I.............................. 51

2. Siklus II.................................................................................... 52

a. Tahap Perencanaan .............................................................. 52

b. Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II ................................... 53

1) Pertemuan Pertama.......................................................... 53

2) Pertemuan Kedua ............................................................ 55

c. Pengamatan Tindakan.......................................................... 56

1) Pengamatan Proses Pembelajaran .................................... 56

2) Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran........................... 57

3) Tahap Evaluasi (Refleksi) Tindakan II ........................... 61

C. Perbandingan Antar Siklus ........................................................... 62

1. Hasil Observasi Afektif Siswa .................................................. 62

2. Hasil Observasi Kognitif Siswa ................................................ 63

3. Observasi Partisipasi Siswa ...................................................... 64

4. Observasi Hasil Belajar Siswa .................................................. 65

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN...................................... 67

A. Simpulan ...................................................................................... 67

B. Implikasi ...................................................................................... 67

C. Saran ............................................................................................ 68

1. Bagi Guru............................................................................... 68

2. Bagi Siswa.............................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................... 72

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............... 30

Tabel 3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................. 32

Tabel 3.3. Indikator Kinerja Penelitian.......................................................... 34

Tabel 4.1. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Sebelum Mendapatkan Pendekatan Bermain ................................. 39

Tabel 4.2. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Sebelum Mendapatkan Pendekatan Bermain ................................. 39

Tabel 4.3. Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Sebelum Mendapatkan

Pendekatan Bermain .................................................................... 40

Tabel 4.4. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Sebelum

Mendapatkan Pendekatan Bermain ............................................... 40

Tabel 4.5. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus I dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama)..................................................................... 47

Tabel 4.6. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus I dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua) ....................................................................... 48

Tabel 4.7. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus I dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama)..................................................................... 48

Tabel 4.8. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus I dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua) ....................................................................... 49

Tabel 4.9. Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor)

Setelah Mendapatkan Siklus I dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama)..................................................................... 50

Tabel 4.10. Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor)

Setelah Mendapatkan Siklus I dengan Pendekatan Bermain ........

(Pertemuan Kedua).......................................................................... 50

Tabel 4.11. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama) .................................................................. 51

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

Tabel 4.12. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua) ..................................................................... 51

tabel 4.13. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus II dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama) .................................................................. 57

tabel 4.14. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus II dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua) ..................................................................... 58

Tabel 4.15. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus II dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama) .................................................................. 58

Tabel 4.16. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus II dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua) ..................................................................... 59

Table 4.17. Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor)

Setelah Mendapatkan Siklus II dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama) .................................................................. 59

tabel 4.18. Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor)

Setelah Mendapatkan Siklus II dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua) ..................................................................... 60

Tabel 4.19. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus II Dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama) .................................................................. 60

Tabel 4.20. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua) ..................................................................... 61

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Hubungan Partisipasi Antara Guru dan Siswa................ 9

Gambar 2.2. Pola Aktivitas dan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran ......... 9

Gambar 2.3. Permainan pulang Kerumah dengan Cepat ............................... 19

Gambar 2.4. Permainan Menjala Ikan ........................................................... 20

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

Gambar 2.5. Permainan Hijau-hitam ............................................................. 21

Gambar 2.6. Permainan Kijang dan Rusa ...................................................... 21

Gambar 2.7. Permainan Estafet Mengelilingi Barisan ................................... 22

Gambar 2.8. Permainan Berlomba Mengibarkan Sapu Tangan...................... 23

Gambar 2.9. Permainan Menerobos dan Melewati Simpai............................. 24

Gambar 2.10. Permainan Memindahkan Balok/Batu ..................................... 25

Gambar 2.11. Permainan Berlomba Lompat Tali........................................... 26

Gambar 2.12. Permainan Lari Zig-zag Melewati Bendera ............................. 27

Gambar 2.13. Kerangka Berpikir .................................................................. 29

Gambar 4.1. Peningkatan Nilai Rata-rata Afektif Siswa ............................... 63

Gambar 4.2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kognitif Siswa ............................. 64

Gambar 4.3. Peningkatan Nilai Rata-rata Partisipasi Siswa .......................... 65

Gambar 4.4. Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa ...................... 66

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ..................................................................................... 72

Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan Pertama............................................... 73

Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan Kedua ................................................. 86

Lampiran 3. RPP Siklus II Pertemuan Pertama ............................................. 100

Lampiran 4. RPP Siklus II Pertemuan Kedua ................................................ 114

Lampiran 5. Daftar Nama dan Presensi Kehadiran Siswa .............................. 128

Lampiran 6. Petunjuk Pelaksanaan Observasi Partisipasi Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani .................................................................. 130

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

Lampiran 7. Lembar Observasi Partisipasi Siswa ......................................... 131

Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Sisiwa Kondisi Awal .................... 134

Lampiran 9. Lembar Observasi Pemahaman Konsep (Kognitif) Kondisi

Awal ........................................................................................ 135

Lampiran 10. Lembar Observasi Partisipasi (Psikomotor) Kondisi Awal ...... 136

Lampiran 11. Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal ............. 138

Lampiran 12. Lembar Observasi Aktivitas Sisiwa Siklus I Pertemuan

Pertama ................................................................................... 139

Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Sisiwa Siklus I Pertemuan Kedua 140

Lampiran 14. Lembar Observasi Aktivitas Sisiwa Siklus II Pertemuan

Pertama ................................................................................... 141

Lampiran 15. Lembar Observasi Aktivitas Sisiwa Siklus II Pertemuan Kedua 142

Lampiran 16. Lembar Observasi Pemahaman Konsep (Kognitif) Siklus I

Pertemuan Pertama.................................................................. 143

Lampiran 17. Lembar Observasi Pemahaman Konsep (Kognitif) Siklus I

Pertemuan Kedua .................................................................... 144

Lampiran 18. Lembar Observasi Pemahaman Konsep (Kognitif) Siklus II

Pertemuan Pertama.................................................................. 145

Lampiran 19. Lembar Observasi Pemahaman Konsep (Kognitif) Siklus II

Pertemuan Kedua .................................................................... 146

Lampiran 20. Lembar Observasi Partisipasi (Psikomotor) Siklus I Pertemuan

Pertama ................................................................................... 147

Lampiran 21. Lembar Observasi Partisipasi (Psikomotor) Siklus I Pertemuan

Kedua...................................................................................... 148

Lampiran 22. Lembar Observasi Partisipasi (Psikomotor) Siklus II Pertemuan

Pertama ................................................................................... 149

Lampiran 23. Lembar Observasi Partisipasi (Psikomotor) Siklus II Pertemuan

Kedua...................................................................................... 150

Lampiran 24. Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan

Pertama ................................................................................... 152

Lampiran 25. Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan

Kedua...................................................................................... 153

Lampiran 26. Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan

Pertama ................................................................................... 154

Lampiran 27. Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii

Kedua...................................................................................... 155

Lampiran 28. Soal Tertulis Materi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani........... 156

Lampiran 29. Pedoman Wawancara Peningkatan Partisipasi Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani Melalui Pendekatan Jasmani...................... 157

Lampiran 30. Wawancara Peningkatan Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran

Jasmani Melalui Pendekatan Jasmani ....................................... 158

Dokumentasi................................................................................................. 160

Surat-surat

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat

penting bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang

mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya

manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia saat ini

memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan suatu

usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Salah satu diantaranya

melakukan evaluasi kualitas sistem pendidikan secara menyeluruh. Demikian juga

dalam pendidikan jasmani.

Perbaikan pendidikan khususnya pendidikan jasmani antara lain

ditempuh melalui perbaikan model pembelajaran yang digunakan guru.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan

efektifitas dalam proses belajar mengajar. Kenyataan di lapangan banyak dijumpai

gaya mengajar yang kurang bervariasi dan belum memanfaatkan kemampuan

secara maksimal. Guru kurang memperhatikan bahwa penggunan metode yang

kurang tepat dapat menyebabkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan

menjadi tidak efektif dan kurang optimal. Banyaknya model yang ada, seorang

guru dituntut dapat memilih model yang tepat untuk mengajarkan suatu pokok

bahasan tertentu, karena sebenarnya tidak ada model pembelajaran yang paling

baik, setiap model memiliki spesifikasi masing-masing. Suatu model

pembelajaran tertentu mungkin efektif jika digunakan untuk mengajarkan topik

tertentu, bukan berarti model itu efektif juga digunakan untuk menyampaikan

topik lain.

Hasil observasi partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

penjasorkes materi latihan dasar kebugaran jasmani yang telah dilakukan di SD

Negeri 2 Delingan tahun pelajaran 2011/2012 pada kelas V menunjukkan bahwa

dari 32 siswa hanya 9 siswa atau 28,12% yang nilainya di atas KKM ( Kriteria

Ketuntasan Minimal ) dan 23 siswa atau 71,88 % nilainya masih dibawah 78 %,

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dengan demikian partisipasi siswa dalam latihan dasar kebugaran jasmani

khususnya latihan kelincahan masih rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya siswa tidak tertarik terhadap mata pelajaran

penjaskesorkes khususnya latihan dasar kebugaran jasmani serta faktor

perencanaan, pengemasan dan penyajian pembelajaran yang kurang menarik,

disamping minimnya pengetahuan guru tentang perkembangan model dan desain

pembelajaran khususnya yang terkait dengan pembelajaran Penjasorkes.

Permasalahan pembelajaran tersebut tentunya berakibat pada prestasi belajar

siswa, khususnya pada partisipasi siswa.

Adanya fakta dari hasil observasi yang telah dilakukan SD Negeri 2

Delingan Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 pada kelas V, bahwa guru

masih menjadi pusat dalam kegiatan pembelajaran, menjadikan peserta didik

cenderung menjadi pasif, kurang kreatif dan kurang berpartisipasi dalam

pembelajaran. Kenyataan yang demikian menjadikan kegiatan siswa di dalam

proses belajar mengajar lebih banyak mendengarkan dan melaksanakan apa yang

diinstruksikan oleh guru. kurang mandiri dan hanya tergantung pada guru sebagai

sumber untuk mendapatkan materi pembelajaran. Jadi pembelajaran selama ini

belum bisa dikatakan berhasil.

Agar pembelajaran Penjas khususnya materi latihan dasar kebugaran

jasmani dapat berhasil, maka harus diciptakan lingkungan yang kondusif

diantaranya dengan cara memodifikasi alat dan menciptakan model-model

pembelajaran. Model-model pembelajaran diciptakan dengan mempertimbangkan

beberapa faktor, salah satunya yaitu kegiatan pembelajaran diarahkan pada

karakteristik siswa itu sendiri.

Dilihat dari karakteristik anak, dunia anak adalah dunia bermain. Siswa

SD yang masih tergolong anak-anak bentuk aktifitasnya cenderung berupa

permainan. Seperti pada saat jam istirahat mereka sangat antusias untuk

melakukan bermacam-macam bentuk permainan. Tidak cukup di sekolah saja

kegiatan bermain ini sering dilakukan setelah pulang sekolah. Jadi kegiatan

bermain ini sudah sangat masuk dalam jiwa anak-anak. Karena dengan bermain

siswa lebih menikmati apa yang dilakukannya, dengan begitu siswa melakukan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

setiap aktifitas tanpa ada rasa tertekan. Selain itu dengan bermain kebutuhan siswa

untuk berpartisipasi dapat terpenuhi.

Agar tujuan penjas dapat dicapai maka penyampaian materi

pembelajaran Penjasorkes pada anak SD harus disampaikan dalam situasi

bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang

efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan

kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia

baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan. Perubahan yang

paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis.

Salah satu upaya untuk mewujudkan yang telah diuraikan diatas adalah melalui

pendekatan bermain. Melalui bermain siswa diharapkan lebih berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran dengan demikian siswa terlihat aktif dan melakukan

setiap aktifitas secara sungguh-sungguh.

Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat

terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang

ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya

pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian

di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul “ Upaya Meningkatkan

Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani melalui Pendekatan Bermain Pada

Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Delingan Karanganyar Tahun Pelajaran

2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka

permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimanakah penggunaan pendekatan bermain dalam pembelajaran

Penjasorkes dapat meningkatkan partisipasi latihan dasar kebugaran jasmani siswa

kelas V SD Negeri 2 Delingan Karanganyar?

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Definisi Operasional Variabel

1. Partisipasi Siswa

Keterlibatan mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan

inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilancarkan, serta mendukung

pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Dalam

penelitian ini partisipasi yang dimaksud adalah partisipasi siswa yaitu

keikutsertaan atau keterlibatan dalam pembelajaran Penjas khususnya latihan

dasar kebugaran jasmani.

2. Bermain

Permainan dalam penelitian ini dilaksanakan dengan kompetisi antar

kelompok. Permainan yang digunakan tersebut harus mengarah pada latihan

kelincahan dalam latihan dasar kebugaran jasmani yang dapat menarik

perhatian anak dan dapat mempermudah pemahaman anak terhadap materi

pelajaran. Pembelajaran tersebut disesuaikan dengan karakteristik anak dan

tujuan pembelajaran.

3. Lingkup Penelitian

Kegiatan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Delingan Karanganyar

pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/ 2012. SD Negeri 2 Delingan

Karanganyar terletak di Desa Pojok, Kelurahan Delingan, Kecamatan

Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, tujuan

penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui efektifitas penggunaan pendekatan bermain untuk

meningkatkan partisipasi latihan dasar kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD

Negeri 2 Delingan Karaganyar tahun pelajaran 2011/2012.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi guru Penjas SD Negeri 2 Delingan Karanganyar

a. Untuk meningkatkan kreativitas guru dalam rangka perancangan

pembelajaran PAIKEM.

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang

akan dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara

profesional, terutama dalam pengembangan model-model pembelajaran

2. Bagi siswa kelas V

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Penjas.

b. Dapat meningkatkan partisipasi latihan dasar kebugaran jasmani.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat dijadikan bahan referensi di SD Negeri 2 Delllingan Karanganyar.

b. Sebagai bahan masukan, saran dan informasi terhadap Sekolah.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Partisipasi

a. Pengertian Partisipasi Siswa

Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu participation yang

berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Kata partisipasi

mempunyai pengertian yang luas. Menurut Suryosubroto, “Partisipasi

adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok

yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan

mereka bagi tercapainya tujuan, bersama bertanggung jawab terhadap tujuan

tersebut” (2002: 278-279).

Pendapat tentang partisipasi juga disampaikan oleh Dimyati dan

Mudjiono mencakup, “Kerelaan, kesediaan untuk memperhatikan, dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan” (2002: 26). Berdasarkan pendapat

tersebut, partisipasi memiliki aspek-aspek yaitu kesediaan memperhatikan

dan berpartisipasi atau keterlibatan dalam suatu kegiatan. Kegiatan yang

dimaksud disini adalah kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.

Adapun konsep partisipasi menurut Ensiklopedia Pendidikan,

“adalah suatu gejala demokratis dimana orang diikutsertakan dalam

perencanaan serta pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab

sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu

akan menjadi lebih baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental

serta penentuan kebijaksanaan” (Suryosubroto, 2002: 279).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta

fisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang

dilancarkan, serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab

atas keterlibatannya. Dalam penelitian ini partisipasi yang dimaksud adalah

partisipasi siswa yaitu keikutsertaan atau keterlibatan dalam kegiatan-

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah, terutama dalam kegiatan

belajar dan pembelajaran Penjas. Hal apapun yang dipelajari siswa dalam

kegiatan belajar, siswa harus mempelajarinya sendiri. Tidak ada seorangpun

yang dapat menggantikannya.

Dewey (1852-1959) dalam Yamin mengemukakan, “Prinsip

Learning by doing yaitu bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, siswa

perlu diketahuinya mendorong keterlibatan siswa secara aktif dalam suatu

proses pembelajaran” (2007: 82). Guru berperan aktif sebagai fasilitator

yang membantu siswa dalam pembelajaran. Peran serta siswa dan guru

dalam pembelajaran aktif akan menciptakan suatu pengalaman yang

bermakna.

Ada beberapa keterlibatan siswa dalam pembelajaran, Dimyati dan

Mudjiono (2002) menyatakan:

Keterlibatan siswa didalam belajar tidak hanya diartikan keterlibatan

fisik semata, namun lebih dari itu, terutama adalah keterlibatan

emosional keterlibatan dalam kegiatan kognitif, dalam pencapaian dan

perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-

nilai, dalam pembentukan sikap dan nilai, serta pada saat mengadakan

latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan (hal. 43).

Berdasarkan pendapat di atas, keterlibatan siswa dalam

pembelajaran mencakup dua hal pokok yaitu keterlibatan fisik dan psikis

siswa. keterlibatan secara fisik dapat dilihat dari kegiatan siswa seperti

membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan dan sebagainya.

Contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki

dalam memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil kegiatan

belajar dan kegiatan psikis yang lain. Lebih lanjut Dimyati dan Mudjiono

juga mengemukakan bahwa, “Belajar yang paling baik adalah belajar

melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung,

siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,

terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap

hasilnya” (2002: 42-43).

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Dalam kegiatan belajar dan pembelajaran diharapkan adanya

keterlibatan langsung dari setiap siswa. Adanya keterlibatan siswa secara

langsung ini secara logis akan menyebabkan siswa memperoleh pengalaman

atau berpengalaman.

b. Manfaat Partisipasi

Suryosubroto (2002) mengemukakan manfaat prinsipil dari

partisipasi yaitu :

1) Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar karena

banyaknya sumbangan pikiran.

2) Pengembangan potensi diri dan kreativitas.

3) Adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang

diberikan dan adanya perasaan diperlukan.

4) Melatih untuk bertanggung jawab serta mendorong untuk

membangun kepentingan bersama (hal. 282).

Lebih jauh Suryosubroto (2002) mengemukakan bahwa, “Dengan

dijalankannya partisipasi akan bisa diperoleh beberapa manfaat seperti bisa

dibuatnya keputusan yang lebih baik (karena banyaknya sumbangan

pikiran), adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang

diberikan dan adanya perasaan diperlukan” (hal. 282).

Partisipasi dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan

potensi diri dan kreativitas siswa, serta dapat melatih siswa untuk

bertanggung jawab terhadap proses dan hasil belajar yang dijalaninya.

Dengan demikian dapat disimpulalkan bahwa dengan adanya partisipasi

siswa dalam pembelajaran akan memberikan peranan yang penting bagi

keberhasilan tujuan dari proses pembelajaran yang terkait.

c. Pola Partisipasi siswa

Yamin mengemukakan bahwa, “Pembelajaran merupakan istilah

yang menggambarkan peran yang lebih banyak terletak pada siswa, guru

sebagai pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar dan tercapainya

suatu indikator yang dikehendaki” (2007: 78-79). Maka siswa sebagai aktor/

subyek yang banyak berperan dan mengembangkan cara-cara belajar

mandiri. Tidak hanya sebagai siswa pasif akan tetapi sebagai siswa yang

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

juga berperan membuat perencanaan, pelaksanaan, dan tercapainya suatu

hasil (output) yang bertilik tolak pada kreativitas dan partisipasinya dalam

kegiatan pembelajaran. Skema hubungan tersebut terlihat pada Gambar 3.

Gambar 2.1. Skema Hubungan Partisipasi Antara Guru dan Siswa.

(Sumber: Yamin, 2007 :79)

Berdasarkan skema hubungan partisipasi antara guru dan siswa

diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru

diharapkan mampu menciptakan suatu kondisi belajar yang dapat

merangsang peran aktif dan partisipasi siswa. proses pembelajaran yang

berlangsung harus berpusat pada siswa, sehingga siswa ikut terlibat secara

penuh didalam kegiatan belajar yang dilakukan.

Pola aktivitas dan partisipasi siswa ini dijelaskan lebih lanjut oleh

Yamin yaitu, “Peran aktif dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

adalah untuk tercapainya suatu indikator dan kompetensi dasar yang telah

dikembangkan dari materi pokok” (2009: 79). Pola aktivitas dan partisipasi

siswa tersebut digambarkan dalam Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Pola Aktivitas dan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran.

(Sumber: Yamin, 2007 :79)

Guru

Merangsang

peran aktif

dan

partisipasi

Siswa

Peran Aktif Dan Partisipasi Siswa

Kompetisi Materi Pokok Indikator

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru diharapkan mampu

menemukan kemampuan minimal siswa (kompetensi dasar) yang

dikembangkan dari materi pokok pembelajaran. Selanjutnya dari

kompetensi dasar yang diperoleh, akan dapat dijabarkan beberapa indikator

yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa

aktivitas dan partisipasi tersebut merupakan penekanan pembelajaran

kompetensi, dimana proses yang dilakukan menekanakan tercapainya suatu

tujuan (indikator) yang dikehendaki.

d. Syarat Terjadinya Partisipasi Siswa

Yamin (2007) menjelaskan bahwa, peran aktif dan partisipasi siswa

dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan apabila tercipta suatu

kondisi sebagai berikut :

1) Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa.

2) Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman

dalam belajar.

3) Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa

(kompetensi dasar).

4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada

kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan

menciptakan siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep-

konsep.

5) Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek

pengetahuan, sikap, dan keterampilan(hal. 80-81).

Menurut Gagne dan Briggs (1979) dalam Yamin (2007) untuk

menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat

dilakukan melalui 9 aspek berikut :

1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga

mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada

siswa.

3) Mengingatkan kompetensi prasyarat.

4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan

dipelajari.

5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.

6) Memunculkan aktifitas, partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

7) Memberikan umpan balik (feed back).

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

8) Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga

kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.

9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir

pembelajaran(hal. 84).

Partisipasi siswa dapat terjadi apabila dalam proses pembelajaran

tercipta suatu kondisi yang dapat merangsang tumbuhnya peran serta dan

partisipasi siswa. seorang guru diharapkan memiliki keterampilan dalam

merangsang tumbuhnya partisipasi siswa. dengan demikian peran serta dan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran akan meningkat, yang pada

akhirnya kegiatan pembelajran akan lebih berpusat pada siswa.

e. Jenis-jenis Partisipasi Siswa

Ada beragam aktivitas danh partisipasi dalam proses pembelajaran

yang dapat dilakukan, diantaranya menurut Paul D. Dierich dalam Yamin

(2007) adalah :

1) Kegiatan-kegiatan visual

Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen,

demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau

bermain.

2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu

tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan instrupsi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau

diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan

radio.

4) Kegiatan-kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan

kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan

angket.

5) Kegiatan-kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

6) Kegiatan metrik

Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,

menari dan berkebun.

7) Kegiatan-kegiatan mental

Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis

faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat

keputusan.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

8) Kegiatan-kegiatan emosional

Minat, membedakan, beerani, tenang, dan lain-lain: (hal. 84-86).

Berdasarkan pendapat di atas, partisipasi siswa dalam pembelajaran

mempunyai jenis-jenis kegiatan yang beragam. Partisipasi atau keterlibatan

siswa dalam pembelajaran tersebut tidak hanya dalam hal keterlibatan fisik

semata, tetapi juga mencakup keterlibatan mental dan emosional siswa

dalam pembelajaran.

f. Tingkatan partisipasi

Menurut Parietra Westra dalam Suryoubroto (2002), tingkatan

partisipasi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

1) Tingkatan pengertian timbal balik artinya mengarahkan anggota

agar mengerti akan fungsinya masing-masing dan sikap yang

seharusnya satu sama lain.

2) Tingkatan pemberian nasihat artinya individu-individu disini saling

membantu untuk pembuatan keputusan terhadap persoalan-

persoalan yang sedang dihadapi sehingga saling tukar menukar ide-

ide mereka satu persatu.

3) Tingkatan kewenangan artinya menempatkan posisi anggotanya

pada keadaan mereka, sehingga dapat mengambil keputusan pada

persoalan yang mereka hadapi (hal. 283).

Pendapat lain dikemukakan oleh Jumrowi dalam Suryosubroto

yang menyatakan bahwa tingkatan partisipasi dibedakan menjadi tiga

macam yaitu : “1)Partisipasi dalam proses perencanaan dan kaitannya

dengan program lain; 2) Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan ;

3) Partisipasi dalam pelaksanaan” (2002: 283).

Dengan menyimak beberapa pendapat di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa mengukur partisipasi siswa dapat dilihat dari seberapa

jauh keterlibatannya dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Secara garis besar, tingkatan partisipasi mulai dari tingkat rendah yaitu

berbagi informasi, konsultasi, lalu ke tingkat yang lebih tinggi yaitu

kolaborasi dan pemberdayaan atau keikutsertaan.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

a. Hakekat LatihanDasar Kebugaran Jasmani

Latihan dasar kebugaran jasmani merupakan suatu usaha yang

bertujuan untuk mendapatkan kebugaran jasmani itu sendiri. Latihan dasar

kebugaran jasmani sesungguhnya telah diajarkan di SD. Namun pada

kenyataanya masih banyak siswa yang belum mengerti tentang pentingnya

kebugaran jasmani bagi mereka. Melalui latihan dasar kebugaran jasmani

banyak aspek yang dapat diperoleh pada diri seseorang. Berkaitan dengan

hakikat latihan kebugaran jasmani, Muhajir (2007) mengatakan bahwa :

Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang

sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat

kesegaran jasmani (phisical fitness). Derajat kesegaran jasmani

seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam

melaksanakan tugas sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran

jasmani seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya.

Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kesegaran

jasmaninya kian meningkat (hal. 57).

Kurangnya daya tahan, kelentukan persendian, kekuatan otot, dan

kelincahan merupakan penyebab timbulnya cidera. Hal ini disebabkan

program latihan kondisi fisik yang dilakukan seseoarang tidak sempurna

sebelum dia terjun mengikuti pertandingan atau melaksanakan kegiatan fisik

yang lebih berat.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa latihan dasar

kebugaran jasmani memiliki peran dalam kebugaran jasmani seseorang dan

kebugaran jasmani menimbulkan efek yang baik pada peformance siswa

dalam proses belajar. Semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang

semakin tinggi pula tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan belajar

mengajar.

b. Bentuk-bentuk Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Berkenaan dengan pembinaan kebugaran jasmani untuk

meningkatkan kebugaran jasmani perlu mengenal beberapa unsur-unsur

yang dilatih yaitu kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung & paru-paru,

kelincahan, daya ledak, dan kelentukan. Menurut Muhajir (2007: 58-61)

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

macam-macam berlatih kebugaran jasmani adalah sebagai berikut: “ 1)

Latihan kekuatan ; 2) Latihan kecepatan; 3) Latihan daya tahan; 4) Latihan

kelentukan”.

Hal ini juga dikemukakan oleh Syarifuddin, Muhadi (1991)

Program pembentukan kebugaran jasmani di SD, Meliputi atas:

1) Berbagai bentuk latihan kekuatan

2) Berbagai bentuk latihan kecepatan dan kelincahan

3) Melemparkan badan dan kaki dari sikap jongkok (squat thrust)

Berbagai pembentukan kelentukan

4) Berbagai pembentukan daya tahan

5) Berbagai pembentukan daya ledak

6) Berbagai pembentukan latihan keseimbangan(hal. 38-52).

Dengan demikian untuk dapat memiliki kebugaran jasmani yang

baik perlu dilatih dengan latihan kekuatan, kecepatan, kelincahan,

kelentukan, daya tahan, daya ledak, dan keseimbangan. Dari beberapa unsur

itu tidak bisa dipisahkan, karena setiap unsur tersebut memiliki hubungan

yang sangat erat. Orang dikatakan bugar bila mempunyai unsur-unsur

tersebut dengan baik.

3. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Belajar merupakan sebuah proses dari yang belum bisa menjadi

bisa dari yang belum tahu menjadi tahu, sehimgga adanya pengalaman

dalam proses belajar. Pribadi menyatakan “Belajar adalah suatu kegiatan

yang dilakukan oleh seseorang agar memperoleh kompetensi berupa

keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan” (2007: 6). Intinya pada

proses belajar dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi

pribadi. Sehingga akan terjadi perubahan dalam hal pola berpikir dan

tindakan karena pengalaman yang dimilikinya.

Pembelajaran berasal dari kata learning. Pembelajaran dimaknai

proses, cara, perbuatan mempelajari sesuatu. Guru tidak hanya

menyampaikan materi dan siswa sebagai penerima materi, akan tetapi guru

mengorganisir lingkungan belajar sehingga siswa aktif untuk belajar. “Guru

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

memberi fasilitas belajar siswa dan siswa mempelajarinya, dalam hal ini

pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran adalah proses konstruktif

tidak hanya mekanis seperti pada pengajaran” (Suprijono,2008: 11-13). Ahli

lain, Riyanto mengatakan, “Pembelajaran adalah upaya membelajarkan

siswa untuk belajar” (2009: 131). Kegiatan pembelajaran akan melibatkan

sesuatu dengan cara efektif danj efisien. Sedangkan pengajaran dimaknai

sebagai proses, cara mengajarkan atau menyampaikan menyampaikan

materi. Sehingga kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, guru

menyampaikan materi kepada siswa dan siswa menjadi penerima materi.

Hal tersebut menjadi proses instruktif dalam belajar karena guru adalah

orang yang paling mengetahui. Implikasi dari hal tersebut adalah siswa

hanya menjadi duplikasi dari guru.

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu keterampilan adalah sangat komplek. Belajar

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan akibat

dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa untuk mencapai perubahan

atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses pembelajaran harus

diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut Kristiyanto

(2010) mengemukakan bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan

dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan social

4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah

5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat(hal. 125).

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk

diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar,

maka akan diperoleh hasil yang optimal. Begitu juga sebaliknya

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pembelajaran yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip tersebut hasilnya

kurang optimal.

4. Pendekatan Pembelajaran

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Suharno, Sukardi, Chodijah dan Suwalni berpendapat,

“Pendekatan pembelajaran diartikan model pembelajaran” (1998: 25).

Sedangkan Sukintaka mengatakan bahwa, “Pembelajaran mengandung

pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik,

tetapi disamping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik

mempelajarinya” (2004: 55).

Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut

dapat disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja

yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses

pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahjoedi

bahwa, “Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar

dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga

dapat memperoleh hasil belajar yang optimal” (1999: 121).

Berdasarkan pengertian pendekatan pembelajaran yang

dikemukakan oleh dua ahli tersebut menunjukkan bahwa, dalam suatu

peristiwa pembelajaran terjadi dua kejadian secara bersama yaitu: (1) ada

satu pihak yang memberi, dalam hal ini guru, (2) pihak lain yang menerima

adalah peserta didik atau siswa. Kedua komponen tersebut tidak dapat

dipisahkan dalam proses belajar mengajar.

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran terdapat komponen siswa sebagai

obyek yang sedang belajar dan guru sebagai pengajar untuk memberikan

materi pelajaran guna terjadi perubahan pada diri siswa. Mengajar

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk

memberikan suatu pengertian, kecakapan atau ketangkasan. Seperti

dikemukakan oleh Slameto bahwa, ”Kegiatan mengajar meliputi

penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau keterampilan

yang diatur sesuai dengan lingkungan dan yang menghubungkannya dengan

subyek yang sedang diajar” (1995: 97).

Upaya untuk menyampaikan materi atau keterampilan pada siswa,

maka harus ditetapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan

pembelajaran yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan yang

terarah dan pemecah masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut

merupakan pendekatan yang membantu tercapainya dengan mengacu pada

pendekatan pembelajaran yang terkendali, dengan seksama menyusun seri-

seri pembelajaran yang memberi urutan pembelajaran terhadap tujuan yang

telah dirumuskan.

Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian intergral

yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya

tujuan pembeajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang

diterapkan oleh guru. Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan

seorang guru akan mempengaruhi pencapain tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Dengan metode pembelajaran yang tepat akan dapat

membangkitkan motifasi belajar siswa, sehingga akan mendukung

pencapaian hasil belajar yang optimal. Seorang guru perlu mendesain sistem

pembelajaran dan harus benar-benar diperhatikan serta melaksanakannya

agar hakikat pembelajaran dapat tercapai.

5. Bermain

a. Pengertian Bermain

Bermain sangat disukai oleh anak karena sifat dari bermain itu

sendiri menyenangkan. Saputra menyatakan “Bermain adalah kegiatan

yang menyenangkan” (2001: 6). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

bahwa, “Bermain adalah melakukan sesuatu bersenang-senang” (2003:

698). Sedangkan menurut Hidayatullah (2008) menyatakan bahwa:

Bermain adalah suatu aktivitas yang menyenangkan, serius dan suka

rela, dimana anak berada didunia yang tidak nyata atau sesungguhnya.

Bermain berrsifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu hal

yang menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran.

Bermain juga bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan

untuk meningkatkan perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan

memunculkan rasa untuk menjadi manusia penting. Bermain bersifat

tidak nyata karena anak berada diluar kenyataan, dengan memasuki

suatu dunia imajiner. Bermain memberikan suatu arena dimana

anakmasuk dan terlibat untuk menghilangkan dirinya, namun secara

berlawanan asas anak kadang-kadang menemukan dirinya dari

bermain (hal. 4).

Bermain memberikan suatu arena dimana anak masuk dan terlibat

untuk menghilangkan dirinya, namun secara berlawanan asas anak kadang-

kadang menemukan dirinya dari bermain. Berdasarkan pendapat diatas

dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa yang dilakukan dengan rasa

senang dan mempunyai tujuan pengembangan pertumbuhan dan

perkembangan anak. Sehingga melalui bermain dapat memberikan

pengalamn belajar yang sangat berharga untuk siswa. Bermain bukanlah

berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen-elemen dari

bermain dapat ditemukan didalam keduanya. Dilain pihak olahraga adalah

suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Bermain,

olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan

ketiganya dapat menjadi satu secara pas dalam konteks pendidikan jika

digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan.

Siswa dan bermain merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan satu

sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan hidup seperti halnya

kebutuhan akan makan, minum, tidur dan lain-lain. Melalui bermain anak

dapat mengaktualisasikan diri dan mempersiapkan diri untuk menjadi

dewasa.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Macam-macam Bermain dalam Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Berkaitan dengan kebugaran jasmani, bentuk latihan dasar yang

diberikan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya untuk latihan

dasar kebugaran jasmani. Bentuk latihan dasar kebugaran jasmani

diantaranya latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelentukan. Menurut

Muhajir bentuk-bentuk latihan kesegaran jasmani yaitu, “Latihan kekuatan,

Kecepatan, Daya tahan, Kelentukan” (2007: 57).

Berkaitan dengan jenis-jenis latihan dasar kebugaran jasmani yang

dikemukakan diatas, perlakuan yang diberikan pada PTK ini yaitu latihan

dasar untuk meningkatkan kelincahan gerak. Dari macam-macam bentuk

permainan, ada bentuk permainan untuk melatih kelincahan gerak. Sumitro

(1992) memberi beberapa contoh permainan untuk melatih kelincahan

gerak:

1. Pulang Kerumah dengan Cepat

a. Jumlah pemain : tidak terbatas

b. Alat yang digunakan : tanpa alat

c. Tempat : di bangsal senam, atau halaman, atau di lapangan

d. Susunan kelas : lihat gambar

Gambar 2.3. Pulang Kerumah dengan Cepat

(Sumber: Sumitro, 1992: 32)

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi empat syaf. Masing-masing syaf

ditentukan di sudut yang mana menjadi rumahnya. Tugas anak-anak

adalah lari-lari keliling di tengah lapang. Bila ada peluit dari guru,

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

anak-anak harus segera kembali menuju ke rumah yang telah

ditentukan. Setelah tiba di rumah, mereka bertugas untuk membentuk

lingkaran. Pemenangnya adalah kelompok yang paling cepat

membentuk lingkaran. Permainan ini dapat diulang sesuai dengan

kebutuhan.

2. Menjala Ikan

a. Jumlah pemain : tidak terbatas

b. Alat yang digunakan : tanpa alat

c. Tempat : di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan

d. Susunan kelas : lihat gambar

Gambar 2.4. Menjala ikan

(Sumber: Sumitro, 1992: 35)

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi tiga syaf. Masing-masing syaf ditunjuk

salah seorang untuk membentuk jala, dengan jalan bergandengan

tangan. Sisanya menjadi ikan semua. Tugas yang menjadi jala adalah

berusaha menjaring ikan yang bertebaran di dalam kolam sedang ikan-

ikan bebas berlari-lari untuk menghindari jala agar tetap hidup. Ikan

yang tertangkap dikumpulkan di sudut lapanagan. Ikan-ikan yang

keluar dari lapangan juga dianggap mati dan mereka harus berkumpul

dengan ikan-ikan yang terjaring. Jala disiapkan di sudut lapangan,

sedang ikan-ikan bebas memilih tempat atau berlari-lari. Setelah

persiapan selesai, guru memberikan tanda bahwa permainan dimulai.

Bilamana guru menganggap ikan yang tertangkap sudah cukup, maka

dapat diadakan pergantian siapa yang menjadi jala. Permainan dapat

dilanjutkan sesuai dengan kebutuhan. Pada akhir permainan guru

dapat menanyakan kepada siswa, siapa diantara mereka yang belum

pernah terjaring. Mereka itulah ikan-ikan yang lincah sehingga

mampu menghindar jaring.

3. Hijau-hitam

a. Jumlah pemain : tidak terbatas.

b. Alat yang digunakan : tanpa alat.

c. Tempat : di bangsal senam, atau di halaman.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d. Susunan kelas : lihat gambar

: > < :

: > < :

: > < :

: > < :

Gambar 2.5. Hijau-hitam

(Sumber: Sumitro, 1992: 41)

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi dua syaf di tengah-tengah bangsal

senam. Masing-masing syaf berhadapan satu sama lain, atau dengan

kata lain masing-masing anak mempunyai pasangan dari syaf lainnya.

Syaf satu diberi nama syaf hijau, syaf yang lain diberi nama hitam.

Tugas setiap syaf memperhatikan atau mendengarkan syaf yang

disebutkan guru, bila guru menyebut hijau, berarti hjau harus segera

lari meninggalkan tempatnya menuju ke garis bebas. Sedangkan syaf

hitam berusaha untuk menangkap pasangannya dari syaf hijau,

sebelum lewat garis bebas, begitupun sebaliknya.

4. Kijang dan Rusa

a. Jumlah pemain : tidak terbatas

b. Alat yang digunakan : tanpa alat

c. Tempat : di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan

d. Susunan kelas : lihat gambar

®

Gambar 2.6. Kijang dan Rusa

(Sumber: Sumitro, 1992: 42)

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi dua syaf di tengah lapangan. Syaf

diminta saling berhadapan. Guru memberi instruksi agar setiap barisan

bergandengan yang satu dengan yang lain anak yang berdiri di ujung

bergandengan tangan dengan ujung barisan yang lain. Setelah itu guru

berseru: yah sekarang kita membuat lingkaran. Sekarang tangan yang

bergandengan tangan dilepaskan, dan masing-masing mundur satu

langkah. Selanjutnya guru minta supaya mereka berhitung sampai dua

yang dimulai dari anak yang dekat dengan guru yang dilanjutkan oleh

anak yang berdiri disebelah kanannya. Setelah itu guru memberi nama

kelompok yang bernomor ganjil dengan nama kijang, dan yang genap

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

rusa. Semua anak-anak duduk bersila menghadap ke tengah lapangan.

Tugas dari masing-masing regu mendengarkan baik-baik nama regu

mana yang disebutkan oleh guru. Nama regu yang disebut guru

berusaha secepat mungkin berdiri dan lari mengelilingi lingkaran dan

kembali ke tempat duduk semula. Bila persiapan telah selesai, guru

dapat memulai dengan memberikan aba-aba: “Siaaaaaap…….

RUSA!” misalnya. Setiap kali satu regu melaksanakan perlombaan

lari, guru dapat menyebutkan siapa diantara mereka yang tercepat

kembali duduk ditempatnya. Permainan dapat diulang sesuai dengan

kebutuhan.

5. Estafet mengelilingi barisan

a. Jumlah pemain : tidak terbatas

b. Alat yang digunakan : sapu tangan

c. Tempat : di bangsal senam, atau halaman

d. Susunan kelas : lihat gambar

< < < < < < < < < < < < <

< < < < < < < < < < < < <

< < < < < < < < < < < < <

Gambar 2.7. Estafet Mengelilingi Barisan

(Sumber: Sumitro, 1992: 127)

Semua garis dapat dibuat dengan cara mencoretkan kapur ke lantai

atau dengan tali, atau bilah, atau dengan benda-benda lainnya yang

tidak membahayakan siswa waktu bermain.

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi empat syaf. Setiap syafnya supaya

menempati tempat yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap syafnya

mengambil jarak kurang lebih satu meter dengan teman sesyafnya.

Kemudian guru memberi lingkaran dilantaiyang ditempati ujung-

ujung barisan setiap syafnya. Lingkaran ini akan mengendalikan jarak

tempuh dari masing-masing regu. Jika tidak ada tanda ini ada

kemungkinan panjang regu makin pendek sehingga perlombaan ini

menjadi kurang adil. Tugas anak-anak adalah lari mengelilingi barisan

dengan tujuan dapat segera memindahkan sapu tangan kepada pelari

berikutnya. Yang menjadi pelari berikutnya adalah teman yang

berdirinya paling dekat dengan pelari pertama. Pelari pertama adalah

rang yang berdiri paling ujung. Semua pelari harus mengelilingi

lingkaran yang ada di ujung di sebelah luarnya. Setelah persiapan

telah selesai , maka pelari pertama yang memegang sapu tangan siap

mendengarkan aba-aba dari guru. Bila aba-aba telah diberikan pelari

pertama segera menunaikan tugasnya. Demikian juga pelari-pelari

<

<

< <

<

<

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

berikutnya. Pemenangnya adalah pelari paling akhir dari setiap

regunya yang tiba di tempatnya semula paling dahulu. Perlombaan ini

dapat diulang-ulang sesuai dengan kebutuhan. Guru dapat

mengumumkan regu pemenangnya. Catatan : pada waktu estafet sapu

tangan ini hanya dibenarkan jika yang dipegang pada ujung sapu

tangan, sehingga ujung yang lari dapat berkibar-kibar.

6. Berlomba Mengibarkan Sapu Tangan

a. Jumlah pemain : tidak terbatas

b. Alat yang digunakan : sapu tangan

c. Tempat : di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan

d. Susunan kelas : lihat gambar

> > > > > >

> > > > > >

> > > > > >

> > > > > >

> > > > > >

> > > > > >

Gambar 2.8. Berlomba Mengibarkan Sapu Tangan

(Sumber: Sumitro, 1992: 128)

Semua garis-garis yang digunakan dapat dibuat dengan mencoretkan

kapur ke lantai, atau dengan tali, atau dengan bilah, atau dengan benda

lainnya yang tidak membahayakan siswa waktu bermain.

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi enam syaf. Masing-masing syaf supaya

menempati di belakang garis start yang telah ditentukan sebelumnya.

Di sebelah garis start ada garis yang disebut garis pembalikan, yang

jarak dari garis start sekitar 15 M sampai 20 M sesuai dengan

keterampilan anak. Tugas anak-anak adalah membawa lari sapu

tangan menuju ke garis pembalikan dan segera kembali ke barisannya

untuk memberikan sapu tangan tersebut kepada pelari berikutnya.

Pelari berikutnya berbuat seperti yang dilakukan pelari pertama. Di

sini membawa sapu tangan berbeda dengan yang lain, yaitu sapu

tangan dipegang pada kedua ujung yang satu tepi, dan sewaktu lari

kedua tangan lurus ke atas. Dengan demikian sapu tangan akan

berkibar dibawa lari. Setelah persiapan semua selesai, tinggi

menunggu aba-aba dari guru untuk perlombaan lari. Bila aba-aba telah

diberikan, pelari pertama lari secepat-cepatnya sambil mengibarkan

sapu tangan. Setelah sampai ke garis pembalikan, pelari segera

kembali ke barisannya untuk menyerahkan sapu tangan kepada pelari

kedua. Serah terima sapu tangan hanya syah bila terjadi di belakang

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

garis start. Pelari kedua, ketiga dan seterusnya bertugas seperti pelari

pertama tersebut. Pemenangnya adalah pelari terakhir dari setiap

regunya yang tiba di garis start paling dahulu. Perlombaan dapat

diulang-ulang sesuai dengan kebutuhan. Reggu dapat diumumkan oleh

guru untuk membangkitkan semangat juang.

7. Berlomba Menerobos dan Melompat Simpai

a. Jumlah pemain : tidak terbatas

b. Alat yang digunakan : simpai rotan dan lainnya

c. Tempat : di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan

d. Susunan kelas : lihat gambar

> > > > >

> > > > >

> > > > >

Gambar 2.9. Berlomba Menerobos dan Melompat Simpai

(Sumber: Sumitro, 1992: 134)

Garis start/finis dibuat dengan mencoretkan kapur di lantai, atau

dengan tali, atau dengan bilah, atau benda lainnya yang tidak

membahayakan siswa waktu bermain.

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi enam syaf. Syaf pertama dan syaf

keempat berdiri di belakang garis start. Syaf kedua berpasangan

dengan syaf ketiga. Syaf kelima berpasangan dengan syaf keenam.

Syaf yang berpasangan berdiri di depan garis start dan meluruskan

dengan syaf yang berdiri di belakang garis start. Masing-masing

pasangan mendapat sebuah simpai. Pasangan pertama memegang

simpai secara vertikal di lantai, pasangan kedua memegang simpai

mendatar sambil jongkok. Pasangan ketiga

8. Memindahkan Balok / Batu

a. Jumlah pemain : tidak terbatas.

b. Alat yang digunakan : bola kasti.

c. Tempat : di bangsal senam, atau di halaman.

d. Susunan kelas : lihat gambar.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

> > > > > . . . . . . . . . . . . . . .

> > > > > .. . . . . . . . . . . . . .

> > > > > .. . . . . . . . . . . . . . .

> > > > > . . . . . . . . . . . . . . ..

> > > > > . . . . . . . . . . . . . . .

> > > > > . . . . . . . . . .. . . . . .

Gambar 2.10. Memindahkan Balok/Batu

(Sumber: Sumitro, 1992: 153)

Garis start/finis dibuat dengan mencoretkan kapur di lantai, atau

dengan tali, atau dengan bilah, atau benda lainnya yang tidak

membahayakan siswa waktu bermain.

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi enam syaf. Masing-masing syaf supaya

berdiri di belakang garis start yang telah ditentukan. Di depan garis

start, telah dibuatkan atau disediakan masing-masing sebuah lingkaran

yang disebut lingkaran A. Di sebelah depan lingkaran A, ada

lingkaran yang kedua, disebut lingkaran B. Jarak antara lingkaran A

dan lingkaran B kurang lebih 15 sampai 20 meter, sesuai dengan

keterampilan anak. Pada lingkaran B diberi balok atau batu masing-

masing sebanyak tiga buah. Tugas anak-anak adalah memindahkan

balok/batu dari lingkaran B ke lingkaran A satu persatu. Setelah

balok/batu selesai di pindahkan ke lingkaran A, maka sekarang tugas

anak-anak memindahkan kembali balok/batu tersebut ke lingkaran B.

Setelah persiapan selesai, maka pelari-pelari supaya menyiapkan diri

berbaris di belakang garis start. Anak yang paling dekat dengan garis

start, ditetapkan sebagai pelari pertama. Pelari pertama supaya

mendengarkan aba-aba : Siaaaaap. . . . .yak. setelah mendengar aba

yak, mereka lari secepat-cepatnya memindahkan balok/batu satu

persatu dai lingkaran B ke lingkaran A. Setelah balok/batu telah

pindah semua, maka balok/batu dikembalikan lagi ke lingkaran B.

Bila balok/batu terakhir telah diletakkan di lingkaran B, pelari harus

segera kembali ke barisannya, untuk menepuk ke tangan pelari

berikutnya agar segera lari memindahkan balok/batu seperti apa yang

dilakukan pelari pertama. Permainan ini dapat dilakukan beberapa kali

sesuai dengan kebutuhan. Setelah selesai, guru dapat mengumumkan

regu mana pemenangnya.

9. Berlomba Lompat Tali

a. Jumlah pemain : tidak terbatas.

b. Alat yang digunakan : tali lompat.

c. Tempat : di bangsal senam, atau di halaman.

d. Susunan kelas : lihat gambar

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 2.11. Berlomba Lompat Tali

(Sumber: Sumitro, 1992: 164)

Semua garis yang digunakan dapat dibuat dengan mencoretkan kapur

ke lantai atau dengan tali, atau dengan bilah, atau dengan benda

lainnya yang tidak membahayakan siswa waktu bermain.

e. Aturan Permainan

Anak-anak dibariskan di tengah-tengah lapangan menjadi dua syaf

yang berhadap-hadapan. Kemudian membentuk lingkaran dengan

jalan bergandengan tangan lebih dahulu. Jika dianggap lingkarab

kurang besar, anak-anak supay mundur beberapa langkah. Anak yang

berdiri paling belakang pada setiap syafnya ditunjuk sebagai pelompat

tali yang pertama,dan mereka mendapat seutas tali lompat. Tugas

pelomba adalah lompat-lompat dengan talinya mengelilingi lingkaran.

Bila telah sampai ke tempat semula tali diserahkan kapada teman

regunya yang berdiri paling dekat dengan pelomba terdahulu. Bila

persiapan telah selesai, guru dapat memberikan aba-aba bahwa

perlombaan dimulai. Perlombaan ini dapat diulang-ulang sesuai

dengan kebutuhan. Pemenangnya adalah regu yang paling cepat

menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Selain permainan yang dikemukakan diatas masih banyak lagi jenis

permainan yang dapat di gunakan dalam latihan dasar kebugaran jasmani.

Dari beberapa permainan itu misalnya lari zig-zag melewati bendera.

Adapun cara bermainnya adalah sebagai berikut:

a. Jumlah pemain : tidak terbatas.

b. Alat yang digunakan : bendera.

c. Tempat : di bangsal senam, atau di halaman.

d. Susunan kelas : lihat gambar.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 2.12. Lari Zig-zag Melewati Bendera

(Sumber: Tim Abdi Guru, 2007: 57)

e. Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi dua banjar, setiap banjar adalah satu

kelompok. Tugasnya adalah pelari pertama lari zig-zag melewati bendera

trus ambil bola kemudian kembali lagi untuk menyerahkan bola ke pelari

kedua, setelah itu melakukan seperti yang dilakukan pelari pertama,

begitu juga selanjutnya. Kelompok yang paling cepat dialah

pemenangnya.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan

konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran

pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi

pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru kurang tertanam kuat dalam

benak siswa. khususnya dalam pembelajaran praktik latihan dasar kebugaran

jasmani. Siswa kurang semangat dalam melakukan setiap gerakan, sebab guru

hanya menyampaikan materi secara verbal, tanpa memperhitungkan apakah siswa

itu tertarik pada pelajaran sub bab latihan kebugaran jasmani. Guru bukanlah satu-

satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan masalah yang

sesuai dengan materi pembelajaran.

Permasalahan umum dalam pembelajaran penjas adalah kurangnya

sarana atau peran aktif dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang

berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Siswa

berperan sebagai obyek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan

mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran

kurang mengoptimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran dalam hal ini

bermain yang dapat memancing peran aktif siswa.

Penggunaan pendekatan bermain dapat menimbulkan suasana yang

menyenangkan, sehingga siswa tertarik untuk mempelajarinya. Dengan demikian

secara tidak langsung siswapun terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.

Penggunaan pendekatan bermain memungkinkan siswa untuk lebih banyak

bergerak dan berpikir melalui kegiatan bermain tersebut.

Penggunaan pendekatan bermain dalam pelaksanaan tindakan tiap

siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang seadang dipelajari. Beberapa

macam bermain yang digunakan antara lain yaitu, permainan lari bolak-balik

memindahkan benda, hijau hitam, lompat tali, estafet sapu tangan yang digunakan

untuk pembelajaran latihan dasar kebugaran jasmani. Secara lebih rinci jenis-jenis

permainan tersebut dijabarkan dalam RPP, setiap pertemuan.

Kurang kreatifnya guru yang dapat memengaruhi rendahnya partisipasi

siswa antara lain kurangnya keratif guru penjas di sekolah dalam membuat dan

mengembangkan pendekatan pembelajaran, guru kurang akan model-model

pembelajaran, sehingga dalam proses pendidikan jasmani yang dilaksanakan

dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya menggunakan metode

ceramah dan penugasan, dan hanya mengejar materi tersebut dapat selesai tepat

waktu, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran tersebut bermakna dan dapat

diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata.

Pemanfaatan bermain sederhana, hijau hitam, lompat tali, dll sebagai

sarana membantu guru dalam membangkitkan partisipasi siswa dalam latihan

dasar kebugaran jasmani. Melalui bemain sederhana tersebut guru juga dapat

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menjelaskan tujuan-tujuan yang terkandung di dalamnya terkait dengan latihan

dasar kebugaran jasmani.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.13. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut:

“Penggunaan pendekatan bermain dapat meningkatkan partisipasi latihan

dasar kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri Delingan Karanganyar

Tahun Pelajaran 2011/2012”.

a. Siswa kurang tertarik dan

cepat bosan dengan pelajaran

penjas

b. tingkat kebugaran jasmani

siswa yang rendah

c. partisipasi latihan dasar

kebugaran jasmani rendah

Tindakan

Kondisi Awal

Melalui pendekatan

bermain dapat

meningkatkan

kebugaran jasmani

siswa serta partisipasi

dalam mengikuti

latihan dasar

kebugaran jasmani

Menerapkan model

pembelajaran dengan

menggunakan

pendekatan bermain

Guru kurang kreatif

dan Inovatif dalam

proses pembelajaran

penjas

Siklus II:upaya perbaikan dari siklus

I sehingga meningkatkan partisipasi

latihan dasar kebugaran jasmani

melalui pendekatan bermain

Siklus I:guru dan peneliti menyusun

bentuk pengajaran yang bertujuan

untuk meningkatkan partisipasi

latihan dasar kebugaran jasmani

melalui pendekatan bermain

Kondisi Akhir

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SD Negeri 2

Delingan Kecamatan Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini di dilaksanakan dari bulan

Oktober 2011 sampai selesai.

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Kegiatan 2011 2012

Apr Mei Juni Juli Agst Jan Feb Mei Juni

1. Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan

Proposal

f. Pengajuan izin

Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan Data

Penelitian

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan

b. Ujian Skripsi

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas V SD Negeri 2

Delingan Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 32 siswa, yang

terdiri dari 19 siswa putra dan 13 siswa putri.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

C. Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah partisipasi latihan dasar kebugaran

jasmani dengan pendekatan bermain

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai

berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang partisipasi latihan kesegaran jasmani

pada siswa kelas V SD Negeri 2 Delingan Karanganyar tahun pelajaran

2011/2012.

2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

pembelajaran latihan kesegaran jasmani di SD Negeri 2 Delingan

Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri

dari: observasi dan wawancara.

1. Observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang pribadi dan tingkah

laku setiap individu anak didik. Dalam penelitian ini metode observasi

digunakan untuk memperoleh data tentang partisipasi siswa terhadap materi

yang diajarkan guru serta aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung.

Lembar observasi yang digunakan akan diisi oleh pengamat berdasarkan

pengamatan yang dilakukan serta item-item pernyataan yang disesuaikan

dengan hal-hal yang akan dinilai.

2. Wawancara dilakukan dengan guru (peneliti) untuk mengadakan informasi

terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Wawancara yang

dilakukan adalah wawancara terbatas dengan mengacu pada pedoman

wawancara yang telah dibuat.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai

berikut:

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

No Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrument

1 Siswa Hasil partisipasi latihan

kesegaran jasmani

Praktek dan

unjuk kerja

Melalui

lembar

observasi

2 Guru Proses kegiatan belajar

mengajar

Wawancara Melalui

pedoman

wawancara

E. Uji Validitas Data

Dilakukan dengan validitas internal, yaitu triangulasi metode, data dan

peneliti yang merupakan kesepakatan tim peneliti. Menurut Norman, triangulasi

merupakan gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk

mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang

berbeda (Raharjo 2010). Triangulasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Triangulasi Metode

a. Wawancara: Data tentang kelebihan dan kekurangan dalam aktivitas

pembelajaran dari guru.

b. Observasi: Aktivitas pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar

obervasi sesuai RPP dan video rekaman.

2. Triangulasi antar peneliti

Observasi pembelajaran dilakukan oleh 2 orang pengamat. Pengamat yang juga

memiliki kompetensi dalam penjasorkes.

3. Triangulasi sumber data

Dengan menggunakan data lain yaitu daftar nilai, profil anak dan catatan

pribadi pengamat tentang temuan baru dalam pembelajaran.

F. Analisis Data

Partisipasi latihan kesegaran jasmani dapat diketahui dengan

membandingkan hasil partisipasi latihan kesegaran jasmani sebelum diberi

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

permainan dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan setelah diberi permainan

dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak awal sampai berakhirnya

pengumpulan data. Analisis yang dilakukan berupa penilaian terhadap semua data

kegiatan penelitian yang telah dilakukan di lapangan. Analisis data dari hasil

penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Proses

analisis data mencakup tiga komponen utama, yaitu : reduksi, penyajian dan

penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui seleksi yang ketat, melalui

ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih

luas.

2. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang

merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada

masing-masing siklus.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian makna data,

mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan

secara sistematis dan bermakna.

Pada analisis data peneliti memfokuskan pada keaktifan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung yang diambil dengan menggunakan lembar observasi

siswa. Lembar observasi partisipasi siswa meliputi : lembar afektif, kognitif dan

psikomotor. Penyajian datanya dalam bentuk uraian singkat dan tabel, untuk

memudahkan peneliti dalam menyajikan data. Dengan melihat dan

mempertimbangkan hasil observasi awal dan capaian persentase awal dari

observasi penelitian yang diberikan pada subjek penelitian, maka dalam penelitian

yang dilakukan ini dapat dikatakan berhasil atau tercapai tujuan yang diharapkan,

apabila persentase rata-rata yang diukur sudah mencapai target yang telah

ditetapkan.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

G. Indikator Kinerja Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan partisipasi latihan dasar

kebugaran jasmani dengan indikator mencapai target KKM 78 %. Tercapainya

tujuan penelitian ini dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3. Indikator Kinerja Penelitian

Aspek yang Diukur

Persentase

Siswa yang

Ditargetkan

Cara Mengukur

Partisipasi latihan dasar

kebugaran jasmani 78%

Diamati dengan menggunakan

lembar observasi berdasarkan RPP

(psikomotor, afektif dan kognitif),

Dihitung siswa yang mencapai KKM.

H. Prosedur Penelitian

Langkah pertama menetukan metode yang digunakan dalm penelitian,

yaitu metode penelitian tindakan kelas. Langkah selanjutnya menentukan

banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas

ini, peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya

berlangsung secara terus menerus dan tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam

siklus yang peneliti berikan pada siswa yang peneliti jadikan subyek penelitian.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah

dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru,dosen dengan tim lainnya)

bekerja sama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan

dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Diskusi yang bersifat

analitik yang kemudian dilanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan

yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana

modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan

seterusnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survei awal

Kegiatan yang dilakukan dalam survei ini oleh peneliti adalah mengobservasi

sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen dan alat

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan alat dan instrumen penelitian dan evaluasi

3. Tahap pengumpulan data dan tindakan

Pada tahap penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang:

a. Partisipasi latihan kesegaran jasmani

b. Pelaksanaan pembelajaran

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif

kualitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang

dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang pengembangan proses

pembelajaran, yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok

bahasan latihan kesegaran jasmani.

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal

survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu

penelitian.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

partisipasi latihan kesegaran jasmani di SD Negeri 2 Delingan Karanganyar tahun

pelajaran 2011/2012. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan

tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari

empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

interpretasi, analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian

ini direncanakan dalam dua siklus.

1. Rancangan siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran

yang terdiri dari:

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran latihan

kesegaran jasmani.

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian

partisipasi latihan kesegaran jasmani.

4) Menyiapkan pendekatan pembelajaran untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah

kegiatan antara lain:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar latihan kesegaran jasmani.

2) Melakukan pemanasan.

3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran.

4) Melakukan latihan kesegaran jasmani dengan cara bermain yang

mengarah pada latihan kesegaran jasmani.

5) Menarik kesimpulan.

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

7) Melakukan pendinginan

c. Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap: 1) Hasil partisipasi latihan

kebugaran jasmani. 2) Hasil belajar latihan dasar kebugaran jasmani..

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan

berikutnya.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,

dan interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus

sebelumnya.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal penelitian diukur dengan observasi dan wawancara.

Observasi digunakan untuk mengetahui unjuk kerja partisipasi siswa dalam

latihan dasar kebugaran jasmani. Selain observasi, identifikasi masalah juga

dilakukan wawancara dengan guru mengenai proses pembelajaran selama ini.

Hasil observasi merupakan hasil partisipasi siswa dan hasil belajar siswa

dalam latihan dasar latihan kebugaran jasmani yang diperoleh melalui lembar

observasi yang meliputi ranah afektif yang diperoleh melalui pengamatan aktivitas

siswa saat pembelajaran dan ranah koqnitif yang diperoleh dari tes obyektif dan

lisan, serta ranah psikomotor yang diperoleh melalui observasi partisipasi aktif

siswa. Untuk ranah afektif nilai maksimal sebesar 30, ranah koqnitif nilai

maksimal sebesar 20 dan ranah psikomotor nilai maksimal sebesar 50 sehingga

keseluruhan nilainya 100.

Berikut merupakan hasil observasi pada kondisi awal terhadap siswa

kelas V SD Negeri Delingan II tahun pelajaran 2011/2012, sebelum diberi

tindakan berupa penerapan pendekatan bermain dalam kegiatan belajar mengajar

(pra siklus), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

1. Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Sebelum

Mendapatkan Penerapkan Pendekatan Bermain

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap kerja keras, kerja sama,

disiplin. Kondisi awal aktivitas siswa dalam pembelajaran latihan dasar

kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan II Tahun Pelajaran

2011/2012 sebelum diberikan tindakan pendekatan bermain disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 4.1. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Sebelum Mendapatkan Pendekatan Bermain.

Aspek Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Perilaku yang di Harapkan 34,37 % 11 Tuntas

65,63% 21 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran latihan

dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan II Tahun Pelajaran

2011/2012 tergolong rendah, karena hanya ada 11 siswa atau 34,37% yang

tuntas.

2. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Sebelum

Mendapatkan Pendekatan Bermain.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui quisioner

berupa pertanyaan mengenai materi latihan dasar kebugaran jasmani.

Kondisi awal pemahaman konsep latihan dasar kebugaran jasmani

siswa kelas V SD Negeri Delingan II Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum

diberikan tindakan pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.2. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Sebelum Mendapatkan Tindakan Pendekatan Bermain.

Aspek Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Pemahaman Materi 21,88% 7 Tuntas

78,12% 25 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan II

Tahun Pelajaran 2011/2012 tergolong masih rendah, karena hanya ada 7 siswa

atau 21,88% yang tuntas.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3. Partisispasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor) Sebelum

Mendapatkan Pendekatan Bermain.

Kondisi awal partisipasi latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas

V SD Negeri Delingan II Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum diberikan

tindakan pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3. Partisipasi Latihan Dasar (Psikomotor) Sebelum Mendapatkan

Pendekatan Bermain

Aspek Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

Partisipasi Siswa dalam Latihan

Dasar Kebugaran Jasmani

28,12% 9 Tuntas

71,88% 23 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, kondisi awal siswa kelas V SD Negeri

Delingan II Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam partisipasi latihan dasar

kebugaran jasmani tergolong masih rendah yaitu hanya ada 9 siswa atau

28,12% yang nilainya diatas KKM dengan KKM 78.

4. Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Sebelum Mendapatkan Pendekatan Bermain.

Hasil belajar latihan dasar kebugaran jasmani merupakan gabungan

dari ranah afektif, koqnitif dan psikomotor. Kondisi awal hasil belajar siswa

dalam pembelajaran latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri

Delingan II Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum diberikan tindakan

pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Sebelum

Mendapatkan Pendekatan Bermain.

Penilaian Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Hasil Belajar Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani

28,12% 9 Tuntas

71,88% 23 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

serta partisipasi siswa belum maksimal, karena hanya 11 siswa atau 65,63%

yang tuntas dari jumlah 32 siswa. Selain observasi, identifikasi masalah juga

dilakukan dengan wawancara dengan guru mengenai proses pembelajaran di

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

kelas. Wawancara dengan guru yaitu mengenai metode pembelajaran yang

digunakan. Dari hasil wawancara dari guru diketahui bahwa metode yang

digunakan belum bervariasi. Pengajaran oleh guru terfokus untuk

menghabiskan materi yang terlalu banyak tanpa memperhatikan kondisi siswa

sehingga partisipasi siswa rendah. Hasil wawancara dengan guru menunjukkan

metode pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik sehingga perhatian

dan keterlibatan siswa rendah.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusun sebuah tindakan untuk

meningkatkan hasil belajar serta partisipasi siswa dalam latihan dasar

kebugaran jasmani. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan minimal 2 siklus,

pada setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan penerapan

pendekatan bermain dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui

adanya perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka

evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi unjuk kerja dalam latihan

dasar kebugaran jasmani pada tiap pembelajaran berlangsung. Kegiatan

selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan serta refleksi tehadap tindakan.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran latihan dasar kebugaran jasmani pada Siklus I

dilakukan dalam dua kali pertemuan. Kegiatan perencanaan tindakan I

dilaksanakan pada hari Kamis 26 Januari 2012 dan Selasa 2 Februari 2011,

di SD Negeri Delingan II. Perencanaan tindakannya sebagai berikut:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran

penjasorkes.

2) Membuat RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam

PTK, yaitu pendekatan bermain untuk pembelajaran latihan dasar

kebugaran jasmani.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

4) Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, selama dua

minggu yakni pada hari Kamis 26 Januari dan Kamis 2 Februari 2012.

Masing - masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit.

1) Pertemuan Pertama

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Kamis,

26 Januari 2012) adalah materi latihan dasar kebugaran jasmani yang

mengarah pada latihan kelincahan. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut

adalah sebagai berikut :

Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan berdo’a

dilanjutkan presensi dan apersepsi. Selanjutnya menjelaskan kegiatan

belajar mengajar mengenai latihan dasar kebugaran jasmani yang

mengarah pada latihan kelincahan. Selesai memberikan penjelasan, siswa

dipimpin untuk melakukan pemanasan. Antusias siswa sangat baik hal

tersebut dibuktikan dengan ketidaksabaran siswa untuk segera mencoba

pembelajaran.

Pemanasan yang dilakukan berupa pemanasan statis, pada saat

pemanasan ada beberapa siswa khususnya siswa yang berbaris

dibelakang berbincang-bincang. Sehingga pemanasan siswa tersebut

kurang efektif dan membuat guru harus memperingatkan.

Memasuki inti pembelajaran siswa melakukan tugas ajar berupa

materi latihan dasar kebugaran jasmani dengan pendekatan bermain.

a) Latihan kelincahan dengan menerobos simpai

Sebelum melakukan gerakan siswa dibariskan menjadi dua regu,

masing masing regu dipilih 3 siswa menjadi pemegang simpai. Satu

per satu siswa berlari menerobos beberapa simpai setelah garis finis

kembali lagi menerobos sampai ketempat semula, kemudian

dilanjutkan pelari kedua dan seterusnya. Pemenangnya adalah regu

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

yang paling cepat menyelesaikan tugas. Siswa yang tadi memegang

simpai diberi kesempatan untuk mencoba. Dari keseluruhan rangkaian

gerakan diatas diharapkan ada peningkatan kelincahan siswa.

b) Latihan kelincahan dengan kombinasi gerak jalan, lari dan lompat

Siswa dibagi menjadi dua kelompok yang jumlahnya sama banyak.

Gerakan yang dilakukan adalah jalan, lari, lompat kemudian lari cepat

ke tempat semula satu persatu yank sudah ditentukan jaraknya, sampai

semua anggota kelompoknya melakukan. Biar lebih semangat

kelompok yang paling cepat melakukan tugas ajar dialah

pemenangnya. Dalam gerakan ini siswa diharapkan dapat

meningkatkan kelincahan dari jalan, lari kemudian lompat kembali lari

lagi.

c) Latihan kelincahan dengan berlari estafet mengelilingi barisan

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, setiap kelompok diberi

satu sapu tangan satu. Tugas siswa adalah lari mengelilingi barisan

dengan tujuan dapat segera memindahkan sapu tangan kepada pelari

berikutnya. Yang menjadi pelari berikutnya adalah teman yang berdiri

paling dekat dengan pelari pertama. Pemenangnya adalah pelari paling

akhir dari setiap regunya yang tiba di tempat semula paling dahulu

d) Latihan kelincahan dengan melakukan permainan menjala ikan

Siswa disuruh membuat lingkaran dan hadap kanan, setelah itu

berjalan sambil menyanyi. Selain menyanyi siswa juga harus

mendengarkan aba-aba dari guru dengan menghitung berapa kali

bunyi peluit. Tugas siswa membuat kelompok sesuai dengan bunyi

peluit, siswa yang tidak sesuai dengan aba-aba menjadi jala dan yang

lainnya menjadi ikan. Tugas jala adalah menjaring ikan yang ada di

kolam sedang ikan bebas berlari-lari untuk menghindari jala agar tetap

hidup, ikan yang keluar dari lapangan dianggap mati dan mereka harus

bergabung dengan jala. Permainan selesai setelah ikannya habis.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Setelah bermain untuk melatih kelincahan dalam latihan dasar

kebugaran jasmani, siswa dikumpulkan untuk pendinginan dan evaluasi

serta berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua (Kamis, 2

Februari 2012) adalah mengulang materi latihan dasar kebugaran jasmani

yang mengarah kelincahan yang telah di sampaikan pertemuan

sebelumnya, namun permainannya berbeda. Urutan pelaksaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut

Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan berdo’a

apersepsi dilanjutkan presensi. Selanjutnya menjelaskan kegiatan belajar

mengajar mengenai latihan kelincahan dalam latihan dasar kebugaran

jasmani. Selesai menjelaskan, siswa dipimpin melakukan pemanasan.

Sama seperti pada pertemuan sebelumnya antusias siswa sangat baik hal

tersebut dibuktikan dengan ketidaksabaran siswa untuk segera mencoba

pembelajaran setelah di jelaskan tadi.

Pemanasan yang dilakukan berupa pemanasan statis, pada

pertemuan ini saat pemanasan masih terdapat beberapa siswa kususnya

siswa yang berbaris dibelakang berbincang-bincang. Sehingga

pemanasan siswa tersebut kurang efektif dan membuat guru harus

memperingatkan.

Memasuki inti pembelajaran siswa melakukan tugas ajar berupa

materi latihan kelincahan dalam latihan dasar kebugaran jasmani yaitu:

Latihan kelincahan dengan berlari melompati temannya yang merangkak,

Latihan kelincahan dengan berlari menerobos diantara kaki temannya

yang berdiri kangkang, Latihan kelincahan dengan berlari mengubah arah

dan kecepatan melalui isyarat dengan melakukan permainan hijau-hitam,

Latihan kelincahan dengan melakukan permainan bintang beralih.

a) Latihan kelincahan dengan berlari melompati temannya yang

merangkak

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Guru membagi siswa menjadi empat kelompok, setiap kelompok

membuat barisan satu banjar ke belakang, jarak antar siswa kira-kira

lima meter. Barisan paling belakang sebagai pelari bertugas melompat

temannya yang jongkok. Setelah pelari pertama sudah melakukan

langsung merangkak pada tempatnya yang sudah ditentukan,

kemudian dilanjutkan pelari yang kedua begitu juga seterusnya.

b) Latihan kelincahan dengan berlari menerobos diantara kaki temannya

yang berdiri kangkang

Guru membagi siswa menjadi empat kelompok, setiap kelompok

membuat barisan satu banjar ke belakang, jarak antar siswa kira-kira

lima meter. Barisan paling belakang sebagai pelari pertama sisanya

berdiri kangkang pada tempatnya. tugasnya adalah berlari kemudian

merangkak di antara kaki temannya. Setelah pelari pertama sudah

melakukan langsung berdiri kangkang pada tempatnya yang sudah

ditentukan, kemudian dilanjutkan pelari yang kedua begitu juga

seterusnya.

c) Latihan kelincahan dengan berlari mengubah arah dan kecepatan

melalui isyarat dengan melakukan permainan hijau-hitam

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok untuk saling berhadap-

hadapan, setiap kelompok diberi nama hijau dan hitam tugas siswa

adalah berlari kecil dari garis tepi menuju garis tengah, setelah sampai

tengah guru memberi aba-aba hijau atau hitam. Apabila aba-aba hijau

berarti kelompok hijau harus kembali ke garis finis, sebaliknya

kelompok hitam harus berusah menangkap kelompok hijau, begitu

juga sebaliknya, permainan diulang secukupnya.

d) Latihan kelincahan dengan melakukan permainan bintang beralih

Guru membagi siswa menjadi empat kelompok, guru memilih dua

siswa sebagai pelari dan pemburu. Tugas pelari adalah hinggap di

depan setiap kelompok, sedangkan pemburu berusaha menangkap

pelari, jika pelari hinggap di suatu kelompok, maka barisan kelompok

paling belakang harus meneruskan tugas pelari tersebut Jika pemburu

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

berhasil menangkap pelari, maka pemburu berubah menjadi pelari dan

pelari berubah menjadi pemburu. Permainan selesai sekiranya seluruh

siswa sudah melakukan.

Setelah melakukan latihan dan bermain untuk melatih

kelincahan dalam latihan dasar kebugaran jasmani, kemudian siswa

dikumpulkan untuk pendinginan dan evaluasi pembelajaran yang sudah

dilaksanakan dalam posisi duduk dan kedua kaki diluruskan. Selesai

evaluasi dilanjutkan berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan Tindakan

1) Pengamatan Proses Pembelajaran

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan

Siklus I terdapat kelebihan dan kekurangan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan siklus I, adapun kelebihan

dari pelaksanaan siklus I diantaranya :

a) Siswa merasa tertarik dengan model pendekatan bermain, hal tersebut

dapat dillihat dari antusias siswa dalam melakukan tugas ajar yang di

instruksikan oleh guru.

b) Konsentrasi siswa meningkat dalam memperhatikan materi yang

dijelaskan, sehingga siswa mudah memahami tugas ajar yang

diinginkan oleh guru.

c) Siswa semakin bersemangat setelah melakukan satu permainan dan

merasa tidak sabar untuk melaksanakan tugas ajar selanjutnya.

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan I ini masih terdapat

kekurangan, adapun kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I adalah:

a) Pemanasan yang diberikan kurang menarik perhatian siswa, sehingga

masih ada beberapa siswa yang malas-malasan.

b) Sikap bersemangat berlebihan beberapa siswa kadang mengganggu

siswa lainya karena ingin selalu mencoba tanpa melihat antrian.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c) Dan karena sikap bersemangat tersebut kadang siswa lupa melakukan

tugas ajar yang benar. Sehingga guru sering kali memberikan evaluasi

pada sela-sela pembelajaran yang berakibat berkurangya kesempatan

untuk mencoba.

d) Antrian yang panjang dirasa kurang efektif karena banyak siswa yang

bercanda terutama antrian yang belakang, sehingga proses belajar

mengajar terganggu.

e) Sebagian siswa laki-laki kurang disiplin karena menggangu siswa

putri.

2) Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Selama pelaksanaan siklus I yang terdiri dari dua pertemuan

maka peneliti dan kolaborator melakukan pengambilan data penelitian

setiap pertemuan. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari

pengamatan; (1) Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. (2)

Pemahaman konsep siswa terhadap latihan dasar kebugaran jasmani dan

(3) Partisipasi siswa dalam latihan dasar kebugaran jasmani.

Berikut merupakan hasil observasi pada siklus I selama diberi

tindakan berupa penerapan pendekatan bermain dalam kegiatan belajar

mengajar , dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

a. Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani Sesudah Mendapatkan Siklus I Dengan

Pendekatan Bermain.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap kerja keras,

kerjasma, dan disiplin. Aktivitas siswa dalam pembelajaran latihan

dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan 2 Tahun

Pelajaran 2011/2012 setelah diberikan siklus I dengan pendekatan

bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain (Pertemuan

Pertama).

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Perilaku yang di Harapkan 62,5% 20 Tuntas

37,5% 12 Belum Tuntas

Tabel 4.6. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain (Pertemuan

Kedua)

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Perilaku yang di Harapkan 68,75% 22 Tuntas

31,25% 12 BT

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran

latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan II

Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan dari kondisi awal

hanya 11 siswa(34,37%), di siklus I pada pertemuan pertama menjadi

20 siswa atau 62,5% sudah mampu menunjukan sikap yang diinginkan

yaitu kerja keras, kerjasama dan disiplin. Dan pada pertemuan kedua

22 siswa atau 68,75% .

b. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui

lembar observasi berupa pertanyaan mengenai materi latihan dasar

kebugaran jasmani.

Kondisi pemahaman konsep latihan dasar kebugaran jasmani

siswa kelas V SD Negeri Delingan 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

setelah diberikan siklus I melalui pendekatan bermain disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus I Melalui Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama)

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Pemahaman Materi 59,37% 19 Tuntas

40,63% 13 Belum Tuntas

Tabel 4.8. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus I Melalui Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua)

Aspek Kondisi Siklus I

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Pemahaman Materi 68,75% 22 Tuntas

31,25% 10 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran

latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan II

Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan dari kondisi awal

hanya 7 siswa(21,87%), di siklus I pada pertemuan pertama menjadi

19 siswa atau 59,37% sudah mampu menunjukan sikap yang

diinginkan yaitu kerja keras, kerjasama dan disiplin. Dan pada

pertemuan kedua 22 siswa atau 68,75%.

c. Partisipasi Siswa Dalam Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

(Psikomotor) Setelah Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan

Bermain.

Partisipasi Siswa Dalam Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

(Psikomotor) terdiri siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran;

keberanian mengemukakan permasalahan; berpartisipasi (ikut serta)

dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar; motivasi

siswa dalam pembelajaran, kemandirian belajar siswa.

Kondisi partisipasi siswa latihan dasar kebugaran jasmani

siswa kelas V SD Negeri Delingan 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

setelah diberikan siklus I melalui pendekatan bermain disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.9. Partisipasi Siswa Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor)

Setelah Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain

(Pertama)

No Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosenta

se

Jumlah

Anak

1 Partisipasi Siswa dalam Latihan

Dasar Kebugaran Jasmani

65,62% 21 Tuntas

34,38% 11 Belum Tuntas

Tabel 4.10. Partisipasi Siswa Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor)

Setelah Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain (Kedua)

No Aspek Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

1 Partisipasi Siswa dalam Latihan

Dasar Kebugaran Jasmani

71,87% 23 Tuntas

28,12% 9 BT

Berdasarkan tabel diatas, partisipasi siswa dalam

pembelajaran latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD

Negeri Delingan II Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami

peningkatan dari kondisi awal hanya 9 siswa(28,12%), di siklus I pada

pertemuan pertama menjadi 21 siswa atau 65,62% sudah mampu

menunjukan sikap yang diinginkan yaitu siswa memperhatikan

kegiatan pembelajaran; keberanian mengemukakan permasalahan;

berpartisipasi (ikut serta) dalam kegiatan persiapan, proses, dan

kelanjutan belajar; motivasi siswa dalam pembelajaran; Kemandirian

belajar. Dan pada pertemuan kedua 23 siswa atau 71,87%.

d. Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Latihan Dasar Kebugaran

Jasmani Setelah Mendapatkan Tindakan I Dengan Pendekatan

Bermain.

Hasil belajar latihan dasar kebugaran jasmani merupakan

gabungan dari ranah afektif, koqnitif dan ranah psikomotor. Kondisi

hasil belajar siswa dalam pembelajaran latihan dasar kebugaran

jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan 2 Tahun Pelajaran 2011 /

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2012 setelah diberikan siklus I dengan pendekatan bermain disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain (Pertemuan

Pertama)

Penilaian Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Hasil Belajar Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani

62,5% 20 Tuntas

37,5% 12 Belum Tuntas

Tabel 4.12. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus I Dengan Pendekatan Bermain

(Pertemuan Kedua)

Penilaian Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Hasil Belajar Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani

65,62% 21 Tuntas

34,38% 11 Belum T

Berdasarkan tabel diatas, setelah diberi tindakan maka dapat

dijelaskan bahwa hasil belajar siswa meningkat dibanding pada kondisi

awal, yang semula pada kondisi awal hanya 31,25% atau 9 siswa yang

tuntas, pada akhir siklus I meningkat menjadi 65,62% atau 21 siswa yang

tuntas. Melihat prosentase capaian maka target capaian 78% pada akhir

siklus I belum tercapai. Dengan demikian peneliti dan kolaborator

sepakat untuk menyusun perencanaan untuk siklus selanjutnya. Maka

disusun sebuah tindakan untuk mendapatkan hasil belajar yang

maksimal, mengingat target capaian sebesar 78% belum tercapai.

3) Tahap Evaluasi (Refleksi) Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I, peneliti dan

kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b. Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan I menunjukan

peningkatan akan tetapi belum menunjukan hasil yang maksimal.

c. Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan

selama pelaksanaan Tindakan I, maka disusun langkah antisipatif, yakni :

1) Untuk menambah pemahaman siswa terhadap latihan dasar kebugaran

jasmani maka guru memberikan kopian materi latihan dasar

kebugaran jasmani.

2) Siswa yang mencoba berulang-ulang tanpa memperhatikan antrian

diberi perhatian lebih.

3) Untuk lebih efektif dalam tugas ajarnya, peneliti tidak henti-hentinya

memperingatkan agar siswa dapat melakukan tugas ajarnya dengan

benar.

4) Peneliti dan kolaborator memberikan reward bagi siswa yang dapat

melakukan permainan dengan baik dan benar serta sangat berpengaruh

pada kelompok.

5) Untuk memudahkan proses observasi peneliti dan kolaborator dibantu

oleh rekan yang lain.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pelaksanaan pembelajaran di siklus II masih menggunakan

pendekatan bermain. Materi yang dipelajari adalah tentang Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani. Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali tatap

muka. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II menggunakan

instrumen penelitian yang sama dengan instrumen penelitian yang

digunakan pada siklus I.

Berdasarkan hasil Refleksi pelaksanaan pada siklus I telah

diketahui bahwa ada peningkatan partisipasi siswa kelas V SD Negeri

Delingan 2 namun belum maksimal. Dengan berpedoman pada analisis dan

hasil Refleksi pada siklus I maka tahap perencanaan pada siklus II ini

meliputi :

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

a. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pendekatan bermain untuk pembelajaran

latihan dasar kebugaran jasmani.

b. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu Pembelajaran.

c. Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16

Februari 2012. Materi pada pelaksanaan tindakan II sama seperti pada

tindakan I yaitu latihan kelincahan dalam latihan dasar kebugaran

jasmani hanya bentuk permainannya yang berbeda. Urutan pelaksanaan

tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan berdo’a

dilanjutkan presensi. Selanjutnya menjelaskan kegiatan belajar mengajar

mengenai latihan kelincahan dalam latihan dasar kebugaran jasmani

melalui permainan. Selesai menjelaskan siswa dipimpin pemanasan statis

prioritas pada kaki. Sama seperti pada pertemuan sebelumnya antusias

siswa sangat baik hal tersebut dibuktikan dengan ketidaksabaran siswa

untuk segera mencoba pembelajaran sesuai yang dijelaskan.

Memasuki materi siswa melaksanakan tugas ajar latihan

kelincahan. Adapun bentuk permaianannya adalah sebagai berikut :

a) Latihan kelincahan dengan melompat-lompat sambil berjalan dengan

melakukan permainan berlomba lompat tali

Guru membagi 2 syaf yang berhadap-hadapan, kemudian membentuk

lingkaran dengan jalan bergandengan tangan. Anak yang berdiri

paling belakang pada setiap syafnya ditunjuk sebagai pelompat tali

yang pertama. Tugas siswa adalah lompat-lompat dengan talinya

mengelilingi lingkaran, bila telah sampai ketempat semula tali

diserahkan kepada teman regunya yang berdiri paling dekat denganya.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pemenangnya adalah regu yang paling cepat menyelesaikan tugasnya

dengan baik.

b) Latihan kelincahan dengan berlari mengubah arah dan kecepatan

dengan isyarat melalui permainan pulang kerumah dengan cepat

Guru membagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok ditentukan di

sudut yang mana menjadi rumahnya, tugas anak-anak lari-lari keliling

ditengah lapangan, bila ada peluit dari guru, anak-anak harus segera

kembali menuju rumahnya yang sudah ditentukan. Setelah tiba

dirumah mereka bertugas untuk membentuk lingkaran. Pemenangnya

adalah kelompok yang paling cepat membentuk lingkaran.

c) Latihan kelincahan dengan berlari berkelok-kelok dengan melakukan

permainan lari zig-zag melewati bendera

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, tugas siswa adalah

berlari zig-zag melewati bendera kemudian ambil bola, setelah

kembali ke tempat semula, diteruskan pelari kedua dan seterusnya.

Kelompok yang paling cepat adalah pemenangnya.

d) Latihan kelincahan dengan berlari bolak balik dengan memindahkan

benda dengan jarak tertentu melalui permainan lari bolak balik dengan

memindahkan bola

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, masing-masing

kelompok berdiri di belakang garis start, di depan garis star dibuatkan

masing-masing sebuah lingkaran yang disebut lingkaran A, dari

lingkaran A ke depan kurang lebih 15 meter dibuat lingkaran B. Tugas

siswa adalah memindahkan bola dari lingkaran B ke lingkaran A satu

persatu sebanyak 3 bola. Pemenangnya kelompok yang paling cepat

menyelesaikan tugasnya.

Selesai melakukan semua permainan siswa dikumpulkan untuk

pendinginan dan evaluasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan dalam

posisi duduk dan kedua kaki diluruskan. Selesai evaluasi dilanjutkan

berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Maret 2012.

Materi pada pelaksanaan tindakan II sama seperti pada tindakan I yaitu

materi latihan dasar kebugaran jasmani tetapi dengan bentuk permainan

yang berbeda. Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

Pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan berdo’a

dilanjutkan presensi. Selanjutnya menjelaskan kegiatan belajar mengajar

mengenai latihan kelincahan dalam latihan dasar kebugaran jasmani,

kemudian siswa dipimpin melakukan pemanasan. Sama seperti pada

pertemuan sebelumnya antusias siswa sangat baik hal tersebut dibuktikan

dengan ketidaksabaran siswa untuk segera mencoba pembelajaran sesuai

yang dijelaskan.

Memasuki materi siswa melaksanakan tugas ajar materi latihan

kelincahan dalam latihan dasar kebugaran jasmani. Adapun variasi

pembelajaranya adalah sebagai berikut :

a) Latihan kelincahan dengan melompat-lompat berputar dengan

melakukan permainan (Permainan 1)

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, tugas siswa adalah

melompat-lompat berputar dengan enam sisi melewati tali dengan

ketinggian bervariasi. Siswa satu persatu melakukan, kelompok yang

paling cepat adalah pemenangnya.

b) Latihan kelincahan dengan berlari mengubah arah dan kecepatan

melalui permainan (Permainan 2)

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, siswa melakukan satu

persatu dengan cara lari berbagai variasi seperti petunjuk pada

gambar. Setiap siswa diberi jatah satu bola, kelompok yang paling

cepat adalah pemenangnya.

c) Latihan kelincahan dengan berlari berkelok-kelok dengan melakukan

permainan lari zig-zag melewati bendera

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, tugas siswa adalah

berlari zig-zag melewati bendera dengan arah lari seperti pada

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

gambar. Setelah kembali ke tempat semula, diteruskan pelari kedua

dan seterusnya. Pemenangnya adalah krlompok yang paling cepat

menyelesaikan tugas

d) Latihan kelincahan dengan berlari bolak balik dengan memindahkan

benda dengan jarak tertentu melalui permainan lari bolak balik dengan

memindahkan bola

Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, guru memberi contoh

cara melakukannya. Siswa melakukan apa yang di demonstrasikan

guru seperti pada gambar. Kelompok yang paling cepat adalah

pemenangnya.

Selesai melakukan beberapa bentuk permainan latihan

kelincahan dalam latihan dasar kebugaran jasmani siswa dikumpulkan

untuk pendinginan dan evaluasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan

dalam posisi duduk dan kedua kaki diluruskan. Selesai evaluasi

dilanjutkan berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

c. Pengamatan Tindakan

1) Pengamatan Proses Pembelajaran

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan

kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan

Tidakan II terdapat kelebihan dan kekurangan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II, adapun

kelebihan dari pelaksanaan Tindakan II diantaranya :

a) Siswa merasa tertarik dengan model pendekatan bermain, hal tersebut

dapat dillihat dari antusias siswa dalam melihat materi yang dikemas

dalam bentuk permaianan dan sikap semangat siswa saat pembelajaran

berlangsung.

b) Konsentrasi siswa meningkat dalam memperhatikan materi yang

dijelaskan guru, sehingga siswa mudah memahami tugas ajar yang

diinginkan oleh guru.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c) Siswa semakin bersemangat setelah mendengarkan penjelasan dari

guru dan merasa tidak sabar untuk melaksanakan tugas ajar.

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan II ini masih terdapat

kekurangan, adapun kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II yaitu

masih ada beberapa siswa yang kurang berpartisipasi aktif khususnya

siswa yang cenderung nakal.

2) Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

Selama pelaksanaan tindakan II maka peneliti dan kolaborator

melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data yang

diambil terdiri dari pengamatan; (1) Aktivitas siswa selama pembelajaran

berlangsung (2) Pemahaman konsep siswa terhadap latihan dasar

kebugaran jasmani dan (3) Partisipasi latihan dasar kebugaran jasmani.

Berikut merupakan hasil observasi pada tindakan II setelah

diberi tindakan berupa penerapan pendekatan bermain dalam kegiatan

belajar mengajar, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

a. Aktivitas Siswa (Afektif) Dalam Pembelajaran Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani Setelah Mendapatkan Tindakan Pendekatan

Bermain.

Aktivitas siswa yang dinilai terdiri dari sikap kerja keras,

kerjasama dan disiplin. Kondisi aktivitas siswa dalam pembelajaran

latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan 2

Tahun Pelajaran 2011 / 2012 setelah diberikan tindakan II melalui

pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus II Dengan Pendekatan Bermain (Pertemuan

Pertama)

Aspek Kondisi Siklus II

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Perilaku yang di Harapkan 71,87% 23 Tuntas

28,13% 9 Belum Tuntas

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4.14. Aktivitas siswa (Afektif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus II Dengan Pendekatan Bermain (pertemuan

Kedua)

Aspek Kondisi Siklus II

Kriteria Prosentase Jumlah anak

Perilaku yang di Harapkan 81,25% 26 Tuntas

18,75% 6 BT

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran

latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan II

Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yaitu di

pertemuan pertama 23 siswa atau 71,87% sudah mampu menunjukan

sikap yang diinginkan yaitu kerja keras, kerjasama dan disiplin.

Sedangkan dalam pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi

26 siswa atau 81,75%. Melihat prosentase ketuntasan maka pada

siklus II sudah mencapai target capaian 78%.

b. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Pendekatan Bermain.

Pemahaman konsep merupakan pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran. Untuk nilai pemahaman konsep diambil melalui

lembar observasi berupa pertanyaan mengenai materi latihan dasar

kebugaran jasmani. Kondisi pemahaman konsep latihan dasar

kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan 2 Tahun

Pelajaran 2011 / 2012 setelah diberikan tindakan II melalui

pendekatan bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

Setelah Mendapatkan Siklus II Melalui Pendekatan Bermain

(Pertemuan Pertama)

Aspek Kondisi Akhir Siklus II

Prosentase Jumlah anak Kriteria

Pemahaman Materi 78,12% 25 Tuntas

21,88% 7 Belum Tuntas

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 4.16. Pemahaman Konsep (Kognitif) Latihan Dasar Kebugaran

Jasmani Setelah Mendapatkan Siklus II Melalui Pendekatan

Bermain (Pertemuan Kedua)

Aspek Kondisi Akhir Siklus II

Prosentase Jumlah anak Kriteria

Pemahaman Materi 78,12% 25 Tuntas

21,88% 7 BT

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa dalam pembelajaran

latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan II

Tahun Pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan setelah diberi

tindakan II dibanding kondisi siklus I yaitu sejumlah 25 siswa atau

78,12% sudah mampu memahami atau berkategori tuntas sedangkan

sisanya 7 siswa atau 21,88% masih belum mampu memahami konsep

latihan dasar kebugaran jasmani. Melihat prosentase ketuntasan maka

pada tindakan II sudah mencapai target capaian 78%.

c. Partisipasi Siswa Dalam Latihan Dasar Kebugaran Jasmani

(Psikomotor) Setelah Mendapatkan Siklus II Dengan Pendekatan

Bermain.

Kondisi partisipasi latihan dasar kebugaran jasmani siswa

kelas V SD Negeri Delingan 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012 setelah

diberikan tindakan II melalui pendekatan jasmani disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.17. Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor) Setelah

Mendapatkan Siklus II Melalui Pendekatan Bermain Pertemuan

Pertama)

No Aspek

Kondisi Awal

Kriteria Prosentase

Jumlah

Anak

1 Partisipasi Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani

75% 24 Tuntas

25% 8 Belum Tuntas

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 4.18. Partisipasi Latihan Dasar Kebugaran Jasmani (Psikomotor) Setelah

Mendapatkan Siklus II Melalui Pendekatan Bermain (Pertemuan

Kedua)

No Aspek Kondisi Awal

Kriteria Prosentase Jumlah Anak

1 Partisipasi Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani

84,37% 27 Tuntas

15,63% 5 BT

Berdasarkan tabel diatas, partisipasi siswa dalam

pembelajaran latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD

Negeri Delingan II Tahun Pelajaran 2011/2012 pada akhir siklus II

mengalami peningkatan dibanding kondisi akhir siklus I. Pada

pertemuan pertama sejumlah 24 siswa atau 75% sudah kategori tuntas

sedangkan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 27 siswa atau

84,37%. Melihat prosentase ketuntasan maka pada siklus II sudah

mencapai target capaian sebesar 78%.

d. Hasil Belajar Siswa (Psikomotor, Koqnitif dan Afektif) Dalam

Pembelajaran Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah Mendapatkan

Tindakan II Dengan Pendekatan Bermain.

Hasil belajar latihan dasar kebugaran jasmani merupakan

gabungan dari ranah afektif, koqnitif dan psikomotor. Kondisi hasil

belajar siswa dalam pembelajaran latihan dasar kebugaran jasmani

siswa kelas V SD Negeri Delingan 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

setelah diberikan siklus II pendekatan bermain disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.19. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus II Dengan Pendekatan Bermain (Pertemuan

Pertama)

Penilaian Kondisi Awal

Prosentase Jumlah anak Kriteria

Hasil Belajar Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani

84,37% 27 Tuntas

15,63% 5 Belum Tuntas

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 4.20. Hasil Belajar Latihan Dasar Kebugaran Jasmani Setelah

Mendapatkan Siklus II Dengan Pendekatan Bermain (Pertemuan

Kedua)

Penilaian Kondisi Awal

Prosentase Jumlah anak Kriteria

Hasil Belajar Latihan Dasar

Kebugaran Jasmani

87,5% 28 Tuntas

12,5% 4 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas pada siklus II setelah diberikan

tindakan maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

meningkat dibanding hasil belajar siklus I. Setelah diberi siklus II

yang semula hanya 71,87% atau 23 siswa yang tuntas meningkat

menjadi 87,5% atau 28 siswa pada akhir siklus II. Melihat prosentase

capaian pada akhir siklus II sebesar 87,5% maka target capaian 78%

pada akhir siklus II sudah tercapai.

3) Tahap Evaluasi (Refleksi) Tindakan II

Hasil analisis data dan diskusi peneliti dengan kolaborator

terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

bermain pada siklus II, telah menunjukan perubahan yang signifikan.

Dari analisis diketahui bahwa tingkat ketuntasan siswa dalam partisipasi

siswa latihan dasar kebugaran jasmani menunjukan 84,37% atau 27

siswa telah tuntas sedangkan 15,63% atau 5 siswa belum tuntas. Hal ini

juga sebanding dengan hasil belajar siswa yaitu 87,5% atau 28 siswa

telah tuntas sisanya 12,5% atau 4 siswa belum tuntas. Hasil ini

menunjukan bahwa pada siklus II tersebut sudah diatas indikator

ketercapaian.

Menurut hasil wawancara dengan guru mengenai metode

pembelajaran menggunakan pendekatan bermain sangat menarik

perhatian siswa. Proses pembelajaran yang terdiri dari berbagai tahap ini

menarik dan dapat meminimalisir sikap siswa yang pasif dan mengurangi

kebosanan siswa dalam belajar. Upaya untuk membuat siswa lebih

berpartisipasi dalam pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengikut

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

sertakan siswa dalam persiapan, proses, dan kelanjutan belajar supaya

lebih terfokus dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Lebih lanjut

guru menuturkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan

bermain, siswa dituntut aktif bekerja sama dan lebih berpartisipaasi

dalam kerja kelompoknya pada saat permainan. Penerapan pembelajaran

menggunakan pendekatan bermain dapat mengaktifkan belajar siswa baik

aktif fisik saat permainan maupun berpartisipasi yang meliputi kegiatan

peningkatan perhatian siswa, untuk mengemukakan pendapat,

keikutsertaan dalam proses pembelajaran, usaha dan motivasi serta

kemandirian siswa lebih meningkat. Keterangan mengenai hasil

wawancara dengan guru dapat dilihat pada Lampiran

Atas dasar ketuntasan tersebut dan melihat hasil yang diperoleh

pada data observasi maka pembelajaran menggunakan pendekatan

bermain yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga

tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

1. Hasil Observasi Afektif Siswa

Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran yang dihasilkan melalui lembar observasi. Hasil observasi

menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran senantiasa mengalami

peningkatan. Sebelum menggunakan pendekatan bermain aktivitas siswa

rendah, kemudian setelah diterapkannya pendekatan bermain pada akhir siklus

I aktivitas siswa naik menjadi sebesar 68,75%. Pada akhir siklus II aktivitas

siswa naik lagi sebesar 12,5% menjadi 81,25%. Pada siklus I siswa mulai

merubah sistem pembelajaran mereka yang semula berpusat pada guru menjadi

pembelajaran aktif yang seluruh kegiatannnya berpusat pada siswa.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Ket. 1 = Pertemuan Pertama

2 = Pertemuan Kedua

90 81,25

80 71,88

70 62,5 68,75

60

50

40

30

20

10

0

1 2 1 2

Siklus I Siklus II

Gambar 4.1. Peningkatan Nilai Rata-rata Afektif Siswa

2. Hasil Observasi Kognitif Siswa

Observasi dilakukan terhadap kognitif siswa dalam kegiatan

pembelajaran yang dihasilkan melalui lembar observasi yang berisi beberapa

pertanyaan. Hasil observasi menunjukkan bahwa kognitif siswa dalam

pembelajaran senantiasa mengalami peningkatan. Sebelum menggunakan

pendekatan bermain aktivitas siswa rendah, kemudian setelah diterapkannya

pendekatan bermain pada akhir siklus I kognitif siswa naik menjadi sebesar

68,75%. Pada akhir siklus II kognitif siswa naik lagi sebesar 9,37% menjadi

78,12%. Sebelum siklus I siswa diberikan copian tentang materi latihan dasar

kebugaran jasmani.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Ket. 1 = Pertemuan Pertama

2 = Pertemuan Kedua

90 78,12 78,12

80 68,75

70 59,37

60

50

40

30

20

10

0

1 2 1 2

Siklus I Siklus II

Gambar 4.2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kognitif Siswa

3. Observasi Partispasi Siswa

Observasi dilakukan terhadap partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran yang dihasilkan melalui lembar observasi. Hasil observasi

menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran senantiasa

mengalami peningkatan. Sebelum menggunakan pendekatan bermain

partisipasi siswa rendah, kemudian setelah diterapkannya pendekatan bermain

pada akhir siklus I partisipasi siswa naik menjadi sebesar 71,87%. Pada akhir

siklus II partisipasi siswa naik lagi sebesar 12,5% menjadi 84,37%. Pada siklus

I siswa mulai merubah sistem pembelajaran mereka yang semula berpusat pada

guru menjadi pembelajaran aktif yang seluruh kegiatannnya berpusat pada

siswa. Siswa juga lebih antusias dalam setiap mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Ket. 1 = Pertemuan Pertama

2 = Pertemuan Kedua

84,37

90

80 71,87 75

70 65,62

60

50

40

30

20

10

0

1 2 1 2

Siklus I Siklus II

Gambar.4.3. Peningkatan Nilai Rata-rata Partisipasi Siswa

4. Observasi Hasil Belajar Siswa

Observasi dilakukan terhadap hasil belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran yang dihasilkan melalui lembar observasi yang menjumlahkan

nilai dari afektif, kognitif dan psikomotor. Hasil observasi menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa dalam pembelajaran senantiasa mengalami peningkatan.

Sebelum menggunakan pendekatan bermain hasil belajar siswa rendah,

kemudian setelah diterapkannya pendekatan bermain pada akhir siklus I hasil

belajar naik menjadi sebesar 75%. Pada akhir siklus II partisipasi siswa naik

lagi sebesar 9,37% menjadi 84,37%..

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Ket. 1 = Pertemuan Pertama

2 = Pertemuan Kedua

87,5

90 84,37

80 75

70 62,5

60

50

40

30

20

10

0

1 2 1 2

Siklus I Siklus II

Gambar 4.4. Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V

SD Negeri Delingan 2 tahun pelajaran 2011/2012, analisis data yang telah

dilakukan, dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, maka

diperoleh simpulan bahwa:

Penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan partisipasi siswa

dalam latihan dasar kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri Delingan 2 tahun

pelajaran 2011/2012. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan

hasil belajar siswa meningkat dan partisipasi siswa meningkat dari 28,12% pada

kondisi awal menjadi 75% pada siklus I dan meningkat 87,5% pada akhir siklus

II.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran bahwa keberhasilan proses

pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain

dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan.

Faktor dari pihak guru antara lain kemampuan guru dalam mengembangkan dan

menyampaikan materi, mengelola kelas, serta menggunakan metode yang tepat

dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari faktor siswa yaitu minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media

pembelajaran yang menarik dapat juga membantu motivasi siswa belajar siswa

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Faktor-faktor tersebut saling

mendukung satu sama lain, sehingga harus diupayakan dengan maksimal agar

semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru dan siswa dalam proses

pembelajaran yang berlangsung. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik

dalam menyampaikan materi dan mengelola kelas serta didukung oleh metode dan

sarana dan prasarana yang sesuai, maka guru dapat dengan mudah menyampaikan

materi dengan baik. Materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh siswa

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam

proses pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

dengan lancar, kondusif, efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

pendekatan bermain dalam pembelajaran latihan dasar kebugaran jasmani dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai

suatu pertimbangan bagi guru penjasorkes yang ingin menerapkan pendekatan

bermain di dalam pembelajaran. Bagi guru penjasorkes, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran

penjasorkes khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar latihan

dasar kebugaran jasmani, serta sebagai referensi dalam melaksanakan

pembelajaran yang menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus

persepsi siswa mengenai pembelajaran penjasorkes yang pada awalnya

membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

Dengan diterapkannya model pembelajaran dengan pendekatan bermain

untuk peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran latihan dasar kebugaran

jasmani, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses

pembelajaran penjasorkes. Pembelajaran penjasorkes yang pada awalnya

dianggap membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan bagi siswa. Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan

deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat

diatasi pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan,

kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Dari hasil refleksi

dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas dan hasil belajar siswa.

C. Saran

1. Bagi Guru Penjasorkes SD Negeri Delingan 2 Karanganyar

a) Dalam proses pembelajaran guru seharusnya memperhatikan kondisi

dan respon dari siswa, serta menggunakan metode mengajar yang

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

bervariasi. Dengan demikian akan meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa.

b) Hendaknya pembelajaran dengan penerapan pendekatan bermain dapat

dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran latihan dasar

kebugaran jasmani di sekolah tersebut.

c) Bagi guru yang belum menerapkan model pembelajaran dengan

pendekatan bermain hendaknya mencoba teknik tersebut dalam

pembelajaran penjasorkes sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk

meningkatkan hasil belajar anak didiknya

.

2. Bagi Siswa SD Negeri Delingan 2 Karanganyar

a) Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan metode

pembelajaran apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan

kesadaran sendiri untuk mengikuti arahan yang diberikan guru.

b) Siswa perlu meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan

berbagai metode belajarnya yang sekaligus bisa menjadi sarana

memperluas pengetahuan dan wawasannya. Belajar secara mandiri,

mengerjakan tugas-tugas dari guru untuk berlatih mempraktikkan

teknik dan gerakan yang ada dalam materi pelajaran penjasorkes.