61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN METODE GLOBAL DENGAN KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh : SUHARJO X5107633 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

  • Upload
    vuque

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN METODE GLOBAL DENGAN KARTU KATA BERGAMBAR

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SLB NEGERI

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Oleh :

SUHARJO

X5107633

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN METODE GLOBAL DENGAN KARTU KATA BERGAMBAR

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SLB NEGERI

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009”

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Ilmu Pendidikan

Oleh :

SUHARJO

X5107633

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd

NIP. 19490215 197603 2 001 NIP. 19460410 198003 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Selasa

Tanggal : 5 Oktober 2010

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. A. Salim Choiri, M.Kes. …………………………..

Sekretaris : Drs. Maryadi, M.Ag. …………………………..

Anggota I : Dra. Munzayanah .…………………………..

Anggota II : Drs. R. Djatun, M.Pd. …………………………..

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 1960 0727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

SUHARJO. PENERAPAN METODE GLOBAL DENGAN KARTU KATA

BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

PERMULAAN PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SLB

NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009”. Skripsi. Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Surakarta,

2009.

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan meningkatkan kemampuan

membaca permulaan melalui penerapan metode global dengan kartu kata

bergambar pada anak tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta tahun

ajaran 2008/ 2009.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek yang

memperoleh perlakuan dalam penelitian ini ialah siswa tuna grahita ringan kelas

V SLB Negeri Surakarta yang berjumlah 5 orang anak. Variabel bebas dalam

penelitian tindakan kelas ini penerapan metode global dengan kartu kata

bergambar. Sedangkan variabel terikatnya ialah kemampuan membaca permulaan

siswa. Teknik pengumpulan data dengan tes dan obesrvasi, yang diterapkan dalam

prasiklus, siklus I dan siklus II.

Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa penerapan metode global dengan kartu kata bergambar dapat

meningkatkan kemampuan membaca siswa tuna grahita ringan kelas V SLB

Negeri Surakarta tahun ajaran 2008/2009.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

SUHARJO. APPLICATION OF GLOBAL METHOD BY PICTURED WORD

CARD TO INCREASE THE ABILITY OF READING REGINVERS ON LIGHT

MENTALLY RETARDED CLASS V SLB NEGERI SURAKARTA IN THE

SCHOOL YEAR 2008/2009. Thesis, Surakarta: The Faculty of Teacher Training

and Science Education, Sebelas Maret University, 2010.

The aim of this classroom action research is to know the role of

application of global method by pictured work card to increase the ability of

reading beginners on light mentally retarded class V SLB Negeri Surakarta in the

school year 2008/2009.

This study uses classroom action research. The subject that gets treatment

in this study is 5 light mentally retarded class V SLB Negeri Surakarta that

consists of 5 students. The free variable in this classroom action research is

application of global method by pictured word card. Where as the restricted

variable is the ability of reading beginners.

The techniques of collecting data in this study ara test and observation,

that applied in the pre cycle, cycle I, and cycle II.

The result of the classroom action research that application of global

method by pictured word card can increase the reading ability of light mentally

retarded class V SLB Negeri Surakarta in the school year 2008/2009.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Bacalah jika kamu ingin paham, cobalah agar kamu bisa”

(Penulis)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Almarhum dan almarhunah Bapak Ibu R. Soemardi

Dirjosaroyo atas segala pengorbanan yang telah mereka

berikan.

Bapak ibu mertua tercinta

Istriku tercinta atas semua dukungan, pengertian dan

kesetiannya.

Kedua anakku tercinta, terima kasih atas dukungan dan

semangat yang diberikan

Teman-teman sejawat program penyetaraan S1 PLB

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam penulisan skripsi ini, banyak hambatan dan kesulitan yang penulis

alami demi terselesaikannya penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan serta

dukungan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang terbesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang telah memberikan bantuan yang sangat berarti kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd.

3. Ketua Pogram Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta Bapak Drs. A. Salim Choiri, M. Kes.

4. Ibu Dra. Munzayanah selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dalam menyusun skripsi.

5. Bapak Drs. R. Djatun, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dalam menyusun skripsi.

6. Bapak H. Sukamto, SE selaku Kepala SLB Negeri Surakarta yang telah

memberikan izin penulis untuk dapat melaksanakan penelitian di Sekolah

yang dipimpinnya.

7. Ibu dan bapak tercinta yang selalu mendo’akan saya dalam setiap do’anya.

8. Teman-teman mahasiswa program studi Pendidikan Luar Biasa Universitas

Sebelas Maret tahun 2008/2009.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini, oleh karena

itu saran dan kritik yang membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

skripsi ini penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat sekali bagi penulis

pada khususnya dan para pembaca pada umumnya serta bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Surakarta, September 2010

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……………………………………………………………………

PENGAJUAN …………………………………………………………….

PERSETUJUAN…………………………………………………………..

PENGESAHAN …………………………………………………………..

ABSTRAK ………………………………………………………………..

ABSTRACT ...............................................................................................

MOTTO …………………………………………………………………..

PERSEMBAHAN ………………………………………………………...

KATA PENGANTAR ……………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..

DAFTAR TABEL ………………………………………………………...

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..

DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………...

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 4

1. Anak Tuna Grahita Ringan ............................................................

a. Pengertian Anak Tuna Grahita Ringan .....................................

b. Penyebab Anak Tuna Grahita ………………………………...

c. Karakteristik Anak Tuna Grahita Ringan .................................

d. Proses Pembelajaran Bagi Anak Tuna Grahita...........................

2. Media Kartu Bergambar ................................................................

a. Pengertian Media Kartu Bergambar ........................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiii

xiv

xv

xvi

1

1

3

3

3

3

4

5

5

6

8

9

10

10

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

b. Kelebihan dan Kekurangan Media Kartu Bergambar ...........

c. Pentingnya Media atau Alat Peraga dalam Proses

Pembelajaran ............................................. ............................

3. Pembelajaran Membaca Permulaan Dengan Metode Global ……..

a. Pengertian Membaca Permulaan ……………………………

b. Proses Penerapan Membaca Permulaan ……………………...

c. Metode Mengajar Membaca Permulaan

d. Langkah-langkah Penerapan Metode Global

B. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 11

C. Perumusan Hipotesis .................................................................................... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................

A. Tempat Dan Waktu Penelitian…………………………………………

B. Subjek Penelitian ……………………………………………………

C. Data Dan Sumber Data ………………………………………………

D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….

E. Teknik Analisis Data …………………………………………………

F. Indikator Kinerja ……………………………………………………

G. Prosedur Penelitian …………………………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………………

A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………............

B. Hasil Penelitian…………………………………………................

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………..

BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………...............................

A. Simpulan ………………………………………………………….

B. Saran ………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

LAMPIRAN ……………………………………………………………….

11

13

14

16

16

17

19

21

22

22

23

23

24

24

24

27

28

28

30

30

34

40

43

43

43

45

47

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……………………………

Tabel 2. Daftar Nilai Bahasa Indonesia Semester I ………………...

Tabel.3. Nilai Kemampuan Membaca Siklus Pertama .....................

Tabel 4. Nilai Partisipasi Aktis Siswa Siklus Pertama .......................

Tabel 5. Profil Hasil Keberhasilan Penelitian Siklus Pertama ..........

Tabel 6. Nilai Kemampuan Membaca Siklus Kedua .........................

Tabel 7. Nilai Partisipasi Aktis Siswa Siklus Kedua .........................

Tabel 8. Profil Hasil Keberhasilan Penelitian Siklus Kedua ............

23

35

35

36

37

38

38

39

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 1. Kerangka Pemikiran ………………………………....

22

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Nilai Kemampuan Membaca Siswa Siklus Pertama ................

Grafik 2. Prosentase Hasil Keberhasilan Penelitian Siklus Pertama .......

Grafik 3. Grafik Nilai Kemampuan Membaca dan Partisipasi Aktif

Siswa Siklus Kedua ................................................................

Grafik 4. Prosentase Hasil Keberhasilan Penelitian Siklus Kedua ........

36

37

39

40

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.....................................

Lampiran 2. Media Kartu Kata Bergambar Dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Metode Gobal

..............................................................................................

Lampiran 3. Penyusunan Instrumen Tes Kemampuan Membaca

Permulaan (Metode Global) ...............................................

Lampiran 4. Tabulasi Instrumen Tes Kemampuan Membaca Permulaan

.............................................................................................

Lampiran 5. Instrumen Observasi Partisipasi Anak dalam Pembelajaran

Membaca Permulaan Metode Global dengan media kartu

kata bergambar....................................................................

Lampiran 6. Hasil Penelitian Tindakan Kelas “Penerapan Metode

Global dengan Kartu Kata Bergambar dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan”Siklus I

……………………………………………………………

47

48

49

50

52

53

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

To analyze the data this study uses descriptive qualitative analysis

technique. The result of this study shows: 1) From the data of pre cycle result the

value of reading ability is 48. 2) From the data of this action result in the cycle I

this average value of reading ability is 52. 3) From the data of action result in the

cycle II the average value of reading ability is 83. the result of the classroom

action research expresses that there is an increase of the student’s reading ability

in earch cycle and the result has fulfilled the indicator of success that has been

fixed before. So it can be concluded that application of global method by pictured

word card can increase the reading ability of light mentally retarded class V SLB

Negeri Surakarta in the school year 2008/2009.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenis

jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan

tinggi memegang peranan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Namun dalam kenyataannya pengajaran Bahasa Indonesia di jenjang pendidikan

dasar, khususnya dalam pembelajaran membaca di kelas hasilnya masih kurang

optimal. Hal tersebut juga terjadi pada hasil pembelajaran Bahasa Indonesia siswa

kelas V tuna grahita ringan di SLB Negeri Surakarta, nilainya rendah di bawah

rata-rata ketuntasan belajar (daftar nilai kelas V), bahkan sudah berada di kelas V

pun masih banyak anak yang tidak dapat membaca. Oleh sebab itu, guru kelas V

memegang peranan penting dalam bidang pengajaran Bahasa Indonesia

khususnya membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak

dini maka anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan

membaca menjadi dasar yang utama tidak saja bagi pengajaran Bahasa Indonesia

sendiri, akan tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain. “Dengan

mendapatkan pengajaran membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang

bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan

emosinya” (Depdikbud, 1996: 2). Mengingat pentingnya peranan membaca

tersebut bagi perkembangan siswa maka cara guru mengajar membaca haruslah

memilih metode yang tepat dan benar sehingga mudah dipahami anak yang

mungkin selama ini cara-cara penyampaian guru kurang tepat. Dalam pengajaran

baik metode maupun strategi pendekatan hasil yang diperoleh siswa kelas V

relatif rendah serta anak kurang berminat dalam pengajaran Bahasa Indonesia.

Dari berbagai permasalahan di atas maka layanan bimbingan dirasakan amat

berperan dalam membantu proses dan pencapaian tujuan pendidikan secara

bertahap diantaranya pendidikan peran guru. Di sini peneliti akan membahas dan

menguraikan mengenai cara memberikan bimbingan belajar membaca permulaan

dengan ”metode global” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Membaca merupakan salah satu ketrampilan yang berkaitan erat dengan

ketrampilan dasar manusia yaitu bahasa. Dengan membaca memungkinkan

1

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

manusia dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Keterampilan

membaca adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia termasuk bagi

anak tuna grahita. Dengan ketrampilan membaca yang dimilikinya anak tuna

grahita dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan juga sebagai dasar untuk

menguasai berbagai bidang studi.

Tahapan pelajaran membaca bagi anak tuna grahita ringan dimulai dengan

membaca permulaan. Pada tahap membaca permulaan siswa dimulai

diperkenalkan dengan berbagai simbol huruf, mulai dari simbol huru /a/ sampai

dengan huruf /z/. Caranya bergantung teknik pendekatan yang digunakan guru,

yaitu dapat dimulai dari pengolahan kata dari sebagian untuk seluruh atau

kemudian dicerai menjadi bagian-bagian huruf yang terkecil.

Ketatabahasaan intelegensi anak tuna grahita sangat berpengaruh dalam

proses pembelajaran membaca permulaan bagi anak tersebut. Maka dari itu,

dalam pelajaran membaca permulaan bagi anak tuna grahita dibutuhkan metode

yang tepat agar dapat mengasah ketrampilan anak dalam membaca. Salah satu

metode yang dikembangkan yaitu metode global. Di dalam metode ini anak akan

membaca kalimat secara utuh.

Di dalam penerapan metode global untuk meningkatkan kemampuan

membaca permulaan anak tuna grahita akan ditemukan masalah/hambatan yang

harus dipecahkan oleh guru agar pelajaran membaca tetap berjalan optimal dan

berhasil. Di dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis telah mengindentifikasi

masalah mendasar yang terjadi di kelas V SLB Negeri Surakarta yaitu:

1. Penerapan metode global dalam membaca permulaan di kelas V SLB Negeri

Surakarta mengalami hambatan berupa: anak-anak ragu-ragu dalam membaca,

anak sulit membedakan huruf, siswa tidak mengetahui makna kata atau

kalimat yang dibacakan.

2. Hambatan yang dialami oleh anak tuna grahita tersebut akan mempersulit dan

memperlambat kemampuan membacanya.

3. Untuk mengatasinya dibutuhkan strategi (metode) dan media yang tepat dalam

penerapan metode global untuk pembelajaran membaca permulaan anak tuna

grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta.

Untuk mengatasi hambatan yang dialami anak, maka penulis berusaha

menerapkan penggunaan media yang tepat agar mempermudah penerapan metode

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

global untuk membaca permulaan anak tuna grahita. Media yang dipilih yaitu

media kartu kata bergambar. Dengan media kartu kata bergambar diharapkan

dapat mempermudah penerapan “metode global” membaca permulaan bagi anak

tuna grahita.

Dengan berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis berusaha

mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah penelitian tindakan kelas

dengan judul: “Penerapan Metode Global dengan Kartu Kata Bergambar dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tuna Grahita

Ringan Kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 2008/2009.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan permasalahan pokok yang terdapat di kelas V SLB

Negeri Surakarta dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut,

“Apakah penerapan metode global dengan kartu kata bergambar dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tuna grahita V SLB Negeri

Surakarta ?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

membaca permulaan melalui metode global dengan kartu kata bergambar pada

anak tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah penulis melaksanakan PTK

ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dengan penerapan metode global kartu kata bergambar dapat meningkatkan

kemampuan membaca permulaan anak tuna grahita ringan kelas V SLB

Negeri Surakarta.

2. Manfaat Praktis

Secara khusus penelitian ini akan bermanfaat sebagai berikut:

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

a. Meningkatkan perhatian, minat dan rasa senang siswa tunagrahita ringan

dalam proses pembelajaran membaca.

b. Mempermudah anak tunagrahita ringan dalam menyerap materi

pembelajaran membaca.

c. Mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran membaca.

d. Memudahkan bagi guru dalam memfasilitasi para siswa tunagrahita ringan

dalam pembelajaran membaca.

e. Mendorong guru-guru untuk lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran

membaca bagi anak tuna grahita.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Anak Tuna Grahita Ringan

a. Pengertian Anak Tuna Grahita Ringan

Anak tuna grahita ringan disebut juga anak tuna grahita mampu didik,

anak debil, moron, semi dependent atau bisa juga disebut dengan marginally

retarded. Istilah tersebut pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama,

hanya saja dalam penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan sudut

pandang dari ahli yang bersangkutan. Dalam dunia pendidikan istilah yang

sering digunakan adalah tuna grahita ringan. Di bawah ini akan dikemukakan

pendapat beberapa ahli mengenai pengertian anak tuna grahita ringan. Menurut

Munzayanah (2000: 22), anak tuna grahita ringan adalah:

Mereka yang masih mampu mempunyai kemungkinan untuk

memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis dan

menghitung pada suatu tingkat tertentu di sekolah khusus. Biasanya

untuk kelompok ini dapat mencapai tingkat tertentu, setingkat dengan

kelas IV Sekolah Dasar, serta dapat mempelajari ketrampilan-

ketrampilan yang sederhana.

Menurut The New American Webster dalam Moh. Amin ( 1995: 37)

dijelaskan bahwa, ” Moron (debile) is a person whose mentality does not

develop beyond the 12 years old level. Maksud dari kalimat tersebut yaitu, tuna

grahita ringan adalah seorang anak yang memiliki kecerdasan mental paling

tinggi sama dengan anak normal usia 12 tahun”.

Menurut Usa Sutisna (1984:54) yang dimaksud dengan anak tuna

grahita ringan adalah “Anak yang mempunyai intelegensi setingkat lebih

rendah dibandingkan dengan anak lamban belajar, IQ berkisar antara 50/55 –

70/75 yang masih mampu mengikuti pendidikan sekolah khusus.

Sedangkan menurut J.B. Suparlan (1983: 30) menyatakan bahwa

“Anak tuna grahita ringan adalah anak yang masih dapat dididik tentang tugas-

tugas dalam bidang sosial dan intelektual sampai batas-batas tertentu”.

5

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Menurut Dr. Lelly Resna, Sp. KJ. (Psikiater di RSJP Bandung) dan

Drs. A.G. Sundjaya, M. Pd. (Dosen JPTB-FPTK UPI) retardasi mental ringan

adalah keadaan di mana seorang anak agak terlambat dalam belajar bahasa tapi

sebagian besar dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari, bercakap-cakap,

dan diwawancarai; dapat mandiri (makan, mandi, berpakaian, buang air besar,

dan buang air kecil) dan terampil dalam pekerjaan rumah tangga. Namun,

biasanya mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah, misalnya

dalam membaca dan menulis, ini sering disebabkan oleh kekurangan kronik

stimulasi intelektual. (http: //pikiran rakyat/cyber media/edisi 2002)

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat ditegaskan bahwa

anak tuna grahita ringan adalah anak yang mempunyai intelektual di bawah

rata-rata, memiliki IQ 50/55 – 70/75 yang setingkat lebih rendah dibandingkan

dengan anak lambat belajar, kemampuan berpikirnya rendah, perhatian dan

ingatannya lemah, tetapi masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan

dalam bidang akademis yang sederhana seperti membaca, menulis dan

menghitung. Selain itu mereka masih dapat bersosialisasi dengan lingkungan

dan bila dilatih dapat memiliki ketrampilan tertentu yang dapat dijadikan bekal

hidup bagi dirinya setelah dewasa.

b. Penyebab Anak Tuna Grahita

Menurut Yannet dalam buku Gangguan Psikiatrik pada Anak Dengan

Retardasi Mental oleh Triman Prasadio dalam Munzayanah (2000: 14-15),

bahwa penyebab retardasi mental digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu

1) Kelompok Biomedik yaitu meliputi:

a) Prenatal, dapat terjadi karena

(1) Infeksi pada ibu pada waktu mengandung

(2) Gangguan metabolisme

(3) Iradiasi sewaktu umur kehamilan antara 2-6 minggu

(4) Kelainan kromosom

(5) Malnutrisi

b) Natal, antara lain berupa

(1) Anaksia

(2) Asphysia

(3) Prematuritas dan postmasturitas

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

(4) Kerusakan otak

c) Pos natal, dapat terjadi karena

(1) Malnutrisi

(2) Infeksi : meningitis dan encephalis

(3) Trauma

2) Kelompok Sosio Cultural : psikologi atau lingkungan

Kelompok etiologi ini dipengaruhi oleh proses psikososial dalam keluarga.

Dalam hal ini ada tiga macam teori yaitu:

a) Teori Stimulasi

Pada umumnya penderita retardasi mental yang tergolong ringan,

disebabkan kekurangan rangsang atau kesempatan dari keluarga.

b) Teori gangguan

Kegagalan keluarga dalam memberikan proteksi yang cukup terhadap

stress pada masa kanak-kanak, sehingga mengakibatkan gangguan pada

proses mental.

c) Teori Keturunan

Teori ini mengemukakan bahwa hubungan antara orang tua dan anak

sangat lemah akan mengalami disorganisasi, sehingga apabila anak

mengalami stress akan bereaksi dengan cara yang bermacam-macam

untuk dapat menyesuaikan diri. Atau dengan kata lain “Security System”

sangat lemah di dalam keluarga.

Menurut Tredgold dalam Munzayanah (2000:15) klasifikasi penyebab

tuna grahita dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Primary Amentia

Artinya kelompok retardasi mental yang disebabkan karena faktor

keturunan.

2) Secondery Amentia

Artinya kelompok retardasi mental yang disebabkan karena faktor eksternal

atau sesudah lahir

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat

kita ambil kesimpulan bahwa banyak faktor-faktor penyebab yang dapat

mengakibatkan terjadinya ketunaan pada anak, yaitu faktor keturunan, faktor

makanan dan minuman serta faktor lingkungan. Dalam hal ini faktor-faktor

tersebut dapat mempengaruhi terjadinya ketunagrahitaan baik pada saat

prenatal, natal maupun pasca natal.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c. Karakteristik Anak Tuna Grahita Ringan

Kondisi fisik anak tuna grahita ringan tidak berbeda dengan anak

normal pada umumnya, yang membedakan dengan anak normal ialah

kemampuan psikisnya. Dan anak tuna grahita ringan memiliki karakteristik

yang khusus dibandingkan dengan anak normal. Menurut Moh. Amin (1995:

37) karakteristik anak tuna grahita ringan meliputi kelancaran berbicara

meskipun kurang perbendaharaan katanya, mengalami kesukaran berpikir

abstrak, tetapi masih bisa mengikuti pelajaran akademik baik di sekolah biasa

maupun di sekolah khusus.

Menurut Munzayanah (2000: 23) ciri-ciri/karakteristik anak tuna

grahita ringan adalah sebagai berikut :

1) Dapat dilatih tentang tugas-tugas yang ringan.

2) Mempunyai kemampuan yang terbatas dalam bidang intelektual sehingga

hanya mampu dilatih untuk membaca, menulis dan menghitung pada batas-

batas tertentu.

3) Dapat dilatih untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang rutin maupun

ketrampilan.

4) Mengalami kelainan bicara atau speech defect, sehingga sulit untuk diajak

berkomunikasi.

5) Mengalami gangguan dalam bersosialisasi.

6) Peka terhadap penyakit.

Karakteristik anak tunagrahita menurut Brown et al, 1991; Wolery &

Haring, 1994 pada Exceptional Children, fifth edition, p.485-486, 1996 adalah

sebagai berikut:

1) Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru, mempunyai kesulitan dalam

mempelajari pengetahuan abstrak atau yang berkaitan, dan selalu cepat lupa

apa yang dia pelajari tanpa latihan yang terus menerus.

2) Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru.

3) Anak tunagrahta ringan dapat bermain bersama dengan anak regular.

(www.ditplb.or.id, diakses 13 Februari 2009)

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa secara umum anak tuna grahita ringan mempunyai

karakteristik sebagai berikut:

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1) Kondisi fisik anak tuna grahita ringan meliputi : bentuk kepala, mata,

hidung dan bentuk tubuh tidak jauh berbeda dengan anak normal

umumnya.

2) Kondisi psikis anak tuna grahita ringan meliputi : kemampuan berpikir

rendah, perhatian dan ingatannya lemah, sehingga mengalami kesulitan

untuk mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan fungsi mental dan

intelektualnya, anak menjadi pelupa, cepat bosan, sulit konsentrasi dan

sifatnya yang kekanak-kanakan.

3) Kondisi sosial anak tuna grahita ringan tidak dapat atau kurang dapat

bersosialisasi dengan baik dalam lingkungannya.

Ditinjau dari segi perkembangan ciri-ciri fisik dan psikis tersebut

menjadi hambatan bagi anak dalam meningkatkan kemampuan membaca

materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

d. Proses Pembelajaran Bagi Anak Tunagrahita

Sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita sebagaimana telah

dibahas di atas maka dalam proses pembelajarannya pun harus disesuaikan

dengan keberadaan anak tunagrahita. Yang dimaksud dengan karakteristik di

sini adalah sebagai aspek atau kualitas masing-masing siswa. Aspek tersebut

dapat berupa bakat, motivasi, prilaku, kebiasaan, kemampuan, status sosial, dan

sebagainya (Depdiknas: 2007: 65).

”Proses pembelajaran pada intinya adalah pemberian layanan kepada

setiap individu siswa agar mereka berkembang secara maksimal sesuai dengan

potensi yang mereka miliki” (Depdiknas, 2002: 66). Menelaah pengertian

proses pembelajaran yang dikemukakan tersebut telah sejalan dengan

paradigma baru dalam proses pembelajaran, yakni harus berpusat pada siswa.

Dengan demikian segala tindakan yang dilakukan dan berbagai kriteria yang

ditentukan merupakan hasil pertimbangan terhadap siswa yang dilayani.

Dengan demikian proses pembelajaran bagi anak tunagrahita harus

dikemas sedemikian rupa sehingga siswa yang memiliki kecerdasan rendah,

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

motivasi belajar rendah, dan prilaku yang kekanak-kanakan walaupun usianya

sudah dewasa dapat terdorong dan tetap mau mengikuti pembelajaran dengan

perasaan senang.

2. Media Kartu Bergambar

a. Pengertian Media Kartu Bergambar

Media kartu kata bergambar atau flash cards menurut House

(1997:54) berukuran 1 2 x 8 cm, sangat bagus dan ukuran dapat diatur. Begitu

pula Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001:30) mengatakan bahwa "Flash

cards berisi kata-kata, gambar atau kombinasinya dan dapat digunakan untuk

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam mata pelajaran bahasa".

Metode ini dikembangkan oleh Glenn Doman yang lulus dari

Universitas Pennsylvania tahun 1940 jurusan physical therapy. Pada

awalnya metode ini digunakan untuk memberikan pengajaran membaca

(maupun tematik) kepada anak-anak yang mengalami cedera otak. Dengan

metode ini ternyata anak-anak tersebut bahkan menunjukkan kemampuan

lebih dibandingkan anak-anak normal. Glenn Doman bersama putrinya

Jannet Doman akhirnya mendedikasikan waktunya untuk membantu para

balita untuk mencerdaskan otak sejak dini.

(http://lintangkusumaning.blog5Pot.com/2009/02/mengajar-balita-membaca-

dengan-homemade.html, diakses 5 Februari 2009)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media kartu bergambar

adalah kartu yang berukuran 12 x 8 cm yang berisi kata, gambar atau

kombinasinya. Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lembaran kertas

karton yang berukuran 1 2 X 8 cm, setiap lembaran kartu tersebut berisi

gambar-gambar, baik yang dibuat sendiri maupun mengambil kartu

bergambar yang telah ada. Pada bagian bawah setiap gambar diberi

keterangan yang berupa kosakata bahasa Indonesia.

Flashcard adalah alat bantu untuk anak agar bisa belajar membaca.

Flashcard sendiri terdiri dari lembaran-lembaran kertas putih berbentuk

persegi panjang dan di atasnya bertuliskan macam-macam kata mulai dari

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

nama binatang, benda-benda di sekitar kita dan sebagainya. Metodenya

sendiri yaitu dengan ditunjukkan kartu-kartu tersebut di hadapan si balita

sambil kita menyebutkan kata yang tertera di kartu tersebut.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media kartu bergambar

adalah kartu yang berukuran 12 x 8 cm yang berisi kata, gambar atau

kombinasinya. Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lembaran kertas

karton yang berukuran 1 2 X 8 cm, setiap lembaran kartu tersebut berisi

gambar-gambar, baik yang dibuat sendiri maupun mengambil kartu

bergambar yang telah ada. Pada bagian bawah setiap gambar diberi

keterangan yang berupa kosakata bahasa Indonesia.

b. Kelebihan dan Kekurangan Media Kartu Bergambar

Dalam pembelajaran menerapkan media kartu bergambar, terdapat

beberapa kelebihan dan kekurangannnya. Berdasarkan beberapa literatur

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kelebihan penggunaan media kartu bergambar menurut Arief S. Sadiman,

dkk (2006: 29) adalah sebagai berikut:

1) Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah

dibandingkan dengan media verbal semata.

2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda,

objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, tetapi gambar dapat selalu

dibawa kemana-mana.

3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4) Dapat memperjelas suatu masalah, dalain bidang apa saja dan uriluk

tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah/membetulkan

kesalahpahaman.

5) Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa

memerlukan peralatan khusus.

Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001:29) media kartu

bergambar sebagai media visual mempunyai kelebihan:

1) Umumnya murah harganya

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Mudah didapat

3) Mudah digunakannya

4) Dapat memperjelas suatu masalah

5) Lebih realistis

6) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan

7) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kelebihan media

kartu bergambar jika dibandingkan dengan media pembelajaran yang lain

adalah harganya murah, mudah digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar, mudah untuk mendapatkannya serta dapat digunakan untuk

mengatasi keterbatasan indera pengamatan.

Kelemahan media kartu bergambar menurut Arief S. Sadiman, dkk

(2006:31) adalah sebagai berikut:

1) Kartu bergambar hanya menekankan persepsi indera mata.

2) Kartu bergambar kurang efektif jika menerangkan gambar yang terlalu

kompleks.

3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Menurut Latuhem (1988:42) keterbatasan dari media kartu

bergambar adalah sebagai berikut :

1) Untuk memperbesar kartu bergambar memerlukan suatu proses dan

memerlukan biaya yang cukup besar.

2) Pada umumnya hanya dua dimensi yang nampak pada suatu kartu

gambar, sedangkan dimensi yang Jainnya tidak jelas.

3) Tidak dapat memperlihatkan suatu pola gerakan secara utuh untuk suatu

gambar, kecuali jika menampilkan sejumlah gambar dalam suatu urutan

peristiwa pada pola gerak terlentu.

4) Tanggapan bisa berbeda terhadap gambar yang sama.

Adanya kekurangan media gambar ini, maka cara untuk mengurangi

kelemahan media kartu bergambar antara lain:

1) Gunakan kartu bergambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan siswa (isi, ukuran, dan warna).

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2) Saat memegang atau memperlihatkan kartu bergambar, usahakan agar

kartu bergambar tersebut jangan sampai bergerak.

3) Hindari penggunaan kartu bergambar dalam jumlah dan jenis yang

terlampau banyak; sebab hal ini cenderung membingungkan siswa.

Kecuali jika ingin membandingkan beberapa kartu bergambar, maka

perlihatkanlah kartu bergambar itu satu persatu agar perhatian siswa

hanya tertuju pada kartu bergambar yang sedang diamati.

4) Arahkan perhatian siswa pada sebuah kartu bergambar, kemudian

ajukan beberapa pertanyaan langsung sehubungan dengan kartu

bergambar tersebut.

5) Jika ingin memperlihatkan kartu bergambar pada siswa tanpa

pengawasan secara khusus dari guru, usahakan agar ada keterangan

tertulis pada bagian bawah dari kartu bergambar tersebut. Keterangan

tersebut harus singkat tetapi jelas (tidak membuat siswa bingung dan

bertanya-tanya pada dirinya sendiri atau pada orang lain).

6) Adalah lebih baik jika guru menulis penanyaan-pertanyaan dan

jawabannya di samping kartu bergambar tersebut, tetapi tutupilah

jawabannya dengan kertas.Biarkan setiap siswa menguji sendiri

kebenaran. (Latuheru, 1988:43)

Menurut Amir Hamzah Sulaiman (1988:29) bahwa penggunaan

media kartu bergambar dalam pembelajaran harus memperhatikan:

1) Gambar harus bagus, menarik, jelas dan mudah dimengerti.

2) Apa yang digambar harus cukup penting dan cocok untuk hal yang

sering dipelajari.

3) Gambar harus benar artinya dapat menggambarkan situasi yang serupa

jika dilihat pada keadaan yang sebenarnya.

4) Gambar memiliki kesederhanaan dalam arti tidak rumit sehingga sulit

dipahami siswa.

5) Gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.

6) Ukuran gambar sesuai dengan kebutuhan.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Dari berbagai kelemahan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara

umum kelemahan kartu bergambar adalah hanya menekankan pada

indera mata, ukurannya sangat terbatas pada kelompok besar, tidak

memperlihatkan suatu pola gerakan yang utuh serta tanggapan siswa dapat

berbeda-beda terhadap kartu gambar yang sama.

c. Pentingnya Media atau Alat Peraga dalam Proses Pembelajaran

Penggunaan media atau alat peraga dalam proses pembelajaran

merupakan unsur yang sangat penting, terlebih dalam pembelajaran bagi anak

tunagrahita. Sangat jelas, inti dari penggunaan media atau alat peraga adalah

untuk meningkatkan mutu pendidikan menuju ke arah yang lebih baik.

Mengenai pentingnya media atau alat peraga dikemukakan oleh Nana

Sudjana (2002 : 43) sebagai beriklut : ”Alat peraga dalam mengajar memegang

peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar

yang efektif.” Lebih lanjut Nana Sudjana (2002: 99-100) mengemukakan

tentang fungsi alat peraga dalam proses pembelajaran sebagai berikut:

1) Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran bukan

merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersendiri

sebagai alat bantu untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.

2) Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan proses pembelajaran.

3) Alat peraga dalam pembelajaran penggunaannya integral dengan

tujuan dan isi pembelajaran.

4) Alat peraga dalam proses pembelajaran bukan sebagai pelengkap.

5) Alat peraga dalam pembelajaran utamanya untuk mempercepat dan

membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan.

6) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu pembelajran.

7) Dengan alat peraga dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk

berfikir, sehingga dapat mengurangi terjadinya verbalisme.

8) Dengan alat peraga dapat menambah minat dan perhatian siswa

untuk belajar.

9) Dengan alat peraga dapat meletakkan dasar untuk perkembangan

belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.

10) Alat peraga memberikan pengalaman yang nyata dan dapat

menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.

11) Alat peraga dapat menumbuhkan pemikiran yang teratur dan

berkesinambungan.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

12) Alat peraga membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu

berkembangnya kemampuan berbahasa.

13) Alat peraga memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan

pengalaman belajar yang lebih sempurna.

Penggunaan media atau alat peraga dalam proses pembelajaran, bagi

anak tunagrahita perlu digarisbawahi selain berfungsi sesuai dengan uraian-

uraian di atas akan lebih penting peranannya dalam upaya menarik minat dan

menumbuhkan rasa senang untuk mau belajar. Tanpa ada ketertarikan dan rasa

senang dalam proses pembelajaran, tentu siswa tunagrahita akan merasa malas,

bersikap apatis, atau berontak, bahkan bisa jadi mogok belajar. Oleh karena

itulah upaya-upaya untuk menarik perhatian siswa dan mengusahakan adanya

rasa senang mutlak harus dilakukan oleh seorang guru. Dalam buku Model

Pembelajaran Pendidikan Khusus (Depdiknas, 2007: 6) dijelaskan bahwa

dalam pembelajaran bagi anak tunagrahita harus memperhatikan daya tarik.

Yakni daya tarik pembelajaran yang dapat diukur dengan mengamati adanya

kecenderungan peserta didik untuk tetap dapat terus belajar. Yang perlu diingat

oleh pendidik dalam mengajar harus memperhatikan PAKEM yakni dapat

menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Berdasarkan pendapat ahli pada uraian-uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media atau alat peraga dalam proses pembelajaran

merupakan suatu hal yang sangat penting guna mencapai suatu tujuan dalam

proses pembelajaran yang dilakukan. Namun demikian sebelum menggunakan

media atau alat peraga dalam proses pembelajaran, guru harus

mempertimbangkan dan dapat memilih alat peraga yang akan digunakan agar

betul-betul relevan dengan materi pembelajaran yang disampaikan.

3. Pembelajaran Membaca Permulaan Dengan Metode Global

a. Pengertian Membaca Permulaan

Membaca merupakan salah satu ketrampilan yang berkaitan erat dengan

keterampilan dasar terpenting dalam berbahasa.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Menurut Tarigan (1994: 7), “Membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata”.

Menurut W.J.S Purwodarminto (1980: 112), „Membaca adalah melihat

sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan mengetahui isinya.”

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1990: 62) membaca adalah:

1) Melihat serta memahami apa yang tertulis

2) Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis

3) Mengucapkan bahan tertulis ke dalam kata-kata

Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan

dalam teori ketrampilan, maksudnya menekankan pada proses penyandian

membaca secara mekanikal. Membaca permulaan yang menjadi acuan adalah

membaca merupakan proses recoding dan decoding (Anderson, 1972: 209).

Membaca merupakan suatu proses yang bersifat fisik dan psikologis. Proses

yang bersifat fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual. Dengan

indera visual, pembaca mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi

serta kombinasinya. Melalui proses recoding, pembaca mengasosiasikan

gambar gambar bunyi beserta kombinasinya itu dengan bunyi-bunyinya.

Dengan proses tersebut, rangkaian tulisan yang dibacanya menjelma menjadi

rangkaian bunyi bahasa dalam kombinasi kata, kelompok kata, dan kalimat

yang bermakna. Di samping itu, pembaca mengamati tanda-tanda baca untuk

mrmbantu memahami maksud baris-baris tulisan. Proses psikologis berupa

kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. Melalui proses decoding,

gambar-gambar bunyi dan kombinasinya diidentifikasi, diuraikan kemudian

diberi makna. Proses ini melibatkan knowledge of the world dalam skemata

yang berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang

tersimpan dalam gudang ingatan (Syafi‟ie, 1999: 7).

Membaca permulaan adalah pengajaran membaca awal yang diberikan

kepada siswa yang belum bisa membaca dengan tujuan agar siswa terampil

membaca serta mengembangkan pengetahuan bahasa dan ketrampilan

berbahasa guna menghadapi kelas berikutnya (Depdikbud, 1995/1996 : 6).

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai

moral, kemampuan bernalar dan kreativitas anak didik (Akhadiah, 1992 : 29).

Berdasarkan pendapat ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

membaca permulaan merupakan suatu proses ketrampilan dan kognitif. Proses

ketrampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-lambang

fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang-

lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau

kalimat.

b. Proses Penerapan Membaca Permulaan

Menurut La Barge dan Samuels (dalam Downing and Leong, 1982:

206) proses membaca permulaan melibatkan tiga komponen, yaitu (a) visual

memory (vm), (b) phonological memory (pm), dan (c) semantic memory (sm).

Lambang-lambang fonem tersebut adalah kata, dan kata dibentuk menjadi

kalimat. Proses pembentukan tersebut terjadi pada ketiganya. Pada tingkat

VM, huruf, kata dan kalimat terlihat sebagai lambang grafis, sedangkan pada

tingkat PM terjadi proses pembunyian lambang. Lambang tersebut juga dalam

bentuk kata, dan kalimat. Proses pada tingkat ini bersumber dari VM dan PM.

Akhirnya pada tingkat SM terjadi proses pemahaman terhadap kata dan

kalimat. Selanjutnya dikemukakan bahwa untuk memperoleh kemampuan

membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan membunyikan (a)

lambang-lambang tulis, (b) penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan (c)

memasukkan makna dalam kemahiran bahasa. Pada tingkatan membaca

permulaan, pembaca belum memiliki ketrampilan kemampuan membaca yang

sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap belajar untuk memperoleh

ketrampilan/kemampuan membaca. Membaca pada tingkatan ini merupakan

kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut

dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk

memperoleh kemampuan membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan

membunyikan (a) lambang-lambang tulis, (b) penguasaan kosakata untuk

memberi arti, dan (c) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tujuan membaca permulaan adalah agar siswa memiliki kemampuan

memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai

dasar untuk dapat membaca lanjut (Akhadiah, 1992: 31). Pembelajaran

membaca permulaan merupakan tingkatan proses pembelajaran membaca

untuk menguasai sistem tulisan sebagai representasi visual bahasa. Tingkatan

ini sering disebut dengan tingkatan belajar membaca (learning to read).

Membaca lanjut merupakan tingkatan proses penguasaan membaca untuk

memperoleh isi pesan yang terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini disebut

sebagai membaca untuk belajar (reading to learn). Kedua tingkatan tersebut

bersifat kontinum, artinya pada tingkatan membaca permulaan yang fokus

kegiatannya penguasaan sistem tulisan, telah dimulai pula pembelajaran

membaca lanjut dengan pemahaman walaupun terbatas. Demikian juga pada

membaca lanjut menekankan pada pemahaman isi bacaan, masih perlu

perbaikan dan penyempurnaan penguasaan teknik membaca permulaan

(Syafi‟ie, 1999: 16).

Melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai

moral, kemampuan bernalar dan kreativitas anak didik (Akhadiah, 1992: 29).

Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar 1994, materi pembelajaran membaca

permulaan yang tertuang dalam GBPP mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk

siswa Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

1) Persiapan (pra membaca)

Pada tahap awal ini, pada awal catur wulan I, kepada siswa diajarkan :

(1). Sikap duduk yang baik,

(2). Cara meletakkan atau menempatkan buku di meja,

(3). Cara memegang buku,

(4). Cara membalik halaman buku yang tepat,

(5). Melihat atau memperhatikan gambar atau tulisan.

2) Setelah pra membaca, siswa diajarkan :

(1). Lafal dan intonasi kata dan kalimat sederhana (menirukan guru),

(2). Huruf-huruf yang digunakan dalam kata dan kalimat sederhana yang

sudah di kenal siswa (huruf-huruf diperkenalkan secara bertahap

sampai dengan 14 huruf).

- a, i, m dan n ; misalnya kata : ini, mama; kalimat : ini mama.

- u, l, b ; misalnya kata : ibu, lala; kalimat : ibu lala.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

- e, t, p ; misalnya kata : itu, pita, ema; kalimat : itu pita ema.

- o, d ; misalnya kata : itu, bola, didi; kalimat : itu bola didi.

- k, s ; misalnya kata : kuda, papa, satu; kalimat : kuda papa satu.

3) Kata-kata baru yang bermakna (menggunakan huruf-huruf yang sudah

dikenal), misalnya : toko, ubi, boneka, mata, tamu.

c. Metode Mengajar Membaca Permulaan

Bagi siswa tuna grahita ringan yang belum lancar membaca, penting

sekali bagi guru untuk menggunakan metode membaca. Depdiknas (2000: 4)

menawarkan berbagai metode yang diperuntukkan bagi anak yang belajar

membaca, antara lain : metode eja/bunyi, metode kata lembaga, metode global

dan metode SAS.

Keempat Metode pembelajaran di atas dapat diterapkan pada siswa

kelas rendah (I dan II) di sekolah dasar. Guru dianjurkan memilih salah satu

metode yang cocok dan sesuai untuk diterapkan pada siswa. Menurut hemat

penulis, guru sebaiknya mempertimbangkan pemilihan metode pembelajaran

yang akan digunakan sebagai berikut:

1) Dapat menyenangkan siswa

2) Tidak menyulitkan siswa untuk menyerapnya

3) Bila dilaksanakan, lebih efektif dan efisien

4) Tidak memerlukan fasilitas dan sarana yang lebih rumit

Metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf

demi huruf. Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah pendekatan

harfiah. Siswa mulai diperkenalkan dengan lambing-lambang huruf.

Pembelajaran metode eja terdiri dari pengenalan huruf atau abjad A sampai

dengan 2 dan pengenalan bunyi huruf atau fonem.

Metode kata lembaga didasarkan atas pendekatan kata, yaitu cara

memulai mengajarkan membaca dan menulis permulaan dengan menampilan

kata-kata.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Metode global adalah belajar membaca kalimat secara utuh. Adapun

pendekatan yang dipakai dalam metode global ini adalah pendekatan kalimat.

Selanjutnya metode SAS (Struktural Analitik dan Sintetik) adalah metode

belajar membaca yang didasarkan atas pendekatan cerita.

Salah satu metode pembelajaran membaca permulaan yang akan

diangkat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode global. Menurut

Purwanto (1997: 32), „Metode global adalah metode yang melihat segala

sesuatu sebagai keseluruhan. Penemu metode ini ialah seorang ahli ilmu jiwa

dan ahli pendidikan bangsa Belgia yang bernama Declory”.

Kemudian Depdiknas (2000:6) mendefinisikan bahwa metode global

adalah cara belajar membaca kalimat secara utuh. Metode global ini

didasarkan pada pendekatan kalimat. (http://tarmizi.wordpress.com, diakses

20 Februari 2009)

Peneliti memilih metode global sebagai strategi belajar/ metode

membaca permulaan dengan pertimbangan bahwa dengan metode ini anak

tuna grahita ringan dengan mudah menerima pembelajaran membaca yang

diberikan secara menyeluruh (mulai dari menguraikan kalimat menjadi kata).

e. Langkah-Langkah Penerapan Metode Global

Penerapan metode global diberikan dengan menampilkan kata/ kalimat

di bawah kartu kata bergambar. Selanjutnya, siswa menguraikan kalimat

menjadi kata, menguraikan kata menjadi suku kata, dan menguraikan suku

kata menjadi huruf.

Cara penerapan metode global ini didasarkan pada pendekatan kalimat.

Caranya ialah guru mengajarkan membaca dan menulis dengan menampilkan

kalimat di bawah gambar. Metode global dapat juga diterapkan dengan

kalimat tanpa bantuan gambar. Selanjutnya, siswa menguraikan kalimat

menjadi kata, menguraikan kata menjadi suku kata, dan menguraikan suku

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

kata menjadi huruf. (http://endangraspita.strategi-belajar-membaca.org,

diakses 20 April 2009)

Adapun cara pelaksanaannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Beberapa minggu yang pertama anak-anak diberinya kalimat-kalimat yang

merupakan cerita singkat, urnumnya yang mudah-mudah dan berhubungan

dengan diri anak-anak, yang sudah dikenal. Kalimat-kalimat itu ditulis

dengan huruf-huruf tulis, yang tiap-tiap hari dapat diulanginya.

Contoh: ini bu ani

ibu ani masak nasi

ani makan nasi

b. Setelah beberapa lama, anak-anak hafal bunyi kalimat-kalimat itu dan

dapat membedakan kata-kata yang sama atau hampir sama. Alangkah

baiknya jika tiap-tiap kalimat disertai gambarnya.

c. Setelah dapat membedakan kata-kata dalam kalimat-kalimat yang sudah

diberikan (hal ini biasanya dengan tidak disadari), maka berangsur-angsur

anak-anak itu akan dapat pula membedakan suku-suku kata (hafal).

Kemudian mengerti huruf-huruf dengan bunyi sekaligus.

d. Setelah hafal dan mengerti bunyi-bunyi huruf itu, dapat pula

merangkaikannya menjadi kata-kata, dan dari kata-kata menjadi kalimat

B. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan suatu arah penalaran agar dapat

diperoleh pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.

Adapun kerangka berpikir yang penulis kemukakan yaitu:

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Perumusan Hipotesis

Perumusan hipotesis yang penulis rumuskan dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah: “Penerapan metode global dengan kartu kata bergambar dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak tuna grahita ringan

kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 2008/2009”

Kondisi awal

kemampuan membaca

Kemampuan membaca siswa

tunagrahita ringan kelas V

SLB Negeri Surakarta rendah

Tindakan

Guru menerapkan metode global

dengan kartu bergambar

(Siklus I dan Siklus II)

Kondisi Akhir

Kemampuan membaca siswa

tunagrahita ringan kelas V SLB Negeri

Surakarta meningkat

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa Negeri

Surakarta yaitu di kelas V. Kelas ini adalah kelas yang penulis ajar.

2. Waktu Penelitian

Untuk rincian waktu dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahapan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1) Penyusunan

proposal

Februari 2009 Menyusun proposal penelitian

tindakan kelas yang akan diterapkan

2) Perencanaan April 2009, minggu 1-2

April 2009, minggu 3-4

Merancang media kartu kata

bergambar

Menyusun instrumen observasi, tes

awal, lembar kerja/ tugas dan

memperbanyak instrumen

Menyusun skenario pembelajaran

dan RPP

3) Operasional

lapangan

a) Siklus 1

b) Siklus 2

1 Mei 2009

4 – 8 Mei 2009

11 Mei 2009

12 Mei 2009

13 – 18 Mei 2009

20 Mei 2009

Perencanaan tindakan siklus 1

Implementasi dan observasi siklus 1

Interpretasi dan refleksi siklus 1

Perencanaan tindakan siklus 2

Implementasi dan observasi siklus 2

Interpretasi dan refleksi siklus

4) Penyusunan

laporan

22 Juli 2009

24 April s.d 8 Mei 2009

Evaluasi dan refleksi seluruh

tindakan

Penyusunan dan pengiriman laporan

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dan guru kelas V

Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta. Siswa yang dijadikan obyek penelitian ini

adalah siswa tuna grahita ringan kelas V.

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan adalah berupa informasi tentang

kemampuan membaca yang dimiliki oleh anak, ketertarikan siswa dalam

pembelajaran membaca Bahasa Indonesia, serta kemampuan guru dalam

menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran membaca

bahasa indonesia, termasuk di dalamnya penerapan media kartu kata bergambar

dalam membaca permulaan Bahasa Indonesia di kelas V bagi anak tuna grahita

ringan.

Data yang dikumpulkan berasal dari beberapa sumber meliputi:

1. Informan atau nara sumber. Yaitu siswa tuna grahita kelas V dan guru kelas

yang mengajar.

2. Catatan khusus dan dokumentasi (foto) selama berlangsungnya penerapan

media kartu kata bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca

permulaan oleh teman sejawat (guru lain).

3. Arsip administrasi berupa kurikulum yang digunakan, RPP, nilai hasil

pembelajaran membaca permulaan anak.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

observasi, tes, dan dokumentasi.

1. Metode Observasi

a. Pengertian Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan

pengamatan secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

maupun psikologi dengan pencatatan. Format yang disusun berisi item-item

tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Suharsimi

Arikunto, 2006: 229).

Menurut Supardi (2008: 127), observasi adalah kegiatan pengamatan

(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah

mencapai sasaran.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi

adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) secara langsung mengenal

fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan

untuk memotret seberapa jauh efek tidakan telah mencapai sasaran.

b. Macam-macam Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengamati secara langsung proses dan

dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah

perbaikan agar lebih efektif dan efisien. Dalam melakukan observasi proses,

menurut Retno Winarni (2009: 84-85) ada 4 metode observasi yaitu:

1) Observasi Terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar observasi,

melainkan hanya menggunakan kertas kosong merekam pelajaran yang

diamati.

2) Observasi Terfokus, ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari

pembelajaran. Misalnya: yang diamati kesempatan bagi siswa untuk

berpartisipasi.

3) Observasi Terstruktur, observasi menggunakan instrumen yang terstruktur

dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda (V)

pada tempat yang disediakan.

4) Observasi Sistematik, observasi sistematik lebih rinci dalam kategori yang

diamati. Misalnya dalam pemberian penguatan, data dikategorikan

menjadi penguatan verbal dan nonverbal.

c. Observasi yang Digunakan

Dalam penelitian in digunakan observasi terstruktur, dimana observasi

menggunakan instrumen yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat

hanya tinggal membubuhkan tanda ( ) pada tempat yang disediakan pada

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran

kemampuan membaca melalui metode global dengan kartu kata bergambar.

Alasan digunakan observasi terstruktur adalah untuk mempermudah observer

melakukan pengamatan dan observasi tertruktur sesuai dengan masalah yang

diteliti.

2. Metode Tes

1. Pengertian Tes

Berdasarkan literatur yang diperoleh, pengertian tes dapat dijelaskan

menurut beberapa pendapat sebagai berikut:

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 224), “tes adalah alat ukur atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam

suasana, dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan“. Sedangkan menurut

Winkel (2001: 325) “Tes adalah suatu seri pertanyaan atau soal yang harus

dijawab atau dipecahkan“.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu

alat untuk mengukur sesuatu yang berupa pertanyaan atau tugas yang harus

diselesaikan oleh seseorang individu yang akan diukur kemampuannya itu

dengan standar penilaian tertentu pula.

2. Tipe Tes

Tes terdiri dari beberapa tipe dalam proses pembelajaran. Menurut

Suharsimi Arikunto (2006: 225) “Bentuk tes ada dua, yaitu tes subyektif dan

tes obyektif“. Penjelasan dari kedua bentuk tes tersebut adalah sebagai berikut:

a) Tes subyektif pada umumnya berbentuk essay atau uraian. Tes

subyektif ini untuk mengukur kemajuan belajar yang memerlukan

jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.

b) Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan

secara obyektif. Tes obyektif ini macamnya adalah: a) Tes benar-

salah (true–false); b) Tes pilihan ganda (multiple choice test); c) Tes

menjodohkan (matching test); 4). Tes Isian (Completion test).

3. Tes yang digunakan

Tes yang digunakan adalah tes subyektif. Pelaksanaan tes dimaksudkan

untuk mengukur sejauh mana hasil pembelajara siswa tuna grahita ringan kelas

V pada saat menerima pembelajaran membaca permulaan dengan

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menggunakan kartu kata bergambar. Tes dilaksanakan pada awal penelitian

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca anak dan pada awal dan

akhir siklus untuk mengetahui perkembangan membaca anak

3. Metode Dokumentasi

a. Pengertian Dokumentasi

Berdasarkan literatur yang diperoleh, pengertian dokumentasi dapat

dijelaskan menurut beberapa pendapat sebagai berikut:

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 200) “dokumentasi yaitu data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, notulen, legger, agenda,

dsb”. Menurut Margono (2009: 161), “metode dokumentasi adalah cara

pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk

juga buku-buku pentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum dan lain-lain

yang berhubungan dengan masalah penelitian.”

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

dokumentasi adalah cara pengumpulan data mengenal hal-hal atau variabel

melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku

pentang pendapat, teori, dalil, catatan, notuler, legger, agenda, atau hukum-

hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian

b. Dokumentasi yang Digunakan

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data tentang hal-hal variabel berupa perangkat kurikulum daftar

nilai awal siswa. Dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dari:

1) Perangakat kurikulum yang diterapkan di sekolah (silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia unrtuk kelas V SDLB.

2) Nilai hasil tes awal kemampuan membaca Bahasa Indonesia anak.

3) Nilai hasil akhir (setelah tindakan) kemampuan membaca Bahasa

Indonesia anak.

4) Foto-foto saat tindakan berlangsung di SLB Negeri Surakarta.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data hasil

pembelajaran membaca permulaan metode global dengan kartu kata bergambar

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

yaitu teknik deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan

tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dan juga untuk

mengetahui respon/aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran membaca

permulaan. Peneliti membandingkan hasil kemampuan membaca sebelum diberi

tindakan (penggunaan kartu kata bergambar) dengan sesudah diberi tindakan pada

setiap siklus I , siklus II, dst.

Data yang diperoleh melalui observasi per siklus dianalisa dengan mean

(rata-rata) untuk menentukan kriteria kelebihan atau kelemahan tindakan

(penggunaan media kartu bergambar dalam membaca permulaan dengan metode

global). Melalui kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati, sehingga diperoleh

kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus berikutnya. Untuk memperjelas

hasil analisa data, baik hasil observasi maupun peningkatan kemmapuan membaca

permulaan siswa, keduanya ditampilkan dalam diagram batang.

F. Indikator Kinerja

Penerapan metode global dengan kartu kata bergambar dapat dikatakan

berhasil apabila terdapat peningkatan nilai rata-rata kemampuan membaca anak

dari 5 menjadi 7 dan anak yang memperoleh nilai 7 lebih dari 80% jumlah siswa

di kelas.

G. Prosedur Penelitian

Penerapan metode global dengan kartu kata bergambar untuk

meningkatkan kemampuan membaca pada siswa tunagrahita ringan kelas V SLB

Negeri Surakarta melalui prosedur sebagai berikut:

1. Persiapan tindakan

a. Menyusun skenario/langkah-langkah tindakan berupa rencana

pembelajaran.

b. Menyusun kartu kata bergambar

c. Menyusun instrumen tes dan observasi

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Menyusun indikator kerja

3. Implementasi tindakan

4. Observasi

5. Analisis dan refleksi

Jika hasil pembelajaran membaca permulaan metode global dengan kartu kata

bergambar masih jelek, perlu diulang dengan siklus II dan seterusnya.

Langkah-langkah penggunaan kartu kata bergambar dalam membaca

permulaan dengan metode global, contoh permainan kartu kata bergambar dalam

pembelajaran membaca permulaan (Metode Global):

1. Apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran.

2. Pemasangan kartu kata bergambar yang ditampilkan di papan tulis.

3. Guru menerangkan dengan membaca semua kartu kata bergambar yang

ditempelkan di papan tulis.

4. Guru mengajak anak mencoba membaca kartu kata bergambar yang ada di

papan tulis.

5. Guru mengacak antara kartu kata bergambar dengan keterangannya.

6. Anak menggabungkan kembali antara kartu kata bergambar dengan

keterangannya.

7. Anak mengucapkan kartu kata bergambar yang ditunjuk oleh guru.

Langkah-langkah penerapan metode global adalah sebagai berikut:

1. Siswa membaca kalimat dengan bantuan gambar. Jika sudah lancar, siswa

membaca tanpa bantuan gambar, misalnya:

Ini bulan

2. Menguraikan kalimat dengan kata-kata: /ini/ /bulan/

3. Menguraikan kata-kata menjadi suku kata: i – ni bu – lan

4. Menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf,

misalnya: i – n – i - b– u– l– a-n

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas mengambil setting di SLB Negeri Surakarta,

pelaksanaanya mengikuti alur sebagai berikut:

1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran Bahasa Indonesia

dengan alokasi waktu pelaksanannya dari bulan April s/d Mei 2009.

2. Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar membaca

permulaan dengan metode global pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan

menggunakan media kartu kata bergambar.

3. Observasi, dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran, meliputi

aktivitas siswa, pengembangan materi, dan hasil belajar siswa.

4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis akhir pembelajaran dan sekaligus

menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

Pelaksanaan penelitian dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas,

yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian

berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol

sekaligus menjaga kevalidan hasil penelitian.

Hasil dari penelitian ini disajikan secara lengkap dari setiap siklus,

sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang perubahan/ perbaikan yang

diperoleh dari hasil kegiatan observasi, menyangkut berbagai aspek yang

berkaitan dengan penelitian. Sajian data ini dapat dibuat dalam bentuk tabel dan

grafik.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru dijadikan sebagai peneliti dan

penanggung jawab penuh. Guru, dalam hal ini peneliti, terlibat secara penuh

dalam perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi pada tiap-tiap siklusnya.

Keempat tindakan tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Penelitian tindakan

kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Waktu tersebut dianggap mampu

memenuhi kepuasan peneliti dalam mencapai hasil yang diinginkan dan

mengatasi persoalan yang ada.

30

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum tindakan (penggunaan kartu kata bergambar) yang diberikan

kepada siswa tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta guru kelas/

peneliti mengadakan pengamatan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan

membaca yang dimiliki siswa di kelas tersebut. Dari hasil pengamatan

menunjukkan bahwa 5 orang siswa memiliki kemampuan membaca yang masih

kurang baik. Nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan dalam pelajaran

Bahasa Indonesia di kelas tersebut kurang dari 6. Sehingga hasil pembelajaran

Bahasa Indonesia di kelas tersebut belum tuntas atau masih di bawah rata-rata.

Berdasarkan pengamatan guru yang mengajar di kelas dan wawancara

orang tua diperoleh data atau keterangan bahwa kelima siswa di kelas tersebut

memiliki kemampuan membaca permulaan yang sangat kurang atau minim.

Sehingga hasil pembelajaran Bahasa Indonesia siswa di kelas tersebut belum

tuntas. Hal tersebut menyebabkan kemampuan berbahasa Indonesia yang dicapai

kelima siswa tersebut belum berkembang dengan baik. Untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan siswa di kelas tersebut, kemudian guru kelas

berusaha memperbaiki pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia (membaca

permulaan) dengan memberikan tindakan berupa ”penggunaan media kartu kata

bergambar” yang diterapkan dalam pembelajaran siklus pertama dan siklus kedua.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Adapun rincian pelaksanaan yang telah diterapkan pada siklus pertama ini

dipaparkan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan yaitu:

1) Menyusun satuan pembelajaran

2) Menyiapkan materi kartu kata bergambar

3) Membuat kisi-kisi tes kemampuan membaca

4) Membuat soal tes

5) Menyusun dan menyiapkan blanko observasi

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

6) Menyiapkan blanko evaluasi tes

7) Menyiapkan blanko observasi untuk anak dan peneliti

b. Tindakan

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap tindakan yaitu:

1) Pertemuan Pertama:

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

b) Menjelaskan pengenalan kartu kata bergambar

c) Anak membaca bersama-sama kata yang terdapat pada gambar

d) Setiap anak mencoba mencari dan menghubungkan kembali antara

nama kata dengan gambarnya.

e) Setiap anak mencoba membaca nama kata pada gambar dan menuliskan

kembali.

c. Observasi

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap observasi yaitu:

1) Mengamati perilaku siswa ketika penerapan pembelajaran pengenalan

kartu kata bergambar.

2) Mengamati kegiatan pengenalan kartu kata bergambar yang disampaikan

oleh guru.

3) Mengamati proses keterampilan membaca dan menulis anak setiap anak.

4) Mencatat kesulitan yang dihadapi oleh siswa.

5) Mencatat perkembangan membaca dan tingkat partisipasi siswa.

6) Mengamati proses pengerjaan evaluasi (tes)

Dalam proses pembelajaran siklus pertama pengenalan materi membaca

permulaan yang materinya dikembangkan dari buku Pedoman Bahasa

Indonesia kelas III SDLB. Nilai kemampuan membaca siklus I untuk lebih

jelasnya dilaporkan pada hasil penelitian.

d. Refleksi

Penggunaan media kartu kata bergambar pada pembelajaran membaca

permulaan dengan metode global yang telah dilaksanakan selama 2 kali

pertemuan pada siklus pertama masih perlu pengulangan. Hal ini disebabkan

anak belum pernah menerima pembelajaran sebelumnya dan masih bingung

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dengan cara penyampaian guru. Setiap anak membutuhkan bimbingan secara

individual, sehingga guru harus memberikan pengarahan secara bergiliran satu

persatu.

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Adapun rincian pelaksanaan yang telah diterapkan pada siklus pertama ini

dipaparkan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan yaitu:

1) Menyusun satuan pembelajaran untuk perbaikan

2) Menyiapkan materi kartu kata bergambar yang berwarna.

3) Menyusun dan menyiapkan blanko observasi

4) Menyiapkan blanko evaluasi tes

5) Menyiapkan blanko observasi untuk anak dan peneliti

b. Tindakan

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap tindakan yaitu:

1) Menciptakan suasana tenang dan hening agar anak siap menerima

pembelajaran.

2) Mengulang dan mengingat kembali pembelajaran pada siklus pertama.

3) Menjelaskan pengenalan kartu kata bergambar dan memberi contoh cara

menyusun, membaca dan menulisnya kembali.

4) Anak membaca bersama-sama kata yang terdapat pada gambar

5) Setiap anak mencoba mencari dan menghubungkan kembali antara nama

kata dengan gambarnya.

6) Setiap anak mencoba membaca nama kata pada gambar dan menuliskan

kembali.

7) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya agar betul-betul

menyerap pembelajaran yang telah diberikan oleh guru.

c. Observasi

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap observasi yaitu:

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1) Mengamati perilaku siswa ketika penerapan pembelajaran pengenalan

kartu kata bergambar.

2) Mengamati kegiatan pengenalan kartu kata bergambar yang disampaikan

oleh guru

3) Mengamati proses ketrampilan membaca dan menulis anak setiap anak

4) Mengamati proses pengerjaan evaluasi (tes)

Dalam proses pembelajaran siklus kedua pengenalan materi membaca

permulaan yang materinya dikembangkan dari buku Pedoman Bahasa

Indonesia kelas V SLB.

d. Refleksi

Penggunaan media kartu kata bergambar pada pembelajaran membaca

permulaan dengan metode global yang diberikan dalam 2 kali pertemuan

berjalan dengan baik dan diperoleh hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan

anak telah memahami skenario pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Perubahan penggunaan media kartu kata bergambar yang berwarna membuat

anak lebih tertarik dan antusias dalam menyerap pembalajaran membaca

permualaan dengan metode global. Dan setiap anak tidak lagi membutuhkan

bimbingan secara individual pada saat pembelajaran berlangsung.

B. Hasil Penelitian

1. Data Penelitian Kondisi Awal

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa 5 orang siswa tunagrahita

ringan kelas V SLB Negeri Surakarta memiliki kemampuan membaca yang masih

kurang baik. Nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan dalam pelajaran

Bahasa Indonesia di kelas tersebut kurang dari 6. Sehingga hasil pembelajaran

Bahasa Indonesia di kelas tersebut belum tuntas atau masih di bawah rata-rata.

Tabel berikut ini merupakan gambaran hasil pembelajaran Bahasa

Indonesia semester I di kelas tersebut:

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 2. Daftar Nilai Pembelajaran Bahasa Indonesia Semester I

No. Nama Anak Nilai Mapel Bahasa Indonesia

1 Arm. 50

2 L.B 45

3 Tf. 50

4 Rs. 50

5 Fa. 45

Nilai Rata-rata Kelas 48

2. Data Penelitian Siklus I

Penggunaan media kartu kata bergambar pada pembelajaran membaca

permulaan dengan metode global yang telah dilaksanakan selama 2 kali

pertemuan pada siklus pertama masih perlu pengulangan. Hal ini disebabkan anak

belum pernah menerima pembelajaran sebelumnya dan masih bingung dengan

cara penyampaian guru. Setiap anak membutuhkan bimbingan secara individual,

sehingga guru harus memberikan pengarahan secara bergiliran satu persatu.

Dalam proses pembelajaran siklus I pengenalan materi membaca

permulaan yang materinya dikembangkan dari buku Pedoman Bahasa Indonesia

kelas V SLB. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada tindakan

siklus I yang diikuti oleh kelima siswa tuna grahita ringan diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 3. Nilai Kemampuan Membaca Siklus I

No. Nama Anak

Pertemuan I Pertemuan II

Jml. Jawaban

Benar Nilai

Jml. Jawaban

Benar Nilai

1 Arm 10 5 12 6

2 L.B 8 4 10 5

3 Tf 10 5 10 5

4 Rs 7 3.5 12 6

5 Fa 8 4 8 4

Jumlah 21.5 26

Rata-rata tiap pertemuan 4.3 5.2

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 4. Nilai Partisipasi Aktis Siswa Siklus I

No. Nama Anak Nilai Partisipasi

Aktif Siswa Kriteria

Nilai Partisipasi

Aktif Kriteria

1 Arm 5 Cukup 5 Cukup

2 L.B 5 Cukup 5 Cukup

3 Tf 5 Cukup 5 Cukup

4 Rs 5 Cukup 5 Cukup

5 Fa 5 Cukup 5 Cukup

Jumlah 25 25

Rata-rata setiap

pertemuan

5 Cukup 5 Baik

Penilaian keaktifan siswa berdasarkan skor yang diperoleh, yaitu:

Skor tertinggi 8, skor terendah 0

Skor 7 – 8 = Baik (B)

Skor 4 – 6 = Cukup ( C )

Skor < 3 = Kurang (D)

Berdasarkan pedoman penilaian keaktifan siswa dalam pembelajaran,

maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keaktifan siswa pada pembelajaran

membaca dengan penggunaan media kartu kata bergambar di kelas tersebut telah

tuntas.

0123456789

10

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Arm L.B

Tf Rs

Fa

Grafik 1. Grafik Nilai Kemampuan Membaca dan

Partisipasi Aktif Siswa Siklus Kedua

Nilai

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 5. Profil Hasil Keberhasilan Penelitian Siklus Pertama

Aspek Penilaian Pertemuan Ke… Jumlah

Anak

Prosentase

Siswa yang aktif dalam

pembelajaran

I 1 20%

II 2 40%

Siswa yang kemampuan

membacanya tuntas

I 2 40%

II 2 40%

Hasil keberhasilan penelitian siklus I tersebut dapat disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

0

20

40

60

80

100

Per

tem

uan I

Per

tem

uan II

Siswa yang

aktif dalam

pembelajaran

Siswa yang

kemampuan

membacanya

tuntas

Grafik 2. Prosentase Hasil Keberhasilan Penelitian Siklus Pertama

Tidak ada anak yang mengalami perkembangan membaca dan

berpartisipasi aktif. Nilai rata-rata kemampuan membaca siswa pertemuan

pertama diperoleh nilai 4,3 dan pertemuan kedua diperoleh nilai 5,2. Untuk nilai

rata-rata keaktifan siswa pertemuan pertama diperoleh nilai 5 (cukup) dan

pertemuan kedua diperoleh nilai 5 (cukup). Dan dapat disimpulkan bahwa hasil

dari siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang digunakan dalam

penelitian, sebab tidak ada 80 % siswa di kelas tersebut yang memiliki nilai

di atas 7.

Prosentase

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3. Data Penelitian Siklus II

Dalam proses pembelajaran siklus kedua pengenalan materi membaca

permulaan yang materinya dikembangkan dari buku Pedoman Bahasa Indonesia

kelas V SLB. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada tindakan

siklus kedua yang diikuti oleh kelima siswa tuna grahita ringan diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 6. Nilai Kemampuan Membaca Siklus Kedua

No. Nama Anak

Pertemuan I Pertemuan II

Jml. Jawaban

Benar Nilai

Jml. Jawaban

Benar Nilai

1 Arm 15 7.5 16 8

2 L.B 14 7 15 7.5

3 Tf 16 8 17 8.5

4 Rs 16 8 19 9.5

5 Fa 15 7.5 16 8

Jumlah 28 41.5

Rata-rata tiap pertemuan 7.6 8.3

Tabel 7. Nilai Partisipasi Aktis Siswa Siklus Kedua

No. Nama Anak Nilai Partisipasi

Aktif Siswa Kriteria

Nilai Partisipasi

Aktif Kriteria

1 Arm 6 Cukup 8 Baik

2 L.B 6 Cukup 8 Baik

3 Tf 6 Cukup 8 Baik

4 Rs 6 Cukup 8 Baik

5 Fa 6 Cukup 8 Baik

Jumlah 6 8

Rata-rata setiap

pertemuan

6 Cukup 8 Baik

Penilaian keaktifan siswa berdasarkan skor yang diperoleh, yaitu:

Skor tertinggi 8, skor terendah 0

Skor 7 – 8 = Baik (B)

Skor 4 – 6 = Cukup ( C )

Skor < 3 = Kurang (D)

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Berdasarkan pedoman penilaian keaktifan siswa dalam pembelajaran,

maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keaktifan siswa pada pembelajaran

membaca dengan penggunaan media kartu kata bergambar di kelas tersebut telah

tuntas.

0123456789

10

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Arm L.B

Tf Rs

Fa

Grafik 3. Grafik Nilai Kemampuan Membaca dan

Partisipasi Aktif Siswa Siklus Kedua

Hasil keberhasilan keaktivan siswa setiap siklus dalam pembelajaran

meningkatkan kemampuan membaca melalui metode global dengan kartu

bergambar dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 8. Profil Hasil Keberhasilan Penelitian Siklus Kedua

Aspek Penilaian Pertemuan Ke… Jumlah

Anak

Prosentase

Siswa yang aktif dalam

pembelajaran

I 4 80%

II 5 100%

Siswa yang kemampuan

membacanya tuntas

I 5 100%

II 5 100%

Hasil keberhasilan keaktivan siswa setiap siklus dalam pembelajaran

meningkatkan kemampuan membaca melalui metode global dengan kartu

bergambar dari tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai

berikut:

Nilai

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

0102030405060708090

100

Per

tem

uan I

Per

tem

uan II

Siswa yang

aktif dalam

pembelajaran

Siswa yang

kemampuan

membacanya

tuntas

Grafik 4. Prosentase Hasil Keberhasilan Penelitian Siklus Kedua

Kelima anak mengalami perkembangan membaca dan berpartisipasi aktif.

Nilai rata-rata kemampuan membaca siswa pertemuan pertama diperoleh nilai 7.6

dan pertemuan kedua diperoleh nilai 8.3. Untuk nilai rata-rata keaktifan siswa

pertemuan pertama diperoleh nilai 6 (cukup) dan pertemuan kedua diperoleh nilai

(baik). Dan dapat disimpulkan bahwa hasil dari siklus kedua telah memenuhi

indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian, sebab 80 % siswa di

kelas tersebut yang memiliki nilai di atas 7.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengamatan guru yang mengajar di kelas dan wawancara

orang tua diperoleh data atau keterangan bahwa kelima siswa di kelas tersebut

memiliki kemampuan membaca permulaan yang sangat kurang atau minim.

Sehingga hasil pembelajaran Bahasa Indonesia siswa di kelas tersebut belum

tuntas. Hal tersebut menyebabkan kemampuan berbahasa Indonesia yang dicapai

kelima siswa tersebut belum berkembang dengan baik. Untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan siswa di kelas tersebut, kemudian guru kelas

berusaha memperbaiki pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia (membaca

Prosentase

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

permulaan) dengan memberikan tindakan berupa ”penggunaan media kartu kata

bergambar” yang diterapkan dalam pembelajaran siklus pertama dan siklus kedua.

Penggunaan media kartu kata bergambar pada pembelajaran membaca

permulaan dengan metode global yang telah dilaksanakan selama 2 kali

pertemuan pada siklus pertama masih perlu pengulangan. Hal ini disebabkan anak

belum pernah menerima pembelajaran sebelumnya dan masih bingung dengan

cara penyampaian guru. Setiap anak membutuhkan bimbingan secara individual,

sehingga guru harus memberikan pengarahan secara bergiliran satu persatu.

Sebelum tindakan (penggunaan kartu kata bergambar) yang diberikan kepada

siswa tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta guru kelas/peneliti

mengadakan pengamatan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan membaca

yang dimiliki siswa di kelas tersebut.

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa 5 orang siswa memiliki

kemampuan membaca yang masih kurang baik. Nilai rata-rata kemampuan

membaca permulaan dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas tersebut kurang

dari 6. Sehingga hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas tersebut belum

tuntas atau masih di bawah rata-rata.

Hasil tindakan siklus II anak mengalami perkembangan membaca dan

berpartisipasi aktif. Nilai kemampuan membaca siswa pada siklus II seluruh siswa

telah menuntaskan belajar membaca permulaan melalui metode global dengan

kartu kata bergambar.

Hasil penelitian bila dikaitkan dengan teori masih relevan, karena media

kartu bergambar memiliki beberapa kelebihan sebagaimana yang dikemukakan

oleh Arief S. Sadiman, dkk (2006: 29) sebagai berikut: 1) Sifatnya konkrit,

gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media

verbal semata; 2) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak

semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, tetapi gambar dapat

selalu dibawa kemana-mana; 3) media gambar dapat mengatasi keterbatasan

pengamatan kita; 4) dapat memperjelas suatu masalah, dalain bidang apa saja

dan uriluk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah/membetulkan

kesalahpahaman; 5) murah harganya dan gampang didapat serta digunakan,

tanpa memerlukan peralatan khusus.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Di samping memiliki kelebihan, media kartu bergambar juga memiliki

kelemahan sebagaimana yang dikemukakan Arief S. Sadiman, dkk (2006:31)

sebagai berikut: 1) kartu bergambar hanya menekankan persepsi indera mata; 2)

kartu bergambar kurang efektif jika menerangkan gambar yang terlalu

kompleks; 3) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Untuk

mengatasinya ialah kartu bergambar dibuat tidak terlalu kecil, dan siswa

dikondisikan posisi tempat duduk melingkar, kartu bergambar yang tidak dapat

menunjukkan gerak, guru harus kreatif menerangkan maksud dari kartu

bergambar dan membimbing siswa yang kurang paham terhadap maksud dari

kartu bergambar.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Penerapan Metode Global dengan Kartu

Kata Bergambar dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada

Anak Tuna Grahita Ringan Kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran

2008/2009”, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode global dengan kartu

kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak

tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 2008/2009

B. Saran

Dengan melihat besarnya manfaat hasil penelitian tindakan ini, peneliti

menyarankan kepada beberapa pihak yang terkait antara lain sebagai berikut:

1. Bagi guru pengajar Bahasa Indonesia

a. Untuk kelancaran proses pembelajaran guru hendaknya selalu

menggunakan media atau alat peraga dalam melaksanakan pembelajaran.

Apabila di sekolah tidak tersedia alat peraga yang sesuai dengan keperluan,

guru secara kreatif hendaknya dapat membuat alat peraga sendiri.

b. Apabila akan menggunakan media kartu bergambar terlebih dahulu harus

mempertimbangkan berbagai hal yakni dari segi kemanfaatan, kepraktisan,

kesesuaian dengan materi membaca dan tujuan pembelajaran membaca,

kondisi dan potensi siswa, serta harus dapat menarik perhatian dan minat

siswa.

c. Media kartu kata bergambar sebagai salah satu unsur pembelajaran

hendaknya selalu digunakan dalam upaya menciptakan PAKEM yaitu

pembelajaran yang aktip, kreatif, efektif, dan menyenangkan, sehingga pada

akhirnya prestasi belajar siswa akan meningkat ke arah yang lebih baik.

43

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac ... Munzayanah Drs. Rahmad Djatun, M.Pd NIP . 19490215 197603 2 001 NIP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah sebaiknya membantu guru dalam pengadaan media kartu kata

bergambar untuk setiap pembelajaran membaca permulaan Bahasa Indonesia

agar dapat diterapkan di kelas yang lain.

3. Bagi Siswa

Siswa tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta hendaknya lebih rajin

belajar membaca setiap buku pelajaran baik di rumah maupun di sekolah.

Apabila mengalami kesulitan tentang apa yang akan ia baca, coba tanyakan

kepada teman sekelas yang kemampuan membacanya lebih lancar, agar

terjalin kerjasama yang positif.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi Peneliti selanjutnya yang akan memecahkan permasalahan pembelajaran

serta mencari strategi pembelajaran yang tepat dalam pengembangan

kemampuan membaca siswa tuna grahita ringan, bisa menerapkan media kartu

kata bergambar sebagai variabel pemecahan masalah atau

mengembangkannya dengan variabel lain yang terkait.