94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi Oleh NURUZZUHAL NIM K 7406117 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

  • Upload
    lephuc

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA

NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Skripsi

Oleh

NURUZZUHAL

NIM K 7406117

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA

NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh

NURUZZUHAL

NIM K 7406117

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pemimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Sutarno, M.Pd

NIP. 1948 07 13 1973 04.1.001

Pembimbing II

Leny Noviani, S.Pd, M.Si

NIP. 1979 03 11 2005 01.2.001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 01 September 2010

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Sudarno, S.Pd, M.Pd 1……………..

Sekretaris : Jonet Ariyanto, SE, M.M. 2………………

Anggota I : Prof. Dr. Sutarno, M.Pd 3……………..

Anggota II : Leny Noviani, S.Pd, M.Si 4………………

Disahkan oleh

Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP 1960 0727 1987 02 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Nuruzzuhal. Kontribusi Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap

Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2010.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kontribusi antara

disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. 2) Untuk mengetahui kontribusi antara

lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. 3) Untuk mengetahui kontribusi antara

disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap hasil

belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2009/2010.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Sukoharjo yang terbagi dalam empat kelas dan berjumlah 165 siswa.

Sampel diambil dengan menggunakan teknik proportional random sampling

dengan perhitungan 30% dari jumlah populasi, sehingga diperoleh sampel dalam

penelitian ini adalah 30% x 165 = 49,5 siswa, atau dibulatkan menjadi 50 siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan

dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

analisis regresi linier ganda. Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji

multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Terdapat kontribusi

antara disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri

2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t

untuk variabel disiplin belajar menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 2,902 >

2,012. Hal ini berarti semakin tinggi disiplin belajar siswa maka akan semakin

baik pula hasil belajar siswa. 2) Terdapat kontribusi antara lingkungan keluarga

terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2009/2010. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel

ligkungan keluarga menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 2,425 > 2,012. Hal

ini berarti semakin baik kondisi lingkungan keluarga siswa maka akan semakin

baik pula hasil belajar siswa. 3) Terdapat kontribusi antara disiplin belajar dan

lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 13,109 >

3,195. Hal ini berarti semakin tinggi disiplin belajar siswa dan kondisi lingkungan

keluarga siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa.

Temuan lain yang dapat dilaporkan dari hasil penelitian ini adalah

persamaan garis regresi linear ganda Y = 39,480 + 0,340 X1 + 0,297 X2. Hal ini

berarti bahwa rata-rata satu unit hasil belajar siswa (Y) akan meningkat atau

menurun sebesar 0,340 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit disiplin

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

belajar (X1) dan juga akan meningkat atau menurun sebesar 0,297 untuk setiap

peningkatan atau penurunan satu unit lingkungan keluarga (X2).

Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel

adalah: (1) Sumbangan relatif disiplin belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y)

adalah sebesar 56,14%. (2) Sumbangan relatif lingkungan keluarga (X2) terhadap

hasil belajar (Y) adalah sebesar 43,86 %. (3) Sumbangan efektif disiplin belajar

(X1) terhadap hasil belajar (Y) adalah sebesar 20,10%. (4) Sumbangan efektif

lingkungan keluarga (X2) terhadap hasil belajar (Y) adalah sebesar 15,70%.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Nuruzzuhal. Contribute to Learning Discipline and Family Environmental

Against Learning Outcomes Economy on Student Class XI SMA 2 Sukoharjo

Academic Year 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Faculty of Teacher Training and

Education. Sebelas Maret University Surakarta, August 2010.

The purpose of this study are: 1) To know the contribution of the discipline

of learning to the outcomes of economic student class XI studying economics

SMA 2 Sukoharjo Academic Year 2009/2010. 2) To know the contribution of

family environment on the results of student class XI studying economics SMA 2

Sukoharjo Academic Year 2009/2010. 3) To know the contribution of the

discipline of study and the family is together on the results student class XI

studying economics SMA 2 Sukoharjo Academic Year 2009/2010.

The population in this study are all students of class XI IPS SMA 2

Sukoharjo is divided into four classes and numbered 165 students. Samples taken

using proportional random sampling by calculating 30% of the total population, so

that samples obtained in this study is 30% x 165 = 49.5 students, or rounded up to

50 students. Data collection techniques used in this study is the questionnaire and

documentation. Data collection techniques used in this study is the questionnaire

and documentation. Before data analysis, first test prerequisites include analysis

of normality test, linearity, multicollinearity test, autocorrelation test, and test of

heteroscedasticity.

Based on the results of this study concluded: 1) There is a contribution to

the discipline of learning the results of student class XI studying economics SMA

2 Sukoharjo Academic Year 2009/2010. This is evidenced by the t test results for

the variable learning disciplines shows that the value of thitung > ttabel or 2.902 >

2.012. This means the higher the student discipline will be the better student

learning outcomes. 2) There is a contribution of family environment on the results

of student class XI studying economics SMA 2 Sukoharjo Academic Year

2009/2010. This is evidenced by the t test results for family environmental

variable indicates that the value of thitung > ttabel or 2.425 > 2.012. This means the

better the condition of the family environment so students will better the student

learning outcomes. 3) There is a contribution to the discipline of study and the

family is together on the results of student class XI studying economics SMA 2

Sukoharjo Academic Year 2009/2010. This is evidenced by the F test results

which showed that the value of Fhitung > Ftabel or 13.109> 3.195. 3) There is a

contribution to the discipline of study and the family is together on the results of

student class XI studying economics SMA 2 Sukoharjo Academic Year

2009/2010. This is evidenced by the F test results which showed that the value of

Fhitung > F tabel or 13.109> 3.195. Other findings that can be reported from the

results of this study is a double linear regression line equation Y = 39.480 +

0.340X1 + 0.297X2. This means that on average one unit of student learning

outcomes (Y) will be increased or decreased by 0.340 for every increase or

decrease of one unit of learning disciplines (X1) and will also be increased or

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

decreased by 0.297 for every increase or decrease of one unit of the family

environment (X2).

The donations given by each of the variables are: (1) the relative

contribution of discipline to learn (X1) to learning outcomes (Y) is approximately

56.14%. (2) the relative contribution of the family (X2) on learning outcomes (Y)

is approximately 43.86%

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

�������������� � ���������� ���������������� ���������� ���

������������� ��������������������

�������� ���

� �� �������������!����������������������������������!����"

!��������������� ������������������������������ ���

���� �������� ��#$$��

�%������������������������� ����������������������������

�� �������������������������������

�%�� �&������

'����!���������������� ��������������� �������� ��������!��������������

�� �������������������������������������� ��

�(��� ��

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Ibu dan Ayah tercinta

2. Kakak-kakakku tercinta

3. Seseorang yang selalu memberikan

dukungan kepadaku

4. Teman-teman PTN ’06

5. Almamater

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan

Hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil menyusun dan menyelesaikan skripsi ini

guna melengkapi tugas serta memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi

Pendidikan Ekonomi Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi ini disusun dengan bantuan dari berbagai pihak baik langsung

maupun tidak langsung yang tak ternilai harganya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui

permohonan penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan

pengarahan dan ijin atas penyusunan skripsi ini.

4. Ketua BKK PTN yang telah memberikan pengarahan dan ijin atas penyusunan

skripsi ini.

5. Prof. Dr. Sutarno, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis selama persiapan hingga selesainya penyusunan

skripsi ini.

6. Leny Noviani, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis selama persiapan hingga selesainya

penyusunan skripsi ini.

7. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sukoharjo yang telah memberikan ijin dan

kemudahan dalam mengadakan penelitian.

8. Ibu dan Ayah tercinta yang selalu menyertakan nama penulis di dalam setiap

lantunan doanya.

9. Seseorang yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

10. Teman-teman dan sahabat-sahabatku di Forum Kudus Surakarta, kalianlah

keluargaku di perantauan ini.

11. Rekan-rekan PTN 2006

12. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Surakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... v

HALAMAN MOTTO ............................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... x

KATA PENGANTAR .............................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 10

1. Disiplin Belajar ...................................................................... 10

a. Pengertian Disiplin Belajar ................................................ 10

b. Konsep-konsep Disiplin Belajar di Dalam Kelas ............. 11

c. Cara Pembinaan Disiplin Belajar Siswa ........................... 13

2. Lingkungan Keluarga ............................................................. 18

a. Pengertian Lingkungan Keluarga ...................................... 18

b. Fungsi Keluarga ................................................................ 19

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

c. Faktor-faktor yang Bersumber dari Keluarga

yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................... 21

3. Belajar .................................................................................... 24

a Pengertian Belajar ............................................................. 24

b Prinsip-Prinsip Belajar ...................................................... 24

c Tujuan Belajar ................................................................... 25

4. Hasil Belajar ........................................................................... 27

a. Pengertian Hasil Belajar .................................................... 27

b. Tipe Hasil Belajar ............................................................. 27

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 28

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................... 32

C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 33

D. Hipotesis ....................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 36

1. Tempat Penelitian .................................................................. 36

2. Waktu Penelitian .................................................................... 36

B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 36

1. Populasi .................................................................................. 36

2. Sampel .................................................................................... 37

3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 38

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38

1. Metode Angket atau Kuesioner .............................................. 39

2. Metode Dokumentasi ............................................................. 47

D. Rancangan Penelitian ................................................................... 47

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 48

1. Uji Prasyarat ........................................................................... 48

2. Uji Hipotesis .......................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Variabel ................................................................ 54

B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................... 59

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

1. Uji Normalitas .......................................................................... 59

2. Uji Linieritas ............................................................................. 60

3. Uji Multikolinieritas ................................................................. 61

4. Uji Autokorelasi ....................................................................... 62

5. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 62

C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 64

1. Pengujian Hasil Analisis Data .................................................. 64

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis ................................................ 66

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................... 67

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 73

B. Implikasi Hasil Penelitian ............................................................ 73

C. Saran ............................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 76

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS Semester I .............. 5

Tabel 2. Nilai Rata-rata Ujian Semester Kelas XI IPS Semester I ............. 6

Tabel 3. Deskripsi Data Variabel Disiplin Belajar (X1),

Lingkungan Keluarga (X2), dan Hasil Belajar Siswa (Y) ............ 54

Tabel 4. Distribusi frekuensi data nilai angket variabel

disiplin belajar siswa (X1) ........................................................ 54

Tabel 5. Distribusi frekuensi data nilai angket variabel

lingkungan keluarga (X2) ......................................................... 56

Tabel 6. Distribusi frekuensi data hasil belajar siswa (Y) ..................... 57

Tabel 7. Hasil Uji Linieritas Variabel Disiplin Belajar (X1) dan

Hasil Belajar (Y) .......................................................................... 60

Tabel 8. Hasil Uji Linieritas Variabel Lingkungan Keluarga (X2) dan

Hasil Belajar (Y) .......................................................................... 60

Tabel 9. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 61

Tabel 10. Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 62

Tabel 11. Hasil Uji Analisis Data ................................................................. 64

Tabel 12. Hasil Uji F .................................................................................... 65

Tabel 13. Hasil Koefisien Determinasi ........................................................ 65

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran ........................................................ 34

Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Belajar Siswa ...... 55

Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga ....... 56

Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Siswa .......... 58

Gambar 5. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual .... 59

Gambar 6. Grafik Scatterplot (diagram pencar) ............................................ 63

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................ 78

2. Matrik Spesifikasi Data ...................................................................... 79

3. Surat Pengantar Angket ..................................................................... 80

4. Angket Penelitian ............................................................................... 81

5. Tabulasi Data Hasil Try Out Variabel Disiplin Belajar (X1) ............. 85

6. Tabulasi Data Hasil Try Out Variabel Lingkungan Keluarga (X2) ... 86

7. Uji Validitas Disiplin Belajar (X1) ..................................................... 87

8. Uji Validitas Lingkungan Keluarga (X2) ........................................... 91

9. Uji Reliabilitas Disiplin Belajar (X1) ................................................. 94

10. Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga (X2) ....................................... 95

11. Tabulasi Data Penelitian Variabel Disiplin Belajar (X1) ................... 96

12. Tabulasi Data Penelitian Variabel Lingkungan Keluarga (X2) .......... 98

13. Data Hasil Belajar Siswa (Y) ............................................................. 99

14. Data Induk Penelitian ......................................................................... 100

15. Tabel Kerja Analisis Data .................................................................. 101

16. Perhitungan Deskripsi Data Penelitian Variabel Disiplin

Belajar (X1) ........................................................................................ 102

17. Perhitungan Deskripsi Data Penelitian Variabel Lingkungan

Keluarga (X2) ..................................................................................... 103

18. Perhitungan Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar Siswa (Y) ....... 104

19. Uji Normalitas .................................................................................... 105

20. Uji Linieritas ...................................................................................... 106

21. Uji Multikolinearitas .......................................................................... 108

22. Uji Autokorelasi ................................................................................. 108

23. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 109

24. Koefisien Determinasi........................................................................ 109

25. Uji F ................................................................................................... 110

26. Uji t .................................................................................................... 110

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

27. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif .................. 111

28. Daftar Nama Siswa untuk Try Out Penelitian .................................... 113

29. Daftar Nama Siswa Penelitian ........................................................... 114

30. Daftar Nilai Ujian Ekonomi Semester II ............................................ 116

31. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ............................................ 120

32. Surat Ijin Menyusun Skripsi .............................................................. 121

33. Surat Ijin Skripsi Kepada Dekan ........................................................ 122

34. Surat Ijin Skripsi Kepada Rektor ....................................................... 123

35. Surat Ijin Skripsi Kepada Obyek Penelitian ...................................... 124

36. Daftar Tabel r ..................................................................................... 125

37. Daftar Tabel F .................................................................................... 126

38. Daftar Tabel t ..................................................................................... 128

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan

nasional. Salah satu tujuan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa, untuk mewujudkan tujuan ini pemerintah berupaya untuk

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Pendidikan sebagai hak asasi

setiap warga negara telah diakui dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang

menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Lebih

lanjut di dalam UUD 1945 ayat 3 menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan

dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dalam

Syaiful Sagala (2006: 3):

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional dilaksanakan melalui dua

jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur

pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah

melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan

seperti pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jalur

pendidikan sekolah ini bersifat formal dan diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan

pemerintah, dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional. Jalur

pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan

yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang

tidak berjenjang dan berkesinambungan seperti pendidikan keluarga,

kepramukaan, berbagai kursus, dan lain-lain di luar sekolah. Pendidikan luar

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

sekolah bersifat tidak formal dalam arti tidak ada keseragaman pola yang bersifat

nasional (Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo, 2005).

Dunia pendidikan kita masih mendapat sorotan tajam, mengingat

banyaknya permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi. Salah satu di

antaranya adalah rendahnya mutu atau kualitas pendidikan. Mutu pendidikan

dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang

diharapkan, dengan kata lain mutu pendidikan dilihat dari kualitas keluarannya,

apakah keluaran tersebut mampu mewujudkan diri sebagai manusia-manusia

pembangunan yang dapat membangun dirinya dan lingkungannya.

Berbagai usaha untuk mengatasi masalah mutu pendidikan di antaranya:

seleksi masuk yang rasional untuk sekolah dan perguruan tinggi, pelatihan dan

penataran guru, penyempurnaan kurikulum, pengembangan dan penyempurnaan

sarana dan prasarana, peningkatan manajeman pendidikan, dan kegiatan

pengendalian mutu melalui laporan penyelenggaraan pendidikan, supervisi dan

monitoring, sistem ujian dan seleksi nasional, dan pemberian akreditasi lembaga

pendidikan (Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo, 2005).

Membahas masalah kualitas pendidikan tidak terlepas dari pencapaian

hasil belajar siswa, karena hasil belajar siswa dapat dijadikan tolok ukur untuk

menilai apakah pendidikan di suatu sekolah berhasil atau tidak. Pada prinsipnya

berhasil baik atau tidaknya belajar itu ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor

yang bersumber dari dalam diri siswa (individual) dan faktor yang bersumber dari

luar diri siswa (sosial). Faktor individual yang mempengaruhi berhasil baik atau

tidaknya belajar antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,

motivasi, dan faktor pribadi dalam hal ini yaitu sikap dan disiplin siswa,

sedangkan yang termasuk faktor sosial meliputi faktor keluarga, keadaan rumah

tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar

mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, karena

guru merupakan orang yang secara langsung memberikan materi pelajaran kepada

siswa, sehingga guru merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan belajar

siswa. Guru hendaknya dalam proses pembelajaran mampu mengorganisasikan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

materi dan kegiatan pembelajaran sedemikian rupa, sehingga tercipta suasana

pembelajaran yang dinamis, inovatif, dan menyenangkan. Guru juga harus mampu

menerapkan metode mengajar yang tepat yang melibatkan siswa secara aktif

dalam proses pembelajaran, namun berhasil tidaknya proses belajar mengajar

tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, karena masih ada faktor yang

lain seperti orang tua dan siswa itu sendiri.

Siswa merupakan individu yang secara langsung melakukan proses

pembelajaran, sehingga siswa harus dapat mengikuti kegiatan pembelajaran

dengan aktif, mampu mengungkapkan gagasan-gagasan, serta mampu

menyertakan segala aspek yang ada pada dirinya baik kecerdasan, minat,

perhatian, motivasi, cara belajar, dan disiplin belajar. Berdasarkan hal-hal

tersebut di atas diharapkan akan tercapai hasil belajar yang memuaskan.

Disiplin siswa di dalam pengelolaan pengajaran merupakan suatu

masalah yang sangat penting. Tanpa adanya kesadaran akan keharusan

melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya, pengajaran tidak

mungkin dapat mencapai target maksimal. Disiplin belajar merupakan salah satu

sikap atau perilaku yang harus dimiliki oleh siswa. Siswa akan memperoleh hasil

belajar yang memuaskan apabila siswa mampu mengatur waktu dan kegiatan

belajarnya. Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat

kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin

sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena

perilaku yang baik. Sebaliknya ada siswa yang hasil belajarnya kurang

memuaskan meskipun tingkat kecerdasannya baik atau sangat baik, hal itu terjadi

karena siswa kurang tertib dan kurang teratur belajar.

Di lingkungan sekolah sebetulnya sudah ada tata tertib untuk mengatur

siswa, namun kenyataannya masih terdapat pelanggaran-pelanggaran dalam

pelaksanaannya. Hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang terlambat datang ke

sekolah, tidak mengerjakan tugas, malas belajar, dan gaduh saat kegiatan belajar

mengajar sedang berlangsung. Pembinaan disiplin perlu diadakan baik di sekolah

maupun di rumah. Pembinaan disiplin di sekolah dapat dilakukan dengan cara

memberikan bimbingan, penyuluhan dan menumbuhkan kesadaran pada siswa

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

akan pentingnya disiplin belajar. Akhmad Sudrajat (2008: 1) berpendapat bahwa

”Tujuan disiplin siswa di sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan

lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas”. Siswa akan bersemangat

untuk belajar di kelas apabila suasana belajar nyaman dan kondusif, selanjutnya

hal ini akan memotivasi siswa untuk lebih berprestasi dalam belajar. Pembinaan

disiplin di rumah perlu juga dilakukan karena orang tua mempunyai peran yang

sangat besar dalam penanaman disiplin belajar siswa. Wujud pembinaan itu dapat

dilakukan dengan mengingatkan waktu belajar, memperhatikan kebutuhan

anaknya, dan menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Syafruddin (2005)

menyebutkan bahwa kedisiplinan dalam belajar siswa itu meliputi mentaati dan

mematuhi tata tertib sekolah, masuk kelas tepat waktu, ketertiban diri saat belajar

di kelas, mengatur waktu belajar di rumah, mengulang kembali pelajaran di

rumah, mengerjakan tugas sekolah di rumah.

Orang tua sebagai keluarga siswa seharusnya tidak mempercayakan

pendidikan anaknya secara totalitas pada pihak sekolah, masyarakat dan

pemerintah. Hal ini dikarenakan keberadaan anak justru lebih banyak berada di

lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosialnya, di lingkungan sekolah selain

waktunya relatif singkat, seorang guru juga harus menangani banyak siswa.

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi

perkembangan anak. Seorang anak mengalami proses sosialisasi untuk pertama

kalinya di dalam keluarga, di dalam proses ini seorang anak diajarkan dan

dikenalkan berbagai nilai kehidupan yang sangat berguna dan menentukan bagi

perkembangan anak di masa depan. Peran keluarga (orang tua) dalam

keberhasilan belajar anak masih sangat diperlukan meskipun anak tersebut sudah

bersekolah. Suasana keluarga yang harmonis dan menyenangkan akan mendorong

anak giat atau berdisiplin dalam belajar yang pada akhirnya akan mencapai hasil

belajar yang optimal.

Tanggung jawab keluarga (orang tua) terhadap keberhasilan belajar anak

selain kondisi keluarga yang harmonis yaitu tingkat pendidikan, perhatian, serta

pemenuhan kebutuhan belajar anak. Apabila kondisi dalam keluarga seperti

suasana dalam keluarga kurang menyenangkan, orang tua yang selalu sibuk

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dengan urusannya sendiri, serta pemenuhan kebutuhan belajar yang kurang akan

mendorong siswa malas dalam belajar yang pada akhirnya akan mencapai hasil

belajar yang kurang memuaskan. Ngalim Purwanto (2004) menjelaskan bahwa

faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga yang mempengaruhi hasil

belajar siswa di antaranya adalah: kemampuan ekonomi orang tua, tingkat

pendidikan orang tua, harapan dan cita-cita orang tua terhadap anak, suasana di

dalam keluarga, serta pemenuhan fasilitas dan kebutuhan belajar. Abdul Majid

(2006) menyatakan bahwa kemampuan ekonomi orang tua yang kurang memadai,

anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan orang tua, harapan orang tua

yang terlalu tinggi terhadap anak, dan orang tua pilih kasih terhadap anak dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan

bahwa perhatian orang tua yang cukup, kondisi ekonomi keluarga yang memadai,

tingkat pendidikan orang tua yang tinggi, lingkungan keluarga yang harmonis

akan membentuk dan mendidik anak berdisiplin dalam belajar yang pada akhirnya

anak akan mencapai hasil belajar yang memuaskan.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMA Negeri 2 Sukoharjo,

menunjukkan bahwa terdapat permasalahan terhadap tingkat disiplin para

siswanya, baik itu perilaku disiplin mereka di sekolah maupun di rumah.

Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa masih terdapat banyak siswa yang

mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam sikap

dan tindakannya seperti: tidak masuk sekolah, terlambat masuk kelas, tidak

menaati peraturan sekolah, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,

ramai di kelas saat pelajaran dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat dari data

ketidakdisiplinan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo selama semester I

Tahun Ajaran 2009/2010 sebagai berikut :

Tabel 1. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS Semester I

Kasus Banyaknya Kasus

1. Siswa yang tidak masuk sekolah

a. Sakit

b. Ijin

c. Alpha

347

74

385

2. Siswa yang terlambat masuk sekolah 115

Sumber: Data BK dan Kesiswaan SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Berdasarkan observasi awal juga diketahui lingkungan belajar siswa di

SMA Negeri 2 Sukoharjo baik di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat dirasakan oleh beberapa siswa masih kurang mendukung terhadap

pencapaian prestasi belajarnya. Hal ini dapat dilihat dari cara pengelolaan kelas

dan cara guru dalam mengajar yang kurang bervariasi sehingga terkesan

membosankan, selain itu penggunaan sarana pembelajaran juga masih kurang

dikarenakan sarana dan prasarana yang disediakan olah sekolah masih terbatas.

Dilihat dari prestasi belajar mata pelajaran ekonomi yang didapat dari nilai tugas,

ulangan harian, mid semester dan ujian semester masih berada dalam kategori

cukup, meskipun masih banyak siswa yang nilainya di bawah rata-rata nilai

ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah yaitu 62,00. Berdasarkan hasil

observasi awal di SMA N 2 Sukoharjo diketahui bahwa nilai rata-rata ujian

semester I kelas XI IPS Tahun Ajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Nilai Rata-rata Ujian Semester Kelas XI IPS Semester 1

Tahun Ajaran 2009/2010

Kelas XI Nilai Rata-rata Kelas

XI IPS 1 59.29

XI IPS 2 64.17

XI IPS 3 57.40

XI IPS 4 64.93

Rata-rata 61.45

Sumber: Data Nilai Ujian Semester I SMA N 2 Sukoharjo

Berdasarkan kenyataan yang terjadi di SMA Negeri 2 Sukoharjo tersebut

di atas penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pentingnya disiplin

belajar dan lingkungan keluarga dalam pencapaian hasil belajar siswa dan

mengangkatnya dalam penelitian dengan judul “Kontribusi Disiplin Belajar dan

Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA

Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010”

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan kondisi yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Disiplin belajar siswa merupakan ketaatan dan kepatuhan yang harus ditaati

namun banyak siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo yang masih melanggar.

2. Disiplin belajar siswa sangat menunjang keberhasilan belajar namun masih

banyak siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo yang masih kurang paham arti

pentingnya disiplin terhadap keberhasilan belajar.

3. Lingkungan keluarga berupa situasi keluarga yang kondusif menyumbang

keberhasilan siswa dalam belajar namun masih belum diketahui seberapa besar

sumbangan tersebut, khususnya bagi siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo.

4. Perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anaknya baik di rumah maupun

di sekolah sangat diperlukan keberadaannya namun pada kenyataannya masih

banyak orang tua yang kurang memperhatikan hal tersebut.

5. Prestasi siswa yang ditunjukkan dari hasil belajar ekonomi siswa SMA Negeri

2 Sukoharjo pada umumnya dalam kategori cukup namun masih banyak siswa

yang nilainya berada di bawah rata-rata.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam suatu penelitan diperlukan agar suatu

penelitian tersebut mempunyai arah dan tujuan yang jelas, selain itu juga

dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan adanya kesalahpahaman dalam

penafsiran. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan

usaha-usaha peningkatan hasil belajar ekonomi melalui disiplin belajar dan

didukung dengan adanya lingkungan keluarga siswa yang baik, dan mencari

besarnya kontribusi disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas : disiplin belajar dan lingkungan keluarga.

b. Variabel terikat : hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS.

3. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat kontribusi antara disiplin belajar terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

2. Apakah terdapat kontribusi antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

3. Apakah terdapat kontribusi antara disiplin belajar dan lingkungan keluarga

secara bersama-sama terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA

Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui kontribusi antara disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

2. Untuk mengetahui kontribusi antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

3. Untuk mengetahui kontribusi antara disiplin belajar dan lingkungan keluarga

secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 2

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga

yang berupa konsep-konsep mengenai disiplin belajar, lingkungan keluarga

dan pengaruhnya terhadap hasil belajar khususnya hasil belajar ekonomi

b. Sebagai penambah khazanah bacaan tentang pentingnya disiplin belajar dan

lingkungan keluarga siswa dan pengaruhnya terhadap pencapaian hasil belajar.

c. Sebagai bahan referensi dan pendukung guna memberikan sumbangan

konseptual bagi penelitian yang berkaitan dengan pentingnya disiplin belajar

dan lingkungan keluarga dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan

untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya disiplin dalam kegiatan belajar

guna pencapaian hasil belajar yang optimal.

b. Bagi sekolah

Sebagai masukan dan sumber informasi nyata tentang pentingnya kedisiplinan

dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswanya.

c. Bagi orang tua

Sebagai masukan bagi pihak orang tua akan pentingnya lingkungan keluarga

yang baik yang akan mendorong siswa untuk giat atau berdisiplin dalam

belajar.

d. Bagi peneliti

Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang

penelitian, serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang

pengaruh disiplin dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Disiplin Belajar

a. Pengertian Disiplin Belajar

Belajar merupakan salah satu kewajiban bagi setiap siswa dimana

setiap siswa dituntut untuk selalu belajar teratur. Dibutuhkan adanya

kesungguhan dan disiplin di dalam kegiatan belajar. Disiplin merupakan suatu

kondisi yang harus dijalankan apabila seorang siswa mengharapkan kelancaran

dalam belajarnya.

Disiplin belajar terdiri dari dua kata yaitu, kata disiplin dan belajar.

Kata disiplin adalah kata yang sudah tidak asing lagi di dengar baik di

lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Menurut Ametembum

dalam Soedomo Hadi (2005) menyebutkan asal mula pengertian disiplin yaitu

suatu keadaan tertib di mana para pengikut tunduk dengan senang hati pada

ajaran pemimpinnya. Starawaji (2009: 1) menyatakan bahwa:

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari

kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan.

Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam

beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan

terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian.

Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri

agar dapat berperilaku tertib.

Menurut Elizabeth B. Hurlock (2005: 82), “Disiplin berasal dari kata

yang sama dengan disciple, yakni seorang yang belajar dari atau secara

sukarela mengikuti seorang pemimpin.” Berdasarkan pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana terdapat

serangkaian perilaku orang-orang yang tunduk dengan senang hati atau secara

sukarela mengikuti peraturan, ajaran dan pengendalian seorang pemimpin.

Pengertian belajar menurut Witherington yang dikutip oleh Ngalim

Purwanto (2004: 84), “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.” Menurut

Slameto (2003: 2), “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah

laku, kecakapan, dan keterampilan sebagai hasil pengalamannya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin belajar

adalah ketaatan, kepatuhan, ketertiban yang dimiliki seseorang siswa dalam

kegiatan belajar sehingga diperoleh suatu perubahan tingkah laku, kecakapan,

dan keterampilan.

b. Konsep-konsep Disiplin Belajar di Dalam Kelas

Akhmad Sudrajat (2008) berpendapat bahwa tujuan disiplin belajar

siswa di sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar

yang nyaman terutama di kelas. Siswa akan bersemangat untuk belajar di kelas

apabila suasana belajar nyaman dan kondusif, selanjutnya hal ini akan

memotivasi siswa untuk lebih berprestasi dalam belajar. Disiplin siswa dalam

belajar di kelas dapat dibentuk dengan beberapa macam cara mengontrol,

antara lain :

1) Kontrol yang Otoriter

Disiplin di dalam kelas itu baik, bila siswa duduk tenang terus-

menerus sambil memeperhatikan guru. Hal ini sebenarnya berkat tekanan

dari guru. Guru harus bekerja keras agar siswa dapat disiplin.

2) Kebebasan Liberal

Disiplin akan lahir dengan sendirinya berkat pemberian

kelonggaran yang penuh. Siswa bebas bertingkah laku sesuai dengan

perkembangannya.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3) Kebebasan Terbimbing

Kebebasan terbimbing merupakan kombinasi antara kontrol otoriter

dan kebebasan liberal. Tekanan disiplin terutama pada kesadaran dan

pengendalian diri sendiri. Dalam hal ini siswa diberi bimbingan,

penyuluhan, dan mawas diri.

(Soedomo Hadi, 2005).

Seseorang baru dikatakan mempunyai cara belajar yang baik apabila

mempunyai sikap disiplin dalam melaksanakan belajar, yaitu timbul suatu

kepercayaan yang dapat dimiliki siswa dengan jalan latihan membiasakan diri.

Masih banyak pada realita di dunia pendidikan siswa yang belum menaati

peraturan, meskipun sudah ada tata tertib yang disertai dengan sanksi

hukuman. Menurut Soedomo Hadi (2005: 62), pelanggaran disiplin bersumber

dari:

1) Tipe kepemimpinan guru yang otoriter yang mengakibatkan siswa

menjadi submisif, apatis, atau malah sebaliknya agresif.

2) Sekelompok besar siswa dikurangi hak-haknya yang seharusnya ikut

merencanakan sesuatu di bawah bimbingan guru.

3) Guru kurang memperhatikan kelompok minoritas, baik di atas

maupun di bawah rata-rata.

4) Siswa kurang dilibatkan/diikutsertakan dalam tanggung jawab

sekolah.

5) Sekolah kurang memperhatikan latar belakang kehidupan keluarga

murid.

6) Sekolah kurang kerjasama dengan orang tua siswa sehingga saling

melepaskan tanggung jawab.

7) Kebosanan dalam kelas, karena sebab-sebab tertentu.

8) Perasaan kecewa dan tertekan karena siswa dituntut untuk bertingkah

laku yang kurang wajar sebagai anak.

9) Tidak terpenuhinya kebutuhan akan perhatian pengenalan atau status.

Usaha untuk menumbuhkan kedisiplinan pada diri siswa menjadi

bagian dari tugas seorang guru, sebab pada dasarnya disiplin merupakan bagian

dari kegiatan belajar untuk mencapai hasil yang optimal sehingga tanpa adanya

disiplin dalam belajar hasil belajarnya akan menjadi kurang optimal.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Cara Pembinaan Disiplin Belajar Siswa

Tugas utama siswa adalah belajar, dengan belajar diharapkan siswa

dapat mencapai prestasi yang optimal. Siswa harus membiasakan diri untuk

berdisiplin dalam belajar agar dalam melaksanakan kegiatan belajar nantinya

tidak terasa berat. Cara yang dapat ditempuh untuk berdisiplin adalah dengan

melaksanakan pembinaan belajar, baik di rumah maupun di sekolah.

1) Pembinaan Disiplin Belajar di Sekolah

Guru mempunyai peran yang sangat besar dalam penanaman

disiplin belajar siswa. Salah satu peran guru yang sangat penting dalam

upaya menciptakan disiplin adalah menciptakan kelas yang teratur.

Syafruddin (2005) menyatakan bahwa tanpa disiplin yang baik,

suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan

pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan

tertib bagi proses pembelajaran.

Menurut Soedomo Hadi (2005) teknik pembinaan disiplin di kelas

dapat dilakukan dengan cara:

a) Teknik Inner Control

Kepekaan akan disiplin harus tumbuh dan berkembang dari

dalam diri siswa sendiri (self discipline) dengan kesadaran akan norma-

norma peraturan tata tertib yang diterapkan, mereka dapat mengendalikan

dirinya.

b) Teknik External Control

Pengendalian diri berasal dari luar siswa dan hal itu dapat

berupa bimbingan (guidance) dan penyuluhan (conseling), kadang-

kadang pengendalian ini dapat berupa pengawasan tetapi yang bersifat

hukuman. Teknik external control biasanya untuk pendidikan rendah,

sedangkan untuk pendidikan menengah dan tinggi lebih dikembangkan

teknik inner control.

c) Teknik Cooperative Control

Disiplin kelas yang baik mengandung pula kesadaran kerjasama

secara harmonis, respektif (terhormat), efektif, dan produktif, oleh karena

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

itu dalam pengendalian atau pembinaan disiplin harus ada kerjasama

guru dengan siswa (cooperative control).

Menurut Ametembun dalam Soedomo Hadi (2005: 60), kerjasama

guru dengan siswa dalam rangka menegakkan disiplin di dalam kelas ini

perwujudannya adalah:

a) Mengadakan perencanaan secara kooperatif dengan siswa-siswa.

b) Mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab pada siswa-

siswa.

c) Membina organisasi dan prosedur kelas secara demokratis.

d) Memberikan kesempatan untuk berdiri sendiri, berpikir sendiri,

terutama dalam mengemukakan dan menerima pendapat orang lain.

e) Memberi kesempatan berpartisipasi secara luas sesuai dengan taraf

kesanggupan siswa.

f) Menciptakan kesempatan-kesempatan untuk mengembangkan

sikap-sikap yang diinginkan: sosial, psikologis, biologis.

Hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembinaan disiplin

kelas ini adalah adanya perbedaan-perbedaan individual siswa dalam

kesanggupan mawas diri dan pengendalian dirinya. Penciptaan kondisi

belajar yang teratur di dalam kelas selain peran dari guru, juga tidak lepas

dari individu atau siswa itu sendiri dalam megikuti peraturan dan tata tertib

selama mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

2) Pembinaan Disiplin Belajar di Rumah

Disiplin belajar tidak hanya diterapkan di lingkungan sekolah tetapi

juga perlu diterapkan di rumah, dikarenakan waktu belajar siswa lebih

banyak di rumah bila dibandingkan dengan di sekolah. Orang tua

bertanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan selama siswa berada di

rumah, sehingga orang tua berkewajiban untuk menciptakan suasana

keakraban antara masing-masing anggota keluarga dan memberikan

perhatian yang cukup dalam kegiatan belajar anaknya seperti mengawasi

anak dalam belajar dan meyediakan sarana belajar yang dibutuhkan. Orang

tua memegang kontrol penuh untuk mengawasi dan mengatur anak dalam

belajar selama anak tersebut berada di rumah, namun kontrol ini diharapkan

tidak berlebihan karena jika terlalu banyak belajar tubuh anak tersebut akan

lelah, bosan sehingga hasil belajar akan kurang baik. Waktu santai atau

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

rekreasi juga dibutuhkan oleh anak dalam kegiatan belajar agar pikiran dan

tubuh anak tersebut kembali segar, selain itu diperlukan juga peran orang

tua dalam penciptaan suasana belajar dan dukungan dari orang tua untuk

memacu anak tersebut agar mau belajar dengan sendirinya.

Siswandi A. N. (2009) menyebutkan keberhasilan dalam menanamkan

kedisiplinan baik di sekolah maupun di rumah dipengaruhi oleh faktor-faktor

berikut, antara lain :

1) Menyadari adanya perbedaan tingkat kemampuan kognitif anak, dengan

azas perkembangan aspek kognitif maka cara yang dilakukan perlu

disesuaikan dengan tingkat kemampuan kognitif ini.

2) Menanamkan disiplin anak harus dimulai sejak dini, seawal mungkin yakni

sejak anak mulai mengembangkan pengertian-pengertian dan mulai bisa

melakukan sendiri.

3) Perlu dipertimbangkan agar mempergunakan teknik demokratis sebanyak

mungkin dalam usaha menanamkan disiplin ini. Pendekatan yang

berorientasi pada kasih sayang harus dipakai sebagai dasar untuk

menciptakan hubungan yang baik.

4) Penggunaan hukuman harus diartikan sebagai bentuk sikap tegas,

konsekuensi dan konsisten dengan dasar bahwa hukuman yang dilakukan

bukan pada anak atau perasaan anak, melainkan perbuatannya yang

melanggar aturan.

5) Menanamkan sikap disiplin secara berkelanjutan. Menanamkan disiplin

bukanlah kegiatan sekali jadi melainkan harus berkali-kali melainkan

mendorong perlu dilakukan berulang-ulang sampai tercapai keadaan dimana

anak bisa melakukannya sendiri sebagai kebiasaan.

Keberhasilan dalam menanamkan kedisiplinan merupakan hal yang

sangat penting, dengan mengetahui dan memahami faktor-faktor tersebut

diharapkan bagi guru dan orang tua akan lebih mudah dalam menanamkan

kedisiplinan pada siswa atau anak tersebut. Syafruddin (2005) menyebutkan

bahwa kedisiplinan dalam belajar siswa itu meliputi mentaati dan mematuhi

tata tertib sekolah, masuk kelas tepat waktu, ketertiban diri saat belajar di

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kelas, mengatur waktu belajar di rumah, mengulang kembali pelajaran di

rumah, mengerjakan tugas sekolah di rumah.

1) Mentaati dan mematuhi tata tertib sekolah

Dalyono (2009) mengatakan bahwa pelaksanaan disiplin yang

kurang misalnya murid-murid liar, sering terlambat, tugas yang diberikan

tidak dilaksanakan, kewajibannya dilalaikan, sekolah berjalan tanpa kendali

dapat menjadi pengahambat pelajaran di sekolah. Diperlukan suatu aturan

atau tata tertib sekolah yang mengikat semua personal yang ada di sekolah

agar proses belajar dapat berjalan lancar. Setiap siswa wajib mentaati

peraturan atau tata tertib sekolah yang telah ditentukan, misalnya siswa

wajib datang ke sekolah tepat waktu, tertib dan sopan dalam berpakaian

seragam sesuai yang ditetapkan peraturan sekolah. Setiap siswa yang tidak

hadir ke sekolah wajib membuat surat ijin dan akan mendapat sanksi yang

tegas bagi yang melanggarnya.

2) Masuk kelas tepat waktu

Syaiful Sagala (2006) mengatakan bahwa cara belajar yang baik

secara umum menggambarkan kesiapan belajar yaitu kesiapan sebelum dan

sesudah mengikuti mata pelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut maka

siswa sebaiknya sudah siap dan berada di dalam kelas sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai, hal ini bertujuan agar suasana pembelajaran di kelas

nantinya tidak terganggu dengan siswa yang terlambat mengikuti pelajaran.

3) Ketertiban diri saat belajar di kelas.

Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah menuntut

adanya keaktifan, keteraturan, ketekunan, dan ketertiban dalam mengikuti

pelajaran yang terarah pada suatu tujuan belajar. Syaiful Sagala (2006)

menyebutkan bahwa cara belajar yang baik secara umum menggambarkan

di antaranya rajin melaksanakan tugas-tugas belajar, sungguh-sungguh

menghadiri pelajaran, datang ke sekolah tepat waktu, lingkungan yang

tenang, menyusun catatan pelajaran yang lengkap. Berdasarkan pendapat

tersebut ketertiban belajar di kelas yang dimaksud yaitu mempunyai catatan

pelajaran, kesiapan dan keseriusan menghadiri pelajaran.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

4) Mengatur waktu belajar di rumah

Kegiatan belajar tidak cukup hanya dilakukan di sekolah. Siswa

hendaknya mampu mengatur waktu belajar di rumah untuk dapat berhasil

dalam kegiatan belajar. Sebagai contohnya yaitu belajar rutin sesuai jadwal

akan lebih efektif daripada belajar sistem dadakan, pembagian waktu belajar

dan bermain yang tepat, kemauan dari diri sendiri untuk belajar meskipun

tidak ada tugas.

5) Mengulang kembali pelajaran di rumah

Syaiful Sagala (2006) menyebutkan bahwa salah satu cara belajar

yang baik yaitu mengulang bacaan untuk mengokohkan ingatan. Materi

yang telah disampaikan di sekolah perlu dipelajari lagi di rumah agar

ingatan dan pemahaman siswa terkait materi yang telah disampaikan

semakin baik.

6) Mengerjakan tugas sekolah di rumah

Mengerjakan tugas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam

belajar yang dilakukan di dalam maupun di luar jam pelajaran sekolah.

Menurut Syaiful Sagala (2006), “Untuk mengukur kemajuan belajar, maka

ulangan, latihan akan memperkuat hasil belajar, sebaliknya tanpa latihan,

ulangan dan penggunaan maka hasil belajar akan hilang atau melemah.”

Berdasarkan pendapat tersebut mengerjakan tugas merupakan wujud latihan

untuk memperkuat pemahaman belajar yang diberikan oleh guru kepada

siswa.

Berdasarkan dari uraian di atas disiplin yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah:

1) Mentaati dan mematuhi tata tertib sekolah.

2) Masuk kelas tepat waktu.

3) Ketertiban diri saat belajar di kelas.

4) Mengatur waktu belajar di rumah.

5) Mengulang kembali pelajaran di rumah.

6) Mengerjakan tugas sekolah di rumah.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Lingkungan Keluarga

a. Pengertian Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi

perkembangan seorang anak. Seorang anak mengalami proses sosialisasi untuk

pertama kalinya di dalam keluarga, di dalam proses ini seorang anak

dikenalkan dan diajarkan berbagai nilai kehidupan yang sangat berguna dan

menentukan bagi perkembangan anak di masa depan. Menurut ahli psikologi,

lingkungan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan kepribadian

seorang anak adalah lingkungan keluarga, karena lingkungan keluarga

merupakan lingkungan primer yang kuat pengaruhnya kepada individu

dibanding lingkungan sekunder.

Perlu dikaji terlebih dahulu mengenai pengertian lingkungan keluarga

sebelum mengkaji lebih lanjut mengenai peranan lingkungan keluarga dalam

pencapaian hasil belajar seorang anak. Dalyono (2009) membedakan

pengertian lingkungan menjadi tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan

fisiologis, psikologis, dan sosio kultural. Secara fisiologis lingkungan meliputi

segala kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air,

zat asam, sistem saraf, dan kesehatan jasmani. Secara psikologis lingkungan

mencakup segenap stimuli yang diterima oleh individu mulai sejak dalam

konsesi, kelahiran sampai matinya, sedangkan secara sosio kultural lingkungan

mencakup segenap stimuli, interaksi, dan kondisi dalam hubungannya dengan

perlakuan ataupun karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok,

latihan, belajar adalah termasuk sebagai lingkungan ini.

Menurut Syah Muhibbin, (2005: 138),

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar

ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua,

praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi

keluarga (letak tempat tinggal) semuanya dapat memberikan dampak

baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai

oleh siswa.

Berdasarkan pernyataan di atas lingkungan dalam penelitian ini

mengacu pada pengertian lingkungan secara sosio kultural. Departemen

Kesehatan RI dalam Arianto Sam (2008: 1) mendefinisikan bahwa, “Keluarga

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu

atap dalam keadaan saling ketergantungan”. F.J. Brown dalam Syamsu Yusuf

(2004) berpendapat bahwa ditinjau dari sudut pandang sosiologis, keluarga

dapat diartikan dua macam, yaitu: 1) dalam arti luas, keluarga meliputi semua

pihak yang ada hubungan darah atau keturunan yang dapat dibandingkan

dengan Clan atau marga, 2) dalam arti sempit, keluarga meliputi orang tua dan

anak.

Berdasarkan pengertian lingkungan dan pengertian keluarga di atas

dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga adalah segenap stimuli,

interaksi, dan kondisi dalam hubungannya dengan perilaku ataupun karya

orang lain di dalam unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala

keluarga dan beberapa orang yang mempunyai hubungan darah atau keturunan

yang saling ketergantungan.

b. Fungsi Keluarga

Keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

perkembangan emosi para anggotanya terutama anak. Kebahagiaan ini

diperoleh apabila keluarga dapat memerankan fungsinya secara baik. Fungsi

dasar keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa aman, kasih sayang, dan

mengembangkan hubungan yang baik di antara anggota keluarga. Syamsu

Yusuf (2004) mengatakan bahwa secara psikososiologis keluarga berfungsi

sebagai:

1) Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya

2) Sumber pemenuhan kebutuhan

3) Sumber kasih sayang dan penerimaan

4) Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota

masyarakat yang baik

5) Pemberi bimbingan bagi pengembangan perilaku yang secara sosial

dianggap tepat

6) Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

7) Pemberi bimbingan dalam belajar

8) Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi

baik di sekolah maupun di masyarakat

9) Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi

10) Sumber persahabatan/teman bermain bagi anak sampai cukup usia untuk

mendapat teman diluar rumah.

Berdasarkan sudut pandang sosiologis, fungsi keluarga ini dapat

diklasifikasikan ke dalam fungsi-fungsi berikut:

1) Fungsi Biologis

Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang memberikan

legalitas, kesempatan bagi para anggotanya untuk memenuhi kebutuhan

dasar biologisnya yang meliputi pangan, sandang, papan, dan reproduksi

atau pengembangan keturunan.

2) Fungsi Ekonomis

Keluarga mempunyai kewajiban untuk menafkahi anggota

keluarganya yaitu istri dan anak.

3) Fungsi Pendidikan

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi

anak. Fungsi tersebut meliputi penanaman, pembimbingan, atau pembiasaan

nilai agama, budaya, dan ketrampilan-ketrampilan tertentu yang bermanfaat

bagi anak.

4) Fungsi Sosialisasi

Keluarga merupakan penyemaian bagi masyarakat masa depan, dan

lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi

kualitas generasi yang akan datang.

5) Fungsi Perlindungan

Keluarga berfungsi sebagai pelindung bagi para anggota keluarganya

dari gangguan, ancaman, dan atau kondisi yang menimbulkan

ketidaknyamanan para anggotanya.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

6) Fungsi Rekreatif

Keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang memberikan

kenyamanan, keceriaan, kehangatan, dan penuh semangat bagi para

anggotanya untuk melaksanakan fungsi ini.

7) Fungsi Agama

Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama kepada

anak mereka agar memiliki pedoman hidup yang benar.

c. Faktor-faktor yang Bersumber dari Keluarga yang Mempengaruhi Hasil

Belajar

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi

perkembangan anak, begitu juga dalam perkembangan belajar anak, faktor-

faktor dari lingkungan keluarga menjadi poin penting yang dapat

mempengaruhi hasil belajar. Faktor tersebut diantaranya :

1) Kemampuan ekonomi orang tua yang kurang memadai

Hasil belajar yang baik tidak dapat diperoleh hanya dengan

mengandalkan keterangan-keterangan yang diberikan oleh guru di depan

kelas, tetapi membutuhkan alat-alat yang memadai seperti buku tulis, pensil,

pena, peta dan terlebih lagi buku bacaan. Bagi orang tua yang keadaan

ekonominya kurang sudah barang tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan

anak-anaknya secara memuaskan yang pada akhirnya akan menghasilkan

hasil belajar yang tidak baik.

2) Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tua

Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di

dalam keluarga. Masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa tugas

mendidik adalah tugas sekolah saja. Orang tua beranggapan bahwa tugas

orang tua hanya mencukupi kebutuhan lahir anak seperti makan, minum,

pakaian, dan alat-alat pelajaran, serta kebutuhan-kebutuhan lain yang

bersifat kebendaan. Oleh sebab itu, orang tua yang seperti ini selalu sibuk

dengan pekerjaan mereka sejak pagi sampai sore bahkan sampai malam.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Mereka tidak memiliki waktu lagi untuk memperhatikan dan mengawasi

anak-anaknya.

3) Harapan orang tua yang terlalu tinggi terhadap anak

Terdapat pula orang tua yang memiliki pengharapan yang sangat

tinggi terhadap anaknya di samping adanya orang tua yang kurang

memperhatikan dan mengawasi anaknya. Mereka memaksa anak-anak untuk

selalu rajin belajar dan memperoleh nilai yang tinggi tanpa memperhatikan

kemampuan anak. Bagi anak yang tidak memiliki kemampuan yang tinggi

dapat menimbulkan putus asa.

4) Orang tua pilih kasih terhadap anak

Keadaan anak dalam suatu keluarga tidak selalu sama, mereka lahir

dengan membawa kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada anak

yang dilahirkan sesuai harapan, tetapi ada juga yang tidak demikian.

Keadaan yang demikian rupanya tidak selalu diterima oleh sebagian orang

tua sebagai suatu kenyataan. Ada orang tua yang menolak anak yang

keadaanya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Penolakan ini

memang tidak dinyatakan secara terus terang, tetapi ditampilkan dalam

bentuk perlakuan-perlakuan tertentu.

(Abdul Majid, 2005).

Menurut Dalyono (2009) faktor yang bersumber dari keluarga yang

mempengaruhi belajar adalah:

1) Faktor orang tua

a) Cara mendidik anak

Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anak serta

tidak memperhatikan kemajuan belajarnya akan menjadi penyebab

kesulitan belajar bagi anak tersebut.

b) Hubungan orang tua dengan anak

Hubungan orang tua dengan anak penting sekali dalam

menentukan kemajuan belajar anak. Hubungan ini meliputi kasih sayang,

penuh pengertian atau kebencian, sikap keras, acuh tak acuh,

memanjakan, dan lain-lain.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c) Contoh atau Bimbingan dari orang tua

Orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya. Segala

yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya.

Belajar memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan

tanggung jawab belajar tumbuh dari diri anak.

2) Suasana Rumah atau keluarga

Suasana keluarga yang sangat ramai/gaduh akan menyebabkan

anak tidak dapat belajar dengan baik. Anak akan terganggu konsentrasinya

sehingga sukar untuk belajar, demikian juga suasana rumah yang selalu

tegang, banyak cekcok antar anggota keluarga, kesedihan atau suasana yang

selalu membisu akan melahirkan anak-anak yang tidak sehat mentalnya.

3) Keadaan ekonomi keluarga

a) Keadaan ekonomi keluarga yang kurang atau miskin

Keadaan ini akan menyebabkan kurangnya alat-alat belajar

siswa, kurangnya biaya yang disediakan oleh orang tua, dan tidak

tersedianya tempat belajar yang baik.

b) Keadaan ekonomi yang berlebihan

Keadaan ini sebaliknya dari keadaan yang pertama, di mana

ekonomi keluarga berlimpah ruah. Seorang anak yang dimanja oleh

orang tua tanpa kontrol dan tanggung jawab akan menjadikan anak

tersebut segan belajar karena anak terlalu banyak bersenang-senang.

Keadaan ini juga akan menghambat kemajuan belajar.

Berdasarkan dari pendapat dan uraian di atas, maka lingkungan

keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:

1) Kondisi ekonomi keluarga

2) Perhatian orang tua

3) Suasana rumah atau keluarga

4) Hubungan atau relasi antar anggota keluarga

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan pokok yang harus dilaksanakan dalam

pendidikan di sekolah. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila proses belajar

dalam sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu proses belajar yang

melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Arthur T. Jersild dalam Syaiful Sagala (2006: 12) menyatakan bahwa

”Belajar adalah modification of behaviour through experience and training

yaitu perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam

pendidikan karena pengalaman dan latihan atau karena mengalami latihan”.

Dalyono (2009: 49) mendefinisikan bahwa belajar adalah ”Suatu usaha atau

kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,

mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,

ketrampilan, dan sebagainya”. Menurut Slameto (2003: 2), ”Belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan beberapa

pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu

proses yang dilakukan seseorang yang menghasilkan perubahan pengetahuan,

ketrampilan, sikap dan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, latihan dan

interaksi dengan lingkungannya.

b. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan di dalam

proses belajar mengajar. Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan

prinsip-prinsip orang belajar (Pakde Sofa, 2009). Siswa juga hendaknya

memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam belajar sehingga tercipta

interaksi pembelajaran yang baik dengan guru. Prinsip-prinsip belajar yang

dimaksud antara lain:

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Kematangan Jasmani dan Rohani

Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai

kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya.

Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta

kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar,

sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara

psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.

2) Memiliki Kesiapan

Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni

dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan

belajar. Belajar tanpa kesiapan fisik, mental dan perlengkapan akan

menimbulkan banyak kesulitan, akibatnya tidak memperoleh hasil belajar

yang baik.

3) Memahami Tujuan

Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, ke mana

arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting

dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat

selesai dan berhasil.

4) Memiliki Kesungguhan

Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk

melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang

kurang memuaskan.

5) Ulangan dan Latihan

Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan.

Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga

dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan.

(Dalyono, 2009).

c. Tujuan belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang bertujuan. Tujuan belajar

merupakan komponen sistem belajar yang sangat penting karena semua

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

komponen yang ada dalam sistem pembelajaran dilaksanakan atas dasar

pencapaian tujuan belajar. Pencapaian tujuan belajar dipengaruhi oleh berbagai

komponen yang saling mempengaruhi dan terkait antara satu dengan yang lain.

Komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang

ingin diajarkan, guru dan siswa serta sarana dan prasarana belajar yang

tersedia.

Pada dasarnya tujuan belajar itu sangat banyak dan bervariasi.

Menurut Sardiman A.M. (2003: 26-29), “Bila ditinjau secara umum tujuan

belajar ada tiga jenis, yaitu: 1) Untuk mendapatkan pengetahuan, 2) penanaman

konsep ketrampilan, 3) pembentukan sikap”. Berikut penjelasannya akan

penulis uraikan:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan

Tujuan ini memiliki kecenderungan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir seseorang dapat berkembang

jika seseorang memiliki pengetahuan, dengan kata lain, seseorang tidak

dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,

sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.

Pengetahuan seseorang akan bertambah melalui belajar, sehingga tujuan

seseorang belajar adalah untuk mendapat pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan pengetahuan

Tujuan ini memiliki kecenderungan untuk mengembangkan

keterampilan seseorang dalam hal ini peserta didik. Keterampilan tersebut

dapat bersifat jasmani ataupun rohani. Keterampilan seseorang didapat dari

belajar, karena dalam kegiatan belajar tersebut terjadi interaksi. Interaksi

tersebut mengarah pada pencapaian keterampilan yang menuruti kaidah-

kaidah tertentu dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.

3) Pembentukan sikap

Tujuan ini memiliki kecenderungan untuk menumbuhkan sikap

mental perilaku, dan pribadi seorang anak didik. Kecakapan dalam

mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi

guru itu sendiri sebagai contoh sangat dibutuhkan dalam pembentukan sikap

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

ini. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas

dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh karena itu guru

tidak hanya sekedar pengajar, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan

memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.

4. Hasil belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang

dapat dibedakan, yaitu tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses)

belajar mengajar, dan hasil belajar (Nana Sudjana, 2005). Menurut Slameto

(2003: 2), ”Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Mengacu pada pengertian belajar menurut Slameto, maka yang

dimaksud hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dimiliki seseorang

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Nana Sudjana (2005: 22), ”Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan, hasil belajar

adalah hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut mengalami proses dan

pengalaman belajar yang dibuktikan dengan perubahan tingkah laku sebagai

hasil interaksi dengan lingkungannya.

b. Tipe Hasil Belajar

Horward Kingsley dalam Nana Sudjana (2005) membagi tiga macam

hasil belajar, yaitu: a) ketrampilan dan kebiasaan, b) pengetahuan dan

pengertian, dan c) sikap dan cita-cita. Rumusan tujuan pendidikan di dalam

tujuan pendidikan nasional, baik tujuan kurikuler maupun tujuan pendidikan

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis

besar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu :

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1) Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3) Ranah Psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomotoris, yaitu gerakan refleks,

ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau

ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan

interpretatif.

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara

ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para

guru di sekolah, karena berkaitan dengan kamampuan para siswa dalam

menguasai isi bahan pengajaran (Nana Sudjana, 2005). Berdasarkan pada

pernyataan Nana Sudjana di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi

indikator hasil belajar adalah nilai ujian semester II ekonomi siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

untuk menimbulkan perubahan, di dalam kegiatan belajar akan timbul adanya

keberhasilan dan kegagalan. Keberhasilan dan kegagalan dalam proses belajar

siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, untuk mencapai hasil belajar

yang optimal, banyak faktor yang mempengaruhinya, yang secara garis besar

oleh Slameto (2003) dibagi dalam dua faktor yaitu faktor intern dan faktor

ekstern.

1) Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

yang berasal dari dalam dirinya. Slameto (2003) membedakan faktor intern

menjadi tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor

kelelahan.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a) Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri

dari dua macam, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh.

(1) Faktor kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya

terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah

pusing, ngantuk jika badannya lemah, dan kelainan-kelainan fungsi

alat indera lainnya.

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang

cacat, maka belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi hendaknya

siswa tersebut belajar pada lembaga pendidikan khusus.

b) Faktor Psikologis

Ada tujuh faktor yang termasuk ke dalam faktor psikologis yang

mempengaruhi belajar siswa, yaitu:

(1) Intelegensi

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar

siswa. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan

lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang

rendah dalam situasi yang sama, meskipun begitu siswa yang

mempunyai tingkat intelegensi tinggi belum pasti berhasil dalam

belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses

yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya.

(2) Perhatian

Siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang

dipelajarinya untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, jika

bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah

kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.

(3) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada

daya tarik baginya.

(4) Bakat

Hasil belajar seorang siswa akan lebih baik jika bahan

pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya karena ia senang

belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajar yang

pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang memuaskan.

(5) Motif

Perlu diperhatikan di dalam proses belajar mengajar apa yang

dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau

mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian,

merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/

menunjang belajar.

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam

pertumbuhan seseorang, yang ditunjukkan dengan alat-alat tubuh

yang sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan

lebih berhasil jika anak sudah siap (matang), jadi kemajuan baru

untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan

belajar.

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar,

karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka

hasil belajarnya akan lebih baik.

(8) Faktor kelelahan

Faktor kelelahan ada dua macam, yaitu kelelahan jasmani

dan kelemahan rohani. Kelelahan jasmani dapat terlihat dengan

lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk

membaringkan tubuh, sedangkan kelemahan rohani dapat dilihat

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan

dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

yang berasal dari luar dirinya. Menurut Slameto (2003) yang termasuk

faktor ekstern adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

a) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana

rumah tangga, dan keadaan ekonoi keluarga.

(1) Cara orang tua mendidik

Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya,

misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak

memperhatikan sama sekali kepentingan dan kebutuhan anaknya

dalam belajar, tidak menyediakan kelengkapan alat-alat belajar

anaknya dan lain-lain dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil

dalam belajar.

(2) Relasi antar anggota keluarga

Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan dalam keluarga

penuh kasih sayang dan pengertian atau diliputi oleh kebencian,

sikap yang terlalu keras, atau sikap acuh tak acuh. Perlu diusahakan

relasi yang baik di dalam keluarga demi kelancaran belajar serta

keberhasilan seorang anak.

(3) Suasana rumah

Suasana rumah yang tegang, ribut, dan sering cekcok,

pertengkaran antara anggota keluarga atau dengan keluarga lain

menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah,

akibatnya anak malas belajar.

(4) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan

keberhasilan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya, makan, pakaian,

perlindungan, kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti

ruang belajar, alat-alat tulis, buku-buku, penerangan dan lain-lain.

Fasilitas itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup

uang.

(5) Pengertian orang tua

Seorang anak belajar perlu mendapat dorongan dan

pengertian dari orang tua. Orang tua wajib wajib memberi pengertian

dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang

dialami anak di sekolah.

(6) Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Diperlukan penanaman

kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong anak untuk belajar.

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi :

(1) metode mengajar, (2) kurikulum, (3) relasi guru dengan siswa, (4)

relasi siswa dengan siswa, (5) disiplin sekolah, (6) alat pelajaran, (7)

waktu sekolah, (8) standar pelajaran di atas ukuran, (9) keadaan gedung,

(10) metode belajar, dan (11) tugas rumah.

c) Faktor masyarakat

Faktor masyarakat yang mempengaruhi hasil belajar siswa

meliputi: (1) kesiapan siswa dalam masyarakat, (2) mass media, (3)

teman bergaul, dan (4) bentuk kehidupan masyarakat.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dapat digunakan sebagai

referensi dalam membantu kelancaran proses penelitian. Penelitian sejenis yang

penulis pakai dalam referensi penelitian ini adalah:

Penelitian tentang disiplin belajar terdahulu pernah dilakukan oleh

Syafruddin (2005) dalam jurnal edukasi Vol. 1 Nomor 2 dengan judul Pengaruh

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa disiplin belajar berpengaruh secara signifikan terhadap

prestasi belajar siswa.

Penelitian tentang lingkungan keluarga terdahulu pernah dilakukan oleh

Eni Asih (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Motivasi, Metode

Pembelajaran, Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Bina Negara Gubug Kab. Grobogan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung

lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar dengan melalui motivasi sebagai

variabel perantara.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah subjek

penelitian ini di kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010

dengan objek penelitian kontribusi disiplin belajar dan lingkungan keluarga

terhadap hasil belajar ekonomi siswa.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan arah penalaran untuk

sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.

Kerangka pemikiran juga merupakan alur berpikir yang mempengaruhi tujuan

penelitian, yaitu untuk mengetahui kontribusi antara disiplin belajar dan

lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2

Sukoharjo.

1. Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus dimiliki

oleh siswa. Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat

kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya

disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan

juga karena perilaku yang baik. Disiplin belajar dipandang sebagai salah satu

faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian

semakin tinggi disiplin belajar siswa diduga semakin tinggi pula hasil belajar

yang diperolehnya, sebaliknya semakin rendah disiplin belajar siswa diduga

semakin rendah pula hasil belajar yang diperolehnya.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yang dapat mempengaruhi pencapaian

hasil belajar siswa adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga

merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor ekstern yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu tugas utama orang tua adalah

mendidik keturunannya, dengan kata lain, dalam relasi antara anak dan orang

tua itu secara kodrati tercakup unsur pendidikan untuk membangun

kepribadian anak dan mendewasakannya. Suasana keluarga yang harmonis dan

menyenangkan serta perhatian orang tua yang cukup akan dapat mendorong

anak giat dalam belajar, yang pada akhirnya anak akan mencapai hasil belajar

yang optimal. Semakin baik lingkungan keluarga siswa diduga semakin baik

pula hasil belajar yang diperolehnya, sebaliknya semakin tidak baik lingkungan

keluarga siswa diduga semakin tidak baik pula hasil belajar yang diperolehnya.

3. Disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara sendiri-sendiri mampu

memberi kontribusi terhadap pencapaian hasil belajar yang baik, hal tersebut

juga dimungkinkan jika berlaku secara bersama-sama. Perlu diketahui sikap

dan perilaku disiplin tidak terbentuk dengan sendirinya dan tidak terbentuk

dalam waktu yang singkat, namun melalui proses yang panjang. Madson dan

Wayson dalam Moh. Shochib (2000) menyatakan bahwa kepemilikan disiplin

memerlukan proses belajar. Disiplin akan terwujud melalui pembinaan sejak

dini, sejak usia muda, dimulai dari lingkungan keluarga, melalui pendidikan

yang tertanam sejak usia muda yang semakin lama semakin menyatu dalam

dirinya dengan bertambahnya usia. Siswa yang telah mampu berdisiplin dan

mengatur waktu dalam belajar apabila didukung dengan kondisi lingkungan

keluarga yang yang baik serta kondusif untuk belajar diduga akan semakin baik

pula hasil belajar yang diperolehnya.

Ilustrasi kontribusi antara disiplin belajar dan lingkungan keluarga

terhadap hasil belajar di atas baik secara parsial maupun bersama-sama akan lebih

mudah dipahami dengan bantuan gambar kerangka pemikiran berikut :

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Suharsimi Arikunto (2006) mengatakan bahwa hipotesis dapat diartikan

sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan

penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis dari penelitian

ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses menghubungkan

sejumlah bukti empiris.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:�

1. Terdapat kontribusi antara disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

2. Terdapat kontribusi antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

3. Terdapat kontribusi antara disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara

bersama-sama terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

Hasil Belajar (Y)

Dengan indikator:

Nilai ujian semester

II ekonomi siswa

kelas XI IPS

2

Lingkungan Keluarga (X2)

Dengan indikator :

1) Kondisi ekonomi

keluarga

2) Perhatian orang tua

3) Suasana rumah atau

keluarga

4) Hubungan atau relasi

antar anggota keluarga

3

1

Disiplin Belajar (X1)

Dengan indikator :

1) Mentaati dan mematuhi

tata tertib sekolah.

2) Masuk kelas tepat waktu.

3) Ketertiban diri saat

belajar di kelas.

4) Mengatur waktu belajar di

rumah.

5) Mengulang kembali

pelajaran di rumah.

6) Mengerjakan tugas

sekolah di rumah.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2009/2010 yang berlokasi di Jalan Raya Solo-Kartasura, Mendungan, Pabelan,

Kartasura, Telp. (0271) 711615, Sukoharjo. Alasan dilakukannya penelitian di

tempat tersebut adalah:

a. Penulis ingin mengetahui tingkat kedisiplinan belajar dan kondisi lingkungan

keluarga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo.

b. Sebatas pengetahuan penulis, masalah ini belum pernah diteliti di SMA Negeri

2 Sukoharjo sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan sekolah.

c. Adanya kemudahan dari pihak sekolah untuk memberikan izin dan data

penelitian.

d. Lokasi sekolah yang mudah dijangkau.

2. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai

penulisan laporan penelitian dari mulai bulan Februari 2010 sampai dengan Juli

2010.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Singarimbun dalam Iskandar (2008) menyatakan bahwa populasi adalah

jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang memilki ciri-ciri yang akan

diduga. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130), “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian.”

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi

adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai ciri-ciri yang akan diduga.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA N 2

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Sukoharjo yang terbagi dalam empat kelas, dengan jumlah masing-masing tiap

kelas yaitu XI IPS 1 sejumlah 40 siswa, XI IPS 2 sejumlah 42 siswa, XI IPS 3

sejumlah 42 siswa, dan XI IPS 4 sejumlah 41 siswa, sehingga populasi dalam

penelitian ini berjumlah 165 siswa.

2. Sampel

Mengingat keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan pikiran peneliti, maka

tidak mungkin seluruh populasi diteliti, untuk itu dari populasi yang ada perlu

diambil sampel yang dapat mewakili populasi tersebut. Menurut Iskandar (2008:

69) , “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representatif atau

mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati”. Menurut

Sugiyono (2005: 91), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimilki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut penulis

dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan

diamati.

Sebagai pertimbangan penggunaan sampel penelitian ini, Suharsimi

Arikunto (2006: 134) menyatakan bahwa: “Untuk sekadar ancer–ancer, apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih...”. Hal ini tergantung setidak-tidaknya

dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang

resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 165 siswa.

Berdasarkan pertimbangan di atas peneliti mengambil sampel penelitian sebesar

30% dari jumlah populasi, jadi sampel dalam penelitian ini adalah 30% x 165 =

49,5 siswa, atau dibulatkan menjadi 50 siswa.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel yang representatif harus dilakukan dengan teknik

sampling sehingga diperoleh sampel yang benar–benar mewakili atau

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik pengambilan sampel

merupakan cara yang ditempuh untuk menentukan sampel penelitian dari populasi

yang telah ditentukan sebelumnya.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

proportional random sampling yaitu kombinasi antara proportional sampling dan

random sampling. Teknik proportional sampling yang digunakan dalam

penelitian ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang seimbang dalam

tiap-tiap kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 127),“…untuk memperoleh

sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap

wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam

masing-masing strata atau wilayah”. Teknik random sampling yang digunakan

dalam penelitian ini bertujuan agar subyek yang diteliti memperoleh kesempatan

yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Caranya adalah dengan undian, yaitu

dengan menggunakan kertas-kertas kecil yang ditulisi nomor-nomor subyek

kemudian kertas tersebut digulung dan diambil secara acak sejumlah sampel yang

ditentukan, sehingga nomor-nomor yang tertera dalam gulungan kertas yang

terambil merupakan nomor subyek penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pemecahan masalah dalam suatu penelitian memerlukan data yang

relevan dengan permasalahannya, untuk mendapatkan data tersebut peneliti

memerlukan teknik pengumpulan data. Diperlukan kemampuan memilih dan

menyusun teknik dan alat pengumpul data di dalam suatu penelitian karena hal ini

sangat berpengaruh pada obyektivitas hasil penelitian, dengan kata lain teknik dan

alat pengumpulan data yang tepat dalam suatu penelitian akan memungkinkan

dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner), dan

dokumentasi.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1. Metode Angket atau Kuesioner

a. Pengertian Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 151), ”Kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.”

Sedangkan Menurut Nasution (2003: 128), ”Angket atau quetionnaire adalah

daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan

dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angket adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang diisi dan dikembalikan responden atau dapat

juga dijawab di bawah pengawasan peneliti yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal

yang diketahui.

b. Jenis-Jenis Angket

Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa angket atau

kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa sudut

pandang, yaitu:

1) Dari cara menjawab

a) Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Kuesioner tertutup, yaitu sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

2) Dari jawaban yang diberikan

a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang

lain.

3) Dari bentuknya

a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner

tertutup.

b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c) Check List, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan

tanda check (�) pada kolom yang sesuai.

d) Rating Scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan didikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai

dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

Bentuk kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup, yaitu kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang sudah disediakan

jawabannya yang menunjukkan tingkatan, mulai dari setuju sampai tidak

setuju, sehingga responden dapat menjawab sesuai dengan keadaan dirinya.

Bentuk kuesioner ini digunakan untuk mengungkapkan data variabel bebas,

yaitu variabel disiplin belajar dan variabel lingkungan keluarga.

c. Langkah-Langkah Menyusun Angket

Seorang peneliti yang mengumpulkan data dengan menggunakan

angket terlebih dahulu harus mempersiapkan dan menyusun angket tersebut.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan pembuatan angket

Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh data tentang pengaruh disiplin belajar dan lingkungan terhadap

hail belajar siswa.

2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur

Perlu dibuat suatu matrik yang disebut matrik spesifikasi data

untuk memperjelas peryantaan-peryantaan yang akan disusun. Matrik ini

merupakan suatu penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk

memperjelas permasalahan yang akan dituangkan dalam angket. Isi dan

matrik ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian.

Adapun isi dari matrik spesifikasi data ini antara lain batasan konsep yang

akan diteliti, variabel-variabel, serta indikator-indikator yang perlu

diidentifikasi dan diukur.

3) Menyusun petunjuk pengisian angket

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4) Menyusun pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan variabel-variabel

yang akan diteliti

Pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam angket harus sesuai

dengan aspek-aspek yang tertuang dalam matrik spesifikasi data yang telah

disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator yang dapat

diukur. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan

rating-scale atau skala bertingkat, dan untuk menentukan nilai jawaban

angket dari masing-masing angket dari masing-masing pertanyaan yang

diajukan, digunakan skala Likert.�

Iskandar (2008) mengatakan bahwa skala Likert merupakan skala

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Lebih

lanjut, Suharsimi Arikunto (2006) berpendapat bahwa untuk alternatif jawaban

yang berupa pendapat, alternatif jawaban yang disediakan adalah “Sangat

Setuju”, “Setuju”, “Abstein/ragu-ragu”, “Kurang Setuju”, dan “Tidak Setuju”.

Alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif

jawaban tersebut menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih

alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto

(2006: 241) yang menyatakan bahwa :

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima

alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di

tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak

berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang

disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif “Sangat

Setuju”, dan “Setuju” ada di sisi atau kubu awal (atau akhir) sedang

dua pilihan lain, yaitu ”Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di

sisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami

karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi

“Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga

dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah juga

“Tidak Setuju”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka setiap instrumen mempunyai

empat alternatif jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat

berupa kata Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju yang

selanjutnya diberi bobot penilaian antara 1 sampai dengan 4.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Setiap pernyataan terdiri dari empat pilihan jawaban.

2) Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif

jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda check (�) pada kolom

jawaban yang dipilih.

3) Apabila pernyataan yang digunakan positif diberi penilaian sebagai berikut :

Jawaban sangat setuju nilai = 4

Jawaban setuju nilai = 3

Jawaban tidak setuju nilai = 2

Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1

4) Apabila pernyataan yang digunakan negatif diberi penilaian sebagai berikut:

Jawaban sangat setuju nilai = 1

Jawaban setuju nilai = 2

Jawaban tidak setuju nilai = 3

Jawaban sangat tidak setuju nilai = 4

5) Membuat surat pengantar

6) Mengadakan uji coba (try out)

Angket yang telah disusun selanjutnya diuji coba untuk mengetahui

kelemahan atau kekurangan yang dapat menyulitkan responden dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Uji coba (try out) ini juga

bertujuan untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket tersebut.

Suharsimi Arikunto (2006:167) mengemukakan sebagai berikut :

Tujuan diadakan uji coba :

a) Untuk mengetahui tingkat keterpahaman instrumen, apakah

responden tidak menemui kesulitan dalam menangkap maksud

peneliti.

b) Untuk mengetahui teknik paling efektif.

c) Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden

dalam mengisi angket.

d) Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket

sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

( )( )

( ){ } ( ){ }� �� �� ��

−−

−=

YYYX NN

YXXYNrxy

2222

Uji coba dari angket tersebut peneliti laksanakan pada siswa kelas

XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo di luar sampel penelitian sebanyak 30

siswa. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket digunakan alat

ukur sebagai berikut :

a) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang kita inginkan dan dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Suharsimi Arikunto (2006) mengatakan bahwa ada dua macam

validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas internal dan

validitas eksternal. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas internal, yaitu validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian

antara bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Pengujian

validitas internal dalam penelitian ini dilakukan melalui analisa butir

dengan cara skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total

dengan korelasi product moment pearson,yaitu :

Keterangan����

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah subjek atau responden

X = skor butir

Y = skor total

�X2 = jumlah kuadrat nilai X

�Y2 = jumlah kuadrat niali Y

(Suharsimi Arikunto 2006: 170)

Pengujian validitas internal dalam penelitian ini dilakukan

dengan bantuan program SPSS for windows.� Menurut Duwi Priyatno

(2009), kriteria pengujian validitas adalah��

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

(1) Jika r hitung � r tabel (dengan signifikansi 5%) maka instrumen atau

item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan valid).

(2) Jika r hitung < r tabel (dengan signifikansi 5%) maka instrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan tidak valid).

Berdasarkan hasil try out angket yang telah di hitung

validitasnya dapat diketahui:

(1) Uji Validitas variabel disiplin belajar (X1)

Variabel disiplin belajar yang terdiri atas 21 item pertanyaan terdapat

3 item pertanyaan yang tidak valid yaitu no. 10, 11, 13. Berdasarkan

perhitungan diambil salah satu contoh item soal yang valid yaitu no.

1 diperoleh nilai rhitung sebesar 0,493 > rtabel 0,361. Signifikansi

sebesar 0,006 < 0,05 maka item pertanyaan no.1 dinyatakan valid.

Hal ini berlaku pada item-item pertanyaan selanjutnya kecuali untuk

item pertanyaan no. 10, 11, dan 13 dikarenakan ketiga item tersebut

mempunyai rhitung < rtabel 0,361 dan signifikansi > 0,05, sebagai

contoh diambil salah satu item soal yang tidal valid yaitu no. 11

diperoleh rhitung 0,130� �� 0,361 dan signifikansi 0,492 > 0,05 maka

item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

(2) Uji Validitas Variabel Lingkungan Keluarga (X2)

Variabel lingkungan keluarga yang terdiri atas 14 item pertanyaan

terdapat 1 item pertanyaan yang tidak valid yaitu no. 26.

Berdasarkan perhitungan diambil salah satu contoh item soal yang

valid yaitu no. 22 diperoleh nilai rhitung sebesar 0,424 > rtabel 0,361.

Signifikansi sebesar 0,020 < 0,05 maka item pertanyaan no. 22

dinyatakan valid. Hal ini berlaku pada item-item pertanyaan

selanjutnya kecuali untuk butir pertanyaan no. 26, item tersebut

mempunyai rhitung 0,091 < rtabel 0,361 dan signifikansi 0,631 > 0,05

maka item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

( ) ��

���

��

���

−���

���

−=

�t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

b) Reliabilitas

Reliabilitas instrumen dapat diartikan bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data,

karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasikan data yang dapat dipercaya juga.

Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen

menggunakan rumus alpha, karena instrumen dalam penelitian ini

berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan nilai antara 1 – 4,

seperti yang dinyatakan Suharsimi Arikunto (2006: 196), “Rumus alpha

digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1

dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Rumusnya adalah

sebagai berikut:

Keterangan�����

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

�� b 2

= jumlah varians butir

� t2

= varians total

(Suharsimi Arikunto 2006: 196)

Kriteria pengujian adalah jika nilai cronbach alpha > rtabel kritis

product moment pada taraf signifikansi 5% berarti angket tersebut

dikatakan reliabel atau dapat dipercaya (Duwi Priyatno, 2009). Uji

realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS

for windows.

Berdasarkan hasil try out angket yang telah di hitung

reliabilitasnya dapat diketahui nilai cronbach alpha untuk variabel

displin belajar sebesar 0,882 dan lingkungan keluarga sebesar 0,876.

Nilai rtabel kritis product moment pada signifikansi 5% dengan n=30

adalah 0,361. Nilai cronbach alpha variabel disilin belajar dan

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

lingkungan keluarga > rtabel kritis product moment maka dapat

disimpulkan bahwa item-item pertanyaan tersebut reliabel.

7) Revisi angket

Setelah angket diujicobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi.

Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan item-item pertanyaan yang

tidak valid atau tidak reliabel.

8) Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel, diperbanyak

sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. Angket siap untuk

disebarkan kepada responden.

9) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan

sudah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul

data yang kemudian dianalisis.

d. Kelebihan dan Kelemahan Angket

Kuesioner memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dibandingkan

teknik pengumpulan data yang lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152-

153):

Keuntungan kuesioner:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2) Dapat dibagikan serentak kepada banyak responden.

3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing

dan menurut waktu senggang responden.

4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-

malu menjawab.

5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama.

Kelemahan kuesioner:

1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada

pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk

diberikan kembali kepadanya.

2) Sering sukar dicari validitasnya.

3) Walaupun dibuat anonim, terkadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak benar atau tidak jujur.

4) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut

penelitian angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya

sangat rendah, hanya sekitar 20%.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan terkadang ada

yang terlalu lama sehingga telambat.

Peneliti dalam penelitian ini memanfaatkan kelebihan angket sebagai

instrumen dalam melakukan penelitian dan berusaha mengatasi kekurangan

yang ada yaitu dengan menyusun angket yang tepat dan berkualitas, sehingga

data yang diperoleh valid dan reliabel.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal

yang berupa catatan atau dokumen. Teknik dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data yang sifatnya dokumenter dari instansi terkait. Menurut

Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Teknik

dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini karena:

a) Lebih mudah mendapatkan data, karena telah tersedia sehingga lebih

menghemat waktu dan biaya.

b) Data yang diperoleh dapat dipercaya.

c) Data dapat dilihat lagi jika diperlukan.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk

mengungkapkan data tentang jumlah siswa yang diteliti serta untuk mengetahui

data hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo. Adapun data

tentang hasil belajar siswa ini peneliti peroleh dari nilai ujian semester II mata

pelajaran ekonomi.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang akan

dilakukan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang

akan diteliti yaitu:

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2001: 140). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi siswa.

2. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(Sugiyono, 2001: 141). Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. Disiplin Belajar

b. Lingkungan Keluarga

Kedua variabel akan melalui pemrosesan data untuk diorganisasikan ke

dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke

dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan penafsiran. Hubungan antar

variabel diidentifikasi sebagai hubungan mempengaruhi yaitu variabel independen

mempengaruhi atau memberikan kontribusi terhadap variabel dependen yang akan

diuji melalui analisis statistik meliputi uji analisis regresi linear berganda, uji t dan

uji F.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan oleh penulis

yang dilakukan setelah data terkumpul dan disususn dengan baik, kemudian

menganalisis data tersebut untuk mendapatkan keputusan yang terbaik guna

mencapai tujuan dari suatu penelitian. Proses analisis data dalam penelitian ini di

bantu dengan program SPSS for Windows.

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah data yang

akan dianalisis sudah memenuhi syarat atau belum. Uji prasyarat yang digunakan

adalah sebagai berikut.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berbentuk atau mempunyai distribusi normal atau tidak. Deteksi

normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu

diagonal pada grafik normal probability plot. Singgih Santoso (2001)

menetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang

linier antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji linearitas

variabel X1 terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk mengetahui tingkat

kelinearan data atau mengetahui bahwa setiap peningkatan variabel X juga

diikuti peningkatan variabel Y dengan menetapkan harga-harga. Uji linieritas

di dalam penelitian ini pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity

pada taraf signifikansi 0,05. Duwi Priyatno (2009: 36) menyatakan bahwa,

”Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi

(Linearity) kurang dari 0,05”.

c. Uji Multikolinearitas

Singgih Santoso (2001: 203) mengatakan bahwa, “Uji multikolinieritas

digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi

antara variabel independent". Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar

variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkolerasi, untuk

mendeteksi multikolinearitas digunakan uji kolerasi pearson. Uji

multikolinearitas di dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati nilai

VIF dan TOLERANCE. Jika nilai VIF di sekitar angka 1 dan angka

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

TOLERANCE mendekati 1, maka dapat dikatakan suatu model regresi bebas

multikolinearitas (Singgih Santoso, 2001).

d. Uji Autokorelasi

Singgih Santoso (2001: 216) mengatakan bahwa, ”Uji autokorelasi

digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya)”. Pendekatan D-W (Durbin-Watson) dapat digunakan

untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi.

Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada tiga, yaitu:

1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

e. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berarti ada variabel pengganggu dalam

persamaan model regresi yang mempunyai varian yang sama atau tidak, untuk

mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression

Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value.

Menurut Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan

berkaitan dengan gambar tersebut adalah :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya setelah uji prasyarat terpenuhi adalah melakukan

pengujian hipotesis yang telah diajukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

diajukan diterima atau ditolak. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Duwi Priyatno (2009: 73) mendefinisikan bahwa, ”Analisis regresi

linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel

independent (X1, X2,....Xn) dengan variabel dependent (Y).” Analisis ini

digunakan untuk mengukur nilai pengaruh disiplin belajar (X1), lingkungan

keluarga (X2), dan hasil belajar (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah

sebagai berikut :

Y = a0 + a1X1 + a2X2

(Sudjana, 2001: 347)

Keterangan :

Y = Variabel terikat

X1, X2 = Variabel bebas

a0 = Konstanta regresi

a1 , a2 = Koefisien regresi

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel

independent (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependent (Y) (Duwi Priyatno, 2009). Rumus t hitung pada analisis regresi

adalah sebagai berikut :

i

ihitung

Sb

bt =

Keterangan :

bi = koefisien masing-masing variabel independent dengan i = 1, 2, 3, 4

sbi = standar error variabel i

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Keputusan :

1) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, hal ini berarti variabel independent tidak

mempengaruhi variabel dependent secara signifikan.

2) Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, hal ini berarti variabel independent

mempengaruhi variabel dependent secara signifikan.

c. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independent (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependent (Y). Duwi Priyatno (2009) menyajikan model uji F dengan

rumus sebagai berikut :

( ) ( )1/1

/2

2

−−−=

knR

kRF

Keterangan :

F = harga F garis regresi

R2 = koefisien korelasi ganda

n = ukuran sampel

k = banyaknya variabel bebas

Keputusan :

1) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, hal ini berarti semua variabel

independent secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel

dependent.

2) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, hal ini berarti semua variabel

independent secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel

dependent.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui kontribusi yang

diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikatnya dan juga untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel di luar model regresi

tersebut. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary dari

output SPSS dan tertulis R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

( )%100

Re

11x

gJK

YXa �

( )%100

Re

22x

gJK

YXa �

( )( )

%100Re

xTJK

gJK

diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variabel terikat sangat terbatas, jika nilai R2

sama dengan 1 berarti

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sempurna.

e. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

1) Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan

masing-masing prediktor terhadap kriterium Y, dengan rumus :

Prediktor X1 : SR% =

Prediktor X2 : SR% =

2) Sumbangan efektif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan

murni yang diberikan masing-masing prediktor terhadap kriterium Y,

terlebih dahulu dicari efektif garis regresi dengan rumus :

R2

=

Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y dengan rumus :

SE% X1 = SR % X1 x R2

Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan rumus :

SE% X2 = SR % X2 x R2

Dimana R2= efektivitas garis regresi.

(Sutrisno Hadi, 2001)

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Variabel

Penelitian yang berjudul “Kontribusi Disiplin Belajar dan Lingkungan

Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010” ini menggunakan dua variabel bebas yaitu

Disiplin Belajar (X1), Lingkungan Keluarga (X2), dan satu variabel terikat yaitu Hasil

Belajar Siswa (Y).

Guna mengungkapkan dan membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan,

maka dalam pengumpulan datanya dengan menggunakan angket yang disebarkan

kepada responden yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo. Berdasarkan

data hasil penyebaran angket kepada responden dapat diketahui hasil sebagai berikut.

Tabel 3. Deskripsi Data Variabel Disiplin Belajar, Lingkungan Keluarga,

dan Hasil Belajar Siswa

Disiplin Belajar

Lingkungan Keluarga Hasil Belajar

N Valid 50 50 50

Missing 0 0 0

Mean 52.18 38.08 68.54

Median 53.00 39.00 68.50

Mode 58 36a 62

Std. Deviation 6.190 5.917 5.519

Range 28 28 19

Minimum 35 18 62

Maximum 63 46 81

Sumber: data diolah

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1. Deskripsi Data Variabel Disiplin Belajar Siswa

Tabel 4. Distribusi frekuensi data nilai angket variabel

disiplin belajar siswa (X1)

Kelas Interval Frekuensi

33 - 37 1

38 - 42 1

43 - 47 7

48 - 52 14

53 - 57 11

58 - 62 14

63 - 67 1

Sumber: data diolah

Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Belajar Siswa

Sumber: data diolah

Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 3 dan tabel distribusi

frekuensi nilai angket variabel disiplin belajar di atas, maka diperoleh hasil sebagai

berikut:

a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam

penelitian ini dilakukan kepada 50 siswa dengan nilai terendah 35 dan nilai

tertinggi 63.

b. Rata-rata hitung atau mean 52,18 dan standar deviasi 6,190, median atau

nilai tengah 53 dan nilai yang sering muncul atau modus 58.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Perhitungan dengan persentase skor tertinggi dari disiplin belajar yaitu

jumlah item x skor tertinggi jawaban 18 x 4 = 72, dengan jumlah responden sebanyak

50 siswa maka diperoleh nilai tertinggi 50 x 72 = 3600. Jumlah nilai variabel disiplin

belajar berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan adalah �X1 = 2609 (lampiran

96), dengan demikian tingkat disiplin belajar siswa di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun

2009/2010 adalah 2609 dibagi 3600 sama dengan 0,7247�atau 72,47%.

2. Deskripsi Data Variabel Lingkungan Keluarga

Tabel 5. Distribusi frekuensi data nilai angket variabel

lingkungan keluarga (X2)

Kelas Interval Frekuensi

15 - 19 1

20 - 24 1

25 - 29 1

30 - 34 6

35 - 39 19

40 - 44 17

45 - 49 5

Sumber: data diolah

Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga

Sumber: data diolah

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 3 dan tabel distribusi

frekuensi nilai angket variabel lingkungan keluarga di atas, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam

penelitian ini dilakukan kepada 50 siswa dengan nilai terendah 18 dan nilai

tertinggi 46.

b. Rata-rata hitung atau mean 38,08 dan standar deviasi 5,917, median atau

nilai tengah 39 dan nilai yang sering muncul atau modus 36.

Perhitungan dengan persentase skor tertinggi dari lingkungan keluarga yaitu

jumlah item x skor tertinggi jawaban 13 x 4 = 52, dengan jumlah responden sebanyak

50 siswa maka diperoleh nilai tertinggi 50 x 52 = 2600. Jumlah nilai variabel

lingkungan keluarga berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan adalah �X2 =

1904 (lampiran 97), dengan demikian kondisi lingkungan keluarga di SMA Negeri 2

Sukoharjo tahun 2009/2010 adalah 1904 dibagi 2600 sama dengan 0,7323 atau

73,23%.

3. Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar Siswa

Tabel 6. Distribusi frekuensi data hasil belajar siswa (Y)

Kelas Interval Frekuensi

61 -63 13

64 - 66 10

67 - 69 5

70 - 72 8

73 - 75 8

76 - 78 4

79 - 81 2

Sumber: data diolah

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga

Sumber: data diolah

Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 3 dan tabel distribusi

frekuensi variabel hasil belajar di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam

penelitian ini dilakukan kepada 50 siswa dengan nilai terendah 62 dan nilai

tertinggi 81.

b. Rata-rata hitung atau 68,60 dan standar deviasi 5,451, median atau nilai

tengah 68,50 dan nilai yang sering muncul atau modus 62.

Nilai tersebut jika dihitung dalam presentase dengan diketahui nilai tertinggi

yang mungkin dicapai siswa adalah 100, dan jumlah responden adalah 50 siswa,

maka diperoleh nilai tertinggi variabel hasil belajar 100 x 50 = 5000. Jumlah nilai

variabel hasil belajar berdasarkan data yang terkumpul adalah �Y = 3427 (lampiran

98), dengan demikian tingkat hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI

SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun 2009/2010 adalah 3427 dibagi 5000 adalah 0,6854

atau sebesar 68,54%.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi

linier ganda sebelum pengujian hipotesis dilakukan harus memenuhi beberapa uji

persyaratan. Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah data yang

akan dianalisis sudah memenuhi syarat atau belum, uji prasyarat tersebut meliputi:

1. Uji Normalitas

Gambar 5. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber: data diolah

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Deteksi

normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal

pada suatu grafik Normal P-P Plot. Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar

pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarkan uji normalitas, pada output terlihat bahwa data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Linieritas

Tabel 7. Hasil Uji Linieritas Variabel Disiplin Belajar dan Hasil Belajar

ANOVA Table

Sig.

hasil_belajar * Disiplin_belajar

Between Groups

(Combined) .037

Linearity .000

Deviation from Linearity .367

Within Groups

Total

Sumber: data diolah

Tabel 8. Hasil Uji Linieritas Variabel Lingkungan Keluarga dan Hasil Belajar

ANOVA Table

Sig.

hasil_belajar * Lingkungan_keluarga

Between Groups

(Combined) .004

Linearity .000

Deviation from Linearity .050

Within Groups

Total

Sumber: data diolah

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier

antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji linearitas variabel X1

terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk mengetahui tingkat kelinearan data atau

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

mengetahui bahwa setiap peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y

dengan menetapkan harga-harga.

Uji linieritas di dalam penelitian ini pada SPSS dengan menggunakan Test

for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai

hubungan yang linier apabila signifikansi pada Linearity < 0,05 (Duwi Priyatno,

2009).

Berdasarkan uji linieritas yang telah dilakukan, dapat diketahui dari output

SPSS bahwa nilai signifikansi pada Linierity untuk variabel Disiplin Belajar terhadap

Hasil Belajar adalah 0,000 dan untuk variabel Lingkungan Keluarga terhadap Hasil

Belajar adalah 0,000. Output yang diperoleh menunjukkan bahwa signifikansi pada

Linierity dari kedua perhitungan adalah < 0,05, sehingga dapat disimpulkan antara

variabel disiplin belajar dan hasil belajar serta lingkungan keluarga dan hasil belajar

keduanya terdapat hubungan yang linier.

3. Uji Multikolinieritas

Tabel 9. Hasil Uji Multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Disiplin_belajar .791 1.264

Lingkungan_keluarga .791 1.264

Sumber: data diolah

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.

Menurut Singgih santoso (2001), uji multikolinearitas dilakukan dengan

mengamati nilai VIF dan TOLERANCE. Pedoman suatu model regresi yang bebas

multikolinearitas adalah :

a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1

b. Mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Dilihat dari tabel koefisien diketahui nilai dari VIF di sekitar angka 1, dan

nilai TOLERANCE mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinieritas atau dapat dikatakan tidak ada hubungan antar variabel bebas.��

4. Uji Autokorelasi

Tabel 10. Hasil Uji Autokorelasi

Model Durbin-Watson

1 1.877

Sumber: data diolah

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi terjadi karena observasi yang berturutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik apabila tidak

terjadi autokorelasi. Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada tiga,

yaitu:

1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.

3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

Berdasarkan tabel hasil uji autokorelasi, diketahui nilai D-W sebesar 1,877

atau terletak diantara -2 sampai 2 maka berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi,

jadi regresi yang dihasilkan baik.

5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berarti ada variabel pengganggu dalam persamaan

model regresi yang mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui

terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual

dengan Regression Standardized Predicted Value. Menurut Singgih Santoso (2001)

menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah :

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan

terdapat masalah heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Gambar 6. Grafik Scatterplot (diagram pencar)

Sumber: data diolah

Scatterplot di atas tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah

heteroskedasitas.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan

yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila data

yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak

apabila data tidak mendukung.

1. Pengujian Hasil Analisis Data

Tabel 11. Hasil Uji Analisis Data

Model B t Sig.

1 (Constant) 39.480 6.823 .000

Disiplin_belajar .340 2.902 .006

Lingkungan_keluarga .297 2.425 .019

Sumber: data diolah

Pengujian ini diawali dengan mencari persamaan regresi linier ganda.

Berdasarkan output SPSS maka diperoleh persamaan garis regresi:

Y = 39,480 + 0,340 X1 + 0,297 X2

Hal ini berarti arah perubahan nilai Y akan berubah tergantung pada

besarnya koefisien X1 dan X2.

a. Uji Hipotesis Kontribusi Variabel Independen secara Parsial terhadap

Variabel Dependen (Uji t)

1) Berdasarkan output SPSS untuk variabel disiplin belajar (X1) diperoleh hasil

thitung sebesar 2,902 dan ttabel dengan df= 47 sebesar 2,012. Hasil thitung

dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka diperoleh thitung >

ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin belajar (X1) secara

parsial memberikan kontribusi terhadap hasil belajar ekonomi siswa (Y).

2) Berdasarkan output SPSS untuk variabel lingkungan keluarga (X2) diperoleh

hasil thitung sebesar 2,425 dan ttabel dengan df= 47 sebesar 2,012. Hasil thitung

dikonsultasikan dengan ttabel pada tarf signifikansi 5%, maka diperoleh thitung >

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan keluarga (X2)

secara parsial memberikan kontribusi terhadap hasil belajar ekonomi siswa (Y).

b. Uji Hipotesis Kontribusi Variabel Independen secara Simultan terhadap

Variabel Dependen (Uji F)

Tabel 12. Hasil Uji F

Model F Sig.

1 Regression 13.109 .000a

Residual

Total

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil output SPSS untuk melihat signifikansi variabel

disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi diperoleh

hasil nilai Fhitung sebesar 13,109 dan nilai Ftabel dengan df1= 2 dan df2= 47 sebesar

3,195. Hasil Fhitung > Ftabel yaitu 13,109 > 3,195 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara simultan memberikan

kontribusi terhadap variabel hasil belajar siswa.

c. Menghitung Koefisien Determinasi

Tabel 13. Hasil Koefisien Determinasi

Model R Square

1 .358

Sumber: data diolah

Nilai kofisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model variabel independen (X) dalam menjelaskan variabel dependen

(Y). Hasil dari output SPSS diketahui nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,358. Hal ini berarti seluruh variabel independen (disiplin belajar dan lingkungan

keluarga) dapat menjelaskan variabel dependen (hasil belajar siswa) sebesar

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

35,8%, sedangkan sisanya (100% - 35,8% = 64,2%) dijelaskan oleh variabel

lainnya yang tidak dimasukkan dalam model.

d. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

1) Sumbangan Relatif

Sumbangan relatif variabel disiplin belajar (X1) terhadap hasil belajar siswa (Y)

sebesar 56,14%, sedangkan sumbangan relatif lingkungan keluarga (X2)

terhadap hasil belajar siswa (Y) sebesar 43,86% (lampiran 111).

2) Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif variabel disiplin belajar (X1) terhadap hasil belajar siswa

(Y) sebesar 20,10%, sedangkan sumbangan efektif variabel lingkungan

keluarga (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) sebesar 15,70% (lampiran 111).

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis

a. Penafsiran Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Parsial

terhadap Variabel Dependen (Uji t)

Berdasarkan hasil analisis data, untuk variabel disiplin belajar (X1)

diperoleh nilai thitung 2,902, sedangkan nilai koefisien regresinya 0,340 dengan arah

hubungan positif. Hal ini berarti variabel bebas disiplin belajar (X1) mempunyai

arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap variabel terikat hasil belajar

(Y), dengan kata lain jika variabel disiplin belajar (X1) naik 1 satuan, maka akan

menyebabkan naiknya variabel hasil belajar (Y) sebesar 0,340 satuan, sebaliknya

jika variabel disiplin belajar (X1) turun 1 satuan akan menyebabkan turunnya

variabel hasil belajar (Y) sebesar 0,340 satuan.

Variabel lingkungan keluarga (X2) diperoleh nilai thitung 2,425, sedangkan

nilai koefisien regresinya 0,297 dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti

variabel bebas lingkungan keluarga (X2) mempunyai arah hubungan yang searah

dan signifikan terhadap variabel terikat hasil belajar (Y), dengan kata lain jika

variabel lingkungan keluarga (X2) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan naiknya

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

variabel hasil belajar (Y) sebesar 0,297 satuan, sebaliknya jika variabel lingkungan

keluarga (X2) turun 1 satuan akan menyebabkan turunnya variabel hasil belajar

(Y) sebesar 0,297 satuan.

Seluruh variabel bebas secara langsung memberikan kontribusi terhadap

variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hipotesis

yang berbunyi “Terdapat kontribusi antara disiplin belajar terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010”,

dan “Terdapat kontribusi antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010”,

dapat diterima.

b. Penafsiran Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Simultan

terhadap Variabel Dependen (Uji F)

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilia Fhitung sebesar 13,109 dan

nilai Ftabel dengan df1= 2 dan df2= 47 sebesar 3,195, jadi nilai Fhitung > Ftabel atau

13,109 > 3,195, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin belajar (X1)

dan lingkungan keluarga (X2) secara bersama-sama (simultan) mampu

memberikan kontribusi terhadap variabel hasil belajar (Y).

Seluruh variabel bebas secara bersama-sama mampu memberikan

kontribusi terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis data dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Terdapat kontribusi antara disiplin

belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010”,

dapat diterima.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, telah terbukti bahwa

variabel disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara parsial maupun simultan

memberikan kontribusi terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Langkah selanjutnya setelah dilakukan

pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis yaitu pembahasan hasil

penelitian.

1. Pembahasan Hasil Kontribusi antara Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar

Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2009/2010.

Hasil uji t untuk variabel disiplin belajar (X1) menunjukkan bahwa nilai

thitung > ttabel atau 2,902 > 2,012, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

disiplin belajar (X1) secara parsial memberikan kontribusi terhadap hasil belajar

(Y). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya disiplin

belajar dan kondisi lingkungan keluarga. Disiplin belajar adalah ketaatan,

kepatuhan, ketertiban yang dimiliki seseorang siswa dalam kegiatan belajar

sehingga diperoleh suatu perubahan tingkah laku, kecakapan, dan keterampilan.

Siswa akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan apabila siswa mampu

mengatur waktu dan kegiatan belajarnya. Disiplin belajar dipandang sebagai salah

satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Akhmad Sudrajat (2008) berpendapat bahwa tujuan disiplin belajar siswa

di sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang

nyaman terutama di kelas. Siswa akan bersemangat untuk belajar di kelas apabila

suasana belajar nyaman dan kondusif, selanjutnya hal ini akan memotivasi siswa

untuk lebih berprestasi dalam belajar. Menurut Soedomo Hadi (2005) teknik

pembinaan disiplin di kelas dapat dilakukan dengan cara 1) Teknik Inner Control,

2) Teknik External Control, 3) Teknik Cooperative Control. Teknik Inner

Control, berarti disiplin tumbuh dan berkembang dari dalam diri siswa sendiri (self

discipline) dengan kesadaran akan norma-norma peraturan tata tertib yang

diterapkan. Teknik�External Control,�berarti disiplin tumbuh dan berkembang dari

luar siswa, hal itu dapat berupa dari bimbingan� �guidance�� dan penyuluhan�

�conseling��� Teknik Cooperative Control, berarti pengendalian atau pembinaan

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

disiplin harus ada kerjasama antara guru dengan siswa. Pembinaan disiplin di

rumah perlu juga dilakukan karena orang tua mempunyai peran yang sama besar

dalam penanaman disiplin belajar siswa. Siswandi A. N. (2009) menyebutkan

bahwa menanamkan disiplin pada anak harus dimulai sejak dini, menanamkan

sikap disiplin juga harus dilakukan secara berkali-kali dan berkelanjutan sampai

tercapai keadaan dimana anak bisa melakukannya sendiri sebagai kebiasaan.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien regresi untuk

variabel disiplin belajar (X1) sebesar 0,340 dengan arah hubungan positif. Hal ini

berarti variabel bebas disiplin belajar mempunyai arah hubungan yang searah dan

signifikan terhadap variabel terikat hasil belajar, dengan kata lain jika variabel

disiplin belajar (X1) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan naiknya variabel hasil

belajar (Y) sebesar 0,340 satuan. Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian di

atas diketahui ketika tingkat disiplin belajar siswa itu tinggi maka semakin tinggi

pula hasil belajar yang diperolehnya.

2. Pembahasan Hasil Kontribusi antara Lingkungan Keluarga terhadap Hasil

Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2009/2010.

Hasil uji t untuk variabel ligkungan keluarga (X2) menunjukkan bahwa

nilai thitung > ttabel atau 2,425 > 2,012, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

ligkungan keluarga (X2) secara parsial memberikan kontribusi terhadap hasil

belajar (Y). Lingkungan keluarga adalah segenap stimuli, interaksi, dan kondisi

dalam hubungannya dengan perilaku ataupun karya orang lain di dalam unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang

mempunyai hubungan darah atau keturunan yang saling ketergantungan.

Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor

ekstern yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Syah Muhibbin (2005:

138), “Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah

orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.” Abdul Majid (2006) menyatakan bahwa

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

kemampuan ekonomi orang tua yang kurang memadai, anak kurang mendapat

perhatian dan pengawasan orang tua, harapan orang tua yang terlalu tinggi

terhadap anak, dan orang tua pilih kasih terhadap anak dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa.� Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi

perkembangan anak, begitu juga dalam perkembangan belajar anak.

Syamsu Yusuf (2004) mengatakan bahwa secara psikososiologis keluarga

berfungsi sebagai: 1) Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya,

2) Sumber pemenuhan kebutuhan, 3) Sumber kasih sayang dan penerimaan, 4)

Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota

masyarakat yang baik, 5) Pemberi bimbingan bagi pengembangan perilaku yang

secara social dianggap tepat, 6) Pembentuk anak dalam dalam memecahkan

masalah yang dihadapinya, 7) Pemberi bimbingan dalam belajar, 8)Stimulator bagi

pengembangan kemapuan anak untuk mencapai prestasi baik di sekolah maupun di

masyarakat, 9) Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi, 10) Sumber

persahabatan/teman bermain bagi anak sampai cukup usia untuk mendapat teman

diluar rumah.

Suasana keluarga yang harmonis dan menyenangkan akan mendorong

anak giat atau berdisiplin dalam belajar yang pada akhirnya anak tersebut akan

mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh

nilai koefisien regresi untuk variabel lingkungan keluarga (X2) sebesar 0,297

dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti variabel bebas lingkungan keluarga

mempunyai arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap variabel terikat

hasil belajar, dengan kata lain jika variabel lingkungan keluarga (X2) naik 1

satuan, maka akan menyebabkan naiknya variabel hasil belajar (Y) sebesar 0,297

satuan. Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian di atas diketahui ketika

semakin baik kondisi lingkungan keluarga siswa maka semakin baik pula hasil

belajar yang diperolehnya.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

3. Pembahasan Hasil Kontribusi antara Disiplin Belajar dan Lingkungan

Keluarga secara Bersama-sama terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas

XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan untuk variabel

disiplin belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) yang telah dilakukan dengan

menggunakan teknik analisis regresi linier ganda, maka dapat diketahui harga

Fhitung > Ftabel atau 13,109 > 3,195 dan juga nilai koefisien regresi diperoleh 0,340

dan 0,297 dengan nilai positif, hal ini berarti bahwa secara simultan terdapat

kontribusi yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dan lingkungan

keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2009/2010. Artinya semakin tinggi disiplin belajar dan

lingkungan keluarga siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai

siswa, sebaliknya semakin rendah disiplin belajar dan lingkungan keluarga siswa

maka semakin rendah pula hasil belajar yang dicapai siswa.

Madson dan Wayson dalam Moh. Shochib (2000) menyatakan bahwa

kepemilikan disiplin memerlukan proses belajar. Disiplin akan terwujud melalui

pembinaan sejak dini, sejak usia muda, dimulai dari lingkungan keluarga, melalui

pendidikan yang tertanam sejak usia muda yang semakin lama semakin menyatu

dalam dirinya dengan bertambahnya usia. Syafruddin (2005) menyebutkan bahwa

kedisiplinan dalam belajar siswa itu meliputi mentaati dan mematuhi tata tertib

sekolah, masuk kelas tepat waktu, ketertiban diri saat belajar di kelas, mengatur

waktu belajar di rumah, mengulang kembali pelajaran di rumah, mengerjakan

tugas sekolah di rumah.

Di antara variabel-variabel bebas terdapat perbedaan di dalam

memberikan kontribusi terhadap variabel terikat. Variabel disiplin belajar (X1)

mempunyai kontribusi terhadap variabel hasil belajar (Y) yang ditunjukkan

dengan nilai Sumbangan Relatif sebesar 56,14% dan Sumbangan Efektif sebesar

20,10%, sedangkan variabel lingkungan keluarga (X2) mempunyai kontribusi

terhadap variabel hasil belajar (Y) dengan nilai Sumbangan Relatif sebesar

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

43,86% dan sumbangan efektif sebesar 15,70%. Hal ini berarti variabel disiplin

belajar memberikan sumbangan yang lebih besar dibandingkan variabel

lingkungan keluarga dalam memberikan kontribusi terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa

kelas XI di SMA Negeri 2 Sukoharjo dapat ditingkatkan jika disiplin belajar siswa

serta kondisi lingkungan keluarga lebih diperhatikan guna menunjang proses

pembelajaran. Adanya disiplin belajar yang tinggi dan kondisi lingkungan

keluarga yang baik akan menghasilkan hasil belajar yang tinggi dan baik pula.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat kontribusi antara disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel disiplin belajar menunjukkan

bahwa nilai thitung > ttabel atau 2,902 > 2,012. Hal ini berarti semakin tinggi

disiplin belajar siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa.

2. Terdapat kontribusi antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel ligkungan keluarga menunjukkan

bahwa nilai thitung > ttabel atau 2,425 > 2,012. Hal ini berarti semakin baik

kondisi lingkungan keluarga siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar

siswa.

3. Terdapat kontribusi antara disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara

bersama-sama terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F

yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 13,109 > 3,195. Hal ini

berarti semakin tinggi disiplin belajar siswa dan kondisi lingkungan keluarga

siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, sebagai implikasi hasil

penelitian ini adalah:

1. Disiplin belajar siswa diperlukan dalam usaha untuk mencapai hasil belajar

yang baik. Disiplin belajar di kelas akan menciptakan suasana belajar yang

nyaman dan kondusif, selanjutnya hal ini akan memotivasi siswa untuk lebih

berprestasi dalam belajar.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

2. Kondisi lingkungan keluarga juga menentukan keberhasilan siswa dalam

belajar. Lingkungan keluarga yang baik meliputi perhatian orang tua,

pemenuhan kebutuhan belajar anak, hubungan antar anggota yang harmonis,

suasana rumah yang nyaman dapat membuat anak lebih nyaman dalam belajar

sehingga dengan sendirinya sikap kedisiplinan dalam belajar anak akan

terbentuk yang pada akhirnya anak tersebut akan memperoleh hasil belajar

yang optimal.

3. Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui bahwa terdapat kontribusi antara

disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

dapat menjadi bukti bagi institusi pendidikan secara umum bahwa hasil belajar

dapat dipengaruhi oleh tingkat disiplin belajar dan kondisi lingkungan keluarga

siswa. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi institusi

pendidikan dalam menetapkan aturan atau tata tertib dalam menangani siswa,

sehingga sikap disiplin akan terwujud yang nantinya akan memberikan

kontribusi positif terhadap hasil belajar.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

a. Kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan dapat menetapkan dan

melaksanakan aturan atau tata tertib sekolah secara tegas dalam menangani

siswa misalnya memberikan hukuman bagi yang melanggar aturan dan

memberikan hadiah bagi siswa teladan. Tata tertib dan sanksi yang telah ada

perlu dilaksanakan sehingga sikap disiplin pada siswa akan terwujud yang

nantinya akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar.

2. Bagi guru

a. Guru mampu bersikap tegas terhadap siswa apabila ada siswa yang tidak

tertib dalam mengikuti pelajaran di kelas misalnya membuat keributan di

dalam kelas atau ada siswa yang tidak mengerjakan tugas. Tugas yang

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii KONTRIBUSI DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

diberikan pada siswa dapat dikoreksi sehingga siswa lebih terpacu untuk

belajar.

b. Guru mampu memberikan suasana pengajaran yang menyenangkan

sehingga perhatian dan sikap disiplin belajar dalam diri siswa diharapkan

akan tumbuh yang pada akhirnya akan meningkatkan pemahaman dan hasil

belajar siswa tersebut.

3. Bagi siswa

a. Siswa lebih taat terhadap tata tertib sekolah. Peraturan-peraturan yang ada

disekolah perlu ditaati dan bukan dianggap sebagai peraturan yang

mengekang.

b. Siswa perlu memiliki kesadaran diri untuk berdisiplin dalam belajar

dikarenakan untuk berhasil dalam belajar diperlukan sikap ketekunan dan

disiplin yang baik. Kesadaran disiplin tersebut meliputi ketertiban dan

kesiapan belajar, mengulang kembali pelajaran yang telah disampaikan di

rumah, maupun mengerjakan tugas yang telah diberikan di sekolah dan

mengumpulkannya tepat waktu.

4. Bagi orang tua

a. Orang tua lebih memperhatikan pendidikan anaknya yaitu dengan

memperhatikan perkembangan belajar, memenuhi apa yang dibutuhkan

anaknya dalam belajar dan menanamkan sikap disiplin termasuk disiplin

belajar misalnya dengan menetapkan jam wajib belajar khusus di rumah

sehingga akan tercipta keteraturan belajar pada diri anak yang pada akhirnya

akan meningkatkan pemahaman dan hasil belajar anak tersebut.

b. Orang tua mampu menciptakan suasana keluarga yang kondusif, hubungan

antar anggota keluarga yang baik, saling memahami dan menghargai

sehingga suasana di rumah nyaman untuk belajar anaknya yang pada

akhirnya akan meningkatkan hasil belajar anak tersebut.