of 185 /185
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PROFIL KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Penelitian Dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011) SKRIPSI Oleh : MAHARANI KARTIKA SARI NIM: K1306025 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

  • Author
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user...

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    i

    PROFIL KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN

    MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SISTEM

    PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

    (Penelitian Dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta

    Tahun Pelajaran 2010/2011)

    SKRIPSI

    Oleh :

    MAHARANI KARTIKA SARI

    NIM: K1306025

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ii

    PROFIL KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN

    MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SISTEM

    PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

    (Penelitian Dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta

    Tahun Pelajaran 2010/2011)

    Oleh :

    MAHARANI KARTIKA SARI

    NIM: K1306025

    Skripsi

    Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

    Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

    Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iii

    PERSETUJUAN

    Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

    Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

    Surakarta.

    Persetujuan Pembimbing

    Pembimbing I

    Dr. Imam Sujadi, M.Si

    NIP. 19670915 200604 1 001

    Pembimbing II

    Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs

    NIP. 19810130 200501 1 001

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iv

    PENGESAHAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

    untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

    Pada hari : Rabu

    Tanggal : 13 Juli 2011

    Tim Penguji Skripsi :

    Nama Terang Tanda Tangan

    Ketua

    Sekretaris

    Anggota I

    Anggota II

    : Sutopo, S. Pd, M. Pd

    : Drs. Ponco Sujatmiko, M. Si

    : Dr. Imam Sujadi, M.Si

    : Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs

    1

    2

    3

    4

    Disahkan oleh :

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sebelas Maret

    Dekan

    Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

    NIP. 19600727 198702 1 001

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    v

    ABSTRAK

    Maharani Kartika Sari. PROFIL KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAMMEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOKSISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Penelitian Dilakukan diSekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011),Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas SebelasMaret, Juli 2011.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kesulitan siswa

    kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok Sistem

    Persamaan Linear Dua Variabel.

    Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/

    2011 pada kelas VIII-A dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek

    penelitian dipilih siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah.

    Pengambilan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling (sampel

    bertujuan). Data tentang kemampuan awal siswa diperoleh dari dokumentasi hasil

    ulangan harian materi sistem persamaan linear dua variabel. Sedangkan data

    tentang profil siswa diperoleh dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Validasi

    data dilakukan dengan triangulasi metode. Analisis data dilakukan melalui

    langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

    Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Yeo (2009) mengenai

    kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika.

    Dari hasil analisis data ditunjukkan bahwa dalam memecahkan masalah

    matematika, siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah mengalami

    kesulitan memahami masalah yang diberikan (kesulitan jenis 1) yang tidak

    dialami oleh siswa dengan kemampuan awal sedang. Selanjutnya, baik siswa

    dengan kemampuan awal tinggi, sedang, maupun rendah mengalami kesulitan

    dalam menentukan strategi penyelesaian yang tepat (kesulitan jenis 2), kesulitan

    dalam membuat kalimat matematika (kesulitan jenis 3), dan kesulitan dalam

    melakukan prosedur matematik yang benar (kesulitan jenis 4).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vi

    ABSTRACT

    Maharani Kartika Sari. THE DIFFICULTIES PROFILE AT THE EIGHTHGRADE STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS PROBLEM ONSYSTEM OF LINEAR EQUATION WITH TWO VARIABLES (A ResearchConducted at Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta in The AcademicYear of 2010/2011), Thesis. Surakarta : Teacher Training and Education Facultyof Sebelas Maret University, July 2011.

    The aim of this research is to know the difficulties profile at the eighth

    grade students in solving mathematics problem on System of Linear Equation

    with Two Variables.

    This research was done at the eighth grade student of SMPN 5 Surakarta

    in the academic year of 2010/2011. It applied descriptive qualitative method. The

    subjects of the research were students who have high level mathematics skill,

    students group who have middle level mathematics skill, and students group who

    have low level mathematics skill. The subjects were taken as the sample by

    purposive sampling technique. The data of the students mathematics skill were

    taken from documentation of daily test result. The data of students profile were

    taken of the written test result and the interview result. The validity data was done

    by triangulasi method. Data analysis were done by some steps as follows, data

    reduction, data presentation, and conclusion. This research based on the Yeo’s

    (2009) research that explore difficulties faced by eighth grade students when

    solving problems.

    The result of the analyzing data showed that during the process of

    mathematics problem solving, both of the students who have high level

    mathematics skill and low level mathematics skill found the difficulty in

    comprehending the problem posed (the type of difficulty 1) , but it was not found

    by the students who have middle level mathematics skill. And then, the students

    in each group found the difficulty in determining the appropriate strategy to

    overcome the problem (the type of difficulty 2), the difficulty in translating the

    problem into mathematical form (the type of difficulty 3), and also the difficulty

    in using the correct mathematics (the type of difficulty 4).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vii

    MOTTO

    “Sesungguhnya beserta dengan kesukaran itulah kemudahan”

    (Q.S. Al Insyiroh : 6)

    “Man jadda wa jadda, man shabara zhafira”Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil,

    siapa yang bersabar akan bahagia.

    (Negeri 5 Menara)

    Around here, however, we don’t look backwards for very long.

    We KEEP MOVING FORDWARD, opening up new doors and doing new

    things because we’re courious.

    And couriousity keeps leading us down new paths.

    (kata-kata bijak dari film Meet The Robinson)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    viii

    PERSEMBAHAN

    Karya ini penulis persembahkan kepada:

    Ibuku, wonderwoman ku tercinta yang telah berperan jadi ibu

    sekaligus ayah bagiku, terima kasih atas kasih sayang, doa,

    dukungan luar biasa sepanjang masa

    de Wah tercinta yang telah menjadi ibu keduaku, terima kasih

    atas kasih sayang, doa, perhatian yang tidak pernah surut

    Almarhum ayahku yang menjadi inspirasiku

    Adik-adikku tersayang yang selalu menjadi pemberi semangat

    terbaik bagiku

    Belahan jiwaku Sari dan Friska terima kasih telah menjadi

    sahabat penulis, teman berbagi suka dan duka, teman berbagi

    canda dan tawa, dan telah memberikan pengalaman serta

    pelajaran hidup yang penuh makna

    And special thanks to Ovi, Khitna, Klenyem, Oom, Juragan,

    Arit, Rizki, Via, Yani, Sinun yang memberikan saran,

    dukungan, semangat, serta persahabatan indah yang tak akan

    pernah terlupa

    Almamater UNS

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan

    skripsi dengan judul “Profil Kesulitan Siswa Kelas VIII dalam Memecahkan

    Masalah Matematika pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

    (Penelitian Dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta Tahun

    Pelajaran 2010/2011)” ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

    pendidikan Program S1 Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

    dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima

    kasih dan penghargaan setulusnya kepada:

    1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

    dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

    memberikan ijin penulisan skripsi.

    2. Sukarmin, M. Si, Ph. D selaku Ketua Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

    ijin penulisan skripsi.

    3. Triyanto, S.Si, M.Si selaku Ketua Program Pendidikan Matematika Jurusan

    PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

    Surakarta yang telah memberikan ijin penulisan skripsi.

    4. Dr. Imam Sujadi, M.Si sebagai Pembimbing I yang telah memberikan

    bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat

    membantu dalam penulisan skripsi ini.

    5. Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs sebagai Pembimbing II yang telah memberikan

    bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat

    membantu dalam penulisan skripsi ini.

    6. Sutopo, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing Akademik atas waktu, bimbingan,

    nasehat, ilmu dan segala dukungannya bagi penulis selama ini.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    x

    7. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak

    memberikan nasehat, ilmu, bimbingan, dukungan yang sangat berharga bagi

    penulis.

    8. Drs. Djoko Triasmono, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 5 Surakarta yang

    telah bersedia memberikan ijin bagi penulis untuk mengadakan penelitian.

    9. Bapak Pujianto, S.Pd selaku Guru Matematika SMP Negeri 5 Surakarta yang

    telah banyak membantu penulisan dalam melaksanakan penelitian.

    10. Siswa-siswi kelas VIII-A dan keluarga besar SMP Negeri 5 Surakarta atas

    keramahan dan partisipasi yang sangat membantu dalam penelitian.

    11. Seluruh teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2006 atas segala

    dukungan, bantuan, kebersamaan dan persahabatannya.

    12. Adik-adik tingkat Pendidikan Matematika angkatan 2007 dan 2008 atas segala

    dukungan, bantuan, kebersamaan dan persahabatannya.

    13. Semua pihak yang belum dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya milik

    Allah SWT. Begitu pun dengan skripsi ini yang masih terdapat banyak

    kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang membangun

    sangat penulis harapkan demi perbaikan ke depannya.

    Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

    memberikan sedikit kontribusi serta masukan bagi dunia pendidikan guna

    mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

    Surakarta, Juli 2011

    Penulis

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................. ii

    HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

    HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... v

    HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

    DAFTAR ISI......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

    A. Latar Belakang .................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

    C. Tujuan Penelitian............................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian............................................................................. 4

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 6

    A. Kajian Teoritis .................................................................................. 6

    1. Masalah ....................................................................................... 6

    2. Masalah Matematika .................................................................. 6

    3. Pemecahan Masalah Matematika ............................................... 7

    4. Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika ................ 9

    5. Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah

    Matematika ................................................................................. 9

    6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ..................................... 10

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xii

    7. Validitas dan Reliabilitas Hasil Penelitian ................................. 11

    B. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 13

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 15

    A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 15

    1. Tempat Penelitian........................................................................ 15

    2. Waktu Penelitian ......................................................................... 15

    B. Bentuk dan Strategi Penelitian ......................................................... 15

    C. Sumber Data...................................................................................... 16

    D. Penentuan Subjek Penelitian ............................................................. 16

    E. Metode Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen.............. 17

    1. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 18

    2. Pengembangan Instrumen ........................................................... 20

    F. Validasi Data..................................................................................... 21

    G. Analisis Data ..................................................................................... 22

    H. Prosedur Penelitian............................................................................ 23

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 26

    A. Hasil Pengembangan Instrumen........................................................ 26

    B. Data hasil Dokumentasi .................................................................... 27

    C. Subjek Penelitian............................................................................... 28

    D. Analisis Data Hasil Penelitian........................................................... 29

    1. Pedoman Pengkodean ................................................................. 29

    2. Pedoman Analisis Data ............................................................... 30

    E. Deskripsi Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah

    Matematika pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua

    Variabel ............................................................................................. 149

    1. Temuan Utama............................................................................ 149

    2. Temuan Lain ............................................................................... 157

    F. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 159

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiii

    BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN..................................... 162

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 162

    B. Implikasi............................................................................................ 164

    1. Implikasi Teoritis ........................................................................ 164

    2. Implikasi Praktis ......................................................................... 164

    C. Saran.................................................................................................. 165

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 167

    LAMPIRAN.......................................................................................................... 169

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Kesulitan Siswa Kelas VIII dalam Memecahkan Masalah Matematika 9

    Tabel 3.1 Tahapan Penelitian dan Lamanya Waktu yang Dibutuhkan.................. 15

    Tabel 4.1 Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kesulitan dalam Memecahkan

    Masalah Matematika .............................................................................. 27

    Tabel 4.2 Pedoman Analisis Kesulitan yang Dialami Siswa ................................. 30

    Tabel 4.3 Analisis Data Subjek 1 untuk Soal Nomor 1 ......................................... 32

    Tabel 4.4 Analisis Data Subjek 1 untuk Soal Nomor 2 ......................................... 42

    Tabel 4.5 Analisis Data Subjek 2 untuk Soal Nomor 1 ......................................... 52

    Tabel 4.6 Analisis Data Subjek 2 untuk Soal Nomor 2 ......................................... 61

    Tabel 4.7 Analisis Data Subjek 3 untuk Soal Nomor 1 ......................................... 71

    Tabel 4.8 Analisis Data Subjek 3 untuk Soal Nomor 2 ......................................... 82

    Tabel 4.9 Analisis Data Subjek 4 untuk Soal Nomor 1 ......................................... 92

    Tabel 4.10 Analisis Data Subjek 4 untuk Soal Nomor 2 ....................................... 102

    Tabel 4.11 Analisis Data Subjek 5 untuk Soal Nomor 1 ....................................... 112

    Tabel 4.12 Analisis Data Subjek 5 untuk Soal Nomor 2 ....................................... 121

    Tabel 4.13 Analisis Data Subjek 6 untuk Soal Nomor 1 ....................................... 130

    Tabel 4.14 Analisis Data Subjek 6 untuk Soal Nomor 2 ....................................... 139

    Tabel 4.15 Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika

    yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ........... 154

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1 Hasil tes tertulis subjek 1 soal nomor 1............................................ 31

    Gambar 4.2 Hasil tes tertulis subjek 1 soal nomor 2............................................ 41

    Gambar 4.3 Hasil tes tertulis subjek 2 soal nomor 1............................................ 51

    Gambar 4.4 Hasil tes tertulis subjek 2 soal nomor 2............................................ 60

    Gambar 4.5 Hasil tes tertulis subjek 3 soal nomor 1............................................ 70

    Gambar 4.6 Hasil tes tertulis subjek 3 soal nomor 2............................................ 81

    Gambar 4.7 Hasil tes tertulis subjek 4 soal nomor 1............................................ 91

    Gambar 4.8 Hasil tes tertulis subjek 4 soal nomor 2............................................ 101

    Gambar 4.9 Hasil tes tertulis subjek 5 soal nomor 1............................................ 111

    Gambar 4.10 Hasil tes tertulis subjek 5 soal nomor 2........................................... 120

    Gambar 4.11 Hasil tes tertulis subjek 6 soal nomor 1........................................... 129

    Gambar 4.12 Hasil tes tertulis subjek 6 soal nomor 2........................................... 138

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Kisi-Kisi Tes Tertulis ........................................................................ 170

    Lampiran 2. Lembar Validasi Tes Tertulis ............................................................ 171

    Lampiran 3. Instrumen Soal Tes Tertulis............................................................... 180

    Lampiran 4. Lembar Soal Tes Tertulis .................................................................. 186

    Lampiran 5. Daftar Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII-A ................................. 187

    Lampiran 6. Pedoman Wawancara ........................................................................ 188

    Lampiran 7. Transkrip Wawancara........................................................................ 190

    Lampiran 8. Surat-Surat ......................................................................................... 236

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya untuk

    mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia.

    Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan peran serta aktif dari

    berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu

    mendapatkan perhatian, penanganan, dan prioritas, baik oleh pemerintah, keluarga

    maupun pengelola pendidikan. Upaya pembangunan di bidang pendidikan masih

    perlu dilanjutkan untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat

    menghasilkan manusia pembangunan yang berkualitas.

    Matematika sebagai ilmu dasar begitu cepat mengalami perkembangan,

    hal itu terbukti dengan makin banyaknya kegiatan matematika dalam kehidupan

    sehari-hari. Disamping itu, matematika juga sangat diperlukan siswa dalam

    mempelajari dan memahami mata pelajaran lain. Matematika merupakan ilmu

    dasar yang mampu mendukung ilmu lain dan merupakan sarana bepikir ilmiah

    yang diharapkan dapat dipelajari dan dikuasai dengan baik oleh para siswa sesuai

    dengan tingkat pendidikan mereka. Matematika bukan hanya untuk keperluan

    perhitungan, tetapi lebih dari itu matematika telah banyak digunakan untuk

    pengembangan berbagai ilmu pengetahuan. Salah satu indikasi pentingnya

    matematika nampak bahwa pembelajaran matematika sebagai salah satu mata

    pelajaran yang diberikan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Namun pada

    kenyataannya, sampai sekarang ini pembelajaran matematika belum menunjukkan

    hasil sesuai harapan.

    Saat ini, matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh

    sebagian siswa, bahkan ada yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran

    yang menakutkan. Padahal, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang

    penting karena mata pelajaran matematika sangat bermanfaat untuk

    mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan

    1

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2

    simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat memperjelas dan membantu

    menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

    Kurikulum matematika sekolah disusun secara terstruktur dan sistematis.

    Hal ini sesuai dengan hierarki belajar yang menekankan kajian pada aspek

    penataan urutan materi pelajaran dengan memunculkan gagasan mengenai

    prasyarat belajar. Keterkaitan diantara bagian-bagian bidang studi dituangkan

    dalam bentuk prasyarat belajar, yang berarti pengetahuan tertentu harus dikuasai

    terlebih dahulu sebelum pengetahuan lain dapat dipelajari. Materi yang diberikan

    kepada siswa bersifat berkesinambungan dari satu materi dengan materi yang lain.

    Hal ini sangat diperhatikan karena dalam materi tertentu mungkin membutuhkan

    materi pendukung atau prasyarat yang terlebih dahulu harus dikuasai oleh peserta

    didik.

    Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru kerapkali menguji

    kemampuan siswa dengan masalah matematika atau soal-soal rutin yang mudah

    diselesaikan dengan prosedur biasa. Tidak salah jika kemampuan berpikir siswa

    dalam memecahkan masalah matematika kurang terasah dengan baik. Para siswa

    cenderung kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal yang memerlukan

    kemampuan berpikir analitis, kritis dan kreatif. Permasalahan ini hampir dialami

    sebagian besar siswa di Indonesia. Salah satu faktanya adalah prestasi yang

    dicapai oleh wakil-wakil Indonesia dalam olimpiade matematika internasional.

    Mulai tahun 1995 sampai dengan 2002, prestasi yang dicapai Indonesia selalu di

    bawah median bahkan seringkali jauh di bawah median. Hanya tahun 2003

    mencapai urutan ke-37 dari 82 peserta (Marpaung dalam Abdul Aziz Saefudin,

    2010).

    Saat ini pemerintah Indonesia telah menetapkan Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pedoman wajib setiap sekolah di Indonesia.

    Mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan menengah telah menerapkan

    KTSP sebagai struktur kurikulum sekolahnya. Supriadi (2009) menyatakan bahwa

    salah satu ciri kurikulum pendidikan matematika yang digunakan saat ini adalah

    menekankan pada perkembangan kemampuan pemecahan masalah (problem

    solving), kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3

    mengkomunikasikan matematika. Meskipun memiliki dasar pengajaran berbasis

    pemecahan masalah, namun pada kenyataannya di lapangan juga masih banyak

    dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah

    matematika.

    Penelitian yang dilakukan Yeo (2009) di Singapura yang meneliti tentang

    kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika

    menyebutkan bahwa kesulitan yang dialami oleh siswa ketika memecahkan

    masalah matematika adalah kesulitan dalam: (a) memahami masalah yang

    diberikan (lack of comprehension of the problem posed), (b) menentukan strategi

    penyelesaian yang tepat (lack of strategy knowledge), (c) membuat kalimat

    matematika (inability to translate the problem into mathematical form), dan (d)

    melakukan prosedur matematik yang benar (innability to use the correct

    mathematics).

    Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti kemudian melakukan pra-

    survey dengan cara memberikan tes pemecahan masalah kepada beberapa siswa

    SMP Negeri 5 Surakarta kelas VIII. Hasil pra-survey tersebut mengindikasikan

    bahwa terjadi kesulitan yang hampir sama dengan kesulitan yang ditemukan pada

    penelitian tersebut. Informasi dari guru mata pelajaran yang bersangkutan juga

    menyebutkan bahwa kebanyakan siswa masih mengalami kesulitan dalam

    memecahkan masalah matematika, terlebih lagi yang berbentuk soal cerita.

    Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan salah

    satu bagian penting dari matematika yang diajarkan di Sekolah Menengah

    Pertama (SMP) kelas VIII semester 1. Karena, materi SPLDV di SMP ini dapat

    dikatakan sebagai materi pengantar untuk mempelajari materi Sistem Persamaan

    Linear (SPL) lebih lanjut di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu,

    materi yang berkaitan dengan SPL ini banyak konteksnya dalam kejadian sehari-

    hari yang mungkin sekali juga dialami oleh siswa sendiri. Namun demikian,

    berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi pengajar les beberapa siswa baik

    SMP maupun SMA, kebanyakan dari mereka masih mengalami kesulitan dalam

    memecahkan masalah matematika yang berkaitan dengan penerapan sistem

    persamaan linear dalam kejadian sehari-hari.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4

    Selanjutnya, peneliti ingin melihat lebih lanjut mengenai profil kesulitan

    siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika. Untuk melihat apakah

    kesulitan yang dialami memiliki kesesuaian dengan penelitian yang sudah ada

    atau muncul jenis kesulitan yang baru. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan

    masalah matematika, diindikasikan dengan melihat kesalahan-kesalahan yang

    dilakukan siswa dalam mengerjakan soal yang terkait dengan penerapan SPLDV

    dalam kejadian sehari-hari yang diberikan. Diharapkan dengan mengetahui

    kesulitan apa yang dialami oleh siswa pada materi SPLDV, guru dapat mengambil

    tindakan selanjutnya serta memiliki gambaran untuk membuat perencanaan

    pengajaran materi SPLDV selanjutnya agar dapat meningkatkan kemampuan

    siswa dalam memecahkan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari

    sehingga dapat dijadikan sebagai bekal mempelajari materi lanjutannya di SMA.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah sebagai

    berikut, bagaimanakah profil kesulitan siswa kelas VIII dalam memecahkan

    masalah matematika pada materi pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kesulitan siswa

    kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok Sistem

    Persamaan Linear Dua Variabel.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, calon guru dan

    siswa pada umumnya. Manfaat yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :

    1 . M e m b e ri in fo rm as i ke p ada gu ru S M P m en ge n a i ke su lita n ya n g d ia la m i

    sisw a d a la m m e m eca h k an m a sa la h m a te m a tika pa da m a te ri p ok o k S is te m

    P e rsa m aa n L in ea r D u a V a ria b e l (S P L D V ). D en ga n in fo rm a si te rseb u t

    d ih a ra p ka n da p a t m e n jad i ga m ba ra n ke pa da gu ru se ja u h m a n a pe m a ha m a n

    sisw a m e n ge n a i S P L D V seh in g ga d a pa t m e n ja d i m a su ka n b a g i gu ru u n tu k

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5

    m e m b ua t p e re nca na a n p em be la ja ra n S P L D V de n ga n ba ik .

    2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah untuk melakukan

    perbaikan sistem evaluasi yang dilakukan pada siswa Sekolah Menengah

    Pertama (SMP) khususnya untuk mengukur kemampuan siswa SMP dalam

    memecahkan masalah matematika.

    3 . Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan perbandingan dan

    referensi pada penelitian lain.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teoritis

    1. Masalah

    Masalah sebenarnya sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam

    kehidupan manusia. Masalah tidak dapat dipandang sebagai suatu hal yang

    membebani manusia saja, akan tetapi justru harus dipandang sebagai sarana-

    sarana untuk memunculkan penemuan-penemuan baru. Menurut Gagne (dalam E.

    Mulyasa, 2008: 111), kalau seorang peserta didik dihadapkan pada suatu masalah,

    maka pada akhirnya mereka bukan hanya sekedar memecahkan masalah, tetapi

    juga belajar sesuatu yang baru.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan masalah sebagai sesuatu yang

    harus dilakukan (dipecahkan); soal; penyelesaian. Sedangkan Herman Hudojo

    (1979: 157) menyatakan bahwa sesuatu disebut masalah bagi peserta didik jika:

    (1) pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik harus dapat dimengerti oleh

    peserta didik tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan baginya

    untuk menjawab, dan (2) pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur

    rutin yang telah diketahui peserta didik.

    Dari penjabaran diatas, dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa

    masalah memang sangat bergantung pada individu tertentu dan waktu tertentu.

    Artinya, suatu kesenjangan merupakan suatu masalah bagi seseorang tetapi belum

    tentu merupakan masalah bagi orang lain. Bagi orang tertentu, kesenjangan pada

    saat itu merupakan masalah tetapi bisa saja di saat yang lain sudah bukan menjadi

    masalah, karena orang tersebut sudah segera dapat mengatasinya dengan belajar

    dari pengalaman yang lalu.

    2. Masalah Matematika

    Masalah matematika pada umumnya berbentuk soal matematika, namun

    tidak semua soal matematika merupakan masalah. Dalam penelitiannya, Aries

    Yuwono (2010:18) menyatakan dalam menghadapi suatu soal matematika, maka

    6

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7

    ada beberapa hal yang mungkin terjadi pada siswa, yaitu siswa: (a) langsung

    mengetahui atau mempunyai gambaran tentang penyelesiannya tetapi tidak

    berkeinginan (berminat) untuk menyelesaikan soal itu, (b) mempunyai gambaran

    tentang penyelesaiannya dan berkeinginan untuk menyelesaikannya, (c) tidak

    mempunyai gambaran tentang penyelesaiannya akan tetapi berkeinginan untuk

    menyelesaikan soal itu, dan (d) tidak mempunyai gambaran tentang

    penyelesaiannya dan tidak berkeinginan untuk menyelesaikan soal itu. Apabila

    siswa berada pada kemungkinan (c), maka dikatakan soal itu merupakan masalah

    bagi siswa. Jadi, terdapat dua syarat agar suatu soal merupakan masalah bagi

    siswa, yaitu: (1) siswa tidak mengetahui gambaran tentang jawaban soal itu, dan

    (2) siswa berkeinginan atau berkemauan untuk menyelesaikan soal tersebut.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu soal termasuk masalah atau tidak bagi

    siswa bersifat relatif terhadap siswa itu.

    Sedangkan dalam jurnal matematika yang ditulisnya, Yeo (2009)

    menyebutkan pengertian mengenai masalah matematika yaitu “It had to be

    reasonably complex but approachable and requiring no specific high level

    mathematics”. Dengan kata lain, masalah matematika harus kompleks secara nalar

    namun dapat diselesaikan dan untuk menyelesaikannya sama sekali tidak

    membutuhkan tingkat kemampuan matematika yang tinggi.

    Soal matematika yang bukan merupakan masalah biasanya disebut soal

    rutin atau soal latihan karena biasanya digunakan untuk latihan. Sedangkan, dalam

    penelitian ini yang dimaksud dengan masalah matematika adalah soal matematika

    tidak rutin yang mencakup aplikasi prosedur matematika yang sama atau mirip

    dengan yang sudah dipelajari dimana soal tersebut cukup kompleks sehingga

    siswa tidak mengetahui gambaran tentang jawaban soal itu namun berkeinginan

    untuk menyelesaikannya.

    3. Pemecahan Masalah Matematika

    Pemecahan masalah (problem solving) merupakan pendekatan

    pembelajaran yang merangsang siswa untuk mau berpikir, menganalisa suatu

    permasalahan sehingga dapat menentukan pemecahannya. Menurut Made Pidarta

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8

    (1990: 55), pendekatan pemecahan masalah mencari jawaban dengan berpikir

    sendiri atas dasar konsep-konsep yang relevan dengan masalah itu. “Masalah yang

    diambil itu bukan merupakan fakta yang dapat dijawab dengan fakta pula.

    Melainkan suatu persoalan yang jawabannya hanya dapat diperoleh melalui

    pemikiran yang ilmiah”. Sehingga, metode ini melatih siswa untuk melakukan

    proses berpikir ilmiah dalam memecahkan masalah.

    Sedangkan menurut Mulyono Abdurrahman (2003: 254), “Pemecahan

    masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah

    biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu

    situasi baru atau situasi yang berbeda”. Dalam pemecahan masalah matematika,

    soal yang harus diselesaikan siswa bukan soal rutin yang biasa diberikan sehari-

    hari. Melainkan soal yang cara pemecahannya belum diketahui oleh siswa, akan

    tetapi konsep atau prinsip yang digunakan untuk memecahkan masalah itu sudah

    diketahui oleh siswa.

    Polya (2004) mengemukakan suatu tahapan dalam memecahkan masalah,

    yaitu (1) memahami masalah, (2) membuat rencana pemecahan masalah, (3)

    melaksanakan pemecahan masalah, dan (4) memeriksa kembali hasil pemecahan

    masalah yang diperoleh. Sebelum memecahkan masalah, seseorang perlu

    memahami masalah yang dihadapi dengan cara mencari ide-ide baru untuk

    menyelesaikannya. Selanjutnya membuat rencana pemecahan masalah tersebut

    berdasarkan ide-ide baru yang telah diperoleh. Kemudian, ide-ide yang diperoleh

    diterapkan untuk memecahkan masalah sehingga diperoleh suatu solusi atau

    penyelesaian. Di akhir tahapan pemecahan masalah, hasil yang diperoleh

    diperiksa kembali.

    Jika tahap pemecahan masalah tersebut berkaitan dengan masalah

    matematika maka pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini dapat

    diartikan sebagai proses menyelesaikan masalah matematika dengan cara

    memahami masalah, membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan itu

    sehingga diperoleh penyelesaian (solusi), dan terakhir memeriksa kembali

    penyelesaian yang diperoleh.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    9

    4. Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika

    Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud mencari informasi yang lebih

    mendalam mengenai kesulitan siswa SMP Negeri 5 Surakarta dalam memecahkan

    masalah matematika tentang Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

    Pengelompokan kategori kesulitan-kesulitan siswa dalam memecahkan masalah

    matematika mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Yeo (2009) di

    Singapura yang meneliti tentang kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam

    memecahkan masalah matematika.

    Selanjutnya kategori kesulitan dalam memecahkan masalah matematika

    yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada hasil penelitian Yeo (2009)

    yang telah dirumuskan pada tabel kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam

    memecahkan masalah matematika berikut ini:

    Tabel 2.1 Kesulitan Siswa Kelas VIII dalam Memecahkan Masalah Matematika

    No. Jenis Kesulitan

    1. Kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan (lack of

    comprehension of the problem posed)

    2. Kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian yang tepat (lack of

    strategy knowledge)

    3. Kesulitan dalam membuat kalimat matematika (inability to translate the

    problem into mathematical form)

    4. Kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar (innability to

    use the correct mathematics)

    5. Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:897) profil diartikan sebagai

    grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

    kesulitan adalah keadaan yang sulit.

    Jadi profil kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika adalah

    ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus mengenai keadaan yang

    sulit dalam proses memecahkan masalah matematika dengan cara memahami

    masalah, membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan itu sehingga

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    10

    diperoleh penyelesaian (solusi), dan terakhir memeriksa kembali penyelesaian

    yang diperoleh.

    6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

    Materi pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

    merupakan salah satu materi yang diajarkan di tingkat SMP kelas VIII semester 1.

    Dari informasi guru mata pelajaran matematika yang bersangkutan, diketahui

    bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan ketika memecahkan

    masalah sehari-hari yang berkaitan dengan materi SPLDV yang disajikan dalam

    soal cerita. Hal ini juga ditunjukkan dari nilai ulangan harian pada mata pelajaran

    Sistem Persamaan Linear Dua Variabel siswa kelas VIII yang relatif rendah,

    dimana sebagian besar siswa memiliki nilai dibawah rata-rata bahkan tidak tuntas.

    Materi SPLDV yang diajarkan di SMP Negeri 5 Surakarta mengacu pada

    kompetensi berikut ini:

    A. Standar Kompetensi

    Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam

    pemecahan masalah.

    B. Kompetensi Dasar

    a. Menyelesaikan SPLDV.

    b. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV.

    c. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

    SPLDV dan penafsirannya.

    C. Indikator

    1. Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV.

    2. Mengenali SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel.

    3. Menentukan akar SPLDV dengan substitusi dan eliminasi

    4. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan

    dengan SPLDV.

    5. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

    SPLDV dan penafsirannya.

    D. Mengenai Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    11

    Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel terdapat 4 metode

    yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan metode:

    1. grafik

    2. substitusi

    3. eliminasi, dan

    4. gabungan (substitusi dan eliminasi).

    7. Validitas dan Reliabilitas Hasil Penelitian

    Setiap hasil penelitian harus dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.

    Menurut Lexy J. Moleong (2007: 321), yang dimaksud dengan keabsahan hasil

    penelitian adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi:

    a. mendemonstrasikan nilai yang benar,

    b. menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan

    c. memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat dengan tentang konsistensi

    dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.

    Lexy J. Moleong (2007:324) juga menyatakan bahwa, untuk menetapkan

    keabsahan (trustworthiness) hasil penelitian diperlukan teknik pemeriksaan.

    Teknik pemeriksaan ini dilaksanakan berdasarkan atas kriteria tertentu. Terdapat

    empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan

    (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

    Berikut dipaparkan kriteria yang digunakan untuk memeriksa keabsahan

    hasil penelitian beserta teknik pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini:

    a. derajat kepercayaan (credibility) yang menggantikan konsep validitas internal

    pada penelitian nonkualitatif ini memiliki fungsi untuk melaksanakan inkuiri

    sedemikian rupa sehingga tingkat penemuannya dapat dicapai dan

    menunjukkan derajat kecercayaan hasil-hasil penemuan dengan cara

    pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Untuk

    memenuhi kriteria ini peneliti telah melakukan proses validasi data penelitian,

    memaparan proses penelitan beserta analisis datanya dengan jelas, dan

    melampirkan kelengkapan yang digunakan maupun pendataan yang diambil

    sebagai bukti pelaksanaan penelitian.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    12

    b. keteralihan (transferability) dalam penelitian kualitatif berbeda dengan

    validitas eksternal pada penelitian nonkualitatif. Keteralihan sebagai persoalan

    empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima.

    Untuk melakukan pengalihan peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan

    kejadian empiris tentang kesamaan konsep. peneliti tidak melakukan

    pemeriksaan untuk poin ini, Namun disini, peneliti menyediakan uraian rinci

    (thick description) mengenai hasil penelitian sebagai referensi bagi peneliti

    lain apabila ingin melakukan penelitian yang setara dengan penelitian ini.

    c. kebergantungan (dependability) merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam

    penelitian non kualitatif. Namun, konsep kebergantungan lebih luas daripada

    reliabilitas karena konsep ini ditinjau dengan memperhitungan segala segi

    termasuk didalamnya reliabilitas itu sendiri ditambah faktor-faktor lain.

    Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memenuhi kriteria ini adalah

    dengan melakukan auditing. Dalam hal ini peneliti sebagai auditi mengadakan

    sejumlah pertemuan dengan auditor (dosen pembimbing) sebagai usaha untuk

    memeriksa kebergantungan data hasil penelitian.

    d. kepastian (confirmability) menggantikan konsep objektivitas menurut

    penelitian nonkualitatif. Apabila penelitian nonkualitatif menetapkan

    objektivitas dari segi kesepakatan beberapa orang terhadap pandangan,

    pendapat, dan penemuan seseorang. Maka penelitian alamiah (kualitatif)

    menghendaki agar penekanan bukan pada orangnya melainkan pada data. Jadi

    isinya bukan lagi berkaitan dengan ciri penyidik melainkan berkaitan dengan

    ciri-ciri data. Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memenuhi kriteria ini

    adalah dengan melakukan auditing. Dalam hal ini peneliti sebagai auditi

    melakukan perundingan dengan auditor (dosen pembimbing) untuk

    mendapatkan kesepakatan mengenai kepastian hasil penelitian.

    Dalam penelitian ini peneliti melakukan dua teknik pemeriksaan, yaitu

    pemeriksaan derajat kepercayaan (credibility) yang menggantikan konsep

    validitas internal dan pemeriksaan kebergantungan (dependability) yang

    menggantikan istilah reliabilitas.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    13

    B. Kerangka Pemikiran

    Sampai saat ini, mata pelajaran matematika dianggap sebagai pelajaran

    yang sulit oleh sebagian siswa baik siswa sekolah dasar maupun menengah. Di

    SMP Negeri 5 Surakarta, mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran

    yang dianggap sulit dan kurang diminati oleh sebagian besar siswa. Hal tersebut

    dapat dilihat dari masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai matematika

    dibawah nilai ketuntasan yang ditetapkan. Salah satu penyebab rendahnya nilai

    matematika siswa tersebut disebabkan karena mereka mengalami kesulitan dalam

    memecahkan permasalahan matematika yang berbentuk soal cerita.

    Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan materi yang

    dipelajari siswa ketika duduk di bangku SMP kelas VIII semester 1. Materi

    SPLDV di tingkat SMP ini dapat dikatakan sebagai materi dasar yang nantinya

    akan dipelajari lebih mendalam pada materi pokok Sistem Persamaan Linear

    (SPL) yang akan diperoleh di bangku SMA kelas X semester 1 dengan tingkat

    kesulitan dan jumlah variabel yang lebih banyak. Hal ini sesuai dengan kaidah

    hierarki belajar, dengan memiliki kemampuan awal yang mencukupi mengenai

    materi yang akan dipelajari diharapkan siswa dapat lebih dalam memahami materi

    yang akan diberikan tersebut. Sehingga untuk meningkatkan pemahaman dan

    prestasi belajar siswa pada materi SPLDV perlu dilakukan pengidentifikasian dan

    analisis terhadap kesulitan yang dialami oleh siswa mengenai materi SPLDV,

    khususnya kesulitan dalam memecahkan masalah matematika yang berkaitan

    dengan materi SPLDV. Informasi mengenai tingkat kesulitan siswa tersebut dapat

    menjadi acuan bagi guru sebelum memulai materi SPLDV di tingkat SMP dengan

    harapan dapat memberikan bekal pada siswa untuk dapat memahami materi SPL,

    lanjutannya di tingkat SMA.

    Terdapat beberapa kesulitan yang mungkin dilakukan oleh siswa dalam

    memecahkan masalah matematika berkaitan dengan materi pokok SPLDV.

    Pengelompokan kategori kesulitan-kesulitan siswa dalam memecahkan masalah

    matematika mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Yeo (2009) di

    Singapura yang meneliti tentang kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam

    memecahkan masalah matematika. Menurut Yeo, terdapat 4 jenis kesulitan yang

    mungkin dialami siswa. Kesulitan tersebut antara lain, kesulitan dalam memahami

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    14

    masalah yang diberikan, kesulitan dalam membuat kalimat (model) matematika,

    kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian yang tepat dan kesulitan dalam

    melakukan prosedur matematik yang benar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

    pada Tabel 2.1.

    Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat kesulitan yang dialami siswa

    SMP Negeri 5 Surakarta dalam materi pokok SPLDV. Kesulitan dalam materi

    pokok SPLDV ini difokuskan pada kesulitan dalam memecahkan masalah

    matematika yang merupakan penerapan SPLDV secara umum dalam kehidupan

    sehari-hari. Siswa yang sebelumnya telah mendapat pembelajaran mengenai

    materi SPLDV dibagi menjadi 3 kelompok kemampuan awal, yaitu siswa dengan

    kemampuan awal tinggi, siswa dengan kemampuan awal sedang dan siswa dengan

    kemampuan awal rendah. Kemudian akan diberikan tes tertulis mengenai masalah

    matematika mengenai materi SPLDV. Dari seluruh siswa yang mengerjakan tes

    dipilih 6 orang siswa untuk dianalisis lebih lanjut (subjek penelitian), masing-

    masing 2 subjek dari setiap kelompok. Pada siswa terpilih juga akan dilakukan

    wawancara untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam

    memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi pokok SPLDV.

    Dari hasil tes tertulis dan wawancara akan dianalisis untuk mendapatkan

    profil kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Analisis kesulitan

    siswa dalam memecahkan masalah matematika, akan dilihat kesulitan yang

    dialami ditinjau dari kemampuan awal yang dimiliki siswa. Akan dilihat tingkat

    kesulitan yang dialami siswa dengan kemampuan awal tinggi, kemampuan awal

    sedang serta kemampuan awal rendah. Apabila ditemukan kesulitan baru dalam

    penelitian ini atau temuan diluar masalah yang diajukan peneliti, maka akan

    disimpulkan sebagai temuan lain.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 5

    Surakarta pada kelas VIII-A semester 2 tahun pelajaran 2010/2011.

    2. Waktu Penelitian

    Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini dan lamanya waktu

    yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

    Tabel 3.1 Tahapan Penelitian dan Lamanya Waktu yang Dibutuhkan

    No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

    1. Tahap Persiapan

    Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan-

    kegiatan permohonan pembimbing, pra-survey,

    pengajuan proposal penelitian, pembuatan

    permohonan ijin penelitian di SMP Negeri 5

    Surakarta serta penyusunan instrument penelitian.

    September 2010-

    Januari 2011

    2. Tahap Pelaksanaan

    Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan

    pengambilan data.

    Februari-Maret

    2011

    3. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

    Pada tahap ini peneliti mulai menganalisis data dan

    informasi yang telah diperoleh kemudian menyusun

    laporan penelitian.

    Maret-Mei 2011

    B. Bentuk dan Strategi Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang

    dianalisis berupa data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam keadaan

    sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak dirubah dalam

    bentuk simbol-simbol atau bilangan. (Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 2005:

    15

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    16

    174). Sedangkan menurut Bodgan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2007: 4)

    bahwa, “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

    data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

    yang dapat diamati”.

    Strategi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.

    “Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

    diselidiki, dengan menggambarkan/melukiskan keadaan objek penelitian pada saat

    sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Metode

    deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact finding)

    sebagaimana keadaan sebenarnya”. (Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 2005: 72).

    C. Sumber Data

    M e nu ru t L o f la n d dan L ofland d a la m L ex y J. M oleo n g (2 00 7 : 15 7 ),

    sum be r da ta u ta m a d a lam pen e litia n ku a lita tif ia lah ka ta -k a ta , tind a k a n ,

    se leb ihn ya a da la h da ta tam ba h a n sep erti dok um e n .

    Sumber data utama dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis yaitu

    lembar jawaban siswa yang diperoleh dari tes essay yang diberikan dan data

    dalam bentuk kata-kata diperoleh dari hasil wawancara siswa terpilih dari kelas

    VIII-A semester 2 SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, sedangkan

    data tambahannya berupa dokumen-dokumen yang berasal dari guru seperti daftar

    nilai ulangan harian siswa pada materi SPLDV dan daftar nama siswa.

    D. Penentuan Subjek Penelitian

    Penelitian kualitatif tidak mempersoalkan sampel dan populasi

    sebagaimana penelitian kuantitatif, maka pada penelitian ini dalam menentukan

    sampel tidak dipilih secara acak tetapi digunakan pemilihan sampel bertujuan

    (purposive sample).

    Sampel bertujuan dilakukan dengan maksud untuk menjaring sebanyakmungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya(constructions), bukan untuk memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannyaadalah untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    17

    unik. Selain itu juga untuk menggali informasi yang akan menjadi dasardari rancangan dan teori yang muncul(Lexy J. Moleong, 2007: 224).

    Salah satu ciri purposive sample adalah seleksi sampel menuju kejenuhan

    informasi (Noeng Muhadjir, 2000: 167), artinya apabila dengan sampel yang telah

    diambil masih ada informasi yang diperlukan maka diambil sampel lagi,

    sebaliknya jika dengan menambah sampel diperoleh informasi yang sama berarti

    sampel cukup karena informasinya cukup.

    Dalam penelitian ini, akan digunakan istilah subjek penelitian untuk

    sampel yang terpilih. Subjek penelitian adalah siswa dengan profil yang

    menunjukkan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika

    sebagaimana yang dirumuskan. Tidak semua siswa SMP Negeri 5 Surakarta

    menjadi subjek penelitian. Dipilih kelas VIII karena pada tingkat ini penelitian

    yang serupa dilakukan oleh Yeo (2009) dan pada tingkat ini pula siswa

    mempelajari materi Sistem Peramaan Linear Dua Variabel (SPLDV) yang

    merupakan dasar mempelajari materi Sistem Persamaan Linear (SPL) di tingkat

    Sekolah Menengah Atas (SMA).

    Pemilihan subjek didasarkan kemampuan awal siswa yang diperoleh

    berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran matematika dan juga dari

    dokumentasi hasil belajar matematika siswa pada materi SPLDV. Subjek yang

    diambil masing-masing mewakili siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang

    dan rendah. Dalam penelitian ini dipilih 6 orang siswa yang mewakili tiga kriteria

    kemampuan awal siswa tersebut. Pemilihan subjek ini juga mempertimbangkan

    kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Dua kriteria

    pemilihan subjek yang terakhir ini diperoleh berdasarkan informasi dan

    pertimbangan yang diberikan oleh guru mata pelajaran.

    E. Metode Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen

    Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

    ini, maka perlu dilakukan pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, metode wawancara dan metode

    dokumentasi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    18

    1. Metode Pengumpulan Data

    a. Metode Tes

    Suharsimi Arikunto (1995: 51) mengemukan bahwa, “Istilah tes diambil

    dari kata “testum” suatu pengertian dalam bahasa Perancis kuno yang berarti

    piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tes merupakan alat atau prosedur

    yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan

    cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.

    Tes yang digunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian ini berbentuk

    essay (uraian). Tes berbentuk essay biasanya berupa soal-soal yang masing-

    masing mengandung permasalahan dan menuntut penguraian sebagai jawabannya.

    Tes ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi,

    dan menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki.

    Sebagai langkah awal penelitian, tes diberikan kepada seluruh siswa kelas

    VIII-A SMP Negeri 5 Surakarta. Tes yang diberikan adalah tes essay mengenai

    pemecahan masalah matematika mengenai penerapan SPLDV secara umum

    dalam kehidupan sehari-hari. Karena tes yang diberikan digunakan untuk

    mengukur kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika, dan peneliti

    berfikir bahwa faktor waktu bisa jadi merupakan salah satu faktor penyebab

    kesulitan siswa, oleh karena itu peneliti menggunakan teknik khusus ketika

    pemberian tes. Tes yang diberikan tidak diberikan secara langsung, melainkan

    diberikan satu per satu butir soal. Dengan rincian, untuk soal pertama siswa

    diberikan waktu selama 20 menit, sedangkan untuk soal yang kedua siswa diberi

    waktu 25 menit. Pembagian lamanya waktu untuk menyelesaikan tiap butir soal

    dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan masing-masing butir soal.

    Data yang dikumpulkan dari pemberian tes ini adalah lembar jawaban

    siswa dari tes essay mengenai permasalahan matematika mengenai SPLDV,

    selanjutnya dikatakan data tersebut merupakan profil siswa yang diperoleh dari

    pemberian tes.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    19

    b. Metode Wawancara

    Metode wawancara (disebut pula interview) adalah cara pengumpulan data

    yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau seseorang yang ditugasi)

    dengan subjek peelitian atau responden atau sumber data. Dalam hal ini

    pewawancara mengadakan percakapan sedemikian hingga pihak yang

    diwawancarai bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang

    diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu. (Budiyono, 2003:

    52). Metode wawancara ini dilakukan untuk mengklarifikasi jawaban tes tertulis

    yang diberikan siswa siswa dan untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai

    kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah matematika.

    Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara

    tidak terstruktur dimana peneliti tidak terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang

    akan digunakan sebagai wawancara. Dalam wawancara ini subjek terdiri atas

    mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas. Mereka mengalami

    kesulitan dan mudah diajak berkomunikasi dengan baik sehingga mempermudah

    penggalian informasi saat wawancara.

    Walaupun termasuk wawancara yang tidak terstruktur, namun dalam wawancara

    ini disusun sebuah pedoman wawancara yang berisi tentang garis besar

    permasalahan, tujuan, serta fokus wawancara yang diuraikan dalam materi

    wawancara. Pedoman wawancara disusun sesuai dengan kisi-kisi materi

    wawancara. Pedoman wawancara ini digunakan sebagai kendali agar proses

    wawancara tidak keluar dari materi wawancara dan tetap mengarahkan pada

    tujuan wawancara dengan harapan dapat memberikan informasi yang mendalam

    dan bermakna. Untuk lebih jelasnya, pedoman tes ini dapat dilihat di lampiran.

    Pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu, disesuaikan dengan keadaan dan

    ciri yang unik dari subjek. Pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti dalam

    percakapan sehari-hari. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat

    terbuka dengan berbagai kondisi subjek dan lingkungan serta mengarah pada

    kedalaman informasi. Peneliti memberlakukan diri sebagi partner subjek dan

    subjek dianggap sebagai informan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    20

    c. Metode Dokumentasi

    Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

    yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

    legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1995:234).

    Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

    memperoleh daftar prestasi hasil belajar matematika siswa yaitu nilai ulangan

    harian untuk materi SPLDV kelas VIII-A semester 1 SMP Negeri 5 Surakarta

    tahun pelajaran 2010/2011 yang digunakan untuk mengelompokkan siswa

    berdasarkan kemampuan awal rendah, kemampuan awal sedang atau kemampuan

    awal tinggi. Hal ini berkaitan dengan pemilihan subjek lebih lanjut dengan

    memperhatikan kemampuan awalnya pada materi SPLDV. Selain itu, terdapat

    sedikit data tambahan yang peneliti dapatkan dari beberapa catatan lapangan yang

    dibuat selama penelitian berlangsung.

    2. Pengembangan Instrumen

    Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian

    (Hadari dan Mimi, 1996: 184). Instrumen penelitian perlu disusun dan

    dikembangkan sehingga dapat menggali informasi dari subyek penelitian secara

    optimal.

    Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan

    instrumen dalam penelitian ini adalah :

    1. Melakukan penelaahan materi yang pernah dipelajari.

    2. Melakukan spesifikasi tes.

    3. Membuat kisi-kisi tes.

    4. Menyusun butir-butir soal tes.

    5. Melakukan penelaahan atau pengkajian butir-butir soal.

    6. Melakukan revisi butir-butir soal tes.

    Suatu tes dapat dikatakan baik bilamana tes tersebut memiliki ciri sebagai

    alat ukur yang baik. Kriterianya adalah memiliki validitas yang cukup tinggi,

    memiliki reliabilitas yang baik, memiliki nilai kepraktisan. (Chabib Thoha, 1991:

    109). Oleh karena penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa tes

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    21

    diagnostik berbentuk essay (uraian) untuk mengetahui letak kesulitan yang akan

    menyebabkan kesalahan yang dialami oleh siswa, dan karena letak kesalahan

    tidak berhubungan dengan skor maka uji reliabilitas dan kepraktisan tidak perlu

    dilakukan. Yang akan dilakukan adalah uji validitas yaitu berupa validitas isi.

    Validitas sering diartikan dengan keshahihan. Suatu alat ukur disebutmemiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak mengukurobyek yang seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria tertentu. Artinyaada kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaranpengukuran. Sedangkan validitas isi atau content validity atau validitas tesmempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan itu mencerminkan isikurikulum yang seharusnya diukur atau tidak.

    (Chabib Thoha, 1991: 111)

    Uji validitas dilakukan dengan penelaahan atas pengkajian butir-butir tes

    oleh validator yang telah ditentukan tanpa pengujian statistik (Nana Sudjana,

    1991: 144). Validator tersebut terdiri dari orang yang ahli dalam mata pelajaran

    sistem persamaan linear dan juga ahli dalam pendidikan agar dapat menilai

    susunan dari instrumen itu sendiri dan bersedia untuk mengevaluasi isi instrumen.

    Maka dari itu, orang yang berkompeten dengan masalah dalam penelitian ini

    adalah dosen program studi matematika dan guru matematika SMP dimana

    penelitian dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya, draft tes hasil pengembangan

    instrumen ini dapat dilihat pada lampiran.

    F. Validasi Data

    Menurut Lexy J. Moleong (2007) untuk menentukan keabsahan temuan

    ada beberapa teknik pemerikasaan yaitu: 1) perpanjangan keikutsertaan, 2)

    ketekunan pengamatan, 3) triangulasi, 4) pengecekan sejawat, 5) kecukupan

    referensial, 6) kajian kasus negatif, dan 7) pengecekan anggota.

    Dalam penelitian kualitatif kesahihan data dapat diperoleh melalui

    triangulasi (triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi teori dan triangulasi

    metodologi), draft studi direview informan kunci, dan mengembangkan member

    chek (tim pedoman penulisan skripsi, 2009 : 16).

    Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan melalui triangulasi.

    Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    22

    sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

    pembanding terhadap data itu (Lexy J. Moleong, 2007 : 330). Pada penelitian ini

    jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode yaitu pengecekan

    derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan

    data(Patton dalam Lexy J. Moleong, 2007 : 331).

    Pada penelitian ini dilakukan triangulasi metode dengan membandingkan

    data subjek yang diperoleh secara tertulis dari metode tes dan data subjek yang

    diperoleh secara lisan dari metode wawancara. Data hasil triangulasi yang sama

    merupakan data subjek yang valid, sedangkan data yang berbeda direduksi atau

    dijadikan temuan lain pada penelitian ini.

    Proses triangulasi dalam penelitian ini dilakukan terus menerus sepanjang

    proses mengumpulkan data (data hasil tes dan data hasil wawancara) dan analisis,

    sampai peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak

    ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada subjek.

    G. Analisis Data

    Analisis data menurut Patton (dalam Lexy J. Moleong, 2007: 280), adalah

    proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,

    kategori, dan suatu uraian dasar.

    Proses analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain

    melalui pemberian tes tertulis berbentuk essay (uraian) untuk mengetahui letak

    kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai pemecahan masalah

    matematika, juga melalui wawancara untuk memperluas data dan informasi yang

    telah diperoleh.

    Selanjutnya dari data hasil analisis tes pemecahan masalah yang telah

    dikerjakan siswa dan data dari hasil wawancara dibandingkan untuk mendapatkan

    data yang valid. Selanjutnya dilakukan proses analisis data menggunakan model

    Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2008: 337-345) yang dilakukan melalui

    beberapa tahap sebagai berikut:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    23

    1. Reduksi data

    Merupakan kegiatan yang mengacu pada proses pemilihan, pemusatan

    perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar”

    yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan

    proses mengesampingkan data yang tidak diperlukan. Proses ini berlangsung

    terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Pada waktu pengumpulan data

    berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari data

    yang diperoleh di lapangan.

    2. Penyajian data

    Meliputi kegiatan pengklasifikasian data, yaitu menuliskan kumpulan data

    yang terorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan untuk menarik

    kesimpulan dari data tersebut dan memberikan gambaran yang jelas tentang

    hasil penelitian. Penyajian data mengacu pada rumusan masalah yang telah

    dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga pemaparan yang tersaji

    merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan

    menjawab masalah yang ada.

    3. Penarikan Kesimpulan

    H. Prosedur Penelitian

    Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah secara urut

    dari awal hingga akhir yang dilakukan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan

    dengan tahap-tahap berikut: tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap

    validasi data, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan penelitian.

    Penjelasannya adalah sebagai berikut.

    1. Tahap Persiapan

    Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan-kegiatan berikut.

    a. Pembuatan proposal penelitian

    b. Pembuatan instrumen tes

    c. Melakukan perijinan ke lembaga terkait

    Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin ke SMP Negeri

    5 Surakarta.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    24

    2. Tahap Pengumpulan Data

    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pengumpulan data antara lain:

    a. Peneliti memberikan kesempatan kepada seluruh siswa kelas VIII-A SMP

    Negeri 5 Surakarta untuk mengerjakan tes essay pemecahan masalah

    matematika mengenai materi SPLDV. Dimana siswa tersebut sudah

    memperoleh materi tentang SPLDV di semester 1.

    b. Peneliti menganalisis hasil tes tertulis, lembar jawaban siswa. Hasil tes

    diperiksa untuk melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa

    dalam memecahkan masalah matematika, sebagai indikasi awal bahwa

    subjek mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika.

    c. Peneliti memilih subjek penelitian yang memenuhi kriteria pemilihan

    subjek. Proses pemilihan subjek dilakukan dengan cara peneliti

    menetapkan kriteria pemilihan subjek yaitu: sudah menyelesaikan tes

    essay pemecahan masalah matematika dan dapat mengemukakan pendapat

    baik lisan maupun tulisan secara jelas. Subjek yang diambil sebanyak 6

    orang yang mewakili 2 siswa untuk masing-masing kemampuan awal

    tinggi, sedang dan rendah. Kemampuan awal siswa dikelompokkan

    berdasarkan nilai ulangan harian pada materi SPLDV, selain itu pemilihan

    2 subjek yang mewakili masing-masing kemampuan juga didasarkan atas

    informasi guru mata pelajaran matematika untuk kelas VIII-A SMP Negeri

    5 Surakarta. Dari guru yang bersangkutan diperoleh informasi bahwa 2

    subjek dalam tiap kelompok mampu memberikan informasi dari masalah

    yang diangkat oleh peneliti serta mampu mempermudah penggalian

    keterangan pada saat wawancara.

    d. Peneliti kemudian melakukan wawancara dengan subjek ke-i. Wawancara

    tahap 1 dilakukan untuk mengklarifikasi jawaban yang diberikan siswa

    saat tes tertulis. Wawancara tahap pertama ini dilakukan untuk melengkapi

    data tertulis siswa. Selanjutnya setelah memberikan jeda waktu, dilakukan

    wawancara tahap 2. Pada wawancara tahap kedua ini peneliti meminta

    siswa untuk mengerjakan soal tes lagi. Saat menyelesaikan tes tersebut,

    subjek mengerjakan sembari menceritakan dan diwawancarai prosedur

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    25

    pemecahan masalah matematika sehingga diperoleh hasilnya. Hasil

    wawancara tahap kedua ini merupakan data wawancara subjek yang

    selanjutnya akan disinkronkan dengan data tertulis subjek untuk

    memvalidasi data yang diperoleh.

    Dari hasil pengumpulan data ini diperoleh profil subjek ke-i, yaitu data tertulis

    yang diperoleh dari menganalisis hasil tes tertulis subjek yang didukung

    dengan hasil wawancara klarifikasi dan data wawancara yang diperoleh dari

    hasil wawancara tahap kedua yang dilakukan.

    3. Tahap Validasi Data

    Untuk mendapatkan data yang valid mengenai jenis kesulitan yang dialami

    oleh siswa, maka dilakukan triangulasi. Pada penelitian ini dilakukan

    triangulasi metode dengan membandingkan data subjek ke-i secara tertulis

    dari metode tes, dan data subjek ke-i secara lisan dari metode wawancara.

    Data hasil triangulasi yang sama merupakan data subjek ke-i yang valid,

    sedangkan data yang berbeda direduksi atau dijadikan temuan lain pada

    penelitian ini.

    4. Tahap Analisis Data

    Setelah diperoleh data yang valid, selanjutnya data tersebut digunakan guna

    menganalisis profil kesulitan siswa untuk mengetahui kesulitan apa saja yang

    dialami siswa dalam memecahkan masalah matematika. Dalam analisis data

    tidak terlepas dari jenis kesulitan dalam memecahkan masalah matematika

    yang ditemukan oleh Yeo (2009) dalam penelitiannya.

    Analisis data meliputi 3 kegiatan :

    a. Reduksi data

    b. Penyajian data

    c. Penarikan Kesimpulan

    5. Tahap Penulisan Laporan Penelitian

    Setelah diperoleh hasil penelitian dan analisis data, tahap selanjutnya adalah

    menulis laporan penelitian, yang terdiri atas: Bab I Pendahuluan, Bab II

    Kajian Teori dan Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil

    Penelitian dan Pembahasan, Bab V Kesimpulan, Implikasi, dan Saran.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Pengembangan Instrumen

    Instrumen penelitian telah disusun dan dikembangkan sehingga

    diharapkan dapat menggali informasi dari subjek penelitian secara optimal. Dalam

    penelitian ini, pengembangan instrumen meliputi beberapa tahap, yaitu:

    a. Spesifikasi tes

    Tes yang digunakan adalah tes essay, tes ini dilakukan dengan tujuan untuk

    mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah

    matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

    b. Membuat kisi-kisi tes

    Kisi-kisi tes didasarkan pada kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan

    masalah matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

    variabel. Jenis kesulitan yang dirmuskan mengacu pada hasil penelitian

    Yeo(2009).

    c. Menyusun butir-butir soal tes

    Butir tes pada penelitian ini terdiri dari dua buah soal, dimana kedua soal

    memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Soal yang kedua memiliki tingkat

    kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan soal yang pertama. Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

    d. Penelaahan butir-butir soal tes

    Uji validitas dilakukan dengan penelaahan atas pengkajian butir-butir tes oleh

    validator yang telah ditentukan. Validator tersebut terdiri dari orang yang ahli

    dalam mata pelajaran sistem persamaan linear dan juga ahli dalam pendidikan

    agar dapat menilai susunan dari instrumen itu sendiri serta bersedia untuk

    mengevaluasi isi instrumen.

    e. Revisi butir-butir soal tes

    Setelah isi instrumen ditelaah dan dievaluasi oleh validator, penulis

    melakukan revisi butir soal tes yang perlu diperbaiki atas saran validator dan

    disesuaikan dengan kebutuhan penulis sendiri.

    26

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    27

    Nama-nama validator instrumen tes pemecahan masalah matematika

    dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

    Tabel 4.1 Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kesulitan dalam

    Memecahkan Masalah Matematika

    No. Nama/NIP Pekerjaan

    1. Yemi Kuswardi, S.Si, M.Pd.

    19721024 199802 2 001

    Dosen Program Studi Pendidikan

    Matematika FKIP UNS Surakarta

    2. Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd

    19720106 199802 2 001

    Dosen Program Studi Pendidikan

    Matematika FKIP UNS Surakarta

    3. Pujianto, S.Pd

    19621002 198501 1 003

    Guru Mata Pelajaran Matematika Kelas

    VIII SMP Negeri 5 Surakarta

    Dari tahap-tahap pengembangan instrumen yang dilakukan, dihasilkan

    soal tes kesulitan dalam pemecahan masalah matematika yang berkaitan dengan

    sistem persamaan linear dua variabel dilengkapi dengan kunci jawabannya. Untuk

    lebih lengkapnya, lembar validasi oleh validator dan instrumen tes kesulitan

    dalam memecahkan masalah matematika yang telah divalidasi beserta kunci

    jawabannya dapat dilihat pada lampiran 3.

    B. Data Hasil Dokumentasi

    Dari metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

    daftar nilai ulangan harian pada materi sistem persamaan linear dua variabel di

    semester 1 untuk siswa kelas VIII-A SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran

    2010/2011. Daftar nilai tersebut dapat dilihat pada lampiran.

    Batas tuntas atau batas kelulusan untuk mata pelajaran matematika kelas

    VIII-A di SMP Negeri 5 Surakarta adalah 70 dari rentang nilai 0 sampai dengan

    100. Dengan meminta pertimbangan guru matematika kelas VIII-A, peneliti

    menentukan nilai batas tuntas ini sebagai batas maksimum untuk siswa dengan

    kemampuan awal rendah. Selanjutnya berdasarkan pertimbangan yang diberikan

    oleh guru mata pelajaran pula peneliti menentukan nilai 80 sebagai batas

    minimum untuk siswa dengan kemampuan awal tinggi. Berikut diuraikan batas-

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    28

    batas nilai untuk ketiga kelompok kemampuan awal siswa pada materi Sistem

    Persamaan Linear Dua Variabel:

    1. Siswa dengan kemampuan awal rendah, nilai ulangan harian 70

    2. Siswa dengan kemampuan awal sedang, 70 < nilai ulangan harian < 80

    3. Siswa dengan kemampuan awal tinggi, 80 nilai ulangan harian.

    Untuk lebih jelasnya, hasil pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan awal

    belajar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat dilihat pada lampiran.

    Dari pengelompokan kemampuan awal belajar Sistem Persamaan Linear

    Dua Variabel yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa dari 38 siswa kelas VIII-A

    SMP Negeri 5 Surakarta, 6 orang diantaranya memiliki kemampuan awal tinggi,

    18 orang dengan kemampuan awal sedang, dan 14 orang dengan kemampuan

    awal rendah. Selanjutnya, pengelompokan kemampuan awal belajar Sistem

    Persamaan Linear Dua Variabel ini akan dijadikan sebagai salah satu dasar

    pemilihan subjek penelitian untuk diteliti lebih mendalam lagi.

    C. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah enam siswa SMP Negeri 5 Surakarta kelas

    VIII-A semester 2 tahun pelajaran 2010/2011. Subjek yang diambil merupakan

    siswa yang memiliki riwayat telah mendapatkan pembelajaran mengenai Sistem

    Persamaan Linear Dua Variabel, pada tes pra-survey diindikasikan mengalami

    masalah yang diangkat oleh peneliti, dan dapat berkomunikasi dengan baik

    sehingga dapat memberikan informasi dari masalah yang diangkat tersebut.

    Dari 38 siswa yang telah mengerjakan tes, dipilih 6 siswa untuk dianalisis

    lebih lanjut. Pemilihan 6 subjek ini berdasarkan kemampuan awal siswa yang

    mengacu pada nilai ulangan harian pada materi Sistem Persamaan Linear Dua

    Variabel yang diperoleh dari dokumentasi nilai matematika siswa. Kemampuan

    awal siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kemampuan awal tinggi,

    kemampuan awal sedang, dan kemampuan awal rendah. Enam siswa ini mewakili

    tiap kelompoknya, antara lain siswa dengan kemampuan awal tinggi 2 subjek,

    siswa dengan kemampuan awal sedang 2 subjek, dan siswa dengan kemampuan

    awal rendah 2 subjek. Pemilihan 2 subjek dalam tiap kelompok berdasarkan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    29

    informasi dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII-A SMP Negeri 5

    Surakarta. Dari guru yang bersangkutan diperoleh informasi bahwa 2 subjek

    dalam tiap kelompok mampu memberikan informasi dari masalah yang akan

    diangkat oleh peneliti serta mampu mempermudah penggalian keterangan pada

    saat wawancara.

    Subjek dalam penelitian ini berjumlah enam orang siswa, keenam orang

    tersebut adalah sebagai berikut:

    1. N A S, subjek dengan kemampuan awal tinggi, mampu berkomunikasi dengan

    baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 1.

    2. N P S, subjek dengan kemampuan awal tinggi, mampu berkomunikasi dengan

    baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 2.

    3. I T P, subjek dengan kemampuan awal sedang, mampu berkomunikasi dengan

    baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 3.

    4. Y A P, subjek dengan kemampuan awal sedang, mampu berkomunikasi

    dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 4.

    5. A T P, subjek dengan kemampuan awal rendah, mampu berkomunikasi

    dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 5.

    6. I N H, subjek dengan kemampuan awal rendah, mampu berkomunikasi

    dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 6.

    D. Analisis Data Hasil Penelitian

    1. Pedoman Pengkodean

    Dalam analisis data ini digunakan pengkodean pada hasil tes tertulis dan

    hasil wawancara untuk mempermudah proses analisis data. Pedoman pengkodean

    tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a) Pengkodean hasil tes tertulis

    Pengkodean gambar objek yang diamati dari hasil tes tertulis disimbolkan

    dengan G x.y.z dimana:

    1) x menyimbolkan subyek penelitian {1,2,3,…,6}

    2) y menyimbolkan nomor soal {1,2}

    3) z menyimbolkan poin soal {a,b,c,d}

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    30

    b) Pengkodean petikan hasil wawancara

    Pengkodean petikan hasil wawancara yang dianalisis dari hasil wawancara

    disimbolkan dengan Petikan Wawancara p.q.r.s dimana:

    1) p menyimbolkan subyek penelitian {1,2,3,…,6}

    2) q menyimbolkan nomor soal {1,2}

    3) r menyimbolkan poin soal {a,b,c,d}

    4) s menyimbolkan wawancara yang dilakukan {1 untuk wawancara tahap 1,

    2 untuk wawancara tahap 2 }

    2. Pedoman Analisis Data

    Dalam analisis data tidak terlepas dari jenis kesulitan dalam memecahkan

    masalah matematika yang ditemukan oleh Yeo (2009). Untuk mengetahui

    kesulitan yang dialami siswa, dilihat melalui indikator kesalahan yang mungkin

    dilakukan. Indikator kesalahan ini dirumuskan sesuai dengan jenis kesulitan yang

    ada. Berikut ini merupakan pedoman analisis data dalam penelitian ini:

    Tabel 4.2 Pedoman Analisis Kesulitan yang Dialami Siswa

    No. Jenis kesulitan yang dialami Indikator kesalahan yang mungkin

    dilakukan siswa

    1. Kesulitan dalam memahami

    masalah yang diberikan

    Tidak tepat atau tidak lengkap dalam

    menulis yang diketahui dari soal.

    Tidak tepat atau tidak lengkap dalam

    menulis yang ditanyakan dari soal.

    2. Kesulitan dalam membuat

    kalimat matematika

    Tidak tepat atau tidak lengkap dalam

    membuat kalimat (model) matematika.

    3. Kesulitan dalam menentukan

    strategi penyelesaian yang

    tepat

    Tidak dapat menentukan strategi

    penyelesaian yang tepat untuk memecahkan

    masalah.

    4. Kesulitan dalam melakukan

    prosedur matematik yang

    benar

    Tidak tepat dalam melakukan prosedur

    perhitungan matematis.

    Tidak tepat dalam membaca hasil yang

    diperoleh.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    31

    3. Analisis Data

    Deskripsi data dari masing-masing subyek terdiri dari data hasil tes

    tertulis, data hasil wawancara, dan penarikan kesimpulan. Berikut ini akan

    disajikan jawaban dari keenam subyek serta kesimpulan-kesimpulan yang

    diperoleh dari jawaban tersebut.

    1. Subjek 1

    a. Soal Nomor 1

    Hasil tes tertulis untuk soal nomor 1 dari subjek 1 dapat dilihat pada

    gambar 4.1 berikut ini.

    Gambar 4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek 1 Soal Nomor 1

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    32

    Hasil analisis data tes, hasil analisis data wawancara, triangulasi dan kesimpulan yang ditarik dari subjek 1 untuk soal nomor

    1 adalah sebagai berikut.

    Tabel 4.3 Analisis Data Subjek 1 untuk Soal Nomor 1

    Poin Data tes Data wawancara

    1a G 1.1.a

    Petikan Wawancara 1.1.a.1

    1) P : disitu yang diketahui kamu menulis

    )(mobil),motor(sepeda84 yx . Maksudnya itu

    apa?

    2) S1 : 84 kendaraan itu terdiri dari sepeda motor sama

    mobil gitu lho, jumlahnya.

    7) P : Disitu kamu juga menulis, Tarif sepeda motor

    Rp1.000,00 ( x ). Tarif mobil Rp2.000,00 ( y ).

    Maksudnya apa?

    8) S1 : lha x itu maksudnya tempatnya sepeda motor gitu

    Petikan Wawancara 1.1.a.2

    1) P : Dari soal nomor satu, apa yang diketahui?

    2) S1 : yang diketahui, jumlah kendaraan.

    3) P : kendaraannya apa saja disitu?

    4) S1 : motor sama mobil. Diam.

    5) P : ada lagi nggak yang diketahui?

    6) S1 : jumlah roda seluruhnya ada 220 buah.

    7) P : jumlah rodanya apa?

    8) S1 : motor sama mobil. Diam.

    9) P : terus yang lain, ada lagi nggak yang diketahui?

    10) S1 : tarif sepeda motor, sama tarif mobil.

    11) P : trus ada yang lain lagi nggak?

    12) S1 : nggak udah

    13) P : kalau yang ditanyain apa?

    14) S1 : besar uang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    33

    lho. Tapi kayaknya salah. Hehe.

    9) P : jadi x disitu yang dimaksud disitu sebenarnya apa?

    10) S1 : sepeda motor

    11) P : jumlahnya atau tarifnya?

    12) S1 : tarifnya, eh itu jumlahnya sepeda motor.

    17) P : lalu untuk apa dibelakang tarif juga dituliskan x dan

    y ?

    18) S1 : hehe, itu aku ngarang mbak.

    Analisis data tertulis

    Subjek dapat menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dari

    soal. Subjek secara tidak langsung menuliskan permisalan

    yang dibuatnya, namun terdapat kerancuan dalam penulisan

    permisalannya. Karena subjek menuliskan masing-masing

    variabel di tempat yang berbeda, sehingga menghasilkan

    permisalan ganda. setelah diklarifikasi ternyata subjek tidak

    memahami permisalan tersebut.

    Analisis data wawancara

    Dari sesi wawancara dapat dinyatakan bahwa subjek tidak

    mengalami kesulitan untuk menuliskan dan menyebutkan yang

    diketahui dan ditanyakan dari soal. Namun, subjek tidak dapat

    menjelaskan permisalan yang secara tidak langsung ia tuliskan

    pada poin ini. Hal tersebu