Author
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROFIL KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN
MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(Penelitian Dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2010/2011)
SKRIPSI
Oleh :
MAHARANI KARTIKA SARI
NIM: K1306025
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PROFIL KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN
MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOK SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(Penelitian Dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2010/2011)
Oleh :
MAHARANI KARTIKA SARI
NIM: K1306025
Skripsi
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Dr. Imam Sujadi, M.Si
NIP. 19670915 200604 1 001
Pembimbing II
Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs
NIP. 19810130 200501 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Rabu
Tanggal : 13 Juli 2011
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota I
Anggota II
: Sutopo, S. Pd, M. Pd
: Drs. Ponco Sujatmiko, M. Si
: Dr. Imam Sujadi, M.Si
: Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs
1
2
3
4
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Maharani Kartika Sari. PROFIL KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAMMEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI POKOKSISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Penelitian Dilakukan diSekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011),Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas SebelasMaret, Juli 2011.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kesulitan siswa
kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/
2011 pada kelas VIII-A dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian dipilih siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah.
Pengambilan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling (sampel
bertujuan). Data tentang kemampuan awal siswa diperoleh dari dokumentasi hasil
ulangan harian materi sistem persamaan linear dua variabel. Sedangkan data
tentang profil siswa diperoleh dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Validasi
data dilakukan dengan triangulasi metode. Analisis data dilakukan melalui
langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Yeo (2009) mengenai
kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika.
Dari hasil analisis data ditunjukkan bahwa dalam memecahkan masalah
matematika, siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah mengalami
kesulitan memahami masalah yang diberikan (kesulitan jenis 1) yang tidak
dialami oleh siswa dengan kemampuan awal sedang. Selanjutnya, baik siswa
dengan kemampuan awal tinggi, sedang, maupun rendah mengalami kesulitan
dalam menentukan strategi penyelesaian yang tepat (kesulitan jenis 2), kesulitan
dalam membuat kalimat matematika (kesulitan jenis 3), dan kesulitan dalam
melakukan prosedur matematik yang benar (kesulitan jenis 4).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Maharani Kartika Sari. THE DIFFICULTIES PROFILE AT THE EIGHTHGRADE STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS PROBLEM ONSYSTEM OF LINEAR EQUATION WITH TWO VARIABLES (A ResearchConducted at Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta in The AcademicYear of 2010/2011), Thesis. Surakarta : Teacher Training and Education Facultyof Sebelas Maret University, July 2011.
The aim of this research is to know the difficulties profile at the eighth
grade students in solving mathematics problem on System of Linear Equation
with Two Variables.
This research was done at the eighth grade student of SMPN 5 Surakarta
in the academic year of 2010/2011. It applied descriptive qualitative method. The
subjects of the research were students who have high level mathematics skill,
students group who have middle level mathematics skill, and students group who
have low level mathematics skill. The subjects were taken as the sample by
purposive sampling technique. The data of the students mathematics skill were
taken from documentation of daily test result. The data of students profile were
taken of the written test result and the interview result. The validity data was done
by triangulasi method. Data analysis were done by some steps as follows, data
reduction, data presentation, and conclusion. This research based on the Yeo’s
(2009) research that explore difficulties faced by eighth grade students when
solving problems.
The result of the analyzing data showed that during the process of
mathematics problem solving, both of the students who have high level
mathematics skill and low level mathematics skill found the difficulty in
comprehending the problem posed (the type of difficulty 1) , but it was not found
by the students who have middle level mathematics skill. And then, the students
in each group found the difficulty in determining the appropriate strategy to
overcome the problem (the type of difficulty 2), the difficulty in translating the
problem into mathematical form (the type of difficulty 3), and also the difficulty
in using the correct mathematics (the type of difficulty 4).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
“Sesungguhnya beserta dengan kesukaran itulah kemudahan”
(Q.S. Al Insyiroh : 6)
“Man jadda wa jadda, man shabara zhafira”Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil,
siapa yang bersabar akan bahagia.
(Negeri 5 Menara)
Around here, however, we don’t look backwards for very long.
We KEEP MOVING FORDWARD, opening up new doors and doing new
things because we’re courious.
And couriousity keeps leading us down new paths.
(kata-kata bijak dari film Meet The Robinson)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
Ibuku, wonderwoman ku tercinta yang telah berperan jadi ibu
sekaligus ayah bagiku, terima kasih atas kasih sayang, doa,
dukungan luar biasa sepanjang masa
de Wah tercinta yang telah menjadi ibu keduaku, terima kasih
atas kasih sayang, doa, perhatian yang tidak pernah surut
Almarhum ayahku yang menjadi inspirasiku
Adik-adikku tersayang yang selalu menjadi pemberi semangat
terbaik bagiku
Belahan jiwaku Sari dan Friska terima kasih telah menjadi
sahabat penulis, teman berbagi suka dan duka, teman berbagi
canda dan tawa, dan telah memberikan pengalaman serta
pelajaran hidup yang penuh makna
And special thanks to Ovi, Khitna, Klenyem, Oom, Juragan,
Arit, Rizki, Via, Yani, Sinun yang memberikan saran,
dukungan, semangat, serta persahabatan indah yang tak akan
pernah terlupa
Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi dengan judul “Profil Kesulitan Siswa Kelas VIII dalam Memecahkan
Masalah Matematika pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(Penelitian Dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Surakarta Tahun
Pelajaran 2010/2011)” ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Program S1 Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih dan penghargaan setulusnya kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin penulisan skripsi.
2. Sukarmin, M. Si, Ph. D selaku Ketua Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
ijin penulisan skripsi.
3. Triyanto, S.Si, M.Si selaku Ketua Program Pendidikan Matematika Jurusan
PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin penulisan skripsi.
4. Dr. Imam Sujadi, M.Si sebagai Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat
membantu dalam penulisan skripsi ini.
5. Dhidhi Pambudi, S.Si, M.Cs sebagai Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat
membantu dalam penulisan skripsi ini.
6. Sutopo, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing Akademik atas waktu, bimbingan,
nasehat, ilmu dan segala dukungannya bagi penulis selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
7. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak
memberikan nasehat, ilmu, bimbingan, dukungan yang sangat berharga bagi
penulis.
8. Drs. Djoko Triasmono, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 5 Surakarta yang
telah bersedia memberikan ijin bagi penulis untuk mengadakan penelitian.
9. Bapak Pujianto, S.Pd selaku Guru Matematika SMP Negeri 5 Surakarta yang
telah banyak membantu penulisan dalam melaksanakan penelitian.
10. Siswa-siswi kelas VIII-A dan keluarga besar SMP Negeri 5 Surakarta atas
keramahan dan partisipasi yang sangat membantu dalam penelitian.
11. Seluruh teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2006 atas segala
dukungan, bantuan, kebersamaan dan persahabatannya.
12. Adik-adik tingkat Pendidikan Matematika angkatan 2007 dan 2008 atas segala
dukungan, bantuan, kebersamaan dan persahabatannya.
13. Semua pihak yang belum dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya milik
Allah SWT. Begitu pun dengan skripsi ini yang masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan ke depannya.
Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
memberikan sedikit kontribusi serta masukan bagi dunia pendidikan guna
mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... v
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 6
A. Kajian Teoritis .................................................................................. 6
1. Masalah ....................................................................................... 6
2. Masalah Matematika .................................................................. 6
3. Pemecahan Masalah Matematika ............................................... 7
4. Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika ................ 9
5. Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Matematika ................................................................................. 9
6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ..................................... 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
7. Validitas dan Reliabilitas Hasil Penelitian ................................. 11
B. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 15
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 15
1. Tempat Penelitian........................................................................ 15
2. Waktu Penelitian ......................................................................... 15
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ......................................................... 15
C. Sumber Data...................................................................................... 16
D. Penentuan Subjek Penelitian ............................................................. 16
E. Metode Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen.............. 17
1. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 18
2. Pengembangan Instrumen ........................................................... 20
F. Validasi Data..................................................................................... 21
G. Analisis Data ..................................................................................... 22
H. Prosedur Penelitian............................................................................ 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 26
A. Hasil Pengembangan Instrumen........................................................ 26
B. Data hasil Dokumentasi .................................................................... 27
C. Subjek Penelitian............................................................................... 28
D. Analisis Data Hasil Penelitian........................................................... 29
1. Pedoman Pengkodean ................................................................. 29
2. Pedoman Analisis Data ............................................................... 30
E. Deskripsi Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah
Matematika pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel ............................................................................................. 149
1. Temuan Utama............................................................................ 149
2. Temuan Lain ............................................................................... 157
F. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 159
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN..................................... 162
A. Kesimpulan ....................................................................................... 162
B. Implikasi............................................................................................ 164
1. Implikasi Teoritis ........................................................................ 164
2. Implikasi Praktis ......................................................................... 164
C. Saran.................................................................................................. 165
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 167
LAMPIRAN.......................................................................................................... 169
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kesulitan Siswa Kelas VIII dalam Memecahkan Masalah Matematika 9
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian dan Lamanya Waktu yang Dibutuhkan.................. 15
Tabel 4.1 Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kesulitan dalam Memecahkan
Masalah Matematika .............................................................................. 27
Tabel 4.2 Pedoman Analisis Kesulitan yang Dialami Siswa ................................. 30
Tabel 4.3 Analisis Data Subjek 1 untuk Soal Nomor 1 ......................................... 32
Tabel 4.4 Analisis Data Subjek 1 untuk Soal Nomor 2 ......................................... 42
Tabel 4.5 Analisis Data Subjek 2 untuk Soal Nomor 1 ......................................... 52
Tabel 4.6 Analisis Data Subjek 2 untuk Soal Nomor 2 ......................................... 61
Tabel 4.7 Analisis Data Subjek 3 untuk Soal Nomor 1 ......................................... 71
Tabel 4.8 Analisis Data Subjek 3 untuk Soal Nomor 2 ......................................... 82
Tabel 4.9 Analisis Data Subjek 4 untuk Soal Nomor 1 ......................................... 92
Tabel 4.10 Analisis Data Subjek 4 untuk Soal Nomor 2 ....................................... 102
Tabel 4.11 Analisis Data Subjek 5 untuk Soal Nomor 1 ....................................... 112
Tabel 4.12 Analisis Data Subjek 5 untuk Soal Nomor 2 ....................................... 121
Tabel 4.13 Analisis Data Subjek 6 untuk Soal Nomor 1 ....................................... 130
Tabel 4.14 Analisis Data Subjek 6 untuk Soal Nomor 2 ....................................... 139
Tabel 4.15 Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika
yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ........... 154
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil tes tertulis subjek 1 soal nomor 1............................................ 31
Gambar 4.2 Hasil tes tertulis subjek 1 soal nomor 2............................................ 41
Gambar 4.3 Hasil tes tertulis subjek 2 soal nomor 1............................................ 51
Gambar 4.4 Hasil tes tertulis subjek 2 soal nomor 2............................................ 60
Gambar 4.5 Hasil tes tertulis subjek 3 soal nomor 1............................................ 70
Gambar 4.6 Hasil tes tertulis subjek 3 soal nomor 2............................................ 81
Gambar 4.7 Hasil tes tertulis subjek 4 soal nomor 1............................................ 91
Gambar 4.8 Hasil tes tertulis subjek 4 soal nomor 2............................................ 101
Gambar 4.9 Hasil tes tertulis subjek 5 soal nomor 1............................................ 111
Gambar 4.10 Hasil tes tertulis subjek 5 soal nomor 2........................................... 120
Gambar 4.11 Hasil tes tertulis subjek 6 soal nomor 1........................................... 129
Gambar 4.12 Hasil tes tertulis subjek 6 soal nomor 2........................................... 138
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi-Kisi Tes Tertulis ........................................................................ 170
Lampiran 2. Lembar Validasi Tes Tertulis ............................................................ 171
Lampiran 3. Instrumen Soal Tes Tertulis............................................................... 180
Lampiran 4. Lembar Soal Tes Tertulis .................................................................. 186
Lampiran 5. Daftar Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII-A ................................. 187
Lampiran 6. Pedoman Wawancara ........................................................................ 188
Lampiran 7. Transkrip Wawancara........................................................................ 190
Lampiran 8. Surat-Surat ......................................................................................... 236
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan peran serta aktif dari
berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu
mendapatkan perhatian, penanganan, dan prioritas, baik oleh pemerintah, keluarga
maupun pengelola pendidikan. Upaya pembangunan di bidang pendidikan masih
perlu dilanjutkan untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat
menghasilkan manusia pembangunan yang berkualitas.
Matematika sebagai ilmu dasar begitu cepat mengalami perkembangan,
hal itu terbukti dengan makin banyaknya kegiatan matematika dalam kehidupan
sehari-hari. Disamping itu, matematika juga sangat diperlukan siswa dalam
mempelajari dan memahami mata pelajaran lain. Matematika merupakan ilmu
dasar yang mampu mendukung ilmu lain dan merupakan sarana bepikir ilmiah
yang diharapkan dapat dipelajari dan dikuasai dengan baik oleh para siswa sesuai
dengan tingkat pendidikan mereka. Matematika bukan hanya untuk keperluan
perhitungan, tetapi lebih dari itu matematika telah banyak digunakan untuk
pengembangan berbagai ilmu pengetahuan. Salah satu indikasi pentingnya
matematika nampak bahwa pembelajaran matematika sebagai salah satu mata
pelajaran yang diberikan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Namun pada
kenyataannya, sampai sekarang ini pembelajaran matematika belum menunjukkan
hasil sesuai harapan.
Saat ini, matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh
sebagian siswa, bahkan ada yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran
yang menakutkan. Padahal, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
penting karena mata pelajaran matematika sangat bermanfaat untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat memperjelas dan membantu
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kurikulum matematika sekolah disusun secara terstruktur dan sistematis.
Hal ini sesuai dengan hierarki belajar yang menekankan kajian pada aspek
penataan urutan materi pelajaran dengan memunculkan gagasan mengenai
prasyarat belajar. Keterkaitan diantara bagian-bagian bidang studi dituangkan
dalam bentuk prasyarat belajar, yang berarti pengetahuan tertentu harus dikuasai
terlebih dahulu sebelum pengetahuan lain dapat dipelajari. Materi yang diberikan
kepada siswa bersifat berkesinambungan dari satu materi dengan materi yang lain.
Hal ini sangat diperhatikan karena dalam materi tertentu mungkin membutuhkan
materi pendukung atau prasyarat yang terlebih dahulu harus dikuasai oleh peserta
didik.
Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru kerapkali menguji
kemampuan siswa dengan masalah matematika atau soal-soal rutin yang mudah
diselesaikan dengan prosedur biasa. Tidak salah jika kemampuan berpikir siswa
dalam memecahkan masalah matematika kurang terasah dengan baik. Para siswa
cenderung kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal yang memerlukan
kemampuan berpikir analitis, kritis dan kreatif. Permasalahan ini hampir dialami
sebagian besar siswa di Indonesia. Salah satu faktanya adalah prestasi yang
dicapai oleh wakil-wakil Indonesia dalam olimpiade matematika internasional.
Mulai tahun 1995 sampai dengan 2002, prestasi yang dicapai Indonesia selalu di
bawah median bahkan seringkali jauh di bawah median. Hanya tahun 2003
mencapai urutan ke-37 dari 82 peserta (Marpaung dalam Abdul Aziz Saefudin,
2010).
Saat ini pemerintah Indonesia telah menetapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pedoman wajib setiap sekolah di Indonesia.
Mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan menengah telah menerapkan
KTSP sebagai struktur kurikulum sekolahnya. Supriadi (2009) menyatakan bahwa
salah satu ciri kurikulum pendidikan matematika yang digunakan saat ini adalah
menekankan pada perkembangan kemampuan pemecahan masalah (problem
solving), kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif serta kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mengkomunikasikan matematika. Meskipun memiliki dasar pengajaran berbasis
pemecahan masalah, namun pada kenyataannya di lapangan juga masih banyak
dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah
matematika.
Penelitian yang dilakukan Yeo (2009) di Singapura yang meneliti tentang
kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika
menyebutkan bahwa kesulitan yang dialami oleh siswa ketika memecahkan
masalah matematika adalah kesulitan dalam: (a) memahami masalah yang
diberikan (lack of comprehension of the problem posed), (b) menentukan strategi
penyelesaian yang tepat (lack of strategy knowledge), (c) membuat kalimat
matematika (inability to translate the problem into mathematical form), dan (d)
melakukan prosedur matematik yang benar (innability to use the correct
mathematics).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti kemudian melakukan pra-
survey dengan cara memberikan tes pemecahan masalah kepada beberapa siswa
SMP Negeri 5 Surakarta kelas VIII. Hasil pra-survey tersebut mengindikasikan
bahwa terjadi kesulitan yang hampir sama dengan kesulitan yang ditemukan pada
penelitian tersebut. Informasi dari guru mata pelajaran yang bersangkutan juga
menyebutkan bahwa kebanyakan siswa masih mengalami kesulitan dalam
memecahkan masalah matematika, terlebih lagi yang berbentuk soal cerita.
Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan salah
satu bagian penting dari matematika yang diajarkan di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) kelas VIII semester 1. Karena, materi SPLDV di SMP ini dapat
dikatakan sebagai materi pengantar untuk mempelajari materi Sistem Persamaan
Linear (SPL) lebih lanjut di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu,
materi yang berkaitan dengan SPL ini banyak konteksnya dalam kejadian sehari-
hari yang mungkin sekali juga dialami oleh siswa sendiri. Namun demikian,
berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi pengajar les beberapa siswa baik
SMP maupun SMA, kebanyakan dari mereka masih mengalami kesulitan dalam
memecahkan masalah matematika yang berkaitan dengan penerapan sistem
persamaan linear dalam kejadian sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Selanjutnya, peneliti ingin melihat lebih lanjut mengenai profil kesulitan
siswa kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika. Untuk melihat apakah
kesulitan yang dialami memiliki kesesuaian dengan penelitian yang sudah ada
atau muncul jenis kesulitan yang baru. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan
masalah matematika, diindikasikan dengan melihat kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal yang terkait dengan penerapan SPLDV
dalam kejadian sehari-hari yang diberikan. Diharapkan dengan mengetahui
kesulitan apa yang dialami oleh siswa pada materi SPLDV, guru dapat mengambil
tindakan selanjutnya serta memiliki gambaran untuk membuat perencanaan
pengajaran materi SPLDV selanjutnya agar dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dapat dijadikan sebagai bekal mempelajari materi lanjutannya di SMA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah sebagai
berikut, bagaimanakah profil kesulitan siswa kelas VIII dalam memecahkan
masalah matematika pada materi pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kesulitan siswa
kelas VIII dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, calon guru dan
siswa pada umumnya. Manfaat yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :
1 . M e m b e ri in fo rm as i ke p ada gu ru S M P m en ge n a i ke su lita n ya n g d ia la m i
sisw a d a la m m e m eca h k an m a sa la h m a te m a tika pa da m a te ri p ok o k S is te m
P e rsa m aa n L in ea r D u a V a ria b e l (S P L D V ). D en ga n in fo rm a si te rseb u t
d ih a ra p ka n da p a t m e n jad i ga m ba ra n ke pa da gu ru se ja u h m a n a pe m a ha m a n
sisw a m e n ge n a i S P L D V seh in g ga d a pa t m e n ja d i m a su ka n b a g i gu ru u n tu k
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
m e m b ua t p e re nca na a n p em be la ja ra n S P L D V de n ga n ba ik .
2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah untuk melakukan
perbaikan sistem evaluasi yang dilakukan pada siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) khususnya untuk mengukur kemampuan siswa SMP dalam
memecahkan masalah matematika.
3 . Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan perbandingan dan
referensi pada penelitian lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Masalah
Masalah sebenarnya sudah menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Masalah tidak dapat dipandang sebagai suatu hal yang
membebani manusia saja, akan tetapi justru harus dipandang sebagai sarana-
sarana untuk memunculkan penemuan-penemuan baru. Menurut Gagne (dalam E.
Mulyasa, 2008: 111), kalau seorang peserta didik dihadapkan pada suatu masalah,
maka pada akhirnya mereka bukan hanya sekedar memecahkan masalah, tetapi
juga belajar sesuatu yang baru.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan masalah sebagai sesuatu yang
harus dilakukan (dipecahkan); soal; penyelesaian. Sedangkan Herman Hudojo
(1979: 157) menyatakan bahwa sesuatu disebut masalah bagi peserta didik jika:
(1) pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik harus dapat dimengerti oleh
peserta didik tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan baginya
untuk menjawab, dan (2) pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur
rutin yang telah diketahui peserta didik.
Dari penjabaran diatas, dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa
masalah memang sangat bergantung pada individu tertentu dan waktu tertentu.
Artinya, suatu kesenjangan merupakan suatu masalah bagi seseorang tetapi belum
tentu merupakan masalah bagi orang lain. Bagi orang tertentu, kesenjangan pada
saat itu merupakan masalah tetapi bisa saja di saat yang lain sudah bukan menjadi
masalah, karena orang tersebut sudah segera dapat mengatasinya dengan belajar
dari pengalaman yang lalu.
2. Masalah Matematika
Masalah matematika pada umumnya berbentuk soal matematika, namun
tidak semua soal matematika merupakan masalah. Dalam penelitiannya, Aries
Yuwono (2010:18) menyatakan dalam menghadapi suatu soal matematika, maka
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
ada beberapa hal yang mungkin terjadi pada siswa, yaitu siswa: (a) langsung
mengetahui atau mempunyai gambaran tentang penyelesiannya tetapi tidak
berkeinginan (berminat) untuk menyelesaikan soal itu, (b) mempunyai gambaran
tentang penyelesaiannya dan berkeinginan untuk menyelesaikannya, (c) tidak
mempunyai gambaran tentang penyelesaiannya akan tetapi berkeinginan untuk
menyelesaikan soal itu, dan (d) tidak mempunyai gambaran tentang
penyelesaiannya dan tidak berkeinginan untuk menyelesaikan soal itu. Apabila
siswa berada pada kemungkinan (c), maka dikatakan soal itu merupakan masalah
bagi siswa. Jadi, terdapat dua syarat agar suatu soal merupakan masalah bagi
siswa, yaitu: (1) siswa tidak mengetahui gambaran tentang jawaban soal itu, dan
(2) siswa berkeinginan atau berkemauan untuk menyelesaikan soal tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu soal termasuk masalah atau tidak bagi
siswa bersifat relatif terhadap siswa itu.
Sedangkan dalam jurnal matematika yang ditulisnya, Yeo (2009)
menyebutkan pengertian mengenai masalah matematika yaitu “It had to be
reasonably complex but approachable and requiring no specific high level
mathematics”. Dengan kata lain, masalah matematika harus kompleks secara nalar
namun dapat diselesaikan dan untuk menyelesaikannya sama sekali tidak
membutuhkan tingkat kemampuan matematika yang tinggi.
Soal matematika yang bukan merupakan masalah biasanya disebut soal
rutin atau soal latihan karena biasanya digunakan untuk latihan. Sedangkan, dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan masalah matematika adalah soal matematika
tidak rutin yang mencakup aplikasi prosedur matematika yang sama atau mirip
dengan yang sudah dipelajari dimana soal tersebut cukup kompleks sehingga
siswa tidak mengetahui gambaran tentang jawaban soal itu namun berkeinginan
untuk menyelesaikannya.
3. Pemecahan Masalah Matematika
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan pendekatan
pembelajaran yang merangsang siswa untuk mau berpikir, menganalisa suatu
permasalahan sehingga dapat menentukan pemecahannya. Menurut Made Pidarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
(1990: 55), pendekatan pemecahan masalah mencari jawaban dengan berpikir
sendiri atas dasar konsep-konsep yang relevan dengan masalah itu. “Masalah yang
diambil itu bukan merupakan fakta yang dapat dijawab dengan fakta pula.
Melainkan suatu persoalan yang jawabannya hanya dapat diperoleh melalui
pemikiran yang ilmiah”. Sehingga, metode ini melatih siswa untuk melakukan
proses berpikir ilmiah dalam memecahkan masalah.
Sedangkan menurut Mulyono Abdurrahman (2003: 254), “Pemecahan
masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah
biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu
situasi baru atau situasi yang berbeda”. Dalam pemecahan masalah matematika,
soal yang harus diselesaikan siswa bukan soal rutin yang biasa diberikan sehari-
hari. Melainkan soal yang cara pemecahannya belum diketahui oleh siswa, akan
tetapi konsep atau prinsip yang digunakan untuk memecahkan masalah itu sudah
diketahui oleh siswa.
Polya (2004) mengemukakan suatu tahapan dalam memecahkan masalah,
yaitu (1) memahami masalah, (2) membuat rencana pemecahan masalah, (3)
melaksanakan pemecahan masalah, dan (4) memeriksa kembali hasil pemecahan
masalah yang diperoleh. Sebelum memecahkan masalah, seseorang perlu
memahami masalah yang dihadapi dengan cara mencari ide-ide baru untuk
menyelesaikannya. Selanjutnya membuat rencana pemecahan masalah tersebut
berdasarkan ide-ide baru yang telah diperoleh. Kemudian, ide-ide yang diperoleh
diterapkan untuk memecahkan masalah sehingga diperoleh suatu solusi atau
penyelesaian. Di akhir tahapan pemecahan masalah, hasil yang diperoleh
diperiksa kembali.
Jika tahap pemecahan masalah tersebut berkaitan dengan masalah
matematika maka pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini dapat
diartikan sebagai proses menyelesaikan masalah matematika dengan cara
memahami masalah, membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan itu
sehingga diperoleh penyelesaian (solusi), dan terakhir memeriksa kembali
penyelesaian yang diperoleh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
4. Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud mencari informasi yang lebih
mendalam mengenai kesulitan siswa SMP Negeri 5 Surakarta dalam memecahkan
masalah matematika tentang Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Pengelompokan kategori kesulitan-kesulitan siswa dalam memecahkan masalah
matematika mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Yeo (2009) di
Singapura yang meneliti tentang kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam
memecahkan masalah matematika.
Selanjutnya kategori kesulitan dalam memecahkan masalah matematika
yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada hasil penelitian Yeo (2009)
yang telah dirumuskan pada tabel kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam
memecahkan masalah matematika berikut ini:
Tabel 2.1 Kesulitan Siswa Kelas VIII dalam Memecahkan Masalah Matematika
No. Jenis Kesulitan
1. Kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan (lack of
comprehension of the problem posed)
2. Kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian yang tepat (lack of
strategy knowledge)
3. Kesulitan dalam membuat kalimat matematika (inability to translate the
problem into mathematical form)
4. Kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar (innability to
use the correct mathematics)
5. Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:897) profil diartikan sebagai
grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan
kesulitan adalah keadaan yang sulit.
Jadi profil kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika adalah
ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus mengenai keadaan yang
sulit dalam proses memecahkan masalah matematika dengan cara memahami
masalah, membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan itu sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
diperoleh penyelesaian (solusi), dan terakhir memeriksa kembali penyelesaian
yang diperoleh.
6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Materi pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
merupakan salah satu materi yang diajarkan di tingkat SMP kelas VIII semester 1.
Dari informasi guru mata pelajaran matematika yang bersangkutan, diketahui
bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan ketika memecahkan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan materi SPLDV yang disajikan dalam
soal cerita. Hal ini juga ditunjukkan dari nilai ulangan harian pada mata pelajaran
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel siswa kelas VIII yang relatif rendah,
dimana sebagian besar siswa memiliki nilai dibawah rata-rata bahkan tidak tuntas.
Materi SPLDV yang diajarkan di SMP Negeri 5 Surakarta mengacu pada
kompetensi berikut ini:
A. Standar Kompetensi
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
a. Menyelesaikan SPLDV.
b. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV.
c. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
SPLDV dan penafsirannya.
C. Indikator
1. Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV.
2. Mengenali SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel.
3. Menentukan akar SPLDV dengan substitusi dan eliminasi
4. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan SPLDV.
5. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
SPLDV dan penafsirannya.
D. Mengenai Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel terdapat 4 metode
yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan metode:
1. grafik
2. substitusi
3. eliminasi, dan
4. gabungan (substitusi dan eliminasi).
7. Validitas dan Reliabilitas Hasil Penelitian
Setiap hasil penelitian harus dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.
Menurut Lexy J. Moleong (2007: 321), yang dimaksud dengan keabsahan hasil
penelitian adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi:
a. mendemonstrasikan nilai yang benar,
b. menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan
c. memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat dengan tentang konsistensi
dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.
Lexy J. Moleong (2007:324) juga menyatakan bahwa, untuk menetapkan
keabsahan (trustworthiness) hasil penelitian diperlukan teknik pemeriksaan.
Teknik pemeriksaan ini dilaksanakan berdasarkan atas kriteria tertentu. Terdapat
empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan
(transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).
Berikut dipaparkan kriteria yang digunakan untuk memeriksa keabsahan
hasil penelitian beserta teknik pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini:
a. derajat kepercayaan (credibility) yang menggantikan konsep validitas internal
pada penelitian nonkualitatif ini memiliki fungsi untuk melaksanakan inkuiri
sedemikian rupa sehingga tingkat penemuannya dapat dicapai dan
menunjukkan derajat kecercayaan hasil-hasil penemuan dengan cara
pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Untuk
memenuhi kriteria ini peneliti telah melakukan proses validasi data penelitian,
memaparan proses penelitan beserta analisis datanya dengan jelas, dan
melampirkan kelengkapan yang digunakan maupun pendataan yang diambil
sebagai bukti pelaksanaan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. keteralihan (transferability) dalam penelitian kualitatif berbeda dengan
validitas eksternal pada penelitian nonkualitatif. Keteralihan sebagai persoalan
empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima.
Untuk melakukan pengalihan peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan
kejadian empiris tentang kesamaan konsep. peneliti tidak melakukan
pemeriksaan untuk poin ini, Namun disini, peneliti menyediakan uraian rinci
(thick description) mengenai hasil penelitian sebagai referensi bagi peneliti
lain apabila ingin melakukan penelitian yang setara dengan penelitian ini.
c. kebergantungan (dependability) merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam
penelitian non kualitatif. Namun, konsep kebergantungan lebih luas daripada
reliabilitas karena konsep ini ditinjau dengan memperhitungan segala segi
termasuk didalamnya reliabilitas itu sendiri ditambah faktor-faktor lain.
Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memenuhi kriteria ini adalah
dengan melakukan auditing. Dalam hal ini peneliti sebagai auditi mengadakan
sejumlah pertemuan dengan auditor (dosen pembimbing) sebagai usaha untuk
memeriksa kebergantungan data hasil penelitian.
d. kepastian (confirmability) menggantikan konsep objektivitas menurut
penelitian nonkualitatif. Apabila penelitian nonkualitatif menetapkan
objektivitas dari segi kesepakatan beberapa orang terhadap pandangan,
pendapat, dan penemuan seseorang. Maka penelitian alamiah (kualitatif)
menghendaki agar penekanan bukan pada orangnya melainkan pada data. Jadi
isinya bukan lagi berkaitan dengan ciri penyidik melainkan berkaitan dengan
ciri-ciri data. Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memenuhi kriteria ini
adalah dengan melakukan auditing. Dalam hal ini peneliti sebagai auditi
melakukan perundingan dengan auditor (dosen pembimbing) untuk
mendapatkan kesepakatan mengenai kepastian hasil penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan dua teknik pemeriksaan, yaitu
pemeriksaan derajat kepercayaan (credibility) yang menggantikan konsep
validitas internal dan pemeriksaan kebergantungan (dependability) yang
menggantikan istilah reliabilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
B. Kerangka Pemikiran
Sampai saat ini, mata pelajaran matematika dianggap sebagai pelajaran
yang sulit oleh sebagian siswa baik siswa sekolah dasar maupun menengah. Di
SMP Negeri 5 Surakarta, mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran
yang dianggap sulit dan kurang diminati oleh sebagian besar siswa. Hal tersebut
dapat dilihat dari masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai matematika
dibawah nilai ketuntasan yang ditetapkan. Salah satu penyebab rendahnya nilai
matematika siswa tersebut disebabkan karena mereka mengalami kesulitan dalam
memecahkan permasalahan matematika yang berbentuk soal cerita.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan materi yang
dipelajari siswa ketika duduk di bangku SMP kelas VIII semester 1. Materi
SPLDV di tingkat SMP ini dapat dikatakan sebagai materi dasar yang nantinya
akan dipelajari lebih mendalam pada materi pokok Sistem Persamaan Linear
(SPL) yang akan diperoleh di bangku SMA kelas X semester 1 dengan tingkat
kesulitan dan jumlah variabel yang lebih banyak. Hal ini sesuai dengan kaidah
hierarki belajar, dengan memiliki kemampuan awal yang mencukupi mengenai
materi yang akan dipelajari diharapkan siswa dapat lebih dalam memahami materi
yang akan diberikan tersebut. Sehingga untuk meningkatkan pemahaman dan
prestasi belajar siswa pada materi SPLDV perlu dilakukan pengidentifikasian dan
analisis terhadap kesulitan yang dialami oleh siswa mengenai materi SPLDV,
khususnya kesulitan dalam memecahkan masalah matematika yang berkaitan
dengan materi SPLDV. Informasi mengenai tingkat kesulitan siswa tersebut dapat
menjadi acuan bagi guru sebelum memulai materi SPLDV di tingkat SMP dengan
harapan dapat memberikan bekal pada siswa untuk dapat memahami materi SPL,
lanjutannya di tingkat SMA.
Terdapat beberapa kesulitan yang mungkin dilakukan oleh siswa dalam
memecahkan masalah matematika berkaitan dengan materi pokok SPLDV.
Pengelompokan kategori kesulitan-kesulitan siswa dalam memecahkan masalah
matematika mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Yeo (2009) di
Singapura yang meneliti tentang kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam
memecahkan masalah matematika. Menurut Yeo, terdapat 4 jenis kesulitan yang
mungkin dialami siswa. Kesulitan tersebut antara lain, kesulitan dalam memahami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
masalah yang diberikan, kesulitan dalam membuat kalimat (model) matematika,
kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian yang tepat dan kesulitan dalam
melakukan prosedur matematik yang benar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 2.1.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat kesulitan yang dialami siswa
SMP Negeri 5 Surakarta dalam materi pokok SPLDV. Kesulitan dalam materi
pokok SPLDV ini difokuskan pada kesulitan dalam memecahkan masalah
matematika yang merupakan penerapan SPLDV secara umum dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa yang sebelumnya telah mendapat pembelajaran mengenai
materi SPLDV dibagi menjadi 3 kelompok kemampuan awal, yaitu siswa dengan
kemampuan awal tinggi, siswa dengan kemampuan awal sedang dan siswa dengan
kemampuan awal rendah. Kemudian akan diberikan tes tertulis mengenai masalah
matematika mengenai materi SPLDV. Dari seluruh siswa yang mengerjakan tes
dipilih 6 orang siswa untuk dianalisis lebih lanjut (subjek penelitian), masing-
masing 2 subjek dari setiap kelompok. Pada siswa terpilih juga akan dilakukan
wawancara untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi pokok SPLDV.
Dari hasil tes tertulis dan wawancara akan dianalisis untuk mendapatkan
profil kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Analisis kesulitan
siswa dalam memecahkan masalah matematika, akan dilihat kesulitan yang
dialami ditinjau dari kemampuan awal yang dimiliki siswa. Akan dilihat tingkat
kesulitan yang dialami siswa dengan kemampuan awal tinggi, kemampuan awal
sedang serta kemampuan awal rendah. Apabila ditemukan kesulitan baru dalam
penelitian ini atau temuan diluar masalah yang diajukan peneliti, maka akan
disimpulkan sebagai temuan lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 5
Surakarta pada kelas VIII-A semester 2 tahun pelajaran 2010/2011.
2. Waktu Penelitian
Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini dan lamanya waktu
yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian dan Lamanya Waktu yang Dibutuhkan
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan-
kegiatan permohonan pembimbing, pra-survey,
pengajuan proposal penelitian, pembuatan
permohonan ijin penelitian di SMP Negeri 5
Surakarta serta penyusunan instrument penelitian.
September 2010-
Januari 2011
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan
pengambilan data.
Februari-Maret
2011
3. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti mulai menganalisis data dan
informasi yang telah diperoleh kemudian menyusun
laporan penelitian.
Maret-Mei 2011
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang
dianalisis berupa data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam keadaan
sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak dirubah dalam
bentuk simbol-simbol atau bilangan. (Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 2005:
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
174). Sedangkan menurut Bodgan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2007: 4)
bahwa, “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati”.
Strategi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
“Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki, dengan menggambarkan/melukiskan keadaan objek penelitian pada saat
sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Metode
deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact finding)
sebagaimana keadaan sebenarnya”. (Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 2005: 72).
C. Sumber Data
M e nu ru t L o f la n d dan L ofland d a la m L ex y J. M oleo n g (2 00 7 : 15 7 ),
sum be r da ta u ta m a d a lam pen e litia n ku a lita tif ia lah ka ta -k a ta , tind a k a n ,
se leb ihn ya a da la h da ta tam ba h a n sep erti dok um e n .
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis yaitu
lembar jawaban siswa yang diperoleh dari tes essay yang diberikan dan data
dalam bentuk kata-kata diperoleh dari hasil wawancara siswa terpilih dari kelas
VIII-A semester 2 SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, sedangkan
data tambahannya berupa dokumen-dokumen yang berasal dari guru seperti daftar
nilai ulangan harian siswa pada materi SPLDV dan daftar nama siswa.
D. Penentuan Subjek Penelitian
Penelitian kualitatif tidak mempersoalkan sampel dan populasi
sebagaimana penelitian kuantitatif, maka pada penelitian ini dalam menentukan
sampel tidak dipilih secara acak tetapi digunakan pemilihan sampel bertujuan
(purposive sample).
Sampel bertujuan dilakukan dengan maksud untuk menjaring sebanyakmungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya(constructions), bukan untuk memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannyaadalah untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
unik. Selain itu juga untuk menggali informasi yang akan menjadi dasardari rancangan dan teori yang muncul(Lexy J. Moleong, 2007: 224).
Salah satu ciri purposive sample adalah seleksi sampel menuju kejenuhan
informasi (Noeng Muhadjir, 2000: 167), artinya apabila dengan sampel yang telah
diambil masih ada informasi yang diperlukan maka diambil sampel lagi,
sebaliknya jika dengan menambah sampel diperoleh informasi yang sama berarti
sampel cukup karena informasinya cukup.
Dalam penelitian ini, akan digunakan istilah subjek penelitian untuk
sampel yang terpilih. Subjek penelitian adalah siswa dengan profil yang
menunjukkan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika
sebagaimana yang dirumuskan. Tidak semua siswa SMP Negeri 5 Surakarta
menjadi subjek penelitian. Dipilih kelas VIII karena pada tingkat ini penelitian
yang serupa dilakukan oleh Yeo (2009) dan pada tingkat ini pula siswa
mempelajari materi Sistem Peramaan Linear Dua Variabel (SPLDV) yang
merupakan dasar mempelajari materi Sistem Persamaan Linear (SPL) di tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pemilihan subjek didasarkan kemampuan awal siswa yang diperoleh
berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran matematika dan juga dari
dokumentasi hasil belajar matematika siswa pada materi SPLDV. Subjek yang
diambil masing-masing mewakili siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang
dan rendah. Dalam penelitian ini dipilih 6 orang siswa yang mewakili tiga kriteria
kemampuan awal siswa tersebut. Pemilihan subjek ini juga mempertimbangkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Dua kriteria
pemilihan subjek yang terakhir ini diperoleh berdasarkan informasi dan
pertimbangan yang diberikan oleh guru mata pelajaran.
E. Metode Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen
Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, maka perlu dilakukan pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, metode wawancara dan metode
dokumentasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
1. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Tes
Suharsimi Arikunto (1995: 51) mengemukan bahwa, “Istilah tes diambil
dari kata “testum” suatu pengertian dalam bahasa Perancis kuno yang berarti
piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tes merupakan alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.
Tes yang digunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian ini berbentuk
essay (uraian). Tes berbentuk essay biasanya berupa soal-soal yang masing-
masing mengandung permasalahan dan menuntut penguraian sebagai jawabannya.
Tes ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi,
dan menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki.
Sebagai langkah awal penelitian, tes diberikan kepada seluruh siswa kelas
VIII-A SMP Negeri 5 Surakarta. Tes yang diberikan adalah tes essay mengenai
pemecahan masalah matematika mengenai penerapan SPLDV secara umum
dalam kehidupan sehari-hari. Karena tes yang diberikan digunakan untuk
mengukur kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika, dan peneliti
berfikir bahwa faktor waktu bisa jadi merupakan salah satu faktor penyebab
kesulitan siswa, oleh karena itu peneliti menggunakan teknik khusus ketika
pemberian tes. Tes yang diberikan tidak diberikan secara langsung, melainkan
diberikan satu per satu butir soal. Dengan rincian, untuk soal pertama siswa
diberikan waktu selama 20 menit, sedangkan untuk soal yang kedua siswa diberi
waktu 25 menit. Pembagian lamanya waktu untuk menyelesaikan tiap butir soal
dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan masing-masing butir soal.
Data yang dikumpulkan dari pemberian tes ini adalah lembar jawaban
siswa dari tes essay mengenai permasalahan matematika mengenai SPLDV,
selanjutnya dikatakan data tersebut merupakan profil siswa yang diperoleh dari
pemberian tes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Metode Wawancara
Metode wawancara (disebut pula interview) adalah cara pengumpulan data
yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau seseorang yang ditugasi)
dengan subjek peelitian atau responden atau sumber data. Dalam hal ini
pewawancara mengadakan percakapan sedemikian hingga pihak yang
diwawancarai bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang
diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu. (Budiyono, 2003:
52). Metode wawancara ini dilakukan untuk mengklarifikasi jawaban tes tertulis
yang diberikan siswa siswa dan untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai
kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah matematika.
Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara
tidak terstruktur dimana peneliti tidak terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang
akan digunakan sebagai wawancara. Dalam wawancara ini subjek terdiri atas
mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas. Mereka mengalami
kesulitan dan mudah diajak berkomunikasi dengan baik sehingga mempermudah
penggalian informasi saat wawancara.
Walaupun termasuk wawancara yang tidak terstruktur, namun dalam wawancara
ini disusun sebuah pedoman wawancara yang berisi tentang garis besar
permasalahan, tujuan, serta fokus wawancara yang diuraikan dalam materi
wawancara. Pedoman wawancara disusun sesuai dengan kisi-kisi materi
wawancara. Pedoman wawancara ini digunakan sebagai kendali agar proses
wawancara tidak keluar dari materi wawancara dan tetap mengarahkan pada
tujuan wawancara dengan harapan dapat memberikan informasi yang mendalam
dan bermakna. Untuk lebih jelasnya, pedoman tes ini dapat dilihat di lampiran.
Pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu, disesuaikan dengan keadaan dan
ciri yang unik dari subjek. Pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti dalam
percakapan sehari-hari. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat
terbuka dengan berbagai kondisi subjek dan lingkungan serta mengarah pada
kedalaman informasi. Peneliti memberlakukan diri sebagi partner subjek dan
subjek dianggap sebagai informan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1995:234).
Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh daftar prestasi hasil belajar matematika siswa yaitu nilai ulangan
harian untuk materi SPLDV kelas VIII-A semester 1 SMP Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2010/2011 yang digunakan untuk mengelompokkan siswa
berdasarkan kemampuan awal rendah, kemampuan awal sedang atau kemampuan
awal tinggi. Hal ini berkaitan dengan pemilihan subjek lebih lanjut dengan
memperhatikan kemampuan awalnya pada materi SPLDV. Selain itu, terdapat
sedikit data tambahan yang peneliti dapatkan dari beberapa catatan lapangan yang
dibuat selama penelitian berlangsung.
2. Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian
(Hadari dan Mimi, 1996: 184). Instrumen penelitian perlu disusun dan
dikembangkan sehingga dapat menggali informasi dari subyek penelitian secara
optimal.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan
instrumen dalam penelitian ini adalah :
1. Melakukan penelaahan materi yang pernah dipelajari.
2. Melakukan spesifikasi tes.
3. Membuat kisi-kisi tes.
4. Menyusun butir-butir soal tes.
5. Melakukan penelaahan atau pengkajian butir-butir soal.
6. Melakukan revisi butir-butir soal tes.
Suatu tes dapat dikatakan baik bilamana tes tersebut memiliki ciri sebagai
alat ukur yang baik. Kriterianya adalah memiliki validitas yang cukup tinggi,
memiliki reliabilitas yang baik, memiliki nilai kepraktisan. (Chabib Thoha, 1991:
109). Oleh karena penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
diagnostik berbentuk essay (uraian) untuk mengetahui letak kesulitan yang akan
menyebabkan kesalahan yang dialami oleh siswa, dan karena letak kesalahan
tidak berhubungan dengan skor maka uji reliabilitas dan kepraktisan tidak perlu
dilakukan. Yang akan dilakukan adalah uji validitas yaitu berupa validitas isi.
Validitas sering diartikan dengan keshahihan. Suatu alat ukur disebutmemiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak mengukurobyek yang seharusnya diukur dan sesuai dengan kriteria tertentu. Artinyaada kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaranpengukuran. Sedangkan validitas isi atau content validity atau validitas tesmempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan itu mencerminkan isikurikulum yang seharusnya diukur atau tidak.
(Chabib Thoha, 1991: 111)
Uji validitas dilakukan dengan penelaahan atas pengkajian butir-butir tes
oleh validator yang telah ditentukan tanpa pengujian statistik (Nana Sudjana,
1991: 144). Validator tersebut terdiri dari orang yang ahli dalam mata pelajaran
sistem persamaan linear dan juga ahli dalam pendidikan agar dapat menilai
susunan dari instrumen itu sendiri dan bersedia untuk mengevaluasi isi instrumen.
Maka dari itu, orang yang berkompeten dengan masalah dalam penelitian ini
adalah dosen program studi matematika dan guru matematika SMP dimana
penelitian dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya, draft tes hasil pengembangan
instrumen ini dapat dilihat pada lampiran.
F. Validasi Data
Menurut Lexy J. Moleong (2007) untuk menentukan keabsahan temuan
ada beberapa teknik pemerikasaan yaitu: 1) perpanjangan keikutsertaan, 2)
ketekunan pengamatan, 3) triangulasi, 4) pengecekan sejawat, 5) kecukupan
referensial, 6) kajian kasus negatif, dan 7) pengecekan anggota.
Dalam penelitian kualitatif kesahihan data dapat diperoleh melalui
triangulasi (triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi teori dan triangulasi
metodologi), draft studi direview informan kunci, dan mengembangkan member
chek (tim pedoman penulisan skripsi, 2009 : 16).
Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan melalui triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu (Lexy J. Moleong, 2007 : 330). Pada penelitian ini
jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode yaitu pengecekan
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan
data(Patton dalam Lexy J. Moleong, 2007 : 331).
Pada penelitian ini dilakukan triangulasi metode dengan membandingkan
data subjek yang diperoleh secara tertulis dari metode tes dan data subjek yang
diperoleh secara lisan dari metode wawancara. Data hasil triangulasi yang sama
merupakan data subjek yang valid, sedangkan data yang berbeda direduksi atau
dijadikan temuan lain pada penelitian ini.
Proses triangulasi dalam penelitian ini dilakukan terus menerus sepanjang
proses mengumpulkan data (data hasil tes dan data hasil wawancara) dan analisis,
sampai peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak
ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada subjek.
G. Analisis Data
Analisis data menurut Patton (dalam Lexy J. Moleong, 2007: 280), adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori, dan suatu uraian dasar.
Proses analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain
melalui pemberian tes tertulis berbentuk essay (uraian) untuk mengetahui letak
kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengenai pemecahan masalah
matematika, juga melalui wawancara untuk memperluas data dan informasi yang
telah diperoleh.
Selanjutnya dari data hasil analisis tes pemecahan masalah yang telah
dikerjakan siswa dan data dari hasil wawancara dibandingkan untuk mendapatkan
data yang valid. Selanjutnya dilakukan proses analisis data menggunakan model
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2008: 337-345) yang dilakukan melalui
beberapa tahap sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1. Reduksi data
Merupakan kegiatan yang mengacu pada proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar”
yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan
proses mengesampingkan data yang tidak diperlukan. Proses ini berlangsung
terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Pada waktu pengumpulan data
berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari data
yang diperoleh di lapangan.
2. Penyajian data
Meliputi kegiatan pengklasifikasian data, yaitu menuliskan kumpulan data
yang terorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan untuk menarik
kesimpulan dari data tersebut dan memberikan gambaran yang jelas tentang
hasil penelitian. Penyajian data mengacu pada rumusan masalah yang telah
dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga pemaparan yang tersaji
merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan
menjawab masalah yang ada.
3. Penarikan Kesimpulan
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah secara urut
dari awal hingga akhir yang dilakukan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan
dengan tahap-tahap berikut: tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap
validasi data, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan penelitian.
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan-kegiatan berikut.
a. Pembuatan proposal penelitian
b. Pembuatan instrumen tes
c. Melakukan perijinan ke lembaga terkait
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin ke SMP Negeri
5 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Tahap Pengumpulan Data
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pengumpulan data antara lain:
a. Peneliti memberikan kesempatan kepada seluruh siswa kelas VIII-A SMP
Negeri 5 Surakarta untuk mengerjakan tes essay pemecahan masalah
matematika mengenai materi SPLDV. Dimana siswa tersebut sudah
memperoleh materi tentang SPLDV di semester 1.
b. Peneliti menganalisis hasil tes tertulis, lembar jawaban siswa. Hasil tes
diperiksa untuk melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa
dalam memecahkan masalah matematika, sebagai indikasi awal bahwa
subjek mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika.
c. Peneliti memilih subjek penelitian yang memenuhi kriteria pemilihan
subjek. Proses pemilihan subjek dilakukan dengan cara peneliti
menetapkan kriteria pemilihan subjek yaitu: sudah menyelesaikan tes
essay pemecahan masalah matematika dan dapat mengemukakan pendapat
baik lisan maupun tulisan secara jelas. Subjek yang diambil sebanyak 6
orang yang mewakili 2 siswa untuk masing-masing kemampuan awal
tinggi, sedang dan rendah. Kemampuan awal siswa dikelompokkan
berdasarkan nilai ulangan harian pada materi SPLDV, selain itu pemilihan
2 subjek yang mewakili masing-masing kemampuan juga didasarkan atas
informasi guru mata pelajaran matematika untuk kelas VIII-A SMP Negeri
5 Surakarta. Dari guru yang bersangkutan diperoleh informasi bahwa 2
subjek dalam tiap kelompok mampu memberikan informasi dari masalah
yang diangkat oleh peneliti serta mampu mempermudah penggalian
keterangan pada saat wawancara.
d. Peneliti kemudian melakukan wawancara dengan subjek ke-i. Wawancara
tahap 1 dilakukan untuk mengklarifikasi jawaban yang diberikan siswa
saat tes tertulis. Wawancara tahap pertama ini dilakukan untuk melengkapi
data tertulis siswa. Selanjutnya setelah memberikan jeda waktu, dilakukan
wawancara tahap 2. Pada wawancara tahap kedua ini peneliti meminta
siswa untuk mengerjakan soal tes lagi. Saat menyelesaikan tes tersebut,
subjek mengerjakan sembari menceritakan dan diwawancarai prosedur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
pemecahan masalah matematika sehingga diperoleh hasilnya. Hasil
wawancara tahap kedua ini merupakan data wawancara subjek yang
selanjutnya akan disinkronkan dengan data tertulis subjek untuk
memvalidasi data yang diperoleh.
Dari hasil pengumpulan data ini diperoleh profil subjek ke-i, yaitu data tertulis
yang diperoleh dari menganalisis hasil tes tertulis subjek yang didukung
dengan hasil wawancara klarifikasi dan data wawancara yang diperoleh dari
hasil wawancara tahap kedua yang dilakukan.
3. Tahap Validasi Data
Untuk mendapatkan data yang valid mengenai jenis kesulitan yang dialami
oleh siswa, maka dilakukan triangulasi. Pada penelitian ini dilakukan
triangulasi metode dengan membandingkan data subjek ke-i secara tertulis
dari metode tes, dan data subjek ke-i secara lisan dari metode wawancara.
Data hasil triangulasi yang sama merupakan data subjek ke-i yang valid,
sedangkan data yang berbeda direduksi atau dijadikan temuan lain pada
penelitian ini.
4. Tahap Analisis Data
Setelah diperoleh data yang valid, selanjutnya data tersebut digunakan guna
menganalisis profil kesulitan siswa untuk mengetahui kesulitan apa saja yang
dialami siswa dalam memecahkan masalah matematika. Dalam analisis data
tidak terlepas dari jenis kesulitan dalam memecahkan masalah matematika
yang ditemukan oleh Yeo (2009) dalam penelitiannya.
Analisis data meliputi 3 kegiatan :
a. Reduksi data
b. Penyajian data
c. Penarikan Kesimpulan
5. Tahap Penulisan Laporan Penelitian
Setelah diperoleh hasil penelitian dan analisis data, tahap selanjutnya adalah
menulis laporan penelitian, yang terdiri atas: Bab I Pendahuluan, Bab II
Kajian Teori dan Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil
Penelitian dan Pembahasan, Bab V Kesimpulan, Implikasi, dan Saran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian telah disusun dan dikembangkan sehingga
diharapkan dapat menggali informasi dari subjek penelitian secara optimal. Dalam
penelitian ini, pengembangan instrumen meliputi beberapa tahap, yaitu:
a. Spesifikasi tes
Tes yang digunakan adalah tes essay, tes ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah
matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.
b. Membuat kisi-kisi tes
Kisi-kisi tes didasarkan pada kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan
masalah matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel. Jenis kesulitan yang dirmuskan mengacu pada hasil penelitian
Yeo(2009).
c. Menyusun butir-butir soal tes
Butir tes pada penelitian ini terdiri dari dua buah soal, dimana kedua soal
memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Soal yang kedua memiliki tingkat
kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan soal yang pertama. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
d. Penelaahan butir-butir soal tes
Uji validitas dilakukan dengan penelaahan atas pengkajian butir-butir tes oleh
validator yang telah ditentukan. Validator tersebut terdiri dari orang yang ahli
dalam mata pelajaran sistem persamaan linear dan juga ahli dalam pendidikan
agar dapat menilai susunan dari instrumen itu sendiri serta bersedia untuk
mengevaluasi isi instrumen.
e. Revisi butir-butir soal tes
Setelah isi instrumen ditelaah dan dievaluasi oleh validator, penulis
melakukan revisi butir soal tes yang perlu diperbaiki atas saran validator dan
disesuaikan dengan kebutuhan penulis sendiri.
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Nama-nama validator instrumen tes pemecahan masalah matematika
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Daftar Nama Validator Instrumen Tes Kesulitan dalam
Memecahkan Masalah Matematika
No. Nama/NIP Pekerjaan
1. Yemi Kuswardi, S.Si, M.Pd.
19721024 199802 2 001
Dosen Program Studi Pendidikan
Matematika FKIP UNS Surakarta
2. Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd
19720106 199802 2 001
Dosen Program Studi Pendidikan
Matematika FKIP UNS Surakarta
3. Pujianto, S.Pd
19621002 198501 1 003
Guru Mata Pelajaran Matematika Kelas
VIII SMP Negeri 5 Surakarta
Dari tahap-tahap pengembangan instrumen yang dilakukan, dihasilkan
soal tes kesulitan dalam pemecahan masalah matematika yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear dua variabel dilengkapi dengan kunci jawabannya. Untuk
lebih lengkapnya, lembar validasi oleh validator dan instrumen tes kesulitan
dalam memecahkan masalah matematika yang telah divalidasi beserta kunci
jawabannya dapat dilihat pada lampiran 3.
B. Data Hasil Dokumentasi
Dari metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
daftar nilai ulangan harian pada materi sistem persamaan linear dua variabel di
semester 1 untuk siswa kelas VIII-A SMP Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran
2010/2011. Daftar nilai tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Batas tuntas atau batas kelulusan untuk mata pelajaran matematika kelas
VIII-A di SMP Negeri 5 Surakarta adalah 70 dari rentang nilai 0 sampai dengan
100. Dengan meminta pertimbangan guru matematika kelas VIII-A, peneliti
menentukan nilai batas tuntas ini sebagai batas maksimum untuk siswa dengan
kemampuan awal rendah. Selanjutnya berdasarkan pertimbangan yang diberikan
oleh guru mata pelajaran pula peneliti menentukan nilai 80 sebagai batas
minimum untuk siswa dengan kemampuan awal tinggi. Berikut diuraikan batas-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
batas nilai untuk ketiga kelompok kemampuan awal siswa pada materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel:
1. Siswa dengan kemampuan awal rendah, nilai ulangan harian 70
2. Siswa dengan kemampuan awal sedang, 70 < nilai ulangan harian < 80
3. Siswa dengan kemampuan awal tinggi, 80 nilai ulangan harian.
Untuk lebih jelasnya, hasil pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan awal
belajar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat dilihat pada lampiran.
Dari pengelompokan kemampuan awal belajar Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa dari 38 siswa kelas VIII-A
SMP Negeri 5 Surakarta, 6 orang diantaranya memiliki kemampuan awal tinggi,
18 orang dengan kemampuan awal sedang, dan 14 orang dengan kemampuan
awal rendah. Selanjutnya, pengelompokan kemampuan awal belajar Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel ini akan dijadikan sebagai salah satu dasar
pemilihan subjek penelitian untuk diteliti lebih mendalam lagi.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah enam siswa SMP Negeri 5 Surakarta kelas
VIII-A semester 2 tahun pelajaran 2010/2011. Subjek yang diambil merupakan
siswa yang memiliki riwayat telah mendapatkan pembelajaran mengenai Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel, pada tes pra-survey diindikasikan mengalami
masalah yang diangkat oleh peneliti, dan dapat berkomunikasi dengan baik
sehingga dapat memberikan informasi dari masalah yang diangkat tersebut.
Dari 38 siswa yang telah mengerjakan tes, dipilih 6 siswa untuk dianalisis
lebih lanjut. Pemilihan 6 subjek ini berdasarkan kemampuan awal siswa yang
mengacu pada nilai ulangan harian pada materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel yang diperoleh dari dokumentasi nilai matematika siswa. Kemampuan
awal siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kemampuan awal tinggi,
kemampuan awal sedang, dan kemampuan awal rendah. Enam siswa ini mewakili
tiap kelompoknya, antara lain siswa dengan kemampuan awal tinggi 2 subjek,
siswa dengan kemampuan awal sedang 2 subjek, dan siswa dengan kemampuan
awal rendah 2 subjek. Pemilihan 2 subjek dalam tiap kelompok berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
informasi dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII-A SMP Negeri 5
Surakarta. Dari guru yang bersangkutan diperoleh informasi bahwa 2 subjek
dalam tiap kelompok mampu memberikan informasi dari masalah yang akan
diangkat oleh peneliti serta mampu mempermudah penggalian keterangan pada
saat wawancara.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah enam orang siswa, keenam orang
tersebut adalah sebagai berikut:
1. N A S, subjek dengan kemampuan awal tinggi, mampu berkomunikasi dengan
baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 1.
2. N P S, subjek dengan kemampuan awal tinggi, mampu berkomunikasi dengan
baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 2.
3. I T P, subjek dengan kemampuan awal sedang, mampu berkomunikasi dengan
baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 3.
4. Y A P, subjek dengan kemampuan awal sedang, mampu berkomunikasi
dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 4.
5. A T P, subjek dengan kemampuan awal rendah, mampu berkomunikasi
dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 5.
6. I N H, subjek dengan kemampuan awal rendah, mampu berkomunikasi
dengan baik, selanjutnya disebut sebagai Subjek 6.
D. Analisis Data Hasil Penelitian
1. Pedoman Pengkodean
Dalam analisis data ini digunakan pengkodean pada hasil tes tertulis dan
hasil wawancara untuk mempermudah proses analisis data. Pedoman pengkodean
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Pengkodean hasil tes tertulis
Pengkodean gambar objek yang diamati dari hasil tes tertulis disimbolkan
dengan G x.y.z dimana:
1) x menyimbolkan subyek penelitian {1,2,3,…,6}
2) y menyimbolkan nomor soal {1,2}
3) z menyimbolkan poin soal {a,b,c,d}
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b) Pengkodean petikan hasil wawancara
Pengkodean petikan hasil wawancara yang dianalisis dari hasil wawancara
disimbolkan dengan Petikan Wawancara p.q.r.s dimana:
1) p menyimbolkan subyek penelitian {1,2,3,…,6}
2) q menyimbolkan nomor soal {1,2}
3) r menyimbolkan poin soal {a,b,c,d}
4) s menyimbolkan wawancara yang dilakukan {1 untuk wawancara tahap 1,
2 untuk wawancara tahap 2 }
2. Pedoman Analisis Data
Dalam analisis data tidak terlepas dari jenis kesulitan dalam memecahkan
masalah matematika yang ditemukan oleh Yeo (2009). Untuk mengetahui
kesulitan yang dialami siswa, dilihat melalui indikator kesalahan yang mungkin
dilakukan. Indikator kesalahan ini dirumuskan sesuai dengan jenis kesulitan yang
ada. Berikut ini merupakan pedoman analisis data dalam penelitian ini:
Tabel 4.2 Pedoman Analisis Kesulitan yang Dialami Siswa
No. Jenis kesulitan yang dialami Indikator kesalahan yang mungkin
dilakukan siswa
1. Kesulitan dalam memahami
masalah yang diberikan
Tidak tepat atau tidak lengkap dalam
menulis yang diketahui dari soal.
Tidak tepat atau tidak lengkap dalam
menulis yang ditanyakan dari soal.
2. Kesulitan dalam membuat
kalimat matematika
Tidak tepat atau tidak lengkap dalam
membuat kalimat (model) matematika.
3. Kesulitan dalam menentukan
strategi penyelesaian yang
tepat
Tidak dapat menentukan strategi
penyelesaian yang tepat untuk memecahkan
masalah.
4. Kesulitan dalam melakukan
prosedur matematik yang
benar
Tidak tepat dalam melakukan prosedur
perhitungan matematis.
Tidak tepat dalam membaca hasil yang
diperoleh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Analisis Data
Deskripsi data dari masing-masing subyek terdiri dari data hasil tes
tertulis, data hasil wawancara, dan penarikan kesimpulan. Berikut ini akan
disajikan jawaban dari keenam subyek serta kesimpulan-kesimpulan yang
diperoleh dari jawaban tersebut.
1. Subjek 1
a. Soal Nomor 1
Hasil tes tertulis untuk soal nomor 1 dari subjek 1 dapat dilihat pada
gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Hasil Tes Tertulis Subjek 1 Soal Nomor 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Hasil analisis data tes, hasil analisis data wawancara, triangulasi dan kesimpulan yang ditarik dari subjek 1 untuk soal nomor
1 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Analisis Data Subjek 1 untuk Soal Nomor 1
Poin Data tes Data wawancara
1a G 1.1.a
Petikan Wawancara 1.1.a.1
1) P : disitu yang diketahui kamu menulis
)(mobil),motor(sepeda84 yx . Maksudnya itu
apa?
2) S1 : 84 kendaraan itu terdiri dari sepeda motor sama
mobil gitu lho, jumlahnya.
7) P : Disitu kamu juga menulis, Tarif sepeda motor
Rp1.000,00 ( x ). Tarif mobil Rp2.000,00 ( y ).
Maksudnya apa?
8) S1 : lha x itu maksudnya tempatnya sepeda motor gitu
Petikan Wawancara 1.1.a.2
1) P : Dari soal nomor satu, apa yang diketahui?
2) S1 : yang diketahui, jumlah kendaraan.
3) P : kendaraannya apa saja disitu?
4) S1 : motor sama mobil. Diam.
5) P : ada lagi nggak yang diketahui?
6) S1 : jumlah roda seluruhnya ada 220 buah.
7) P : jumlah rodanya apa?
8) S1 : motor sama mobil. Diam.
9) P : terus yang lain, ada lagi nggak yang diketahui?
10) S1 : tarif sepeda motor, sama tarif mobil.
11) P : trus ada yang lain lagi nggak?
12) S1 : nggak udah
13) P : kalau yang ditanyain apa?
14) S1 : besar uang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
lho. Tapi kayaknya salah. Hehe.
9) P : jadi x disitu yang dimaksud disitu sebenarnya apa?
10) S1 : sepeda motor
11) P : jumlahnya atau tarifnya?
12) S1 : tarifnya, eh itu jumlahnya sepeda motor.
17) P : lalu untuk apa dibelakang tarif juga dituliskan x dan
y ?
18) S1 : hehe, itu aku ngarang mbak.
Analisis data tertulis
Subjek dapat menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dari
soal. Subjek secara tidak langsung menuliskan permisalan
yang dibuatnya, namun terdapat kerancuan dalam penulisan
permisalannya. Karena subjek menuliskan masing-masing
variabel di tempat yang berbeda, sehingga menghasilkan
permisalan ganda. setelah diklarifikasi ternyata subjek tidak
memahami permisalan tersebut.
Analisis data wawancara
Dari sesi wawancara dapat dinyatakan bahwa subjek tidak
mengalami kesulitan untuk menuliskan dan menyebutkan yang
diketahui dan ditanyakan dari soal. Namun, subjek tidak dapat
menjelaskan permisalan yang secara tidak langsung ia tuliskan
pada poin ini. Hal tersebu