24
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING Disusun Oleh Nama : Dedek Oktaviani Nim : 2012 121 116 Kelas : 6C Progam Studi : Pendidikan Matematika Mata kuliah : Seminar Matematika Dosen Pengasuh : Dra.Andinasari , M.M Tugas : Jurnal FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG JURUSAN PENDIDIKAN MIPA PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Dedek Oktaviani

Citation preview

Page 1: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

Disusun Oleh

Nama : Dedek Oktaviani

Nim : 2012 121 116

Kelas : 6C

Progam Studi : Pendidikan Matematika

Mata kuliah : Seminar Matematika

Dosen Pengasuh : Dra.Andinasari , M.M

Tugas : Jurnal

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

TAHUN AJARAN 2015

Page 2: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

Abstrak

Berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terkait dengan kepekaan terhadap

masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu

pikiran terbuka sertadapat membuat hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah.

Salah satu kemampuan berpikir kreatif yang perlu di kuasai dalam pelajaran matematika yaitu

kemampuan berpikir kreatif. Menurut Guilfold ( dikutip Munandar : 31 ) Berpikir kreatif

adalah kemampuan untuk melihat bermacam- macam kemungkinan penyelesaian terhadap

suatu masalah. Dalam pembelajaran kemampuan berpikir kreatif ini sangat berperan untuk

mencapai kompetensi yang diinginkan.

Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan menjajaki berbagai kemungkinan

jawaban atas suatu masalah. Menurut Munandar ( 2004 : 25 ) Berpikir kreatif adalah

kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk

memberikan gagasan – gagasan baru yang diterapkan dalam pemecahan masalah, atau

sebagai kemampuan untuk melihat hubungan – hubungan baru antara unsur – unsuryang

sudah ada sebelumnya.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya berpikir

manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan pada peserta didik untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.

Dalam pelajaran matematika disekolah sesuai dengan Kurikulum 2006 ( KTSP ) perlu

diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar, untuk membekali peserta

didik dengan kemampuan berpikir kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Agar

Page 3: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

peserta didik dapat mengikuti perubahan –perubahan kurikulum yang berlaku, jika dia sudah

dibekali dengan kemampuan berpikir kreatif serta mampu bekerjasama maka ia mampu

mengikutinya. Dengan demikian guru harus memotivasi siswa untuk belajar berpikir kreatif

dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Dalam pembelajaran matematika diharapkan siswa benar-benar kreatif sehingga akan

berdampak pada ingatan siswa yang akan lebih lama bertahan tentang apa yang akan

dipelajari. Suatu konsep akan mudah dipahami dan diingat oleh siswa jika konsep tersebut

disajikan melalui prosedur dan langkah- langkah yang tepat , jelas dan menarik.

Proses pembelajaran khsususnya pembelajaran matematika akan lebih efektif dan

bermakna apabila siswa berpartisipasi aktif . Salah satu ciri kebermaknaan dalam proses

belajar mengajar adalah adanya keterlibatan atau partisipasi siswa dalam proses belajar

mengajar. Partisipasi merupakan suatu sikap berperan serta, ikut serta, keterlibatan, atau

proses belajar bersama saling memahami, menganalisis, meerencanakan dan melakukan

tindakan ( Hartono dalam Tutik Ningsih, 2006 )

Rumusan Masalah : Bagaimana kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran matematika

dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving?

PEMBAHASAN

I. Kemampuan Berpikir Kreatif

I.1 Pengertian Kreatif

Menurut Gropley ( dalam Munandar , 2004 : 9 ) kreatif adalah menciptakan

gagasan, mengenal kemungkinan alternatif, melihat kombinasi yang tidak diduga,

meliliki keberanian untuk mencoba sesuatu yang tidak lazim, dan sebagainya.

Page 4: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

Menurut Moustakis ( dalam Munandar, 2004: 18 ) kreatif adalah

mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu

dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain.

Maslow ( dalam Munandar, 2004: 18) kreatif adalah potensial yang ada pada

semua manusia saat dilahirkan, akan tetapi sering hilang, terhambat atau terpendam

dalam proses pemberdayaan.

I.2 Berpikir Kreatif

Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila

mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Berpikir

kreatif adalah kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai

kemampuan untuk memberikan gagasan – gagasan baru yang ditetapkan dalam

pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan – hubungan

baruantara unsur –unsur yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Iskandar ( 2009 : 81 ) berpikir merupakan aktivitas akal dan rohani

yang berlaku pada seseorang akibat adanya kecenderungan mengetahui dan mengalami.

Sedangkan Nasution ( dalam Febrianti, 2010:17 ) berpikir adalah meletakkan

hubungan- hubungan antara bagian pengetahuan nenentukan hubungan antara bagian

pengetahuan yang diperoleh manusia, sebagai proses menentukan hubungan-hubungan

secara bermakna antara aspek –aspek dari suatu pengetahuan.

Menurut Suryosubroto ( 2009 : 192 ) proses berpikir merupakan suatu

pengalaman memperoses persoalan untuk mendapat dan menentukan suatu gagasan

yang baru sebagai jawaban dari persoalan yang dihadapi. Untuk memecahkan

persoalan yang dihadapi sebagai upaya mencapai kemajuan memerlukan kemampuan

berpikir kreatif . Kemampuan berpikir kreatifakan mendorong siswa merasa memilki

Page 5: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

harga diri, mampu mengelaborasi beberapa pendapat, suka bermain dan intuitif.

Kemampuan berpikir kreatif peserta didik tidak hanya menerima infomasi dari

pendidik, namun juga berusaha mencari dan memberi informasi dalam proses

pembelajaran.

Guilford ( dikutip Munandar, 2009 : 31 ) Kreativitas atau berpikir kreatif

sebagai kemampuan untuk melihat bermacam –macam kemungkinan penyelesaian

terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih

kurang mendapat perhatian dalam pendidikan.

Menurut Iskandar ( 2009 : 88 ) Kemampuan berpikir kreatif dilakukan dengan

menggunakan pemikiran dalam mendapat ide- ide yang baru, kemungkinan yangbaru,

ciptaan yang baru, ciptaan baru berdasarkan kepada keaslian dalampenghasilannya.

Menurut Sagala ( 2011 : 129 ) Pikiran dapat diartikan sebagai kondisi letak

hubungan antar bagian pengetahuan yang telah ada dalam diri yang di kontrol oleh

akal. Sedangkan berpikir berarti meletakkan hubungnh antara bagian pengetahuan yang

diperoleh manusia. Berpikir sebagai proses menentukan hubungan – hubungan secara

bermakna aspek – aspek dari suatu bagian pengetahuan.

Sagala ( 2011 : 129 ) mengemukakan bahwa berpikir merupakan proses

dinamis yang menempuh tiga langkah berpikir yaitu :

1. Pembentukkan pengertian yaitu melalui proses mendeskripsi ciri-ciri objek yang

sejenis mengklasifikasi ciri- ciri yang sama mengabstraksi dengan menyisihkan ,

membuang dan menganggap ciri- ciri yang hakiki.

2. Pembentukkan pendapat , yaitu meletakkan hubungan antar dua buah pengertian

atau lebih yang hubungan itu dapat dirumuskan secara verbal berupa pendapat

Page 6: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

menolak, pendapat menerima atau mengiakan dan pendapat asumtif yaitu

mengungkapkan kemungkinan- kemungkinan suatu sifat pada suatu hal, dan

3. Pembentukkan keputusan , yaitu penarikan kesimpulan yang berupan keputusan

sebagai hasil pekerjaan akal berupa pendapat baru yang dibentuk berdasrkan

pendapat – pendapat yang suah ada .

Munandar ( 2009 : 12 ) Mengemukakan bahwa kreativitas adalah hasil dari

interaksi antara individu dan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh lingkungan dimana ia berada,dengan demikian baik perubah di dalam individu

maupun didalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif.

Implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan.

Berpikir ktreatif adalah suatu kemampuan berpikir yang berawal dari adanya

kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi, bahwa situasi itu terlihat atau

teridentifikasi adanya masalah yang ingin harus diselesaikan. Selanjutnya ada unsur

originalitas gagasan yang muncul dalam benak seseorang terkait dengan apa yang

teridentifikasi.

Jonshon ( dikutip Siswono, 2004 : 2 ) mengatakan bahwa berpikir kreatif yang

mengisyaratkan ketekunan, disiplin pribadi dan perhatian melibatkan atifitas – aktifitas

mental seperti mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan in formasi-informasi baru

dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran terbuka membuat hububungan-

hubungan, khususnya antara sesuatu yang serupa, megaitkan satu denganyang lainnya

dengan bebas, menerapakan imajinasi pasa ssetiap situasi yang membangkitkan ide

baru dan berbeda dan memperhatikan intuisi.

Berpikir kreatif dalam matematika dapat dipandang sebagai orientasi atau disposisi

tentang intruksi matematika, termasuk tugas penemuan dan pemecahan masalah.

Page 7: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

Aktivitas tersebut dapat membawa siswa mengembangkan pendekatan yang lebih

kreatif dalam matematika.

Kemmapuan berpikir kreatif dapat menggunkan dua pendekatan. Pendektan

pertama adalah memperhatikan jawaban siswa dalam memecahkan masalah yang

proses kognitifnya dianggap sebagai proses berpikir kreatif. Pendekatan kedua adalah

menentukan kriteria bagi sebuah produk yang diindikasikan sebagai hasil dari berpikir

kreatif atau produk-produk divergen.

Munandar( 2009:18) mengemukakan bahwa salah satu konsep yang amat

penting dalam bidang kreativitas adalah hubungan antara kreativitas dan akualisasi diri,

menurut psikologi humanistik seperti abraham Maslow dan Carl Rogers,akualisasi diri

adalah apabila seseorang menggunakan semua bakat atau talentanya untuk menjadi apa

yang ia mampu menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa yang ia

mampu menjadi- mengaktualisasikan atau mewujudkan potensinya.

Rogers 1996 ( dikutip Munandar 2009:18) mengemukakan bahwa sumber dari

kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi,

dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk

mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.

Treffinger ( dikutip Munandar 2009:35) mengatakan bahwa pribadi kreatif

baisanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinal

mereka telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu, dengan mempertimbangkan

masalah yang mungkin timbul dan implikasinya.

Munandar ( 2009:32 ) dalam Teori Freud, kemampuan berpikir kretaif

merupakan ciri keperibadian yang menentap pada lima tahun pertama dari kehidupan.

Kemampuan berpikir kreatif siswa merupakan hal yang telah dimiliki seseorang sejak

lahir. Berpikir kreatif ini harus terus dikembangkan dan dilatih, guru dapat melihat

Page 8: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam suasana pembelajaran dikelas, salah satunya

menerapkan pembelajaran yang memberikan siswa untuk mengemukakan dan

mengembangkan gagasan mereka secara bebas namaun tetap dibawah bimbingan guru

sebagai fasilitator.

Kemampuann berpikir ktreatif dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang

digunakan ketika seseorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru.

Ide baru tersebut merupakan gabungan ide- ide sebelumnya yang belum pernah

diwujudkan . Pengertian ini lebih memfokuskan pada proses individu untuk

memunculkan ide baru yang merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum

terwujud atau masih dalam pemikiran. Pemikiran berpikir kreatif ini ditandai adanya

ide baru yang dimunculkan sebagai hasil proses berpikir kreatif tersebut.

I.3 Ciri – ciri Berpikir Kreatif

Carl Rogers ( 1902 – 1987 )(dikutip Munandar 2009 : 34 ) Tiga kondisi dari

pada pribadi yang kreatif ialah :

a. Keterbukaan terhadap pengalaman

b. Kemampuan untuk menilai situasi dengan patokan pribadi seseorang ( internal

locus of evaluation ) dan

c. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “ bermain” dengan konsep-konsep.

Menurut Munandar ( 2009 : 35 ) ciri-ciri keperibadian kreatif biasanya anak

selalu ingin tahu , memiliki minat yang luas , dan menyukai kegemaran dan aktivitas

yang kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa

percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko ( tetapi dengan perhitungan )

daripada anak-anak umunya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat

Page 9: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

berarti, penting dan disukai , mereka tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan dari

orang lain .

Menurur Munandar ( 2009 : 192 ) ada 4 ciri – ciri perilaku siswa berpikir

kreatif dari ranah kognitif antara lain :

a. Berpikir lancar

- Menghasilkan banyak gagasan / jawaban yang relevan

- Arus pemikiran lancar

b. Berpikir luwes ( Fleksibel )

- Menghasilkan gagasan- gagasan yang seragam

- Mampu mengubah cara atau pendekatan

- Arah pemikiran yang berbeda- beda

c. Berpikir Orisinal

- Memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, yang jarang

diberikan kebanyakan orang.

d. Berpikir terperinci ( Elaborasi )

- Mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan

- Memperinci detail – detail

- Memperluas suatu gagasan

Sedangkan empat kemampuan dari ranah afektif – perasaan antara lain ;

a. Mengambil resiko

- Tidak takut gagal atau kritik

- Berani membuat dugaan

- Mempertahankan pendapat

b. Merasaka tantangan

Page 10: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

- Mencari banyak kemungkinan, kekurangan – kekurangan dan bagaimana

seharusnya

- Melibatkan diri dalam masalah – maslaah atau gagasan – gagasan sulit

c. Rasa ingin tahu

- Mmempertanyakan sesuatu

- Bermain dengan gagasan

- Tertarik pada kegaiban ( misteri )

- Senang menjajaki hak-hal baru

d. Imajinasi / firasat

- Mampu membayangkan

- Membuat gambaran mental

- Menampilkan hal-hal yang belum pernah terjadi

- Menjajaki hal – hal yang diluar kenyataan indrawani

II. Metode Pembelajaran Problem Solving

II.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Pembelajaran tidak diartikan sebagai sesuatu yang statis melainkan suatu

konsep yang bisa berkembang seirama dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan

yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang melekat pada wujud

pengembangan kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, pengertian

pembelajaran ialah kemampuan dalam mengelola secara operasional dan efisien

terhadap komponen – komponen yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga

mengahasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma / standar yang

berlaku.

Page 11: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

Menurut Anita W ( 2009 : 12.4 ) Metode adalah cara yang digunakan guru

dalam membelajarkan siswa. Joni ( 1992 / 1993) ( dikutip Anita W 2009 : 1.24)

mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum

yang sesuai untuk mencapi tujuan tertentu.

Menurut Fathurahman Pupuh( 2007 ) ( dikutip Hamruni 2012 : 7 ) Metode

secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umu, metode diartikan sebagai suatu

cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalamkaitannya

dengan pembelajaran, metode didefiniskan sebagai cara-cara menyajikan bahwa

pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

II.2 Pengertian Metode Pebelajaran Problem Solving

Hamruni ( 2012 : 19 ) mengemukakan bahwa Problem Solving adalah

memecahkan masalah. Pada tingkat ini para peserta didik belajar merumuskan

memecahkan masalah,memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan

atau membangkitkan situasi problematik, yang mempergunakan berbagai kaidah yang

telah dikuasainya. Menurut Hamruni ( 2012 :19 ) Belajar memecahkan masalah

berlangsung sebgai berikut : Individu menyadari masalah bila ia dihadapkan kepada

situasi keraguan dan kekaburan, sehingga merasakan adanya semacam kesulitan.

Metode problem solving bukan haya sekedar metode mengajar tetapi juga

merupak suatu metode berpikir sebab dalam problem solving dapat mengunakan

metode – metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik

kesimpulan ( Djamarahdan Zain, 2010 : 91 )

Hamdani ( 2011 : 84 ) menjelaskan bahawa metode problem

solving merupakan metode dalam kegiatan pembelajaram dengan jalan melatih siswa

menghadapi berbgai masalah,baik masalah pribadi maupun masalah kelompok untk

Page 12: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

dipecahkan sendiri atau secara bersama –sama. Adapun keunggulan metode problem

solving adalah sebagai berikut :

a. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan

b. Berpikir dan bertindak aktif

c. Memecshksn masalah yang dihadapi secara reslistik

d. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan

e. Menafsirkan dan mengevaluasi hsil pengamatan

f. Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi dengan tepat

g. Dapat membuat pendidiksn sekolah menjadilebih relevan dengan

kehidupan,khususnya dengan dunia kerja.

II.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving

Kelebihan dari metode problem solving menurut Djamarah dan Zain ( 2010:

92 ) antara lain sebagai berikut :

a. Metode ini dapat membuat pendidikan diskeolah menjadi lebih relevan dengan

kehidupan, khususnya dengan dunia kerja

b. Proses belajar mengajar dengan melalui pemecahan masalah dapat membiasakan

para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil , apabila

mengahadapi permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat dan

bekerja kelak, suatu kemampuan yang bermakna bagi kehidupan manusia.

c. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikirsiswa secara kreatif

dan menyeluruh, karena dalam proses belajaranya, siswa melakukan mental dengan

menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.

Page 13: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

Sedangkan kekurangan dari metode problem solving ini antara lain :

a. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat

berpikir siswa,tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman

yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan

guru.

b. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan

waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran

lain.

c. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan banyak berpikir memecahkan

informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memcahkan

permasalahan sendiri atau kelompok yang kadang – kadang memerlukan

berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

III. Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Pembelajaran Matematika Dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Problem Solving

Menurut Hamruni ( 2012 : 20 ) Langkah – langkah memecahkan masalah

adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan dan menegaskan masalah, individu melokalisasi letak sumber

kesulitan untuk memungkinkan mencari jalan pemecahannya.Ia menandai

aspek mana yang mungkin dipecahkan dengan menggunakan prinsip atau dalil

serta kaidah yang diketahuinya sebagai pegangan.

b. Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis. Individu menghimpun

berbagai informasi yang relevan termasuk pengalaman orang lain dalam

mengahadapi pemecahan masalah yang serupa. Kemudian mengidentifikasi

berbagai alternatif kemungkinan pemecahannya yang dapat dirumuskan

Page 14: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

sebagai pertanyaan dan jawaban sementara yang memerlukan pembuktian

(hipotesis).

c. Mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan. Setiap alternatif

pemecahan ditimbang dari segi untung ruginya. Selanjutnya dilakukan

pengambilan keputusan memilih alternatif yang dipandang paling mungkin

(feasible) dan menguntungkan.

d. Mengadakan pengujian atau verifikasi. Mengadakan pengujian atau vetifikasi

secara eksperimental alternatif pemecahan yang dipilih, dipraktikkan atau

dilaksanakan. Dari hasil pelaksanaan itu diperoleh informasi untu

membuktikan benar atau tidaknya yang telah dirumuskan.

Kemampuan berpikir kreatif siswa merupakan hal yang telah dimiliki

seseorang sejak lahir. Berpikir kreatif ini harus terus dikembangkan dan dilatih, guru

dapat melihat kemampuan berpikir kreatif siswa dalam suasana pembelajaran

dikelas, salah satunya menerapkan pembelajaran yang memberikan siswa untuk

mengemukakan dan mengembangkan gagasan mereka secara bebas namun tetap

dibawah bimbingan guru sebagai fasilitator .

Hubungan antara pembelajaran matematika menggunakan metode

pembelajaran problem solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa adalah

bahwa berpikir kreatif merupakan sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan

memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan,

membuka sudut pandang yang mengajukan dan membangkitkan ide- ide yang tidak

terduga. Metode problem solving bukan haya sekedar metode mengajar tetapi juga

merupakan suatu metode beripikir sebab dalam problem solving dapat menggunakan

Page 15: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

metode- metode lainnya yang dimulai dengan mencari data kepada menarik

kesimpulan ( Djamarah dan Zain, 2010 : 91 ).

PENUTUP

1. Saran

Dalam jurnal ini diharapkan bagi pembaca adalah sebagai bahan bacaan atau

referensi untuk membuka wawasan mengenai kemampuan berpikir kreatif dalam

pembelajaran matematia dengan menggunakan metode pembelajaran problem

solving. Kemampuan berpikir kreatif siswa merupakan hal yang telah dimiliki

seseirang sejak lahir. Berpikir kreatif ini harus terus dikembangkan dan dilatih, guru

dapat melihat kemampuan berpikir kreatif siswa dalam suasana pembelajaran dikelas,

salah satunya menerapkan pembelajaran yang memberikan siswa untuk

mengemukakan dan mengembangkan gagasan mereka secara bebas namun tetap

dibawah bimbingan guru sebagai fasilitator

2. Kesimpulan

Berpikir kreatif merupakan sebuah kebiasaan daripikiran yang dilatih dengan

memperhatikan intuisi , menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan,

membuka sudut pandang yang mengajukan dan membangkitkan ide- ide yang tidak

terduga.

Kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving

mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan, dapat

memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam

proses memecahkan masalah. Berpikir kreatif dan metode problem solving pada siswa

diharapkan untuk mampu mengembangkan ide- ide baru dalam memecahkan suatu

Page 16: Dedek Oktaviani 2012 121 116 Jurnal Matematika

masalah dan memberikan tantangan kepada siswa melalui penugasan dalam

mengembangkan kemampuan berpikir.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulllah, Sani.2013. Inovasi Pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Djamara. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamruni.2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani.

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Cipayung : Gaung Persada.

Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka

Cipta

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka

Cipta

Sagala, Syaiful. 2011 . Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfa Beta.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif . Surabaya:

Prenada Media.

W Anit, Sri. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.