Author
icha-hadiqah
View
223
Download
0
Embed Size (px)
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
1/45
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
2/45
jumlah dari keseluruhan losses material dapat dikurangi dan kerugian dari sisi
inansial dapat diminimalisasi.
'. Pe$an Maa!ah
Dalam hal ini, permasalahan yang akan dibahas adalah mengenai tingkat
produktivitas berdasarkan losses material pada proses pembuatan sweetened
condensed milk.
*. Ba#aan Maa!ah
Dalam hal ini, masalah yang dibahas dibatasi pada *+% Tempat yang dijadikan objek kajian adalah Sweetened Condensed Milk
(SCM) Processing Department PT. Frisian Flag Indonesia Plant iracas,
terutama pada area dumping, mixing, pasteurizing, dan storage.
-% bjek penelitian merupakan proses produksi Sweetened Condensed Milk
product mulai dari penuangan bahan baku berbentuk serbuk/po)der
$dumping) hingga produk susu jadi dan disimpan dalam storage tank ,
tidak menyertakan proses packaging dan recovery.
0% Perhitungan luas area produksi, kecepatan perpindahan bahan antar ruang
produksi, dan banyaknya produk yang terbuang di bagian recovery,
diabaikan.
+. Tan
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek di PT Frisian Flag Indonesia plant
iracas adalah *
+. 1engevaluasi tahapan proses dan aktivitas yang menimbulkan terjadinya
losses material pada proses produksi S)eetened ondensed 1ilk $S1%
di PT. Frisian Flag Indonesia.
-. 1enghitung berapa banyak losses yang terjadi pada masing"masing
tahapan.
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
3/45
0. 1emberikan solusi terhadap proses yang memiliki aktivitas penyebab
adanya losses material.
2. !euntungan dari solusi yang diterapkan dibandingkan dengan metode
yang sudah diterapkan sebelumnya.
-. Manaa#.
Pelaksaan kerja praktek ini diharapkan memberi manaat sebagai berikut*
+. Perusahaan dapat mengurangi losses material yang muncul dalam proses
produksi s)eetened condensed milk $S1%
-. Perusahaan dapat melakukan saving on ra) material dengan minimalisasilosses material.
B. Landaan Te/$0.
". P$/d%#010#a
3ang dimaksud dengan produktivitas adalah asdghjkl
'. Ra2 Ma#e$0a! L/e
osses merupakan selisih jumlah input dengan output pada proses produksi.
Selisih ini terjadi karena terdapat bahan"bahan yang terbuang selama proses
produksi. osses dapat terjadi pada setiap tahap proses produksi mulai dari
unloading, storage, transport, processing, packing, dan loading. 1aterial
losses dapat berupa raw materials losses, semi!"inis#ed products losses,
packing materials losses, dan "inis#ed products losses. 1aterial losses
merupakan salah satu parameter dalam pengukuran produktivitas.
Secara garis besar, penyebab dari raw materials losses ada 0 hal, yaitu*$. %astage
a. Spilling
1aterial terbuang karena tumpah pada saat melakukan suatu proses.
&. Start!up'cleaning Pada saat pembersihan mesin, akan ada sisa"sisa material yang
menempel pada mesin dan ikut terbuang bersama air yang digunakan
dalam proses pembersihan tersebut.
c. Damaged'spoiled
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
4/45
1aterial rusak sehingga tidak bisa digunakan dalam proses dan harus
dibuang.
. ver"illing 1erupakan material yang terbuang akibat pengisian yang terlalu penuh,
misalnya saat pengisian produk ke dalam kemasan kaleng. (ika terlalu
penuh maka kaleng tidak akan bisa ditutup dan dengan sendirinya akan
menjadi produk re*ected yang harus di"reprocess.
+. Content'specsa. otal solids
otal solids adalah jumlah keseluruhan kandungan bahan yang berupa
padatan dalam suatu bahan yang dinyatakan dalam persen. Setiap
produk memiliki standar dan batas kontrol total solidnya masing"
masing. Semakin banyak persentase total solid dan semakin besar
penyimpangannya dari standar yang telah ditetapkan, maka losses dari
produk tersebut semakin besar karena semakin banyak material yang
terpakai secara sia"sia.
&. Moisture content
'eberapa aktivitas yang memungkinkan terjadinya milk raw material losses
antara lain*
$. Dumping Proses dumping adalah proses penuangan bahan"bahan yang ber)ujud
powder atau serbuk ke dalam mixing tank melalui mesin #opper skim.
!emungkinan losses yang terjadi adalah terdapat sisa"sisa material yang
masih berada di dalam karung karena proses penuangan tidak maksimal
dan juga terdapatnya material yang tumpah dan tercecer di lantai.. Start!up
Proses start!up ini merupakan proses penyiapan mesin di mana tangki dan
saluran"saluran antar tahapan proses dibilas dengan air dalam jumlah
besar. Dengan sendirinya, material susu yang tersisa di dalam tangki dan
pipa"pipa saluran ikut terbilas dan terbuang bersama air.+. Standardization
4ccuracy o TS
-. Processing'packing
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
5/45
Tahapan proses pembuatan dan pengemasan merupakan tahapan yang
sangat ra)an terhadap terjadinya losses karena pasti akan ada material
yang tumpah dan tercecer di beberapa tempat.
. /illing
Pada tahapan "illing , kemungkinan losses yang terjadi adalah karena
pengisian pada kemasan yang terlalu penuh sehingga kemasan tidak bisa
disegel dan digolongkan dalam produk yang re*ect .
0. Cleaning Sama halnya seperti tahapan start!up, proses pembersihan dengan air akan
menyebabkan sisa"sisa material turut terbuang bersama air.1. 2andling
5andling apaan ya deinisinya .6.$Saving on 7a) 1ilk 1aterial, Friesland Dairy Foods onerence +889%
C. Me#/de Pene!0#0an.
". O3e% dan Te4a# Pene!0#0an.
bjek penelitian ini merupakan kajian mengenai loss material pada Sweetened
Condensed Milk (SCM) Processing Department di PT Frisian Flag Indonesia,
plant iracas dengan alamat di (:. 7aya 'ogor !m. -;.
'. Da#a 5an& D04e$!%an.
+. (umlah total bahan baku po)der/serbuk yang digunakan untuk
setiap jenis S1, yaitu S!1
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
6/45
3aitu pengumpulan data yang didasarkan pada pengamatan langsung di
lapangan. Data yang diambil dari observasi adalah tahapan proses
dumping, mi&ing, pasteuri=ing, dan storage, serta jumlah bahan baku
po)der yang terbuang pada proses dumping yang didapat dengan cara
melakukan penimbangan menggunakan neraca analitik.
ii. >a)ancara.
Suatu metode pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan
)a)ancara langsung dengan narasumber. 5al ini dimaksudkan untuk
mendukung dan menjelaskan data yang diperoleh dari pengamatan secara
langsung di lapangan. Data yang diambil dari )a)ancara adalah jumlah
input dan output dari intermediate product pada proses mi&ing,
pasteuri=ing, dan storage. b% Data Sekunder.
Data sekunder diperoleh dari *
i. Data Internal.
'erupa data"data yang diperoleh dari buku"buku atau laporan yang
tersedia di perusahaan, yaitu lo)chart proses produksi, jumlah total
bahan baku po)der/serbuk yang digunakan untuk setiap jenis S1, dan
jumlah losses susu pada bagian recovery.
ii. Data ?ksternal.
'erupa data"data yang diperoleh berdasarkan literatur atau reerensi
lainnya yang berada di luar perusahaan.
+. Taha4an Pene!0#an.
Penelitian ini dilakukan dengan langkah"langkah yang menentukan arah dan
tujuan penelitian. 4dapun langkah"langkah yang diterapkan dalam pelaksanaan
penelitian ini adalah sebagai berikut*
a% 1elakukan survei pendahuluan.
Survei pendahuluan dilakukan untuk mengidentiikasi masalah yang ditemui
pada objek penelitian. Dengan survey pendahuluan dapat diketahui
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
7/45
gambaran tentang masalah pada objek penelitian dan data"data yang diambil
untuk mendukung penyelesaian masalah tersebut.
b% 1engidentiikasi permasalahan.1asalah yang diidentiikasi pada penelitian ini terkait dengan losses
material pada S1 processing yang meliputi proses dumping, mi&ing,
pasteuri=ing, dan storage.
c% 1erumuskan permasalahan.
Perumusan masalah diperlukan untuk memberikan batasan pada penelitian
yang dilakukan. Perumusan permasalahan menggambarkan masalah yang
dihadapi secara umum serta tujuan penelitian yang berkaitan dengan
masalah tersebut.
d% Pengumpulan data"data yang diperlukan.
Data"data yang dikumpulkan meliputi urutan dari tahapan proses pembuatan
S1, identiikasi tahapan proses yang memiliki kemungkinan
menimbulkan losses, menghitung banyaknya losses yang terjadi pada tahap"
tahap yang dimungkinkan tersebut, kemudian menghitung seluruh total
losses yang telah didapat dari setiap tahap. Data yang diambil merupakan
data yang tercatat selama bulan (anuari [email protected]+2 sampai dengan Februari [email protected]+2.e% Pengamatan tahapan proses pembuatan S1
Pengamatan di lapangan dilakukan berdasarkan lo)chart yang sudah
diberikan oleh perusahaan.% Perhitungan losses material pada proses dumping.
Data losses material pada tahapan ini didapat dari dua hal. Pertama adalah
mengumpulkan masing"masing bahan baku untuk masing"masing jenis
produk S1 yang berbentuk serbuk seperti bubuk coklat, demin )hey
po)der, )hey permeate, gula, skim milk po)der, butter milk po)der,
calcium carbonate, edible lactose, gum base, dan modiied starch yang
masih tersisa dalam karung setelah dituang ke dalam mesin hopper skim
kemudian menimbangnya, kedua adalah mengumpulkan sisa"sisa material
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
8/45
gula yang tercecer di lantai sekitar hopper skim $hopper skim khusus untuk
menuangkan gula% kemudian menimbangnya.
g% Perhitungan losses material pada proses mi&ing.
Data losses material pada tahapan ini didapat dari menampung susu yang
terbuang dari strainer dan ilter ke dalam gelas ukur. Setelah itu, dari hasil
tampungan tadi diambil sampel untuk dihitung total solidnya.
h% Perhitungan total losses material
Total losses material didapat dari menjumlahkan keseluruhan losses pada
proses dumping dengan losses pada proses mi&ing.i% Pembahasan.
Pembahasan berupa analisa data dari angka total losses yang telah didapat.
4ngka total losses ini kemudian dibandingkan dengan total produksi S1
yang dihasilkan dan dianalisa kira"kira seberapa besar kerugian perusahaan
dari terbuangnya material ini.
j% 4nalisis hasil.
5asil pengaturan dan pembuatan dianalisis agar dapat diketahui tercapainya
tujuan penelitian.
k% 1enarik kesimpulan dan saran.
Diagram aliran penelitian yang dilakukan di PT. Frisian Flag Indonesia
dinyatakan dalam
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
9/45
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
10/45
D. 6a0! Dan Pe3ahaan.
ontrolling yang dilakukan oleh operator cukup intense, ini dikarenakan
penggunaan mesin yang cukup sering untuk memenuhi volume produksi yang
kecil"kecil, tetapi ungsi control ini diatasi oleh pihak perusahaan dengan
melakukan instalasi sot)are pengenendali mesin jarak jauh, system tersebut
adalah S4D4&Supervisory ontrol 4nd Data 4cAuisition%. S4D4 terdiri atas
kendali jarak jauh berupa system Balve yang dikombinasikan dengan alat
produksi utama, dan sot)are S4D4 sebagai system yang memudahkan
operator mengendalikan melalui computer. S4D4 digunakan untuk melakukan
kendali jarak jauh pada kegiatan produksi sehingga standarisasi kualitas dan
kuantitas mutu produk yang sudah ditetapkan dapat dengan mudah dikendalikan
oleh operator melalui layar computer dalam mengendalikan seluruh proses yang
terjadi baik di lantai + atau lantai - ruang produksi.
a. 7uang Produksi :antai + $ /irst "loor %.
7uang Produksi lantai + pada department ini merupakan ruang pengolahan
utama dari kegiatan produksi susu cair, ini dikarenakan hampir seluruh
proses pengolahan susu segar menjadi produk susu kemasan terjadi di
lantai +, ruang ini terdiri dari 8 stasiun kerja utama atau lebih sering
disebut sebagai proses kerja utama, ini dikarenakan hampir seluruh proses
dikerjakan secara otomatisasi melalui S4D4, dan juga didukung oleh
proses"proses kerja lain sebagai satu kesatuan kerja dari stasiun kerja
tersebut. !esepuluh stasiun kerja tersebut adalah Penerimaan Susu Segar,
Filter dan Deaerator, 7a) Tank, Pasteurisasi, Pasteur Tank, Triblender,
Standarisasi, 'alance Tank, dan Ultra 5igh Temperature $U5T%.:ayout
First loor :iAuid 1i&ing and Processing dinyatakan dalam
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
11/45
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
12/45
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
13/45
1
stasiun kerja ini terjadi proses Pasteurisasi secara berkala dan berulang
dengan kondisi yang selalu terkendali sehingga, keseluruhan alat sudah
terhubung untuk menciptakan proses pasteurisasi yang sempurna pada
bahan susu. Proses pasteurisasi dilakukan dengan pembersihan partikel
kotoran pada wes"alia separator kemudian dilakukan penaikan suhu
secara berkala agar tidak terjadi kerusakan pada bahan baku susu, hingga
kemudian mencapai suhu tinggi [email protected]% untuk membunuh mikrobia
pathogen dalam susu, selain itu juga dilakukan homogenisasi untuk
memecah globula lemak dalam susu dan di akhir proses dilakukan proses
penurunan suhu kembali secara berkala hingga mencapai suhu "+-E.v. Penyimpanan Pasteur 1ilk $Pasteur 1ilk%.
Sama dengan 7a) Tank, letak Pasteur Tank juga berada diluar ruang
produksi, hanya saja masih termasuk kedalam department :iAuid
1i&ing and Processing pada plant iracas. Di stasiun ini bahan baku
susu yang sudah mengalami proses pasteurisasi dikumpulkan baik
untuk produk susu cair maupun susu S!1
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
14/45
2
pengecekan kualitas dan kuantitas susu yang sudah dihasilkan sebelum
kemudian dilanjutkan pada proses pengolahan selanjutnya. Di stasiun
ini susu melalui proses iltrasi dan plate heating e&charger untuk
mengendalikan kondisi susu tetap hangat, dan proses standarisasi
dilakukan oleh operator secara manual dengan mengambil sampling
produk menggunakan botol yang kemudian dianalisa oleh pihak
Guality ontrol Produk yang berada di lantai - di gedung yang sama
dengan department :iAuid 1i&ing and Processing. Setelah sudah
ditetapkan mutu produk sesuai standart maka produk diteruskan ke
proses selanjutnya.viii. 'alancing $'alance Tank%.
Stasiun kerja yang tidak begitu besar ini menjadi tersendiri
dikarenakan pada proses ini dilakukan analisa kembali oleh operator
terhadap debit aliran produk dalam pipa agar selalu terkendali dan
stabil, sehingga produk dapat didistribusikan ke proses"proses
selanjutnya yang cenderung berada di ketinggian 2" m diatasnya.i&. Ultra 5igh Temperature $U5T%.
Pada stasiun kerja ini terjadi proses akhir pengolahan produk susu cair
yaitu proses Ultra 5igh Temperature $U5T%, proses ini terjadi dengan
pemberian suhu tinggi mencapai H +-9E secara singkat, hal ini
dilakukan secara cepat dengan tekanan cukup tinggi pada pipa
berbentuk melingkar yang diletakkan didalam tangki besar dengan
ketinggian 9 m dan diberikan panas berupa aliran steam. b. 7uang produksi lantai - $Second /loor %.
7uang produksi ini berisikan satu stasiun kerja utama dan satu stasiun
kerja pendukung, yaitu stasiun kerja Ultra lean yang dilengkapi Ultra
lean Tank, dan Dumping.:ayout Secong Floor :iAuid 1i&ing and
Processing dinyatakan dalam
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
15/45
3
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
16/45
4
ii. Ultra lean $UT%.
1erupakan stasiun penyimpanan akhir produk yang sudah siap kemas,
dalam prosesnya, produk yang sudah mengalami proses U5T akan
mengalam proses cooling pada cooler saat menuju ke Ultra lean,
sehingga saat penyimpanan, suhu susu sudah mencapai "+2E. Ultra
lean Tank $UT% merupakan tangki terkendali yang suhu dalamnya
selalu dimonitor oleh operator, UT mampu menjaga suhu produk
didalamnya sehingga saat dialirkan menuju ke department 'ottling,
suhu produk tetap dingin.
I. D0a&$a A!0$an Bahan 4$/d% 7a0$.
4nalisa pertama terhadap ruang produksi i5uid Processing adalah pada
aliran bahan produk susu cair. :ayout ruang produksi di plant iracas mengacu
pada Proses layout yang mengutamakan produksi dengan volume tinggi
menggunakan mesin dengan jenis general purpose, hampir seluruh perpindahan
bahan bersiat otamatisasi, dengan dikendalikan oleh operator melalui S4D4
pada komputer. Tata letak ruang produksi susu cair plant iracas secara umum
sudah menunjukkan tata letak yang cukup baik dimana aliran proses produksinya
sudah terencana dengan baik. 4kan tetapi, dalam pelaksanaanya masih seringtimbul masalah yang menyebabkan proses produksi kurang eisien dan eekti,
yang dapat dilihat sebagai berikut *
i. 4danya lintasan perpipaan yang tidak eekti dan eisien.ii. !urang optimalnya penggunaan ruang produksi.
Diagram 4liran 'ahan susu cair dapat dinyatakan pada gambar ;.2 yaitu
ruang produksi lantai +, dan gambar ;.9 yaitu ruang produksi lantai -, sebagai
berikut *
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
17/45
5
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
18/45
6
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
19/45
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
20/45
8
II. Ja$a% Pe$40ndahan Bahan.
Dari layout yang sudah dibuat dapat dianalisa jarak perpindahan bahan sesuai
dengan layout yang telah dibuat dan berdasarkan observasi serta )a)ancara
langsung pada pihak perusahaan. Perpindahan bahan dilakukan pada :iAuid
Processing dengan mengikuti jalur $:ine% yang paling sering digunakan oleh
pihak perusahaan dalam memproduksi produk susu cair baik untuk kemasan botol
maupun carton pack . 'erikut ini adalah line tersebut yang dimulai dari
penerimaan susu segar pada resh milk, kemudian ke deaerasi dengan jarak 0,+29
m, dan iltrasi dengan jarak perpindahan -,29 m. Susu dari deaerasi dan iltrasi
mengalami proses selanjutnya disimpan dalam 7a) Tank yaitu penyimpanan bahan baku susu segar, jarak perpindahannya yaitu +,@+ m. Setelah kegiatan
produksi siap dilakukan, susu dialirkan dari 7a) Tank menuju ke proses
Pasteurisasi yang dimulai dari perpindahan bahan ke Pre!2eating $ Plate 2eating
exc#anger % dan 'alance Tank dengan jarak +-,[email protected] m untuk dilakukan proses
pemanasan dan inspeksi aliran susu, kemudian dilanjutkan dengan proses
homogenisasi pada %es"alia Separator dan homogeni=er dengan jarak 0,8 m, lalu
proses berlanjut ke proses 2eating, 2olding Cell, dan cooling berjarak ,-0 m,
dan dilakukan inspeksi kembali dilakukan pada 'alance Tank berjarak +0,-+0 m
untuk mengatur kecepatan alir dan suhu produk. 4khir dari proses pasteurisasi
adalah produk yang sudah mengalami proses pasteurisasi, disimpan dalam Pasteur
Tank yang berjarak [email protected],@-0 m.
Susu yang hasil pasteurisasi kemudian dialirkan menuju proses pembuatan
variasi produk pada bagian triblending di triblender tank dan standarisasi, pada
bagian ini produk mulai mengalami pembedaan berdasarkan produk susu yang
dibuat baik produk susu stra)berry, coklat, vanilla, :4D, atau produk susu cair
lainnya. Perpindahan produk tersebut terjadi dari Pasteur Tank menuju Triblender
untuk dilakukan pencampuran, jarak perpindahan adalah 20,08+ m, kemudian
produk yang sudah setengah jadi dialirkan munuju proses standarisasi di Standart
Tank, jarak perpindahannya adalah [email protected],09 m menuju ilter standarisasi, dan
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
21/45
9
2-,9;- m menuju keStandart Tank, disini terjadi inspeksi terhadap mutu produk,
disaat ada mutu produk yang tidak sesuai maka stasiun kerja dumping dan
vitamin yang akan melengkapinya dengan melakukan pencampuran ulang pada
triblender yang berjarak +,+20 meter dari dumping area, tetapi jarak perpindahan
ini tidak ikut hitungan dikarenakan jarang terjadi dan jika terjadi tidak semua
produk ikut dialirkan.
Produk setengah $+/-% jadi yang sudah terstandarisasi di dalam Standart Tank
kemudian dialirkan menuju 'alance Tank U5T 0 untuk kemudian dikendalikan
debit aliran produknya sebelum mengalami proses U5T, jarak perpindahannya
adalah 28,2; m. Setelah tekanan pada 'alance Tank dikendalikan, susumengalami proses akhir yaitu proses Ultra 5igh Temperature $U5T%. Proses U5T
dilakukan pada Tangki U5T 0, perpindahan bahan berjarak hanya -,2;@ m, jarak
'alance Tank dengan U5T Tank selalu berdekatan, ini dikarenakan agar debit
aliran produk saat melakukan proses U5T selalu terkendali dengan tekanan
tinggi, sehingga memenuhi prinsip proses U5T yaitu memberikan suhu sangat
tinggi pada produk dengan )aktu yang singkat. Produk susu sudah [email protected] jadi,
kemudian dialirkan menuju proses cooling dan penyimpanan akhir pada Ultra
lean Tank $UT%, jarak perpindahannya adalah 0,02- m, pada tangki ini
produk akhir susu dijaga keaseptisan dan suhunya, sehingga produk menjadi jauh
lebih tahan lama disimpan. Saat produk sudah siap untuk dikemas baik kemasan
botol maupun carton pack, produk dialirkan dari UT menuju proses illing di
stasiun 6ottling and Carton Packing , jarak perpindahannya adalah 2,09 m.Total jarak perpindahan pada layout sekarang dari bahan baku hingga menjadi
produk siap kemas adalah 02;,; meter.III. Ana!0a Pe#a Ke#e$%a0#an Ke&0a#an dan D0a&$a Ke#e$%a0#an Ke&0a#an.
4nalisa dilanjutkan menggunakan P!! dan D!! berdasarkan aliran bahan di
setiap stasiun kerja menggunakan analisa jarak perpindahan bahan,layout , dan
diagram alirruang produksi :iAuid Processing.
Dari layout ruang produksi :iAuid Processing dapat dilakukan analisis
mengenai hubungan keterkaitan antar stasiun kerja $Proses !erja%. 4nalisis
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
22/45
0
hubungan kedekatan antar stasiun kerja disusun dalam Peta !eterkaitan !egiatan
$P!!% yang menjelaskan derajat kedekatan antar stasiun kerja beserta alasan
kedekatannya.Derajat hubungan kedekatan ditunjukkan dengan kode angka dan
huru pada gambar ;.;.
4nalisa derajat hubungan kedekatan antar stasiun kerja dapat dijelaskan
secara rinci sebagai berikut *
4nalisa derajat hubungan kedekatan antar stasiun kerja dapat dijelaskan
secara rinci sebagai berikut, dengan Peta !eterkaitan !egiatan $P!!% ruang
produksi :iAuid Process dinyatakan dalam
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
23/45
1
Stasiun kerja Penyimpanan Fresh 1ilk $7a) Tank%memiliki derajat
keterkaitan 4"; dengan stasiun kerja Deaerasi dan Filtrasi karena
merupakan aliran kerja yang saling berurutan sehingga mutlak harus
saling berdekatan. Sedangkan dengan beberapa stasiun kerja lainnya
memiliki derajat keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling berkaitan secara
langsung sehingga tidak penting untuk saling berdekatan.
2. Pasteurisasi.
Stasiun kerja Pasteurisasi memiliki derajat keterkaitan 4"; dengan stasiun
kerja Penyimpanan Fresh 1ilk $7a) Tank% dan Penyimpanan Pasteur
Milk $Pasteur Tank% karena merupakan aliran kerja yang saling berurutan
sehingga mutlak harus saling berdekatan. Sedangkan dengan beberapa
stasiun kerja lainnya memiliki derajat keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling
berkaitan secara langsung sehingga tidak penting untuk saling berdekatan.
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
24/45
2
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
25/45
3
. Penyimpanan Pasteur 1ilk $Pasteur Tank%.
Stasiun kerja Penyimpanan Pasteur 1ilk $Pasteur 1ilk% memiliki
derajatketerkaitan 4"; dengan stasiun kerja Pasteurisasi, dan Triblending
dan 1i&ing karena merupakan aliran kerja yang saling berurutan sehingga
mutlak harus saling berdekatan. Sedangkan dengan beberapa stasiun kerja
lainnya memiliki derajat keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling berkaitan
secara langsung sehingga tidak penting untuk saling berdekatan.
0. Triblending dan 1i&ing.
Stasiun kerja Triblending dan 1i&ing memiliki derajat keterkaitan 4";
dengan stasiun kerja Penyimpanan Pasteur 1ilk $Pasteur 1ilk% dan
Standarisasi karena merupakan aliran kerja yang saling berurutan sehingga
mutlak harus saling berdekatan. Selain itu juga memiliki hubungan derajat
keterkaitan ?"+ karena adanya penggunaan catatan dan inormasi yang
sama dengan stasiun kerja tersebut, sehingga sangat penting untuk saling
berdekatan.Stasiun ini juga memiliki derajat keterkaitan I"+ dengan stasiun
kerja 'alancing karena penggunaan catatan yang sama saat adanyainspeksi mutu produk menuju proses akhir U5T, oleh karena itu penting
berdekatan.Sedangkan dengan beberapa stasiun kerja lainnya memiliki
derajat keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling berkaitan secara langsung
sehingga tidak penting untuk saling berdekatan.
. Standarisasi.
Stasiun kerja Standarisasi memiliki derajat keterkaitan 4"; dengan stasiun
kerja Triblending dan 1i&ing, dan 'alancing, karena merupakan aliran
kerja yang saling berurutan sehingga mutlak harus saling berdekatan.
Selain itu memiliki derajat keterkaitan I" dengan stasiun kerja IP karena
menggunakan peralatan yang sama, sehingga penting untuk berada
berdekatan. Sedangkan dengan beberapa stasiun kerja lainnya memiliki
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
26/45
4
derajat keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling berkaitan secara langsung
sehingga tidak penting untuk saling berdekatan.
. 'alancing.
Stasiun kerja 'alancing memiliki derajat keterkaitan 4"; dengan stasiun
kerja Standarisasi dan U5T karena merupakan aliran kerja yang saling
berurutan sehingga mutlak harus saling berdekatan. Selain itu memiliki
derajat keterkaitan I" dengan stasiun kerja IP karena menggunakan
peralatan yang sama, sehingga penting untuk berada berdekatan.
Sedangkan dengan beberapa stasiun kerja lainnya memiliki derajat
keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling berkaitan secara langsung sehingga
tidak penting untuk saling berdekatan.
8. Ultra 5igh Temperature $U5T%.
Stasiun kerja U5T memiliki derajat keterkaitan 4"; dengan stasiun kerja
'alancing dan Penyimpanan Produk 4khir karena merupakan aliran kerja
yang saling berurutan sehingga mutlak harus saling berdekatan. Selain itu
memiliki derajat keterkaitan I" dengan stasiun kerja IP karena
menggunakan peralatan yang sama, sehingga penting untuk berada berdekatan.Sedangkan dengan beberapa stasiun kerja lainnya memiliki
derajat keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling berkaitan secara langsung
sehingga tidak penting untuk saling berdekatan.
[email protected] Penyimpanan Produk 4khir $Ultra lean Tank%.
Stasiun kerja Penyimpanan Produk 4khir $UT% memiliki derajat
keterkaitan 4"; dengan stasiun kerja U5T karena merupakan aliran kerja
yang berurutan sehingga mutlak harus saling berdekatan. Sedangkan
dengan beberapa stasiun kerja lainnya memiliki derajat keterkaitan U"[email protected]
karena tidak saling berkaitan secara langsung sehingga tidak penting untuk
saling berdekatan.
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
27/45
5
++. leaning In Place $IP%.
Stasiun kerja IP memang bukan bukan aliran kerja dari kegiatan
produksi susu cair, tetapi stasiun kerja ini memiliki keterkaitan langsung
dengan stasiun kerja produksi lainnya. !erja dari stasiun ini adalah
pembersihan peralatan produksi setelah dilakukannya kegiatan pengolahan
produk selesai, karena hampir seluruh peralatan produksi di ruang
produksi :iAuid Processing merupakan peralatan terintegrasi yang sudah
menjadi satu kesatuan, dan akan memakan banyak )aktu apabila
permbersihan dilakukan dengan P $leaning ut Place%, Stasiun ini
memiliki derajat keterkaitan I" dengan stasiun kerja Standarisasi,
'alancing, dan U5Tkarena memiliki keterkaitan kegiatan dan
menggunakan peralatan yang sama sehingga penting saling berdekatan.
Sedangkan dengan beberapa stasiun kerja lainnya memiliki derajat
keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling berkaitan secara langsung sehingga
tidak penting untuk saling berdekatan.
+-. Dumping.
Stasiun kerja Dumping memiliki keterkaitan langsung dengan proses
produksi susu di ruang produksi :iAuid Processing, akan tetapi stasiun
kerja ini tidak tidak menambah jarak perpindahan bahan, karena bahan
atau produk tidak mele)ati stasiun kerja ini secara langsung. Stasiun ini
memiliki derajat keterkaitan ?"+ dengan stasiun kerja Triblending dan
1i&ing, karena proses pencampuran yang dilakukan menggunakan catatan
yang sama, sehingga untuk meminimalisir perpindahan inormasi, letak
keduanya sangat penting untuk berdekatan. Sedangkan dengan beberapa
stasiun kerja lainnya memiliki derajat keterkaitan U"[email protected] karena tidak saling
berkaitan secara langsung sehingga tidak penting untuk saling berdekatan.
Data"data dalam P!! tersebut digunakan untuk membuat Diagram
!eterkaitan !egiatan $D!!% yang menjelaskan hubungan kedekatan dalam
bentuk diagram balok. Pembuatan D!! didasarkan pada lembar kerja dari P!!
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
28/45
6
dan permasalahan yang ada dalam perusahaan sehingga didapatkan rancangan tata
letak baru yang lebih optimal. Tata letak baru tersebut diusulkan ke perusahaan
sebagai alternati untuk merancang ulang lintasan perpipaan atau memperbaiki
tata letak pabrik yang sudah ada sehingga lebih eekti dan eisien untuk
meminimalkan biaya produksi.Diagram !eterkaitan !egiatan $D!!% ruang
produksi :iAuid Process dinyatakan dalam
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
29/45
7
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
30/45
8
ada peralatan yang tidak terpakai disimpan didalam ruangan, yaitu peralatan IP
yang sudah tidak terpakai.Sehingga ada penggunaan space yang kurang
ungsional.leh sebab itu mahasis)a mengusulkan adanya penggunaan peralatan
IP tak terpakai untuk di ungsionalkan kembali dalam mengakomodir kegiatan
IP.Disisi lain pemanaatan Sumber Daya 4ir untuk kegiatan IP dirasa kurang
eisien, terutama disaat"saat kebutuhan masyarakat akan air bersih juga
meningkat, dan perusahaan dituntut untuk menggunakan segala Sumber Daya
sehemat mungkin. 'erikut adalah penjelasan permasalahan yang ada melalui
diagram sebab"akibat $diagram ishika)a%, yaitu dinyatakan dalam
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
31/45
9
ater.
Dengan penjelasan diagram sebagai berikut *
Tabel ;.+ Tabel Ishika)a.
N/. Fa%#/$ Maa!ah S/!0
+. 1anusia kurangnya
kepedulian.
setiap orang harus ditanamkan rasa
kepedulian terhadap penggunaan air.hanya mengikuti SP
yang sudah ada.
perlu adanya perbaikan SP untuk
menutupi kekurangan yang ada. bekerja dengan
komputerisasi.
perlu mengetahui proses manual
terjadinya suatu tahapan kegiatan.
- 1etode. air steril langsung
dibuang ke drainasi.
air steril dapat ditampung dahulu untuk
digunakan pada IP kembali.kurangnya
pengecekan berkala.
perlu diadakan pengecekan berkala untuk
improvement yang berkelanjutan.
tidak ada SP untuk
analisa TimeDisplacement.
Perlu ada SP untuk analisa Time
displacement sehingga terstandarisasi.
0 1esin. peralatan yang
digunakanotomatisasi
.
mesin diadakan setting manual.
dikendalikan secara
komputerisasi.
perlu adanya pengamatan langsung secara
untuk menga)asi kinerja mesin.
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
32/45
0
kurangnya
pemanaatan
peralatan yang tidak digunakan.
gunakan kembali peralatan seperti tangki
yang tidak digunakan dan masih dapat
dimanaatkan.
9 1aterial. air steril dianggap
berlimpah.
perlunya penanaman kesadaran pada
setiap individu untuk menghemat air dan
cost yang dikeluarkan untuknya.
IV. P$/e CIP.
Proses IP seperti yang di terangkan dalam P!! dan D!!, memiliki
keterkaitan langsung dengan proses kerja di stasiun kerja standarisasi, 'alancing,
dan U5T, karena proses pembersihan yang terjadi terutama di ketiga stasiun
tersebut dilakukan dengan IP. 4nalisa terhadap kebutuhan data hingga
pengolahannya dilakukan dengan )a)ancara dan observasi langsung, data yang
dianalisa adalah pada proses pre"rinse drain, lye"drain, acid drain, inal lush, dan
inal drain, ini karena pada kelima proses tersebut terjadi pembuangan air ke
drainase setelah digunakan. 'erikut ini adalah tabel lama )aktu untuk kegiatan
IP pada kelima proses tersebut yaitu *
Tabel ;.-ime sc#edule and step process IP yang membutuhkan water
supply di :iAuid Processing U5T.
Step
Time supply $Sec%
U5T + U5T - U5T 0 U5T 2 U5T 9 U5T ;
Pre rinse drain
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] @;
:ye drain time ;@@ ;@@ ;@@ [email protected]@ ;@@ 9;@
4cid drain
time;@@ ;@@ ;@@ ;@@ ;@@ 9;@
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
33/45
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
34/45
2
Data "low rate diperoleh dari dokumen perusahaan dan data operator :iAuid
Processing U5T Unit, berikut adalah lo) rate pada setiap line U5T *
Tabel ;.0 Flo) 7ate )ater supply in :iAuid Processing U5T Unit
N/. Tan&%0 (!0ne) !/2 $a#e (L#8a) !/2 $a#e (L#8e7)
+ U5T + [email protected]@ +,9-
- U5T - [email protected]@ +,9-
0 U5T 0 [email protected]@ +,9-
2 U5T 2 [email protected]@@ 0,000
9 U5T 9 [email protected]@ +,9-
; U5T ; [email protected]@@ 0,000
Dari data tersebut, diketahui lo)rate cairan tiap detiknya untuk kemudian
melengkapi data berikutnya dalam memperoleh jumlah air terbuang ke drainase
dengan CTS @"@,9.. :ama >aktu drainase.
:ama )aktu drainasi air diperoleh dari observasi dan data perusahaan
dengan kondisi CTS air @"@,9, dilakukan evaluasi terhadap data asli
perusahaan yang CTSnya belum terkontrol, yaitu U5T + [email protected], U5T -
[email protected]@s, U5T 0 0-9s, U5T 2 [email protected], U5T 9 [email protected]@s, dan U5T ; 90;s, sehingga
diperoleh data sebagai berikut *
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
35/45
3
Tabel ;.2 >aktu dan (umlah air ke drainase.
!emudian data
dikombinasikan dengan
lo) rate air yang telah
diperoleh sebelumnya
sehingga didapat data
total jumlah air yang
terbuang ke drainase
pada saat )ater
displacement.
!egiatan IP ini berlangsung beriringan dengan kegiatan produksi, hal ini
dilakukan untuk menciptakan proses produksi selalu dengan kondisi steril, karena
bahan yang digunakan adalah susu yang sangat dikenal sebagai media
pertumbuhan yang sangat baik bagi mikrobia baik pathogen maupun tidak. 1aka
untuk mencegahnya, kegiatan IP dilakukan setiap saat.'erikut adalah data rerata
rekuensi kegiatan water puge to drain untuk sirkulasi dan IP di start proses
U5T per hari dari hasil perhitungan dan observasi data perusahaan, yaitu *
U5T + rekuensinya adalah +,-9+2- kegiatan perhari, U5T - rekuensinya
adalah -,-9 kegiatan perhari, U5T 0 rekuensinya adalah +,2-9 kegiatan
perhari, U5T 2 rekuensinya adalah 0,+2-9 kegiatan perhari, U5T 9
rekuensinya adalah -,9 kegiatan perhari, dan U5T ; rekuensinya adalah
0,+2-9 kegiatan perhari.!emudian untuk memperoleh data volume air yang dapat digunakan kembali
$7euse% untuk kegiatan IP, seluruh data kegiatan perhari dikombinasikan dengan
total volume air terbuang dalam kegiatan drainase $tabel ;.2%. Dari hasil
pengolahan data diperoleh sebagai berikut *
Tabel ;.9 iter%ater Saving .
N/. Tan&%0 (!0ne) Wa%# (e7) T/#a! (L#)
+ U5T + -09 098,@00
- U5T - [email protected] 00;,++;
0 U5T 0 0-9 28;,909
2 U5T 2 [email protected] 800,-2
9 U5T 9 99 2,@-8
; U5T ; 90; +;
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
36/45
4
#o. Tangki $line% Total $:t% 7erata kegiatan/hari volume $:t%
+ U5T + 098,@00 +,-9+2- 2;+,;+0-;2
- U5T - 00;,++; -,-9 ;,-;@02+-
0 U5T 0 28;,909 +,2-9 @8,[email protected]@9
2 U5T 2 800,-2 0,+2-9 -.800,@08;
9 U5T 9 2,@-8 -,9 [email protected],@@90
; U5T ; +; 0,+2-9 9.;+0,+2-;@-
Total [email protected],2;-28
Dari data tersebut diketahui jumlah air yang dapat disimpan adalah sebanyak
[email protected],2;-28 :t perhari dengan CTS air terkontrol @"@,9.
Untuk setiap harinya perusahaan juga mampu menghemat biaya penggunaan
air IP yang bersumber dari PD41 (akarta Timur, (akarta.Sesuai dengan
Peraturan
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
37/45
5
Total +9;.9;;.++2
?isiensi cost perhari yang dapat dilakukan perusahaan perhari adalah sebesar
7p.+9;.9;;,++2. leh sebab manaatnya yang cukup besar untuk eisiensi dan
eektiitas produksi di :iAuid Processing U5T Unit, maka dibutuhkan adanya
plant tersebut yang dinamakan >ater 7ecoverykarena mampu memanaatkan
kembali air yang sudah digunakan $reuse% dengan kondisi terkendali dan
terstandart dan dengan memanaatkan peralatan IP yang sudah tidak terpakai
tetapi masih layak pakai.
V. Ke3#han Ran& dan Pe$a!a#an n#% Fa0!0#a Wa#e$ Re7/1e$5.
Peralatan IP yang tak terpakai adalah sebagai berikut *
1*Stainless +entri,ual Pump d
kapasitas 1000 (t-menit se.um
!uah*
2*+IP /ank denan kapasitas 4 /"
4000 (t se.umlah 3 !uah ddiameter tanki 22 m tini
18 m dan tini kaki 116 m*
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
38/45
6
Untuk mengakomodir area kerja U5T yang terpisah yaitu U5T +, -, 0, dan 9
dengan U5T 2, dan ; seperti yang ada pada layout Perusahaan di dalam gambar
;.2, maka dibutuhkan adanya - asilitas >ater 7ecovery yang saling terintegrasi.
>ater 7ecovery + akan melayani U5T +, -, 0, dan 9, sedangkan >ater 7ecovery
- untuk U5T 2, dan ;.
VI. Ana!0a A%h0$.
Untuk mencapai eektiitas dan eisiensi kerja yang optimal maka dilakukan
perbaikkan lintasan produksi sebagai media transportasi bahan dan produk, serta
pemanaatan area kerja untuk pengadaan Fasilitas >ater 7ecovery.Dari hasil
analisis menggunakan P!! dan D!! diperoleh diagram alir ruang produksi baru
yang diusulkan ke perusahaan sebagai alternati dalam perancangan ulang atau
perbaikan tata letak yang sudah ada $optimasi%, selain itu juga diperoleh area
untuk asilitas baru di dalam perusahaan. 4rea tersebut memanaatkan space yang
sudah ada namun belum termanaatkan. Dimensi space tersebut adalah dengan
panjang 0,8; m, lebar 0,; m, dan tinggi ;,@2 m. Space tersebut terletak di sebelah
barat dari area standarisasi dan STD Tank, dan sebelah timur dari area kerja
1i&ing Susu !ental 1anis. 'erikut ini adalah layout dengan jalur perpindahan
susu usulan dan pengadaan serta penempatan asilitas >ater 7ecovery IP yang
dinyatakan dalam gambar ;[email protected]
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
39/45
7
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
40/45
8
mbar ;[email protected] :ayout Usulan D4' dan pengadaan Fasilitas >ater 7ecovery PT FFI Plant
+iraas*
?valuasi dan pemberian alternati perancangan ulang ini hanya dilakukan
pada ruang kerja lantai +, dikarenakan ruang kerja lantai + yang mengalami
banyak proses pengolahan dan perpindahan bahan, sedangkan ruang kerja lantai -
hanya terdiri atas dua proses dan - perpindahan bahan, dan aliran proses di lantai
- sudah di rasa eekti dan eisien. Dengan dimanaatkannya area didalam ruang
produksi untuk Fasilitas >ater 7ecovery, maka ini akan mempersingkat
perpindahan air kebutuhan )ater recovery yang a)alnya dari Departement Utility
?ngineering menjadi terletak didalam ruang, sehingga mempersingkat
perpindahan air untuk kegiatan IP. Pengadaan untuk Fasilitas di 7+ diperlukan
adanya + IP Tank kapasitas 2 Ton M [email protected]@@:t, dan + pompa sentriugal kapasitas
[email protected]@@:t/menit, begitu juga untuk Fasilitas di 7- diperlukan adanya + IP Tank
kapasitas 2 Ton atau M [email protected]@@:t , dan + pompa sentriugal kapasitas [email protected]@@:t/menit
yang kemudian dua asilitas tersebut di integrasikan dengan jalur pemipaan
produksi dan IP.
VII. E00en0 6a0! U!an.
Dari perancangan ulang tata letak ruang produksi yang ditunjukkan dengan
layout diagram alir dan seluruh analisa proses IP, dapat dijelaskan bah)a aliran
pemindahan bahan dapat dioptimalkan dengan memanaatkan ruang yang ada,
sehingga kegiatan lain yang mampu mengurangi besarnya cost dalam kegiatan
produksi dapat dilakukan salah satunya adalah dengan pengadaan Fasilitas >ater
7ecovery IP.
(arak perpindahan bahan pada layout ruang produksi :iAuid Processing PT
FFI, plant iracas saat ini sebesar 02;,; meter , sedangkan jarak perpindahan bahan pada layout usulan ruang produksi :iAuid Processing PT FFI, plant iracas
sebesar 009,;; meter. 'erdasarkan perbandingan jarak perpindahan bahan
tersebut, diperoleh pengurangan jarak sebesar ++,@- meter. ?isiensijarak
perpindahan bahan dapat dihitung sebagai berikut.
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
41/45
9
C+F,[email protected]@;FF,02;
@-F,++=
x
?isiensi perpindahan bahan juga terjadi saat proses IP. Dengan adanya
asilitas >ater 7ecovery IP, perpindahan air sebagai media utama proses IP
yang a)alnya untuk mencapai U5T 2, dan ; berjarak 0+,-; meter menjadi +0,000
meter, terdapat pengurangan sebesar +,8- meter, eisiensi jarak perpindahan
dapat dihitung sebagai berikut.
C02,[email protected]@-;,0+
8-I,+I=
x
Dan pada perpindahan air untuk IP U5T +, -, 0, dan 9 yang a)alnya
berjarak 2,+9 meter dari department Utility ?ngineering menjadi +;,;8
meter, terdapat pengurangan jarak perpindahan air sebesar 9,@29 meter,
eisiensi perbandingan jarak perpindahan dapat dihitung sebagai berikut.
C-2,[email protected]@F+I9,I2
@2F9,9F=
x
Selain itu terdapat eisiensi penggunaan air dengan adanya asilitas baru
berupa >ater 7ecovery IP, Dengan volume air yang dapat disimpan dengan
kondisi CTS yang terkendali sebanyak [email protected],2;-28 :t, perusahaan mampu
melakukan eisiensi penggunaan air IP dari -2.;0+,+09 :t kebutuhan total untuk
rerata kegiatan satu kali perhari. ?isiensi penggunaan air sebelum dan sesudah
adanya asilitas dapat dihitung sebagai berikut.
+09,-2;0+
2;-28,[email protected]=
x
Selain itu dengan adanya asilitas tersebut dengan eisiensi sebesar
penggunaan air 20,922C lebih eisien, perusahaan mampu melakukan Cost
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
42/45
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
43/45
1
[email protected],2;-28dari total -2.;0+,+09 :t kebutuhan dasar perusahaan untuk
IP perhari, dengan begitu diperoleh eisiensi sebesar 20,922C lebih
eisien dari penggunaan air saat ini. Dan diperoleh ost Saving sebesar 7p
2.;[email protected]@+,02-$empat juta enam ratus sembilan puluh tujuh ribu satu
rupiah% dalam sebulan.
'. Sa$an.
a% :ayout akan lebih eekti apabila dilakukan kembali penataan sistem
perpipaan ruang yaitu pengurutan pipa, pipa yang menuju ke proses yang
sama diurutkan sejajar dan mele)ati area"area yang sama, sehingga apabila
terjadi kerusakan mudah ditemukan sumbernya, dan membuat ruang
produksi menjadi lebih rapi.
b% 4pabila PT Frisian Flag Indonesia plant iracasmelakukan perancangan
ulang atau perbaikan ruang produksi :iAuid Processing, rancangan tata
letak usulan $baru%ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternati yang
dapat digunakan untuk mengembangkan pabrikdan diharapkan dapat
mengurangi biaya produksi, energi dan meningkatkan produktivitas
perusahaan.
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
44/45
2
D4FT47 PUST4!4
4gung, 3 dan 1achud. +8. Perencanaan ata etak pada 8ndustri Pangan. Pusat4ntar Universitas Pangan dan oodhead Publishing :imited, ambridge.
Forsythe, S.(. dan 5ayes, P.7. +88. /ood 2ygiene, Micro&iology and 29CCP .
4spen Publisher Inc, 1aryland.
?lliot, 7. Paul. [email protected] Cleaning and Sanitizing . Di dalam !atsuyama, 4.1., (.P.
Stratchan $eds%. Principle o" /ood Processing Sanitation. #e /ood
Processors 8nstitute, >ashington.
8/16/2019 Bab Vi-tugas Khusus
45/45
3
:aksmi, Fina 4mreta. [email protected]@. Studi >ompre#ensi" Proses C8P pada 8ndustri Susu
>ental Manis Sac#et di P. 8ndolakto studi kasus: ptimasi 6a#an Pem&ersi#
7ntuk Sanitasi