Upload
phungliem
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
4.1.1 Kondisi Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 03 Pelem Kecamatan
Gabus Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah dengan Subyek Penelitian
Siswa Kelas IV sebanyak 30 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri 03 Pelem berada
di Wilayah Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.
Sekolah Dasar Negeri 03 Pelem terletak di desa Pelem kecamatan Gabus
Kabupaten Grobogan. Jarak tempuh ke Sekolah Dasar Negeri 03 Pelem dari pusat
kota ±45 km, jarak dari pusat kecamatan ±5 km. Suasana sekolah masih asri
dengan suasana pedesaan, di sebelah barat Sekolah Dasar Negeri 03 Pelem
terdapat sawah, di sebelah utara terdapat perumahan warga, sebelah timur terdapat
persawahan dan di sebelah selatan terdapatsungai dan persawahan. Letak yang
strategis membuat Sekolah Dasar Negeri 03 Pelem mudah dijangkau. Selain
itudekat dengan pemukiman penduduk Dusun Pelem, selain suasana yang tenang
dekat persawahan membuat siswa nyaman tidak terganggu dengan kebisingan
suara kendaraan bermotor.
Ruangan Sekolah Dasar Negeri 03 Pelem terdapat tujuh ruangan. Dengan
rincian enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan satu
ruang kantor guru. Ruang kelas juga sudah cukup baik, dengan penerangan dan
ventilasi yang cukup. Disetiap ruang kelas juga tersedia tempat hasil karya siswa
dengan berbagai macam karya-karya siswa sehingga kelas terkesan menarik, tidak
membosankan bagi siswa dan dapat memacu kreativitas siswa dalam berkarya.
Selain itu juga terdapat tempat untuk menyimpan hasil nilai yang diperoleh siswa,
masing-masing siswa dipisahkan dan mempunyai tempat dokument yang berisi
hasil nilai prestasi belajarnya sehingga siswa dapat melihat hasil nilai prestasi
belajar yang diperolehnya. Sekolah Dasar Negeri 03 Pelem juga menyediakan dua
WC yang terdiri dari WC guru dan siswa. Selain ruangan dan WC Sekolah juga
35
mempunyai halaman yang cukup luas yang digunakan sebagai satu lapangan
upacara dan lapangan olahraga.
Fasilitas belajar yang ada di Sekolah ini masih terbatas. Adapun komputer
yang digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data administrasi
yang diperlukan, selain itu alat peraga dalam pembelajaran juga masih terbatas.
Akan tetapi penunjang sarana belajar siswa sudah cukup baik seperti buku-buku
yang dapat membantu siswa dalam belajar. Buku-buku tersebut terdiri dari buku-
buku pelajaran, buku-buku cerita serta buku-buku lain yang dapat menunjang
dalam membantu siswa dalam belajar. Untuk setiap ruang kelas juga sudah cukup
memadai ketersediaan fasilitasnya.
Bab IV ini akan di bahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi
kondisi awal, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2,
pembahasan hasil penelitian, dan hasil tindakan yang kami paparkan sebagai
berikut :
4.1 Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan observasi hasil belajar kelas IV SD Negeri 03Pelem sebelum
dilaksanakan penelitian padasemester II Tahun pelajaran 2011/2012, peneliti
melekukan observasi dan wawancara kecil dengan guru dan hasilnya banyak
siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata
pelajaran IPA. Hal tersebut berdampak pada perolehan nilai ulangan harian siswa.
Setiap tes formatif banyak siswa yang perolehan nilainya di bawah KKM yang
ditetapkan sebesar 65 sehingga banyak siswa yang mengikuti program remedial.
Hasil ulangan harian sebelum diadakan tindakan penelitian dapat dilihat pada
Tabel 4 berikut.
36
Tabel 4.2.1
Nilai Pra Siklus
Tabel 4.2.1 menunjukan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 40
sampai 54 sebanyak 17% atau 5 siswa, yang mendapat nilai 55 sampai 64
sebanyak 33% atau sebanyak 10 siswa, yang mendapat nilai 65 sampai 74
sebanyak 9 siswa atau sebesar 30 %. 75 sampai 84 sebanyak 10% atau 3 siswa,
yang mendapat nilai 85 sampai 94 sebanyak 10% atau 3 siswa,yang mendapat
nilai 95 sampai 100 sebanyak 0% atau sebanyak 0siswa.
Berdasarkan data hasil tesmenunjukkan sebagian besar siswa
belummencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat
dilihatpada tabel 4.2.2
Tabel 4.2.2
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus
No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa
Jumlah Prosentase
1 Tuntas 15 50%
2 Belum Tuntas 15 50%
Jumlah 30 100%
Tabel 4.2.2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus dapat diketahui
bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 65 sebanyak 15 siswa.
No Nilai Frekuensi Prosentase
1 40-54 5 17%
2 55-64 10 33%
3 65-74 9 30%
4 75-84 3 10%
5 85-94 3 10%
6 95-100 0 0%
jumlah 30 100%
37
Dengan demikian ada 15 anak atau sebesar 50% yang belum mencapai ketuntasan
belajar minimal (KKM). Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal ada
15 anak atau sebesar 50%. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum
tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti gambar 4.2.3.
Gambar 4.2.3
Gambar Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
Apabila hasil nilai pra siklus dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai
terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel 4.3.3.
Tabel 4.2.4
Perolehan Nilai Tes Pra Siklus
No Uraian Nilai
1 Nilai tertinggi 90
2 Nilai Terendah 40
3 Nilai Rata-rata 63
Berdasarkan pada hasil observasi awal, hasil ulangan harian yang
ditunjukkan pada gambar 4.2.4 disebabkan karena cara guru dalam mengajar IPA
masih menggunakan model konvensional, dimana metode ceramah masih
mendominasi proses kegiatan pembelajaran. Juga karena kurangnya
memanfaatkan sumber pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran,
sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik yang berakibat siswa bosan, tidak
50%50%
Gambar Ketuntasan hasil belajar Pra Siklus
Tuntas
Tidak tuntas
38
aktif,kurang memperhatikan pelajaran, dan malas mengerjakan tugas yang
diberikan guru pada saat pembelajaran berlangsung.
Dari data hasil belajar siswa yang masih rendah pada pelajaran IPA pada
kelas IV SD Negeri 03 Pelem, peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV untuk
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Mengingat lokasi
sekitar sekolah sangat menunjang kegiatan ini. Penelitian dilaksanakan 2 siklus
dengan 6 kali pertemuan di setiapsiklusnya. Sebelum melakukan tindakan
pemanfaatan lingkungan, dilakukannya uji validitas, uji reliabilitas dan tingkat
kesukaran soal terlebih dahulu agar setiap soal yang diberikan sesuai dengan
perkembangan psikologis anak, da soal yang diberikan valid tidak asl-asalan
dalam pembuatanya.
Tabel 4.2.5
Hasil Validitas Instrumen Tes
Bentuk Instrumen
Isian Singkat Item Soal Valid Tidak Valid
Siklus I 1, 2, 3, 4,5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28,
29, dan 30.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
9, 10, 12, 13, 15,
17, 18, 20, 21, 22,
23, 24, 26, 27, 28,
29, 30
8, 11, 14, 16, 19,
Siklus II 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28,
29, dan 30.
1, 3, 4, 5, 7, 9, 10,
12, 13, 14, 16, 17,
18, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 29
2, 6, 8, 11, 15,
19, 26, 27, 28,
30.
Berdasarkan tabel 4.2.5dapat terlihat soal/instrumen valid dan tidak valid
untuk soal di siklus I dan siklus II yang sudah di uji validitasnya melalui SPSS 17.
Pada siklus I dari soal 30 terdapat 25 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid.
Sedangkan pada siklus II dari 30 soal terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal yang
tidak valid. Setelah diuji kevaliditasan soal selanjutnya di uji tingkat Reliabilitas.
39
Reliabilitas untuk soal siklus I dan II bisa ditunjukkan pada table 4.2.6 di bawah
ini.
Tabel 4.2.6
Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas Cronbach’s
Alpha N of items
Siklus I 950 25
Siklus II 952 20
Berdasarkan tabel 4.2.6 penghitungan dapat dibaca bahwa Cronbach’s
Alpha pada soal siklus I sebesar 950 dari 30 item yang diuji, dan 25 soal yang
valid. Sedangkan untuk Cronbach Alpha soal siklus II sebesar 952 dari 30 item
yang diuji terdapat 20 soal yang valid. Menurut Sekaran (1922) dalam Dwi
Prayitno, 2010 reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7
dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Ini berarti bahwa instrument reliable
sudah dapat digunakan untuk penelitian. Setelah dilakukan uji validitas dan uji
reliabilitas soal. Selanjutnya dilakukan uji tarafkesukaran soal dengan hasil pada
tabel 4.2.7 dibawah ini:
Tabel 4.2.7
Analisis Soal Taraf Kesukaran
Analisis Soal Soal Mudah jumlah Soal Sedang jumlah
Siklus I
5, 9, 10, 14,
15, 20.
6 soal 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8,
11, 12, 13, 16,
17, 18, 19, 21,
22, 23, 24, 25.
19 soal
Siklus II
1, 2, 4, 7, 8,
10, 15, 17,
18, 19, 20.
11 soal 3, 5, 6, 9, 11, 12,
13, 14, 16
9 soal
40
Analisis taraf kesukaran untuk soal yang digunakan pada tes akhir siklus yaitu
untuk soal tes akhir siklus I soal mudah berjumlah 6, soal sedang 19. Sedangkan
untuk soal tes yang dilakukan pada akhir siklus II dengan soal mudah berjumlah
11, soal sedang berjumlah 9.
4.2 Deskripsi Hasil Siklus 1
4.2.1 Perencanaan Tindakan
Siklus 1 terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 70
menit. Dengan rincian sebagai berikut:
a. Pertemuan 1
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi yang sudah
dilakukan di SDN 03 Pelem Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan peneliti
berkerjasama dengan guru kelas IV dengan melakukan diskusi mengenai
materi pembelajaran yang akan disajikan serta bentuk pembelajaran yang akan
dilakukan. Pembelajaran yang akan dilakukan adalah pemanfaatan media
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.yang digunakan pada kegiatan
pembelajaran khususnya pada kelas IV semester II pada mata pelajaran IPA
sebelum melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka guru
menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa.
Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran)
pokok bahasan energi dan perubahanya dengan tujuan pembelajaran: ketika
siswa mengamati sumber energi yang ada di lingkungan, siswa dapat
menentukkan apa saja yang termasuk sumber energi.Adapun rancangan
pembelajaran dengan memanfaatkan media lingkungan seitar sebagai sumber
belajar sebagai berikut:
1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.
2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan
sesuai petunjuk.
3) Semua anggota kelompok berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja
dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
41
4) Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatanya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi
Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan
tes uraian. Siswa mengerjakan kemudian dikumpulkan kepada guru.
d. Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai
tindaklanjut dari hasil belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan
padapertemuan I. Perencanaan siklus I pertemuan II akan mendiskusikan
perpindahan panas secara konveksi. Sebelum guru mengajar pada pertemuanke
II, guru mempersiapkan segala sesuatu yang menunjang prosespembelajaran
siawa kelas IV pada mata pelajaran IPA.Selanjutnya Guru merancang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)dengan pokok bahasan sumber energi dan
perpindahanya dengan tujuan pembelajaran:setelah siswa melakukan kegiatan
yang mencerminkan perpindahan panas secara konveksi, siswadapat
mengemukakan peristiwa dalam kehidupan sehari hari yang mencerminkan
peristiwa perpindahan panas secara konveksi. Kemudian gurumerencanakan
menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu
pemanfaatan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.
2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan
sesuai petunjuk.
3) Semua anggota kelompok berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja
dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
4) Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatanya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan
tes uraian. Siswa mengerjakan kemudian dikumpulkan kepada guru.
e. Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai
penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II dari kekurangan yang
terjadi pada pertemuan I dan II akan diperbaiki pada pertemuan III ini. Pada
42
pertemuan III ini membahas perpindahan panas secara radiasi. Sebelum
mengajar pada pertemuan III, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang
menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan III, lembar
kerja siswa, lembar diskusi kelompok, lembar observasi, lembar evaluasi yang
digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan, buku pembelajaran, serta ruang/lokasi yang akan digunakan sama
dengan pertemuan I dan II yaitu di ruang kelas IV.
Kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman belajar yang
bersifat memotivasi siswa yaitu pemanfaatan media lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar.
1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.
2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan
sesuai petunjuk.
3) Semua anggota kelompok berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja
dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
4) Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatanya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan
tes uraian. Siswa mengerjakan kemudian dikumpulkan kepada guru.
4.3.2 PelaksanaanTindakan Siklus I
a. Pertemuan I
Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu :Guru membuka
pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa, mengatur tempat
duduk siswa, mengatur suasana kelas, dan menanyakan keadaan siswa. Tahap
apersepsi ini guru berdialog dengan siswa tentang energi yang ada di
lingkungan sekitar sekolah maupun tempat tinggal siswa.
Tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswatentang sumber-
sumber energi yang ada di lingkungan sekolah dan sekitar tempat tinggal.
Pertanyaan ini bertujuan agar siswa dapat menemukan sendiri apa maksud dari
pertanyaan yang diajukan oleh guru tersebut.Guru menjelaskan garis besar
43
materi pelajaran yang akan dipelajari dengan memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar. Hal ini agar siswa mendapat bekal dan pandangan
sebelum kerja kelompok.Setelah guru bertanya jawab dengan siswa dan
menjelaskan materi dilanjutkan dengan pembentukan kelompok yang masing-
masing kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Kelompok ini yang nantinya
akan melakukan pengamatan pada lingkungan di sekitar sekolah.Siswa
melakukan kegiatan berdasarkan instruksi dari guru. Denganbimbingan guru
siswa mengamati kegiatan tersebut dari awal sampai akhir. Melalui
pengamatan yang dilakukan, siswa dapat menemukan sumber energi panas
beserta perpindahanya secara konduksi dan sumber energi bunyi.Setelah semua
kegiatan dan materi terlaksana siswa diminta mengerjakan soal yang diberikan
oleh guru.
Dalam pembelajaran ini diamati oleh pengamat atau guru kolaborasi
dalam penelitian. Beliau mengamati dan mencatat hasil pengamatannya ke
dalam lembar pengamatan yang disediakan sebelumnya. Dalam pembelajaran
ini didokumentasikan dengan menggunakan kamera untuk mengambil gambar.
b. Pertemuan II
Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan II sebagai tindak lanjut
dan perbaikanproses pembelajaran dan pemahaman siswa yang berupa hasil
belajar pada pertemuan I, maka pada pelaksanaan pertemuan II ini guru
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok,
lembar observasi, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi.
Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam
kemudian absensi dan dilanjutkan dengan apersepsi yang dilakukan oleh guru
dengan memberikan pertanyaan yang memancing keingintahuan siswa. Guru
menjelaskan perpindahan panas secara konveksi. Untuk lebih memantapkan
pemahaman siswa tentang materi guru meminta siswa untuk melakukan sebuah
kegiatan berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh guru. Guru membagi
siswa menjadi 5 kelompok, setelah itu guru membagikan lembar kerja
44
kelompok, dengan bimbingan guru siswa diajak ke lingkungan sekitar yang
digunakan sebagai sumber belajar untuk mengetahui perambatan energi panas
dengan melakukan kegiatan 2 dengan cara sebagai berikut:Siswa diajak keluar
kelas dan meminta untuk menanak nasi , siswa diminta untuk mengamati dan
setiap prosesnya dicatat, siswa melakukan pengamatan sambil diskusi untuk
mengerjakan lembar kerja kelompok. Guru bersama siswa membahas hasil
diskusiSetiap kelompok menyampaikan hasil pengamatanya, kelompok yang
lain menanggapi, kelompok dengan hasil perolehan nilai tertinggi akan diberi
reward oleh guru, lembar hasil pengamatan dikumpulkan kepada guru.
c. Pertemuan III
Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III sebagai tindak lanjut,
penyempurnaan dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa
yang berupa hasil belajar pada pertemuan I dan II, maka pada pelaksanaan
pertemuan III ini guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam
pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar
evaluasi, lembar observasi, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi kelas IV.
Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam
kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian pertanyaan yang
mengarah kepada materi pelajaran untuk lebih menguatkan pemahaman siswa
guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan dengan langkah sebagai
berikut: Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, guru membagikan lembar
kerja kelompok, dengan bimbingan guru siswa diajak ke lingkungan sekitar
yang digunakan sebagai sumber belajar untuk mencari sumber-sumber energi
panas dan bunyi serta perambatnya secara radiasi, siswa diminta membakar
sampah, kemudian mendekat ke arah sampah tersebut, guru bertanya apa yang
kalian rasakan, kemudian siswa diminta untuk mencatatnya, siswa melakukan
pengamatan sambil diskusi untuk mengerjakan lembar kerja kelompok, guru
bersama siswa membahas hasil diskusi, setiap kelompok menyampaikan hasil
pengamatanya, kelompok yang lain menanggapi, kelompok dengan hasil
45
perolehan nilai tertinggi akan diberi reward oleh guru, lembar hasil
pengamatan dikumpulkan kepada guru.
4.3.3 Hasil Tindakan
a. Penilaian Praktik Pembelajaran
Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran menggunakan
media lingkungan sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran,
menggunakan Lembar Penilaian Praktik Pembelajaran. Aspek yang diukur
meliputi tiga aspek yaitu kemampuan menyajikan pembelajaran yang dapat
diterima peserta didik, melibatkan peserta didik dalam pembelajaran,
mengembangkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah
berdasarkan pengamatan dan pemanfaatan media lingkungan sekitar. Hasil
pengamatan praktik pembelajaran disajikan pada tabel 4.3.3.1 sebagai
berikut :
Tabel 4.3.3.1
Data Hasil Observasi Kinerja Guru
Siklus I
No. Aspek Hasil Penilaian Obervasi
Guru dan Siswa
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal - 2 4 3
2. Kegiatan Inti - 2 19 21
3. Penutup - - 4 2
Jumlah - 4 27 26
Persentasi - 6,7% 45% 43,3%
Keterangan:
1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.
2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.
3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.
4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat
baik.
46
Dari tabel 4.3.3.1 Data hasil observasikinerja guru dapat dilihat pada hasil
penilaian observasi menunjukkan perolehanskor dari pertemuan I, II,III
mengalami peningkatan dari pertemuan I adalah 56, pertemuan II adalah 65 dan
pertemuan III adalah 72. Pada peremuan I nilai 2 masih ada yaitu pada item: Guru
memberikan appersepsi/motivasi awal sebelum pembelajaran, Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, Guru menjelaskan dan
memberi motivasi pada siswa bagaimana belajar kelompok di kelas maupun di
rumah dapat meningkatkan semangat belajar dan Adanya satu interaksi positif
antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa.. hal ini terjadi karena guru belum
terbiasa memanfaatkan lingkungan sekitar. Pada pertemuan II sudah tidak terlihat
nilai 2 di setiap aspek penilaian, tapi nilai 3 mendominasi di 10 item yang dapat
dilihat dalam tabel diatas. Pada pertemuan III terlihat nilai 4 mendominasi, nilai 3
terlihat pada 4 item saja. Hal ini terjadi karena guru sudah piawai memanfaatkan
lingkungan sekitar, tidak ada salah paham lagi antara peneliti dengan guru kelas
tentang konsep pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Sehingga
dapat dilihat rata-ratanya dari pertemuan I, II, III yaitu 2,8 menjadi 3,25 kemudian
naik menjadi 3,6.
Dari hasil pengamatan tersebut maka pemanfaatan media lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar oleh kolaborator yaitu guru mata pelajaran IPA kelas IV
sudah cukup baik. Dan selanjutnya sebagai perbaikan siklus I akan dilanjutkan
pada siklus II.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang diperolehnya
dalam aspek kognitif, siswa yang mendapat nilai tinggi belum tentu mengikuti
pelajaran dengan keadaan tenang dan tidak menggangu teman yang lain. Tetapi
juga dapat dilihat dari keadaan dan aktifitas siswa saat berada di kelas, mulai dari
tingkah laku sekecil apapun semua tergambar dalam lembar observasi siswa
dalam tabel 4.3.3.2 sebagai berikut:
47
Tabel 4.3.3.2
Data Hasil Observasi Akifitas siswa
Siklus I
No. Aspek Hasil Penilaian Obervasi Guru
dan Siswa
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal - 2 4 6
2. Kegiatan Inti - 3 19 18
3. Penutup - 2 1 3
Jumlah - 7 24 27
Persentasi - 11,7% 40% 47,3%
Keterangan:
5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.
6. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.
7. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.
8. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat
baik.
Dari tabel 4.3.3.2 Data hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada hasil
penilaian observasi menunjukkan perolehanskor 2 sebanyak 7 item dan nilai 4
belum terlihat pada pertemuan I ini, hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa
memanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Sedangkan pada
pertemuan II nilai 3 mendominasi sebanyak 11 item dan pertemuan III nilai rata-
rata setiap item adalah 4, hanya 3 iem saja yang mendapat nilai 3. Peningkatan
juga dapat dilihat dari peningkatan rata-rata semua item dari pertemuan I sebesar
2,65, Pertemuan II sebesar 3,45, dan pertemuan III sebesar 3,85. Adapun deskripsi
tentang hasil belajar IPA pada siklus I sebagai berikut:
a) Hasil Besil belajar IPA
Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 03 Pelem didapat dengan
mengadakan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga. Dari
hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar IPA,
48
namunmasih terdapat siswa yang tidak tuntas atau mendapatkan nilai
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 03Pelem pada
Kompetensi Dasar perpindahan panas khususnya pada materi pokok
perpindahan panas secara konveksi disajikan pada tabel daftar nilai IPA
(terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.3.2.2 yaitu tentang distribusi
frekuensi nilai IPA,siswa kelas IV SDNegeri 03 Pelem Tahun Pelajaran
2011/2012. Hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel 4.3.3.3 sebagi
berikut:
Tabel 4.3.3.3
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Siswa Kelas IV SDN 03 Pelem Tahun Pelajaran 2011/2012
Siklus I
Dilihat dari tabel 4.3.3.3distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat
dikatakanbahwa hasil belajar IPA siswa kelas IVmengalami peningkatan dari hasil
belajar pra siklus, ditandai dengan nilai rata-rata yang meningkat dari 63 menjadi
71,6 sedangkan prosentase ketuntasan juga meningkat menjadi 67% yang didapat
oleh 20 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakatan tidak
No Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan
1. 40-54 2 7 % Tidak tuntas
2. 55-64 8 27% Tidak tuntas
3. 65-74 4 13% Tuntas
4. 75-84 9 30% Tuntas
5. 85-94 4 13% Tuntas
6. 95-100 3 10% Tuntas
Jumlah 30 100%
Nilai Rata-rata 71,6
Nilai maks. 95
Nilai min. 50
49
tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 33% yang didapat oleh 10 siswa,
untuk nilai tertinggi menjadi 95 sedangkan untuk nilai terendah mejadi 50 yang
semula hanya 40. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang
mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripada jumlah siswa yang
tidak tuntas, namun indikator kinerja hasil belajar IPA yang peneliti tentukan
belum tercapai sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus
selanjutnya yaitu siklus 2 dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus 1.
Berdasarkan tabel 4.1.3.c dapat dinyatakan dalam gambar yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.3.3.4
Diagram Nilai IPA
Siswa Kelas IV SDN 03PelemTahun Pelajaran 2011/2012
Siklus 1
4.3.4 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I,
II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses
pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi dan tes evaluasi yang
dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan
dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai
dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh
berdasarkan observasi pada siklus I maka penjelasan sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
Tuntas
Tidak Tuntas
50
a) Penilaian Praktik Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi,
dapat dilihat bahwa masihterdapat beberapa kekurangan. Kekurangan-
kekurangan ini disebabkan guru dan siswa belum terbiasa menggunakan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Guru masih kesulitan dalam
penggunaan lingkungan sekitar sekolah. Sedangkan siswa masih kurang
memperhatikan pembelajaran yang dilakukan serta kurang terbiasa dalam
bekerja secara kelompok dalam pengamatan untuk penanaman konsep
pembelajaran IPA. Secara keseluruhan pemanfaatan lingkungan sekitar
khususnya lingkungan alam sebagai media dalam pembelajaran IPA yang
diterapkan oleh guru kelas IV sudah cukup baik.Selanjutnya, sebagai
perbaikan siklus I akan dilanjutkan pada siklus II.
b) Hasil Belajar IPA
Dari tabel distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat
dikatakanbahwa pada siklus 1 hasil belajar IPA siswa kelas IV mengalami
peningkatan dari hasil belajar pra siklus, ditandai dengan nilai rata-rata
yang menigkat menjadi 70,6. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM
atau dikatakatan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 36%
yang didapat oleh 9 siswa, pemberian soal-soal latihan dan penanaman
konsep IPA yang benar terbukti dapat meningkatkan hasil belajar, agar
peningkatan lebih optimal berdasarkan hasil pengamatan, siswa lebih
cenderung mudah memahami penjelasan teman atau tutor sebaya.
Secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses
pembelajaran siklus I mengalami beberapa hambatan, yaitu sebagai
berikut:
1) Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar belum
terbiasa dilaksanakan siswa dalam kegiatan pembelajaran
sehingga siswa masih sulit dilaksanaan
2) Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar oleh
kolaborator belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang
51
peneliti susun, karena faktor alam yang dimanfaatkan tergantung
dengan cuaca seperti pemanfaatan cahaya matahari.
3) Siswa yang belum memahami konsep, takut bertanya pada guru,
sehingga dalam mengerjakan soal mengalami kesulitan.
4) Pemanfaatan alam seperti aliran sungai sangat rawan digunakan,
karena lereng sungai yang licin, dan banyak terdapat pecahan
kaca.
Dari hambatan-hambatan tersebut, maka peneliti mengadakan
analisis dan konsultasi dengan guru IPA kelas IV tentang kondisi siswa
serta pembelajaran yang telah berlangsung hingga didapatkan
penyelesaian hambatan-hambatan sebagai berikut :
a) Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal
dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.
b) Buatlah keaktifan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga
keterampilan belajar siswa lebih berkembang.
c) Penerapan tutor sebaya pada pada proses menyelesaikan masalah
sehingga siswa lebih berani mengungkapkan pendapat dan
menyelesaikan suatu permasalahan.
d) Tinjaulah lokasi yang akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
sebelumnya agar semua dapat terlaksana sesuai dengan rencana.
e) Pilihlah media lingkungan alam yang aman sebagai sumber belajar.
4.4 SIKLUS II
4.4.1 Tahap Perencanaan
a. Pertemuan 1
Pembelajaran Siklus II merupakan tindak lanjut dan perbaikan pada
pembelajaran siklus 1. Pembelajaran siklus 2 dilaksanakan dengan
memanfaatkan ligkungan alam sebagai sumber belajar disertai hasil refleksi pada
siklus 1. Pembelajaran pada Kompetensi Dasar menjelaskan berbagai energi
52
alternatif dan cara penggunaanya dengan materi pokok macam-macam energi
alternatif dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka praktikan menyiapkan segala
sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan
Pembelajaran (RPP), Daftar Presensi Siswa, Lembar Kerja Siswa, Lembar
Observasi Siswa,Lembar Penilaian Praktik Pembelajaran, buku pembelajaran,
serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu di
kelas IV.
Pelajaran di buka dengan salam dan dilanjutkan dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru memberikan apersepsi dengan
mengingat kembali macam sumber energi. Guru menjelaskan konsep macam
sumber energi alternatif dan penggunaanya. Siswa mengerjakan lembar kerja
dalam kelompok. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dengan
melibatkan teman sebangku. Menyampaikan hasil diskusi dengan bimbingan
guru. Pada kegiatan ini, guru hanya memfasilitasi siswa untuk berpendapat dan
mempertanggungjawabkan jawaban yang telah disampaikan. Setelah selesai
pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran mengenai pemanfaatan
energi alternatif berupa angin, kemudian guru akan memberikan pemantapan
dan tindak lanjut kepada siswa.
b.Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak
lanjut pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama
dengan dengan pertemuan I tapi yang membedakan adalah materi yang akan
dipelajari yaitu pemanfaatan energi Alternatif. Sebelum mengajar pada
pertemuan II, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses
pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), Daftar
Presensi Siswa, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Siswa,Lembar
Penilaian Praktik Pembelajaran, buku pembelajaran, serta ruang/lokasi yang
akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu di kelas IV.
Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan
I dengan materi pokok pemanfaatan energi alternatif berupa air sungai dengan
53
memanfatkan lingkungan sekitar. Setelah menentukan tujuan pembelajaran
kemudian peneliti menetapkan kegiatan pembelajaran yang meliputi siswa
diajak ke sungai untuk melemparkan balok kayu dengan ukuran yang berbeda
kemudian siswa diminta untuk mengamati. Kemudian hasilnya diminta untuk
didicatat dalam lembar kerja siswa.
Menyampaikan hasil pekerjaan dengan bimbingan guru, pada kegiatan
ini guru memberikan kesempatan bertanya, berpendapat dan menjawab
pertanyaan dari teman atau kelompok lain guru hanya mengotrol kegiatan
diskusi. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. Setelah
selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajarankemudian guru
akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.
c) Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai tindak
lanjut dari pertemuan I dan II yang peneliti gunakan untuk mengadakan tes
evaluasi bagi siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan
pertemuan II. Sebelum mengajar pada pertemuan III, maka peneliti
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Soal Tes, Lembar Jawab,
serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas IV.
Peneliti merancang pertemuan III dengan membagi kelompok, 1
kelompok 5-6 siswa, kegiatan yang akan dilakukan adalah memanfatkan energi
alternatif berupa sinar matahari dengan mengguanakan media luv, dalam
kelompok siswa diminta mengamati. Setelah semua materi tersampaikan
kemudian mengadakan tes evaluasi bagi siswa, tetapi terlebih dahulu guru
mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II
secara singkat. Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal
yang belum diketahui tentang materi. Guru mengadakan tes selama 1 x 35
menit. Bagi siswa yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan
kembali ke tempat duduk. Kegiatan diakhiri dengan mengadakan tindak lanjut.
54
4.4.2 Tahap Pelaksanaan
Praktek pembelajaran pada siklus II dilaksanakan melalui 3 pertemuan
dengan rincian sebagai berikut:
a. Pertemuan I
Pelajaran di buka dengan salam oleh kolaborator (guru) dan
dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Guru memberikan apersepsi dengan mengingat kembali macam
sumber energi. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian
membagikan lembar kerja kelompok, dengan bimbingan guru siswa diajak
ke lingkungan sekitar yang digunakan sebagai sumber belajar dengan
melakukan kegiatan 1 untuk mencari sumber-sumber energi alternatif dan
kegunanya dengan langkah sebagai berikut: Siswa diminta untuk membuat
kincir angin, kemudian hadapkan ke area persawahan dengan mengikuti
arah angin, dalam kelompok siswa mengamati apa yang terjadi dan
mencatat hasilnya, apakah angin dapat menggerakkan kincir angin yang
besar untuk pembangkit listrik, siswa diminta untuk mendiskusikan dalam
kelompok, siswa melakukan pengamatan sambil diskusi untuk
mengerjakan lembar kerja kelompok diakhir pelajaran guru membahas
hasilnya dan semua kelompok aktif mengikuti.
b. Pertemuan II
Pelaksanaan tindakan pertemuan II sebagai tindak lanjut pada
pertemuan I, maka pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk
berdoa, salam, kemudian mengadakan presensi kemudian menentukan
tujuan yang berdasarkan pembelajaran dengan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Setelah menentukan tujuan
pembelajaran kemudian peneliti menetapkan kegiatan pembelajaran
yang meliputi Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian
membagikan lembar kerja kelompok, dengan bimbingan guru siswa
diajak ke lingkungan sekitar yang digunakan sebagai sumber belajar
dengan melakukan kegiatan 2 untuk mencari sumber-sumber energi
alternatif dan kegunanya dengan langkah sebagai berikut:Siswa diajak
55
ke sungai, siswa diminta menjatuhkan kayu kecil kemudian siswa
diminta untuk mengamati apa yang terjadi, kemudian lakukan hal yang
sama dengan kayu yang lebih besar. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan apakah air termasuk sumber energi dalam kelompok
siswa mengamati apa yang terjadi dan mencatat hasilnya, pemanfatan
aliran sungai sebagai energi alternatif, diskusikan dalam kelompokmu,
siswa melakukan pengamatan sambil diskusi untuk mengerjakan lembar
kerja kelompok diakhir pelajaran guru membahas hasilnya dan semua
kelompok aktif mengikuti. Setelah selesai pembahasan akan ditarik
kesimpulan hasil pembelajarankemudian guru akan memberikan
pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.
c. Pertemuan III
Pembelajaran pada siklus II pertemuan III sebagai tindak lanjut
dari pertemuan I dan II yang peneliti gunakan untuk mengadakan tes
evaluasi bagi siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
I dan pertemuan II. Peneliti merancang pertemuan III untuk mengadakan
tes evaluasi bagi siswa, tetapi terlebih dahulu guru mengulas materi yang
telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II secara singkat. Dan
menyelesaikan materi yang belum selesai dengan langkah sebagai
berikut:Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian
membagikan lembar kerja kelompok, dengan bimbingan guru siswa
diajak ke lingkungan sekitar yang digunakan sebagai sumber belajar
dengan melakukan kegiatan 3 untuk mencari sumber-sumber energi
alternatif dan kegunanya, Siswa di minta untuk menaruh tisu yang
dilembarkan di bawah sinar matahari, kemudian di atasnya di tutupi luv
sambil dipegangi tapi jangan sampai menyentuh tisu. siswa melakukan
pengamatan sambil diskusi untuk mengerjakan lembar kerja kelompok
diakhir pelajaran guru membahas hasilnya dan semua kelompok aktif
mengikuti. Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil
pembelajarankemudian guru akan memberikan pemantapan dan tindak
lanjut kepada siswa.
56
4.4.3Hasil Tindakan
a. Penilaian Praktik Pembelajaran
Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan
pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Untuk mengukur
keberhasilan penerapan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajardalam kegiatan pembelajaran,
menggunakan Lembar Penilaian Praktik Pembelajaran.Hasil pengamatan
praktik pembelajaran disajikan pada tabel 4.4.2 Data Hasil Observasi
Kinerja Guru sebagai berikut:
Tabel 4.4.3.1
Data Hasil Observasi Kinerja Guru
Siklus II
No. Aspek Hasil Penilaian Obervasi Guru
dan Siswa
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal - 1 2 6
2. Kegiatan Inti - 2 15 25
3. Penutup - - 2 4
Jumlah - 3 19 35
Persentasi - 5% 31,7% 58,3%
Keterangan:
1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.
2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.
3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.
4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat
baik.
Dari tabel 4.4.3.1Data Hasil Observasi Praktik Pembelajaran dapat dilihat
pada hasil penilaian observasi dari keseluruhan kegiatan pada pertemuan I
pembelajaran lebih banyak memperoleh skor 3, yaituGuru memberikan
appersepsi/motivasi awal sebelum pembelajaran, Media yang dipilih guru dapat
meningkatkan semangat belajar dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran,
Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
57
peningkatan hasil belajar. hal tersebut terjadi karena guru belum terbiasa
menggunakan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, mengingat
selama ini metode yang digunkan adalah ceramah bervariasi. Pada pertemuan II
nilai 4 cukup banyak diperoleh guru yaitu sejumlah 12 item dan 6 item yang
mendapatkan skor 3, sedangkan pertemuan III nilai 4 mendominasi item
penilaian, hanya 3 item yang mendapat nilai 3. Peningkatan kinerja guru juga
dapat diliha dari rata-rata yang diperoleh di setiap pertemuan di sikus 2 yaitu
pertemuan I sebesar 2,8, pertemuan II sebesar 3,65, pertemuan III sebesar 3,85.
Seluruh item telah dterapkan dengan baik oleh kolaborator ditandai dengan
peningkatan tersebut pada pemanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar pada pembelajaranIPA, sehingga dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran yang diterapkan oleh kolaborator yaitu guru mata pelajaran IPA
kelas IV sudah baik.
Peningkatan hasil belajar siswa tidak hanya ditentukan dari nilai afektifnya
tetapi juga nilai sikapnya didalam kelas ketika pelajaran berlangsung. Hal tersebut
tergambar dari lembar observasi siswa pada tabel 4.4.3.2 sebagai berikut:
Tabel 4.4.3.2
Data Hasil Observasi Akifitas siswa
Siklus I
No. Aspek Hasil Penilaian Obervasi Guru
dan Siswa
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal - 2 3 6
2. Kegiatan Inti - 3 24 25
3. Penutup - - 1 5
Jumlah - 5 28 36
Persentasi - 47,37% 44,73% 7,90%
Keterangan:
1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.
2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.
3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.
58
4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat
baik.
Dari tabel 4.4.3.2 dapat terlihat seberapa aktif siswa dalam mengikuti
pelajaran dengan menggunakan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Pada pertemuan I skor 2 masih terlihat sebanyak 6 item, dan skor 4 belum terlihat
pada pertemuan ini. Pada pertemuan II di siklus I ini sebanyak 13 item mendapat
skor 3 dan 7 item lainya mendapat nilai 4. Pada pertemuan III skor rata-rata item
meningkat hanya 4 item yang mendapat skor 3, 16 item lainya mendapat skor 4.
Peningkatan juga dapat dilihat dari rata-rata jumlah semua item dari pertemuan I
sebesar 2,7 dan pertemuan II sebesar 3,35 sedangkan pertemuan III sebesar 3,8.
Hal ini dapat terjadi karena siswa mulai terbiasa menggunakan media lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar.
b. Hasil Belajar IPA
Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 03 Pelem didapat
dengan mengadakan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan
ketiga. Dari hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar
matematika, namun masih terdapat siswa yang tidak tuntas atau
mendapatkan nilai dibawah KKM.
Hasil belajar pada IPA siswa kelas IV SD Negeri 03 Pelem
Kompetensi Dasar menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara
penggunaanya disajikan pada tabel daftar nilai (terlampir), dan berikut
disajikan pada tabel 4.4.3.3
59
Tabel 4.4.3.3
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Siswa Kelas IV SDN 03Pelem Tahun Pelajaran 2011/2012
Siklus II
No. Nilai Frekuensi Prosentase Keterangan
1. 40-54 - - -
2. 55-64 2 7% Tidak tuntas
3. 65-74 3 10 % Tuntas
4. 75-84 7 23% Tuntas
5. 85-94 8 27% Tuntas
6. 95-100 10 33% Tuntas
Jumlah 30 100%
Nilai Rata-rata 77,6
Nilai maks. 100
Nilai min. 60
Dilihat dari tabel 4.3.3.2 distribusi frekuensi hasil belajar IPA
siswa kelas IV mengalami peningkatan dari hasil belajar siklus 1,
ditandai dengan nilai rata-rata yang menigkat menjadi 77,6 sedangkan
prosentase ketuntasan juga meningkat menjadi 93% yang didapat oleh
28 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakatan
tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 7% yang didapat oleh
52siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 100 sedangkan untuk nilai
terendah mejadi 60. Untuk lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk
diagram 4.4.3.4 sebagai berikut.
60
Gambar 4.4.3.4
Diagram Nilai IPA
Siswa Kelas IV SDN 03Pelem Tahun Pelajaran 2011/2012
Siklus 1I
Dari hasil tersebut baik nilai rata-rata maupun prosentase
ketuntasan telah mencapai indikator kinerja yang peneliti tentukan.
berdasarkan hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa telah
mencapai indikator kinerja, dapat dikatakan tujuan penelitian telah
tercapai.
4.4.4 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan
I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses
pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi dan tes evaluasi yang
dilaksanakan pada siklus II. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan
dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai
dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh
berdasarkan observasi pada siklus II maka penjelasan sebagai berikut:
a. Penilaian Praktik Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil
observasi, dapat dilihat bahwa masihterdapat beberapa kekurangan.
Kekurangan-kekurangan ini disebabkan guru dan siswa belum terbiasa
menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Guru masih
0
2
4
6
8
10
Tuntas
Tidak tuntas
61
kesulitan dalam penggunaan lingkungan sekitar sekolah. Media yang
digunakan juga harus sesuai dengan materi yang diajarkan, jadi tidak
sembarang materi dapat diterapkan pemanfatan lingkungan ini.
Sedangkan siswa masih kurang memperhatikan pembelajaran yang
dilakukan serta kurang terbiasa dalam bekerja secara kelompok dalam
pengamatan untuk penanaman konsep pembelajaran IPA. Secara
keseluruhan pemanfaatan lingkungan sekitar khususnya lingkungan
alam sebagai media dalam pembelajaran IPA yang diterapkan oleh guru
kelas IV sudah cukup baik.Sesuai dengan apa yang rencanakan
sebelumnya.
b. Hasil Belajar IPA
Sesuai pada tabel 4.3.3.2 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran
IPA bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV mengalami peningkatan dari
hasil belajar siklus 1I, ditandai dengan nilai rata-rata yang meningkat
menjadi 77,6 sedangkan prosentase ketuntasan juga meningkat menjadi
93% yang didapat oleh 28 siswa.
Dari hasil tersebut baik nilai rata-rata maupun prosentase
ketuntasan telah mencapai indikator kinerja yang peneliti tentukan,
berdasarkan hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa telah
mencapai indikator kinerja, dengan kata lain tujuan penelitian telah
tercapai.
Berdasarkan pengamatan dari observer maka secara keseluruhan
hasil refleksi pada pembelajaran siklus II mengalami hambatan yaitu
tentang pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar yang
belum terbiasa dilaksanakan siswa dalam kegiatan pembelajaran
sehingga siswa masih sulit dikembangkan, namun hal tersebut dapat
diselesaikan dengan pengarahan dan bimbingan yang maksimal dalam
setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa oleh guru.
62
4.5 Hasil Analisis Data
Pada bagian hasil analisis data, peneliti membandingkan data yang
diperoleh pada pra siklus, siklus I, Siklus II, baik data yang diperoleh dari
hasil pengamatan keaktifan siswa maupun hasil belajar IPA siswa kelas IV SD
Negeri 03 Pelem yang didapat melalui tes evaluasi.
a. Hasil Belajar IPA
Data yang digunakan untuk menyatakan hasil belajar IPA adalah
nilai yang didapat oleh siswa pada tes evaluasi yang diadakan pada tiap
akhir siklus. Hasil belajar IPA siswa kelas IV disajikan pada daftar nilai
IPA (terlampir), dan berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai tes
IPA pada pra siklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 4.5.1
Distribusi Frekuensi Nilai IPA
Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Keterangan Frek.
Prosen
(%) Frek.
Prosen
(%) Frek.
Prosen
(%)
40-54 5 17% 2 7 % - - Tidak tuntas
55-64 10 33% 8 27% 2 7% Tidak tuntas
65-74 9 30% 4 13% 3 10% Tuntas
75-84 3 10% 9 30% 7 23% Tuntas
85-94 2 7% 4 13% 8 27% Tuntas
95-100 1 3% 3 10% 10 33% Tuntas
Rata-rata 61,2 70,6 77,6
Dari tabel 4.5.1 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang
tuntas diatas KKM dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi
Tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas sebanyak 15 siswa,
sehingga yang tidak tuntas 15 siswa. Sedangkan hasil tes pada siklus I
63
menunjukkan yang tuntas mengalami peningkatan menjadi 20 siswa dan
yang tidak tuntas 10 siswa, untukiklus II jumlah siswa yang tuntas juga
mengalami peningkatan menjadi 28 siswa yang tidak tuntas hanya 2 siswa
saja.
Nilai rata-rata dari tiap siklus juga mengalami peningkatan, pada
siklus 1 nilai rata-rata sebesar 70,6 yang semula 61,2 sedangkan pada
siklus II nilai rata-rata menjadi 77,6 hal ini menunjukkan nilai rata-rata
dan prosentase ketuntasan telah mencapai indikator kinerja yang
penelititentukan. Ini membuktikan bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar
alam sebagai sumber belajar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri03 Pelem. Peningkatan hasil belajar
IPA tiap siklus dapat disajikan pada gambar 4.5.2 berikut :
Gambar 4.5.2
Diagram linear Pengelompokkan Nilai
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
4.6 Pembahasan
Pemanfaatan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar pada
pembelajaran IPA olah kolaborator mampu meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV semester II SD Negeri 03 Pelem, Kecamatan GabusKabupaten
Grobogan, tahun pelajaran 2011/2012.
15
20
28
15
10
20
5
10
15
20
25
30
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak tuntas
64
Peningkatan tersebut dibuktikan dengan meningkatnya prosentase dari
tiap-tiap katagori aktivitas siswa pada Lembar Observasi Siswa, baik pada
observasi siklus I maupun siklus II. Pada Pra siklus I rata-rata nilai hasil
belajar siswa 60,7, dan pada siklus I sebesar 71,6. Indikator kinerja hasil
belajar yang peneliti tentukan telah tercapai pada pembelajaran siklus II, yaitu
nilai rata-rata hasil tes IPA mencapai 77,6untuk prosentase ketuntasan juga
telah tercapai yaitu sebesar 93% dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswatelah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65 dari 30 siswa kelas
IV SD Negeri 03Pelem.
Adapun hambatan utama yang dihadapi dalam Pemanfaatan media
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah siswa belum terbiasa
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dalam pembelajaran
IPA, namun hal tersebut dapat diselesaikan dengan pengarahan dan
bimbingan yang maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa
oleh guru, sehingga siswa mengalami pembelajaran bermakna sesuai dengan
pembelajaran yang berbasis alam. Guru juga dapat menyajikan suatu
pembelajaran yang terpola, runtut serta dapat mengatur jalannya proses
pembelajaran dengan disesuaikan kebutuhan siswa karena pemanfaatan
lingkungan menuntut guru untuk memanfaatkan sesuatu yang ada di
lingkungan sekitar.
Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II
didapatkan bahwa pemanfaatan lingkungan alam dalam pembelajaran IPA
dengan lebih menekankan pada aspek keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran IPA pada kompetensi dasar Mendeskripsikan berbagai bentuk
energi panas dan bunyi serta sifat-sifatnya dan Menjelaskan berbagai energi
alternatif dan cara penggunaanyalebih mudah dipahami sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Semester II SD Negeri 03 Pelem
Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012.