42
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak orang berpendapat bahwa pemasaran sama pengertiannya dengan penjualan, pengiklanan, dan hubungan masyarakat. Selebihnya mengatakan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari aktvitas usaha yang ditujukan untuk menyusun rencana, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu Swastha & Handoko 2013:4). Sesungguhnya pemasaran lebih kompleks dari aktivitas tersebut. Bagi pelaku usaha aktivitas pemasaran memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan perputaran yang memungkinkan pelaku usaha maupun suatu lembaga dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dalam rangka pencapaian tujuan. Pendapat lain mengatakan bahwa konsep pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk kreasi, komunikasi dan penyampaian nilai kepada para pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan yang memberikan manfaat bagi organisasi dan para pemangku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Pemasaran

2.1.1 Pemasaran

Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah

tidak asing lagi, banyak orang berpendapat bahwa

pemasaran sama pengertiannya dengan penjualan,

pengiklanan, dan hubungan masyarakat. Selebihnya

mengatakan bahwa pemasaran merupakan suatu

sistem keseluruhan dari aktvitas usaha yang ditujukan

untuk menyusun rencana, menentukan harga,

mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan

jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada

pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu

Swastha & Handoko 2013:4).

Sesungguhnya pemasaran lebih kompleks dari

aktivitas tersebut. Bagi pelaku usaha aktivitas

pemasaran memegang peranan yang sangat penting

untuk menciptakan perputaran yang memungkinkan

pelaku usaha maupun suatu lembaga dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dalam

rangka pencapaian tujuan. Pendapat lain mengatakan

bahwa konsep pemasaran sebagai fungsi organisasi dan

seperangkat proses untuk kreasi, komunikasi dan

penyampaian nilai kepada para pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan yang memberikan

manfaat bagi organisasi dan para pemangku

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

12

kepentingan (stakeholders) yang memiliki hubungan

erat dengan organisasi (George E. Belch dan Michael A.

Belch 2007:8). Dari pemikirannya dapat dikaji bahwa

dalam pemasaran faktor advertising dan promotion

memegang peranan penting di mana periklanan yaitu

advertising is as any paid form of nonpersonal

commonikation abaut an organization, product, sevice, or

idea by an identified sponsor. Periklanan adalah bentuk

penyajian dalam bentuk komonikasi non personal

tentang organisasi, produk, jasa atau ide oleh sponsor

yang diketahui). Periklanan dan promosi dilakukan

dalam bentuk komonikasi tersebut ditujukan untuk

mengajak orang melihat, membaca, atau mendengarnya

untuk melakukan sesuatu. Dan pada intinya mereka

lebih menekankan pemasaran itu pada fungsi dan

proses organisasi agar memperoleh hubungan yang erat

antara stakeholder dengan organisasi.

Definisi pemasaran menurut Kotler dam Keller

(2012:5) adalah “Marketing is a social process by which

individuals and groups obtain what they need and want

through creating, offering, and exchanging product and

services of value freely with others”. Pemasaran adalah

suatu proses sosial di mana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran

produk dan jasa dari nilai bebas dengan pihak lain.

Pemasaran ini bermaksud untuk memperoleh tujuan

yang akan dicapai melalui sistem merencanakan

kegiatan pemasaran dan merakit program pemasaran

yang sepenuhnya dapat terpadu dalam menciptakan,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

13

mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai-nilai bagi

konsumen. Kegiatan pemasaran tampil dalam sebuah

bentuk yaitu dari segi bauran pemasaran yang

merupakan seperangkat alat pemasaran dan digunakan

perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah

bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan akan

kebutuhan konsumen merupakan syarat utama

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan atau lembaga (Basu Swastha 2013: 4).

Lembaga yang sudah mengenal tentang konsep

pemasaran untuk mencapai kesuksesan maka

akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru

yang terlibat didalamnya dengan tujuan

memberikan kepuasan terhadap keinginan dan

kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada

konsumen (consumer oriented).

Sedangkan menurut Marketing Assiation of

Australia and New Zealand yang dikutip oleh Buchari

Alma (2007:3) definisi pemasaran sebagai berikut:

“Pemasaran adalah aktivitas yang memfasilitasi dan

memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui tahap-tahap penciptaan,

pendistribusian, promosi, dan penentuan harga dari

barang, jasa, dan ide”.

Dari kutipan tersebut pemasaran dijelaskan

sebagai suatu proses yang membentuk hubungan

antara produsen dengan individu, atau grup dalam

menyampaikan jenis-jenis produk, barang dan jasa

yang ditawarkan untuk memenuhi keinginan pelanggan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

14

dan bertujuan mencapai kepuasan yang tinggi melalui

penciptaan produk yang berkualitas.

Pemasaran adalah suatu proses yang berfokus

pada sumber daya manusia dan bertujuan untuk

memanfaatkan peluang-peluang pasar secara global

(Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin 2010:2).

Aktivitas pemasaran (marketing) sebenarnya ditujukan

untuk menciptakan suatu tingkat kepuasan bagi

konsumen atas barang atau jasa yang dihasilkan

perusahaan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan

dan diinginkan oleh konsumen, sedangkan dari pihak

perusahaan itu sendiri mendapatkan timbal jasa yang

diperoleh atau didapat dari pemenuhan kepuasan yaitu

konsumen.

Pandangan lain tentang konsep pemasaran yaitu

merupakan kunci utama dalam mewujudkan tujuan

organisasi adalah terletak pada kemampuan suatu

organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan

mengkomonikasikan (customer value) nilai pelanggan

kepada pasar sasarannya secara efektif (Tjiptono 2008).

Pemasaran diperlukan untuk membantu organisasi

mencapai tujuan utama dengan mencari laba dan

tujuan lainnya adalah mendapatkan dana yang

memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial

serta pelayanan publik.

Bagi perusahaan atau lembaga aktivitas

pemasaran diarahkan demi terciptanya kelangsungan

hidup dan mendapat keuntungan. Berdasarkan

berbagai definisi yang telah dijabarkan menyatakan

bahwa arti pemasaran lebih luas daripada arti

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

15

penjualan. Pada dasarnya suatu lembaga yang ingin

sukses maka perlu menerapkan konsep pemasaran

yang tepat untuk menempatkan pelanggan sebagai

pusat pencapaian tujuan serta kemampuan lembaga

yang dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan

keinginan pelanggan.

Pemasaran memiliki banyak persamaan persepsi

yaitu sebagai aktivitas yang berorientasi pada

kebutuhan individu pelanggan maupun organisasi

menjadi titik awal aktivitas organisasi. Karena dengan

mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dapat

menciptakan, menawarkan, menentukan harga yang

sesuai, dan dapat menentukan strategi promosi serta

penyaluran distribusinya. Sehingga tujuan pemasaran

pada akhirnya merupakan wujud program yang

terencana yang terarah di bidang pemasaran untuk

memperoleh suatu hasil yang optimal.

2.1.2 Manajemen

Pada suatu lembaga peran manajemen cukup

penting bila suatu lembaga mempunyai manajer yang

baik maka lembaga akan menjadi besar. Pemahaman

tentang manajemen perlu didalami dari aspek yang

paling besar pula. Menurut kamus besar Bahasa

Indonesia, manajemen merupakan penggunaan sumber

daya secara efektif untuk mencapai sasaran, atau

pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya

perusahaan dan organisasi. Hal itu sesuai dengan

pendapat beberapa pakar bahwa manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian kepemimpinan,

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

16

dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta

pengguna semua sumber yang ada pada organisasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya (Stoner 2006). Dari pendapatnya dapat

diartikan manajemen sebagai suatu proses yang terdiri

dari rangkaian aktivitas yang mencakup perencanaan,

pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan yang

dilakukan mencapai tujuan yang ditetapkan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya.

George R. Terry (2006), merumuskan fungsi

manajemen sebagai POAC (Planning. Organizing,

Actuating, Controlling):

1. Planning merupakan langkah perencanaan untuk

mempersiapkan segala kebutuhan termasuk

memperhitungkan segala kendala yang ada dan

merumuskan pelaksanaan kegiatan.

2. Organizing merupakan langkah yang bertugas

mengharmonisasikan kelompok orang yang

berbeda, mempertemukan berbagai kepentingan

dan manfaat dari seluruh kemampuan ke suatu

arah tertentu.

3. Actuating berarti merangsang anggota kelompok

supaya melaksanakan tugas dengan antusias dan

kemauan yang baik.

4. Controlling atau pengawasan merupakan kegiatan

dalam rangka memantau, membuktikan, dan

memastikan bahwa seluruh kegiatan yang telah

direncanakan dengan matang, diorganisasikan,

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

17

diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya agar

sesuai dengan target dan tujuan.

Manajemen dapat dikatakan suatu proses

tertentu yang terdiri dari POAC yang dilakukan untuk

menentukan dan mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber

daya lain. Suatu proses atau kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu

kelompok ke arah tujuan-tujuan organisasional atau

maksud-maksud yang nyata.

Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan (Hasibuan 2000:2). Manajemen

dikatakan sebagai seni karena mengandung arti bahwa

hal itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi

yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan

pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan

pengetahuan manajemen. Sedangkan manajemen

dikatakan sebagai suatu proses karena ada cara

sistematis untuk melakukan pekerjaan atau karena

manajemen tanpa memperdulikan kecakapan atau

keterampilan khusus yang mereka miliki. Sehingga

dalam melaksanakan kegiatan tertentu perlu yang

saling berkaitan dengan tujuan yang mereka inginkan.

Manajemen adalah bekerja sama dengan orang-

orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan

mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi

perencanaan, organisasi, personalia, pengarahan,

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

18

kepemimpinan dan pengawasan (T. Hani Handoko

2000:10).

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa:

1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin

dicapai.

2. Manajemen merupakan kolaborasi antara

ilmu, proses, dan seni.

3. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada

dua orang lebih melakukan kerja sama dalam

suatu organisasi.

4. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi yaitu:

perencanaan program, pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.

Selain itu menajemen pada dasarnya baru dapat

diterapkan jika:

1. Ada tujuan bersama dan kepentingan yang

sama yang akan dicapai.

2. Ada kerja sama diantara sekelompok orang

dalam ikatan formal dan ikatan tata tertib

yang baik.

3. Ada pembagian kerja, tugas dan tanggung

jawab yang teratur.

4. Ada organisasi untuk melakukan kerja sama.

Berangkat dari pemikiran di atas maka

manajemen sangat penting untuk mengatur semua

kegiatan dalam kehidupan baik di rumah tangga,

sekolah, organisasi, perusahaan, yayasan-yayasan,

pemerintahan dan lain sebagainya. Manajemen yang

baik akan menimbulkan pembinaan kerja sama akan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

19

serasi harmonis, saling menghormati dan menghargai

sehingga tujuan dari organisasi akan tercapai secara

optimal. Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat

dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu, seni, dan

proses perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan sumber daya organisasi, yang

dilaksanakan dengan orang-orang untuk mencapai

tujuan yang sudah ditetapkan melalui pengelolaan

sumber daya yang efektif dan efisien.

2.1.3 Manajemen pemasaran

Perusahaan memerlukan berbagai cara untuk

dapat mengatur kegiatan pemasarannya agar sesuai

dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan,

demikian juga lembaga pendidikan diperlukan suatu

pengaturan atau manajemen dalam hal ini adalah

manajemen pemasaran yang tepat agar meningkat

dalam perolehan peserta didik baru.

Menurut Stanton yang dikutip oleh Djaslim

Saladin (2007:3) pengertian manajemen pemasaran

didefinisikan sebagai berikut :

“Manajemen pemasaran adalah suatu proses

analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian

program yang telah dirancang untuk menciptakan,

membangun, dan untuk mempertahankan makna pertukaran yang sebenarnya menguntungkan pasar

sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-

tujuan organisasi”.

Selain itu, menurut Kotler dan Keller (2012:5),

definisi manajemen pemasaran adalah: “Marketing

management as the art and science of choosing target

markets and getting, keeping, and growing customers

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

20

through creating, delivering, and communicating superior

customer value”. Manajemen pemasaran sebagai suatu

seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dan

dengan cara mendapatkan, menjaga, dan tumbuh

pelanggan melalui penciptaan, memberikan, serta

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Manajemen pemasaran merupakan suatu seni

dan ilmu memilih target pasar dan membangun

hubungan yang menguntungkan dengan target pasar

itu (Benyamin Molan 2008:10). Dapat dipahami dari

dua pengertian tersebut menunjukkan bahwa

manajemen pemasaran merupakan suatu seni dan ilmu

untuk memilih pasar sasaran yang dituju agar dapat

meraih, mempertahankan, serta dapat menumbuhkan

pelanggan dengan melakukan analisis, perencanaan,

penerapan, dan pengendalian program dengan harapan

agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Menurut Laksana (2008:5 dalam Hadiyati 2010),

pemasaran yaitu pertukaran produk yang dilakukan

melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu Product,

Price, Promotion dan Place. Manajemen pemasaran

merupakan faktor penting yang harus perusahaan

kuasai agar perusahaan mampu bersaing dengan

kompetitor dalam menjalankan aktivitas produksinya.

Kegiatan yang dapat dilakukan dalam pemasaran

dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk

melihat, mengatur perkembangan dari sebuah tujuan

pemasaran. Segala kegiatan ini dapat diberi nama

manajemen pemasaran.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

21

Manajemen pemasaran menurut Philip William J.

Shultz yang dikutip oleh Buchari Alma (2005:130)

adalah: “Manajemen pemasaran adalah perencanaan,

pengarahan, dan pengawasan untuk seluruh kegiatan

pemasaran suatu perusahaan atau bagian dari

perusahaan”.

Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,

perencanaan, pelaksanaan serta kontrol program-

program yang telah direncanakan dalam hubungannya

dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan

terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh

keuntungan pribadi maupun bersama (Lupiyoadi

2006:6). Dari kedua definisi itu jika ditelaah pada

prinsipnya hampir sama bahwa manajemen pemasaran

sebagai proses yang mencakup analisis, pelaksanaan,

pengendalian dengan tujuan memperoleh kepuasan

kepada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas,

bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu proses

dari fungsi-fungsi manajemen yang mencakup

perencanaan program, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengawasan dari kegiatan pemasaran. Dalam

kegiatan manajemen pemasaran selain melakukan

proses manajemen, terdapat juga proses interaksi sosial

yang terjadi antara anggota pemasar terhadap suatu

individu maupun kelompok. Pada proses ini

manajemen juga harus memperhatikan faktor eksternal

yang mempengaruhi seperti penciptaan, penyerahan,

menjaga hubungan konsumen dengan melihat

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

22

kebutuhan dan keinginan sehingga tercapainya sasaran

baik bagi konsumen maupun perusahaan itu sendiri.

2.1.4 Manajemen Kesiswaan

Manajemen, menurut Depdikbud adalah suatu

proses untuk memberikan pengawasan pada semua hal

yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan

pencapaian tujuan tertentu. Sementara itu yang

dimaksud dengan kesiswaan ialah segala sesuatu yang

menyangkut dengan peserta didik atau yang lebih

popular dengan istilah siswa.

Manajemen kesiswaan keberadaanya sangat

dibutuhkan di lembaga pendidikan karena siswa

merupakan subjek sekaligus objek dalam proses

transformasi ilmu dan ketrampilan. Manajemen peserta

didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap

kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai

dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu

sekolah.

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan

pengaturan terhadap kegiatan anak didik mulai masuk

sampai keluar lokasi sekolah. Dalam arti manajemen

kesiswaan mencakup aspek yang cukup luas yaitu

untuk membantu upaya pertumbuhan dan

perkembangan anak melalui proses pendidikan sekolah

(Mulyasa 2003:45).

Adapun prinsip-prinsip manajemen kesiswaan

yaitu:

1. Manajemen siswa dapat dipandang sebagai

keseluruhan dari manajemen sekolah.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

23

2. Segala bentuk kegiatan manajemen harus

mengemban misi pendidikan dalam rangka

mendidik.

3. Kegiatan pendidikan seharusnya diupayakan

untuk mempersatukan perbedaan yang ada pada

diri siswa.

Manajemen kesiswaan bertujuan mengatur

berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar

kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan

teratur.

Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan

manajemen kesiswaan adalah untuk menciptakan

kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa

dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan

pengajaran yang efektif dan efisien. Manajemen peserta

didik juga sebagai usaha pengaturan terhadap peserta

didik tersebut masuk sekolah sampai mereka lulus

sekolah (Imron, dkk 2003:52). Manajemen kesiswaan

ini bermaksud untuk mengatur berbagai kegiatan

dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di

sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta

mencapai tujuan pendidikan sekolah.

Manajemen kesiswaan merupakan kegiatan

pencatatan siswa dari proses penerimaan hingga siswa

tersebut keluar dari sekolah disebabkan telah tamat

(Sutikno 2012:76). Hal ini senada dengan yang

dikemukakan Arikunto, dkk. (2008:57) bahwa

manajemen kesiswaan adalah kegiatan pencatatan

siswa mulai dari proses penerimaan hingga siswa

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

24

tersebut lulus dari sekolah disebabkan karena tamat

atau sebab lain. Pemikiran tentang manajemen

kesiswaan itu terdapat persamaan tujuan yaitu menata

proses kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti

pembelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan

tujuan institusional agar dapat berlangsung secara

efektif dan efisien. Dalam mewujudkan tujuannya,

bidang manajemen kesiswaan sedikitnya memiliki

empat tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu

penerimaan murid baru, pencatatan murid dalam buku

induk, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan

pembinaan disiplin. Berdasarkan empat tugas

manajemen kesiswaan tersebut, dapat disimpulkan

bahwa manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk

pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi

aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat

membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan

peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.

Fungsi manajemen peserta didik sebagai wahana bagi

peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal

mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi

individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan

segi-segi potensi peserta didik lainnya.

2.2 Strategi

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam

dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan

seluruh kekuatan militer untuk memenangkan

peperangan. Pada era canggih ini istilah strategi telah

banyak diadopsi di banyak bidang ilmu termasuk

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

25

bidang ilmu pendidikan dengan pengertian sebagai

suatu garis besar acuan dalam melakukan tindakan

untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Strategi

merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan

dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,

program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber

daya. Pengertian itu diperkuat dengan pendapat David

(2004:228) mengenai strategi merupakan tindakan

yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan

jangka panjang. Untuk alasan itulah maka proses

manajemen strategi berikutnya melakukan formulasi

strategi. Strategi adalah suatu langkah untuk mencapai

tujuan yang direncanakan dengan melakukan berbagai

aktifitas termasuk dialamnya kegiatan, pesan, dan

media yang digunakan (Rahmat 2001:201). Dengan

demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan

apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.

Menurut Lynch (dalam Wibisono 2006), strategi

merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan

tujuan utama atau kebijakan suatu lembaga dengan

rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang

saling mengikat.

Strategi menurut J. David Hunger & Thomas L.

Wheelen (2003:16) adalah sebagai berikut: “A strategy

of a corporation forms a comprehensive mater plan

stating how the corporation will achieve its mission and

objectives”. Strategi suatu perusahaan atau lembaga

merupakan rumusan perencanaan komprehensif

tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi

dan tujuannya. Strategi biasanya berkaitan dengan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

26

prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi

yang dicanangkan lembaga, serta bagaimana lembaga

memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi

tersebut. Untuk itu strategi dapat dikatakan suatu

proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh

lembaga agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong

yang akan membantu lembaga dalam menentukan

produk, jasa, dan pasarnya di masa depan.

Strategi (strategy) bagi para manajer adalah

rencana main suatu perusahaan atau lembaga.

Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan atau

lembaga mengenai bagaimana, kapan dan di mana ia

harus bersaing menghadapi pesaing dan dengan

maksud dan tujuan untuk apa rencana berskala besar

tersebut, adapun tujuan ke masa depan yang dimaksud

untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi

mencapai tujuan perusahaan (John A. Pearce II &

Richard B. Robinson 2008:6). Strategi merupakan

rencana permainan perusahaan. Meskipun tidak

merinci seluruh pemanfaatan manusia, keuangan dan

material di masa depan, rencana tersebut menjadi

kerangka bagi keputusan manajerial. Strategi

mencerminkan pengetahuan perusahaan mengenai

bagaimana, kapan, dan dimana perusahaan akan

bersaing, dengan siapa perusahaan sebaiknya bersaing,

dan untuk tujuan apa perusahaan harus bersaing.

Berangkat dari pemikiran ini mengenai beberapa

pengertian strategi dapat dikaji bahwa strategi

merupakan alat untuk mencapai tujuan lembaga

dengan memperhatikan faktor-faktor perubahan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

27

lingkungan baik eksternal maupun internal karena

sangat menentukan kekuatan dan kelemahan lembaga,

sehingga dapat disusun strategi untuk mencapai

keunggulan kompetitif lembaga. Dengan adanya

persaingan yang semakin kompetitif, suatu lembaga

dihadapkan pada penentuan strategi yang tepat dalam

pengelolaan kinerjanya. Penentuan strategi akan

dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja dalam

mewujudkan sasaran–sasaran kerja yang telah

ditentukan oleh manajemen lembaga. Untuk mencapai

sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh lembaga

dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka

kepala sekolah dan para guru, haruslah bekerja dalam

sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan

strategis. Kemampuan dan keunggulan sekolah harus

dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi

sebuah keunggulan dalam memajukan lembaganya.

Tujuan dari perencanaan strategis ialah manajemen

dan perencanaan strategi untuk mendapatkan

keuntungan maksimal dan keberlanjutan lembaga

dengan berbasiskan kinerja lembaga.

Jika pahami lebih lanjut antara pengertian

menejemen yang meliputi perencanaan, pengarahan,

pengorganisasian, pengendalian atas keputusan-

keputusan dan tindakan-tindakan lembaga, dengan

pengertian strategi yang merupakan alat atau sarana

yang digunakan untuk mencapai tujuan jangka

panjang dari suatu lembaga, serta pendayagunaan dan

alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebut maka dari keduanya saling

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

28

berhubungan. Karena manajemen dalam mengambil

suatu keputusan juga harus dilandasi oleh pemikiran

yang bersifat strategi. Hal-hal yang bersifat strategi ini

sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang

dihadapi lembaga.

Dengan demikian strategi dalam sebuah lembaga

sangat diperlukan supaya langkah-langkah yang akan

dilakukan demi kepentingan lembaga lebih terarah dan

mencapai hasil yang diinginkan termasuk di SDN 1

Gambasan terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan

perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi

inti (core competencies). Maka sekolah perlu mencari

kompetensi inti di dalam bersaing yang dilakukan.

2.3 Strategi Bersaing

Strategi bersaing berawal dari pemikiran

bagaimana perusahaan dapat secara aktual

menciptakan dan mempertahankan keunggulan dalam

industrinya dan upaya perusahaan atau lembaga dalam

mengimplementasikan strategi generik (Suyanto

2003:2). Demikian juga jika diterapkan pada lembaga

pendidikan maka sekolah dituntut untuk mampu

bersaing agar dapat bertahan dan berkembang lebih

maju sejalan dengan kebutuhan pelanggan dan

mengikuti alur perkembangan zaman termasuk di

dalamnya proses penerimaan peserta didik baru. Oleh

karenanya sekolah yang memiliki strategi bersaing

yang tepat maka akan mampu menghadapi

kerasnya persaingan ataupun krisis yang terjadi di

dalam perjalanan sekolah. Kompetitisi tidak hanya

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

29

menyangkut efisiensi penyelenggaraan pendidikan

namun lebih kepada keunggulan yang dimiliki oleh

lembaga pendidikan yang meliputi semua aspek

pendidikan yaitu aspek input, proses, dan output

(Purwanto 2011).

Strategi bersaing adalah strategi bisnis yang

berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan

jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar

tertentu yang dilayani perusahaan dan mengatasi

masalah bagaimana perusahaan dan pesaingnya dapat

bersaing dalam bisnis dan industri (Hunger dan

Wheelen 2006). Dalam mengatasi permasalahan yang

dilakukan oleh perusahaan dengan menemukan cara

khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan

produk atau jasa inovasi terbaru yang belum dilakukan

oleh pesaing-pesaingnya. Inovasi adalah suatu adopsi

dari produk-produk atau proses-proses baru. Baik

inovasi proses maupun inovasi produk dapat dilakukan

secara agresif untuk menyerang pesaing-pesaing atau

untuk meniru atau menetralkan inovasi-inovasi yang

dilakukan oleh pesaing.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) pesaing

sangat penting untuk dipelajari supaya bisa membuat

suatu strategi pemasaran yang efektif. Suatu

perusahaan perlu untuk mengidentifikasi strategi,

tujuan, kekuatan, kelemahan dan pola reaksi

pesaingnya.

Strategi bersaing merupakan suatu rencana

untuk pembagian dan penggunaan kekuatan suatu

lembaga dan material pada daerah-daerah tertentu

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

30

untuk mencapai tujuan tertentu bagi suatu lembaga

(Tjiptono 2000). Diharapkan pada akhirnya produk

yang dihasilkan dapat merupakan pemahaman

subyektif dari produsen atas suatu yang bisa

ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan

melalui pemenuhan dan keinginan konsumen sesuai

dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta

minat pasar.

Pola umum peta persaingan dalam pasar

biasanya melibatkan lima kekuatan yang masing–

masing saling menekan untuk memperoleh keuntungan

yang maksimal (Hariadi, Bambang 2003:49). Kekuatan-

kekuatan tersebut berasal dari 5 kekuatan persaingan

dalam lembaga :

a. Ancaman Pendatang Baru (The Threat of New

Entrants).

Pendatang baru dalam suatu lembaga membawa

kapasitasi yang baru pula, keinginan untuk

memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang

substansial.

b. Daya Tawar Pelanggan (The Bargaining Power of

Costumers).

Pelanggan juga dapat menekan harga menurut

kualitas lebih tinggi atau layanan lebih baik.

c. Daya Tawar Pemasok (The Bargaining Power of

Suppliers).

Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya

tawar untuk peserta dalam lembaga.

d. Ancaman Produk atau Jasa Subtitusi (The Threat of

Substitutes Products or Services).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

31

e. Produk lembaga sering menghadapi persaingan

yang ketat dengan produk dari lembaga lain yang

dapat menjadi alternative bagi konsumen untuk

memilih.

f. Persaingan Diantara Kontestan Yang Ada (The

Jockeying Among Current Contestants or Rivalry

Among Existing Firms). Persaingan diantara pesaing

yang ada dengan mengambil bentuk yang sama

dalam memperebutkan posisi dengan

menggunakan strategi-strategi seperti, kompetisi

harga, pengenalan produk, dan persaingan

advertensi.

Strategi bersaing adalah menghubungkan

lembaga dengan lingkungannya walaupun lingkungan

yang relevan sangat luas, mencakup kekuatan-

kekuatan sosial dan juga kekuatan ekonomi terutama

aspek kuncinya adalah lingkungan lembaga di mana

lembaga tersebut bersaing (Porter 2007). Strategi

bersaing ini ditujukan dapat digunakan dengan cara

memberikan kelengkapan produk, fasilitas yang

memadai dan dirancang sedemikian rupa dengan

memperhatikan faktor sosial, budaya, ekonomi serta

pemilihan lokasi sehingga mampu bersaing dengan

pesaing-pesaing yang lebih unggul.

Strategi bersaing di sekolah juga akan mampu

untuk bertahan dan bahkan akan berkembang dari

waktu ke waktu meskipun dihadapkan dengan

persaingan jika menerapkan strategi bersaing yang

efektif yaitu yang mencakup tindakan-tindakan

menyerang atau bertahan guna untuk menciptakan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

32

posisi bertahan yang aman. Adapun tujuan strategi

bersaing yaitu untuk membina posisi di mana suatu

lembaga dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik-

baiknya terhadap kekuatan tekanan pesaingan atau

dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif.

Dalam penentuan strategi bersaing suatu

lembaga pendidikan perlu mempertimbangkan dari

masing-masing kategori sekolah apakah termasuk

kategori besar, maju atau berkembang dapat

menentukan strategi tertentu yang tidak mungkin

dilakukan oleh sekolah lain yang tergolong kategori

kecil. Tapi tidak menutup kemungkinan sekolah yang

lebih kecil untuk menentukan strateginya sendiri agar

mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar

atau setidaknya setara jika dibanding sekolah

tergolong kategori besar.

Dengan demikian SDN 1 Gambasan sebagai

salah satu sekolah kategori berkembang perlu

memilih strategi keunggulan yang tepat yang dapat

diterapkan yang sesuai dengan kondisi kebutuhan

lembaga.

2.3.1 Keunggulan Biaya

Keunggulan biaya atau dikenal Cost Leadership

merupakan strategi generik yang paling jelas di antara

ketiga strategi generik yang ada. Ketika sebuah

lembaga mampu menghasilkan produk yang lebih

dengan biaya rendah maka lembaga tersebut baru

dikatakan unggul dibandingkan pesaingnya.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

33

Dalam strategi keunggulan biaya, suatu

lembaga berusaha menjadi produsen berbiaya rendah

dalam bidangnya. Biaya rendah adalah kemampuan

sebuah unit bisnis atau suatu lembaga untuk

merancang, membuat, dan memasarkan sebuah

produk sebanding dengan cara yang lebih efisisen

dari pada pesaingnya (Hunger & Wheelen 2003). Posisi

biaya rendah membuat sekolah mampu bertahan

terhadap persingan harga yang terjadi. Namun

keunggulan sekolah juga tidak selalu harus

memberikan harga yang selalu murah, akan tetapi

sekolah boleh memberikan harga yang lebih tinggi

asal pelanggan harus merasakan nilai tambah

yang lebih besar dibandingkan harganya.

Dengan harga setara atau sedikit lebih rendah

dari pada harga pesaingnya, posisi biaya rendah dari

sekolah yang unggul biaya ini akan terwujud dalam

bentuk keuntungan yang didapat lebih tinggi (Porter

2007). Strategi ini menginplementasikan berbagai

susunan, prosedur kontrol, dan sistem intensif

lembaga. Maka jika sekolah dapat mempertahankan

keunggulan biaya menyeluruh, sekolah ini akan

menjadi sekolah yang prestasinnya di atas atau

mendekati rata-rata dalam bidang pendidikan.

Strategi biaya tidak menjadi masalah di SDN

1 Gambasan mengingat sekolah ini merupakan

salah satu lembaga yang berstatus negeri dan

terbentur dengan kebijakan pemerintah dalam

penyelenggaraan sekolah gratis maka lembaga

tidak diperkenankan untuk memungut biaya

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

34

apapun dari peserta didik maka untuk

melaksanakan program sekolah disediakan dana

operasional sekolah.

Dalam penelitian Ike Septiyorini dkk. (2012)

dengan judul Analisis Penggunaan Strategi Generik

Terhadap Kinerja Pada Lembaga Pendidikan Luar

Sekolah Di Kota Malang, bahwa strategi keunggulan

biaya memerlukan konstruksi agresif dari fasilitas skala

yang efisien, usaha yang giat untuk mencapai

penurunan biaya karena pengalaman, pengendalian

biaya dan overhead yang ketat, penghindaran

pelanggaran marjinal, serta meminimalkan biaya.

Memiliki posisi biaya rendah akan membuat

perusahaan atau lembaga mendapatkan hasil laba di

atas rata-rata dalam kinerjanya meskipun ada

kekuatan persaingan yang besar. Posisi biayanya

memberikan kepada lembaga tersebut ketahanan

terhadap rivalitas dari para pesaing, karena biayanya

yang lebih rendah memungkinkan untuk tetap dapat

menghasilkan laba setelah para pesaingnya

mengorbankan laba mereka demi persaingan. Posisi

biaya rendah melindungi lembaga dari pelanggan yang

kuat karena pelanggan hanya dapat menggunakan

kekuatannya untuk menekan para pesaing yang paling

efisien berikutnya gugur, dan karena pesaing yang

paling kurang efisien akan merupakan lembaga yang

pertama menderita dalam menghadapi tekanan

persaingan.

Strategi keunggulan biaya adalah suatu strategi yang

berupaya meminimalkan biaya-biaya yang dikeluarkan pada

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

35

aktivitas operasional agar dapat menekan biaya perkuliahan

bagi mahasiswa (Juhari Mas’udi 2013). Upaya yang biasa

dilakukan mungkin mengkombinasikan dan mengkaitkan

dengan berbagai kegiatan. Dengan konskuensi dapat

menekan biaya dengan aktivitas rantai nilai seperti masukan

(input), proses, keluaran (output), pemasaran, pelayanan,

fasilitas, teknologi, SDM).

Strategi keunggulan biaya adalah seperangkat aktivitas

yang dilakukan industri manufaktur pada saat

berlangsungnya proses produksi dan penyerahan barang

dengan biaya yang sama atau lebih rendah dibanding pesaing

(Ibrahim Ingga 2009). Keunggulan biaya merupakan strategi

yang paling jelas dari ketiga strategi generik. Dengan konsep

ini, perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di

dalam industrinya. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan

bergantung pada stuktur industri.Produsen berbiaya rendah

harus menemukan dan mengeksploitasi semua sumber

keunggulan biaya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan

mempertahankan keseluruhan keunggulan biaya, maka

perusahaan akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi di

dalam industrinya asalkan perusahaan dapat menguasai

harga pada rata-rata industri.

Dari pemikiran ini strategi keunggulan biaya

dapat membuat lembaga mampu bertahan terhadap

persaingan harga bahkan menjadi pemimpin

pasar (market leader) dalam menentukan harga dan

memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di

atas rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang agresif

dalam efisiensi dan kefektifan biaya. Untuk dapat

menjalankan strategi biaya rendah, sebuah lembaga

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

36

harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang,

yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Strategi

ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa

keunggulan di bidang sumber daya sekolah, yaitu: kuat

akan modal, trampil pada rekayasa proses (process

engineering), pengawasan yang ketat, serta biaya

promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi,

lembaga harus memiliki: kemampuan mengendalikan

biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik,

insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis

hasil).

2.3.2 Diferensiasi

Strategi generik diferensiasi merupakan salah

satu strategi organisasi yang memberikan perbedaan

yang lebih unik daripada pesaing, sehingga dengan

perbedaan tersebut konsumen dapat memiliki nilai

yang lebih tinggi (Porter 2007). Dari konteks tersebut

maka strategi diferensiasi terletak pada perbedaan

target pangsa pasar yang dituju. Mendiferensiasikan

produk atau jasa yang yang ditawarkan suatu lembaga,

dengan cara menciptakan sesuatu yang baru secara

menyeluruh sebagai hal unik.

Diferensiasi adalah cara merancang perbedaan

yang berarti untuk membedakan penawaran

perusahaan dari penawaran pesaingnya (Kotler 2006).

Dalam pengertian strategi diferensiasi merupakan

suatu strategi yang dapat memelihara loyalitas

pelanggan dimana dengan menggunakan strategi

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

37

diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih

dibandingkan dengan produk lainnya.

Konsep dasar strategi diferensiasi yaitu

menuntut sekolah untuk memiliki keistimewaan-

keistimewaan yang bisa membedakan dirinya dari

para pesaing (Wijaya 2008). Dalam pengertian prinsip

dasar dari strategi diferensiasi yaitu menggunakan

diferensiasi (diferentiation) untuk melayani pasar

tertentu dengan lebih baik dari pada pesaingnya. Untuk

itu perlu dipilih strategi yang tepat dalam menciptakan

posisi yang aman dalam mengatasi kekuatan

persaingan, meskipun dengan cara yang berbeda.

Berdasar beberapa pendapat tentang diferensiasi

diperoleh gambaran bahwa diferensiasi merupakan

suatu kegiatan merancang serangkaian keunikan agar

dapat membedakan penawaran produk lembaga dengan

pesaingnya melalui upaya memberikan unique benefit

dan nilai tambah bagi pelanggan sehingga lembaga

memperoleh keunggulan bersaing. Keunikan suatu

lembaga merupakan nilai jual pokok yang menonjolkan

kekuatan lembaga sehingga membentuk persepsi

kualitas yang lebih dibanding pesaing.

Dalam penelitian Dini Suci Ramadhani dan Dr.

Ratni Prima Lita, S.E., M.M. yang berjudul Pengaruh

Strategi Diferensiasi Terhadap Keunggulan Bersaing

(Studi Kasus Pada Konsumen Damarindo Digital

Printing di Padang) dijelaskan bahwa diferensiasi

berarti produk atau jasa memiliki tidak saja

keberbedaan dengan produk atau jasa yang sudah ada,

melainkan juga merupakan titik keunggulan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

38

dibandingkan yang lainnya itu. Tetapi, diferensiasi

tidak berarti asal berbeda, sehingga kalau sudah

berbeda berarti pasti memiliki titik keunggulan yang

dimaksud (Catur Sugiyanto 2007). Esensi dari strategi

diferensiasi adalah lembaga yang dapat memberikan

perbedaan lebih unik dari pada pesaing, sehingga

dengan perbedaan itu konsumen memiliki nilai yang

lebih tinggi. Sehingga dengan menerapankan strategi

diferensiasi, lembaga akan dapat memperoleh

keunggulan diferensiasi lembaga.

Hal ini sesuai dengan pendapat Ferdinand (2003

dalam penelitian Dwi Lestari 2005) yang berjudul

Analisis Strategi Diferensiasi Yang Mempengaruhi

Keunggulan Bersaing Dan Pengaruhnya Terhadap

Kinerja Pemasaran yang menyatakan bahwa

keunggulan diferensiasi adalah bawaan suatu

perusahaan dapat digambarkan sebagai posisi unik

yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. hal ini

juga berlaku bagi para pesaing. Keunggulan diferensiasi

dapat dicapai melalui pemanfaatan berbagai sumber

daya yang dimiliki perusahaan dalam memberikan.

Adapun menurut Kartajaya (2001:137 dalam

Nugroheni 2014), bahwa rumusan diferensiasi

berdasarkan 3 dimensi diferensiasi, diantaranya :

1. Konten (content)

Dimensi diferensiasi yang menunjuk pada

pertanyaan value apa yang perusahaan tawarkan

kepada konsumen? Hal ini merupakan bagian

tangible dari diferensiasi. Content differentiation

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

39

sebagai penawaran utama dari produk dan

perusahaan kepada pelanggan.

2. Konteks (context)

Merupakan dimensi yang menunjuk pada (how to

offer) bagaimana cara perusahaan menawarkan

value kepada pelanggan? Dimana perusahaan

membedakan diri dari pesaing berdasarkan pada

cara menawarkan value ke pelanggan.

3. Infrastruktur (infrastructure)

Faktor pemungkin (enable) terealisasikannya

diferensiasi konten, menunjukan pada perbeban

terhadap pesaing berdasarkan kemampuan

teknologi (technology) kapabilitas SDM (people) dan

kepemilikkan fasilitas (facility) untuk mendukung

menciptakan diferensiasi konten dan konteks

diatas.

Diferensiasi merupakan upaya menciptakan

pembedaan baik dari sisi konten, kontek maupun

infrastruktur dan diferensiasi dibentuk tidak hanya

berbeda tetapi harus memiliki diferensiasi yang kokoh

dalam jangka panjang. Menurut Kartajaya (2004:148),

terdapat tiga kriteria sebagai acuan penentuan

diferensiasi, yaitu :

1. Menciptakan excellent value

Sebuah diferensiasi harus mampu menciptakan

excellent value kepada pelanggan yang ada sehingga

perbedaan tersebut memiliki makna yang lebih di

mata pelanggan.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

40

2. Keunggulan bersaing

Strategi diferensiasi perusahaan/lembaga harus

merupakan keunggulan dibandingkan para

pesaingnya. Sebuah diferensiasi akan kokoh jika

mencerminkan perbedaan dengan pesaing dan

perbedaan tersebut mencerminkan keunggulan dari

penawaran perusahaan.

3. Memiliki keunikan

Agar diferensiasi kokoh dan sustainable, maka

harus memiliki uniqueness sehingga tidak mudah

untuk ditiru oleh pesaing. Untuk tidak mudah

ditiru maka seperti yang dikemukakan Michael

Porter maka diferensiasi harus tersusun atas

sekumpulan sistem aktivitas (activity system) yang

saling terkait di mana antar aktivitas-aktivitas

tersebut saling menunjang secara konstruktif

dengan lainnya.

Berdasar beberapa pendapat tentang diferensiasi

diperoleh gambaran bahwa diferensiasi merupakan

suatu kegiatan merancang serangkaian keunikan agar

dapat membedakan penawaran produk lembaga dengan

pesaingnya melalui upaya memberikan unique benefit

dan nilai tambah bagi pelanggan sehingga lembaga

memperoleh keunggulan bersaing. Keunikan suatu

lembaga merupakan nilai jual pokok yang menonjolkan

kekuatan lembaga sehingga membentuk persepsi

kualitas yang lebih dibanding pesaing.

Dari paparan itu SD Negeri 1 Gambasan telah

memiliki keunggulan bersaing yang dapat ditawarkan

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

41

yaitu keunggulan dalam peraihan UN sedang keunikan

yang dimiliki strategi kelompok belajar siswa kelas enam

yang terbimbing oleh guru kelas. Namun hal itu dirasa

belum cukup untuk menarik minat calon peserta didik

baru maka perlu mengkaji ulang diferensiasi sekolah

yang tepat agar membuat sekolahnya terus unggul

dalam bersaing. Dengan mendapat kepercayaan,

kesetiaan pelanggan, serta mendapatkan hasil yang

lebih dari biaya diferensiasi yang dikeluarkan serta

dapat mencegah para pesaing mengembangkan cara

untuk meniru hal unik yang diterapkan (David 2008).

2.3.3 Fokus

Strategi generik yang ketiga adalah fokus. Strategi

fokus merupakan strategi yang tepat untuk

mengahasilkan laba diatas rata-rata dalam suatu

industri karena strategi ini menciptakan posisi yang

aman untuk mengatasi kekuatan persaingan,

meskipun dengan cara yang berbeda dari strategi

keunggulan biaya (M. Porter 2007:74). Strategi fokus

dalam suatu perusahaan atau lembaga dapat

mengomtimumkan strateginya untuk segmen target

yang dipilih, lembaga fokus berupaya mencapai

keunggulan bersaing dalam segmen targetnya walaupun

perusahaan ini tidak memiliki keunggulan bersaing

secara menyeluruh.

Dalam penelitian Suyanto (2009) yang berjudul

Strategi Bisnis dari Michael E. Porter, bahwa strategi

fokus merupakan strategi unit bisnis yang

memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

42

yang sempit dari pada mengejar pasar yang lebih besar.

Strategi fokus sebaiknya dapat diterapkan untuk

memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan

segmentasi dan target pasar yang diharapkan. Dengan

strategi ini pula lembaga dapat memusatkan produknya

untuk melayani sebagian kecil segmen pasar dan tidak

melayani pasar secara luas.

Strategi generik fokus digunakan untuk

membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen

pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan

untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya

relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya

untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.

Dalam pelaksanaannya terutama pada lembaga

pendidikan kategori berkembang, strategi fokus

diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi

generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi

pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa

digunakan oleh pemasok niche market (segmen

khusus/khas dalam suatu pasar tertentu yang disebut

pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan

suatu produk jasa khusus.

2.4 Rencana Strategis

Penyusunan rencana strategis merupakan tahap

awal untuk menentukan peluang yang akan diterapkan

pada strategi yang akan derencanakan. Menurut James

& Edward (dalam Umar 2002), rencana strategis

merupakan rencana yang dilakukan oleh para manajer

puncak dan menengah untuk mencapai tujuan

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

43

organisasi yang lebih luas. Oleh karenanya kepala

sekolah sebagai seorang manajer dalam penerapannya

di sekolah perlu membuat suatu rencana strategis yang

dikoordinasi dengan guru-guru untuk dijalankan

bersama.

Renstra merupakan rencana-rencana yang

berlaku bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran

umum organisasi tersebut, dan berusaha menempatkan

organisasi dan berusaha menempatkan organisasi

tersebut dalam lingkungannya (Robbins & Coulter

2009). Dengan maksud agar rencana strategis sekolah

yang dibuat dapat menempatkan sekolah sesuai posisi

di lingkungannya. Selain itu rencana strategis dapat

membantu memberikan arahan yang tepat mengenai

bagaimana cara memanfaatkan berbagai alat bantu

perencanaan. Hal ini ini sesuai dengan pendapat Anglin

(2003) bahwa rencana strategis yaitu suatu proses

membantu organisasi menjadi lebih produktif dan

mempunyai arah yang jelas bagi perjalanan bagi sebuah

organisasi pada mas depan dengan menggunakan

berbagai macam alat perncanaan seperti

konstituen/pihak, dokumen yang ada, program internal

organisasi atau perangkat keras.

Renstra dapat sebagai suatu cara dalam

mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-

sumber yang ada supaya lebih afisien dan efektif,

dengan menentukan tujuan apa yang akan dicapai atau

yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh

siapa (Tjokroamidjojo 2000). Dalam arti tujuan sebaik-

baiknya/maximum output dapat dicapai dengan cara

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

44

membuat rencana strategis yang tepat dengan sumber

yang diperoleh secara efektif dan efisien.

Rencana strategi merupakan suatu rencana

organisasi yang berkenaan dengan bagaimana

organisasi itu menyelaraskan kekuatan dan kelemahan

internalnya dengan peluang dan ancaman eksternal

untuk mempertahankan keunggulan kompetitif (Dessler

2008).

Berdasar dari beberapa pendapat mengenai

rencana strategis secara garis besar bahwa renstra

dimaksudkan untuk mengembangkan manajemen

strategis dalam mencapai tujuan program sekolah.

Suatu proses rencana manajemen strategis difungsikan

dalam menganalisis lingkungan strategis baik yang

langsung maupun tidak terhadap pelaksanaan tugas

pokok.

Tahapan Rencana Strategis menurut Jhon M.

Bryson (2004) terdapat delapan tahapan menyusun

rencana strategi, yaitu: (1) Memprakarsai dan

menyepakati proses perencanaan, (2) Memperjelas

makna organisasi, (3) menciptakan visi organisasi yang

efektif bagi masa depan, (4) memperjelas misi dan nilai-

nilai organisasi, (5) menilai lingkungan eksternal;

peluang dan tantangan, (6) menilai lingkungan internal;

kekuatan dan kelemahan, (7) mengidentifikasi isu

strategis yang dihadapi organisasi, (8) merumuskan

strategi untuk mengelola isu.

SDN 1 Gambasan terkait program strategis

pengembangan sekolah sudah banyak yang

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

45

direalisasikan namun secara manajemen belum dibuat

rencana strategis program pengembangan secara

sistematis dan baru dimiliki RKS tahunan. Untuk itu

peneliti dengan pertimbangan pihak sekolah menyusun

draft renstra bidang kesiswaan dengan sistematika

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Dasar Hukum

D. Sitematika

BAB II Profil Sekolah

A. Deskripsi Sekolah

B. Visi, Misi, dan Tujuan

C. Kesiswaan

D. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

E. Sarana dan Prasarana

F. Prestasi

BAB III Analisis Lingkungan dan Program Strategis

A. Isu-isu Strategi Sekolah

B. Analisis Lingkungan

C. Analisis Pendidikan Saat ini

D. Analisis Kondisi 4 Tahun ke Depan

E. Penetapan Program-program Strategis

F. Penetapan Program-program dalam Mengatasi

Akar Masalah

G. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan

BAB IV Implementasi Rencana Strategis

A. Sistem Prosedur Pelaksanaan Rencana Strategis

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

46

B. Koordinasi Pelaksanaan Rencana Strategis

C. Monitoring Dan Evaluasi

BAB V Penutup

2.5 Diagram Tulang Ikan (Fishbone

Diagrams)

Fishbone Diagrams (Diagram Tulang Ikan)

merupakan konsep analisis sebab akibat yang

dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa dari Jepang

untuk mendeskripsikan permasalahan dan

penyebabnya dalam bentuk menyerupai kerangka

tulang ikan.

Menurut Scarvada (2004), konsep dasar dari

diagram fishbone (Ishikawa) adalah permasalahan

mendasar diletakkan pada bagian kanan dari diagram

atau pada bagian kepala dari kerangka tulang ikannya.

Diagram tulang ikan dapat dipergunakan untuk :

1. Membantu memfokuskan dalam

mengidentifikasi penyebab masalah dari

suatu masalah.

2. Membantu membangkitkan ide-ide untuk

solusi suatu masalah.

3. Membantu dalam pencarian fakta lebih

lanjut.

4. Mengidentifikasi tindakan untuk

menciptakan hasil yang diinginkan.

5. Membuat issue yang berkembang.

6. Menghasilkan ide baru.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

47

FISHBONE DIAGRAM

Cause Effect

Gambar 2.1 Sebab Akibat Fishbone (Ishikawa)

Langkah-Langkah Pembuatan Diagram Tulang

Ikan (Fishbone Diagrams) sebagai berikut:

1. Menyepakati permasalahan utama yang terjadi dan

diungkapkan bahwa masalah tersebut merupakan

suatu pernyataan masalah (problem statement).

Masalah merupakan perbedaan antara kondisi

yang ada dengan kondisi yang diinginkan menurut

W. Pounds (dalam Robbins dan Coulter, 2012),

pada langkah awal ini, harus dilakukan

kesepakatan terhadap sebuah pernyataan masalah

(problem statement). Pernyataan masalah yang

dimaksud diinterpretasilan sebagai effect atau

akibat secara visual dalam fishbone seperti kepala

ikan. Selanjutnya menuliskan problem statement

disebelah kanan diagram dan menggambar sebuah

tempat (kotak/lingkaran) yang mengelilingi tulisan

pernyataan masalah tersebut dan membuat panah

horizontal panjang menuju ke arah

kotak/lingkaran.

2. Mengidentifikasi kategori penyebab masalah yang

mungkin.

Kategori 1

Kategori 3

Kategori 2

Ma

teri

als

(sa

rpr

as)

Kategori 4

Problem

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

48

Identifikasi penyebab dilakukan dengan metode

brainstorming. Menurut Wibisono (2006 dalam FP

Sitepu 2011), penyebab permasalahan diagram

Ishikawa (Ishikawa's diagram) dapat

dikelompokkan dalam empat kategori (sudah

dimodifikasi) yaitu:

1) Place (tempat/lingkungan)

2) Materials (sarpras)

3) People (staff/guru)

4) Polices (kebijakan/aturan)

3. Menemukan sebab potensial

Sebab-sebab ditulis dengan garis horizontal

sehingga banyak tulang kecil keluar dari garis

diagonal.

4. Mengkaji kembali kategori sebab utama

Setelah menemukan penyebab potensial dari setiap

penyebab yang mungkin, kemudian dikaji kembali

urutan penyebab hingga ditemukan akar

penyebabnya.

5. Mencapai kesepakatan

1) Setelah proses interpretasi dengan melihat

penyebab yang muncul secara berulang,

didapatkan kesepakatan melalui konsensus

tentang penyebab yang paling mungkin dan

tanyakan, “Mengapa ini sebabnya?”.

2) Pertanyaan “Mengapa” akan dapat membantu

sampai pokok permasalahan teridentifikasi.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

49

3) Tanyakan “Mengapa” berulang kali (5 W)

sampai pertanyaan tidak bisa terjawab lagi

sehingga pada akhirnya dapat dilakukan

pemilihan penyebab yang paling penting dan

dapat diatasi.

2.6 Penelitian yang Relevan

Dari beberapa penelitian strategi bersaing telah

dilakukan baik dalam dunia pendidikan maupun dunia

bisnis. Satu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh

Aep Saepudin dan Ai Marlina (2013) dengan berjudul

The Effects Of Institution Service Quality On Student

Satisfaction Of SMPN 3 Cibadak, Sukabumi, dengan

tujuan peningkatan kualitas layanan lembaga dalam

layanan penggunaan produk sekolah untuk memenuhi

kebutuhan atau kepuasan pelanggan. Analisis

menunjukkan bahwa kualitas pelayanan SMPN 3

Cibadak, Sukabumi secara bersamaan memberikan

pengaruh signifikan terhadap kepuasan siswa dan

menarik minat calon siswa terhadap sekolah tersebut.

Penelitian lain dilakukan oleh Simeon Ozuombab,

Obinwa Christian (2014) dengan judul Strategies for

Improving Quality of Education in Nigeria through the

Use of Community Informatics Social E-Learning Network

Nicholas A. Esenea, ini menyajikan Komunitas

Informatika Sosial E-learning Jaringan (CISEN) strategi

yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat

untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan yang

dihadapi pendidikan di berbagai komunitas di seluruh

Nigeria. Strategi fokus CISEN pada membawa bersama-

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

50

sama para pemangku kepentingan di setiap komunitas

lokal untuk menciptakan kesadaran, mengidentifikasi

isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan,

mengembangkan program pendidikan yang sesuai yang

akan membahas isu yang diangkat dan meningkatkan

kualitas pendidikan di masyarakat setempat sehingga

menumbuhkan minat komunitas local terhadap

lembaga.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Jubelina

dengan judul Strategi Bersaing Sekolah Kristen Lentera

Ambarawa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan

strategi bersaing yang tepat untuk diterapkan di

sekolah tersebut agar dapat bertahan dalam

menghadapi sekolah lain sebagai pesaingnya. Hasil

analisis penelitian mengindikasikan bahwa sekolah

tersebut hanya menerapkan strategi generic diferensiasi

sesuai dengan kondisi lembaga namun tidak

menjalankan strategi biaya maupun strategi focus

dalam menarik minat masyarakat ataupun dalam

menghadapi persaingan dengan sekolah lain.

Penelitian lain yang senada juga dilakukan oleh

Taylor & Francis (2015) dengan judul School-to-school

cooperation as a strategy for improving student outcomes

in challenging contexts, dengan menunjukkan hasil

bahwa sekolah berpotensi menjanjikan upaya

kolaboratif di mana sekolah bekerja sama untuk

kepentingan semua siswanya. Fokusnya adalah pada

sekolah-sekolah yang terletak jauh dari kota dan

daerah pinggiran kota agar yang paling diuntungkan

dari lingkungan masyarakat tersebut. Ini adalah

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

51

sekolah di mana pendapatan dan pekerjaan tingkat

orangtua masih menengah ke bawah.

Peneliti senada juga dilakukan oleh Nevi Olivia

Noya (2013) yang berjudul Strategi Bersaing Sekolah

Menengah Atas Kristen 1 Salatiga yang bertujuan

mendeskripsikan strategi bersaing yang diterapkan di

SMA Kresten 1 Salatiga. Penelitian ini dengan

menggunakan tiga pendekatan strategi generik yaitu

strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan

strategi fokus. Hasil penelitian menunjukan bahwa

SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan stategi keunggulan

biaya dan diferensiasi untuk menghadapi persaingan

antar lembaga pendidikan. Memang strategi yang

dilakukan dengan menentukan biaya pendidikan yang

lebih murah dibandingkan dengan sekolah-sekolah

swasta yang ada di Salatiga dan memberikan pelayanan

yang baik dengan menerepkan berbagai program yang

berbeda dari sekolah yang ada di Salatiga dengan

menerapkan strategi deferensiasi dan strategi

keunggulan biaya untuk dapat bersaing dengan

sekolah yang lain, namun tidak menjalankan strategi

fokus agar menarik minat dan memberi kesempatan

kepada masyarakat tanpa ada batas bagi kelompok

tertentu.

Dari penelitian sebelumnya di atas peneliti

berpendapat bahwa dalam suatu usaha perlu

ditentukan rencana strategi keunggulan yang matang

dengan mengembangkan sistem pemasaran yang sesuai

dengan kondisi dan kemampuan lembaga agar produk

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak

52

yang dikembangkan dapat diterima pangsa pasar

sesuai keinginan pelanggan.

2.7 Kerangka Berpikir

Dari analisis awal dari jumlah penerimaan siswa

baru di SDN 1 Gambasan untuk lima tahun terakhir

tidak mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan

adanya dugaan bahwa masyarakat cenderung memilih

sekolah yang lain dengan berbagai alasan. Mengingat

ditinjau dari kondisi ekonomi termasuk berpenghasilan

menengah ke bawah karena sebagian besar bermata

pencaharian sebagai petani dan ditinjau dari sudut

sosial budaya cenderung agamis. Maka berdasar

kenyataan tersebut perlu diterapkan strategi bersaing

yang tepat sesuai dengan kondisi sekolah agar

memperoleh calon peserta didik minimal 20 siswa

dalam satu rombelnya. Berbagai strategi dapat

dilakukan oleh lembaga diantaranya strategi

keunggulan biaya, strategi diferensiasi maupun strategi

fokus. Adapun langkah penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.2 Langkah Penelitian

Validasi

Pakar Draft

Produk

Meru

mus

kan

masa

lah

Pengum

pulan

Data dan

Analisis

Data

Menyu

sun

Draff

Merevisi

Desain

Produk/

Hasil Produk