33
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KOMUNIKASI PEMASARAN 2.1.1 Pegertian Dasar Komunikasi Secara umum komunikasi berasal dari bahasa Inggris “Communication” dan dari bahasa latin “communicatio” yang bersumber dari kata “communis” memiliki arti “membangun kebersamaan dan keharmonisan antara 2 (dua) orang atau lebih, banyak pendapat dan konsep tentang komunikasi yang di kemukakan oleh para ahli komunikasi. Harorl D. Lasswell mengemukakan bahwa pada dasarnya komunikasi merupakan proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat atau hasil apa , “Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?” (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Dedy Mulyana). Adapun model komunikasi Lasswell dikelompokkan ke dalam bentuk model komunikasi linear. Dalam model komunikasi linear, komunikasi dipandang sebagai proses yang berjalan secara satu arah atau one way communication dimana pengirim pesan atau sender adalah satu-satunya elemen komunikasi yang mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan digambarkan tidak memberikan umpan balik atau tanggapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KOMUNIKASI PEMASARAN 2.1.1

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KOMUNIKASI PEMASARAN

2.1.1 Pegertian Dasar Komunikasi

Secara umum komunikasi berasal dari bahasa Inggris

“Communication” dan dari bahasa latin “communicatio” yang bersumber dari

kata “communis” memiliki arti “membangun kebersamaan dan keharmonisan

antara 2 (dua) orang atau lebih, banyak pendapat dan konsep tentang

komunikasi yang di kemukakan oleh para ahli komunikasi.

Harorl D. Lasswell mengemukakan bahwa pada dasarnya komunikasi

merupakan proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran

apa, kepada siapa dan dengan akibat atau hasil apa, “Who? Says what? In

which channel? To whom? With what effect?” (Ilmu Komunikasi Suatu

Pengantar Dedy Mulyana).

Adapun model komunikasi Lasswell dikelompokkan ke dalam bentuk

model komunikasi linear. Dalam model komunikasi linear, komunikasi

dipandang sebagai proses yang berjalan secara satu arah atau one way

communication dimana pengirim pesan atau sender adalah satu-satunya

elemen komunikasi yang mengirimkan pesan kepada penerima pesan.

Penerima pesan digambarkan tidak memberikan umpan balik atau tanggapan

14

terhadap pesan yang dikirimkan. Sinyal pesan di-encode dan dikirimkan

melalui media. Umumnya, model komunikasi linear diterapkan dalam konteks

komunikasi massa seperti televisi, radio, dan lain-lain - (The Structure and

Function of Comunication in Society (1948).

Ada 5 (lima) unsur komunikasi pemasaran menurut Lasswell (1960):

1. Who? (siapa/sumber).

Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai

kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa

seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai

komunikator.

2. Says What? (pesan).

Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima

(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan

seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai,

gagasan. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk

menyampaikan makna, dan bentuk/ organisasi pesan.

3. In Which Channel? (saluran/media).

Wahana/ alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator

(sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap

muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/ elektronik dll).

4. To Whom? (untuk siapa/penerima).

15

Orang/ kelompok/ organisasi/ suatu negara yang menerima pesan

dari sumber. Disebut tujuan (destination)/ pendengar (listener)/ khalayak

(audience)/ komunikan/ penafsir/ penyandi balik (decoder).

5. With What Effect? (dampak/efek).

Dampak/ efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah

menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya

pengetahuan, dll.

Dapat disimpulkan pengertian komunikasi menurut Lasswell,

bahwa komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan

(penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu

baik secara langsung/ tidak langsung dengan maksud memberikan

dampak/ effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan

komunikator dengan memenuhi 5 unsur yaitu; who, says what, in which

channel, to whom, with what effect.

2.1.2 Pengertian Pemasaran

Secara umum pemasaran adalah suatu kegiatan menyeluruh,

terpadu, dan terencana, yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau

institusi dalam melakukan usaha agar mampu mengakomodir permintaan

pasar dengan cara menciptakan produk, menentukan harga,

mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran yang

bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum.

16

Secara sederhana, definisi pemasaran lebih diidentikan dengan

proses pengenalan produk atau servis kepada konsumen yang potensial.

Aspek-aspek untuk pemasaran ini meliputi periklanan, public relation,

promosi dan penjualan. Dalam perusahaan, tujuan utama pemasaran

adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan membuat strategi

penjualan. Di perusahaan atau bisnis, marketing executives harus mampu

melihat banyak aspek dalam beriklan, termasuk juga memprediksi lifespan

sebuah produk.

Sedangkan menurut para ahli Ada beberapa definisi mengenai

pemasaran diantaranya adalah :

a. Philip Kotler, (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang

diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses

pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu

proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat

penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang

lain.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan

mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan

dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

17

d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang

dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

Sedangkan konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan,

keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran,

transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat

membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan

adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu.

Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap

kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan

adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan

kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah

kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan meliputi

pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan

terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk

mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat

tercapai.

18

2.1.3 Pengertian Dasar Komunikasi Pemasaran

“Komunikasi Pemasaran atau Marketing Komunikasi merupakan

pesan-pesan yang berkaitan dengan hubungan pembeli dan penjua.

Komunikasi pemasaran merupakan sebuah istilah yang lebih luas

dibandingkan dengan strategi promosi, karena ia mencakup kata-kata yang

disampaikan secara lisan dan bentuk-bentuk lain koomunikasi yang tidak

sistematik. Tetapi sebuah strategi promosional yang terncana, jelas

merupakan bagian paling penting dari komunikasi- komunikasi pemasaran

(Winaedi. 1989-297)..

“Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,

ide dan gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling

mempengaruhi satu sama lain. Melalui komunikasi dalam dunia usaha,

perusahaan berusaha memahami pelanggan untuk dapat memenuhi

kebutuhan pelangan dan memberikannya pelayanan terbaik pada

pelanggan.

“Inilah yang kemudian dikenal dengan komunikasi pemasaran,

dimana komunikasi pemasaran erat kaitannya dengan pesan atau informasi

yang ingin disampaikan kepada pelanggan melalui aktivitas promosi yang

perusahaan lakukan lewat berbagai saluran komunikasi, yang

kombinasinya dikenal sebagai bauran promosi (Hermawan Agus 2012).

“Marketing Communication/ Komunikasi pemasaran adalah sarana

dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan

19

mengingatkan konsumene secara langsung maupun tidak langsung tentang

produk dan merk yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan

perusahaan dan produknya serta merupakan sarana dimana perusahaan

dapt membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Philip

Kotler dan Kevin Lane Keller (2009) mengatrikan komunikasi pemasaran

sebagai sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan,

mempengaruhi dan mengingatkan konsumen secara lngsung tentang

produk dan merek yang akan dijual.

Pada intinya komunikasi pemasaran mempresentasikan suara

perusahaan dan merknya serta sebagai sarana dimana antara perusahaan

dan konsumen dapat berdialog secara langsung dan membangun hubungan

yang baik dengan konsumen.

2.1.4 Macam-macam Program Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran memiliki peranan yang sangat penting bagi

perusahaan dalam meningkatkan penjualan produknya. Komunikasi

pemasaran merupakan sarana bagi perusahaan untuk menginformasikan,

membujukm serta mengingatkan konsumen tentang produk dan merek

yang mereka jual, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perusahaan akan melakukan bauran komunikasi pemasaran (marketing

communication mix) untuk dapat mendorong efektifitas dan efisiensi

komunikasi pemasaran. Menurut Kotler dan Keller, bauran komunikasi

20

pemasaran merupakan penggabungan dari beberapa model komunikasi

pemasaran.

Berikut model komunikasi pemasaran dalam bauran komunikasi

pemasaran:

1. Iklan

Iklan merupakan bentuk komunikasi non personal untuk

menyampaikan informasi mengenai produk/ jasa tertentu,

sesuai dengan keinginan pembuat iklan. Dalam hal ini,

perusahaan/ individu pembuat iklan harus membayar kepada

media yang menyebarluaskan iklan tersebut. Tujuan iklan

adalah mempengaruhi public agar membeli produk/ jasa

tersebut. Iklan juga dapat membangun citra jangka panjang dan

memicu penjualan dengan cepat.

2. Promosi Penjualan

Digunakan untuk menarik respon pembeli dengan lebih

cepat dan kuat, dan mendorong pencobaan atau pembelian

produk/ jasa. Inti dalam promosi penjualan adalah

penyampaian manfaat atau alasan mengapa produk/jasa

tersebut harus di beli oleh calon pembeli.

3. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung dilakukan dengan berkomunikasi

secara langsung dengan konsumen yang ditargetkan.

Tujuannya untuk meghasilkan respon/ transaksi langsung dari

21

calon pembeli. Respon yang dihasilkan bisa berupa inquiry,

pembelian produk/ jasa, atau dukungan.

Pemasaran langsung memiliki 3 kelebihan, yaitu pesan

disiapkan dengan sangat cepat dan dapat disesuaikan untuk

menarik calon pembeli yang dibidik. Pesan juga dapat diubah

segera berdasarkan respon individu. Dalam hal ini, individu

pelaku pemasaran terikat dengan perusahaan.

4. Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat sebaiknya dilakukan perusahaan

untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan, serta

produk/ jasanya.

5. Publisitas

Publisitas merupakan penempatan informasi baik berupa

tulisan, gambar, atau video tentang produk/ jasa/ perushaan

tertentu oleh media massa , yang didapatkan perusaahaan

secara gratis. Namun isi berita/ informasi yang disebarluaskan

tidak dapat dikontrol oleh perusahaaan, sehingga akibatnya bisa

baik atau buruk bagi citra perusahaan.

6. Event Sponsorship

Secara umum even sponsorhip berupa penyediaan sumber

daya (orang, uang, peralatan, dll) dari suatu perusahaan/

individu/ organisasi untuk mendapatkan suatu manfaat. Dalam

even sponsorship biasanya yang disajikan hanya nama merek/

22

perusahaan. Akibatnya komunikasi yang terjadi relative pasif –

terbatas.

7. Personal Selling

Dalam penjualan personal, perusahaan melakukan

penjualan secara langsung (tatap muka) ke calon pembeli.

Tujuannya untuk memperkenalkan produk dan membentuk

pemahanan mengenai produk/ jasa tersebut kepada calon

pembeli, sehingga membuat mereka tertarik untuk mencoba

dan akhirnya membeli.

Penjualan personal dilakukan secara lisan, dan

memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara penjual

dan calon pembeli. Dengan begitu, penjual dapat langsung

mengetahui tanggapan dari calon pembeli.

8. Penjualan dari mulut ke mulut

Komunikasi dari mulut ke mulut dinilai sangat efektif

dalam memperlancar pemasaran. Komunikasi ini bisa berupa

pemberian rekomendasi, baik secara lisan, tulisan, atau

elektronik, dari individu atau kelompok tertentu kepada indidu

atau kelompok yang lain secara personal. Dalam hal ini, pelaku

komunikasi pemasaran tidak memiliki ikatan dengan

perusahaan yang memproduksi produk/ jasa.

23

9. Viral Marketing

Viral marketing merupakan strategi penyebaran pesan

elektronik yang berisi informasi tentang produk tertentu secara

luas dan terus berkembang. Pemasaran model ini berkembang

melalui jaringan internet, yang memungkinkan terjadinya

duplikasi yang tak terbatas. Fungi viral marketing yaitu

meningkatkan traffic: membuat pengunjung merasa penasaran

dan ingin berkunjung; dan meningkatkan penjualan: dengan

meningkatnya jumlah traffic, tentu semakin banyak pula calon

pembeli yang kemudian membeli.

2.1.5 Alat- alat Komunikasi Pemasaran (Communication Tools)

“Kaitannya dengan Komunikasi pemasaran terdapat alat untuk

promosi (Communication Tools) dalam menyampaikan pesan-pesan

tertentu dan mendorong seseorang menyukai produk yang terdiri dari

advertising, sales promosi, public relation, personal selling dan direct

marketing (pemasaran langsung), (Hughes dan Fill, 2005: 33)”.

“Four As (The American Association Of Advertising Agency)

menyatan bahwa IMC merupakan konsep perencanaan komunikasi

pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif yang

mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi, misalnya

iklan, sales promosi, direct marketing, public relation, personal selling dan

memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi dan dampak

24

komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan (Sulaksana,

2007:30). Sedangkan menurut Chris fill terdapat marketing

communikation tools yang digunakan dalam berbagai kombinasi dan

fungsi yang berbeda untuk berkomunikasi dengan target audiens atau

publik”.

Berikut ini marketing communication tools menurut Kothler

(2006:536).

1. Advertising- Setiap bentuk Presentasi non personal yang dibayar dan

promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang tridentifikasi. Contoh:

iklan cetak dan broadcast kemasan.

2. Sales Promotion- Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong

uji coba pembelian produk atau jasa. Contoh: Kontes, Game dan

Undian.

3. Personal Selling- Interaki dengan satu atau lebih dari calon pembeli

bertujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan

pesanan.

4. Public Relations- Berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan atau melindungi citra perusahaan dan produk

individualnya.

5. Direcrt Marketing- Penggunaan mail, telepon, fax, email dan atau

internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan dan atau

meminta respon atau dialog dari pelanggan tertentu dan prospek.

Misal: laporan tahunan, pameran dan penjualan

25

2.2 PARIWISATA

2.2.1. Pengertian Parwisata

Istilah Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari

dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali,

berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian yang

dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris (Oka. A

Yoeti, 1982: 103).

Menurut Gamal Suwantoro (1997:3) istilah pariwisata

berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu

perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya

karena suatu alasan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan

upah.

Menurut Institut of Tourism in Britain (1976) dalam Kusumayadi

dan Endar Sugiarto (2000: 5), mendefinisikan pariwisata sebagai

kunjungan orang-orang untuk sementara dalam jangka pendek ke tempat-

tempat tujuan di luar tempat tinggal dan tempat bekerja sehari-hari, serta

kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempattempat tujuan tersebut.

Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara

sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang

dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-

orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang

beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia

memperoleh pekerjaan tetap. (Oka A.Yoeti (1996:112).

26

Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman

sekarang yang pada umumnya didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan

pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan oleh

bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia

sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta

penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan. (Hunziger dan krapf).

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendorong

pertumbuhan ekonomi suatu negara (Mudrikah, 2014), terlebih bagi

negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang

luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar, banyaknya keindahan

alam, aneka warisan sejarah budaya, dan kehidupan masyarakat.

Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu penunjang perekonomian

yang memiliki prospek yang cerah (Rahman, 2009).

2.2.2 Jenis- Jenis pariwisata

Menurut Spillane (1991: 28-31), jenis pariwisata dibagi menjadi

enam yaitu:

a. Pariwisata- untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism) Bentuk

pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat

tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru, untuk

memenuhi kehendak ingin tahunya, untuk mengendorkan ketegangan

sarafnya, untuk melihat sesuatu yang, untuk menikmati keindahan alam,

dan lain-lain.

27

b. Pariwisata- untuk rekreasi Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang

yang menghendakai pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat

untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin

menyegarkan dan kelelahannya.

c. Pariwisata- untuk kebudayaan (Cultur Tourism) Jenis ini ditandai oleh

adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat

pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat-istiadat, cara hidup rakyat,

dan lain-lain.

d. Pariwisata- untuk olah raga (Sport Tourism), dibagi menjadi:

1. Big sport events, yaitu peristiwa-peristiwa olah raga besar seperti

olimpiade game, kejuaraan tinju dunia, dan lain-lain.

2. Sporting tourism of the practitioners, yaitu pariwisata olah raga bagi

mereka yang ingin berlatih dan mempratikan sendiri, seperti

pendakian gunung, rafting, berburu, dan lain-lain.

e. Pariwisata- untuk urusan usaha dagang (Business Tourism) Jenis

pariwisata ini seperti industri pariwisata, tetapi juga mencakup semua

kunjungan ke pameran, kunjungan ke instalasi teknis yang bahkan menarik

orang-orang luar profesi ini.

f. Pariwisata- untuk berkonvensi (Convention Tourism) Peranan jenis wisata

ini makin lama makin penting. Konfensi dan pertemuan bentuk ini sering

dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan peserta yang biasanya tinggal di

beberapa kota atau negara penyelenggara.

28

2.2.3. Potensi Wisata Indonesia

Di Indonesia sendiri sektor pariwisata sebagai penunjang

perekonomian yang memiliki prospek yang cerah. (Rahman,2009).

Tersebar dari sabang sampai meraoke, indonesia sebagai negara maritim

tentunya memiliki jutaan objek pariwisata alam. Selain itu sejarah

indonesia menuju kemerdekaan akan dicatat oleh sejarah menjadi kelebihan

tersendiri, baik dari peninggalan sejarah maupun akulturasi budayanya

sebagai bangsa yang majemuk. Hal itu menjadi daya tarik untuk touris

berkunjung ke indonesia sebagai tujuan destinasi utama.

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di

Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal

penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak

kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2016, jumlah wisatawan

mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau

tumbuh sebesar 10,79% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam

pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis,

17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai

terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga

merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di

dunia. Pantai-pantai di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung

Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan

contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu

29

didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah

dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah

yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut.

Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta,

Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di

Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah

ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar situs warisan dunia.

Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam daftar

representatif budaya tak benda warisan manusia yaitu wayang, keris, batik

dan angklung.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang

paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali sekitar lebih dari 3,7

juta disusul, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa

Barat, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan,

Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia

untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan

Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak

yang da tang ke Indonesia dari wilayah ASEAN.

Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan

Tiongkok berada di urutan pertama disusul Jepang, Korea Selatan, Taiwan

dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari

negara Britania Raya disusul oleh Belanda, Jerman dan Perancis.

30

(Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Diakses pada 27 Juni

2011)

2.2.4. Pariwisata Jawa Timur

Bicara wisata indonesia, tentunya tidak lepas dari Provinsi jawa

timur yang merupakan salahsatu provinsi di Indonesia yang memiliki

banyak potensi sumberdaya alam yang terbagi menjadi 29 kabupaten dan 9

kota. Berkunjung ke jawa timur tidak lengkap perjalanan wisatawan kalau

belum ke Bromo dan kawah ijen banyuwangi dan masih banyak wisata

bahari lainnya.

Jawa Timur menempati urutan nomor dua sebagai tujuan

wisatawan Nusantara. Menparekraf Mari Elka Pangestu mengakui potensi

wisata di Jawa Timur menyumbang 17,37 persen dalam kunjungan wisata

dalam negeri. Hal ini disebabkan tujuan wisata di Jawa Timur sangat

bervariasi. Tidak hanya wisata alam tapi juga ada wisata religi, wisata

sejarah seperti Trowulan. Paling banyak wisatawan berkunjung ke Bromo.

Dari data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2013,

jumlah kunjungan wisatawan nusantara mencapai 248 juta perjalanan

dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,1 persen dan total pengeluaran

mencapai Rp 176,3 triliun. Sedangkan jumlah wisatawan luar negeri

sebanyak 8,802 orang dengan jumlah pengeluaran Rp 12,66 triliun.

31

2.2.5. Potensi parwisata Sumenep

Kabupaten Sumenep salah satu Kabupaten yang terletak di daerah

ujung paling timur Pulau Madura memiliki keanekaragaman budaya

sebagai aset kekayaan daerah yang potensial dan harus dikembangkan

seoptimal mungkin. Kabupaten Sumenep memiliki berbagai tempat

maupun objek wisata budaya dan sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah sumenep dalam pengembangan

pariwisata serta dalam upaya untuk mengembangkan pembangunan

kepariwisataan khususnya di Kabupaten Sumenep, maka perlu suatu

pedoman rencana pembangunan kepariwisataan daerah yang terarah dan

terpadu, sehingga dapat dilaksanakan pembagunan kepariwisataan daerah

sesuai dengan kemampuan daerah untuk menerima wisatawan nusantara

dan wisatawan mancanegara.

Dengan adanya potensi - potensi sumber daya kepariwisataan yang

ada dan peninggalan sejarah serta kekayaan budaya merupakan potensi

yang kuat untuk pengembangan kepariwisataan di Kabupaten sumenep.

2.2.6. Upaya Memperkenalkan Potensi wisata sumenep

Untuk mencapai daya guna dan hasil guna, pengembangan

pariwisata di kabupaten sumenep perlu mempertimbangkan kesesuaian

antara rencana pengembangan obyek dengan kemampuan daerah untuk

melaksanakannya. Melihat kondisi kepariwisataan dan kemampuan daerah

pada saat ini, masih banyak diperlukan arahan prioritas pengembangan

32

pariwisata atas dasar kemampuan daerah sendiri, karena pada dasarnya

pembangunan daerah ditujukan untuk mewujudkan prioritas utama

penanggulangan kemisikinan, meningkatkan perluasan lapangan kerja dan

pemberdayaan masyarakat khususnya diwilayah pedesaan /daerah

tertinggal. Selain itu pembangunan daerah juga nantinya diharapkan dapat

mengurangi dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pembangunan

infrastruktur, mendatangkan investor, pemilihan duta wisata dan

pemanfaatan tekhnologi informasi merupakan hal yang wajib harus di

perioritaskan dinas pariwisata pemerintah kabupaten sumenep.

2.3 STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

2.3.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran Sebagai Strategi

Dalam operasional perusahaan, komunikasi pemasaran memiliki

peran yang sangat penting, seperti yang disampaikan Philip Kotler &Kevin

Lane Killer dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi

pemasaran memiliki peranan memberikan informasi, membujuk,

mengingatkan kon sumen – secara langsung maupun tidak langsung

tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran

melaksanakan banyak fungsi kepada konsumen atau pasar sasaran

terutama memberitahu dan memper lihatkan sputar bagaimana dan

mengapa produk itu digunakan, siapa pasar sasarannya, dimana dan kapan

produk itu dapat diperoleh. Lingkungan komunikasi pemasaran sesuai

dengan perkem bangan teknologi proses komunikasi juga mengalami

33

perubahan, seperti halnya akhir-akhir ini maraknya perkembangan

internat. Tentunya ini juga akan berpengaruh terhadap konsumen dalam

memperoleh informasi suatu produk.

Komunikasi pemasaran mampu membentuk ekuitas merek dan

penjualan produk. Memang dikatakan oleh Kotler & Keller, dalam

perkembangan lingkungan komunikasi pemasaran yang

perubahannya sangat cepat komunikasi pemasaran melalui iklan bukanlah

satu-satunya atau bahkan yang paling penting dalam membentuk ekuitas

merek dan mendorong penjualan, namun dengan melalui bauran

komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dapat

meningkatkan ekuitas dan mendoronga penjualan, bahkan dengan

meluasnya komunikasi ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar dapat

mendorong efektifitas dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri dari

delapan model komunikasi utama (Kotler & Keller, 2009), antara lain:

1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan

promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.

2. Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong

percoba an atau pembelian produk atau jasa.

3. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori

perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau

interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.

34

4. Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang

untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk

individunya.

5. Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail, atau

internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau memintan

respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.

6. Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang

untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak

langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan

penjualan produk dan jasa.

7. Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan

elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau

pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.

8. Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli

prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan

pengadaan pesanan.

Kerangka dasar komunikasi pemasar an oleh perusahaan dapat

dirahkan untuk mempengaruhi konsumen terhadap gaya, dan harga

produk, bentuk dan warna kemasan, sikap dan cara berpakaian wiraniaga,

dekorasi toko, sebagai bentuk komunikasi kepada pembeli. Kotler &

Keller (2009), mengambarkan unsur-unsur dalam kerangka dasar

komunikasi umum sebagai alat komunikasi antara pemasar dengan

pembeli.

35

Kegiatan komunikasi pemasaran juga memiliki peran yang sangat

penting dalam membentuk ekuitas merek dan mendorong efektivitas dan

efisiensi penjualan suatu produk. Misalnya dengan cara menciptakan

kesadaran tentang merek, menciptakan penilaian atau perasaan tentang

merek yang positif, dan dapat memfasilitasi koneksi merek-konsumen

yang lebih kuat.

“Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), membangun merk melalui

komunikasi pemasaran yang terintegrasi”.

Tabel: 2.1

“Kerangka dasar komunikasi pemasaran umum Kotler & Kevin (2009)”.

Media Komunikasi

Iklan Iklan cetak dan tayanganKemasan luar

Sisipan kemasan

Film

Brosur dan buklet

Poster dan selebaran

Direktori

Cetak ulang iklan

Papan iklan

Tanda panjangan

Pajangan titik pembelian

Bahan audiovisual

Simbul dan logo

Promosi penjualan Kontes, permainan, undian, lotrePremi dan

hadiah

Sampel

Bazar dan pameran dagang

Pameran

Demonstrasi

Kupon

Rabat

Pembiayaan berbunga rendah

Hiburan

Tunjangan pertukaran barang bekas

Acara dan pengalaman Olahraga dan hiburan

36

Festival

Seni

Acara amal

Tur pabrik

Museum perusahaan

Hubungan Masyarakat dan Publisistas Peralatan mediaPidato

Seminar

Laporan tahunan

Donasi amal

Publikasi

Hubungan komunitas

Lobi

Media indentitas

Majalah perusahaan

Pemasaran langsung dan pemasaran interaktif KatalogSurat

Telemarketing

Belanja elektronik

Belanja TV

Surat faks

E-mail

Surat suara

Blog

Situs web

Pemasaran dari mulut ke mulut Orang ke orang Chat room

Blog

Penjualan personal Presentasi penjualanRapat penjualan

Program insentif

Sampel

Bazar dan pameran dagang

Komunikasi pemasaran terintegritas untuk membangun ekuisitas merk (Philip kotler & Kevin lane

keller, 2009)

2.3.2 Strategi Marketing Publik Relation (MPR)

Strategi ini merupakan penempatan misi perusahaan atau

penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan

internal, perumusan kebijaksanaan dan strategi tertentu untuk mencapai

sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan

dan sasaran utama organisasi akan tercapai. Dari pengertian-pengertian

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Marketing Public

37

Relations merupakan perpaduan pelaksanaan program dan strategi

pemasaran (Marketing Strategi Implementation) dengan aktivitas program

kerja PR (Work Program of Public Relations). Dalam pelaksanaanya

terdapat tiga strategi penting dalam Marketing Public Relations, (Saka,

1994:99) yaitu Push Strategy (strategi mendorong), Pull Strategy (strategi

menarik), Pass Strategy (strategi mempengaruhi).

a. Push Strategy (Strategi Mendorong).

Strategi ini merupakan strategi yang digunakan untuk mendorong

mengenai prospek terhadap produk/jasa baru perusahaan agar diterima

oleh masyarakat. Pada strategi ini public relations memiliki kekuatan

untuk mendorong berhasilnya pemasaran.

b. Pull Strategy (Strategi Menarik)

Pada strategi ini public relations memiliki dan harus

mengembangkan kekuatan untuk menarik perhatian publik. Strategi ini

digunakan untuk menarik publik agar mereka tetap menggunakan

produk/jasa perusahaan. Jika strategi ini efektif, maka akan banyak

konsumen yang bertanya ke pengecer tentang produk tersebut. Perangkat

dari pull strategy ini biasanya adalah media massa, media khusus, event

sponsorship, program audiens khusus, dan lain sebagainya.

c. Pass Strategy (Strategi Mempengaruhi).

Strategi ini digunakan untuk mempengaru hi gatekeeper orang

ketiga agar mendu kung dan mendorong publik untuk membeli atau tidak

dari produk/jasa perusahaan. Salah satu kegiatan strategi yang dapat

38

mempengaruhi khalayak adalah mengadakan kegiatan (special

event) dengan mengundang para bintang tamu terkenal. Selain itu dengan

menerima tamu kehormatan Negara untuk menginap dan menikmati

fasilitas yang diberikan. Dapat dipahami bahwa, ketiga strategi tersebut

sangat penting karena strategi ini dapat menarik pembeli/ konsumen.

Dalam menjalankan strategi-strategi Marketing Public Relations biasanya

perusahaan memanfaatkan publisitasmelalui media massa dan

mengandalkan kepercayan massa untuk menarik simpati publik.

Merujuk dari pendapat Philip Kotler dalam Kasali (1994:12) yang

menampilkan gagasan Mega Marketing, yaitu dengan memasukkan unsur

dua “P” baru. Bila sebelumnya hanya “4P” (Product Price. Place,

Promotions). Artinya untuk pola 4P sifatnya konvensial, mudah dikontrol

karena korelasi atau hubungan komponen yang berwujud dan dapat diukur.

Sedangkan untuk 2P (power) yaitu kekuatan opini, persepsi, tanggapan,

dan tujuan yang hendak dicapai oleh PR sulit diukur dan masalah citra atau

kepercayaan itu hasilnya sulit untuk diketahui tolok ukurnya dan sulit

dikontrol karena bersifat kualitatif (Ardianto, 2004:33).

Rumusan PENCILS yang biasa dilakukan dalam kegiatan MPR Ruslan

(2000:13-15), yaitu :

1. Publication (Publikasi dan Publisitas)

Setiap fungsi dan tugas PR adalah menyelenggarakan publikasi

atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas

atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh

39

publik. Dalam hal ini, tugas PR adalah menciptakan berita untuk mencari

publisitas melalui kerja sama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan

menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya. Diketahui

bahwa setiap fungsi Public Relations adalah menyelengga rakan publikasi.

Publikasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapat citra positif

perusahaan, serta dapat juga meningkatkan pengetahuan mengenai

perusahaan.

2. Event (Penyusunan Program Acara)

Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa

khusus (special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek

tertentu yang khusus sifatnya utnuk mempengaruhi opini publik. Beberapa

jenis kegiatannya termasuk Callender Event, Special Event, dan Moment

Event.

3. News (Menciptakan berita).

Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter dan

bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu teknis penulisan

5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) dengan sistematika

penulisan “piramida terbalik”. Untuk itulah mau tidak mau harus

mempunyai kemampuan untuk menulis, karena sebagian besar tugasnya

untuk tulis-menulis (PR writing), khususnya dalam menciptakan

publisitas.

40

4. Community involvement (Kepedulian Pada Komunitas)

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations

Officer adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat

tertentu untuk menjaga hubungan baik (community relations and humanity

relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

5. Inform or image (Memberitahukan atau Meraih Citra)

Ada dua fungsi utama dari PR, yaitu memberitahukan sesuatu

kepada public atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan

memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses “nothing”

diupayakan menjadi ‘something’. Dari tidak tahu menjadi tahu, setelah

tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu (something)

yaitu berupa citra.

6. Lobbying and Negotiation (Pendekatan dan Negosiasi).

Keterampilan untuk melobi secara pendekatan pribadi dan

kemudian kemampuan bernegosiasi sengat dibutuhkan bagi seorang PRO,

agar semua rencana, ide, atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau

organisasi sebelum dimasyarakatkan perlu memperoleh dukungan dari

individu dan lembaga yang berpengaruh sehingga timbul saling

menguntungkan (win-win solution).

7. Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial).

Aspek tanggung jawab dalam dunia PR adalah cukup penting,

tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi

serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat

41

untuk mencapai sukses dalam memperoleh simpati dan empati dari

khalayaknya. Hal ini dalam fungsi PR (corporate function) terdapat fungsi

yang berkaitan dengan social marketing.

Komunikasi pemasaran terkait dengan MPR membagi media atas

beberapa bagian, antara lain :

a. Media Komunikasi Kelompok.

Media kelompok biasanya dipergunakan pada kegiatan-kegiatan

yang melibatkan kelompok tertentu seminar, diskusi panel, atau pameran.

Seperti disebutkan bahwa exhibition atau pameran juga menggunakan

media kelompok, bentuk media kelompok ini diantarannya adalah video

presentation dalam layar lebar, poster display atau folder. Mengapa poster

dimasukan ke dalam media kelompok, hal ini disebabkan karena ukuran

dari visual yang cukup kecil dan dan hanya dapat dibaca atau dilihat dalam

ruang yang terbatas. Poster sendiri diproduksi dalam jumlah yang cukup

besar, dengan demikian dibutuhkan penempatan dalam jarak yang dekat

dengan pengunjung.

Dalam pemasangan poster pada tembok-tembok dinding rumah

ternyata menghadirkan sebuah problema baru, sehingga poster ini tidak

memperhatikan estetika dan keindahan akam mudah di rusak khususnya

oleh pemilik bangunan atau pemerintah setempat. Kadang juga terlihat

penutupan poster lainya milik pesaing produk.

42

b. Media Komunikasi Personal.

Dalam kegiatan direct selling, komunikasi yang dilakukan dengan

menggunakan media komunikasi personal, dimana sales berhadapan

langsung dengan konsumen atau konsumen mengetahui informasi tentang

sebuah produk berasal dari selebaran, surat, atau facsimile. Ketika seorang

sales berhadapan langsung dengan konsumen, senjata yang selalu

disiapkan adalah beberapa informasi mengenai produk yang biasa disebut

sebagai marketing kits. Catalouge, Company Profile dan folder merupakan

bagian dari sebuah marketing kits termasuk diantarannya form-form

perjanjian dan kwitansi pembelian. Catalogue, company profile dan folder

berisi sebagai informasi yang dibutuhkan oleh konsumen untuk

mengetahui sejauh mana kelebihan sebuah produk dan servis yang

ditawarkan.

Dari strategi komunikasi pemasaran diatas, dapat menarik point

penting yankni kegiatan pemasaran yang di implementasikan berdasarakan

desain strategi yang telah direncanakan berdasarkan pada hasil analisa

kondisi persaingan industry suatu produk pada berbagai tingkatan siklus

hidup produk, perlu kiranya dikomunikasikan antara perusahaan kepada

pasar sasaran (target market).

Dalam kegiatan ini komunikasi pemasaran menjadi sangat penting,

karena melalui komunikasi pemasaran yang tepat sesuai dengan culture,

life style, buying habits, pola konsumsi konsumen, media komunikasi,

dan lain-lainnya konsumen sasaran atau pembeli akan dapat dengan

43

mudah mengetahu produk yang dicari. Bahkan dengan komunikasi

pemasaran pembeli dapat dengan mudah mengetahui apa kegunaan

produk, dapat dikonsumsi oleh siapa, bagaimana cara memperolehnya,

dimana barang tersebut dapat diperoleh, seperti apa kulitasnya, berapa

harganya, kepada siapa berkonsultasi bila terjadi penyimpangan nilai,

sehingga konsumen merasa tidak salah mengunakan produk tersebut.

Strategi pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus

dilakukan oleh seorang pemasar (marketer) bagaimana seharusnya suatu

produk itu dapat memenangkan persaingan industrinya di pasar, memenuhi

kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasarannya. Tidak hanya

sekedar memenuhi tetapi dapat memberikan kepuasan sesuai yang dicarai

oleh konsumen atau pasar sasaran.

Satu hal yang menarik terhadap komunikasi pemasaran adalah

dapat menjangkau informasi kepada konsumen dimanapun berada, dan

biayanya dengan kemajuan teknologi internet biaya komunikasi pemasaran

menjadi sangat murah atau dengan kata lain biaya murah dapat memberi

pengaruh yang sangat besar (low cost hight impact) terhadap eksistensi

persaingan produk tersebut di pasar. Sesuai dengan peran komunikasi

pemasaran di dalam pengembangan informasi suatu produk yang

dipasarkan maka dapat memperluas segmen pasar, sesuai dengan target

market yang dituju oleh produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan,

keinginan dan permintaan (need, wont, demand) pasar.

44

2.4 POTENSI WISATA DAERAH

2.4.1 Potensi Wisata Daerah Kabupaten Sumenep dan Pengembangannya

Dalam pengembangan potensi pariwisata sumenep banyak faktor

yang mempengaruhi sukses atau tidaknya dalam pengembangannya,

sumenep mempunyai banyak potensi pariwisata yang meliputi wisata

alam, wisata religi dan wisata sejarah. Pemerintah kabupaten sumenep

sampai saat ini terus melakukan promosi untuk pengenalannya, dimana

setiap tahunnya terus mengalami peningkatan-peningkatan yang cukup

efektif meski belum secara luas dikenal oleh berbagai masyarakat lokal

nasional maupun internasiaona, pernyataan tersebut dihimpun dari data

yang telah dikumpulkan oleh dinas kebudayaan parwisat sumenep

kunjungan wisata meningkat secara pasti dari hitungan bulan maupun

setiap tahunnya.

Pada faktor ekonomi dari pembangunan pariwisata kabupaten

sumenep berdampak positif bagi masyarakat luas khususnya masyarakat

kabupaten sumenep. Hal ini juga membantu menciptakan keseimbangan

ekonomi antara pemerintah, masyarakat dan pihak lainnya yang terlibat

aktif dalam pengembangan kreatifitas ekonomi dan pengembangan

pariwisata. Pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah juga ikut

melibatkan berbagai kalangan diantaranya investor lokal maupun asing

terlebih masyarakat setempat”.

Pengembangan potensi pariwisata disumenep adalah salah satu

dari program yang dilakukan pemerintah pusat dalam memajukan atau

45

peningkatan pariwisata indonesia guna membuka ruang bagi para investor

dan tentunya untuk membantu pendapatan negara, sebab selama ini

indonesia masih tertinggal di banding negara tetangga misalnya singapura

dan malaysia, dengan itu wisata yang ada di indonesia mampu bersaing

secara global.

Pada dasarnya pemerintah kabupaten sumenep dirasa penting untuk

melakukan pembenahan dan pengembangan potensi pariwisata supaya

mencapai keuntungan pendapatan dan meningkatkan ekonomi masyarakat

sumenep pada umumnya. Maka upaya dalam meningkatkan kualitas

pariwisata daerah, pemerintah sumenep dianggap perlu untuk melakukan

percepatan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas sumber

daya manusia sebagai kontrol yang dapat menjamin kenyamanan

wisatawan yang berkunjung. Tidak hanya itu peningkatan sumber daya

manusia juga ditujukan kepada seluruh masyarakat agar senantiasa siap

bersaing secara ekonomi dan kemampuan diri/ soft skill.