52
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nifas merupakan waktu / masa pulihnya kembali, mulai persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Hal ini merupakan keadaan yang normal dan fisiologis. Dalam masa nifas ini dibutuhkan peran ibu dan petugas kesehatan agar masa nifas berjalan normal. Salah satu peran ibu dalam masa nifas adalah memenuhi kebutuhan gizi dan mempercepat pengembalian fungsi otot-otot dasar panggul sedang peran petugas kesehatan adalah memantau perkembangan ibu dan memberi penyuluhan pada ibu nifas. Hal tersebut merupakan wujud untuk membantu pemulihan ibu seperti semula. Banyak hal yang harus diperhatikan oleh petugas kesehatan pada masa nifas, untuk mencegah terjadinya infeksi dan memberi kenyamanan pada ibu antara lain menjaga kesehatan ibu dari segala kesulitan, memberi ibu kesempatan untuk beristirahat dan memberikan bimbingan serta motivasi pada ibu masa nifas. Berdasar hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Asuhan kebidanan Pada Ny “N” PI00I Ab000 Post Partum hari ke 1 dengan persalinan normal 1.2 Tujuan a. Tujuan umum 1

BAB I nifas.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I nifas.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nifas merupakan waktu / masa pulihnya kembali, mulai persalinan selesai sampai

alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Hal ini merupakan keadaan yang

normal dan fisiologis. Dalam masa nifas ini dibutuhkan peran ibu dan petugas kesehatan

agar masa nifas berjalan normal.

Salah satu peran ibu dalam masa nifas adalah memenuhi kebutuhan gizi dan

mempercepat pengembalian fungsi otot-otot dasar panggul sedang peran petugas

kesehatan adalah memantau perkembangan ibu dan memberi penyuluhan pada ibu nifas.

Hal tersebut merupakan wujud untuk membantu pemulihan ibu seperti semula.

Banyak hal yang harus diperhatikan oleh petugas kesehatan pada masa nifas,

untuk mencegah terjadinya infeksi dan memberi kenyamanan pada ibu antara lain

menjaga kesehatan ibu dari segala kesulitan, memberi ibu kesempatan untuk beristirahat

dan memberikan bimbingan serta motivasi pada ibu masa nifas.

Berdasar hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Asuhan

kebidanan Pada Ny “N” PI00I Ab000 Post Partum hari ke 1 dengan persalinan normal

1.2 Tujuan

a. Tujuan umum

Setelah penyusunan laporan ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan

kebidanan pada ibu dengan post partum normal secara komprehensif.

b. Tujuan khusus

Setelah penyusunan laporan ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan konsep teori nifas

2. Melakukan pengkajian pada ibu post partum normal

3. Melakukan identifikasi masalah pada ibu post partum normal

4. Menyusun intervensi pada ibu post partum normal

5. Melakukan implementasi pada ibu post partum normal

6. Melakukan evaluasi pada ibu post partum normal

1

Page 2: BAB I nifas.docx

1.3 Metode Penulisan Dan Tehnik Pengumpulan Data

Pada laporan ini penulis menggunakan metode studi pustaka dalam bentuk studi kasus

Tehnik pengumpulan data :

1. Wawancara yang menyangkut biodata, keluhan utama, riwayat kesehatan yang lalu,

riwayat kesehatan keluarga, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, persalinan, nifas

yang lalu dan sekarang serta pola kebiasaan sehari-hari.

2. Pemeriksaan dan observasi langsung kepada penderita yang berhubungan dengan

keadaan umum, pemeriksaan fisik dan khusus

3. Pengkajian status medik yang ada di IRNA Brawijaya RSD Kabupaten Malang

1.4 Sistematika Penulisan

Kata pengantar

Bab I : Pendahuluan.

Berrisi latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan teori.

Berisi tentang konsep nifas yang terdiri dari: pengertian, periode nifas,

perubahan fisiologik, anatomi dan psikologis ibu nifas, perawatan masa nifas

serta tinjauan Askeb nifas normal.

Bab III : Tinjauan kasus.

Terdiri dari pengkajian, identifikasi masalah, intervensi, implementasi dan

evaluasi.

Bab IV : Pembahasan.

Bab V : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.

2

Page 3: BAB I nifas.docx

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP NIFAS

2.1.1 Pengertian

Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus selesai sampai pulihnya

kembali alat – alat kandungan seperti sebelum hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu

kira – kira 6 – 8 minggu.

( Abidin, 2011)

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat – alat

reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung

selama 6 minggu atau 40 hari .

( Ambarwati, 2010)

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta serta selaput

yang di perlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil

dengan waktu kurang lebih 6 minggu.

( Saleha, 2009)

2.1.2 Periode Nifas

Masa nifas dibagi dalam 3 periode

1. Puerperium dini

Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

2. Puerperium intermedial

Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.

3. Remote puerperium

Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila ibu

selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sembuh

sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

3

Page 4: BAB I nifas.docx

2.1.3 Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas

Fisiologi masa nifas adalah hal-hal yang terjadi dan bersifat karakteristik dalam masa

nifas artinya memberi ciri adanya masa nifas. Hal-hal yang terjadi dan memberi ciri

pada masa nifas adalah perubahan-perubahan yang dianggap normal dan harus terjadi.

Perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi;

- Perubahan fisik

- Involusi uterus dan pengeluaran lochea

- Laktasi

- Perubahan system tubuh lainnya

- Perubahan psikis

1. Perubahan Fisik

a. Involusi Tempat Plasenta

Bekas implantasi plasenta pada uterus merupakan luka yang kasar dan

menonjol ke dalam cavum uteri namun bekas luka tidak meninggalkan parut

yang disebabkan pertumbuhan endometrium baru di bawah permukaan luka.

b. Perubahan Ligamen

Umumnya terjadi perubahan ligamen-ligamen yang menjadi kendor setelah

persalinan.

c. Perubahan Pada Servik

Segera setelah melahirkan serviks menjadi lembek ,kendor, dan terkulai.

Warna serviks merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah dan

ostium eksternum lebih besar.

d. Perubahan Vulva, Vagina dan Perinium

Vulva dan vagina kendor setelah persalinan, himen berubah menjadi

carunculai mirtyformis, perubahan pada perineum pasca melahirkan terjadi

pada saat perineum mengalami robekan.

e. Dinding Perut dan Peritonium

Dinding perut menjadi longgar pasca melahirkan.

2. Involusi Uterus dan Pengeluaran Lochea

Perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterus dan

jalan kelahiran setelah bayi dilahirkan hingga mencapai keadaan seperti sebelum

hamil. Proses involusi terjadi karena adanya:

- Iskemia miometrium (local anemia)

4

Page 5: BAB I nifas.docx

- Atrofi jaringan

- Autolisis

- Efek oksitosin

Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post partum:

Involusi Uterus TFU Berat Uterus Diameter Uterus

Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gr 12,5 cm

7 hari Pertengahan pusat

dan simpisis

500 gr 7,5 cm

14 hari Tidak teraba 350 gr 5 cm

6 minggu Normal 60 gr 2,5 cm

Lochea

Cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam msa nifas. Sifat lochea alkalis

sehingga memudahkan kuman masuk dan berkembang biak> Banyaknya lochea tiap orang

berbeda , tetapi selalu lebih banyak pengeluaran darah lendir pada waktu menstruasi.

Lochea berbau anyir dalam keadaan normal tetapi tidak berbau busuk. Total jumlah rata-

rata pengeluaran lochea sekitar 240-270 ml.

Perbedaan masing –masing lochea dapat dilihat sebagai berikut:

Lokia Waktu warna Cirri

Rubra 1-3 hari Merah kehitaman Terdiri dari sel

desidua, erniks

caseosa,lanugo, sisa

mekonium dan sisa

darah

Sanguilenta 3-7 hari Putih bercampur

merah

Sisa darah

bercampur lendir

Serosa 7-14 hari Kekuningan /

kecoklatan

Lebih sedikit darah

dan lebih banyak

serum , juga terdiri

dari leukosit dan

5

Page 6: BAB I nifas.docx

robekan laserasi

plasenta

Alba > 14 hari putih Mengandung

leukosit , selaput

lendir, servis dan

serabut jaringan

yang mati

3. Laktasi

Laktasi atau menyusui mempunyai dua penertian yaitu produksi dan pengeluaran ASI.

ASI merupakan makanan pokok bagi bayi dan merupakan makanan yang paling tepat

untuk pertumbuhan dan perkembangan karena kandungan ASI menyesuaikan kebutuhan

yang diperlukan oleh bayi. ASI dipengaruhi oleh 2 reflek yaitu reflek prolaktin yang

mempengaruhi tahap produksi ASI dan reflek oksitosin yang mempenagruhi tahap

pengeluaran ASI.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain

pada umur bayi berumur nol sampai 6 bulan. Bahkan air putih tidak boleh diberikan dalam

tahap menyusui eksklusif.

Cara meneteki bayi yang benar yaitu :

- cuci tangan dengan air bersih yang mengalir

- perah sedikit ASI dan oleskan ke putting dan areola sekitarnya

- Ibu duduk dengan santai dan kaki tidak boleh menggantung

- Posisikan bayi dengan benar yaitu bayi dipegang dengan satu lengan, kepala

bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahandengan

telapak tangan ibu, perut bayi menempel ke tubuh ibu, mulut bayi berada di

depan putting ibu, lengan yang dibawah merangkul tubuh ibu , jangan

berada diantara tubuh ibu dan bayi, tangan yang diatas boleh dipegang ibu

atau diletakkan diatas dada ibu.

- Telinga dan lengan yang diatas berada dalam satu garis lurus

- Bibir bayi dirangsang dengan putting ibudan akan membuka lebar,

kemudian dengan cepat kepala bayi didkatkan ke payudara ibu dan putting

serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.

6

Page 7: BAB I nifas.docx

- Cek apakah perlekatan bayi sudah benar yaitu dagu menempel ke payudara

ibu, mulut terbuka lebar, sebagian besar areola terutama yang berada

dibawah , masuk ke dalam mulut bayi, bibir bayi terlipat ke luar, pipi bayi

tidak boleh kempot, tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh

terdengar bunyi menelan saja, ibu tidak kesakitan,bayi tenang.

4. Perubahan Sistem pada Tubuh

a. Sistem Gastrointestinal

Nafsu makan meningkat pasca melahirkan namun motalitasotot traktus cerna

melambat selama waktu yang singkat setelah bayi lahir sehingga ibu

mengalami konstopasi pasca melahirkan.

b. Sistem Perkemihan

Wanita pasca persalinan harus bisa berkemih dalam waktu 4 jam.

c. Sistem Endokrin

Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada system

endokrin. Misalnya hormon prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada

wanita tidak menyusui menurun dalam waktu 2 minggu.

d. Sistem Kardiovaskuler

Selama pasca melahirkan volume darah ibu relatif bertambah , sehingga

keadaan ini menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitium cordis.

e. Sistem Hematologi

Pada awal post partum , jumlah Hb , hematokrit dan eritrosit sangat bervariasi.

Hal ini disebabkan volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah

yang berubah-ubah. Tingkatan ini dipengaruhi olehstatus gisi dan dehidrasi

wanita tersebut.

f. Perubahan Tanda-Tanda vital

- Suhu badan

Pasca melahirkan , suhu tubh dapat naik kurang lebih 0,5 0 C dari keadaan

normal. Suhu tubuh > 38 0 C waspada terkena infeksi.

- Nadi

Pasca melahirkan denyut nadi menjadi bradikardi atau lebih cepat. Nadi >

100 potensial terjadi infeksi.

7

Page 8: BAB I nifas.docx

- Tekanan Darah

Umumnya tekanan darah stabil, malah cenderung turu karena perdarahan .

Jika tekanan darah tinggi tanda preeklamsia post partum.Tekanan darah

normal manusia adalah sistolik antara 90-120 mmHg dan diatolik 60-80

mmHg.

- Pernapasan

Ibu post partum umumnya pernapasannya lambat atau normal yaitu antara

16-24 x / menit.

g. Perubahan Psikis

Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan , ibu akan melalui fase-fase

sebagai berikut :

1. Fase Taking In (1-2 hari post partum)

Merupakan periode ketergantungan , karena ibu masih focus terhadap dirinya

sendiri. Hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif terhadap lingkungannya.

2. Fase Taking Hold ( 3-10 hari post partum)

Periode dimana ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa

tanggung jawabnya merawat bayi.

3. Fase Letting Go ( > 10 hari post partum)

Merupakan periode menerima tanggung jawab akan peran barunya sebagai ibu

Gangguan psikologis pada masa nifas:

1. Post Partum Blues

Merupakan semacam perasaan sedih atau uring-uringan yang melanda ibu dan

timbul dalam jangka waktu 2 hari sampai 2 minggu pasca persalinan.

Penyebabnya yaitu adanya berbagai perubahan yang terjadi dalam tubuh wanita

selama kehamilan dan perubahan cara hidupnya sesudah memiliki bayi dan

perubahan hormonal.

Gejalanya yaitu sangat emosional, sedih, khawatir, kurang percaya diri, mudah

tersinggung, merasa hilang semangat, menangis tanpa sebab, sangat kelelahan,

mudah marah dan gelisah.

8

Page 9: BAB I nifas.docx

Post partum blues ini apabila tidak ditangani secara tepat menjadi lebih buruk atau

lebih berat, post partum yang lebih berat disebut Depresi Post Partum yang melanda

sekitar 10 % ibu baru.

Gejalanya yaitu sulit tidur bahkan saat bayi telah tidur, nafsu makan hilang,

perasaan tidak berdaya atau hilang kontrol, terlalu cemas, tidak menyukai atau

takut menyentuh bayi, pikiran yang menakutkan mengenai bayi,perasaan

berdebar-debar.

2.1.4 Program dan Kebijakan Teknis

Asuhan masa nifas

Diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun

bayi. Diperkirakan bahwa 60 % kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah

persalinan dan 50 % kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

Masa neonatus merupakan masa kritis dari kehidupan bayi,2/3 kematian bayi terjadi

dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60 % kematian bayi baru lahir dalam waktu

7 hari setelah lahir. Dengan demikian kemampuan melekat dan asuhan pada ibu dan

bayi pada masa nifas dapat mencegah beberapa kematian.

Asuhan masa nifas memiliki tujuan yaitu:

- Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik secara fisik maupun psikis

- Melaksanakanskrining yang komprehensif , mendeteksi masalah, mengobati

atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.

- Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB

dan menyusui

- Memberi pelayanan keluarga berencana

Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas yang dilakukan untuk menilai status ibu

dan bayi baru lahir dan untuk mencegah , mendeteksi dan menangani masalah-

masalah yang terjadi.

1. Kunjungan I (6-8 jam post partum)

Tujuan:

- Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

9

Page 10: BAB I nifas.docx

- Memberikan konseling pada ibu atau keluarga bagaimana mencegah

perdarahan masa nifas karena atonia uteri

- Pemberian ASI awal

- Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir normal

- Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

2. Kunjungan II ( 6 hari post partum)

Tujuan:

- Mematikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi di bawah

pusar , tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau

- Menilai adanya demam, infeksi atau perdarahan abnormal

- Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat

- Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda

penyulit

- Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,

menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

3. Kunjungan III ( 2 minggu post partum)

Tujuan:

- Mematikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi di bawah

pusar , tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau

- Menilai adanya demam, infeksi atau perdarahan abnormal

- Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat

- Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda

penyulit

- Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,

menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

4. Kunjungan IV (6 minggu post partum)

Tujuan:

- Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ai atau bayi alami

- Memberikan konseling tentang KB secara dini

2.1.5 Kebutuhan Dasar Ibu Nifas

10

Page 11: BAB I nifas.docx

Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas , maka

ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, dan membutuhkan

istirahat yang cukup.

a. Kebutuhan nutrisi dan cairan

- Membutuhkan nutrisi yang cukup dan gisi seimbang

- Minum sedikitnya 3 liter setiap hari

- Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari

- Pil zat besi , diminum 40 hari pasca bersalin

- Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) 1x setelah melahirkan

b. Kebutuhan Ambulasi

- Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul

kembali normal

- Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat

membantu, seperti: dengan tidur terlentang dengan lengan disamping ,

menarik otot perut selagi menarik nafas , tahan nafas ke dalam dan

angkat dagu ke dada, tahan 1 hitungan sampai 5, rileks dan ulangi 10

x: Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan Kegel)

- Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot-otot , pantat

dan

pinggul dan tahan sampai 5 hitungan, kendurkan dan ulangi latihan

sebanyak 5 x.

- Mulai dengan mengerjakan 5 x latihan untuk setiap gerakan .

Setiap

minggu naikkan jumlah latihan 5 x lebih banyak. Pada minggu ke-6

setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30

x.

c. Kebutuhan Eliminasi

Kebanyakan pasien dapat melakukan BAK secara spontan dlam 8 jam

setelah melahirkan. Bila partus normal hendaknya kencing dapat dilakukan

sendiri secepatnya.

BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari setelah melahirkan karena

enema persalinan, obat analgesik.

11

Page 12: BAB I nifas.docx

d. Kebersihan diri

Anjurkan kebersihan seluruh tubuh

Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan

sabun dan air

Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva

terlebih

dahulu , dari depan ke belakang , baru kemudian membersihkan daerah sekitar

anus;

- Menasehatkan kepada klien untuk membersihkan vulva setiap kali

selesai BAK

dan BAB;

- menyarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut

setidaknya dua

kali sehari;

- menyarankan klien mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum

dan sesudah

membersihkan daerah kelaminnya;

- jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada

ibu untuk

menghindari menyentuh daerah luka.

e. Istirahat

- Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan

- Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara

perlahan-lahan , serta untuk tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur

- Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:

1. Mengurangi jumlah ASI yang yang diproduksi

2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan

3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan

dirinya sendiri

f. Seksualitas

12

Page 13: BAB I nifas.docx

Secara fisik aman ntuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah

berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa

rasa nyeri.

g. Senam Nifas

Senam nifas perlu dilakukan karena dapat mengencangkan otot-otot yang

kendor.

h. Keluarga Berencana

Wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi

haidnya selama meneteki. Oleh karena itu, metode amenorhe laktasi dapat

dipakai sebelum haid pertama kembali.

i.Perawatan Payudara

- Menjaga payudara tetap kering dan bersih

- Menggunakan BH yang dapat menyokong payudara

- Apabila putting susu lecet oleskan colostrums atau ASI yang keluar pada

sekitar putting susu

- Apabila lecet sangat berat diistirahatkan 24 jam

- Jika nyeri dapat dihilangkan dengan minum paracetamol

2.1.6 Tanda Bahaya Nifas

Kompikasi masa nifas adalah keadaan abnormal pada masa nifas yang disebabkan

oleh masuknya kuman – kuman ke dalam alat genetalia pada masa persalinan dan

nifas.

Macam

1. Infeksi \

a. Infeksi pada perineum, vulva, vagina dan serviks

Gejalanya berupa rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi

dan kadang – kadang perih bila kencing. Bila getah radang

bias keluar biasanya tidak berat. Suhu sekitar 38 0Cdan nadi

dibawah 100 per menit. Bila luka tertutup getah radang suhu

bisa naik 39 – 40 0C dan kadang – kadang disertai mengigil

b. Endometritis

13

Page 14: BAB I nifas.docx

Kadang – kadang lokia tertahan oleh darah, sisa – sisa

plasenta dan selaput ketuban. Keadaan ini dinamakan

lokiametra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu. Uterus

pada endometritis agak membesar, serta nyeri pada perabaan

dan lembek.

c. Septicemia dan piemia

Kedua – duanya merupakan infeksi berat namun gejala –

gejala septicemia lebih mendadak dari piemia. Pada

septicemia dari permulaan penderita sudah sakit dan lemah

sampai 3 hari postpartum suhu meningkat dengan cepat

biasanya disertai mengigil. Selanjutnya suhu sekitar antara 39

– 40 0C keadaan umum cepat memburuk nadi menjadi cepat

(140-160 x /menit) atau lebih. Penderita meningal dalam 6 –

7 hari postpartum jika ia hidup terus gejala – gejala menjadi

piemia . Pada piemia penderita tidak lama postpartum sudah

merasa sakit, perut nyeri, dan suhu aggak meningkat. Suatu

cirri khas pada piemia adalah berulang – ulang suhu

meningkat dengan cepat disertai mengigil kemudian dikuti

oleh turunya suhu. Lambat laun timbul gejala abses pada paru

– paru, pneumonia dan pleuritis.

d. Peritonitis

Peritonitis nifas bisa terjadi karena meluasnya endometritis

tetapi dapat juga ditemukan bersama – sama dengan salpingo-

ooforitis dan sellulitis pelvika. Selanjutnya ada kemungkinan

bahwa abses pada selulitis pelvika mengeluarkan nanahnya

kerongga peritoneum dan menyebabkan peritonitis.

Peritonitis umum biasanya disebabkan oleh kuman yang

sangat pathogen.

e. Selulitis pelvika (parametritis)

Pada pemeriksaan dapat diraba tahanan padat dan nyeri di

sebelah uterus dan tahanan ini yang berhubungan erat dengan

tulang panggul dapat meluas ke berbagai jurusan. Di tengah

tengah jaringan yang meradang itu bisa tumbuh abses.

14

Page 15: BAB I nifas.docx

f. Salpingitis dan ooforitis

Gejala salpingitis dan ooforitis tidak dapat dipisahkan dari

pelvio peritonitis. Penyebab melalui permukaan endometrium

kadang – kadang jaringan infeksi menjadi ketubah falopi dan

ovarium.

g. Tromboflebitis

Perluasan infeksi nifas yang mengikuti aliran darah

disepanjang vena dan cabang – cabangnya.

2. Perdarahan

HPP adalah perdarahan lebih dari 500 – 600 ml dalam 24 jam

setelah anak lahir.

Pembagian HPP

o Perdarahan Postpartum primer (early post partum

hemorhage) yang terjadi pada 24 jam pertama

o Perdarahan postpartum sekunder (late post partum

hemorhage) yang terjadi setelah 24 jam.

Penyebab HPP primer adalah Antonia uteri, retensio plasenta,

sisa plasenta, laserasi jalan lahir, dan inversion uteri.

Penyebab HPP sekunder adalah ninvolusi retensi sisa plasenta,

infeksi nifas

Mengenali resiko perdarahan postpartum (uterus distensi, partus

lama, partus dengan pancingan) member oksitosin injeksi setelah

bayi lahir, memastikan kontraksi uterus setelah bayi lahir,

memastikan plasenta lahir lengkap, menangani robekan jalan

lahir.

3. Bendungan payudara

Disebabkan oleh penyubatan pada saluran ASI.

Tanda – tanda

a. Payudara bengkak

b. Keras

c. Terasa panas sampai suhu badan meningkat

Cara menghindari

15

Page 16: BAB I nifas.docx

a. Berikan ASI setiap 2 jam sekali

b. Bila produksi ASI berlebih keluarkan secara manual dan simpan di

dalam botol susu

c. Bila terjadi bendungan ibu bisa mengigil (masase) daerah yang

teraba keras pada payudara kemudian ibu bisa mengeluarkan ASI

secara manual atau disusukan kepada bayinya.

2.2 KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN POST PARTUM

Pengkajian

Tanggal dan jam dilakukan pengkajian

2.2.1 Data subyektif

1.Biodata

Biodata penting untuk mengetahui latar belakang identitas, tingkat intelektual serta

status sosial berkaitan dalam rencana pemberian konseling dan KIE.

2.Alasan datang

Untuk mengkaji alasan ibu datang ke petugas kesehatan atau layanan kesehatan.

3.Keluhan utama

Apa yang dirasakan / dikeluhkan ibu pada saat ini

4.Riwayat kesehatan sekarang

Untuk mengetahui pada saat ini ibu sedang menderita penyakit apa, termasuk

penyakit umum dan penyakit menular, kronis maupun menurun.

5. Riwayat kesehatan yang lalu

Sebelum hamil apakah ibu pernah menderita penyakit menular, kronis maupun

menurun.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular,

kronis maupun menurun.

7. Riwayat haid

Menarche : Umur Pertama kali haid

Siklus :21-35 hari

Lama Haid :3-15 hari

Jumlah : berapa kali ganti pembalut

Sifat Darah :

16

Page 17: BAB I nifas.docx

Dismenorhoe :nyeri haid / tidak

HPHT :

8. Riwayat Perkawinan

Berapakali menikah, usia saat menikah dan lama menikah

9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Kehamilan : Berapakali hamil, keluhan selama hamil, tempat perisa

kehamilan, berapa kali

Persalinan : Anak lahir hidup, jenis persalinan, usia kehamilan, saat

persalinan, tempat persalinan, penolong persalinan, BBl, PB, plasenta lahir

sepontan / tidak

Nifas : Riwayat perdarahan, menyusui / tidak

10. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang untuk mengetahui

Kehamilan : Selama hamila ada gangguan apa tidak seperti perdaraha, mual –

muntah, priksa berapa kali dimana, mendapat apa saja selama priksa

Persalinan : Bagaimana proses persalinannya, usia kehamilan cukup bulan

atau kurang bulan, ditolong oleh siapa, jenisklamin, BBL, PBL, Plasenta lahir

normal atau dirogoh

Nifas : Apakah saat ini ibu merasa demam terjadi perdarahan hebat, pusing

lemas atau tidak

11. Riwayat KB

Apakah ibu pernah menjadi aseptor KB, jenis KB, berapa lama, keluhan selama

ikut KB, rencana KB selanjutnya.

12. Pola kebiasaan sehari-hari

Nutrisi : Ibu menyusui membutuhkan zat – zat gizi lebih banyak dari

pada ibu yang tidak menyusui, karena ibu merupakan produsen makanan dan

minuman bagi bayinya. Zat – zat gizi yang berasal dari ASI berasal dari

makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Kebutuhan ibu menyusui adalah

kebutuhan ibu sendiri ditambah dengan zat gizi untuk ASI yang di produksi.

Bila asupan gizi ibu kurang dari kebutuhan maka kekurangannya akan diambil

17

Page 18: BAB I nifas.docx

dari tubuh ibu. Untuk mendukung produksi ASI yang cukup dan aggar bayi

dan ibu memiliki setatus gizi yang baik, maka ibu menyusui perlu makan

dengan gizi yang seimbang. Sedangkan pola makan untuk ibu menyusui dapat

dilihat pada tabel berikut:

Anjurkan Makan Satu Hari Untuk Ibu Menyusui

5 piring nasi atau padaanya sehari (1 piring kira – kira 2,5 centong)

2 potong ikan sehari

5 potong tempe atau tahu sebesar tempat korek api sehari

3 mangkok sayur sehari

2 potong buah – buahan, potongan sedang

1 gelas susu diminum pagi hari

(Annasari,2009:21)

Eliminasi : Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya

kadang – kadang wanita mengalami sulit kencing karena sfingter uretra

ditekan oleh kepala janin selama persalinan. Juga oleh adanya oedema

kandung kencing yang terjadi selama persalinan. Bila kandung kencing penuh

dan wanita sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi

(Mochtar,rustam,1998:117)

Istirahat dan rekreasi : Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang

menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai,

sesak dan panas lebih baik dihindari dan dapat menyebabkan jatuh pingsan.

(Rustam,1998:61)

Aktivitas dan gerakan badan

Kegunaannya

Sirkulasi darah menjadi lebih baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik

dan tidur lebih nyenyak. Gerakan badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan

berjalan – jalan pada pagi hari dalam udara yang segar. Gerakan badan di tempat

Berdiri jongkok

Terlentang kaki diangkat

Terlentang perut diangkat

Melatih perafasan

Kebiasaan : Mandi diperlukan untuk kebersihan / personal hygene

terutama perawatan kulit karena fungsi ekstensi kringat yang bertambah

18

Page 19: BAB I nifas.docx

dianjurkan menggunakan sabun lembut atau ringa, jagalah kebersihan. Mandi

berendam tidak dianjurkan.

13. Data psikososial, Budaya dan spiritual

Psikososial : Ibu bahagia atau tida terhadap kelahiran anaknya, reaksi ibu

dan keluarga terhadap kelahiran bayinya, bagaimana hubungan ibu dengan

suami, keluarga serta lingkungan.

Budaya : Adakah tradisi – tradisi keluarga seperti oyong dan minum

jamu – jamuan dst.

Spiritual : Agama dan ketaatan ibu diperlukan dalam pemberian

dukungan mental.

2.2.2 Data obyektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik/cukup/buruk

Kesadaran : composmentis

Tekanan darah : 110/70-140/90 mmHg

Suhu : 36,5-37,50C

Nadi : 60-100 x / menit

Pernafasan : 16-24 x / menit

TB :>145 cm

BB sebelum hamil :

BB sekarang : Penambahan 9 – 13,5 kg

(Hanafi,2002)

Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi:

Rambut : bersih, hitam

Kepala : tidak ada benjolan

Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen

Hidung : bersih, tidak ada polip

Bibir dan mulut : bibir lembab, tidak stomatitis, tidak pucat, lidah

bersih,

tidak ada caries pada gigi

19

Page 20: BAB I nifas.docx

Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid,kelenjar

limfe, dan vena jugularis

Dada : Payudara membesar, punting susu menonjol/datar/

masuk, tidak ada retraksi otot dada,

Genetalia : Ada/ tidak jahitan episiotomi, bersih, tidak oedem,

lochea rubra

Ektremitas : oedem ada/tidak, varices ada/tidak

b. Palpasi :

Payudara : Lembek, tidak tegang, tidak ada bendungan ASI,

colostrum/ASI sudah keluar

Perut : TFU, konraksi uterus baik,/tidak/lambat, kandung

kemih kosong/tidak/penuh

Ekstremitas : oedema(-), varises (-)

c. Auscultasi :

Dada : Ronchi/whesing

Perut : Bising usus

2.2.3 Identifikasi Diangnisa dan masalah

Dx : P…Ab…Post Partum Hari Ke…Dengan Persalinan…

Ds : Ibu mengatakan melahirkan tanggal… jam…

Ibu megatakan melahirkan dengan usia…bulan

Ibu mengatakan melahirkan anaknya yang ke …

Ibu mengatakan pernah tau tidak mengalami keguguran

Do :

Keadaan umum : baik/cukup/buruk

Kesadaran : composmentis

Tekanan darah : 110/70-140/90 mmHg

Suhu : 36,5-37,50C

Nadi : 60-100 x / menit

Pernafasan : 16-24 x / menit

TB :>145 cm

BB sebelum hamil :

BB sekarang : Penambahan 9 – 13,5 kg

(Hanafi,2002)

20

Page 21: BAB I nifas.docx

Masalah yang mungkin timbul :

- After pain

DS : Ibu mengatakan perut terasa mules/ sakit / nyeri

DO : Ekspresi wajah menyeringai

- Perdarahan

DS : Ibu mengatakan perdarahan banyak

DO : Tampak perdarahan pervagina banyak (500 /24 jam pertama)

- Kurang pengetahuan tentang perawatan bayi

DS : Ibu mengatakan belum bisa merawat bayinya

DO : Tidak dapat mempraktekkan perawatan bayi

- Nyeri sehubungan dengan luka perineum

DS : ibu mengatakan nyeri pada daerah jahitan

DO : tampak luka jahitan pada perineum

- Kurang pengetahuan tentang cara meneteki yang benar

DS :

DO : Ibu tidak dapat mempraktekkan cara meneteki yang benar

- Potensial infeksi luka perineum

DS : ibu mrngatakan luka terasa nyeri

DO : luka tampak basah.

2.2.4 Identifikasi Masalah Potensial

Perdarahan sekunder

Ds : Ibu mengatakan vaginanya keluar darah terus dan merasa lemas sekali

Do : TD : < dari normal, Nadi < normal, inspeksi wajah ibu tampak pucat, Genetalia

perdarahan > 600 ml

Infeksi luka jahitan pada perineum

Ds : Ibu menagatakan nyeri pada lukanya dan badanya panas

Do : Inspeksi : genetalia : terdapat luka jahitan berwarna merah, bernanah, berbau

2.2.5 Identifikasi Kebutuhan Segera

Perdarahan sekunder

Intervensi : kolaborasi dengan tim dokter

Observasi TTV

21

Page 22: BAB I nifas.docx

Observasi jumlah perdarahan

Infeksi luka jahitan pada perineum

Intervensi: Kolaborasi dengan tim dokter

Observasi TTV

Observasi luka jahitan pada perineum

KIE perawatan luka jahitan

2.2.6 Intervensi

DX : P…Ab…Post Partum Hari Ke…Dengan Persalinan…

Tujuan : masa nifas berjalan normal tidak terjadi komplikasi

Kriteria hasil :TTV dalam batas normal

Keadaan umum : baik/cukup/buruk

Kesadaran : composmentis

Tekanan darah : 110/70-140/90 mmHg

Suhu : 36,5-37,50C

Nadi : 60-100 x / menit

Pernafasan : 16-24 x / menit

TB :>145 cm

BB sebelum hamil :

BB sekarang : Penambahan 9 – 13,5 kg

(Hanafi,2002)

TFU sesuai masa infolusi

Involusi Uterus TFU Berat Uterus Diameter Uterus

Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gr 12,5 cm

7 hari Pertengahan pusat

dan simpisis

500 gr 7,5 cm

14 hari Tidak teraba 350 gr 5 cm

6 minggu Normal 60 gr 2,5 cm

22

Page 23: BAB I nifas.docx

Tidak terjadi gangguan dalam proses laktasi

Intervensi :

1. Jelaskan proses involusi

R/ Dengan mengetahui proses involusi ibu akan melakukan perawatan/

kegiatan yang mendukung proses tersebut.

2. Observasi tanda vital

R/ Merupakan tolok ukur detesi dini adanya kelainan

3. Observasi TFU, Kontraksi uterus, dan lochea

R/ Kontraksi yang lembek, dan lochea yang tidak sesuai masa nifas

merupakan tanda terjadinya sub involusi

4. Beri nutrisi adekuat

R/ Mempercepat proses penyembuhan dan regenerasi jaringan baru serta

mengatasi kekurangan zat yang hilang akibat proses persalinan

5. Ajarkan perawatan perineum yang baik dan benar

R/ Mencegah terjadinya infeksi

6. Beri tablet tambah darah

R/ Mencegah terjadinya anemia

7. Beri tablet vitamin A 200.000 UI

R/ kebutuhan vitamin A bayi terpenuhi melalui ASI ibu

8. Ajarkan senam nifas

R/ Dengan senam nifas dapat membantu mengencangkan otot-otot dasar

panggul

9. Anjurkan untuk ganti celana dalam setiap kali basah

R/ Tampat yang kotor dan basah merupakan media yang paling baik untuk

tuimbuhnya kuman

10. Ajarkan cara merawat bayi

R/ Ibu dapat merawat bayinya dengan baik dan benar

11. Ajarkan cara meneteki yang benar

R/ Pengetahuan ibu bertambah dan dapat meneteki secara benar

Masalah yang mungkin timbul :

1. After pain

Tujuan : ibu bisa beradaptasi dengan rasa nyeri

23

Page 24: BAB I nifas.docx

Kriteria hasil :

Ibu dapat menjelaskan sebab nyeri

Ibu dapat menjelaskan kembali bahaya bila tidak ada kontraksi

Ibu dapat mempraktekkan teknik relaksasi dan distraksi

Intervensi :

a. Jelaskan sebab nyeri

R/ Pengetahuan ibu bertambah sehingga dapat menerima perubahan yang

terjadi

b. Jelaskan bahaya bila tidak timbul kontraksi

R/ Pengetahuan ibu bertambah sehingga ibu lebih kooperatif

c. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi

R/ Nafas dalam dan panjang meningkatkan suplai oxigen sehingga peredaran

darah lancar, sedang distraksi mengalihkan perhatian dari sensasi nyeri

2. Perdarahan

Tujuan : Perdarahan tidak terjadi

Kriteria hasil :

Perdarahan tidak lebih dari 500 cc/24 jam

Penurunan tinggi fundus uteri 1 cm/ hari

Intervensi :

a. Observasi tanda vital

R/ Merupakan parameter dalam tubuh

b. Observasi TFU, Kontraksi uterus, dan perdarahan

R/ Mengetahui sedini mungkin terjadinya sub involusi

3. Kurang pengetahuan tentang perawatan bayi

Tujuan : Ibu dapat melakukan perawatan bayi

Kriteria hasil : Ibu dapat mempraktekkan kembali cara merawat bayi

Intervensi :

a. Jelaskan tujuan perawatan bayi

R/ Pengetahuan ibu bertambah, ibu lebih kooperatif

b. Ajarkan cara merawat bayi

R/ Ibu bisa merawat bayinya sendiri

4. Nyeri luka perineum ( nyeri sedang skala 4-6 )

Tujuan : ibu bisa beradaptasi dengan nyeri

24

Page 25: BAB I nifas.docx

Criteria hasil :

Ibu bisa rileks

Ibu bisa tidur dan istirahat yang cukup.

Intervensi :

a. Atur posisi senyaman mungkin.

R/ posisi yng nyaman akan memperlancar peredaran darah

b. Ajarkan teknik relaksasi.

R/ dengan nafas panjang otot menjadi rileks.

c. Obeservsi tekanan darah dan nadi.

R/ nyeri dapat menyebabkan tekanan darah dan nadi meningkat.

d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.

R/ analgesik bekerja menghambat mediator nyeri.

5. Kurang pengetahuan tentang cara meneteki yang benar

Tujuan : Ibu dapat meneteki bayinya secara benar

Kriteria hasil :

Ibu dapat mempraktekkan kembali cara meneteki yang benar

Intervensi :

a. Ajarkan cara meneteki yang benar

R/ Ibu dapat meneteki bayinya sendiri secara benar

6. Potensial infeksi luka perineum

Tujuaan : infeksi tidak terjadi

Kriteri hasil :

Suhu badan tidak lebih dari 380C

Luka perineum kering, tidak bengkak dan merah.

Intervensi :

a. Kaji status nutrisi pasien

R/ klien yang berat badannya 20 % dibawah normal atu malnutrisi lebih rentan

terhadap infeksi post partum.

b. Dorong masukan cairan oral dan diet tinggi protein, vitamin C dan besi.

R/ protein dan vitamin C diperlukan untuk pembuatan kolagen, besi

diperlukan untuk sintesi Hb yang mana akan berperan dalam proses

penyembuhan luka.

c. Jaga luka tetap dalam kondisi kering.

25

Page 26: BAB I nifas.docx

R/ lingkungan yang lembab merupakan media yang paling baik untuk

pertumbuhan bakteri.

d. Kaji suhu, nadi dan jumlah sel darah putih.

R/ demam masa nifas, leukositosis dan tachikardi menunjukkan adanya

infeksi.

2.2.7 Implementasi

Mengacu pada intervensi

2.2.8 Evaluasi

Mengacu pada kriteria hasil

BAB III

TINJAUAN KASUS

26

Page 27: BAB I nifas.docx

3.1 PEBGKAJIAN DATA

Pengkaji : Retno Wualandari Jam :14.30WIB

Tanggal : 24 – 11- 2012 No. Askeb :1

Tempat : BP/RB/BKIA NU Batu

A. Data subyektif :

1. Biodata

Nama : Ny “N” Nama suami : Tn “M”

Umur : 21 tahun Umur : 24 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Patimura No 56 Temas Batu

2. Alasan Datang

Tanggal 23 November 2012, ibu dating dengan keluhan kenceng – kenceng sejak jam

03.00 pagi, belum mengeluarkan cairan ketuban usia kehamilan 9 bulan

3. Keluhan utama

Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya dengan normal pada jam

20.20 wib hari jumat tanggal 23 november 2012, laki – laki, BB 3200 gr, PB 50 cm.

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti paru – paru,

penyakit kuning,HIV,AIDS maupun penyakit menurun seperti kencing manis, asma,

jantung dan tekanan darah tinggi dan ibu tidak pernah melakukan tindakan operasai.

5. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan pada saat ini tidak sedang menderita penyakit menular seperti

paru – paru, penyakit kuning ,HIV, AIDS maupun penyakit menurun seperti kencing

manis, asma, tekanan darah tinggi dan penyakit menahun jantung.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dari keluarga ibu dan keluarga suami mempunyai riwayat kehamilan

kembar serta tidak ada yang menderita penyakit menular seperti paru – paru, penyakit

kuning, HIV, AIDS dan tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti asma,

kencing manis, dan tekanan darah tinggi.

7. Riwayat haid

Menarche : 15 tahun

27

Page 28: BAB I nifas.docx

Siklus : 27 hari

Jumlah : 2- 3 softex/hari

Lama : 3 hari

Keluhan : Nyeri perut (disminore)

HPHT : 30 – 06 - 2012

8. Riwayat perkawinan

Menikah : 1 kali

Umur pertama kali menikah : 20 tahun

Lama : 1 tahun

9.Riwayat kehamilan, persalinan danm nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini adalah persalinan pertamanya

10.Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yanag sekarang

a. Kehamilan

TM I : Tidak ada keluhan, priksa di bidan ± 2 kali, mendapat vitamin

TM II: Tidak ada keluhan, priksa ke bidan ± 2 kali, mendapat vitamin dan

tablet penambah darah.

TM III : Tidak ada keluhan, priksa ke bidan ± 3 kali, mendapat vitamin dan

tablet penambah darah

b.Persalinan

Ibu mengatakan melahirkan tanggal 23 November 2012 jam 20.20 WIB pada

usia kehamilan 9 bulan, BBL 3200 gr, PBL 50 cm, berjenis kelamin laki – laki

c.Nifas

Ibu mengatakan nifasnya berjalan normal dan tidak ada keluhan apa – apa,

TFU 1 jari di bawah pusat, terdapat luka episiotomi, lochea rubra, TD :110/70

mmHg,N : 80x/menit,RR : 24 x/menit, S : 36,5 °C, BAB (+), kandung kemih

kosong, kontraksi uterus baik

11.Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB dan setelah melahirkan ibu

masih belum punya rencana menggunakan KB apa.

12.Pola kebiasaan sehari-hari

Pola istirahat

Selama Hamil :

28

Page 29: BAB I nifas.docx

Tidur malam ± 8 jam, tidur siang 3 – 4 jam

Di RS :

Tidur malam ± 6 jam, ibu mengatakan sering terbangun dimalam hari untuk

menyusui bayinya. Tidus siang ± 2 jam

Pola nutrisi

Selama Hamil:

Makan 3 kali sehari porsi 1 piring dengan komposisi nasi, sayur, lauk (tempe,

ikan, telur) tidak ada pantangan dan kadang ditambah buah, minum air putih

kurang lebih 7-8 gelas/hari

Minum susu kadang-kadang.

Di RS :

Ibu makan 3 x /hari dengan komposisi yang di berikan Rumah Sakit, nasi,

tempe, tahu daging, dan sayur I mangkuk yang disediakan selalu habis

Minum air putih 5-7 gelas/hari, minum susu 1 gelas / hari, pagi

Pola eliminasi

Selama Hamil :

BAK kurang lebih 4 –6 kali/hari warna kuning, BAB 2 kali/hari

Di RS :

BAK 3 – 5 kali/hari, warna kuning, BAB 1 kali/hari

Pola aktivitas

Selama Hamil :

Ibu melakukan aktivitas seperti biasa di rumah menyapu, mencuci piring dan

memasak

Di RS :

Ibu sudah beraktifitas seperti merawat bayi dan ke kamar mandi

13.Keadaan Psikososial dan Spiritual

Ibu mengatakan sangat senang karena anak pertamanya sudah lahir dengan

selamat dan sehat, hubungan ibu dengan suami dan keluarga sangat dekat begitu juga

dengan bidan di BKIA NU Batu baik.

B. Data obyektif :

1. Pemeriksaan umum

29

Page 30: BAB I nifas.docx

Keadaan umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Suhu : 36,50C

Nadi : 80 X/menit

Pernafasan : 24 x/menit

2. Pemeriksaan khusus

Inspeksi

Kepala : Rambut lurus, hitam dan tidak rontok

Muka : Tidak pucat, tampak gembira, tidak tampak oedema

Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih

Hidung : Simetris, tidak tampak skret, tidak ada pernafasan cuping hidung

Telinga : bersih, Simetris, tidak terlihat polip, tidak ada skret

Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis

Dada :Payudara simetris, tidak ada retraksi otot dada, putting susu sedikit

menonjol, terlihat hiperpingmentasi areola mamae

Abdoment : Tidak tampak bekas operasi, tidak tampak strie albicans

Genetalia : Terlihat bersih, terlihat luka jahitan pada perineum, tidak terlihat

oedema dan varises, tampak keluar lochea rubra, perdarahan ± 20 cc

Ekstremitas: Tidak oedem, tidak ada varices.

i. Palpasi

Leher : tidak teraba pembesaran vena jugularis ataupun kelenjar thyroid

Payudara : Lembek, tidak teraba benjolan, tidak nyeri tekan, tidak ada

bendungan ASI, kolostrum sudah keluar

Abdoment :

TFU 1 jari bawah pusat

Kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras)

Kandung kencing kosong

Ekstremitas: Tidak oedem, tidak ada varices.

Auscultasi

Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wezhing

3.2 Identifikasi Diangnosa dan masalah

30

Page 31: BAB I nifas.docx

DX :Ny “N” PI00I Ab000 Post Partum hari ke 1 dengan persalinan normal

DS:Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya pada tanggal 23 November 2012 dengan

normal pada pukul 20.20 WIB

DO :

- Keadaan umum : baik

- Kesadaran : compos mentis

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

Suhu : 36,50C

- Nadi : 80 x/menit

- Pernafasan : 24 x/menit

- Inspeksi

o Dada :Payudara simetris, tidak ada retraksi otot dada, putting susu sedikit

menonjol, terlihat hiperpingmentasi areola mamae

o Genetalia : Terlihat bersih, terlihat luka jahitan pada perineum, tidak terlihat

oedema dan varises, tampak keluar lochea rubra, perdarahan ± 20 cc

- Palpasi

o Payudara : Lembek, tidak teraba benjolan, tidak nyeri tekan, tidak ada

bendungan ASI, kolostrum sudah keluar

o Abdoment :

- TFU 1 jari bawah pusat

- Kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras)

- Kandung kencing kosong

3.3 Identifikasi Masalah potensial

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

3.5 Intervensi

DX :Ny “N” PI00I Ab000 Post Partum hari ke 1 dengan persalinan normal Tujuan

: Post partum dapat berjalan dengan normal tanpa ada kompikasi

KH :Keadaan umum : Baik

31

Page 32: BAB I nifas.docx

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah : 110/70 – 130/90 mm Hg

Nadi : 60 – 100 x/ menit

Suhu : 36 – 37,5 °C

Respirasi : 16 – 24 x/menit

Kontraksi uterus baik

Bayi lahir ->setinggi pusat -> 1000 gr

Uri lahir -> 2 jari dibawah pusat -> 750 gr

1 minggu -> pertengahan simpisis pusat -> 500 gr

2 minggu -> tidak teraba di atas simpisis -> 300 gr

6 minggu -> Bertambah kecil -> 50 gr

8 minggu -> sebesar normal -> 30 gr

Pengeluaran lochea sesuai dengan masa nifas

Payudara ASI (+), bendungan ASI (-)

Intervensi :

a. Beri penjelasan pada ibu tentang keadaanya

R/ Menambah pengetahuan ibu dan mengurangi kecemasan

b. Pemeriksaan TTV dan keadaan umum tiap pagi dan sore

R/ Parameter deteksi dini adanya komplikasi

c. Pemeriksaan kontraksi, TFU dan lochea tiap pagi dan sore

R/ Deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi

d. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI esklusif pada bayinya

R/ Isapan bayi akan mempercepat involusi

e. Anjurkan ibu istirahat cukup ± 8 jam / hari

R/ Membantu memulihkan kondisi ibu

f. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi

R/ Memenuhi nutrisi ibu nifas

g. Jelaskan fisiologi nifas dan penyakit pada post partum

R/ Pengetahuan ibu bertambah dan ibu lebih kooperatif

h. Anjurkan ibu untuk perawatan payudara selama menyusui

R/ Memperlancar laktasi

i. KIE KB dan personal Hygiene

R/ Pengetahuan ibu bertambah

j. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi dan bila ada keluhan

32

Page 33: BAB I nifas.docx

R/ Nifas berjalan normal tanpa ada komplikasi

3.6 Implementasi

Tanggal : 25 November 2012 Jam : 14.00

a. Memberikan penjelasan pada ibu tentang keadaan saat ini adalah dalam kondisi

normal

b. Melakukan pemeriksaan TTV dan keadaan umum ibu tiap pagi dan sore

c. Melakukan pemeriksaan TFU, kontraksi dan lochea tiap pagi dan sore

d. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Esklusif sesering mungkin minimal 2 jam

atau setiap kali bayi menginginkan tanpa pemberian makanan lain selain ASI selama

6 bulan pada bayinya karena isapan bayi akan mempercepat proses infolusi

e. Menganjurkan ibu untuk beristirahat ± 8 jam setiap hari agar kondisi ibu cepat pulih

f. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi ibu dan bayinya dan banyak minum minimal ± 8 – 12 gelas / hari

g. Menjelaskan fisiologi nifas pada ibu yaitu darah nifas (lochea) rubra pada hari ke -1

yang berwarna merah seperti darah haid, serta menjelaskan penyulit atau tanda bahaya

nifas seperti infeksi, demam, bendungan ASI, dan perdarahan yang ditandai dengan

pusing, lemas (tanda – tanda anemia)

h. Menjelaskan pada ibu untuk perawatan payudara satu minggu 2 kali

i. Menjelaskan macam – macam KB yang meliputi hormonal dan non hormonal. Untuk

hormonal meliputi pil, implant, suntik 1/3 bulan. Untuk non hormonal meliputi IUD/

spiral, kondom.

Dan Menjelaskan personal hygiene yang benar seperti cara cebok yang benar dari

depan kebelakang dan celana dalam harus diganti minimal 2x /hari

j. Menganjurkan ibu untuk kontrol setiap 1 minggu dan bila ada keluhan supaya nifas

ibu berjalan normal tanpa ada komplikasi

3.7 Evaluasi

Tanggal : 25 November 2012 jam 14.30 WIB

Dx :Ny “N” PI00I Ab000 Post Partum hari ke 1 dengan persalinan normal

S : Ibu mengatakan sudah lega dan senang atas kehadiran bayinya

O : Ibu tampak lega dan lebih tenang

33

Page 34: BAB I nifas.docx

Ibu dapat mengulangi penjelasan dari petugas

A : PI00I Ab000 Post Partum hari ke 1 dengan persalinan normal

P : Lanjutkan semua intervensi

Ingatkan ibu untuk control 1 minggu lagi dan bila ada keluhan

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam kasus Ny “N” diperoleh data-data sebagai berikut, yakni data subyektif yang

dikatakan oleh Ibu, bahwa Ibu telah melahirkan bayi secara normal pada tanggal 23

November 2012. jam 20.20 WIB ketuban jernih, jenis kelamin laki-laki, BB lahir 3200 gram

34

Page 35: BAB I nifas.docx

lahir langsung menangis, selain itu tanda-tanda vital ibu dalam batas normal. TFU 1 jari

dibawah pusat, lochea yang dikeluarkan adalah lochea rubra. pada genetali terdapat luka

jahitan episiotomi yang sudah hampir mengering dan tidak ada tanda-tanda infeksi. sehingga

ditegakkan diagnosa Ny “N” PI00I Ab000 Post Partum hari ke 1 dengan persalinan normal.

Pada kasus ini tidak ada antipasi masalah potensial dan kebutuhan segera karena kondisi Ibu

sudah baik dan tidak ada komplikasi. Dilakukan intervensi pada ibu untuk penjelasak

keadaan ibu, pemeriksaan TTV,Kontraksi,TFU, lochea, menganjurkan pemberian ASI

Esklusif, menganjurkankan fisiologi nifas, menganjurkan perawatan payudara, KIE KB dan

PH Dilakukan evaluasi bahwa asuhan ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan

dilapangan dalam prakteknya dan Ibu disarankan untuk kontrol 1 bulan lagi.

Data-data yang telah dikumpulkan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek,

pada intervensi yang dibuat didasarkan pada kebutuhan pasien, serta implementasi tidak ada

kesenjangna teori dan praktek. Evaluasi di lakukan atas dasar keefektifan dari asuhan yang

telah dilakukan. Pada evaluasi didapatkan bahwa ibu dalam keadaan normal dan tidak terjadi

komplikasi.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Masa nifas merupakan masa transisi untuk memulihkan alat kandungan seperti

sebelum hamil. Dimana masa nifas ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi

35

Page 36: BAB I nifas.docx

baik fisik maupun psikologis. Oleh karena itu perlu pengawasan dan pengarahan secara

intensif terhadap Ibu post partum, diharapkan agar masa nifas berjalan dengan normal

dan tidak ada komplikasi.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan mutu pelayanan pada klien, pengkaji mempunyai beberapa

saran antara lain :

1. Bagi petugas yang memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan

utnuk menjaga komunikasi dalam uapay menjalin kerjasama antara petugas

kesehatan dengan klien untuk keberhailan asuhan yang diberikan.

2. Bagi klien atau ibu harus tetap menjaga bayinya dan dapat merawat dirinya sendiri.

selain itu ibu juga harus selalu menyusui bayinya sampai berumur 6 bulan dan

diberikan sesuai umurnya.

36