30
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran menurut David (dalam Sri Hartati, 2017) proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu barang atau jasa. Inti pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial Kotler (dalam Sri Hartatik, 2017 ). Dari definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pemasaran berorientasi ke pasar atau konsumen, sehingga keinginan konsumen harus diketahui dan dipuaskan. Menurut Amstrong (dalam Sri Hartatik, 2017) pemasaran adalah suatu proses pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang sangat menguntungkan dan sasaran pemasarannya dibuat untuk tujuan menarik minat pelanggan baru dengan cara menawarkan dan memberikan keunggulan nilai dan membuat peningkatan pelanggan dengan memberikan kepuasan. Apabila pemasaran perusahaan buruk maka hasilnya juga tidak berjalan dengan baik, sehingga pemasaran harus direncanakan dengan matang oleh perusahaan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan Menurut Keller (dalam Sri Hartatik, 2017) mendefinisikan secara sederhana bahwa pemasaran merupakan proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan dan Inti pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Canon (dalam Sri Hartatik, 2017) berpendapat pemasaran bukan hanya iklan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Canon (dalam Sri Hartatik, 2017) berpendapat pemasaran bukan hanya iklan dan penjualan saja, karena tujuan dari sebuah pemasaran adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan dengan baik. Apabila seluruh pekerjaan pemasaran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

2.1.1 Konsep Pemasaran

Pemasaran menurut David (dalam Sri Hartati, 2017) proses

pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen akan suatu barang atau jasa. Inti pemasaran adalah

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial Kotler (dalam

Sri Hartatik, 2017 ). Dari definisi tersebut mengandung pengertian bahwa

pemasaran berorientasi ke pasar atau konsumen, sehingga keinginan konsumen

harus diketahui dan dipuaskan. Menurut Amstrong (dalam Sri Hartatik, 2017)

pemasaran adalah suatu proses pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang

sangat menguntungkan dan sasaran pemasarannya dibuat untuk tujuan menarik

minat pelanggan baru dengan cara menawarkan dan memberikan keunggulan

nilai dan membuat peningkatan pelanggan dengan memberikan kepuasan.

Apabila pemasaran perusahaan buruk maka hasilnya juga tidak berjalan

dengan baik, sehingga pemasaran harus direncanakan dengan matang oleh

perusahaan demi mendapatkan hasil yang maksimal.

Sedangkan Menurut Keller (dalam Sri Hartatik, 2017) mendefinisikan

secara sederhana bahwa pemasaran merupakan proses mengelola hubungan

pelanggan yang menguntungkan dan Inti pemasaran adalah mengidentifikasi

dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Canon (dalam Sri Hartatik,

2017) berpendapat pemasaran bukan hanya iklan dan memenuhi kebutuhan

manusia dan sosial. Canon (dalam Sri Hartatik, 2017) berpendapat pemasaran

bukan hanya iklan dan penjualan saja, karena tujuan dari sebuah pemasaran

adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan dapat memenuhi

kebutuhan yang diperlukan dengan baik. Apabila seluruh pekerjaan pemasaran

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

9

dilakukan sengan baik maka pelanggan tidak perlu dibujuk untuk

menggunakan prodak atau jasa yang telah ditawarnan karena dengan

sendirinya mereka akan siap membeli atau menggunakan dan merasa puas

sehingga mereka membeli dengan cara yang sama pada kesempatan

berikutnya.

2.1.2 Strategi Pemasaran Berdasarkan Pengamatan Pelanggan

Penerapan strategi pemasaran berdasarkan pengamatan pelanggan

melalui langkah-langkah menurut Amstrong (dalam Sri Hartatik, 2017) sebagai

berikut :

1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar

menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau

perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk pemasaran terpisah.

Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggam Merancang

strategi pemasar yang digerakan oleh pelanggan Menangkap nilai dari

pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan

Membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan

pelanggan.

2. Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya

tarik masing-masing segment pasar dan memilih satu atau lebih segment

yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi

untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat,

sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam

produk yang lengkap dalam melayani seluruh segment pasar.

3. Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning), perusahaan

harus memutuskan langkah untuk dapat mendifferensiasikan penawaran

pasarnya untuk segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya

dalam segment tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

10

relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin

mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka.

2.1.3 Proses Pemasaran

Menurut Kotler (dalam Sri Hartatik, 2017) proses pemasaran terdiri dari

lima langkah proses pemasaran sebagai berikut :

1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Pelanggan Kebutuhan adalah

keadaan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan manusia meliputi kebutuahn

fisik akan makan, pakaian, kehangatan, dan keamanan, kebutuhan sosial

akan kebersamaan dan perhatian, dan kebutuhan pribadi akan pengetahuan

dan ekspresi diri. Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang terbentuk

oleh budaya dan kepribadian seseorang. Ketika didukung oleh daya beli,

keinginan menjadi permintaan. Membangun program pemasaran yang

memberikan nilai unggul 17.

2. Penawaran Pasar-Produk, Jasa, dan Pengalaman Penawaran pasar adalah

suatu kombinasi produk, jasa, informasi, atau pengalaman yang ditawarkan

ke pasar untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Penawaran

pasar tidak terbatas pada produk fisik. Penawaran pasar juga meliputi

penawaran jasa, aktivitas, atau keuntungan untuk dijual yang pada intinya

tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun, misalnya

perbankan, penerbangan, hotel, persiapan pajak, dan jasa perbaikan.

3. Nilai dan Kepuasan Pelanggan Konsumen biasanya menghadapi sejumlah

besar produk dan jasa yang mungkin dapat memuaskan kebutuhan tertentu.

Bagaimana konsumen memilih di antara penawaran pasar yang begitu

banyak. Pelangan membentuk ekspektasi tentang nilai dan kepuasan yang

akan diberikan berbagai penawaran pasar dan membeli berdasarkan

ekspektasinya itu. Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan meberitahu

orang lain tentang pengalaman baik mereka. Penggan yang tidak puas sering

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

11

berganti ke pesaing dan menjelek-jelekan produk yang mereka beli kepada

orang lain.

4. Pertukaran dan Hubungan Pemasaran terjadi ketika manusia memutuskan

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui hubungan pertukaran.

Pertukaran adalah tindakan untuk mendapatkan objek yang diinginkan dari

seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalannya.

5. Pasar-Pasar adalah kumpulan pembeli aktual dan potensial dari suatu

produk. Para pembeli ini mempunyai kesamaan kebutuhan atau keinginan

tertentu yang dapat dipuaskan melalui hubungan pertukaran. Pemasaran

berarti menata pasar untuk membangkitkan hubungan pelanggan yang

menguntungkan.

2.1.4 Konsep Jasa

Jasa menurut Chistopher Lovelock (dalam Sri Hartatik, 2017) jasa

merupakan suatu bentuk sewa menyewa yang dapat memberikan suatu manfaat

bagi konsumen. Menurut Kotler (dalam Sri Hartatik, 2017) jasa adalah setiap

tindakan yang dapat ditawarkan dari suatu pihak kepada pihak yang lain

Loyalitas konsumen Penguatan kepercayaan Penguatan sikap Kepercayaan

Sikap Kesadaran Percobaan Expetasi Ketidak sadaran yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Jasa adalah

suatu layanan yang diberikan dengan memberikan sejumlah nominal untuk

dapat mendapatkan layanan tanpa ada kepemilikan apapun juga. Menurut

Lovelock (dalam Sri Hartatik, 2017) jasa merupakan aktifitas ekonomi yang

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain, kegiatan yang dilakukan

dalam jangka waktu tertentu dengan bentuk kegiatan performance yang akan

membawa hasil yang diinginkan kepada penerima obyek maupun aset lainnya

yang telah menjadi tangung jawab dari pembeli. Pemasaran jasa menurut

Lupiyoadi (dalam Sri Hartatik, 2017) adalah proses sosial dimana dengan

proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

12

butuhkan dan inginkan dengan cara menukarkan jasa yang bernilai dengan

pihak yang lain yang dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun.

2.1.5 Karakteristik dan Klasifikasi Jasa

Ada beberapa karakteristik dan klasifikasi jasa menurut Griffin (dalam

Lupiyoadi, 2013) sebagai berikut :

1. Tidak berwujud (Intangibility) pada dasarnya jasa tidak dapat dilihat,

dicium, dirasakan, diraba, didengar sebelum jasa tersebut dibeli nilai dari

hal ini adalah nilai yang tak terwujud ketika sudah membeli maka timbulah

kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan yang dirasakan atau sebaliknya.

2. Tidak dapat disimpan (Unstorability) pada dasarnya jasa tidak dapat

mengenal persediaan serta penyimpanan dari prodak yang telah dihasilkan

mengingat jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.

3. Kustomisasi (customization) biasanya jasa didesain khusus dan unik

sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari para pelanggan

itu sendiri.

2.1.6 Katagori Jasa

Bedasarkan kerangka nonkepemilikan, jasa dibagi menjadi lima kategori

menurut (Lovelock dkk, 2011) sebagai berikut :

1. Jasa penyewa barang (rented goods service) jenis jasa seperti ini

memungkinkan konsumen memiliki hak sementara untuk mengunakan

barang yang tidak mau mereka beli contohnya penyewaan kostum pesta.

2. Penyewa ruang dan tempat (defined space and place rentals) konsumen

dalam kategori ini dapat mengunakan bangunan, kendaraan atau area lain

contoh tempat duduk di persawat.

3. Menyewa tenaga kerja dan keahlian manusia (labor and expertise rentals)

dalam kategori ini konsumen dapat menyewa orang lain untuk melakukan

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

13

pekerjaan yang tidak ingin mereka lakukan sendiri contoh menyewa

konsultan manajemen, operasi dirumah sakit.

4. Akses untuk masuk kekawasan bersama (accses to shared physical

environments) area dalam kategori ini dapat didalam dan luar ruangan atau

kombinasi dari keduanya contoh musium, taman hiburan.

5. Akses masuk dan menggunakan sistem dan jaringan (accses to and usage of

systems and network) dalam komponen ini konsumen menyewa hak untuk

berpartisipasi dalam suatu jaringan tertentu seperti jasa telekomunikasi.

2.1.7 Pelayanan

Lupioyadi (dalam Fenny dkk, 2014) mendefenisikan kualitas pelayanan

merupakan faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas

perusahaan dimana kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan

yang berkualitas kepada konsumen dan sebagai strategi untuk mempertahankan

diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan jasa atau produk

melainkan saat sebelum dan sesudah pelayanan. Lupiyoadi mengungkapkan

bahwa ada lima atribut atau dimensi karakteristik yang digunakan oleh para

penumpang untuk melakukan evaluasi ataupun menilai suatu kualitas

pelayanan jasa. Lima dimensi tersebut adalah :

1. Kehandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan jasa layanan seperti yang

dijanjikan dengan akurat dan terpercaya sesuai yang diharapkan pelanggan

yang tercermin dari ketepatan waktu, layanan yang sama untuk semua

orang.

2. Daya tanggap ketanggapan, yaitu kemampuan perusahaan serta

karyawannya untuk bersedia membantu, merespon permintaan dari

penumpang, memberikan pelayanan dengan cepat dan menginformasikan

kapan jasa akan diberikan.

3. Jaminan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan jaminan berupa

rasa aman kepada penumpang. Selain itu, ada jaminan berupa kesopanan,

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

14

perilaku dan keterampilan karyawan menguasai pengetahuan dan yang

berhubungan dengan jasa yang ditawarkan sehingga mampu mengatasi

setiap masalah yang dihadapi oleh penumpang dan akhirnya tumbuh rasa

percaya di benak penumpang.

4. Empati, yaitu kemampuan perusahaan untuk memahami masalah yang

dialami oleh penumpang dan melakukan upaya untuk membantu

penumpang menyelesaikan masalah serta pihak perusahaan memberikan

perhatian secara personal kepada penumpang.

5. Bukti fisik, yaitu kualitas jasa yang diukur dari daya tarik fasilitas fisik,

perlengkapan dan material yang digunakan serta penampilan dari

perusahaan pemberi jasa.

Menurut Parasuraman (dalam Darwis dkk, 2017) bahwa konsep kualitas

layanan yang diharapkan, dirasakan dan ditentukan oleh kualitas layanan.

Kualitas layanan tersebut terdiri dari daya tanggap, jaminan, bukti fisik, empati

dan kehandalan.Salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat kualitas

pelayanan publik yaitu dengan adanya kepuasan masyarakat. Kepuasan

masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan

keberhasilan penyelenggaraan pelayanan publik karena masyarakat adalah

konsumen dari produk yang dihasilkannya. Oleh karena itu, penyelenggara

pelayanan publik harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat

sehingga mencapai kepuasan masyarakat dan lebih jauh lagi kedepannya dapat

dicapai kesetiaan masyarakat. Salah satu permasalahan dan perlu adanya

peningkatan dalam kualitas pelayanannya adalah di bidang jasa transportasi.

2.1.8 Kepercayaan

Kepercayaan pelanggan merupakan salah satu faktor penting dalam

perusahaan. Semakin banyaknya persaingan usaha jasa, salah satunya jasa

transportasi maka pelanggan harus pandai dalam memilih transportasi yang

dianggap aman dan tepat waktu. Kepercayaan pelanggan terhadap suatu

perusahaan jasa diperoleh jika perusahaan tersebut memiliki citra dan penilaian

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

15

baik dimata pelanggan. Pelanggan yang sudah mempercayai sebuah produk

maka pelanggan akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.

Kepercayaan telah diidentifikasi sebagai kunci dari e-commerce. Jika

kepercayaan adalah suatu hal yang penting , maka membangun kepercayaan

jauh lebih penting Yousafzei (dalam Muh. Edo Aprillia Andilala, 2018).

Sedangkan menurut Gefen (dalam Muh. Edo Aprillia Andilala, 2018)

Kepercayaan pada e-commerce adalah "kemauan untuk membuat diri rentan

terhadap tindakan yang diambil oleh pihak yang dipercaya berdasarkan rasa

percaya diri dan kepastian" intinya adalah konsumen sebagai pihak yang

percaya bergantung sepenuhnya terhadap pihak yang dipercaya berdasarkan

keyakinan diri terhadap e-commerce tersebut.

Menurut Crosby (dalam Desi dan Dewi, 2017) mendefinisikan

kepercayaan adalah suatu kemauan atau keyakinan mitra pertukaran untuk

menjalin hubungan jangka panjang untuk menghasilkan kerja yang positif.

Sedangkan Anderson dan Weiltz (dalam Desi dan Dewi, 2017) kepercayaan

adalah “one party believes that its needs will be fulfilled in the future by

actions taken by other party”. Kinerja perusahaan yang baik akan

menimbulkan kepercayaan pelanggan. Kepercayaan pelanggan diperlukan

untuk membangun loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal akan melakukan

pembelian ulang terhadap produk yang dipercayainya. Menurut Peppers dan

Rogers (dalam Desi dan Dewi, 2017) bahwa komponen-komponen

kepercayaan adalah : (a) Kredibilitas, (b) Reliabilitas, (c) Intimacy

Menurut Moorman seperti dikutip oleh (dalam Nugroho dan Hidayat

2017) mendefinisikan trust sebagai kesediaan (willingness) seseorang untuk

menggantungkan dirinya kepada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran

karena ia mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain tersebut.

Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

16

1. Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam

menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu

merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum

membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek

meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten.

2. Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.

Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu

produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek suatu

produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi

perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan.

3. Consumer-brand characteristic merupakan merupakan dua kelompok yang

saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen merek dapat

mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi

kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek,

kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek.

Kepercayaan (trust) merupakan landasan pokok dari suatu bisnis.Suatu

hubungan bisnis antara dua belah pihak atau lebih akan terjadi apabila

masingmasing saling mempercayai. Kepercayaan (trust) ini tidak begitu saja

dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari

awal dan dapat dibuktikan dengan menjaga kepercayaan yang diberikan.

Contoh ketika bertransaksi secara online, yang harus dipahami adalah uang

yang dikirimkan tidak hilang begitu saja melainkan mendapatkan balasan

produk yang diharapkan pelanggan dari tempat bertransaksi tersebut.

Kepercayaan (trust) telah dipertimbangkan sebagai katalis dalam

berbagai transaksi antara penjual dan pembeli agar kepuasan konsumen dapat

terwujud sesuai dengan yang diharapkan Yousafzai (dalam Anjar, 2015) Trust

adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan

hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

17

dipercayainya tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai

yang diharapkan. Membangun kepercayaan dalam hubungan jangka panjang

dengan pelanggan adalah suatu faktor yang penting untuk menciptakan

loyalitas pelanggan. Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak

lain atau mitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat

dibuktikan.

Menurut Prasaranphanich (dalam Anjar, 2015) ketika konsumen

mempercayai sebuah perusahaan, mereka akan lebih suka melakukan

pembelian ulang dan membagi informasi pribadi yang berharga kepada

perusahaan tersebut. Menurut Moorman (dalam Anjar, 2015) mendefinisikan

kepercayaan (trust) sebagai kesediaan (willingness) individu untuk

menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran karena

individu mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain. Ketika satu

pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang terlibat

dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan

ada trust.

Menurut Rofiq (dalam Anjar, 2015) mendefinisikan kepercayaan (trust)

adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan

hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang

dipercayainya tersebut memiliki segala kewajibannya secara baik sesuai yang

diharapkan. Kepercayaan konsumen menurut Mowen, (dalam Anjar, 2015)

adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua

kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya.

2.1.9 Citra Perusahaan

Menurut Sutisna (dalam Roy Parto Purba, 2017) menyatakan bahwa

citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan

memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Menurut Alma

(dalam Roy Parto Purba, 2017) menyatakan bahwa citra didenifisikan sebagai

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

18

kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman seseorang

tentang sesuatu. Menurut Davies (dalam Roy Parto Purba, 2017) dikatakan

bahwa citra diartikan sebagai pandangan mengenai perusahaan oleh para

pemegang saham eksternal, khususnya oleh para pelanggan. Definisi citra

menurut Renald Kasali (dalam Roy Parto Purba, 2017) yaitu kesan yang timbul

karena pemahaman akan suatu kenyataan. Berdasarkan pendapat-pendapat

tersebut citra menunjukan kesan suatu obyek terhadap obyek lain yang

terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber

terpercaya.

Menurut Iman (dalam Roy Parto Purba, 2017) terdapat tiga hal penting

dalam citra, yaitu kesan obyek, proses terbentuknya citra, dan sumber

terpercaya. Obyek meliputi individu maupun perusahaan yang terdiri atas

sekelompok orang di dalamnya. Citra dapat terbentuk dalam memproses

informasi yang tidak menutup kemungkinan terjadinya citra pada obyek dari

adanya penerimaan informasi setiap waktu. Pentingnya citra perusahaan

dikemukakan Sutisna (dalam Roy Parto Purba, 2017) sebagai berikut.

1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal. Citra positif

memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mecapai

tujuan secara efektif sedangkan citra negatif sebaliknya.

2. Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan.

Citra positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil. Kualitas teknis

atau fungsional sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan

tersebut.

3. Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas

pelayanan perusahaan.

4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal.

Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap

karyawan terhadap perusahaan.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

19

Menurut Harrison (dalam Roy Parto Purba, 2017) informasi yang

lengkap mengenai citra perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut.

1. Personality, keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik

sasaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang

mempunyai tanggung jawab sosial.

2. Reputation, hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran

berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja

keamanan transaksi sebuah bank.

3. Value,Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya

perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan,

karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan

pelanggan.

4. Corporate Identity, komponen-komponen yang mempermudah pengenalan

publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan slogan.

Menurut Andreassen (dalam Roy Parto Purba, 2017) menyatakan bahwa

faktor-faktor pembentuk citra perusahaan adalah:

1. Advertising adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan,

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.

2. Public Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus

dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal

balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan

bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan

untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi

3. Physical image adalah bukti fisik yang dapat memberikan citra diri bagi

perusahaan di mata konsumennya.

4. Actual experience adalah pengalaman yang langsung dirasakan oleh

pelanggan dalam mengkonsumsi barang dan jasa.

Oliver (dalam Abiyoso, 2017) menyatakan citra merupakan sebuah

gambaran tentang mental, ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

20

yang ditunjukkan kepada publik oleh seseorang, organisasi, dan sebagainya.

Citra perusahaan adalah citra dari sebuah organisasi secara keseluruhan, bukan

sekedar citra atas produk dan pelayanan perusahaan. Dari pengertian diatas

dapat di tarik kesimpulan citra merupakan sebuah gambaran, kesan, keyakinan,

dan pandangan sesorang yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan

pengalamannya tentang citra perusahaan secara keselurahan dari elemen-

elemen perusahaan tidak hanya produk atau pelayanan dari sebuah perusahaan.

Nedi (dalam Abiyoso, 2017) menyatakan bahwa citra perusahaan meliputi

popularitas, kredibilitas, serta jaringan perusahaan.

1. Popularitas perusahaan, adalah tingkat popularitas perusahaan di mata

masyarakat.

2. Kredibilitas perusahaan, Surachman (dalam Abiyoso, 2017) menyatakan

kredibilitas perusahaan mengacu kepada kepercayaan pelanggan bahwa

perusahaan mampu merancang dan menyampaikan produk dan jasanya

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

3. Jaringan perusahaan, Jaringan perusahaan atau jaringan toko retail

merupakan dua atau lebih gerai yang umumnya dimiliki atau diawasi. Kotler

dan Amstrong (dalam Abiyoso, 2017) menyatakan semakin banyak gerai

yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka semakin besar pula jaringan

perusahaan tersebut.

2.1.10 Loyalitas Pelanggan

Memiliki pelanggan yang loyal adalah salah satu tujuan akhir dari

perusahaan karena loyalitas pelanggan dapat menjamin kelanggengan hidup

suatu perusahaan dalam jangka panjang. Pada dasarnya loyalitas pelanggan

didefinisikan sebagai sebuah kesetiaan seseorang terhadap sesuatu hal.

Menurut Oliver (dalam Chendy, 2015) loyalitas pelanggan adalah komitmen

untuk bertahan secara mendalam untuk melakukan pembelian ulang atau

berlangganan kembali produk atau jasa terpilih secara konsisten di masa yang

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

21

akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran

mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Dari yang

didefinisikan Oliver tersebut dikatakan bahwa pelanggan yang loyal

mempunyai semacam fanatisme yang relatif permanen dalam jangka panjang

terhadap suatu produk/jasa atau suatu perusahaan yang telah menjadi

pilihannya.

Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi loyalitas pelanggan.

Menurut Zikmund (dalam Chendy, 2015) aspek-aspek yang mempengaruhi

loyalitas pelanggan tersebut adalah satisfaction (kepuasan), merupakan

perbandingan antara harapan sebelum melakukan pembelian dengan kinerja

yang dirasakan. Emotional Bonding (ikatan emosi) dimana konsumen dapat

terpengaruh oleh sebuah merek yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga

konsumen dapat diidentifikasikan dalam sebuah merek, karena sebuah merek

dapat mencerminkan karakteristik konsumen tersebut. Ikatan yang tercipta dari

sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan

konsumen lain yang menggunakan produk atau jasa yang sama. Trust

(kepercayaan) merupakan komponen ketiga yang memiliki keterkaitan dengan

emotional bonding (ikatan emosi) yaitu kemauan seseorang untuk

mempercayakan perusahaan atau sebuah merek untuk melakukan atau

menjalankan sebuah fungsi. Choice Reduction and Habit (Kemudahan) yaitu

jika konsumen akan merasa nyaman dengan sebuah merek ketika situasi

mereka melakukan transaksi memberikan kemudahan.

Bagian dari loyalitas konsumen seperti pembelian produk secara teratur

dapat didasari pada akumulasi pengalaman setiap saat. Dengan pengulangan

yang sederhana (kemudahan) kita akan lebih mengenal merek toko,

perusahaan, websites serta history with company (pengalaman terhadap

perusahaan) yaitu sebuah pengalaman seseorang pada perusahaan dapat

membentuk perilaku. Ketika kita mendapatkan pelayanan yang baik dari

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

22

perusahaan, maka kita akan mengulangi perilaku kita pada perusahaan

tersebut.

Definisi Loyalitas pelanggan menurut Tjiptono (Hara dan Widayanto,

2016) mengungkapkan bahwa loyalitas pelanggan sebagai komitmen

pelanggan terhadap suatu merek, took, pemasok berdasarkan sikap yang sangat

positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Menurut Kotler

dan Keller (dalam Husein Umar, 2014) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan

merupakan situasi yang pelanggan secara konsisten membelanjakan seluruh

anggaran yang ada untuk membeli produk suatu layanan jasa dari penjual yang

sama.

Loyalitas konsumen terjadi dalam beberapa fase. Menurut Oliver (dalam

Husein Umar, 2014) fase tersebut dimulai dari :

1. Loyalitas kognitif (cognitive loyalty) atau loyalitas yang didasarkan hanya

pada keyakinan merek.

2. Loyalitas afektif (affective loyalty) atau kesukaan atau sikap terhadap merek

didasarkan pada kesempatan menggunakan kepuasan secara kumulatif.

3. Loyalitas konatif (conative loyalty) yang menunjukkan sebuah kondisi

loyalitas yang berisi apakah pada kemunculan pertama memperlihatkan

komitmen mendalam untuk membeli.

4. Loyalitas tindakan (action loyalty), di mana niat dikonversi ke tindakan.

Menurut Griffin (dalam Husein Umar, 2014) menyebutkan ada empat

karakteristik pelanggan yang loyal, yaitu:

1. Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular repeat purchases).

2. Membeli di luar lini produk/jasa (Purchases across product and services

lines).

3. Merekomendasikan produk lain (Refers other).

4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

(Demonstrates an immunity to the full of the competition).

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

23

2.1.11 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi dasar dalam

penelitian ini. Secara ringkas penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh

beberapa peneliti sebelumnya dapat dilihat pada tabel berdasarkan setiap jurnal

yang dilakukan pada penelitian ini.

Tabel 2.1.

Rujukan Penelitian untuk variabel Kualitas Pelayanan

Judul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan

Pada Perusahaan Penerbangan Full Service Airlines.

Penulis Jurnal Sandriana Marina dkk (2014)

Variabel Penelitian

dan Indikaror

Variabel Indenpenden.

X : Kualitas Pelayanan

Variabel Dependen.

Y : Loyalitas Palanggan

Analisis Data Analisis data dengan menggunakan skala likert, analisa

regresi, analisa koefisien determinasi, dan uji hipotesis.

Hasil Pnelitian Pengaruh kualitas pelayanan terha-dap loyalitas pelanggan,

bila dilihat dari persamaan regresi linier sederhana, yang

hasilnya didapat: Y= a + 0,6894X yang berarti tiap

peningkatan 1 persepsi pelanggan terhadap kualitas

pelayanan (X), maka, persepsi loyalitas pelanggan (Y) akan

meningkat sebesar 0,6894 kali dengan ditambah nilai

konstanta sebesar 12,9764.

Selanjutnya, nilai Koefisien Korelasi Sederhana (r), yaitu

0,6470 yang berarti korelasi antara variabel Kualitas

Pelayanan (X) dan Loyalitas pelanggan (Y) positif dan

taksiran koefisien korelasinya kuat dan positif. Kemudian,

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

24

nilai Koefisien Penentu (KP) yang didapat dari penelitian

ini adalah; sebesar 41,86% yang berarti besarnya kontribusi

variabel kualitas pelayanan (X) terhadap variabel loyalitas

pelanggan (Y) adalah 41.86% sedang sisanya sebesar

58,14% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti.

Sementara hasil Uji Hipotesis, yaitu : t hitung> t tabel

(8,4009 > 1,020), sehingga H0 ditolak, H1 diterima. Hal ini

berarti variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas pelanggan PT. Garuda Indonesia di

kantor penjualan cabang Emporium Pluit Mall Jakarta.

Hubungan dengan

Penelitian

Di jadikan rujukan pada pnlitian ini karena terdapat variabel

yang sama yaitu kualitas pelayanan dan berkaitan erat

dengan penelitian ini.

Sumber : Jurnal penelitian terdahulu yang di publikasikan di google scholar

Tabel 2.2.

Rujukan Penelitian untuk variabel Kepercayaan

Judul Pengaruh Kenyamanan dan Kepercayaan Produk terhadap

Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Konsumen GO-Jek di

Bandung Tahun 2017)

Penulis Jurnal Wisnu Adhi Nugroho dkk (2017)

Variabel Penelitian

dan Indikator

Variabel Indenpenden.

X1 : Kenyamanan

Indikator :

a. Kenyamanan Fisik

b. Kenyamanan Psikospiritual

c. Kenyamanan Lingungan

d. Kenyamanan Sosial Kultural

X2 : Kpercayaan

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

25

Indikator :

a. Brand characteristic

b. Company characteristic

c. Consumer-brand characteristic

Variabel Dependen.

Y : Loyalitas Pelanggan

Indikator :

a.Melakukan pembelian ulang secara berkala.

b.Membeli produk lain yang ditawarkan produsen yang

sama.

c.Merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada

orang lain.

Analisis Data Menggunakan analisis deskriptif verifikatif dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif.

Hasil Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah hasil dalam penelitian

ini,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut.

1. Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan peneliti

terhadap 100 responden yang diperoleh dari pengguna

layanan GO-JEK di Bandung, kenyamanan layanan

secara keseluruhan menghasilkan nilai sebesar 81,56%.

Nilai tersebut dapat dikategorikan sangat setuju karena

pada garis kontinum variabel kenyamanan berada pada

rentang nilai 81,25% - 100%. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa pelanggan sangat setuju terhadap kenyamanan

yang diberikan oleh layanan GO-JEK di Bandung.

2. Dari hasil analisis deskriptif pada variabel kepercayaan

secara keseluruhan menghasilkan nilai sebesar 84,88%.

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

26

Nilai tersebut dapat dikategorikan sangat setuju karena

pada garis kontinum variabel kepercayaan ISSN : 2442-

5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.3

Desember 2017 | Page 1119 berada pada rentang nilai

81,25% - 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengguna sangat setuju terhadap kepercayaannya

menggunakan layanan GO-JEK.

3. Dari hasil analisis deskriptif pada variabel loyalitas

pelanggan secara keseluruhan menghasilkan nilai sebesar

80,9%. Nilai tersebut dapat dikategorikan setuju karena

pada garis kontinum variabel loyalitas pelanggan berada

pada rentang nilai 62,5% - 81,25%. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa pelanggan loyal terhadap

layanan GO-JEK, yang ditunjukkan dalam hasil yang

diperoleh dari peneliti.

4. Uji Simultan (T)

Dengan hasil signifikan yang diperoleh nilai t hitung

kenyamanan 6,327, t hitung harga 4,710, sehingga

kenyamanan memiliki pengaruh yang kuat dibandingkan

harga terhadap variabel loyalitas pelanggan.

5. Uji Annova (F)

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai dari F hitung

adalah 27,724>F tabel 3.090, F tabel diproleh dari =

jumlah variabel independen dan = n-k-1 dengan tingkat

signifikan 0,05. Nilai Sig yang dihasilkan adalah 0,000b

pada tabel Anova bernilai lebih kecil dengan nilai

probabilitas sebesar 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti terdapat

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

27

hubungan yang signifikan antara kenyamanan dan

kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan.

6. Koefisien Determinasi (R)

Besarnya R square menunjukkan angka 0,364 atau

36,4%, yang berarti pengaruh dari variabel kenyamanan

dan kepercayaan memiliki pengaruh yang lemah terhadap

variabel loyalitas pelanggan.

Hubungan dengan

Penelitian

Penelitian dengan judul “Pengaruh Kenyamanan dan

Kepercayaan Produk terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi

Pada Konsumen GO-Jek di Bandung Tahun 2017)” yang

dikemukakan oleh Wisnu Adhi Nugroho dkk digunakan

sebagai rujukan terhadap Variabel Kepercayaan (X2) dalam

penelitian ini.

Sumber : Jurnal penelitian terdahulu yang di publikasikan di google scholar

Tabel 2.3.

Rujukan Penelitian untuk variabel Citra Perusahaan

Judul Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Pelanggan

(Studi Kasus PT. Bintang Utara Perwakilan Dolok Sanggul)

Penulis Jurnal Roy Parto Purba (2017)

Variabel Penelitian

dan Indikator

Variabel Indenpenden.

X : Citra Perusahaan

Indikator :

a. Personality

b. Reputation

c. Value

d. Corporate Identity

Variabel Dependen.

Y : Loyalitas Pelanggan

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

28

Indikator :

a. Loyalitas berdasarkan kesadaran

b. Loyalitas berdasarkan pengaruh

c. Loyalitas berdasarkan komitmen

d. Loyalitas berdasarkan tindakan

Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif

dalam program SPSS.

Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilandasi dengan kajian

teori dan perumusan masalah yang telah dibahas,

selanjutnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan penelitian terhadap variabel citra

perusahaan pada Bus PT. Bintang Utara dapat diketahui

bahwa secara keseluruhan citra perusahaan sudah dinilai

baik, namun untuk identitas perusahaan yang meliputi

nama perusahaan, moto perusahaan dan struktur dan Bus

PT. Bintang Utara sudah sesuai dengan harapan

pelanggan namun penumpang PT. Bintang Utara belum

dapat mencapai target maksimal, maka masih perlu

melakukan pembenahan Bus, serta membuat sistem-

sistem baru yang dapat menarik perhatian costumer

misalnya seperti masalah jadwal keberangkatan dan lain-

lain. walaupun jumlah penumpang sudah meningkat

tetapi belum mecapai garis yang maksimal.

2.Setelah dilakukan penelitian terhadap variabel loyalitas

pelanggan pada Bus PT. Bintang Utara dapat diketahui

bahwa secara keseluruhan sudah dinilai baik, namun pada

repeat yaitu pelanggan dapat melakukan kembali

pembelian ulang atas jasa/ Ticket Bus PT. Bintang Utara

telah dipakai dan pada referal yaitu memberikan

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

29

informasi dan rekomendasi kepada orang lain untuk

menggunakan jasa Bus PT. Bintang Utara belum

terlaksanakan dengan baik, pernyataan ini dapat

dijelaskan dari data yang diperoleh dari data penumpang

yang diperoleh dari Tahun 2011 sampai Tahun 2015 yang

menunjukkan jumlah penumpang yang terus meningkat

namun belum mencapai level yang Maksimal, walau

kemungkinan sulit untuk mencapainya, namun tidak

menutup kemungkinan itu dapat terjadi.

3.Setelah dilakukan pengujian regresi linier sederhana

diketahui bahwa variabel Citra Perusahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yang

menggunakan jasa Bus PT. Bintang Utara. Pernyataan

tersebut dapat dijelaskan karna hasil pengumpulan data

yang telah diolah menunjukkan hasil yang menyatakan

Citra perusahaan dinilai Baik sehingga menciptakan hasil

Loyalitas pelanggan yang mencapai Level Baik juga,

namun perusahaan mengharapkan Nilai Loyalitas

Pelanggan yang Maksimal.

Hubungan dengan

Penelitian

Penelitian dengan judul “Pengaruh Citra Perusahaan

Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus PT. Bintang

Utara Perwakilan Dolok Sanggul)” yang dikemukakan oleh

Roy Parto Purba digunakan sebagai rujukan terhadap

variabel Citra Perusahaan (X) dalam penelitian ini.

Sumber : Jurnal penelitian terdahulu yang di publikasikan di google scholar

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

30

Tabel 2.4.

Rujukan Penelitian untuk variabel Loyalitas Pelanggan

Judul Faktor-faktor yang Memengaruhi Loyalitas Pelanggan pada

Penerbangan Low Cost Carrier.

Penulis Jurnal Husein Umar (2014)

Variabel Penelitian

dan Indikator

Variabel Indenpenden.

X1 : Kualitas Layanan

X2 : Citra Merek

X3 : Kepuasan Konsumen

X4 : Kepercayaan Konsumen

Variabel Dependen.

Y : Loyalitas Pelanggan

Analisis data Menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modeling)

dibantu perangkat lunak Lisrel.

Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa

kualitas layanan tidak memengaruhi loyalitas pelanggan,

dan kualitas layanan memengaruhi kepuasan pelanggan.

Selaras dengan itu, kualitas layanan memengaruhi

kepercayaan, serta kualitas layanan memengaruhi citra

merek. Selanjutnya, citra merek mempengaruhi

kepercayaan, dan citra merek pun memengaruhi kepuasan

pelanggan. Citra merek tidak memengaruhi loyalitas

pelanggan, kepercayaan tidak me-mengaruhi kepuasan

pelanggan, keper-cayaan tidak memengaruhi loyalitas

pelanggan, dan kepuasan pelanggan me-mengaruhi loyalitas

pelanggan.

Hubungan dengan

Penelitian

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Merek, Kepuasan, dan

Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan sebagai variabel

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

31

independen yang dikemukakan oleh Husein Umar

digunakan sebagai rujukan dalam penelitian ini terhadap

veriabel kualitas layanan (X1).

Sumber : Jurnal penelitian terdahulu yang di publikasikan di google scholar

Tabel 2.5.

Rujukan Penelitian untuk variabel Loyalitas Pelanggan

Judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan

Garudamiles Pada Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia

Airways Di Pekanbaru

Penulis Jurnal Chendy Ifca (2015)

Variabel Penelitian

dan Indikator Variabel Independen.

X1 : Kepuasan

Indikator :

a. Ketepatan waktu penerbangan

b. Harga

c. Kecepatan memberikan pelayanan

X2 : Ikatan Emosi

Indikator :

a. Rasa Nasionalisme

b. Kejujuran

c. Tanggung jawab

X3 : Kepercayaan

Indikator :

a. Pembelian ulang

b. Rekomendasi

c. Pengalaman pembelian tiket

X4 : Kemudahan

Indikator :

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

32

a. Mendapatkan informasi tentang tiket

b. Dalam penukaran miles dan perjalanan

c. Dalam pelayanan sebagai anggota Garuda Miles

X5 : Pengalaman

Indikator :

a.Kerusakan sistem Reservasi

b. Playanan yang buruk

c. Kecelakaan dalam penerbangan

Variabel Dependen.

Y : Loyalitas Pelanggan

Analisi Data Menggunakan desain deskriptif dengan metode penelitian

kuantitatif.

Hasil Penelitian Bahwa yang menjadi factor-faktor yang mempengaruhi

loyalitas pelanggan GarudaMiles pada maskapai

penerbangan Garuda Indonesia di Pekanbaru terbagi

menjadi 5 faktor , yaitu factor pertama adalah factor

satisfaction (kepuasan) yang terdiri dari tiga indicator yaitu

ketepatan waktu penerbangan, harga dan kecepatan

memberikan pelayanan. Pada factor satisfaction (kepuasan)

ini mendapatkan pernyataan dari responden Sangat Setuju.

Kemudian factor kedua adalah emotional bonding (ikatan

emosi) terdiri dari 3 indikator yaitu rasa nasionalisme,

kejujuran dan tanggung jawab, dan untuk emotional

bonding (ikatan emosi) ini mendapatkan tanggapan sangat

setuju dari responden. sedangkan factor yang ketiga adalah

trust (kepercayaan) terdiri dari 2 indikator yaitu pembelian

ulang, rekomendasi dan pengalaman pembelian tiket dan

mendapatkan tanggapan sangat setuju dari responden.

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

33

Kemudian factor keempat adalah choice reduction and habit

(kemudahan) terdapat 3 indikator yaitu mendapatkan

informasi ytentang tiket, kemudahan dalam penukaran miles

dan perjalanan dan kemudahan dalam pelayanan sebagai

anggota GarudaMiles dan mendapatkan tanggapan sangat

setuju dari responden. Sedangkan factor terakhir yang

mempengaruhi loyalitas pelangan GarudaMiles adalah

history with company (pengalaman terhadap perusahaan)

terdapat 3 indikator yaitu kerusakan system reservasi,

pelayanan yang buruk dan kecelakaan dalam penerbangan.

Dan untuk factor history with company (pengalaman

terhadap perusahaan) juga mendapatkan tanggapan yang

sangat setuju dari responden.

Hubungan dengan

penelitian

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan

Garudamiles Pada Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia

Airways Di Pekanbaru sebagai variabel independen yang

dikemukakan oleh Chendy Ifca digunakan sebagai rujukan

dalam penelitian ini terhadap veriabel Kepercayaan (X3).

Sumber : Jurnal penelitian terdahulu yang di publikasikan di google scholar

2.2 Hipotesis

(Sugiyono, 2014) mengemukakan bahwa hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah biasanya disusun berdasarkan penelitian,

oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis adalah hubungan yang diduga secara logis antara dua variable atau

lebih yang dapat diuji secara empiris.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

34

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang

mengguanakan pendekatan kuatitatif. Penelitian kualitatif tidak dirumuskan

hipotetis tapite diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis

tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Untuk memberikan angka pada penelitian yang dilakukan dan untuk

memberikan jawaban sementara atas masalah yang dikemukakan di atas, maka

penelitian mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. H1 : Diduga Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan Grab.

2. H2 : Diduga Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan Grab.

3. H3 : Diduga Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan Grab.

4. H4 : Diduga secara simultan Pelayanan, Kepercayaan, dan Citra perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadp loyalitas pelanggan Grab.

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

35

2.3 Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran

Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini

Keterangan Gambar :

= Variabel = Pengukur

= Indikator H = Hipotesis

= Pengaruh

X1.1

X1.2

X1.3

X2.1

X2.2

X2.3

X3.2

X3.3

.3

Y.1

Y.2

X3.1

Loyalitas

Pelanggan

(Y)

Citra

Perusahaan

(X3)

Kepercayaan

(X2)

Pelayanan

(X1)

Y.3

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

36

Indikator:

A. Pelayanan (X1)

Indikator :

X1.1 : Kehandalan pelayanan

X1.2 : Jaminan keamanan

X1.3 : Empati terhadap pelanggan

B. Kepercayaan (X2)

Indikator :

X2.1 : Kepercayaan terhadap pelayanan

X2.2 : Kepercayaan terhadap fasilitas

X2.3 : Kepercayaan terhadap perusahaan

C. Citra Perusahaan (X3)

Indikator :

X3.1 : Personality

X3.2 : Reputation

X3.3 : Value

D. Loyalitas Pelanggan (Y)

Indikator :

Y1.1 : Kesetiaan terhadap jasa transportasi online

Y1.2 : Melakukan pembelian secara teratur

Y1.3 : Menunjukan kekebalan daya tarik dari produk/jasa sejenis

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - UNIMAR AMNIrepository.stimart-amni.ac.id/317/2/BAB II.pdf · BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Konsep Pemasaran Pemasaran

37

2.4 Diaglam Alur Penelitian

Data tidak cukup

Gambar 2.2

Diagram alur penelitian

Loyalitas

pelanggan (Y)

Pengolahan Data

Implikasi Manajerial

Latar Belakang Masalah

Pengumpulan Data

Metodologi Penelitian

Tinjauan Pustaka

Pelayanan

(X1)

Kepercayaan

(X2)

Kesimpulan dan Saran

Analisis Data

Citra Perusahaan

(X3)