20
13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. 1 Pemasaran dapat didefinisikan sebagai hasil aktivitas bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen dan mencakup pembelian, penjualan, transportasi, pergudangan, standardisasi, tingkatan, financing, dan risiko. American Marketing Association (1960) menyatakan bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Adapun Kotler memberikan definisi pemasaran sebagai, “Societal process by which individuals and group obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging product and service of value with others” (Sebuah proses dalam masyarakat yang dengannya seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, memberikan, atau tukar-menukar produk dan jasa dengan orang lain). 1 Thamrin Abdullah, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 14.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di

mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang

bernilai satu sama lain. 1Pemasaran dapat didefinisikan sebagai hasil

aktivitas bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen

ke konsumen dan mencakup pembelian, penjualan, transportasi,

pergudangan, standardisasi, tingkatan, financing, dan risiko. American

Marketing Association (1960) menyatakan bahwa pemasaran dapat

diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus

barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak

pemakai. Adapun Kotler memberikan definisi pemasaran sebagai,

“Societal process by which individuals and group obtain what they

need and want through creating, offering, and freely exchanging

product and service of value with others” (Sebuah proses dalam

masyarakat yang dengannya seseorang atau kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan,

memberikan, atau tukar-menukar produk dan jasa dengan orang lain).

1Thamrin Abdullah, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 14.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

14

Konsep pemasaran yang muncul sekitar tahun

1960mengalihkan fokus pemasaran dari produk ke pelanggan.

Tujuannya adalah laba, tetapi caranya menjadi lebih luas termasuk

seluruh bauran pemasaran (marketing mix), atau dikenal dengan “empat

P”. Adapun beberapa hal yang perlu dipehatikan dalam pemasaran dari

sudut pandang pembeli, antara lain: 1) kebutuhan dan keinginan

konsumen (customer needs and wants); 2) biaya konsumen (cost to the

consumer); 3) kenyamanan (convenience), dan; 4) komunikasi

(communication).

Konsep pemasaran tersebut pada tahun 1990 sudah ketinggalan

zaman dan menuntut adanya konsep yang lebih strategis tentang

pemasaran. Konsep strategi pemasaran, merupakan suatu

perkembangan yang besar dalam sejarah pemikiran pemasaran, yaitu

mengubah fokus pemasaran dari pelanggan dan produk, ke pelanggan

dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas. Agar dapat

berhasil, pemasar harus mengetahui pelanggan dalam konteks termasuk

persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah, serta kekuatan-

kekuatan makro, ekonomi, sosial dan politik yang lebih luas, yang

membentuk perkembangan pasar. Dalam pemasaran global, hal ini

berkaitan dengan kerjasama yang erat antara pengusaha dan perunding

perdagangan pemerintah negara ataupun pejabat lain, begitu juga

dengan pesaing industri, agar dapat mengakses pasar negara sasaran.2

2Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), 4-6.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

15

Pemasaran sendiri adalah salah satu bentuk muamalah yang

dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya

terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah. Philip

Kotler mendifinisikan pemasaran sebagai “sebuah proses sosial dan

manajerial di mana individu-individu dan kelompok-kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk atau value

dengan pihak lainnya. Definisi ini berdasarkan konsep-konsep inti,

seperti: kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk-produk (barang-

barang, layanan, dan ide), value, biaya dan kepuasan, pertukaran dan

transaksi, hubungan dan jaringan, pasar dan para pemasar, serta

prospek.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana menyeluruh terpadudan

menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang

kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya pemasaran

suatu perusahaan.3 Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana

yang menyeluruh tentang kegiatan dan yang akan dijalankan untuk

dapat mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain

strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran,

3Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 168.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

16

kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu.4

Penerapan strategi pemasaran antara perusahaan satu dengan

perusahaan yang lain berbeda, tetapi ada tiga strategi yang lazim atau

sering dilakukan oleh perusahaan seperti yang dikemukakan oleh

Michel E Perter yaitu keunggulan biaya, deferensiansi dan pemfokusan

biaya. Adapun strategi yang dipilih perusahaan itu merupakan

keputusan dan konsekuensi dari pihak manajemen untuk melaksanakan

dengan ketatnya persaingan saat ini. Maka keputusan strategi yang

dipilih perlu didukung dengan penerapan manajemen dan

kepemimpinan yang baik.5

Dalam proses pemasaran suatu perusahaan harus memperhatikan

tahap-tahap apa yang harus dilakukan. Tahap tersebut adalah:

1. Menganalisis kesempatan atau peluang pasar yang dapat

dimanfaatkan dalam usaha yang dilakukan perusahaan untuk

mencapai tujuan.

2. Penentuan sasaran pasar yang akan dilayani oleh perusahaan karena

setiap pasar terdiri dari kelompok konsumen yang berbeda

keinginan dan kebutuhan, maka perusahaan harus menentukan

segmentasi pasar yang akan dilayani sebagai sasaran pasar.

3. Menilai dan menetapkan strategi peningkatan posisi atau

kedudukan perusahan dalam persaingan pada sasaran pasar yang

4Mursyid, Manajemen Pemasaran,(Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 145.

5Bambang Darmadi, Taktik Bisnis dan Perspektif Pemasaran, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya,

1999), 99.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

17

dilayani perusahaan harus punya pandangan atau keputusan

mengenai produk yang akan ditawarkan kepada pasar dalam

hubungan dengan bidang usahanya. Jadi perusahaan harus

menentukan produk yang ditawarkan agar sesuai dengan kebutuhan

sasaran pasar tersebut.

4. Mengembangkan sistem pemasaran dalam perusahaan yaitu dengan

pembagian tugas-tugas untuk mengembangkan dan meningkatkan

organisasi pemasaran sistem informasi pemasaran, sistem

perencanaan dan pengendalian pemasaran yang dapat menunjang

tercapainya tujuan perusahaan dalam melayani sasaran pasar.

5. Mengembangkan rencana pemasaran usaha. Pengembangan ini

diperlukan karena keberhasilan perusahaan terletak pada kualitas

rencana pemasaran agar dapat dirinci tujuan strategi dan taktik yang

digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi

perusahaan dalam persaingan pasar.

6. Menetapkan atau melaksanakan rencana pemasaran yang telah

disusun dan mengendalikannya. Dalam hal ini perusahaan harus

mempertimbangkan situasi dan kondisi pada saat itu, sehingga

perlu taktik agar rencana berjalan lancar..6

6Assauri, Manajemen Pemasaran, 171-175

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

18

3. Etika dalam Fungsi Pemasaran

Bisnis tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pemasaran.Sebab

pemasaran merupakan aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan atas program-program yang dirancang untuk

menghasilkan transaksi pada target pasar, guna memenuhi kebutuhan

perorangan atau kelompok berdasarkan atas saling menguntungkan,

melalui pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi.

Pengertian tersebut mengarahkan kita bahwa orientasi

pemasaran adalah pasar. Sebab pasar merupakan mitra sasaran dan

sumber penghasilan yang dapat menghidupi dan mendukung

pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, apapun yang dilakukan oleh

aktivitas pemasaran adalah berorientasi pada kepuasan pasar. Kepuasan

pasar adalah kondisi saling ridha dan rahmat antara pembeli dan

penjual atas transaksi yang dilakukan. Dengan adanya keridhaan ini,

maka membuat pasar tetap loyal terhadap produk perusahaan dalam

jangka waktu yang panjang. Dalam kerangka Islam, etika dalam

pemasaran tentunya perlu didasari pada nilai-nilai yang dikandung al-

Qur’an dan Hadits Nabi.7

7Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2002), 99.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

19

B. Tinjauan Umum Pemasaran Dalam Etika Bisnis Islam

1. Etika Bisnis Islam

Titik sentral etika Islam adalah menentukan kebebasan manusia

untuk bertindak dan bertanggungjawab, karena kepercayaannya

terhadap Allah. Hanya saja kebebasan manusia itu tidak mutlak, dalam

arti adalah kebebasan yang terbatas. Jika manusia memiliki kebebasan

mutlak, maka ia berartii menyaingi kemahakuasaan Allah selaku

pencipta semua makhluk, tanpa kecuali manusia itu sendiri.8

Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat

akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu

tindakan terpuji yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika

didalam bisnis sudah tentu disepakati oleh orang-orang yang berbisnis

serta kelompok yang terkait lainnya.

Etika bisnis secara sederhana dapat diartikan pemikiran atau

refleksi tentang moralitas dalam ekonomi bisnis.9 Tetapi harus diingat

dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan

bagi aktifitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting,

mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya.

Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Bisnis bagisebagian dari masyarakat, tidak bisa terlepas dari

norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan masyarakat

8Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, (Malang: UIN Malang, 2007), 10.

9Faisal Badroen dkk, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), 16.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

20

dan bisnis yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika

tertentu dalm kegiatan bisnisnya, baik etika bisnis itu antara sesama

pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam

hubungan langsung maupun tidak langsung.

Dengan memetakan pola hubungan dengan bisnis seperti itu dapat

dilihat bahwa prinsip-prinsip ettika bisnis terwujud dalam satu pola

hubungan yang bersifat interaktif.10

Adapun prinsip-prinsip etika bisnis yang sangat terkait dengan

sistem nilai yang dianut oleh masyarakat yaitu:

1. Prinsip Otonomi

Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil

keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang

apa yang dianggap baik untuk dilakukan. Orang bisnis yang

otonom adalah orang yang sadar sepenuhnya apa yang menjadi

kewajibannya dalam dunia bisnis.

2. Prinsip Kejujuran

Kejujuran adalah suatu prinsip etika bisnis yang merupakan

suatu jaminan bagi kegiatan bisnis dan merupakan prinsip penting

yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis.Prinsip ini merupakan

modal utama bagi pelaku bisnis manakala diinginkan bisnisnya

mendapat kepercayaan dari partner dan masyarakat.

10

Ibid, 5.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

21

3. Prinsip Keadilan

Prinsip yang menuntut agar kita memperlakukan orang lain

sesuai dengan haknya. Hak orang lain perlu dihargai dan tidak

boleh dilanggar.11

Dalam kegiatan bisnis dituntut untuk bersikap

dan berperilaku adil terhadap semua pihak yang terlibat, sehingga

antara sikap dan perilaku yang dilakukan jangan mengandung

ketidakadilan. Sebab ketidakadilan merupakan sumber kegagalan

yang akan dialami perusahaan atau pelaku bisnis.

4. Niat Baik dan Tidak Berniat Jahat

Dalam berbisnis harus berniat baik dan tidak jahat terhadap

semua pihak. Dengan niat yang baik, maka tujuan yang dicapai

perusahaan atau pelaku bisnis akan menjadi bahan ukur bagi

masyarakat untuk menilai keberhasilan perusahaan tersebut.

5. Hormat pada Diri Sendiri

Prinsip hormat pada diri sendiri adalah penghargaan yang

positif pada diri sendiri.Sebuah upaya dalam perilaku bagaimana

penghargaan terhadap diri sendiri itu diperoleh.12

Sistem ekonomi diibaratkan sebagai sebuah bangunan

rumah. Sebuah rumah yang berdiri tegak dan kokoh yang memiliki

tiga komponen, yaitu: fondasi, tiang, dan atap. Maka ekonomi

Islam juga memiliki fondasi, tiang penyangga, dan atap. Sehingga

dengan adanya tiga komponen yang baik, maka bangunan akan

11

Sonny Keraf, Etika bisnis, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 75-79. 12

Muslich, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), 19-20.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

22

nyaman dihuni. Bangunan tersebut tidak akan goyah diterpa angin,

dan akan kuat dalam menghadapi benccana. Etika bisnis Islam

menjunjung tinggi semangat saling percaya, kejujuran, dan

semangat kekeluargaan. Ini dikarenakan adanya aturan-aturan di

dalam etika bisnis Islam yaitu dalam bisnis ada ketauhidan, adil,

nubuwah, khalifah serta Ma’ad.

Gambar 1:

Rancang Bangun Ekonomi Islam

Rancang bangun ekonomi Islam mengandung makna,

bahwa:13

Tauhid

Allah pemilik sejati seluruh yang ada di alam semesta

Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, dan

manusia diciptakan untuk beribadah

13

Muhammad, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: YKPN, 2002), 5.

AKHLAK

MULTI

JENIS

KEPEMILIK

AN

KEBEBASAN

BERAKTIFI

TAS

KEADILAN

SOSIAL

TAUHID

ADIL

NUBUWAH KHILAFAH MA’AD

Perilaku

islam

dalam

bisnis dan ekonomi Prinsip

Sistem

Ekonomi

Islam

Teori

Ekonomi

Islam

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

23

Adil

Tidak mendhalimi dan tidak di dzalimi

Pelaku bisnis dan ekonomi tidak boleh mengejar

keuntungan pribadi

Nubuwah

Siddiq: Efektivitas (tujuan yang tepat dan benar), dan

Efisien (melakukan kegiatan dengan benar dan metode yang

tidak menyebabkan kemubadziran)

Amanah: bertanggungjawab dan dapat dipercaya

Fathonah: Cerdik, Bijaksana, Cerdas

Tabligh

Khalifah

Manusia sebagai khalifah di muka bumi, sebagai pemimpin

akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang

dipimpinnya.

Khalifah harus berakhlak seperti sifat-sifat Allah (Asmaul

Husna)

Ma’ad

Dunia bagi manusia adalah untuk bekerja dan beraktifitas

untuk mendapatkan return

Keuntungan harus mencakuup untung dunia dan akhirat

Dalam Etika bisnis Islam sudah pasti bersumber dari

ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Sunah Nabi Muhammad

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

24

SAW.Sesungguhnya Al-Qura’an telah memberikan acuan

para pelaku bisnis dalam menjalankan atau mengelola

bisnis secara Islami. Dan setidaknya mengandung empat

elemen landasan di dalam sistem etika, yaitu: landasan

tauhid, landasan keseimbangan, landasan kehendak bebas,

dan landasan tanggung jawab.14

1. Landasan tauhid

Landasan tauhid merupakan landasan yang sangat

filosofis yang dijadikan sebagai fondasi utama langkah

seorang muslim yang beriman dalam menjalankan

fungsi kehidupannya. Seperti yang dinyatakan dalam

firman Allah SWT dalam QS. Al-An’am:126-127:

“Dan inilah jalan Tuhanmu (jalan) yang

lurus.Sesungguhnya kami telah menjelaskan ayat-ayat

(kami) kepada orang-orang yang mengambil

pelajaran. Bagi mereka (disediakan) darussalam

(surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung

14

Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2004), 32.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

25

mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu

mereka kerjakan”.(QS. Al-An’am:126-127)15

Menurut kebenaran agama (Islam), pasti dijamin

keakuratannya, dalam rangka mencapai kebaikan dan

keberuntungan secara bersama.

Manusia menyadari bahwa kebenaran atau kebaikan

itu dapat diambil pelajaran oleh manusia setelah melalui

berbagai pengalaman, baik secara empirik maupun analitik

perenungan atau mungkin secara perjalanan spriritual yang

cukup panjang oleh manusia yang dianugrahi hidayah dari

Allah SWT.

Jadi secara kontektual kehidupan bisnis dapat dinyatakan

bahwa:

Manusia mengkonsumsi dengan konteks niat beribadah

melaksanakan perintah Allah SWT. (QS. Al-Baqarah:168)

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi bagi baik

dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti

langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu

adalah musuh yang nyata bagimu”.16

15

Al-Qur’an, 6:126-127. 16

Al-Qur’an, 2: 168.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

26

Manusia muslim berproduksi karena memenuhi perintah Allah

SWT. (QS. Al-Mulk:15)

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka

berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian

dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali

setelah) dibangkitkan”.17

2. Landasan keseimbangan (keadilan)

Landasan keadilan di dalam ajaran Islam merupakan inti

dan orientasi final yang harus dicapai dan dilakukan oleh manusia

dalam aktifitasnya.Hal ini terdapat pada firman Allah SWT dalam

QS. Al-Hadid:25

17

Al-Qur’an, 67:15.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

27

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan

membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan

bersama mereka Al-Kitab dan neeraca (keadilan) supaya manusia

dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang

padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi

manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya

Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-

rasul Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah

Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (QS. Al-Hadid:25)18

Implementasi ajaran keadilan atau keseimbangan pada

kegiatan bisnis harus dikaitkan dengan pembagian manfaat kepada

semua komponen dan pihak yang terlibat langsung maupun tidak

langsung dalam bisnis, maka etika bisnis yang dilakukan oleh

orang Islam yang beriman dengan berpedoman pada Al-Qur’an,

Sunnah Nabi, Ijma’, dan Qiyas. Karena Al-Qur’an dan sunnah

Nabi mengutamakan pada keseimbangan dan keadilan.

3. Landasan Kehendak Bebas

Islam sangat memberikan keleluasaan terhadap manusia

untuk menggunakan segala potensi sumber daya yang

dimiliki.Karena manusia di satu sisi memiliki atau dianugrahi oleh

Allah SWT unsur potensi emosi, akal daya nalar atau argumentasi.

Dan disisi lain manusia dianugrahi berupa kemampuan dasar

spiritual, akal budi dan naluri. Sehingga dengan potensi budaya ini

18

Al-Qur’an, 57:25.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

28

manusia mampu berkreasi menciptakan segala produk budaya yang

mampu membedakan manusia dengan makhluk lain yang

diciptakan Allah di muka bumi ini.

Tetapi harus diingat, bahwa dalam mengfungsikan potensinya

manusia membutuhkan orang lain. Manusia melaksanakan

kerjasama untuk mengahasilkan prestasi-prestasi atau produktifitas

dan hasil budi daya. Oleh karena itu, dalam berprestasi manusia

tidaklah sendirian dalam menggapai prestasi-prestasi tersebut,

tetapi hasil jerih payah kreatifitas tersebut diperoleh, karena ada

juga fungsi keterlibatan masyarakat sebagai pemilik sumber daya

lain, termasuk masyarakat luas sebagai pendukungnya.

4. Landasan Tanggung Jawab

Segala kebebasan dalam melakukan aktifitas bisnis maka

manusia tidak lepas dari pertanggungjawaban yang harus diberikan

manusia atas aktifitas yang dilakukan. Namun manusia dengan

segala fasilitas dan sarana kehidupan yang dimiliki secara amanah

ini hanya sekedar diserahi amanah untuk mengelola secara benar

sesuai petunjuk-petunjuk Allah di dalam Al-Qur’an dan sunnah

Nabi.

Kebebasan yang dimiliki manusia dalam menggunakan

potensi sumber daya mesti memiliki batas-batas tertentu, dan tidak

dipergunakan sebebas bebasnya tanpa batas, melainkan dibatasi

oleh koridor hukum, norma dan etika yang tertuang dalam Al-

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

29

Qur’an dan Sunnah Rasul. Selain itu untuk memenuhi konsep

keadilan dan kesatuan seperti yang kita lihat dalam ciptaan Allah,

manusia harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya.19

2. Perbedaan Bisnis Islami dengan non-Islami

Menurut Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet

Widjajakusuma, ada beberapa perbedaan antara bisnis Islam dan bisnis

non-Islam. Dari karakteristik asas, bisnis Islam menggunakan akidah

Islam (nilai-nilai transidental), sedangkan bisnis non-Islami

menggunakan sekularisme (nilai-nilai materialisme). Dari segi

motivasi, bisnis Islam mengutamakan dunia akhirat dan orientasinya

pada profit, zakat dan benefit (non materi), pertumbuhan,

keberlangsungan, dan keberkahan. Sedangkan orientasi pada bisnis

non-Islam adalah mengutamakan profit, pertumbuhan dan

keberlangsungan dan motivasinya mengutamakan dunia. Etos kerja

pada bisnis Islam sangat tinggi dan bisnis merupakan bagian dari

ibadah. Pada bisnis Islam karakteristik amanah, terpercaya dan

bertanggungjawab dan mempunyai tujuan tidak menghalalkan segala

cara, sedangkan pada bisnis non-Islam adalah tergantung kemauan

individu (pemilik kapital) dan tujuannya menghalalkan segala cara.

Dari sisi manajemen operasional bisnis Islam adalah jaminan halal dari

setiap masukan, proses dan keluaran, mengedepankan produktivitas

dalam koridor syariah, sedangkan pada bisnis non-Islam adalah tidak

19

Beekum, Etika Bisnis Islam, 40.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

30

terdapat jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran

keuangan, mekanisme keuangan dengan bunga. Dari sisi manajemen

pemasaran, bisnis Islam pemasarannya dalam koridor jaminan halal

dan pada bisnis non-Islam, pemasarannya menghalalkan segala cara.

Bisnis Islam, manajemen SDM nya profesional dan berkepribadian

Islam karena SDM adalah pengelola bisnis dan SDM nya bertanggung

jawab pada diri, majikan, Allah. Sedangkan pada bisnis non-Islam,

manajemen SDMnya profesional dan SDM adalah aktor produksi dan

SDM bertanggung jawab pada diri dan majikan.20

3. Pemasaran Dalam Etika Bisnis Islam

Pemasaran dalam etika bisnis Islam merupakan aplikasi

kegiatan usaha dalam memasarkan dan mengatur perilaku bisnis Islam

pada etika umumnya. Etika pemasaran diperlukan sebagai disiplin

terpisah dan diterapkan pada dunia bisnis atau dikembangkan

memasuki masalah-masalah moral dalam dunia bisnis pemasaran yang

Islami.21

Kerangka pemasaran dalam bisnis Islam sangat

mengedepankan adanya konsep rahmad dan ridho baik dari penjual,

pembeli, sampai dari Allah. Dengan demikian aktifitas pemasaran

harus didasari pada etika dalam pemasarannya. Sehubungan dengan ini

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Etika pemasaran dalam konteks produk

20

Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), 13-15. 21

Muhammad, Etika Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam, (Yogyakarta: BPFE, 2004),

64.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

31

- Produk yang halal dan thayyib

- Produk yang berguna dan dibutuhkan

- Produk yang berpotensi ekonomi dan benefit

- Produk yang bernilai tambah yang tinggi

- Dalam jumlah yang berskala ekonomi sosial

- Produk yang dapat memuaskan masyarakat

2) Etika pemasaran dalam konteks harga

- Beban biaya produk yang wajar

- Sebagai alat kompetitis yang sehat

- Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat

- Margin perusahaan yang layak

- Sebagai alat daya tarik bagi konsumen

3) Etika pemasaran dalam konteks distribusi

- Sarana kompetensi memberikan pelayanan kepada masyarakat

- Kecepatan dan ketepatan waktu

- Keamanan dan keutuhan barang

- Konsumen mendapat pelayanan tepat dan cepat

4) Etika pemasaran dalam konteks promosi

- Sarana memperkenalkan barang

- Informasi kegunaan dan kualifikasi barang

- Sarana daya tarik barang terhadap konsumen

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

32

- Informasi fakta yang ditopang kejujuran22

22

Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: YKPN, 2002), 101.