Upload
buique
View
228
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
ABSTRAK
KARAKTERISTIK BENDA ASING ESOFAGUS DI RUMAH
SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR DARI
TAHUN 2014-2016
Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau
makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja
maupun tidak sengaja. Peristiwa ini merupakan suatu kasus kedaruratan medis. Segala
kalangan usia dapat tertelan benda asing di esofagus Di Indonesia sedikit penelitian
terkait benda asing esofagus, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengatahui
karakteristik pasien benda asing esofagus di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
Sanglah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain
cross sectional study yaitu dengan melakukan pengumpulan data satu kali dengan
menggunakan data rekam medis. Dari segi waktu secara retrospektif, responden dalam
penelitian ini dipilih melalui total sampling. Variabel yang diteliti pada penelitian ini
antara lain jenis kelamin, umur, lokasi benda asing, dan jenis benda asing esofagus.
Analisis data penelitian menunjukkan 26 dari 42 pasien (61,9%) adalah laki-laki dan
16 dari 42 pasien adalah perempuan (38,1%).
Benda asing esofagus ditemukan paling banyak pada anak-anak
sebanyak 22 (52,4%). Berdasarkan lokasi, paling banyak ditemukan pada penyempitan
pertama esofagus pada crycopharingeal vertebra C6 36 (85,7%), serta tulang (47,6%)
menjadi jenis benda asing esofagus terbanyak pada kasus. Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa karakteristik benda asing esofagus di Sanglah sesuai dan
hanya memiliki sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan beberapa literatur lainnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui karakteristik benda asing esofagus di populasi lainnya.
Kata kunci: Karakteristik, Pasien, Benda Asing Esofagus
ABSTRACT
CHARACTERISTIC OF ESOPHAGEAL FOREIGN BODY IN
RSUP SANGLAH FROM 2014-2016
Esophageal foreign body is a sharp or blunted object or food that stucked in
esophagus because of being swallowed, accidentally or not. This accident is an
emergency case. Esophageal foreign body could happen in every age groups. In
Indonesia there are only a few studies about esophageal foreign body. This study
purpose is to know the characteristic of patient with esophageal foreign body in RSUP
Sanglah and also to give information related to esophageal foreign body.
This study use a descriptive method with cross sectional study design, its mean
this study collected the data in one time by using a medical record. In a retrospective
time aspect, respondent in this study chosen by total sampling method. The variable
that are discussed in this study are gender, age, foreign body location, and the object of
esophageal foreign body. Analitic data shows 26 of 42 patients (61.9%) is male and 16
of 42 patients is female (38.1%).
Esophageal foreign body mostly found in children with 22 (52.4%) cases. Base
on location, mostly found in first narrowing at crycopharingeal are on vertebrae c6
level 36 (85.7%), bone (47.6%) being a object that mostly found in this cases. So it can
be concluded that this study have a same result with other literatures. This study also
hoped to be uses as a basic of further investigation to knowing the characteristic of
esophageal foreign body in another population.
Keywords: Characteristic, Patient, Esophageal Foreign Body
RINGKASAN
Benda asing adalah benda yang berasal dari luar tubuh yang dalam keadaan
normal tidak ada di organ tersebut. Sebanyak 75% benda asing saluran cerna berada di
esofagus. Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau
makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja
maupun tidak sengaja. Peristiwa ini merupakan suatau kasus kedaruratan medis, yang
akan mengakibatkan komplikasi berbahaya jika tidak ditangani dalam 24 jam.
Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama pada anak
usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua kalangan usia.
Esofagus adalah otot yang berbentuk saluran yang menghubungkan faring dan
gaster dengan panjang kisaran 25 cm. Bagian atas esofagus dimulai dari leher setinggi
batas bawah kartilago krikoid dan vertebra servikal keenam, kemudian turun melebar
di anterior kolumna vertebra melalui mediastina superior dan posterior. Benda asing
yang sering ditemukan pada kasus benda asing esofagus terbagi menjadi 2 golongan
yaitu benda asing organik dan non organik. Benda asing organik yang sering ditemukan
adalah tulang ikan dan tulang ayam, gigi palsu. Sedangkan pada kelompok benda asing
nonorganik, koin, jarum, kancing baju, magnet dan baterai menjadi benda asing yang
paling banyak ditemukan pada kasus.
Gejala utama terkait benda asing esofagus adalah susah menelan, rasa nyeri
akut, dysphagia, choking dan excessive salivation. Benda asing esofagus jika tertanam
atau tersangkut lebih dari 24 jam dapat menimbulkan komplikasi. Lokasi benda asing
esofagus dibagi menjadi empat tempat penyempitan, yaitu pada rycopharyngeal,
aortic, left-bronchial, dan diaphragmatic. Masing-masing penyempitan esofagus
memiliki panjng dan diameter yang berbeda-beda. Mereka dengan temuan positif pada
CT scan atau radiografi akan menjalani esophagoscopy kaku (Rigid Esophagoscopy)
untuk mengangkat benda asing esofagus.
Di Indonesia sedikit penelitian terkait benda asing esofagus, oleh karena itu
pada penelitian ini, penulis ingin mengatahui karakteristik pasien benda asing esofagus
di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah dari tahun 2014-2016. Pada penelitian
ini digunakan data sekunder yang berasal dari rekam medis dari pasien benda asing
esofagus di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar dari tahun 2014-2016. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional
study, dimana peneliti melakukan pengumpulan data satu kali dengan menggunakan
data rekam medis. Dari segi waktu secara retrospektif. Pada penelitian ini semua pasien
benda asing esofagus yang terdaftar sebagai pasien benda asing esofagus di RSUP
Sanglah Denpasar menjadi populasi target, sedangkan populasi terjangkau pada
penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosis benda asing esofagus dan
mendapat terapi di RSUP Sanglah. Penderita harus terdaftar dalam rekam medis RSUP
Sanglah dari tahun 2014-2016.
Besar sampel yang digunakan adalah sama dengan jumlah populasi (total
sampling), dimana semua pasien yang terdaftar dan terdiagnosis benda asing esofagus
pada rekam medis di RSUP Sanglah Denpasar dimasukkan ke dalam penelitian. Pasien
yang tidak memiliki variabel-variabel yang dicari dalam rekam medis dieksklusi pada
penelitian ini. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah karakteristik dari
penderita benda asing esofagus yang datang dan berobat ke RSUP Sanglah Denpasar
berdasarkan umur, jenis kelamin, lokasi benda asing, dan jenis benda asing esofagus.
Data dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan komputer melalui program
SPSS, data dianalisa secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi tiap
variabel penelitan kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk narasi, tabel, dan diagram
bar. Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik pasien benda asing esofagus di Rumah
Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah dari tahun 2014-2016 sebagian besar berjenis
kelamin laki-laki (61,9%), berada dalam kategori umur anak-anak (52,4%), lokasi
tersering pada crycopharingeal pada tingkat vertebra C6 (85,7%), dan jenis benda asing
terbanyak berupa tulang (47,6%).
Setelah penelitian ini dipublikasikan diharapkan masyarakat dapat
meningkatkan kewaspadaan terkait benda asing esofagus. Pihak pelayanan kesehatan
perlu meningkatkan komunikasi dan edukasi terhadap masyarakat untuk memberikan
informasi terkait benda asing esofagus yang sering terjadi namun sering disepelekan
oleh masyarakat. Jika ada penelitian yang akan dilakukan terkait benda asing esofagus
diharapkan dilakukan dengan variabel yang lebih banyak, cakupan penelitian yang
lebih luas, serta jumlah sampel yang lebih banyak.
SUMMARY
Foreign body is object that came from the outside of the body and in a normal
state doesn’t belong in that particular organ. About 75% of foreign body located in
esophagus. Esophageal foreign body is sharp or blunt object that stuck in esophagus
because of being swallowed either its accidental or non-accidental. This event is a
medical emergency that could cause dangerous complication if doesn’t handled in 24
hours. Foreign bodies that swallowed and being stuck were the main problem among
kids aged 6 months to 6 years old and also can happen in all age groups.
Esophagus is a channel shaped muscle that connected pharynx and gastric for
about 25 cm long. Upper part of esophagus started at the neck, about the same high as
lower part of cricoid cartilage and sixth right cervical vertebrae, then the lower part
gets larger in diameter started at column vertebrae anterior through superior and
posterior mediastinum. Object of esophageal foreign body divided into two groups,
organic and non organic. Organic object such as fish bone, chicken bone, and fake teeth
mostly found in esophageal foreign body cases, in other hand, coin, needle, button,
magnet and battery are the non organic objects that also often found in this cases.
The main symptoms of esophageal foreign body are unable to swallow, pain,
dysphagia, choking, and excessive salivation. Esophageal foreign body if stucked more
than 24 hours can make some complications. Location of esophageal foreign body
divided into four narrowing that are at crycopharingeal, aortic, left-bronchial, and
diaphragmatic. Each esophageal narrowing has different length and diameter. Patient
positive in CT Scan will do Rigid Esophagoscopy to extract the foreign body.
In Indonesia there are only a few study about esophageal foreign body, so in
this study the writer want to know the characteristic of esophageal foreign body patient
in RSUP Sanglah from 2014-2016. This study use secondary data from medical record
in this hospital. This study use descriptive method with cross sectional study in a
retrospective time. All of the patient that have esophageal foreign body and listed as
patient in RSUP Sanglah are considered as the target population of this study, in other
hand the approachable population are the esophageal foreign body patient that
diagnosed and treated in RSUP Sanglah. The patient must listed in the medical record
of RSUP sanglah from 2014 until 2016.
Number of samples that used equal with the number of population (total
sampling), where all of patient that listed and diagnosed esophageal foreign body in
medical record RSUP Sanglah Denpasar are included in this study. If patient doesn’t
have the variable that are required, that patient will be excluded from this study.
Variable that will be discussed in this study are the characteristic of esophageal foreign
body patient in RSUP Sanglah based on gender, age, foreign body location, and the
object of esophageal foreign body.
Data were collected and analyzed by computer using SPSS program, data was
analyzed by descriptive method to calculate the distribution of frequency in each
variable, then the result presented in narration, table, and diagram bar. The result of
this study are the characteristic of esophageal foreign body patient in RSUP Sanglah
Denpasar from 2014-2016, which are most patient were male (61,9%), in children
categories of age (52,4%), mostly found in crycopharingeal at vertebrae C6 level
(85,7%), and the mostly found object of esophageal foreign body in this study are bone
(47,6%).
After published, it is hoped that this study will be able to increase alertness in
society related to esophageal foreign body. Medical services need to upgrade the
communication and education to society by giving information about esophageal
foreign body that often happened but didn’t get attention by society. If there will be
further study about esophageal foreign body, it is hoped that the next writer will use
more variable, widen and increase the number of sample.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha esa, karena hanya
atas karunia-Nya skripsi yang berjudul “Karakteristik Pasien Benda Asing Esofagus
di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar dari Tahun 2014-2016”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah
dibantu oleh banyak pihak.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dr. Agus Rudi Asthuta, SP.THT-KL, sebagai pembimbing
utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat,
bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program S1, khususnya dalam
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada
:
1. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD.
atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program S1 di Universitas
Udayana,
2. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana atas segala fasilitas yang telah disediakan,
3. Dr. dr. Dewa Putu Purwa Samatra, Sp.S(K) sebagai Ketua Program Studi
Pendidikan Kedokteran Universitas Udayanan atas kesempatan dan fasilitas
yang diberikan,
4. Keluarga terutama orang tua dari penulis yang senantiasa memberi
dukungan moral maupun material selama pembuatan skripsi,
5. Bagian THT-KL RSUP Sanglah Denpasar atas kerjasama dan fasilitas yang
telah diberikan selama penelitian,
6. Serta kawan-kawan dan pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per
satu atas bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan
penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga. Akhir kata, semoga skripsi
ini bermanfaat bagi kita semua.
Denpasar, 18 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM .................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
RINGKASAN……………………………………………………………………vii
SUMMARY………………………………………………………………………ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....xi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. 3
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 3
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 4
2.1. Definisi .......................................................................................................... 4
2.2. Anatomi Esofagus ......................................................................................... 4
2.3. Jenis Benda Asing Esofagus .......................................................................... 7
2.4. Gejala Klinis .................................................................................................. 8
2.5. Lokasi Benda Asing Esofagus ....................................................................... 9
2.6. Diagnosis ..................................................................................................... 11
2.7. Etiologi dan Faktor Predisposisi .................................................................. 12
2.8. Komplikasi .................................................................................................. 12
2.9. Penatalaksanaan ........................................................................................... 13
BAB III KERANGKA BERFIKIR DAN KONSEP PENELITIAN ..................... 14
3.1. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 14
3.2. Kerangka Konsep ....................................................................................... 14
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................ 16
4.1. Jenis Rancangan Penelitian ........................................................................ 16
4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................................... 16
4.3. Populasi dan Sampel ................................................................................... 16
4.4. Teknik Penentuan Sampel .......................................................................... 17
4.5. Variabel dan Definisi Operasional ............................................................. 18
4.6. Bahan dan Instrumen Penelitian ................................................................. 19
4.7. Protokol Penelitian ..................................................................................... 19
4.8. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 20
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………… 21
5.1. Hasil Penelitian………………………………………………………….. 21
5.2. Pembahasan…………………………………………………………….... 24
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………… 27
6.1. Simpulan……………………………………………………………….... 27
6.2. Saran……………………………………………………………………. 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 29
LAMPIRAN ........................................................................................................... 31
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panjang bagian esophagus dari gigi atas dan berdasarkan umur ........... 10
Tabel 2. Diameter penyempitan esophagus pada tingkat vertebra ...................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau makanan yang
tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak
sengaja. Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan kejadian klinis yang
menjadi masalah utama pada anak usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada orang
dewasa dengan gangguan psikiatris, retardasi mental dan gangguan perkembangan. Faktor
predisposisi antara lain belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik,
koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada kelompok usia 6
bulan sampai 1 tahun, fase oral pada anak cenderung sering memasukkan benda-benda yang
ada disekitarnya kedalam mulut, dan kurang perhatiannya orang tua dalam mengawasi anak
dalam bermain merupakan faktor resiko yang paling penting dalam kasus ini. Dari review 262
kasus benda asing esofagus pada orang dewasa, 92% merupakan kesengajaan untuk menelan
benda asing, dan 82% diantaranya memiliki gangguan psikiatrik. Beberapa pekerjaan juga
memiliki resiko terhadap kasus ini, penjahit dan tukang kayu merupakan dua pekerjaan yang
memiliki resiko paling besar, karena pada saat bekerja mereka menahan atau memegang
kancing baju dan jarum pada mulutnya (Singh, 2015).
Koin terhitung sebagai benda asing yang paling banyak tertelan (66%) pada pasien
<10 tahun, sedangkan pasien >10 tahun tulang ikan dan gigi palsu menjadi benda asing yang
paling sering tertelan. Sebuah studi di India juga ditemukan dari 1
2
pasien, koin merupakan benda asing yang terhitung paling banyak tertelan (Roura, 2015). Di
Amerika Serikat, dari 100.000 kasus pertahun, 1500 pasien meninggal. Sebanyak 80-90 %
benda asing esofagus akan melewati saluran pencernaan selama 7-10 hari tanpa komplikasi,
sedangkan 10-20% sisanya membutuhkan tindakan endoskopi dan 1% membutuhkan
pembedahan. Sebanyak 75% benda asing saluran cerna berada di esofagus saat terdiagnosis
(Rybojad, 2012).
Di Indonesia khususnya di RSUP H. Adam Malik Medan penelitian pada tahun 2010,
dari 110 kasus penelitian yang didapat sebagian besar penderita berjenis kelamin laki-laki
yaitu sebanyak 69 orang (62,7%), berdasarkan umur kelompok anak-anak merupakan yang
paling banyak yaitu sebanyak 61 orang (55,5%) dan benda asing terbanyak adalah benda asing
non organik yaitu sebanyak 79 kasus (71,8%) (Marasabessy, 2015).
Gejala utama terkait benda asing esofagus adalah rasa susah menelan, nyeri akut,
dysphagia, choking dan excessive salivation (Sanannanja, 2015). Untuk mendiagnosis lokasi
dan mengidentifikasi benda asing esofagus, anamnesis, riwayat medis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang perlu dilakukan (Singh, 2015).
Berdasarkan data diatas segala kalangan usia dapat tertelan benda asing di esofagus
yang memiliki perbedaan faktor predesposisi. Kalangan anak anak menjadi perhatian utama
karena prevalensi kasus banyak ditemukan. Di Indonesia sedikit penelitian terkait benda asing
esofagus, oleh karena itu pada penelitian ini, penulis ingin mengatahui karakteristik pasien
benda asing esofagus di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah dari tahun 2014-2016
berdasarkan jenis kelamin, umur, lokasi benda asing esofagus dan jenis benda asing esofagus.
1.2 Rumusan Masalah
3
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik pasien benda asing esofagus di Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Sanglah dari tahun 2014-2016 berdasarkan jenis
kelamin, umur, lokasi benda asing esofagus, dan jenis benda asing
esofagus?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari penelitian ini dapat diketahui karakteristik pasien benda asing esofagus di Rumah
Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis benda asing
esofagus dan lokasi benda asing esofagus.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Aspek Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan, serta
masukan pada penelitian yang berhubungan dengan benda asing esofagus.
1.4.2 Aspek Aplikatif
1. Memberi informasi mengenai gambaran umum benda asing esofagus
khususnya di Provinsi Bali.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya benda
asing esofagus dan meningkatkan tindakan preventif di masyarakat.
iv
iv