Transcript
Page 1: Makalah ASP Studi Kasus E-Village

Makalah Akuntansi Sektor Publik

Studi Kasus Peformance Budgeting

Sambut pembangunan desa, Banyuwangi terapkan E-Village untuk akuntabilitas dan

transparansi dana desa

Oleh :

Dwi Handayani NIM | 041411331087

Diarany Sucahyati NIM | 041411331113

Rustin NIM | 041411331136

Setia Nurul M NIM | 041411331222

Imas Ayu Nur R NIM | 041411331239

Rodhiyatus Sholihah NIM | 041411331242

Achmad Rheza F NIM | 041411331265

PROGAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

TAHUN AJARAN 2015

KATA PENGANTAR1

Page 2: Makalah ASP Studi Kasus E-Village

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, serta dengan izin-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan makalah

ini yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.

Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah banyak

membantu selama pengerjaan dan penyusunan sehingga makalah ini dapat terselesaikan

dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Muslich Anshori, SE., M.Sc., Ak. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Airlangga atas kesempatan serta segala fasilitas yang diberikan

kepada penulis selama pengerjaan makalah ini.

2. Bapak dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan petunjuk

dan pengarahan kepada penulis selama pengerjaan makalah ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam

pengerjaan dan penyelesaian makalah ini.

Semoga amal dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat balasan

yang berlipat dari Allah SWT.

Makalah ini disadari masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan dan perbaikan

makalah ini. Besar harapan penulis bahwa makalah ini dapat berguna dan memberikan

manfaat bagi pembaca khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan manajemen

perbankan.

Surabaya, Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI

2

Page 3: Makalah ASP Studi Kasus E-Village

HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1

KATA PENGANTAR......................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................ 3

Sekilas Peformance Budgeting...........................................................................

Banyuwangi E-Village.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 7

Sistem Penganggaran

3

Page 4: Makalah ASP Studi Kasus E-Village

Sistem penganggaran ada beberapa macam diantaranya :

1. Tradisional

2. Anggaran berbasis kinerja (Peformance Budgeting System)

3. Zero based budgeting

4. Planning, progamming and budgeting

Anggaran berbasis kinerja (Peformance Budgeting System)

1. Anggaran berbasis kinerja merupakan pendekatan penyusunan anggaran

berdasarkan beban kerja dan unit cost data ke dalam setiap kegiatan yang

terstruktur dalam suatu program untuk mencapai tujuan. Dasar pemikirannya

adalah penganggaran harus dapat digunakan sebagai alat menajemen

sehingga penyusunan anggaran harus dapat memberikan hasil yang berguna

bagi pengambilan keputusan manajerial (legislatif/eksekutif). Oleh karena itu,

anggaran harus dianggap sebagai program kerja.

2. Anggaran berbasis kinerja memusatkan perhatian pada pengukuran efisiensi

hasil kerja dengan tujuan memaksimumkan output yang dapat dihasilkan dari

input tertentu.

3. Tiga unsur pokok anggaran berbasis kinerja, yaitu:

a. Pengeluaran pemerintah dikelompokkan menurut program dan kegiatan.

b. Performance measurement (pengukuran hasil kerja).

c. Program reporting (pelaporan program).

4. Ciri-ciri anggaran berbasis kinerja:

a. Klasifikasi anggaran didasarkan pada program dan kegiatan.

b. Penekanan pada pengukuran hasil kerja dan bukan pada aspek

pengawasan.

c. Setiap kegiatan harus dilihat dari segi efisiensi dengan memaksimalkan

output.

d. Memerlukan standar pengukuran hasil kinerja.

5. Kelebihan:

a. Memungkinkan pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan.

4

Page 5: Makalah ASP Studi Kasus E-Village

b. Merangsang partisipasi motivasi aktif unitunit operasional melalui proses

usul dari bawah dan

c. Meningkatkan fungsi perencanaan dan mempertajam pembuatan

keputusan pada setiap tingkat

eksekutif.

d. Memungkinkan alokasi dana secara optimal karena setiap kegiatan selalu

dipertimbangkan dari

segi efisiensi.

e. Dapat menghindarakan pemborosan.

6. Kelemahan:

a. Cenderung menurunkan peran badan legislatif dalam proses perumusan

kebijaksanaan dan

penentuan anggaran.

b. Tidak terdapat kejelasan tentang penanggung jawab dan siapa yang

menanggung dampak dari

setiap keputusan.

c. Tidak semua kegiatan dapat distandarkan dan diukur secara kuantitatif

New Public Management (NPM)

Konsep NPM menekankan manajemen sektor publik pada kinerja pemerintah, bukan

pada kebijakan. Dengan demikian, NPM juga menyumbang konsep baru dalam

reformasi anggaran sektor publik menjadi lebih transparan dan menggunakan

konsep time value of money , serta melibatkan masyarakat dalam pembuatan

anggaran

Peformance Budgeting di Banyuwangi : E-Village

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja'far,

meluncurkan sistem penganggaran pemerintahan desa terintegrasi dalam jaringan

(daring) alias online di Banyuwangi yang diberi nama e-VillageBudgeting.

Rencananya ada 5.000 desa online. Strategi penganggaran berbasis online

dilakukan seiring rencana kucuran APBN ke desa di mana setiap desa mendapatkan

lebih dari Rp 1,4 miliar per tahun sesuai amanat UU Nomor 6/2014 tentang Desa.

5

Page 6: Makalah ASP Studi Kasus E-Village

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan, e-Village Budgeting adalah

salah satu contoh inovasi menuju transparansi penganggaran dan monitoring

pembangunan di pelosok desa. Sistem ini juga menyinergikan keuangan dan

pembangunan di tingkat desa dengan kabupaten, sehingga tercipta keselarasan.

Sekilas E-Village

e-Village Budgeting di Banyuwangi terdiri atas tiga bagian, yakni perencanaan, tata

kelola dan evaluasi. Sistem ini memangkas mata rantai penyusunan anggaran

secara manual di level desa. Melalui cara ini, pencairan anggaran juga mudah

terpantau. Sistem ini akan efektif diterapkan mulai awal 2015 yang menyasar 189

desa se-Banyuwangi.

e-Village Monitoring difungsikan untuk mengawasi program pembangunan di desa,

baik program fisik maupun non-fisik.

Rencananya ada 5.000 desa online. Strategi penganggaran berbasis online

dilakukan seiring rencana kucuran APBN ke desa di mana setiap desa mendapatkan

lebih dari Rp 1,4 miliar per tahun sesuai amanat UU Nomor 6/2014 tentang Desa.

Peformance Budgeting di E-Village

Program e-villagebudgeting ini sudah menerapkan konsep performing budgeting. ini

terlihat dengan konsepnya yang transparan melalui online yang dapat diakses

semua pihak. program ini juga terdiri dari bagian perencanaan, tata kelola dan

evaluasi yang merupakan sistem dari performing budgeting.

Tujuan dari e-villagebudgeting yang juga inplikasi konsep dari tujuan anggaran

berbasis kinerja:

Untuk memperoleh manfaat sebesarnya

Terwujudnya sasaran tepat sasaran

Dicapai hasil yang optimal

Tercapainya efisiensi

Mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas program

6

Page 7: Makalah ASP Studi Kasus E-Village

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Erlangga

7