Download pptx - Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Transcript
Page 1: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Presented By,

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Ilmu HadisKELOMPOK 3

Ulfa Anugrah UtamiSuci Reskiani

Nur Alfi Hidayati SururK h a e r u n n i s a

Ika Pratiwi

Page 2: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Pokok Pembahasan1. Kehujjahan Hadis, Menurut :

2. Fungsi Hadis terhadap Al-Qur’an

Al-Qur’anAs-sunnahIjma’Ijtihad

Page 3: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Kehujjahan ?Kehujjahan berasal dari kata “Hujjah”yang bermakna tanda, bukti, alasan atau argumentasi yang valid, sehingga dihasilkan kesimpulan yang dapat diyakini dan dipertanggung jawabkan akankebenarannya.

Page 4: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Kehujjahan Hadis ?Kehujjahan hadis (hujjiyah hadits) adalah keadaan

Hadits yang wajib dijadikan hujah atau dasar hukum, sama dengan Al-Qur’an dikarenakan

adanya dalil-dalil syariah yang menunjukkannya. Sunnah adalah sumber hukum Islam (pedoman hidup kaum Muslimin) yang kedua setelah Al-

Qur’an. Bagi mereka yang telah beriman terhadap Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam, maka secara otomatis harus percaya bahwa Sunnah

juga merupakan sumber hukum Islam. Bagi mereka yang menolak kebenaran Sunnah sebagai

sumber hukum Islam, bukan saja memperoleh dosa, tetpai juga murtad hukumnya.

Page 5: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

1. Dalil Al-Qur’an

Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang kewajiban mempercayai dan menerima segala yang datang dari Rasulullah Saw untuk dijadikan pedoman hidup. diantaranya adalah,

Firman Allah Swt dalam surah Ali Imran ayat 179 yang berbunyi : 

Page 6: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

5نتم أ ا م5 ع5ل5ى المؤمنين5 لي5ذ5ر5 الله ك5ان5 ا م5ا و5م5 الطيب من5 بيث5 الخ5 ي5ميز5 تى ح5 ع5ل5يهالله5 ل5كن و5 الغ5يب ع5ل5ى ليطلع5كم الله ك5ان5بالله آمنوا ف5 اء ي5ش5 ن م5 رسله من ي5جت5بي5جر أ ل5كم ف5 ت5تقوا و5 تؤمنوا إن و5 رسله و5ع5ظيمArtinya:“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mu'min). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.”(QS:Ali Imran:179)

Page 7: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Selain Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam agar percaya kepada Rasulullah Saw. Allah juga memerintahkan agar mentaati segala peraturan dan perundang-undangan yang dibawanya. Tuntutan taat kepada Rasul itu sama halnya dengan tuntutan taat dan patuh kepada perintah Allah Swt. Perhatikan firman Allah SWT. Dalam surat Ali-Imran ayat 32 dibawah ini: 

لوا ت5و5 إن ف5 سول5 الر و5 الله5 أ5طيعوا قل5افرين5 الك يحب ال الله5 إن ف5

Artinya:“Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (QS:Ali Imran : 32)

Page 8: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

2. Dalil Hadis

إن أبداما تضلوا لن أمرين فيكم تركت ( رواه رسوله وسنة الله كتاب بهما تمسكتمالحاكم(

Dalam salah satu pesan yang disampaikan baginda Rasul berkenaan dengan kewajiban menjadikan hadits sebagai pedoman hidup disamping Al-Qur’an sebagai pedoman utamanya, adalah sabdanya:

Hadits di atas telah jelas menyebutkan bahwa hadits merupakan pegangan hidup setelah Al-Qur’an dalam menyelesaikan permasalahan dan segalah hal yang berkaitan dengan kehidupan khususnya dalam menentukan hukum.

Artinya:“Aku tinggalkan dua pusaka untukmu sekalian, dan kalian tidak akan tersesat selam-lamanya, selama kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik)

Page 9: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

3. Ijma’ (kesepakatan ulama) Umat Islam telah sepakat menjadikan hadits menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Kesepakatan umat muslimin dalam mempercayai, menerima, dan mengamalkan segala ketentuan yang terkandung di dalam hadits telah dilakukan sejak jaman Rasulullah, sepeninggal beliau, masa khulafaurrosyidin hingga masa-masa selanjutnya dan tidak ada yang mengingkarinya.

Banyak peristiwa menunjukkan adanya kesepakatan menggunakan Hadits sebagai sumber hukum Islam, antara lain adalah peristiwa dibawah ini :

Page 10: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Ketika Abu Bakar dibaiat menjadi khalifah, ia pernah berkata, “saya tidak meninggalkan sedikitpun sesuatu yang diamalkan oleh Rasulullah, sesungguhnya saya takut tersesat bila meninggalkan perintahnya. 

Saat Umar berada di depan Hajar Aswad ia berkata, “saya tahu bahwa engkau adalah batu. Seandainya saya tidak melihat Rasulullah menciummu, saya tidak akan menciummu.” 

Pernah ditanyakan kepada Abdullah bin Umar tentang ketentuan sholat safar dalam Al-Qur’an. Ibnu Umar menjawab, “Allah SWT telah mengutus Nabi Muhammad SAW kepada kita dan kita tidak mengetahui sesuatu, maka sesugguhnya kami berbuat sebagaimana kami melihat Rasulullah berbuat.”

Page 11: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

4. Ijtihad (Sesuai dengan Petunjuk Akal) Kerasulan Muhammad SAW, telah diakui dan dibenarkan oleh umat Islam. Di dalam mengemban misinya itu kadangkala beliau menyampaikan apa yang datang dari Allah SWT, baik isi maupun formulasinya dan kadangkala atas inisiatif sendiri dengan bimbingan wahyu dari Tuhan. Namun juga tidak jarang beliau menawarkan hasil ijtihad semata-mata mengenai suatu masalah yang tidak dibimbing oleh wahyu. Hasil ijtihad ini tetap berlaku hingga akhirnya ada nash yang menasakhnya.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa hadits merupakan salah satu sumber hukum dan sumber ajaran Islam yang menduduki urutan kedua setelah Al-Qur’an. Sedangkan bila dilihat dari segi kehujjahannya, hadits melahirkan hukum dzonni, kecuali hadits mutawatir.

Page 12: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Fungsi Hadis terhadap Al-Qur’an Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran dalam islam, antara satu dengan yang lainya tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan satu kesatuan. Al-qur’an sebagai sumber pertama dan utama banyak memuat ajaran-ajaran yang bersifat umum dan global.  Oleh karena itu kehadiran hadis, sebagai sumber ajaran kedua tampil untuk menjelaskan keumuman isi al-Qur’an tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :

الذكر5 إل5يك5 لن5ا 5نز5 أ و5 بر الز و5 بالب5ين5اتل5ع5لهم و5 إل5يهم ل5 نز ا م5 للناس لتب5ين5كرون5 : Artinyaي5ت5ف5

 ”Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (QS. An-Nahl : 44)

Page 13: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Bayan At-TafsirYang dimaksud dengan bayan At -Tafsir adalah menerangkan ayat- ayat

yang sangat umum, mujmal, dan musytarak. Fungsi hadist dalam hal ini adalah menerangkan perincian ( tafshil ) dan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih mujmal, memberikan taqyid ayat-ayat yang masih muthlaq, dan memberikan takhshish ayat-ayat yang masih umum. 

Diantara contoh bayan At -Tafsir mujmal adalah seperti hadist yang menerangkan kemujmalan ayat-ayat tentang perintah Allah SWT untuk mengerjakan shalat, puasa, zakat, dan haji. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang beribadah tersebut masih bersifat global atau secara garis besarnya saja. Contohnya kita diperintahkan shalat, namun Al-Qur’an tidak menjelaskan bagaimana tata cara shalat, tidak menerangkan rukun-rukunnya dan kapan waktu pelaksanaannya. Semua ayat tentang kewajiban shalat tersebut dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dengan sabdanya : ) البخارى ) رواه ي Lصل أ LمLوني رايت كما وا صلArtinya:“Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat.” (HR. Bukhari) Hadis ini menjelaskan bagaimana mendirikan shalat. Sebab dalam Al-Qur’an tidak menjelaskan secara rinci. Salah satu ayat yang memerintahkan shalat adalah :“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.” (QS. Al-Baqoroh[2]: 43)

Page 14: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Bayan At-TaqrirBayan At-Taqrir atau sering juga disebut bayan at-ta’kid

dan bayan al- itsbat adalah hadist yang berfungsi untuk memperkokoh dan memperkuat pernyataan Al-Qur’an. Dalam hal ini, hadis hanya berfungsi untuk memperkokoh isi kandungan Al-Qur’an.  Suatu hadis yang diriwayatkan muslim dari Ibnu Umar, yang berbunyi sebagai berikut : ) مسلم ) رواه وا Lفأفطر LوهLمL رأيـت وإذا فصLومLوا الهالل LمL رأيـت فإذاArtinya:“Apabila kalian melihat (ru’yah) bulan, maka berpuasalah, juga apabila melihat (ru’yah) itu maka berbukalah.” (HR. Muslim) Hadis ini datang men-taqrir ayat al-Qur’an di bawah ini yang artinya :“Maka barang siapa yang mempersaksikan pada waktu itu bulan, hendaklah ia berpuasa...” (QS. Al-Baqoroh [2]: 185)

Page 15: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Bayan At-Tasyri’Yang dimaksud dengan bayan at-tasyri’ adalah mewujudkan

sesuatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam Al-Qur’an. Bayan ini juga disebut dengan bayan zaid ‘ala Al-Kitab Al-Karim. Hadits merupakan sebagai ketentuan hukum dalam berbagai persoalan yang tidak ada dalam Al-Qur’an.Hadits bayan at-tasyri’ ini merupakan hadits yang diamalkan sebagaimana dengan hadits-hadits lainnya. Ibnu Al-Qayyim pernah berkata bahwa hadits-hadits Rasulullah Saw itu yang berupa tambahan setelah Al-Qur’an merupakan ketentuan hukum yang patut ditaati dan tidak boleh kitaa tolak sebagai umat Islam.Suatu contoh dari hadits dalam kelompok ini adalah tentang hadits zakat fitrah yang berbunyi : 

من صاعا س النا علي ن رمضا الفطرمن زكاة فرض وسلم عليه الله صلي الله رسول إنالمسلمين من أنثي أو ذكر حراوعبد كل شعيرعلي من تمرأوصاعا

Artinya:“Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan Ramadhan satu sukat (sha’) kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan.”Hadits yang termasuk bayan Tasyri’ ini wajib diamalkan sebagaimana dengan hadits-hadits yang lainnya.

Page 16: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

Bayan An-NasakhSecara bahasa an-naskh bisa berarti al-ibthal (membatalkan), al-ijalah

(menghilangkan), at-tahwil (memindahkan) atau at-tagyar (mengubah).Para Ulama’ baik mutaqaddimin maupun muta’akhirin berbeda pendapat dalam mendefinisikan bayan an-nasakh. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan di antara mereka dalam mendefinisikan kata naskh dari segi kebahasaan.Menurut Ulama’ mutaqaddimin, yang dimaksud dengan bayan an-nasakh adalah adanya dalil syara’ yang datang kemudian. Dan pengertian tersebut menurut ulama’ yang setuju adanya fungsi bayan an nasakh, dapat dipahami bahwa hadis sebagai ketentuan yang datang berikutnya dapat menghapus ketentuan-ketentuan atau isi Al-Qur’an yang datang kemudian. Menurut ulama mutaqoddimin mengartikan bayan an-nasakh ini adalah dalil syara’ yang dapat menghapuskan ketentuan yang telah ada, karena datangnya kemudian. Imam Hanafi membatasi fungsi bayan ini hanya terhadap hadits-hadits muawatir dan masyhur saja. Sedangkan terhadap hadits ahad ia menolaknya.Salah satu contoh hadits yang biasa diajukan oleh para ulama adalah hadits : 

لوارث وصية الArtinya :“Tidak ada wasiat bagi ahli waris”. Hadits ini menurut mereka me-nasakh isi Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 180 yang artinya : “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.”(QS:Al-Baqarah:180)

Page 17: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx

A.KesimpulanDari pembahasan tersebut, dapat kami simpulkan bahwa :

1. Hadits yang wajib dijadikan hujah atau dasar hukum sama dengan Al-Qur’an dikarenakan adanya dalil-dalil syariah yang menunjukkannya. Al-Qur’an dan hadist sebagai pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran dalam Islam, antara yang satu dengan yang lainya tidak dapat dipisahkan. Al-Qur’an itu adalah pokok hukum syari’at, pegangan umat Islam yang secara rinci menerima penjelasan dari sunnah.2. Fungsi hadis terhadap Al-Qur’an adalah sebagai :a. Bayan al-Taqrir (penjelasan memperkuat apa yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an.b. Bayan al-Tafsir (menjelaskan dan menafsirkan ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an).c. Bayan al-Tasyri’ (mewujudkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam Al-Qur’an hanya terdapat pokok-pokoknya (ashl) saja).d. Bayan al-Nasakh (menghapus, menghilangkan, dan mengganti ketentuan yang teradapat dalam Al-Qur’an). 

Page 18: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx
Page 19: Ilmu Hadis Kelompok 3.pptx