22
Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan jawaban/ adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim tropis memiliki karakter tertentu yang disebabkan oleh panas matahari, kelembapan yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin, dan sebagainya. Pengaruhnya otomatis terhadap suhu, kelembapan, kesehatan udara yang harus di antisipasi oleh arsitektur yang tanggap terhadap hal-hal tersebut. Selain itu pandangan baru mencakup pada penggunaan material yang memberikan ciri karakter material lokal (daerah tropis) yang lebih sesuai daripada material impor. Gaya ini umumnya memiliki ciri-ciri: · Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30 derajat. Ruang di bawah atap berguna untuk meredam panas. · Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar untuk mengurangi efek tampias dari hujan yang disertai angin. Selain itu, uga untuk menahan sinar matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan. · Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang, sehingga suhu di dalam ruangan bisa tetap nyaman. · Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama yang kuat untuk antisipasi bencana alam dan ancaman binatang buas. · Desain tropis umumnya menggunakan material alam yang sumbernya bisa didapat di sekitarnya.

TROPIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tropis

Citation preview

Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan

jawaban/ adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh

iklim tropis, dimana iklim tropis memiliki karakter tertentu

yang disebabkan oleh panas matahari, kelembapan yang

cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin, dan

sebagainya. Pengaruhnya otomatis terhadap suhu,

kelembapan, kesehatan udara yang harus di antisipasi oleh

arsitektur yang tanggap terhadap hal-hal tersebut. Selain itu

pandangan baru mencakup pada penggunaan material yang

memberikan ciri karakter material lokal (daerah tropis) yang

lebih sesuai daripada material impor.

Gaya ini umumnya memiliki ciri-ciri:

· Mempunyai atap yang tinggi dengan kemiringan diatas 30

derajat. Ruang di bawah atap berguna untuk meredam

panas.

· Mempunyai teritisan/overstek atap yang cukup lebar untuk

mengurangi efek tampias dari hujan yang disertai angin.

Selain itu, uga untuk menahan sinar matahari langsung yang

masuk ke dalam bangunan.

· Mempunyai lubang untuk ventilasi udara secara silang,

sehingga suhu di dalam ruangan bisa tetap nyaman.

· Pada daerah tertentu, rumah panggung menjadi ciri utama

yang kuat untuk antisipasi bencana alam dan ancaman

binatang buas.

· Desain tropis umumnya menggunakan material alam yang

sumbernya bisa didapat di sekitarnya.

Perbedaan antara Arsitektur Tropis dengan Arsitektur Tradisional Arsitektur tropis merupakan prinsip desain, sedangkan arsitektur tradisional merupakan kebudayaan arsitektur yang turun-menurun dan digetok-tularkan melalui kebudayaan. Arsitektur tropis tidak harus tradisional, tapi biasanya arsitektur

tradisional masyarakat sudah sangat memperhatikan prinsip-prinsip arsitektur tropis meskipun tidak tertulis, tapi sudah terlihat melalui bangunannya.

Arsitektur tropis gaya baru bisa memakai material apa saja dan tidak harus terpaku pada tradisi karena banyak perubahan paradigma terutama penggunaan material baru, asalkan masih memperhatikan bagaimana menangani iklim tanpa menggunakan penanganan modern terhadap iklim, misalnya bangunan tropis seharusnya tidak memakai AC dan pencahayaan buatan pada siang hari, karena sudah mengandalkan iklim tropis yang sebenarnya mendukung untuk itu. Karena arsitektur tropis memperhatikan iklim, maka penanganan arsitektur yang berkaitan dengan iklim seperti mempertahankan suhu nyaman, kelembapan, dan sebagainya juga menggunakan potensi dari iklim tropis tersebut.

Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada tingkat kenyamanan dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis. Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembangdalm masyarkat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

Kriteria Perencanaan pada Iklim Tropis Lembab

Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada beberapa factor-factor spesifikasi yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetik bangunan yang berbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya.Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, kondisi yang berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah :

1. Kenyamanan Thermal

Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang panas.

Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau material yang mempunyai daya tahan terhadap panas yang besar, sehingga laju aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat. Permukaan yang paling besar menerima panas adalah atap. Sedangkan bahan atap umumnya mempunyai tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari dinding. Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian atas agak sulit karena akan memperberat atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan beberapa cara, misalnya rongga langit-langit, penggunaan pemantul panas reflektif juga akan memperbesar tahan panas.

Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk antara lain :1. Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat2. Melindungi dinding dengan alat peneduh. Peroleh panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk permukaan atap.

Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil sedang warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan menyebabkan temperatur permukaan naik. Sehingga akan jauh lebih besar dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antar kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan aliran panas yang besar.

2. Aliran Udara Melalui Bangunan

Kegunaan dari aliran udara/ventilasi adalah :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk pernapasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau.2. Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.

Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat perbedaan temperature antara udara di dalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Jumlah aliran udara dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil daripada yang diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal. Untuk yang pertama sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang selalu terbuka. Untuk memenuhi yang kedua, sebaiknya digunakan lubang ventilasi yang bukaannya dapat diatur.

3. Radiasi Panas Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device). Pancaran panasdari suatu permukaan akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi penghuni, jika beda temperatur udara melebih 40C. Hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari langit-langit/ permukaan bawah dari atap.

(Beberapa jenis shading device) Penerangan Alami pada Siang Hari

Cahaya alam siang hari yang terdiri dari :1. Cahaya matahari langsung.2. Cahaya matahari difus

Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan siang hari di dalam bangunan. Tetapi untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak dikehendaki masuk ke dalam bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari. Sehingga yang perlu dimanfaatkan untuk penerangan adalah cahaya langit.

Untuk bangunan berlantai banyak, makin tinggi lantai bangunan makin kuat potensi cahaya langit yang bisa dimanfaatkan. Cahaya langit yang sampai pada bidang kerja dapat dibagi dalam 3 (tiga) komponen :1. Komponen langit.2. Komponen refleksi luar3. Komponen refleksi dalam

Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :1. Luas dan posisi lubang cahaya.2. Lebar teritis3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.

Untuk bangunan berlantai banyak makin tinggi makin berkurang pula kemungkinan adanya penghalang di muka lubang cahaya. Dari penelitain yang dilakukan, baik pada model bangunan dalam langit buatan, maupun pada rumah sederhana, faktor penerangan siang hari rata-rata 20% dapat diperoleh dengan lubang cahaya 15% dari luas lantai, dengan catatan posisi lubang cahaya di dinding, pada ketinggian normal pada langit, lebar sekitar 1 meter, faktor refleksi cahaya rata-rata dari permukaan dalam ruang sekitar 50% – 60% tidak ada penghalang dimuka lubang dan kaca penutup adalah kaca bening.

Desain rumah tropis bekerja menuju satu tujuan utama dasar: tinggal nyaman tanpa bergantung pada AC. Hal ini dilakukan dengan moderasi dari tiga variabel: temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara. Victor Olgay dalam bukunya, “Desain dengan Iklim”, mengembangkan garis panduan untuk arsitektur iklim responsif dalam empat daerah iklim yang berbeda, salah satunya adalah lingkungan tropis panas lembab. Merancang sebuah rumah pasif didinginkan dimulai dengan situs dan mencakup setiap aspek dari rumah sampai ke warna.

Pemahaman Arsitektur & Iklim Aritektur dan  iklim dikenal salah

satunya sebagai pendekatan arsitektur bioklimatik. Bioklimatik

menggambarkan suatu pendekatan desain bangunan yang

diinspirasikan  keadaan alam dan  menggunakan logika yang

berkelanjutan didalam  setiap aspek suatu  proyek, memfokuskan 

pada optimasi dan penggunaan lingkungan. Logika –logika tersebut

meliputi kondisi peruntukan  lahan, ekonomi, konstruksi, manajemen

bangunan, serta kesehatan dan kesejahteraan  manusia melalui

keadaan fisik bangunan

Dalam persyratanya arsitektur tropis dapat di simpulkan sebagi

berikut :

a)      Pola rancangan beradaptasi penuh terhadap iklim Kaidah

arsitektur tropis (tradisional) secara cermat diikuti, secara bersamaan

digunakan pula rancangan arsitektur modern hingga detail elemen

bangunan.

b)      Pola rancangan beradaptasi terhadap iklim, dilengkapi alat

kenyamanan suhu kaidah arsitektur tropis diikuti, namun dengan 

pertimbangan tertentu digunakan alat kenyamanan suhu.

c)      Pola rancangan menggunakan  sebagian kaidah adaptasi

terhadap iklim, dilengkapi alat kenyamanan suhu kaidah arsitektur

tropis pada beberapa elemen rancangan diterapkan, pada bagian

lain

d)     Pola rancangan mengunakan bentuk tradisional tanpa

memperhatikan kaidah iklim pola rancangan tidak menggunakan

kaidah adaptasi terhadap iklim (Agus, studi pustaka arsitektur

bioklimatik, skripsi A. 2008)

Adapun defenisi lainnya adalah :

Rancangan bangunan suatu karya arsitektur yang

mengarah pada pemecahan problematik iklim tropis.

(Ibid…)

Seni membangun di daerah yang temperaturnya tinggi di

atas 20 ºC. (George Lippmeir, Bangunan Tropis, Hal.1)

Ciri-ciri Daerah Tropis :

Curah hujan relatif tinggi dan tidak merata 2000-3000

mm/tahun, Jakarta : ±2000 mm/tahun.

Radiasi matahari relatif tinggi 1500-2500 kwh/m²/tahun,

Jakarta : ± 1800kwh/m²/tahun.

Kelembaban udara tinggi, Jakarta : ± 65-93%.

Suhu udara relatif tinggi, Jakarta : 24 ºC -34 ºC.

Kecepatan angin relatif rendah, Jakarta : rata-rata di

bawah 5 m/s.

Faktor-faktor Perencanaan :

Iklim : Meminimalkan pengaruh iklim terhadap

kenyamanan fisik manusia seperti kenyamanan ruang,

kenyamanan penglihatan, kenyamanan suara, dan

kenyamanan suhu. Faktor iklim yang mempengaruhi

kenyamanan suhu, yaitu suhu udara, pergerakan udara,

radiasi, dan kelembaban udara.

Manusia dan Kebutuhan : Erat hubungannya dengan

sosial-ekonomi dari sipemakai bangunan, sehingga harus

mempertimbangkan lingkungan sekitar tapak baik

masyarakat maupun ciri khas setempat.Arsitektur | UMB

Bahan Bangunan : Penggunaan material yang cerah leih

baik karena penyerapan panas kecil, penggunaan kaca

yang berlebih dan penempatan yang tidak sesuai akan

mengakibatkan pemanasan terhadap ruangan, perlunya

penanaman pohon yang lebih banyak sebagai penghasil

oksigen, penyerap polusi dan panas

Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan

terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan

penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari

kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya

adalah pada tingkat kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat

kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran

udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis.

Jika kita simpulkan dari hal-hal diatas, sebenarnya bangunan

tradisional kita adalah acuan yang paling sesuai untuk

menggambarkan bagaimana bangunan Tropis itu.

1. Atap yang sebagian besar berbentuk runcing keatas, walaupun

ada pula yang melengkung.

2. Memiliki overstek, yang berfungsi untuk menjaga tempias dan

cahaya berlebihan.

3. Banyak bukaan-bukaan, baik jendela atau lobang-lobang angin.

4. Banyak menggunakan material alam, seperti: Kayu, Batu, bambu,

dll.

5. Dinding, Lantai, dll biasanya menggunakan warna-warna alam.

6. Tumbuh-tumbuhan, Air, dll disekitar bangunan sedapat mungkin

didesain agar menjadi satu kesatuan dengan bangunan.

7. Ukuran dan tataruang bangunan disesuai dengan kebutuhan.

8. Memaksimalkan pengudaraan dan pencahayaan alami.

Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab

akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim,

banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang

dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai

representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos,

dan material asli yang diekspos lainya.

Hotel yang menerapkan  konsep arsitektur tropis

modern

1. Hotel Novotel 

Hotel Novotel, Surabaya karya Duta Cermat Mandiri/DCM dirancang

untuk menghidupkan pola arsitektur disekitarnya. Rancangan

ditekankan pada ekspresi tampak muka bangunan. Geometri yang

dihadirkan merupakan eklektisisme radikal atas pola rancangan

bangunan disekitarnya, dengan transformasi bentuk lokal kedalam

kaidah arsitektur modern (menonjol dengan geometri rasional pola a-

b-c-b-a, serta back lighting). Ekspresi tampak muka tersebut juga

menghadirkan metafora seperti susunan gunungan (atau orang

berbaris?). Rancangan respons atas iklim dilakukan secara

tradisional dengan melindungi bukaan (pintu dan jendela) dengan

teritis lebar (dari elemen atap maupun beton) serta permainan bidang

(bukaan pada bidang masuk).Arsitektur  Tata udara (memperhatikan

bukaan besar ditutup kaca) tampaknya mengunakan AC karena

pertimbangan fungsi bagi kenyamanan penghuni hotel.

 

 

 

 

            

2.  St Regis Bali Resort (http://www.stregisbali.com/)

Resor tepi pantai ini menawarkan pemandangan laut yang indah,

123 suite indah diangkat dan villa dikelilingi oleh laguna air laut dan

taman yang rimbun, dipesan lebih dahulu Butler Service, tempat

makan pemenang penghargaan, bar, Remède Spa, dan Anak

Learning Center

3. Bali Tropic Resort & Spa 

Bali Tropic Resort & Spa Hotel pantai eksklusif di Bali dibangun

dalam campuran halus Bali dan arsitektur modern dan menawarkan

suasana yang luar biasa untuk benar-benar indah dan santai pantai

liburan. Yang cantik di antara Frangipani dan Bougainville dengan

sebagian besar pandangan napas mengambil dari Samudera Hindia

yang hangat dan indah. Hotel ini terletak secara langsung dan sangat

terpusat pada terkenal di dunia Nusa Dua pantai di pantai selatan

Pulau Bali, Indonesia.Kombinasi unik dari Indah Kamar AC dan

kamar mandi mewah ditambah dengan Great Hospitality, napas

mengambil pemandangan dan iklim yang indah akan membuat Anda

ingin datang lagi dan lagi ke tempat ajaib ini.

 

 

 

 

 

Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang dominan yang pada

hampir keseluruhan waktu dalam satu tahun bangunan “bertugas” mendinginkan

pemakai, dari pada menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak kurang dari 200C

(Koenigsberger. 1975:3). Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia mempunyai

kelembaban relatif (RH) yang sangat tinggi (kadang-kadang mencapai 90%), curah hujan

yang cukup banyak, dan rata-rata suhu tahunan umumnya berkisar 230C dan dapat naik

sampai 380C pada musim “panas”. Pada iklim ini terjadi sedikit sekali perubahan

“musim” dalam satu tahun, satu-satunya tanda terjadi pergantian musim adalah banyak

atau sedikitnya hujan, dan terjadinya angin besar. Karakteristik warm humid

climate (iklim panas lembab) adalah sebagai berikut (Lippsmiere. 1980:28) :

Landscape, rain forest (hutan hujan) terdapat sepanjang pesisir pantai dan

dataran rendah daerah ekuator.

Kondisi tanah, merupakan tanah merah atau coklat yang tertutup rumput.

Tumbuhan, zona ini tumbuhan sangat bervariasi dan lebat sepanjang

tahun.Tumbuhan tumbuh dengan cepat karena pengaruh curah hujan yang

tinggi dan suhu udara yang panas.

Musim. Terjadi sedikit perbedaan musim. Pada bulan “panas” kondisi panas

dan lembab sampai basah. Pada belahan utara, bulan “dingin” terjadi pada

Desember-Januari, bulan”panas” terjadi pada Mei sampai Agustus. Pada

belahan selatan bulan “dingin” terjadi pada April sampai Juli, bulan “panas”

terjadi pada Oktober sampai Februari.

Kondisi langit, hampir sepanjang tahun keadaan langit berawan. Lingkungan

awan berkisar 60%-90%. Luminance (lumansi) maksimal bisa mencapai

7000 cd/m2 sedangkan luminasi minimal 850cd/m2.

Radiasi dan panas matahari, pada daerah tropis radiasi matahari

dikategorikan tinggi. Sebagian dipantulkan dan sebagian disebarkan oleh

selimut awan,meskipun demikian sebagian radiasi yang mencapai

permukaan bumi mempunyai dampak yang besar dalam mempengaruhi

suhu udara.

Temperatur udara, terjad fluktuasi perbedaan temperatur harian

dan tahunan.Rata-rata temperatur maksimum tahunan adalah 30,50C.

temperatur rata-rata tahunan untuk malam hari adalah 250C tetapi umumnya

berkisar antara 21-270C. sedangkan selama siang hari berkisar 27-320c.

kadang-kadang lebih dari 320C.

Curah hujan sangat tinggi selama satu tahun, umumnya menjadi sangat

tinggi dalam beberapa tahun tertentu. Tinggi curah hujan tahunan berkisar

antara 2000-5000 mm, pada musim hujan dapat bertambah. Sampai 500 mm

dalam sebulan. Bahkan pada saat badai bisa mencapai 100 mm per jam.

Kelembaban, dikenal sebagai RH (Relative humidity), umumnya rata-rata

tingkat kelembaban adalah sekitar 75%, tetapi kisaran kelembabannya

adalah 55% sampai hampir 100%. Absolute humidity antara 25-30 mb.

Pergerakan udara, umumnya kecepatan angin rendah, tetapi angin kencang

dapat terjadi selama musim hujan. Arah angin biasanya hanya satu atau dua.

Karakteristik khusus, tingginya kelembaban mempercepat pertumbuhan alga

dan lumut, bahan bangunan organik membusuk dengan cepat dan

banyaknya serangga. Evaporasi tubuh terjadi dalam jumlah kecil karena

tingginya kelembaban dan kurangnya pergerakan udara (angin). Rata-rata

badai adalah 120-140 kali dalam satu tahun.

Daerah dengan iklim tropis didunia terdiri 2 jenis, yaitu daerah dengan iklim tropis kering,

sebagai contoh adalah di negara-negara Timur Tengah, Meksiko, dan sekitarnya, serta

daerah dengan iklim tropis lembab, yang terdapat pada sebagian besar negara-negara di

Asia, termasuk Indonesia, walaupun untuk beberapa daerah di Indonesia, misalnya

beberapa bagian pulau Nusa Tenggara mengarah pada kondisi tropis kering. Berikut ciri-

ciri dari iklim tropis kering dan iklim tropis lembab :

Ciri-ciri iklim tropis kering:

1. Kelembaban rendah

2. Curah hujan rendah

3. Radiasi panas langsung tinggi

4. Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah (45o dan -

10oCelcius)

5. Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan.

6. Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi cepat berlangsung

(cepat dingin bila dibandingkan tanah basah/lembab).

7. Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar dingin karena radiasi balik

sudah habis. Pada siang hari radiasi panas tinggi dan akumulasi radiasi

tertinggi pukul 15.00. Sering terjadi badai angin pasir karena dataran yang

luas.

8. Pada waktu sore hari sering terdengar suara ledakan batu-batuan karena

perubahan suhu yang tiba-tiba drastis.

9. Di daerah benua atau daratan yang cukup luas, banyak terdapat gurun pasir

karena di tempat itu jarang terjadi hujan, bahkan dapat dikatakan tidak terjadi

sama sekali, karena angin yang melaluinya sangat kering, tidak mengandung

uap air. Uap air yang terkandung di udara sudah habis dalam perjalanan

menuju ke pedalaman benua itu, atau juga karena terhalang oleh daratan

tinggi atau gunung, sehingga daerah itu menjadi sangat panas dan tidak ada

filter pada tanah dari sengatan sinar matahari, yang mengakibatkan

bebatuan hancur menjadi pasir. Suhu di padang pasir dapat mencapai 50o C

hingga 60o C di siang hari, dan di malam hari dapat mencapai -1o C.

1.Ciri-ciri Iklim Tropis Lembab:

DR. Ir. RM. Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri dari iklim tropis lembab

sebagaimana yang ada di Indonesia adalah “kelembaban udara yang tinggi dan

temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun”. Kelembaban udara rata-

rata adalah sekitar 80% akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 dengan

minimum sekitar pukul 14.00. Kelembaban ini hampir sama untuk dataran rendah

maupun dataran tinggi.Daerah pantai dan dataran rendah temperatur maksimum

rata-rata 320C.makin tinggi letak suatu tempat dari muka laut, maka semakin

berkurang temperatur udaranya. Yaitu berkurang rata-rata 0,60C untuk setiap

kenaikan 100 m. ciri lainnya adalah curah hujan yang tinggi dengan rata-rata

sekitar 1500- 2500 mm setahun. Radiasi matahari global horisontak rata-rata

harian adalah sekitar 400 watt/m2 dan tidak banyak berbeda sepanjang tahun,

keadaan langit pada umumnya selalu berawan. Pada keadaan awan tipis

menutupi langit, luminasi langit dapat mencapai 15.00 kandela/m2.Tinggi

penerangan rata-rata yang dihasilkan menurut pengukuran yang pernah

dilakukan di Bandung untuk tingkat penerangan global horizontal dapat mencapai

60.000 lux. Sedangkantingkat penerangan dari cahaya langit saja, tanpa cahaya

matahari langsung dapat mencapai 20.000 lux dan tingkat penerangan minimum

antara 08.00 – 16.00 adalah 10.000 lux. Iklim tropis lembab dilandasi dengan

perbedaan suhu udara yang kecil antara siang hari dan malam hari, kelembaban

udara yang tinggi pada waktu tengah malam serta cukup rendah pada waktu

tengah hari. Kecepatan angin ratarata pada waktu siang hari dapat digambarkan

sebagai memadai untuk kenyamanan, yaitu sekitar 1.0 m/det. Pada waktu musim

hujan yaitu sekitar 2.0 m/det. Pada waktu musim panas akan memberikan

gambaran tersendiri mengenai upaya pencapaian pendinginan pasif bangunan.

Sekalipun terdapat kondisi yang luar batas kenyamanan thermal manusia,

sebenarnya terdapat potensi iklim natural yang dapat mewujudkan terciptanya

kenyamanan dengan strategi lain. Kenyamanan tersebut tercapai dengan

interaksi antar fungsi iklim dengan lingkungan maupun dengan pemanfaatan

teknologi.

Nah, inilah yang mesti diperhatikan dalam perancangan pembangunan pada

iklim tropis. Kita perlu memperhatikan bagaimana kondisi suhu maupun cuaca

dalam melakukan perancangan bangunan. Berikut ini strategi yang harus

diperhatikan saat perancangan pembangunan.

Untuk strategi perancangan bangunan pada iklim tropis kering yaitu :

Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar panas yang

diterima siang hari dapat menghangatkan ruangan di malam hari.

Konduktivitas rendah agar panas siang hari tidak langsung masuk ke dalam

bangunan. Berat jenis bahan tinggi, dimensi tebal agar kapasitas menyimpan

panas tinggi.

Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar langsung dan

angin atau debu kering masuk sehingga mempertahankan kelembaban.

Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-atap datar dan

rumah-rumah kecil berdekatan satu sama lain saling membayangi, jalan-jalan

sempit selalu terbayang. Atap datar juga untuk menghindari angin kencang,

karena curah hujan rendah.

Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang dibawa angin

sejuk.

Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk memotong arus angin

Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.

Untuk strategi perancangan bangunan pada iklim tropis lembab yaitu :

Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam perancangan

bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada beberapa factor-faktor spesifik

yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tersebut, sehingga teori-teori

arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika

bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah

lain yang berbeda kondisi iklimnya,Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo,kondisi yang

berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah, yaitu :

1. Kenyamanan Thermal

 Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia

bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan

dan benda-benda di sekitar arsitekturnya.

Kriteria dan Prinsip Kenyamanan Thermal

Standar internasional mengenai kenyamanan thermal ( suhu) “ISO 7730 : 1994”

”menyatakan bahwa sensasi thermal yang di alami manusia merupakan fungsi

dari 4 faktor iklim yaitu: suhu udara, radiasi, kelembaban udara, kecepatan angin,

serta faktor-faktor individu yang berkaitan dengan laju metabolisme tubuh, serta

pakaian yang di gunakan.”

Untuk mencapai kenyamanan thermal haruslah di mulai dari Kualitas udara di

sekitar kita yang harus memiliki kriteria :

1. Udara di sekitar rumah tinggal tidak mengandung pencemaran yang berasal

dari asap sisa pembakaran sampah, BBM, sampah industru, debu dan

sebagainya.

2. Udara tidak berbau, terutama bau badan dan bau dari asap rokok yang

merupakan masalah tersendiri karena mengandung berbagai cemaran

kimiawi walaupun dalam variable proporsi yang sedikit.

Prinsip dari pada kenyamanan thermal sendiri adalah, teciptanya keseimbangan

antara suhu tubuh manusia dengan suhu tubuh sekitarnya.

2. Sirkulasi udara

Prinsip upaya perancangan bangunan pada daerah beriklim tropis yang benar

harus mempertimbangkan pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam,

diantaranya adalah pengupayaan pemikiran penghawaan alami untuk memenuhi

kebutuhan udara dan kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut.

3. Penerangan Alami pada Siang Hari

Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk

penerangan siang hari di dalam bangunan. Tetapi untuk maksud ini, cahaya

matahari langsung tidak dikehendaki masuk ke dalam bangunan karena akan

menimbulkan pemanasan dan penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari.

 4. Radiasi Panas Sinar Matahari.

Disamping memancarkan sinar/cahaya, matahari juga akan mengeluarkan

panas. Panas inilah yang harus ditanggulangi dalam upaya perancangan

bangunan, setidak-tidaknya dikurangi sehingga suhu ruangan bisa sesuai

dengan yang diharapkan.

Beberapa pemikiran perancangan ruang sebagai upaya untuk mengurangi efek

panas yang disebabkan oleh radiasi panas sinar matahari adalah berdasarkan

suatu prinsip memasang lubang cahaya didaerah bayang-bayang/bias cahaya

matahari.

Itulah beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam perancangan bangunan

pada iklim tropis baik itu iklim tropis kering maupun iklim tropis lembab. Semoga

tips ini bermanfaat untuk anda :)