23
BADAI TROPIS Disusun Oleh: Juliastina Juliana Marti Kennardi Tanujaya Liga Oktri Neldi Maulida M.Rivan Mega Silvia Nabila 1 SMA Negeri 1 Tanjungpinang Kelas XI.IA 4

Badai tropis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Badai tropis

1

BADAI TROPIS

Disusun Oleh:Juliastina

Juliana MartiKennardi Tanujaya

Liga Oktri Neldi Maulida M.Rivan

Mega SilviaNabila

SMA Negeri 1 Tanjungpinang Kelas XI.IA 4

Page 2: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 2

Apa yang dimaksud dengan Badai Tropis?

Page 3: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 3

Badai Tropis

Pengertiannya........ Badai tropis adalah pusaran angin

kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan.

Di Indonesia, angin ini dikenal sebagai badai. Di Samudera Pasifik sebagai angin taifun (typhoon), Di Samudera Hindia disebut siklon (cyclone), dan di Amerika dinamakan hurricane.

Page 4: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 4

Apa yang menyebabkan terjadinya Badai Tropis?

Page 5: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 5

Penyebabnya adalah.......Badai tropis terjadi karena adanya

perbedaan tekanan yang ekstrim dalam sirkulasi udara (atmosfer), yang memindahkan panas dari daerah katulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Angin paling kencang berpusar sampai radius ratusan kilometer di sekitar daerah yang bertekanan sangat rendah.

Setiap tahunnya badai tumbuh di atas perairan luas di setiap samudera yang ada di permukaan

bumi. Ia bisa tumbuh ketika suhu muka laut berada di atas 27 oC dan bisa dideteksi

kemungkinan tumbuhnya sejak tiga hari sebelumnya. Karena bertambahnya faktor

kekasaran permukaan dan kehilangan sumber kelembabannya, badai akan melemah ketika

masuk ke daratan.

Page 6: Badai tropis

6

Bagaimana Dahsyatnya Badai Tropis??

PENTING!!!Badai tropis ini memiliki diameter

putaran hingga 500 km dan kecepatan mencapai lebih dari 200

km per jam serta mempunyai lintasan sejauh 1.000 Km, memiliki pusat putaran disebut mata siklon berdiameter 10 km hingga 100 km yang dikelilingi oleh dinding awan

padat setinggi 16 km.

Dengan kecepatan angin sedemikian itu, sebuah badai tropis yang melintasi daratan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan

hebat dengan daya hancurnya yang bisa melebihi dasyatnya bom hidrogen sekaliber

bom atom.

SMA Negeri 1 Tanjungpinang

Page 7: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 7

Tidak hanya pohon-pohon yang bisa tercabut dari akarnya, bangunan-bangunan permanen bisa tersapu, mobil besar, kereta api, dan benda-benda besar atau berat lainnyapun dapat terangkat dan beterbangan, serta dapat menimbulkan banjir dan korban ribuan jiwa.

Page 8: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 8

Komponen yang terancam

• Perumahan yang terbuat dari kayu, bangunan sementara atau semi permanen, atau bangunan dengan struktur yang ringan.

• Atap bangunan.

• Bangunan tambahan yang menempel pada bangunan utama, seperti papan, seng, dan asbes.

• Pohon tinggi, terutama yang telah berumur ratusan tahun.

• Papan reklame seperti baliho, tiangtiang kabel listrik, dan telepon yang tinggi.

• Kapal-kapal penangkap ikan atau bangunan industri maritim lainnya yang terletak di sekitar pantai.

Page 9: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 9

Penting ni!!!

Page 10: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 10

Musim badai tropis Puncak terjadinya aktifitas badai tropis di seluruh dunia terjadi pada akhir musim panas yakni

ketika laut mencapai temperatur paling hangat. Namun di setiap wilayah terjadinya badai tropis, pola musimnya berbeda.

Wilayah Atlantik Utara : Musim badai tropis dimulai 1 Juni hingga 30 Nopember. Puncaknya terjadi pada awal September. Wilayah Timur Laut Pasifik :Pola musimnya sama dengan wilayah Atlantik Utara, namun periodenya lebih panjang. Wilayah Barat Laut Pasifik :Badai tropis di wilayah ini berlangsung setahun penuh, dengan puncaknya pada awal September

dan aktifitas minimum pada bulan Pebruari. Wilayah Utara Samudera Hindia : Musim badai tropis di wilayah ini berlangsung dari bulan April sampai bulan Desember,

puncaknya terjadi pada bulan Mei dan Nopember.

Secara umum, aktifitas badai tropis di belahan Bumi bagian Selatan berlangsung dari akhir Oktober hingga Mei,dengan puncak aktifitas terjadi pada pertengahan Pebruari hingga awal Maret.

Page 11: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 11

Katagori badai tropis

Katagori 1 : Minimal, kecepatan badai 118 – 152 km/jam (74 – 95 MPH).

Katagori 2 : Moderat (sedang), kecepatan badai 153 – 176 km/jam (96 – 110 MPH).

Katagori 3 : Ekstensif (meluas), kecepatan badai 177 – 208 km/jam (111 – 130 MPH).

Katagori 4 : Ekstrim (luar biasa), kecepatan badai 209 – 246 km/jam (131 – 155 MPH).

Katagori 5 : Catastrophic (bencana besar), kecepatan diatas 246 km/ jam (diatas 155 MPH).

Page 12: Badai tropis

12

Wilayah perairan berpotensi terjadinya badai tropisSyarat utama untuk dapat tumbuh dan berkembangnya badai tropis adalah kelembaban udara yangtinggi karena banyaknya kandungan uap air. Syarat tersebut dapat dipenuhi oleh daerah perairan (lautan) di zona tropis dan subtropis yang temperaturnya minimal 26,5 derajat Celcius.Secara umum wilayah terjadinya badai tropis dikelompokkan atas 2 wilayah utama yaitu belahan Bumi Utara dan belahan Bumi Selatan. Badai tropis yang terjadi di belahan Bumi Utara, arah putaran badainya searah putaran jarum jam. Sedangkan di belahan Bumi Selatan arah putaran badai tropis berlawanan arah putaran jarum jam.

7 wilayah perairan (lautan) sangat berpotensi terjadinya badai tropis : 1. Barat Laut Samudera Pasifik 2. Timur Laut Samudera Pasifik 3. Barat Daya Samudra Pasifik 4. Utara Samudera Hindia 5. Tenggara Samudera Hindia 6. Timur Laut Samudera Hindia7. Utara Samudera Atlantik

Page 13: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 13

Beberapa nama badai tropis yang memakan banyak korban manusia :

Tahun 1780 : Great hurricane (Badai Tropis Atlantik)Menewaskan 22.000 jiwa di Leser Antilles.

Tahun 1900 : Badai Galveston (Hurricane Galveston)Berkatagori 4 yang menimbulkan tanah longsor dan menewaskan 6.000 sampai 12.000 jiwa di Galveston, Texas, AS.

Tahun 1970 : Siklon tropis Bhola (Bhola Cyclone)Berkecepatan 160 km per jam menghantam wilayah Delta Gangga (Bangladesh) yang menewaskan lebih dari 300.000 jiwa.

Tahun 1975 : Topan Nina (Typhoon Nina)Mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa besar di wilayah Cina. Merusak 62 bendungan di Cina, diantaranya menjebol bendungan bernama Banqiou yang berakibat banjir besar. Korban tewas lebih dari 100.000 jiwa, terutama akibat banjir dari jebolnya bendungan.

Tahun 1980 : Badai tropis Paul (Hurricane Paul)Menewaskan sekitar 1.000 orang di Amerika Tengah.

Tahun 1991 : Badai Thelma (Tropical Storm Thelma)Memakan korban ribuan jiwa di Filipina.

Tahun 1998 : Badai Mitch (Hurricane Mitch)”Hurricane Mitch” ini menewaskan lebih dari 10.000 jiwa serta menyebabkan banjir hebat dan longsoran lumpur di Honduras hingga mengubah struktur wilayah Honduras.

Page 14: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 14

Warga melihat mobil yang tertimpa pohon akibat badai Tropis di Incheon,

Korea Selatan

Page 15: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 15

Ratusan kapal nelayan bersandar akibat badai Tropis yang mendekati kawasan semenanjung Korea Selatan di dermaga di Pulau Jeju island, Korea Selatan

Page 16: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 16

Apakah Indonesia berpotensidilanda Badai Tropis ?

Page 17: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 17

Munculnya aktivitas badai tropis Vince di Samudera Hindia sejak tanggal 12 Januari 2011 telah terbukti mengacaukan sistem cuaca di atmosfir kita,

Suhu laut panas yang terjadi di selatan Indonesia mendatangkan badai yakni siklon tropis Vince di sekitar 840 kilometer sebelah selatan Cilacap, Jawa Tengah.

Penyebab munculnya siklon tropis ini adalah suhu panas di selatan Indonesia atau utara Australia yang biasanya terjadi pada Desember-Maret.

Badai itu membawa pengaruh angin kencang, gelombang tinggi, dan awan hujan di sejumlah kawasan seperti di Nusa Tenggara, Bali, Jawa, hingga Sumatera dalam seminggu ini. Demikian dikatakan Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr Edvin Aldrian di Jakarta, Kamis pada tanggal 13 Januari 2011.

"Secara teori itu tidak mungkin. Sifat badai tropis sendiri adalah bergerak menjauhi ekuator, jadi tidak mungkin menyerang wilayah daratan Indonesia. Indonesia justru menjadi wilayah yang 'memproduksi' badai ini dan dikirim ke wilayah lain."

Namun….

Page 18: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 18

"Peristiwa alam ini terjadi secara periodikal, tiga sampai lima tahun sekali. Untuk cuaca ekstrim yang paling lama terjadi pada tahun 1998 dan 2010 ini,"

Tapi setelah bulan April 2011, gejala cuaca ekstrim yang sekarang sedang melanda Indonesia ini mungkin akan berkurang,

Berdasarkan Prakiraan BMKG Tanggal 18 Januari 2011 ,tinggi gelombang laut di perairan selatan Jawa hingga selatan Bali masih berkisar antara 3.0-4.0 meter, sementara di perairan Laut Jawa hingga Laut Bali tinggi gelombang laut berkisar antara 2.0-3.0 meter.

"Gelombang laut tinggi ini cukup membahayakan aktivitas pelayaran. Dampak cuaca buruk ini telah menyebabkan para nelayan berhenti melaut karena tingginya gelombang di Laut Jawa dan Samudera Hindia

Page 19: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 19

Apa saja dampak positif dan negatif yang diakibatkan badai tropis?

Page 20: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 20

Gejala dan Peringatan Dini

Page 21: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 21

Gejala dan Peringatan DiniBadai tropis dapat terjadi secara mendadak,tetapi sebagian besar terbentuk melaluisuatu proses selama beberapa jam atau

beberapahari. Proses ini dapat dipelajari melaluisatelit cuaca yang dimiliki oleh BadanMeteorologi dan Geofisika (BMG).

Meskipun perubahan sistem cuacasangat kompleks dan sulit diprediksi secaracepat dan akurat, tetapi BMG mengetahuiarah dari badai tropis sehingga cukup waktuuntuk memberikan peringatan dini bagimasyarakat.

Page 22: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 22

Upaya Mitigasi dan PenguranganRisiko Bencana

Upaya mitigasi antara lain :• Tata kota atau penataan bangunan yang mempertimbangkan arah dan kecepatanbadai tropis masa lalu.• Penempatan lokasi pembangunan fasilitas umum yang penting di daerah terlindungdari serangan angin badai.• Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin, khususnya di daerah yang rawan angin badai.• Penempatan papan reklame, tiangtiang tinggi, tanda-tanda lalu lintas dan saranapublikasi lain, harus memenuhi standar.• Pembangunan tempat-tempat yang dapat digunakan sebagai tempat penampungansementara bagi penduduk apabila terjadi serangan angin badai tropis.• Pendidikan publik berkaitan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi anginbadai.• Pembuatan rumah atau bangunan sesuai dengan standar agar mampu bertahanterhadap gaya angin yang bertiup kencang.• Pengamanan barang-barang agar tidak diterbangkan angin.

Page 23: Badai tropis

SMA Negeri 1 Tanjungpinang 23

The End