19
KELOMPOK 4 Tutor : Dr. Farsida, MPH Ketua : Afifah Qonita (2013730123) Sekertaris : Nabilla Rahmawati (2013730159) Anggota : Dyah Raras Puruhita (2011730130) Citra Anestya (2013730132) Dikara Novirman P (2013730136) Fahmi fil ardli (2013730141) Nabila Nitha Alifia (2013730158) Mochamad Arief Munggaran (2013730153) Sabrina Q (2013730173) Shila rubianti (2013730179) Modul 3 Kecacingan

PLENO TROPIS 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PLENO TROPIS 3

Citation preview

Page 1: PLENO TROPIS 3

KELOMPOK 4Tutor : Dr. Farsida, MPHKetua : Afifah Qonita (2013730123)Sekertaris : Nabilla Rahmawati (2013730159)Anggota : •Dyah Raras Puruhita (2011730130)•Citra Anestya (2013730132)•Dikara Novirman P (2013730136)•Fahmi fil ardli (2013730141)•Nabila Nitha Alifia (2013730158)•Mochamad Arief Munggaran (2013730153)•Sabrina Q (2013730173)•Shila rubianti (2013730179)

Modul 3Kecacingan

Page 2: PLENO TROPIS 3

Skenario 1

Seorang laki-laki, berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering sakit kepala, tidak nafsu makan, badan terasa lemas dan prestasi kerja menurun. Keluhan ini dirasakan sejak sebulan terakhir. Pasien berkerja di desa yang tanahnya berpasir. Pasien tampak sangat pucat. Hasil pemeriksaan darah : Hb 4,8%.

Page 3: PLENO TROPIS 3

Mind Map

Page 4: PLENO TROPIS 3

Helmintologi

Nemathelminthes Platyhelminthes

Nematoda Usus Nematoda Jaringan Trematoda Cestoda

STH Non STH

Page 5: PLENO TROPIS 3
Page 6: PLENO TROPIS 3

Morfologi Ancylostoma duodenale

Cacing dewasa: badan sperti C dan mempunyai 2 pasang gigiCacing betina : ± 1 cm, posterior meruncing

Cacing jantan : ± 0,8 cm,mmpunyai bursa kopulatriks Telur : berukuran : ± 60x40 uLarva rhabditiform : ± 250 uLarva filariform : ± 600 u

Cacing Ancylostoma duodenale mengisap darah dalam satu hari 0,2-0,3 ml

Page 7: PLENO TROPIS 3
Page 8: PLENO TROPIS 3

Daur Hidup Di dalam tanah: Telur → larva rhabditiform → larva filariform  Larva filariform→ menembus kulit → kapiler darah →jantung kanan → paru-paru →bronkus →trakea → laryng → usus halus → menjadi cacing dewasa → bertelur → telur keluar bersama tinja

  

Penularan -Penetrasi kulit -Jalur orofekal, akibat kontaminasi feses pada makanan

Page 9: PLENO TROPIS 3

Diagnosis Pemeriksaan Umum1.Anemia hikromik mikrositer2.Gambaran umum kekurangan darah: pucat, perut buncit, rambut kering dan mudah lepas3.Rasa tak enak di epigastrium4.Sembelit, diare atau steatore5.Ground-itch (gatal kulit di tempat masuknya larva cacing)6.Gejala bronkitis : batuk, kadang-kadang dahak berdarah Pemeriksaan darah menunjukan gambaran:1. hemoglobin, menurun < 11.5 g/dl (wanita) < 13.5 g/dl (pria)2. MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration), kurang dari dari 31-36 g/dl.

Permeriksaan sumsum tulang, menunjukan gambaran hiperplasi normoblastik.          Pada hapusan darah, terdapat gambaran:          1. Hipokromik mikrositer          2. Terdapat leukopeni dengan limfositosis relatif. Jumlah lekosit kurang dari 4.000/ml          3. Eosinofilia, dapat mencapai 30%          4. Anisositosis, atau poikilositosis

Page 10: PLENO TROPIS 3

Komplikasi 1.Dermatitis pada kulit 2. Anemia berat yang menyebabkan gangguan pertumbuhan,perkembangan, dan payah jantung.

  

Pencegahan Penyakit 1. Menjaga kebersihan diri.  2. Menghindari kontak langsung dengan tanah dan tempat kotor lainnya.  3. Selalu menggunakan sandal atau alas kaki ketikabepergian.  4. Meminum vitamin B12 dan asam folat. Pencegahan dapat dilakukan dengan perbaikan lingkungan dengan meniadakan tanah berlumpur serta pemakaian alas kaki saat melewati daerah habitat cacing tambang, sangat dianjurkan.   Cuci tangan sebelum dan sesudah makan menurunkan kemungkinan infeksi Ancylostoma duodenale. Belum terdapat vaksin cacing tambang yang efektif untuk manusia.

Page 11: PLENO TROPIS 3

Hubungan antara gejala pucat dan penurunan Hb dengan prestasi pekerjaan yang menurun pada

pasien

Pasien pada skenario menjadi pucat dan adanya penurunan Hb karena pasien terkenan anemia

Anemia yang disebabkan oleh cacing tambang disebabkan enzim protease chatepsin D. Enzim proteolitik chatepsin D yang dimiliki oleh cacing tambang dapat digunakan untuk menghancurkan makromolekul kulit. Sehingga cacing dapat masuk melalui kulit dan juga migrasi jaringan. Gigi yang terdapat pada cacing tambang digunakan untuk menempel pada tunika mukosa, hal ini mengakibatkan perdarahan. Cacing mendisgesti darah yang keluar dari usus degan kaskade multienzim metalohemoglobinase. Saat cacing menempel pada tunika mukosa dia juga mengeluarkan antikoagulan yang langsung mencegah kerja dari antikoagulan Xa dan faktor jaringan VIIa untuk mencegah koagulasi.

Tanah merupakan tempat yang paling disukai telur cacing tambang agar telurnya bisa berkembang menjadi larva, seperti tanah berpasir, tanah liat, dan tanah lumpur. Pasien pada skenario bekerja pada tempat yang berpasir, sehingga memungkinkan cacing tambang yang telurnya telah berkembang masuk melalu kulit kaki. Dan juga mungkin pasien tidak menggunakan alas kaki pada saat bekerja di tempat berpasir.

Page 12: PLENO TROPIS 3

Hubungan mekanisme antar gejala (sakit kepala, tidak nafsu makan, bdan lemas, prestasi kerja menurun, pucat)

Page 13: PLENO TROPIS 3

Setiap ekor cacing N. americanus akan menghilangkan 0,005-0,1 cc darah per hari sedangkan setiap ekor cacing A.

duodenale akan menyebabkan manusia kehilangan 0,08-0,34 cc per hari.

Anemia

Hb & Eritrosit ↓

Energi ↓

Metabolisme sel ↓

Hipoksia jaringan(otak)

Pusing (sakit

kepala)

Prestasi Kerja

Menurun

Sulit konsentras

i

O2 ↓

Lemas

Pelepasan Sitokin

Leptin ↑

Nafsu makan ↓

Mengganggu daya ingat

Page 14: PLENO TROPIS 3
Page 15: PLENO TROPIS 3

Necator americanus

Page 16: PLENO TROPIS 3
Page 17: PLENO TROPIS 3

DAUR HIDUP

Page 18: PLENO TROPIS 3

Trichuris trichiura

Page 19: PLENO TROPIS 3

Matriks

  ANCYLOSTOMIASIS

NECATORIASIS

TRIKURIASIS

Sakit kepala +   -

Tidak nafsu makan

+   -

Lemas +   +

Daerah tanah berpasir

+   -

Pucat +   +

Anemia +   +