139
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN TAHUN 2012 Oleh : WAHYU ISMOYOWATI X8110052 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN

PADA ANAK KELOMPOK B TK SRI WIDODO

JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN

TAHUN 2012

Oleh :

WAHYU ISMOYOWATI

X8110052

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 2: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wahyu Ismoyowati

NIM : X8110052

Jurusan/Program Studi : FKIP/Transfer S1 PG-PAUD

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN

KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK SRI WIDODO

JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN TAHUN 2012 ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Oktober 2012

Yang membuat pernyataan

Wahyu Ismoyowati

Page 3: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN

PADA ANAK KELOMPOK B TK SRI WIDODO

JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN

TAHUN 2012

Oleh:

WAHYU ISMOYOWATI

X8110052

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Anak Usia Dini

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 4: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Oktober 2012

Pembimbing I

Drs. Samidi, M.Pd NIP. 19511108 198803 1 001

Pembimbing II

Drs. Djaelani, M.Pd NIP. 19520317 198303 002

Page 5: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Selasa

Tanggal : 30 Oktober 2012

Tim penguji skripsi

Nama terang

Ketua : Dra. Hj. Siti Wahyuningsih, M. Pd

Sekretaris : Dra. Yulianti, M.Pd

Anggota I : Drs. Samidi, M.Pd

Anggota II : Drs. Djaelani, M.Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M, Furqon Hidayatullah, M. Pd.

NIP 196007271987021001

Page 6: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Wahyu Ismoyowati. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN TAHUN 2012. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta,Oktober 2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keefektifan pembelajaran kontekstual terhadap pembelajaran pengenalan konsep bilangan pada anak TK kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian anak kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen yang berjumlah 30 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber, metode dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis kritis. Prosedur analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan konsep bilangan pada anak kelompok B TK SRI WIDODO Jerukagung Klirong Kebumen Tahun 2012. Adanya prosentase peningkatan keberhasilan pengenalan konsep bilangan anak dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II adalah 53%, 70% dan 87% atau anak yang tuntas sebanyak 17 anak, 21 anak dan 26 anak.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kontekstual meningkatkan kemampuan pengenalan konsep bilangan anak kelompok B TK SRI WIDODO Jerukagung Klirong Kebumen tahun 2012.

Kata kunci : Model Pembelajaran Kontekstual, Pengenalan Konsep Bilangan

Page 7: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Wahyu Ismoyowati. CONTEXTUAL LEARNING MODEL APPLICATION TO INCREASE ACKNOWLEDGE NUMBER CONCEPT TO CHILD GROUP B SRI TK WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN YEAR 2012. Thesis Faculty of Teacher Training and Education University Sebelas Maret Surakarta, October 2012

The purpose of this study was to determine the extent of the effectiveness of contextual learning towards learning introduction of the concept of numbers in kindergarten group B Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen

This research is a classroom action research with research subjects in group B children kindergarten Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen totaling 30 children. Data collection techniques in this study were questionnaires, observation, testing, and documentation. The validity test of this research employed source triangulation, method triangulation, and technique triangulation. The procedure of data analysis included data presentation, and conclution/ verification

The result of this research showed that the application of contextual learning model can improve the acknowledge number concept braveness in group B at TK Sri Widodo Jerukagung academic year 2012. The result showing the braveness of the childrens is 53% pre action, 70% cycle I and 87% cycle II or 17 children, 21 children, and 26 children.

The conclution of this research is that the implementation of Contextual Learning Model can improve the number concept skill of children in group B Sri Widodo kindergarten Jerukagung Klirong Kebumen Year 2012.

Keywords: Model Of Contextual Learning, Acknowledge Concept Of Number

Page 8: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Percayalah akan dirimu apapun pilihanmu. Yakinlah kau akan menang

dan kau tidak akan pernah kalah. Terimalah apa yang kau dapat,

lakukan apa yang bisa kau lakukan. Terbanglah diatas awan-awan dan

bebaskan dirimu dalam impianmu

Berbagi itu indah, untuk itu hiasilah kehidupan dengan berbagi pada

orang lain apapun itu

Jangan terus ratapi kegagalanmu. Kegagalan bukan berarti Alloh menghukummu, Alloh hanya mengarahkan dirimu kembali.

Bermimpilah karena mimpi adalah kunci untuk kita membuka gerbang

kesuksesan. Mimpi memberikan harapan dan membuat kita menemukan

tujuan hidup. Tentukan target dan buatlah rencana.

)

Page 9: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Terima kasih, atas doa kalian untukku yang senantiasa selalu mengiringi langkahku,

kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas, dan kasih sayang yang

tak terbatas pula. Tiada keikhlasan, ketulusan dan kasih sayang yang seindah,

semurni, dan seabadi kasih sayang yang kalian berikan padaku.

Mba rita, mba wiwi, mas anggoro, dan adikku kamil terima kasih atas

dorongan, dukungan, perhatian dan kasih sayang kalian. Kalian selalu jadi

yang terbaik. Untuk adikku kamil, jadilah kebanggaan kami semua

Bibi tirah, mba siti, mas tito, mas tadi, mbah sekeluarga , ponakanku tersayang

Atha, Fadhil, Izam, terima kasih kalian keluarga terbaikku serta nini pawit (alm)

yang telah ikut merawatku semasa aku kecil, terima kasih atas ketulusan dan kasih

sayang yang kau berikan padaku.

kebersamannya

Page 10: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

puji syukur kehadirat Allah SWT karena

atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK

MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP BILANGAN PADA ANAK

KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN

TAHUN 2012 .

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

sarjana di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya dukungan, arahan, bimbingan,

dan bantuan dari berbagai pihak, maka dengan ini penyusun mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret atas segala kebijaksanaanya sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi;

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan persetujuan

skripsi;

3. Ketua program Pendidikan yang telah memberikan izin penulisan skripsi;

4. Drs. Samidi, M. Pd selaku pembimbing I yang telah banyak membantu

mengarahkan, membimbing, dan memberikan dorongan dengan

kesabaran dan ketulusan sampai dengan skripsi ini terwujud

5. Muhammad Munif, S. PdI., MA selaku pembimbing II yang juga telah

banyak membantu mengarahkan, membimbing, dan memberikan

dorongan dengan kesabaran dan ketulusan sampai dengan skripsi ini

terwujud;

6. Bapak dan Ibu dosen PG PAUD FKIP UNS Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis;

7. Kepala sekolah yang telah memberikan ijin penelitian.

Page 11: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

8. Ibu Sri Sukesi A.Ma selaku guru kelompok B yang telah membantu saya

dalam pelaksanaan penelitian.

9. Anak-anak kelompok B yang sudah ikut serta dalam rangka pelaksanaan

tindakan penelitian.

10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini berjalan

dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membengun untuk

perbaikan dimasa mendatang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat

lebih bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang memerlukan.

Surakarta, Oktober 2012

Penyusun

Page 12: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL . i

HALAMAN PERNYATAAN ii

HALAMAN PENGAJUAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN iv

HALAMAN PENGESAHAN v

HALAMAN ABSTRAK vi

HALAMAN MOTTO viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 9

B. Penelitian yang Relevan 38

C. Kerangka Berpikir 40

D. Hipotesis Tindakan 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian 42

B. Subjek Penelitan 42

Page 13: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

C. Data Dan Sumber Data 42

D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data 43

E. Validitas Data 46

F. Analisis Data 47

G. Indikator Kinerja Penelitian 49

H. Prosedur Penelitian 50

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan/ Kondisi Awal 57

B. Deskripsi Hasil Tindakan 62

1. Siklus I 63

2. Siklus II 79

3. Perbandingan Antarsiklus 96

C. Pembahasan 104

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan 112

B. Implikasi 113

C. Saran 114

DAFTAR PUSTAKA 116

LAMPIRAN-LAMPIRAN 119

Page 14: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Tingkat Perkembangan Kognitif Piaget 34

2.2 Kerangka Berpikir 41

3.3 Model Interaktif 47

3.4 Model Langkah-Langkah Pelaksanaan Tindakan Kelas (Ptk) 51

4.5 Histogram Data Pra Siklus Kemampuan Pengenalan Konsep Bilangan 59

4.6 Diagram Lingkaran Data Prasiklus 60

4.7 Histogram Data Siklus I Kemampuan Pengenalan Konsep Bilangan .. 78

4.8 Diagram Lingkaran Data Siklus I 79

4.9 Histogram Data Siklus II Kemampuan Pengenalan Konsep Bilangan.. 95

4.10 Diagram Lingkaran Data Siklus II 95

4.11 Perbandingan Data Hasil Nilai Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan Anak 101

4.12 Histogram Data Peningkatan Nilai Rata-Rata Kemampuan Mengenal

Konsep Bilangan 102

4.13 Histogram Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Kemampuan

Mengenal Konsep Bilangan 104

Page 15: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Perbedaan Model Pembelajaran Kontekstual dengan

Pembelajaran Tradisional 16

3.2 Indikator Kinerja Penelitian 49

3.3 Pokok-Pokok Rencana Kegiatan Penelitian Siklus I 54

3.4 Pokok-Pokok Rencana Kegiatan Penelitian Siklus II 56

4.5 Distribusi Frekuensi Data Mengenal Konsep Bilangan Prasiklus 59

4.6 Distribusi Frekuensi Data Mengenal Konsep Bilangan Siklus I 78

4.7 Distribusi Frekuensi Data Mengenal Konsep Bilangan Siklus II 94

4.8 Data Hasil Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 101

4.9 Distribusi Nilai Rata-Rata Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan .. 102

4.10 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan 103

Page 16: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Jadwal Penelitian 119

2. Hasil Wawancara Sebelum Penerapan Model Pembelajaran

Kontekstual 120

3. Hasil Wawancara Setelah Dilaksanakan Pembelajaran Kontekstual .... 122

4. Buku Ajar Pengenalan Konsep Bilangan 124

5. Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131

6. Skenario Pembelajaran Siklus I Pertemuan I 135

7. Dokumentasi Pengenalan Konsep Bilangan Siklus I Pertemuan I 144

8. Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan 2 145

9. Skenario Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 149

10. Hasil Kegiatan Pengenalan Konsep Bilangan Siklus I Pertemuan 2 158

11. Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan 3 159

12. Skenario Pembelajaran Siklus I Pertemuan 3 162

13. Hasil Kegiatan Pengenalan Konsep Bilangan Siklus I Pertemuan 3 171

14. Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan I 173

15. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan I 176

16. Hasil Kegiatan Pengenalan Konsep Bilangan Siklus II Pertemuan 1 184

17. Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan 2 185

18. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 188

19. Hasil Kegiatan Pengenalan Konsep Bilangan Siklus II Pertemuan 1 196

20. Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan 3 197

21. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan 3 200

22. Dokumentasi Pengenalan Konsep Bilangan Siklus II Pertemuan 3 206

23. Format Observasi Pengenalan Konsep Bilangan Pra Siklus 207

24. Hasil Observasi Pengenalan Konsep Bilangan Pra Siklus 208

25. Format Observasi Pengenalan Konsep Bilangan Siklus I 209

Page 17: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

26. Hasil Observasi Pengenalan Konsep Bilangan Siklus I 210

27. Format Observasi Pengenalan Konsep Bilangan Siklus II 212

28. Hasil Observasi Pengenalan Konsep Bilangan Siklus II 213

29. Deskriptor Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 215

30. Hasil Nilai Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Prasiklus 217

31. Hasil Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus I

Pertemuan 2 219

32. Hasil Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus I

Pertemuan 3 221

33. Rekapitulasi Hasil Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus I .. 223

34. Hasil Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus II

Pertemuan I 226

35. Hasil Kemampuan Mengenal Konse Bilangan Siklus II

Pertemuan 2 227

36. Hasil Kemampuan Mengena Konsep Bilangan Siklus II

Pertemuan 3 230

37. Rekapitulasi Hasil Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus II .. 232

38. Dokumentasi Tindakan 235

Page 18: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 SISDIKNAS (2003) bab 1 pasal 1

ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun

yang diberlakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

diri dalam memasuki pendidikan lebih lanjut

Pada rentang usia lahir sampai 6 tahun anak mengalami masa keemasan

(the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka atau sensitif

untuk menerima berbagai rangsangan (Montessori dalam Sujiono, 2009:2 ). Masa

peka adalah masa terjadinya fungsi fisik dan psikis, anak telah siap merespon

stimulasi yang diberikan atau berbagai upaya pengembangan untuk seluruh

potensi yang ada. Masa emas perkembangan anak yang hanya datang sekali

seumur hidup ini tidak boleh disia-siakan. Pada tahapan ini, anak berada pada fase

yang fundamental. Pembelajaran yang diberikan kepada anak akan tersimpan

dalam jangka waktu yang lama serta akan berpengaruh pada kehidupan

mendatang. Hal itu yang memicu makin mantapnya anggapan bahwa

sesungguhnya pendidikan yang dimulai setelah usia SD tidaklah benar.

Pendidikan harus sudah dimulai sejak usia dini supaya tidak terlambat. Sehingga

penting bagi anak untuk mendapatkan Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak

untuk mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. .

Selain itu pendidikan anak Taman Kanak-kanak juga sangat berpengaruh

dalam membantu tumbuh kembang anak, sebab pendidikan Taman Kanak-kanak

bertujuan membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku,

bahasa, keterampilan, daya cipta dan perkembangan kognitif atau pengetahuan

pada khususnya. Namun sayangnya, pendidikan anak usia dini khususnya TK

Page 19: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

belum begitu diperhatikan padahal perkembangan kognitif anak sudah dapat

terbentuk jauh di bawah usia sekolah.

Perkembangan kognitif berhubungan dengan keterampilan pemecahan

masalah. Pemecahan masalah dengan menggunakan konsep bilangan yang

merupakan bagian dari matematika, terjadi setiap harinya. Tidak dapat

dipungkiri, bahwa bilangan yang merupakan bagian dari matematika telah

menyatu dengan kehidupan manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Bahkan bilangan merupakan kebutuhan dasar manusia dari semua lapisan

masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari, seperti menyebut banyak, sedikit,

kurang, sama, atau tambah dan seterusnya. Adanya bilangan membantu anak

untuk melakukan perhitungan mulai dari perhitungan sederhana hingga

perhitungan yang rumit, misalnya ketika 4 anak memikirkan bagaimana membagi

2 buah jeruk supaya terbagi rata.

Anak bisa melakukannya, apabila anak mendapat pengenalan matematika

dasar khususnya konsep bilangan. Pengenalan matematika dasar akan mampu

meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah, memisahkan,

mengenal konsep angka, serta mengenal mengukur atau memperkirakan. Dalam

pembelajaran matematika terdapat beberapa konsep salah satunya adalah konsep

bilangan. Konsep bilangan merupakan awal pengenalan matematika kepada anak

karena menjadi dasar pembelajaran selanjutnya. Salah satu kemampuan dasar

yang harus dimiliki anak dalam pengenalan matematika adalah mengenal

bilangan.

Peka pada bilangan berarti lebih dari pada sekedar menghitung. Dengan

membelajarkan bilangan pada anak usia dini, anak akan memahami arti bilangan-

bilangan untuk hidupnya hingga kelak ia dewasa. Penguasaan konsep matematika

terutama konsep bilangan, harus ditanamkan kuat sejak dini. Setiap proses harus

dilalui dengan baik sehingga pemahaman anak cukup dalam dan mantap. Hafalan

dan drilling saja tidak cukup jika ingin membentuk konsep dasar yang kuat. Hal

ini dapat dimulai sejak anak berusia tiga, sampai enam tahun sesuai dengan

Page 20: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

perkembangannya meskipun hanya berupa stimulasi. Untuk mendapatkan hasil

yang baik, sebaiknya dilakukan tahap demi tahap, jangan ada satu proses pun

yang dilewati. Jika ada yang terlewati pada suatu saat nanti anak harus

membentuk konsep dasarnya mulai dari awal dan itu hanya membuang-buang

waktu. Namun, harus diperhatikan juga bahwa tidak boleh ada keharusan atau

pemaksaan pada anak untuk menguasainya.

Pada dasarnya pemahaman konsep bilangan pada anak taman kanak-kanak

biasanya dimulai dengan mengeksplorasi benda-benda konkrit yang dapat

dihitung dan diurutkan. Ada tiga tahapan dalam membelajarkan matematika pada

anak usia dini yaitu mulai dari tingkat pemahaan konsep, menghubungkan konsep

konkrit dengan lambang bilangan, dan tingkat lambang bilangan. Untuk dapat

mengajarkan semua itu dengan baik maka harus dipilih dan diterapkannya model

dan strategi yang tepat sehingga potensi anak dapat dikembangkan dengan baik.

Strategi pembelajaran yang digunakan di TK Sri Widodo dalam

mengajarkan konsep-konsep matematika dasar masih cenderung menekankan

pada pengajaran paper and pencil. Strategi yang digunakan dengan cara seperti itu

menjadi kurang inovatif dan bervariatif sehingga pembelajaran yang didapat anak

kurang bermakna, anak cepat bosan dan kurang tertarik pada pembelajaran

pengenalan matematika dasar khususnya konsep bilangan. Hal yang terjadi di TK

Sri Widodo kelompok B, ada beberapa anak yang sudah sangat lancar dalam

menyebutkan urutan bilangan 1-20 bahkan ada yang sudah lancar menyebutkan

urutan 1-50, akan tetapi anak tersebut masih mengalami kebingungan sewaktu

diminta menunjukkan jumlah benda dengan bilangan tersebut. Semua itu terjadi

dikarenakan proses pembelajaran pengenalan akan konsep bilangan yang

monoton, kurang menarik, kurang inovatif dan kurang bervariatif.

Selain itu, orang tua banyak yang beranggapan apabila masuk sekolah

Taman Kanak-kanak nantinya harus sudah dapat membaca, menulis dan berhitung

dengan lancar. Orang tua yang mempunyai anggapan seperti itu, biasanya

mempunyai kecenderungan melatih anaknya terus menerus karena malu apabila

Page 21: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

anaknya tidak sama pandai dengan anak-anak yang lain setelah masuk SD.

Anggapan seperti itu tidaklah tepat, strategi/ pembelajaran yang diberikan kurang

dapat tersampaikan dengan baik karena anak dapat terbebani dengan latihan yang

terus menerus sebab dunia anak masih merupakan dunia bermain.

Masa kanak-kanak merupakan masa yang senang bermain. Anak sering

melakukan permainan pada aktivitasnya dalam kehidupannya sehari-hari. Mereka

menggunakan sebagian waktunya untuk bermain baik sendiri, dengan teman

sebaya, maupun dengan orang dewasa. Berdasarkan hal tersebut, bermain

merupakan faktor penting dalam kegiatan pembelajaran pengenalan matematika,

karena bermain memiliki peran penting dalam perkembangan anak pada hampir

semua bidang perkembangan, baik perkembangan fisik motorik, bahasa, moral,

sosial emosional, maupun intelektual dan kognitif pada khususnya.

Pembelajaran yang dilakukan dengan cara bermain akan memudahkan anak.

Anak akan lebih cepat menangkap, mengingat, dan memahami apa yang diajarkan

kepadanya. Permainan konsep bilangan merupakan bagian dari matematika. Hal

ini diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berhitung yang sangat

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep bilangan merupakan dasar bagi

pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan anak untuk mengikuti

pendidikan Sekolah Dasar atau jenjang pendidikan selanjutnya.

Sebelum seorang guru melaksanakan kegiatan pembelajaran, terlebih dahulu

harus memahami seperangkat rencana dan pengaturan strategi pembelajaran

mengenai isi, bahan pelajaran, model, metode dan media yang digunakan sebagai

pedoman kegiatan belajar mengajar yang menarik dan bermakna dalam kegiatan

sehari-hari sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemampuan anak tentunya

dengan prinsip belajar seraya bermain atau belajar melalui suatu permainan..

Untuk itu, didalam membelajarkan pengenalan konsep bilangan, guru juga harus

menggunakan pembelajaran yang efektif, inovatif, menarik dan menyenangkan

bagi anak. Guru juga dapat menggunakan model pembelajaran yang inovatif

misal: active learning (pembelajaran aktif), cooperative learning (pembelajaran

Page 22: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

kooperatif), quantum learning (pembelajaran quantum), maupun contextual

teaching and learning (pembelajaran kontekstual).

Model pembelajaran kontekstual yang mengacu pada pendekatan

contextual teaching and learning akan lebih tepat jika diterapkan di TK, karena

anak usia TK masih bersifat simbolik sehingga diperlukan adanya benda-benda

nyata untuk mewakilkannya, yaitu dengan membelajarkan konsep bilangan

dengan benda-benda nyata melalui suatu permainan sehingga anak akan dapat

menangkap pengertian-pengertian tentang bilangan secara alamiah dan tanpa

adanya paksaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suyanto (2005:138) bahwa

anak belajar terbaik melalui benda-benda nyata, karena anak sedang berada dalam

taraf perkembangan kognitif fase pra operasional (Piaget dalam Hildayani 2005:

3.8).

Pada dasarnya proses pembelajaran sebaiknya mengacu pada empat (4) pilar

pendidikan yaitu: learning to think (belajar berpikir); learning to do (belajar

berbuat/ hidup), learning to live together (belajar hidup bersama), learning to be

(belajar menjadi diri sendiri). Dengan demikian dapat diperoleh kata kunci berupa

"learn to learn" (belajar untuk belajar). Oleh karena itu, perlu pengembangan

strategi atau model pembelajaran yang dapat mendukung suasana belajar siswa

yang menyenangkan, mengaktifkan anak dalam pembelajaran dan penuh

kebermaknaan, khususnya dalam pembelajaran konsep bilangan pada anak

melalui pengalaman nyata. Uraian di atas sesuai dengan prinsip pembelajaran

kontekstual, dengan pembelajaran kontekstual tentunya sesuai dengan tuntutan

dan kebutuhan anak. Melalui pengalaman nyata memungkinkan anak untuk dapat

lebih menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu (curiousity) anak secara optimal.

Proses pembelajaran kontekstual dapat menghindarkan bentuk pembelajaran

yang hanya berorientasi pada guru (teacher centre), yang memposisikan anak

secara pasif seperti pembelajaran yang biasa diterapkan selama ini (pembelajaran

konvensional), menjadi terwujud pembelajaran yang berpusat pada anak.(student

centre) nantinya. Kegiatan yang mengacu pada pembelajaran kontekstual akan

Page 23: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

selalu menjadi efektif jika konkret dan terkait dengan pengalaman hidup mereka

sehari-hari. Pembelajaran yang disampaikan dengan pembelajaran tradisional dan

ide-ide abstrak hanya akan terasing dari kegiatan belajar anak itu sendiri, sehingga

menjadi verbalis (hafal kata tanpa paham makna).

Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat diidentifikasikan bahwa proses

pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher centered), siswa kurang bisa

mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, masih kurangnya pemanfaatan

media dan sumber belajar yang aktual dalam menunjang proses kegiatan belajar-

mengajar. Selain itu, pembelajaran masih bersifat konvensional dan konsep

pembelajaran yang kurang terpadu. Dengan diterapkannya model pembelajaran

kontekstual proses pembelajaran akan lebih menyenangkan, bermanfaat dan

bermakna khususnya pada pengenalan peningkatan konsep bilangan.

Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Pengenalan Konsep

Bilangan Anak Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen Tahun

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan

pengenalan konsep bilangan anak TK Sri Widodo Jerukagung Klirong

2. Bagaimanakah penerapan model penggunaan pembelajaran kontekstual

dalam meningkatkan pengenalan konsep bilangan pada anak TK Sri Widodo

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan mengapa

penelitian ini dilaksanakan yaitu :

Page 24: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1. Untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan dengan penerapan

pembelajaran kontekstual pada anak kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung

Klirong Kebumen tahun 2012?

2. Untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran kontekstual dalam

meningkatkan pengenalan konsep bilangan anak kelompok B TK Sri Widodo

Jerukagung Klirong Kebumen tahun 2012?

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diharapkan dapat

diambil manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Memberi inovasi pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan yang

bervariasi.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

c. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi penelitian lebih

lanjut khususnya.

d. Penelitian ini diharapkan akan membantu mengenalkan konsep bilangan

pada anak sehingga anak dapat menerapkannya ke dalam kehidupan

sehari-hari..

2. Manfaat Praktis

a. Bagi anak

1) Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tidak

membosankan dan memberikan pengalaman bagi anak bagaimana

anak bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

2) Memberikan pengetahuan akademis di dalam kelas dengan

pengalaman langsung (anak mengalami sendiri) secara konkret,

sehingga pengetahuan tersebut dapat diaplikasikan ke dalam

kehidupan sehari-hari anak hingga kelak dewasa.

Page 25: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3) Siswa dapat lebih tertarik pada pembelajaran sehingga diharapkan

anak dapat dengan mudah menangkap dan memahami semua

pembelajaran yang diberikan khususnya konsep bilangan.

4) Dapat memacu motivasi dan belajar anak sehingga dapat

meningkatkan pengenalan akan konsep bilangan yang merupakan

bagian penting dari matematika dasar.

b. Guru

1) Meningkatkan profesionalitas guru, agar menjadi guru yang

berkualitas dalam menentukan sumber, media, teknik dan strategi

pembelajaran.

2) Memberikan alternative pembelajaran agar tercapai pembelajaran

yang optimal dan efektif sesuai dengan tujuan yang harus dicapai.

3) Menciptakan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan.

4) Dapat digunakan sebagai bahan masukan bahwa pembelajaran

kontekstual dapat digunakan sebagai salah satu alternative dalam

kegiatan belajar mengajar di area matematika.

c. Peneliti

1) Mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran

kontekstual, sebagai tambahan dokumen ilmiah agar dapat

ditindaklanjuti oleh peneliti berikutnya.

2) Sebagai masukan yang bermanfaat untuk pembekalan peneliti,

sehingga apabila terjun dilapangan akan dapat menerapkan

pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan karakter anak didik.

d. Sekolah

1) Sebagai masukan bagi perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran

yang kreatif, menyenangkan dan inovatif di Taman Kanak-kanak serta

peningkatan proses belajar mengajar yang sesuai dengan

perkembangan anak dan kurikulum sehingga berdampak pada

peningkatan mutu sekolah dan sekolah makin dipercaya..

Page 26: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Model Pembelajaran Kontekstual

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran memberikan kesempatan dan kebebasan pada anak

untuk mengemukakan pemikirannya sendiri dan mengidentifikasikan

kegiatannya. Model menurut Sujiono (2009 : 140) bahwa model terdapat dua

jenis yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru dan berpusat pada anak.

Berdasarkan pendapat Komalasari (2011 : 54) model adalah sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya

suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, yang didalamnya dapat

mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran

dengan teoritis tertentu. Menurut Sukamto dan Winataputra dalam Sukarno

(2006:144) model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual, benda, tiruan

atau barang yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu

kegiatan.

Komalasari (2011:3) menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem

atau proses membelajarkan subyek didik/ pembelajar yang direncanakan atau

didisain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subyek didik atau

pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan

efisien. Menurut Isjoni (2011:14) pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan

oleh siswa , bukan dibuat oleh siswa. Muhith (2007:1) mengemukakan

pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang memiliki peran sangat

dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses maupun lulusan (output)

pendidikan.

Page 27: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat diatas yaitu

pembelajaran adalah proses berinteraksinya seluruh elemen dalam

pembelajaran seperti anak didik, tujuan, materi, model, metode, guru, sarana,

lingkungan yang dikelola guru agar mampu mewujudkan kualitas anak didik

sesuai dengan yang diharapkan.

Model pembelajaran berdasarkan Sukamto dan Winataputra dalam

Sukarno adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.

(2006:144) . Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah pola

interaksi siswa dengan guru didalam kelas yang menyangkut pendekatan,

strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar di kelas dengan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.

b. Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual

1) Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual

Model pembelajaran kontekstual telah banyak dijelaskan.oleh para

ahli. Berikut pendapat beberapa pengertian akan pembelajaran kontekstual.

Suprijono (2011:79) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual atau

contextual teaching and learning (CTL) merupakan konsep yang

membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan

situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Menurut

In a contextual teaching and learning (CTL), student discover meaningful relationship between abstract ideas and practical application in a real world conext. Student internalize concpt trhough discovery, , reinforcement, and interrelationship. CTL creates a tearn, wether in the classroom, lab, worksite, or on the banks,of a river

Page 28: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Dapat diartikan bahwa dalam pembelajaran kontekstual (CTL)

siswa menemukan hubungan yang bermakna antara ide-ide abstrak dan

aplikasi praktis dalam konteks dunia nyata. seseorang menginternalisasi

konsep melalui penemuan, penguatan, dan keterkaitan, dalam CTL

misalnya membuat teh, baik di dalam kelas, laboratorium, tempat kerja,

atau di tepi sungai. CTL mendorong pendidik, untuk desain, lingkungan

belajar, yang menggabungkan banyak bentuk berpengalaman untuk

mencapai hasil yang diinginkan

Pembelajaran menurut Johnson dalam Komalasari (2011 : 6)

menjelaskan bahwa :

Contextual teaching and learning enables student to connect the

content of academic subject with the immediate context of their daily

lives to discover meaning

Keterangan di atas dapat diartikan bahwa CTL memungkinkan siswa

untuk menghubungkan isi dari subjek akademik dengan konteks langsung

dari kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna.

Pembelajaran kontekstual (CTL) menurut Suyanto (2005: 158) adalah

pembelajaran yang menekankan adanya hubungan antara apa yang

dipelajari di sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat, termasuk

bidang-bidang pekerjaan. Menurut Elaine B. Johnson (2010:58) CTL

adalah suatu pengajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan

makna dengan menghubungkan muatan akademik dengan konteks dari

kehidupan sehari-hari siswa.

Jadi berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar/ pembelajaran dimana

guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,

Page 29: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Karakteristik Model Pembelajaran Kontekstual

Ada beberapa karakteristik dalam model pembelajaran kontekstual

yang khas yang membedakannya dengan pendekatan pembelajaran

lainnya. Menurut Blancard (2001 : 2-8) dalam Komalasari (2011 : 7)

mengidentifikasikan beberapa karakteristik pendekatan kontekstual

(contextual instruction) sebagai berikut :

(1) relies on spatial memory (bersandar pada memori ruang), (2) typical integrated multiple subjects (mengintegrasikan berbagai subjek materi/ disiplin, (3) value of information is based on individual need (nilai informasi didasarkan pada kebutuhan siswa), (4) relates information with prior knowledge ) menghubungkan informasi dengan pengetahuan awal siswa), (5) authentic assessment trought practical application or solving of realistic problem (penilaian sebenarnya melalui aplikasi praktis atau pemecahan masalah nyata).

Berdasarkan pendapat Barn dan Erickson (2001 : 3-9) dalam

Komalasari (2011 : 7) mengemukakan karakteristik pembelajaran

kontekstual sebagai berikut : 1) interdisclipinary learning, 2) problem

based- learning , 3) external contex for learning.

Menurut Johnson (2002 : 24) dalam Komalasari (2011 : 7)

mengidentifikasi delapan karakteristik contextual teaching and learning,

yaitu :

(1) Making meaningful conections (membuat hubungan penuh makna), (2) Doing significant work (melakukan pekerjaan penting), (3) Self-regulated learning (belajar mengatur diri sendiri), (4) Collaborating (kerja sama), (5) Critical and creative thinking (berpikir kritis dan kreatif), (6) Nurturing the individual (memelihara individu), (7) Using authentic assessment (penggunaan penilaian sebenarnya), (8) Using authetentic assesmant (mengadakan assessment autentik).

Hal ini sesuai dengan pendapat Elaine B.Johnson (2010 :65) yang

mengemukakan bahwa ada delapan karakteristik atau komponen dalam

pembelajaran kontekstual yaitu :

(1) membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, (2) melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berarti, (3) melakukan pembelajaran yang

Page 30: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

diatur sendiri, (4) bekerja sama (5) berpikir kritis dan kreatif, (6) membantu individu unutk tumbuh dan berkembang, (7) mencapai standar yang tinggi, (8) menggunakan penilaian autentik.

Berikut penjabaran dari beberapa uraian pendapat di atas adalah

yang pertama yaitu Making meaningful conections (membuat

pembelajaran yang bermakna), diharapkan anak dapat mengatur diri

sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan

minatnya secara individual. Orang yang dapat bekerja sama dalam

kelompok, orang yang dapat bekerja sendiri, dan orang yang dapat

belajar sambil berbuat (learning by doing).

Kedua, Doing significant work (melakukan pekerjaan penting)

adalah anak mampu membuat hubungan antara sekolah dan hubungan-

hubungan yang ada dalam berbagai konteks kehidupan nyata sebagai

anggota masyarakat. Ketiga Self-regulated learning (belajar mengatur

diri sendiri), di sini ditekankan bahwa anak melakukan pekerjaan yang

signifikan yaitu ada hubungan dan urusan dengan orang lain, ada

hubungan dengan penentuan pilihan, dan ada hasil yang bersifat nyata.

Keempat, Collaborating (kerja sama), guru membantu siswa bekerja

sama secara efektif dalam kelompok. dengan membantu memahami

bagaimana mereka saling memahami dan berkomunikasi. Kelima,

Critical and creative thinking (berpikir kritis dan kreatif) maksudnya

adalah anak dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan

masalah, membuat keputusan, serta menggunakan bukti daan logika.

Keenam, Nurturing the individual (membanu individu untuk tumbuh

dan berkembang), yaitu anak dapat memelihara pribadinya dengan

mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan yang tinggi, anak

dapat memperkuat diri sendiri sehingga anak dapat berhasil tanpa adanya

dukungan penuh dari orang tua.

Ketujuh, Using authentic assessment (penggunaan penilaian

sebenarnya) adalah dengan cara guru memperlihatkan kepada anak cara

Page 31: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

excelent

mencapai standar yang tinggi, mengidentifikasi tujuan, dan memotivasi

anak untuk mencapainya. Terakhir atau yang kedelapan yaitu Using

authetentic assesmant (mengadakan penilaian autentik). Dalam hal ini

anak menggunakan akademis dalam konteks dunia nyata untuk mencapai

tujuan yang bermakna.

3) Komponen Model Pembelajaran Kontekstual

Komponen model pembelajaran kontekstual berdasarkan Ditjen

Dikdasmen dalam Komalasari (2011 : 11) terbagi dalam beberapa

komponen utama yaitu (a) konstruktivisme (constructivism), (b)

menemukan (inquiry), (c) bertanya (questioning), (d) Masyarakat belajar

(learning community), (e) Pemodelan (modelling), (f) Refleksi (reflection),

(g) penilaian yang sebenarnya (authentic assessment).

Uraian di atas sesuai dengan pendapat Nurhadi (2004 : 31) yang

menyatakan bahwa komponen pembelajaran kontekstual meliputi (a)

konstruktivisme (constructivism), (b) bertanya (questioning), (c)

menemukan (inquiry), (d) Masyarakat belajar (learning community), (e)

Pemodelan (modelling), (f) Refleksi (reflection), (g) penilaian yang

sebenarnya (authentic assessment).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komponen

pembelajaran kontekstual terbagi dalam tujuh komponen yaitu (a)

konstruktivisme (constructivism), (b) menemukan (inquiry), (c) bertanya

(questioning), (d) Masyarakat belajar (learning community), (e)

Pemodelan (modelling), (f) Refleksi (reflection), (g) penilaian yang

sebenarnya (authentic assessment).

Selanjutnya dari masing-masing komponen dapat dijabarkan.

Konstruktivisme (constructivism) adalah pengetahuan yang dibangun

sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas

Page 32: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(sempit). Dari penerapan pembelajaran kontekstual berdasarkan

konstruktivisme, pengetahuan dibangun oleh anak sendiri, guru hanya

sekedar menyediakan saran dan situasi agar proses konstruksi berjalan

lancar karena pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid

begitu saja kecuali hanya dengan keaktifan anak sendiri.

Menemukan (inquiry) merupakan suatu teknik yang digunakan guru

untuk dapat merangsang siswa untuk lebih aktif mencari serta meneliti

sendiri pemecahan masalah tentang pengetahuan yang sedang dipelajari.

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh anak diharapkan bukan

hasil mengingat fakta-fakta, melainkan hasil dari menemukan sendiri.

Bertanya (questioning) adalah strategi utama yang berbasis

kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan

guru untuk mendorong (menuntun siswa berpikir), membimbing

(mengecek pemahaman anak dan membangkitkan respon anak), serta

menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi anak, merupakan bagian penting

dalam pembelajaran yang berbasis inquiry, sehingga anak bisa menggali

informasi, menghubungkan dengan pengetahuan yang dimiliki, dan

memecahkan masalah yang dihadapi.

Masyarakat belajar (learning commifokuskanunity) yaitu hasil

pembelajaran diperoleh dari hasil bekerja sama dengan orang lain. Hasil

belajar diperoleh dari berbagai pengalaman antar teman, kelompok,

maupun antara yang tahu ke yang tidak tahu. Pembelajaran kontekstual

dilaksanakan dalam kelompok-kelompok belajar yang anggotanya

heterogen sehingga akan terjadi kerja sama antara anak yang pandai

dengan anak yang lamban. Kegiatan masyarakat belajar belajar difokuskan

pada peningkatan konsep bilangan.

Maksud dari pemodelan (modelling) adalah adanya suatu model yang

bisa ditiru dalam suatu pembelajaran. Kegiatan pemberian model bertujuan

untuk mendemonstrasikan suatu materi pembelajaran agar anak dapat

Page 33: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mencontoh/ dapat ditiru, mendemonstrasikan bagaimana kita

menginginkan para siswa untuk belajar, atau melakukan apa yang kita

inginkan agar siswa melakukannya. Pemodelan bisa berbentuk

demonstrasi maupun pemberian contoh.

Refleksi (reflection) adalah berpikir kembali apa yang telah dilakukan

dan apa yang akan diperoleh siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.

Penilaian dilakukan secara integral, yaitu dinilai dari dari berbagai aspek

pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik. Hasil penilaian

digunakan sebagai feedback, baik untuk keperluan pengayaan (standar

minimal sudah tercapai), maupun remedial (standar minimal belum

tercapai.

4) Perbedaan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran

Tradisional

Perbedaan antara pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran

tradisional menurut Nurhadi, Yasin, Senduk (2004:35) dapat dilihat dalam

table berikut ini :

Tabel 2.1

Perbedaan Model Pembelajaran Kontektual yang Berpijak pada

Pandangan Kontruktivisme dengan Pandangan Tradisional yang

Berpijak pada Pandangan Behaviorisme-Objektivis

Sumber : (Nurhadi, Yasin, Senduk 2004:35)

No Model Pembelajaran kontekstual Pembelajaran tradisional

1 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Siswa adalah penerima informasi secara pasif.

2 Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, dan saling mengoreksi

Siswa belajar secara individual.

Page 34: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3 Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan.

Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis.

4 Perilaku dibangun atas dasar kesadaran diri.

Perilaku dibangun atas kebiasaan.

5 Keterampilan didasarkan atas dasar pemhaman

Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan

6 Hadiah untuk perilaku yang baik adalah kepuasan.

Hadiah untuk hal yang baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor

7 Anak didik diminta bertanggung jawab memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing.

Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.

8 Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan

Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa.

9 Hasil belajar diukur dengan berbagai cara : proses, bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, tes, dan lain-lain.

Hasil belajar diukr hanya dengan tes.

10 Siswa dapat menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggung jawab atas terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan membawa skemata masing-masing kedalam proses pembelajaran

Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal), tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran.

11 Perilaku baik berdasar motivasi intrinsik

perilaku baik berdasar motivasi ekstrinsik

12 Pemahaman rumus itu relative berbeda antara siswa yang satu dengan lainnya sesuai dengan

Rumus adalah kebenaran absolute (sama untuk semua orang). Hanya ada dua

Page 35: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

5) Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Kontekstual

Langkah-langkah model pembelajaran CTL menurut Mulyono (2010:

128) secara sederhana. Langkah penerapan CTL dalam kelas secara garis

besar adalah sebagai berikut :

(1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. (2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik. (3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. (4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). (5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. (6) Lakukan refleksi di akhir penemuan. (7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan, pelaksanaan

pertama dilaksanakan dengan mengembangkan pemikiran anak dengan

melibatkan langsung anak dalam kegiatan pembelajaran sehingga

pembelajaran lebih efektif. Anak akan dengan mudah bekerja sendiri,

menemukan sendiri, dan membangun pengetahuannya sendiri serta

keterampilannya sendiri.

Langkah kedua yaitu guru selalu melaksanakan kegiatan inquri untuk

mencapai kompetensi yang diinginkan di semua topik, tema, maupun bidang

studi. Selanjutnya ketiga yaitu dengan mengembangkan sifat ingin tahu

anak dengan bertanya sebagai alat belajar dan mendapat informasi. Langkah

keempat adalah ciptakan masyarakat belajar yaitu dengan langkah

menciptakan kelompok dalam belajar baik dalam kelompok kecil maupun

kelompok besar. Karena untuk menciptakan pembelajaran yang optimal,

skemata siswa (on going process of development).

kemungkinan yaitu pemahaman rumus yang salah dan benar.

13 Seseorang berperilaku baik karena dia yakin itulah yang terbaik dan bermanfaat

Seseorang berperilaku baik karena dia terbiasa melakukan begiu. Kebiasaan ini dilakukan dengan hadiah yang menyenangkan.

Page 36: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

akan lebih baik jika dilakukan dengan cara bekerja sama dengan orang lain

dibandingkan belajar sendiri.

Pelaksanaan kelima dengan menunjukkan model sebagai contoh

pembelajaran (benda-benda, siswa lainnya, karya inovasi, maupun guru).

Pelaksanaan langkah yang keenam yaitu lakukanlah refleksi diakhir

pertemuan agar anak merasa bahwa hari ini mereka belajar sesuatu. Untuk

yang terakhir yaitu lakukan penilaian yang sebenarnya dari berbagai sumber

dan dengan berbagai cara.

6) Model Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran Pengenalan

Konsep Bilangan

Pembelajaran matematika dalam pengenalan konsep bilangan yang

ingin dicapai yakni anak memiliki kemampuan berpikir kritis sesuai dengan

kenyataan di lapangan. Anak dalam KBM harus terlibat secara aktif,

sehingga dalam hal ini pemilihan pembelajaran kontekstual sangat tepat

dalam pengenalan konsep bilangan pada anak.

Pembelajaran hendaknya menekankan pada proses mengenalkan anak

dengan berbagai benda, fenomena alam, dan fenomena sosial. Sesuatu yang

dipelajari anak hendaknya merupakan persoalan nyata, sesuai dengan

kondisi dimana anak berada,. Berbagai objek yang ada disekitar anak,

kejadian dan isu yang menarik bisa diangkat sebagai tema persoalan belajar.

sebaiknya dilakukan melalui penggunaan benda-benda konkret dan

pembiasaan penggunaan matematika agar anak dapat memahami matematika

Awalnya anak tidak tahu bilangan, angka, dan operasi bilangan

matematis. Secara bertahap sesuai perkembangan mentalnya anak belajar

Page 37: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

membilang, mengenal angka, dan berhitung. Anak menghubungkan objek

nyata dengan simbol-simbol matematis. Misalnya mengingatkan anak tentang

tanggal hari ini dan menuliskannya di papan tulis akan melatih anak

mengenal bilangan, untuk sebuah benda diberi simbol dengan angka 1.

2. Hakekat Pengenalan Konsep Bilangan

a. Matematika di TK

Matematika menurut pusat pembinaan dan pegembangan bahasa 1991,

dalam Sujiono (2005:11.2) matematika adalah ilmu tentang bilangan-

bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang

digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan.

Suriasumantri dalam Sujiono menyatakan matematika adalah bahasa yang

melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin

disampaikan. Menurut shadiq ( 2008 : 2) matematika adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang bilangan dan bangun-bangun

(datar dan ruang) (2012).

Berdasarkan pendapat yang dinyatakan oleh Sriningsih (2012)

matematika bagi anak merupakan salah satu cara memahami dunia dan

pengalaman-pengalaman yang dilakukannya serta upaya untuk

memecahkan masalah yang dihadapinya.

Kegiatan matematika untuk anak usia dini merupakan aktivitas yang

dapat mengembangkan kemampuan berpikir, mengembangkan

kemampuan berpikir anak untuk mengembangkan kemampuan intelektual

yang dimilikinya. Selain itu dapat dijadikan sebagai sasaran untuk

menumbuhkan sikap dan perilaku positif dalam meletakkan nilai dasar

sedini mungkin, misalnya sikap kritis, ulet, tekun, mandiri, percaya diri,

tidak putus asa, rasional, ilmiah, dan sebagainya.

Page 38: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Bilangan Merupakan Salah Satu Standar Isi Matematika di TK

1) Standar Pembelajaran Matematika di TK

Standar pembelajaran matematika di Taman Kanak-kanak

berdasarkan kutipan yang diambil dari (2012: 19) mengacu pada

standar yang ditetapkan oleh NCTM yang meliputi dua hal

diantaranya adalah standar isi dan standar proses. Selanjutnya dapat

dijabarkan sebagai berikut :

a) Standar isi pembelajaran matematika di TK

Standar isi pembelajaran matematika diorganisasikan

kedalam beberapa konsep di antaranya sebagai berikut :

(1) Number and operations (bilangan dan operasi bilangan)

Beberapa konsep penting yang terdapat dalam bilangan dan operasi bilangan adalah hubungan satu-satu (one to one correspondence) berhitung, angka, nilai dan tempat, operasi bilangan bulat dan pecahan kegiatan hubungan satu-satu bertujuan untuk menanamkan konsep bahwa satu benda dapat dihubungkan dengan benda yang lain. Misalnya dua sepatu untuk dua kaos kaki. Pada fase praoperasional kegiatan ini akan lebih efektif bila dilakukan melalui aktivitas konkret.

Kegiatan berhitung disebut sebagai menyebutkan

urutan bilangan, atau membilang. Pemahaman terhadap

tempat dibutuhkan oleh anak agar anak dapat membedakan

antara 10 dan 15, karena biasanya anak TK belum bisa

membedakan antara 10 dan 15. Mereka belum memahami

bahwa angka 1 dalam 15 adalah 10.

(2) Pattern, functions and algreba (aljabar)

Aljabar meliputi pola dan fungsi. Pemahaman tehadap pola membentuk anak memprediksi dan memperkirakan sesuatu Sriningsih (2012 : 20) . kegiatan bermain pola dapat dilakukan dengan aktivitas pengenalan kalender, bermain balok, barmain bendera, meronce dan lain sebagainya. Cara mengenalkan pola pada anak misalnya dua pola setelah anak paham dan dapat memperkirakan

Page 39: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

urutan berikutnya, maka tingkat kesulitannya bisa ditambah.

(3) Geometri and spatial sense (geometri)

Bentuk geometri dapat dipelajari anak mencakup dua

dimensi dan tiga dimensi. Pengenalan bentuk pada usia TK

lebih baik melalui kegiatan eksplorasi berbagai bentuk benda

konkret yang mereka temui sehari-hari yang menyerupai

persegi, persegi panjang, dan lingkaran.

(4) Measurement (pengukuran)

Berdasarkan Sriningsih (2012 : 20) pengalaman mengukur bagi anak usia TK didasarkan pada kemampuan konservasi panjang dan luas.pengukuran sederhana dapat dilakukan anak diantaranya mengukur banyak sediktnya air dan pasir dengan menggunakan wadah. Mengukur dengan menggunakan alat seperti mengukur panjang dengan jengkal, tali, dan depa. Selanjutnya anak juga dikenalkan dengan konsep uang

(5) Data analisis and probability (analisis data dan probabilitas)

Kegiatan analisis data bertujuan agar anak dapat

melakukan penjumlahan dan berpikir logis seperti statistic.

Misalnya pembuatan grafik tentang anak laki-laki dan

perempuan, makanan kesukaan, cita-cita, dan sebagainya.

b) Standar Proses Pembelajaran Metematika di TK

Menurut NCTM dalam (2012 : 21) terdapat lima proses

pembelajaran matematika diantaranya adalah problem solving

(pemecaham masalah), reasoning (penalaran dan pembuktian),

communicating (komunikasi), connecting (keterhubungan), dan

representing (gambaran).

Dapat disimpulkan bahwa matematika di TK terdiri dari dua

standar yaitu standar isi dan standar proses yang masing-masing

Page 40: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

teridiri dari lima komponen. Standar isi meliputi lima komponen

yaitu: (1) Number and operations (bilangan dan operasi bilangan), (2)

Pattern, functions and algreba (aljabar), (3) Geometri and spatial

sense (geometri), (4) Measurement (pengukuran), (5) Data analisis

and probability (analisis data dan probabilitas). Sedangkan untuk

standar proses tediri dari problem solving (pemecaham masalah),

reasoning (penalaran dan pembuktian), communicating (komunikasi),

connecting (keterhubungan), dan representing (gambaran).

2) Konsep bilangan

a) Pengertian konsep

Setiap mata pelajaran harus mengandung muatan konsep-

konsep yang harus dipahami siswa. Pembelajaran kontekstual

menghendaki konsep-konsep tersebut dikonstruk dan ditemukan

oleh siswa sendiri melalui keterkaitannya dengan kehidupan nyata

dan pengalaman siswa. Dalam hal ini guru harus membelajarkan

konsep secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga

konsep mudah dipahami dan bertahan lama dalam pikiran siswa.

Konsep digunakan untuk menggambarkan satu susunan atau

kerangka yang ada di seputar satu tema utama atau tujuan utama

dari semua rangkaian informasi. Menurut Samiawi dan Maftuh

(2001 : 10) konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan

sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan

berpikir dan menyelesaikan masalah. Berdasarkan pendapat

Moore dalam Samiawi dan Maftuh (2001 : 11) konsep merupakan

sesuatu yang tersimpan dalam pikiran suatu pikiran, suatu ide atau

gagasan. Konsep menurut Masithoh, Setiasih, Djoehaeni

(2005:52) adalah kategori kognitif yang memungkinkan

Page 41: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

seseorang untuk mengelompokkan informasi-informasi yang

berbeda atau peristiwa yang dilihat dan dialaminya.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

konsep adalah ide abstrak (kategori kognitif) yang biasa

dinyatakan untuk mengklasifikasi objek-objek/

mengelommpokkan informasi yang berbeda dari peristiwa ang

dilihat dan dialami yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah

kemudian dituangkan ke dalam contoh dan bukan contoh,

sehingga seseorang dapat mengerti suatu konsep dengan jelas.

Dengan menguasai konsep, seseorang dapat menggolongkan

dunia sekitarnya menurut konsep itu sebagai perencanaan dalam

berpikir dan menyelesaikan masalah untuk masa depan.

b) Karakteristik konsep

Terdapat beberapa karakteristik konsep. Karakteristik konsep

menurut Schuncke dalam Samiawi dan Maftuh (2001 : 11)

karakteristik atau ciri umum konsep yaitu : (1) merupakan suatu

abstraksi, (2) mecerminkan pengelompokkan/ klasifikasi benda

(kegiatan, peristiwa, atau gagasan) yang mempunyai karakteristik

atau kualitas tertentu yang umum, (3) bersifat pribadi, (4)

dipelajari melalui pengalaman, (5) bukan sekedar suatu kata-kata.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa

karakteristik konsep dikatakan suatu abstraksi karena konsep

merupakan suatu gagasan umum yang kita kembangkan tentang

benda, peristiwa, atau kegiatan. Untuk poin yang kedua yaitu

dengan mengelompokkan hal-hal khusus antara satu dengan yang

lain untuk melihat persamaan dan perbedaan.

Maksud dari kalimat bersifat pribadi, yaitu melalui

pengalaman pribadi dari satu orang ke satu orang lainnya

Page 42: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

memiliki perbedaan. Konsep dapat dipahami secara langsung

maupun tidak langsung dengan melalui suatu pengalaman.

Konsep bukan sekedar suatu kata-kata yaitu kata-kata digunakan

untuk memberi label terhadap suatu konsep namun tidak berarti

bahwa meskipun tidak memiliki kata-kata konsep dapat kita

kembangkan.

c) Pengertian konsep bilangan

Bagian mendasar yang perlu ditekankan dalam

pembelajaran bilangan dan lambang bilangan adalah mengenal

bilangan kardinal, mengenal lambang bilangan, mengenal nilai

tempat dan mengenal bilangan ordinal. Akan tetapi, untuk anak

usia dini pembelajaran matematika dasar yang dituangkan dalam

proses pembelajaran sederhana khususnya dalam hal pengenalan

konsep bilangan tidak serumit yang dibayangkan.

Pembelajaran dalam pengenalan bilangan pada anak hanya

sebatas pengenalan dan pemahaman bilangan untuk kuantitas/

jumlah, penggolongan/ pengklasifikasian, memasangkan

berdasarkan bilangan yang ada, memahami satu lawan satu. Hal

ini sesuai dengan pendapat dari Hartnett Gelman 1998 dalam

Seefeldt Wasik (2008 : 392) bahwa kepekaan bilangan itu

mencakup pengembangan rasa kuantitas dan pemahaman

kesesuaian satu lawan satu. Menurut Seefeldt Wasik 2008 :

392 menyatakan bahwa disaat kepekaan pada bilangan

berkembang, anak-anak mulai mengenal penafsiran-penafsiran

Misalnya aku punya lebih banyak krayon daripada Philip.

Bilangan berdasarkan pendapat yang diambil dari

Kurniawan 2011 mendefinisikan bilangan adalah gagasan, konsep

Page 43: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

atau ide abstrak yang tidak bisa tertangkap oleh indera manusia

tetapi bersifat universal . Menurut menyatakan bahwa bilangan

adalah simbol dari banyaknya benda Suyanto (2005 : 67). Van De

Walle berpendapat bahwa bilangan adalah sebuah konsep dan

multi bentuk yang merupakan pemahaman rasional yang

melibatkan ide, hubungan dan keterampilan yang berbeda. Pakasi

(2012: 17) menyatakan bilangan adalah suatu konsep yang

didalamnya terdapat unsur-unsur penting seperti nama, urutan,

lambang dan jumlah.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa konsep bilangan

adalah konsep matematika yang merupakan pemahaman rasional

symbol dari banyanya benda yang melibatkan ide, hubungan, dan

keterampilan yang berbeda yang bersifat abstrak, tidak dapat kita

tangkap dengan alat indera, melainkan dapat kita pegang dengan

pikiran. Dengan kata lain konsep bilangan yang meliputi nama,

urutan, lambang, dan jumlah hanya ada dalam pikiran. Karena

konsep bilangan bersifat abstrak, maka cenderung sulit untuk

dipahami oleh anak TK dimana pemikiran mereka lebih banyak

berdasarkan pengalaman konkrit. Hanya yang berwujud atau

konkrit yang lebih mudah dipahami mereka. Maka dari itu,

pembelajaran kontekstual dapat lebih mudah membantu

pemahaman anak tentang konsep bilangan yang bersifat abstrak.

d) Pengenalan Konsep Bilangan Pada Anak Usia Dini

Sering kali bilangan disebut sebagai rangkaian kata-kata

tanpa makna yang berkaitan dengan bilangan itu. Ini terjadi

karena, meski anak usia 4-6 tahun memiliki minat insintrik

terhadap bilangan dan hitungan, mereka tidak memahami

hubungan satu lawan satu antara bilangan dan benda.

Page 44: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Anak usia dini tidak mengerti konsep yang mereka istilahkan

dari dua benda dan seterusnya.

Pengungkapan berulang pada menghitung akan membantu anak-

anak usia 3-5 tahun mempelajari nama-nama bilangan dan urutan

yang diikuti bilangan itu.

Menurut Sophian, 1995 dalam Seefeldt Wasik menyatakan

bahwa anak usia lima tahun mengembangkan pengertian lebih

baik tentang bilangan dan nama bilangan (2008:393). Untuk itu,

untuk mencapai perkembangan yang sesuai dengan

perkembangan anak akan sulitnya memahami konsep bilangan

yang ditunjukkan oleh seorang anak berusia empat sampai enam

tahun diperlukan bimbingan dan pendampingan oleh orang tua/

guru. Orang tua dan guru sangat berperan aktif dalam membantu

siswa untuk dapat memahami konsep suatu bilangan. Hal ini

dapat dilakukan oleh orang tua dan guru melalui kegiatan yang

menyenangkan bagi anak, misalnya melalui berbagai permainan

yang berkaitan dengan bilangan.

Orang tua atau guru dapat menciptakan berbagai permainan

yang dapat mendorong anak untuk belajar menguasai bilangan.

Pembelajaran dapat dilakukan bukan hanya di dalam kelas, tapi

juga dapat dilakukan di luar kelas, yang penting anak merasa

senang dan tertarik dengan kegiatan yang dilaksanakannya yang

di dalamnya memuat kemampuan untuk menguasai konsep

bilangan. Selain itu orang tua atau guru harus mempertimbangkan

tingkat kemampuan atau pemahaman anak terhadap materi yang

diberikan.

Dalam menyampaikan materi pengenalan pembelajaran

bilangan untuk anak usia dini, memerlukan tahapan-tahapan

Page 45: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dalam penyampaiannya, dan dilakukan secara bertahap. Menurut

Pakasi (2012 : 23) bahwa membilang merupakan cara untuk

menanamkan konsep bilangan. Menurut Pakasi terdapat unsur

penting dalam membilang diantaranya:

(1) dengan membilang, anak-anak menyadari adanya urutan dalam sistem bilangan. Bilangan 1 diikuti bilangan 2, bilangan 2 diikuti bilangan 3, dan seterusnya. (2) dengan membilang, anak-anak menyadari bahwa tiap-tiap bilangan adalah satu lebih dari bilangan yang mendahuluinya, atau satu kurang dari bilangan berikutnya. Contohnya bilangan 5 lebih 1 dari 4 dan kurang 1 dari 6. (3) dalam kehidupan sehari-hari anak-anak banyak membilang . membilang dengan satuan 1,2,3 dan seterusnya. Pendapat diatas sesuai dengan pendapat Kirsten F. Condry

and Elizabeth S. Spelk dalam jurnalnya yang berjudul The

Language and Abstract Concept: The Case of Natural Number

Vol. 123 No. 23 Tahun 2008 menyatakan bahwa

They learn, in sequence, (a) that two designates a set comprised of an individual A and a numerically distinct individual B, (b) that three designates a set comprised of numerically distinct individuals A, B, and C, (c) that a set of three can be formed from a set of two by the operation of adding one, and finally, (d) that every count word designates a set of individuals with a unique cardinal value that exceeds, by one, the set designated by the previous word.

Dengan kata lain anak belajar membilang secara berurutan,

(a) bahwa sekelompok set benda terdiri dari satu A dan satu B

nomor yang berbeda, (b) bahwa tiga menunjuk satu kelompok

yang terdiri dari nomor yang berbeda A, B, dan C. (c) bahwa satu

set/ kelompok dapat dibentuk dari dua set/ kelompok dengan dua

pengoperasian menambahkan satu. (d) bahwa setiap kata bilangan

menunjuk satu kelompok benda.

Selanjutnya pakasi mengemukakan bahwa terdapat tiga cara

membilang yaitu: (1) membilang dengan menyentuh benda-benda

Page 46: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

itu dengan jari. (2) membilang dengan menunjukkan benda-benda

yang dibilang. (3) membilang dengan hanya mengikuti benda-

benda dengan mata. Berdasarkan tiga cara tersebut, anak TK akan

lebih mudah apabila membilang dengan cara menyentuh benda

dengan jari.

Dalam konsep bilangan, tersembunyi suatu unsur

children progress thrugh three stages of quantification:

global, one to one coresponce, and counting

tersebut terdapat tiga tahapan dalam perkembangan jumlah atau

kuantitas diantaranya global, one to one corresponden, dan count

(2012 : 25).

(1) Global Global dapat didefinisikan sebagai berikut or fills in randomly with in boundaries l ini berarti tahap pemahaman anak, menangkap suatu jumlah secara penuh dalam membilang. Misal bila anak mengambil bawang merah sembarang anak akan menangkap jumlah bawang merah yang diambil dengan menghitung semua.

(2) One to one correspondence One to correspondence use one to one correspondence take an aquvalent amountatas dapat diperoleh pengertian bahwa dalam menggunakan hubungan satu-satu atau one to one correspondence anak-anak mencari persamaan jumlah antar dua buah himpunan benda. (3) count

. Dari pengertian di atas membilang didefinisikan menggunakan hitungan untuk memutuskan berapa jumlah benda. Menurut Flavel dalam Hildayani (2005: 9.18) terdapat lima

prinsip berhitung atau membilang diantaranya adalah: the one on

one principle, the stable order principle, the cardinal principle,

the abstraction principle, dan the order irrelevance principle.

Page 47: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dari pernyataan diatas dapat dijabarkan, pertama yaitu the

one on one principle yaitu prinsip satu-satu atau sebuah bilangan

akan mendapatkan satu bilangan pengenal. Menurut Hildayani

(2005:9.18) pada dasarnya mengitung harus diajarkan secara

tiap

angka harus disebutkan tidak ada yang boleh ada yang dilewati

dan tidak boleh diulang.

Kedua the stable order principle yaitu urutan stabil atau

bilangan muncul terjadi dalam urutan yang tetap. Anak-anak bisa

menyadaribahwa bilangan yang telah mereka peljari terjadi dalam

urutan yang tetap. Prinsip ini menekankan keteraturan. Misal

apabila kita menghitung atau membilang 5 buah benda maka

belajar seperti ini anak akan lebih mudah dalam belajar.

ketiga the cardinal principle adalah cardinal atau jumlah

benda dalam sebuah kelompok sama dengan bilangan pengenal

yang terakhir. anak-anak memahami bahwa bilangan terakhir

menerangkan jumlah dari benda terakhir. misalnya kita

membilang 3 jeruk, ma -anak

menyimpulkan tiga jeruk.

Keempat the abstraction principle yaitu prinsip abstrak atau

menekankan pada benda apa yang dapat dihitung. Anak-anak

memahami bahwa semua benda dapat dihitung. Bilangan adalah

hal yang universal yang dapat diterapkan dimana saja atas apa

saja. Anak sudah sangat aktif menghitung semua benda

disekitarnya. Mereka bahkan tidak memperhatikan penggolongan

seperti bentuk, warna, atau apapun karena menurut mereka sumua

benda dapat dihitung.

Page 48: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Kelima the order irrelevance principle adalah prinsip tidak

relevannya urutan atau terserah mau berhitung dari mana saja.

Anak menyadari bahwa apabila sekumpulan benda dihitung dari

arah mana saja maka akan diperoleh jumlah yang tetap. Seperti

anak membilang atau menghitung 3 kotak satu berwarna merah,

satu kuning, satu biru. Dari mana saja anak menghitung (kotak

berwarna merah, kuning atau biru terlebih dahulu) hasilnya tetap

sama yaitu 3.

Sesuai dengan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

dalam membelajarkan bilangan pada anak tidak boleh tergesa-

gesa dan sesuai dengan tahapan.

e) Mengenal Bilangan dengan Bermain

Melalui bermain, anak akan belajar berbagai pengetahuan

dan konsep dasar. Pengetahuan akan konsep-konsep bilangan

akan jauh lebih mudah diperoleh melalui kegiatan bermain.

Menurut Piaget dalam Suyanto (2005:121) menyatakan bahwa

bermain dengan objek yang ada dilingkungannya merupakan cara

anak belajar. Dengan begitu anak belajar mengkonstruksi

pengetahuannya dengan berinteraksi dengan objek yang ada

disekitarnya.

1) Manfaat permainan matematika

Manfaat permainan TK yang diberikan pada anak usia dini

antara lain untuk :

a) Membelajarkan anak berdasarkan konsep matematika

yang benar, menarik dan menyenangkan

Membelajarkan konsep matemmatika khsusnya

bilangan pada anak usia dini bukan merupakan sesuatu

yang mudah. Melalui bermain, kegiatan pembelajaran

Page 49: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

haruslah dilakukan dengan menarik, menyenangkan, dan

dapat memenuhi rasa keingintahuan anak.

b) Menghindari ketakutan terhadap matematika sejak awal

Anak dapat mengembangkan rasa takut terhadap

matematika. Ketika kita menunjukkan kekecewaan kita

terhadap cara anak berpikir, atas jawaban anak yang tidak

benar, maka kita sudah terlibat dalam mengembangkan

perasaan ketidakmampuan. Dalam contoh, anak yang

disuruh menyebutkan lebih banyak antara lingkaran merah

5 biji yang diletakkan berjajar dengan 5 lingkaran hijau

yang diletakkan berjajar. Pada awalnya anak akan

mengatakan itu sama. Namun ketika lingkaran hijau

ditumpuk tapi masih dalam jumlah yang sama, sedangkan

lingkaran merah tetap dalam keadaan berjajar, anak akan

menjawab lebih banyak lingkaran merah yang diletakkan

berjajar dari pada lingkaran hijau meskipun sama-sama 5.

Pada saat seperti itu kita tidak boleh menghakimi

bahwa itu salah. Apabila kita melakukannya maka

kepercayaan dirinya sebagai pemikir matematika akan

sangat berkurang saat dia harus bersandar pada apa yang

tidak ia ketahui dari pada apa yang dia lakukan.

c) Membantu anak belajar matematika secara alami melalui

kegiatan bermain

Saat anak menemukan bentuk, rupa, rasa, serta bahan-

bahan lain disekeliling mereka, mereka akan menemukan objek.

Pada saat bermain anak dihadapkan pada berbagai situasi,

kondisi, teman, dan objek baik nyata maupun imajiner.

Page 50: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3. Hakekat Anak Usia Dini

a. Bilangan pada Anak Usia Dini

1) Karakteristik Anak Usia Dini

Karakteristik anak usia dini berada pada rentang usia 0 sampai

dengan 6 tahun. Anak usia 3-5 tahun biasa disebut dengan masa usia

keemasan bagi anak. Selain ditandai dengan munculnya masa peka

terhadap sejumlah aspek perkembangan. Masa ini ditandai dengan

berbagai bentuk kreativitas dalam bermain yang muncul dari daya

imajinasi anak. Pemberian stimulasi yang sesuai dengan

perkembangan anak akan menjadikan mereka lebih matang baik

secara fisik maupun psikis. Menurut Solehudin dalam Rusdinal &

Elizar (2005) menjelaskan karakter anak usia dini meliputi:

a) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Anak usia dini sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada

masa bayi rasa inign tahu ini ditunjukkan dengan meraih benda

yang ada dalam jangkauannya kemudian memasukkannya ke

mulutnya. Pada usia 3-4 tahun anak sering membongkar pasang

segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Anak juga mula

gemar bertanya meski dalam bahasa yang masih sangat sederhana.

b) Merupakan pribadi yang unik.

Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan

anak usia dini, setiap anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal

bakat, minat, gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal

dari faktor genetis dan juga lingkungan. Untuk itu pendidik perlu

menerapkan pendekatan individual dalam menangani anak usia

dini.

c) Suka berfantasi dan berimajinasi.

Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru

dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah

Page 51: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

kemampuan anak untuk menciptakan obyek atau kejadian tanpa

didukung data yang nyata. Anak usia dini sangat suka

membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui

kondisi nyata. Bahkan terkadang mereka dapat menciptakan adanya

teman imajiner. Teman imajiner itu bisa berupa orang, benda, atau

pun hewan.

d) Masa paling potensial untuk belajar.

emas. Karena pada rentang usia itu anak mengalami pertumbuhan

dan perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek. Pendidik

perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar masa peka ini

tidak terlewatkan begitu saja. Tetapi mengisinya dengan hal-hal

yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

e) Menunjukkan sikap egosentris.

Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut

pandangnya sendiri. Anak cenderung mengabaikan sudut pandang

orang lain. Hal itu terlhat dari perilaku anak yang masih suka

berebut mainan, menangis atau merengek sampai keinginannya

terpenuhi.

f) Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek.

Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat

pendek. Pehatian anak akan mudah teralih pada hal lain terutama

yang menarik perhatiannya. Sebagai pendidik dalam

menyampaikan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.

g) Sebagai bagian dari makhluk sosial.

Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman

sebayanya. Ia mulai belajar berbagi, mau menunggu giliran, dan

mengalah terhadap temannya. Melalui interaksi sosial ini anak

membentuk konsep dirinya. Ia mulai belajar bagaimana caranya

Page 52: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

agar ia bisa diterima lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini anak

mulai belajr untuk berperilaku sesuai tuntutan dari lingkungan

sosialnya karena ia mulai merasa membutuhkan orang lain dalam

kehidupannya.

2) Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Salah satu perkembangan yang dianggap sangat penting pada

anak adalah perkembangan kognitif. Semakin banyak orang tua yang

menganggap bahwa perkembangan kognitif ini harus dikembangkan

semaksimal mungkin sejak masa kanak-kanak. Maka dari itu, guru

dalam rangka mengembangkan kemampuan kognitif anak harus

mengetahui kemampuan kognitif khususnya dalam hal konsep

bilangan. Dengan mengetahuinya, guru akan dapat mengembangkan

proses pembelajaran yang paling tepat bagi anak. Bermain dengan

benda-benda nyata merupakan cara yang paling tepat dalam

mengembangkan potensi anak seluas mungkin tanpa ada rasa paksaan.

a) Tahap perkembangan kognitif anak usia dini piaget

Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran

berkembang dan berfungsi sehingga dapat berpikir. Menurut Jean

Piaget dalam Hildayani (2005:3.8) semua anak memiliki pola

perkembangan kognitif yang sama yaitu empat tahapan, yaitu

tahapan sensorimotor, operasional, konkret-operasional, formal-

operasional. Gambaran tingkat perkembangan Piaget dapat dibuat

bagan sebagai berikut :

Page 53: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tahap operasi formal (formal operations period) Dimulai sejak usia 11 atau 12 tahun hingga dewasa

Proses berpikir logis sudah meliputi ide-ide abstrak, tidak lagi terbatas pada objek-objek yang bersifat konkret

Tahap operasi konkret (concrete operations period)

Dimulai sejak usia 6 / 7 tahun hingga kurang lebih usia 11 / 12 tahun

Cara berpikir logis yang menyerupai orang dewasa mulai muncul, namun masih dibatasi oleh kemampuan penalaran yang sifatnya

masih berdasarkan realitas konkret.

Tahap praoperasional (praopertional period) Dimulai sejak usia 2 tahun hingga kurang lebih usia 6 atau 7 tahun

Berpikir simbolik dan bahasa mulai jelas terlihat untuk menggambarkan objek dan kejadian, namun cara berpikir anak belum logis dan belum menyerupai cara berpikir orang dewasa

Tahap sensorimotor (sensorimotor period)

Dimulai sejak lahir hingga kurang lebih usia 2 tahun Bayi meahami dunia melalui tindakan fisik nyata terhadap rangsang dari luar. Perilaku berkembang dari releks-refleks

sederhana melalui beberapa tahap menuju skema yang terorganisasi (perilaku yang terorganisasi)

Gambar 2.1

Tingkat Perkembangan Kognitif dari Piaget

Sumber : Psikologi Perkembangan Anak (2005:3.8)

Berdasarkan tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

perkembangan anak usia dini berada pada tahap praoperasional

dimana anak masih berpikir secara simbolik sehingga diperlukan

benda nyata untuk mempermudah pemahaman anak, mulai jelas

terlihat untuk menggambarkan objek dan kejadian, namun cara

berpikir anak belum logis dan belum menyerupai cara berpikir orang

dewasa.

Page 54: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b) Perkembangan Konsep Bilangan pada Anak TK

Terdapat program instruksional pada prinsip dan standar

pembelajaran operasi dalam kurikulum pembelajaran matematika

untuk pra Taman Kanak-kanak sampai kelas dua SD (2012: 29)

Understand numbers, way of representing numbers,

Program

pembelajaran ini menyebutkan bahwa anak diharapkan dapat

memahami bilangan, cara-cara menggambarkan bilangan,

hubungan antar bilangan dan sistem bilangan sebagai berikut:

(1)

(2) Menggunakan berbagai model untuk mengembangkan pemahaman awal tentang nilai tempat dan sistem bilangan dasar 10. (3) Mengembangkan pemahaman posisi relatif, besarnya bilangan. Bilangan ordinal dan kardinal serta hubungan-hubungannya. (4) Mengembangkan pemahaman bilangan dan menggunakannya dalam cara-cara termasuk menghubungkan, menggabungkan, dan menguraikan bilangan. (5) Menghubungkan bilangan dengan angka dengan jumlah-jumlah yang digambarkannya dengan menggunakan berbagai model fisik dan representasi. (6) Memahami dan menggambarkan pecahan-pecahan yang biasa digunakan seperti ½ dan ¼.

Berdasarkan tahapan perkembangan di atas, anak diharapkan

dapat membilang berbagai himpunan benda (objek dalam

himpunan benda). Hal ini memberikan suatu gambaran bahwa

untuk dapat memahami bilangan dan memahami unsur jumlah yang

terikat di dalamnya anak-anak diharapkan membilang dengan

pemahaman dan bukan dengan hafalan.

Selanjutnya, Raharjo (2012: 30) menyampaikan beberapa

tahap dalam menyampaikan pembelajaran mengenal bilangan pada

anak yaitu:

Page 55: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

(1) Peragaan membilang 1 sampai dengan 5 (2) Peragaan mengenal bilangan berdasarkan benyaknya benda dalam suatu kumpulan (diawali dengan bilangan 1-5) untuk pertama kali dilakukan secara urut, kemudian dilanjutkan secra acak. Apabila secra urut sudah lancar dapat dilanjutkan secara acak hingga lancer. Apabila peragaan secara acak sudah lancar, berarti penanaman konsep bilangan sudah tercapai. (3) Peragaan mengenal lambang bilangan yang diawali dengan bilangan 1-5, yaitu secara urut dan secara acak. Untuk peragaan awal, dapat dilakukan dengan cara memasangkan antara banyaknya benda dalam kumpulan sebanyak 1 hingga 5. Selanjutnya barulah pada lambangnya (angka) saja. Pertama dilakukan secara urut, kemudian secara acak. Apabila peragaan secara acak sudah lancar berarti bilangan 1 sampai dengan 5sudah tertanam pada pikiran anak. (4) Menulis lambang bilangan: di udara atau di dinding tanpa goresan dan di buku tulis. Setelah anak mengenal tulisan bilangan 1 sampai 5, maka dapat dilanjutkan dengan cara yang sama. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketika

akan memberikan pembelajaran mengenal bilangan pada anak usia

dini tidak dapat dilakukan secara asal maupun tergesa-gesa, namun

harus dilakukan secara bertahap mulai dari yang termudah sampai

yang tersulit yaitu mulai dari mengenal konsep bilangan,

menghubungkan konsep ke lambang bilangan dan mengenalkan

lambang bilangan. Melalui tahapan yang benar, diharapkan anak

dapat mengenal bilangan dengan mudah dan memiliki pemahaman

yang baik.

c) Anak Berpikir melalui Benda Konkret

Kemampuan anak untuk berpikir tentang objek, benda, atau

kejadian mulai berkembang. Anak mulai mengenal simbol (kata-

kata, angka, gerak tubuh, atau gambar) untuk mewakili benda-

benda yang ada di lingkungannya. Karena cara berpikir anak masih

tergantung pada objek konkrit serta tergantung pada rentang waktu

Page 56: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

kekinian dan tempat dimana anak berada, mereka belum dapat

berpikir secara abstrak sehingga memerlukan simbol yang konkrit

saat guru menanamkan suatu konsep kepada mereka.

Benda konkrit atau benda nyata adalah benda-benda yang

dapat dipegang, dilihat dan dirasakan oleh anak-anak. Anak usia 3-

6 tahun menurut Piaget, sedang dalam taraf perkembangan kognitif

fase pra operational. Pada fase ini anak belajar terbaik melalui

benda-benda nyata. Mengajarkan angka 1, 2 dan 3 dan seterusnya,

akan lebih baik jika berkoresponden dengan benda, misalnya satu

dengan satu biji, dua dengan dua biji, dan seterusnya.

Menurut Suyanto (2005 : 136) menyatakan bahwa pada tahap

ini anak sudah mulai berkembang objek permanen dan sudah mulai

berkembang. Anak dapat belajar mengingat benda-benda, jumlah,

dan ciri-cirinya meskipun bendanya sudah tidak ada.

Dalam konsep ini anak harus diberikan pembelajaran dengan

benda-benda yang nyata agar anak tidak bingung. Maksudnya anak

dirangsang untuk berpikir dengan metode pembelajaran yang

menggunakan benda nyata sebagai contoh materi pembelajaran

yang akan disampaikan. Terciptanya pengalaman melalui benda

nyata anak akan lebih mengerti maksud dari materi-materi yang

diajarkan oleh guru. Karena anak akan lebih mengingat suatu benda

yang dapat dilihat, diraba, didengar dipegang, dan dirasakan

langsung oleh panca indra anak sehingga lebih membekas dan

dapat diterima oleh otak anak untuk memori jangka panjang dalam

bentuk simbol-simbol.

Melalui lingkungan dan benda nyata atau konkrit, akan

terbentuk jalur informasi mengenai banyak hal. Jalur itu akan

terbentuk sangat kuat apabila proses memasukkannya melalui

panca indra anak secara bersamaan. Selanjutnya, untuk

Page 57: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

memperkuat jalur informasi yang baru yang terbentuk di otak anak,

anak memerlukan repetisi/ pengulangan.

B. Penelitian yang Relevan

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Endriati tahun 2011 skripsi

dengan judul Penerapan Permainan Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan

Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Kelas A

Di TK Dharma Wanita Persatuan 2 Karanganyar Keraton Pasuruan.

Menghasilkan kesimpulan bahwa dengan mendiskripsikan penerapan bermain

kartu bilangan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal

konsep bilangan, dan mendiskripsikan peningkatan kemampuan kognitif

anak melalui bermain kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan

kognitif dalam mengenal konsep bilangan 1-10. Penelitian dilakukan dalam 2

siklus yang didalamnya terdapat empat aspek utama yaitu kegiatan

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasilnya, dengan

menerapkan permainan kartu bilangan untuk meningkatkan kemampuan

kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan 1-10 kelas A di TK Dharma

wanita persatuan 2 Karanganyar Keraton Pasuruan. Peningkatan ini dapat

dilihat dari adanya peningkatan dari pratindakan 49 dengan prosentase 15%,

setelah dilakukan siklus 1 meningkat 63 dengan prosentase 35% dan setelah

dilakukan perbaikan dalam siklus II lebih meningkat 83 dengan prosentase

85%.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilaksanakan Endriati

karena terdapat persamaan yaitu menggunakan jenis penelitian tindakan kelas

(PTK), dan sama-sama untuk meningkatkan konsep bilangan. Perbedaan

antara penelitian yang dilakukan oleh Endriati dengan penulis adalah terdapat

pada variable x. Pada penelitian Endriati untuk meningkatkan konsep

bilangan menggunakan/ menerapkan permainan kartu bilangan sedangkan

dalam penelitian ini adalah menggunakan/ menerapkan model pembelajaran

Page 58: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

kontekstual untuk meningkatkan konsep bilangan pada anak kelompok B TK

SRI WIDODO Jerukagung, Klirong, Kebumen Tahun 2012.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Astutik tahun 2010 skripsi dengan

judul penelitian Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Kelompok A

melalui Aktivitas Bermain Benda Lingkungan Sekitar Di Taman Kanak-

kanak Mawar Indah 02 Sidomulyo Kota Batu. Menghasilkan kesimpulan

bahwa aktivitas bermain benda lingkungan sekitar dapat meningkatkan

konsep bilangan. Hasil peningkatan konsep bilangan ditunjukkan dengan

lembar observasi pada siklus I kelancaran anak menyebut urutan bilangan

mencapai 64%, kemampuan anak dalam mengenal angka dengan benda 56%,

pada siklus II menunjukkan peningkatan yang terus meningkat yaitu hasil

observasi untuk kelancaran menyebut urutan bilangan meningkat 88%,

kemampuan anak mengenal angka meningkat 80%, ketepatan dalam

memasangkan benda dengan angka meningkat 76%. Hal itu menunjukkan

bahwa konsep bilangan terus meningkat dengan diadakannya II siklus dari

kondisi awal. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. Persamaanya yaitu dalam hal meningkatkan konsep bilangan dengan

pelaksanaan dalam dua siklus.

Penelitian diatas menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan di

dalam melaksanakan penelitian. persamaannya yaitu merupakan penelitian

tindakan kelas, meningkatkan konsep bilangan. Perbedaannya yaitu terletak

pada cara yang digunakan untuk mengenalkan konsep bilangan pada anak.

Pada penelitian pertama menggunakan permainan kartu bilangan , dan pada

penelitian yang kedua menggunakan benda-benda sekitar.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kedua

penelitian tersebut memperkuat peneliti untuk melakukan penelitian dengan

Pengenalan Konsep Bilangan Pada Anak Kelompok B TK SRI WIDODO

Page 59: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar dimana guru

menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan

kehidupan nyata. Pembelajaran kontekstual menekankan pentingnya

lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses belajar agar kelas lebih

hidup dan lebih bermakna, karena anak mengalami sendiri apa yang

dipelajarinya.

Kondisi awal yang ditunjukkan, proses pembelajaran yang diterapkan di

TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen terutama dalam pengenalan

konsep bilangan masih bersifat tradisional/ konvensional (paper and pencil),

pembelajaran juga masih terpusat pada guru. Guru masih menggunakan

strategi dan model pembelajaran yang kurang tepat. Sarana seperti

penggunaan media dengan benda nyata atau konkret juga belum diterapkan

secara intensif, sehingga proses pembelajaran khususnya dalam pengenalan

konsep bilangan belum optimal.

Tindakan yang diambil agar dapat mengoptimalkan proses belajar

mengajar terutama pembelajaran dalam pengenalan konsep bilangan yaitu

dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual. Dengan

diterapkannya model pembelajaran kontekstual diharapkan hasil

pembelajaran lebih bermakna bagi anak. Pada tahap tindakan ini,

dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi. Pembelajaran diwujudkan dalam bentuk kegiatan

anak bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke anak/

siswa.

Kondisi akhir setelah diterapkan model pembelajaran kontekstual,

diharapkan pengenalan konsep bilangan pada anak akan meningkat, karena

model pembelajaran kontekstual merupakan strategi yang memberdayakan

Page 60: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

anak, sehingga pengetahuan anak tidak hanya bersifat verbalis yaitu paham

kata tanpa paham makna. Anak belajar tidak hanya sekedar menghafal,

tetapi anak harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Model pembelajaran kontekstual yang diwujudkan dalam kegiatan,

menjadikan anak belajar secara alamiah dengan benda-benda konkret

dengan cara mengalaminya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat bagan kerangka berpikir

sebagai berikut :

Gambar 2.2

Alur Kerangka Berpikir

Kondisi awal

Belum diterapkan model pembelajaran

kontekstual

Kondisi Akhir

Penerapan model

pembelajaran kontekstual

Setelah diterapkan model pembelajaran kontekstual maka pengenalan konsep

bilangan pada anak meningkat

Pemahaman akan konsep

bilangan masih rendah

tindakan Siklus II

dst

Siklus I

Page 61: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

D. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu dengan

diterapkannya model pembelajaran kontekstual, dapat meningkatkan

keberhasilan pengenalan konsep bilangan di Taman Kanak-kanak Sri Widodo

Jerukagung Klirong Kebumen tahun 2012.

Page 62: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Sri Widodo jerukagung Klirong

Kebumen. Alasan peneliti memilih TK Sri Widodo Jerukagung Klirong

Kebumen. sebagai tempat penelitian adalah bahwa:

1. Model pembelajaran yang digunakan masih sangat terbatas pada ceramah,

tanya jawab dan percakapan.

2. Penggunaan media pembelajaran yang bersifat kontekstual masih belum

optimal dan jarang digunakan (masih bersifat paper and pencil dan bersifat

tradisional),

3. Konsep materi/ pembelajaran yang disampaikan kurang terpadu dan kurang

mengkaitkan antara pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Pelaksanakan penelitian ini dilaksanakan pada semester II, bulan

Februari 2012 sampai dengan bulan oktober 2012 tahun 2012. Dalam

pelaksanaan penelitian ini, penulis membuat perencanaan jadwal penelitian.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran I (hal 119).

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah sebagian dari jumlah anak didik yang berada

di TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen yang berasal dari kelas/

kelompok B yang berjumlah 30 anak. Terdiri dari 15 anak laki-laki dan 15

anak perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

a. Siswa/ anak didik TK Sri Widodo kelompok B tahun 2012 semester II, yaitu

data anak yang berisi tentang seluruh kegiatan proses pembelajaran dan

Page 63: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

hasil belajar tentang penggunaan model pembelajaran kontekstual dalam

peningkatan pengenalan konsep bilangan.

b. Guru sebagai sumber data karena sebelum melakukan penelitian ini, peneliti

melakukan wawancara kepada kepala sekolah guru kelas berhubungan

dengan kegiatan belajar mengajar dan anak didik.

c. Dokumentasi berupa data hasil pengamatan dan data hasil belajar anak,

arsip atau dokumen TK Sri Widodo yang diperlukan dalam penelitian.

d. Peneliti merupakan sumber data yang dibutuhkan karena menjadi pelaksana

dalam penerapan model pembelajaran kontekstual. Data yang diperoleh dari

peneliti yaitu berupa data-data tentang pelaksanaan model pembelajaran

kontekstual dalam meningkatkan pengenalan konsep bilangan anak

kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 150

pengumpulan data dalam penelitian, yang biasa digunakan adalah angket

(questionaire), wawancara (interview), observasi (observation), dokumentasi

(secondary sources), dan tes (test). Adapun metode yang dipakai untuk

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk memantau proses pembelajaran.

Observasi ini bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru

dan siswa di dalam kelas dari sebelum melaksanakan tindakan, saat

pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan. Dalam penelitian digunakan

pedoman observasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 156) Observasi

atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan

perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indra.

Page 64: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

vasi berisi sebuah

daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.

Dalam observasi, digunakan pedoman observasi berupa format

observasi. Teknik observasi ini digunakan untuk menggali data-data yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kontekstual. Adapun yang akan diamati

oleh peneliti adalah aktivitas siswa selama proses penerapan model

pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran, berdasarkan tema pada

kegiatan pengenalan konsep bilangan pada anak.

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana

tanggapan, keadaan, siswa dan para guru terhadap proses pembelajaran.

Hopkins dalam rochiati Wiraatmadja 2005:117 menjelaskan wawancara

adalah satu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas. Hal ini

sesuai dengan pendapat yang diuraikan Patmonodewo 1998 dalam

Nugroho dan Rachmawati (2005 : 10.15) wawancara atau percakapan

adalah metode penilaian yang dilakukan melalui bercakap-cakap atau

wawancara antara anak dengan guru baik di dalam kelas maupun di luar

kelas. Sedangkan menurut Denzin dalam rochiati Wiraatmadja (2005:117)

wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal

kepada orang-orang yang dapat dianggap dapat memberikan informasi

atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu.

Wawancara yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini

dilaksanakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Di dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan cara pengumpulan informasi secara langsung dari

anak sesuai dengan keperluan dan tanya jawab kepada nara sumber seperti

kepala sekolah. Disini peneliti menggunakan pedoman wawancara bebas

atau tidak terstruktur yaitu hanya memuat garis besar yang akan

Page 65: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

ditanyakan dan subyek penelitian bebas memberikan jawaban atau

komentar. Wawancara ini tentang bagaimana aktivitas guru maupun

aktivitas anak dalam pembelajaran sehari-hari. Tujuannya untuk

mencocokkan data yang diperoleh selama penelitian dengan kenyataan

yang ditemui peneliti selama pelaksanakan penelitian denagan

pembelajaran kontekstual

3. Tes

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil

yang diperoleh anak dalam pelaksaanaan maupun setelah penggunaan

pembelajaran kontekstual. Tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui

kemampuan anak dalam pengenalan konsep bilangan.

Suharsimi Arikunto (1998:139) mengemukakan bahwa tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenia tes

perbuatan. Tes perbuatan menurut Otib Satibi Hidayat (2005 : 12.9)

mengemukakan bahwa tes perbuatan adalah tes yang pertanyaannya

disampaikan dalam bentuk tugas-tugas dan penilaiannya diambil dari

tugas-tugas yang dicapai. Untuk melaksanakan tes perbuatan menurut Otib

Satibi Hidayat 2005 : 12.9 perlu dipersiapkan dua jenis alat, yaitu: (1)

daftar tugas kerja yang berisi deskripsi mengenai instruksi yang sejelas-

jelasnya sehingga anak mengetahui secara tepat apa yang harus

dilakukannya. (2) lembar kegiatan yang dilakukan untuk menilai tingkah

laku murid selama proses melaksanakan tugas yang diberikan sampai

kepada produk yang dihasilkan.

Agar dapat mengetahui hasil belajar siswa digunakan teknik tes

sebagai pemrolehannya. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk

Page 66: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mengetahui sejauh mana anak mengenal konsep bilangan sebelum

menggunakan model pembelajaran kontekstual dan sesudah menggunakan

model pembelajaran kontekstual pada anak kelompok B Tk Sri Widodo.

Alat untuk mengumpulkan data dari tenik tes adalah tes perbuatan dan tes

tertulis. Dimana tes tersebut dilaksanakan dalam semua siklus secara

bergantian.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang

bersumber dari dokumen dan arsip yang dimiliki sekolah. Menurut

Suharsimi Arikunto (1998 : 36) dokumentasi adalah cara pengumpulan

data mengenai hal-hal atau variabel, yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda, dan

sebagainya. Dapat dikatakan bahwa dokumentasi adalah cara

pengumpulan data yang bersumber pada benda mati seperti tulisan,

tempat, kertas, atau orang. Adapun dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi

2. Foto-foto hasil penelitian

3. Data-data yang dimiliki oleh TK Sri Widodo tentang latar belakang

sekolah, data tentang staf pengajar dan karyawan, buku kemajuan

kelas, daftar kehadiran siswa, kurikulum dan rencana pembelajaran,

data tentang latar belakang anak, portofolio anak, buku induk, dan

catatan harian guru.

E. Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Adapun untuk kepentingan

keabsahan atau validitas data digunakan teknik trianggulasi yang melibatkan

Page 67: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

guru atau peneliti, dan kepala TK Sri Widodo Jerukagung. Adapun dari

trianggulasi data digunakan beberapa teknik yaitu :

1. Triangulasi Data (Sumber)

Triangulasi data (sumber) menurut Moleong adalah membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda (2010: 330). Hal ini dilakukan

dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara, membandingkan apa yang orang-orang katakana di depan

umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, dan membandingkan

hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

2. Triangulasi Metode

Trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengumpulkan data

dengan metode pengumpulan data dari informan yang berbeda tetapi

mengarah pada sumber data yang sama. Pengumpulan data ddilakukan

dengan membandingkan data yang dilakukan observer dan hasil

pengamatan guru itu sendiri atau membandingkan hasil pekerjaan seorang

analisis dengan analisis laainnya.

3. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara peneliti menggunakan

observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk

sumber data yang sama secara serempak.

F. Analisis Data

Analisa data yang digunakan meliputi tiga alur kegiatan yang terjadi

secara terus menerus dan setelah pengumpulan data, yaitu reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berikut bagan model

interaktif dalam analisis data berdasarkan Sugiyono (2008 :92) :

Page 68: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar 3.3

Komponen-Komponen Analisis Data (Model Interaktif)

Sumber : Miles & Huberman dalam Sugiyono (2008: 183)

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari

catatan-catatan di lapangan. Dalam penelitian ini data reduksi yang

dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan data berdasarkan

kondisi TK. Jumlah murid di TK Sri Widodo Jerukagung Klirong

Kebumen adalah semua anak TK Sri Widodo, akan tetapi dalam

penelitian ini yang menjadi fokus penelitian utama adalah

kelompok/kelas B yang berjumlah 30 anak terdiri dari 15 anak laki-laki

dan 15 anak perempuan.

2. Penyajian Data ( Data Display)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Pada tahap ini peneliti menggunakan data yang telah direduksi ke dalam

laporan secara sistematik untuk melihat gambaran data secara

keseluruhan yang disajikan dalam bentuk naratif mengenai pengelolaan

Data Collection (Pengumpulan Data)

Data Reduction (Reduksi Data)

Data Display (Penyajian Data)

Conclusion drawing/ verifiying (penarikan

kesimpulan/ verifikasi)

Page 69: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pelaksanaan tindakan kelas. Data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Proses reduksi data

berlangsung secara terus-menerus selama pengumpulan data sampai

penyusunan laporan akhir tersusun.

3. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Langkah berikutnya dari analisis data membangun kesimpulan dari

verifikasi data. Data hasil observasi dan evaluasi haruslah memenuhi

syarat-syarat objektivitas, kesahihan dan keandalan. Objektif artinya apa

adanya, tidak lebih tidak kurang dari kenyataan, sahih artinya berhasil

mengungkap objek yang hendak diungkapkan dengan cermat, handal

artinya dapat dipercaya. Fungsi verifikasi data adalah untuk meyakinkan

bahwa data yang diperoleh telah memenuhi syarat sebagai data yang

baik. Verifikasi ini diperlukan sebagai dasar pembuatan keputusan atas

tindakan yang pernah dilakukan. Hasil verifikasi inilah yang akan

dijadikan dasar pembuatan kesimpulan yang menjadi titik tolak rencana

tindakan selanjutnya.

G. Indikator Kinerja/ Kriteria Keberhasilan

Penelitian tindakan ini dilakukan diharapkan agar terjadi adanya

perubahan yang lebih baik. Adapun indikator-indikator yang dicapai sebagai

bentuk keberhasilan penelitian tindakan kelas ini yaitu siswa termotivasi belajar

dalam pengenalan pembelajaran matematika khususnya tentang konsep

bilangan. Siswa merasakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan

dalam pembelajaran dan siswa memperoleh hasil yang maksimal dalam

pembelajaran matematika (pengenalan konsep bilangan).

Perkembangan peningkatan anak dalam pengenalan konsep bilangan

melalui melalui 2 siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini : mengenal konsep

Page 70: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

bilangan, menghubungkan konsep ke lambang bilangan dan mengenalkan

lambang bilangan

Tabel 3.2

Indikator Kinerja Penelitian

Aspek yang Diukur Presentase Siswa yang Ditargetkan

Cara Mengukur

Keaktifan anak dalam mengikuti kegiatan (anak aktif dalam proses pembelajaran, bertanggung jawab, mau bertanya, dapat menillai hasil kerja)

85%

Diamati saat proses

pembelajaran dan dihitung dari jumlah siswa yang memfokuskan perhatiannya pada tugas yang diberikan

Diamati saat pembelajaran dan dihitung berdasarkan penilaian unjuk kerja

Diukur dari hasil tes

dan dihitung dari jumlah siswa yang dapat mengerjakan atau menjawab dengan benar dari

Mengenal konsep bilangan (menyebutkan urutan bilangan 1-10 dan 1-20, dapat membilang, memahami arti kata satu, dua, dst. Mengenal konsep sama tidak sama, mengerti kuantitas) Pengenalan lambang Bilangan (memahami simbol, lambang bilangan/ angka) Penguasaan lambang bilangan (menghubungkan konsep ke lambang bilangan)

Page 71: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

memahami arti sidikit dan banyak (membilang objek berdasarkan lambang bilangan)

tugas yang diberikan

Berdasarkan tabel di atas dapat dapat dinyatakan bahwa penguasaan konsep

bilangan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual yang ditunjukkan

dengan prosentase keberhasilan mencapai 85%.

Diharapkan anak memperoleh nilai maksimal yaitu diberi tanda ( ), dan

nilai yang baik diberi tanda ( ) dan nilai sangat kurang diberi tanda ( ) melalui 2

siklus dari masing-masing indikator. Akan tetapi apabila dalam siklus II belum

tercapai/ atau belum sesuai dengan indikator yang diharapkan maka dilanjutkan

siklus III.

H. Prosedur Penelitian

Metode penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada

pembelajaran pengenalan matematika khususnya pemahaman konsep bilangan.

Penelitian tindakan kelas ini merupakan tindakan untuk memperbaiki serta

meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai, baik siswa maupun guru dapat meningkatkan kemampuan dan

keterampilannya.

Menurut Suyanto (1997: 2) PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang

dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk

mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian

mengajar dan sebagainya.

Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti berupa Penelitian

Tindakan Kelas Kolaboratif yang melibatkan beberapa pihak, baik guru, kepala

sekolah, maupun dosen secara serentak dengan tujuan untuk meningkatkan

Page 72: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori dan karietes

awallllr guru Suyanto (1997: 17).

Menurut Kemmis dalam Wiraatmadja (2008: 13) menjelaskan bahwa

Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan

secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk

meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau

pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek

pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek

ini.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, strategi yang digunakan adalah

metode siklus. Metode ini menggunakan cara perputaran atau putaran berkali-kali

seperti pada gambar di tas. Dalam model siklus ini terdapat beberapa tahap, yaitu:

1. Perencanaan : Rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Tindakan : Hal yang dilakuakan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Obsevasi : Kegiatan mengamati atau hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4. Refleksi : Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau

dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.

Secara sistematika prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Page 73: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 3.4

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Iskandar 2009:67)

Peneliti akan melaksanakan penelitian dalam 2 siklus. Pada kegiatan

siklus akan dilakukan sesuai dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Sebelum dilaksanakan tindakan siklus I, terlebih dahulu peneliti

melakukan beberapa hal yang dilakukan sebagai prosedur awal penelitian.

Hal- hal yang peneliti lakukan diantaranya adalah sebagai berikut :

membuat Rencana kegiatan harian (RKH), membuat lembar evaluasi,

membuat lembar observasi dan instrumen wawancara siswa, menghubungi

Refleksi

Orientasi perencanaan

Refleksi Pelaksanaan Tindakan

Siklus I

Pengamatan

Orientasi perencanaan berikut

Perbaikan Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

Siklus II

Dilanjutkan ke siklus berikut?

Page 74: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

teman sejawat untuk menjadi observer dan menata atau mempersiapkan

ruang kelas.

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan tindakan ini didasarkan pada perencanaan yang

telah disusun. Dalam pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti.

Dalam pelaksanaan tindakan ini guru menjelaskan konsep bilangan

menggunakan komponen pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme

(Contructivisim), bertanya (Questioning), pemodelan (Modelling),

masyarakat belajar (Learning Community), menemukan (Inquiri), refleksi

(reflection) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment).

c. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disiapkan oleh peneliti. Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan terhadap isi tindakan,

pelaksanaan tindakan, maupun akibat yang timbul dari tindakan tersebut.

Observer maupun pelaksana tindakan sebagai bahan untuk mengadakan

refleksi untuk menyusun rencana tindakan berikutnya.

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap evaluasi tentang tindakan yang telah

dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh tindakan. Pada

tahap ini peneliti dapat membandingkan sebelum diadakan tindakan dan

kondisi sesudah diberikan tahap awal dari siklus tindakan kedua. Hasil

analisis data yang dilakukan dalam tahap siklus 1 ini akan menjadi acuan

untuk merencanakan siklus berikutnya.

Page 75: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 3.3

Pokok-Pokok Rencana Kegiatan Penelitian Siklus I

Siklus

I

Perencanaan a. Merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dalam PBM.

b. Menentukan pokok bahasan.

c. Mengembangkan skenario pembelajaran.

d. Menyiapkan sumber belajar.

e. Mengembangkan format penilaian.

f. Mengembangkan format observasi

pembelajaran.

Tindakan Menerapkan tindakan sesuai dengan skenario

yang telah dibuat.

Observasi Melakukan observasi dengan menggunakan

format observasi.

Refleksi

a. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang

telah dilakukan.

b. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil

evaluasi tentang skenario dan kegiatan-

kegiatan lain.

c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai

hasil evaluasi, untuk dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

d. Evaluasi tindakan I.

2. Siklus 2

Pelaksanaan tindakan II merupakan kelanjutan dari siklus I. Kegiatan

ini meliputi 4 tahap:

a. Perencanaan

Page 76: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Setelah merefleksi hasil tindakan pada siklus I yaitu masih

terdapat kekurangan-kekurangan dan kendala dalam menerapkan

pendekatan kontekstual. Ada beberapa siswa yang belum memahami

pembelajaran di area matematika pada pengenalan konsep bilangan,

yang terlihat pada hasil evaluasinya, maka peneliti merencanakan

tindak lanjut untuk memecahkan masalah yang muncul. Pada tahap ini

peneliti merencanakan perbaikan-perbaikan pembelajaran, peneliti

juga menyiapkan rencana palaksanaan pembelajaran, menyiapkan

lembar observasi, lembar penilaian proses dan lembar evaluasi.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan tindakan ini didasarkan pada perencanaan

yang telah disusun. Tahap tindakan merupakan kegiatan dimana

segala sesuatu yang telah direncanakan pada siklus II dilaksanakan

sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Pada tahapan ini guru

melakukan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang

telah terrevisi.

Dalam pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti.

Peneliti menyajikan materi pembelajaran mengenai konsep bilangan

sesuai rencana pembelajaran yang telah disesuaikan.

3. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disiapkan oleh peneliti. Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan. Selama kegiatan pelaksanaan siklus II

ini peneliti di observasi oleh teman sejawat, dan peneliti juga

mengamati proses siswa selama pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan observasi dengan menggunakan lembar observasi, angket

dan lembar penilaian proses.

Page 77: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

4. Refleksi

Refleksi merupakan langkah dari suatu tindakan untuk

menemukan kekurangan selama proses pembelajaran. Data dari hasil

evaluasi siswa dan lembar observasi dianalisis dan direfleksi untuk

mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada

pembelajaran matematika tentang konsep bilangan. Dari hasil refleksi

peneliti dapat melakukan kegiatan pembelajaran atau berhenti di

siklus II jika tindakan telah berhasil.

Secara garis besar tahapan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual dalam siklus II adalah seperti

dalam tabel berikut :

Tabel 3.4

Pokok-Pokok Rencana Kegiatan Penelitian

Siklus

II

Perencanaan

a. Merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dalam PBM.

b. Menentukan pokok bahasan

c. Menentukan perbaikan yang akan terrangkum

dalam rancangan pembelajaran terrevisi I

d. Menyiapkan sumber belajar

e. Menyiapkan lembar penilaian

g. Menyiapkan lembar observasi.

Tindakan

Menerapkan tindakan sesuai dengan

rancangan pembelajaran terrevisi I atau

skenario yang telah dibuat.

Observasi Melakukan observasi dengan menggunakan

format observasi.

Refleksi

a. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang

telah dilakukan.

b. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil

Page 78: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

evaluasi tentang rancangan pembelajaran

beserta kegiatan yang telah dilakukan

c. Memantapkan lagi pelaksanaan tindakan

sesuai hasil evaluasi pertemuan untuk

membahas hasil evaluasi tentang skenario dan

kegiatan-kegiatan lain.

Page 79: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan/ Kondisi Awal

Penelitian tindakan kelas pembelajaran pengenalan konsep bilangan

dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dilaksanakan di TK Sri

Widodo Jerukagung Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen. TK Sri

Widodo mempunyai jumlah siswa sebanyak 55 anak. Dari 55 anak, 25

merupakan siswa kelompok A dan 30 anak merupakan siswa kelas/ kelompok

B. Penelitian ini dilaksanakan di kelas/ dikelompok B yang berjumlah 30

anak. 15 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Siswa/ anak kelompok B

terdiri dari latar belakang orang tua siswa yang beragam baik dari tingkat

pendidikan maupun dari mata pencaharian. Untuk mendapatkan data dan

informasi tentang TK sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen peneliti perlu

mengadakan wawancara kepada pihak sekolah dalam hal ini kepada kepala

sekolah Ibu Suratmi A.Ma selain melalui dokumen yang diperoleh peneliti

selama penelitian berlangsung.

TK Sri Widodo tepatnya berada di Desa Jerukagung Kecamatan

Klirong Kabupaten Kebumen, posisi TK Sri Widodo berada cukup dekat

dengan jalan raya desa, menjadikan sekolah ini mudah dijangkau oleh

masyarakat. Sekolah TK ini merupakan sekolah yang cukup kondusif untuk

kegiatan belajar mengajar karena daerahnya yang tenang dan fasilitas yang

cukup lengkap. Sekolah TK Sri Widodo hanya mempunyai 3 orang guru 1

orang kepala sekolah sudah PNS, 2 orang guru yang masing-masing

memegang 1 kelas, meski begitu semuanya dapat berjalan dengan baik.

Semua guru tersebut berpendidikan DII dan sedang menempuh pendidikan SI.

TK Sri Widodo juga mempunyai ruangan yang cukup baik yaitu 2 ruang

kelas, 1 ruang guru, 1 ruang tamu, 1 ruang perpustakaan, 1 toilet guru dan 1

toilet siswa, serta halaman sekolah yang cukup luas yang biasa digunakan

Page 80: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

untuk upacara, olah raga, berbagai kegiatan yang dilaksanakan disekolah dan

tempat bermain yang dilengkapi berbagai alat permainan yang menunjang

perkembangan fisik motorik anak.

Proses belajar mengajar selama ini dilaksanakan sesuai dengan

kurikulum satuan tingkat pendidikan (KTSP) yang berjalan cukup efektif.

Berdasarkan survey, observasi, dan wawancara peneliti bersama kepala

sekolah dan guru kelas menemukan masalah yang berkaitan dengan

perkembangan kognitif yaitu anak kelompok B masih kesulitan dalam

mengenal konsep bilangan. Anak sudah lancar dalam menyebutkan angka 1-

50 akan tetapi anak belum mengerti bahwa masing-masing angka mewakilkan

suatu bilangan (korespondensi satu-satu).

Hal ini disebabkan karena guru kurang menerapkan pembelajaran

kontekstual yaitu pembelajaran dengan menggunakan benda-benda nyata

dengan mengkaitkan pengalaman anak dengan pengalaman baru malainkan

hanya menggunakan LKA. Kondisi belajar mengajar kelompok B di TK Sri

Widodo Jerukagung khususnya dalam pembelajaran pengenalan matematika

sebelum diadakan penelitian masih belum optimal. hal ini dapat dilihat dari

kesulitan-kesulitan yang peneliti temukan yaitu anak terus bertanya meskipun

sudah dijelaskan berulang-ulang, kegiatan anak juga tidak terselesaikan

dengan baik.

Selanjutnya berbekal hasil pengamatan dan observasi serta analisis

terhadap kegiatan belajar mengajar pengenalan matematika, khususnya

pengenalan konsep bilangan, peneliti melakukan pretest (tes awal

kemampuan sebelum diadakan tindakan) dan diperoleh data sebagai berikut

bahwa dari jumlah anak di kelompok B yaitu 30 anak sebanyak 57 %

mendapat nilai tuntas ( ) yaitu 17 anak, 43 % dari jumlah anak yang tidak

tuntas masing-masing mendapat nilai ( ) 5 anak dan nilai ( ) 8 anak.

Berdasarkan data yang diperoleh masih cukup banyak anak yang

mendapat nilai dibawah kriteria tuntas, itu artinya belum sesuai dengan

Page 81: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

indikator yang diharapkan. Ini berarti menunjukkan bahwa kemampuan anak

dalam mengenal konsep bilangan pada kelompok B masih rendah.

Kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B

dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini :

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Data Awal Kemampuan Mengenal

Konsep Bilangan Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung

Klirong Kebumen

IntervalNilai tengah

(xi) Frekuensi

(fi) fi.xiProsentase

(%) Keterangan

0,0 1,0 0,5 2 1 7 Tidak Tuntas1,0 2,0 1,5 11 16,5 36 Tidak Tuntas2,0 3,0 2,5 17 42,5 57 Tuntas 3,0 4,0 3,5 0 0 0 Tuntas Jumlah 30 60 100 Anak Tuntas = 17 Anak

Nilai rata-rata = = 2

Ketuntasan klasikal = x 100= 57 %

Berdasarkan tabel di atas nilai awal kemampuan mengenal konsep

bilangan kelompok B di atas selanjutnya akan disajikan dalam bentuk grafik

yang dapat dilihat pada gambar 4.5 di bawah ini:

Gambar 4.5 Histogram Data Awal Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung

Klirong Kebumen

Page 82: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Selain data ketercapaian ketuntasan anak dapat dilihat dalam bentuk

grafik, juga dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 4.6: Diagram Data Prasiklus (Data Awal) Kemampuan

Mengenal Konsep Bilangan

Selain data di atas, berdasarkan pretest yang telah dilakukan dapat

diperoleh beberapa data sebagai hasil dari observasi selama proses

pembelajaran yang menunjukkan rendahnya kemampuan dalam mengenal

bilangan pada anak kelompok B. hasil pengamatan berupa observasi

terhadap guru dimana guru sebagai pemberi pesan dan murid sebagai

penerima pesan sehingga keduanya merupakan unsur penting dalam

ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil observasi tentang pelaksanaan

kegiatan pengenalan konsep bilangan yang mencakup observasi terhadap

dan anak didik. Berikut penjabaran dari hal tersebut.

b. Hasil Observasi Guru

Keberhasilan suatu pembelajaran dikatakan berhasil tidaknya

tidak hanya dititikberatkan pada satu subyek. Guru memiliki peran

yang strategis dalam proses pembelajaran karena guru sebagai nara

57% 26%

17% Tuntas

Tidak Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 83: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

sumber (penyampai materi) dan fasilitator dalam proses pembelajaran

bagi anak didik. Guru memiliki peranan penting dalam menyediakan

kegiatan belajar mengajar yang efektif bagi anak didik, karena proses

pembelajaran anak TK sangat tergantung pada guru yang sering kali

menjadi model peran bagi para anak didiknya.. Ketepatan guru dalam

merumuskan kegiatan dan menyediakan sarana dan prasarana yang

tepat dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keberhasilan

target belajar ysng diharapkan. Berkaitan dengan kegiatan pengenalan

konsep bilangan pada kelompok B, observasi terhadap guru dilakukan

untuk mengevaluasi bagaimana penerapan kegiatan yang diterapkan

sehinggga hasil yang diperoleh belum memenuhi target yang

diharapkan.

c. Hasil Observasi Anak

Pengamatan terhadap anak didik penting dilakukan selama proses

pembelajaran. Melakukan observasi akan memudahkan guru dalam

mengidentifikasi perilaku anak, menilai performa anak dan

mengambil keputusan merencanakan kegiatan dan strategi belajar

serta menilai perkembangan dan pembelajaran anak. Hasil observasi

yang dilakukan terhadap anak mencapai 4 indikator penilaian yang

terbagi menjadi 16 aspek yang diamati. Hasil pengamatan yang

dilakukan memperoleh hasil bahwa penguasaan lambang bilangan

yang terbagi ke dalam 4 indikator mendapat nilai kurang (K), hasil

observasi secara keseluruhan mendapat nilai 2 yang artinya adalah

kurang. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa anak

kurang memperoleh stimulasi kegiatan yang dapat memicu tingginya

minat dan motivasi belajar. Kegiatan pembelajaran yang monoton dan

secara individu membuat anak pasif, bosan, kurang bersemangat dan

kurang tertarik terhadap materi pengenalan konsep bilangan yang

Page 84: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

diberikan, apalagi hanya duduk dan diharuskan mengerjakan lembar

kerja (LKA).

d. Hasil Observasi Anak Kondisi Awal

Hasil observasi pada kondisi awal anak masih jauh dari hasil yang

diharapkan. Rata-rata nilai hasil observasi yang diperoleh adalah 2 yang

artinya adalah uarang (K). Berikut hasil observasi anak dari 4 indikator

yang terdiri dari 16 aspek yang diamati (selengkapnya dapat dilihat

dalam lampiran 22 format observasi hal. 206):

Berdasarkan data pada lampiran menunjukkan bahwa hasil yang

dicapai masih sangat kurang. Maka dari itu peneliti merasa perlu

melakukan tindakan guna memperbaikinya.

B. Deskripsi Hasil Tindakan

Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada di

kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen. Permasalahan itu

mencakup rendahnya kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan.

Tindakan yang dilakukan peneliti terdiri dari dua siklus dengan masing-masing

pertemuan tiap siklusnya adalah tiga kali pertemuan. Masing-masing siklus

meliputi empat tahap kegiatan yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Setiap pertemuan berlangsung

selama 150 menit dimulai dari pukul 07.30-10.00 wib, yang terbagi dalam tiga

bagian kegiatan yaitu kegiatan awal (30 menit), kegiatan inti (60 menit) dan

kegiatan akhir (30 menit). Tema dan sub tema dipilih secara acak oleh peneliti dan

guru kelas secara bersama-sama untuk mengulang tema yang telah dilaksanakan

sebelumnya.

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memberikan

pengalaman nyata dan bermakna bagi anak didik, maka dari itu RKH yang

disusun mencakup tujuh komponen pembelajaran kontekstual. Ketujuh komponen

Page 85: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

tersebut antara lain adalah konstruktivisme (contructivisme) yaitu dengan anak

menyebut bilangan, dan membilang dengan benda nyata, mengkaitkan

pengetahuan lama selama proses belajar sehingga menghasilkan pengetahuan

baru, sehingga dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Bertanya

(questioning) yaitu adanya aktivitas tanya jawab baik dengan guru, maupun

dengan teman. Inquiri (inquiry) anak mengerti materi pada hari itu,

mengumpulkan jawaban, dan menyimpulkannya. Masyarakat belajar (learning

community) adanya unsur kerjasama antar anak didik misalnya dibuat kelompok-

kelompok kecil. Pemodelan (modelling) dilakukan dengan memberikan contoh

pengalaman langsung dari guru, anak didik, maupun media. Refleksi (reflection)

dilakukan dengan penguatan materi pembelajaran dengan memberikan

pertanyaan, menyimpulkan, kesan dan pesan tentang pembelajaran konsep

bilangan. Penilaian yang sebenarnya (authenthic assessment) yaitu proses

pengumpulan data tentang kemajuan belajar dinilai dari proses bukan hanya hasil.

1 Pelaksanaan tindakan siklus 1

Siklus 1 dilaksanakan melalui tiga kali pertemuan, masing-masing

pertemuan selama 150 menit terdiri dari kegiatan awal (30 menit), kegiatan

inti (60 menit), dan kegiatan akhir (30 menit). Pelaksanaan silkus 1

dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2012, 6 Juni 2012, 8 Juni 2012 dengan

rincian sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Kegiatan penelitian pada kelompok B TK Sri Widodo jerukagung

klirong kebumen diawali dengan melakukan perencanaan sebelum

diadakannya tindakan. Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai titik tolak

pembelajaran untuk mengkondisikan atau sebagai tolak ukur dalam

meningkatkan ketercapapian tujuan penelitian dan membuat komitmen

atas perencanaan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran matematika

Page 86: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

tentang pengenalan konsep bilangan. Adapun tahap-tahap perencanaan

sebelum pelaksanaan tindakan dijabarkan dalam uraian berikut ini:

1) Mengkondisikan lingkungan belajar yang kondusif, aman, dan

nyaman untuk belajar.

2) Menyiapkan rencana kegiatan harian (RKH) dengan menentukan

indikator pengenalan konsep bilangan dan tujuan pembelajaran

berkaitan dengan pengenalan konsep bilangan. Tentunya juga ada

keterkaitan bidang pengembangan yang lain sehingga tercapai

pembelajaran secara holistik atau menyeluruh.

3) Menyusun skenario pembelajaran.

4) Berdasakan RKH tersebut, kemudian menyiapkan sarana dan

prasarana yang diperlukan seperti sumber belajar, media dan alat

peraga yang digunakan dan lembar kagiatan.

5) Memilih dan memperhitungkan dengan mantap bahwa strategi dan

metode yang sesuai dengan RKH telah dikembangkan.

6) Menyiapkan instrument penilaian pengenalan konsep bilangan, dan

format observasi anak didik secara klasikal.

b. Tindakan (acting)

Untuk tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan dan sesuai dengan RKH yang telah disusun

sebelumnya. Siklus 1 dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Rangkaian

kegiatan setiap pertemuan diuraikan sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 31

Mei 2012. Dilaksanakan mulai dari pukul 07.30-10.00 wib, meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Tema yang dipilih

adalah pekerjaan dengan sub tema hasil panen pak tani. Kegiatan

dibagi menjadi 2 secara klasikal dan secara individu namun

dilaksanakan dalam sebuah kelompok untuk pengembangan kognitif

Page 87: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

yaitu mengenal konsep bilangan (menghubungkan atau mamasangkan

lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10) dalam hal ini anak

tidak disuruh menulis dengan menggunakan media berupa senar,

batang kangkung, batang pepaya, dan manik-manik. Kegiatan ini

merupakan kegiatan ketiga. Kegiatan pertama yaitu memberikan

keterangan yang berhubungan dengan posisi, lalu kegiatan kedua yaitu

membedakan konsep kasar halus melalui panca indera dilaksanakan

secara klasikal.

Adapun pelaksanaan kegiatan implementasi pembelajaran

kontekstual dalam kegiatan pengenalan konsep bilangan adalah

sebagai berikut:

Pembukaan pada kegiatan awal adalah baris berbaris setelah bel

berbunyi dipimpin seorang anak. Guru memulai kegiatan dengan

berdoa terlebih dahulu sebelum kegiatan dimulai dengan doa yang

dzni minsyrrinafsi

Setelah itu, guru memberi salam dan sapa dilanjutkan dengan

mengecek kehadiran anak, menanyakan hari dan tanggal dan

anak untuk untuk berdiri dan melakukan peregangan otot sesuai

dengan demontrasi guru seraya menyuruh anak untuk ikut menghitung

setiap gerakan 1-8. Setelah selesai melakukan pemanasan guru

mengkondisikan anak hingga tertib. Guru membentuk kelompok yang

terdiri dari 5 anak. Anak disuruh melompat keberbagai arah dengan

satu kaki sebanyak 5 dan setiap lompatan anak diharuskan

menghitungya. kemudian setelah semuanya mendapat giliran anak-

anak duduk ditempatnya masing-masing dengan tertib. Sebelum

masuk ke kegiatan inti guru melakukan apersepsi terlebih dahulu

dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan tema

Page 88: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

i, coba

minat belajar anak tentang konsep bilangan. Misalnya guru/ peneliti

pak tani, coba hitung sama- nghitungnya

Memasuki kegiatan inti diawali dengan membagi anak menjadi

kelompok besar 30 anak dibagi tiga kelompok,. Selanjutnya guru

menjelaskan aturan kegiatan yang akan dilakukan dan guru memberi

contoh bagaimana anak mengerjakan nantinya. Untuk pengembangan

indicator memberikan keterangan yang berhubungan dengan posisi

membedakan konsep kasar halus guru melaksanakannya terlebih

dahulu secara klasikal dalam tiga kelompok secara bergantian dan

membedakan konsep kasar halus secara individu, kelompok, maupun

keseluruhan. Dan menempelkannya di kertas. Lalu setelah dua

kegiatan selesai guru menyuruh anak memilih salah satu teman untuk

bekerja sama

a) Kegiatan pengenalan konsep bilangan dilakukan dengan benda-

benda nyata yang biasa anak temui dalam kehidupan sehari-hari

seperti batang pepaya, batang kangkung, dan manik-manik.

b) Guru menyuruh anak untuk meronce batang pepaya sebanyak 5

buah, batang kangkung sebanyak 8 buah dan manik-manik

sebanyak 30 buah dan itu dikerjakan secara bersama-sama.

c) Anak yang berhasil menyelesaikan hasil terlebih dahulu dengan

tepat memperoleh reward entah itu berupa pujian atau gambar

bintang.

Sebelumnya guru membimbing anak membaca basmallah

sebelum mengerjakan kegiatan inti. Pada kegiatan inti guru/ peneliti

Page 89: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

mangawasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan anak bersama guru

kelas dengan melakukan penilaian dan pegamatan perilaku selama

kegiatan berlangsung agar data yang diperoleh lebih akurat sesuai

dengan kondisi pelaksanaan. Observasi dilakukan hingga proses

pembelajaran usai. Setelah 60 menit berlalu dan anak-anak selesai

megerjakan anak-anak istirahat. Sebelumnya guru dan anak mengucap

hamdallah bersama tanda kegiatan telah selesai dan anak-anak

merapikan alat belajarnya dilanjutkan dengan berdoa bersama sebelum

makan.

Pada kegiatan akhir proses belajar mengajar diawali dengan

dengan mereview atau mengevaluasi proses dan hasil kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan, sambil menunjukkan hasil

roncean yang benar (sesuai dengan ketentuan jumlah) dan yang salah

(tidak sesuai dengan ketentuan jumlah yang ditetapkan). Tanyakan

apa saja yang tadi anak-anak pelajari, bagaimana cara

mengerjakannya, siapa yang tidak ikut mengerjakan, dan lain

sebagainya.

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Juni 2012.

Pertemuan berlangsung selama 150 menit dengan rincian waktu

kegiatan awal (± 30 menit) kegiatan inti (± 60 menit) dan kegiatan

akhir (± 30 menit) mulai pukul 07.30-10.00 wib di kelompok B TK

Sri Widodo. Tema yang di pakai adalah pekerjaan dengan pemilihan

sub tema jenis-jenis pekerjaan. Kegiatan terdiri dari aspek

pengembangan bahasa, kognitif dan psikomotorik halus. Kegiatan

mengenal konsep bilangan dilakukan dengan cara mengelompokkan

kancing baju yang merupakan bagian dari alat yang digunakan

Page 90: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

penjahit. Ketentuan mengerjakan, anak-anak mengelompokkan

kancing baju berdasarkan warna setelah itu anak-anak menghitung

kancing baju berdasarkan warna lalu menuliskan lambang bilangan

pada lembar LKA yang disediakan. kancing baju yang berwarna

warni disediakan dalam satu wadah (dicampur). Kancing baju

tersebut diletakkan di satu meja yang terdiri dari 6 anak. Dengan

begitu anak dapat bersosialisasi dengan lebih baik anak akan bisa

bekerja sama dalam mengerjakan seperti apabila salah satu anak

salah menghitung maka anak yang lain mengingatkan dan bersama-

sama menghitung ulang. Model pemmbelajaran yang digunakan

tetap menggunakan model pembelajaran kotekstual dengan

menggunakan benda nyata seperti kancing baju, dan stik es krim

untuk membuat akuarium.

Tindakan pertemuan ke dua yang dilaksanakan dari awal hingga

akhir dideskripsikan dalam uraian berikut ini:

Kegiatan awal di dimulai dengan kegiatan berbaris, doa sebelum

belajar, salam dan sapa. Hari ini tidak ada anak yang absen, semua

anak masuk sekolah. Dilanjutkan dengan kegiatan rutin yaitu

presensi anak. Guru menanyakan hari dan tanggal lalu

menuliskannya dipapan tulis dengan angka yang salah, guru

menanyakannya lalu suruh anak untuk membenarkan. Untuk

mengawali pembelajaran anak-

menyuruh anak-anak untuk berdiri, melakukan pemanasan dan

melakukan sedikit peregangan otot dan melakukan gerak dan lagu

dibimbing oleh guru. Guru menjelaskan apa yang akan kerjakan

beserta tujuannya yaitu menghitung mundur dari papan tulis sampai

batas garis yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilakukan oleh 5 anak

terlebih dahulu lalu dilakukan secara bergantian. Anak yang sudah

Page 91: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

mendapat giliran dan yang belum, memberi tepuk tangan anak yang

sedang melakukan kegiatan. Untuk kegiatan apersepsi seperti biasa

guru melakukan dengan tanya jawab, bercakap-cakap dan

demonstrasi. Guru bertanya apa saja pekerjaan yang anak ketahui?

(anak menjawab guru, dokter, polisi, tukang kayu, penjahit, dsb)

Guru memancingnya dengan bertanya yang pekerjaannya

menangkap ikan apa namanya?, ikannya diapakan? Biarkan anak-

bisa dimakan, dipelihara, digoreng, dipotong, dijemur, dikasih

kucing. Guru bertanya kalau dimasukkan akuarium boleh tidak anak-

ra memelihara ikan

di toples, biarkan anak mengamati setelah itu beri anak pertanyaan.

Katakan pada anak bahwa nanti anak-anak juga akan membuat

akuarium dari stik es krim dan mengisinya dengan gambar ikan

anak-anak mau apa tidak? Kemudian guru mencontohkan cara

membuatnya. Setelah itu guru bertanya yang pekerjaannya suka

memotong kayu apa namanya? Katakan pada anak bahwa anak akan

mmengerjakan tugas membuat gergaji dari daun kelapa kemudian

guru mencontohkannya. Setelah itu tanyakan pada anak yang

pekerjaannya menjahit baju apa namanya?. Kemudian guru

menjelaskan kegiatan cara menghitung kancing baju. Berikut

pelaksanaan kegiatan mengenal konsep bilangan:

a) Anak mengelompokkan/ mengklasifikasikan kancing baju

berdasarkan warna.

b) Setelah kancing baju dikelompokkan anak menghitungya dan

menuliskan lambang bilangan pada LKA yang sudah disediakan

sesuai dengan jumlah warna kancing yang dihitung.

c) Anak bekerja sama dan saling mengingatkan.

d) Anak mengerjakannya berdasarkan contoh guru.

Page 92: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Sebelum kegiatan inti berlangsung guru dan anak-anak

mengucapkan basmallah bersama-sama dibimbing oleh guru.

Selama kegiatan inti berlangsung peneliti/ guru melaksanakan

penelitian/ pengamatan terhadap anak didik dengan mengisi

penilaian proses yang telah disiapkan tentang pengenalan konsep

bilangan. Setelah kegiatan dilaksanakan dan semua tugas selesai

anak merapikan peralatan masing-masing. Anak dan guru mengucap

hamdallah bersama tanda akan segera istirahat. Selanjutnya

mengucapkan doa sebelum makan lalu anak-anak makan bekal dan

bermain.

pesan berantai 4-5 urutan kata yang diucapkan guru misalnya kata

review

kegiatan yang telah dilakukan, dengan cara menyuruh beberapa anak

yang berani maju kedepan untuk mengelompokkan kancing baju lalu

menghitungnya. Setelah itu guru dan anak saling bertanya tentang

kegiatan satu hari dan saling menyampaikan kesan. Pertemuan

ditutup dengan berdoa sebelum pulang penyampaian pesan dari guru

ke anak, doa mau pulang, salam dan dilanjutkan dengan bermain

siapa cepat siapa dapat untuk menentukan siapa yang pulangterlebih

dahulu.

3) Pertemuan 3

i 2012.

Dilaksanakan selama 150 menit mulai pukul 07.30-10.00 wib dari

kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir. Tema yang digunakan pada

pertemuan 3 adalah tema Rekreasi dengan tema liburan. Kegiatan

yang dilakukan selama pembelajaran adalah mengenal konsep

bilangan. Pada kegiatan ini guru membuat perencanaan tentang

Page 93: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

konsep bilangan pada setiap aspek sebagai pemantapan pemahaman

anak mengenai konsep bilangan. Kegiatan pembelajaran

menggunakan model kontekstual yang diadaptasi dari pendekatan

CTL.

Adapun deskripsi pelaksanaan kegiatan dimulai dari kegiatan

awal sampai dengan kegiatan akhir adalah sebagai berikut:

Kegiatan baris berbaris mengawali kegiatan, dilanjutkan dengan

berdoa sebelum belajar, salam dan sapa. Selanjutnya kegiatan

mengabsen anak dengan cara anak disuruh menghitung secara

bergantian sesuai dengan urutan tempat duduknya dimulai dengan

tempat duduk paling depan. Pada hari ini 1 anak tidak masuk, karena

sakit. Seperti biasa anak-

jumlah anak yang masuk bila

membenarkan apabila ada anak yang salah dan memberitahu cara

menghitung yang benar. Menanyakan hari dan tanggal lalu

menyuruh beberapa anak menuliskannya dipapan tulis.

Guru mengajak anak-anak untuk berolahraga (psikomotorik

kasar) diluar kelas. Guru dan anak-anak membentuk lingkaran,

kemudian melakukan kegiatan pemanasan dibimbing oleh guru.

Setelah selesai guru menyampaikan aturan permainannya. Anak-

anak maju secara berpasangan 3-4 pasang anak. Anak-anak

mengambil bola dengan cara bekerja sama sesuai dengan perintah

guru kemudian anak melemparkannya ke keranjang sampah yang

telah disiapkan berjarak ± 50-60 cm lalu di hitung bersama-sama.

Hal ini dilakukan secara bergantian. Setelah semua anak mendapat

giliran, semua masuk ke kelas siap dengan kegiatan berikutnya.

-anak ikut menyanyikannya dilanjutkan dengan

Page 94: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

anak dan menyampaikan tujuan dari kegiatan pembelajaran yang

dapat dipahami anak. Kegiatan selanjutnya yaitu guru memberikan

apersepsi dengan tanya jawab dan bercakap- -anak tahu

tidak tempat rekreasi itu apa saja? Coba sebutkan! Biarkan anak-

anak berkomentar dan bercerita misalnya ada anak yang menyebut

kemarin ke kebun binatang. Apa saja ya yang dapat dilihat di kebun

binatang? (hewan), hewan apa saja?, dst. Ceritakan apa saja yang

anak dan guru lihat sewaktu berlibur ke kebun binatang. Untuk

-anak memberi angka ada berapa barisan

hatkan

lembar kerja lalu mencontohkan didepan kelas menggunakan gambar

yang ditempel di papan flannel. Tanyakan pada anak jika ingin

berlibur biasanya yang dibawa itu apa saja, ada uang, roti, dan

kadang juga membawa buah-buahan, biasanya buah apa yang

dib

irisan buah apel pepaya dan pisang. Guru menjelaskan pada anak

bahwa itu untuk tugas membuat sate buah lalu guru mencontohkan

secara urut 2 irisan pisang, 1 irisan apel, 3 irisan pepaya untuk dibuat

sate buah. Setelah guru selesai mencontohkan suruh anak bersama-

sama untuk menghitung berapa buah yang ditusuk dari 2 irisan

pisang, 1 irisan apel, 3 irisan pepaya. Kemudian guru menjelaskan

kegiatan selanjutnya. Sebelum melaksanakan kegiatan anak-anak

mengucapkan basmallah bersama.

Pengamatan dilakukan selama kegiatan berlangsung dan peneliti

menilai anak ketika kegiatan pengenalan konsep bilangan

Page 95: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

berlangsung dalam bentuk penilaian proses. Setelah semua kegiatan

selesai semua anak memmbaca hamdalah dibimbing oleh guru/

peneliti, dilanjutkan dengan berdoa sebelum makan, makan bekal,

dan istirahat.

Kegiatan akhir dimulai dengan mengkondisikan anak agar anak

tertib dan dapat kembali berkonsentrasi pada pembelajaran. Guru

Kegiatan dilanjutkan dengan mereview kegiatan yang telah

-anak hari ini lakukan?,

bagaimana cara mengerjakan tiap-tiap kegiatan, berapa irisan buah

sebagainya. Kegiatan diakhiri dengan berdoa sebelum pulang, kesan

dan pesan lalu bermain patung-patungan untuk menentukan siapa

yang pulang lebih dahulu.

c. Pengamatan (observing)

Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran penerapan pembelajaran kontekstual alam kegiatan

pengenalan konsep bilangan. Alat atau instrument observasi yang

digunakan berupa format observasi guru untuk observer dan format

observasi anak untuk peneliti yang berisi format penilaian proses yang

digunakan peneliti untuk menilai dan melakukan pengamatan terhadap

terlaksananya kegiatan.

Dari penelitn yang dilakukan dapat dilihat bahwa pembelajaran

setelah dilakukannya tindakan terjadi peningkatan pada cara dan srategi

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan

membuat proses evaluasi/ kekurangan guru dalam melaksanakan tindakan

untuk mengenalkan konsep bilangan pada anak menjadi lebih mudah

Page 96: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dimengerti. Berikut uraian hasil pengamatan siklus I kinerja guru dan

observasi anak :

1. Pertemuan I

a. Observasi Kinerja Guru

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas

terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dapat

diuraikan sebagai berikut :

1) Karena anak tidak terbiasa dibentuk kelompok, maka

sebaiknya dalam membentuk kelompok diperhatikan

kedekatan antar anak.

2) Dalam melakukan persiapan sebaiknya dilakukan secara

maksimal dan diperhatikan kembali apa masih kurang apa

sudah cukup persiapannya.

3) Dalam meronce tirai sebaiknya penjelasan lebih ditekankan

pada pola dengan media apa saja, apabila hendak diterapkan

pola jumlah, maka penjelasan harus diperjelas Sebenarnya

dalam penyampaiannya sudah baik Cuma lebih ditekankan

bahasanya. misalnya dalam kegiatan ini: 3 batang pepaya- -

manik-manik-8 batang kangkung. pertama adalah 3 batang

pepaya. Jelaskan dan contohkan pada anak dengan sejelas-

jelasnya jangan hanya sekilas saja. Kalau perlu ditulis di paan

tulis dengan gambar batang pepaya dan jumlahnya (angka).

4) Sertakan pula contoh yang sudah jadi sehingga anak lebih

paham.

Pengamatan dilakukan dari kegiatan awal atau pra

pembelajaran sampai penutup atau akhir pembelajaran. Berdasarkan

tabel di atas kualitas pembelajaran guru masih kurang (selengkapnya

dapat dilihat dalam lampiran) sehingga perlu perbaikan agar

pengertian anak pada apa yang diajarkan juga dapat meningkat.

Page 97: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

2. Pertemuan 2

a. Hasil Observasi Guru

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 2 dengan

menggunakan pembelajaran kontekstual guna meningkatkan

pengenalan konsep bilangan pada anak yang dilakukan guru dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Penggunaan kancing dan gambar yang berwarna-warni untuk

membuat akuarium dalam pertemuan ini, anak sangat

antusias dalam melaksanakan kegiatan.

2. Media yang disediaka jangan hanya diletakkan dalam satu

wadah dalam satu meja yang terdiri dari 6 anak.

3. Anak terlibat aktif (anak mau menanyakan kegiatan yang

belum dimengerti dengan cara bekerja sama dengan teman

semeja, teman terdekat, dan dengan guru dalam kegiatan)

meskipun sebelumnya dalam keadaan yang kurang

terkendali.

4. Kedekatan antara guru dan anak semakin baik sehingga anak

dapat tanggap dengan cepat apabila guru memngingatkan

kesalahan anak (anak tidak ngambek, mau memperbaiki

kesalahan dengan cepat, mengerti bahwa itu untuk kebaikan).

Meskipun dalam pelaksanaannya kurang dapat terlaksana

dengan baik seperti yang sebelumnya namun antusias anak pada

pembelajaran cukup baik sehingga anak dapat merespon dengan

cepat pembelajaran apa saja yang diberikan hari itu, anak juga

dbertanggung jawab pada apa yang dikerjakannya (mengerjakan

kegiatan dengan tepat waktu)

Page 98: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

3) Pertemuan 3

a) Hasil Observasi Guru

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas

terhadap tindakan proses pembelajaran yang dilakukan peneliti

adalah sebagai berikut:

Berdasaekan hasil observasi yang dilakukan guru kelas

terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti

sebagai berikut:

1. Penyampaian materi sudah cukup jelas.

2. Karena dalam pertemuan ini anak pengenalan konsep

bilangan ditekankan pada pengenalan konsep bilangan 1-10,

maka anak dapat menguasai dengan baik.

3. Dalam kegiatan membuat sate buah (meronce) yang dikaitkan

dengan jumlah harus diperhatikan bahwa jumlah dan pola

yang diterapkan harus lebih diperjelas apabila nanti ada

kegiatan yang serupa, berikan contoh yang sudah jadi dan

contoh cara mengerjakannya.

Terjadi peningkatan pencapaian perkembangan namun masih

perlu adanya satu perbaikan agar kualitas pembelajaran yang

diterapkan guru mmeningkat, dan kemampuan anak juga dapat lebih

meningkat. Tindakan yang dilakukan siklus I secara keseluruhan

sudah baik dan memperoleh hasil yang cukup memuaskan akan

tetapi peningkatan tersebut belum mencapai target yang diharapkan

sehingga perlu diadakannya tindakan lanjutan.

4) Observasi Anak Siklus I

Pada siklus I hasil observasi yang diperoleh sudah mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai adalah 2-3 dari 16 aspek yang

diamati yang terangkum dalam 4 indikator (selengkapnya dapat dilihat

Page 99: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

dalam lampiran 25 hal. 209). Peningkatan dapat terlihat dari 13 anak yang

belum memenuhi kriteria, berkurang menjadi 9 anak.

b. Refleksi (Reflecting)

Dari hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran pengenalan

konsep bilangan dengan penerapan pembelajaran kontekstual dengan

penggunaan media dari alam dan lingkungan sekitar secara umum telah

menunjukkan perubahan yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan yang

diperoleh, berikut uraian refleksi dari siklus 1:

1) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kontekstual dalam kegiatan yang

telah dirancang dan dilaksanakan sudah cukup baik dan benar.

2) Observasi yang dilakukan terhadap anak menunjukkan pengenalan

konsep bilangan Sebagian anak cukup menunjukan keaktifan dan

keseriusannya dalam kegiatan mengenal konsep bilangan namun

kerjasama dan keterlibatan anak belum secara maksimal di dalam

kelompok. Anak kurang dapat bersosialisasi karena peemilihan

teman dengan cara anak memilih sendiri menjadikan anak hanya

memilih teman yang itu-itu saja setiap pertemuan

3) Anak kurang dapat mengungkapkan dengan pernyataan langsung

tentang apa-apa saja yang mereka pelajari hari itu padahal penting

bagi anak tahu untuk apa ia belajar.

4) Untuk pengenalan konsep bilangan anak dapat mengikutinya dan

menyerap materi pembelajaran dengan baik namun masih ada

beberapa anak yang belum begitu menguasai dan masih tergantung

pada guru.

Melihat kekurangan-kekurangan yang ada berdasarkan hasil refleksi

yang telah disampaikan di atas peneliti mencari solusi pemecahan

masalah sehingga target keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai,

dengan diadakannya siklus ke dua. Berikut ini solusi yang akan peneliti

Page 100: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

terapkan dalam kegiatan pengenalan konse p bilangan dengan penerapan

pembelajaran kontekstual pada siklus II yaitu:

1) Peneliti bersama guru kelas mencari kegiatan yang lebih dapat

mengaktifkan anak dengan lebih mengembangkan indikator.

Pemilihan teman dilakukan secara acak oleh guru agar anak dapat

lebih bersosialisasi

2) Guru lebih sering menyampaikan tujuan anak-anak melaksanakan

kegiatan, mendorong anak untuk dapat lebih mengemukakan

gagasan dan pendapatnya,

3) Agar anak dapat lebih bertanggung jawab pada dirinya guru

memberikan umpan balik, penguatan dan pengulangan serta reward

untuk setiap perilaku yang diharapkan guru.

Berikut hasil belajar kemampuan mengenal konsep bilangan melalui

pembelajaran kontekstual dalam pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan mengenal bilangan

kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong

Kebumen (siklus I)

Interval Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi)

fi.xi Prosentase (%)

Keterangan

0 - 1,0 0,5 0 0 0 Tidak Tuntas 1,0 - 2,0 1,5 9 13,5 30 Tidak Tuntas 2,0 - 3,0 2,5 16 40 53,3 Tuntas 3,0 - 4,0 3,5 5 17,5 16,7 Tuntas Jumlah 30 71 100 Anak Tuntas (mencapai KKM) = 21 Anak

Nilai Rata-rata = = 2,4

Ketuntasan Klasikal = = 70%

Page 101: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Berdasarkan tabel nilai kemampuan anak di atas, selanjutnya akan

disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut

ini:

Gambar 4.7: Histogram Data Kemampuan pengenalan konsep bilangan

Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen

(Siklus I)

Selain data (histogram) di atas juga dapat disajikan dalam bentuk

diagram sebagai berikut:

Gambar 4.8 : Diagram Data Kemampuan Pengenalan Konsep

Bilangan Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung

Klirong Kebumen (Siklus I)

Nilai Tengah

Page 102: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2 Pelaksanaan tindakan siklus II

Pelaksanaan siklus II masih sama, yaitu dilakukan dalam tiga kali

pertemuan dengan empat tahap pelaksanaan. Masing-masing pertemuan

berlangsung selama 150 menit, terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan penutup/ akhir. Pelaksanaan sklus II dilaksanakan pada tanggal 15

Juni 2012, 16 Juni 2012 dan 21 Juni 2012 sesuai waktu yang ditentukan oleh

pihak sekolah, dengan rincian rangkaian pelaksanaan sebagai berikut:

a Perencanaan (planning)

Pelaksanaan siklus 1 sudah berjalan dengan baik, akan tetapi

berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus

I diketahui bahwa keberhasilan hasil tindakan belum mencapai standar

ketercapaian yang ditetapkan yaitu sebesar 85%. Ketuntasan kemampuan

mengenal konsep bilangan dengan pembelajaran kontekstual pada siklus

I baru mencapai 70 % dari 30 anak, yang diketahui pada kondisi awal

anak yang mencapai standar ketuntasan sejumlah 17 anak. Siklus II

dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari pelaksanaan

siklus sebelumnya yaitu siklus I.

Pelaksanaan kegiatan pada siklus II sama dengan kegiatan pada

siklus I yaitu meningkatkan aspek perkembangan kognitif mengenai

pengenalan konsep bilangan melalui pembelajaran kontekstual. Pada

siklus ini, media yang digunakan tetap menggunakan benda konkret.

Pelaksanaan tindakan pada siklus ini lebih ditekankan dengan cara

berkelompok meskipun penilaian bersifat individu. Hal ini dimaksudkan

agar anak dapat bertanggung jawab pada kegiatan yang diberikan dengan

cara bersosialisasi/ bekerja sama. Model pembelajaran yang digunakan

tetap menggunakan pembelajaran kontekstual tentunya, dengan

keterkaitan masing-masing bidang pengembangan. Tema ditentukan dari

hasil diskusi peneliti dengan pihak sekolah dengan sub tema pilihan

peneliti. Berikut pelaksanaan sebelum tindakan siklus II:

Page 103: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

1) Menentukan tema dan sub tema dilanjutkan dengan pemilihan

indikator yang akan dikembangakan dalam masing-masing

pertemuan.

2) Menyusun RKH dan menyusun skenario pembelajaran sehingga

dalam pelaksanaan kegiatan dapat terarah dan berjalan dengan runtut

dan efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

3) Menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan

dalam kegiatan sesuai dengan RKH.

4) Menyiapkan instrument penilaian yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran meliputi format penilaian proses, dan

format observasi anak.

b Tindakan (acting)

Pada tahap ini guru melakukan kegiatan pembelajaran

perkembangan kognitif yaitu mengenal konsep bilangan dengan

menggakan media benda nyata. Pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan RKH yang disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan siklus II

dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Berikut uraian kegiatan masing-

masing pertemuan:

1 Pertemuan I

Pertemuan I pada siklu

Juni 2012. Kegiatan dilaksanakan selama 150 menit mulai dari pukul

07.30-10.00 wib terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir. Tema yang

dipilih adalah tanah Airku dengan sub tema pertanian di desa.

Kegiatan di pertemuan kedua siklus 1. Media yang digunakan dalam

pembelajaran ini masih tetap menggunakan media/ benda-benda nyata

disekitar anak tentunya masih menggunakan model pembelajaran

kontekstual. Dalam pertemuan ini terdapat tiga pengembangan di

kegiatan inti yaitu aspek pengembangan bahasa (menyebutkan nama

benda yang diperlihatkan) dilakukan secara klasikal, kognitif

Page 104: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

(membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan

dengan benda-benda) dan psikomotorik halus (mencap dengan

rincian pelaksanaan kegiatan

pengenalan konsep bilangan melalui pembelajaran kontekstual.

Pembukaan dimulai dengan kegiatan awal, bel berbunyi anak-

anak berbaris, guru mengkondisikan anak agar anak tertib setelah itu

guru mengucap salam dan menyapa anak-anak, anak-anak

menjawabnya dilanjutkan dengan berdoa dan absensi siswa. Setelah

selesai mengabsen siswa, guru menyuruh anak-anak berhitung keliling

atau mengucapkan urutan secara bergantian berdasarkan tempat duduk

sampai semua anak mengucapkannya. Untuk memasuki pembelajaran

-anak lihat sewaktu mau berangkat

-anak saling memberikan jawaban (langit, pohon

pisang, bunga, pohon kelapa, daun, orang, sepeda, sawah dsb). Guru

menanyakan pada anak kalau sawah yang biasa ditanami padi, kacang

antusias dalam menjawab ajak anak berpikir perbedaan antara ciptaan

tuhan dan buatan manusia.

Berikutnya guru melakukan apersepsi dimulai dengan sedikit

bercerita t

diperjalanan bu guru melihat sawah yang luas..sekali. coba kalau

sawah itu biasanya ada di desa apa di kota? (biarkan anak-anak

anak saling memberikan komentar (ada yang bertanya, ada yang

bercerita pengalamannya sewaktu pergi ke kota dsb.) Sekarang coba

kalau di desa seperti desa kita apa yang anak-anak lihat? Yang biasa

anak lihat disekitar rumah anak-anak? Misal ada anak yang menjawab

tanaman. Coba sebutkan tanaman apa saja! (pohon pisang, pohon

kelapa, pohon nangka, kencur, lengkuas, kunyit dll). Di desa kita ada

Page 105: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

sawah tidak anak-anak? Oh ya ada biasanya ditanami apa saja ya,

anak-anak menjawab padi, kacang hijau, cabe, mentimun, kedelai,

baw -anak

membawa tanaman yang biasanya ada di desa kita sambil

menunjukkan benda-benda yang telah disiapkan seperti lengkuas,

bawang merah, bawang putih, tanaman padi, pohon pepaya, dan

kunyit kemudian anak-anak disuruh menyebutkan tanaman apa itu.

Selanjutnya guru menjelaskan cara mencap dengan pelepah

pisang dan cara membilang benda-benda dengan pembelajaran

kontekstual:

a) Guru menjelaskan aturan dari permainan membilang yang akan

dilakukan. Bahwa nanti anak-anak akan menghitung/ membilang

dengan menggunakan bawang merah lalu menuliskan lambang

bilangan di papan tulis..

b) Cari satu teman untuk berpasangan karena nanti temanmu yang

menilai benar atau tidak bawang merah yang kamu hitung dan

angka/ lambang bilangan yang kamu tulis. Tentunya bu guru juga

ikut menilai.

c) Setelah selesai, yang tadi menghitung sekarang menilai, dan yang

tadi menilai sekarang menghitung.

d) Setiap kesempatan maju, kegiatan menghitung dilakukan dengan

5 pasang anak.

e) Kelompok berpasangan yang menyelesaikan hitungan dan

menuliskan lambang bilangan dengan tepat terlebih dahulu

mendapat reaward berupa gambar bintang dan pujian.

Sebelum kegiatan inti dimulai guru membimbing anak untuk

mengucap basmallah bersama-sama sebelum mengerjakan tugas.

Page 106: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Pada kegiatan inti guru memantau pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan anak guru melakukan penilaian dan mengamati perilaku

anak selama pembelajaran berlangsung. Di samping itu, observer juga

mengamati pelaksanaan kegiatan sehingga diharapkan data yang

diperoleh akurat sesuai dengan kondisi pelaksanaannya. observasi

dilaksanakan selama kegiatan berlangsung. Setelah 60 menit dan

anak-anak selesai mengerjakan anak-anak diperbolehkan istirahat.

Semua anak bertanggung jawab merapikan peralatan sendiri

dilanjutkan dengan membaca hamdallah dan berdoa sebelum makan.

Kegiatan akhir/ penutup diawali dengan mengkondisikan anak

hari itu dengan bertanya dan membuka kembali ingatan anak akan

pembelajaran hari itu. kegiatan diakhiri dengan kesan dan pesan,

dilanjutkan doa sebelum pulang dan salam.

4) Pertemuan 2

Dilaksanakan selama 150 menit mulai pukul 07.30-10.00 wib dari

kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir. Tema yang dipakai adalah alam

sekitar dengan sub tema benda-benda yang tumbuh di alam. Kegiatan

meliputi 2 aspek pengembangan kognitif dan 1 aspek pengembangan

psikomotorik halus. Model pembelajaran kontekstual.

Adapun pelaksanaan implementasi pembelajaran kontekstual

dalam kegiatan pengenalan konsep bilangan dijabarkan dalam

penjelasan di bawah ini:

Seperti biasa kegiatan awal dimulai dengan berbaris, berdoa,

salam dan sapa. Dilanjutkan dengan kegiatan absensi. Anak yang

hadir pada waktu itu sejumlah 28 anak. Menanyakan tanggal dan hari

Page 107: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

kemudian menuliskannya dipapan tulis. Untuk mengawali kegiatan

belajar mengajar guru membimbing anak untuk menyanyikan lagu

melakukan gerak dan lagu. (menyanyikan lagu sambil melakukan

pinggang, pindah kebahumumu

menambah beberapa gerakan dan pendinginan. Kemudian ajak anak

membentuk lingkaran. Panggil 6 anak untuk maju kedepan berdiri di

atas satu kaki seperti kapal terbang sambil menghitung 1-10 anak yang

belum atau yang sudah mendapat giliran betepuk tangan

menyemangati.

Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menyuruh anak mengambil

batu sesuai dengan kahadiran anak, suruh sejumlah anak yang sama

maju dan menghitungnya kembali. Kemudian menyuruh anak untuk

menghitungnya bersama-sama. Guru mengambil batu 8 dari 28 batu

Kemudian suruh 4-5 anak maju menghitungnya, suruh 4-5 anak untuk

menghitung kembali benar atau tidak batu yang diambil temannya

tadi, lalu dihitung bersama-sama. Begitu seterusnya dengan jumlah

yang berbeda hingga semua anak mendapat giliran.

Selanjutnya membilang atau menyebut urutan bilangan 1-20 anak

maju ke depan, mengambil batu sesuai dengan perintah guru ada anak

yang disuruh mengambil 15, 10, 9, dsb sesuai dengan kemamapuan

anak.

Berikut penerapan pembelajaran kontekstual dalam kegiatan

mengenal konsep bilangan dengan menggunakan benda nyata yang

ada disekitar anak setiap harinya yaitu batu. Berikut penjabarannya:

a) Guru menyuruh anak-anak untuk mencari satu teman sebagai

partner. setelah masing-masing anak mendapat pasangan, guru

Page 108: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

menentukan aturan mainnya. Selain itu guru juga melakukan

perjanjian bagi anak yang tidak maju boleh menyemangati sambil

bertepuk tangan tapi jangan mengganggu.

b) Guru menuliskan lambang bilangan dengan huruf dipapan tulis

sejumlah kelompok yang dipanggil yang nantinya akan dipilih

masing-masing kelompok untuk menyelesaikan tugas.

c) Guru memanggil 5 pasang kelompok untuk maju dan

mengerjakan kegiatan mengenal konsep bilangan dengan media

yang disediakan dengan cara anak berlomba menghitung batu

sesuai dengan apa yang diperintahkan guru, sedangkan yang

satunya mencari lambang bilangan kemudian setelah

mendapatkan saling mendekat.

d) Guru menghitung dan menanyakan kepada kelompok yang maju

dan anak yang tidak maju. Apabila kelompok yang cepat selesai

dan benar, ia mendapat nilai 100 dan bintang dari guru.

e) Untuk kelompok yang salah maka diharuskan berusaha bekerja

sama untuk memperoleh hasil yang benar.

Setelah selesai kegiatan tersebut, anak-anak mengerjakan kegiatan

menggunting dengan berbagai media dalam hal ini masih berbasis

kontekstual yaitu daun pisang. Anak-anak menggunting bentuk

lingkaran dan bentuk sesuai keinginan kemudian menempelkannya

sebanyak lambang bilangan yang tertera. Meskipun berdasarkan

lambang bilangan, dalam hal ini yang dipentingkan dari aspek ini

adalah keterampilan mengguntingnya. Lambang bilangan disini hanya

sebagai proses pemantapan anak. Sebelum memulai kegiatan anak dan

guru membaca basmallah bersama.

Selama kegiatan inti berlangsung peneliti/ guru melakukan

pengamatan terhadap anak didik dengan mengevaluasi jalannya

proses pembelajaran dan perilaku anak yang muncul, selama kegiatan

Page 109: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

berlangsung. Setelah waktu menunjukkan pukul 09.00 dan kegiatan

inti sudah selesai, semua anak bertanggung jawab untuk merapikan

alat miliknya sendiri dan membantu teman merapikan kelas. Lalu anak

mengucap hamdallah baru diperbolehkan istirahat, sebelumnya

memmbaca doa sebelum makan.

Kegiatan penutup diawali dengan menyanyikan lagu penjumlahan

untuk 5-

k

mereview kegiatan satu hari bersama anak dan dilanjutkan dengan

kesan dari anak-anak dan pesan.dari guru. Sebelum pulang anak-anak

berdoa dengan dipimpin oleh seorang anak , kemudian dilanjutkan

salam lalu pulang dengan tertib.

2 Pertemuan 3

Pertemuan 3 pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 21 Juni 2012. Kegiatan dimulai selama 150 menit dengan

perincian waktu kegiatan awal (± 30 menit), kegiatan inti (± 60

menit), dan kegiatan akhir (± 30 menit). Tema yang dipilih pada

pertemuan 3 adalah Alam Semesta dengan sub Tema alam sekitar.

Kegiatan terdiri dari pengembangan kognitif, bahasa, psikomotorik

halus, kegiatan pengenalan konsep bilangan melalui pembelajran

kontekstual yaitu saling berhubungan antara aspek satu dengan

pengembangan lainnya benda nyata yang digunakan adalah daun,

manik-manik, kertas bertuliskan lambang bilangan yang sudah

dipotong, siap untuk digunakan untuk kegiatan meronce merangkai

bilangan dan lambang bilangan. Model pembelajaran yang

digunakan adalah model pembelajaran kontekstual.

Berikut deskripsi tindakan siklus II pertemuan ke tiga yang

diawali dengan kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.

Page 110: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Seperti biasa, kegiatan baris berbaris mmengawali kegiatan

awal, disusul dengan kegiatan berdoa sebelum belajar, salam dan

sapa.

kabar anak-anak. Guru melakukan presensi/ absensi siapa saja anak-

anak yang hadir dan tidak hadir. Seperti biasanya juga bahwa guru

mengabsen siswa dengan cara menghitung keliling berdasarkan

tempat duduk mereka, kali ini diawali dari tempat duduk paling

belakang hingga tempat duduk paling depan dan anak-anak selesai

menghitung. Pada hari itu semua anak masuk sekolah. Guru

menyuruh anak-anak untuk menghitung berapa anak yang ada di

ruangan ini. Pada kesempatan kali ini rata-rata anak menghitung

dengan cara menghitung satu persatu anak dengan melihat,

mengamati dan menunjuk dengan jari. Jawaban anakpun sudah

semuanya hampir tepat hanya ada beberapa anak yang salah.

Kegiatan dilanjutkan dengan bercerita pengalaman sendiri. Kegiatan

selanjutnya sebelum guru melakukan apersepsi guru bertanya kepada

-daunan seperti perintah

Bagi anak yang tidak membawa, guru menyuruh anak untuk

memetik daun tetean, masing-masing anak berjumlah dua daun.

Sementara anak-anak memetik, guru dan anak-anak bercakap-cakap.

Setelah anak kembali dari memetik daun guru dan anak

menghitungnya bersama-

bert -anak menjawab 40.kemudian

guru mengambil daun berjumlah 10 anak-anak disuruh menghitung

lalu dari jumlah 10 itu, guru meberikan pada salah satu anak

memberikan pada NIS 1348 4 daun, kira-kira sekarang daun bu guru

ada berapa ya? Hampir semua anak menghitung dengan jari. Untuk

Page 111: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

dapat mengetahui apakah anak sudah bisa apa belum guru bertanya

satu persatu pada anak dengan berbisik. Hasilnya adalah hanya 2

orang anak yang memberikan jawaban salah. Untuk mengetahui

kebenarannya guru dan anak menghitung daun yang ada di tangan

guru. Guru meminta anak yang memberikan jawaban salah untuk

mengambil daun satu persatu daun dari tangan guru dan anak yang

daun yang bu guru punya? 10. Guru bertanya lagi pada anak daun

yang bu guru punya ada 10, daun yang NIS 1348 ada 4. Punya bu

guru apa punya NIS 1348 yang lebih banyak? (anak menjawab).

Kalau punya bu guru lebih banyak berarti 10 lebih banyak

sedikit daun bu guru atau daun NIS 1348? (anak menjawab). Guru

bertanya lagi kalau daun NIS 1348 lebih sedikit, berarti berapa yang

lebih sedikit, 4 atau 10? Guru mengulang beberapa kali cara yang

sama dengan bilangan dan jumlah yang berbeda. Setelah anak-anak

mengerti (jawaban anak benar) ajak anak untuk memperhatikan

guru. Guru menempel gambar daun berjumlah 7 dipapan flannel,

suruh anak untuk menghitungnya. Guru menempel lagi gambar buah

di bawah gambar daun tepat di bawah masing-masing gambar

berjumlah 7 suruh beberapa anak untuk maju dan menghitung

bersama-sama, setelah anak yang maju menghitung, guru menyuruh

semua anak untuk menghitung bersama. Kemudian guru mengambil

3 gambar daun. Tanyakan pada anak berapa sekarang jumlah gambar

daun? Berapa jumlah gambar buah. dan ada berapa semuanya?

Anak-anak menghitung bersama-sama atau sebelumnya suruh

beberapa anak untuk maju ke depan kelas. Lakukan dengan cara

yang sama dengan jumlah yang berbeda untuk beberapa kali.

Kegiatan berikutnya yaitu guru menjelaskan dan mendemonstrasikan

Page 112: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

bagaimana cara mengerjakan kegiatan yang akan anak kerjakan pada

kegiatan psikomotorik halus anak merone manik-manik dan kertas

bertuliskan bilangan,

Berikut ini pelaksanaan implementasi pengenalan konsep

bilangan melalui pembelajaran kontekstual selain kegiatan di atas:

a) Guru menyiapkan media yang akan gunakan dalam kegiatan

meronce.

b) Anak-anak meronce dengan cara merangkai manik-manik sesuai

dengan lambang bilangan. Misalnya lambang bilangan 1 dengan

manik-manik 1, lambang bilangan 2 dengan manik-manik 2,

lambang bilangan/ angka 3 dengan manik-manik berjumlah 3,

hingga mencapai angka 9 atau 10.

c) Setelah selesai merangkai, ujung tali satu dengan lainnya

diikatkan sehingga menyerupai kalung.

d) Anak yang berhasil dengan tepat mendapatkan gabar bintang 2,

dan yang masih kurang tepat mendapatkan gambar bintang 1.

Sebelum anak-anak melakukan kegiatan, anak-anak

mengucapkan basmallah bersama di bimbing oleh guru.

Selama kegiatan inti berlangsung, peneliti/ guru mengadakan

pengamatan terhadap anak didik dengan mengisi penilaian proses

tentang klasifikasi warna pada lembar penilaian yang telah

disiapkan. Observer juga melakukan pengamatan untuk mengetahui

keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

Pengamatan dilakukan selama kegiatan berlangsung. Anak-anak

merapikan semua peralatan lalu doa sebelum makan dan istirahat.

Kegiatan akhir diawali dengan mmemmbat anak focus sehingga

dapat berkonsentrasi pada pembelajaran dengan melakukan tepuk

melakukan review kegiatan yang telah dilakukan dengan

Page 113: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

menunjukkan hasil meronce manik-manik dan lambang bilangan.

Untuk mempertegas tujuan pembelajaran agar anak dapat mengerti

seperti biasa guru menanyakan beberapa pertanyaan seputar kegiatan

satu hari pada anak. Selanjutnya guru dan anak menyanyikan lagu

-anak berdoa sebelum

pulang, guru menyampaikan pesan dan salam lalu permainan patung-

patungan untuk menentukan siapa anak yang paling anteng/ tenang,

itu yang akan pulang terlebih dahulu.

c. Pengamatan (Observing)

Tahap ini dilakukan pengamatan terhadap implementasi pembelajaran

kontekstual dalam pengenalan konsep bilangan. Alat atau instrumen

observasi yang digunakan berupa format observasi guru dan anak untuk

observer dan format penilaian proses yang digunakan peneliti untuk

menilai dan melakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan kegiatan.

Uraian hasil observasi setiap pertemuan dideskripsikan sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan I dengan

menggunakan pembelajaran kontekstual guna meningkatkan

pengenalan konsep bilangan pada anak yang dilakukan guru dapat

diuraikan sebagai berikut:

1) Dalam melakukan kegiatan membilang dengan bawang merah,

sebaiknya dilakukan satu kelompok 2 anak jangan terlalu

banyak.

2) Jumlah anak yang terlalu banyak membuat beberapa anak tidak

ikut membilang dan hanya memperhatikan saja.

3) Apabila penggunaan bawang merah terlalu banyak memakan

biaya, gunakan saja batu.

Page 114: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

4) Guru harus lebih dapat mengendalikan kelompok yang lain

apabila salah satu kelompok medapat giliran

5) Meskipun begitu hasil yang diperoleh anak sangat antusias

dengan menghitung bawang merah dan hampir semua anak

terlibat di dalamnya, anak dapat menghitung dengan benar dan

juga dapat menuliskan lambang bilangan dengan tepat

berdasarkan jumlah yang dihitungnya.

Hasil pengamatan dilakukan dari pra pembelajaran hingga akhir/

penutup. Hasil yang telah dicapai menunjukkan perlunya adanya

perbaikan untuk pertemuan berikutnya sehingga anak akan lebih

antsias dan tertarik dengan pembelajaran yang itu berarti pengenalan

anak pada konsep bilangan secara otomatis akan meningkat.

2) Pertemuan 2

a. Hasil Observasi Guru

Hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas terhadap proses

pembelajaran, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penggunaan media batu lebih baik dari penggunaan bawang

merah di pertemuan yang sebelumnya, anak dapat

menghitung dengan baik, anak juga dapat memasangkan

lambang bilangan dengan baik.

2. Perlu diperhatikan dalam memperhatikan anak jangan

terlalu hanya focus pada anak yang belum bisa karena

dengan begitu anak yang lain akan terabaikan dan apabila

anak sudah tidak dapat berkonsentrasi, sulit untuk

mengembalikan anak pada keadaan semula.

3. Dalam kegiatan menggunting bentuk lingkaran dengan daun

pisang, seabaiknya guru membuat pola terlebih dahulu

sehingga anak lebih mudah melakukannya apalagi jika

ditentukan berapa pola yang harus anak-anak buat.

Page 115: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

4. Akan lebih baik apabila dalam pertemuan selanjutnya

digunakan manic-manik dan kartu angka lalu digabungkan

untuk dironce. Selain anak akan paham mengenai jumlah,

anak juga dapat memperkirakan urutan berikutnya misal

setelah 4, 5 setelah 6, 7 begitu seterusnya.

5. Anak terlibat aktif (anak mau menanyakan kegiatan yang

belum dimengerti dengan cara bekerja sama dengan teman

semeja, teman terdekat, dan dengan guru dalam kegiatan)

meskipun sebelumnya dalam keadaan yang kurang

terkendali.

6. Kedekatan antara guru dan anak semakin baik sehingga

anak dapat tanggap dengan cepat apabila guru

memngingatkan kesalahan anak (anak tidak ngambek, mau

memperbaiki kesalahan dengan cepat, mengerti bahwa itu

untuk kebaikan).

Meskipun dalam pelaksanaannya kurang dapat terlaksana

dengan baik seperti yang sebelumnya namun antusias anak pada

pembelajaran cukup baik sehingga anak dapat merespon dengan

cepat pembelajaran apa saja yang diberikan hari itu, anak juga

dbertanggung jawab pada apa yang dikerjakannya (mengerjakan

kegiatan dengan tepat waktu)

3) Pertemuan 3

a) Hasil Observasi Guru

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II

pertemuan terakhir yang dilakukan secara kolaboratif guna untuk

memperbaiki tindakan sebelumnya untuk meningkatkan konsep

bilangan pada anak dengan menggunakan pembelajaran

kontekstual dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 116: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

1. Persiapan guru sebelum pembelajaran dimulai sangat baik

(persiapan ruang kelas, alat dan media yang akan digunakan

dalam pembelajaran dan pemeriksaan kesiapan anak).

2. Guru sudah menerapkan kegiatan dengan meronce manic-

manik berdasarkan jumlah angka dan kegiatan dinyatakan

sangat berhasil.

3. Dalam meletakkan media guru juga sudah tidak

menggunakan satu wadah untuk satu meja yang terdiri dari 6

anak.

4. Sudah memperhatikan karakteristik anak, kemampuan anak,

personality anak, sehinggan kerja sama anak terlihat baik,

anak dapat berkomunikasi dan berinteraksi (tanya jawab)

dalam proses pembelajaran

5. Guru dapat menumbuhkan suasana yang menyenangkan

sehingga anak dengan antusias melaksanakan kegiatan.

Tingkat pencapaian perkembangan terjadi peningkatan baik

pada kualitas guru dalam hal memperbaiki pembelajaran dari

awal tindakan hingga akhir tindakan yang dilakukan secara

kolaboratif, maupun pada kemmampuan anak khusunya dalam

mengenal konsep bilangan. Hasil observasi dapat dilihat pada

lampiran.

4) Observasi Anak Siklus II

Pada siklus II hasil observasi yang diperoleh mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai adalah nilai 2-3 dari 16 aspek

yang diamati yang terangkum dalam 4 indikator (selengkapnya dapat

dilihat dalam lampiran 27 hal. 212). Peningkatan dapat terlihat dari 9

anak yang belum memenuhi kriteria, berkurang menjadi 4 anak.

Page 117: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

d. Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah

kegiatan pengamatan dan diperoleh data-data untuk dikaji dan dianalisis.

Pada pelaksanaan kegiatan siklus II ini semua kendala yang ada pada

siklus I dapat diatasi. Hal ini dapat tercapai karena ada kolaboratif antara

peneliti, guru, dan pihak sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan indikator keberhasilan dapat tercapai melalui kegiatan pada

siklus II. Ketercapaian hasil dapat diperoleh sebesar 87 %. Hal ini

menunjukan bahwa hasil yang diperoleh telah mencapai target peneliti

yang sebesar 85%. Berdasarkan data yang ada peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kegiatan pengenalan konsep bilangan kelompok B

TK Sri Widodo telah berhasil. Berikut ini uraian tentang hasil kemampuan

mengenal bilangan yang dicapai oleh anak kelompok B yang dapat dilihat

pada Tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan Tk Sri Widdodo Jerukagung Klirong Kebumen

Kebumen (Siklus II)

Berdasarkan tabel nilai kemampuan mengenal konsep bilangan anak

kelompok B di atas selanjutnya akan disajikan dalam bentuk grafik yang dapat

dilihat pada Gambar 4.9 di bawah ini:

Interval Nilai Tengah (xi)

Frekuensi (fi) fi.xi

Prosentase (%) Keterangan

0,0 - 1,0 0,5 0 0 0 Tidak Tuntas 1,0 - 2,0 1,5 4 6 13,3 Tidak Tuntas 2,0 - 3,0 2,5 8 20 26,7 Tuntas 3,0 - 4,0 3,5 18 63 60 Tuntas Jumlah 30 89 100 Anak Tuntas (mencapai KKM) = 26 Anak

Nilai Rata-rata = = 3

Ketuntasan Klasikal = x 100 % = 87 %

Page 118: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Gambar 4.9 : Histogram Data Kemampuan Pengenalan Konsep Bilangan

Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen

(Siklus II)

Selain data yang disajikan dalam bentuk (histogram) di atas dapat di

tampilkan pula dalam bentuk diagram mengenai data ketercapaian ketuntasan

anak yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.10 : Diagram Data Kemampuan Pengenalan Konsep Bilangan

Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen

(Siklus II)

Nilai Tengah

Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tunta

Tuntas

Tuntas

Tidak tuntas

Tidak tuntas

Page 119: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

1. Pelaksanaan Kegiatan Pengenalan Konsep Bilangan

Kegiatan pengenalan konsep bilangan dilakukan dalam kegiatan

menggunakan benda-benda nyata yang terangkum dalam kegiatan mengenali

berapa banyak objek dalam himpunan benda yaitu anak membilang dengan

banyak benda, dan mengenali berapa banyak jumlahnya, menghubungkan

bilangan, angka, dan jumlah dengan bantuan media konkrit. Menyebutkan

angka 1-20, menunjukkan angka 1-20 secara acak, menunjuk jumlah benda

berdasarkan urutan, menunjukkan kumpulan benda yang jumlahnya sama,

tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit, atau secara ringkasnya anak

memahami hubungan satu-satu, kuantitas, mengenal angka dan mengerti

hitungan. Kegiatan dikembangkan dengan model yang bervariasi sehingga

anak dapat memahami konsep dengan baik misalnya anak memahami 5 buah

batu, 3 buah daun, 3 buah gambar daun sama dengan 3 buah jumlah gambar

apel dan sebagainya. Kegiatan dilakukan dengan pengalaman langsung yaitu

membilang dan menunjuk benda-benda yang dibilang dengan menyentuhnya..

Pelaksanaan dalam pembelajaran dilakukan dengan cara berkelompok

maupun individu. Setiap siklus dilakukan dalam 3 kali pertemuan pada setiap

siklus pertemuan dilakukan selama 120 menit mulai dari kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir. Berikut ini ketentuan pelaksanaan permainan

kelompok dalam pembelajaran pengenalan konsep bilangan:

a. Siklus I

Berikut ini ketentuan pelaksanaan pengenalan konsep bilangan pada

siklus 1 dengan menggunakan model pemmbelajaran kontekstual:

a) Anak menyebut urutan bilangan dari 1-10 lalu dilanjutkan dengan 1-

20 apabila anak sudah bisa menyebut urutan bilanagan 1-10 dengan

benar.

b) Anak mengerti, memahami dan dapat menuliskan simbol bilangan

yaitu angka/ lambang bilangan dan dapat menghubungkannya

Page 120: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

dengan lambang bilangan, kegiatan selengkapnya dapat di lihat pada

tindakan siklus I.

c) Dalam setiap pertemuan pelaksanaan siklus guru mengenalkan

kuantitas pada anak dengan cara anak menghitung sejumlah benda

yang telah ditentukan. Untuk tindakan awal, guru melakukan secara

bertahap misalnya dengan pengenalan kuantitas 1-5, 1-10. Dalam

pelaksanaan yang telah dilaksanakan guru menyuruh anak

d) Dalam pelaksanaannya guru menjelaskan, dan mendemonstrasikan

cara yang benar dalam membilang.

e) Pelaksanaan siklus 1 untuk aspek pengembangan yang dipilih

dilakukan secara individu dan kelompok sesuai dengan pemilihan

kegiatan. Pengorganisasian pembelajaran juga dilakukan secara

bebas yaitu secara individu, klalsikal, dan kelompok.

Hasil dari pelaksanaan dengan ketentuan kegiatan tersebut di atas

adalah sebagai berikut:

a) Secara keseluruhan pelaksanaan siklus I cukup berhasil anak dapat

dengan lancar menyebut urutan bilangan dengan cara yang

ditentukan guru. anak juga dapat memahami korespondensi satu-satu

meski ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam membilang.

b) Dalam kaitannya dengan model pembelajaran kontekstual, anak

belum sepenuhnya mampu dalam melaksanakannya sesuai dengan

komponen pembelajaran kontekstual. Terutama dalam hal kerja

sama dan tanggung jawab. Anak masih bersifat egois bahkan ada

anak yang tidak mau mengerjakan apabila tidak mengerjakannya

sendiri, apabila anak merasa lelah anak tidak mau meneruskan tugas

yang diberikan tanpa adanya dorongan dari guru.

Page 121: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

c) Anak kurang memahami tujuan dari pembelajaran yang mereka

lakukan, padahal hal itu penting untuk penerapan dalam kehidupan

sehari-hari anak.

b. Siklus II

Berikut ini ketentuan pelaksanaan permainan kelompok dalam

pembelajaran pengenalan konsep bilangan melalui pembelajaran

kontestual:

a) Guru mengulang dengan menyuruh anak menyebutkan urutan

bilangan 1-20.

b) Cara pelaksanaan masih tetap sama, hanya pada kegiatannya yang

berbeda sesuai kreativitas guru. anak menyebutkan benda sambil

menyebutkan urutan nama bilangan, membilang dengan membuat

korespondensi satu-satu, dan membuat anak menyadari bahwa

bilangan terakhir yang disebut mewakili total benda dalam satu

coba hitung sama-sama (anak membilang dengan menyebut urutan

Ada 10 (bilangan terakhir yang disebut).

c) Menghitung maju untuk menentukan jumlah benda yang ada untuk

mengetahui lebih banyak lebih sedikit, mengetahui lambang

bilangan dari jumlah benda, dan sebagainya. misalnya menghitung

semua dari benda (bawang merah, batu, dll) pertama sampai benda

yang terakhir. melanjutkan dengan jumlah benda yang sudah

diketahui. Selengkapya dapat dilihat kembali dalam pelaksanaan

tindakan siklus II.

d) Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan model

pembelajaran kontekstual dengan media benda-benda nyata.

Page 122: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Pengorganisasian pembelajaran dilakukan secara klasikal, individu

dan kelompok.

e) Untuk meningkatkan kerja sama dan tanggung jawab anak guru

selalu menekankan pesan dan tujuan dari kegiatan yang akan

dilakukan anak. Guru memberikan semacam perjanjian yang harus

ditepati anak-anak, disampaikan di awal kegiatan.

f) Agar pembelajaran dapat lebih bermakna guru selalu mengaitkan

kegiatan pengenalan konsep bilangan dengan kenyataan. Misalnya

guru menanyakan tanggal, tahun, jam, kata-kata seperti ibu guru

mwngambil dua buah batu, menanyakan tanggal pada hari itu, dan

sebagainya.

Hasil dari pelaksanaan dengan ketentuan kegiatan tersebut di atas

adalah sebagai berikut:

a) Pemilihan kegiatan yang sesuai membuat anak senang sehingga

menumbuhkan antusiasme yang cukup menakjubkan sehingga anak

bersemangat dalam mengerjakan tugas.

b) Pengaturan kelas dengan cara membuat perjanjian berjalan cukup

efektif. Anak-anak dapat bertanggung jawab tanpa ada bujuk rayu,

dan anak-anak dapat bekerja sama tanpa mereka sadari. Keaktifan

dan pengenalan konsep bilangan anakpun meningkat, sehingga dapat

mencapai target keberhasilan. Terjadi interaksi didalam

mengerjakan meskipun teman satu kelompoknya berbeda jenis

kelamin.

c) Keaktifan anak terstimulasi dengan pemilihan melalui undian,

keseriusan anak dalam mengerjakan ada karena anak menunjukkan

kerjasamanya sehingga pengenalan konsep bilangan dengan tepat

dan benar, anak juga terlihat lancar dalam menyebutkan bilangan,

membilang benda-benda, dan memahami korespondensi satu-satu.

Page 123: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

2. Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran

Keberhasilan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari usaha guru dalam

menyiapkan segala sarana dan prasarana belajar. Kolaboratif yang

dilaksanakan guru membuat pelaksanaan pembelajaran pengenalan konsep

bilangan semakin meningkat dengan adanya kritik dan saran-saran yang

diberikan untuk perbaikan pembelajaran.

3. Aktivitas Anak dalam Pembelajaran

Penilaian terhadap aktivitas anak dalam pembelajaran merupakan bagian

dari rangkaian kegiatan untuk mengetahui pelaksanaan penerapan pengenalan

konsep bilangan pada anak kelompok B melalui pembelajaran kontekstual.

Aktivitas anak dalam pembelajaran meliputi (1) menyebutkan bilangan yang

terdiri dari menyebut bilangan 1-10, menyebut bilangan dari 1-20,

menyanyikan lagu-lagu yang menyebutkan bilangan, menyebut bilangan

secara urut (2) membilang benda terdiri dari membilang benda secara urut,

menyebutkan benda sesuai jumlah, memahami korespondensi satu-satu,

membendingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih

sedikit atau sama banyak. (3) mengurutkan banyak benda meliputi anak dapat

memahami dan mengikuti petunjuk guru, mengelompokkan sekelompok

bilangan dari terkecil atau terbesar,membuat kelompok angka berurutan

(1,2,3,4, dst.) dengan benda (manik-manik), mengurutkan sekelompok

bilangan yang berpola teratur dari bilangan terkecil atau terbesar, (4)

mengenal lambang bilangan terdiri dari menulis lambang bilangan/ angka,

menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda,

memahami simbol yang melambangkan bilangan. Selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 22 halaman 204.

4. Kemampuan Pengenalan Konsep Bilangan (Hasil Belajar)

Penilaian terhadap hasil belajar yang dilakukan pada masing-masing

siklus setiap pertemuannya adalah penilaian proses dimana kegiatan yang

dilakukan anak adalah unjuk kerja. Penilaian hasil belajar meliputi 4 indikator

Page 124: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

inti penilaian yaitu menyebutkan bilangan, membilang benda, mengurutkan

banyak benda, mengenal lambang bilangan. Data penilaian terhadap hasil

belajar anak tentang kegiatan mengenal konsep bilangan melalui penerapan

pembelajaran kontekstual dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini:

Tabel 4.8 : Data Hasil Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak

pada Kondisi Awal (Prasiklus), Siklus I, Siklus II.

No Tindakan Pertemuan Skor Rata-rata

1 Prasiklus Pertemuan 1 2,0 2

2 Siklus I Pertemuan 1 2,1

2,4 Pertemuan 2 2,0 Pertemuan 3 2,4

3 Siklus II Pertemuan 1 2,5

3 Pertemuan 2 2,8 Pertemuan 3 3,13

Berdasarkan data di atas, maka dapat disajikan grafik hasil kemampuan

mengenal konsep bilangan sebagai berikut :

Page 125: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Gambar 4.11 : Histogram Hasil Nilai Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan pada Kondisi Awal (prasiklus), Siklus I, Siklus

II, (Perbandingan).

Berdasarkan Gambar 4.11 menunjukan hasil nilai kemampuan

mengenal konsep bilangan mengalami perubahan atau peningkatan yang

signifikan meskipun pada pertemuan tertentu mengalami penurunan. Data

hasil penilaian kemampuan mengenal konsep bilangan pada kondisi awal

prasiklus sebesar 1,9, siklus I pertemuan 1 sebesar 1,89, siklus I pertemuan 2

sebesar 1,97, siklus I pertemuan 3 sebesar 2,37, siklus II pertemuan 1 sebesar

2,33, siklus II pertemuan 2 sebesar 2,61, siklus II pertemuan 3 sebesar 3,18.

Nilai rata-rata Data hasil kemampuan mengenal konsep bilangan

disajikan dalam nilai rata-rata keseluruhan yang dapat dilihat pada Tabel 4.9

berikut ini:

Page 126: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Tabel 4.9 : Distribusi Nilai Rata-rata Kemampuan pengenalan konsep

bilangan pada Anak Kelompok B TK Sri Widodo

Jerukagung Klirong Kebumen pada (Kondisi Awal, Siklus I,

Siklus II).

No Pembelajaran pengenalan konsep bilangan

Kondisi Awal

Setelah dilakukan Siklus Siklus 1 Siklus II

1 Nilai Rata-rata 2 2,4 3

Gambar 4.12 : Peningkatan Nilai Rata-Rata Kemampuan Mengenal

Konsep Bilangan TK Sri Widodo Jerukagung Klirong

Kebumen

Berdasarkan Gambar 4.12 menunjukan hasil nilai kemampuan

mengenal konsep bilangan mengalami perubahan atau peningkatan yang

signifikan meskipun pada pertemuan tertentu mengalami penurunan. Data

hasil penilaian kemampuan mengenal konsep bilangan pada kondisi awal

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Pelaksanaan Tindakan

Page 127: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

prasiklus rata-rata nilai yang diperoleh adalah 2,0, siklus I sebesar 2,4, siklus

II sebesar 3,0.

Secara garis besar perbandingan antara jumlah anak yang mecapai

ketuntasan belajar kemampuan mengenal konsep bilangan pada kondisi awal

sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II, dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut

ini:

Tabel 4.10 : Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Anak Kelompok B TK Sri

Widodo Jerukagung Klirong Kebumen pada Kondisi Awal.

Siklus I, Siklus II,

No Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 17 57 21 70 26 87 2 Tidak

Tuntas 13 63 9 30 4 24

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahuai bahwa setiap tindakan

menunjukan adanya peningkatan pada ketuntasan belajar anak pada

kemampuan pengenalan konsep bilangan pada anak kelompok B TK Sri

Widodo Jeruagung Klirong Kebumen melalui implementasi pembelajaran

kontekstual pada kondisi awal jumlah anak tuntas 17 anak atau 57%, siklus I

sejumlah 21 anak atau 70 %, dan siklus II sejumlah 26 anak atau 87%,. Data

rekapitulasi tersebut di disajikan pada Gambar 4.13 berikut ini:

Page 128: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Gambar 4.13 : Peningkatan Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar

Kemampuan Pengenalan Konsep Bilangan pada Anak

Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong

Kebumen.

D. Pembahasan

Berdasarkan perumusan masalah, deskripsi tindakan tiap siklus dan

perbandingan hasil tindakan antar siklus. Selanjutnya akan dikemukakan

pembahasan mengenai penerapan pembelajaran kontekstual dalam

kemampuan pengenalan konsep bilangan anak kelompok B TK Sri Widodo

Jerukagung Klirong Kebumen.

1. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dalam Pembelajaran

Pengenalan Konsep Bilangan

a. Kondisi Awal

Pelaksanaan kegiatan pada kondisi awal guru belum

melakukan tindakan yang cukup berarti. Guru hanya melakukan

tindakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

P r o s e n t a s e

Pelaksanaan Tindakan

Page 129: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

mengenal konsep bilangan. Guru menggunakan LKA seperti

pembelajaran sebelumnya.guru menyuruh anak untuk menyebutkan

bilangan, dan menuliskan lambang bilangan sesuai dengan perintah

guru. Hal ini dilakukan dengan cara unjuk kerja dan pengerjaan

lembar kerja yang telah disiapkan.

a. Siklus 1

Pelaksanaan kegiatan mengenal konsep bilangan pada anak

dikaitkan dengan karakteristik/ komponen pembelajaran kontekstual.

Berikut keterkaitan antara pengenalan konsep bilangan dengan

model pembelajaran kontekstual:

1) Kegiatan pengenalan konsep bilangan dilakukan dalam

hubungan yang bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan anak

belajar secara individual, belajar dalam kelompok, dan dapat

belajar dengan berbuat (learning by doing). Misalnya: dalam

kegiatan setiap pertemuan guru menerapkan pengorganisasian

kelas secara individu (anak membilang/ menghitung bilangan,

menulis lambang bilangan sendiri), klasikal (dalam apersepsi

menyuruh anak menghitung benda yang diperlihatkan dan

dipegang guru), maupun kelompok sehingga anak akan

bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan orang lain (meronce

secara berpasangan sesuai dengan jumlah bilangan yang

ditentukan, memasangkan lambang bilangan dengan jumlah

benda secara berpasangan secara berpasangan),

2) Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan. Guru dalam

membuat kegiatan-kegiatan lebih mengembangkan indikator,

dan disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari anak. Misalnya:

dalam kegiatan guru mengenalkan konsep bilangan dengan

kehidupan sehari-hari seperti dalam kegiatan yaitu menanyakan

Page 130: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

tanggal pada anak, menanyakan berapa anak yang masuk pada

hari itu, lalu anak disuruh menuliskannya.

3) Guru membantu anak bekerja secara efektif dalam kelompok,

dan mempengaruhi anak bagaimana anak harus berkomunikasi

dalam melaksanakan kegiatan secara bersama-sama misal,

kegiatan dalam kelompok berpasangan.

4) Anak dapat berpikir kritis dan kreatif yaitu dalam kegiatan guru

merancang kegiatan yang dapat membuat anak terstimulasi

berpikir kritis dan kreatif seperti memberikan soal yang dapat

membuat anak memecahkan masalah, menggunakan keputusan,

menggunakan logika dan bukti-bukti. Seperti dalam pelaksanaan

siklus yaitu memberikan soal sederhana pada anak tentang

jumlah anak yang masuk dan jumlah anak yang hadir. Untuk

menjawabnya anak akan berusaha memecahkan soal

(konstruktivisme) dengan menganalisis dan menggunakan

berbagai cara ada anak yang menghitung dengan jari (meminjam

jari teman), menghitung jumlah anak yang ada dalam kelas,

(model) dsb dengan begiti anak dapat memperoleh jawaban

(inquiry -kira ada

-satu

(bertanya). Disitu anak akan mengambil keputusan untuk

memberikan jawaban misal jawaban yang benar 27 (anak

mempunyai jawaban sendiri 27 tapi anak lain ada yang

menjawab 26 anak harus bisa mengambil keputusan antara 27

dan 26). Setelah semua anak sudah menjawab (dengan jawaban

yang beragam) guru membuktikan dengan menggunakan cara

yang dapat membuat anak paham, misal benda-benda berjumlah

sebanyak anak dihitung, kemudian suruh 2 anak secara

berpasangan mengambil benda itu sebanyak anak yang tidak

Page 131: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

jelaskan pada anak bahwa benda yang tersisa adalah jumlah

anak yang tidak hadir (bukti dan logika). (model, masyarakat

belajar, penilaian authentic, dan refleksi)

5) Azas mengasuh dan memelihara pribadi siswa ( nurturing the

individual) yaitu guru membantu anak agar anak dapat

memelihara pribadinya. Anak dapat mengetahui bahwa kegiatan

pembelajaran bermanfaat untuknya, memiliki harapan yang

tinggi pada hasil belajarnya, anak dapat memotivasi diri sendiri

dan orang lain meskipun dengan bantuan guru (anak

mengerjakan dengan baik tugas-tugas yang diberikan untuknya).

6) Mencapai standar yang tinggi, yaitu anak dapat mengerti tujuan

ia belajar, mengidentifikasinya dan anak dapat mencapainya

(anak mengerti mengapa ia belajar tentang angka, menghitung/

membilang dan ia berusaha untuk bisa). Guru memperlihatkan

pada anak apa yang disebut berhasil (guru memberikan reward).

7) Anak menggunakan penilaian autentik dengan menggunakan

pengetahuan akademis (konsep bilangan) yang dimiliki dalam

kehidupan anak seperti anak dapat membagi makanan yang ia

punya untuk 3 orang temannya secara adil, dapat membedakan

pekerjaan yang salah dan yang benar.

Untuk mendukung keberhasilan tindakan diadakannya

pengamatan terhadap guru dan anak yang merupakan unsur penting

dalam menentukan keberhasilan tindakan pembelajaran.

Meskipun pelaksanaan siklus I cukup berhasil namun peneliti/

guru masih menemukan kendala pada anak kaitannya dengan proses

belajar mengajar seperti anak belum sepenuhnya mampu dalam

melaksanakannya sesuai dengan komponen pembelajaran

kontekstual. Terutama dalam hal kerja sama dan tanggung jawab.

Page 132: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Anak masih bersifat egois bahkan ada anak yang tidak mau

mengerjakan apabila anak sudah merasa lelah, anak tidak mau

meneruskan tugas yang diberikan tanpa adanya dorongan dari guru.

Anak kurang memahami tujuan pembelajaran, padahal hal itu

penting untuk penerapan dalam kehidupan sehari-hari anak.

.

b. Siklus II

Pelaksanaan pada siklus II dilaksanakan seperti pada kegiatan

siklus I dengan menerapkan karakteristik pembelajaran kontekstual

pada setiap kegiatan pengenalan konsep bilangan. Tahap-tahap

pelaksanaan masih tetap sama hanya saja guru lebih menekankan

pada masalah yang ada pada siklus I dengan lebih menitik beratkan

pada permasalahan yang muncul. Guru merancang kegiatan yang

dapat membuat anak dapat bekerja sama dengan kelompoknya meski

penilaian dilakukan secara individu. Dalam apersepsi guru juga

menekankan pada anak untuk saling bertanya dan membantu teman

yang kesulitan sehingga anak mampu berkomunikasi satu sama lain.

Selain itu guru juga menekankan pada masing-masing anak tujuan

yang hendak dicapai dengan kata-kata yang mudah dicerna anak.

Kegiatan pengenalan konsep bilangan dengan penerapan

model pembelajaran kontekstual dapat mencapai target keberhasilan

yang diharapkan, yaitu anak mampu mengenal konsep bilangan

dengan baik. Berdasarkan hal itu dapat diketahui penerapan

pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan

mengenal konsep bilangan. Keberhasilan kemampuan anak dalam

mengenal konsep bilangan ditunjukkan anak dengan:

1) Anak-anak bisa menyebutkan konsep bilangan secara runtut,

lancar dan benar/ tepat.

Page 133: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

2) Anak-anak mengerti arti lebih banyak, lebih sedikit, separuh,

satu, dua, tiga dst.

3) Anak dapat membedakan, memasangkan dan mengelompokkan

konsep bilangan dengan jumlah benda (korespondensi satu-

satu).

4) Anak dapat bertanggung jawab, belajar sendiri, belajar bersama

kelompok dan anak juga dapat belajar dengan berbuat sehingga

anak aktif dalam pembelajaran.

5) Anak mampu memahami tujuan/ manfaat isi pembelajaran dari

apa yang ia lakukan sehingga anak akan merasakan pentingnya

belajar untuk masa yang akan datang.

2. Pengenalan Konsep Bilangan dengan Pembelajaran Kontekstual

Hasil pengamatan dan analisis data menunjukkan bahwa

kemampuan pengenalan konsep bilangan anak kelompok B TK Sri

Widodo Jerukagung Klirong Kebumen mengalami peningkatan.

Penilaian pengenalan konsep bilangan yang digunakan ada 4 indikator

penilaian inti yaitu (1) menyebutkan bilangan yang terdiri dari

menyebut bilangan 1-10, menyebut bilangan dari 1-20, menyanyikan

lagu-lagu yang menyebutkan bilangan, menyebut bilangan secara urut

(2) membilang benda terdiri dari membilang benda secara urut,

menyebutkan benda sesuai jumlah, memahami korespondensi satu-satu,

membendingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak,

lebih sedikit atau sama banyak. (3) mengurutkan banyak benda meliputi

anak dapat memahami dan mengikuti petunjuk guru, mengelompokkan

sekelompok bilangan dari terkecil atau terbesar,membuat kelompok

angka berurutan (1,2,3,4, dst.) dengan benda (manic-manik),

mengurutkan sekelompok bilangan yang berpola teratur dari bilangan

terkecil atau terbesar, (4) mengenal lambang bilangan terdiri dari

Page 134: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

menulis lambing bilangan/ angka, menghubungkan atau memasangkan

lambing bilangan dengan benda-benda, memahami symbol yang

melambangkan bilangan.

. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan hasil

pencapaian ketuntasan anak dan nilai rata-rata yang dicapai. Kondisi

awal mencapai 57 %, siklus I mencapai 70%, dan siklus II mencapai

87%. Hal ini sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan karena

bisa memcapai target indikator kinerja yang ditetapkan. Anak yang

tidak tuntas pada kondisi awal 13 anak. Anak yang tidak tuntas dalam

siklus I adalah 9 anak dan setelah dilakukan perbaikan tindakan ada 4

anak yang tidak tuntas. Bagi anak yang belum tuntas peneliti

memberikan layanan bimbingan sesuai dengan tingkat kemampuan

masing-masing anak, kemudian untuk tindak lanjutnya peneliti

serahkan kepada guru kelompok B TK Sri Widodo untuk lebih ditindak

lanjuti.

Berdasarkan hasil uraian di atas dapat diketahui bahwa

pembelajaran kontekstual dalam kegiatan pembelajaran pengenalan

konsep bilangan dapat meningkatkan pengenalan konsep bilangan

secara efektif. Pembelajaran kontekstual sangat efektif dalam

meningkatkan keberhasilan anak. Ini terbukti dari hasil pencapaian

kondisi awal hingga siklus II yang mengalami peningkatan cukup

drastis. Pembelajaran kontekstual dengan menggunakan benda-benda

nyata membuat anak antusias dalam melaksanakan kegiatan membuat

anak ingin memegang dan mencoba sendiri. Anak belajar dari

pengalaman nyata dimana ilmu pengetahuan/ pengetahuan akademis

anak bakal digunakan. Kegiatan dan pembelajaran yang diciptakan

guru/ peneliti dengan mengkaitkan persoalan keseharian anak membuat

anak lebih mudah dalam memahami konsep bilangan. Selain itu tujuan

Page 135: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

pembelajaran yang dimengerti anak memungkinkan anak untuk terus

belajar dan mengembangkan pengetahuannya.

Pengorganisasian kelas yang beragam juga sangat membantu anak

dalam proses belajarnya. Meskipun guru dalam penilaian menggunakan

sistem individu namun dalam pelaksanaan penilaian guru mendorong

anak untuk saling belajar dengan temannya (bekerjasama) agar dapat

saling bertukar pikiran, ide, dan rasa antar anak. Anak menjadi lebih

dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman/ masyarakat

belajarnya.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di

Taman Kanak-kanak dengan menggunakan pembelajaran kontekstual

sangat efektif, dengan tingkat keberhasilan ketercapaian target yang

ditunjukkan. Pembelajaran yang dibangun berdasarkan minat dan

pengalaman nyata anak menjadikan pembelajaran berlangsung dalam

situasi yang menyenangkan, anak belajar secara individual maupun

secara bersama-sama, dan belajar dari kesalahan.

Pembelajaran yang dirancang berdasarkan pembelajaran

kontekstual tidak lagi bersifat konvensional dan tradisional melainkan

pembelajaran inovatif yang berpusat pada anak. Guru, dalam

merancang kegiatan didasarkan pada perkembangan anak yang berbeda

disesuaikan dengan karakteristik anak sehingga pembelajaran

pengenalan konsep bilangan berjalan secara optimal, bermakna,

menyenangkan dan relevan dengan pengalaman anak. Hasil belajar

yang dihasilkan dari pembelajaran yang demikian dapat meningkatkan

kemampuan secara efektif pengenalan konsep bilangan pada anak

kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen Tahun

2012.

Page 136: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilaksanakan dalam

Pengenalan Konsep Bilangan Anak Kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung

1. Penerapan pembelajaran kontekstual dalam kegiatan pembelajaran dapat

meningkatkan kemampuan pengenalan konsep bilangan dengan efektif.

Hal ini ditunjukan dengan sikap proses belajar anak yang meliputi

keaktifan dalam belajar, kerjasama yang terjalin dalam kelompok,

ketepatan dalam mengenal konsep bilangan dan kelancaran dalam

mengenal konsep bilangan.

a. Siklus I rata-rata nilai yang diperoleh 2,4 dengan jumlah anak tuntas

sebanyak 21 anak atau sebesar 70%. dari kondisi awal rata-rata nilai

yang diperoleh 2 dengan jumlah anak tidak tuntas sebanyak 13 anak

atau 43%, dan anak yang tuntas sebanyak 17 anak atau 57%.

b. siklus II rata-rata nilai yang diperoleh 3 dengan jumlah anak tuntas

sebanyak 26 anak atau sebesar 87%.

2. Penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan

anak dalam mengenal konsep bilangan. Hal ini ditunjukkan dalam hal

sebagai berikut:

a. Guru merencanakan dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan

RKH.

b. Guru menciptakan iklim kelas yang kondusif (merencanakan

pembelajaran untuk individu dan kelompok), hal ini ditunjukkan

dengan menjadikan kelas atau kelompok anak sebagai kelas belajar,

seperti guru membuat pengorganisasian kelas secara klasikal

Page 137: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

maupun kelompok (guru membuat kelompok baik 1 kelompok, 2

anak atau 1 meja, 6 anak atau baik kelompok kecil maupun

kelompok besar. Sehingga anak dapat membangun hubungan yang

positif (kesempatan untuk belajar secara kolaboratif) dengan orang

dewasa atau anak-anak lainnya.

c. Guru merencanakan pengalaman belajar yang konkrit dengan bahan-

bahan atau benda nyata.

d. Guru merangsang dan mendukung anak dalam kegiatan melalui

kegiatan pemecahan masalah seperti guru memberi pertanyaan atau

soal pada anak.memberikan informasi baik dalam bentuk cerita

maupun bercakap-cakap dan tanya jawab sehingga anak terstimulasi

untuk berpikir, bertanya, menganalisis, dan membuat keputusan

tentang jawaban yang benar. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan

siklus I dan II.

e. Mengakui nilai belajar anak apabila sesuai dengan apa yang

diharapkan, dengan memuji, menunjukkan acungan jempol, tertawa,

mengangguk, atau memberikan reward berupa gambar bintang.

B. Implikasi

Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan

dapat dikemukakan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kontekstual

berdasarkan pemilihan tema yang tepat dan efektif dalam pembelajaran dapat

meningkatkan pengenalan konsep bilangan anak. Pembelajaran dengan

menerapkan pembelajaran kontekstual yaitu mengkaitkan meteri/ kegiatan

dengan kehidupan keseharian anak berpengaruh pada keaktifan, kerja sama,

ketepatan dan kelancaran anak dalam mengenal konsep bilangan. Dengan

pengalaman langsung memungkinkan anak terlibat dengan objek atau

kejadian-kejadian nyata dalam belajar.

Page 138: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Pembelajaran kontekstual yang digunakan dengan menggunakan benda-

benda nyata mempermudah pemahaman anak tentang tujuan dan maksud dari

materi pembelajaran yang disampaikan. Anak juga dapat memahami konsep

bilangan secara benar, yaitu anak bisa membandingkan bilangan dengan

jumlah yang sesuai, menyusun objek menjadi hubungan korespondensi satu-

satu, dan menghitung objek. Selain itu, penerapan pembelajaran kontekstual

dapat mengembangkan sikap belajar yang aktif, bertanggung jawab dan

belajar bekerja sama (tidak egois) dalam masyarakat belajarnya/

kelompoknya.

Penelitian ini dapat membuktikan bahwa dengan melaksanakan

pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pengenalan konsep bilangan

anak kelompok B TK Sri Widodo Jerukagung Klirong Kebumen. Dengan

demikian hasil penelitian ini mempunyai implikasi bahwa dengan

melaksanakan pembelajaran kontekstual dalam konsep matematika dasar

khususnya konsep bilangan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif

untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan anak. Penerapan

pembelajaran konteksual berdasarkan tema pada anak Usia TK yang berada

pada fase praoperasional sangat mendukung terciptanya proses pembelajaran

yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus pertama dan ke dua bahwa

penerapan pembelajaran kontekstual yang tepat dapat meningkatkan

pengenalan konsep bilangan pada anak kelonpok B TK Sri Widodo

Jerukagung Klirong Kebumen dapat disampaikan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang dilaksanakan berpusat pada kepentingan peserta didik

(student centered). Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru

memperhatikan karakteristik anak, perbedaan individu, kecepatan belajar

Page 139: SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN …... · KELOMPOK B TK SRI WIDODO JERUKAGUNG KLIRONG KEBUMEN ... Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I 131 6. Skenario Pembelajaran Siklus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

anak, dan masa peka anak, serta pemilihan model, dan metodde yang

sesuai dengan anak.

2. Evaluasi dilaksanakan secara holistik/ menyeluruh dan bersifat kontinyu

sehingga guru maupun anak dapat segera memperoleh balikan.

3. Agar dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam

memahami konsep, prinsip, sikap dan keterampilan tertentu sebaiknya

guru menggunakan media yang nyata/ konkrit karena dalam usia pra

sekolah anak masih berpikir secara simbolik/ berdasarkan simbol-simbol.

4. Gunakan sarana dan prasarana belajar yang mendukung seperti

permainan edukatif, ciptakan suasana yang menyenangkan, berikan

pengalaman belajar langsung secara nyata yang berkaitan dengan

kehidupan anak melalui bermain karena bermain merupakan sarana

belajar bagi anak usia dini.