22
Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses, ST [email protected] Sistem Pakar Metode Inferensi 1 STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Kelas A & BJonh Fredrik Ulysses, [email protected]

Sistem Pakar

Metode Inferensi

1

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 2: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Pengantar

Bab ini akan mendiskusikan berbagai macam metode

penalaran atau inferensi.

Topik ini merupakan topik yang penting dalam sistem pakar

karena penalaran merupakan teknik umum dalam sistem

pakar untuk menyelesaikan masalah.

Sistem pakar secara umum digunakan bila suatu algoritma

tidak cukup atau tidak ada algoritma yang ada solusinya dan

hanya penalaran yang memungkinkan untuk solusi tersebut.

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 3: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Definisi Inferensi Inferensi adalah : Proses yang digunakan dalam Sistem Pakar untuk

menghasilkan informasi baru dari informasi yang telah diketahui

Dalam sistem pakar proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut Inference Engine (Mesin inferensi)

Ketika representasi pengetahuan (RP) pada bagian knowledge base telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang cukup akurat, maka RP tersebut telah siap digunakan.

Inference engine merupakan modul yang berisi program tentang bagaimana mengendalikan proses reasoning.

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 4: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Deductive Reasoning Kita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi

baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui.

Contoh: Implikasi : Saya akan basah kuyup jika berdiri ditengah-tengah hujan

deras Aksioma : Saya berdiri ditengah-tengah hujan deras Konklusi : Saya akan basah kuyupIF A is True AND IF A IMPLIES B is True, Then B is True

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 5: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Inductive Reasoning Kita menggunakan reasoning induktif untuk mengambil kesimpulan

umum dari sejumlah fakta khusus tertentu.

Contoh:

Premis : Monyet di Kebun Binatang Ragunan makan pisang

Premis : Monyet di Kebun Raya Bogor makan pisang

Konklusi : Semua monyet makan pisang

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 6: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Abductive Reasoning Merupakan bentuk dari proses deduksi yang mengijinkan inferensi

plausible.

Plausible berarti bahwa konklusi mungkin bisa mengikuti informasi yang tersedia, tetapi juga bisa salah.

Contoh: Implikasi : Tanah menjadi basah jika terjadi hujan Aksioma : Tanah menjadi basah Konklusi : Apakah terjadi hujan?IF B is True AND A implies B is true, Then A is True?

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 7: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Analogical Reasoning

Kita mengunakan pemodelan analogi untuk membantu kita

memahami situasi baru atau objek baru.

Kita menggambar analogi antara 2 objek/situasi, kemudian

melihat persamaan dan perbedaan untuk memandu proses

reasoning.

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 8: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Common Sense Reasoning Melalui pengalaman, manusia belajar untk memecahkan

masalahnya secara efisien.

Dengan menggunakan common sense untuk secara cepat memperoleh suatu solusi.

Dalam sistem pakar, dapat dikategorikan sebagai Heuristic.

Proses heuristic search atau best first search digunakan pada aplikasi yang membutuhkan solusi yang cepat

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 9: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Tree (Pohon) dan Graph

Suatu tree (pohon) adalah suatu hierarki struktur yang terdiri

dari node (simpul) yang menyimpan informasi atau

pengetahuan dan cabang yang menghubungkan node.

Cabang disebut juga link atau edge dan node disebut juga

vertek.

Tree merupakan kasus yang khusus dari matematika yang

disebut dengan graph.

Istilah jaringan atau jaringan sederhana sering digunakan

sebagai istilah sinonim dari graph bila menggambarkan suatu

contoh khusus dari graph seperti jaringan telepon.

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 10: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Binary Tree Akar Node

Cabang

Node

Daun

Level 1

Level 2

Level 3

Level 4

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 11: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Aplikasi dari tree adalah pembuat keputusan dan disebut

dengan decision tree (pohon keputusan) atau disebut decision

lattice (kisi-kisi keputusan).

Contoh decision tree misalnya untuk klasifikasi hewan. Node

berisi pertanyaan, cabangnya berisi jawaban ya atau tidak

untuk menjawab pertanyaan dan daunnya berisi perkiraan

jawaban hewan apa.

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 12: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Apakah dia terlalu besar ?

Apakah dia mencicit? Apakah dia mempunyai leher yang panjang ?

Tupai Tikus Apakah dia mempunyai belalai ? Jerapah

Apakah dia suka berada dalam air ? Gajah

Kuda NilBadak

Ya

Ya

YaYa

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 13: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Decision tree tersebut dapat diterjemahkan ke dalam aturanberikut:

JIKA pertanyaan = “Apakah dia besar sekali?”

DAN jawaban = “Tidak”

MAKA pertanyaan = “Apakah dia mencicit?”

JIKA pertanyaan = “Apakah dia besar sekali?”

DAN jawaban = “Ya”

MAKA pertanyaan = “Apakah dia mempunyai leher yang panjang?”

Dan seterusnya. Node daun akanmembangkitkan/memberikan jawaban sebagai respons daripertanyaan.

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 14: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Pohon AND-OR dan Tujuan

Banyak tipe sistem pakar menggunakan runut balik

(backward chaining / akan di jelaskan pada materi

berikutnya) untuk mendapatkan solusi dari permasalahan.

Salah satu tipe dari tree yang digunakan dalam masalah

representasi runut balik ini adalah AND-OR tree.

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 15: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Contoh sederhana mendapat gelar sarjana, denganketerangan sebagai berikut :

Anda dapat mendaftar sendiri di universitas dengan datangsendiri atau melalui bagian korespondensi. Dengan bagiankorespondensi dapat dilakukan dalam bentuk surat menyuratatau secara elektronik menggunakan komputer dan modem.

Untuk memenuhi persyaratan tingkat ada tiga bagian yang harusdiselesaikan, yaitu: Melamar untuk mendapat hak masuk

Mengambil matakuliah

Mengajukan untuk mendapat gelar sarjana

Untuk mengambil matakuliah dengan mendaftar matakuliahkemudian mengikuti langsung matakuliah

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 16: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Mendap

at gelar

sarjana

Surat

Kompt

er dan

mode

m

Sendiri

/datang

langsun

g

Syarat2

yg

dipenuh

i

Melamar

u/ mdapat

hak masuk

Menga

mbil

matakul

iah

Pengajuan

mdapat

gelar

sarjana

Mendaft

ar

matakul

ia

Langsun

g ikut

matakul

iahSTMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 17: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Penalaran Deduktif dan Silogisme

Jika untuk memperoleh inferensi tertentu dengan

menggunakan premis umum (kebenaran umum dianggap

benar), maka proses ini disebut penalaran deduktif.

Penalaran ini merupakan salah satu metode yang sering

digunakan sejak dahulu untuk menentukan kevalidan

(keabsahan/kebenaran) dari suatu argumen.

Suatu logika argumen adalah kumpulan dari pernyataan-

pernyataan yang telah dinyatakan untuk dibenarkan sebagai

dasar dari rantai penalaran (chain of reasoning)

Salah satu jenis logika argumen adalah silogisme

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 18: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Contoh silogisme adalah:

Premis : Siapapun yang dapat membuat program adalah pintar

Premis : Arief dapat membuat program

Konklusi : Oleh karenanya Arief adalah pintar

Dalam suatu argumen premis digunakan suatu fakta yang

mendukung konklusi. Premis-premis ini disebut juga

antecedent dan konklusi/kesimpulan disebut consequent.

Karakteristik yang penting dari penalaran deduktif ini adalah

bahwa kebenaran konklusi harus mengikuti kebenaran

premis-premisnya.

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 19: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Contoh lainnya :

Premis : Semua M adalah P

Premis : Semua S adalah M

Konklusi : Semua ?? Adalah ??

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 20: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

Pola dari categorial statement

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

Premis Mayor MP PM MP PM

Premis Minor SM SM MS MS

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 21: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012

Page 22: Sistem Pakar METODE INFERENSI 1 · PDF fileKita menggunakan reasoning deduktif untuk mendeduksi informasi baru dari hubungan logika pada informasi yang telah diketahui

STMIK PALANGKARAYA - JFU - 2012