Author
elwitri-silvia
View
375
Download
109
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Hubungan sebab akibat, segitiga epidemiologi, jala-jala kausasi, model roda
PRINSIP INFERENSI HUBUNGAN KAUSALBy : ELWITRI SILVIA
INFERENSI KAUSALInferensi Kausal dalam Epidemiologi adalah hubungan statistik dalam asosiasi kausal, yang dijelaskan dalam pengertian probabilistik yaitu bahwa keberadaan faktor A (pajanan) akan meningkatkan peluang terjadinya faktor B (timbulnya penyakit)
INFERENSI KAUSALHubungan kausal memiliki atribut-atribut yaitu : asosiasi, urutan, waktu dan arah. Kausa sesuatu yang diasosiasikan dengan efeknya, yang muncul sebelum atau paling tidak pada saat yang bersamaan dengan efek tersebut, dan bertindak terhadap efeknya. Sebuah kausa dapat diharuskan-tanpanya efek tidak akan muncul dan/atau memadai-dengannya efek akan muncul walaupun tidak ada atau ada faktor lain yang terlibat didalamnya
HUBUNGAN ASOSIASI Hubungan asosiasi dalam epidemiologi adalah
keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih variabel. Hubungan tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat maupun yang bukan hubungan sebab akibat.
Hubungan keterikatan adalah hubungan antar variabel, jika ada perubahan pada variabel yang satu (independent) maka akan mempengaruhi variabel yang lainnya (dependent)
HUBUNGAN ASOSIASI
HUBUNGAN SEMU
HUBUNGAN ASOSIASI BUKAN KAUSAL
HUBUNGAN ASOSIASI KAUSAL
HUBUNGAN SEMUHubungan antara dua atau lebih variabel yang bersifat semu (tidak benar) palsu yang timbul karena faktor kebetulan atau karena adanya bias pada metode penelitian / cara penilaian yang dilakukan.
HUBUNGAN ASOSIASI BUKAN KAUSAL Hubungan asosiasi yang bersifat bukan
hubungan sebab akibat, dimana variabel ketiga tampaknya mempunyai hubungan dengan salah satu variabel yang terlibat dalam hubungan kausal tetapi unsur ketiga ini bukan faktor penyebab
Dalam hubungan asosiasi bukan kausal, kita dapat menjumpai berbagai bentuk hubungan yang dipengaruhi oleh perjalanan waktu dan akibat yang timbul
HUBUNGAN ASOSIASI KAUSAL Hubungan antara dua atau lebih
variabel, salah satu atau lebih diantara variabel tersebut merupakan variabel penyebab kausal (primer atau sekunder) terhadap terjadinya variabel lainnya sebagai hasil akhir dari suatu proses terjadinya penyakit.
PENDEKATAN KAUSALITASAda dua pendekatan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara faktor yang diteliti dan penyakit :
Pendekatan Determinasi
Pendekatan Probabilitas
PENDEKATAN DETERMINASI Hubungan antara variabel dependent
(penyakit) dan variabel independent (faktor penelitian) berjalan sempurna, diasumsikan tidak terdapat satu jenis kesalahan (error) pun yang mempengaruhi sifat hubungan kedua variabel itu
PENDEKATAN PROBABILITAS Memberikan ruang terhadap kemungkinana
terjadinya kesalahan-kesalahan, baik yang bersifat acak (sampling error), bias maupun kerancuan (confounding)
Dalam pendekatan probabilitas digunakan teori statistik untuk meyakinkan apakah terdapat hubungan yang valid antara faktor penelitian dan penyakit
Penaksiran hubungan yang valid adalah penaksiran hubungan yang telah memperhitungkan faktor peluang, bias dan kerancuan
MODEL DETERMINASI MURNI
Hub kausal antara faktor X (agent) dan faktor Y (penyakit) memiliki bentuk yang konstan, k, satu lawan satu sehingga satu faktor dapat memprediksi kejadian satu faktor lainnya dengan sempurna
Sebuah agent X dikatakan sebagai penyebab penyakit Y, jika hubungan X dan Y memiliki spesifitas akibat dan spesifitas penyebab
Faktor X Penyakit Y
POSTULAT HENLE-KOCHSuatu agent adalah penyebab penyakit , apabila ketiga syarat berikut dipenuhi : 1. Agent tersebut selalu dijumpai pada setiap kasus
penyakit yang diteliti (necessary cause), pada kenyataan yang sesuai
2. Agen tersebut hanya mengakibatkan penyakit yang diteliti, tidak menyebabkan penyakit lain (spesifitas efek)
3. Jika agen diisolasi sempurna dari tubuh, dan berulang0ulang ditumbuhkan dalam kultur yang murni, ia dapat menginduksikan terjadinya penyakit (sufficient cause)
MODEL DETERMINASI DENGAN MODIFIKASIJika spesifitas penyebab dan spesifitas efek terlalu sulit untuk dipenuhi
MODEL KAUSASI MAJEMUK Peran faktor-faktor penyebab dalam
model kausalitas majemuk bersifat kumulatif.
Model yang menggambarkan relasi faktor-faktor penyebab penyakit adalah :
a. Klaster Faktor Penyebabb. Segitiga Epidemiologic. Jala-Jala Kausasid. Modek Roda
KLASTER FAKTOR PENYEBABMerupakan konsep relasi faktor-faktor
penyebab dan penyakit. Penyebab yang mencukupi bukanlah faktor tunggal, tetapi sejumlah faktor yang membentuk sebuah kelompok
SEGITIGA EPIDEMIOLOGIMerupakan relasi tiga komponen
penyebab penyakit yaitu penjamu, agen dan lingkungan dalam bentuk segitiga.
PENJAMU
AGEN LINGKUNGAN
JALA-JALA KAUSASIDicetuskan oleh Mc Mahon dan PughSetiap efek (penyakit) tak pernah
tergantung pada sebuah faktor penyebab, tetapi tergantung pada sejumlah faktor dalam rangkaian kausalitas sebelumnya
MODEL RODAHubungan manusai dan lingkungan
sebagai sebuah rodaTerdiri atas manusia dengan substansi
genetik pada bagian intinya dan komponen lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi penjamu
Ukuran komponen roda bersifat relatif, tergantung problem spesifik yang bersangkutan
KRITERIA KAUSALITASBaik pendekatan determinisme maupun probabilitas membutuhkan pertimbangan yang mendalam untuk sampai pada keputusan hubungan kausal. Kriteria kausalitas yang dirumusakn oleh Brandford Hill adalah : a. Kekuatan Asosiasib. Konsistensic. Spesifitasd. Kronologi Waktue. Efek Dosis-Responsf. Kredibilitas Biologik Suatu Hipotesisg. Koherensih. Buku Eksperimenti. Analogi
Terima Kasih