Upload
risma-dian-utami
View
234
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Ruangan di industri farmasi merupakan salah satu aspek yang harus dijaga
kebersihannya. Untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang antar produk maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Permukaan ruangan harus kedap air, tidak terdapat sambungan atau retakan, tidak
merupakan
tempat pertumbuhan mikroba, mudah dibersihkan, bagian sudut dan tepi dinding
dibuat
melengkung.
2. Pipa saluran udara, listrik dipasang diatas langit-langit.
3. Lampu penerangan harus dipasang rata dengan langit-langit.
4. Tahan terhadap bahan pembersih.
Area pabrik dibagi menjadi 4 zona dimana masing-masing zona memiliki spesifikasi
tertentu. Empat zona tersebut meliputi :
a. Unclassified Area
Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan (Unclassified area) tetapi untuk
kepentingan tertentu ada beberapa parameter yang dipantau. Termasuk didalamnya adalah
laboratorium kimia (suhu terkontrol), gudang (suhu terkontrol untuk cold storage dan cool
room), kantor, kantin, ruang ganti dan ruang teknik.
b. Black area
Area ini disebut juga area kelas E. Ruangan ataupun area yang termasuk dalam kelas
ini adalah koridor yang menghubungkan ruang ganti dengan area produksi, area staging
bahan kemas dan ruang kemas sekunder. Setiap karyawan wajib mengenakan sepatu dan
pakaian black area (dengan penutup kepala)
c. Grey area
Area ini disebut juga area kelas D. Ruangan ataupun area yang masuk dalam kelas ini
adalah ruang produksi produk non steril, ruang pengemasan primer, ruang timbang,
laboratorium mikrobiologi (ruang preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi), ruang sampling
di gudang. Setiap karyawan yang masuk ke area ini wajib mengenakan gowning (pakaian
dan sepatu grey). Antara black area dan grey area dibatasi ruang ganti pakaian grey dan
airlock.
d. White area
Area ini disebut juga area kelas C, B dan A (dibawah LAF). Ruangan yang masuk
dalam area ini adalah ruangan yang digunakan untuk penimbangan bahan baku produksi
steril, ruang mixing untuk produksi steril , background ruang filling , laboratorium
mikrobiologi (ruang uji sterilitas). Setiap karyawan yang akan memasuki area ini wajib
mengenakan pakaian antistatik (pakaian dan sepatu yang tidak melepas partikel). Antara grey
area dan white area dipisahkan oleh ruang ganti pakaian white dan airlock.
Airlock berfungsi sebagai ruang penyangga antara 2 ruang dengan kelas kebersihan
yang berbeda untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari ruangan dengan kelas kebersihan
lebih rendah ke ruang dengan kelas kebersihan lebih tinggi. Berdasarkan CPOB, ruang
diklasifikasikan menjadi kelas A, B, C, D dan E, dimana setiap kelas memiliki persyaratan
jumlah partikel, jumlah mikroba, tekanan, kelembaban udara dan air change rate.
Tabel pembagian kelas ruangan berdasarkan jumlah partikel
Hygine Zoning Kelas
Jumlah partikel/m3
At rest In Operational0,5 (µm) 5,0 (µm) 0,5 (µm) 5,0 (µm)
A 100 ≤ 3.520 ≤ 20 ≤ 3.520 ≤ 20B 100 ≤ 3.520 ≤ 29 ≤ 352.000 ≤ 2.900C 10.000 ≤ 352.000 ≤ 2.900 ≤ 3.520.000 ≤ 29.000D 100.000 ≤ 3.520.000 ≤ 29.000 NS NSE1 UC NS NS NS NSE2 UC NS NS NS NSE3 UC NS NS NS NS
Hygine Zoning Class
Limit for Microbial contamination (In operation)Air sample (cfu/m3) Settle plates
diam. 90mm (cfu/4 hours)
Glove print, 5 fingers (cfu/glove)
A 100 < 1 < 1 < 1B 100 10 5 5C 10.000 100 50 NSD 100.000 200 100 NSE1 UC NS NS NSE2 UC NS NS NSE3 UC NS NS NS
Keterangan : UC = Unclassified NS = No SpecificationKondisi at rest yaitu kondisi dimana tidak ada operator yang beraktivitas di dalam ruangan, mesin dalam kondisi beroperasi, sedangkan kondisi in operational yaitu kondisi dimana ada operator yang sedang bekerja di dalam ruangan dan kondisi m