View
232
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
all about tiroid cancer
Citation preview
Referat Carsinoma Thyroid
Pembimbing: dr. Julian Famil, Sp.B, FICS, FINACS
Pendahuluan
• Sistem endokrin merupakan sistem dan organ yang memproduksi hormon. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (ductus exkretorius). Yang termasuk susunan endokrin ialah: hipotalamus, kelenjar hipofisis (pituitaria), kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, pulau-pulau langerhans pankreas, korteks dan medula anak ginjal, ovarium, testis dan sel endokrin di saluran cerna yang disebut sel amine precursor uptake and decarboxylation (sel APUD).
• Kelenjar tiroid merupakan salah satu organ dari sistem endokrin. Kelenjar tiroid berfungsi untuk mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal, merangsang konsumsi oksigen pada sebagian besar sel ditubuh, mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal. Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (Thyroid Stimulating Hormone = TSH = Tirotropin) dari hipofisis anterior.
• Kelenjar tiroid merupakan organ terbesar dari sistem endokrin. Gangguan organ ini memberikan manifestasi klinik tersering dibandingkan dengan organ lainnya dari sistem endokrin.
Karsinoma tiroid• Definisi
Karsinoma tiroid adalah suatu pertumbuhan yang ganas dari kelenjar tiroid. Keganasan tiroid dikelompokkan menjadi karsinoma tiroid berdiferensi baik, yaitu bentuk papiler,folikuler, atau campuran keduanya, karsinoma meduler yang berasal dari sel parafolikuler yang mengeluarkan kalsitonin(APUD-oma), dan karsinoma berdiferensiasi buruk/anaplastik. Karsinoma sekunder pada kelenjar tiroid sangat jarang dijumpai. Perubahan dari struma endemik menjadi kasinoma anaplastik dapat terjadi terutama pada usia lanjut
Epidemiologi
• Karsinoma tiroid termasuk jenis kanker kelenjar endokrin terbanyak jumlahnya, hampir 10 kali lebih banyak dibandingkan kanker kelenjar endokrin lainnya. Angka kejadian karsinoma tiroid tidak dapat ditentukan secara pasti. Temuan karsinoma tiroid pada autopsi berkisar 2,3 - 2,8 %. Bila diambil dari kasus nodul tiroid, angka ini mencapai 4 % dari kasus nodul tiroid.
Kota Persentase tahun
Jakarta (Ramli, M) Surabaya (Martatko) Bandung (Lukito)Semarang (Tjahjono) Denpasar (Manuaba T) Palembang (Burmansjah S)(Sampapajung D)
18.4%11.4%
12.84%8.4%5.39%30%17%
(1990)(1990)(1990)(1990)(1990)(1990)
(1990)
Tabel Incidence karsinoma tiroid pada tiroid nodule di Indonesia (dari berbagai senter)
Etiologi
• Seperti pada banyak jenis kanker yang lainnya, penyebab spesifik timbulnya karsinoma tiroid masih merupakan suatu misteri pada sebagian besar pasien. Diketahui ada beberapa faktor yang mendukung, antara lain adanya riwayat terkena radiasi pada bagian kepala dan leher, terutama saat masih anak-anak, adanya faktor genetic (terutama karsinoma jenis medular).
Faktor resiko
• Usia • Jenis kelamin, perempuan : laki-laki adalah ± 2-3 : 1• Ras• Faktor genetik • Riwayat penyakit serupa dalam keluarga• Diet • Riwayat pernah menderita kelainan tiroid
sebelumnya
Manifestasi klinis• Pembesaran nodul yang relatif cepat, dan nodul anaplastik
cepat sekali ( dihitung dalam minggu), tanpa nyeri.• Merasakan adanya gangguan mekanik di leher, seperti
gangguan menelan yang menunjukan adanya desakan esophagus, atau perasaan sesak yang menunjukkan adanya desakan ke trakea.
• Pembesaran KGB di daerah leher (mungkn metastasis)• Penonjolan / kelainan pada tulang tempurung kepala
( metastasis ke tengkorak)• Perasaan sesak dan batuk-batuk disertai dahak berdarah
( metastasis di paru-paru bagi jenis folikular)
Diagnosis • Anamnesa :• a. Pengaruh usia dan jenis kelamin• Apabila nodul tiroid terjadi pada usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun mempunyai resiko
malignansi lebih tinggi• b. Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala• Radiasi pada masa anak-anak dapat menyebabkan malignansi pada tiroid ± 33-37 %• c. Kecepatan tumbuh tumor• · Nodul jinak membesar dalam waktu yang tidak terlalu cepat• · Nodul ganas membesar dalam waktu yang cepat• · Nodul anaplastik membesar dengan sangat cepat• · Kista dapat membesar dengan cepat• d. Riwayat gangguan mekanik di daerah leher• Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak, perubahan suara dan nyeri (dysfagia) dapat terjadi
akibat desakan dan/atau infiltrasi tumor.• e. Riwayat penyakit serupa pada keluarga (karsinoma tiroid atau panyakit yang tergolong pada
multipel endokrin neoplasma II (phaeochromocitoma , mukosal neuroma dan ganglioneuromatosis, paratiroid hiperplasia)
• Pemeriksaan Fisik :– Inspeksi:
• Adanya benjolan di leher depan atau lateral• Bila terlihat sesak, waspada adanya penekanan pada trakea
– Palpasi:• Benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka pada waktu menelan akan ikut ke atas.• Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan
konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis patologi anatominya tetapi biasanya massa yang merupakan suatu karsinoma berukuran > 4 cm dengan konsistensi keras dan tidak bisa digerakkan dari dasarnya.
• Bila kelenjar besar sekali tetapi belum terlihat gejala sesak napas, kita bisa tetap curiga ada tidaknya penekanan pada trakhea, caranya dengan menekan lobus lateral kelenjar maka akan timbul stridor akibat penekanan pada trakea.
• Ada tidaknya pembesaran KGB regional secara lengkap.• Ada tidaknya benjolan pada tulang belakang, clavicula, sternum serta tempat
metastase jauh lainnya di paru, hati, ginjal dan otak.
Pemeriksaan lab• Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk
membantu diagnosis karsinoma tiroid, kecuali untuk karsinoma jenis meduler. Pada karsinoma jenis meduler, pemeriksaan kadar kalsitonin dan penting untuk diagnostik maupun untuk follow up setelah terapi. Langkah pertama adalah menentukan status fungsi tiroid pasien dengan memeriksa kadar TSH (sensitif) dan T4 bebas (Free T4 atau FT4). Pada keganasan tiroid, umumnya fungsi tiroid normal. Namun, perlu diingat bahwa abnormalitas fungsi tiroid tidak menghilangkan kemungkinan keganasan meskipun memang kecil.
USG
• USG pada evaluasi awal nodul tiroid dilakukan untuk menentukan ukuran dan jumlah nodul. USG pada nodul dingin sebagian besar akan menghasilkan gambaran solid, campuran solid-kistik dan sedikit kista simpel. USG juga dikerjakan untuk menentukan multinodularitas yang tidak teraba dengan palpasi, khususnya pada individu dengan riwayat radiasi pengion pada daerah kepala dan leher.
Scaning tiroid
• Yang dapat dilihat dari pemeriksaan ini adalah besar, bentuk, dan letak kelenjar tiroid serta distribusi dalam kelenjar. Juga dapat diukur uptake yodiumnya dalam waktu 3, 12, 24 dan 48 jam. Dari uptake ini diketahui fungsi tiroid apakah hiportiroid, eutiroid atau hipetiroid. Uptake normal dalam 24 jam adalah 15-40%.
Needle Biopsy
• merupakan metode yang sangat efektif untuk membedakan nodul jinak atau ganas. Keterbatasan metode ini adalah sering ditemukan hasil yang tidak adekuat sehingga tidak dapat dinilai. Keterbatasan yang lain adalah tidak mampu membedakan neoplasma sel folikular dan sel Hurtle adalah jinak atau ganas karena keduanya mirip. Keduanya bisa dibedakan dari ada atau tidak adanya invasi kapsul atau invasi vaskular pada pemeriksaan histopatologis sediaan dari operasi.