Upload
nastiti-maharani
View
235
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
1/22
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
2/22
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
KASUS PBL 2012
1. Sindrom
Gejala:
-
Rasa cemas setiap hari selama beberapa minggu tidak terbatas oleh situasi tertentu
- Khawatir nasib buruk
- Sulit konsentrasi
- Ketegangan motorik
a. Gelisah
b. sakit kepala
c. gemetaran
d. berkeringat dingin
e. tidak dapat santai
- Overaktivitas motorik
a.
Kepala terasa ringan
b. Berkeringat
c. Jantung berdebar-debar
d. Sesak nafas
e. Keluhan lambung
f. Pusing kepala
g. Mulut kering
h. dsbg
Sindrom Anxietas
-
kecemasan- ketegangan motorik
- overaktivitas motorik
2. Faktor Resiko
- Wanita (hormonal)
- Umumnya >65 tahun
- Genetik
- Faktor lingkungan (trauma, pengalaman stressful)
Contohnya: kebakaran kios di pasar
Faktor Pencetus
Kebakaran kios dipasar shg kehilangan mata pencaharian utama masalah ekonomi
3. Status Psikiatri
Kesan Umum : Tak tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : Baik
Sikap : Cemas/gelisah
Tingkah Laku : Hipoaktif/normoaktif
Proses PikirBentuk Pikir : Realistik
Kata kunci!!!
“Saya sering merasa
cemas....”
Karena cemasnya terjadi
hampir setiap waktu dan
tidak terjadi secara tiba-tiba.
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
3/22
Isi Pikir : Khawatir, merasa tidak berdaya
Progresi Pikir : Koheren
Roman Muka : Hipermimik
Afek : Cemas, appropriate
Perhubungan Jiwa : Baik
Perhatian : MDMD
Persepsi : Normal
Memori : Normal
Intelegensia : Normal
Insight : Baik
4. DD dan Alasan
Gangguan cemas menyeluruh
- Cemas setiap hari
- Gejala ketegangan motorik
-
Gejala overaktivitas motorik
- Ada faktor pencetus
Gangguan panik
- Gejala ketegangan motorik
- Ada faktor pencetus
- Gejala overaktivitas motorik
5. Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F.41.1 Gangguan cemas menyeluruh
Aksis 2 : F.60.5 Kepribadian anankastik
Aksis 3 : -
Aksis 4 : Masalah ekonomi, kehilangan kios buah karena kebakaran pasar.
Aksis 5 : GAF Scale 71-80
Karena kecemasan mengganggu kehidupan pasien (disabilitas ringan)
6. Tatalaksana
Farmakologi:
1. Benzodiazepin (Muscle relaxan, anxiolitik, antikonvulsi)
Alprazolam 1 mg x 3
Diazepam 2 mg x 3 (malam hari sebelum tidur)
Lorazepam 2 mg x 3
2. SSRI (anti-depresan)
Sertralin 50 mg (SD) tiap malam
Fluoxetin 25 mg (SD) pagi/malem
3. Tetrasiklik (Anti depresan)
Imipramine 75-100 mg/hari
Non-Farmakologi:
1. CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk pola
pikir dan perilaku yang lebih rasional
2. Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien
3.
Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
4/22
4. Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik
5. Terapi keluarga
7. Indikasi Rawat Inap
Tidak, karena:
-
Tidak melukai diri sendiri
- Tidak membahayakan orang lain
- Kooperatif dalam menjalankan terapi
- Disabilitas ringan karena masih bisa mengurus diri sendiri (GAF score 71-80)
- Tidak ada hendaya fungsi sosial
8. Prognosis
Premorbid Morbid
RPK: + (Buruk) Onset: 1 Bulan (Baik)
Kepribadian: Anankastik (Buruk) Jenis penyakit: Gangguan cemas (Baik)
Stressor psikososial: Kebakaran (Buruk) Perjalanan penyakit: Akut (Baik)Pola asuh: - Kelainan organik: -
Riwayat psikiatri: - Respon terapi: -
Sosial ekonomi: Kurang (Buruk)
Kecanduan obat: -
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
5/22
GANGGUAN MANIK DENGAN PSIKOTIK
KASUS PBL 2012
1. Sindrom
Gejala:
-
Onset minimal 1 minggu
- Afek: elasi, euforia, irritable
- Jika disertai gangguan psikotik maka ditemukan waham dan halusinasi
- Terdapat minimal 3 gejala dibawah (atau minimal 4 jika afek irritable) :
a. Grandious
b. Susah tidur (karena menginginkan utk terus beraktifitas)
c. Logore
d. Flight of ideas
e. SDSD
f. Hiperaktif (Peningkatan aktivitas fisik dan mental)
g. Melakukan aktivitas yang membahayakan diri
h. Disfungsi fungsi sosial
Sindrom Manik
- Euforia/Elasi
- Hiperaktif
- Logore
- Waham kebesaran
- Flight of ideas
- Onset min. 1 minggu
Sindrom Psikotik
- Waham logis (Kebesaran)
- Halusinasi auditorik
- Tes Realita (-): setelah di koreksi tetap meyakini gagasan yang salah
2. Status Psikiatri
Kesan Umum : Tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : Buruk/sdn
Sikap : GrandiusTingkah Laku : Hiperaktif
Proses Pikir
Bentuk Pikir : Non-Realistik
Isi Pikir : Waham kebesaran
Progresi Pikir : Logore, Flight of ideas
Roman Muka : Hipermimik
Afek : Euforia, elasi
Perhubungan Jiwa : Sukar
Perhatian : SDSD
Persepsi : Halusinasi auditorikMemori : sdn
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
6/22
Intelegensia : sdn
Insight : Buruk
3. DD dan Alasan
Gangguan manik dengan psikotik
-
Euforia/Elasi
- Hiperaktif
- Logore
- Waham kebesaran
- Flight of ideas
- Onset min. 1 minggu
- Waham logis (Kebesaran)
- Halusinasi auditorik
- Tes Realita (-): setelah di koreksi tetap meyakini gagasan yang salah
Gangguan manik tanpa psikotik
-
Euforia/Elasi
- Hiperaktif
- Logore
- Waham kebesaran
- Flight of ideas
- Onset min. 1 minggu
4. Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F.30.2 Gangguan Manik dengan Gejala Psikotik
Aksis 2 : -
Aksis 3 : -
Aksis 4 : Masalah psikososial, karena pacarnya selingkuh dan ditinggal menikah
Aksis 5 : GAF Scale 31-40
Karena terdapat gangguan realita dan komunikasi, dan kehilangan fungsi
ibadah namun masih bisa mengurus diri
5. Tatalaksana
Farmakologi:
1. Phenotiazine (antipsikotik untuk mengurangi gaduh gelisah yang rekuren)
Chlorpromazine 100 mg tab 1 x 3
2. Butyrophenone (antipsikotik)
Haloperidol 5 mg tab 1 x 2
3. Atipikal antipsikotik
Risperidone 2 mg x 1, ESO: hipotensi ortostatik tetapi efek ekstrapiramidalnya
sangat kecil.
4. Anti-manik
Lithium carbonat
Non-Farmakologi:
1. CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk pola
pikir dan perilaku yang lebih rasional
2.
Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
7/22
3. Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar
4. Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik
5. Terapi keluarga
6. TKL
6.
Indikasi Rawat Inap
Tidak, karena:
- Tidak melukai diri sendiri
- Tidak membahayakan orang lain
7. Prognosis
Premorbid Morbid
RPK: - (Baik) Onset: 3 Bulan (Buruk)
Kepribadian: - (Baik) Jenis penyakit: Gangguan manik
(Buruk)
Stressor psikososial: Kehilangan pacar(Buruk)
Perjalanan penyakit: Kronik (Buruk)
Pola asuh: - Kelainan organik: -
Riwayat psikiatri: - (Baik) Respon terapi: -
Sosial ekonomi: -
Kecanduan obat: -
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
8/22
GANGGUAN PANIK
KASUS PBL 2013
1. Sindrom
Gejala:
-Muncul secara berulang dan spontan
- Tidak ditemukannya gangguan anxietas fobik
- Muncul anxietas berat dalam onset 1 bulan, seperti: muncul kehawatiran pada
keadaan yang tak terduga dan tidak ada bahaya
- Gejala memuncak dalam 10 menit minimal 4 gejala somatik seperti dibawah ini:
Palpitasi, berkeringat, sesak nafas, gemetar, perasaan tercekik, nyeri dada, mual atau
sakit perut, pusing seperti akan pingsan, takut mati, parastesi, rasa tersedak,
derealisasi (merasa dirinya tidak nyata)/depersonalisasi (merasa terpisah dari
dirinya), menggigil atau rona mera di wajah.
Sindrom Anxietas- kecemasan
- ketegangan motorik
- overaktivitas motorik
2. Faktor Resiko
- Wanita (hormonal)
- Umumnya >65 tahun
- Genetik
- Faktor lingkungan (trauma, pengalaman stressful)
Contohnya: suami pasien mengalami serangan jantung.
Faktor Pencetus
Pengalaman masa lalu berupa serangan jantung yang dialami oleh suami pasien
3. Status Psikiatri
Kesan Umum : Tak tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : Baik
Sikap : Cemas/gelisah
Tingkah Laku : Hipoaktif/normoaktifProses Pikir
Bentuk Pikir : Realistik
Isi Pikir : Khawatir, merasa tidak berdaya
Progresi Pikir : Koheren
Roman Muka : Hipermimik
Afek : Cemas, appropriate
Perhubungan Jiwa : Baik
Perhatian : MDMD
Persepsi : Normal
Memori : NormalIntelegensia : Normal
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
9/22
Insight : Baik
4. DD dan Alasan
Gangguan panik
- Gejala ketegangan motorik
-
Ada faktor pencetus
- Gejala overaktivitas motorik
- Cemas secara berulang
Gangguan cemas menyeluruh
- Gejala ketegangan motorik
- Gejala overaktivitas motorik
- Ada faktor pencetus
5. Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F.41.0 Gangguan Panik
Aksis 2 : F.60.5 Kepribadian anankastik, Obsesif Kompulsif
Aksis 3 : -
Aksis 4 : Masalah ekonomi, suami kehilangan pekerjaan
Aksis 5 : GAF Scale 71-80
Karena kecemasan mengganggu kehidupan pasien (disabilitas ringan)
6. Tatalaksana
Farmakologi:
1. Phenotiazine (antipsikotik untuk mengurangi gaduh gelisah yang rekuren)
Chlorpromazine 100 mg tab 1 x 3
2. Butyrophenone (antipsikotik)
Haloperidol 5 mg tab 1 x 2
3. Atipikal antipsikotik
Risperidone 2 mg x 1, ESO: hipotensi ortostatik tetapi efek ekstrapiramidalnya
sangat kecil.
Non-Farmakologi:
1. CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk
pola pikir dan perilaku yang lebih rasional
2. Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien
3.
Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar
4. Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik
5. Terapi keluarga
7. Indikasi Rawat Inap
Iya, karena:
Membahayakan orang lain ingin mencekik
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
10/22
8. Prognosis
Premorbid Morbid
RPK: - (Baik) Onset: 1 Bulan (Baik)
Kepribadian: Skizoid (Buruk) Jenis penyakit: Gangguan (Baik)
Stressor psikososial: Suami selingkuh (Buruk) Perjalanan penyakit: Akut (Baik)
Pola asuh: - Kelainan organik: -Riwayat psikiatri: - Respon terapi: -
Sosial ekonomi: Kurang (Buruk)
Kecanduan obat: -
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
11/22
GANGGUAN SKIZOFREN PARANOID
KASUS PBL 2013
1.
SindromGejala:
- Satu dari:
Waham Bizzare
Halusinasi auditorik
- Dua dari:Halusinasi
Inkoherensi
Perilaku katatonik/fleksibilitas cerea/negativism/mutisme/stupor
Gejala negative (withdrawal fungsi social)
- Gejala berlangsung minimal 1 bulan atau 1 bulan termasuk gejala prodromal
(gejala prodromal negative dan positif)
- Penurunan fungsi social
- Waham logis pada paranoid (dianiaya, curiga, cemburu, diancam, dikejar)
Sindrom Skizofrenia
- Halusinasi auditorik
Sindrom Paranoid
- Halusinasi auditorik
-
Waham cemburu- Waham curiga
2. Faktor Resiko
- Wanita (hormonal)
- Usia
- Pola asuh
- Tipe kepribadian: skizoid dan skizotipal
- Sosial ekonomi
- Hubungan interpersonal yang rendah
Faktor Pencetus
Ditinggal oleh suami
3. Status Psikiatri
Kesan Umum : Tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : Buruk
Sikap : Gelisah, non-kooperatif
Tingkah Laku : Hiperaktif
Proses PikirBentuk Pikir : Non-Realistik
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
12/22
Isi Pikir : Delusion of control
Progresi Pikir : Inkoheren
Roman Muka : Hipermimik
Afek : Cemas
Perhubungan Jiwa : Buruk
Perhatian : SDSD
Persepsi : Halusinasi auditorik
Memori : sdn
Intelegensia : sdn
Insight : Buruk
4. DD dan Alasan
Skizofrenia Paranoid
- Halusinasi auditorik
- Waham cemburu
-
Waham curiga
Gangguan Waham Paranoid
- Waham cemburu
- Waham curiga
5. Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F.20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis 2 : F.60.1 Kepribadian Skizoid
Aksis 3 : -
Aksis 4 : Masalah sosial, karena hubungan buruk dengan suami (ditinggalkan)
Aksis 5 : GAF Scale 31-40
Karena terdapat gangguan realita dan komunikasi, serta adanya disabilitas
berat dalam beberapa fungsi
6. Tatalaksana
Farmakologi:
1. Benzodiazepin (Muscle relaxan, anxiolitik, antikonvulsi)
Alprazolam 1 mg x 3
Diazepam 2 mg x 3 (malam hari sebelum tidur)
Lorazepam 2 mg x 3
2. SSRI (anti-depresan) {Serotonin-Specific Reuptake Inhibitor}
Sertralin 50 mg (SD) tiap malam
Fluoxetin 25 mg (SD) pagi/malem
3. Tetrasiklik (Anti depresan)
Imipramine 75-100 mg/hari
4. Trisiklik (Anti depresan)
Clomipramine
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
13/22
Non-Farmakologi:
1. CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk pola
pikir dan perilaku yang lebih rasional
2. Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien
3. Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar
4.
Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik
5. Terapi keluarga
7. Indikasi Rawat Inap
Tidak, karena:
- Tidak melukai diri sendiri
- Tidak membahayakan orang lain
- Kooperatif dalam menjalankan terapi
- Disabilitas ringan karena masih bisa mengurus diri sendiri (GAF score 71-80)
- Tidak ada hendaya fungsi sosial
8. Prognosis
Premorbid Morbid
RPK: - (Baik) Onset: 1 Bulan (Baik)
Kepribadian: Anankastik (Buruk) Jenis penyakit: Gangguan panik (Baik)
Stressor psikososial: Suami sakit (Buruk) Perjalanan penyakit: Akut (Baik)
Pola asuh: - Kelainan organik: -
Riwayat psikiatri: - Respon terapi: -
Sosial ekonomi: Kurang (Buruk)
Kecanduan obat: -
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
14/22
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI DEPRESI SEDANG TANPA
GEJALA PSIKOTIK
KASUS SOCA 2011
1. Sindrom
- Minimal 2 minggu
- Kriteria Depresi Khas1. Afek depresif/tertekan
2. Kehilangan minat dan semangat/anhedonia
3. Berkurangnya energy yang menuju ke keadaan mudah lelah/Penurunan
fungsi kognitif (remming, blocking, pelupa, sulit konsentrasi)
- Kriteria Depresi Tambahan1. Konsentrasi dan perhatian berkurang
2. Perasaan bersalah dan tidak berguna
3.
Tidur terganggu
4. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
5. Perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri (depresi berat)
6. Pesimistik
7. Nafsu makan berkurang
- Kriteria:
Ringan: 2 + 2 2 minggu
Sedang: 2 + 3 2 minggu
Berat: 3 + 4 kurang dari 2 minggu
Sindrom Depresi- Remming
- Blocking
- Disforik
- Anhedonia
- Sulit tidur
- Mudah kelelahan
- Tidak semangat
2. Faktor Resiko
-
Wanita (hormonal)- Latar belakang sosial (penuh ketegangan dan kecemasan)
- Sosial ekonomi rendah
- Cacat fisik
- Kepribadian cemas (menghindar) F.60.6
- Faktor Pencetus, ex: kehilangan, penuaan, penipuan
- Stress psikologi
3. Status Psikiatri
Kesan Umum : Tak tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentisOrientasi : Baik
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
15/22
Sikap : Merunduk
Tingkah Laku : Hipoaktif
Proses Pikir
Bentuk Pikir : Realistik
Isi Pikir : - (sesuai kasus ya)
Progresi Pikir : Remming
Roman Muka : Hipomimik
Afek : Disforik
Perhubungan Jiwa : Baik
Perhatian : MDMD
Persepsi : Normal
Memori : Normal
Intelegensia : Normal
Insight : Baik
4.
DD dan Alasan
Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Sedang
- Pernah mengalami episode manik/hipomanik/campuran
- Remming
- Blocking
- Disforik
- Anhedonia
- Sulit tidur
- Mudah kelelahan
- Tidak semangat
Gangguan Depresi Sedang
- Remming
- Blocking
- Disforik
- Anhedonia
- Sulit tidur
- Mudah kelelahan
- Tidak semangat
5.
Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F.31.3 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Sedang
Aksis 2 : F.60.5 Kepribadian anankastik (terlalu hati-hati, perfeksionis, terlalu teliti)
F.60.1 Kepribadian Skizoid (tertutup, suka berdiam diri, tidak punya teman
dekat)
Aksis 3 : -
Aksis 4 : Masalah pekerjaan, karena di PHK.
Aksis 5 : GAF Scale 51-60
Karena gejala yang dialami masih bersifat disabilitas sedang, pasien bisa
beraktivitas walau terkadang berhenti karena sedih
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
16/22
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
17/22
GANGGUAN HIPOKONDRIASIS
KASUS SOCA 2011
1. Sindrom
- Adanya keyakinan yang menetap menderita penyakit serius ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk
penampakan fisiknya (tapi tidak sampai waham)
- Syaratnya: Tidak ada gangguan medis
PF dan PP negative
Pasien tidak mau menerima hasil negative pemeriksaan/penjelasan dokter
(interpretasi pasien tidak realistis dan tidak akurat terhadap gejala fisik
tersebut)
Dokter shopping
Durasi kejadian 6 bulan
Adanya depresi dan cemas
Sindrom Depresi
- Penurunan afek: disforik
- Penurunan kognitif
- Penurunan psikomotor
Sindrom Anxietas
- Kecemasan
- Ketegangan motoric
- Overaktivitas otonom
2. Faktor Resiko
- Usia 20-30 tahun
- Adanya gangguan kepribadian
- Adaya faktor pencetus yang menimbulkan stress psikologi
3. Status Psikiatri
Kesan Umum : Tak tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : Baik
Sikap : Gelisah
Tingkah Laku : Normoaktif
Proses Pikir
Bentuk Pikir : Non-Realistik (tapi tergantung kasus yaa)
Isi Pikir : - (sesuai kasus ya)
Progresi Pikir : - (sesuai kasus ya)
Roman Muka : Hipermimik
Afek : Appropriate
Perhubungan Jiwa : Baik
Perhatian : MDMD
Persepsi : Normal
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
18/22
Memori : Normal
Intelegensia : Normal
Insight : Baik
4. DD dan Alasan
Gangguan Hipokondriasis
- Adanya keyakinan/preokupasi yang menetap menderita penyakit serius
- Tidak ada gangguan medis
- PF dan PP negative
- Pasien tidak mau menerima hasil negative pemeriksaan/penjelasan dokter
(interpretasi pasien tidak realistis dan tidak akurat terhadap gejala fisik tersebut)
- Dokter shopping
- Durasi kejadian 6 bulan- Adanya depresi dan cemas
Gangguan Cemas Menyeluruh- Sikap gelisah
- Afek cemas
- Ketegangan motoric
- Overaktivitas otonom
5. Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F.45.2 Hipokondriasis
Aksis 2 : F.60.7 Kepribadian Dependen (selalu ditemani suaminya jika bepergian)
F.60.1 Kepribadian Skizoid (tertutup, jarang menceritakan masalahnya)
Aksis 3 : -Aksis 4 : Masalah primary support group (keluarga), suaminya meninggal
Aksis 5 : GAF Scale 51-60 (perhatikan kasus lebih lanjut )
Karena gejala yang dialami masih bersifat disabilitas sedang
6. Tatalaksana
Farmakologi:
1) Anti-axietas
Benzodiazepin (Muscle relaxan, anxiolitik, antikonvulsi)
Alprazolam 1 mg x 3
Diazepam 2 mg x 3 (malam hari sebelum tidur)Lorazepam 2 mg x 3
2) Anti-depresan
SSRI (anti-depresan)
Sertralin 50 mg (SD) tiap malam
Fluoxetin 25 mg (SD) pagi/malem
Tetrasiklik (Anti depresan)
Imipramine 75-100 mg/hari
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
19/22
Non-Farmakologi:
1. CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk
pola pikir dan perilaku yang lebih rasional. Dengan mencoba mendengarkan
secara penuh keluhan pasien sampai pasien mengekspresikan emosi yang
mendasari
2.
Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien
3. Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar
4. Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik
5. Terapi keluarga
6. Psikoterapi, dengan dokter yang sama dengan interval 1 bulan
3) Indikasi Rawat Inap
Tidak, karena:
- Tidak melukai diri sendiri
- Tidak membahayakan orang lain
-
Kooperatif dalam menjalankan terapi
- Insight baik
- Perilaku tidak kacau
4) Prognosis
Premorbid Morbid
RPK: + (Buruk) Onset: Muncul pada saat muda (Buruk)
Kepribadian: Dependen & Skizoid (Buruk) Jenis penyakit: Non-psikotik (Baik)
Stressor psikososial: Suami meninggal
(Buruk)
Perjalanan penyakit: Kronis (Buruk)
Pola asuh: Sering dimarahi (Buruk) Kelainan organik: -Riwayat psikiatri: - (Baik) Respon terapi: -
Sosial ekonomi: Buruk
Kecanduan obat: -
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
20/22
GANGGUAN SKIZOFRENIA KATATONIK
1. Sindrom
Gejala:
-Satu dari:
Waham Bizzare
Halusinasi auditorik
- Dua dari:
Halusinasi
Inkoherensi
Perilaku katatonik/fleksibilitas cerea/negativism/mutisme/stupor
Gejala negative (withdrawal fungsi social)
- Gejala berlangsung minimal 1 bulan atau 1 bulan termasuk gejala prodromal
(gejala prodromal negative dan positif)
-
Penurunan fungsi socialSindrom Skizofrenia
- Gejala negatif (autisme, menarik diri dari pergaulan)
- Thought of insertion
- Disabilitas fungsi peran
Sindrom Katatonik
- Stupor katatonik
- Rigiditas katatonik
- Disabilitas fungsi sosial
Sindrom Psikotik
- Bicara dan senyum-senyum sendiri (autism), waham logis (berdosa)
- Halusinasi Auditori
- Waham logis (berdosa)
2. Faktor Resiko
- Wanita (hormonal)
- Usia
- Pola asuh
-
Tipe kepribadian: skizoid dan skizotipal- Sosial ekonomi
- Hubungan interpersonal yang rendah
Faktor Pencetus
Pasien mengiginkan sepeda motor, tapi orang tua pasien tidak memiliki cukup biaya
3. Status Psikiatri
Kesan Umum : Tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : BurukSikap : strupor katatonik, rigiditas katatonik
Ada 2 jenis:
- Produktif (gaduh gelisah, agresif)
-
Stupor (mutisme, fleksibilitas
cerea, negativism, rigiditas,
command autism)
- Ekolali
- Manerisma
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
21/22
Tingkah Laku : hipoaktif - disaktif
Proses Pikir
Bentuk Pikir : Non-Realistik
Isi Pikir : Thought of Insertion, Waham berdosa
Progresi Pikir : Mutisme
Roman Muka : Hipomimik
Afek : Datar
Perhubungan Jiwa : Buruk
Perhatian : SDSD
Persepsi : Halusinasi auditorik
Memori : sdn
Intelegensia : sdn
Insight : Buruk
4. DD dan Alasan
Skizofrenia Katatonik
- Stupor katatonik
- Rigiditas katatonik
- Disabilitas fungsi sosial
Gangguan Skizoafektif tipe Depresi
- Afek datar
- Roman muka hipomimik
5. Diagnosis Multiaksial
Aksis 1 : F.20.2 Skizofrenia Katatonik
Aksis 2 : F.60.1 Kepribadian Skizoid
Aksis 3 : -
Aksis 4 : Masalah sosial, karena tidak dapat membeli motor
Aksis 5 : GAF Scale 41-50
Karena gejala berat, dan disabilitasnya berat
6. Tatalaksana
Farmakologi:
1. Phenotiazine (antipsikotik untuk mengurangi gaduh gelisah yang rekuren)
Chlorpromazine 100 mg tab 1 x 3
2. Butyrophenone (antipsikotik)
Haloperidol 5 mg tab 1 x 2
3. Triheksilpenidil (antimuskarinik) 2 mg x 3
Non-Farmakologi:
1. CBT dengan cara pendekatan kognitif dan perilaku secara langsung untuk pola
pikir dan perilaku yang lebih rasional
2. Terapi suportif, untuk ketentraman dan kenyamanan pasien
3.
Terapi berorientasi tilikan, mengungkapkan konflik bawah sadar
8/17/2019 Rangkuman-soca Mh 2013
22/22
4. Terapi relaksasi: latih pernafasan, mengendurkan otot tubuh, sugesti baik
5. Terapi keluarga
6. TKL