46
Osteoartritis Pendahuluan 1. Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degenerative yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki paling sering terkena OA. 2. Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi yaitu mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita 3. OA bersifat kronik-progresif dan mempunyai dampak sosio- ekonomik yang besar baik di Negara maju maupun Negara berkembang. 4. Pasien biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan sendi yang terkena. Pada derajat lebih serius dapat dirasakan nyeri terus- menerus sehingga mengganggu mobilitas pasien. 5. Terapi OA pada umumnya simptomatik, misalnya dengan pengendalian faktor-faktor resiko, latihan, intervensi fisioterapi, dan terapi farmakologis, pada OA fase lanjut sering diperlukan tindakan pembedahan. 6. Untuk mengurangi keluhan nyeri biasa digunakan analgetika atau obat anti-inflamasi non steroid (OAINS). 7. Karena OA bersifat kronik dan prograsif maka penggunaan OAINS akan berlangsung lama sehingga banyak menimbulkan masalah, salah satunya adalah tukak lambung.

Materi Soca OA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Osteoartritis

Citation preview

OsteoartritisPendahuluan1. Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degenerative yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki paling sering terkena OA.2. Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi yaitu mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita3. OA bersifat kronik-progresif dan mempunyai dampak sosio-ekonomik yang besar baik di Negara maju maupun Negara berkembang.4. Pasien biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan sendi yang terkena. Pada derajat lebih serius dapat dirasakan nyeri terus- menerus sehingga mengganggu mobilitas pasien.5. Terapi OA pada umumnya simptomatik, misalnya dengan pengendalian faktor-faktor resiko, latihan, intervensi fisioterapi, dan terapi farmakologis, pada OA fase lanjut sering diperlukan tindakan pembedahan.6. Untuk mengurangi keluhan nyeri biasa digunakan analgetika atau obat anti-inflamasi non steroid (OAINS).7. Karena OA bersifat kronik dan prograsif maka penggunaan OAINS akan berlangsung lama sehingga banyak menimbulkan masalah, salah satunya adalah tukak lambung.8. Hal di atas membuat peneliti berusaha mencari obat baru. Obat baru tersebut sering disebut sebagai chondroprotective agents atau disease modifying osteoarthritis drugs (DMOADs)1. IdentitiasYang perlu diperhatikan adalah faktor-faktor resiko dari OA. Faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, dll (dijelaskan di tinjauan pustaka)2. Riwayat PenyakitPada umumnya pasien OA mengatakan bahwa keluhan-keluhannya sudah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan-lahan.a. Nyeri sendiKeluhan ini merupakan keluhan pertama yang sering kali membawa pasien ke dokter (meskipun mungkin sebelumnya sendi sudah kaku atau berubah bentuknya). Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang menimbulkan rasanyeri yang lebih dari pada gerakan lain. Nyeri pada OA juga dapat berupa penjalaran atau akibat radikulopati, misalnya pada OA servikal atau OA lumbal. Nyeri pada OA juga dapat penjalaran atau akibat raidulopati, misalnya pada OA servikal dan lumbal. OA lumbal yang menimbulkan stenosis spinal mungkin menimbulkan keluhan nyeri di betis, yang biasa disebut claudication intermitten.b. Hambatan gerakan sendiGangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.c. Kaku pagiPada beberapa pasien, nyeri atau kaku sendi dapat timbul setelah imobilitas, seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup lama atau bahkan setelah bangun tidur.d. KrepitasiRasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.e. Pembesaran sendi (deformitas)Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (seringkali terlihat di lutut atau tangan) secara perlahan-lahan membesar.f. Perubahan gaya berjalanGejala ini merupakan gejala yang menyusahkan pasien. Hamper semua pasien OA pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien OA yang umumnya tua.Pemeriksaan fisika. Hambatan gerakPerubahan ini seringkali sudah ada meskipun pada OA yang masih dini (secara radiologis). Biasanya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit, sampai sendi hanya bisa digoyangkan dan menjadi kontraktur. Hambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerakan saja).b. KrepitasiGejala ini lebih berarti untuk pemeriksaan klinis OA lutut. Pada awalnya hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu, yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Dengan bertambah beratnya penyakit, krepitasi dapat terdengar sampai jarak tertentu. Gejala ini mungkin timbul karena gesekan kedua permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakan atau secara pasif dimanipulasi.c. Pembengkakan sendi yang seringkali asimetrisPembengkakan sendi pada OA dapat timbul karena efusi sendi yang biasannya tak banyak (