PPT FRAKTUR TERBUKA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    1/36

    REFERAT FRAKTUR

    TERBUKAPembimbing : dr. Wahyu Sp.OT

    Anisa Saraswati Anita Damar Riyanti

    Biondy Marhayudi Fyrnaz Kautharifa

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    2/36

    PENDAHULUAN

    Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, baik yang bersifat total

    maupun sebagian, biasanya disebabkan oleh trauma. Secara umum, keadaan

    patah tulang secara klinis dapat diklasifikasikan sebagai fraktur terbuka,

    fraktur tertutup dan fraktur dengan komplikasi. Fraktur terbuka adalah fraktur

    yang mempunyai hubungan dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga

    terjadi kontaminasi bakteri yang dapat menimbulkan komplikasi berupa

    infeksi. Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat. Dari 31,575

    kejadian fraktur pertahun di Amerika didapatkan 1000 kejadian fraktur terbuka

    dan tertinggi yakni fraktur ekstremitas bawah sekitar 3,7 % pertahunnya atau

    488 kejadian fraktur terbuka dari 13,096 fraktur ekstremitas bawah.

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    3/36

    ANATOMI

    Tulang

    TulangPanjang

    Tulang

    PendekTulangPipih

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    4/36

    HISTOLOGI

    Histologi

    TulangImatur

    TulangMatur

    TulangKortikal

    TulangTrabekular

    Perbedaan tulang matur dan imatur terutama dalam

    jumlah sel, jaringan kolagen, dan mukopolisakarida.

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    5/36

    FISIOLOGI

    FungsiTulang

    Struktural

    Fungsional

    Osteoblas

    Pembentukantulang(Osteogenesis)

    Osteosit

    Bentuk dewasadari osteoblas

    Reparasi Tulang

    Osteoklas

    Meresorpsijaringan tulang

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    6/36

    BIOKIMIA

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    7/36

    DEFINISI

    Terputusnya kontinuitas

    jaringan tulang dan/atau

    tulang rawan

    Fraktur dimana terjadi

    hubungan dengan

    lingkungan luar

    Fraktur dimana terjadi

    hubungan dengan

    lingkungan luar

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    8/36

    FRAKTURTERBUKA

    KONTAMINASI DARI

    LINGKUNGAN LUAR

    DISRUPSIJARINGAN

    LUNAK

    HILANGNYAFUNGSI

    INFEKSI

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    9/36

    EPIDEMIOLOGI

    Jenis Kelamin

    Laki-laki : perempuan =3,64 : 1

    Usia

    Dekade dua Dekadetiga

    Lokasi Jumlah Fr.

    Terbuka

    %

    Eks. atas 15,406 503 3.3

    Eks.

    bawah13,096 488 3.7

    Lingkar

    bahu1,448 3 0.2

    Pelvis 942 6 0.6

    Tulang

    Belakang683 0 0.0

    Total 31,575 1,000 3.17

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    10/36

    KLASIFIKASI

    1. Hubungan tulang dengan jaringan sekitar

    Fraktur Tertutup

    Fraktur Terbuka

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    11/36

    Klasifikasi Fraktur Terbuka

    Berdasarkan Gustilo dan Anderson

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    12/36

    Klasifikasi Fraktur Terbuka

    Berdasarkan Gustilo dan Anderson

    Grade I Ukuran : panjang

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    13/36

    Klasifikasi Fraktur Terbuka

    Berdasarkan Gustilo dan Anderson

    Grade II Ukuran : panjang >1cm

    Ciri-ciri : luka tusukan dari

    fragmen tulang yang menembus

    kulit.

    Kerusakan jaringan : sedang

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    14/36

    Grade III Kerusakan yang hebat dari

    jaringan lunak termasuk otot, kulit

    dan struktur neurovaskuler dengan

    kontaminasi yang hebat.

    Klasifikasi Fraktur Terbuka

    Berdasarkan Gustilo dan Anderson

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    15/36

    Grade III A

    Grade III B

    Grade III C

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    16/36

    2. Berdasarkan Bentuk Patahan Tulang

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    17/36

    2. Berdasarkan Lokasi Pada Tulang Fisis

    Klasifikasi Menurut Salter-Haris

    Tipe 1

    Tipe 2

    Tipe 3

    Tipe 4

    Tipe 5

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    18/36

    ETIOLOGI

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    19/36

    PATOFISIOLOGI

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    20/36

    Proses Penyembuhan Fraktur pada Tulang Kortikal

    Fase

    I

    Fasehematoma :pembuluhdarah robekdanterbentukhematoma di

    sekitar dandi dalamfraktur

    FaseIIFase

    Proliferasi(1-5 hari):proliferasisel di bawahperiosteumdan di dalamsaluranmedula yangtertembus.

    FaseII

    I

    Fasepembentukan kalus (6-10hari) Selyangberkembangbiak

    memilikipotensikrondrogenik danosteogenik F

    aseIV

    Fase Konsolidasi(2-3 minggu) :Bila aktivitasosteoklasik danosteoblastik

    berlanjut,anyaman tulangberubah menjaditulang lamelar.

    FaseV

    Faseremodelling(>10minggu): resorbsidanpembentukan tulang

    yang terus-menerus

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    21/36

    Proses Penyembuhan

    Fraktur pada Tulang

    Kortikal

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    22/36

    MANIFESTASI KLINIS

    DEFORMITASNYERI TERUS

    MENERUSEDEMA

    KREPITASITIDAK DAPAT

    DIGERAKANMEMAR

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    23/36

    DIAGNOSIS

    Riwayat cedera

    Manifestasi klinik yang dirasakan

    Menyingkirkan kemungkinan adanya cidera pada lokasitertentu

    Ada tidaknya penurunan kesadaran

    ABCs (Airway Breathing Circullation & Cervical Injury)

    Look :

    Feel

    Move

    Anamnesis

    Pemeriksaan Fisik

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    24/36

    Foto Rontgen menggunakan prinsip rule of two, yaitu :

    dua posisi proyeksi (minimal AP dan lateral)

    2 sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto,dibawah dan diatas sendi yang mengalami fraktur

    2 anggota gerak

    2 trauma, pada trauma hebat sering menyebabkan fraktur

    pada 2 daerah tulang 2 kali dilakukan foto

    CT Scan

    MRI

    DIAGNOSIS

    Pemeriksaan Penunjang

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    25/36

    PENATALAKSANAAN

    Primary Survey

    Airway

    Breathing

    Circulation

    Disability

    Exposure

    Penilaian Klinis

    Resusitasi

    PRINSIP-PRINSIP

    PENGOBATAN AWAL

    FRAKTUR

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    26/36

    PENATALAKSANAAN

    Resusitasi pada Syok Hipovolemik

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    27/36

    Contoh:

    Pada syok hipovolemik derajat III(30-40 % EBV) yang dilihatdari gejala klinis seperti tekanan darah,nadi,frekuensi

    nafas,kesadaran, dan urin output.

    EBV= 35 % x 60 x70ml = 1500 ml( kehilangan darah)

    Dilakukan resusitasi cairan yaitu 1000 cc perdarahan diganti

    3000 ml RL,guyur kira-kira 1 jam lalu dilanjutkan pengganti sisa

    perdarahan dengan cairan koloid 500 ml diganti dengan 500 ml

    HES 6%(1:1)

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    28/36

    PENATALAKSANAAN

    Jumlah ml WB = BB (kg) x 5x delta Hb (selisih

    Hb target debgan Hb saat ini)

    Target Hb 9%PRC = WB

    Contoh :

    BB 60 kg ,Hb 3g%,target 9g%

    Maka kebutuhan WB = 60x 5x (9-3)= 1800ml

    Bila PRC =900 ml

    Tranfusi Darah

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    29/36

    PENATALAKSANAAN

    Prinsippengobatan

    Recognition

    Reduction

    Retention

    Rehabilitation

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    30/36

    Pengelolaan Fraktur Terbuka :

    Fraktur terbukakegawatan.

    Evaluasi awal dan diagnosis

    Berikan antibiotic

    Segera dilakukan debrideman dan irigasi yang baik

    Ulangi debrideman 24-72 jam berikutnya

    Stabilisasi fraktur

    Biarkan luka tebuka antara 5-7 hari

    Lakukan bone graft autogenous secepatnya

    Rehabilitasi anggota gerak yang terkena

    PENATALAKSANAAN

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    31/36

    PENATALAKSANAAN

    Pembersihan

    Luka

    Debridement

    PengobatanFraktur

    PenutupanKulit

    Pemberianantibiotik

    Pencegahan

    Tetanus

    Pengobatan Fraktur Terbuka Tindakan Pembedahan

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    32/36

    KOMPLIKASI

    Komplikasi Umum

    1. Sindroma emboli lemak

    2. Sindroma kompartemen

    3. Nekrosis avaskular

    4. Osteomyelitis

    5. Gangren gas

    6. Tetanus

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    33/36

    KOMPLIKASI

    Komplikasi Lokal Fraktur

    Akut Kronik

    Tulang Infeksi Nekrosis avaskular

    Non union

    Mal union

    Jaringan lunak Otot & tendon robek Ulkus dekubitus

    Cedera vaskular Tendinitis

    Cedera saraf Kontraktur volkmanCedera visceral

    Sendi Hemartrosis & infeksi Kontraktur

    Cedera ligamen Ketidaksetabilan sendi

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    34/36

    PROGNOSIS

    Prognosis pada fraktur terbuka tergantung dari derajat

    fraktur, dan penanganan pada fraktur tersebut. Semakin berat

    derajat fraktur, semakin lama dan buruknya penanganan maka

    prognosis akan buruk.

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    35/36

    Fraktur terbuka adalah diskontinuitas atau terputusnya jaringan tulang

    maupun jaringan skeletal akibat tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang

    dapat diserap tulang yang terpapar oleh lingkungan luar. Fraktur terbuka merupakan

    suatu keadaan darurat. Insiden fraktur terbuka sebesar 4% dan banyak pada laki-

    laki. Klasifikasi fraktur terbuka yang dianut dewasa ini adalah menurut Gustillo dan

    Anderson. Penyebabnya bisa berupa trauma langsung dan tidak langsung. Diagnosis

    fraktur terbuka didapatkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik yang paling

    bermakna adalah look, feel dan move serta penunjang berupa pemeriksaanradiologis, CT-Scan maupun MRI. Tujuan dari tata laksana fraktur terbuka adalah

    untuk mengurangi resiko infeksi, terjadi penyembuhan fraktur dan restorasi fungsi

    anggota gerak. Beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam penanggulangan

    fraktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan segera, secara hati-hati,

    debridemen yang berulang-ulang, stabilisasi fraktur, penutupan kulit dan bonegrafting yang dini serta pemberian antibiotik yang adekuat. Komplikasi fraktur

    sendiri terdiri dari komplikasi fase dini maupun fase lambat. Prognosis tergantung

    pada penolongan fraktur itu sendiri yang harus dilakukan sebelum 6 jam (golden

    period).

    KESIMPULAN

  • 8/10/2019 PPT FRAKTUR TERBUKA

    36/36

    DAFTAS PUSTAKA

    1. Helmi Z. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika. 2011.p.411-552. Kenneth JK, Joseph DZ. Handbook Of Fractures, 3rdEdition. Pennsylvania. 2006

    3. Sugiarso. Pola Kuman Penderita Fraktur Terbuka. Universitas Sumatera Utara. 2010.

    Available at: Http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789/27630/6/Cover.Pdf.

    Accessed on October 15, 2014.

    4. Court Brown, Bugler , Clement. 2012. The Epidemilogy Of Open Fractures In Adults.

    Injury. 43. (6):891-75. Price Dan Wilson.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed: Ke-6.Jakarta:

    EGC.2006

    6. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi: Struktur Dan Fungsi Tulang. Jakarta: PT. Yarsif

    Watampone.2009.p.9-10.

    7. Carlos J, Jose C, Robert K. 1998. Histologi Dasar. Jakarta : EGC.1998

    8. Ott S. Bone Growth And Remodelling.9. Available At:Depts.Washington.Edu/Bonebio/Asbmred/Growth.Html . Accessed On 30

    Desember 2014.

    10. Helmi Z. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika. 2011. P411-55

    11. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi: Trauma, Fraktur Terbuka, Edisi ke-3. Jakarta: PT

    Yarsif Watampone. 2008; 317-478.

    http://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.html