14
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MAKASSAR, TAHUN 2014 Oleh : IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN “OPTIMALISASI PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN (RKA) SESUAI KEBUTUHAN PADA SUB BAGIAN PROGRAM BKD PROV.SULSEL” SUMARLIN PESERTA DIKLATPIM IV ANGKATAN 195 M EDAN PALEM BANG LAM PUNG JA K A R TA BANDUNG YOGYAKARTA SURABAYA BANJAR M ASIN M AKASAR PONTIANAK

POWER POINT IMPLEMENTASI PP.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATANBADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANMAKASSAR, TAHUN 2014Oleh :IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN OPTIMALISASI PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN (RKA) SESUAI KEBUTUHAN PADA SUB BAGIAN PROGRAM BKD PROV.SULSELSUMARLINPESERTA DIKLATPIM IV ANGKATAN 195

  • LATAR BELAKANG

    Diterbitkannya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, terjadi perubahan tata laksana manajemen keuangan di daerah (reformasi anggaran).UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara , menyusun anggaran dengan mengacu kepada: 1. Pendekatan Anggaran Terpadu ; 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah; dan 3. Penganggaran Berbasis Kinerja/hasil (output). Penerapkan 3 (tiga) klasifikasi sesuai Bagan Akun Standar yaitu : 1. Klasifikasi Fungsi; 2. Klasifikasi Organisasi; dan 3. Klasifikasi Ekonomi atau Jenis Belanja

  • AREA PROYEK PERUBAHAN

    Optimalisasi Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) kegiatan sesuai kebutuhan dengan pendekatan kinerja output, yang sejalan dengan reformasi anggaran.Reformasi anggaran adalah perubahan dari pendekatan anggaran tradisional ke pendekatan anggaran berdasarkan kebutuhan dengan pendekatan kinerja output. Anggaran tradisional didominasi dengan penyusunan anggaran yang bersifat line-item dan incrementism yaitu proses penyusunan anggaran yang hanya mendasarkan pada besarnya realisasi anggaran tahun sebelumnya, akibatnya tidak ada perubahan mendasar atas anggaran baru.Sehingga melalui Rencana Aksi Perubahan reformen akan mengangkat penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) berdasarkan kebutuhan dengan pendekatan kinerja output yaitu suatu sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada kebutuhan belanja untuk mencapi hasil atau kinerja output sehingga sebelumnya didahului dengan penyusunan TOR dan RAB. Kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran berdasarkan kebutuhan.

  • RUANG LINGKUPPembenahan administrasi dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran berdasarkan kebutuhan dengan beberapa langkah yaitu :Penyamaan persepsi terkait pelaksanaan proyek perubahan.Membentuk Tim Kerja Proyek Perubahan.Penyusunan kegiatan berpedoman pada Renstra dan Renja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.Penyusunan TOR dan RAB kegiatanPenyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) kegiatan berdasarkan kebutuhan dengan pendekatan kinerja output dan kewajaran belanja.f. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi baik dengan stakeholder eksternal.

  • KRITERIA KEBERHASILANAdanya dukungan dari Kepala Badan, Sekertaris dan Staf Sub Bagian Program BKD Provinsi Sulawesi Selatan.Terdapat TOR dan RAB pada Rencana Kerja Anggaran (RKA) kegiatan.Rencana Kerja Anggaran (RKA) berdasarkan kebutuhan dan kewajaran belanja.Rencana Kerja Anggaran (RKA) berpedoman pada Renstra dan Renja serta RPJMD Prov.Sulsel.

  • ROADMAP MILESTONE PROYEK PERUBAHANNo.MILESTONEKEGIATANWAKTU1.Surat pernyataan dukungan dari stakeholder internalMelakukan pertemuan dengan stakeholder internal/eksternal3 November 20142.SK tim kerja Menetapkan SK Tim KerjaMenetapka uraian tugas anggota tim kerja.10 November 201412 November 20143.Terlaksananya Sosiaisasi Proyek perubahanMengundang PNS BKD Prov.SulselSosialisasi tentang Rencana proyek Perubahan14 November 201417 November 20144.TOR dan RABMenyusun Rancangan TOR kegiatan pada Sub Bagian Program.Menyusun Rancangan RAB kegiatan pada Sub bagian Program18 November 20145.Rancangan RKA KegiatanMenyusun RKA kegiatan pada Sub Bagian Program.Koordinasi dengan stakeholder Eksternal (BPKD,Bappeda,Inspektorat,Biro Pembangunan,Biro Asset)24 November 20142 Desember 20146.RKA Sub Bagian program BKD Tahun 2015Mengevaluasi RKA kegiatan sesuai hasil konsultasi/asistensi dengan Stakeholder Eksternal (TAPD).8 Desember 20147.Hasil Monev Terhadap penyusunan RKA dalam rangka Pelaksanaan Proyek perubahanMembuat laporan pelaksanaan penyusunan RKA Tahun 2015 setelah proyek perubahan dilaksanakan dan membandingkan RKA Tahun 2014 (sebelum proyek perubahan). 15 Desember 2014

  • STAKEHOLDER PROYEK PERUBAHANInternal 1. Kepala BKD Prov.Sulsel ; 2. Sekretaris BKD Prov.Sulsel; 3. Staf Sub Bagian Program BKD Prov.Sulsel. Eksternal 1. Bappeda Prov.Sulsel; 2. BPKD Prov.Sulsel; 3. Inspektorat Prov.Sulsel; 4. Biro Pembangunan Setda Prov.Sulsel ; 5. Biro Pengelola Asset Daerah Setda Prov.Sulsel .

  • STRATEGIS KOMUNIKASITerbuka;Sharing;Terstruktur; Bertanggungjawab; Seimbang; Situasional; Profesional;Wording.

  • CAPAIAN PROYEK PERUBAHANNo.SEBELUM PROYEK PERUBAHAN (RKA SUBAG PROGRAM BKD TA.2014)SETELAH PROYEK PERUBAHAN (RKA SUBAG PROGRAM BKD TA.2015)1.

    2.

    3.

    4

    Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realiasasi Kinerja BKD Prov.Sulsel dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 80.250.000,-, terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp.50.850.000,- dan belanja barang dan jasa sebesar Rp.24.700.000,-.

    Kegiatan Penyusunan Dokumen Anggaran dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-, terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp.38.150.000,- dan belanja barang dan jasa sebesar Rp.96850.000,-.

    Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja BKD Prov.Sulsel dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 70.000.000,-, terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp.17.100.000,- dan belanja barang dan jasa sebesar Rp. 42.900.000,-.

    Kegiatan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Prov.Sulsel dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 50.000.000,-, terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp.16.575.000,- dan belanja barang dan jasa sebesar Rp.43.425.000,-.

    Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realiasasi Kinerja BKD Prov.Sulsel dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 75.000.000,-, terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp.61.200.000,- dan belanja barang dan jasa sebesar Rp.13.800.000,-.

    Kegiatan Penyusunan Dokumen Anggaran dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 100.616.000,-, terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp.47.475.000,- dan belanja barang dan jasa sebesar Rp.53.241.000,-.

    Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja BKD Prov.Sulsel dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 39.210.000,-, terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp.12.600.000,- dan belanja barang dan jasa sebesar Rp. 26.610.000,-.

    Kegiatan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKD Prov.Sulsel dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 25.000.000,-, terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp.7.775.000,- dan belanja barang dan jasa sebesar Rp. 17.225.000,-.

  • ANALISIS CAPAIANPROYEK PERUBAHANDari gambaran RKA kegiatan Sub Bagian Program Tahun 2014 lebih besar dibandingkan tahun 2015, hal ini terlihat dari 4 kegiatan terdapat total anggaran sebesar Rp. 360.250.000,- dibandingkan dengan RKA Sub Bagian Program Tahun 2015 yang hanya berjumlah Rp. 239.826.000,- atau terdapat selisih anggaran sebesar 120.424.000,-. Dari hasil penyusunan RKA kegiatan berdasarkan kebutuhan dengan terlebih dahulu disusun TOR dan RAB memperlihatkan adanya kejelasan indikator dan capaian target terukur yang akan dicapai sehingga terdapat efesiensi anggaran sebesar 33,43%.

  • KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN ROYEK PERUBAHANInternal :Kurangnya kemapuan staf program dalam menyusun TOR dan RAB serta menterjemahkan RAB kedalam rekening belanja kegiatan pada Rencana Kerja Anggaran (RKA) kegiatan.Belum ada analisis standar belanja yang ditetapkan.

    Eksternal :Ketersediaan pagu anggaran.Regulasi penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA).Kebijakan pimpinan

    Strategi Mengatasi Kendala :Memberikan pemahaman dan bimbingan kepada staf.Melakukan Koordinasi yang lebih intensif dengan TAPD terutama dengan BPKD perihal regulasi penyusunan RKA dan mendorong untuk menetapkan analsis standar belanja. Mendorong pimpinan untuk konsisten melaksanakan dokumen perencanaan baik di RPJMD dan RKPD Prov.Sulsel, Renstra dan Renja BKD

  • KESIMPULANBerdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, ada beberapa kesimpulan sebagai berikut :Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) kegiatan perlu dilakukan berdasarkan kebutuhan dengan kewajaran belanja.Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) kegiatan yang sebelumnya didahului dengan penyusunan TOR dan RAB akan mengsinkronkan input-input resource dengan target capaian kinerja output.Setelah dilakukan penyusunan RKA berdasarkan kebutuhan diperoleh efesiensi anggaran mencapai 31,53 % dari anggaran tahun sebelumnya.Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) harus konsisten dengan dokumen perencanaan agar kegiatan prioritas dan target capaian kinerja dalam RPJMD dan Renstra dapat tercapai.

  • REKOMENDASIBerdasarkan kesimpulan diatas, maka direkomendasikan kepada kepala BKD dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) hal-hal sebagai berikut :Perlunya penyamaan persepsi dan peningkatan kemampuan SDM dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) berdasarkan kebutuhan dengan kewajaran belanja.Rencana Kerja Anggaran (RKA) mengutamakan pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan. TOR dan RAB merupakan alat kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan, sehingga pimpinan dapat menentukan input-input resource dan bagaimana input-input tersebut berhubungan dengan output dan outcome untuk menentukan efektivitas dan efisiensi kegiatan.Penyusunan RKA harus konsisten dan sinkron dengan dokumen perencanaan (RPJMD Prov.Sulsel tahun 2013-2018 dan RKPD Tahun 2015 serta Renstra BKD Tahun 2013-2018 dan Renja BKD Tahun 2015).

  • TERIMA KASIH*

    *