Pkmk 12 Undip Wahyu Budidaya Jamur Menjanjikan

Embed Size (px)

Citation preview

  • A. JUDUL KEGIATAN

    Budidaya jamur tiram putih yang semakin menjanjikan.

    B. LATAR BELAKANG MASALAH

    Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan

    untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka dengan segenap

    pengalaman, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi kepada ahli, penulis

    menyusun proposal pengembangan usaha jamur tiram ini. Pengembangan usaha ini dipilih

    atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih cukup tinggi dan sangat

    potensial untuk dikembangkan , karena dengan kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi,

    biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya prasarana utama yaitu lahan yang

    cukup sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana pembuatan rumah jamur

    (kumbung) dan dana operasional usaha.

    Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong

    baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis beberapa tahun belakangan , sehingga

    perlu adanya pengembangan yang lebih lanjut. Di daerah saya sendiri khususnya masyarakat

    Suruhan RT/RW 01/06 , Karangjati , Wonosegoro , Boyolali belum ada spetani jamur yang

    bisa memenuhi kebutuhan jamur masyarakat sekitar.

    Dewasa ini masyarakat mulai sadar akan pentingnya masalah makanan yang

    mengandung gizi demi memenuhi asupan gizi yang cukup dan pola hidup sehat. Dan salah

    satu solusi dari pemenuhan makanan sehat ini adalah jamur yang semakin banyak diminati ,

    untuk itu saa dan kelompok pkm ingin membuat budidaya jamur untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar, selain itu hal ini juga

    sebagai media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki dunia

    bisnis. Dan kedepannya saya ingin membentuk suatu kawasan sentra petani jamur tiram putih

    dan mengajak masyarakat yang semula kebanyakan bekerja sebagai buruh tani dan

    penambang batu dengan pendapatan yang agak kurang agar mulai beralih menjadi petani

    jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa

    industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki badan hukum.

    Dengan adanya dukungan dan kondisi masyarakat sebagai pasar yang cukup bagus,

    maka usaha jamur tiram putih ini bisa dilangsungkan dengan prospek dan keuntungan yang

    menjanjikan untuk direalisasikan.

  • C. RUMUSAN MASALAH

    Pkm ini dibuat karena penulis melihat adanya peluang bisnis pada pembudidayaan

    jamur tiram yang semakin menjanjikan, antara lain karena banyaknya pasar yang bisa

    dijamah , tidak memerlukan skill yang lebih , dan akan di jadikan sebagai media

    pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki dunia bisnis pada masa

    yang akan datang serta pemenuhan kebutuhan jamur bagi masyarakat sekitar dan membuka

    peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

    D. TUJUAN

    Tujuan dari kegiatan ini adalah :

    i. Perekonomian dan derajat hidup meningkat.

    ii. Pengalaman bisnis penulis bertambah.

    iii. Kebutuhan jamur tiram putih masyarakat sekitar ( pasar hasil panen ) terpenuhi.

    iv. Bertambahnya peluang kerja kepada masyarakat sekitar.

    E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Jamur tiram putih yang berkualitas dan sesuai dengan prediksi yang telah dibuat pada

    bagian rancangan biaya.

  • F. KEGUNAAN

    Kegunaan dari kegiatan ini :

    a. Membantu biaya kuliah S1 penulis.

    b. Mengurangi angka pengangguran di masyarakat sekitar.

    c. Masyarakat tidak kesulitan mencari jamur untuk memenuhi kebutuhannya.

    d. Penulis semakin berkualitas dalam berbisnis.

    G. TINJAUAN PUSTAKA

    Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang ingin berbisnis jamur tiram. Permintaan

    yang terus meningkat menyebabkan prospek usaha ini semakin baik. Permintaan dari pasar

    tradisional saja sudah menunjukkan peningkatan dari sejumlah pedagang sayuran. Selain itu

    mulai banyak restoran, rumah makan, maupun warung yagng menawarkan menu kuliner

    jamur tiram. Semua ini menunjukkan jamur tiram sudah diterima masyarakat sebagai salah

    satu alternatif sayur yang bergizi, bermanfaat bagi kesehatan dan tentunya lezat.

    Namun banyak orang yang masih bingung untuk memulai dari mana untuk budidaya

    jamur tiram ini. Sedikitnya informasi yang diberikan menyebabkan masyarakat masih

    menganggap diperlukan modal yang besar dan banyak persiapan seperti ketersediaan lahan,

    kumbung, bahan-bahan seperti serbuk gergaji, bekatul, kalsium, lalu peralatan seperti

    autoclaff, steamer, dan sebagainya. Dengan persyaratan sebanyak ini saya berani memastikan

    9 dari 10 orang yang berniat untuk memulai usaha ini akan berfikir lagi. Hal ini ditambah lagi

    dengan ketidaktahuan akan tingkat keuntungan yang nantinya kemungkinan akan didapatkan.

    Maka berbisnis dengan hanya membeli baglog yang sudah jadi kemudian di pelihara

    sampai berbuah dan siap panen akan lebih mudah dilaksanakan dan lebih menguntungkan

    tentunya.

    Berikut sedikit informasi mengenai bagaimana memulai usaha ini dengan mudah:

    1. Tentukan dulu kapasitas pasar yang akan dipenuhi. Adakan semacam perjanjian kecil

    dengan pedagang pasar, rumah makan, atau pihak-pihak yang akan menerima hasil panen

    kita. Misalkan kita akan memasok 4 tempat dengan kebutuhan masing-masing 5 10kg per

    hari. Maka kapasitas panen yang harus disediakan adalah minimal 20 kg. Ini perlu dijaudal

    dengan baik karena kita harus memenuhi permintaan secara kontinu setiap hari. (ingat , panen

    jamur tiram adalah setiap hari).

  • 2. Setelah mendapatkan kapasitas pasar, baru kita tentukan jumlah baglog yang akan kita

    budidayakan. Berikut ini adalah jumlah baglog yang harus kita siapkan mengacu pada

    kebutuhan harian jamur :

    05-10 kg/hari = 1000 baglog 3000 baglog

    10-20 kg/hari = 3000 baglog 5000 baglog

    20-50kg/hari = 6000 baglog 10000 baglog

    3. Menyiapkan lahan untuk kumbung. Lahan yang diperlukan untuk kumbung dengan jumlah

    baglog tersebut adalah :

    a. Untuk menampung hingga 3000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang

    lebih 5 x 10 m2.

    b. Untuk menampung hingga 5000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang

    lebih 6 x 15 m2.

    c. Untuk menampung hingga 10000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang

    lebih 8 x 15 m2.

    4. Menentukan biaya pembuatan kumbung. Biaya pembuatan kumbung sangatlah variatif.

    Tidak ada ketentuan pasti mengenai biayanya karena Anda bisa membuat kumbung dengan

    berbagai alternatif bahan yang termurah. Pengalaman kami biaya pembuatan adalah 75 ribu

    100 ribu /m2. Tetapi yang penting syaratnya adalah, log bisa terlindungi dari hujan, tidak

    terkena sinar matahari langsung, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

    5. Menyiapkan baglog. Untuk kapasitas kecil dan menengah hingga 10.000 baglog, kita tidak

    perlu membuat sendiri baglog. Akan lebih menguntungkan apabila kita hanya membeli

    baglog di pebudidaya jamur. Harga baglog sekarang ini berkisaran antara Rp.1600 Rp.2000

    /baglog. Artinya modal yang dikeluarkan untuk pembelian 1000 baglog adalah maksimal 2

    juta rupiah. Pastikan dalam pembelian baglog terdapat fasilitas penggantian apabila miselium

    baglog tidak tumbuh. Ini penting untuk mengecilkan tingkat resiko.

    6. Memperkirakan hasilnya. Semua usaha pasti ujung-ujungnya duit. Dalam membeli baglog

    Anda harus memperhatikan berat baglognya untuk memperkirakan hasilnya . Misalkan berat

    baglog adalah 1,4 kg, itu artinya kisaran panen mencapai 500 gr per baglog. Jadi jika 1000

    balgog , hasil panen total minimal mencapai 500 kg dalam 4 bulan. Dengan harga jamur

    Rp.7000 /kg. Hasil total jamur adalah 3,5 juta.

    Analisa keuntungan : Dengan modal 2 juta ( 1000 baglog , dengan asumsi harga

    baglog termahal yang diambil ) , keuntungan minimal yang bisa dicapai adalah 1,5 juta.

    Artinya 1.500.000/2.000.000 x 100% = 75% dalam 4 bulan. Artinya dengan membeli 4000

    baglog dengan modal maksimal Rp. 8.000.000,00 kita akan mendapat untung minimal :

  • Hasil panen : 500 x 7000 : 3.500.000 / bulan

    Masa panen minimal : 4 bulan

    Total : 3.500.000 x 4 : 14.000.000,00

    Modal : 7.200.000,00

    Operasional : 2.800.000,00 -

    Keuntungan : 4.000.000 / 4 bulan

    $ jadi tiap bulan keuntungannya : 1.000.000,00

    H. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

    Usaha membudidayakan jamur tiram lebih mudah dari pada pembuatan baglognya ,

    oleh karena itu kami lebih memilih bisnis tersebut. Kelebihannya adalah sebagai berikut :

    a. Tidak repot karena hanya menjaga kelembapan kumbung dengan air dan memanen

    hanya sekali tiap hari yaitu tiap pagi / sore.

    b. Tidak perlu membuat baglog sendiri yang dalam pembuatannya sangat susah karena

    rawan akan gagal jika terjadi sedikit kelalaian.

    c. Tidak menyita waktu kuliah.

    d. Mudah dalam perawatan / tidak membutuhkan pupuk tambahan, sehingga bisa

    berhemat.

    e. Pasar masih bagus dan sehat.

    Karena itulah saya hendak membudidayakan jamur tiram putih ini , yang sedianya akan

    dilakukan di desa suruhan 01/06 karangjati wonosegoro boyolali. Karena :

    Murah dan mudah untuk membuat kumbung ( rumah jamur ).

    Pasar yang masih bagus karena permintaan yang banyak tanpa adanya

    distributor yang memadai.

    Sudah mendapatkan tempat pembelian baglog di desa karanggede yang tidak

    terlalu jauh dengan wonosegoro, kurang lebih 20 menit.

  • Setelah mendapat tempat kumbung ( rumah jamur ) yang begus yaitu yang luasnya

    sesuai , bersih , sirkulasi udara teratur dan penyinaran sinar matahari yang cukup tanpa

    mengenai baglog secara langsung ,serta pemasaran dan tempat pembelian baglog yang sesuai

    , kemudian melakukan perawatan setelah baglog di letakkan di kumbung dan miselium kira

    kira 30% dengan cara sebagai berikut :

    1. Pisahkan dan taruh baglog pada rak sesuai dengan prosentase miselium terbanyak.

    2. Pada saat miselium mencapai 90 - 100% buka tutup baglog dan lakukan raising

    atau penurunan suhu pertama kali.

    3. Usahakan rumah jamur harus dalam kondisi kelembaban yang optimal yaitu

    kelembaban 85 - 90%.

    4. Siram baglog yang dalam kondisi penumbuhan tubuh buah pada pagi dan sore

    hari.

    5. Untuk baglog yang masih memerlukan masa inkubasi pertumbuhan miselium,

    tidak perlu dilakukan penyiraman.

    6. Lakukan pemanenan setelah 4 hari pertumbuhan tubuh buah.

    Setelah panen , jamur tiram siap di pasarkan.

    I. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

    Masyarakat sasaran adalah masyarakat di daerah kecamatan wonosegoro dan

    sekitarnya. Masyarakat disana kebanyakan berprofesi sebagai petani , pedagang dan

    petambang batu di sungai. Dengan pekerjaan itulah masyarakat dapat memenuhi kebutuhan

    hidup sehari hari termasuk makan yang menjadi kebutuhan pokok.

    Daerahnya sangat subur untuk ladang dan sawah , karena di aliri oleh sungai serang

    yang bermuara ke waduk kedung ombo , kabupaten purwodadi. Karena itulah masyarakat

    memanfaatkan air sungai untuk irigasi sawah dan memanfaatkan sungai yang penuh material

    batu batuan untuk diambil dan di jual .

    Desa wonosegoro juga sama seperti desa desa lainnya yang masih ramah tamah dan

    mengutamakan rasa persaudaraan dan sifat sopan santun sesuai tradisi jawa yang disebut tata

    krama.

    Seiring dengan perkembangan jaman , masyarakat disana juga sudah mulai memikirkan

    kesehatan dan pemenuhan gizi yang dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat yang

    konsultasi saat posyandu dan di puskesmas. Selain itu tingkat pemesanan jamurpun ikut

    meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan

    yang sehat bukannya yang hanya banyak secara kuantitas.

  • J. METODE PELAKSANAAN

    Pelaksanaan bisnis ini adalah sebagai berikut :

    1) Survey pasar / sasaran agar jelas kemana produk kita dipasarkan.

    2) Membuat kumbung ( rumah jamur ) yang sesuai dengan standar.

    3) Mencari tempat penjualan baglog yang termurah dan berkualitas serta tidak jauh dari

    tempat kumbung agar menghemat ogkos pengiriman.

    4) Meletakkan baglog jamur kedalam kumbung yang telah disediakan.

    5) Merawat baglog agar tidak terkena penyakit dan agar panen bisa maksimal.

    6) Memanen jamur yang telah tumbuh kurang lebih 4 6 hari dengan cara yang benar

    yaitu dengan mencabut semua jamur sampai akar/ujung jamur karena jika tidak

    mencabut jamur secara keseluruhan ( masih sisa tangkainya ) sisanya akan berubah

    menjadi penyakit bagi jamur itu sendiri.

    7) Memasarkan hasil panen ke pasaran yang telah di tentukan.

    K. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

    JADWAL KEGIATAN

    1) Minggu 1 :

    - Mencari pasar yang efektif.

    - Mencari tempat penjualan baglog yang terdekat , murah dan berkualitas.

    - Memesanan jumlah baglog yang hendak di budidayakan , yaitu 4000

    baglog.

    2) Minggu 2 & 3 :

    - Menunggu baglog yang dipesan.

    - Mempersiapkan kumbung yang bagus dan layak.

    3) Minggu 4 & 5 :

    - Meletakkan baglog yang telah dating dan melakukan perawatan

    pertama.

    - Menunggu dan memantau baglog yang mulai tumbuh jamur.

    4) Minggu 6 18 :

    - Melakukan perawatan dan pemanenan rutin.

    - Baglog yang sudah mulai tidak produktif lagi di manfaatkan limbahnya

    dan di gantikan baglog yang baru agar panen jamur bisa kontinu karena

    masa panen produktif jamur yang berbeda beda.

  • L. RINCIAN BIAYA

    Pembelian baglog ( 4000 buah ) : Rp. 7.200.000,00 @ 1800

    Peralatan panen

    - Timbangan : Rp. 100.000,00

    - Plastik : Rp. 10.000,00

    - Ember : Rp. 20.000,00

    - Pisau 2 : Rp. 20.000,00

    Total : Rp. 150.000,00

    Persewaan tempat jamur ( kumbung ) 4 bulan : Rp. 1.400.000,00 @ 7 x 10

    Biaya pembelian rak jamur : Rp. 250.000,00

    Upah pekerja 4 bulan ( 1 orang ) : Rp. 1.000.000,00

    TOTAL : Rp. 10.000.000,00

  • M. DAFTAR PUSTAKA

    Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa 2011 dari dikti undip /

    www.ft.undip.ac.id

    Jamurekangicong.blogspot.com

    www.wikipedia.com

  • N. LAMPIRAN

    1. Gambar jamur yang tertata rapi di rak di dalam kumbung.

    2. Jamur siap panen.

  • 3. Biodata

    Ketua

    Nama : Wahyu Nur R.

    Asal : Boyolali

    Jurusan : T. Geodesi / 2010

    Mengetahui,

    ( )

    Anggota

    1. Nama : Damar Ismoyo

    Asal : Banten

    Jurusan : T. Geodesi / 2010

    Mengetahui,

    ( )

    2. Nama : M. Kun F.H.

    Asal : Majalengka

    Jurusan : T. Geodesi / 2010

    Mengetahui,

    ( )

    3. Nama : Dinario Reza P.

    Asal : Ngawi

    Jurusan : T. Sipil / DIII / 2011

    Mengetahui,

    ( )

    Dosen Pembimbing

    Nama : M. Awaluddin. ST., MT

    Asal : Purwodadi

    Status : Dosen Jurusan S1 T. Geodesi

    Mengetahui,

    ( )