36
document.doc PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF Penelitian kualitatif merupakan jalan untuk memperoleh makna/pemahaman/pengertian yang mendalam terhadap masalah yang dihadapi. Pengertian yang mendalam tersebut tidak di dapat melalui hubungan sebab akibat, tetapi dengan mendapatkan suatu pengertian yang komprehensif. Pengertian yang mendalam tersebut dapat membantu dalam praktej keperawatan dan juga penting dalam pengembangan teori keperawatan. Penelitian kualitatif merupakan pendekatan riset yang semakin penting dalam membentuk sekumpulan pengetahuan keperawatan. Setelah dasawarsa yang lalu, pertumbuhan minat dalam meneliti metode-metode kualitatif dan isu- isu terkait tentang risset keperawatan telah muncul dalam literatur dan jurnal. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif berbeda dari metode penelitian tradisional/ilmiah., karena metode penelitian kualitatif merupakan refleksi dari orientasi filosofi. Ada enam pendekatan pada penelitian kualitatif yaitu fenomenologi, graunded theory, etnografi, historitical, filosofi, dan kritik sosial. Orientasi filosofi yang digunakan berbeda untuk masing-masing pendekatan ini. LOGIKA DALAM PENELITIAN KUALITATIF Penelitian kualitatif didasarkan pada anggapan dunia yang holistik bahwa: (1) Tidak ada kenyataan yang satu/singel, kenyataan didasrkan pada persepsi yang berbeda pada masing-masing orang dan waktu yang bebbeda.(2) Apa-apa yang kita ketahui hanya memiliki arti hanya pada satu situasi/hanya pada konteks itu. Kesimpulannya, bagaimanapun juga persepsi masing-masing individu terhadap suatu hal berbeda. Perbedaan ini dapat dijelaskan melalui sebuah gestalts/ kerangka pikir. GESTALTS/KERANGKA PIKIR Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 1 -

PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif merupakan jalan untuk memperoleh makna/pemahaman/pengertian yang mendalam

terhadap masalah yang dihadapi. Pengertian yang mendalam tersebut tidak di dapat melalui hubungan sebab

akibat, tetapi dengan mendapatkan suatu pengertian yang komprehensif. Pengertian yang mendalam tersebut

dapat membantu dalam praktej keperawatan dan juga penting dalam pengembangan teori keperawatan.

Penelitian kualitatif merupakan pendekatan riset yang semakin penting dalam membentuk sekumpulan

pengetahuan keperawatan. Setelah dasawarsa yang lalu, pertumbuhan minat dalam meneliti metode-metode

kualitatif dan isu-isu terkait tentang risset keperawatan telah muncul dalam literatur dan jurnal. Metode yang

digunakan dalam penelitian kualitatif berbeda dari metode penelitian tradisional/ilmiah., karena metode

penelitian kualitatif merupakan refleksi dari orientasi filosofi. Ada enam pendekatan pada penelitian kualitatif

yaitu fenomenologi, graunded theory, etnografi, historitical, filosofi, dan kritik sosial. Orientasi filosofi yang

digunakan berbeda untuk masing-masing pendekatan ini.

LOGIKA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif didasarkan pada anggapan dunia yang holistik bahwa: (1) Tidak ada kenyataan yang

satu/singel, kenyataan didasrkan pada persepsi yang berbeda pada masing-masing orang dan waktu yang

bebbeda.(2) Apa-apa yang kita ketahui hanya memiliki arti hanya pada satu situasi/hanya pada konteks itu.

Kesimpulannya, bagaimanapun juga persepsi masing-masing individu terhadap suatu hal berbeda. Perbedaan

ini dapat dijelaskan melalui sebuah gestalts/ kerangka pikir.

GESTALTS/KERANGKA PIKIR

Konsep dari kerangka pikir sangat berhubungan dengan keholistikan dan pengetahuan mengenai

fenomena. Sebuah teori dibentuk/ berasal dari kerangka pikir. Jika kita sedang berusaha memahami sesuatu hal

yang baru, kemudian kita ditawarkan sebuah teori yang menjelaskan tentang itu, maka reaksi kita mungkin

“sekaranglah bagi kita merasakannya” atau “oh..begitu..”, atau “teori ini muncul saat kita membutuhkannya”.

Namun satu keruguan dari proses ini adalah sekali kita memakai/ berusaha memahami apa yang dikemukakan

teori tersebut, maka akan sangat sulit bagi kita untuk berusaha untuk melihat fenomena/ teori lain yang

mungkin ada. Sebuah teori bisa membatasi kita untuk mencari arti atau melihat fenomena lain. Sebagai contoh,

teori stress dari Selye yang sudah sangat familiar bagi kita, sehingga dia menjadikan kita sulit untuk memahami

fenomena stress jikalau tidak melihat atau berpedomen pada teori Selye ini.

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk membuat kerangka pikir baru dan bahkan bisa membuat teori

baru. Untuk mewujudkan hal ini, peneliti penelitian kualitatif harus berusaha untuk mendapatkan kerangka

pikir atau teori-teori diluar yang menarik yang menjelaskan terhadap fenomena yang ditarik. Pikiran harus

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 1 -

Page 2: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

dibuka melalui proses berpikir abstrak dari peneliti berdasarkan pengalaman pribadi dalam proses penelitian

kualitatif sehingga nantinya didapat kerangka pikir baru.

PERUBAHAN KERANGKA PIKIR

Seorang peneliti kualitatig, Ihde (1977) menjelaskan bahwa untuk merubah kerangka pikir dengan jalan

“ mendapatkan dari luar” kerangka pikir kemudian mengembangkan kerangka pikir baru. Salah satu jalan

mendapatkan kerangka pikir adalah dari pengalaman sendiri. Pengalaman merupakan jalan terbaik untuk

memahami kerangka pikir itu.

Ihde menjelaskan melalui sebuah area penglihatan. Dia mempelajari bagaimana mata dan otak kita

mempersepsikan sebuah gambar. Sebagai contoh, katika kita dilihatkan pada 2 buah garis yang memiliki

panjang yang sama, maka mata dan otak kita mempersepsikan bahwa garis itu lebih panjang/ pendek dari garis

yang lain. Dengan melihat kita benar-benar yakin bahwa persepsi kita itu benar.

Berdasarkan hal itu, dengan pengalaman melihat membuat kita mengerti/ yakin bahwa sesuatu itu nyata.

Melihat membuat kita percaya. Terkadang pengalaman dari indra kita memperkuata akan adanya sesuatu,

dalam arti kenyataannya kita sering menggunakan frase “saya melihat” atau “saya mendengar” untuk

mengartikan bahwa “saya mengerti”.

Perhatikan gambar berikut :

Kebanyakan orang akan melihat atau mengartikan gambar diatas sebagai sebuah kubus. Namun jika kita

terus mangamati kubus itu, kita akan melihat bahwa kubus itu berubah bentuk. Kubus tersebut akan terlihat

berpindah-pindah. Kubus itu akan terlihat “melompat” kemudian utuh lagi (diam lagi), kemudian “melompat”

lagi. Dengan praktek, kita bisa melihat hal pertama kali, kemudian hal tersebut menjadi lain, kemudian itu lagi.

Ihde mengusulkan, dalam melihat berbagai alternativ gambar, pertama kali kita harus membangun

pandangan dasar/original kita. Kemudian kita membentuk kembali gambar yang lain. Aktivitas ini akan

menggunakan intuisi. Ihde melihat bahwa hal ini sebagai lompatan dari satu kerangka pikir ke kerangka pikir

lain.

Ihde menemukan satu strategi penting dalam melihat satu gambar ke gambar lain. Caranya adalah

dengan mencoba menukar fokus kita. Cobalah untuk membuat fokus yang berbeda dari poin/gambar yang

dilihat. Jika kita bisa berkonsntrasi dalam periode yang cukup lama, kita bisa merubah kerangka pikir.

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 2 -

Page 3: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

PERUBAHAN KERANGKA PIKIR DALAM KEPERAWATAN

Keperawatan memiliki suatu dasar tradisional yang kuat. Dalam tradisinya, dalam keperawatan terdapat

sebuah gambaran yang mendasar seperti mengenai fenomena pasien, sakit, sehatr, perawatan perawat dan

efeknya. Kita mengenalkan gambaran yang mendasar ini sangat cepat dalam praktek keperawatan. Sekarang,

ada ide atau pengertian yang mendalam didapat yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam praktek

keperawatan. Sebagai contoh, selama bertahun-tahun perawat menganggap pasien adalah seseorang yang pasif,

membutuhkan bantuan orang lain, tidak bisa bertanggung jawab terhadap diei sendiri. Sekarang pasien lebih

bisa berpartisipasi terhadap kesembuhannya dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.

Penelitian kualitatif menyediakan sebuah proses dimana kita bisa menilai sebuah fenomena luar dari

gambaran/teori dasar. Hal ini pertama kali dipelopori oleh Glasser dan Strauss yang melkukan penelitian

dengan topik yang berhubungan dengan kesehatan selama 4 tahun yang dikenal dengan grounded theori.

Penelitian ini dilaporkan dalam 3 buku yaitu Awareness of Dying, Time For Dying dan Status Passage yang

menggambarkan lingkungan sosial dari kematian pasien di rumah sakit. Pada waktu itu kerangka pikir

menyatakan bahwa sesorang tidak bisa menutupi bahwa mereka sedang sekarat dan harus dilindungi dari

pengetahuan itu.

Praktek keperawatan telah dirancang untuk melindungi pasien dari pengetahuan itu. Glasser dan Strauss

menilai bahwa lingkungan sosial hanya pasien. Penelitian merubah kerangka pikir kita. Sebelumnya kita

melihat bahwa perawatan tradisional tentang kematian seperti dengan membuat kesepian/kesendirian dan

isolasi. Kemudian kita memulai untuk berubah. Kubler Ross (1969) bisa dipengaruhi oleh kerja Glasser dan

Strauss kemudian memakai studinya terhadap kematian, menggunakan pendekatan yang sama terhadap

fenomenologi tersebut. Hasilnya, sekarang setelah 20 tahun, lingkungan keperawatan untuk kematian telah

berubah dengan terbentuknya perawatan hospice.

FILOSOFI PENELITIAN KUALITATIF

Pada penelitian kualitatif, kerangka kerja/framework tidak digunakan pada indra/sense yang sama

seperti pada penelitian kuantitatif karena tujuan dari penelitian kualitatif bukan untuk mengetes teori. Meskipun

begitu, masing-masing tipe penelitian kualitatif dipadu oleh filosofi tertentu yang menjadi sebuah paradigma.

Filosofinya adalah mengarahkan pertanyaan-pertanyaan yang diminta, melakukan observasi dan kemudian

menginterpretasikan data (Munhall, 1989). Filosofi dan metodologinya adalah mendasar.

KEKAKUAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Metode penelitian kualitatif dikritik karena kekakuannya. Kekakuannya terlihat atau dihubungkan

dengan keterbukaan, kesetiaan pada perspektiv filosofi, sangat seksama dalam pengumpulan data, dan

pertimbangan data dalam pengembangan teori yang subjektif.

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 3 -

Page 4: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Dalam rangka menghilangkan kekakuan ini peneliti harus memulai untuk membuka konteks dan

melanjutkan pandangan dasr (dekonstruksi). Peneliti akan menilai banyak area penelitian dan membentuk ide

baru (reconstruksi). Kurang kakunya penelitian kualitatif dikarenakan tidak konsistennya kesetiaan pada filosofi

terhadap pendekatan yang digunakan, gagal dalam mendapatkan jalan, ide-ide lama, metode yang tidak

berkembang, koleksi data yang meghabiskan banyak waktu, observasi yang lemah/sedikit, gagal dam memberi

pertimbangan pada dat-data yang didapat dan teori tentang data yang tidak adekuat.

PENDEKATAN PADA PENELITIAN KUALITATIF

Ada enem pendekatan dalam penelitian kualitatif yaitu fenomenologi, grounded teori, etnografi,

historical, filosofikal dan kritik sosial. Masing-masing pendekatan ini memiliki perbedaan. Namun

bagaimanapun juga, pendekatan ini memiliki tujuan yang sama yaitu mencari arti (pengertian). Analisa data

dalam penelitian ini tidak berbentuk angka-angka, namun berupa kata-kata.

Walaupun data dikumpulkan melalui kontek terbuka, tidak berarti bahwa data itu tidak memiliki nilai.

Masing-masing pendekatan didasrkan pada sebuah orientasi filosofi yang mempengaruhu interpretasi dari data

yang ada. Masing-masing pendekatan dalam penelitian kualitatif akan membahas tentang orientasi filosofi,

pengetahuan keperawatan, dan metodologi penelitian. Strategi pengumpulan data dan analisa data dibahas lebih

lengkap pada bab 21.

1. PENELITIAN FENOMENOLOGI

Fenomenology adalah cabang filosofi dan metode penelitian. Tujuan dari penelitian fenomenologi

adalah menjelaskan mengenai “pengalaman hidup partisipan”.Beberapa filosoper dari penelitian fenomenologi

adalah Husserl, Kierkegaard, Heidegger, Marcel, Sartre, dan Marleau-Ponty (Munhall, 1989).

Orientasi filosofi

Para fenomenologis melihat manusia sebagai bagian integral dengan lingkungannya. Dunia dibentuk

oleh manusia dan manusia dibentuk oleh dirinya sendiri. Bagaimanapun masing-masing fenomenologis

memiliki perbedaan tergantung kepercayaan masing-masing. Heideggerian, seorang fenomenologis percaya

bahwa manusia adalah seseorang dengan. Dengan demikian, manusia sebagai makhluk yang bertubuh. “Tubuh

kita menyediakan kemampuan dalam melakukan tindakan di dunia (Leonard, 1989). Antara individu dengan

individu yang lain berbeda. Tubuh, kehidupannya, perhatianyan terhadap suatu hal unik pada masing-masing

individu. Hal ini merupakan konteks yang bisa kita mengerti.

Heideggerians percaya bahwa pengalaman seseorang terjadi didalam keragka kerja waktunya. Ini

dikenal sebagai waktu yang sedang berlangsung. Kejadian pada masa lalu ataupun yang akan datang, menjadi

bagian dari waktu sekarang yang sedang berlangsung (Leonard,1989). Para fenomenologis setuju bahwa tidak

ada kenyataan yang singel/satu, masing-masing individu memiliki kenyataan masing-masing. Kenyataan itu

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 4 -

Page 5: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

bersifat subjektif, karena pengalaman masing-masing individu bersifat unik. Ini merupakan sebuah kenyataan

dari pengalaman peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisa data.

Metodologi

Pertanyaan umum yang biasanya diajukan oleh fenomenologis adalah “ Apa arti pengalaman hidup

manusia?” Menjadi seseorang dengan interpretasi sendiri? Maka satu-satunya informen yang bisa dipercaya

menjawab pertanyaan ini adalah individu itu sendiri. Pemahaman terhadap perilaku atau pengalaman sesorang

hanya bisa diinterpretasikan oleh orang itu sendiri, kemudian baru diinterpretasikan kepada peneliti. Dan

kemudian peneliti menginterpretasikan penjelasan yang diberikan individu/respomden tersebut.

Pengembangan pertanyaan penelitian

Langkah pertama dalam melakukan penelitian kualitatif adalah mengidentifikasi fenomena. Kemudian

peneliti bisa mengembangkan pertanyaan penelitian. Ada dua faktor yang dubutuhkan dalam rangka

mengembangkan pertanyaan penelitian adalah (1) Seberapa penting dan cukup /memadainya unsur-unsur

pengalaman? (2) Apakah pengalaman itu bisa mengindikasikan sifat alami manusia?

Sampel

Setelah mengembangkan pertanyaan penelitian, peneliti mengidentifikasi sumber-sumber fenomena,

kemudian mencari individu yang bisa menggambarkan pengalaman mereka terkait dengan fenomena. Individu

ini harus betul-betul mengerti akan fenomena dan bisa mengekspresikan perasaan mereka serta menceritakan

pengalaman psikologi mereka.

Pengumpulan dan Analisa data

Data dikumpulkan melalui observasi, interview, videotape, dan tulisan subjek. Analisa data dimulai

ketika pertama kali mengumpulkan data dan itu akan membantu dalam membuat keputusan yang berhubungan

dengan pengumpulan data selanjutnya. Pengertian yang didapat dari data, diekspresikan didalam filosofi

fenomonologikal. Hasil analisa data adalah pernyataan responden dari pertanyaan yang diajukan. Pernyataan

responden divalidasi oleh contoh-contoh dari data-sering mengarah pada kuota subjek.

Pengetahuan keperawatan dan fenomenologi

Fenomenologi adalah dasar filosofi dari 3 teori keperawatan yaitu: teori Manuasia-Hidup-Kesehatan

oleh Parse (1981), Teori keperawatan kemanusiaan oleh Paterson dan Zderrad (1976)dan teori Perawatan oleh

Watson (1985). Dengan malihat asumsi dari teorinya, Parse menyatakan bahwa metode pendekatan pelitian

kualitatif seperti fenomenologikal, etnografik, ekspolrasi atau metode kasus konsisten dengan teori

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 5 -

Page 6: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

fenomenologinya. Selain itu dia juga mengembangkan metodologio penelitian tentang manusia-hidup-

kesehatan yang yang meliputi proses dialogikal perikatan (peneliti-dialog person), Ekstraksion syntesis

( pembetukan data dari level abstrak ke level ilmiah) dan interpretasi heuristik (penemuan spesifik teori

kesehatan dan mengintegrasikannya pada beberapa bahasa yang berbeda. Sejumlah penelitian perawatan yang

dipublikasikan dadasarkan pada teorinya.

Sebagai contoh penelitian yang dilakukan Parse, Coyne dan Smith (1985) mengenai “The Experience

Of Health”. Dalam penelitian ini diidentifikasi adanya 30 gambaran ekspresi dari pengalaman kesehatan yang

terbagi dalam tiga elemen yaitu “spirited intensity, fulfilling inventiveness dan symphonic integrity”. Dari 3

elemen ini, Parse dan kawan-kawannya mengembangkan suatu definisi kesehatan yaitu “kesehatan adalah

adanya keintegrasian yang simponi yang dimanifestasikan dengan adanya semangat dalam menciptakan sesuatu

yang baru.

Adapun bentuk 30 gambaran ekspresi pengalaman kesehatan individu yang terbagi dalam 3 elemen

adalah :

No Spirited Intensity Fulfilling Inventiveness Symphonic Integrity

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Antusias

menangkap suatu

pembaharuan

berlatih dan berjalan

merasakan kondisi puncak

pandangan hidup positif

merasa refresh (segar)

penuh dengan energy

ada energi cahaya yg

mengobarkan semangat pada

mataku (semangat yg

berkobar-kobar)

perasaan menguasai dunia

energy yang berkobar

penyelesaian proyek dalam waktu

singkat

berprestasi

mampu menaklukan hidup

mencoba beberapa usuha keras

baru

merasakan sesuatu yang

memperkaya hidup

melakukan apa yang

diperjuangkan

mendorong melakukan suatu

sedikit kegiatan tambahan

merasa sebagai orang yang sukses

mampu meningkatkan daya tahan

menaklukan sesuatu

menjadi mudah

merasa berharga

menikmati momen yang ada

merasa damai dalam perjalanan

hidup

berpikir positive

menikmati hidup

sikap yang tenang

berirama, mudah, dan bersemangat

baik dan hangat

merasakan cinta

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 6 -

Page 7: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Berdasarkan penelitian ini, menyediakan pemahaman yang mendalam dalam praktek keperawatan yang

tidak kita temui dalam penelitian kuantitatif Sedikit banyaknya Parse dan kawan-kawannya telah

mendefinisikan kembali batang ilmu keperawatan

2. PENELITIAN GROUNDED TEORI

Grounded teori adalah teknik penelitian induktif untuk topic – topic yang berhubungan dengan

kesehatan yang dikemukakan oleh Glaser dan Strauss (1967). Istilah grounded berarti teori yang dikembangkan

dari penelitian yang dasar atau memiliki akar dalam data dimana ia berasal.

Orientasi Filosofis

Teori Grounded berdasarkan pada teori interaksi, yang memiliki banyak kesamaan dengan

fenomenologi. Georged Herbert Mead (1934), seorang psikologis social, adalah seorang pemimpin dalam

pengembangan teori interaksi simbolik. Teori interaksi simbolik menggali bagaimana manusia memahami

realita dan bagaimana kepercayaan mereka berpengaruh terhadap perilaku. Realita diciptakan oleh manusia

melalui pengertian terhadap situasi. Pengertian ditunjukkan dengan istilah symbol seperti kata – kata, objek –

objek keagamaan, dan pakaian. Simbol - symbol yang berarti ini adalah dasar dari aksi dan interaksi.

Sayangnya, symbol – symbol yang berarti ini berbeda pada masing – masing orang. Kita tidak dapat

mengetahui secara komplet symbol yang berarti pada individu lain. Pengertian yang dibagi ini dikomunikasikan

dengan anggota baru melalui proses sosialisasi. Kelompok hidup berdasarkan atas consensus dan shared

meaning. Interaksi mungkin menuju kepada redefinisi dan pengertian baru dan dapat menghasilkan redefinisi

diri. Karena theoritikal penting, maka interaksi adalah focus dari observasi dalam penelitian grounded teori.

(Chenitz & Swanson, 1986).

Grounded teori lebih banyak digunakan dalam penelitian area dimana sedikit penelitian yang telah

dilakukan dan untuk mendapatkan sudut pandang yang baru dalam area penelitian yang telah dikenal.

Bagaimanapun juga, karena kualitas dasar dari generasi teori melalui metode ini, lebih lanjut testing biasanya

tidak diperlukan untuk meningkatkan kemanfaatan.

Metodologi

Langkah – lagkah penelitian grounded teori terjadi secara simultan. Peneliti akan mengamati data,

mengumpulkan data, mengorganisasi data, dan membentuk teori dari data tersebut pada saat yang bersamaan.

Teknik metodologikal yang penting dalam penelitian grounded teori adalah proses perbandingan yang konstan

dimana setiap data dibandingkan dengan data yang lain. Teknik metodologikal pada penelitian grounded teori

dijelaskan secara lebih mendalam pada buku oleh Galser (1978) dengan judul Theoretical Sensitivity. Sekarang

ini, Chenitz dan Swanson telah mempublikasikan buku yang sangat bagus, From Practice To Grounded

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 7 -

Page 8: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Theory: Qualitative Research In Nursing, yang akan memberikan panduan berguna untuk perawat peneliti yang

berkeinginan melakukan penelitiangGrounded theory.

Pengumpulan Data dan Teknik Analisa

Data dapat dikumpulkan dengan cara interview, observasi, merekam, atau kombinasi semua ini.

Pengumpulan data biasanya menghasilkan banyak catatan tangan dan/atau transkrip rekaman interview yang

mengandung banyak potongan – potongan data yang akan di sortir dan di analisa. Proses ini dimulai dengan

pengkodean dan mengkategorikan data.

Outcome

Hasil dari penelitian ini adalah toeri yang menjelaskan fenomena dalam penelitian. Peneliti melaporkan

teori yang ada dengan dibantu dengan contoh – contoh dari data. Review literature dan hasil numeric tidak

digunakan dalam laporan ini. Laporan diharapkan berbentuk diskusi naratif dari proses penelitian dan temuan.

Pengetahuan Keperawatan dan Grounded Theory

Artinian (1988) telah mengidentifikasi empat model kulalitatif dari pemeriksaan keperawatan dengan

grounded teori, masing – masing digunakan untuk tujuan yang berbeda: model deskriptif, model discovery,

model emergent fit, dan intervensi model. Model deskriptif memberikan banyak detail dan harus mendahului

model – model lain. Model ini, ideal untuk peneliti pemula, menjawab pertanyaan seperti apa yang terjadi? Apa

langkah dalam sebuah proses? Bagaimana aktivitas di organisasi? Apa yang dilakukan pasien pada keadaan

tertentu? Model discovery menuju kepada identifikasi pola dalam pengalaman hidup individu dan

menghubungkan pola tersebut dengan pola lainnya. Dengan model ini, teori proses social, menuju pada teori

substantive, dikembangkan yang menjelaskan dunia social tertentu. Model emergent fit digunakan ketika

substantive teori dikembangkan dengan tujuan untuk mengembangkan atau memperbaiki teori yang sudah ada.

Model ini memungkinkan peneliti untuk focus pada porsi yang telah dipilih dari teori, untuk membentuk

pekerjaan sebelumnya, atau untuk menguatkan program penelitian disekitar proses social tertentu. Model

intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah

bagaimana caranya saya membuat sesuatu terjadi dengan cara tertentu untuk membuat pernyataan baru dari

keadaan? Model ini memerlukan keterlibatan yang dalam pada bagian peneliti/praktisi.

Clements, Copeland, dan Loftus (1990) melakukan penelitian grounded teori yang mengidentifikasi waktu suliti

bagi orang tua dalam merawat anak mereka yang sakit kronis. Mereka merekam interview dengan 30 keluarga

yang membawa anak mereka ke klinik untuk terapi penyakit kronis. Berikut ini adalah pernyataan singkat

emerging teori dari penelitian ini. “keluarga anak dengan penyakit kronis mengembangkan cara koping

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 8 -

Page 9: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

spesifik dalam memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga. Ketika dukungan emosional dan fisik tersedia

untuk memenuhi kebutuhan ini, keseimbangan tercapai. Ketika kebutuhan individu meningkat secara dramatis

atau sumber dukungan berubah, pernyataan ketidakseimbangan terjadi… sebuah model, berdasarkan pada

tema – tema yang berulang melalui proses interview, telah berkembang dan digambarkan dengan pola

keseimbangan dan ketidakseimbangan” (p.158). waktu kritis yang diidentifikasi dalam penelitian ini termasuk

inisial diagnosis, peningkatan gejala fisik, relokasi anak, ketidakhadiran orang tua, dan perubahan

perkembangan.

seperti yang bisa dilihat dalam penelitian yang digambarkan penelitian grounded teori memeriksa dimensi

dengan skop yang lebih luas dari yang biasanya dilakukan dengan penelitian kuantitatif. Penemuan dapat

bervariasi berdasarkan pengalaman pembaca. Lebih jelasnya, gambaran kohesif dari fenomena dapat

menunjukkan pemahaman yang besardan, sehingga praktek keperawatan lebih terkontrol.

3. PENELITIAN ETNOGRAFIK

Penelitian etnografik dikebangkan oleh disiplin ilmu antropologi sebagai mekanisme mempelajari

kebudayaan. Kata etnografik berarti “potret masyarakat.” Banyak perawat terlibat dalam tipe penelitian ini

dalam rangka mempersiapkan doctoral dalam antropologi dan menggunakan teknik untuk memeriksa isu – isu

yang berhubungan dengan kebudayaan yang terkait dengan keperawatan.

Orientasi Filosofi

Antropologi, yang memulai pada waktu yang sa,a dengan displin ilmu keperawatan, pada tengah abad

ke-19, terlihat memahami orang: cara hidup mereka, kepercayaan mereka, dan cara mereka beradaptasi

terhadap perubahan lingkungan. Kebudayaan, konsep yang paling sentral, didefinisak oleh Leininger (1970, pp.

48-49), seorang perawat antropologi, sebagai “sebuah cara memiliki hidup untuk menandakan kelompok

orang . . . blueprint untuk kehidupan yang memandu pemikiran grup tertentu, aksi, dan sentiment . . . semua

cara yang digunakan kelompok untuk mengatasi masalah, yang terlihat dalam bahasa, pakaian, makanan, dan

sejumlah tradisi dan kebudayaan.” Tujuan dari penelitian antropolgi untu menggambarkan kebudayaan melalui

pemeriksaan karakteristik berbagai macam budaya.

Para ahli antropologi mempelajari asal – usul masyarakat, cara mereka hidup zaman dahulu dan cara

mereka mempertahankan hidup melalui waktu. “ suku aborigin Australia, yang tinggal dalam perkumpulan

non-teknologi dan lingkungan alam liar, sama pentingnya dengan area studi dalam memahami lebih lanjut

manusia sebagai seorang pria barat kontemporer, yang tinggal di dunia modern high-tech.” (Leininger, 1970,

p.7). oleh karena itu, ahli antropologi mungkin mempelajari kebudayaan dari bagian dunia yang jauh,

kebudayaan pada dunia modern, dan kebudayaan pada area modern, dan membuat perbandingan antara

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 9 -

Page 10: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

kebudayaan – kebudayaan ini. Pengetahuan ini meningkatkan kemampuan kita dalam memprediksi kebudayaan

yang akan datang dan daya yang memandu nasib mereka, atau mereka mungkin menyediakan keuntungan

untuk mempengaruhi perkembangan kebudayaan (Leinenger, 1970).

Kebudayaan bisa material dan nonmaterial. Kebudayaan katerial terdiri dari semua objek yang dibuat

manusia yang berhubungan dengan kelompok yang diberikan. Kebudayaan nonmaterial terdiri dari aspek

kebudayaan yang tidak material dalam alam, seperti referensi simbolik, jaringan relasi social, dan kepercayaan

ter-refleksikan dalam institusi social dan politik. Kebudayaan juga memiliki ideal yang dipercayai masyarakat

sebagai sesuatu yang diperlukan, walaupun mereka tidak selalu hidup dengan standar ini. Ahli antropologi

mencari bagian – bagian dari seluruh kebudayaan dan bagaimana bagian – bagian ini saling berhubungan,

sehingga keseluruhan dari budaya terlibat (Leinenger, 1970). Penelitian etnografik digunakan keperawatan

tidak hanya untuk meningkatkan kewaspadaan kebudayaan etnik, tapi untuk meningkatkan kelengkapan

kualitas perawatan kesehatan untuk semua kebudayaan.

Metodologi

Ada dua dasar pendekatan penelitian dalam antropologi, amik dan etik. Pendekatan emik untuk

penelitian melibatkan penelitian perilaku dari luar kabudayaan dan memeriksa kesamaan dan perbedaan dari

masing – masing kebudayaan. Langkah – langkah penelitian etnografik meliputi sebagai berikut: (1)

mengidentifikasi kebudayaan yang akan dipelajari, (2) mengidentifikasi variable – variable yang signifikan

dengan kebudayaan tersebut, (3) review literature, (4) perencanaan masuk, (5) masuk ke dalam kebudayaan, (6)

emnghimpun informan, (7) pengumpulan data, (8) analisa data, (9) penggambaran kebudayaan, (10)

pengembangan teori.

Review Literatur

Tujuan dari rieview literature dalam penelitian etnografik untuk menyediakan latar belakang untuk

penelitian. Peneliti mencari pemahaman umum variable – variable untuk mempertimbangkan kebudayaan

spesifik atau subculture.

Pengumpulan Data dan Analisa

Pengumpulan data melibatkan observasi dan interview. Peneliti mungkin menjadi partisipan atau

observer dalam kebudayaan selama penelitian. Analisa melibatkan identifikasi ……………….. pengertian ini

sering divalidasi oleh anggota kebudayaan sebelum hasil final.

Ilmu Pengetahuan Keperawatan dan Etnografi

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 10 -

Page 11: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Kelompok perawat peneliti, yang diketuai oleh Madeleine Leininger, telah mengembangkan strategi

untuk penelitian keperawtan. Strategi penelitian ini adalah penelitian etnografi, yang digabungkan dari teori

keperawatan transkultural Leinenger. Ethnonursing “ berfokus kepada ebservasi dan dokumentasi interaksi

dengan masyarakat bagaimana kondisi dan pola kehidupan sehari – hari mempengaruhi perawatan manusia,

kesehatan, dan praktek perawatan perawat” (Leinenger, 1985, p. 238). Munet-Vilero (1988) mengidentifikasi

tiga maslah yang berhubungan dengan penggunaan metodologi etnografi oleh perawat. Pertama, perawat

peneliti mungkin tidak begitu kenal dengan kebudayaan dibandingkan dengan orang yang dipelajari atau bahasa

mereka. Kedua, penelitian terkadang menggunakan pengukuran yang dikira – kira, tidak akurat, untuk

disamakan dengan kebudayaan. Ketiga, interpretasi temuan mungkin tidak adekuat dikarenakan keterbatasan

pengetahuan tentang kebudayaan yang sedang dipelajari.

Anderson dan Elfert (1989) melakukan penelitian etnografi tentang wanita sebagai penjaga anak yang sakit

kronis. Mereka mempelajari wanita dalam dua kebidayaan: Euro-Canadian dan Chinese- Canadian. Mereka

mempelajari “bagaimana penyakit kronis di atasi di dalam rumah, dan bagaimana sakit kronis ditafsirkan

dalam konteks kehidupan sehari – hari.” (p.735). mereka menemukan banyak perbedaan pada dua kelompok

ini. Kebanyakan wanita cina migrasi dari Negara lain dan harus bekerja keras. Perawatan anak dibagi dengan

anggota keluarga lain karena sirkulasi hidupnya didikte waktu yang seharusnya bisa mereka habiskan bersama

anak mereka. Wanita Euro-Canadian mendedikasikan hidup mereka untuk menjaga anak yang sakkit kronis.

Pengertian penyakit dan perawatannya dalam keluarga cina berbeda dari yang mereka temukan pada keluarga

Euro-Canadian.

Penelitian seperti ini menyediakan pengetahuan yang dapat digunakan dalam benyak situasi klinik.

Membaca tipe penelitian ini membuat perawat bertanya pertanyan berbeda tentang pasien dan perilaku mereka.

4. PENELITIAN HISTORITIKAL

Histografi meneliti apa yang terjadi pada masa lalu. Banyak ahli sejarah percaya bahwa nilai besar dari

ilmu sejarah adalah sebuah peningkatan pemahaman terhadap diri sendiri, sebagai tambahan untuk

meningkatkan pemahaman perawat terhadap profesi mereka.

Orientasi Filosofi

Sejarah adalah ilmu yang sangat tua yang melihat kembali awal terjadinya manusia. Pertanyaan utama

dari sejarah adalah “ darimana kita berasal, siapa kita, kemana kita akan pergi?” walaupun pertanyaan tidak

berubah, tapi jawabannya berubah. Pola paling kuno dari sejarah adalah mitos. Mitos menjelaskan asal – usul

dan memberikan pembenaran terhadap keberadaan. Dalam mitos, masa lalu, sekarang, dan yang akan datang

tidak dapat dibedakan. Mitos, sebuah pola dari dongeng, menyediakan gambaran dan legitimasi dari proses

keberadaan. Sejarah kemudian mendahului mitos tentang catatan – catatan dari kejadian seperti perbuatan

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 11 -

Page 12: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

besar, kemenangan, dan cerita tentang orang dan rakyat.gambaran ini mengaburkan perbedaan antara kenyataan

dan keadaan yang ideal. Ahli sejarah kemudian beralih pada membandingkan sejarah, memilih sejarah

berdasarkan nilai, identifikasi pola keteraturan dan perubahan. Sekarang ini, telah ada perubahan dalam

penerjemahan sejarah, sebuah usaha untuk membuat lebih masuk akal, untuk mencari makna. Hal ini mungkin

akan terpenuhi dengan mengembangkan konsep, dengan menjelaskan penyebab melalui pengembangan teori,

dan mengeneralisasikan kepada kejadian dan waktu lain. Miller (1967, p. xxxi) mengemukakan bahwa “

sejarah adalah sebuah perkiraan masa lalu dari titik saat sekarang ini.” Melihat sejarah dari masa sekarang, ahli

sejarah mungkin melihat peran merekasebagai patriot, sebagai hakim dan sensor moral, atau sebagai observer

yang objektif. Nilai terdiri dari masing – masing peran ini di refleksikan dalam sifat interpretasi historitikal.

Para filsuf menemukan bahwa memahami umat manusia sebagai fenomena historitikal menjajikan

pemahaman pokok dari umat manusia. Untuk tingkatan ini, perkembangan metode historitikal menarik bagi

filosofi (Pflug,1971). Awal filosofi sejarah dan hubungan metodologi penelitian dikembangkan oleh Voltaire

(Sakmann,1971). Strateginya adalah melihat pada garis general dari perkembangan daripadamengacuhkan

presentasi detail, praktek yang umum dilakukan ahli sejarah pada zamannya.dengan menggunkaan strategi ini,

ia mengubah sejarah dari catatn rentetan kejadian ke analisa kritis. Voltaire mengenal bahwa dalam sejarah

tidak ada kepastian, tapi ia mencari kriteria dengan kebenaran historitikal dapat dipastikan.

Satu dari asumsi filosofi historitikal adalah bahwa “tidak ada yang baru di bawah matahari.” Karena

asumsi ini, para ahli sejarah dapat mencari melalui sejarah untuk generalisasi. Sebagai contoh, pertanyaan yang

dapat ditanyakan: “apa yang menyebabkan perang?” ahli sejarah dapat mencari melalui sejarah untuk

persamaan, dan mengambangkan penjelasan teoritikal penyebab perang. Pertanyaan diajukan, factor – factor

yang dipilih ahli sejarah untuk mencari melalui sejarah, dan sifat penjelasan semuanya berdasarkan pada

pandangan dunia (Heller, 1982)

Asumsi lain dari filosofi historitikal adalah bahwa seseorang dapat belajar dari masa lalu. Filosofi

historitikal dalah mencari kebijaksanaan dengan ahli sejarah memeriksa apa yang terlah terjadi, apa itu, dan apa

yang seharusnya terjadi. Filosofi historitikal berusaha untuk identifikasi perkembangan skema sejarah, untuk

menjelaskan semua kejadian dan struktur sebagai elemen dari proses social yang sama. Heller (1982)

mengidentifikasi 3 perkembangan skema yang ditemukan pada filosofi sejarah: (1) sejarah merefleksikan

progress- perkembangan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi; (2) sejarah memiliki

keharusan untuk rgress- perkembangan dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah; pergerakan

menuju penurunan kebebasan dan pengrusakan diri dari spesies kit; dan (3) sejarah menunjukkan pengulangan

perkembangan urutan dimana pola progress dan regres dapat dilihat.

Ilmu pengetahuan Keperawatan dan Historiografi

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 12 -

Page 13: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Christy (1978, p. 9) bertanya “ bagaimana kita dalam keperawatan saat ini mungkin mengetahui

diamana kita ketika kita tidak tahu dimana kita telah berada atau bagaimana kita berada disana?” satu kriteria

dari profesi bahwa ada sebuah pengetahuan sejarah profesi yang di salurkan pada mereka yang baru memasuki

profesi tersebut. Sampai saat ini, penelitian keperawatan historical belum menjadi aktivitas yang berharga dan

sedikit perawat peneliti memiliki kemampuan dan keinginan untuk melakukannya. Oleh karena itu, sekarang

ada pertumbuhan minat dalam lingkup penelitian historitikal. Sarnecky (1990) emnyarankan bahwa

peningkatan minat terhadap historiografi berhubungan dengan perpindahan dari focus total logical positivism

ke perspektif yang luas yang sangat membantu tipe pengetahuan menyediakan penelitian historitikal.

Metodologi

Metodologi dari penelitian historitikal termasuk komponen – komponen berikut ini: formulasi ide,

mengembangkan pertanyaan penelitian, mengembangakan sumber inventory, klarifikasi validitas dan

reliabilitas data, mengembangkan outline penelitian, dan melakukan pengumpulan data dan analisa.

Formulasi ide

Langkah pertama dari penelitian historitikal adalah memilih topic. Topic yang cocok untuk penelitian

historitikal termasuk sebagai berikut:

“… asal, masa, kejadian - kejadian sebagai unit; pergerakan, tren, pola periode; sejarah dari agensi tertentu atau

institusi; penelitian terhadap perkembangan kebutuhan untuk spesialisasi keperawatan; biografi dan portrayals

perawat dalam literature. Seni atau darama” (Newton, 1965, p. 20).

Sebagaimana banyak tipe dari penelitian, ide awal penelitian historitikal cenderung meluas. Ide awal

harus jelas didefinisikan dan mengecil ke sebuah topic yang didefinisikan secara tepat sehingga waktu

dibutuhkan untuk mencari materi yang berhubungan realistis. Sebagai tambahan untuk mengecilkan topic,

penting untuk membatasi periode historitikal untuk dipelajari. Pembatasan periode waktu membutuhkan

pengetahuan social yang luas, political, dan factor ekonomi yang harus memiliki pengaruh terhadap topic yang

akan dipelajari.

Peneliti mungkin menghabiskan banyak waktu secara ekstensif membaca literature yang berkaitan

sebelum keputusan final tentang topic yang pasti dibuat. Waring (1978) mengadakan desertasi doctoral

menggunakan penelitian historitikal untuk memeriksa ide ide pengalaman perawat terhadap “panggilan”

praktek keperawatan. Ia menggambarkan proses ekstensif perkembangan topic yang akurat.

“ awalnya ide saya untuk meneruskan konsep dalam area pemikiran social puritan dan untuk menghubungkan

konsep seperti altruism dan pengorbanan diri untuk keperawatan. Dua tahun setelah formulasi ide peratama,

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 13 -

Page 14: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

saya akhirnya menyadari bahwa topic saya terlalu luas. Mencapai poin tersebut lambat dan sulit tapi cukup

pentinguntuk mengembangkan pemikiran saya dan prospectus yang dikembangkan sebagai outcome.”

“ ketika saya pertama memulai proses ini, sepertinya saya harus meninggalkan “panggilan” topic.

Sekarang karena klarifikasi dan memperketat judul saya dan klarifikasi studi tesis saya, saya membuka banyak

kekhawatiran yang akan saya temukan nantinya referensi lain, sekali melihat kembali. Saya baru saja yakin

bahwa ada sebuah jarum dalam tumpukan jerami dan saya harus menemukannya.” (Waring, 1978, pp.18-19)

Dalam penelitian historitikal, frequently tidak ada pernyataan masalah. Daripada definisi topic

penelitian dalam pernyataan masalah, biasanya diekspresikan dalam judul penelitian. Sebagai contoh, judul

Waring adalah: “Perawat Amerika dan Konsep Panggilan.”

Mengembangkan Pertanyaan Penelitian

Setelah topic didefinisi dengan jelas, peneliti akan mengidentifikasi pertanyaan untuk diperiksa selama

proses penelitian. Pertanyaan ini cenderung umum dan analitikal daripada mereka yang menemukan penelitian

kuantitatif. Evans (1978), seorang mahasiswa doktoral, menggambarkan pertanyaan peneliti ia

mengembangkan penelitian historitikal:

“Saya bertujuan untuk meneliti mahasiswa keperawatan. Siapakah orang yang ada didalam seragam ini?

Darimana ia berasal? Apakah pengalaman mereka sebagai mahasiswa keperawatan? Saya menggunakan kata

‘pengalaman’ dalam istilah di kamus didefinisikan sebagai ‘pengalaman hidup.’ Apa yang telah ia lalui? Apa

yang terjadi padanya dan bagaimana ia berespon, atau bereaksi, seperti apa program pendidikannya? Kita

memiliki pemikiran bagus tentang pendidik perawat dan pemikiran lain tentang program pendidikan, tapi

bagaimana dari sudut pandang siswa?”

“apa fungsi ritual dan tatacara dari bagian seperti cek tempat tidur, inspeksi pagi, dan pembalutan?”

“orang seperti apa yang seharusnya pelajar keperawatan agar sukses bernegosiasi diantara pelajar?

Apa implikasi dalam istilah dalam perkembangan personal dan professional dan perkembangan profesi?”

(Evans, 1978, p.16)

Pengembangan Sumber Inventaris

Langkah berikutnya adalah untuk menetapkan apakah sumber data untuk penelitian ada dan tersedia.

Banyak bahan untuk penelitian historitikal berisi arsip pribadi dalam perpustakaan atau milik pribadi. Harus

memiliki izin tertulis untuk mendapatkan akses untuk pustaka swasta. Bahan pribadi sering sulit untuk

ditemukan, dan ketika ditemukan, akses mungkin akan menjadi masalah. Bagaimanapun juga, Sorenson (1988)

merasa bahwa masalah utama adalah kekurangan pengalaman peneliti perawat dalam penggunaan data arsip.

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 14 -

Page 15: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Sorensen (1988) dan Fairman (1987) telah mengidentifikasi sumber utama data arsip untuk penelitian

historitikal keperawatan. (Tabel 4-2).

Bahan historitikal dalam keperawatan, seperti surat, memo, bahan tulisan tangan, dan kenang –

kenangan dari pemimpin dalam keperawatan, telah di buang karena tidak ada satu orang pun yang mengetahui

nilainya. Bahan – bahan berhubungan dengan sejarah institusi dan agen – agen dimana keperawatan telah

terlibat juga bernasib sama. Christy (1978, p. 9) menyatakan: “tampak seperti nyata bahwa ketertarikan

terhadap penjagaan bahan sejarah hanya akan terjadi apabila ada ketertarikan yang sungguh –sungguh dalam

menilai penelitian historitikal.” Kadang – kadang ketika sebuah bahan ditemukan, dalam keadaan yang

menyedihkan Karena banyak data yang tidak jelas atau hilang sama sekali. Christy (1978) menggambarkan satu

pengalamannya dalam pencarian data historitikal:

“M. Adelaide Nutting dan Isabel M. stewart adalah dua orang pemimpin hebat yang pernah kami miliki, dan

temannya, kenalan, dan siswa former adalah orang yang sangat penting untuk berkembang dalam keperawatan

dan pendidikankeperawatan di dunia ini. Karena dua wanita inimenyukai sejarah, mereka menyimpan surat –

surat, kliping, manuscript- sumber bahan yang penting dalam nilai yang tak terhingga. Teman mereka dari

berbacam – macam profesi: dokter, pengacara, pekerja social, philanthropists- pendukung dan bukan

pendukung keperawatan dan ketertarikan keperawatan. Miss Nutting dan Miss Stewart menyatukan dokumen –

dokumen ini dalam sebuah kotak, file, dan dimanapun dalam wadah yang tersedia dan – sayangnya beberapa

dari bahan – bahan ini saat ini dalam kotak tua yang sama.”

“Ketika saya mulai penelitian saya dalam arsip tahun 1966, file – file tersebut telah rusak, berkarat dan

bobrok. Kebanyakan folder telah tua dan yang paling menyedihkan adalah mereka berderai di tangan saya,

kertas kuno berubah menjadi abu di depan mata saya. Penelitian saya menjadi menyenangkan dan cukup

menyedihkan pada saat yang sama; menyenangkan karena dalam pikiran saya data telah tersedia, dan

membuat depresi sebagaimana saya sadar bahwa perawatan yang kurang untuk bahan yang tidak ternilai

harganya. Sebagai tambahan, sedikit atau bahkan tidak ada pengorganisasian, dimana seharusnya satu

dokumen, dalam satu laci, dalam satu file bagian per bagian… kotak dan karton adalah tempat yang buruk

untuk menempatkan bahan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan yang lain yang bertumpuk, saling

berhimpitan. Tidak mengherankan bahwa saya membutuhkan 18 bulan kerja keras untuk mendapatkan

mereka”

Sekarang ini, kebanyakan penelitian historitikal berfokus pada pemimpin keperawatan. Bagaimanapun

juga, Noel (1988) menyarankan bahwa “wanita yang pada umumnya direpresentasikan sangat menyedihkan

dalam bentuk biografi” (p. 107). Ia menyarankan perawat yang berharga adalah mereka yang memiliki figure

kontroversi yang mempengaruhi banyak segmen kebudayaan mereka, walaupun ada cerita yang dapat

membantu pembaca memahami dan menghargai individu ini dan kontribusinya. Ia menyarankan dua prasyarat

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 15 -

Page 16: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

dalam emilih topic: “pembuat biografi tertarik, memiliki kesamaan, atau sangat kagum terhadap subjek (hidup

atau mati) . . . dan pengadaan dan ketersediaan data harus terpenuhi” (p. 107)

Rosenberg (1987) telah mengidentifikasi delapan area yang penting untuk diperiksa dari perspektif

sejarah keperawatan: (1) sejarah dari bawah – kehidupan biasa wanita dan pria dalam keperawatan, (2) gender

dan profesi, (3) pengetahuan dan wibawa, (4) peran teknologi, (5) sejarah institusi baru, (6) rumah sakit sebagai

problema, (7) perawat sebagai pekerja, dan (8) sejarah sebagai pengertian

Tampaknya belum pernah ada pemeriksaan pola sejarah dalam praktek keperawatan. Karena banyak

ilmu pengetahuan keperawatan yang ditransmisikan dalam bentuk verbal atau dengan role-modeling, kita

sebagai perawat mungkin saja akan banyak kehilangan pemahaman tentang asal/akar kita kecuali jika para

mahasiswa berinisiatif untuk merekamnya. Kita tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang bagaimana

praktek keperawatan telah berubah selama beberapa tahun ini (seperti kapan, bagaimana, dan apa alasannya

pola perawatan keperawatanberubah untuk pengalaman diabetes individu, penyakit kardiovaskular,

pembedahan, dan stroke?). perubahan pada prosedur keperawatan seperti pada mandi di tempat tidur, enema,

dan pemberian makan pasien dapat diperiksa. Manual prosedur, buku – buku kebijaksanaan, dan catatn perawat

pada status pasien adalah suber yang berguna untuk memeriksa perubahan dalam praktek keperawatan.

Beberapa pertanyaan penelitian yang mungkin, sebagai berikut:

1. Perubahan praktek keperawatan manakah yang berubah karena aksi medik dan yang mankah karena

inovasi keperawatan?

2. Faktor – factor apa sajakah yang mempengaruhi perubahan dalam praktek keperawatan?

3. Bagaimanakah pola waktu untuk berubah dalam praktek?

4. Apakah pola waktu untuk perubahan dalam Praktek konsisten, atau apakah mereka berubah seiring

sejarah keperawatan?

5. Apakah pengaruh dari tingkat pendidikan (LVN, AND, Diploma, BSN) dalam praktek keperawatan

6. Apakah pengaruh peran keperawatan lanjutan (spesialis keperawatan klinik, perawat praktisi,

administrator) dalam praktek keperawatan?

7. Bagaimana kualitas nursing care berubah seiring berjalannya decade? Abad?

Tipe informasi yang mungkin tersedia meningkatkan pandangan praktek keperawatan, penelitian dan

pengembangan teori ke depan. Bagaimanpun juga, jika penelitian historitikal yang berkualitas dilakukan, semua

dari kita yang ada dalam proses pembuatan sejarah harus menerima tanggung jawab untuk memelihara sumber

– sumber yang ada.

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 16 -

Page 17: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

5. PENYELIDIKAN FILOSOPIS

Filsafat bukanlah pikiran secara umum seperti sebuah disiplin ilmu dimana sesorang memimpin

penelitian ilmu pengetahuan, filsafat bukanlah ilmu pengetahuan. Akan tetapi filsafat memiliki hubungan yang

erat dengan ilmu pengetahuan. Sangat penting, filsafat memandu metode-metode dalam ilmu pengetahuan ynag

disumbangkam. Ia adalah pondasi dari ilmu pengetahuan. Lagi pula filsafat dahuku membangun teori-teori

mengenai ilmu pengetahuan dan untuk membahas isu-isu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Tujuan

dari penyelidikan filosofis ini adalah untuk melakukan riset yang mengunakan analisis intelektual untuk

mengklarifikasi makna, membuat daftar nilai, mengidentifikasi etik, dan mempelajari kemurnian pengetahuan.

Orientasi Filosofis

Filososi peneliti mempertimbangkann sebuah gagasan atau isu dari seluruh perspektif melalui eksplorasi

literature, pemeriksaan makna konseptual, mengangkat pertanyaan, mengusulkan jawaban, dan mendorong

implikasi dari jawaban-jawaban ini. Penelitian ini di tuntun oleh pertanyaan filosopis yang telah diajukan.

Seperi pendekatan-pendekatan kualitatif lainya, kumpulan data terjadi secara serentak dengan analisis, dan

berfokus pada kat-kata. Bagaimanapun, karena filsafat mengikuti gagasan, makna, dan abstrksi, isi penelitian

mencari yang mungkin termasuk lebih jelas ditetapkan dalam literatur. Itu mungkin penting untuk peneliti

untuk mendatangi beberapa kesimpulan mengenai apa yang dimaksud pengarang dalam sebuah teks yang

spesifik. Gagasan-gagasan, pertanyaan-pertanyaan, dan konsekuensi-konsekuensi sering diselidiki dan atau

dibahas dengan kolega-kolega selama fase analisis. Proses ini berputar dengan menjawab pertanyaan yang

nantinya akan menuju suatu analisis. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang telah dipkirkan lebih

dipertimbangkan daripada jawaban-jawaban.

Untuk menghindari bias dari analisis mereka, para ahli filsafat mengolah hal yang terpisah dari beberapa

fakta dari pengetahuan atau metode. Laporan-laporan yang dihasilkan dari penyelidikan filosofis tidak

menggambarkan metodologi yang digunakan, tetapi berfokus pada diskusi dari kesimpulan analisa. Ada tiga

kategori dari penelidikan filosofis: penyelidikan dasar, analisis filsafat, dan analisis etik.

Penyelidikan Dasar

Dasar-dasar dari sebuah ilmu pengetahuan adalah dasar, konsep dan teori-teori dari filsafat itu sendiri.

Sebuah ilmu pengetahuan yang baru, cenderung membawa elemen dari dasar-dasar ilmu pengetahuan yang

lain, walaupun kadang-kadang mereka kurang pas. Meskipun ini semua dibangun dalam ilmu pengetahuan

mungkin memiliki permasalahan-permasalahan seperti ketidak konsekuenan logika. Penyelidikan dasar

menguji dasar-dasar untuk ilmu pengetahuan. Studinya melengkapi analisis struktur dari ilmu pengetahuan, dan

proses berpikir dan memberi nilai dari fenomena tertentu yang dipegang bersama oleh ilmu pengetahuan. Itu

penting untuk melakukan terlebih dahulu teori perkembangan atau program yang sedang dikembangka dalam

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 17 -

Page 18: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

sebuah penelitian. Pembahasan berhubungan dengan metoda penelitian kualitatif dan kuantitatif dan triangulasi

dari metoda yang muncul dari penyelidikan dasar.

Pengetahuan Keperawatan dan Penyelidikan Dasar

Filosofis analisis diharapkan dikeluarkan oleh ilmuan dalam sebuah lingkungan fakta, seperti

keperawatan, sebagaimana yang dikemukakan oleh ahli filsafat. Apa yang diekomendasikan bahwa sarjana

keperawatan menginginkan untuk melakukan sebuah studi filosofis mencari konsultasi dengan seorang ahli

filsafat.

Tujuan

Tujuan sebuah penyelidikan dasar adalah:

1. membandingkan perbedaan dasar filosofis, perbedaan teori-teori, perbedaan definisi dari konsep

2. mencari makna umum pada teori-teori yang sangat berbeda.

3. menguji dengan kritis definisi operasional dari konsep

4. mencari hubungan antara konsep dan ilmu pengetahuan yang sedang diuji

5. menetapkan batas-batas dari ilmu pengetahuan yang khusus dengan menampilkan fenomena yang

menjadi bagiannya dan apa yang tidak menjadi bagiannya tersebut (gambaran batas-batas)

6. membantu dalam pengembangan program penelitian yang mampu membentuk makna empiris pada

bagiannya

7. menggambarkan perhatian menjadi perbedaan dalam cara mencari, menjelaskan, membuktikan dan

memberi nilai.

8. menjelaskan rasional atau konsekuensi yang sesuai dalam memilih cara yang berbeda-beda untuk

meneliti fenomena.

9. menganalisis alasan yang mendasari ilmu pengetahuan.

10. menggambarkan produktivitas aktiviats berfikir dari ilmu pengetahuan yang mungkin membangun

metode untuk menghubungkan penyelidikan dasar seperti halnya menyusun, merencnakan,

melaksanakan dan memonitor program penelitian.

Pertanyaan-pertanyaan

Karena pertanyaan-pertanyaan filosofis kritis untuk sebuah proses penyelidikan filosofis, bentuk dari

pertanyaan-pertanyaan harus sesuai dengan disiplin ilmunya. Ellis (1983) mengidentifikasi beberapa pertanyaan

yang perlu di alamatkan pada keperawatan dari perspektif penyelidikan filosofis.:”apa arti manusia? Apa arti

martabat?apa arti kasihan, peramah, dan peduli? Apa itu keperawatan?(p.212)...apa yang tergambar pada

manusia adalah tepat, untuk tujuan apa, dan untuk pertanyaan apa? (p.224)

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 18 -

Page 19: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Analisis Filosofis

Tujuan pertama dari analisis filosofis adalah untuk menguji arti dan untuk membangun teori-teori dari

arti tersebut. Ini biasanya diselesaikan melalui analisis konsep atau analisis linguistik (Rodger, 1989). Pada

beberapa kasus, percobaan dibuat untuk mempertemukan konsep yang jelas berbeda. Semua analisis ini

mengklarifikasi bahasa ilmu pengetahuan dan menggunakan banyak konsep dan hubungannya untuk mengatur

fenomena dari ilmu pengetahuan. Klarifikasi proses perkembangan teori dan kriteria untuk mengupas teori-teori

yang muncul dari penyelidikan filosofis dan dihubungkan dengan metateori.

Ulasan dari analisis ini dihubungkan untuk menentukan kesempurnaan, makna, dan penjelasan makna

ilmiah. Analisa ini melengkapi gambaran makna dari kata sebagaiman digunakan dalam model teoritis dan

dalam penelitian menggunakan model ini. Analisis linguistik memerlukan pemeriksaan alasan, maksud dan

konsekuensi praktis dalam menggunakan kata-kata tertentu yang relevan dengan ilmu pengetahuan. Ini

memasukkan fungsinya ketika menerapkan pada permasalahan penelitian yang berbeda dalam ilmu

pengetahuan yang berbeda juga; definisi operasional; jenis-jenis penelitian yang mereka diktekan; hubungan

mereka dengan tujuan teoritis dan nilai-nilai ilmu pengetahuan yang mereka fungsikan; dan yang penting

kemungkinan hubungannya dengan ide ilmu keperawatan. (manchester, 1986)

Pengetahuan Keperawatan dan Analisis filosofis

Ellis (1983) menyarankan bahwa banyak”teori keperawatan” yang sebenarnya filosofis dari

keperawatan meskipun tidang dikembangkan melalui analisis filosofis. Filosofis keperawatan ini dikembangkan

untuk menyatakan inti sari keperawatan dan menginginkan tujuan keperawatan.............. konsep analisis adalah

memperkuat teori keperawatan kita dan melengkapi definisi konseptual dari penelitian kita.

Etika penelitian

Etik adalah cabang dari filsafat yang berhubungan dengan moral. Disiplin ilmu ni mengandung proporsi

untuk analisis intelektual dari moral. Masalah etik berhubungan dengan kewajiban, hak, tugas, kebenaran atau

kesalahan, konsekuensinya, keadilan, pilihan, tujuan, dan tanggung jawab. Etik artinya berusaha keras untuk

tujuan akhir yang rasional ketika yang lainnya dilibatkan. Tujuan rasional akhir yang diinginkan adalah

keadilan, kemurahan hati, kepercayaan, kesetiaan, cinta, dan persahabatan. Semua gambaran ini untuk

menghormati orang lain. Sebuah dilema etik terjadi ketika seseorang harus memilih antar konflik nilai. Dalam

bebearapa kasus, kedua pilihan bagus. Akan tetapi harus memilih satu diantar keduanya.

Metodologi

Dalam etik penelitian, peneliti mengidentifikasi prinsip-prinsip untuk membimbing berdasarkan tori

etik. Metodologi riset sama dengan penelitian pilosopis yang lain. Literatur yang berhubungan dengan masalah

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 19 -

Page 20: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

diperiksa dengan seksama. Denag menggunakan teori etik yang telah dipilih, sebuah analisa dapat ditampilkan.

Tindakan ditentukan melalui analisa yang mungkin berbeda dengan teori etik yang digunakan. Ide-ide diajukan

kepada teman sejawat untuk dikritisi dan dibahas. Kesimpulan mereka menggambarkan keputusan mengenai

nilai yang menentukan sifat dasar. Mereka digabungkan melalui hak dan kewajiban daripada preferensi.

Pengetahuan dan etik keperawatan

Curtin (1979) mengatakan bahwa tujuan dari keperawatan bukanlah pengetahuan, tetapi moral dan

untuk mencari keadaan yang lebih baik. Menurutnya, keperawatan bukanlah sebuah pengetahuan melainkan

sebuah seni. Pengetahuan keilmuan digunakan sebagai alat dalam seni praktek keperawatan (Curtin, 1990).

Denan demikian etik penelitian adalah metodologi riset yang diperlukan untuk mengklarifikasi makna dan

tujuan praktek keperawatan. Banyak analisis etik dalam literatur keperawatan menggambarkan tiga isu:

menggabungkan aturan-aturan perawatan dan ilmuan, melindungi manusia, subjek dan teman sejawat dan

tinjauan institusional.

6. TEORI SOSIAL KRITIS

Pada tahun-tahun ini, filsafat yang lain denagn sebuah metodologi riset kualitatif, teori sosial kritis,

telah mulai memuatnya dalam jurnal-jurnal keperawatan.

Riset pejuang hak-hak wanita yang beruntung meningkatkan perhatian dalam keperawatan, menggunakan

metode teori sosial kritis dan bisa dipertimbangkan menjadi sebuah bagian dari teori sosial kritis (Chin &

Wheeler 1985. Mac Pherson, 1983). Allen (1985) menganjurkan bahwa teori sosial kritis penting untuk

keperawatan karena perawat-perawat sadar mengenai batasan antara perawat dan klien. Dia juga menganjurkan

mr=engenai cara perawat mendefenisikan kesehatan, promosi kesehatan dan mendefenisikan diri mereka

sendiri sebagai seorang perawat diperintah oleh faktor-faktor yang diteliti dalam filsafat.

Orientasi filosofis

Teori sosial kritis mengandung gambaran bilangan dari para ahli filsafat. Diman ini dimulai di

Frankfurt, Jerman di Institut Sosial Riset. Pada tahun 1920-an dan 1930-an, teor sosial kritis dipengaruhi oleh

tulisan Karl Marx. Ahli-ahli filsafat ini berpendapat bahwa fenomena sosial mesti diuji dalam konteks historis,

percaya bahwa pada ummnya fungsi sosial didasari oleh sistem tertutup dalam pemikiran dimana didominasi

oleh pola yang mudah dan menjaga pertumbuhan individu dalam masyarakat.

Pada akhir tahun 1960-an, generasi kedua filsuf Jerman yang sangat terkemuka menjadi

“Habermas”(1971), meninjau kembali teori sosial kritis, memimpin timbulnya perhatian pada ide-ide ini.

Habermas melihat tugas teori sosial kritis adalah memahami bagain=mana orang-orang berkomunikasi dan

bagaimana mereka mengembangkan makna yang simbolik. Banyak dari makna-makna ini muncul dalam

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 20 -

Page 21: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

sebuah fakta dunia (doxa) pada “fakta-fakta” sosial diterima selaku benar; tidak didiskusikan dn tidak

diperdebatkan. Tidak dapat dipungkiri, golongan politik merasa tidak seorangpun mungkin memerintah

diantara yang lainnya tetapi lebih kepada kesadaran diri, tanpa berbicara dan bertanya. Kekuasaan dan kekuatan

dari fakta dunia ini datang dari pengakuan bahwa perintah yang dibuat hanya mungkn satu cara membangun

realitas. Kepercayaan yang diam-diam ini menjadi tampak dan kenyataan yang objektif ketika seseorang

menentang kekuasaan mereka. Berdasarkan pengakuan ini muncul pengetahuan diman perintah yang diberikan

dipelihara oleh kekuatan hubungan atau dominasi hubungan yang biasanya tidak diakui atau terlihat diabaikan

(Thompson, 1987)

Dengan menggunakan definisi metodologi riset untuk menganalisa proses, peneliti bisa “menemukan

penyimpangan dan batas yang menghalangi kebebasan, kesamaan, dan pemaksaan artisipasi dalam masyarakat”

(Steveus, 1989, p. 58). Habermas percaya bahwa para peneliti memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk

mempelajari dan mengidentifikasi batasan sosial, politik, dan keadaan sosial ekonomi disekitar mayarakat, tapi

juga menjadi instrumental dalam pembebasan dari penindasan struktur untuk memfasilitasi penyelidikan untuk

kekuatan manusia, penyelesaian dan keaslian (Steven, 1989)

Struktur-struktur sosial yang berguna masuk dalam jenis-jenis kerja dan upah; keluarga, akses

pendidikan, gambar-gambar wanita, negro, latin, dan kaum homo; tersedianya perawatan kesehatan, tujuan

keuntungan distribusi kekayaan, pelaksanaan undang-undang. Dalam beberapa struktur, peneliti berfokus pada

isu hak istimewa, eksploitasi, ketidakberdayaan, penindasan dan kemerdekaan. Untuk menyelesaikan ini,

peneliti perlu membangun gambaran masyarakat yang mengekspos domonasi sistem yang berlaku.

Memperlihatkan kontradiksi yang tertanam dominasi, menilai kemampuan sosial untuk merobah emansipatori

dan mengkritik sistem untuk meningkatkan perubahan tersebut (Steven, 1989)

Teori Friere. Cultural Action

Friere (1972), pendidik orang-orang Brazil, menggunakan metode teori sosial kritis untuk membangun

sebuah teori “cultural action” melalui eksperimen-eksperimennya dalam memberantas buta huruf di negaranya.

Teori Friere mulai menarik perhatian peneliti-peneliti perewat. Friere melihat dunia tidak statis dan tertutup,

tapi masalahnya harus dikerjakan dan diselesaikan. Dia mempercayakannya pada setiap manusia, tak masalah

betapa “bodoh” atau terbelakang dalam budaya dan kesunyian, mereka mampu melihat dengan kritis dunia

dengan dialog mereka satu sama lain. “menyediakan dengan alat-alat yang tepat seperti untuk sebuah

pertemuan, dia bisa merasa secara berangsur-angsur realitas personal dan sosial dengan baik yang kontradiktif,

menjadi sadar akan persepsinya terhadap kenyataan dan berhubungan secara kritis dengan itu. (Shaull, 1972.

p.12).

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 21 -

Page 22: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Dialog tak akan bisa ada, bagaimanapun dalam ketidakhadiran cinta yang dalam untuk dunia dan untuk

pria (Friere,1972p.77). mendefinisikan kembali dunia adalah sebuah aktifitas penciptaan dan itu tidak mungkin

jika tidak ditanamkan dengan cinta.

Cinta adalah sebuah keteguhan hati, tidak takut, cinta adalah komitmen kepada seseorang…Jika saya

tidak mencintai dunia,-jika saya tidak mencintai hidup,-jika saya tidk mencintai seseorang, saya tidak bisa

berdialog. Dilain pihak dialog tidak bisa ada tanpa kerendahan hati…bagaiman bisa saya berdialog jika say

selalu menganggap yang lain tak ada dan saya tak pernah meras milik saya? Bagaimana saya bisa berdialog jika

saya menganggap diri saya terpisah dengan orang lain? Dialog lebih lanjut memerlukan kepercayaan terhadap

orang, percaya pada kekuatannya untuk membuat dan membuat kembali, untuk mencipy=takan dan

menciptakan kembali, percaya pada lapangan kerjanya menjadi manua=sia sesungguhnya (Friere, 1979.p.78-

79)

Seorang petani bisa memfasilitasi proses ini untuk tetangganya lebih efektif daripada seorang “guru”

dari luar kedalam (Shaull, 1972)

Dalam bukunya “pedagogy of the oppressed, Friere (1972) menggambarkan perilaku kelompok yang

tertindas dan perlaku para penindas. Dia menggambarkan sebuah tindakan penindasan sebagi sebuah tindakan

yang mencegah seseorang menjadi manusia seutuhnya. Dia percaya bahwa keduanya, yang tertindas dan yang

menindas harus dibebaskan. Jika tidak, kebebasan orang-orang yang tertindas benar-benar akan menjadi

penindas karena keduanya takut kebebasan, otonomi dan tanggung jawab. Bagaimanpun, seseorang tak bisa

dibebaskan oleh orang lain, tapi harus dia sendiri yang membebaskan dirinya sendiri. Friere melihat perjuangan

melawan penindasan sebagai perwujudan cinta.

Friere mengemukakan bahwa pendidikan bisa mwnjadi alat persesuaian untuk menampilkan situasi

sosial atau sebuah instrumen pembebasan. Dia menganjurkan bekerja dengan kelompok yang membawa kepada

perpaduan kebudayaan, dari pada mencoba untuk menggerakkan kelompok yang membawa kepada invasi

kebudayaan. Dalam pengalaman pendidikan yang sebenarnya, guru dan murid sama-sama belajar dan

seluruhnya tumbuh sebagai sebuah konsekuensi. Tipe pendidikan ini adalah praktek kebebasan. Pendapat Friere

bisa diterapkan pada situasi perawat saat ini.

RINGKASAN

Walaupun penulisan riset kualitatif mulai muncul dalam jurnal keperawatan kadang-kadang tahun

1970-an, tidak sampai pada pertengahan 1980-an kegiatan ini dipublikasikan secara beraturan. Konsep dan

metode pemikiran sangat berbeda dengan riset-riset kualitatif itu. Beberapa konsep utama penting terhadap riset

kualitatif termasuk Gestalt, gambaran tersembunyi, dan suasana terbuka. Sebuah Gestalt adalah sebuah cara

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 22 -

Page 23: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

memandang dunia denagn teliti berhubungan dengan Holism. Gambaran ini mengemukakan bahwa

pengetahuan mengenai sebuah fakta kejadian diatur ke dalam yang berhubungan Dengan gagasan. Ia adalah

kelompok dan saling berhubungan yang melengkapi makna. Sebuah Gestalt dalam beberapa cara seperti sebuah

teori.

Sebuah gambaran tersembunyi memperlihatkan sesuatu di dalam Gestalt yang spesifik, bingkai dari

referensi, atau gambaran dunia. Ini memberi perasaan kenyataan, bentuk-bentuknya, dan kontrol. Gambaran

tersembunyi adalah sesuatu yang tidak dibuat-buat dan cara yang tidak fleksibel memahami sebuah kejadian.

Lawan dari gambaran tersembunyi adlaqh konteks terbuka. Sebuah konteks terbuka memerlukan dekonstruksi

gambaran tersembunyi yang membolehkan anda untuk melihat kedalaman dan kerumitan dalam fakta yang

diuji. Pekerjaan Ihde digunakan sebagai cara dari pengalaman melompat dari gambaran tersembunyi menuju

konteks terbuka.

Kegiatan riset kualitatif membutuhkan penerapan yang teliti dari riset kualitatif seperti keterbukaan,

kataan yang cermat, menuju perspektif filosofis, kecermatan dalam pengumpulan data dan pencantuman

seluruh data dalam fase pengembangan teori.

Enam pendekaan riset kualitatif digambarkan dalam bab Phenomenological, grounded theory,

ethnographic, historical, philosophical inquiry, dan critical sosial theory.

Tujuan riset phenomenilogical adalah menggambarkan pengalamn hidup yang dilaluinya. Grounded theory

adalah sebuah pendekatan untuk menemukan apa masalah yang ada dalam kehidupan sosial dan bagaimana

seseorang terlibat menanganinya. Proses riset meliputi formulasi, uji coba, dan pengembangan kembali rencana

sampau teiori dikembangkan. Riset ethnograhic adalah kumpulan yang sistematis, gambaran dan analisis data

untuk mengembangkan teori tingkah laku kebudayaan. Riset histirical adalah sebuah naratif deskripsi atau

analisa kejadian yang terjadi sudaj]ha lama atau baru saja terjadi. Data kejadian yang lalu diperoleh melalui

rekaman, barang-barang peninggalan atau laporan verbal. Philosiphical inquiry memasukkan tiga tipe: studi

dasar, analisis filosofis, dan analisis etik. Penelitian dasar memberikan analisis struktur ilmu pengetahuan,

seperti: konsep dan teori dan proses berfikir dan menilai beberapa frakta yang biasa dipegang ilmu

pengetahuan. Analisi filosofis digunakan untuk mr=enguji makna konseptual dan mengembangkan teori dari

makna. Ethical inquiry adalah analisis intelektual moralitas. Teori sosial kritis, meliputi analisis sistem dari

gagasan yang membawa pola dominasi dan mencegah pertumbuhan seseorang secara individu di dalam

masyarakat.

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 23 -

Page 24: PENGENALAN PENELITIAN KUALITATIF - Welcome … · Web viewModel intervensi digunakan untuk menguji hubungan dalam teori substantive. Pertanyaan dasar dari model ini adalah bagaimana

document.doc

Riset Keperawatan Kelompok 4 A’04 - 24 -