Upload
rista
View
21
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nn
RENCANA TINDAKAN
No
Diagnoa
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
1
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan peurunan kekuatan otot ditandai dengan pasien terlihat lambat saat bergerak, pasien telihat mengalami keterbatasan kemampuan untuk melakukan ketrampilan motorik kasar, pasien tampak kesulitan membolak-balik posisi, pasien tampak mengalami keterbatasan rentang pergerakan sendi, kekuatan otot 0 (tidak ada kontraksi).
Setelah dilakukan askep selama ..x 24 jam, diharapkan mobilitas fisik teratasi dengan KH:
NOC Label
Berjalan dengan gaya berjalan yang efektif normal (skala 5)
Berjalan jarak pendek normal (skala 5)
Berjalan di sekitar ruangan normal (skala 5)
Mobility
Keseimbangan normal (skala 5)
Kordinasi normal (skala 5)
Kekuatan otot normal (skala 5)
Kinerja posisi tubuh normal (skala 5)
Activity tolerance
Rentang nadi dan aktivitas normal (skala5)
Tekanan sistol dan diastole dengan aktivitas normal (skala 5)
Kecepatan berjalan kaki normal (skala 5)
Exercise therapy : ambulation
1. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
2. Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saatlatihan
3. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
4. Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera
5. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
6. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
7. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.
8. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
Exercise therapy : joint mobility
1. Tentukan keterbatasan gerakan sendi dan efek dari fungsi pada klien
2. Lakukan latihan ROM pasif maupun aktif.
3. Anjurkan klien/keluarga bagaimana melakukan latihan ROM pasif, dan aktif.
4. Dorong klien melakukan ambulasi.
5. Bantu dalam gerakan sendi secara teratur dengan memperhatikan batasan-batasan rasa sakit, daya tahan, dan mobilitas sendi.
Self care assistance: Bathing/hygiene
a) Dorong keluarga untuk berpartisipasi untuk kegiatan mandi dan kebersihan diri klien
b) Berikan bantuan sampai klien dapat merawat secara mandiri
c) Monitor kebersihan kuku, kulit
d) Monitor kemampuan perawatan diri klien
e) Dorong klien melakukan aktivitas normal keseharian sesuai kemampuan
f) Promosi aktivitas sesuai usia
Self care assistance:dressing/groming
a) Berikan baju sesuai ukuran
b) Fasilitasi klien menyisir
c) Pelihara privasi ketika berpakaian
Self care assistance:feeding
a) Identifikasi preskripsi diet
b) Set tray makanan dan meja secara aktraktif
c) Kreasikan lingkungan menarik
d) Monitor dan catat intake
Self care assistance:toileting
a) Dorong keluarga untuk berpartisipasi untuk kegiatan toileting
b) Berikan bantuan sampai klien dapat melakukan eliminasi secara mandiri
c) Fasilitasi kebersihan /hygiene toiletsetelah dipakai
d) Anjurkan klien membiasakan jadwal rutin ketoilet, sesuai kebutuhan dan kemampuan
e) Berikan privasi
Exercise therapy : ambulation
1. Mengetahui tingkat kemampuan pasien dalam mobilisasi, sebelum diberikan latihan lebih lanjut.
2. Mengetahui tanda-tanda vital px.
3. Memberikan terapi yang tepat sesuai dengan keadaan px.
4. Membantu klien dalam ambulasi.
5. Memberikan pengetahuan mengenai teknik ambulasi.
6. Agar klien tidak ketergantungan terhadap orang lain.
7. Membantu ambulasi klien dan pemenuhan kebutuhan ADL klien.
8. Mempermudah klien dalam mobilisasi.
Exercise therapy : joint mobility
1. Untuk mengetahui sejauh mana keterbatasan klien dalam bergerak
2. Mendorong pasien untuk melakukan aktivitas secara teratur
3. Agar keluarga/klien dapat melakukan ROM secara mandiri
4. Peningkatan aktivitas secara bertahap akan menurunkan keletihandan meningkatkan ketahanan.
5. Mendorong pasien untuk melakukan aktivitas secara teratur tanpa menimbulkan rasa sakit.
2
Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik terjepitnya jaringan spinal ditandai dengan px mengeluh susah tidur , px. Mengeluh nyeri pada bagian vertebra, nyeri dirasakan dengan skala 4 (berat), px tampak mengiris, gelisah dan tampak berprilaku berjaga-jaga atau melindungi daerah yang sakit
Setelah diberikan asuhan keperawatan x 24 jam diharapkan klien melaporkan nyeri berkurang/dapat terkontrol dengan criteria hasil :
Pail Level
TTV dalam batas normal/ not compromised (skala 5). (Nadi: bayi 120-160x/mnt, toddler 90-140x/mnt, prasekolah 80-110 x/mnt, sekolah 75-100x/mnt, remaja 60-90x/mnt; RR: bayi 35-40 x/mnt, toddler 25-32x/mnt, anak-anak 20-30 x/mnt, remaja 16-19 x/mnt; TD: bayi 85/54 mmHg, toddler 95/65 mmHg, sekolah 105-165 mmHg, remaja 110/65 mmHg; suhu : Suhu tubuh 36-37,5C)
Klien melaporkan nyerinya berkurang mencapai skala 5 (none)
Ekspresi muka terhadap nyeri mencapai skala 5 (none).
Klien tidak menggosok area nyeri mencapai skala 5 (none).
Klien tidak mengerang atau menangis mencapai skala 5 (none)
Pain Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama......x24 jam pasien dapat mengontrol nyeri dengan indikator:
Mengenali faktor penyebab
Mengenali onset (lamanya sakit)
Menggunakan metode pencegahan
Menggunakanmetode nonanalgetik untuk mengurangi nyeri
Menggunakananalgetik sesuai kebutuhan
Mencari bantuan tenaga kesehatan
Melaporkangejalapadatenaga kesehatan
Menggunakansumber-sumberyang tersedia
Mengenali gejala-gejala nyeri
Mencatatpengalamannyeri sebelumnya
Melaporkan nyeri sudah terkontrol
Pain management
Kaji TTV klien, catat jika ada perubahan.
Lakukan penilaian yang komprehensif pada nyeri yang mencakup lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
Observasi isyarat non verbal dari kenyamanan terutama pada klien dengan ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
Pastikan klien menerima perawatan analgesic.
Ajarkan klien atau keluarga menggunakan teknik nonfarmakologi (relaxation, guided imagery, music therapy, distraction, ect).
Kendalikan factor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon kenyamanan klien
Analgetic Administration
tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
cek riwayat alergi
pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi dari analgetik ketika pemberian lebih dari satu
tentukan pilihan analgetik tergantung tipe dan beratnya nyeri
tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal
pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
monitorvitalsign sebelum dansesudah pemberian analgetik pertama kali
berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala (efek samping)
Pain Management
Tanda-tanda vital dalam rentang normal dapat mengindikasikan bahwa nyeri berkurang.
Untuk mengetahui lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
Untuk mengurangi rasa nyeri klien.
Lingkungan yang nyaman dapat menambah tingkat kenyamanan klien sehingga dapat mengurangi rasa nyeri klien.
Untuk mengetahui kualitas nyeri klien.
Untuk mengurangi rasa nyeri klien melalui teknik nonfarmakologi.
Untuk mengurangi rasa nyeri secara mandiri
Mengurangi rasa nyeri klien jika teknik nonfarmakologi tidak dapat menghilangkan.
Mengurangi rasa nyeri klien jika teknik control nyeri tidak dapat menghilangkan.
Analgesic Administration
Tanda-tanda vital dalam rentang normal dapat mengindikasikan bahwa nyeri berkurang.
Untuk mengetahui lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
Mencegah kesalahan pemberian obat.
Pemberian analgesic yang tepat dapat mengurangi nyeri lebih cepat
Mencegah terjadinya efek samping.
3
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik ditandai dengan kerusakan jaringan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.......x24 jam integritas jaringan: kulit dan mukosa normal dengan indikator:
temperatur jaringan dalam rentang yang diharapkan
elastisitasdalam rentangyang diharapkan
hidrasi dalam rentang yang diharapkan
pigmentasidalam rentangyang diharapakan
warna dalam rentang yang diharapkan
tektur dalam rentang yang diharapkan
bebas dari lesi
kulit utuh
Perfusi jaringan baik
Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang
Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka
Wound care
Lepaskan pitaperekatdan dressing
cukurrambutdi sekitardaerah yang luka, sesuai kebutuhan
Memantaukarakteristikluka,termasuk drainase,warna, ukuran,dan bau
Ukurdasar luka.
Bersihkan area luka dari benda-bendatertanam(misalnya,sempalan,kutu, kaca,kerikil,logam), sesuai kebutuhan
Bersihkandengan salinnormal ataupembersihtidak beracun, yang sesuai
Oleskansalepyang sesuai dengankulit /lesi
Terapkandressing yang sesuai untukjenisluka
Mempertahankanteknik sterilketika melakukanperawatan luka
Periksalukadan catat jika terjadi perubahan
Posisikan pasien untuk menghindariketeganganpada luka,
Reposisipasiensedikitnyasetiap 2 jam
Mendorongasupancairan
libatkananggotakeluargapasien atau(s) dalamprosedurperawatan luka
Anjarkan pasiendan keluargatentangtanda dangejala infeksi
Dokumenlukalokasi, ukuran, dan penampilan
Pengawasan Kulit
Inspeksi kondisi luka operasi
Observasi ekstremitas untuk warna, panas, keringat, nadi, tekstur, edema, dan luka
Inspeksi kulit dan membran mukosa untuk kemerahan, panas, drainase
Monitor kulit pada area kemerahan
Monitor penyebab tekanan
Monitor adanya infeksi
Monitor kulit adanya rashes dan abrasi
Monitor warna kulit
Monitor temperatur kulit
Catat perubahan kulit dan membran mukosa
Monitor kulit di area kemerahan
Lakukan perawatan luka untuk mecegah terjadinya infeksi dan untuk menyembuhkan luka dan menumbuhkan jaringan nekrotik
Mencegah adanya pus dan menghilangkan jaringan nekrotik.
4
PK : Perdarahan
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x24 jam, perawat dapat meminimalkan komplikasi yang terjadi dengan kriteria hasil:
Nilai Ht dan Hb berada dalam batas normal
Klien tidak mengalami episode perdarahan
Tanda-tanda vital berada dalam batas normal
TD: 100 120 mm Hg
Nadi: 60-100x/menit
RR: 14 25 x/mnt
Suhu: 36 - 370C 0,50C
Kaji pasien untuk menemukan bukti-bukti perdarahan atau hemoragi
Monitor tanda vital
Pantau hasil lab berhubungan dengan perdarahan
Siapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk menjalani bentuk terapi lain jika diperlukan
Awasi jika terjadi anemia
Kolaborasi dengan dokter mengenai masalah yang terjadi dengan perdarahan : pemberian transfusi, medikasi
Untuk mengetahui tingkat keparahan perdarahan pada klien sehingga dapat menentukan intervensi selanjutnya
Untuk mengetahui keadaan vital pasien saat terjadi perdarahan.
Banyak komponen darah yang menurun pada hasil lab dapat membantu menentukan intervensi selanjutnya
Keadaan fisik dan psikologis yang baik akan mendukung terapi yang diberikan pada klien sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal
Untuk menentukan intervensi selanjutnya
mencegah terjadinya komplikasi dari perdarahan yang terjadi dan untuk menghentikan perdarahan
5
Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan akibat trauma
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x24 jam, diharapkan tidak terjadi infeksi pada bayi dengan criteria hasil :
NOC LABEL : Risk Control
Keluarga mengetahui faktor resiko (skala 5)
Keluarga mengembangkan strategi yang efektif (skala 5) untuk kontrol resiko
Keluarga menunjukkan pola hidup sehat (skala 5)
Keluarga ikut berpartisipasi dalam screening untuk mengidentifikasi resiko (skala 5)
Status kesehatan klien baik (skala 5)
NOC LABEL: Knowledge: Infection Management
Keluarga mengetahui cara yang mengurangi penularan infeksi (skala 5)
Mengetahui tanda dan gejala infeksi (skala 5)
Keluarga mengetahui pentingnya sanitasi tangan (skala 5)
Keluarga mengetahui pengaruh praktek gizi pada infeksi (skala 5)
Keluarga dapat mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap respon kekebalan (skala 5)
NIC LABEL: Infection Control
membersihkan lingkungan setelah digunakan pasien
mengganti peralatan perawatan pasien sesuai kebijakan institusi
mengisolasi pasien-pasien yang terkena penyakit menular
melakukan tindakan isolasi pencegahan yang disarankan, jika diperlukan
batasi pengunjung, jika diperlukan
ajarkan cara cuci tangan untuk perawatan kesehatan pribadi
instruksikan pengunjung pasien untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan.
Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan perawatan pada pasien
Gunakan universal precaution
Gunakan handscoon seperti yang disarankan oleh universal precaution
pakai pakaian bersih atau gaun jika memegang bahan infeksius
memelihara lingkungan aseptik yang optimal
administrasikan terapi antibiotik, jika diperlukan
Ajarkan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan kapan harus dilaporkan pada tenaga kesehatan
Ajarkan keluarga bagaimana menghindari infeksi
perubahan TTv dapat menunjukkan tanda-tanda infeksi
mencegah terjadinya infeksi
mencegah terjadinya infeksi
melindungi diri dari resiko infeksi
mencegah terjadinya infeski
intake nutrisi yang baik dapat meningkatkan kondisi tubuh
antibiotic dapat membunuh bakteri penyebab infeksi
mengetahui adanya infeksi lebih dini
isolasi mencegah penularan atau infeksi dari luar
terjadi perubahan pada membrane mukosa menunjukkan tanda-tanda infeksi
asupan cairan dan istirahat yang baik dapat meningkatkan kondisi klien sehingga tidak terkena infeksi dengan mudah.
Keluarga dapat melaporkan adanya infeksi sehingga dapat diberikan intervensi
6
Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan ekstremitas bawah, gangguan mobilitas fisik dan neoplasma
Balance
Mempertahankan keseimbangan ketika berdiri mencapai skala 5
Poatur mencapai skala 5
Knowledge ; fall prevention
Benar dalam menggunakan terali yang tersedia mencapai skala 5
Penggunaan dari tata cara berpindah yang aman mencapai skala 5
Latihan untuk mengurangi resiko jatuh mencapai skala 5
Mengetahui Kondisi kronis yang meningkatkan resiko jatuh mencapai skala 5
Mobility
Pergerakan otot mencapai skala 5
Pergerakan sendi mencapai skala 5
Risk control
Memonitor faktor resiko dari lingkungan
Memonitor faktor resiko dari perilaku sesorang
Melakukan strategi dalam mengontrol faktor resiko
Menmodifikasi gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko
Memonitor perubahan status kesehatan
Environtmental Management: Safety
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien dari fisik, fungsi kognitif dan kebiasaan perilaku pasien.
Identifikasi bahaya keselamatan pasien di lingkungan (ex: fisik, biologis, kimia).
Hilangkan risiko dari lingkungan jika memungkinkan.
Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan resiko dan bahaya.
Menyediakan alat adaptif (ex: Alat untuk melangkah dan pegangan tangan) untuk meningkatkan keamanan dari lingkungan.
Gunakan alat pelindung (mis. Pegangan samping, pintu tertutup, gerbang) untuk keterbatasan mobilitas fisik.
Memberikan pasien nomor telepon darurat (ex: departemen kesehatan terdekat, polisi, dll).
Mengajukan dan/atau mengadakan program skrining untuk lingkungan yang berbahaya (ex: timbal, dan radon).
Edukasi mengenai risiko tinggi individu dan kelompok tentang risiko lingkungan.
Fall Prevention
Identifikasi kognitif dan kekurangan fisik dari pasien yang mungkin meningkatkan potensial untuk jatuh.
Identifikasi kebiasaan dan factor risiko yang mempengaruhi untuk jatuh.
Cari informasi riwayat jatuh pasien dan keluarga.
Identifikasi karakteristik lingkungan yang bisa meningkatkan potensial untuk jatuh.
Monitor gaya berjalan, keseimbangan, dan level kelelahan.
Tanyakan kepada pasien tentang persepsi keseimbangan, jika diindikasikan.
Menyarankan perubahan dalam gaya berjalan kepada pasien.
Latih pasien untuk beradaptasi dan memodifikasi gaya berjalan.
Membantu pasien yang mudah goyah dengan berpindah.
Kunci roda dari kursi roda, tempat tidur, saat memindahkan pasien.
Ajari pasien bagaimana cara jatuh yang aman untuk meminimalkan cedera.
Environtmental Management: Safety
Menentukan tingkat safety klien
Mencegah klien dari bahaya
Mencegah klien jatuh
Meningkatkan safety lingkungan untuk menurunkan resiko jatuh
Meningkatkan patient safety
Membatasi pergerakan klien yang dapat meningkatkan resiko jatuh
Mempercepat klien meminta bantuan ketika terjadi jatuh
Mengeleminasi factor yang mengancam patient safety
Agar klien mengetahui keadaan lingkungan dan factor yang dapat menyebabkan resiko jatuh
3. EVALUASI
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI
1
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan peurunan kekuatan otot ditandai dengan pasien terlihat lambat saat bergerak, pasien telihat mengalami keterbatasan kemampuan untuk melakukan ketrampilan motorik kasar, pasien tampak kesulitan membolak-balik posisi, pasien tampak mengalami keterbatasan rentang pergerakan sendi, kekuatan otot 0 (tidak ada kontraksi).
S : klien mengatakan mampu menggerakkan bagian ekstremitasnya.
O :
Klien mampu melakukan ROM
Klien mampu beraktivitas terbatas di atas tempat tidur
Kekuatan otot klien meningkat
A : tujuan tercapai sebagian.
P : Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan intervensi
2
Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik terjepitnya jaringan spinal ditandai dengan px mengeluh susah tidur , px. Mengeluh nyeri pada bagian vertebra, nyeri dirasakan dengan skala 4 (berat), px tampak mengiris, gelisah dan tampak berprilaku berjaga-jaga atau melindungi daerah yang sakit
S :
Klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang
O :
Kontrol nyeri
1. Menjelaskan faktor penyebab nyeri ( 5 = didemonstrasikan sering)
2. Menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri ( 5 = didemonstrasikan sering)
3. Menggunakan analgetik sesuai rekomendasi ( 5 = didemonstrasikan sering)
Level nyeri
1. klien melaporkan nyeri skala 5
TTV klien dalam batas rormal.
TD : 120/80
RR : 16-20x/menit,
RR: 60-100x/menit
T: 36-37,5oC ( 5 = no deviation per normal range)
A : tujuan tercapai sebagian
P : Pertahankan kondisi klien
3
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik ditandai dengan kerusakan jaringan.
S :
O :
Integritas kulit pada skala 2
Perfusi jaringan pada skala 2
Pigmentasi abnormal pada skala 4
Lesi kulit pada skala 4
Eritema pada skala 4
Necrosis pada skala 4
A : Tujuan Tercapai, masalah teratasi
P : pertahankan kondisi pasien dan berikan health education untuk melakukan perlindungan dan perawatan pada daerah yang mengalami fraktur vetebra
4
PK : Perdarahan
S : klien dan keluarga mengatakan tidak ada pendarahan
O :
Nilai Ht dan Hb berada dalam batas normal
Klien tidak mengalami episode perdarahan
Tanda-tanda vital berada dalam batas normal
TD: 100 120 mm Hg
Nadi: 60-100x/menit
RR: 14 25 x/mnt
Suhu: 36 - 370C 0,50C
A : Tujuan tercapai dan masalah teratasi
P : Lanjutkan health promotion pada keluarga
5
Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan akibat trauma
S : klien tidak mengeluh panas badan.
O :
TTV klien dalam rentang normal
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Jumlah leukosit dalam rentang normal
A : tujuan tercapai dan masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien
6
Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan ekstremitas bawah, gangguan mobilitas fisik dan neoplasma
S : klien dan keluarga mampu mengulang penjelasan dan mampu melaksanakan pencegahan jatuh
O : Klien belum mampu mempertahankan keseimbangan, Keluarga memodifikasi lingkungan demi patient safety
A : tujuan tercapai sebagian. P : lanjutkan intervensi