23
XV. INTERVENSI KEPERAWATAN No . Hari/ Tanggal Diagnosa Keperawatan Perencanaan Rasional Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan 1. Jum’at, 07/08/20 15 Resiko Perilaku Kekerasan Terhadap Orang lain Berhubungan Dengan Status Emosi (Labil) Tujuan Jangka Panjang Klien tidak akan membahayakan orang lain selama di Rumah Sakit. Tujuan Jangka Pendek Dalam 3 hari klien dapat mentrol tanda- tanda marah dan dapat melaporkan kepada perawat agar diberikan intervensi sesuai keluhan. Kriteria 1. Bina hubungan saling percaya. 2. Bantu klien mengungkapkan perasaannya. 3. Anjarkan klien cara mengontrol marah dengan relaksasi nafas dalam. 4. Ajarkan klien cara mengontrol marah dengan melakukan kegiatan. 5. Ajarkan klien cara mengontrol marah dengan cara spiritual. 6. Observasi secara 1. Agar klien bisa percaya kepada perawat. 2. Mengungkapkan perasaan dari awal sampai akhir merupakan tindakan yang membangun. 3. Mengurangi emosi klien. 4. Mengalihkan pusat perhatian marah. 5. Membantu menurunkan emosi klien. 14

Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BNVDRR

Citation preview

Page 1: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

XV. INTERVENSI KEPERAWATAN

No.

Hari/TanggalDiagnosa

KeperawatanPerencanaan

RasionalTujuan dan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan

1. Jum’at,07/08/2015

Resiko Perilaku Kekerasan Terhadap Orang lain Berhubungan Dengan Status Emosi (Labil)

Tujuan Jangka PanjangKlien tidak akan membahayakan orang lain selama di Rumah Sakit.

Tujuan Jangka PendekDalam 3 hari klien dapat mentrol tanda-tanda marah dan dapat melaporkan kepada perawat agar diberikan intervensi sesuai keluhan.

Kriteria Hasil :1. Klien mampu

mengontrol marah.

2. Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

1. Bina hubungan saling percaya.

2. Bantu klien mengungkapkan perasaannya.

3. Anjarkan klien cara mengontrol marah dengan relaksasi nafas dalam.

4. Ajarkan klien cara mengontrol marah dengan melakukan kegiatan.

5. Ajarkan klien cara mengontrol marah dengan cara spiritual.

6. Observasi secara ketat perilaku klien.

7. Berikan obat sesuai program terapi.

1. Agar klien bisa percaya kepada perawat.

2. Mengungkapkan perasaan dari awal sampai akhir merupakan tindakan yang membangun.

3. Mengurangi emosi klien.

4. Mengalihkan pusat perhatian marah.

5. Membantu menurunkan emosi klien.

6. Observasi ketat merupakan hal yang penting, karena dengan demikian intervensi yang tepat dapat diberikan dengan segera.

7. Cara mencapai batasan alternative yang paling efektif.

14

Page 2: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

2. Jum’at,07/08/ 2015

Gangguan Proses Pikir Berhubungan Dengan Waham Curiga

Tujuan Jangka Panjang1. Klien dapat

mengatakan berkurang pikiran-pikiran waham.

2. Klien mampu membedakan pikiran waham dengan realita.

Tujuan Jangka PendekDalam 3 hari klien dapat mengakui dan mengatakan bahwa pikiran waham ittu terjadi pada saat gelisah.

Kriteria Hasil :1. Klien

mengungkapkan secara verbal reflex dari proses pikir yang berorientasi kepada realita.

2. Klien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari yang mampu dilakukan olehnya.

1. Datangi klien dengan tenang dan tidak berangan-angan.

2. Tunjukkan bahwa anda menerima keyakinan klien yang salah tersebut, sementara itu biarkan klien tahu bahwa anda tidak mendukung keyakinan tersebut.

3. Jangan membantah atau menyangkal keyakinan klien. Gunakan teknik keraguan yang beralasan sebagai teknik terapeutik.

4. Bantu klien untuk mencoba menghubungkan keyakinan-keyakinan yang salah tersebut dengan peningkatan

1. Mendekati klien dengan tenang dapat membantu untuk memulihkan persepsi sensori klien dan dapat menghambat gangguan proses dan persepsi.

2. Penting dikomunikasikan kepada klien kepada klien bahwa tidak menerma anggapan sebagai suatu yang benar.

3. Membantah klien atau menyangkal keyakinannya tidak akan bermanfaat apa-apa; pikiran waham tidak dapat dikurangi dengan pendekatan ini, dan mungkin akan menghalangi perkembangan hubungan saling percaya.

4. Menghentikan ansietas yang meningkatkan dapat memungkinkan untuk mencegah pikiran waham klien.

15

Page 3: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

3. Klien mampu menahan diri dari berespon terhadap pikiran-pikiran tersebut muncul.

ansietas yang dirasakan oleh klien. Diskusikan teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengontrol ansietas.

5. Fokus dan kuatkan pada realita. Kurangi lamanya ingatan tentang pikiran rasional. Bicara tentang kejadian-kejadian dan orang-orang yang nyata.

6. Bantu dan dukung klien dalam usahanya untuk mengungkapkan secara verbal perasaannya.

5. Diskusikan yang berfokus pad aide-ide yang salah tidak akan berguna dan mencapai tujuan, dan mungkin membuat psikosisnya menjadi lebih buruk.

6. Ungkapkan perasaan klien secara verbal dalam lingkungan yang tidak menghantam akan menolong klien untuk mengungkapkan perasaannya yang mungkin terpendam cukup lama.

16

Page 4: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi :Interaksi Perawat – Klien

Teknik Komunikasi Terapeutik

Rasional EvaluasiVerbal Non Verbal

Jum’at, 07 Agustus 2015

Fase Orientasi :P : Assalamu’alaikum, Pak.

Perkenalkan nama saya ‘A’ dan biasa dipanggil ‘A’.Kalau boleh tahu, namanya siapa Pak,,,?

K : ‘R’

P : Wah,,,namanya bagus ya, Pak,,,!!

K : Terima kasih.

P : Pak ‘R’, bagaimana perasaannya hari ini?

K : Baik.

P : Pak ‘R’, boleh kita ngobrol-ngobrol 15 menit?

P : Menatap klien sambil tersenyum dan berjabat tangan.

K : Memandang perawat dan berjabat tangan.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata sambil

Giving Broad Opening

Reinforcement

Seeking Consensual Validation

Offering Self

Membina hubungan saling percaya antara perawat-klien.

Member pujian kepada klien.

Mengetahui kondisi klien.

Memberikan penawaran kepada klien.

S : Klien mengatakan aku baik-baik saja.

O : Kontak mata

ada. Komunikasi

verbal cukup. Bicara klien

kacau. Emosi klien

berubah-ubah (labil).

A : Klien belum

mampu mengontrol marah.

Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol marah dengan

17

Page 5: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

K : Jangan lama-lama, aku mau tidur.

P : Pak ‘R’, mau ngobrol dimana?

K : Disini saja.

Fase Kerja :P : Pak ‘R’, kalau boleh

saya tahu, apa yang bapak rasakan saat ini?

K : Tidak ada.Saya hanya curiga dan kepada kakak ipar saya yang selingkuh dengan tetangganya

P : Pak ‘R’ tahu ngak, kenapa Pak ‘R’ dibawa kesini?

K : Saya marah-marah dengan kakak ipar saya dan saya melempari rumah selingkuhanya

P : Kenapa Bapak ‘R’ marah-marah?

tersenyum.K : Memandang

perawat dengan nada suara yang tinggi.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat dan langsung duduk dikursi.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang

Offering Self

Exploring

Exploring

Exploring

Memberikan penawaran dan menggali keinginan klien.

Menggali masalah klien.

Menggali masalah klien.

Menggali masalah klien.

bimbingan.P : Lanjutkan intervensi:

Motivasi klien untuk latihan mengontrol marah.

Motivasi klien untuk melakukan cara mengontrol marah secara mandiri.

Berikan terapi sesuai program.

18

Page 6: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

K : Ngak tahu. Emosi dengan kelakuan kakak ipar saya

P : Pak ‘R’ tahu ngak, tanda-tanda orang marah?

K : Tahu.

P : Coba Pak ‘R” sebutkan tanda-tanda kalau orang lagi marah,,,!

K : Mata melotot. Aku pernah mukul orang.

P : Pak ‘R’ sudah diajarin apa yang dilakukan jika marah,,,?

K : Sudah. Kamu orang mana?

P : Kalau sudah, coba Pak ‘R’ praktekkan?

K : ,,,,,

P : Ya sudah, kalau Pak ‘R’ sudah lupa, saya akan mengajarkan kembali cara mengontrol marah. Tapi, Pak ‘R’ perhatikan ya, apa yang saya praktekkkan?

perawat sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang perawat sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang perawat sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang perawat sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Menggelengkan kepala.

P : Relaksasi nafas dalam.

Exploring

Restating

Restating

Restating

Giving Information

Menggali masalah klien.

Menggali kemampuan klien.

Menggali kemampuan klien dalam mengingat cara yang telah diajarkan.

Menggali kemampuan klien.

Memberitahu kepada klien tentang cara mengontrol marah.

19

Page 7: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

K : ,,,,,

P : Coba sekarng Pak ‘R’ praktekkan apa yang sudah saya ajarkan tadi,,,!

K : ,,,,,

P : Wah bagus sekali. Nah,,,mulai sekarang

kalau Pak ‘R’ lagi marah-marah, Pak ‘R’ praktekkan cara yang seperti tadi ya,,,?

K : Iyaa

Fase Terminasi :P : Sekarang bagaimana

perasaan Pak ‘R’ setelah ngobrol-ngobrol dengan saya?

K : Senang. Aku ingin pulang dan

bekerja lagi di BSTP : Baiklah Pak, karena

waktunya kita ngobrol-ngobrol sudah selesai, Pak ‘R’ bisa lakukan kegiatan yang lainnya dan nanti ngobrol-ngobrolnya dilanjutin besok lagi ya,,,?

K : Iya, saya mau tidur dulu

K : Mata melirik kesana kemari.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Menarik nafas dalam.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum

K : Sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

Restating

Reinforcement

Seeking Consesual Validation

Validation

Menggali kemampuan klien untuk mengulang kembali apa yang telah diajarkan.

Memberikan pujian dan meningkatkan rasa percaya diri klien.

Menanyakan perasaan klien.

Memastikan kontrak waktu yang telah disepakati.

20

Page 8: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

( lalu menyanyi sebuah lagu).

P : Ya sudah, kalau Pak ‘R’ maunya begitu. Kalau begitu saya permisi dulu ya,,,?

Assalamu’alaikum,,,K : Wa’alaikumsalam,,,

K : Ekspresi wajah klien terlihat marah.

P : Tersenyum sambil berjabat tangan dengan klien.

K : Berjabat tangan dengan perawat.

Termination Mengakhiri percakapan dengan klien.

Sabtu, 08 Agustus 2015

Fase Orientasi :P : Assalamu’alaikum, Pak

‘R’,,,

K : Wa’alaikumsalam,,,,

P : Pak ‘R’ masih ingat dengan saya,,,?

K : Ingat ‘A’P : Kalau begitu

perkenalkan ini teman saya ‘D’ dan ‘A’ sebutkan kembali siapa nama saya,,,?

K : ‘A’. kalian sudah punya pacar?

P : Menatap klien sambil tersenyum dan berjabat tangan.

K : Sambil tersenyum dan berjabat tangan.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Sambil tersenyum.P : Mempertahankan

kontak mata.

K : Sambil tersenyum.

Giving Broad Opening

Restating

Giving Broad opening

Membina hubungan saling percaya antara perawat-klien.

Menggali kemampuan klien untuk menyebutkan kembali nama perawat.

Membina hubungan saling percaya.

S : Klien mengatakan saya mendaftar satpam dan ingin menjadi artis seperti Nia Daniati.

O : Kontak mata

ada. Komunikasi

verbal cukup. Bicara klien

kacau.

A : Klien belum

mampu mempraktekkan

21

Page 9: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

P : Bagus sekali. Bagaimana perasaan Pak

‘R’ hari ini?

K : Baik. Hari ini ada rehab, tapi aku ngak ikut.

P : Pak ‘R’ sesuai janji kita kemarin, kita mau ngobrol. Bapak ‘R’ maunya ngobrol berapa lama dan tempatnya dimana?

K : Disini saja.

Fase Kerja :P : Pak ‘R’, apa yang bapak

rasakan saat ini?K : Tidak ada.

P : Pak ‘R’ masih ingat ngak, apa yang saya ajarkan kemarin?

K : ,,,,,

P : Kalau Bapak ‘R’ ingat, coba bapak ‘R’ sebutkan apa yang saya ajarkan kemarin,,,!

K : ,,,,, (sambil tersenyum bingung).

P : Pak ‘R’ tahu ngak tanda-tanda orang marah itu

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Mengalihkan pandangan.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Mengalihkan pandangan.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Menganggukkan kepala.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Tersenyum.

Reinforcement dan Seeking Consesual

Validation

Offering Self

Exploring

Restating

Restating

Memberikan pujian dan mengetahui kondisi klien.

Memberikan penawaran dan menggali keinginan klien.

Menggali masalah klien.

Menggali kemampuan klien.

Menggali kemampuan klien dalam mengingat kembali cara yang telah dijarkan.

cara mengontrol marah secara mandiri.

Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol marah dengan bimbingan.

P : Lanjutkan intervensi: Motivasi klien

untuk latihan mengontrol marah.

Motivasi klien untuk melakukan cara mengontrol marah secara mandiri.

Berikan terapi sesuai program.

22

Page 10: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

seperti apa?K : Mata melotot, memukul

orang, mata berair.P : Wah,,,bagus sekali,,,!!

K : ,,,,,P : Kalau lagi marah, apa

yang biasa dilakukan?K : ,,,,, (sambil senyum).P : Ya sudah, kalau Pak ‘R’

sudah lupa. Sekarang saya akan mengajarkan kembali cara mengontrol marah. Tapi, Pak ‘R’ perhatikan ya,,,?

K : ,,,,,

P : Coba sekarang Pak ‘R’ ulangi yang saya praktekkan tadi,,,!

K : ,,,,,

P : Wah,,,bagus sekali. Nah, mulai sekarang

kalau Pak ‘R’ lagi marah, pak ‘R’ lakukan cara yang seperti tadi ya,,,?

K :Nanti saya dikasih rokok yaa…

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Tersenyum.P : Mempertahankan

kontak mata.K : Tersenyum.P : Realaksasi nafas

dalam.

K : Memperhatikan sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Menarik nafas dalam.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Tersenyum.

Restating

Reinforcement

Restating

Giving Information

Restating

Reinforcement

Menggali kemampuan klien.

Memberikan pujian atas kemampuan klien menjawab pertanyaan.Menggali kemampuan klien

Memberitahu kepada klien tentang cara mengontrol marah.

Menggali kemampuan klien untuk mengulang kembali apa yang telah diajarkan.

Memberikan pujian dan meningkatkan rasa percaya diri klien.

23

Page 11: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

Fase Terminasi :P : Sekarang bagaimana

perasaan Pak ‘R’ setelah ngobrol-ngobrol dengan saya?

K : Baik. Kamu orang mana?

P : baiklah Pak, karena ngobrol-ngobrol sudah selesai, nanti besok kita ulangi lagi ya cara mengontrol marah,,,!

Bapak ‘R’ maunya dimana dan berapa lama?

K : ,,,,,

P : Kalau begitu disini saja jam 09.00 WIB, ya,,,?

K : Aku siap terusP : Tapi besok kita jadi

ngobrol-ngobrolnya jam 09.00 WIB, ya,,,??

K : Ya,,,!! Kapan aku pulanG ???P : Pak ‘R’, karena ngobrol-

ngobrolnya sudah selesai, saya permisi dulu ya,,,?

Assalamu’alaikum,,,K : Wa’alaikumsalam,,,

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang perawat sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang perawat.

P : Tersenyum sambil berjabat tangan

Seeking Consensual Validation

Validation

Validation

Validation

Termination

Menanyakan perasaan klien setelah bercakap-cakap.

Memastikan kontrak waktu yang akan disepakati.

Memastikan kontrak waktu.

Memastikan kembali kontrak waktu.

Mengakhiri percakapan dengan klien.

24

Page 12: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

dengan klien.

K : Berjabat tangan dengan perawat.

Senin, 10 Agustus 2015

Fase Orientasi :P : Assalamu’alaikum, Pak

‘R’

K : Wa’alaikumsalam,,,

P : Pak ‘R’ masih ingat dengan saya,,,?

K : Ingat, sedikit lupaa

P : Kalau begitu, saya perkenalkan nama ‘A’ dan biasa dipanggil ‘A’. coba Ibu ulangi, siapa nama saya,,,?

K : ‘A’, Itu ‘D’ dan ‘A’

P : Bagus. Bagaimana perasaan Pak ‘R’ hari ini?

P : Menatap klien sambil berjabat tangan dan tersenyum.

K : Memandang perawat sambil berjabat tangan.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

Giving Broad Opening

Restating

Giving Broad Opening

Reinforcement dan Seeking Consensual

Validation

Membina hubungan saling percaya antara perawat-klien

Menggali kemampuan klien untuk menyebutkan kembali nama perawat.

Membina hubungan saling percaya.

Memberikan pujian dan mengetahui kondisi klien.

S : Klien mengatakan ingin mendaftar jadi satpam.

O : Kontak mata

ada. Komunikasi

verbal cukup. Bicara klien

kacau.

A : Klien belum

mampu mempraktekkan cara mengontrol marah secara mandiri.

Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol

25

Page 13: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

K : Baik. Kalian sudah punya pacar belum?

P : Pak ‘R’ masih ingat ngak dengan janji kita yang kemarin?

K : Ingat,,,! Aku mandi main tenis.

P : Iya, nanti Pak ‘R’ main tenis dengan saya. Tapi Pak ‘R’ ingat ngak dengan janji kita yang kemarin?

K :iya sedikit

P : Baiklah kalau Pak ‘R’ saya ingatkan lagi. Hari ini kita akan mempraktekkan bagaimana cara mengontrol marah.

K : Aku pernah memukul kakak iparku.

Fase Kerja :P : Pak ‘R’ masih ingat

ngak bagaimana cara mengontrol marah?

K : ,,,,,

P : Coba Pak ‘R’

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K : Memandang perawat sambil tersenyum.

P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.

K :Mengangkat kedua alis mata.

P : Mempertahankan kontak mata

Restating

Restating

Validation

Restating

Restating

Menggali kemampuan klien.

Menggali kemampuan klien.

Mengingatkan kembali klien tentang apa yang telah disepakati.

Menggali kemampuan klien.

Menggali kemampuan klien dalam mengingat

marah dengan bimbingan.

P : Lanjutkan intervensi: Motivasi klien

untuk latihan mengontrol marah.

Motivasi klien untuk melakukan cara mengontrol marah secara mandiri.

Berikan terapi sesuai program.

26

Page 14: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

praktekkan,,,! Saya mau lihat.

K : ,,,,,P : Ya sudah, kalau pak ‘R’

sudah lupa. Sekarang saya ulangi lagi ya, cara mengontrol marah,,,?

K : ,,,,,

P : Coba sekarang pak ‘R’ ulangi,,,!

K : ,,,,,

P : Wah, bagus sekali. Jadi, kalau Pak ‘R’ lagi

marah sama temannya, Pak ‘R’ lakukan cara yang seperti tadi ya,,,?

K : Temanku semua di Palur. Aku mau pulang mau bekerja lagi bersama teman-temanku.

Fase Terminasi :P : Sekarang bagaimana

perasaan Pak ‘R’ setelah ngobrol-ngobrol dengan saya?

K : Baik (sambil tersenyum).

P : Pak ‘R’, karena ngobrol-ngobrolnya kita sudah

sambil tersenyum.

K : Tersenyum.P : Realaksasi nafas

dalam.

K : Tersenyum sambil memperhatikan.

P : Mempertahankan kontak mata.

K :Relaksasi nafas dalam.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Memandang perawat.

P : Mempertahankan kontak mata.

K : Berjoged.

P : Mempertahankan kontak mata.

Giving Information

Restating

Reinforcement

Seeking Consensual Validation

Validation

kembali cara yang telah diajarkan.

Memberitahu kepada klien tentang cara mengontrol marah.

Menggali kemampuan klien untuk mengulangi kembali apa yang telah diajarkan.Memberikan pujian dan meningkatkan rasa percaya diri klien.

Menanyakan perasaan klien setelah berbicara dengan perawat.

Memastikan kontrak waktu yang telah disepakati sebelumnya.

27

Page 15: Intervensi, Implementasi & Evaluasi Keperawatan

selesai, nanti ngobrolnya dilanjutin besok lagi ya,,,?

K : ,,,,,(sambil tersenyum).P : Pak ‘R’, saya permisi

dulu ya,,,? Assalamu’alaikum,,,K : Wa’alaikumsalam,,,

K : Berjoged.P : Tersenyum sambil

berjabat tangan dengan klien.

K : Berjabat tangan dengan perawat.

Termination Mengakhiri percakapan dengan klien.

28