Upload
agung-nasution
View
402
Download
30
Embed Size (px)
Citation preview
Ozie R. Dilly
Otitis media supuratif kronik adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. Dahulu disebut otitis media perforata (OMP) atau dalam sebutan sehari-hari congek.
Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi kurang dari 2 bulan, disebut otitis media supuratif subakut.
Insiden OMSK ini bervariasi pada setiap negara. Secara umum prevalensi OMSK pada beberapa negara antara lain dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi, suku, tempat tinggal yang padat, hygiene dan nutrisi yang jelek
lebih dari 90% beban dunia akibat OMSK ini dipikul oleh negara-negara di Asia Tenggara, daerah Pasifik Barat, Afrika, dan beberapa daerah minoritas di Pasifik
Yang dimaksud dengan OMSK tipe bahaya ialah OMSK yang disertai dengan kolesteatoma. Perforasi biasanya letaknya marginal atau di atik. Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal bisa timbul.
Perforasi pada marginal atau pada atik Abses atau fistel retroaurikuler
( keadaan lanjut ) Polip atau jaringan granulasi di liang
telinga Sekret berbentuk nanah dan berbau
khas atau terlihat bayangan kolesteatoma
pada rontgen mastoid.
Telinga Berair (Otorrhoe) Gangguan Pendengaran Otalgia (Nyeri Telinga) Vertigo
Anamnesis : Penyakit telinga kronis ini biasanya terjadi
perlahan-lahan dan penderita seringkali datang dengan gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap .
- Sekretnya lebih sedikit- Berbau busuk- Pembentukan jaringan granulasi atau polip- Sekret yang keluar dapat bercampur darah- Pendengaran Berkurang
Pemeriksaan KlinisPemeriksaan otoskopi : Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan
adanya dan letak perforasiPemeriksaan audiologi : Biasanya didapati tuli konduktif. Tapi dapat
pula dijumpai adanya tuli sensorineural
Pemeriksaan radiologi :Radiologi konvensional, foto polos radiologi, posisi Schüller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma, sedangkan pemeriksaan CT scan dapat lebih efektif menunjukkan anatomi tulang temporal dan kolesteatoma
Pemeriksaan Bakteriologi :Bakteri yang sering dijumpai pada OMSK adalah Pseudomonas aeruginosa, Stafilokokus aureus dan Proteus
Kolesteatom adalah suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel (keratin). Deskuamasi terbentuk terus lalu menumpuk sehingga kolesteatom bertambah besar
Kolesteatom dapat diklasifikasikan atas dua jenis:
• Kolesteatom kongenital.• Kolesteatom akuisital atau didapat
Kriteria untuk mendiagnosa kolesteatom kongenital menurut Derlaki dan Clemis (1965) adalah :Berkembang dibelakang membran timpani
yang masih utuh.Tidak ada riwayat otitis media sebelumnya.Pada mulanya dari jaringan embrional dari
epitel skuamous atau dari epitel undiferential yang berubah menjadi epitel skuamous selama perkembangan
Primary acquired cholesteatoma.Kolesteatom yang terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membran timpani.
Secondary acquired cholesteatoma.Terbentuk setelah perforasi membran
timpani
Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana pengobatan dapat dibagi atas :
1. Konservatif2. Operasi
Pengobatan untuk OMSK maligna adalah operasi. Pengobatan konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan, biasanya diberikan antibiotik sistemik Bila terdapat abses subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi
Mastoidektomi Radikal :Pada operasi ini rongga mastoid dan
kavum timpani dibersihkan dari semua jaringan patologik. Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menjadi satu ruangan
Tujuan operasi ini adalah untuk membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intra kranial
Mastoidektomi Radikal dengan modifikasi (Operasi Bondy) :
Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik, tetapi belum merusak kavum timpani.
Tujuan operasi ialah untuk membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid dan mempertahankan pendengaran yang masih ada
Timpanoplasti dengan pendekatan ganda (Combined Approach Tympanoplasty) :
Merupakan teknik operasi timpanoplasti yang dikerjakan pada kasus OMSK tipe maligna atau benigna dengan jaringan granulasi yang luas.
Tujuan operasi ialah untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal
Klasifikasi Komplikasi Otitis Media Supuratif Kronik menurut Adams dkk (1989) :Telinga Tengah
Telinga Dalam
Ekstradural Susunan Saraf Pusat
Perforasi membran timpani persisten
Erosi tulang pendengaran
Paresis nervus fasialis
Fistula labirin
Labirinitis supuratif
Tuli saraf (sensorineural)
Abses ekstradural
Trombosis sinus lateralis
Petrositis
Meningitis
Abses otak
Hidrosefalus otitis