31
Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON BATTERY DI TELINGA Oleh U Tei Dominica Fredlina, Eka Putra Setiawan, Komang Andi Dwi Saputra Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar I. PENDAHULUAN Kasus benda asing pada telinga merupakan kasus yang sering terjadi di bidang Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher (THT-KL). Hal ini sering terjadi pada anak-anak yang sering memasukkan sendiri benda asingnya maupun pada orang dewasa yang psikisnya terganggu. Benda asing yang sering ditemukan pada telinga antara lain karet, penghapus, kerikil, manik-manik, peniti, spons, dan kapur. Benda asing telinga dapat terjadi pada semua umur dan pada kedua jenis kelamin. Hal ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia sekolah dibandingkan pada bayi. 1 Button battery telah dikenali sebagai salah satu benda asing yang berbahaya terutama pada anak-anak sejak lebih dari 30 tahun. Beberapa tahun terakhir ini dengan semakin kecilnya alat-alat elektronik mempercepat penyebaran penggunaan button battery pada peralatan rumah tangga maupun mainan anak-anak. Sebagai akibatnya, karena bentuknya yang licin dan permukaannya yang mengkilap sehingga menarik perhatian terutama pada anak-anak. Diperkirakan terdapat 3500 kasus tertelannya button battery di Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya. Penelitian di AS menyebutkan kasus tertelannya baterai lithium berdiameter 20mm semakin meningkat dan jenis baterai ini yang paling banyak menyebabkan kerusakan dibandingkan tipe baterai lainnya. 2 Telah diketahui kasus tertelannya button battery angka insiden pertahunnya sekitar 6,3 hingga 15,1 per 1 juta penduduk. Diperkirakan 40.400 anak berusia dibawah 13 tahun di AS telah datang ke unit gawat darurat karena kejadian yang berhubungan dengan baterai antara tahun 1997 hingga 2010. Hampir 75% dari kasus tersebut melibatkan anak-anak usia dibawah 4 tahun dan 10% diantaranya memerlukan rawat inap. 3 Di 1

Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

Laporan Kasus

PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON BATTERY DI TELINGA

Oleh

U Tei Dominica Fredlina, Eka Putra Setiawan, Komang Andi Dwi Saputra

Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar

I. PENDAHULUAN

Kasus benda asing pada telinga merupakan kasus yang sering terjadi di

bidang Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher (THT-KL). Hal ini sering terjadi

pada anak-anak yang sering memasukkan sendiri benda asingnya maupun pada

orang dewasa yang psikisnya terganggu. Benda asing yang sering ditemukan pada

telinga antara lain karet, penghapus, kerikil, manik-manik, peniti, spons, dan

kapur. Benda asing telinga dapat terjadi pada semua umur dan pada kedua jenis

kelamin. Hal ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia sekolah dibandingkan

pada bayi.1

Button battery telah dikenali sebagai salah satu benda asing yang berbahaya

terutama pada anak-anak sejak lebih dari 30 tahun. Beberapa tahun terakhir ini

dengan semakin kecilnya alat-alat elektronik mempercepat penyebaran penggunaan

button battery pada peralatan rumah tangga maupun mainan anak-anak. Sebagai

akibatnya, karena bentuknya yang licin dan permukaannya yang mengkilap sehingga

menarik perhatian terutama pada anak-anak. Diperkirakan terdapat 3500 kasus

tertelannya button battery di Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya. Penelitian di AS

menyebutkan kasus tertelannya baterai lithium berdiameter 20mm semakin

meningkat dan jenis baterai ini yang paling banyak menyebabkan kerusakan

dibandingkan tipe baterai lainnya.2 Telah diketahui kasus tertelannya button battery

angka insiden pertahunnya sekitar 6,3 hingga 15,1 per 1 juta penduduk. Diperkirakan

40.400 anak berusia dibawah 13 tahun di AS telah datang ke unit gawat darurat

karena kejadian yang berhubungan dengan baterai antara tahun 1997 hingga 2010.

Hampir 75% dari kasus tersebut melibatkan anak-anak usia dibawah 4 tahun dan 10%

diantaranya memerlukan rawat inap.3 Di

1

Page 2: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

Australia diperkirakan 4 anak setiap minggunya datang ke unit gawat darurat karena

kejadian yang berhubungan dengan button battery. Starship Children’s

Hospital New Zealand melaporkan 61 kasus tertelannya atau kemasukan button battery

selama periode 3 tahun dari Maret 2009 hingga Februari 2012. The National Poisons

Centre New Zealand juga menerima 175 panggilan (2011-2013) mengenai kejadian

anak-anak berusia dibawah 6 tahun yang menelan atau memasukkan baterai di hidung

dan telinga mereka.2

Telah banyak laporan mengenai kasus tertelannya ataupun tersangkutnya benda

asing button battery di gastrointestinal, dan kasus button battery di hidung seperti

dilaporkan terdapat 4 kasus di bagian THT-KL MidCentral District Health Board di

New Zealand selama periode hanya 6 bulan saja.4,5 Di Indonesia dilaporkan pula 1

kasus button battery di hidung di RS Dr. Soetomo Surabaya.6

Hanya sedikit laporan mengenai kasus button battery di telinga. Dilaporkan oleh

National Electronic Injury Surveillence System AS pada kasus yang datang ke unit

gawat darurat yang berhubungan dengan baterai, hanya sekitar 5,7% kasus dengan

Page 3: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

baterai di telinga.4,7 Laporan mengenai kejadian fatal dan komplikasi yang berat

karena tertelannya button battery semakin meningkat jumlahnya, hal ini dihubungkan

dengan semakin banyaknya peningkatan penggunaan button battery lithium 3V 20mm.

Baterai tersebut dikatakan pula dapat menyebabkan kerusakan yang serius apabila

tersangkut pada kavum nasi ataupun kanalis akustikus eksternus.7

Berikut ini akan dilaporkan kasus benda asing button battery pada kanalis

akustikus eksternus. Kasus ini dilaporkan agar para klinisi lebih mewaspadai dan

memiliki kecurigaan yang tinggi terhadap kasus benda asing button battery baik itu di

telinga, hidung ataupun gastrointestinal, sehingga nantinya dapat ditegakkan diagnosis

secara dini dan tindakan yang tepat untuk mencegah timbulnya komplikasi lebih

lanjut.

2

Page 4: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Telinga

Telinga dibagi menjadi 3 bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan

telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga yang terbentang dari

meatus hingga ke membran timpani. Daun telinga sebagian besar terdiri dari tulang

rawan elastis yang berbentuk setengah lingkaran dengan sejumlah alur lekukan dan

bentukan bukit, serta tidak memiliki otot yang berguna. Lekukan utama pada daun telinga

adalah heliks dan antiheliks, tragus dan antitragus yang mengeliling concha yang

merupakan bagian tengah dari daun telinga, mengarah ke meatus akustikus eksternus

panjangnya sekitar 2,5 cm.

Concha merupakan depresi dari skapoid pada bagian posterior meatus akustikus

eksternus. Sepertiga luar dari liang telinga luar merupakan bagian kartilago yang

mengandung kelenjar yang memproduksi serumen dan folikel rambut. Sisanya yaitu dua

pertiganya merupakan bagian tulang termasuk epitel yang meliputi membran timpani.

Bagian tulang liang telinga panjangnya rata-rata 3,5 cm dengan diameter 1 cm.8,9

Kanalis akustikus eksternus dibentuk oleh perpanjangan kartilago dari daun telinga

pada setengah bagian luarnya dan bagian mastoid dan timpani tulang temporal

merupakan bagian medialnya.9

Page 5: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

Gambar 1: Struktur Telinga9

3

Page 6: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

Membran timpani terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian luar lapisan sel epitel

skuamus, bagian medial lapisan mukosa yang berhadapan dengan telinga bagian dalam,

dan lapisan fibrus atau tunika propria membentuk membran timpani. Lapisan fibrus

memberikan bentuk dan konsistensinya pada membran timpani. Serat radial dari lapisan

tunika propria masuk melalui manubrium, serat sirkumferensial menguatkan tanpa

terganggu oleh getaran, sedangkan serat tangensial menguatkan arsitektur dari membran

timpani. Struktur fisik inilah yang sangat penting untuk kepentingan karakteristik getaran

untuk transmisi suara.9

Membran timpani diidentifikasi dengan ciri khas yang jelas yaitu manubrium os

malleus, yang dibatasi di superior oleh bagian lateral atau bagian pendeknya serta di

inferior bagian bundar yang disebut umbo. Umbo membentuk bagian ujung apeks dari

bentuk konus pada membran timpani. Bagian superior membran timpani disebut pars

flacida (membran Shrapnell) dan bagian inferior pars tensa.9

Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun dari luar

ke dalam yaitu maleus, inkus, dan stapes. Tulang pendengaran di dalam telinga saling

berhubungan.9

2.2 Benda Asing Button battery di Telinga

2.2.1 Button battery

Ada banyak tipe baterai yang dibuat untuk berbagai alat dan perabot otomatik yang

bertenaga baterai. Baterai dalam hal ini didefinisikan sebagai baterai tunggal. Baterai

kecil atau ‘button battery’ disebut demikian karena diameternya lebih panjang daripada

tingginya, seperti sebuah kancing. Baterai yang termasuk di dalamnya yaitu yang

digambarkan sebagai kancing, cakra, jam tangan, atau dideskripsikan konsisten dengan

bentuk dan ukuran seperti baterai kancing (button battery) yaitu kecil dan datar (Gambar

2).7,10,11,12 Button battery diproduksi dalam berbagai bentuk antara 8-23mm dan berat

berkisar antara 1-10 gr. Baterai ukuran besar kemungkinan besar tertelan dan

menimbulkan komplikasi pada gastrointestinal, sedangkan baterai ukuran kecil lebih

sering kemasukan pada lubang tubuh seperti hidung dan telinga.13

Page 7: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

4

Page 8: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

Gambar 2. Button battery 11

Baterai jenis button battery ini banyak digunakan pada banyak peralatan seperti

kalkulator, mainan elektronik, alat bantu dengar, jam tangan, peralatan fotografi, remote

controls, pager, kartu ucapan musikal, dan senter LED. Terdapat 5 bahan kimia utama

pada button battery yaitu merkuri, litium, alkalin-mangan, perak, dan seng.10

2.2.2 Epidemiologi

Rata-rata kunjungan kasus yang berhubungan dengan baterai ke unit gawat darurat

pertahunnya sekitar 4,6 per 100.000 anak. Dimana kasus tertelan sekitar 76,6%, kasus

kemasukan di hidung 10,2%, kasus baterai di rongga mulut 7,5% dan kasus kemasukan di

telinga 5,7%.7 Anak-anak dibawah usia 5 tahun memiliki kemungkinan lebih besar pada

kasus tertelannya baterai ini, dengan puncak insiden pada usia 1-2 tahun. Pada orang

dewasa kasus tertelan terjadi lebih sering pada usia diatas 60 tahun.10

2.2.3 Patofisiologi

Nekrosis pada mukosa karena kontak dengan button battery sudah banyak

didokumentasikan, akan tetapi kerusakan pada kulit dan tulang belum terlalu banyak.

Kasus button battery pada liang telinga menyebabkan nekrosis yang bervariasi pada kulit,

tulang dan membran timpani. Kasus button battery termasuk di dalam kasus emergensi di

bidang otologi.13 Pada telinga benda asing biasanya tertahan pada dua tempat pada liang

telinga yaitu pertama pada batas antara bagian kartilago dan bagian tulang dan kedua

pada isthmus pada bagian tulang.12

Button battery terdiri dari bagian anoda berupa bahan metal dan bagian katoda

berupa bahan metal oksida. Bahan yang sering digunakan sebagai anoda

Page 9: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

5

Page 10: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

antara lain seng atau lithium, dan yang sering digunakan sebagai katoda yaitu mangan

dioksida dan besi oksida. Hal ini terbenam dalam larutan alkali yang sebagian besar

hampir 45% adalah kalium hidroksida. Kutub positifnya terbuat dari logam dan kutub

negatifnya terbuat dari logam terisolasi pada bagian ujungnya (Gambar 3).12,14

Gambar 3. Potongan melintang sebuah button battery5

Sebuah button battery baik itu ukuran besar atau kecil dapat menyebabkan kerusakan

jaringan yang luas. Ada 4 mekanisme yang menjelaskan kerusakan akibat button battery

antara lain mekanisme pertama luka bakar karena listrik yang disebabkan oleh tegangan

listrik arus rendah yang terjadi antara anoda dan katoda pada jaringan dari liang telinga.

Mekanisme kedua terjadi kerusakan jaringan langsung akibat nekrosis likuefaksi akibat

kebocoran elektrolit alkalin dari baterai. Faktor yang dikatakan bertanggung jawab atas

kebocoran ini adalah lingkungan yang lembab yang disebabkan karena eksudasi cairan

jaringan yang disebabkan karena luka bakar seperti yang disebutkan pada mekanisme

pertama.12

Pada suatu studi invitro didapatkan bahwa kebocoran spontan cairan elektrolit terjadi

ketika baterai alkalin terpapar kelembaban. Kebocoran cairan elektrolit alkalin ini

memiliki kemampuan untuk penetrasi ke jaringan yang lebih dalam hingga terbentuk

nekrosis likuefaksi.12,13,14

Mekanisme ketiga melibatkan nekrosis akibat tekanan yang dapat terjadi pada

berbagai tipe benda asing yang tersangkut pada waktu yang cukup lama. Mekanisme

keempat yaitu efek toksik lokal disebabkan akibat penyerapan kebocoran bahan alkali,

Page 11: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

sebagai contoh keracunan merkuri telah dilaporkan pada kasus yang berhubungan dengan

baterai merkuri.10,12

6

Page 12: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

2.2.4 Diagnosis

Kasus button battery memerlukan penegakan diagnosis yang cepat yang meliputi

penegakan secara radiologik untuk kasus dugaan benda asing. Button battery memiliki

penampakan spesifik pada radiografi yaitu memiliki struktur bilaminar yang

menyebabkan tampak seperti double ring pada foto Schuller atau foto lateral.12

2.2.5 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang tepat pada kasus benda asing button battery adalah

diagnosis yang cepat dan upaya pengeluaran benda asing button battery tersebut. Saat

diagnosis telah ditegakkan, baterai tersebut harus dikeluarkan secepatnya karena

bocornya larutan elektrolit baterai sangat berbahaya.15,16

Kebanyakan upaya pengeluaran dilakukan dibawah pengaruh anestesi umum.

Instrumen yang tepat digunakan untuk mengeluarkan benda asing seperti alligator atau

micro-cup forceps, wire loop, kuret, atau right-angle nerve hook.

Tindakan irigasi untuk mengeluarkan benda asing button battery tidak boleh dilakukan

karena irigasi dapat menyebarkan larutan elektrolit baterai dan arus listrik atau karena

komponen baterai dapat menyebabkan jaringan mengalami nekrosis likuefaksi.

Disebutkan pula larutan salin dapat menyebabkan residual elektrolit alkalin ke telinga

dalam via round window melalui perforasi (bila ada) dan dapat menyebabkan tuli

sensorineural.12,15,16

2.2.6 Komplikasi

Komplikasi yang disebabkan karena button battery di telinga dapat terjadi sebagai

akibat dari baterai itu sendiri seperti ukuran, bentuk dan bahan yang dikandungnya.

Kedua, tergantung dari lamanya waktu tersangkutnya baterai tersebut. Ketiga, sebagai

akibat dari usaha untuk mengeluarkannya. Komplikasi karena baterai itu sendiri dan

karena lamanya baterai tersangkut di dalam telinga antara lain infeksi seperti otitis

Page 13: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

eksterna dan perlukaan lokal seperti luka bakar pada kulit kanalis akustikus eksternus

yang dapat menyebabkan stenosis kanalis.

7

Page 14: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

Nekrosis likuefaksi pada jaringan sekitarnya dapat menyebabkan otitis eksterna maligna,

kondritis, cedera pada nervus fasialis, erosi tulang pendengaran, nekrosis dinding medial

telinga tengah yang dapat menyebabkan tuli sensorineural dan kerusakan labirin

vestibular. Komplikasi karena usaha mengeluarkan benda asing dapat menyebabkan

perlukaan pada kanalis akustikus eksternus, perforasi membrana timpani dan kerusakan

pada tulang pendengaran seperti terjadinya osteomielitis pada tulang temporal.12

2.2.7 Pencegahan

Tindakan pencegahan terjadinya kasus button battery ini telah dilakukan di

beberapa negara seperti Amerika dan Australia yang telah merilis kampanye kesadaran

publik tentang kejadian kasus yang berhubungan dengan button battery. Kampanye

tersebut merupakan kerjasama antara Energiser dan Safekids/Kidsafe

Australia. Kampanye serupa juga telah direncanakan di New Zealand yang dikoordinasi

oleh Safekids New Zealand.17

Beberapa hal seperti modifikasi kemasan dan pelabelan telah dilakukan oleh

beberapa produsen. Akan tetapi untuk memodifikasi baterai masih sedang

dipertimbangkan oleh produsen dan peneliti. Hal ini dapat mencakup memodifikasi

membuat baterai lebih kecil kemungkinannya untuk menghasilkan arus dalam tubuh

manusia, memodifikasi baterai untuk memungkinkan identifikasi secara radiologi lebih

mudah, atau memodifikasi baterai untuk memungkinkan pengasuh untuk dapat

mengidentifikasi paparan sebelumnya (air liur/sekresi berwarna). Bagaimanapun juga,

telah jelas bahwa modifikasi ini tidak sederhana untuk dirancang atau diimplementasikan

dan karena itu tidak mungkin untuk mengurangi kemungkinan cedera dalam waktu

dekat.17

Page 15: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

8

Page 16: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

III. LAPORAN KASUS

Seorang anak perempuan berumur 9 tahun, suku Jawa, datang ke Instalasi

Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit (RS) Sanglah pada tanggal 25 Mei 2016 dengan

keluhan kemasukan baterai berbentuk kancing di telinga kiri.

Pasien dikeluhkan oleh orang tuanya memasukkan baterai ke telinga kiri saat

bermain-main kurang lebih 5 jam sebelum datang ke IRD RS Sanglah. Pasien dikatakan

sempat berusaha mengorek telinganya dengan cottonbud tetapi baterai menjadi terdorong

lebih ke dalam. Pasien tidak mengeluhkan nyeri telinga maupun panas badan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa keadaan umum pasien baik, kesadaran

kompos mentis, frekuensi nadi 90 kali/menit, frekuensi pernafasan 22 kali/menit, dan

temperatur 37oC. Status generalis kesan normal. Pada pemeriksaan otoskopi telinga

didapatkan korpus alienum button battery pada kanalis akustikus eksternus sinistra dengan

posisi di depan membran timpani dan membran timpani sulit dievaluasi (Gambar 4). Pada

pemeriksaan hidung dan tenggorok dalam batas normal. Cor dan pulmo tidak tampak

kelainan. Hasil pemeriksaan laboratorium darah lengkap, kimia darah dan faal hemostasis

dalam batas normal.

Pasien dirawat inap dengan diagnosis korpus alienum button battery di kanalis

akustikus eksternus sinistra dan direncanakan dilakukan ekstraksi korpus alienum dengan

anestesi umum. Pasien diberikan cairan intravena D5½NS 20 tetes/menit. Pasien

dikonsulkan ke bagian Anestesi dan Pediatri untuk tindakan ekstraksi korpus alienum.

Oleh bagian Anestesi, pasien disimpulkan dengan status fisik ASA 1.

Gambar 4 : Tampak korpus alienum di kanalis akustikus eksternus sinistra

Page 17: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

9

Page 18: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

Keesokan harinya tanggal 26 Mei 2016 akan dilakukan ekstraksi korpus alienum

dengan anestesi umum intravena di Instalasi Bedah Sentral. Dari evaluasi yang dilakukan

tampak posisi button battery di depan membran timpani dengan posisi menutupi

membran timpani. Kemudian dilakukan ekstraksi korpus alienum dengan menggunakan

aligator ekstraktor dan button battery berhasil dikeluarkan (Gambar 5). Kemudian

dilakukan evaluasi setelah ekstraksi tampak ekskoriasi di kanalis akustikus eksternus arah

jam 5 dan jam 10. Pasca dilakukan ekstraksi pasien dirawat di bangsal perawatan. Terapi

yang diberikan cefadroxil sirup 500 mg tiap 12 jam intra oral, parasetamol 500 mg tiap 8

jam intra oral.

Gambar 5 : Korpus alienum button battery paska ekstraksi.

Pasca tindakan dilakukan evaluasi membran timpani dan liang telinga tampak

hiperemi minimal (Gambar 6), pemberian antibiotik dan analgetik dilanjutkan, kemudian

pasien dipulangkan. Pasien dievaluasi pasca tindakan ekstraksi korpus alienum di

poliklinik THT-KL evaluasi liang telinga tidak ditemukan komplikasi.

Gambar 6 : (A) Kondisi kanalis akustikus setelah tindakan

Page 19: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

(B) Kondisi kanalis akustikus saat kontrol di poliklinik.

10

Page 20: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

IV. PEMBAHASAN

Benda asing di telinga merupakan kasus yang sering terjadi pada pasien yang

datang ke unit gawat darurat. Anak-anak memasukkan benda asing ke telinganya karena

rasa ingin tahu untuk mengeksplorasi lubang-lubang di tubuhnya ataupun karena tertarik

dengan benda kecil atau bundar untuk bermain. Kebanyakan pasien datang segera setelah

kejadian karena khawatir ataupun dapat tidak sengaja ditemukan saat pemeriksaan rutin

telinga. Liang telinga merupakan daerah tersering tersangkutnya benda asing, diikuti oleh

telinga tengah dan lebih jarang pada telinga bagian dalam. Berbagai macam benda asing

dapat tersangkut di liang telinga, bisa berupa benda organik maupun anorganik.18,19

Kasus benda asing button battery merupakan kasus yang semakin meningkat

beberapa tahun terakhir ini dengan semakin banyaknya penggunaan button battery pada

kehidupan sehari-hari. Sebuah studi di India selama 2 tahun didapatkan 3 kasus button

battery di telinga dari 330 kasus benda asing telinga atau sekitar 0,9%.18 Sebuah studi

retrospektif di Nepal pada 47 kasus benda asing pada telinga didapatkan 1 pasien (2,1%)

dengan button battery.19 Studi di Nigeria selama 3 tahun didapatkan 5 (2,2%) kasus

benda asing di telinga dengan 2 kasus diantaranya merupakan kasus dengan baterai

alkalin.20 Studi di Pakistan mendapatkan 2 kasus (1,0%) dengan disc battery di telinga

selama 6 bulan.21

Sebuah studi di Mesir antara bulan Maret 2008- Maret 2011 didapatkan dari 13 kasus

dengan button battery dan 1 kasus diantaranya merupakan kasus button battery di

telinga.22

Kasus benda asing telinga bisa terjadi iatrogenik atau secara tidak sengaja dan

biasanya ditemukan pada anak-anak usia dibawah 10 tahun. Dikutip dari Banerjee (1999)

benda asing banyak ditemukan pada telinga kanan seperti pada kebanyakan anak-anak

yang kinan.23

Pada kasus ini pasien anak perempuan usia 9 tahun, yang memasukkan button

battery ke telinga kirinya saat bermain. Pasien segera datang ke unit gawat darurat setelah

kejadian. Benda asing button battery tersebut tersangkut di liang telinga. Kasus ini

Page 21: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

merupakan salah satu dari 4 kasus dengan button battery di RS Sanglah dalam 3 tahun

terakhir, dimana 2 kasus di hidung dan 1 kasus tertelan.

11

Page 22: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

Penegakan diagnosis dari benda asing button battery didapatkan dari anamnesis

dari pasien sendiri ataupun dari orang tua pasien dan pemeriksaan fisik.

Button battery memiliki penampakan spesifik pada radiografi yaitu memiliki struktur

bilaminar yang menyebabkan tampak seperti double ring pada foto Schuller atau foto

lateral.12

Pada kasus ini dari anamnesis pasien mengatakan pada orang tuanya bahwa

telinganya kemasukan baterai saat bermain. Pada pemeriksaan fisik tampak benda asing

button battery di kanalis akustikus eksterna tampak jelas pada pemeriksaan otoskopi.

Penatalaksanaan kasus benda asing dari telinga dengan atau tanpa sedasi sangat

umum terjadi pada kasus-kasus di bidang THT-KL, sangat jarang sampai membutuhkan

intervensi bedah. Tanggung jawab untuk evaluasi kebutuhan penanganan dengan sedasi

atau general anestesia terletak pada pengalaman dokter spesialisnya. Dimana sangat

diperlukan tindakan yang hati-hati untuk mencegah perlukaan iatrogenik lebih jauh

karena tindakan yang gagal. Kasus yang terlambat dan tindakan penanganan yang gagal

dapat menyebabkan edema dan trauma pada kulit kanalis. Penanganan khusus diperlukan

jika kasus benda asingnya adalah button battery. Irigasi dan tindakan pengambilan paksa

adalah kontraindikasi karena dapat menyebabkan aliran arus yang tersisa atau kebocoran

bahan kimia dengan kerusakan jaringan yang parah.24

Penanganan kasus button battery dari telinga bisa menjadi rumit dan menantang.

Kadang kala diperlukan suatu inovasi seperti pada 1 kasus button battery pada telinga di

Scunthorpe General Hospital Inggris yang menggunakan magnetic telescopic rod.25

Pada kasus ini button battery dikeluarkan dengan aligator dan penggunaan

mikroskop dibawah pengaruh sedasi anestesi umum intravena.

Mekanisme perlukaan yang diduga terjadi yaitu luka bakar listrik karena aliran

listrik yang tersisa dari baterai, luka bakar kimia karena kebocoran bahan alkali dari

baterai, nekrosis karena tekanan dan sangat jarang karena toksisitas akibat penyerapan

bahan kimia. Aliran listrik dari residu baterai disebabkan karena kelembaban lingkungan

sekitar karena eksudasi ataupun karena serumen

Page 23: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

12

Page 24: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

pada kanalis. Manipulasi yang berlebih pada baterai dapat menyebabkan kebocoran

larutan alkali yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang parah. Nekrosis

likuefaksi dapat terjadi dengan penguraian protein, saponifikasi lipid dan dehidrasi

jaringan. Tekanan akibat baterai dengan reaksi inflamasi yang berat dapat menyebabkan

kerusakan yang parah pada kulit kanalis dan menyebabkan sulitnya upaya tindakan

penanganannya.24

Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus benda asing telinga antara lain perforasi

membran timpani, diskontinu dari tulang pendengaran, perlukaan nervus fasialis dan

stenosis kanalis yang terjadi kemudian. Irigasi setelah tindakan pengangkatan benda

asing button battery sangatlah diperlukan untuk membersihkan sisa dari bahan-bahan

kimia dan mencegah terjadinya perlukaan yang lebih jauh. Baterai kadang-kadang dapat

mengerosi dinding medial dan dapat menyebabkan tuli sensorineural.24

Pada kasus ini tidak terjadi komplikasi yang fatal, hanya erosi minimal pada liang

telinga.

V. KESIMPULAN

Telah dilaporkan satu kasus benda asing button battery di liang telinga pada

seorang anak perempuan. Kasus ini dilaporkan karena kasus button battery merupakan

kasus emergensi di bidang THT, dan diharapkan para klinisi dapat lebih mewaspadai

kejadian ini baik pada kasus tertelan maupun tersangkut di telinga dan hidung, sehingga

dapat memberikan tatalaksana yang tepat dan mencegah timbulnya komplikasi lebih

lanjut.

Page 25: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

13

Page 26: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

DAFTAR PUSTAKA

1. Rafique M, Shaikh AA, Siddiqui AH. Foreign Bodies in Ear – Its Type, Diagnosis

and Management. J Liaquat Uni Med Health Sci. 2015;14:86-89.

2. Anonim. Button Battery injuries. A demonstration plan for practitioners. Safekids

Aotearoa. 2013.

3. LiaoW, Wen G, Zhang X. Button Battery Intake as Foreign Body in Chinese

Children, review of case report and the literatur. Pediatric Emergency Care.

2015;31:412-15.

4. Gulia J, Yadav S, Soni K. Button Battery in the Ear. The Internet Journal of Family

Practice. 2012;10:1-3.

5. Guidera AK, Stegehuis HR. Button batteries: the worst case scenario in nasal

foreign bodies. NZMJ. 2010;123:68-73.

6. Herawati S. Impacted Button battery in the Nasal Cavity. Folia Medica

Indonesiana. 2004;40:139-42.

7. Sharpe SJ, Rochette LM, Smith GA. Pediatric Battery-Related Emergency

Departement visits in the United States, 1990-2009. PEDIATRICS. 2012;129:1111-

17.

8. Weber PC, Khariwala S. Anatomy and Physiologi of Hearing. Dalam: Johnson JT

dan Rosen CA, penyunting. Bailey’s head & neck surgery

Otolarygology, Edisi ke-5. 2014. Philadelpia: Lippincott

Williams&Wilkins;h.2253-2272.

9. Gacek RR, Gacek MR. Anatomy of the Auditory and Vestibular System.

Dalam:SnowJB,BallengerJJ,penyunting.Ballenger’s

Otorhinolaryngology head and neck surgery. Edisi ke-16. Chapter 1. 2003. BC

Decker;h.1-24.

10. Farrow C. Button battery exposure: clinical features and management. Emergency

nurse. 2001;8:12-17.

Page 27: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

11. Galligan C, Morose G. An Investigation of Alternative to Miniature Batteries

Containing Mercury. 2004. University of Massachusetts Lowell.

14

Page 28: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

12. Hernot S, Yadav SP, Kathuria B, Kaintura M. A rare complication due to button

battery cell in ear. Indian Journal of Otology, 2016;22:52-55.

13. Premachandra DJ, McRae D. Severe tissue destruction in the ear caused by alkaline

button batteries. Postgrad Med J. 1990; 66:52-53.

14. Rohilla M, Gulati SP, Hernot S, Kaintura M. Osteomyelitis due to foreign body

(battery cell) in ear – a rare case report. International Journal of Enhanced Research

in Medicines & Dental care. 2015; 2:1-2.

15. Heim SW, Maughan KL. Foreign bodies in the ear, nose, and throat. American

Family Physician. 2007;76:1185-89.

16. Nagendran T. Management of foreign bodies in the Emergency Departement.

Hospital Physician. September 1999;27-40.

17. Shepherd M, Hamill JK, Barker R. Button battery injury in children – a primary

care issue? Journal of Primary Healthcare. 2014;6:69-72.

18. Qadir W, Yousuf A, Rafiq R, Malik MA, Qazi SM. Foreign bodies in the ear:

Presentation and variation in management, our experience. IJCRLS. 2015;4:367-

370.

19. Sigdel B, Tuli BS. Aural foreign bodies in children. Journal of Gandaki Medical

College-Nepal.2014;7:1-4.

20. Kokong DD, Ijaduola GT. Prevalence and prognostic profile of Otologic

Emergencies in a low Resource Country. iMedPub Journals. 2015;7:1-6.

21. Ali Z, Bashir F, Naqi SA. Frequency of complications in aural foreign bodies. J

Med.Sci.(Peshawar, Print). 2013; 21:177-79.

22. Thabet MH, Basha WH, Askar S. Button battery foreign bodies in children:

Hazards, management, and recommendations. Hindawi Publishing Corporation

BioMed Research International. 2013. ID 846091.

23. Saha S, Chandra S, Mondal PK, Das S, Mishra S, Rashid MA dkk. Emergency

Otorhinolaryngolocal cases in medical college, Kolkata – A statistical analysis.

Indian Journal of Otolaryngology anf Head and Neck. 2005;57:219-25.

Page 29: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

15

Page 30: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

24. Preetam C, Kumar R, Sikka K, Mubashirul H. Operative removal of ear foreign

bodies: Analysis of indications anf outcomes. Oto Open Acce Journ. 2016; 1:1-3.

25. Nivatvongs W, Ghabour M, Dhanasekar G. Difficult button battery ear foreign

body removal: the magnetic solution. The Journal of Laryngology & Otology,

2014.

Page 31: Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON …erepo.unud.ac.id/id/eprint/8134/1/ca1c06c073ea3df6d00e... · 2020. 7. 21. · Laporan Kasus PENATALAKSANAAN BENDA ASING BUTTON

16