Upload
mohammad-hafidz-ramadhan
View
80
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
OTITIS MEDIA AKUT
Citation preview
LAPORAN KASUSOTITIS MEDIA AKUT
PEMBIMBING :Dr. Rita Hermawati
Oleh :Nama: M. Hafidz RamadhanNIDM: 2306.834.2011
SMF ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS I PUSKESMAS BANJAR IFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015BAB ILAPORAN KASUSI. Identitas PasienNama : An. MUsia : 7 tahunPekerjaan : PelajarAlamat : Jajawar KulonNo. RM : M.023.14Tanggal Kunjungan: 21 Maret 2015
II. Anamnesis : Autoanamnesis (Orang tua An. M)Keluhan utama: Nyeri telinga kiri sejak satu minggu yang lalu.Riwayat Penyakit Sekarang:Os mengeluh nyeri telinga kiri sejak satu minggu yang lalu sebelum berobat ke puskesmas. Belakangan ini nyeri dirasa semakin memberat sehingga os tidak masuk sekolah. Awalnya os merasakan telinga terasa penuh. Os juga mengeluhkan demam sejak nyeri telinganya mulai dirasakan. Ketika di sekolah dan saat bermain, os merasakan telinganya kurang mendengar. Akhir akhir ini, os mengaku lemah dan lesu serta sering pusing. Os menyangkal merasakan hal yang sama pada telinga kanannya.Riwayat Penyakit Dahulu:Sejak usia balita, orangtua os mengatakan, os sering berobat ke puskesmas karena batuk dan pilek yang tidak kunjung kambuh dan sering berulang.
Riwayat Penyakit Keluarga :Saat ini tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti os.
Riwayat PengobatanOs mengkonsumsi obat penurun panas sirup untuk menurunkan demam, namun demam hanya turun sebentar lalu tinggi kembali.
Riwayat PsikososialOs sering jajan makanan dan minuman dingin di sekolah. Selepas pulang sekolah os cukup aktif bermain di luar rumah.Riwayat AlergiOs tidak memiliki riwayat alergi.
III. Pemeriksaan FisikKeadaaan umum : Sakit ringan sedang.Kesadaran: Compos mentis.Tekanan darah: Tidak diukurFrek. Nadi: 90 x/menitFrek. Napas: 24 x/menit Suhu: 38,5 C
IV. Status Lokalis THT1. Telinga1.1 Tabel pemeriksaan telinga
DextraAurikulaSinistra
Normotia, helix sign (-), tragus sign (-)Aurikula
Normotia, helix sign (-), tragus sign (-)
Preaurikula appendege (-) tanda radang(-), pus(-), nyeri tekan(-), fistula(-)Preaurikula
Preaurikula appendege (-) tanda radang(-), pus(-), nyeri tekan(-), fistula(-)
Tenang, udem(-), fistel(-), sikatriks(-), nyeri tekan(-)RetroaurikulaTenang, udem(-), fistel(-), sikatriks(-), nyeri tekan(-)
Hiperemis(-), udem(-), sekret(-), serumen (-), massa(-)MAEHiperemis(-), udem(-), serumen(-), sekret(-), massa(-)
Intak, reflek cahaya (+), perforasi (-), hiperemis (-)Membran timpaniIntak, reflek cahaya (-), perforasi (-), hiperemis (+)
Tidak diujiUji RinneTidak diuji
Tidak diujiUji WeberTidak diuji
Tidak diujiUji SchwabachTidak diuji
Interpretasi : Membran timpani telinga kiri hiperemis, reflek cahaya negatif
2. HidungTabel 2. Pemeriksaan hidungDextra Rhinoskopi anteriorSinistra
Tenang Mukosa Tenang
(-)Sekret (-)
Eutrofi Konka inferior Eutrofi
Deviasi (-)SeptumDeviasi (-)
(-)Massa (-)
(+)Passase udara(+)
a. Sinus paranasal1) Inspeksi:pembengkakan pada wajah (-), bagian bawah mata (-), daerah diatas mata (-)2) Palpasi:nyeri tekan kedua pipi (-), atas orbita (-), medius kontur (-)b. Rinoskopi posterior : tidak dilakukan
3. TenggorokTabel 3. Pemeriksaan Orofaring
DextraPemeriksaan OrofaringSinistra
Mulut
TenangMukosa mulutTenang
Bersih, basahLidahBersih, basah
TenangPalatum molleTenang
Karies (-)Gigi geligiKaries (-)
SimetrisUvulaSimetris
Tonsil
TenangMukosaTenang
T1BesarT1
tidak melebarKriptatidak melebar
-Detritus-
-Perlengketan-
Faring
Tenang Mukosa Tenang
-Granula -
-Post nasal drip-
Tabel 4. Pemeriksaan NasofaringNasofaring (Rhinoskopi posterior)
Konka superior Tidak dilakukan
Torus tubarius Tidak dilakukan
Fossa RossenmullerTidak dilakukan
Plika salfingofaringeal Tidak dilakukan
Tabel 5. Pemeriksaan LaringofaringLaringofaring (Laringoskopi indirect)
Epiglotis Tidak dilakukan
Plika ariepiglotika Tidak dilakukan
Plika ventrikularisTidak dilakukan
Plika vokalis Tidak dilakukan
Rima glotis Tidak dilakukan
V. ResumeSeorang An. M 7 tahun, datang ke Puskesmas Banjar I dengan keluhan nyeri telinga kiri sejak satu minggu yang lalu sebelum berobat ke puskesmas dan nyeri dirasa semakin memberat. Telinga terasa penuh dan demam (+) sejak nyeri telinga dirasakan. Telinga kurang mendengar, lemah lesu serta sering pusing. Nyeri pada telinga kanan disangkal. Riwayat ISPA berulang (+).Pada pemeriksaan umum didapatkan, keadaaan umum tampak sakit ringan sedang, kesadaran compos mentis, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi pernapasan 24 x/menit, suhu 38,5 C. Pada pemeriksaan THT didapatkan membran timpani telinga kiri hiperemis, reflek cahaya negatif, dan pemeriksaan lainnya dalam batas normal.
VI. Diagnosis KerjaOtitis Media Akut ASDiagnosis Banding : Otitis Eksterna Akut AS
VII. PenatalaksanaanNon-medikamentosaa. Hindari telinga dari kemasukan air.b. Menutup telinga dengan kapas saat mandi dan mengurangi aktivitas berkeringat.c. Mencegah infeksi saluran pernapasan atas.d. Menjaga higienitas telinga.e. Istirahat yang cukup.Medikamentosaa. Amoxicillin 3 x 250 mgb. Ibuprofen 3 x 200 mgc. Mulsanol syrup 3 x 1 cth.
VIII. PrognosisQuo ad Vitam: Dubia ad BonamQuo ad Fungtionam: Dubia ad BonamQuo ad Santionam: Dubia ad Bonam