Upload
pademot
View
283
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
1/32
Bismillahirrohmanirrohim
LBM 3-Anak Terlambat Jalan
STEP 1
Milestone :
Bagian dari tumbuh kembang anak . memiliki 4 tahap :
- Prenatal- Bayi- Pra sekolah- Sekolah
Yang dinilai :
- Motorik kasar- Motorik halus- Berbahasa- Perilaku sosial
Development delayed :
Keadaan dimana anak perkembangannya terlambat (Yang meliputi fisik, kognitif, perilaku, sosial )
dibandingkan anak pada umumnya yang seusisa.
Sasaran yang dinilai “ MILESTONE”
Wajah dismorfik :
Bentuk wajah yang tidak proporsional
Kelainan anatomis wajah, khas pada beberapa sindrom (ex: S.down)
Misal : hidung datar, mata juling
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
2/32
Headlag:
Otot2 leher lemah sehingga gagal menyangga kepala.
Tangan anak ditarik dari posisi tidur samapi duduk . Normalnya anak dapat berubah dari leher
ekstensi ke fleksi. Tapi abnormal jika ekstensi maksimal terus-menerus.
STEP 2
1. Apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan ? DIPERJELAS 2. Apa saja tahap pertumbuhan & Perkembangan secara normal pada anak ?3. Jelaskan interpretasi MILESTONE ?4. Mengapa Bayi belum bisa berjalan dan berbicara saat usia 1 tahun ?5. Mengapa ditemukan mikrosefali ?6. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk mengetahui developmental delayed ? DETEKSI DINI
screaning METODE apa saja !!!
7. Etiologi developmental delayed ?8.
Apa hubungan status gizi kurang dengan gangguan tumbuh kumbang ?
9. Apa yang menyebabkan keempat ekstremitas hipertoni dan headlag (+) ?10. Bagaimana hubungan BBLR dan prematur terhadap developmental delayed ?11. DD & Penatalaksanaan ( MEDIS & NON MEDIS) ?
STEP 3
1. Apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan ?Pertumbuhan :
Bertambanhya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler . Bertambahnya ukuran fisik
tubuh dalam keseluruha atau sebagian. Sifatnya kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
satuan berat, panjang.
Perubahan morfologi
CIRI :
- Perubahan ukuran (BB, TB, lingkar kepala, organ)- Perubahan proporsi (awalnya kepala lebih besar daipada badan)- Hilangnya ciri-ciri lama (ex: hilangnya gigi susu diganti gigi tetap)- Timbulnya Ciri2 baru ( timbul tanda2 seks sekunder)
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
3/32
Perkembangan :
Bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks yang sifatnya
kualitatif sehingga pengukurannya lebih sulit.
Meningkatnya skill dari organisme aktivitas, intelektual
Tumbuh Kembang
Pengertian Tumbuh Kembang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertian
mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah
sebagai berikut:
1. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam artisebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh
dan juga karena bertambah besarnya sel (IDAI, 2002, dikutip oleh Nursalam 2005:32).
2. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/fungsi tubuh yang lebihkompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi
(IDAI, 2002, dikutip oleh Nursalam 2005:33).
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya
saling mempengaruhi dan berjalansecara bersamaan. Pertambahan ukuran fisik akan
disertai dengan pertambahan kemampuan anak (Nursalam, 2005).
Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan) dalam diri
individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan-perubhan yang dialami
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis,
progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau
saling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme (fisik & psikis) dan merupakan satu
kesatuan yang harmonis.
2. Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara
kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis)
3. Berkesinambungan : perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung secara
beraturan.
Yusuf LN, H. Syamsu, Dr., M.pd. 2006. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Pertumbuhan (Growth)
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
4/32
Berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gr, Pound, Kg), ukuran panjang (meter,
Cm), umur tulang dan keseimbangan metabolik (Retensi kalsium dan Nitrogen.
Perkembangan (Development)Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini
menyangkut adanya proses diferensiasi sel tubuh, jaringan tubuh, organ-2, dan system organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-2 dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual,tingkah laku sebaggai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik,
sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.
(Buku Tumbuh Kembang Anak, Dr. Soetjiningsih, SpAK)
a.
Ciri-ciri pertumbuhan :Secara garis besar terdapat 4 kategori perubahan sebagai ciri pertumbuhan, yaitu :
1) Perubahan ukuranPerubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan betambahnya umur anak
terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkaran kepala, dll. Organ tubuh seperti
jantung, paru-paru atau usus akan bertambah besar, sesuai dengan peningkatan kebutuhan
tubuh.
2) Perubahan proporsiSelain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan perubahan proporsi. Anak
bukanlah dewasa kecil, tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi bila dibandingkandengan tubuh orang dewasa. Proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda
dibandingkan tubuh anak ataupun orang dewasa. Pada bayi baru lahir, kepala relatif mempunyai
proporsi yang lebih besar dibanding dengan umur-umur lainnya. Titik pusat tubuh bayi baru lahir
kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang
lebih setinggi simpisis pubis.
3) Hilangnya ciri-ciri lamaSelama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti menghilangnya
kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilangnya refleks-refleks primitif
4) Timbulnya ciri-ciri baruTimbulnya ciri-ciri baru ini adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi organ. Perubahan fisik
yang penting selam pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang menggantikan gigi susu yang
telah lepas, dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnya buah dada pada
wanita, dll.
b. Ciri-ciri Perkembangan1) Perkembangan melibatkan perubahan
Karena perkembangan terjadi bersamaan dengan pertmbuhan, maka setiap pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan
perubahan pada organ kelamin, perkembangan intelegensia menyertai pertumbuhan otak dan
serabut saraf. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum,
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
5/32
perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda
kematangan suatu organ tubuh tertentu.
2) Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya.Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya. Sebagai contoh : seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri.Karena itu, perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan
perkembangan selanjutnya.
3) Perkembangan mempunyai pola yang tetapPerkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum yang tetap, yaitu :
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal. Pola ini
disebut pola Sefalokaudal.
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar) lalu berkembang ke
bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut
Proksimodistal.4) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut
tidak bisa terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu
membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan, dsb.
5) Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.Seperti halnya pertumbuhan, perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda.
Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian tubuh yang lain
mungkin berkembang pesat pada masa lainnya.
6) Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhanPada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan
mental, ingatan, daya nalar, asosiasi, dll.
Sumber : Moersintowarti B., Narendra, dkk., 2002, Buku Ajar Tumbuh kembang Anak dan
Remaja, Edisi pertama, Sagung Seto, Jakarta.
2. Apa saja tahap pertumbuhan & Perkembangan secara normal pada anak ?Pranatal :
-Fase embrional (konsepsi-8 minggu kehamilan)
-Fase fetal dini ( 9 minggu-trimester 2)
- Fase fetal akhir (trimester akhir)
Post natal :
Neonatal 0-4minggu
Bayi Dini (1-12 bulan)
Bayi akhir (1-2 tahun)
Prasekolah (2-6 tahun)
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
6/32
Sekolah (6-10 tahun)
Adolecense ( wanita: 10-18 tahun, pria: 10-20 tahun)
Penialian :
- Organ limfoid- Organ reproduksi- Gambaran fisik umum- Lingkar Kepala
GAMBAR
Tahapan Pertumbuhan dan perkembangan anak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan berkesinambungan
dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi, namun setiap anak
akan melewati suatu pola tertentu. Tanuwijaya (2003) memaparkan tentang tahapan
tumbuh kembang anak yang terbagi menjadi dua, yaitu masa pranatal dan masa
postnatal.Setiap masa tersebut memiliki ciri khas dan perbedaan dalam anatomi, fisiologi,
biokimia, dan karakternya.
Masa prenatal atau masa intra uteri (masa janin dalam kandungan), masa ini dapat
dibagi menjadi 2 periode:a. masa embrio adalah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum
yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi
yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh
b. masa fetus adalah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2periode:
masa fetus dini,sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester keduadengan kehidupan intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan
mulai berfungsi
masa fetus lanjut, pada trimester akhir pertumbuhan berlangsung pesat danadanya perkembangan fungsi2. pada masa ini terjadi transfer immunoglobulin
G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak essensial seri
omega 3 (Docosa Hexanic Acid) omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan
retina.
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
7/32
Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode:a) masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ2 tubuh lainnya
b) masa bayi dibagi menjadi 2 bagian masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara kontinyu terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Masa bayi akhir (1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapatkemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi.
c) masa prasekolah (2-6 tahun):pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan
aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir.
d) masa sekolah atau masa prapubertas (wanita: 6-10 tahun, laki2: 8-12 tahun):pertumbuhan lebih cepat dibandingkan denngan masa prasekolah, kemampuan dan
intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin
yang sama.
e) masa adolesensi atau masa remaja (wanita: 10-18 tahun, laki2: 12-20 tahun):anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi dibandingkan anak laki-laki.
Masa ini berupa transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini terjadi percepatan masa
pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat cepat yang disebut adolescentgrowth spurt . Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat
kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.
Sumber : Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja, jilid I, edisi pertama tahun 2005, IDAI
2005, sagung seto
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
8/32
3. Jelaskan interpretasi MILESTONE ?Acuan perkembangan dari usia 4 minggu sampai 5 tahun
Usia 4-6 minggu: bisa senyum spontan
12-16 minggu : sudah bisa tengkurap
20 minggu : meraih benda yang ada di dekatnya
LENGKAPIBKB
Penilaian Domain ( DDST : denvere developmental screaning test)
- Motorik kasar : pergerakan atau siakp tubuh (ex: berjalan, berlari, kemantapan kepala saatduduk)
- Motorik halus : aspek yang berhubungn dengan kemapuan mengamati sesuatu , dilakukanotot2 kecil
- Berbahasa : respon terhadap suara , mengikuti perintah , berbicara spontan- Perilaku sosial : aspek yang berhubungan dengan kemampuan diri dan sosialiasai dengan
lingkungan
a. personal social (kepribadian/tingkah laku sosial)aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya.
b. fine motor adaptive (gerakan motorik halus)aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tetentu saja dan dilakukan otot-otot kecil,
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
9/32
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar,
memegang suatu benda dll.
c. Language (bahasa)Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara
spontan.
d. gross motor (perkembangan motorikkasar)aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
(buku tumbuh kembang anak, dr. Soetjiningsih, DSAK)
Milestone
a. Motorik kasar- Kemantapan kepala saat duduk : 2 bulan- Menarik untuk duduk, kepala tidak tertinggal : 3 bulan- Tangan bersamaan dalam gariss tengah : 3 bulan- Refleks tonus leher berjalan asimetris : 4 bulan- Duduk tanpa bantuan : 6 bulan- Menggulingkan punggung ke perut (tengkurap) : 6,5 bulan- Berjalan sendiri : 12 bulan- Lari : 16 bulan
b. Motorik halus- Memegang mainan : 3,5 bulan- Mencapai objek : 4 bulan- Berjalan menggenggam tangan : 4 bulan- Pemindahan objek dari tangan ke tangan : 5,5 bulan- Memegang ibu jari : 8 bulan- Membuka lembaran buku : 12 bulan- Mencoret-coret : 13 bulan- Membangun menara dua kubus : 15 bulan- Menyusun menara enam kubus : 22 bulan
c. Komunikasi dan bahasa- Tersenyum dalam respons terhadap muka, suara 1,5 bulan- Mengoceh satu suku kata : 6 bulan- Mencegah pada “tidak” : 7 bulan - Mengikuti perintah satu, tindakan dengan gerakan : 7 bulan- Mengikuti satu tindakan tanpa gerakan (misal, berikan itu padaku) : 10 bulan
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
10/32
- Berbicara kata yang sesungguhnya pertama kali : 12 bulan- Bicara 4-6 kata : 15 bulan- Berbicara 10-15 kata : 18 bulan- Berbicara kalimat dua kata (contoh, sepatu mama) : 19 bulan
d. Kognitif- Menatap sebentar pada titik kemana objek menghilang : 2 bulan- Menatap pada tangannya sendiri : 4 bulan- Membanting dua kubus : 8 bulan- Menemukan mainan : 8 bulan- Berpura-pura bermain egosentris (minum dengan cangkir) : 12 bulan- Menggunakan batang untuk meraih mainan : 17 bulan- Berpura-pura bermain dengan boneka : 17 bulan
Sumber : Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol.1. ed.15. EGC
Cara sederhana utk melakukan deteksi dini dgn tes perkembangan sbg brkt ;
SKRINING PERKEMBANGAN MENURUT DENVER (DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING
TEST/DDST)DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak,
bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diuntuk
metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), diandalkan dan
menunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang dilakukan ternyata DDSTsecara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85 bayi dan anak-anak prasekolah yang
mengalami keterlambatan perkembangan, "follow-up" selanjutnya ternyata 89% dari
kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.
Tetapi dari penelitian Borowitz (1986) menunjukkan bahwa DDST tidak dapat menghasikan
lebih separoh anak dengan kelainan bicara. Frankenburg melakukan revisi restandarisasi
kembali DDST dan juga tugas perkembangan pada sektor bahasa, yang kemudian hasil
revisi dari DDST tersebut dinarnakan Denver II.
a. Aspek perkembangan yang dinilaiTerdiri dari 105 tugas perkembangan pada DDST dan DDST-R. (Lihat Lampiran I:
DDST dan Lampiran 2: DDST-R). yang kemudian pada Denver II dilakukan revisi dan
restandarisasi dari DDST sehingga terdapat 125 tugas perkembangan. Perbedaanlainnya adalah. pada Denver II terdapat:
- peningkatan 86% pada sektor bahasa
- 2 pemeriksaan untuk artikulasi bahasa
- skala umur yang barn
- kategori baru untuk interpretasi pada kelainan yang rin'gan
- skala penilaian tingkah laku
- materi training yang baru
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan
diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi:
- Personal social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri. bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkunagnnya.
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
11/32
- Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati se-
suatu. melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan
dilakukan otot-otot kecil. tetapi memerlukan koordinasi yang cennat.
- Language (bahasa)
Kemampuan I.lntuk memberikan respons terhadap suara. mengikuti perintahdan berbicara spontan.
- Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Setiap tugas (kemampuan) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal
yang berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya pada waktu tes,
tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas
saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja.
b. Alat yang digunakan- Alat peraga: benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning-
hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil.
- Lembar formulir DDST.- Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.
c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
- Tahap pertama: secara periodik dilakukan pad a semua anak yang berusia:
- 3 - 6 bulan
- 9 - 12 bulan
- 18 - 24 bulan
- 3 tahun
- 4 tahun - 5 tahun
- Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan
pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.d. Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian apakah
lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), at~ukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan
tugas (No Opponunity = N. 0). Kemudian ditank garis berdasarkan umur kronologis yang
memotong garis horisontal tugas perkembangllL pada formulir DDST. Setelah itu
dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya
berdasarkart pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam: Normal, Abnormal, Meragukan
(Questionable) dan tidak dapat dites ( Untestable).
- Abnormal (Lihat Lampiran 4);
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.
- Bila dalam I sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan.
PLUS 1 sektor atau lebih dengan I keterlambatan dan pada sektor yan sarna
tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal
usia.
- Meragukan (Lampiran 5);
- Bila pada I sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
- Bila pada I sektor atau lebih didapatkan I keterlambatan dan pada sektor
yang sarna tidak ada yang lulus pada kotak yang perpotongan dengan garis
vertikal usia.
- Tidak dapat dites:
Apabila teIjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
- Normal (Larnpiran 6):
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
12/32
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas.
Dalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu,
dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
Bila dalarn perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sarna dengan
atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.
Perhitungan umur adalah sebagai berikut:Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes
dilakukan pada tanggal5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut:
1994 - 10 - 5 (saat tes dilakukan) 1992 - 5 -
23 (tanggaI lahir Budi)
Umur Budi 2 - 4 - 12 = 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari adalah lebih kecil dari 15 hari,
maka dibulatkan ke bawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan. Kemudian garis
umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak tugas perkembangan
pada ke-4 sektor. Tugas-tugas yang terletak disebelah kiri garis itu, pada umumnya telah
dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi (2 tahun 4 bulan). Apabila Budi gagal
mengerjakan beberapa tugas-tugas terse but (F), maka berarti suatu keterlambatan pada
tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotongoleh garis vertikal umur, maka ini bukan suatu keterlambatan, karena pada kontrol lebih
lanjut masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak disebelah
kanan garis umur. Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau
terdapat kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya,
sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan dites sesuai petunjuk
dibaliknya formulir.
Agar lebih cepat dalam melaksanakan skrining, maka dapat digunakan lahap praskrining
dengan menggunakan:
- DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diarnbil 3 tugas (sehingga
seluruhnya ada 12 tugas) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan salah satu
gagal atau ditolak, maka dianggap "suspect" dan perlu dilanjutkan dengan DDSTlengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada pemeriksaan DDST
Short Form temyata memerlukan pemeriksaan DDST lengkap.
:- PDQ (Pra-screening Developmental Questionnaire)
Bentuk kuesioner ini digunakan bagi orang tua yang berpendidikan SLTA keatas.
Dapat diisi orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10
pertanyaan pada kuesioner yang sesuai dengan umur anak. Kemudian dinilai
berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, dan pada kasus yang dicuIjgai
dilakukantes DDST lengkap
(Hellbrugge T.1978.DIAGNOSTIK PERKEMBANGAN FUNGSI MUNCHEN TAHUN PERTAMA)
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
13/32
4. Mengapa Bayi belum bisa berjalan dan berbicara saat usia 1 tahun ?Kemapuan berjalan
Ketidakmatangan sistem pernafasan Vestibular Motorik kasar Sensorik
Gangguan bicara :
Normalnya bayi sudah bisa bicara 1-2 suku kata
Neurologi:
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
14/32
- Motorik : Lesi di area brocca- Sensorik : Lesi di area wernick
- Didapat :- Kongenital : retardasi mental, ketulian, cerebral palsy, anomali organ
Gangguan tuli :
- Neurosensorial : akibat infeksi- Malformasi organ- Tuli sentral : tidak mampu mendengan sama sekali- Tuli psikis : sering karena autis, skizofrenia
FAKTOR2:
Internal : genetk, ras/suku
Eksternal : gizi, lingkungan, infeksi
Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu
penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit
neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan
motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia.
Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan
keterlambatan perkembangan motorik. Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi
memperlihatkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun, tidak selamanya
gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit tersebut. Faktor
lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam
perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti
sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam
mencapai kemampuan motorik.
1. Ketidakmatangan Persarafan Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangatditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak
dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunansyarat belum berkembang dan berfungsi
sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakanmotorik. Pada usia ± 5 tahun
syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan, dan menstimulasiberbagai kegiatan motorik.
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
15/32
Otot-otot besar mengontrol gerakan motorik kasar, seperti berjalan,berlari, melompat dan
berlutut, berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan otot-otot halusyang mengontrol
kegiatan motorik halus, seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusunpuzzel ,
memegang pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah liat, dan sebagainya.
2. Gangguan Vestibularis atau keseimbangan Pada anak yang mengalami Dysfunction ofsensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan Gangguan
keseimbangan yang terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri. Gangguan
keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang, menaiki mainan yang
bergerak dan bergoyang seperti ayunan, mainan kuda-kudaan listrik dengan koin, naik lift
atau eskalator. Anak tidak suka naik umumnya di dalam mobil. Anak mungkin tidak
kooperatif sebagai upaya menghindari sensasi yang membuat anak terganggu. Anak yang
underreactive untuk input vestibular tampaknya tidak pusing bahkan setelah berputar untuk
waktu yang lama, dan tampaknya menikmati gerakan cepat seperti berayun. Bila berjalan
terburu-buru, gerakannya canggung, mudah tersandung atau jatuh. Dia mungkin tidak
membuat upaya untuk menangkap dirinya sendiri ketika dia jatuh. Anak tampak kesulitan
memegang kepalanya sambil duduk. Anak tidak cenderung untuk melakukannya dengan
baik dalam olahraga. Dia mungkin memiliki gaya canggung, atau gerakan yang tidak biasa
ketika bergerak lengan atau kepala. Biasanya juga disertai keterlambatan membaca,
menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.
3. Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar Seorang anak yang terlambat berjalan,kemungkinan juga terlambat dalam duduk dan merangkak. Namun sayangnya,
keterlambatan ini bukanlah hal pertama yang mungkin disadari oleh para orangtua. Jika ini
penyebabnya, maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks yang berbeda dan
mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian perkembangan motoriknya. Biasanya juga
disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.
4. Gangguan sensoris. pada anak tertentu anak sering mengalami sensitif pada telapak tangandan kaki. Sehingga hal ini memgakibatkan anak sering jinjit. Selama ini jalan jinjit atau Tip
Toe masih belum diketahui penyebabnya. Meskipun bukan karena kelainan anatomis.
Selama ini orangtua menganggap hal itu adalah memang perilaku anak. Pada anak dengan
gangguan sensoris raba biasanya disetai gangguan sensoris suara dan cahaya. Gangguan
sensoris suara biasanya anak takut dan tidak nyaman ketika mendengar suara dengan
frekuensi tertentu seperti suara blender, suara bayi menangis, suara gergaji listrik. Gangguan
sensoris cahaya bioasanya anak sangat sensitif terhadap cahaya terang dan sinar matahari.
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
16/32
Penyebab Jarang
1. Gangguan persarafan Gangguan persarafan berat akibat kelainan di otak seperti paskainfeksi otak, tumor atau kelainan organ otak seperti tumor, hidrosefalus , infeksi kehamilan,
gangguan paska persalinan seperti bayi lahir tidak menangis, infeksi berat (sepsis)
2. Urutan Pada usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks,yaitukemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang seperti
berlari sambi lmelompat, mengendarai sepeda.
3. Latihan Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembanganmotoriknya perlu dilakukan latihan dengan bimbingan guru. Banyak latihan motorik kasar
maupun motorik halus. Kebutuhan untuk bergerak dan kebutuhan untuk mengungkapkan
perasaan terdapat pada tiapinsan sejak dilahirkan. Kedua kebutuhan tersebut dapat
disalurkan dengan bermain, melalui prgorampelatihan gerakan bagi anak usia dini.
4. Motivasi Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi yangdatang dariluar. Misalnya, dengan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan
berbagai kegiatan gerakmotorik serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang
dibutuhkan anak.Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk bergerak pada usia
muda mengandungimplikasi terhadap pentingnya perkembangan keterampilan gerak anak.Kurangnya kesadaran orangdewasa termasuk guru-guru akan hal ini mengakibatkan
langsung terhadap berkurangnya keuntunganyang dapat diperoleh, terutama untuk
mencegah pengaruh yang menghambat tumbuh-kembang anaksecara keseluruhan.d.
5. Pengalaman Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya.Latihan danpendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi pengayaan gerak,
pemberian pengalamanyang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira
anak.
6. Kurangnya keinginan dan Kesempatan. Jika si kecil tumbuh dan berkembang secara normalterlepas dari keterlambatannya berjalan, mungkin saja si kecil belum cukup memiliki
keinginan ataupun kesempatan untuk berjalan.
7. Tonus Otot. Gangguan tonus otot berupada hipotonia dan Hipertonia dapat menyebabkangangguan saat berjalan. Hypotonia atau kondisi yang ditandai dengan penurunan berat otot
dan Hypertonia atau kondisi yang ditandai dengan kenaikan berat otot juga dapat membuat
anak sulit berjalan. Hypotonia menyebabkan seorang anak akan sulit memiliki keseimbangan
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
17/32
dan kontrol atas gravitasi. Sebaliknya, hypertonia atau jika ada kelompok otot tertentu aktif
maka kemungkinan anak akan memiliki tubuh yang kaku dan sulit mempertahankan
keseimbangan.
8. Masalah pada panggul. Meskipun kasus ini jarang terjadi namun diagnosa doktermenyebutkan bahwa masalah pada panggul juga bisa menjadi penyebab anak tidak berjalan
tepat waktu.
9. Keterlambatan perkembangan Keterlambatan perkembangan dapat menyertai gangguanketerlambatan berjalan padanak di antaranya adalah seperti Retardasi mental atau
Keterbelakangan Mental, Down Syndrome
Buku Ajar I. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Ed.1. 2002. Sagung Seto
o Gangguan bicaraPenyebab kelainan berbahasa bermacam-macam yang melibatkan berbagai faktor
yang dapat saling mempengaruhi, antara lain kemampuan lingkungan, pendengaran,
kognitif, fungsi saraf, emosi psikologis dan lain sebagainya. Seorang anak mungkin
kehilangan pendengaran sensoneural dari sedang sampai berat. Sedangkan yang lain
mungkin kehilangan pendengaran konduksi berulang, sehingga kemampuan bicara
keseluruhannya menurun. Demikian pula suatu gangguan bicara (disfasia) dapat terjadi
tanpa adanya cedera otak atau keadaan lainnya. Blager BF (1981) membagi penyebab
gangguan bicara dan bahasa, adalah sebagai berikut (Tabel 18.2):
Tabel 18.2: Penyebab, gangguan bicara dan bahasa pada anak.
Penyebab Efek pada perkembangan bicara
1 . Lingkungan
a. Sosial ekonomi kurang
b. Tekanan keluarga
c. Keluarga bisu
d. Dirumah menggunakan bahasa bilingual
a. Terlambat
b. Gagap
c. Terlambat pemerolehan bahasa
d. Terlambat pemerolehan struktur bahasa
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
18/32
2. Emosi
a. Ibu yang tertekan
b. Gangguan scrius pada orang tua
c. Gangguan serius pada anak
3. Masalah pendengaran
a. Kongenital
b. Didapat
4. Perkembangan terlambat
a. Perkembangan lambat
b. Perkembangan lambat, tetapi masih
dalam batas rata-rata
c. Retardasi mental
5. Cacat bawaan
a. Palatoschizis
b. Sindrom Down
6. Kerusakan otak
a. Kelainan neuromuskular
a. Terlambat pemerolehan bahasa
b. Terlambat atau gangguan perkembangan
bahasa
c. Terlambat atau gangguan perkembangan
bahasa
a. Terlambat/gangguan bicara yang permanen
b. Terlambat/gangguan bicara yang permanen
a. Terlambat bicara
b. Terlambat bicara
c. Pasti terlambat bicara
a. Terlambat dan terganggu kemampuan
bicaranya
b. Kemampuan bicaranya lebih rendah
a. Mempengaruhi kemampuan mengisap,
menelan, mengunyah, dan akhirnya timbul
gangguan bicara dan artikulasi seperti
disartria
b. Mempengaruhi kemampuan mengisap dan
menelan, akhimya menimbulkan gangguan
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
19/32
b. Kelainan sensorimotor
c. Palsi serebral
d. Kelainan persepsi
artikulasi, seperti dispraksia
c. Berpengaruh pada pernafasan, makan dan
timbul juga rpasalah artikulasi yang dapat
mengakibatkan disartria dan dispraksia
d. Kesulitan membedakan suara, mengerti
bahasa, simbolisasi, mengenal konsep,
akhirnya menimbulkan kesulitan belaJar di
sekolah.
Perkembangan bahasa yang lambat dapat bersifat familial. Oleh karena itu harus
dicari dalarn keluarganya apakah ada yang mengalami keterlambatan bicara juga. Disamping
itu kelainan bicara juga lebih banyak pada anak laki-laki daripada perempuan. Hal ini karena
pada perempuan, maturasi dan perkembangan fungsi verbal hernisfer kiri lebih bak
Sedangkan pada laki-laki perkembangan hemisfer kanan yang lebih baik, yaitu untuk tugas
yang abstrak dan memerlukan keterampilan.
Sedangkan Aram DM (1987), mengatakan bahwa gangguan bicara pada anak dapat
disebabkan oleh kelainan dibawah ini:
1. Lingkungan sosial anak.Interaksi antar personal merupakan dasar dari semua komunikasi dan
perkembangan bahasa. Lingkungan yang tidak mendukung akan menyebabkan
gangguan bicara dan bahasa pada anak.
2. Sistem masukan/input.
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
20/32
Adalah sistern pendengaran, penglihatan dan integritas taktil-kinestetik dari anak.
Pendengaran merupakan alat yang penting dalam perkembangan bicara. Anak
dengan otitis media kronis dengan penurunan daya pendengaran akan mengalami
keterlambatan kemampuan menerima ataupun mengungkapkan bahasa. Gangguan
bicara juga terdapat pada tuli oleh karena kelainan genetik dan metabolik (tuli
primer), tuli neurosensorial (infeksi intra uterin: sifilis, rubella, toksoplasmosis.
sitomegalovirus), tuli konduksi seperti akibat malformasi telinga luar, tuli sentral
(sama sekali tidak dapat mendengar), tuli persepsi/afasia sensotik (terjadi kegagalan
integrasi arti bicara yang didengar menjadi suatu pengertian yang menyeluruh), dan
tuli psikis seperti pada skizofrenia, autisme infantil, keadaan cemas dan reaksi
psikologis lainnya.
Pola bahasa juga akan terpengaruh pada anak dengan gangguan penglihatan yang
berat, demikian pula dengan anak dengan defisit taktil-kinestetik akan terjadi
gangguan artikulasi.
3. Sistem pusat bicara dan bahasa.Kelainan susunan saraf pusat akan mempengaruhi pemahaman, interpretasi,
formulasi dan perencanaan bahasa, juga pada aktifitas dan kemampuan intelektual
dari anak.
Gangguan komunikasi biasanya merupakan bagian dari retardasi mental, misalnya
pada sindrom Down.
4. Sistem produksi.Sistem produksi suara seperti faring, faring, hidung, struktur mulut, dan mekanisme
neuromuskular yang berpengaruh terhadap pengaturan nafas untuk berbicara,
bunyi faring, pembentukan bunyi untuk artikulasi bicara melalui aliran udara lewat
faring, faring, dan rongga mulut.
(Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK)
5. Mengapa ditemukan mikrosefali ?Penyebab umum mikrosefali :
- kelainan genetik (sindrom Down)
- didapat dari ibu (ex: infeksi, obat2an)
- trauma kepala
- Gangguan sirkulasi darah janin
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
21/32
- Gangguan assupan gizi
Perkembangan pesat 6 bulan : 34 cm-44 cm
Mikrosefali
Mikrosefali diklasifikasikan kedalam dua kelompok, sesuai penyebabnya:
Mikrosefali primer jinak berkaitan dengan faktor genetik. Mikrosefali genetik ini termasuk
mikrosefali familial dan mikrosefali akibat aberasi khromosom. Mikrosefali akibat penutupan
sutura prematur (kraniosinostosis). Jenis mikrosefali ini berakibat bentuk kepala abnormal,
namun pada kebanyakan kasus tak ada anomali serebral yang jelas.
Mikrosefali sekunder terhadap atrofi serebral. Mikrosefali sekunder dapat disebabkan oleh
infeksi intrauterin seperti penyakit inklusi sitomegalik, rubella, sifilis, toksoplasmosis, dan
herpes simpleks; radiasi, hipotensi sistemik maternal, insufisiensi plasental; anoksia;
penyakit sistemik maternal seperti diabetes mellitus, penyakit renal kronis, fenilketonuria;
dan kelainan perinatal serta pascanatal seperti asfiksia, infeksi, trauma, kelainan jantung
kronik, serta kelainan paru-paru dan ginjal. Jenis mikrosefali ini berhubungan dengan
retardasi mental dalam berbagai tingkat (Saanin, 2007).
Patogenesis & Patofisiologi
(1) Perkembangan susunan saraf dimulai dengan terbentuknya neural tube yaitu induksi
daerah dorsal yang terjadi pada minggu ke 3 masa gestasi. Setiap gangguan pada masa ini
mengakibatkan kelainan congenital seperti kranioskisis,totalis,dsb. Fase selanjutnya terjadi
proliferasi neuron yang terjadi pada masa gestasi. Gangguan pada masa ini dapat
menyebabkan mikrosefali.
1. Sifilis : Melalui kontak langsung dengan lesi. Disebabkan bakteri Treponema malibu melaluiselaput lendir yang utuh/kulit dengan lesi kemudian masuk ke peredaran darah dan semua
organ dalam tubuh (salah satunya otak) ke janin.
2. Rubella: Rubella menginfeksi embrio pd 3 bulan pertama kehamilan. Menyebabkanmalformasi mata,telinga bagian dalam,jantung dan gigi.
3. Herpes: Bayi lahir lewat vagina (ibu terkena herpes) sehingga bayi jadi terinfeksi.4. Sitomegalovirus: Sitomegalovirus merupakan organisme yang ada di mana-mana serta pada
hakekatnya menginfeksi sebagian besar manusia, bukti adanya infeksi janin ditemukan di
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
22/32
antara 0,5 –2 % dari semua neonatus. Sesudah terjadinya infeksi primer yang biasanya
asimtomatik, 10 % infeksi pada janin menimbulkan simtomatik saat kelahiran dan 5-25 %
meninggalkan sekuele. Pada beberapa negara infeksi CMV 1 % didapatkan infeksi in utro dan
10-15 % pada masa prenatal(5) Virus tersebut menjadi laten dan terdapat reaktivasi periodik
dengan pelepasan virus meskipun ada antibodi di dalam serum. Antibodi humoral
diproduksi, namun imunitas yang diperantarai oleh sel tampaknya merupakan mekanisme
primer untuk terjadinya kesembuhan, dan keadaan kekebalan yang terganggu baik terjadi
secara alami maupun akibat pemakaian obat-obatan akan meningkatkan kecenderungan
timbulnya infeksi sitomegalovirus yang serius. Diperkirakan bahwa berkurangnya surveilans
imun yang diperantarai oleh sel, menyebabkan janin-bayi tersebut berada dalam risiko yang
tinggi untuk terjadinya sekuele pada infeksi ini.
5. Down Syndrome6. Trisomi 137. Trisomi 188. Rubeinstein-Taybi Syndrome: Ketiadaan gen yang menyebabkan ketidaknormalan pada
protein pengikat CREB.
Pertumbuhan pesat kepala terjadi dalam dua tahun pertama dan 80% dari ukuran kepala
dewasa telah dicapai pada usia 5 tahun. Ini memberi gambaran terhadap pertumbuhan otak,
namun ukuran besar atau kecilnya kepala biasanya juga tergantung terhadap faktor keturunan
dan biasanya perlu menggunakan mid - parental head percentile untuk menentukannya(Lissauer,
Clayden, 2002).
Pada saat lahir sutura dan fontanel masih belum tertutup. Setelah beberapa bulan hidup,
sirkumferens kepala bayi akan lebih melebar, terutama ukuran badan bayi kecil dibanding umur
gestasionalnya. Bagian posterior kepala tertutup dalam minggu ke delapan, sedangkan bagian
anterior fontanel tertutup dalam 12 hingga 18 bulan. Jika terjadi kecepatan pada kelebaran
sirkumferens kepala, maka peningkatan tekanan intrakranial harus di eksklusikan.
Berbagai gangguan pertumbuhan kepala yang dialami adalah termasuk mikrosefali, makrosefali,
kepala asimetris dan kraniositosis (Lissauer, Clayden, 2002).
Sumber : Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol.1. ed.15. EGC
6. Etiologi developmental delayed ?- PRENATAL : infeksi TORCH, alkhoholisme
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
23/32
- PERINATAL : trauma persalinan, asfiksia- POST NATAL : meningitis- IDIOPATIK : authism, macam2 sindrom dismorfik- LAIN2 : defek metabolik, endokrin, abnormalitas kromosom
Penilaian untuk menilai bayi mengalami Developmental delayed atua tidak MILESTONE
7. Pemeriksaan penunjang apa yang biasa dilakukan untuk Deteksi dini Developmental delayed?
EEG
CT-scan
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
24/32
PCR
Skrining awal perkembangan
Dibawah ini adalah tes-tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai perkembangan
anak, yaitu:
Dibawah ini adalah tes-tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai perkembanngan
anak, yaitu:
A. Tes intelegensi individual (tes IQ)1. Tes Stanford-Binet
Fungsi : Mengukur intelegensi dan sudah distandardisasi.Skor tersedia dalam umur mental atau dalam bentuk angka IQ.
Umur : 2 - 24 tahun. Catatan : Tes diberikan secara individual dan ada korelasi yang tinggf dengan
kemampuan sekolah.2. LIPS (The Leiter International Performance Scale)
o Fungsi : Mengukur intelegensi yang sudah distandardisasi.Skor tersedia dalam umur mental atau dalam bentuk angka IQ.
o Umur : 2 - 18 tahun.o Catatan : Tes ini diberikan secara individual dan ada korelasi yang tinggi dengan
hasil tes Stanford Binet.
3. WISC (The Wechsler Intelligence Scale for Children) Fungsi : Mengukur intelegensia yang sudah distandardisasi.
Skor IQ tersedia dalam kemampuan verbal dan skala penuh.
Umur : 6 - 17 tahun. Catatan : Tes ini diberikan secara individu dan hasilnya mempunyai kolerasi yang
tinggi dengan hasil tes Stanford-Binet dan LIPS.
4. WPPSI (Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence) Fungsi: Verbal, penampilan, dan skala penuh IQ. Umur: 4 tahun - 61,1 tahun.
5. McCarthy Scales of Children's Abilities Fungsi: Indeks kognitif umum (IQ ekivalen).
Skor untuk: verbal, kuantitatif, memori, motorik.
Umur: 2 1/2 tahun - 8 tahun.B. Tes Presentasi
1. Gray oral reading test-revised (GORT-R) Fungsi : Tes baca standar, yang hasilnya menunjukkan tingkat terendah 1.4 ata
gagal.
Skor maksimum adalah tingkat sekolah menengah.
Umur : Kelas 1 - 12 (SD kelas 1 - SMA kelas 3) Catatan : Diberikan secara individual dan hasilnya menunjukkan kolerasi yan;
tinggi dengan tingkatan sekolah.
2. WRAT (Wide Range Achievement Test) Fungsi : Untuk mengukur prestasi pelajar dalam bidang: berhitung, mengej
perbendaharaan kata-kata, dan pemahaman membaca.
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
25/32
Umur : 5 tahun - dewasa Catatan : Tes ini diberikan secara kelompok, dan hasilnya mempunyai kole
dengan tingkat sekolah yang sebenarnya.
3. Peabody 19dividual Achievement Test Fungsi : Untuk identifikasi kata-kata: rnengeja. ilmu pasti, membaca, dan
informasi umum.
Umur : 5 - 18 tahun.C. Tes Psikomotorik
1. Brazelton Newborn Behaviour Assessment Scale Fungsi : Menaksir kondisi bayi, refleks dan interaksi Umur : Neonatus,
2. Uzgiris-Hunl Ordinal Scales Fungsi : Menaksir stadium sensarimotor menurut Piaget Umur : 0 - 2 tahun
3. Gesell Infant Scale dan Catell Infant Scale Fungsi : Terutama menaksir perkembangan motarik pada tahun pertama
dengan beberapa perkembangan sasial dan bahasa.
Umur : 4 minggu - 31,1 / 6 tahun.4. Bayley Infant Scale .of Develapment
Fungsi : Menaksir perkembangan motarik dan sasial Umur :8 minggu – 2 1/2 tahun
5. DDST (The Denver Develapmental Screening Test) Fungsi : Digunakan untuk menaksir perkembangan persanal soslal, matorik
haIus, bahasa dan matarik kasar pada anak mulai umur I bulan sampai 6 tahun.
Umur : I bulan - 6 tahun Catatan : Diberikan secara individual, dengan partisipasi aktif dari .orang tua dan
pemeriksa.
6. Yale Revised Develapmental Test Fungsi : Menaksir perkembangan matarik kasar, matarik halus, adaptif, perilaku
sosial, dan bahasa.
Umur : 4 minggu ~ 6 tahun.7. Diagnastik perkembangan fungsi Munchen tahun pertama
Fungsi : Menaksir perkembangan umur merangkak, duduk, berjalan, memegang,persepsi, berbicara, pengertian bahasa dan sasialisasi.
Umur : satu tahun pertama Catatan : Diberikan secara individual, dengan patisipasi aktif dari .orang tua dan
pemeriksa.
8. Geametric Farms Test Fungsi: Menaksir perkembangan matarik halus dan intelektual. Catatan: Tes individual
9. Bender-Gestalt Visual Matar Test Fungsi : menaksir anak yang dicurigai mempunyai masalah persepsi motorik dari
umur 5 tahun
Umur : 4 – 12 tahun
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
26/32
Catatan : tes individual10. Draw-A-Man Test
Fungsi: Skrining IQ yang mudah dan cepat dengan menggunakan normaGaodenaugh pada anak dengan umur mental minimal 3 tahun 3 bulan.
Catatan: Tes individual11. Picture-Vocabulary Subtest Stanford-Binet Test
Fungsi: Skrining yang mudah dan cepat pada anak umur 3 atau 4 tahun ten'~-perbendaharaan kata-kata dan kemampuan artikulasi.
Catatan: Tes individual, kemampuan bahasa mempunyai korelasi yangdengan intelegensi.
12. Ammons Quick Test (Picture-Word Test) Fungsi: Tes yang mudah dan cepat untuk mengukur kemampuan bahasa n· ,,-
verbal dari anak. Merupakan instrumen yang sangat baik untuk men". tahui
disfasia ekspresif. dimana anak hanya bisa menunjuk benda.
Catatan: Tes indi.vidu (belum distandarisasi).D. Tes Proyeksi
a. Symonds Picture Story Test Fungsi : Respon anak dapat di diagnosis dari perasaan yang mendasarinya. Catatan : Tes individual
o The Machover Human Figure Drawing Test Fungsi : Suatu teknik proyeksi, gambar manusia yang dibuat oleh anak aOC
proyeksi dari dirinya. Bagian-bagian tubuh yang dihilangkan atau ditonjolkan
dapat merupakan petunjuk dalam diagnostik.
Catatan : Tes individual.o The Animal Choice Test
Fungsi : Respons anak terhadap tes ini dapat sebagai diagnostik, dari perasaandan kehendaknya yang paling sederhana.
Catatan : Tes individualo The Three Wishes Test
Fungsi : Mendapatkan keinginan-keinginan anak yang disadari Catatan : Tes individual
o Children's Apperception Test Fungsi : untuk mengungkapkan perasaan-perasaan anak dibawah sadar den~
menggambar binatang, yang tampak seperti pada situasi keluarga.
Umur : 2 1/2 tahun - dewasa Catatan : Tes individual
o The Rorschach Test Fungsi : Untuk mendapatkan perasaan-perasaan anak dibawah sadar dari mulus
yang berasal dari noda tinta yang tidak berbentuk.
Umur : 3 tahun - dewasa Catatan : Tes individual
E. Tes Perilaku Adaptifa. Vineland Adaptive Behavior Scales
Fungsi : Wawancara orang tua/pengasuh anak dalam hal komunikasi, kehidupan
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
27/32
sehari-hari, sosial, dan untuk anak yang lebih muda ditanyakan juga,
perkembangan motoriknya.
Umur : 0 - dewasab. Vineland Adaptive Behavior Scales (Edisi kelas)
Fungsi : Seperti diatas, tetapi melibatkan guru. Umur : 3 - 13 tahun.
(Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK)
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
1. Deteksi Pertumbuhan dan standar normalnyaMenurut Nursalam (2005) parameter untuk pertumbuhan yang sering digunakan dalam
pedoman deteksi tumbuh kembang anak balita adalah:
a. Ukuran antropometriBerat badan
Pedoman perkiraan berat badan menurut Behrman (1992), yaitu:
1. Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg2. Berat badan usia 3-12 bulan, menggunakan rumus :
[Umur (bulan) + 9 ] / 2 = [n + 9] / 2
3. Berat badan usia 1-6 tahun, menggunakan rumus :[Umur (tahun) × 2] + 8 = 2n + 8
Keterangan : n adalah usia anak.
Tinggi badan
Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus
dari Behrman (1992), yaitu:
1. Perkiraan panjang lahir : 50 cm2. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 × panjang badan lahir3. Perkiraan tinggi badan usia 2-12 tahun = (umur × 6) + 77 = 6n + 77
Keterangan : n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih 6 bulan dibulatkan
ke atas, bila usia anak 6 bulan atau kurang dihilangkan.
Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan
tidak dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa, dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar
kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar ± 0,5 cm /
bulan pada bulan pertama atau menjadi ± 44 cm. pada 6 bulan pertama ini,
pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan pada tahap berikutnya, kemudian
tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm per tahun,
setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah ± 10 cm.
Pengukuran lingkar kepala lebih sulit untuk dilakukan bila dibandingkan dengan
ukuran antropometri lainnya dan jarang dilakukan pada balita, kecuali apabila ada
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
28/32
kecurigaan akan pertumbuhan yang tidak normal. Namun alat yang dibutuhkan
cukup sederhana, yaitu dengan pita pengukuran (meteran).
Lingkar lengan atas (Lila)
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot
yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai
keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah. Keuntungan dari pengukuran lingkar
lengan atas adalah murah, mudah, alatnya bisa dibuat sendiri, dan siapa saja yang
melakukannya. Namun, kadang-kadang hasil pengukuran kurang akurat karena sukar
untuk mengukur lila tanpa menekan jaringan. Pada praktiknya, pengukuran lila
jarang digunakan kecuali ada gangguan pertumbuhan atau gangguan gizi yang
berat, sehingga pengukuran lila hanya efektif pada usia di bawah 3 tahun (usia
prasekolah).
Lipatan kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subskapular merupakan refleksi
pertumbuhan jaringan lemak di bawah kulit yang mencerminkan kecukupan energi.
Apabila anak mengalami defisiensi kalori, maka lipatan kulit menipis, lipatan
tersebut akan menebal bila anak kelebihan energi.
b. Keseluruhan fisik Berkaitan dengan pertumbuhan, hal-hal yang dapat diamati dari pemeriksaan fisik
adalah :
i. Keseluruhan fisik Dilihat bentuk tubuh, perbandingan kepala, tubuh dan anggotagerak, ada tidaknya odema, anemia, dan ada tanda gangguan lainnya.
ii. Jaringan otot Dapat dilihat dengan cubitan tebal pada lengan atas, pantat, danpaha untuk mengetahui lemak subcutan.
iii. Jaringan lemak Diperiksa dengan cubitan tipis pada kulit di bawah triceps dansubskapular.
iv. Rambut Perlu diperiksa pertumbuhannya, tebal / tipisnya rambut, serta apakahakar rambut mudah dicabut atau tidak.
v. Gigi geligi Perlu diperhatikan kapan tanggal dan erupsi gigi susu atau gigipermanen.
c. Pemeriksaan laboratorium dan radiologisPemeriksaan laboratorium dan radiologis baru dilakukan di klinik apabila terdapat
gejala atau tanda akan adanya suatu gangguan / penyakit, misalnya anemia atau
pertumbuhan fisik yang tidak normal. Pemeriksaan laboratorium yang sering adalah
pemeriksaan darah untuk kadar Hb, serum protein (albumin dan globulin), dan
hormon pertumbuhan. Pemeriksaan radiologis dilakukan terutama untuk menilai umur
biologis, yaitu umur tulang (boneage). Biasanya, hal tersebut dilakukan bila ada
kecurigaan akan adanya gangguan pertumbuhan. Bagian tulang yang biasanya di
rontgen adalah tulang radius sebelah kiri.
2. Deteksi PerkembanganMenurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih (1995), terdapat empat aspek
perkembangan anak balita, yaitu:
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
29/32
a. Kepribadian/tingkah laku social (personal social), yaitu aspek yang berhubungandengan kemampuan untuk mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
b. Motorik halus (fine motor adaptive), yaitu aspek yang berhubungan dengankemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang tepat,
serta tidak memerlukan banyak tenaga, misalnya memasukkan manik-manik ke
dalam botol, menempel dan menggunting.
c. Motorik kasar (gross motor), yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dansikap tubuh yang melibatkan sebagian besar tubuh karena dilakukan oleh otot-otot
yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga, misalnya berjalan dan berlari.
d. Bahasa (language), yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untukmemberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara secara
spontan. Pada masa bayi, kemampuan bahasa bersifat pasif, sehingga pernyataan
akan perasaan atau keinginan dilakukan melalui tangisan atau gerakan. Semakin
bertambahnya usia, anak akan menggunakan bahasa aktif, yaitu dengan berbicara.
Aspek-aspek perkembangan tersebut merupakan modifikasi dari tes/skrining
perkembangan yang ditemukan oleh Frankerburg, yang dikenal dengan Denver
Development Screening Test (DDST), yaitu salah satu test atau metode skrining yang
sering digunakan untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6
tahun. Perkembangan yang dinilai meliputi perkembangan personal sosial, motorik halus,
motorik kasar dan bahasa pada anak (Nursalam dkk, 2005).
Pada buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) perkembangan balita dibagi
menjadi 7 aspek perkembangan, yaitu perkembangan :
a) Tingkah laku sosialb) Menolong diri sendiric) Intelektuald) Gerakan motorik haluse) Komunikasi pasiff) Komunikasi aktifg) Gerakan motorik kasarBanyak milestone perkembangan anak yang penting dalam mengetahui taraf
perkembangan seorang anak (yang dimaksud dengan milestoneperkembangan adalah
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu), misalnya:
a. 4-6 minggu: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudianb. 12-16 minggu: menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara,
memegang benda yang ditaruh di tangannya
c. 20 minggu: meraih benda yang didekatkan kepadanyad. 26 minggu: Dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya,Duduk
dengan bantuan kedua tangannya ke depan, Makan biskuit sendiri
e. 9-10 bulan : Menunjuk dengan jari telunjuk, Memegang benda dengan ibu jari dantelunjuk, Merangkak, Bersuara da da
f. 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
30/32
Dengan mengetahui berbagai milestone, maka dapat diketahui apakah seorang anak
perkembangannya terlambat ataukah masih dalam batas-batas normal. Kalau ada
kecurigaan dapat dilakukan tes skrining (deteksi dini) dan intervensi dini agar tumbuh
kembang anak dapat lebih optimal, antara lain dengan DDST (Denver Development
Screening Test) yaitu meliputi:
1. Motorik kasari. Berdiri pada satu kaki selama 1 detikii. Lompat di tempatiii. Naik sepeda roda 3 (tiga)iv. Lompatan lebarv. Berdiri pada satu kaki selama 5 detik
2. Motorik halusi. Mencoret sendiriii. Menata dari 4 kubusiii. Menata dari 8 kubusiv. Meniru garis vertikal dalam batas 30 derajatv. Mengeluarkan manik-manik dari botol sendirivi. Mengeluarkan manik-manik dari botol dengan contohvii. Mengikuti membuat +viii. Mengikuti membuat Oix. Meniru jembatanx. Membedakan garis panjang (3 dari 3 atau 5 dari 6).
3. Personal sosiali. Memakai bajuii. Mencuci dan menyeka tangan dengan lapiii. Mudah dipisahkan dari ibuiv. Bermain dengan anak lainv. Mengancing baju 25vi. Memakai baju dengan pengawasanvii. Memakai baju tanpa bantuanBerdasarkan buku Pedoman Deteksi Tumbuh Kembang yang disusun oleh Departemen
Kesehatan RI, tes perkembangan yang dapat dilakukan adalah Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP), Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah (KPAP), Tes DayaLihat dan tes kesehatan mata (TDL), serta Tes Daya Dengar anak (TDD) (Depkes RI,
1996).
8. Apa hubungan status gizi kurang dengan gangguan tumbuh kembang ?Kebutuhan :
-ASIH : kasih sayang dan emosi, rasa aman, motivasi
-ASUH : nutrisi dan biomedik
Food safety dilihat dari pembagian nutrisi
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
31/32
Food security Aman dari bahan kimia, zat toksik
-ASAH : kebutuhan stimulasi, pendidikan
Status kurang gizi bisa karena:
- Internal genetik , Hormon dan Saraf- Eksternal :
malnutrisi protein, kalori yang berat keterlambatan pertumbuhan tulang dan otot, BB
turun drastis
Infeksi, latihan fisik
9. Apa yang menyebabkan keempat ekstremitas hipertoni dan headlag (+) ?Hipertoni : impuls saraf pada otot tidak dapat mengendalikan impuls
Otot2 leher lemah sehingga gagal menyangga kepala.
Tangan anak ditarik dari posisi tidur samapi duduk . Normalnya anak dapat berubah dari
leher ekstensi ke fleksi. Tapi abnormal jika ekstensi maksimal terus-menerus.
DARTO SAHARSO, AHMAD Y.H., ERNY. 2005. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS PADA BAYI DAN ANAK
Head Lag(+)
8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang
32/32
Sikap kepala bayi sewaktu badannya diangkat dapat memberikan informasi perkembangan
motorik. Sebelum usia 5 bulan kepala jatuh lunglai bila badan diangkat dari posisi berbaring
dengan cara menarik kedua tangan ke atas. Setelah usia 5 bulan bayi dapat menegakkan
kepalanya baik sewaktu badannya hendak didudukkan dengan mengangkat kedua
lengannya, maupun pada waktu didudukkan sambil dipegang. Bayi dengan hipotonia
memperlihatkan leher yang lemas (head lag) yang mencirikan perkembangan motorik yang
terbelakang atau keadaan patologis oleh berbagai abnormalitas SSP dan kelainan motor
neuron.
Sidharta, P., Pemeriksaan Neurologik Pada Bayi dalam Tata Pemeriksaan Klinis Dalam
Neurologi, Cetakan keempat, Dian Rakyat, Jakarta, 1999.
10. Bagaimana hubungan BBLR dan prematur terhadap developmental delayed ?Prenatal: kekurangan nutrisi kelainan sintesis DNA gangguan pertumbuhan sel otak
developmental delayed
Sebuah studi Norwegia yang melibatkan anak-anak dengan cerebral palsy didiagnosis
sebelum usia 5 tahun menunjukkan bahwa skor Apgar rendah pada 5 menit dikaitkan
dengan kejadian ini di semua berat lahir. Prevalensi tertinggi cerebral palsy pada anak-anak
dengan berat lahir rendah, namun odd ratio kejadian ini dikaitkan dengan skor Apgar rendah(