Giri Lbm 3 Tumbang

  • Upload
    pademot

  • View
    283

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    1/32

    Bismillahirrohmanirrohim

    LBM 3-Anak Terlambat Jalan

    STEP 1

    Milestone :

    Bagian dari tumbuh kembang anak . memiliki 4 tahap :

    -  Prenatal-  Bayi-  Pra sekolah-  Sekolah

    Yang dinilai :

    -  Motorik kasar-  Motorik halus-  Berbahasa-  Perilaku sosial

    Development delayed :

    Keadaan dimana anak perkembangannya terlambat (Yang meliputi fisik, kognitif, perilaku, sosial )

    dibandingkan anak pada umumnya yang seusisa.

    Sasaran yang dinilai “ MILESTONE” 

    Wajah dismorfik :

    Bentuk wajah yang tidak proporsional

    Kelainan anatomis wajah, khas pada beberapa sindrom (ex: S.down)

    Misal : hidung datar, mata juling

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    2/32

     

    Headlag:

    Otot2 leher lemah sehingga gagal menyangga kepala.

    Tangan anak ditarik dari posisi tidur samapi duduk . Normalnya anak dapat berubah dari leher

    ekstensi ke fleksi. Tapi abnormal jika ekstensi maksimal terus-menerus.

    STEP 2

    1.  Apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan ? DIPERJELAS 2.  Apa saja tahap pertumbuhan & Perkembangan secara normal pada anak ?3.  Jelaskan interpretasi MILESTONE ?4.  Mengapa Bayi belum bisa berjalan dan berbicara saat usia 1 tahun ?5.  Mengapa ditemukan mikrosefali ?6.  Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk mengetahui developmental delayed ? DETEKSI DINI

     screaning METODE apa saja !!!

    7.  Etiologi developmental delayed ?8.

     Apa hubungan status gizi kurang dengan gangguan tumbuh kumbang ?

    9.  Apa yang menyebabkan keempat ekstremitas hipertoni dan headlag (+) ?10. Bagaimana hubungan BBLR dan prematur terhadap developmental delayed ?11. DD & Penatalaksanaan ( MEDIS & NON MEDIS) ?

    STEP 3

    1.  Apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan ?Pertumbuhan :

    Bertambanhya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler . Bertambahnya ukuran fisik

    tubuh dalam keseluruha atau sebagian. Sifatnya kuantitatif sehingga dapat diukur dengan

    satuan berat, panjang.

    Perubahan morfologi

    CIRI :

    -  Perubahan ukuran (BB, TB, lingkar kepala, organ)-  Perubahan proporsi (awalnya kepala lebih besar daipada badan)-  Hilangnya ciri-ciri lama (ex: hilangnya gigi susu diganti gigi tetap)-  Timbulnya Ciri2 baru ( timbul tanda2 seks sekunder)

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    3/32

     

    Perkembangan :

    Bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks yang sifatnya

    kualitatif sehingga pengukurannya lebih sulit.

    Meningkatnya skill dari organisme  aktivitas, intelektual

    Tumbuh Kembang

    Pengertian Tumbuh Kembang

    Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling

    berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertian

    mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah

    sebagai berikut:

    1.  Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam artisebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh

    dan juga karena bertambah besarnya sel (IDAI, 2002, dikutip oleh Nursalam 2005:32).

    2.  Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/fungsi tubuh yang lebihkompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari

    proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi

    (IDAI, 2002, dikutip oleh Nursalam 2005:33).

    Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya

    saling mempengaruhi dan berjalansecara bersamaan. Pertambahan ukuran fisik akan

    disertai dengan pertambahan kemampuan anak (Nursalam, 2005).

    Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan) dalam diri

    individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan-perubhan yang dialami

    individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis,

    progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.

    1. Sistematis  adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau

    saling mempengaruhi antara bagian  –  bagian organisme (fisik & psikis) dan merupakan satu

    kesatuan yang harmonis.

    2. Progesif :  perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara

    kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis)

    3. Berkesinambungan : perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung secara

    beraturan.

    Yusuf LN, H. Syamsu, Dr., M.pd. 2006. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT

    Remaja Rosdakarya.

      Pertumbuhan (Growth)

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    4/32

    Berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ

    maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gr, Pound, Kg), ukuran panjang (meter,

    Cm), umur tulang dan keseimbangan metabolik (Retensi kalsium dan Nitrogen.

      Perkembangan (Development)Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

    dalam pola teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini

    menyangkut adanya proses diferensiasi sel tubuh, jaringan tubuh, organ-2, dan system organ

    yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-2 dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga

    perkembangan emosi, intelektual,tingkah laku sebaggai hasil interaksi dengan lingkungannya.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik,

    sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.

    (Buku Tumbuh Kembang Anak, Dr. Soetjiningsih, SpAK) 

    a. 

    Ciri-ciri pertumbuhan :Secara garis besar terdapat 4 kategori perubahan sebagai ciri pertumbuhan, yaitu :

    1)  Perubahan ukuranPerubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan betambahnya umur anak

    terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkaran kepala, dll. Organ tubuh seperti

     jantung, paru-paru atau usus akan bertambah besar, sesuai dengan peningkatan kebutuhan

    tubuh.

    2)  Perubahan proporsiSelain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan perubahan proporsi. Anak

    bukanlah dewasa kecil, tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi bila dibandingkandengan tubuh orang dewasa. Proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda

    dibandingkan tubuh anak ataupun orang dewasa. Pada bayi baru lahir, kepala relatif mempunyai

    proporsi yang lebih besar dibanding dengan umur-umur lainnya. Titik pusat tubuh bayi baru lahir

    kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang

    lebih setinggi simpisis pubis.

    3)  Hilangnya ciri-ciri lamaSelama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti menghilangnya

    kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilangnya refleks-refleks primitif

    4)  Timbulnya ciri-ciri baruTimbulnya ciri-ciri baru ini adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi organ. Perubahan fisik

    yang penting selam pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang menggantikan gigi susu yang

    telah lepas, dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnya buah dada pada

    wanita, dll.

    b.  Ciri-ciri Perkembangan1)  Perkembangan melibatkan perubahan

    Karena perkembangan terjadi bersamaan dengan pertmbuhan, maka setiap pertumbuhan

    disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan

    perubahan pada organ kelamin, perkembangan intelegensia menyertai pertumbuhan otak dan

    serabut saraf. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum,

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    5/32

    perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda

    kematangan suatu organ tubuh tertentu.

    2)  Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya.Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan

    sebelumnya. Sebagai contoh : seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri.Karena itu, perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan

    perkembangan selanjutnya.

    3)  Perkembangan mempunyai pola yang tetapPerkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum yang tetap, yaitu :

    Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal. Pola ini

    disebut pola Sefalokaudal.

    Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar) lalu berkembang ke

    bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut

    Proksimodistal.4)  Perkembangan memiliki tahap yang berurutan

    Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut

    tidak bisa terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu

    membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan, dsb.

    5)  Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.Seperti halnya pertumbuhan, perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda.

    Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian tubuh yang lain

    mungkin berkembang pesat pada masa lainnya.

    6)  Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhanPada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan

    mental, ingatan, daya nalar, asosiasi, dll.

    Sumber : Moersintowarti B., Narendra, dkk., 2002, Buku Ajar Tumbuh kembang Anak dan

    Remaja, Edisi pertama, Sagung Seto, Jakarta.

    2.  Apa saja tahap pertumbuhan & Perkembangan secara normal pada anak ?Pranatal :

    -Fase embrional (konsepsi-8 minggu kehamilan)

    -Fase fetal dini ( 9 minggu-trimester 2)

    - Fase fetal akhir (trimester akhir)

    Post natal :

    Neonatal 0-4minggu

    Bayi Dini (1-12 bulan)

    Bayi akhir (1-2 tahun)

    Prasekolah (2-6 tahun)

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    6/32

    Sekolah (6-10 tahun)

    Adolecense ( wanita: 10-18 tahun, pria: 10-20 tahun)

    Penialian :

    -  Organ limfoid-  Organ reproduksi-  Gambaran fisik umum-  Lingkar Kepala

    GAMBAR

    Tahapan Pertumbuhan dan perkembangan anak

    Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan berkesinambungan

    dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi, namun setiap anak

    akan melewati suatu pola tertentu. Tanuwijaya (2003) memaparkan tentang tahapan

    tumbuh kembang anak yang terbagi menjadi dua, yaitu masa pranatal dan masa

    postnatal.Setiap masa tersebut memiliki ciri khas dan perbedaan dalam anatomi, fisiologi,

    biokimia, dan karakternya. 

    Masa prenatal atau masa intra uteri (masa janin dalam kandungan), masa ini dapat

    dibagi menjadi 2 periode:a.  masa embrio adalah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum

    yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi

    yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh

    b.  masa fetus adalah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2periode:

      masa fetus dini,sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester keduadengan kehidupan intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan,

    pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan

    mulai berfungsi

      masa fetus lanjut, pada trimester akhir pertumbuhan berlangsung pesat danadanya perkembangan fungsi2. pada masa ini terjadi transfer immunoglobulin

    G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak essensial seri

    omega 3 (Docosa Hexanic Acid) omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan

    retina. 

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    7/32

      Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode:a)  masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan

    sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ2 tubuh lainnya

    b)  masa bayi dibagi menjadi 2 bagian  masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan

    berlangsung secara kontinyu terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.

      Masa bayi akhir (1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapatkemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi. 

    c)  masa prasekolah (2-6 tahun):pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan

    aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir.

    d)  masa sekolah atau masa prapubertas (wanita: 6-10 tahun, laki2: 8-12 tahun):pertumbuhan lebih cepat dibandingkan denngan masa prasekolah, kemampuan dan

    intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin

    yang sama.

    e)  masa adolesensi atau masa remaja (wanita: 10-18 tahun, laki2: 12-20 tahun):anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi dibandingkan anak laki-laki.

    Masa ini berupa transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini terjadi percepatan masa

    pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat cepat yang disebut adolescentgrowth spurt . Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat

    kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.

    Sumber : Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja, jilid I, edisi pertama tahun 2005, IDAI

    2005, sagung seto

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    8/32

     

    3.  Jelaskan interpretasi MILESTONE ?Acuan perkembangan dari usia 4 minggu sampai 5 tahun

    Usia 4-6 minggu: bisa senyum spontan

    12-16 minggu : sudah bisa tengkurap

    20 minggu : meraih benda yang ada di dekatnya

    LENGKAPIBKB

    Penilaian Domain ( DDST : denvere developmental screaning test)

    -  Motorik kasar : pergerakan atau siakp tubuh (ex: berjalan, berlari, kemantapan kepala saatduduk)

    -  Motorik halus : aspek yang berhubungn dengan kemapuan mengamati sesuatu , dilakukanotot2 kecil

    -  Berbahasa : respon terhadap suara , mengikuti perintah , berbicara spontan-  Perilaku sosial : aspek yang berhubungan dengan kemampuan diri dan sosialiasai dengan

    lingkungan

    a.  personal social (kepribadian/tingkah laku sosial)aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi

    dengan lingkungannya.

    b.  fine motor adaptive (gerakan motorik halus)aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan

    gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tetentu saja dan dilakukan otot-otot kecil,

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    9/32

    tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar,

    memegang suatu benda dll.

    c.  Language (bahasa)Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara

    spontan.

    d.  gross motor (perkembangan motorikkasar)aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

    (buku tumbuh kembang anak, dr. Soetjiningsih, DSAK) 

    Milestone

    a.  Motorik kasar-  Kemantapan kepala saat duduk : 2 bulan-  Menarik untuk duduk, kepala tidak tertinggal : 3 bulan-  Tangan bersamaan dalam gariss tengah : 3 bulan-  Refleks tonus leher berjalan asimetris : 4 bulan-  Duduk tanpa bantuan : 6 bulan-  Menggulingkan punggung ke perut (tengkurap) : 6,5 bulan-  Berjalan sendiri : 12 bulan-  Lari : 16 bulan

    b.  Motorik halus-  Memegang mainan : 3,5 bulan-  Mencapai objek : 4 bulan-  Berjalan menggenggam tangan : 4 bulan-  Pemindahan objek dari tangan ke tangan : 5,5 bulan-  Memegang ibu jari : 8 bulan-  Membuka lembaran buku : 12 bulan-  Mencoret-coret : 13 bulan-  Membangun menara dua kubus : 15 bulan-  Menyusun menara enam kubus : 22 bulan

    c.  Komunikasi dan bahasa-  Tersenyum dalam respons terhadap muka, suara 1,5 bulan-  Mengoceh satu suku kata : 6 bulan-  Mencegah pada “tidak” : 7 bulan -  Mengikuti perintah satu, tindakan dengan gerakan : 7 bulan-  Mengikuti satu tindakan tanpa gerakan (misal, berikan itu padaku) : 10 bulan

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    10/32

    -  Berbicara kata yang sesungguhnya pertama kali : 12 bulan-  Bicara 4-6 kata : 15 bulan-  Berbicara 10-15 kata : 18 bulan-  Berbicara kalimat dua kata (contoh, sepatu mama) : 19 bulan

    d.  Kognitif-  Menatap sebentar pada titik kemana objek menghilang : 2 bulan-  Menatap pada tangannya sendiri : 4 bulan-  Membanting dua kubus : 8 bulan-  Menemukan mainan : 8 bulan-  Berpura-pura bermain egosentris (minum dengan cangkir) : 12 bulan-  Menggunakan batang untuk meraih mainan : 17 bulan-  Berpura-pura bermain dengan boneka : 17 bulan

    Sumber : Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol.1. ed.15. EGC

    Cara sederhana utk melakukan deteksi dini dgn tes perkembangan sbg brkt ;

    SKRINING PERKEMBANGAN MENURUT DENVER (DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING

    TEST/DDST)DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak,

    bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diuntuk

    metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), diandalkan dan

    menunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang dilakukan ternyata DDSTsecara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85 bayi dan anak-anak prasekolah yang

    mengalami keterlambatan perkembangan, "follow-up" selanjutnya ternyata 89% dari

    kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.

    Tetapi dari penelitian Borowitz (1986) menunjukkan bahwa DDST tidak dapat menghasikan

    lebih separoh anak dengan kelainan bicara. Frankenburg melakukan revisi restandarisasi

    kembali DDST dan juga tugas perkembangan pada sektor bahasa, yang kemudian hasil

    revisi dari DDST tersebut dinarnakan Denver II.

    a.  Aspek perkembangan yang dinilaiTerdiri dari 105 tugas perkembangan pada DDST dan DDST-R. (Lihat Lampiran I:

    DDST dan Lampiran 2: DDST-R). yang kemudian pada Denver II dilakukan revisi dan

    restandarisasi dari DDST sehingga terdapat 125 tugas perkembangan. Perbedaanlainnya adalah. pada Denver II terdapat:

    - peningkatan 86% pada sektor bahasa

    - 2 pemeriksaan untuk artikulasi bahasa

    - skala umur yang barn

    - kategori baru untuk interpretasi pada kelainan yang rin'gan

    - skala penilaian tingkah laku

    - materi training yang baru

    Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan

    diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi:

    - Personal social (perilaku sosial)

    Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri. bersosialisasi dan

    berinteraksi dengan lingkunagnnya.

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    11/32

    - Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)

    Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati se-

    suatu. melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan

    dilakukan otot-otot kecil. tetapi memerlukan koordinasi yang cennat.

    - Language (bahasa)

    Kemampuan I.lntuk memberikan respons terhadap suara. mengikuti perintahdan berbicara spontan.

    - Gross motor (gerakan motorik kasar)

    Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

    Setiap tugas (kemampuan) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal

    yang berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya pada waktu tes,

    tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas

    saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja.

     b.  Alat yang digunakan- Alat peraga: benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning-

    hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil.

    - Lembar formulir DDST.- Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara

    penilaiannya.

    c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:

    - Tahap pertama: secara periodik dilakukan pad a semua anak yang berusia:

    - 3 - 6 bulan

    - 9 - 12 bulan

    - 18 - 24 bulan

    - 3 tahun

    - 4 tahun - 5 tahun

    - Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan

    pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.d.  Penilaian

    Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian apakah

    lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), at~ukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan

    tugas (No Opponunity = N. 0). Kemudian ditank garis berdasarkan umur kronologis yang

    memotong garis horisontal tugas perkembangllL pada formulir DDST. Setelah itu

    dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya

    berdasarkart pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam: Normal, Abnormal, Meragukan

    (Questionable) dan tidak dapat dites ( Untestable).

    - Abnormal (Lihat Lampiran 4);

    - Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.

    - Bila dalam I sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan.

    PLUS 1 sektor atau lebih dengan I keterlambatan dan pada sektor yan sarna

    tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal

    usia.

    - Meragukan (Lampiran 5);

    - Bila pada I sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.

    - Bila pada I sektor atau lebih didapatkan I keterlambatan dan pada sektor

    yang sarna tidak ada yang lulus pada kotak yang perpotongan dengan garis

    vertikal usia.

    - Tidak dapat dites:

    Apabila teIjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau

    meragukan.

    - Normal (Larnpiran 6):

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    12/32

    Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas.

    Dalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu,

    dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.

    Bila dalarn perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sarna dengan

    atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.

    Perhitungan umur adalah sebagai berikut:Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes

    dilakukan pada tanggal5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut:

    1994 - 10 - 5 (saat tes dilakukan) 1992 - 5 -

    23 (tanggaI lahir Budi)

    Umur Budi 2 - 4 - 12 = 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari adalah lebih kecil dari 15 hari,

    maka dibulatkan ke bawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan. Kemudian garis

    umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak tugas perkembangan

    pada ke-4 sektor. Tugas-tugas yang terletak disebelah kiri garis itu, pada umumnya telah

    dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi (2 tahun 4 bulan). Apabila Budi gagal

    mengerjakan beberapa tugas-tugas terse but (F), maka berarti suatu keterlambatan pada

    tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotongoleh garis vertikal umur, maka ini bukan suatu keterlambatan, karena pada kontrol lebih

    lanjut masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak disebelah

    kanan garis umur. Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau

    terdapat kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya,

    sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan dites sesuai petunjuk

    dibaliknya formulir.

    Agar lebih cepat dalam melaksanakan skrining, maka dapat digunakan lahap praskrining

    dengan menggunakan:

    - DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diarnbil 3 tugas (sehingga

    seluruhnya ada 12 tugas) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan salah satu

    gagal atau ditolak, maka dianggap "suspect" dan perlu dilanjutkan dengan DDSTlengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada pemeriksaan DDST

    Short Form temyata memerlukan pemeriksaan DDST lengkap.

    :- PDQ (Pra-screening Developmental Questionnaire)

    Bentuk kuesioner ini digunakan bagi orang tua yang berpendidikan SLTA keatas.

    Dapat diisi orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10

    pertanyaan pada kuesioner yang sesuai dengan umur anak. Kemudian dinilai

    berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, dan pada kasus yang dicuIjgai

    dilakukantes DDST lengkap

    (Hellbrugge T.1978.DIAGNOSTIK PERKEMBANGAN FUNGSI MUNCHEN TAHUN PERTAMA)

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    13/32

     

    4.  Mengapa Bayi belum bisa berjalan dan berbicara saat usia 1 tahun ?Kemapuan berjalan

      Ketidakmatangan sistem pernafasan  Vestibular  Motorik kasar  Sensorik

    Gangguan bicara :

    Normalnya bayi sudah bisa bicara 1-2 suku kata

    Neurologi:

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    14/32

    -  Motorik : Lesi di area brocca-  Sensorik : Lesi di area wernick

    -  Didapat :-  Kongenital : retardasi mental, ketulian, cerebral palsy, anomali organ

    Gangguan tuli :

    -  Neurosensorial : akibat infeksi-  Malformasi organ-  Tuli sentral : tidak mampu mendengan sama sekali-  Tuli psikis : sering karena autis, skizofrenia

    FAKTOR2:

    Internal : genetk, ras/suku

    Eksternal : gizi, lingkungan, infeksi

    Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu

    penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit

    neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan

    motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia.

    Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan

    keterlambatan perkembangan motorik. Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi

    memperlihatkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun, tidak selamanya

    gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit tersebut. Faktor

    lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam

    perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti

    sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam

    mencapai kemampuan motorik.

    1.  Ketidakmatangan Persarafan Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangatditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak

    dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunansyarat belum berkembang dan berfungsi

    sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakanmotorik. Pada usia ± 5 tahun

    syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan, dan menstimulasiberbagai kegiatan motorik.

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    15/32

    Otot-otot besar mengontrol gerakan motorik kasar, seperti berjalan,berlari, melompat dan

    berlutut, berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan otot-otot halusyang mengontrol

    kegiatan motorik halus, seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusunpuzzel ,

    memegang pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah liat, dan sebagainya.

    2.  Gangguan Vestibularis atau keseimbangan Pada anak yang mengalami Dysfunction ofsensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan Gangguan

    keseimbangan yang terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri. Gangguan

    keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang, menaiki mainan yang

    bergerak dan bergoyang seperti ayunan, mainan kuda-kudaan listrik dengan koin, naik lift

    atau eskalator. Anak tidak suka naik umumnya di dalam mobil. Anak mungkin tidak

    kooperatif sebagai upaya menghindari sensasi yang membuat anak terganggu. Anak yang

    underreactive untuk input vestibular tampaknya tidak pusing bahkan setelah berputar untuk

    waktu yang lama, dan tampaknya menikmati gerakan cepat seperti berayun. Bila berjalan

    terburu-buru, gerakannya canggung, mudah tersandung atau jatuh. Dia mungkin tidak

    membuat upaya untuk menangkap dirinya sendiri ketika dia jatuh. Anak tampak kesulitan

    memegang kepalanya sambil duduk. Anak tidak cenderung untuk melakukannya dengan

    baik dalam olahraga. Dia mungkin memiliki gaya canggung, atau gerakan yang tidak biasa

    ketika bergerak lengan atau kepala. Biasanya juga disertai keterlambatan membaca,

    menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.

    3.  Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar Seorang anak yang terlambat berjalan,kemungkinan juga terlambat dalam duduk dan merangkak. Namun sayangnya,

    keterlambatan ini bukanlah hal pertama yang mungkin disadari oleh para orangtua. Jika ini

    penyebabnya, maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks yang berbeda dan

    mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian perkembangan motoriknya. Biasanya juga

    disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.

    4.  Gangguan sensoris. pada anak tertentu anak sering mengalami sensitif pada telapak tangandan kaki. Sehingga hal ini memgakibatkan anak sering jinjit. Selama ini jalan jinjit atau Tip

    Toe masih belum diketahui penyebabnya. Meskipun bukan karena kelainan anatomis.

    Selama ini orangtua menganggap hal itu adalah memang perilaku anak. Pada anak dengan

    gangguan sensoris raba biasanya disetai gangguan sensoris suara dan cahaya. Gangguan

    sensoris suara biasanya anak takut dan tidak nyaman ketika mendengar suara dengan

    frekuensi tertentu seperti suara blender, suara bayi menangis, suara gergaji listrik. Gangguan

    sensoris cahaya bioasanya anak sangat sensitif terhadap cahaya terang dan sinar matahari.

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    16/32

    Penyebab Jarang 

    1.  Gangguan persarafan  Gangguan persarafan berat akibat kelainan di otak seperti paskainfeksi otak, tumor atau kelainan organ otak seperti tumor, hidrosefalus , infeksi kehamilan,

    gangguan paska persalinan seperti bayi lahir tidak menangis, infeksi berat (sepsis)

    2.  Urutan Pada usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks,yaitukemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang seperti

    berlari sambi lmelompat, mengendarai sepeda.

    3.  Latihan  Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembanganmotoriknya perlu dilakukan latihan dengan bimbingan guru. Banyak latihan motorik kasar

    maupun motorik halus. Kebutuhan untuk bergerak dan kebutuhan untuk mengungkapkan

    perasaan terdapat pada tiapinsan sejak dilahirkan. Kedua kebutuhan tersebut dapat

    disalurkan dengan bermain, melalui prgorampelatihan gerakan bagi anak usia dini.

    4.  Motivasi Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi yangdatang dariluar. Misalnya, dengan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan

    berbagai kegiatan gerakmotorik serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang

    dibutuhkan anak.Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk bergerak pada usia

    muda mengandungimplikasi terhadap pentingnya perkembangan keterampilan gerak anak.Kurangnya kesadaran orangdewasa termasuk guru-guru akan hal ini mengakibatkan

    langsung terhadap berkurangnya keuntunganyang dapat diperoleh, terutama untuk

    mencegah pengaruh yang menghambat tumbuh-kembang anaksecara keseluruhan.d.

    5.  Pengalaman  Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya.Latihan danpendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi pengayaan gerak,

    pemberian pengalamanyang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira

    anak.

    6.  Kurangnya keinginan dan Kesempatan. Jika si kecil tumbuh dan berkembang secara normalterlepas dari keterlambatannya berjalan, mungkin saja si kecil belum cukup memiliki

    keinginan ataupun kesempatan untuk berjalan.

    7.  Tonus Otot. Gangguan tonus otot berupada hipotonia dan Hipertonia dapat menyebabkangangguan saat berjalan. Hypotonia atau kondisi yang ditandai dengan penurunan berat otot

    dan Hypertonia atau kondisi yang ditandai dengan kenaikan berat otot juga dapat membuat

    anak sulit berjalan. Hypotonia menyebabkan seorang anak akan sulit memiliki keseimbangan

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    17/32

    dan kontrol atas gravitasi. Sebaliknya, hypertonia atau jika ada kelompok otot tertentu aktif

    maka kemungkinan anak akan memiliki tubuh yang kaku dan sulit mempertahankan

    keseimbangan.

    8.  Masalah pada panggul.  Meskipun kasus ini jarang terjadi namun diagnosa doktermenyebutkan bahwa masalah pada panggul juga bisa menjadi penyebab anak tidak berjalan

    tepat waktu.

    9.  Keterlambatan perkembangan Keterlambatan perkembangan dapat menyertai gangguanketerlambatan berjalan padanak di antaranya adalah seperti Retardasi mental atau

    Keterbelakangan Mental, Down Syndrome

    Buku Ajar I. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Ed.1. 2002. Sagung Seto

    o  Gangguan bicaraPenyebab kelainan berbahasa bermacam-macam yang melibatkan berbagai faktor

    yang dapat saling mempengaruhi, antara lain kemampuan lingkungan, pendengaran,

    kognitif, fungsi saraf, emosi psikologis dan lain sebagainya. Seorang anak mungkin

    kehilangan pendengaran sensoneural dari sedang sampai berat. Sedangkan yang lain

    mungkin kehilangan pendengaran konduksi berulang, sehingga kemampuan bicara

    keseluruhannya menurun. Demikian pula suatu gangguan bicara (disfasia) dapat terjadi

    tanpa adanya cedera otak atau keadaan lainnya. Blager BF (1981) membagi penyebab

    gangguan bicara dan bahasa, adalah sebagai berikut (Tabel 18.2):

    Tabel 18.2: Penyebab, gangguan bicara dan bahasa pada anak.

    Penyebab Efek pada perkembangan bicara

    1 . Lingkungan

    a. Sosial ekonomi kurang

    b. Tekanan keluarga

    c. Keluarga bisu

    d. Dirumah menggunakan bahasa bilingual

    a. Terlambat

    b. Gagap

    c. Terlambat pemerolehan bahasa

    d. Terlambat pemerolehan struktur bahasa

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    18/32

    2. Emosi

    a. Ibu yang tertekan

    b. Gangguan scrius pada orang tua

    c. Gangguan serius pada anak

    3. Masalah pendengaran 

    a. Kongenital

    b. Didapat

    4. Perkembangan terlambat 

    a. Perkembangan lambat

    b. Perkembangan lambat, tetapi masih

    dalam batas rata-rata

    c. Retardasi mental

    5. Cacat bawaan

    a. Palatoschizis

    b. Sindrom Down

    6. Kerusakan otak

    a. Kelainan neuromuskular

    a. Terlambat pemerolehan bahasa

    b. Terlambat atau gangguan perkembangan

    bahasa

    c. Terlambat atau gangguan perkembangan

    bahasa

    a. Terlambat/gangguan bicara yang permanen

    b. Terlambat/gangguan bicara yang permanen

    a. Terlambat bicara

    b. Terlambat bicara

    c. Pasti terlambat bicara

    a. Terlambat dan terganggu kemampuan

    bicaranya

    b. Kemampuan bicaranya lebih rendah

    a. Mempengaruhi kemampuan mengisap,

    menelan, mengunyah, dan akhirnya timbul

    gangguan bicara dan artikulasi seperti

    disartria

    b. Mempengaruhi kemampuan mengisap dan

    menelan, akhimya menimbulkan gangguan

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    19/32

     

    b. Kelainan sensorimotor

    c. Palsi serebral

    d. Kelainan persepsi

    artikulasi, seperti dispraksia

    c. Berpengaruh pada pernafasan, makan dan

    timbul juga rpasalah artikulasi yang dapat

    mengakibatkan disartria dan dispraksia

    d. Kesulitan membedakan suara, mengerti

    bahasa, simbolisasi, mengenal konsep,

    akhirnya menimbulkan kesulitan belaJar di

    sekolah.

    Perkembangan bahasa yang lambat dapat bersifat familial. Oleh karena itu harus

    dicari dalarn keluarganya apakah ada yang mengalami keterlambatan bicara juga. Disamping

    itu kelainan bicara juga lebih banyak pada anak laki-laki daripada perempuan. Hal ini karena

    pada perempuan, maturasi dan perkembangan fungsi verbal hernisfer kiri lebih bak

    Sedangkan pada laki-laki perkembangan hemisfer kanan yang lebih baik, yaitu untuk tugas

    yang abstrak dan memerlukan keterampilan.

    Sedangkan Aram DM (1987), mengatakan bahwa gangguan bicara pada anak dapat

    disebabkan oleh kelainan dibawah ini:

    1.  Lingkungan sosial anak.Interaksi antar personal merupakan dasar dari semua komunikasi dan

    perkembangan bahasa. Lingkungan yang tidak mendukung akan menyebabkan

    gangguan bicara dan bahasa pada anak.

    2.  Sistem masukan/input.

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    20/32

      Adalah sistern pendengaran, penglihatan dan integritas taktil-kinestetik dari anak.

    Pendengaran merupakan alat yang penting dalam perkembangan bicara. Anak

    dengan otitis media kronis dengan penurunan daya pendengaran akan mengalami

    keterlambatan kemampuan menerima ataupun mengungkapkan bahasa. Gangguan

    bicara juga terdapat pada tuli oleh karena kelainan genetik dan metabolik (tuli

    primer), tuli neurosensorial (infeksi intra uterin: sifilis, rubella, toksoplasmosis.

    sitomegalovirus), tuli konduksi seperti akibat malformasi telinga luar, tuli sentral

    (sama sekali tidak dapat mendengar), tuli persepsi/afasia sensotik (terjadi kegagalan

    integrasi arti bicara yang didengar menjadi suatu pengertian yang menyeluruh), dan

    tuli psikis seperti pada skizofrenia, autisme infantil, keadaan cemas dan reaksi

    psikologis lainnya.

    Pola bahasa juga akan terpengaruh pada anak dengan gangguan penglihatan yang

    berat, demikian pula dengan anak dengan defisit taktil-kinestetik akan terjadi

    gangguan artikulasi.

    3.  Sistem pusat bicara dan bahasa.Kelainan susunan saraf pusat akan mempengaruhi pemahaman, interpretasi,

    formulasi dan perencanaan bahasa, juga pada aktifitas dan kemampuan intelektual

    dari anak.

    Gangguan komunikasi biasanya merupakan bagian dari retardasi mental, misalnya

    pada sindrom Down.

    4.  Sistem produksi.Sistem produksi suara seperti faring, faring, hidung, struktur mulut, dan mekanisme

    neuromuskular yang berpengaruh terhadap pengaturan nafas untuk berbicara,

    bunyi faring, pembentukan bunyi untuk artikulasi bicara melalui aliran udara lewat

    faring, faring, dan rongga mulut.

    (Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK)

    5.  Mengapa ditemukan mikrosefali ?Penyebab umum mikrosefali :

    - kelainan genetik (sindrom Down)

    - didapat dari ibu (ex: infeksi, obat2an)

    - trauma kepala

    - Gangguan sirkulasi darah janin

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    21/32

    - Gangguan assupan gizi

    Perkembangan pesat 6 bulan : 34 cm-44 cm

    Mikrosefali

    Mikrosefali diklasifikasikan kedalam dua kelompok, sesuai penyebabnya:

    Mikrosefali primer jinak berkaitan dengan faktor genetik. Mikrosefali genetik ini termasuk

    mikrosefali familial dan mikrosefali akibat aberasi khromosom. Mikrosefali akibat penutupan

    sutura prematur (kraniosinostosis). Jenis mikrosefali ini berakibat bentuk kepala abnormal,

    namun pada kebanyakan kasus tak ada anomali serebral yang jelas.

    Mikrosefali sekunder terhadap atrofi serebral. Mikrosefali sekunder dapat disebabkan oleh

    infeksi intrauterin seperti penyakit inklusi sitomegalik, rubella, sifilis, toksoplasmosis, dan

    herpes simpleks; radiasi, hipotensi sistemik maternal, insufisiensi plasental; anoksia;

    penyakit sistemik maternal seperti diabetes mellitus, penyakit renal kronis, fenilketonuria;

    dan kelainan perinatal serta pascanatal seperti asfiksia, infeksi, trauma, kelainan jantung

    kronik, serta kelainan paru-paru dan ginjal. Jenis mikrosefali ini berhubungan dengan

    retardasi mental dalam berbagai tingkat (Saanin, 2007).

    Patogenesis & Patofisiologi

    (1) Perkembangan susunan saraf dimulai dengan terbentuknya neural tube yaitu induksi

    daerah dorsal yang terjadi pada minggu ke 3 masa gestasi. Setiap gangguan pada masa ini

    mengakibatkan kelainan congenital seperti kranioskisis,totalis,dsb. Fase selanjutnya terjadi

    proliferasi neuron yang terjadi pada masa gestasi. Gangguan pada masa ini dapat

    menyebabkan mikrosefali.

    1.  Sifilis : Melalui kontak langsung dengan lesi. Disebabkan bakteri Treponema malibu melaluiselaput lendir yang utuh/kulit dengan lesi kemudian masuk ke peredaran darah dan semua

    organ dalam tubuh (salah satunya otak) ke janin.

    2.  Rubella: Rubella menginfeksi embrio pd 3 bulan pertama kehamilan. Menyebabkanmalformasi mata,telinga bagian dalam,jantung dan gigi.

    3.  Herpes: Bayi lahir lewat vagina (ibu terkena herpes) sehingga bayi jadi terinfeksi.4.  Sitomegalovirus: Sitomegalovirus merupakan organisme yang ada di mana-mana serta pada

    hakekatnya menginfeksi sebagian besar manusia, bukti adanya infeksi janin ditemukan di

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    22/32

    antara 0,5 –2 % dari semua neonatus. Sesudah terjadinya infeksi primer yang biasanya

    asimtomatik, 10 % infeksi pada janin menimbulkan simtomatik saat kelahiran dan 5-25 %

    meninggalkan sekuele. Pada beberapa negara infeksi CMV 1 % didapatkan infeksi in utro dan

    10-15 % pada masa prenatal(5) Virus tersebut menjadi laten dan terdapat reaktivasi periodik

    dengan pelepasan virus meskipun ada antibodi di dalam serum. Antibodi humoral

    diproduksi, namun imunitas yang diperantarai oleh sel tampaknya merupakan mekanisme

    primer untuk terjadinya kesembuhan, dan keadaan kekebalan yang terganggu baik terjadi

    secara alami maupun akibat pemakaian obat-obatan akan meningkatkan kecenderungan

    timbulnya infeksi sitomegalovirus yang serius. Diperkirakan bahwa berkurangnya surveilans

    imun yang diperantarai oleh sel, menyebabkan janin-bayi tersebut berada dalam risiko yang

    tinggi untuk terjadinya sekuele pada infeksi ini.

    5.  Down Syndrome6.  Trisomi 137.  Trisomi 188.  Rubeinstein-Taybi Syndrome: Ketiadaan gen yang menyebabkan ketidaknormalan pada

    protein pengikat CREB.

    Pertumbuhan pesat kepala terjadi dalam dua tahun pertama dan 80% dari ukuran kepala

    dewasa telah dicapai pada usia 5 tahun. Ini memberi gambaran terhadap pertumbuhan otak,

    namun ukuran besar atau kecilnya kepala biasanya juga tergantung terhadap faktor keturunan

    dan biasanya perlu menggunakan mid - parental head percentile untuk menentukannya(Lissauer,

    Clayden, 2002).

    Pada saat lahir sutura dan fontanel masih belum tertutup. Setelah beberapa bulan hidup,

    sirkumferens kepala bayi akan lebih melebar, terutama ukuran badan bayi kecil dibanding umur

    gestasionalnya. Bagian posterior kepala tertutup dalam minggu ke delapan, sedangkan bagian

    anterior fontanel tertutup dalam 12 hingga 18 bulan. Jika terjadi kecepatan pada kelebaran

    sirkumferens kepala, maka peningkatan tekanan intrakranial harus di eksklusikan.

    Berbagai gangguan pertumbuhan kepala yang dialami adalah termasuk mikrosefali, makrosefali,

    kepala asimetris dan kraniositosis (Lissauer, Clayden, 2002).

    Sumber : Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol.1. ed.15. EGC

    6.  Etiologi developmental delayed ?-  PRENATAL : infeksi TORCH, alkhoholisme

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    23/32

    -  PERINATAL : trauma persalinan, asfiksia-  POST NATAL : meningitis-  IDIOPATIK : authism, macam2 sindrom dismorfik-  LAIN2 : defek metabolik, endokrin, abnormalitas kromosom

    Penilaian untuk menilai bayi mengalami Developmental delayed atua tidak MILESTONE

    7.  Pemeriksaan penunjang apa yang biasa dilakukan untuk Deteksi dini Developmental delayed?

    EEG

    CT-scan

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    24/32

    PCR

    Skrining awal perkembangan

    Dibawah ini adalah tes-tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai perkembangan

    anak, yaitu:

    Dibawah ini adalah tes-tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai perkembanngan

    anak, yaitu:

    A.  Tes intelegensi individual (tes IQ)1.  Tes Stanford-Binet

      Fungsi : Mengukur intelegensi dan sudah distandardisasi.Skor tersedia dalam umur mental atau dalam bentuk angka IQ.

      Umur : 2 - 24 tahun.  Catatan : Tes diberikan secara individual dan ada korelasi yang tinggf dengan

    kemampuan sekolah.2.  LIPS (The Leiter International Performance Scale)

    o  Fungsi : Mengukur intelegensi yang sudah distandardisasi.Skor tersedia dalam umur mental atau dalam bentuk angka IQ.

    o  Umur : 2 - 18 tahun.o  Catatan : Tes ini diberikan secara individual dan ada korelasi yang tinggi dengan

    hasil tes Stanford Binet.

    3.  WISC (The Wechsler Intelligence Scale for Children)  Fungsi : Mengukur intelegensia yang sudah distandardisasi.

    Skor IQ tersedia dalam kemampuan verbal dan skala penuh.

      Umur : 6 - 17 tahun.  Catatan : Tes ini diberikan secara individu dan hasilnya mempunyai kolerasi yang

    tinggi dengan hasil tes Stanford-Binet dan LIPS.

    4.  WPPSI (Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence)  Fungsi: Verbal, penampilan, dan skala penuh IQ.  Umur: 4 tahun - 61,1 tahun.

    5.  McCarthy Scales of Children's Abilities  Fungsi: Indeks kognitif umum (IQ ekivalen).

    Skor untuk: verbal, kuantitatif, memori, motorik.

      Umur: 2 1/2 tahun - 8 tahun.B.  Tes Presentasi

    1.  Gray oral reading test-revised (GORT-R)  Fungsi : Tes baca standar, yang hasilnya menunjukkan tingkat terendah 1.4 ata

    gagal.

    Skor maksimum adalah tingkat sekolah menengah.

      Umur : Kelas 1 - 12 (SD kelas 1 - SMA kelas 3)  Catatan : Diberikan secara individual dan hasilnya menunjukkan kolerasi yan;

    tinggi dengan tingkatan sekolah.

    2.  WRAT (Wide Range Achievement Test)  Fungsi : Untuk mengukur prestasi pelajar dalam bidang: berhitung, mengej

    perbendaharaan kata-kata, dan pemahaman membaca.

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    25/32

      Umur : 5 tahun - dewasa  Catatan : Tes ini diberikan secara kelompok, dan hasilnya mempunyai kole

    dengan tingkat sekolah yang sebenarnya.

    3.  Peabody 19dividual Achievement Test  Fungsi : Untuk identifikasi kata-kata: rnengeja. ilmu pasti, membaca, dan

    informasi umum.

      Umur : 5 - 18 tahun.C.  Tes Psikomotorik

    1.  Brazelton Newborn Behaviour Assessment Scale  Fungsi : Menaksir kondisi bayi, refleks dan interaksi  Umur : Neonatus,

    2.  Uzgiris-Hunl Ordinal Scales  Fungsi : Menaksir stadium sensarimotor menurut Piaget  Umur : 0 - 2 tahun

    3.  Gesell Infant Scale dan Catell Infant Scale  Fungsi : Terutama menaksir perkembangan motarik pada tahun pertama

    dengan beberapa perkembangan sasial dan bahasa.

      Umur : 4 minggu - 31,1 / 6 tahun.4.  Bayley Infant Scale .of Develapment

      Fungsi : Menaksir perkembangan motarik dan sasial  Umur :8 minggu – 2 1/2 tahun

    5.  DDST (The Denver Develapmental Screening Test)  Fungsi : Digunakan untuk menaksir perkembangan persanal soslal, matorik

    haIus, bahasa dan matarik kasar pada anak mulai umur I bulan sampai 6 tahun.

      Umur : I bulan - 6 tahun  Catatan : Diberikan secara individual, dengan partisipasi aktif dari .orang tua dan

    pemeriksa.

    6.  Yale Revised Develapmental Test  Fungsi : Menaksir perkembangan matarik kasar, matarik halus, adaptif, perilaku

    sosial, dan bahasa.

      Umur : 4 minggu ~ 6 tahun.7.  Diagnastik perkembangan fungsi Munchen tahun pertama

      Fungsi : Menaksir perkembangan umur merangkak, duduk, berjalan, memegang,persepsi, berbicara, pengertian bahasa dan sasialisasi.

      Umur : satu tahun pertama  Catatan : Diberikan secara individual, dengan patisipasi aktif dari .orang tua dan

    pemeriksa.

    8.  Geametric Farms Test  Fungsi: Menaksir perkembangan matarik halus dan intelektual.  Catatan: Tes individual

    9.  Bender-Gestalt Visual Matar Test  Fungsi : menaksir anak yang dicurigai mempunyai masalah persepsi motorik dari

    umur 5 tahun

      Umur : 4 – 12 tahun

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    26/32

      Catatan : tes individual10. Draw-A-Man Test

      Fungsi: Skrining IQ yang mudah dan cepat dengan menggunakan normaGaodenaugh pada anak dengan umur mental minimal 3 tahun 3 bulan.

      Catatan: Tes individual11. Picture-Vocabulary Subtest Stanford-Binet Test

      Fungsi: Skrining yang mudah dan cepat pada anak umur 3 atau 4 tahun ten'~-perbendaharaan kata-kata dan kemampuan artikulasi.

      Catatan: Tes individual, kemampuan bahasa mempunyai korelasi yangdengan intelegensi.

    12. Ammons Quick Test (Picture-Word Test)  Fungsi: Tes yang mudah dan cepat untuk mengukur kemampuan bahasa n· ,,-

    verbal dari anak. Merupakan instrumen yang sangat baik untuk men". tahui

    disfasia ekspresif. dimana anak hanya bisa menunjuk benda.

      Catatan: Tes indi.vidu (belum distandarisasi).D.  Tes Proyeksi

    a.  Symonds Picture Story Test  Fungsi : Respon anak dapat di diagnosis dari perasaan yang mendasarinya.  Catatan : Tes individual

    o  The Machover Human Figure Drawing Test  Fungsi : Suatu teknik proyeksi, gambar manusia yang dibuat oleh anak aOC

    proyeksi dari dirinya. Bagian-bagian tubuh yang dihilangkan atau ditonjolkan

    dapat merupakan petunjuk dalam diagnostik.

      Catatan : Tes individual.o  The Animal Choice Test

      Fungsi : Respons anak terhadap tes ini dapat sebagai diagnostik, dari perasaandan kehendaknya yang paling sederhana.

      Catatan : Tes individualo  The Three Wishes Test

      Fungsi : Mendapatkan keinginan-keinginan anak yang disadari  Catatan : Tes individual

    o  Children's Apperception Test  Fungsi : untuk mengungkapkan perasaan-perasaan anak dibawah sadar den~

    menggambar binatang, yang tampak seperti pada situasi keluarga.

      Umur : 2 1/2 tahun - dewasa  Catatan : Tes individual

    o  The Rorschach Test  Fungsi : Untuk mendapatkan perasaan-perasaan anak dibawah sadar dari mulus

    yang berasal dari noda tinta yang tidak berbentuk.

      Umur : 3 tahun - dewasa  Catatan : Tes individual

    E.  Tes Perilaku Adaptifa.  Vineland Adaptive Behavior Scales

      Fungsi : Wawancara orang tua/pengasuh anak dalam hal komunikasi, kehidupan

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    27/32

    sehari-hari, sosial, dan untuk anak yang lebih muda ditanyakan juga,

    perkembangan motoriknya.

      Umur : 0 - dewasab.  Vineland Adaptive Behavior Scales (Edisi kelas)

      Fungsi : Seperti diatas, tetapi melibatkan guru.  Umur : 3 - 13 tahun.

    (Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK)

    Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

    1.  Deteksi Pertumbuhan dan standar normalnyaMenurut Nursalam (2005) parameter untuk pertumbuhan yang sering digunakan dalam

    pedoman deteksi tumbuh kembang anak balita adalah:

    a.  Ukuran antropometriBerat badan

    Pedoman perkiraan berat badan menurut Behrman (1992), yaitu:

    1.  Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg2.  Berat badan usia 3-12 bulan, menggunakan rumus :

    [Umur (bulan) + 9 ] / 2 = [n + 9] / 2

    3.  Berat badan usia 1-6 tahun, menggunakan rumus :[Umur (tahun) × 2] + 8 = 2n + 8

    Keterangan : n adalah usia anak.

    Tinggi badan

    Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus

    dari Behrman (1992), yaitu:

    1.  Perkiraan panjang lahir : 50 cm2.  Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 × panjang badan lahir3.  Perkiraan tinggi badan usia 2-12 tahun = (umur × 6) + 77 = 6n + 77

    Keterangan : n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih 6 bulan dibulatkan

    ke atas, bila usia anak 6 bulan atau kurang dihilangkan.

    Lingkar kepala

    Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan

    tidak dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa, dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar

    kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar ± 0,5 cm /

    bulan pada bulan pertama atau menjadi ± 44 cm. pada 6 bulan pertama ini,

    pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan pada tahap berikutnya, kemudian

    tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm per tahun,

    setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah ± 10 cm.

    Pengukuran lingkar kepala lebih sulit untuk dilakukan bila dibandingkan dengan

    ukuran antropometri lainnya dan jarang dilakukan pada balita, kecuali apabila ada

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    28/32

    kecurigaan akan pertumbuhan yang tidak normal. Namun alat yang dibutuhkan

    cukup sederhana, yaitu dengan pita pengukuran (meteran).

    Lingkar lengan atas (Lila)

    Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot

    yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai

    keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah. Keuntungan dari pengukuran lingkar

    lengan atas adalah murah, mudah, alatnya bisa dibuat sendiri, dan siapa saja yang

    melakukannya. Namun, kadang-kadang hasil pengukuran kurang akurat karena sukar

    untuk mengukur lila tanpa menekan jaringan. Pada praktiknya, pengukuran lila

     jarang digunakan kecuali ada gangguan pertumbuhan atau gangguan gizi yang

    berat, sehingga pengukuran lila hanya efektif pada usia di bawah 3 tahun (usia

    prasekolah).

    Lipatan kulit

    Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subskapular merupakan refleksi

    pertumbuhan jaringan lemak di bawah kulit yang mencerminkan kecukupan energi.

    Apabila anak mengalami defisiensi kalori, maka lipatan kulit menipis, lipatan

    tersebut akan menebal bila anak kelebihan energi.

    b.  Keseluruhan fisik Berkaitan dengan pertumbuhan, hal-hal yang dapat diamati dari pemeriksaan fisik

    adalah :

    i.  Keseluruhan fisik Dilihat bentuk tubuh, perbandingan kepala, tubuh dan anggotagerak, ada tidaknya odema, anemia, dan ada tanda gangguan lainnya.

    ii.  Jaringan otot Dapat dilihat dengan cubitan tebal pada lengan atas, pantat, danpaha untuk mengetahui lemak subcutan.

    iii.  Jaringan lemak Diperiksa dengan cubitan tipis pada kulit di bawah triceps dansubskapular.

    iv.  Rambut Perlu diperiksa pertumbuhannya, tebal / tipisnya rambut, serta apakahakar rambut mudah dicabut atau tidak.

    v.  Gigi geligi Perlu diperhatikan kapan tanggal dan erupsi gigi susu atau gigipermanen.

    c.  Pemeriksaan laboratorium dan radiologisPemeriksaan laboratorium dan radiologis baru dilakukan di klinik apabila terdapat

    gejala atau tanda akan adanya suatu gangguan / penyakit, misalnya anemia atau

    pertumbuhan fisik yang tidak normal. Pemeriksaan laboratorium yang sering adalah

    pemeriksaan darah untuk kadar Hb, serum protein (albumin dan globulin), dan

    hormon pertumbuhan. Pemeriksaan radiologis dilakukan terutama untuk menilai umur

    biologis, yaitu umur tulang (boneage). Biasanya, hal tersebut dilakukan bila ada

    kecurigaan akan adanya gangguan pertumbuhan. Bagian tulang yang biasanya di

    rontgen adalah tulang radius sebelah kiri.

    2.  Deteksi PerkembanganMenurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih (1995), terdapat empat aspek

    perkembangan anak balita, yaitu:

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    29/32

    a.  Kepribadian/tingkah laku social (personal social), yaitu aspek yang berhubungandengan kemampuan untuk mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.

    b.  Motorik halus (fine motor adaptive), yaitu aspek yang berhubungan dengankemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan

    bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang tepat,

    serta tidak memerlukan banyak tenaga, misalnya memasukkan manik-manik ke

    dalam botol, menempel dan menggunting.

    c.  Motorik kasar (gross motor), yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dansikap tubuh yang melibatkan sebagian besar tubuh karena dilakukan oleh otot-otot

    yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga, misalnya berjalan dan berlari.

    d.  Bahasa (language), yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untukmemberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara secara

    spontan. Pada masa bayi, kemampuan bahasa bersifat pasif, sehingga pernyataan

    akan perasaan atau keinginan dilakukan melalui tangisan atau gerakan. Semakin

    bertambahnya usia, anak akan menggunakan bahasa aktif, yaitu dengan berbicara.

    Aspek-aspek perkembangan tersebut merupakan modifikasi dari tes/skrining

    perkembangan yang ditemukan oleh Frankerburg, yang dikenal dengan Denver

    Development Screening Test (DDST), yaitu salah satu test atau metode skrining yang

    sering digunakan untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6

    tahun. Perkembangan yang dinilai meliputi perkembangan personal sosial, motorik halus,

    motorik kasar dan bahasa pada anak (Nursalam dkk, 2005).

    Pada buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) perkembangan balita dibagi

    menjadi 7 aspek perkembangan, yaitu perkembangan :

    a)  Tingkah laku sosialb)  Menolong diri sendiric)  Intelektuald)  Gerakan motorik haluse)  Komunikasi pasiff)  Komunikasi aktifg)  Gerakan motorik kasarBanyak milestone perkembangan anak yang penting dalam mengetahui taraf

    perkembangan seorang anak (yang dimaksud dengan milestoneperkembangan adalah

    tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu), misalnya:

    a.  4-6 minggu: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudianb.  12-16 minggu: menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara,

    memegang benda yang ditaruh di tangannya

    c.  20 minggu: meraih benda yang didekatkan kepadanyad.  26 minggu: Dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya,Duduk

    dengan bantuan kedua tangannya ke depan, Makan biskuit sendiri

    e.  9-10 bulan : Menunjuk dengan jari telunjuk, Memegang benda dengan ibu jari dantelunjuk, Merangkak, Bersuara da da

    f.  13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    30/32

    Dengan mengetahui berbagai milestone, maka dapat diketahui apakah seorang anak

    perkembangannya terlambat ataukah masih dalam batas-batas normal. Kalau ada

    kecurigaan dapat dilakukan tes skrining (deteksi dini) dan intervensi dini agar tumbuh

    kembang anak dapat lebih optimal, antara lain dengan DDST (Denver Development

    Screening Test) yaitu meliputi:

    1.  Motorik kasari.  Berdiri pada satu kaki selama 1 detikii.  Lompat di tempatiii.  Naik sepeda roda 3 (tiga)iv.  Lompatan lebarv.  Berdiri pada satu kaki selama 5 detik

    2.  Motorik halusi.  Mencoret sendiriii.  Menata dari 4 kubusiii.  Menata dari 8 kubusiv.  Meniru garis vertikal dalam batas 30 derajatv.  Mengeluarkan manik-manik dari botol sendirivi.  Mengeluarkan manik-manik dari botol dengan contohvii.  Mengikuti membuat +viii. Mengikuti membuat Oix.  Meniru jembatanx.  Membedakan garis panjang (3 dari 3 atau 5 dari 6).

    3.  Personal sosiali.  Memakai bajuii.  Mencuci dan menyeka tangan dengan lapiii.  Mudah dipisahkan dari ibuiv.  Bermain dengan anak lainv.  Mengancing baju 25vi.  Memakai baju dengan pengawasanvii.  Memakai baju tanpa bantuanBerdasarkan buku Pedoman Deteksi Tumbuh Kembang yang disusun oleh Departemen

    Kesehatan RI, tes perkembangan yang dapat dilakukan adalah Kuesioner Pra

    Skrining Perkembangan (KPSP), Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah (KPAP), Tes DayaLihat dan tes kesehatan mata (TDL), serta Tes Daya Dengar anak (TDD) (Depkes RI,

    1996).

    8.  Apa hubungan status gizi kurang dengan gangguan tumbuh kembang ?Kebutuhan :

    -ASIH : kasih sayang dan emosi, rasa aman, motivasi

    -ASUH : nutrisi dan biomedik

    Food safety dilihat dari pembagian nutrisi

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    31/32

    Food security Aman dari bahan kimia, zat toksik

    -ASAH : kebutuhan stimulasi, pendidikan

    Status kurang gizi bisa karena:

    -  Internal genetik , Hormon dan Saraf-  Eksternal :

    malnutrisi protein, kalori yang berat   keterlambatan pertumbuhan tulang dan otot, BB

    turun drastis

    Infeksi, latihan fisik

    9.  Apa yang menyebabkan keempat ekstremitas hipertoni dan headlag (+) ?Hipertoni : impuls saraf pada otot tidak dapat mengendalikan impuls

    Otot2 leher lemah sehingga gagal menyangga kepala.

    Tangan anak ditarik dari posisi tidur samapi duduk . Normalnya anak dapat berubah dari

    leher ekstensi ke fleksi. Tapi abnormal jika ekstensi maksimal terus-menerus.

    DARTO SAHARSO, AHMAD Y.H., ERNY. 2005. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS PADA BAYI DAN ANAK

    Head Lag(+)

  • 8/13/2019 Giri Lbm 3 Tumbang

    32/32

    Sikap kepala bayi sewaktu badannya diangkat dapat memberikan informasi perkembangan

    motorik. Sebelum usia 5 bulan kepala jatuh lunglai bila badan diangkat dari posisi berbaring

    dengan cara menarik kedua tangan ke atas. Setelah usia 5 bulan bayi dapat menegakkan

    kepalanya baik sewaktu badannya hendak didudukkan dengan mengangkat kedua

    lengannya, maupun pada waktu didudukkan sambil dipegang. Bayi dengan hipotonia

    memperlihatkan leher yang lemas (head lag) yang mencirikan perkembangan motorik yang

    terbelakang atau keadaan patologis oleh berbagai abnormalitas SSP dan kelainan motor

    neuron.

    Sidharta, P., Pemeriksaan Neurologik Pada Bayi dalam Tata Pemeriksaan Klinis Dalam

    Neurologi, Cetakan keempat, Dian Rakyat, Jakarta, 1999.

    10. Bagaimana hubungan BBLR dan prematur terhadap developmental delayed ?Prenatal: kekurangan nutrisi kelainan sintesis DNA  gangguan pertumbuhan sel otak  

    developmental delayed

    Sebuah studi Norwegia yang melibatkan anak-anak dengan cerebral palsy didiagnosis

    sebelum usia 5 tahun menunjukkan bahwa skor Apgar rendah pada 5 menit dikaitkan

    dengan kejadian ini di semua berat lahir. Prevalensi tertinggi cerebral palsy pada anak-anak

    dengan berat lahir rendah, namun odd ratio kejadian ini dikaitkan dengan skor Apgar rendah(