50
KONSEP TUMBUH KEMBANG oleh : Eny Sutria

KONSEP TUMBANG

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSEP TUMBANG

KONSEP TUMBUH KEMBANG

oleh :Eny Sutria

Page 2: KONSEP TUMBANG

PENGERTIAN

Whaley dan Wong (2000) mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks (bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh) yang dapat dicapai melalui proses maturasi dan pembelajaran.

 

Page 3: KONSEP TUMBANG

LANJUTAN…

Soetjiningsih (1995) mengemukakan bahwa pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)

Sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam srtuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

Page 4: KONSEP TUMBANG

KESIMPULAN :

Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap anak akan semakin bertambah berat dan tinggi (berkaitan dengan kuantitas fisik anak).

Sedangkan perkembangan adalah suatu proses yang terjadi secara simultan dengan pertumbuhan yang menghasilkan kualitas individu untuk berfungsi yang dihasilkan melalui proses pematangan dan proses belajar dari lingkungannya.

Page 5: KONSEP TUMBANG

3000 g / 50 cm

Lahir

12 kg / 80 cm

2 th

16 kg / 110 cm

5 th

PERTUMBUHAN

Page 6: KONSEP TUMBANG

PERKEMBANGAN :

Oeekkk !

Oeekkk !!

Maaama !Paaapa !!

E = MC2

1 $ = Rp 8.700,-

Page 7: KONSEP TUMBANG

Kedua peristiwa ini terjadi secara terus menerus, sinkron, saling berhubungan serta ada keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Jadi, jika tubuh anak semakin besar dan tinggi maka kepribadiannya secara simultan juga semakin matang. Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat suatu peristiwa yang dialaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan.

Page 8: KONSEP TUMBANG

KONSEP DASAR ANAK ≠ MINIATUR ORG DWS

TUMBUH KEMBANG DIMULAI SEJAK PEMBUAHAN S/D †

MELALUI THP TERTENTU (MILESTONE)

KONSEP DASAR ANAK ≠ MINIATUR ORG DWS

TUMBUH KEMBANG DIMULAI SEJAK PEMBUAHAN S/D †

MELALUI THP TERTENTU (MILESTONE)

Page 9: KONSEP TUMBANG

POLA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Merupakan peritiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak, baik terjadi percepatan maupun perlambatan yang saling berhubungan antara satu organ dengan organ yang lain.

Dalam peristiwa tersebut dapat mengalami beberapa pola pertumbuhan dan perkembangan anak, diantaranya :

Page 10: KONSEP TUMBANG

POLA PERTUMBUHAN FISIK YANG TERARAH Pada pola ini terdapat 2 prinsip atau hukum

perkembangan yaitu prinsip cephalocaudal dan prinsip proximodistal (Wong, 1995) Prinsip Cephalocaudal atau head to tail direction

(dari arah kepala kemudian ke kaki) yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari kepala yang ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian berkembang kemampuan untuk menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian ekstremitas bawah lengan, tangan dan kaki.

Hal tersebut merupakan pola searah dalam pertumbuhan dan perkembangan , yang tampak pada pertumbuhan pra natal yaitu pada janin saat bayi yang dilahirkan pada bagian kepala atau organ yang yang ada di kepala tampak lebih matang lebih dahulu.

Page 11: KONSEP TUMBANG

LANJUTAN …

Prinsip Proximal distal atau near to far direction dimana pola ini dimulai dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat/sumbu tengah kemudian baru menggerakkan anggota gerak yang lebih jauh atau kea rah bagian tepi, seperti menggerakan bahu dahulu kemudian baru jari-jari.

Hal tersebut juga dapat dilihat pada perkembangan berbagai organ yang ada di tengah seperti jantung, paru, pencernaan dan yang lain akan lebih dahulu mencapai kematangan dari pada organ yng berada di tepi seperti bagian ekstremitas.

Page 12: KONSEP TUMBANG

Pola perkembangan dari umum ke khusus

Pola mass to specific atau to complex dimana pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengn menggerakan daerah yang lebih umum (sederhana) dahulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks (khusus), seperti melambaikan tangan baru memainkan jarinya atau menggerakkan lengan atas, bawah telapak tangan sebelum menggerakkan jari tangan, akan menggerakan batang tubuhnya sebelum mempergunakan kedua tungkainya untuk menyangga, melangkah dan atau mampu berjalan.

Page 13: KONSEP TUMBANG

Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan

Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi perkembangan selanjutnya

Seperti seorang anak pada umur empat tahun mengalami kesulitan dalam berbicara, mengemukakan sesuatu atau terbatas dalam perbendaharaan kata, maka diramalkan akan mengalami keterlambatan pada seluruh aspek perkembangan.

Page 14: KONSEP TUMBANG

Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan belajar

Terjadi interaksi yang kuat dalam perkembangan anak, terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai proses kematangan dan kematangan yang dicapainya dapat disempurnakan melalui rangsangan yang tepat.

Masa tersebut adalah masa kritis yang harus dirangsang agar mengalami pencapain perkembangan selanjutnya melalui proses belajar.

Page 15: KONSEP TUMBANG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG ANAK

TUMBUH KEMBANG

ANAK

TUMBUH KEMBANG

ANAK

NUTRISIZAT KIMIAMEKANIKHORMONRADIASIINFEKSI

IMUNITAS

PRENATAL

NUTRISIINFEKSI

IMUNITASSOSEKKULTUR

POSTNATAL

AYAHAYAH

IBUIBU

GENETIK LINGKUNGAN

Page 16: KONSEP TUMBANG

AKIBAT PENGARUH FAKTOR PRE NATALAKIBAT PENGARUH FAKTOR PRE NATAL

PHOCOMELIAAKIBAT PENGARUH

FAKTOR POST NATAL

AKIBAT PENGARUH FAKTOR

POST NATAL

BUSUNG LAPAR

Page 17: KONSEP TUMBANG

PERIODE PERKEMBANGAN ANAK SESUAI USIAWong (2000) mengemukakan

bahwa perkembangan anak secara umum terdiri atas periode :pra natalbayikanak-kanak awalkanak-kanak pertengahankanak-kanak akhir.

Page 18: KONSEP TUMBANG

Periode pra natal

Periode ini terdiri atas fase germinal (mulai dari konsepsi s/d usia kehamilan 2 minggu), embrio (usia kehamilan 2 – 8 minggu) dan fetal (usia kehamilan 8 – 40 minggu atau kelahiran).

Pada periode ini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan sangat penting karena terjadi pertumbuhan organ dan system organ anak.

Perawatan pre natal yang adekuat sangat diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan fetus yang optimal.

Page 19: KONSEP TUMBANG

EMBRIO (< 8 MINGGU)EMBRIO (< 8 MINGGU)

PEMBELAHAN SEL SECARA CEPAT

PEMBENTUKAN ORGAN DAN SISTEM ORGAN

PEMBENTUKAN PLASENTA

PEMBELAHAN SEL SECARA CEPAT

PEMBENTUKAN ORGAN DAN SISTEM ORGAN

PEMBENTUKAN PLASENTA

Page 20: KONSEP TUMBANG

FETUS (8 MINGGU – LAHIR)FETUS (8 MINGGU – LAHIR)

PEMATANGAN ORGAN DAN SISTEM ORGAN

PEMBENTUKAN ANGGOTA TUBUH

PEMBENTUKAN OTAK & SISTEM SARAF

Page 21: KONSEP TUMBANG

Periode bayi (Neonatus)

Periode ini diawali dengan masa neonatus (0 – 28 hari) yang merupakan masa terjadi kehidupan baru dalam ekstra uteri, dengan terjadi proses adaptasi semua organ tubuh, proses adaptasi dari organ tersebut dimulai dari aktivitas pernafasan (35-50 x/mnit), penyesuaian denyut jantung antara 120-160 x/menit.

Kemudian terjadi aktivitas (pergerakan) bayi yang mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seperti menangis, menghisap dan menelan.

Pentingnya ASI dan kontak dgn ibu

Page 22: KONSEP TUMBANG

LANJUTAN… Selanjutnya adalah adaptasi system pencernaan

melalui pengeluaran mekonium yang pertama dalam waktu 24 jam pertama dilanjutkan dengan proses defekasi.

Perkembangan motorik kasar diawali tanda gerakan seimbang pada tubuh (mengangkat kepala) kemudian pada motorik halus mampu menggerak-gerakan jari tangan, menggenggam.

Pada perkembangan bahasa ditunjukkan adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara atau bel dan pada perkembangan adaptasi social ditunjukkan adanya tanda-tanda tersenyum dan mulai menatap muka untuk mengenali seseorang.

Page 23: KONSEP TUMBANG

Periode Bayi

Pada periode bayi (28 hari sampai 12 bulan), pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan social serta pembentukan rasa percaya pada diri anak melalui perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar dari orang tua.

Page 24: KONSEP TUMBANG

BAYI (1 – 12 BLN)

FUNGSI ALAT TUBUH MENINGKAT

 6 MNG : TERSENYUM 2-3 BLN : MENAHAN KEPALA 3-4 BLN : TENGKURAP 6-8 BLN : DUDUK 1 – 1.5 TH : BERDIRI 1- 2 TH : BERBICARA KATA 2 ,

KONTROL BAK/B INTERAKSI DG ORG &

LINGKUNGAN

Page 25: KONSEP TUMBANG

Periode kanak-kanak awal Periode ini terdiri atas usia anak 1 – 3

tahun (Toddler) dan anak usia 3 – 6 tahun (Pre-school).

Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut dan anak menunjukkan kemampuan aktivitas lebih banyak bergerak, mengembangkan rasa ingin tahu dan eksplorasi terhadap benda yang ada di sekelilingnya.

Dengan demikian, bahaya atau resiko terjadi kecelakaan harus diwaspadai pada usia Toddler.

Page 26: KONSEP TUMBANG

PERIODE KANAK-KANAK PERTENGAHAN

Periode ini dimulai pada usia 6 tahun sampai 11 atau 12 tahun, dengan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih meningkat daripada perempuan, dan perkembangan motorik lebih sempurna. Untuk hal ini, anak membutuhkan aktivitas yang reguler kurang lebih 4 – 5 jam per hari.

Periode ini dikenal sebagai Usia Sekolah (School Age), yaitu anak mempunyai lingkungan lain selain keluarga, terutama sekolah dimana seorang anak akan lebih mengembangkan kemampuan interaksi sosialnya dari lingkungan selain keluarga (guru, teman sekolah/kelompok belajar).

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memilih sekolah yang baik untuk perkembangan anak. Masa usia sekolah juga merupakan fase penting dalam pencapaian perkembangan konsep diri, keterampilan dasar membaca, menulis serta berhitung lebih dikuasai.

Page 27: KONSEP TUMBANG

PERIODE KANAK-KANAK AKHIR

Periode ini merupakan fase transisi, yaitu anak mulai memasuki usia remaja, pada usia 11 atau 12 tahun sampai 18 tahun. Anak perempuan mulai memasuki fase pubertas pada usia 11 tahun, sedangkan anak laki-laki pada usia 12 tahun.

Perkembangan yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual dengan berkembangnya organ reprodusi dan pencapaian identitas diri anak sebagai remaja yang akan meninggalkan masa kanak-kanak dan memasuki perkembangan sebagai orang dewasa, terutama pada fase remaja akhir.

Page 28: KONSEP TUMBANG

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK

Perkembangan psikoseksual ( Freud )Freud mengemukakan bahwa perkembangan psikoseksual anak tdd :Fase oral ( 0 – 11 bulan )Fase anal ( 1 – 3 tahun )Fase falik ( 3 – 6 tahun )Fase laten ( 6 – 12 tahun )Fase genital ( 12 – 18 tahun )

Page 29: KONSEP TUMBANG

FASE ORAL(0 – 1 TH)

MODEL PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK(SIGMUND FREUD)

MODEL PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK(SIGMUND FREUD)

FASE ANAL(1 – 3 TH)

FASE PHALIK

(3 – 5 TH)FASE LATEN(6 - 12 TH)

FASE GENITAL(>12 TH)

Page 30: KONSEP TUMBANG

FASE ORAL ( 0 – 11 BULAN )

Selama masa bayi, sumber kesenangan anak terbesar berpusat pada aktivitas oral seperti menghisap, menggigit, mengunyah dan mengucap. Hambatan atau ketidakpuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral akan mempengaruhi fase perkembangan berikutnya.

Penanaman identitas gender pada bayi dimulai dengan adanya perlakuan ibu atau ayahnya yang berbeda. Misalnya bayi perempuan cenderung lebih banyak diajak berbicara daripada bayi laki-laki, sementara ayah lebih banyak melakukan aktivitas motorik pada bayi laki-laki daripada bayi perempuan, misalnya dengan mengangkat atau menjunjung bayi ke atas.

Page 31: KONSEP TUMBANG

FASE ANAL ( 1 – 3 TAHUN )

Selama fase kedua, yaitu menginjak tahun pertama sampai tahun ketiga kehidupan anak berpusat pada kesenangan anak yaitu perkembangan otot spingter.

Anak senang menahan faeces, bahkan bermain-main dengan faecesnya sesuai dengan keinginannya. Dengan demikian, toilet training adalah waktu yang tepat dilakukan pada periode ini.

Page 32: KONSEP TUMBANG

FASE FALIK ( 3 – 6 TAHUN )

Selama fase ini genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitive. Anak mulai mempelajari adanya perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki dengan mengetahui adanya perbedaan alat-alat kelamin. Seringkali anak sangat penasaran dengan pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan perbedaan ini.

Page 33: KONSEP TUMBANG

FASE LATEN ( 6 – 12 TAHUN )

Selama periode laten anak menggunakan energi fisik dan psikologis yang merupakan media untuk mengeksplorasi pengetahuan dan pengalamannya melalui aktivitas fisik maupun sosialnya.

Pada awal fase ini, anak perempuan lebih menyukai teman dengan jenis kelamin perempuan, dan anak laki-laki dengan anak laki-laki. Pertanyaan anak tentang seks semakin banyak dan mengarah pada sistem reproduksi

Page 34: KONSEP TUMBANG

 

FASE GENITAL ( 12 – 18 TAHUN )

Tahapan akhir masa perkembangan menurut Freud adalah tahapan genital ketika anak mulai masuk masa pubertas yaitu dengan adanya proses kematangan organ reproduksi dan produksi hormon seks.

Page 35: KONSEP TUMBANG

Perkembangan psikososial anak ( Erikson )Pendekatan Erikson membahas proeses perkembangan anak adalah dengan menguraikan 5 tahap perkembangan psikososial, yaitu :Percaya vs Tidak Percaya ( 0 – 1 tahun )Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu ( 1 – 3

tahun )Inisiatif vs Rasa Bersalah ( 3 – 6 tahun )Industri vs Inferiority ( 6 – 12 tahun )Identitas dan Kerancuan Peran ( 12 – 18

tahun )

Page 36: KONSEP TUMBANG

Pembangan Kognitif ( Piaget ) Tahap sensoris – motorik ( 0 – 2 tahun )

Tiga kejadian penting dari tahapan sensorik-motorik adalah perpisahan anak dengan lingkungan seperti ibunya, ada persepsi tentang konsep benda yang permanen atau konstant serta penggunaan symbol untuk mempersepsikan situasi atau benda, misalnya dengan menggunakan mainan.

Pra operasional ( 2 sampai 7 tahun ) Karakteristik utama perkembangan intelektual pada

tahapan pra operasional didasari oleh sifat egosentris. Pada anak usia 2 sampai 3 tahun, anak berada diantra

sensoris-motor dan praoperasional, yaitu anak mulai mengembangkan sebab- akibat, trial dan error, dan menginterpretasi benda atau kejadian. Anak prasekolah ( 3 sampai 6 tahun ) mempunyai tugas untuk menyiapkan diri memasuki dunia sekolah.

Page 37: KONSEP TUMBANG

Concrete operational ( 7 sampai 11 tahun ) Pada usia ini, pemikiran meningkat atau

bertambah logis dan koheren. Anak mampu mengklasifikasi benda dan perintah dan menyelesaikan masalah secara konkret dan sistematis berdasarkan apa yang mereka terima dari lingkungannya. Kemampuan berpikir anak sudah rasional, imajinatif, dan dapat menggali objek atau situasi lebih banyak untuk memecahkan masalah.

Anak sudah dapat berpikir konsep tentang waktu dan mengingat kejadian yang lalu serta menyadari kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, tetapi pemahamannya belum mendalam, selanjutnya akan semakin berkembang diakhir usia sekolah atau masa remaja.

Page 38: KONSEP TUMBANG

Formal operation ( 11 sampai 15 tahun )Pada tahap ini ditunjukkan dengan karakteristik kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan kemampuan untuk fleksibel terhadap lingkungannya. Anak remaja dapat berpikir dengan yang abstrak menggunakan tanda atau symbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis.

Mereka dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikirannya yang abstrak, teoretis dan filosofis. Pola berpikir logis membuat mereka mampu berpikir tentang apa yang orang lain juga memikirkannya dan berpikir untuk memecahkan masalah.

Page 39: KONSEP TUMBANG

Perkembangan Psikomoral Anak (Kohlberg)Tahap orientasi hokum kepatuhan pada

tingkat pemikiran pra konvensional mempunyai perkembangan sebagai berikut anak peka terhadap peraturan yang berlatar budaya, menghindari hukuman dan patuh pada hokum, bukan atas dasar norma pada peraturan moral yang mendasarinya.

Tahap orientasi relativitas dan instrumental pada tingkat pemikiran pra konvensional mempunyai perkembangan sebagai berikut segala tindakan dilakukan hanya untuk memuaskan individu akan tetapi juga kadang-kadang untuk orang lain, kesetiaan , penghargaan, kebijakan diambil untuk diperhitungkan.

Page 40: KONSEP TUMBANG

Tahap orientasi masuk kelompok (hubungan dengan orang lain) pada tingkat pemikiran konvensional mempunyai perkembangan sebagai berikut bertingkah laku yang dapat menyenangkan dan diterima orang lain.

Tahap orientasi hukum dan ketertiban pada tingkat pemikiran konvensional mempunyai perkembangan sebagai berikut membuat keputusan yang benar berarti mengerjakan tugas, berorientasi kepada otoritas yang sudah pasti dan usaha untuk memelihara ketertiban social.

Page 41: KONSEP TUMBANG

Tahap orientasi kontrak social tingkat pemikiran post controversial otonom/berprinsip mempunyai perkembangan sebagai berikut mementingkan kegunaannya, berprinsip tindakan yang benar adalah tindakan yang dimnebgerti dari segala hak individu yang umum dan disetujui oleh seluruh masyarakat, adanya kesadaran yang jelas bahwa nilai dan pandangan pribadi adalah relative, menekankan bahwa hokum yang bisa diambil adalah dasar rasional.

Tahap orientasi azas etika universal pada tingkat pemikiran post controversial otonom berprinsip mempunyai perkembangan sebagai berikut keputusan yang diambil berdasarkan suasana hati, prinsip dan etika yang dipilih sendiri, berpedoman kepada peraturan-peraturan yang umum di masyarakat.

Page 42: KONSEP TUMBANG

TINGGI & BERAT BADAN

Page 43: KONSEP TUMBANG

BERAT BADAN INDIKATOR TERBAIK U/ MENILAI STATUS GIZI BAYI NORMAL : 2500 – 3400 GRAM 3-4 BULAN = 2 X LAHIR ( 1 KG/BLN ) 1 TH = 3 X LAHIR ( 0,5 KG/BLN ) 2 TH = 4 X LAHIR ( 0,25 KG/BLN )

BERAT BADAN INDIKATOR TERBAIK U/ MENILAI STATUS GIZI BAYI NORMAL : 2500 – 3400 GRAM 3-4 BULAN = 2 X LAHIR ( 1 KG/BLN ) 1 TH = 3 X LAHIR ( 0,5 KG/BLN ) 2 TH = 4 X LAHIR ( 0,25 KG/BLN )

TINGGI BADAN ADA FASE CEPAT (ADOLECENT GROWTH

SPURT) DAN LAMBAT LAHIR 50 CM, 1 TH = 1.5 X LAHIR, 4 TH = 2 X

LAHIR, 13 TH = 3 X LAHIR, DEWASA = 2 X UMUR 2TH

TINGGI BADAN ADA FASE CEPAT (ADOLECENT GROWTH

SPURT) DAN LAMBAT LAHIR 50 CM, 1 TH = 1.5 X LAHIR, 4 TH = 2 X

LAHIR, 13 TH = 3 X LAHIR, DEWASA = 2 X UMUR 2TH

Page 44: KONSEP TUMBANG

GIGI GELIGI SERI ATAS : 8 – 12 BLN BAWAH : 6 – 10 BLN GERAHAM I : 12 – 18 BLN TARING : 18 – 24 BLN GERAHAM II : 20 – 30 BLN

Page 45: KONSEP TUMBANG

CARA DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK

Penilaian Pertumbuhan AnakPengukuran Antropometrik

Meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang badan), lingkar kepala dan lingkar lengan atas.

Dalam pengukuran ini dilakukan melalui 2 cara yaitu pengukuran berdasarkan umur (misalnya : berat badan berdasarkan umur, panjang badan berdasarkan umur, dll) dan pengukuran tidak berdasarkan umur (Berat badab berdasarkan tinggi badan, lingkar lengan atas berdasarkan tinggi badan, dll).

Page 46: KONSEP TUMBANG

Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh) sehingga akan dapat diketahui status keadaan gizi anak atau tumbuh kembang anak. Pengukuran ini juga digunakan untuk dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan.

Perhitungan tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi, disamping faktor genetic

Page 47: KONSEP TUMBANG

Perhitungan lingkar kepala ini dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak (mikrosefali retardasi mental)

Pengukuran lingkar lengan atas digunakan untuk penilaian jaringan lemak dan otot akan tetapi penilaian ini tidak banyak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibandingkan dengan berat badan. Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia pra sekolah.

Page 48: KONSEP TUMBANG

Pemeriksaan FisikDengan melakukan pengamatan bentuk tubuh, perbandingan bagian tubuh dan anggota gerak lainnya, menentukan jaringan otot dengan memeriksa lengan atas, pantat dan paha, menentukan jaringan lemak pada pemeriksaan triseps, menentukan pemeriksaan rambut dan gigi geligi.

Pemeriksaan LaboratoriumDilakukan guna menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan dengan status keadaan penyakit misalnya pemeriksaan kadar Hb, pemeriksaan serum protein, hormonal, dll)

Pemeriksaan RadiologiPemeriksaan ini digunakan untuk menilai umur tumbuh kembang seperti umur tulang, apabila dicurigai adanya gangguan pertumbuhan.

Page 49: KONSEP TUMBANG

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK

Wawancara tentang factor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan.

Test skrining perkembangan anak dengan DDST, test IQ, test psikologi dan test lainnya

Page 50: KONSEP TUMBANG