gastropati erosif

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    1/38

    1

    Case Report

    GASTROPATI EROSIF EC NSAID

    Oleh:

    Dwitya Rilyanti

    Fitrianisa Burmana

    Melly Anida

    Tegar Dwi Praks

    Preceptor:

    dr. Ronald David Martua, Sp. PD

    !EPANITERAAN !"INI! I"M# PEN$A!IT DA"AM

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    2/38

    2

    R#MA% SA!IT #M#M A%MAD $ANI

    FA!#"TAS !EDO!TERAN #NI&ERSITAS "AMP#NG

    APRI" '()*

    BAB I

    STAT#S PASIEN

    A+ IDENTIFI!ASI PASIEN

    Nama lengap : Nn. !"mur : 1# $ahun

    Status pera%inan : &elum MeniahPeer'aan : Sis%i!lamat : Nampi Re'o(enis elamin : Perempuan!gama : )slamPendidian : SM!MRS : 2*+*21-

    B+ ANAMNESIS

    Diamil dari : !utoanamnesa!elu,an #tama -

    N/eri perut se'a 1 hari seelum masu rumah sait 0SMRS!elu,an Tam.a,an -

    Demam hari seelum masu rumah sait

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    3/38

    Riwayat Penyakit Sekarang

    3eluhan demam se'a hari SMRS, demam nai turun dan disertai menggigil.

    &atu dieluhan pasien se'a 1 minggu seelum masu rumah sait, daha 04

    tetapi sulit untu dieluaran. Os 'uga mengeluh n/eri perut se'a 2 hari seelum

    masu rumah sait. N/eri perut dirasaan a%aln/a pada agian epigastrium

    emudian men'alar eseluruh lapang perut. Selain itu pasien 'uga mengeluhan

    adan/a mual, muntah 0*, lemah adan, pusing.

    Os 'uga mengeluhan &!& er%arna hitam se'a 1 hari SMRS. &!& er%arna

    hitam dengan onsistensi cair dan dengan 5reuensi dua ali dalam satu hari. 2

    setelah MRS os mengeluh &!& cair er%arna merah dengan 5reuensi 16 dalamsatu hari. Pada hari e*- &!& os normal, &!3 normal.

    Riwayat Penyakit Da,ulu

    0* Cacar 0* Malaria 0* &atu 7in'al 8Sal.3emih

    0* Cacar !ir 0* Disentri 0* &urut 09ernia0* Di5teri 0* 9epatitis 0* Pen/ait Prostat

    0* &atu Re'an 0* $i5us !dominalis 0* a s i r 0* Campa 0* Siro5ula 0* Diaetes0; )n5luen

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    4/38

    Adaka, !era.at yang Menderita

    Penyakit $a Tidak %u.ungan

    !lergi ;

    !sma ;$uerulosa ;!rtritis ;Rematisme ;9ipertensi ;(antung ;7in'al ;Eamung ;

    C+ ANAMNESIS SISTEM

    Catatan eluhan tamahan positi5 disamping 'udul*'udul /ang ersangutan.

    !ulit

    0* &isul 0* Ramut 0* 3eringat malam0* 3uu 0* 3uning 8 )terus 0* Sianosis

    0* Eain*lain

    !e2ala

    0* $rauma 0; Sait epala0* Sinop 0* N/eri pada sinus

    Mata

    0* N/eri 0; Pucat8anemis0* Seret 0* 7angguan penglihatan0* 3uning 8 )terus 0* 3eta'aman penglihatan

    Telinga

    0* N/eri 0* $initus0* Seret 0* 7angguan pendengaran

    0* 3ehilangan pendengaran

    %idung

    0* $rauma 0* 7e'ala pen/umatan0* N/eri 0* 7angguan penciuman0* Seret 0* Pile 0* ?pistasis

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    5/38

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    6/38

    B

    Sara5 dan Ott

    0* !nestesi 0* Suar menggigit0* Parestesi 0* !tasia0* Otot lemah 0* 9ipo8hiper*estesi

    0* 3e'ang 0* Pingsan0* !5asia 0* 3edutan 0tic0* !mnesis 0* Pusing 0=ertigo0* Eain*lain 0* 7angguan icara 0disartri

    Ekstremitas

    0* &enga 0* De5ormitas0* N/eri sendi 0* Sianosis

    Berat Badan&erat adan rata*rata 0g : g

    &erat adan searang 0g : g

    0&ila pasien tida tahu dengan pasti

    $etap 0;

    $urun 0

    Nai 0

    Riwayat %idu2

    $empat lahir : 0; Di rumah 0 Rumah &ersalin 0 RS &ersalin

    Ditolong oleh : 0 Doter 0 &idan 0; Duun

    0 Eain*lain

    Riwayat Imunisasi 0pasien tida ingat

    0 9epatitis 0 &C7 0 Campa 0 DP$ 0 Polio

    0 $etanus

    Riwayat Makanan

    >re%ensi 8hari : F 2* 6 sehari

    (umlah 8hari : F 2* piring sehari

    =ariasi 8hari : $ida ervariasi

    Na5su maan : 3urang

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    7/38

    #

    Pendidikan

    0 SD 0; SE$P 0 SE$! 0 Seolah 3e'uruan 0 !ademi

    0 3ursus 0 $ida seolah

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    8/38

    !esulitan

    3euangan : tida ada

    Peer'aan : tida ada

    3eluarga : tida ada

    Eain*lain : *

    D+ PEMERI!SAAN 1ASMANI

    Pemeriksaan #mum

    * $inggi adan : 1B cm* &erat &adan : g

    * 3eadaan gi

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    9/38

    +

    * Sumandiula : $ida teraa pemesaran* Supra laviula : $ida teraa pemesaran* Eipat paha : $ida teraa pemesaran* Eeher : $ida teraa pemesaran

    * 3etia : $ida teraa pemesaran

    !e2ala

    * ?spresi %a'ah : $ampa sait sedang* Ramut : 9itam, lurus, tida mudah dicaut* Simetris mua : Simetris

    Mata

    * ?6opthalmus : ** 3elopa : Normal* 3on'ungtiva : !nemis 0484* Slera : )teri 0*8** Eapang penglihatan : Dalam atas normal* Deviatio on'ungtiva : ** ?nopthalmus : ** Eensa : (ernih* =isus: B8B* 7era mata : Normal segala arah* $eanan ola mata : N8 palpasi* Nistagmus : *

    "e,er

    * $eanan (=P : $ida meningat* 3elen'ar $iroid : $ida memesar * 3elen'ar Eim5e : $ida teraa pemesaran

    Dada

    * &entu : Normochest* Pemuluh darah : Normal* &uah dada : Normal, simetris

    Paru4Paru

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    10/38

    1

    De2an Belakang

    )nspesi Simetris simetrisPalpasi 3iri >remitus voal teraa

    getaran suara. >remitus

    tatil terasa pergeraandinding thora6.

    3anan >remitus voal teraagetaran suara. >remitustatil terasa pergeraandinding thora6.

    >remitus voal teraa getaransuara. >remitus tatil terasa

    pergeraan dinding thora6.

    >remitus voal teraa getaransuara. >remitus tatil terasa

    pergeraan dinding thora6.

    Perusi 3iri Sonor pada seluruh lapangparu.

    3anan Sonor pada seluruh lapangparu

    Sonor pada seluruh lapang paru.

    Sonor pada seluruh lapang paru

    !usultasi 3iri =esiuler 04, Ronhi 0*,hee

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    11/38

    11

    A.dmen

    )nspesi : Simetris, datar

    Palpasi : Dinding perut : tida supel,n/eri tean seluruh

    adomen 04

    9ati : teraa cm dia%ah arcus costae

    Eien : teraa, scu55ner 2

    7in'al : &allotement 0*

    Perusi : $impani

    !usultasi : ising usus 04

    Anggta Gerak

    "engan

    !anan !iri

    Otot$onusMassa

    Normotonus?utro5i

    Normotonus?utro5i

    Sendi Normal Normal7eraan !ti5 !ti5

    3euatan - -

    Tungkai dan !aki

    * Eua : $ida * =arises : $ida * Otot 0tonus, massa : Normotonus,eutro5i* Sendi : Normal* 7eraan : !ti5 * 3euatan : -* ?dema : *8*

    Re5leks

    !anan !iri

    &isep N 0Re5les lengan a%ah N 0Re5les lengan a%ah$risep N 03ontrasi trisep N 03ontrasi trisepPatela N N!chiles N 0Plantar 5lesi N 0Plantar 5lesi3remester * *Re5les ulit N N

    Re5les patologis $ida ada $ida ada

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    12/38

    12

    E+ "ABORATORI#M

    ' se2tem.er '()*Eeuosit : 2.8ul?ritrosit : 2.B2.8ul9 : -, g8dl$romosit : 11B.8ul7DS: 11"reum: -2 septemer 21-Eeuosit : 2,#?ritrosit : 2,B9 : -,-

    9t : 1B,1MC= : B2,MC9 : 2,MC9C : ,2$romosit : #-.!nti dengue )gM : positi5!nti dengue )g 7 : negati5

    1 septemer 21-Eeuosit : B.?ritrosit : .2.9 : #,#9t : 22,#MC= : #,MC9 : 2,MC9C : ,+$romosit : 11.

    1 septemer 21-Eeuosit : -.2?ritrosit : .B2.

    9 : ,#9t : 2-,+MC= : #1,-MC9 : 2MC9C : ,B$romosit : 2#B.

    Rontgen:

    septemer 21-

    1. Pulmo dalam atas normal

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    13/38

    1

    2. &esar cor normal. Sistema tulang ai

    F+ RING!ASAN

    Pasien perempuan, 1# tahun datang e RS!G dengan eluhan n/eri perut dirasaan se'a 1 minggu SMRS dan memerat se'a 1 hari SMRS. N/eri perut

    a%aln/a di rasaan pada agian epigastrium emudian men'alar eseluruh lapang

    perut. N/eri perut terasa a%aln/a seperti ditusu lalu setelah n/eri men'alar terasa

    seperti melilit. N/eri perut ersi5at hilang timul. N/eri emali muncul tia*tia

    dengan peruahan posisi. Pasien 'uga mengeluhan adan/a mual. Selain itu pasien

    'uga mengeluhan &!& er%arna hitam se'a 1 hari SMRS setelah seelumn/a 1

    minggu tida &!&. &!& er%arna hitam dengan onsistensi padat dan uuran/ang ecil seesar 'empol tangan dan &!& han/a 2 potong 5eses sa'a dengan

    5reuensi satu ali dalam satu hari. 3esehariann/a pasien memilii pola maan

    /ang tida teratur, dengan 5reuensi maan 2* ali per hari. Dua minggu SMRS

    pasien di ra%at arena &!& darah er%arna merah gelap. Ri%a/at minum oat

    penghilang rasa sait di aui pasien untu menghilangan rasa sait pada edua

    ai n/a 'ia erativitas. Pasien telah mengonsumsi oat penghilang rasa sait

    terseut se'a F - ulan dengan 5reuensi satu ali perhari dengan 'umlah 2 utir

    oat. Ri%a/at teanan darah tinggi tida terontrol dan maag diaui pasien.

    Pada pemerisaan 5isi pasien didapatan

    $eanan darah : 18 mm9g

    Nadi : 1 68 menit

    Suhu : ,HC

    Pernapasan : 2 68 menit

    3epala : 3on'unctiva palpera ananemis

    !domen : )nspesi : Simetris, datar

    Palpasi : Dinding perut : tida supel,n/eri tean

    seluruh lapang perut 04

    Pada pemerisaan hematologi didapatan hemogloin : - gr8dl,

    G+ DIAGNOSIS !ER1A DAN DASAR DIAGNOSIS

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    14/38

    1

    1. Diagnosis

    Suspe 7astritis ?rosi5 ec NS!)D 4 anemia ec perdarahan saluran cerna

    roni

    DD8 ulus peptium

    2. Dasar Diagnosa

    * N/eri perut era%al dari epigastrium

    * !dan/a mual

    * &!& er%arna hitam dengan onsistensi eras dan ecil

    * Ri%a/at minum oat penghilang rasa n/eri 2 utir setiap hari selama -

    ulan terhir* N/eri tean regio epigastrium 04

    * Pada pemerisaan 5isi pasien ditemuan:

    3epala : 3on'unctiva palpera ananemis

    !domen : )nspesi : Simetris, Cemung

    Palpasi : Dinding perut : Supel,n/eri tean regio

    epigastrium 04

    Pada pemerisaan hematologi didapatan hemogloin : ,2 gr8dl, hematorit :

    2,2 I, MC= : BB,+ 5l, MC9 : 1+, pg, MC9C : 2+,1 gr8dl , RD : 1-,- I, MP=

    : 12,B I,

    %+ DIAGNOSA DIFFERENTIA"

    * "lus Peptium

    I+ DASAR DIAGNOSA DIFFERENSIA"

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    15/38

    1-

    * N/eri perut di agian epigastrium* N/eri men'alar hingga eseluruh perut terasa melilit* Mual* &!& hitam dengan onsistensi padat dan eruuran ecil er'umlah

    sediit

    1+ PEMERI!SAAN $ANG DIAN1#R!AN

    1. >oto polos adomen dengan ontras arium

    2. ?ndosopi

    . Pemerisaan patologi anatomi

    !+ RENCANA PENGE"O"AAN

    1. $irah aring

    . Mediamentosa

    4 )=>D RE 2 gtt8menit

    4 Diit luna $3$P

    4 Ranitidine 2 ampul8 2 'am

    4 Sucral5at s/r 6 1 C

    4 Ondansentron 2 ampul8 2 'am4 Sohoion 1 6 1 gr di drip

    "+ PENCEGA%AN

    Primer -

    * 9indari penggunaan oat /ang erleihan tanpa instrusi doter

    * Pola maan teratur

    Sekunder

    4 Minum oat sesuai aturan

    4 3ontrol rutin e doter

    Tersier

    * Men'aga imunitas tuuh

    * Minum air dengan cuup

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    16/38

    1B

    M+ PROGNOSIS

    Jua at vitam : Duia ad onam

    Jua at 5unctionam : Duia ad onam

    Jua at sanationam : Duia ad onam

    BAB II

    TIN1A#AN P#STA!A

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    17/38

    1#

    '+) Penda,uluan

    Eamung merupaan agian dari saluran pencernaan /ang erentu seperti

    antung, dapat erdilatasi dan er5ungsi mencerna maanan diantu oleh asam

    lorida 09Cl dan en

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    18/38

    1

    gastri, etia maanan masu lamung aan merangsang meanisme seresi

    asam lamung /ang erlansung selama eerapa 'am, selama maanan masih

    erada didalam lamung. 3etiga, 5ase intestinal, proses seresi asam lamung

    ter'adi etia maanan mengenai muosa usus. Produsi asam lamung aan

    tetap erlangsung mesipun dalam ondisi tidur.

    Mekanisme Perta,anan "am.ung

    Sistem pertahanan pertama pada lamung adalah lapisan muus iaronat

    seagai rintangan 5isio imia terhadap moleul seperti ion hidrogen. Muus

    diseresi oleh sel epitel permuaan gastroduodenal, terdiri atas air 0+-I, lema,

    dan glioprotein. Muus er5ungsi seagai lurian /ang ersi5at 5lesiel sepertigel dan meleat pada muosa untu mencegah di5usi ion dan moleul seperti

    pepsin.,- Sementara itu, iaronat diseresi oleh sel epitel permuaan muosa

    gastroduodenal e lapisan muus sehingga terentu peredaan p9 seesar 1*2

    pada permuaan lumen gaster dan B*# pada permuaan sel epitel.-,# Peredaan

    p9 dalam lapisan muosa aan mempengaruhi etahanan muosa.

    3etahanan muosa gaster ditun'uan oleh emampuan epitel gastermempertahanan peredaan onsentrasi ion 94 dari lumen e muosa dalam

    ondisi 5isiologis. 3ondisi terseut digamaran seagai di5usi rendah ion 94

    dari lumen e muosa untu men'aga peredaan potensial transmuosa lumen

    tetap negati5. Prostaglandin aan meningatan gradien p9 sesuai dengan

    emampuan protesin/a. Kona alali pada permuaan muosa aan mencegah

    asam mencapai permuaan muosa.Sel epitel permuaan merupaan meanisme

    pertahanan selan'utn/a /ang eer'a melalui pementuan muus, transportasiioni sel epitel untu mempertahanan p9 intrasel, dan produsi iaronat serta

    iatan antara epitel. (ia rintangan praepitel ditemus dan ter'adi erusaan epitel,

    sa%ar muosa aan segera diperaii dalam satu 'am. Sel epitel gaster /ang

    eratasan dengan daerah erusaan aan ermigrasi untu memulihan daerah

    /ang rusa 0restitusi. Pada proses terseut diutuhan sirulasi darah /ang ai

    dan lingungan /ang ersi5at asa. Namun demiian, proses itu uanlah suatu

    proses pemelahan sel. &eerapa 5ator pertumuhan seperti epidermal growth

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    19/38

    1+

    factor 0?7>, transforminggrowth factor 0$7>*a dan basic fibroblast growth

    factor 0>7> mengatur proses restitusi.

    3erusaan /ang leih erat tida dapat diperaii secara e5eti5 oleh restitusi

    sehingga memutuhan proli5erasi sel. Regenerasi sel epitel diatur oleh P7 dan

    growth factors seperti ?7> dan $7>*a. &ersamaan dengan pementuan sel epitel

    aru, ter'adi angiogenesis dalam 'aringan mirovasular /ang rusa. &ai >7>

    dan vascular endothelial growth factor 0=?7> penting dalam mengatur

    angiogenesis pada muosa gaster. Prostaglandin memegang peranan utama dalam

    meanisme pertahanan epitel gaster. Muosa gaster mengandung P7 erlimpah

    /ang mengatur pelepasan iaronat muosa dan muus, menghamat seresi selparietal, dan erperan penting dalam mempertahanan aliran darah muosa serta

    restitusi sel epitel. Sistem mirovasular dalam lapisan sumuosa merupaan

    omponen utama sistem pertahanan suepitelial /ang men/ediaan iaronat

    09CO* untu menetralan asam /ang dihasilan oleh sel parietal. Sistem

    mirovasular 'uga men/ediaan mironutrien, osigen, dilusi, dan netralisasi

    dari di5usi emali asam lamung, serta mengeliminasi metaoli tosi. Selain

    itu seagai penghasil nitrit osida. Nitrit osida 0NO merupaan

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    20/38

    2

    onsentrasi 94 /ang tinggi dengan menggunaan !$P seagai sumer energi

    untu mentrans5er ion 94 dari sitoplasma sel parietal e secretory canaliculi

    disertai pertuaran ion 34. Sel parietal 'uga memilii reseptor /ang dapat

    menghamat produsi asam, seperti P7, somatostatin, dan ?7>. Somatostatin

    dilepasan oleh sel D pada muosa gaster seagai respon terhadap 9Cl. Moleul

    terseut mampu menghamat produsi asam secara langsung pada sel parietal

    maupun tida langsung dengan menurunan pelepasan histamin dari

    enterochromaffin-like 0?C> cell dan gastrin dari sel 7.

    !dan/a

    etidaseimangan dari 5ator*5ator diatas dapat men/eaan ter'adin/a

    erusaan muosa lamung. Pen/ea dari rusan/a muosa lamung di picu

    oleh eerapa hal seperti alohol, stres, in5esi 9.p/lori, dan oat anti in5lamasi

    non steroid 0O!)NS /ang men/eaan gangguan umum erupa disontinuitasdari muosa lamung erupa ulus peptium dan gastropati O!)NS.

    #lkus Pe2tikum

    "lus peptium adalah erusaan pada lapisan muosa, sumuosa sampai

    lapisan otot saluran cerna /ang diseaan oleh ati5itas pepsin dan asam

    lamung. "lus peptium dapat mengenai eso5agus sampai usus halus tetapi

    ean/aan ter'adi pada ulus duodenum 0+I dan urvatura minor. &ila

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    21/38

    21

    ter'adi di antara ardia dan pilorus diseut dengan ulus lamung dan ila ter'adi

    pada daerah setelah pilorus diseut dengan ulus duodenum.

    ?tiologi /ang pasti elum dietahui. !da dua pendapat /ang estrim, apaah

    pen/ait ini adalah suatu elainan setempat atau merupaan agian dari suatu

    elainan sistemi dimana tua han/a merupaan tanda8 ge'ala. $ua pepti

    ter'adi arena pengeluaran asam*pepsin olehH. Pylory, NS!)D atau 5ator* 5ator

    lain /ang men/eaan etidaseimangan pertahanan muosal lamung. Eoasi

    tua menghuungan dengan 'umlah 5ator* 5ator etiologi. $ua dapat ter'adi

    di perut agian manapun seperti agian distal, antrum dan duodenum.

    Patogenesis ulus peptium eragam dan elum dietahui seluruhn/a. "mumn/a

    ter'adi aiat seresi asam /ang erleihan dan gangguan etahanan 8 integritas

    muosa, sehingga ter'adi di5usi ali ion 94 dari lumen usus masu e dalam

    muosa. Meanisme eseimangan antara 5ator agresi5 0perusa dan 5ator

    de5ensi5 0etahanan muosa sangat penting untu mempertahanan 5ungsi dan

    integritas saluran cerna. >ator agresi5 /ang utama adalah asam lamung dan

    pepsin. >ator de5ensi5 /ang erperan adalah mucous barrier 0muus dan

    iaronat, mucosal resistance barrier 0resistensi muosa, microcirculation

    0aliran darah muosa dan prostaglandin.

    3lasi5iasi ulus peptium /ang sering digunaan diuat oleh Schuster dan 7ross

    01+B /aitu ulus peptium primer dan seunder. "lus peptium primer adalah

    ulus /ang ter'adin/a terutama dipengaruhi langsung oleh seresi asam lamung

    dan pepsin /ang erleihan. "lus peptium primer dapat ersi5at aut dan

    ronis, diedaan erdasaran pemerisaan histologi. "lus peptium primer aut

    menun'uan gamaran proses erosi dengan tepi ta'am, tida ada ongesti, han/a

    di'umpai tanda in5lamasi minimal di seitar ulus dan dalam pen/emuhann/a

    tida disertai 5irosis. Pada ulus peptium primer ronis ditemuan 'aringan

    neroti dengan dasar esudat 5iropurulen dan 'aringan granulasi vasular

    dengan pementuan 5irosis. Pada permuaan 'aringan neroti terseut sering

    ditemuan Helicobacter pylori. "lus peptium seunder didasaran adan/a

    gangguan etahanan muosa saluran cerna, /ang dapat ter'adi setelah mengalami

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    22/38

    22

    pen/ait8 trauma erat 0stress ulcer, lua aar 0Curlings ulcer, pen/ait

    intraranial 0Rokitansky-Cushings ulcer, minum aspirin atau ortiosteroid, dan

    pen/ait hati ronis.

    7amaran linis utama tua pepti adalah roni dan n/eri epigastrium. N/eri

    iasan/a timul 2 sampai 'am setelah maan atau pada malam hari se%atu

    lamung osong. N/eri ini seringali digamaran seagai teriris, teraar atau

    rasa tida ena. Remisi dan esaserasi merupaan ciri /ang egitu has sehingga

    n/eri di adomen atas /ang persisten. Pola n/eri*maan*hilang ini dapat sa'a tida

    has pada tua lamung. &ahan pada eerapa penderita tua lamung

    maanan dapat mempererat n/eri. &iasan/a penderita tua lamung aanmengalami penurunan erat adan. Sedangan penderita tua duodenum

    iasan/a memilii erat adan /ang tetap.

    Penderita tua pepti sering mengeluh mual, muntah dan regurgitasi. $imuln/a

    muntah terutama pada tua /ang masih ati5, sering di'umpai pada penderita

    tua lamung daripada tua duodenum, terutama /ang letan/a di antrum atau

    pilorus. Rasa mual disertai di pilorus atau duodenum. 3eluhan lain /aitu na5sumaan menurun, perut emung, perut merasa selalu penuh atau leas en/ang,

    timuln/a onstipasi seagai aiat instailitas neromusuler dari olon.

    Penderita tua pepti terutama pada tua duodenum mungin dalam mulutn/a

    merasa dengan cepat terisi oleh cairan terutama cairan saliva tanpa ada rasa.

    3eluhan ini dietahui seagai water brash. Sedang pada lain piha emunginan

    'uga ter'adi regurgitasi pada cairan lamung dengan rasa /ang pahit. Secara umumpasien tua gaster mengeluh dispepsia. Dispepsia adalah suatu sindrom atau

    umpulan eluhan eerapa pen/ait saluran cerna seperti mual, muntah,

    emung, n/eri ulu hati, senda%a atau terapan, rasa teraar, rasa penuh ulu hati

    dan cepat merasa en/ang.

    Diagnosis tua pepti iasan/a dipastian dengan pemerisaan arium

    radiogram. &ila radiogra5i arium tida erhasil memutian adan/a tua

    dalam lamung atau duodenum tetapi ge'ala*ge'ala tetap ada, maa ada indiasi

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    23/38

    2

    untu melauan pemerisaan endosopi. Peneraan adar serum gastrin dapat

    dilauan 'ia diduga ada arsinoma lamung atau sindrom Kolliger*?llison.

    Diagnosis tua gaster ditegaan erdasaran pengamatan linis, hasil

    pemerisaan radiologi dan endosopi, disertai iopsi untu pemerisaan

    histopatologi, tes CEO 0Campylobacter ike !rganism, dan iaan uman

    Helicobacter pylori. Secara linis pasien mengeluh n/eri ulu hati adang*adang

    men'alar e pinggang disertai mual dan muntah.

    3riteria terpenting pada diagnosis tua duodenum adalah n/eri has /ang hilang

    oleh maanan. !namnesis tida egitu in5ormati5 seperti pada penderita tualamung, sea ge'ala tida ena pada epigastrum leih sering timul. &iasan/a

    tida mungin untu memedaan antara tua lamung dan duodenum han/a

    dari anamnesis sa'a.

    Diagnosis ulus peptium dapat ditegaan erdasaran anamnesis, pemerisaan

    radiologis dan dipastian dengan pemerisaan endosopi. Mani5estasi linis ulus

    peptium erupa n/eri perut /ang terasa seperti tertusu atau sensasi teraar di

    epigastrium. &eerapa pasien mengalami sensai lua aar pada eso5agus dan

    lamung /ang nai e mulut adang disertai dengan regurgitasi asam /ang umum

    ter'adi ila lamung dalam eadaan osong. Muntah 'uga dapat timul arena

    erhuungan dengan pementuan dengan 'aringan parut atau pemengaan

    aut dari memran muosa /ang mengalami in5lamasi diseitarn/a pada ulus

    aut. Muntah dapat ter'adi atau tanpa didahului oleh mual, asan/a setelah n/eri

    erat /ang dihilangan dengan e'esi andungan asam lamung. 3onstipasi /ang

    perdarahan 'uga dapat ter'adi pada pasien ulus, emunginan seagai aiat dari

    diet dan penggunaan oat*oatan. Pasien 'uga datang dengan perdarahan

    gastrointestinal seagian ecil pasien mengalami ulus aut seelumn/a tida

    mengalami eluhan, tetapi merea menun'uan ge'ala setelahn/a.

    3lasi5iasi ativitas perdarahan ulus peptium menurut 5orest

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    24/38

    2

    Pengoatan ulus peptium primer dengan pemerian susu atau antasida dengan

    interval pende dapat menghilangan ge'ala ulus duodenum ila diminum secara

    teratur dalam %atu 1*2 ulan pengoatan, namun hal ini selalu disertai dengan

    timuln/a e5e samping. Simetidin atau ranitidin memilii potensi untu menean

    seresi asam hidrolorida pada asus ulus duodenum, menghilangan ge'ala

    selama episode aut dan mempercepat pen/emuhan ulus dengan tosisitasrelati5 ringan. Oat sitoproteti5 ismut oloidal an/a digunaan pada asus

    ulus peptium roni dengan in5esiHelicobacter pylori, diominasi dengan

    gaungan tetrasilin dan metronida

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    25/38

    2-

    Pengoatan standar adalah dengan simetidin atau ranitidin. Pengoatan ulus

    peptium seunder ditu'uan pada pengoatan pen/ait dasar, disertai pemerian

    antasid dan !R9*2. Pemerian !R9*2 sama dengan pengoatan ulus primer.

    Pada asus erat, mempertahanan p9 lamung L ,- sangat penting untu

    pencegahan pementuan ulus.

    !lgoritma penatalasanaan ulus peptium

    Gastr2ati ersi5 e7 NSAID

    7astropati erosi5 nonsteroid anti in5lamasi drug 0NS!)D adalah lesi muosa

    gaster /ang erhuungan dengan penggunaan NS!)D. NS!)D digunaan untu

    mengoati reumatoid artritis, osteoartritis atau n/eri. &eragai 'enis NS!)D dapat

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    26/38

    2B

    menghamat sintesis prostaglandin 0P7 /ang merupaan mediator in5lamasi dan

    mengaiatan erurangn/a tanda in5lamasi. !an tetapi, P7 hususn/a P7?2

    seenarn/a merupaan

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    27/38

    2#

    gastropati NS!)D dapat muncul pada penderita. 3ompliasi terseut meliputi

    perdarahan gastrointestinal 0hematemesis, melena, per5orasi, stritura, s/o

    hipovolemi, dan ematian.

    $anda has gastropati erosi5 adalah lesi muosa /ang tida menemus lapisan

    musularis muosa. ?rosi ada seagai laserasi tapi teradang di tutupi hematin

    pada agian muosa.

    Pat5isilgi

    Pato5isiologi utama erusaan gastroduodenal aiat NS!)D adalah disrupsi

    5isioimia pertahanan muosa gaster dan inhiisi sistemi terhadap pelindung

    muosa gaster melalui inhiisi ativitas CO muosa gaster. 3erusaan

    pertahanan muosa ter'adi aiat e5eNS!)D secara loal. &eerapa NS!)D

    ersi5at asam lemahsehingga ila erada dalam lamung /ang lumenn/a ersi5at

    asam 0p9 urang dari aan erentu partiel /ang tida terionisasi. Dalam

    ondisi terseut, partiel oat aan mudaherdi5usi melalui memran lipid e

    dalam sel epitel muosalamung ersama dengan ion 94. Dalam epitel lamung,suasana men'adi netral sehingga agian oat /ang erdi5usi terperangap dalam

    sel epitel dan ter'adi penumpuan oat pada epitel muosa. !iatn/a, epitel

    men'adi sema, pementuan P7 terhamat, dan ter'adi proses in5lamasi. Selain

    itu, adan/a uncoupling of mitochondrial oxidative phosphorylation /ang

    men/eaan penurunan produsi adenosine triphosphate 0!$P, peningatan

    adenosine monophosphate 0!MP, dan peningatan adenosine diphosphate

    0!DP dapat men/eaan erusaan sel. Peruahan itu diiuti oleh erusaan

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    28/38

    2

    mitoondria, peningatan pementuan radial osigen, dan peruahan

    eseimangan Na4834 sehingga menurunan etahanan muosa lamung. Eeih

    lan'ut lagi, ondisi itu memunginan penetrasi asam, pepsin, empedu, dan en

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    29/38

    2+

    Pada 'aringan in5lamasi, NS!)D memilii e5e menguntungan melalui

    penghamatan CO*2 dan e5e tosi melalui penghamatan CO*1 /ang dapat

    men/eaan ulserasi muosa gastrointestinal dan dis5ungsi gin'al. Penghamat

    CO*2 seleti5 mempun/ai e5e menguntungan dengan menurunan in5lamasi

    'aringan dan mengurangi e5e tosi terhadap saluran cerna. Namun demiian,

    golongan terseut memilii e5e samping pada sistem ardiovasular erupa

    peningatan risio in5ar mioard, stroe, dan ematian mendada. ?5e samping

    terseut eraitan dengan e5e antiplatelet /ang minimal pada penghamat CO*

    2 arena tida memengaruhi tromosan !2 0$*!2. $*!2 merupaan suatu

    agonisplatelet dan vasoonstritor serta secara seleti5 men/upresi prostasilinendotel. Oleh arena itu, #ood and$rugs %dministration 0>D! telah menari

    valdeosi dan ro5eosi /ang memilii e5e samping pada ardiovasular dari

    pasaran. Seleosi adalah penghamat CO*2 dengan e5e ardiovasular

    paling minimal dan aman digunaan dengan dosis rendah 2 mg8hari.

    Seagai onseuensi penghamatan CO, sintesis leuotrien meningat melalui

    peruahan metaolisme asam araidonat e 'alur -*lipoxygenase 0-*EO.

    Eeuotrien terliat dalam proses erusaan muosa gaster arena men/eaan

    isemi 'aringan dan in5lamasi.Peningatan espresi moleul adhesi seperti

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    30/38

    intercellular adhesion molecule*1 oleh mediator proin5lamasi men/eaan

    ativasi neutrophilendothelial. Perleatan neutro5il ini eraitan dengan

    patogenesis erusaan muosa gaster melalui dua meanisme utama: /aitu olusi

    mirovasular gaster oleh mirotromus men/eaan penurunan aliran darah

    gaster dan isemi sel serta peningatan pelepasan osigen radial. Radial eas

    terseut ereasi dengan asam lema ta 'enuh muosa dan men/eaan

    perosidasi lema serta erusaan 'aringan. NS!)D 'uga memilii e5e lain

    seperti menurunan angiogenesis, memperlamat pen/emuhan, dan

    meningatan endostatin 05ator antiangiogeni relati5 terhadap endothelial cell

    growth factor 0suatu 5ator proangiogeni.

    Penanganan Gastr2ati NSAID

    Penanganan perluaan muosa arena NS!)D terdiri dari penanganan terhadap

    ulus ati5 dan pencegahan primer terhadap perluaan di emudian hari. )dealn/a,

    NS!)D dihentian seagai langah pertama terapi ulus. Selan'utn/a, pada

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    31/38

    1

    penderita dierian oat penghamat seresi asam 0penghamat 92, PP)s. !an

    tetapi, penghentian NS!)D tida selalu memunginan arena eratn/a pen/ait

    /ang mendasari. Penggunaanprotein pump inhibitor 0PP) erhuungan dengan

    pen/emuhan ulus dan mencegah relaps pada penderita /ang menggunaan

    NS!)D 'anga pan'ang.

    Reomendasi Penanganan 3erusaan Muosa 3arena NS!)D

    Oat 7astroproteti5

    a. !ntagonis Reseptor 92

    Dengan strutur serupa dengan histamin, antagonis reseptor 92 tersedia

    dalam empat macam oat /aitu simetidin, ranitidin, 5amotidin, dan

    ni

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    32/38

    2

    Proton pump inhibitors merupaan pilihan omediasi untu mencegah

    gastropati NS!)D. Oat ini e5eti5 untu pen/emuhan ulus melalui

    meanisme penghamatan 9Cl, menghamat pengasaman 5agolisosom

    dari ativasi neutro5il, dan melindungi sel epitel serta endotel dari stres

    osidati5 melalui indusi haem oxygenase-& 09O*1.1 ?n

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    33/38

    e5eti5 dan menun'uan eerhasilan dalam hal menangani ompliasi

    NS!)D termasu lesi pada muosa dan e5e pada gastrointestinal.

    Mesipun agen CO*2 inhiitor menurunan e5e tosi pada

    gastrointestinal dalam 'umlah esar, tetapi terdapat huungan /ang erat

    dengan risio pen/ait ardiovasular termasu in5ar mioard dan

    tromosis /ang eraitan dengan meanisme er'a agen terseut. CO*2

    inhiitor dietahui menghamat produsi prostasilin /ang memilii e5e

    vasodilatasi dan menghamat agregasi platelet tida seperti nonseleti5

    NS!)D.

    BAB III

    ANA"ISIS !AS#S

    Seorang %anita erumur - tahun datang dengan eluhan n/eri perut di rasaan

    se'a 1 minggu SMRS dan memerat se'a 1 hari SMRS. N/eri perut a%aln/a di

    rasaan pada agian epigastrium emudian men'alar eseluruh lapang perut.

    N/eri perut terasa a%aln/a seperti ditusu lalu setelah n/eri men'alar terasa

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    34/38

    seperti melilit. N/eri perut ersi5at hilang timul. $etapi n/eri tida memai

    dengan istirahat dan n/eri emali muncul tia*tia dengan peruahan posisi.

    Selain itu pasien 'uga mengeluhan adan/a mual.

    3eluhan terseut dapat diseaan oleh organ /ang terleta di seitar regio

    epigastrium /aitu gaster dan duodenum. Pen/ait*pen/ait /ang dapat

    menimulan rangsangan n/eri pada perut agian epigastrium antara lain adalah

    ulus peptium dan gastropati erosi5. Os mengau &!& er%arna hitam se'a 1

    hari SMRS setelah seelumn/a 1 minggu tida &!&. &!& er%arna hitam

    dengan onsistensi padat dan uuran /ang ecil seesar 'empol tangan dan &!&

    han/a 2 potong 5eses sa'a dengan 5reuensi satu ali dalam satu hari. 9al inimenun'uan adan/a tanda*tanda perdarahan dari saluran cerna agian atas.

    !da eerapa pen/ea ter'adin/a perdarahan saluran cerna agian atas, salah

    satu n/a aiat penggunaan oat NS!)D 'anga pan'ang. Pada asus ini pasien

    mengau minum oat penghilang rasa sait di aui pasien untu menghilangan

    rasa sait pada edua ai n/a 'ia erativitas. Pasien telah mengonsumsi oat

    penghilang rasa sait terseut se'a F - ulan dengan 5reuensi satu ali perharidengan 'umlah 2 utir oat.

    3erusaan gastroduodenal aiat NS!)D adalah disrupsi 5isioimia pertahanan

    muosa gaster dan inhiisi sistemi terhadap pelindung muosa gaster melalui

    inhiisi ativitas CO muosa gaster. 3erusaan pertahanan muosa ter'adi

    aiat e5eNS!)D secara loal. &eerapa NS!)D ersi5at asam lemahsehingga

    ila erada dalam lamung /ang lumenn/a ersi5atasam 0p9 urang dari aanerentu partiel /ang tida terionisasi. Dalam ondisi terseut, partiel oat

    aan mudaherdi5usi melalui memran lipid e dalam sel epitel muosalamung

    ersama dengan ion 94. Dalam epitel lamung,suasana men'adi netral sehingga

    agian oat /ang erdi5usi terperangap dalam sel epitel dan ter'adi penumpuan

    oat pada epitel muosa. !iatn/a, epitel men'adi sema, pementuan P7

    terhamat, dan ter'adi proses in5lamasi. Peruahan itu diiuti oleh erusaan

    mitoondria, peningatan pementuan radial osigen, dan peruahan

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    35/38

    -

    eseimangan Na4834 sehingga menurunan etahanan muosa lamung. Eeih

    lan'ut lagi, ondisi itu memunginan penetrasi asam, pepsin, empedu, dan en

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    36/38

    B

    Pada pemerisaan 5isi status generalis, didapatan perna5asan, nadi, teanan

    darah dan suhu dalam atas normal. Dari hasil pemerisaan 5isi status loalis

    pada regio epigastrium didapatan adan/a n/eri tean pada redio epigastrium,

    n/eri tean dengan puntum masimum di daerah leta anatomis gaster.

    Dari hasil anamnesis dan pemerisaan 5isi diagnosis ulus peptium elum dapat

    disingiran arena pada pasien ini ge'ala n/a sama dengan ge'ala pada gastropati

    erosi5 ec NS!)D han/a sa'a pada gastropati erosi5 ec NS!)D n/eri perut tida

    terpengaruh pada saat pengisian lamung oleh maanan, dimana untu

    memedaan edua pen/ait terseut harus dilihat dari pemerisaan penun'angerupa endosopi untu melihat leta lesi, uuran lesi dan ada atau tidan/a

    perdarahan.

    >ator risio gastropati NS!)D adalah usia leih tua dari B tahun, eratn/a

    erusaan, pengoatan leih dari satu macam NS!)D atau penggunaan ersama

    dengan ortiosteroid, NS!)D dosis tinggi, ri%a/at tua pepti, penggunaan

    ersama dengan antioagulan, in5esi Helicobacter pylori seelum terapi, danmengidap pen/ait sistemi /ang erat. Pada orang /ang sudah lan'ut usia

    pementuan musin erurang sehingga rentan terena gastritis dan perdarahan

    saluran cerna. NS!)D dan oat antiplatelet dapat mempengaruhi protesi sel

    0sitoprotesi /ang umumn/a dientu oleh prostaglandin atau mengurangi

    seresi iaronat /ang men/eaan meningatn/a perluaan muosa gaster.

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    37/38

    #

    Dari pemerisaan penun'ang didapatan adan/a hemogloin, hematorit, MC=,

    MC9, MC9C, dan RD /ang dia%ah adar normal. 9al ini menun'uan

    adan/a anemia /ang emunginan esar diseaan oleh adan/e perdarahan

    roni disaluran cerna /ang ditandai dengan &!& /ang er%arna hitam.

    Penanganan perluaan muosa arena NS!)D terdiri dari penanganan terhadap

    ulus ati5 dan pencegahan primer terhadap perluaan di emudian hari. )dealn/a,

    NS!)D dihentian seagai langah pertama terapi. Selan'utn/a, pada penderita

    dierian oat penghamat seresi asam 0penghamat 92, PP)s. !an tetapi,

    penghentian NS!)D tida selalu memunginan arena eratn/a pen/ait /ang

    mendasari. Penggunaan protein pump inhibitor 0PP) erhuungan dengan

    pen/emuhan dan mencegah relaps pada penderita /ang menggunaan NS!)D'anga pan'ang.

    Prognosis uo ad vitam, uo ad 5unctionam dan uo ad sanationam adalah onam.

    3arena dengan diagnosis /ang aurat dan penatalasanaan /ang tepat, tingat

    moriditas dan mortalitas pen/ait ini menurun.

  • 7/25/2019 gastropati erosif

    38/38

    DAFTAR P#STA!A

    Castellsague (, 9olic CN, 9o55man CC, 7imeno =, Stang MR and 7utthann SP.

    Ris o5 upper gastrointestinal complications associated %ithc/cloo6/genase*2 selective and nonselective nonstreroidal anti*in5lammator/ drugs. Pharmacotherap/. 2+012:1+#*#. 2+.

    7osal >, Paringoan & , enas N$. Pato5isiologi dan Penanganan 7astropati Oat!ntiin5lamasi Nonsteroid. ( )ndon Med !ssoc. B2011. *+. 212.

    Putri dp%. ?valuasi penggunaan oat tua pepti Pada pasien tua pepti0peptic ulcer disease Di instalasi ra%at inap rsud dr. Moe%ardi Suraartatahun 2. Qsripsi. 2.

    Schellac N, !n overvie% o5 gastropath/ induced / nonsteroidal antiin5lammator/ drugs. S !5r Pharm (. #+0: 12*1. 212.

    Singh 7, $riada5ilopoulos 7. !ppropriate choice o5 proton pump inhiitor therap/in the prevention and management o5 NS!)D related gastrointestinaldamage. )nt ( Clin Pract. -+:121*#. 2-.

    Sinha M, 7autam E, Shula P3, 3aur P, Sharma S, Singh $P. CurrentPerspectives in NS!)D*)nduced 7astropath/. Mediators o5 )n5lammation.1*11. 21.