Upload
nurul-hazi-putri
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESA PRIBADI
Nama : Ny. IUmur : 36 tahunPekerjaan : PNSPendidikan : D3Agama : KristenSuku bangsa : BatakAlamat : jln.gereja no 17 medanTanggal Masuk : 7 Desember 2015Jam : 16.03 WIBStatus : G3P2A0No. RM : 57.89.81
II. ANAMNESIS PENYAKIT
Seorang pasien Ny. I, 36 tahun,G3P2A0, Batak, Kristen, D3, PNS, I/d Tn.E, 38
Tahun, Batak, Kristen, SMA, Wiraswasta datang ke IGD RSPM pada tanggal 7
Desember 2015 pukul 16.03 WIB, dengan :
Keluhan Utama :Tekanan darah tinggi
Telaah : Hal ini diketahui pasien kurang lebih 2 bulan terakhir yang awalnya dirasakan pertama kali oleh os sejak kehamilan 30 minggu. Riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil (-), riwayat tekanan darah tinggi pada kehamilan sebelumnya (+), riwayat pandangan kabur (-), riwayat nyeri ulu hati (-), riwayat nyeri kepala (-), riwayat mual muntah (-), riwayat kejang (-). Riwayat mulas-mulas mau melahirkan (+) sejak pukul 10.00 WIB, riwayat keluar lendir dari kemaluan (+) sejak pukul 11.00, riwayat keluar air dari kemaluan (-), BAK/BAB (+)N
RPT : Asma (-), DM (-), Hipertensi 2 bulan ini (+)
RPO : Metyldopa
HPHT : 9-03-2015
TTP :16-12-2015
ANC : Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi 5x
19
Riwayat Persalinan :
1. Perempuan, aterm, 2900 gram, SC, dokter, 12 tahun, sehat
2. Perempuan, aterm, 3200 gram, SC, dokter, 10 tahun, sehat
3. Hamil ini
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS PRESENS
Sensorium : Compos MentisTekanan darah : 180/110 mmHgPernafasan permenit : 28 x/iNadi permenit : 90 x/iSuhu : 36,8 °C
B. STATUS GENERALISATA
Anemis : Tidak dijumpaiIkterus : Tidak dijumpaiSianosis : Tidak dijumpaiDyspnoe : Tidak dijumpaiEdema : Tidak dijumpaiProteinuria : (+++)
C. STATUS LOKALISATA
Kepala:
Mata: Konj. palp. inf. pucat (-)/(-), sclera ikterik (-/-), RC (+)/(+), pupil isokor
Telinga/ Hidung/ Mulut : Dalam batas normal
Leher : Trakea medial, TVJ R-2 cmH2O, pembesaran KGB(-)
Thoraks :
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : SF Ka=Ki
Perkusi : Sonor
Auskultasi : SP : Vesikuler
ST : -
Jantung: HR: 90 x/i, regular, desah (-);
20
Abdomen : Terlampir pada status obstetrikus, tampak bekas luka operasi
Inguinal : Pembesaran KGB (-)
Genitalia : Terlampir pada status ginekologis
Extremitas sup : Edema (-/-)
Extremitas inf : Edema (-/-)
Refleks KPR (+/+)
Refleks APR (+/+)
D. STATUS OBSTETRIKUS
Abdomen : Membesar asimetris, tampak luka bekas operasi
Fundus Uteri : 3 jari dibawah processus xyphoideus (31 cm)
Bagian tegang : Kanan
Bagian terbawah : Kepala
Gerak janin : +
His : 2x20”/10’
DJJ : 144 x/menit
E. STATUS GINEKOLOGIS
VT : cervix sacral, Ø 1 cm, eff 80% , Hodge 1, selaput ketuban (+), UUK??
ST : lendir darah (+), air ketuban (-)
USG Transabdominal :
- Janin tunggal, anak hidup, presentasi kepala
- Fetal Movement (+), Fetal Heart Rate (+)
- BPD 96,25 mm
- AC 31,6 mm
- FL 75,4 mm
- Placental Fundal Grade III
- Air ketuban Cukup, EBW : 2945 gr
Kesan : IUP (38-40 minggu) + PK + AH
21
IV. LABORATORIUM :
Urinalisa
Pemeriksaan Hasil Nilai normalWarna Kuning KuningKekeruhan Keruh JernihProtein +++ NegatifReduksi Negatif NegatifSedimen – Eritrosit 1-2 / lpb < 3 /1pbSedimen – Leukosit 2-3 /1pb < 5 /1pbSedimen – Renal Epitel Negatif Negatif
Hasil Nilai NormalWBC 12.000 4000-10000 uL
RBC 4.28 4.5-5.5 10 6/uLHGB 10.2 13-16 gr/dl
HCT 32.00 39.0 - 48.0 %
MCV 74.8 80.0 - 97.0 fL
MCH 23.80 27.0 - 33.7 pg
MCHC 31.9 31.5 - 35.0 dL
PLT 281.000 150000-440000 uL
Protrombin Time 17.9 C :15.1
INR 1.50 1-1.3
aPTT 52.2 C:34.8
Fibrinogen 721 240 – 340 mg/dl
Glukosa Adr 98 <140mg/dlUreum 10 10-50 mg/dlCreatinin 0.55 0,6-1,2 mg/dlUric Acid 7.30 3,5-7,0 mg/dlNatrium 138 136,00-155,00Kalium 5.2 3,50-5,50Chlorida 120 95,00-103,00SGOT 30 0 - 40SGPT 13 0 - 40ALP 227 30 – 142LDH 2105 240 - 480Total bilirubin 0.26 0 – 1,20Direct Bilirubin 0.07 0,05 - 0,30
22
Sedimen – Blass Epitel Negatif NegatifSedimen – Vag/Urethr.Ep 0 – 3 /1pb < 5 /1pbKristal – Ca Oxalat Negatif NegatifKristal – T. Phospat Negatif NegatifKristal – Cystin Negatif NegatifKristal – Urat Negatif NegatifSilinder Negatif NegatifUrobillin Negatif NegatifBillirubin Negatif NegatifUrobillinogen Positif PositifpH 6.0 4,6-8,0Berat Jenis 1.025 1.001-1.035Nitrit Negatif Negatif
V. DIAGNOSA
PEB + Prev.SC 2x + MG + KDR (38-40) + PK + AH+ Inpartu
VI. THERAPY
- Oksigen 2-3 l/i
- Kateter terpasang, urin inisial 150 cc
- Injeksi MgSO4 20% 4 gr (20 cc) bolus loading dose
- IVFD RL + MgSO4 40% 12 gr (30 cc) 14 gtt/i (maintenance)
- IVFD RL 20 gtt/i
- Injeksi ampicilline 2gr (skin test)
- Nifedipin tab 4x10 mg, jika tekanan darah >180/110 mmhg, berikan
nifedipine 10 mg. Evaluasi vital sign tiap 30 menit. Dosis maksimal
120 mg.
VII. RENCANA
- Awasi Vital Sign dan Urin output
- Persiapan SC + Kontap
23
LAPORAN SC
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan posisi supine dengan infus dan
kateter terpasang baik.
Di bawah anestesi spinal, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik
dengan larutan betadine dan alcohol 70% pada dinding abdomen lalu
tutup dengan doek steril, kecuali lapangan operasi.
Dibawah anestesi spinal dilakukan insisi pfannenstiel mulai dari kutis
sepanjang 10 cm.
Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia digunting ke
kiri dan ke kanan, otot dikuakkan secara tumpul.
Peritoneum dijepit dengan klem , diangkat lalu digunting ke atas dan
ke bawah , dipasang hack blast.
Tampak uterus gravidarum sesuai usia kehamilan , identifikasi segmen
bawah rahim dan ligamentum rotundum.
Lalu vesicouterina digunting secara konkaf ke kiri dan ke kanan
disisihkan ke bawah kea rah blast secukupnya.
Selanjutnya dinding uterus di insisi secara konkaf sampai menembus
subendometrium. Kemudian endometrium ditembus secara tumpul dan
diperlebar arah sayatan.
Dengan meluksir kepala, lahir bayi perempuan, BB 2900 gr, PB 45
cm, A/S 8/9, anus (+). Tali pusat diklem di dua tempat lalu digunting
diantaranya.
Plasenta dilahirkan dengan fraksi tali pusat terkendali dan penekanan
pada fundus. Kesan : lengkap. Kedua sudut kiri dan kanan tepi luka
insisi dijepit dengan oval klem. Kavum uteri dibersihkan dari sisa-sisa
selaput ketuban dengan kassa steril terbuka sampai tidak ada selaput
atau bagian plasenta yang tertinggal. Kesan : bersih.
Dilakukan penjahitan pada kedua ujung robekan tumpul dengan
benang vicryl no.2 . Dinding uterus dijahit lapis demi lapis jelujur
24
interlocking. Evaluasi perdarahan. Kesan : perdarahan terkontrol.
Dilakukan reperitonealisasi dengan plain catgut no 1.0
Identifikasi tuba, adneksa kanan dan kiri dalam batas normal,
dilakukan sterilisasi pomeroy.
Kavum abdomen dibersihkan dari sisa air ketuban dan bekuan darah,
evaluasi: kesan bersih. Lalu peritoneum dijahit dengan plain catgut no
0.0 dan kemudian dilakukan jahitan aproksimasi otot dinding
abdomen.
Kedua ujung fascia dijepit dengan kacher lalu dijahit secara jelujur
dengan vicryl no. 2.0 , subkutis dijahit secara simple suture dengan
plain catgut . Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vicryl 2.0
Luka operasi ditutup supratule, kassa steril, lalu ditutup dengan
hipafix.
Liang vagina dibersihkan dari sisa perdarahan , keadaan ibu post SC
stabil.
Terapi Post Operasi :
- IVFD RL + Oxytocin 10 – 10 – 5 – 5 IU 20 gtt/i
- IVFD RL + MgSO4 40% 30cc 14gtt/i
- Inj. ceftriaxone 1 gr/12 jam
- Inj.gentamycin 80 mg/8 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Nifedipin Tab 4 x 10 mg
Rencana Post SC :
- Monitor Vital sign, KU, kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam, urin
output
- Cek Darah Rutin 2 jam post SC
25
KALA IV (7 Desember 2015)
JAM 21.00 21.15 21.30 22.00 22.30
Nadi
Premenit
72 x/i 76 x/i 76 x/i 76 x/i 78 x/i
Tekanan
Darah
140/90
mmHG
140/90
mmHG
140/90
mmHG
140/90
mmHG
150/100
mmHG
Pernafasan
permenit
22 x/i 24 x/i 24 x/i 20 x/i 20 x/i
Kontraksi
Uterus
Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat
Perdarahan - - - - -
FOLLOW UP
Tanggal 8/12/2015
S : nyeri luka operasi
O : SP : Sensorium :compos mentis Anemis : (-)
TD :160/100mmHg Ikterik : (-)
FN : 96 x/i Sianosis : (-)
RR : 26 x/i dypsnoe : (-)
DR 2 jam Post Sc Hasil Nilai NormalWBC 13.490 4000-10000 uL
RBC 4.22 4.5-5.5 10 6/uLHGB 10.1 13-16 gr/dl
HCT 31.60 39.0 - 48.0 %
MCV 74.9 80.0 - 97.0 fL
MCH 23.90 27.0 - 33.7 pg
MCHC 32.0 31.5 - 35.0 dL
PLT 296.000 150000-440000 uL
26
Temperatur : 36,7°C Edema : (-)
SO : Abdomen : Soepel,Peristaltik (+)
TFU : Setentang pusat, kontraksi kuat
Perdarahan pervaginam : tidak ada, lochia (+) rubra
BAB : (-), flatus (+)
BAK : (+) N
A : Post SC a/i PEB + Sterilisasi Pomeroy + NH0
P: - IVFD RL + Oxytocin 10 – 10 – 5 – 5 IU 20 gtt/i
- IVFD RL + MgSO4 40% 30cc 14gtt/i
- Inj. ceftriaxone 1 gr/12 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Nifedipin Tab 4 x 10 mg
R : monitoring VS , perdarahan pervaginam , mobilisasi bertahap
Tanggal 9/12/2015
S : Nyeri luka post op
O : SP: Sensorium :compos mentis Anemis : (-)
TD :150/90mmHg Ikterik : (-)
FN : 85 x/i Sianosis : (-)
RR : 24 x/i dypsnoe : (-)
Temperatur : 36,5°C Edema :(-)
SO : Abdomen : Soepel ,Peristaltik (+)
TFU : setentang pusat, kontraksi : kuat
Perdarahan pervaginam : tidak ada, lochia (+) rubra
27
BAB : (+) N, flatus (+)
BAK : (+) N
A : Post SC a/i PEB + sterilisasi pomeroy + NH1
P :
- IVFD RL + Oxytocin 10 – 10 – 5 – 5 IU 20 gtt/i
- Inj. ceftriaxone 1 gr/12 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Nifedipin Tab 4 x 10 mg
R : monitoring VS , perdarahan pervaginam , mobilisasi bertahap, aff kateter, aff
infuse, terapi oral
Tanggal 10/12/2015
S : -
O : SP: Sensorium : compos mentis Anemis : (-)
TD :140/90mmHg Ikterik : (-)
FN : 80 x/i Sianosis : (-)
RR : 24 x/i dypsnoe : (-)
Temperatur : 36,5°C Edema : (-)
SO : Abdomen : Soepel ,Peristaltik (+)
TFU : 1 jari bawah pusat, kontraksi : kuat
Luka Operasi : tertutup verban, kesan kering
Perdarahan pervaginam : tidak ada, lochia (+) rubra
BAB : (+) N, flatus (+)
BAK : (+) N
A : Post SC a/i PEB + sterilisasi pomeroy + NH2
28
P :
Cefadroxil 2x500 mg
Asam mefenamat 3x500 mg
Ranitidine 2x50 mg
Nifedipin Tab 4 x 10 mg
Tanggal 11/12/2015
S : -
O : SP: Sensorium : compos mentis Anemis : (-)
TD :130/90mmHg Ikterik : (-)
FN : 80 x/i Sianosis : (-)
RR : 24 x/i dypsnoe : (-)
Temperatur : 36,5°C Edema :(-)
SO : Abdomen : Soepel ,Peristaltik (+)
TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi : kuat
Luka Operasi : tertutup verban, kesan kering
Perdarahan pervaginam : tidak ada, lochia (+) rubra
BAB : (+) N, flatus (+)
BAK : (+) N
A : Post SC a/i PEB + sterilisasi pomeroyt + NH3
P :
Cefadroxil 2x500 mg
Asam mefenamat 3x500 mg
Ranitidine 2x50 mg
Nifedipin Tab 4 x 10 mg
29
R : PBJ
Pasien PBJ tanggal 11 Desember 2015. Keadaan pulang : Ibu sehat
Kontrol ulang ke Poli PIH RSUPM tanggal 15 Desember 2015.
30
ANALISA KASUS
DISKUSI KASUS
TEORI KASUSPreeklamsia berat adalah Ibu dengan kehamilan diatas 20 minggu dengan Tekanan darah sistolik/diastolik > 160/110 mmHg dengan proteinuria > 5 gram/24 jam atau > 3 + dipstik.
Pasien ini datang ke igd dengan tekanan darah 180/110 mmHg dan urinalisa kualitatif proteinuria (+++).
Faktor resiko yang mempengaruhi atau memungkinkan terjadinya preeklamsia : Primigravida, primipaternitas, umur >35 tahun, hiperplasentosis, riwayat pernah mengalami preeklamsia, penyakit ginjal dan hipertensia sebelum hamil, obesitas.
Faktor resiko preeklamsia pasien ini dimungkinkan adalah umur pasien sudah 36 tahun, pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, dan obesitas.
Pada pasien ini telah dilakukan pemasangan kateter dan memantau urine output dengan inisial urine ± 150 cc.
Penatalaksanaan :
Pemberian obat anti kejangSebagai pengobatan mencegah timbulnya kejang, dapat diberikan larutan magnesium sulfat (MgSO4) 20% dengan dosis 4 gram secara intravena loading dose dalam 4-5 menit. Kemudian dilanjutkan dengan MgSO4 40% sebanyak 12 gram dalam 500 cc ringer laktat (RL) atau sekitar 14 tetes/menit. Maintanence dose bisa dengan MgSO4 40% sebanyak 6 gram dalam 500 cc ringer laktat (RL) atau sekitar 28 tetes/menit. Tambahan
Pada pasien ini diberikan :Untuk pencegahan kejang diberikan:- Injeksi MgSO4 20% 4 gr (20 cc)
bolus loading dose- IVFD RL + MgSO4 40% 12 gr (30
cc) 14 gtt/i (maintenance)Dimana sebelumnya sudah dipastikan reflex KPR/APR bagus, urine output insial ± 150 cc.
31
magnesium sulfat hanya dapat diberikan jika diuresis pasien baik, refleks patella positif dan frekuensi pernafasan lebih dari 16 kali/menit. Obat ini memiliki efek menenangkan, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan diuresis. Pemberian antihipertensi
Antihipertensi lini pertama Nifedipine dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit. Dosis maksimal 120 mg.
Sikap terhadap kehamilanDitinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala preeclampsia selama perawatan, maka sikap terhadap kehamilannya dapat dibagi menjadi :
1. Aktif (aggressive management) : berarti kehamilan segera diakhiri/diterminasi bersamaan dengan pemberian pengobatan medikamentosa. Indikasi perawatan aktif:
Ibu :a. Umur kehamilan ≥ 37 minggub. Adanya tanda atau gejala
impending eklamspiac. Kegagalan terapi pada perawatan
konservatif, yaitu keadaan klinik dan laboratorik memburuk
d. Diduga terjadi solusio plasentae. Timbul onset persalinan, ketuban
pecah atau perdarahan
Janin :a. Adanya tanda fetal-distresb. Adanya tanda intra uterine growth
restriction (IUGT)c. NST nonreaktif dengan profil
Obat antihipertensi pada pasien ini:
Nifedipin tab 4x10 mg, jika tekanan darah >180/110 mmhg, berikan nifedipine 10 mg. Evaluasi vital sign tiap 30 menit. Dosis maksimal 120 mg.
Pada pasien ini dilakukan manajemen aktif karena umur kehamilan yang sudah 38-40 minggu dan sudah ada onset persalinan yaitu tanda-tanda inpartu. Tindakan terminasi dengan sectio caesaria di pilih karena ada riwayat penyulit persalinan normal yaitu pasien previous SC 2x karena PEB pada kehamilan sebelumnya, bishop skor <5, gagal terapi.
32
biofisik abnormald. Terjadinya oligohidramnion
LaboratorikAdanya tanda-tanda sindrom HELLP khususnya menurunnya trombosit dengan cepat.2. Konservatif (ekspektatif) : bila kehamilan tetap dipertahankan bersamaan dengan pemberian pengobatan medikamentosa. , indikasi perawatan ekspektatif adalah kehamilan <37 minggu tanpa disertai tanda – tanda impending eclampsia dengan keadaan janin baik.
PERMASALAHAN1. Apakah penanganan pada pasien ini sudah tepat ?2. Bagaimanakah kompetensi dokter umum pada pasien ini ?
33