13
DISLOKASI dr. Dewi Rosmana T.

DISLOKASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DISLOKASI

DISLOKASI

dr. Dewi Rosmana T.

Page 2: DISLOKASI

Pengertian• Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk

sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (Brunner & Suddarth).

• Dislokasi adalah keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (Arif Mansyur, dkk. 2000).

• Dislokasi adalah patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang di sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. ( Buku AjarIlmu Bedah, hal 1138).

• Jadi, dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi).

Page 3: DISLOKASI

ETIOLOGI

1. Cedera olahraga2. Trauma yang tidak berhubungan dengan

olahraga3. Terjatuh4. Patologis : terjadinya “ tear “ ligament dan

kapsul

Page 4: DISLOKASI

MANIFESTASI KLINIK1. Deformitas pada persendiaan

Kalau sebuah tulang diraba secara sering akan terdapat suatu celah.

2. Gangguan gerakanOtot-otot tidak dapat bekerja dengan baik pada tulang tersebut.

3. PembengkakanPembengkakan ini dapat parah pada kasus trauma dandapat menutupi deformitas.

4. Rasa nyeri sering terdapat pada dislokasiSendi bahu, sendi siku, metakarpal phalangeal dan sendiNpangkal paha servikal.

5. Kekakuan.

Page 5: DISLOKASI

PATOFISIOLOGI

Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan. Humerus terdorong kedepan, merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid teravulsi. Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur. Mesti jarang prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan luksasio erekta (dengan tangan mengarah ; lengan ini hampir selalu jatuh membawa kaput ke posisi da bawah karakoid). Dislokasi terjadi saat ligarnen rnamberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal di dalam sendi. Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri.

Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.

Page 6: DISLOKASI

Berdasarkan tipe kliniknya dibagi :1). Dislokasi AkutUmumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertainyeri akut dan pembengkakan di sekitar sendi.2). Dislokasi Kronik3). Dislokasi BerulangJika suatu trauma dislokasi pada sendi diikuti olehfrekuensi dislokasi yang berlanjut dengan trauma yangminimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.

Page 7: DISLOKASI

KLASIFIKASI1. Dislokasi congenital

Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.2. Dislokasi patologik

Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.

3. Dislokasi traumatikKedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system vaskular. Kebanyakan terjadi pada orang dewasa.

Page 8: DISLOKASI

KLASIFIKASI BERDASARKAN TEMPAT TERJADINYA

1. Dislokasi Sendi RahangDislokasi sendi rahang dapat terjadi karena :

a. Menguap atau terlalu lebar.b. Terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka,akibatnya penderita tidak dapat menutup mulutnya kembali.2. Dislokasi Sendi Bahu

Pergeseran kaput humerus dari sendi glenohumeral, berada di anterior dan medial glenoid (dislokasi anterior), di posterior (dislokasi posterior), dan di bawah glenoid (dislokasi inferior).

3. Dislokasi Sendi SikuMerupakan mekanisme cederanya biasanya jatuh pada tangan yg dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke arah posterior dengan siku jelas berubah bentuk dengan kerusakan sambungan tonjolan-tonjolan tulang siku.

4. Dislokasi Sendi JariSendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak ditolong dengan segera sendi tersebut akan menjadi kaku kelak. Sendi jari dapat mengalami dislokasi ke arah telapak tangan atau punggung tangan.

Page 9: DISLOKASI

5. Dislokasi Sendi Metacarpophalangeal dan InterphalangealMerupakan dislokasi yang disebabkan oleh hiperekstensi-ekstensi persendian.

6. Dislokasi PanggulBergesernya caput femur dari sendi panggul, berada di posterior dan atas

acetabulum (dislokasi posterior), di anterior acetabulum (dislokasi anterior), dan caput femur menembus acetabulum (dislokasi sentra).

7. Dislokasi Patellaa. Paling sering terjadi ke arah lateral.b. Reduksi dicapai dengan memberikan tekanan ke arah medial pada sisi

lateral patella sambil mengekstensikan lutut perlahan-lahan.c. Apabila dislokasi dilakukan berulang-ulang diperlukan stabilisasi secara

bedah.

Page 10: DISLOKASI

KOMPLIKASIKOMPLIKASI DINI1). Cedera saraf : saraf aksila dapat cedera ; pasien tidak dapat mengkerutkan otot

deltoid dan mungkin terdapat daerah kecil yang mati rasa pada otot tesebut.2). Cedera pembuluh darah : Arteri aksilla dapat rusak.3). Fraktur disloksi.

KOMPLIKASI LANJUT1). Kekakuan sendi bahu : Immobilisasi yang lama dapat mengakibatkan kekakuan

sendi bahu, terutama pada pasien yang berumur 40 tahun. Terjadinya kehilangan rotasi lateral, yang secara otomatis membatasi abduksi.

2). Dislokasi yang berulang : terjadi kalau labrum glenoid robek atau kapsul terlepas dari bagian depan leher glenoid.

3). Kelemahan otot.

Page 11: DISLOKASI

PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan Sinar-X • CT Scan

Page 12: DISLOKASI

PENATALAKSANAAN

a). Dislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan menggunakan anastesi jika dislokasi berat.

b). Kaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi dandikembalikan ke rongga sendi.

c). Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan mobilisasi, harus 3-4x sehari yang berguna untuk mengembalikan kisaran sendi.

d). Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa penyembuhan.

Page 13: DISLOKASI

TERIMA KASIH