22

Click here to load reader

Daftar Isi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnnn

Citation preview

MAKALAH KONSEP KEBUTUHAN SPIRITUAL

DOSEN PEMBIMBING:Yeni Setyo Prastiwi, SST

DISUSUN OLEH:1. FEDRIK PANCA2. ANANG DWI WICAKSONO3. MOH. AFNAN H4. M. BAEHAQI5. RYAN ARGO6. RENI KUSUMA W

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANHUTAMA ABDI HUSADATULUNGAGUNGTAHUN AJARAN 2014 / 2015

KATA PENGANTARPuji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul Keperawatan Sebagai Profesi.Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik berupa Internet dan media cetak. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan kelompok delapan yang telah memberikan partisipasinya dalam penyusunan makalah ini.Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam menambah pengetahuan atau wawasan mengenai keperawatan. Penyusun sadar makalah ini belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi sempurna.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini telah terjadi perubahan yang mendasar tentang kenyakinan dan pandangan perawat terhadap peran keperawatan tindakan keperawatan yang dulu bersifat vokasional, berorientasi pada tindakan medis dan peran sebagai penunjuang pelanyaanan medis sekarang mulai berubah ke arah pelayanan yang profesional mempunyai bidang gerap yang jelas dan mempunyai otonomi dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Di dalam melaksanakan tugas sebagai perawat profesional yang berdaya dan berhasil guna, maka perawat tidak luput untuk mampu dan iklas mempersembahkan pelayanan yang bermutu , dengan memelihara dan meningkatkan intregitas sifat-sifat pribadi yang luhur, dengan ilmu dan ketrampilan yang memadai serta dengan kesadaran bahwa pekerjaan yang di lakukan merupakan bagian dari peran perawat profesional yang mengupayakan kesehatan secara penuh dan menyeluruh.Di eraglobalisasi dan ditengah-tengah persaingan yang begitu ketat, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat maka perawat profesional di tuntut mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarak. Perawat profesional tidak hanya di lihat dari kemampuan menjaga dan merawat klien tetapi bagaimana dia mampu memberikan pelayanan secara menyeluruh baik dari aspek biologis fisikologis sosial maupun spritual dengan penuh semangat serta senyuman yang iklas dan tulus dalam memberikan pelayanan perawat merupakan sumber daya manusia terbesar dalam keperawatan dalam rumah sakit dan puskesmas. Oleh karena itu, di harapkan perawat mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai seorang perawat yang profesional . saat ini , jumlah perawat dari berbagai jenjang pendidikan sudah cukup banyak, baik perawat S-1 ,S-2 keperawatan atau kesehatan maupun S-2 non kesehatan. Di harapkan semakin tinggi jenjang pendidikannya perawat memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan lebih baik. Sehingga dapat menunjang kemampuan ilmu keperawatan.akhirnya, perawat di harapkan dapat hidup sejajar. Dengan dokter, bidan , dan tenaga kesehatan lain saat bekerja di rumah sakit atau puskesmas, karena perawat memiliki tindakan yang mandiri. kecendrungan dan arah perkembangan keperawatan terus mengalami perubahan dahulu asuhan keperawatan di berikan atas dasar naluriah sebagai ungkapan kasih sayang seorang ibu terhadap anggota keluarganya yang sakit. demikian pelayanan keperawatan lebih bersifat pelayanan vokasional atau tradisional, sekarang mulai di kaji atau di pelajari dan di kembangakan atas dasar kaidah-kaidah ilmiah yang mendasari ilmu keperawatan. sebab ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan sintesis dari ilmu-ilmu dasar dan ilmu keperawatan. terdiri dari ilmu dasar keperawatan ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan komunitas wawasan ilmu keperwatan mencakup ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhnya kebutuhan dasar manusi a serta upaya mencapai pemenuhan kebutuhan tersebut bidang garapan utama dan fenomenal yang menjadi objek penelaah keperawatan adalah penyimpangan dan tidak terpenuhnya kebutuhan dasar manusia dari tingkat sistem organ fungsional sampai molekuler.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaiman Definisi Peran Perawat Dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual?1.2.2 Bagaimana Pengertian Peran Perawat Sebagai Pembaharu ?1.2.3 Bagaimana Tindakan Peran Perawat Sebagai Pembaharu ?

1.3 Tujuan Penulisan1.3.1 Untuk Mengetahui Definisi Peran Perawat.1.3.2 Untuk Mengetahui Pengertian Peran Perawat Sebagai Pembaharu.1.3.3 Untuk Mengetahui Tindakan Peran Perawat Sebagai Pembaharu.

BAB II PEMBAHASAN2.1. PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUALMenurut Undang-undang Kesehatan No.23 tahun 1992 bahwa: Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan atau pelayanan keperawatan, praktek keperawatan, pengelolaan institusi keperawatan, pendidikan klien (individu, keluarga dan masyarakat) serta kegiatan penelitian dibidang keperawatan (Gaffar, 1999).Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokohutama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya : a. Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien, b. berusaha mengerti maksud klien, c. berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal, d. berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya,e. berusaha mengenal dan menghargai klien.

Mengingat perawat merupakan orang pertama dan secara konsisten selama 24 jam sehari menjalin kontak dengan pasien,sehingga dia sangat berperan dalam membantu memenuhi kebutuhan spiritual pasien.Menurut Andrew dan Boyle (2002) pemenuhan kebutuhan spiritual memerlukan hubungan interpersonal, oleh karena itu perawat sebagai satu-satunya petugas kesehatan yang berinteraksi dengan pasien selama 24 jam maka perawat adalah orang yang tepat untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Kebutuhan spiritual klien sering ditemui oleh perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi pelayanan atau asuahn keperawatan. Hal ini perawat menjadi contoh peran spiritual bagi klienya. Perawat harus mempunyai pegangan tentang keyakianan spiritual yang memenuhi kebutuhanya untuk mendapatkan arti dan tujuan hidup, mencintai, dan berhubungan serta pengampunan (Hamid, 2000).2.2. PERAN PERAWAT SEBAGAI PEMBAHARUANPeran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokad pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, dan peneliti yang dapat digambarkan sebagai berikut (Hidayat, 2008):a. Peran Sebagai Pemberi Asuhan KeperawatanPeran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan keadaan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.b. Peran Sebagai Advokat KlienPeran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lainkhususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasian yang meliputi hak atas peleyanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.c. Peran Edukator.Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit, bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah mendapatkan pendidikan kesehatan.d. Peran Koordinator.Peran ini dilaksakan dengan mengarahkan, merencanakan, serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.e. Peran Kolaborator.Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalaui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fiisoterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi, atau bertukar pendapat dalam bentuk pelayanan selanjutnya.f. Peran Konsultan.Peran perawat sebagai konsultan adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.g. Peran Pembaharu.Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

2.3. Tindakan Peran Perawat Sebagai Pembaharu 1.Memberikan ketenangan atau privasi sesuai dengan kebutuhan melalui berdoa dan beribadah secara rutin2.Membantu individu yang mengalami keterbatasan fisik untuk melakukan ibadah.3.Menghadirkan pemimpin spiritual untukmenjelaskan berbagai konflik keyakinandan alternative pemecahannya.4.Mengurangi atau menghilangkan beberapa tindakan medis yang bertentangan dengan keyakinan pasien dan mencari alternatif pemecahannya.5.Mendorong untuk mengambil keputusan dalam melakukan ritual.6.Membantu pasien untuk memenuhi kewajibannyacontohPeran yang cukup mendasar tentang peran keagamaan terhadap perubahan fisikbiologik, sebagaimana dituntut oleh para pakar yang berorientasi fisikalistik yang mendapatkan bukti bahwa dengan perkataan yang baik dan halus sebagaimana perkataan orang yang sedang berdoa dapat mengubah partikel air menjadi kristal heksagonal yang indah, dan selanjutnya bermanfaat dalam upaya kesehatan secara umum.Penelitian yang mencari kaitan antara sholat tahajud dengan kesehatan telah dilakukan oleh Sholeh (2000), dan mendapatkan bahwa mereka yang melaksanakan sholat tahajud secara rutin, setelah 4 minggu akan menunjukkan peningkatan kadar limfosit dan kadar imunoglobulin, danterus meningkat sampai minggu ke delapan. Meningkatnya kadar limfosit dan imunoglobulin menggambarkan makin tingginya daya tahan tubuh secara imunologik.Pengaruh puasa Ramadhan terhadap kesehatan telah diteliti pula oleh Zainullah (2005), dengan sampel para santri suatu pondok pesantren. Penelitian dilakukan 3 minggu sebelum Ramadhan sampai denganpuasa hari ke-26. Penilaian terhadap substansi imunologik. Dari ketigahal diatas maka peran perawat dengan memberikan bimbingan secara koprehensip yaitu melalui keagamaan akan pengaruh terhadap kondisi bio, psiko,sosio dan spiritual.Contoh lain : minuman beralkohol sesuatu yang dilarang agama dan akan berdampak pada kesehatan bila dikonsumsi manusia.

Soal-Soal Keperawatan SpiritualBerikan tanda silang (X) pada pilihan a, b, c, atau d, jika kamu anggap jawaban itu benar.Berikan tanda silang (X) pada pilihan:A. Bila 1,2 benar,B. Bila 2,3 benar,C. Bila 1,2,3 benarD. Bila semua benar

1. Spiritualitas meliputi aspek : Berhubungan. Dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan. Menemukan arti dan tujuan hidup. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi. Pernyataan tersebut adalah menurut :A. Burkhardt (1993) C. Mickley (1992)B. Stoll (1989) D. Carson, 19892. Hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang disebut :A. Dimensi Horizontal C. Dimensi Alam SemestaB. Dimensi Tinggi D. Dimensi Vertikal3. Hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan disebut :A. Dimensi Horizontal C. Dimensi Alam SemestaB. Dimensi Tinggi D. Dimensi Vertikal4. Kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan disebut :A. Kebutuhan Permaafan C. Kebutuhan SpiritualB. Kebutuhan Mencintai D. Kebutuhan Seksual5. Sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu adalah pengertian dari:A. Percaya Diri C. HalusinasiB. Gambaran diri D. Spiritual6. Suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal merupakan definisi dari:A. Kecemasan C. KetakutanB. Bahagia D. Sedih7. Dibawah ini yang merupakan perkembangan seksual pada Tahap anal (1-3 th) adalah A. Kepuasan pd saat pengeluaran fesesB. Kenikmatan dpt dicapai dgn carmenghisap, menggigit, mengunyah / bersuaraC. Kepuasan dgn meraba, merasakan nikmat dari daerah erogenD. Suka pada hub kelompoknya atau teman sebaya, dorongan libido mulai mereda.8. Dibawah ini yang merupakan perkembangan seksual pada Tahap laten (5-15 th) adalahA. Kepuasan pd saat pengeluaran fesesB. Kenikmatan dpt dicapai dgn carmenghisap, menggigit, mengunyah / bersuaraC. Kepuasan dgn meraba, merasakan nikmat dari daerah erogenD. Suka pada hubungan kelompoknya atau teman sebaya, dorongan libido mulai mereda.

9. Pengertian dari Ideal Diri adalahA. persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standar pribadi.B. penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai degan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diriC. semua ide-ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lainD. pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat10. Berikut ini yang merupakan pengertian dari Peran adalahA. persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standar pribadi.B. penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai degan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diriC. semua ide-ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lainD. pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat11. Keyakinan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa Pencipta. Ialah pengertian..A. Keyakinan spiritualB. KeyakinanC. Kemantapan beragamaD. Keharusan beragama

12. Berikut ini ialah aspek spiritualitas :1) Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidak pastian dalam kehidupan2) Menemukan arti dan tujuan hidup3) Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri4) Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Esa Jawab : D. Semua benar13. Kata spiritual berasal dari kata spirit yang diartikan sebagai semangat, penuh harapan, dan optimis yaitu menurutA. Simsen 1986B. Vogelsang 1983C. Burkhardt 1983D. Achir Yani 199914. Dibawah ini ialah tujuan dimensi spiritual :1) Mempertahankan keharmonisan2) Berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi setres emosional, penyakut fisik, atau kematian3) Membedakan keyakinan4) Membangkitkan pikiran negative Jawab : A. 1,2 benar15. Kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin, hubungan rasa percaya dengan Tuhan. Ialah pengertian..A. Kebutuhan agamaB. Kebutuhan spiritualC. Kebutuhan keyakinanD. Kebutuhan sehari-hari16. Berikut ini ialah pengaruh keyakinan spiritual dalam kesehatan dan sakit menurut Tylor C :1) Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari2) Sumber dukungan3) Sumber kekuatan dan penyembuhan4) Sumber konflikJawab : D. semua benar17. Berikut ini ialah factor yang mempengaruhi spritualitas1) Pertimbangan factor perkembangan dan isu moral terkait dengan terapi2) Keluarga dan latar belakang etik dan budaya3) Pengalaman hidup sebelumnya dan terpisah dari ikatan spiritual4) Krisis dan perubahan krisis, serta asuhan keperawatan yang kurang sesuai Jawab : D. semua benar18. Berikut ini ialah isu nilai yang timbul antara perawat dank lien :1) Prularisme2) Cemas3) Kesadaran tentang pertanyaan spiritual4) Bingung Jawab : D. semua benar19. Perawat dank lien menganut kepercayaan dan iman dengan spectrum yang luas. Ialah pengertian..A. Satu agamaB. Satu kepercayaanC. PrularismeD. Satu spiritual20. Individu yang mengalami gangguan fungsi spiritual biasanya memverbalisasikan apa yang dialaminya atau mengekspresikan kebutuhan untuk mendapatkan bantuan. Ialah disebut..A. Verbalisasi setressB. Verbelisasi distressC. Perubahan perilakuD. Verbelisasi perilaku21. Klien yang merasa cemas dengan hasil pemeriksaan atau menunjukkan kemarahan setelah mendengar hasil pemeriksaan. Ialah disebut..A. Verbalisasi setressB. Verbelisasi distressC. Perubahan perilakuD. Verbelisasi perilaku22. Karakteristik spiritualitas seseorang dapat diamati melalui :1) Hubungan dengan diri sendiri2) Hubungan dengan orang lain3) Hubungan dengan Tuhan4) Hubungan dengan alam Jawab : D. semua benar23. Factor-faktor yang mempengaruhi spiritualitas adalah1) Keluarga2) Latar belakang etik dan budaya3) Pengalaman hidup4) Krisis dan perubahanJawab : D. semua benar

DAFTAR PUSTAKA

http://melyloelhabox.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-karakteristik.htmlHidayat,A. Aziz Alimul Hidayat .2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba MedikaKusnanto.2004.Pengantar Profesi Dan Praktik Keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta : EGCMubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar Dan Teori. Jakarta : Salemba Medika