23
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 yang terletak di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Banyubiru 01 tahun ajaran 2013/2014 sejumlah 36 siswa, yang terdiri dari 14 siswa putra dan 22 siswa putri. Pekerjaan orang tua siswa 60% nya dalam bidang kemiliteran terutama TNI dan Polisi. 30% dari golongan PNS dan 10% buruh dan swasta. Sedangkan guru dan staf berasal dari beberapa desa dalam kawasan kecamatan Banyubiru. Sarana pembelajaran di SD Negeri Banyubiru 01 cukup lengkap. SD Negeri Banyubiru 01, memiliki dua bangunan utama, dimana ruang kelas 1 dan ruang kantor kepala sekolah serta guru terdapat pada bagunan pertama, sedangkan ruang kelas 2,3,4,5 dan 6 terhubung dalam bangunan ke dua. Selain itu, SD Negeri Banyubiru 01mempunyai fasilitas pendukung lain yang cukup lengkap seperti 1 bangunan terpisah berupa aula yang cukup luas dan disebut sebagai Ruang Kriya, perpustakaan, koperasi dan kantin siswa, mushola, ruang kerohanian non muslim, ruang TIK, ruang peralatan olahraga, UKS, halaman parkir sepeda motor dan sepeda siswa serta 5 buah WC, 3 untuk siswa dan 2 untuk guru dan tamu. Halaman sekolah cukup dan biasa digunakan sebagai tempat siswa bermain, melaksanakan kegiatan olahraga, upacara serta kegiatan siswa lainnya. Pelaksanaan pembelajaran dimulai hari Senin sampai Sabtu. Pelajaran dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan yakni pukul 07.10 WIB 12.10 WIB, kecuali hari Jumat dan Sabtu dimana siswa pulang lebih awal pada pukul 10.10 WIB, serta pada hari Jumat proses KBM dimulai pada pukul 7.30 WIB setelah kegiatan senam bersama.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2016. 8. 29. · 32 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian . Penelitian ini dilaksanakan di SD. Negeri. Banyubiru 01 yang

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 32

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 yang terletak di

    Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Subyek penelitian adalah siswa

    kelas III SD Negeri Banyubiru 01 tahun ajaran 2013/2014 sejumlah 36 siswa,

    yang terdiri dari 14 siswa putra dan 22 siswa putri. Pekerjaan orang tua siswa

    60% nya dalam bidang kemiliteran terutama TNI dan Polisi. 30% dari golongan

    PNS dan 10% buruh dan swasta. Sedangkan guru dan staf berasal dari beberapa

    desa dalam kawasan kecamatan Banyubiru.

    Sarana pembelajaran di SD Negeri Banyubiru 01 cukup lengkap. SD Negeri

    Banyubiru 01, memiliki dua bangunan utama, dimana ruang kelas 1 dan ruang

    kantor kepala sekolah serta guru terdapat pada bagunan pertama, sedangkan ruang

    kelas 2,3,4,5 dan 6 terhubung dalam bangunan ke dua. Selain itu, SD Negeri

    Banyubiru 01mempunyai fasilitas pendukung lain yang cukup lengkap seperti 1

    bangunan terpisah berupa aula yang cukup luas dan disebut sebagai Ruang Kriya,

    perpustakaan, koperasi dan kantin siswa, mushola, ruang kerohanian non muslim,

    ruang TIK, ruang peralatan olahraga, UKS, halaman parkir sepeda motor dan

    sepeda siswa serta 5 buah WC, 3 untuk siswa dan 2 untuk guru dan tamu.

    Halaman sekolah cukup dan biasa digunakan sebagai tempat siswa bermain,

    melaksanakan kegiatan olahraga, upacara serta kegiatan siswa lainnya.

    Pelaksanaan pembelajaran dimulai hari Senin sampai Sabtu. Pelajaran

    dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan yakni pukul 07.10 WIB – 12.10

    WIB, kecuali hari Jumat dan Sabtu dimana siswa pulang lebih awal pada pukul

    10.10 WIB, serta pada hari Jumat proses KBM dimulai pada pukul 7.30 WIB

    setelah kegiatan senam bersama.

  • 33

    47.20% 52.80%

    Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

    Pra Siklus

    Belum

    Tuntas

    4.2 Deskripsi Kondisi Awal

    4.2.1 Hasil Belajar

    Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum

    diadakannya upaya perbaikan pembelajaran diambil dari observasi hasil Ujian

    Kenaikan Kelas (UKK) atau Ujian Akhir Sekolah (UAS) semester 1 tahun

    ajaran 2013/2014. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan

    sekolah yakni 75. Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sejumlah 17

    siswa dari total siswa Kelas III, 36 siswa atau 47,22%.

    Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

    No Nilai Kategori Jumlah Siswa

    Jumlah Persentase

    1.

  • 34

    4.2.2 Sikap Siwa dalam Kegiatan Menulis

    Untuk mengetahui kondisi awal sikap siswa kelas III SD Negeri

    Banyubiru 01 dalam kegiatan menulis, peneliti telah melaksanakan

    wawancara dengan wali kelas Kelas III dan observasi. Kegiatan wawancara

    dilakukan guna mendapatkan indikator sikap siswa dalam kegiatan menulis

    yang masih dirasakan sangat perlu diperbaiki. Sedangkan kegiatan observasi

    awal dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 7 Maret 2014 dengan

    berpedoman kepada indikator sikap siswa yang telah ditemukan dan

    disepakati. Secara lebih rinci, hasil observasi keaktifan pra Siklus dapat

    dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 4.2 Hasil Observasi Sikap Pra Siklus

    Pra Siklus Aspek yang diamati

    Kedisiplinan Bertanggung jawab Mandiri

    Pra

    Siklus

    Persentase

    per aspek

    50% 40% 45%

    Persentase

    Sikap

    44,23%

    Persentase sikap siswa adalah 44,23% yang berarti kurang baik, dengan

    tingkat kedisiplinan, rasa bertanggung jawab dan kemandirian siswa dalam

    mengikuti pembelajaran yang telah dirancang guru adalah kurang baik dan

    memerlukan perbaikan.

    Berdasarkan data yang telah diperoleh baik berdasarkan hasil belajar

    siswa maupun sikap siswa, guru dan peneliti memutuskan untuk melakukan

    perbaikan hasil belajar dan sikap siswa dalam kegiatan menulis. Dan

    menetapkan pencapaian keberhasilan tindakanadalah 80% dari jumlah siswa

    keseluruhan untuk hasil belajar dan persentase yang harus dicapaai dalam

    memperbaiki sikap siswa.

  • 35

    4.3 Diskripsi Hasil Siklus

    4.3.1 Pelaksanaan Siklus I

    Sub bab ini akan membahas pelaksanaan Siklus I dimulai dari

    perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hasil tindakan dan refleksi.

    4.3.1.1 Perencanaan Tindakan

    Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi

    dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus Bahasa Indonesia

    Kelas III Semester 2. RPP Siklus I dirancang dalam 3 pertemuan dan tes

    formatif sebagai evaluasi.

    Tes formatif ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, dan

    juga berpedoman pada indikator pembelajaran dalam kompetensi dasar

    yang diambil peneliti. Selain itu, tahapan perencanaan yang dilakukan

    adalah menyiapkan materi yang berupa gambar, video, cerita dan materi

    yang diadaptasi dari buku pegangan guru serta media yang berupa

    permainan dan lembar aktivitas siswa untuk mendukung proses

    pembelajaran yang dilakukan.

    Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang, disesuaikan dengan

    model pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic). Lihat

    Lampiran 10, RPP.

    Untuk mengetahui perbaikan sikap siswa, peneliti mempersiapkan

    lembar observasi sikap siswa dalam kegiatan menulis sehingga tindakan

    dikelas dengan langkah yang harus diamati dapat lebih mudah dan jelas

    diamati. Terdapat kolom keterangan dengan 4 nomor penilaian sebagai

    skor, masing – masing skor memiliki arti yang berbeda yakni skor 1 yang

    berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik dan skor 4 yang

    berarti sangat baik.

    Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas, instrumen yang

    dibutuhkan untuk melihat perbaikan sikap siswa juga disusun

    berdasarkan indikator sikap yang telah ditetapkan peneliti, yang terdapat

    pada lembar observasi sikap siswa dalam kegiatan menulis.

  • 36

    4.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan pembelajaran dalam Siklus I dilakukan sejumlah 3 kali

    pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    a) Pertemuan Pertama

    i. Kegiatan Awal

    Sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, kegiatan

    awal pada pertemuan I pada Kamis, 27 Maret 2014 yakni melakukan

    pemeriksanaan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran,

    penyampaian apersepsi serta tujuan pembelajaran hari ini. Guru juga

    membuat beberapa simbol penghargaan di papan tulis seperti simbol

    senyum untuk siswa yang mendengarkan dan mengerjakan instruksi

    guru dengan baik, simbol kupu-kupu untuk kelompok yang bekerja

    secara tenang dan simbol piala untuk kelompok ataupun siswa yang

    aktif dan pandai mengikuti aturan dan instruksi. Simbol-simbol ini

    digunakan untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat terutama

    dalam kegiatan menulis.

    ii. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Pada pertemuan pertama tahap eksplorasi ini, kegiatan yang

    dilakukan merupakan kegiatan yang menggunakan gaya belajar visual

    dan auditori. Visual, dimana pembelajaran yang dilakukan meliputi

    diskusi antara guru dan siswa mengenai mainan, barang bekas, sebuah

    kaos kaki dan boneka kaos kaki. Siswa dibimbing untuk berfikir apa

    sajakah yang disebut barang bekas dan diminta menyebutkan salah

    satu contoh secara bergantian. Dan Auditori, dimana guru

    menceritakan sebuah cerita dengan bantuan boneka kaos kaki dan

    melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengidentifikasi cerita

    yang diceritakan seperti menjawab pertanyaan apa, bagaimana,

    mengapa dan lainnya. Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan

  • 37

    mengenai kompetensi yang akan dipelaari dan membentuk beberapa

    kelompok siswa.

    Elaborasi

    Pada kegiatan elaborasi, pembelajaran yang terjadi menggunakan

    gaya belajar kinestetik. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk

    membuat poster berdasarkan apa yang mereka baca sesuai petunjuk

    pada lembar aktifitas kelompok. Selain itu secara individu siswa

    membuat sebuah paragraf yang terdiri dari 6 kalimat mengenai poster

    mereka.

    Kemudian, siswa diberi kesempatan untuk mengkoreksi paragraph

    mereka masing-masing dengan menukarkannya dengan teman satu

    kelopok mereka dan mengkoreksinya. Namun hanya 2 kelompok yang

    mampu melakukan kegiatan ini dengan tertib, tenang dan selesai tepat

    waktu. Sedangkan 4 kelompok lain masih memerlukan bimbingan

    guru untuk mengarahkan mereka dan memberikan jalan keluar karena

    terjadi kesalah pahaman didalam kelompok mereka.

    Konfirmasi

    Setiap perwakilan kelompok menuliskan urutan dari langkah-

    langkah membuat celengan dari barang bekas dipapan tulis secara

    bergantian. Kemudian bersama dengan guru, seluruh siswa membahas

    mana urutan yang tepat dan benar. Hanya terdapat 3 kelompok yang

    menjawab dengan benar dan tepat, kemudian perwakilan dari tiap

    kelompok inipun membacakan salah satu paragraf mengenai poster

    yang mereka buat.

    iii. Kegiatan Penutup

    Dalam kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk membuat

    kesimpulan mengenai penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Guru

    juga memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya hal-hal yang

    belum mereka pahami. Kemudian guru memberi pekerjaan rumah

    untuk membuat cerita sebanyak 2 paragraf yang masing- masing

  • 38

    paragraf terdiri dari 4 kalimat mengenai permainan yang paling

    mereka sukai.

    b) Pertemuan Kedua

    Pertemuan kedua dari siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 4

    April 2014. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menekankan

    pada kelompok dimana topik besar yang digunakan masih tetap sama

    yaitu permainan, dengan sub-topik cara bermain.

    i. Kegiatan Awal

    Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada

    saat guru mengecek apakah pekerjaan rumah siswa telah dikerjakan,

    masih terdapat siswa yang lupa tidak mengerjakan. Apersepsi yang

    dilakukan adalah mengingatkan kembali apa yang telah dipelajari

    pada pertemuan sebelumnya dan meminta 3 orang siswa membacakan

    tugas rumah mereka.

    ii. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Pelaksanaan kegiatan inti telah sesuai dengan rencana pelaksanaan

    pembelajaran. Dimana, proe pembelajaran yang terjadi di mulai

    dengan auditori dan visual. Siswa diminta memberi komentar

    mengenai tugas teman mereka yang telah dibacakan. Kemudian siswa

    diberikan gambar dan diminta untuk memasangkannya dengan

    kalimat di papan tulis. Bersam-sama, siswa dan guru mengkoreksi

    kalimat yang ada di papan tulis. Setelah itu guru menyanyikan lagu

    pada permainan “Do Mi Ka Do” dan mendiskusikannya dengan siswa

    mengenai cara bermain dan aturan permainan tersebut serta meminta

    beberapa siswa memperagakannya didepan kelas.

    Elaborasi

    Pada tahap elaborasi kedua ini, kegiatan yang dilakukan berupa

    kegiatan kinestetik dimana siswa dalam kelompok berdiskusi

  • 39

    menyelesaikan lembar kegiatan yang diberikan. Siswa harus membaca

    sebuah cerita yang telah disediakan dalam lembar kegiatan kemudian

    menyusun urutan permainan “Jalan Patung”, dengan mengurutkan

    potongan kertas yang bertuliskan kalimat mengenai urutan permainan.

    Kemudian siswa dalam kelompok juga berdiskusi mengkoreksi

    penggunaan kalimat kapital yang terdapat pada potongan kertas

    tersebut dan menempelnya sehingga menjadi urutan permainan yang

    benar dengan kalimat yang benar. Kegiatan selanjutnya siswa

    berdiskusi untuk membuat minimal 4 peraturan dalam permainan

    “Jalan Patung” kemudian menulisnya dibuku mereka masing-masing.

    Konfirmasi

    Secara bergantian, perwakilan tiap kelompok menuliskan jawaban

    hasil diskusi mereka di papan tulis. Kemudian guru dan siswa

    mengkoreksi hasil jawaban mereka bersama.

    iii. Kegiatan Penutup

    3 kelompok mendapatkan tempat di tabel piala yang dibuat guru

    untuk memotivasi siswa, karena dapat bekerja secara mandiri,

    bertanggung jawab dan tertib.

    c) Pertemuan Ketiga

    Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 10

    April 2014. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menekankan

    pada kerja mandiri dimana topik besar yang digunakan masih tetap

    sama yaitu permainan, dengan sub-topik cara bermain.

    i. Kegiatan Awal

    Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada

    saat guru mengecek apakah pekerjaan rumah siswa telah dikerjakan,

    masih terdapat siswa yang lupa tidak mengerjakan. Apersepsi yang

    dilakukan adalah mengingatkan kembali apa yang telah dipelajari

  • 40

    pada pertemuan sebelumnya dan menyanyikan lagu pada permainan

    “Do Mi Ka Do”.

    ii. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Pelaksanaan kegiatan inti telah sesuai dengan rencana pelaksanaan

    pembelajaran. Dan pembelajaran secara visual dan auditori

    dilaksanakan pada tahap ini. Dimana siswa memperhatikan penjelasn

    guru tentang permainan tradisional dan meminta mereka menyebutkan

    bebeberapa contoh. Guru mengajak beberapa siswa

    mendemonstrasikan permainan “Menara Lidi”.

    Elaborasi

    Pembelajaran secara kinestetik dilakukuan. Pada tahap ini siswa

    dengan teman sebangkunya membuat dan memainkan permainan

    “Menara Lidi”. Semua sangat antusias dan tertib serta terdapat

    beberapa siswa yang mampu membangun permainan tersebut dengan

    membuat aturan yang disepakati sendiri.

    Kemudian siswa membuat karangan dibuku mereka masing-masing

    mengenai cara membuat, cara bemain dan aturan dalam permainan

    “Menara Lidi”.

    Konfirmasi

    Siswa mengkoreksi penggunaan huruf kapital dan tanda titik dari

    hasil kerja teman mereka secara terbimbing. Masih banyak siswa yang

    tidak mengangkat tangan mereka saat bertanya.

    iii. Kegiatan Penutup

    Guru menuliskan 5 nama siswa di tabel hadiah/motivasi yang

    disediakan guru karena dapat mendengarkan dan mengerjakan

    kegiatan sesuai petunjuk guru dengan baik

    Kemudian sebagai akhir dari suatu pembelajaran, guru meminta

    siswa menyiapkan diri untuk mengerjakan tes harian. Siswa

    diperbolehkan bertanya mengenai hal yang belum dipahami. Pada

  • 41

    akhir pembelajaran, siswa dan guru mengoreksi jawaban dari tes

    formatif (ulangan harian) yang telah dikerjakan. Guru mencatat nilai

    siswa dan menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan.

    4.3.1.3 Pengamatan

    Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

    Selama siklus I berlangsung, pengamatan yang dilakukan meliputi

    kegiatan pembelajaran yang disajikan di kelas. Pelaksanaan pembelajaran

    sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model VAK namun

    masih terddapat kendala terutama pada kemampuan guru

    menyampaiakan kalimat ataupun motivasi seperti pujian kepada siswa

    dan kemampuan untuk mengolah waktu pada pertemuan ketiga.

    Berkaitan dengan sikap sebagai variabel dependen yang diambil

    dalam penelitian, sikap siswa yang muncuk pada kegiatan menulis

    dicamati dan dicatat dalam lembar observasi sikap siswa.

    4.3.1.4 Hasil Tindakan Siklus I

    a. Hasil Belajar Siswa

    Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi setelah pembelaaran

    selesai. Evalusai tersebut berbentuk tes formatif yang terkait dengan

    materi yang telah dipelajari, terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 5 soal

    uraian sesuai dengan indikator pembelajaran.

    Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pelajaran Bahasa Indonesia di

    SD Negeri Banyubiru 01 adalah 75, dan siswa yang telah mencapai

    ketuntasan KKM adalah 31 siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar

    siswa Siklus I juga terlihat dalam tabel 4.3 Dan gambar 4.2.

  • 42

    Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

    No Nilai Kategori Jumlah Siswa

    Jumlah Persentase

    1.

  • 43

    0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

    100%

    Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

    Pra Siklus

    Siklus I

    Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I

    b. Hasil Observasi Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis

    Pengamatan (observasi) sikap Siklus I dilaksanakan 3 kali yaitu pada

    pertemuan I, II dan pertemuan III. Terjadi peningkatan persentase sikap

    siswa tiap pertemuan. Persentase sikap pada Siklus I dapat dilihat dalam

    tabel dibawah ini.

    Tabel 4.5 Persentase Sikap dalam Kegiatan Menulis Siklus I

    Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

    Persentase Sikap 63,46% 75% 84,62%

    Keterangan Baik dan

    berhasil

    Baik dan

    berhasil

    Baik dan

    berhasil

    Persentase Sikap

    Siklus I

    74,36%

    Baik dan berhasil

  • 44

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis

    Kondisi Awal (Pra Siklus)

    Siklus I

    Peningkatan persentase sikap selama siklus I ditunjukkan pula dalam

    gambar batang berikut.

    Gambar 4.4 Persentase Sikap Dalam Kegiatan Menulis Siklus I

    Kondisi keaktifan siswa setelah dilaksanakannya siklus I dengan

    menggunakan model pembelajaran VAK (Visualization Auditory

    Kinesthetic) meningkat dari kondisi awal. Perbedaan keaktifan pra siklus

    dan siklus I disajikan dalam tabel 4.6 dan gambar 4.5.

    Tabel 4.6 Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis

    Pra Siklus dan Siklus I

    Kondisi Awal (Pra Siklus) Siklus I

    Persentase Sikap 44,23% 74,36%

    Keterangan Kurang dan tidak berhasil Baik dan berhasil

    Gambar 4.5 Persentase Sikap dalam Kegiatan Menulis

    Pra Siklus dan Siklus I

    63.46%

    75%

    84.62%

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    90%

    Sikap siswa dalam kegiatan menulis

    Pertemuan I

    Pertemuan II

    Pertemuan III

  • 45

    4.3.1.5 Refleksi

    Setelah perbaikan pembelajaran berlangsung, peneliti bersama guru

    kelas sebagai observer melakukan refleksi. Dalam refleksi yang

    dilaksanakan ditemukan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran

    VAK. Kelebihannya adalah suasana kelas menjadi aktif namun

    terkendali. Hal ini disebabkan siswa secara aktif bekerja dalam

    kelompok, keterlibatan siswa dalam proses koreksi jawaban bisa melatih

    tanggung jawab siswa. Namun selain kelebihan, ditemukan pula

    kekurangan dalam penggunaan model pembelajaran VAK yakni

    menejemen waktu yang harus sangat dipehatikan.

    Walaupun kegiatan pada perbaikan Siklus I hasil belajar yang telah

    dicapai melebihi 80% dan mengidentifikasikan penelitian telah berhasil,

    tetapi peneliti dan guru kelas memutuskan untuk melakukan perbaikan

    kedua sebanyak dua pertemuan untuk dapat menerapkan model

    pembelajaran VAK sesuai dengan RPP terutama untuk mengolah waktu

    dalam proses pembelajaran. Juga mengetahui lebih lanjut tingkat

    pemahaman siswa dan pengaruh model pembelajaran VAK. Serta untuk

    lebih memperbaiki sikap siswa sehingga persentase sikap siswa dapat

    mencapai atau melebihi 80% dan menambah keberhasilan penelitian

    yang dilakukan.

    4.3.2 Pelaksanaan Siklus II

    Pada sub bab ini akan membahas pelaksanaan Siklus II dimulai dari

    perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hasil tindakan dan

    refleksi.

    4.3.2.1 Perencanaan Tindakan

    Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi

    dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus Bahasa Indonesia

    Kelas III Semester 2. RPP Siklus II dirancang dalam 2 pertemuan dan tes

    formatif sebagai evaluasi.Lihat Lampiran 10, RPP,

  • 46

    4.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan pembelajaran dalam Siklus II dilakukan sejumlah 2 kali

    pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    a. Pertemuan Pertama

    i. Kegiatan Awal

    Kegiatan pertama pertemuan I Siklus II pada Kamis, 24 April 2014

    yakni melakukan pemeriksanaan kesiapan siswa dalam mengikuti

    pelajaran dan membacakan nama kelompok maupun siswa yang

    mendapatkan poin atau tercantum pada tabel motivasi untuk memacu

    semangat siswa.

    ii. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Siswa dan guru berdiskusi mengenai bagaimana cara siswa sampai

    kesekolah. Kemudian guru menampilkan beberapa gambar anak-anak

    yang sedang berangkat sekolah dan meminta mereka mengajukan

    pendapat mereka. Semua siswa berlomba untuk memberikan pendapat

    dengan mengangkat tangan mereka tanpa berteriak. Ada seorang

    siswa yang cukup kreatif membuat sebuah cerita dengan mengurutkan

    gambar yang ditunjukkan.

    Elaborasi

    Pada kegiatan elaborasi pertama ini, siswa berdiskusi dengan teman

    sebangkunya untuk menyelesaikan kegiatan yang disediakan yaitu

    membuat dan menuliskan cerita berdasarkan gambar- gambar

    menggunakan huruf capital dan tanda titik. Para siswa sangat disiplin

    dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas mereka walau beberapa

    siswa masih membutuhkan bimbingan yang intensif.

    Konfirmasi

    Beberapa siswa diminta membacakan cerita karangan mereka

    kemudian guru menanyakan dan menjelaskan apa yang telah mereka

    pelajari hari ini dan membuat kesimpulan bersama.

  • 47

    iii. Kegiatan Penutup

    Dalam kegiatan penutup, guru mengulas kembali apa yang telah

    mereka pelajari dan memberikan tugas rumah untuk membuat cerita

    pejalanan mereka pulang sekolah sebanyak 2 paragraf atau 8 kalimat.

    b. Pertemuan Kedua

    Pertemuan kedua dari siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 25

    April 2014. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menekankan

    pada tugas individu.

    i. Kegiatan Awal

    Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada

    saat guru mengecek apakah pekerjaan rumah siswa telah dikerjakan,

    semua siswa mengerjakan dengan baik. Apersepsi yang dilakukan

    adalah mengingatkan kembali apa yang telah dipelajari pada

    pertemuan sebelumnya dan meminta 3 orang siswa membacakan tugas

    rumah mereka.

    ii. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Siswa menyimak dengan tenang sebuah video yang di tampilkan

    guru. Semua siswa mendengarkan dan antusias dalam kegiatan ini,

    kemudian guru menanyakan apa,siapa, mengapa dan bagaimana

    mengenai video yang diputar. Dan semua siswa mengangkat

    tangannya dengan tenang dan sabar untuk menjawab.

    Elaborasi

    Siswa mengerjakan lembar kegiatan mereka yang berisi tugas

    untuk mengurutkan paragraph yang masih acak dan membuat

    karangan sederhana 5 kalimat mengenai cerita dalam video. Terdapat

    5 siswa yang membuat sebuah puisi mengenai cerita video yang

    diputar

  • 48

    Konfirmasi

    Beberapa siswa membacakan cerita dan puisi yang mereka buat

    dengan tenang siswa lain menyimak dan menanggapi atau member

    pertanyaan

    iii. Kegiatan Penutup

    Siswa bersama guru mengulas dan membuat kesimpulan mengenai

    apa yang telah dipelajari, para siswa mengerjakan tes harian. Pada

    akhir pembelajaran, siswa dan guru mengoreksi jawaban dari tes

    formatif (ulangan harian) yang telah dikerjakan. Guru mencatat nilai

    siswa dan menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan.

    4.3.2.3 Pengamatan

    Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

    Selama siklus II berlangsung, pengamatan yang dilakukan meliputi

    pengamatan sikap sebagai variabel dependen yang diambil dalam

    penelitian. Siswa diamati sikapnnya dan dicatat dalam lembar observasi

    sikap siswa.

    Berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang disajikan di kelas.

    Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah

    pembelajaran model VAK. Pengolahan waktu yang menjadi

    permasalahan sudah dapat diatasi dengan baik dan tegas serta

    penyampaian motivasi sudah sesuai kebutuhan dan baaik sekali,

    walaupun terdapat permasalahan teknis terutama dengan LCD yang

    digunakan, namun dengan sigap dapat diatasi dengan kekreatifitasan guru

    untuk mengolah aktifitas dalam kelas sehingga tidak terjadi kegaduhan

    didalam kelas pada pertemuan kedua.

  • 49

    4.3.2.4 Hasil Tindakan Siklus II

    a. Hasil Belajar Siswa

    Hasil belajar siswa Kelas III pada siklus kedua ini meningkat.

    Berdasarkan hasil tes, semua siswa telah mencapai KKM. Dan berikut

    adalah prsentase peningkatan hasil belajar diantara Siklus II selama 2

    pertemuan dengan hasil belajar yang didapat siswa dengan Siklus I

    disajikan dalam tabel dan gambar berikut.

    Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

    No Nilai Kategori Jumlah Siswa

    Jumlah Persentase

    1.

  • 50

    75%

    80%

    85%

    90%

    95%

    100%

    105%

    Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

    Siklus I

    Siklus II

    Peningkatan hasil belajar diantara Siklus I dengan hasil belajar yang

    didapat siswa dibandingkan kondisi awal disajikan dalam tabel 4.8 dan

    gambar 4. 7 berikut.

    Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

    Siklus I Siklus II

    Persentase Ketuntasan 86,11% 100%

    Keterangan Sangat baik dan berhasil Sangat baik dan berhasil

    Tabel 4.7 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I

    b. Hasil Observasi Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis

    Persentase sikap siswa dalam kegiatan menulis pada Siklus II ini

    menglami peningkatan sebesar 5,77% dan persentase sikap siswa

    sekarang dapat melampaui 80% . (lihat tabel 4.9)

    Tabel 4.9 Persentase Sikap dalam Kegiatan Menulis Siklus II

    Pertemuan I Pertemuan II

    Persentase Sikap 82,69% 88,46%

    Keterangan Baik dan

    berhasil

    Sangat baik dan

    berhasil

    Persentase Sikap

    Siklus II

    85,58%

    Sangat baik dan berhasil

  • 51

    74.36%

    85.58%

    68%

    70%

    72%

    74%

    76%

    78%

    80%

    82%

    84%

    86%

    88%

    Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis

    Siklus I

    Siklus II

    Presentase sikap siswa dalam kegiatan menulis pada Siklus II dengan

    menggunakan model pembelajaran VAK (Visualization Auditory

    Kinesthetic) meningkat dari kondisi awal (Siklus I). Besarnya

    perubahan dan peningkatan sikap siswa dalam kegiatan menulis yaitu

    11,22%. Perbedaan persentase sikap Siklus I dan Siklus II disajikan

    dalam tabel dan gambar berikut ini.

    Tabel 4.10 Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis

    Siklus I dan Siklus II

    Siklus I Siklus II

    Persentase Sikap 74,36% 85,58%

    Keterangan Baik dan berhasil Sangat baik dan berhasil

    Gambar 4.8 Persentase Sikap dalam Kegiatan Menulis

    Siklus I dan Siklus II

    4.3.2.5 Refleksi

    Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran di kelas, peneliti dan

    guru kelas mendapatkan hasil yang telah memenuhi indikator kinerja.

    Persentase sikap siswa dalam kegiatan menulis yang diperoleh sebesar

    85,58% yang berarti lebih besar dari indikator kinerja yang telah

    ditetapkan sebelumnya (80%). Pelaksanaan tes formatif setelah Siklus II

  • 52

    juga menunjukkan bahwa semua siswa telah mencapai ketuntasan.

    Persentase ketuntasan hasil belajar yang diperoleh yaitu sebesar 100%.

    Berdasarkan pada indikator kinerja, persentase ketuntasan masing-

    masing variabel dependen (terikat) sudah menunjukkan keberhasilan

    tindakan. Guru dan peneliti melakukan kesepakatan tentang akhir dari

    tindakan perbaikan pembelajaran. Dikarenakan siklus yang dilaksanakan

    telah memenuhi indikator keberhasilan maka tidak diadakan siklus

    selanjutnya.

    4.4 Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

    Penggunaan model pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinesthetic)

    dapat meningkatkan hasil belajar dan memperbaiki sikap siswa dalam kegiatan

    menulis. Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari observasi pada hasil ujian

    kenaikan kelas (UKK) Semester 1 dan total siswa yang telah mencapai KKM

    hampir sama dengan jumlah siswa yang belum mencapai KKM. Setelah

    dilaksanakannya Siklus I dan Siklus II seluruh siswa kelas III berhasil mencapai

    batas ketuntasan yang diberikan yaitu 75. Penigkatan hasil belajar siswa dari

    kondisi awal (Pra Siklus), Siklus I dan Siklus II dapat dilihat dari tabel 4.11 dan

    gambar 4.9 berikut.

    Tabel 4.11 Peningkatan Hasil Belajar Tiap Siklus

    Kategori

    Nila*

    Kondisi Awal (Pra

    Siklus) Siklus I Siklus II

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumla

    h

    Persentas

    e

    Tuntas (

  • 53

    Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Tiap Siklus

    Dari data yang ditampilkan tabel dan grafik terlihat jelas, kenaikan persentase

    ketuntasan tiap siklusnya. Bila pada Kondisi Awal persentase ketuntasannya

    hanya 52,80%, pada Siklus I, kenaikan sebesar 33,31% sehingga pada Siklus I

    dicapai 86,11%. Kenaikan persentase kembali terjadi pada Siklus II sebesar

    13,89%. Nilai persentase 100% pada Siklus II mengidentifikasikan bahwa

    penelitian yang dilakukan sangat berhasil karena melampaui indikator

    keberhasilan penelitian yang telah diepakati yaitu 80%.

    Persentase sikap siswa dalam kegiatan menulis di kelas juga menunjukkan

    peningkatan. Pada kondisi awal, sikap siswa menunjukkan menunjukkan angka

    44,23% yang berarti membutuhkan perbaikan . Perbaikan maupun peningkatan

    sudah mulai terlihat dari Pertemuan I Siklus I yaitu sebesar 74,36% hingga

    Pertemuan II pada Siklus II yakni 85,58%. Rata-rata persentase sikap yang

    munculpun mengingkat. Lihat tabel 4.12 dan gambar 4.10.

    52.80%

    86.11%

    100%

    47.20%

    13.89%

    0% 0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    100%

    120%

    Kondisi Awal Siklus I Siklus II

    Tuntas Belum Tuntas

  • 54

    44.23%

    74.36%

    85.58%

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    70%

    80%

    90%

    Perbandingan Persentase Sikap Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Pra Siklus

    Siklus I

    Siklus II

    Tabel 4.12 Peningkatan Persentase Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis

    Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II

    Kondisi

    Awal

    Siklus I Siklus II

    Pertemuan

    I

    Pertemuan

    II

    Pertemuan

    III

    Pertemuan

    I

    Pertemuan

    II

    Persentase

    Sikap 44,23% 63,46% 75% 84,62% 82,69% 88,46%

    Rata-rata

    Persentase

    Sikap 44,23%

    74,36% 85,58%

    Keterangan

    Kurang

    (tidak

    berhasil)

    Baik (berhasil) Sangat baik(berhasil)

    Gambar 4.10 Grafik Peningkatan Sikap Siswa dalam Kegiatan Menulis

    Data yang ditampilkan dalam tabel dan grafik menunjukkan bahwa

    penggunaan model pembelajaran VAK dapat mempebaiki sikap siswa.

    Terlihat, kenaikan sebesar 30,13% pada Siklus I dari Kondisi Awal siswa.

    Kenaikan kembali terjadi pada Siklus II sebesar 11,22% dari Siklus I. Kondisi

    pada Siklus II dimana persentase sikap siswa mencapai 85,58%

    mengidentifikasikan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil karena

    melampaui indikator penelitian keberhasilan yan telah disepakati yaitu 80%.