17
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Siste m Refri gera si Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan kalor dari suatu benda/ruangan ke lin gku nga n sehing ga temp erat ur ben da/ rua nga n ter sebut lebih rendah dari temperatur lingkungannya. Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak da pat di mu snahkan tetap i da pat di pi ndahkan. Sehi ngga ref rig era si sel al u  berhubungan dengan p roses-proses aliran panas dan perpindahan panas. Pada dasarnya sistem refrigerasi dibagi menjadi dua, yaitu: 2. 1.1 Sistem refri geras i mekani k: di mana akan di temui adanya me sin -mesi n  penggerak/dan alat mekanik lain, berikut yang termasuk dalam sistem refrigerasi mekanik adalah: Refrigerasi sistem kompresi uap. Refrigerasi siklus udara. Refrigerasi temperatur ultra rendah/ riogenik. Refrigerasi siklus sterling 2.1 .2 Sis tem refr ige rasi non mek ani k, dima na tanpa mengg una kan mes in-mesin  penggerak/dan alat mekanik lain. !erikut yang termasuk sistem refrigerasi non mekanik adalah sebagai berikut: Refrigerasi thermoelektrik. Refrigerasi absorbsi.  Refrigerasi steam jet. Refrigerasi magneti". #eat pipe. Penera pan-pe nerapan refrigerasi pada dasarny a hamp ir melipu tih seluruh aspek kehidupan kita sehari-hari. $ndustri refrigerasi dan tata udara  berkembang pesat dan ber%ariasi. Salah satu penggunaan dasar dari refrigerasi adalah pembuatan es. Saat ini refrigerasi sangat penting artinya dalam bidan g produksi , pengola han dan distribu si makanan, juga untuk men"apai kegiatan industri yang efesien baik alat dan hasil yang produksi maupum para sumber daya manusianya yang bekerja leb ih efektif. Pada das arnya, pen era pan refr ige rasi dib agi dal am & kel omp ok  bidang yaitu: 1'  Refrigerasi Domestik. II-4

BAB II Teori Dasar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

xxxxxx

Citation preview

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 1/17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Refrigerasi

Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan kalor dari suatu benda/ruangan

ke lingkungan sehingga temperatur benda/ruangan tersebut lebih rendah dari

temperatur lingkungannya. Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak 

dapat dimusnahkan tetapi dapat dipindahkan.Sehingga refrigerasi selalu

 berhubungan dengan proses-proses aliran panas dan perpindahan panas.

Pada dasarnya sistem refrigerasi dibagi menjadi dua, yaitu:

2.1.1 Sistem refrigerasi mekanik: dimana akan ditemui adanya mesin-mesin

 penggerak/dan alat mekanik lain, berikut yang termasuk dalam sistem

refrigerasi mekanik adalah:

• Refrigerasi sistem kompresi uap.

• Refrigerasi siklus udara.

• Refrigerasi temperatur ultra rendah/ riogenik.

• Refrigerasi siklus sterling

2.1.2 Sistem refrigerasi non mekanik, dimana tanpa menggunakan mesin-mesin

 penggerak/dan alat mekanik lain. !erikut yang termasuk sistem refrigerasi

non mekanik adalah sebagai berikut:

• Refrigerasi thermoelektrik.

• Refrigerasi absorbsi.

•  Refrigerasi steam jet.

• Refrigerasi magneti".

• #eat pipe.

Penerapan-penerapan refrigerasi pada dasarnya hampir meliputih

seluruh aspek kehidupan kita sehari-hari. $ndustri refrigerasi dan tata udara

 berkembang pesat dan ber%ariasi. Salah satu penggunaan dasar dari

refrigerasi adalah pembuatan es. Saat ini refrigerasi sangat penting artinya

dalam bidang produksi, pengolahan dan distribusi makanan, juga untuk 

men"apai kegiatan industri yang efesien baik alat dan hasil yang produksi

maupum para sumber daya manusianya yang bekerja lebih efektif.

Pada dasarnya, penerapan refrigerasi dibagi dalam & kelompok 

 bidang yaitu:

1'  Refrigerasi Domestik.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 2/17

Refrigerasi domestik memiliki ruang lingkup yang lebih sempit

dari yang lain, dimana yang utama akan dipelajari tentang penggunaan

lemari es dan free(er di rumah tangga. )etapi bagaimanapun juga

karena unit-unit pelayanannya sangat luas, refrigerasi domestik 

me*akili suatu bagian dari industri refrigerasi. +nit domestik 

 biasanya berbentuk ke"il, yang mempunyai daya antara sampai

dan dari jenis kompresor hermeti", *alaupun pada saat ini

sudah mulai dikembangkan dengan menggunakan system lain selai

kompresi uap.

2'  Refrigerasi Industri/Komersial.

Refrigerasi industri sering dika"aukan dengan Refrigerasi komersilkarena pembagian antara ke dua bidang tersebut tidak jelas. )etapi

sebagai gambaran umum, biasanya Refrigerasi industri lebih besar 

dari pada Refrigerasi komersil dan membutuhkan seorang atau lebih

yang benar-benar ahli untuk dapat mengoperasikannya, sebagai

"ontoh misalnya pabrik es, pabrik pengepakan makanan yang besar 

0daging,ikan,ayam,makanan beku dll', pabrik susu, pabrik bir, pabrik 

anggur, pabrik minyak, dan berbagai industry lain seperti industry

 penyulingan minyak, industry kimia, industry semen,pabrik karet,

 bahkan industry kontruksi sipil/bangunan, industry tekstil, pabrik 

kertas, industry logam dan lain-lain.

'  Refrigerasi Transportasi.

Sesuai dengan namanya, system ini mempelajari Refrigerasi yang

digunakan pada bidang transportasi seperti kapal, truk, kereta api,

 pesa*at terbang baik untuk jarak jauh maupun untuk pengiriman lo"al

dan lain-lain.&' Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Sederhana.

Sistem kompresi uap merupakan dasar system refrigerasi yang

terbanyak digunakan, dengan komponen utamanya adalah kompresor,

kondensor, alat ekspansi 0)hrottling e%i"e3', dan e%aporator.

2.2 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

inamakan sistem refrigerasi kompresi uap karena pada unit pendingin ini

menggunakan kompresor yang memompa uap refrigerant dari sisi tekanan rendah

hingga menjadi uap tekanan tinggi. Sehingga pada sistem refrigerasi kompresi uap

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 3/17

ini terdapat dua kondisi tekanan berbeda yaitu sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan

rendah. Pada sisi tekanan rendah inilah yang digunakan untuk proses pendinginan

karena temperaturnya juga rendah hingga dapat menyerap panas dari lingkungan

sekitarnya.

Se"ara umum sistem refrigerasi kompresi uap ini terdiri dari & 0empat'

komponen utama, yaitu : kompresor, kondensor, alat ekspansi, dan e%aporator.

eempat komponen utama tersebut dihubungkan oleh pipa besi / tembaga hingga

menjadi satu rangkaian tertutup sehingga membentuk suatu siklus 0proses yang

 berulang 4 ulang' transfer panas dari lingkungan ke sistem, dan dari sistem ke

lingkungan kembali. Sebagai media transfer panas yang bersirkulasi di dalam

rangkaian tersebut digunakan refrigeran 0biasa disebut freon' yang dapatdikompresi maupun di ekspansi untuk menaikkan dan menurunkan temperaturnya

 pada kondisi tertentu.

!erikut adalah diagram rangkaian pemipaan sederhana dari sistem refrigerasi

kompresi uap :

5ambar 2.1. iagram pemipaan sistem refrigerasi kompresi uap sederhana

6ika siklus refrigerasi tersebut digambarkan pada diagram )ekanan 4 7ntalphy

0diagram P-h' maka akan terlihat seperti pada gambar berikut ini.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 4/17

5ambar 2.2 siklus refrigerasi pada diagram tekanan 4 entalpi

Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut :

1. Proses 1 4 2 0kompresi', merupakan proses kompresi uap refrigeran dari

keadaan a*al tekanan dan temperatur rendah yang dikompresi se"ara

re%ersibel dan isentropik sehingga sehingga mengakibatkan tekanan dan

temperaturnya menjadi lebih tinggi daripada temperatur lingkungan.

Sedangkan alat yang memompa uap refrigeran tersebut disebut kompresor.

2. Proses 2 4 0kondensasi', proses ini terjadi di kondensor dimana uap

refrigeran dengan tekanan dan temperatur tinggi tersebut kemudian masuk 

ke kondensor untuk melepas panas ke lingkungan hingga berubah fasa

menjadi refrigeran "air bertekanan tinggi. 8edia pendingin refrigeran pada

kondensor yang digunakan biasanya adalah air atau udara.

. Proses 4 & 0ekspansi', refrigeran "air yang masih bertekanan tinggi

kemudian masuk alat ekspansi untuk diturunkan tekanannya sehingga

temperaturnya pun turun 0lebih rendah daripada temperatur lingkungan'

dan sebagian refrigeran "air tersebut berubah fasa menjadi uap.

&. Proses & 4 1 0e%aporasi', proses ini terjadi di e%aporator yang merupakan

 proses terjadinya penguapan refrigeran "air menjadi uap jenuh kembali

akibat penambahan panas dari beban yang ada di e%aporator untuk 

selanjutnya di kompresi kembali di kompresor. emikian siklus ini terjadi

 berulang 4 ulang.

9plikasi sistem refrigerasi kompresi uap paling banyak digunakan pada

 peralatan industri maupun peralatan rumah tangga seperti sistem tata udara atau

9, kulkas, free(er, i"e maker, dispenser, dsb. Sistem ini memiliki nilai

 performansi yang tinggi, komponennya tidak banyak, sederhana, serta mudah

dalam pera*atannya.

2.2.1 ompresi

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 5/17

8erupakan proses yang terjadi pada kompresor yang menekan

refrigeran atau freon se"ara re%ersibel dan isentropik. erja atau usaha

yang diberikan pada refrigeran akan menyebabkan kenaikan pada tekanan

sehingga temperatur refrigeran akan lebih besar dari temperatur 

lingkungan atau refrigeran mengalami fasa superheat.

2.2.2 ondensasi

8erupakan proses pelepasan kalor refrigeran superheat ke lingkungan

sehingga fasanya berubah dari uap menjadi "air jenuh tetapi tekanan dan

temperaturnya masih tetap tinggi. 8edia pengembun refrigeran pada

kondensor bisa berupa udara 0air "ooled "ondenser', air 0*ater-"ooled

"ondenser' atau "ampuran udara dan air 0e%aporati%e "ondenser'.

2.2. 7kspansi8erupakan proses penurunan se"ara adiabatis pada tekanan dan

temperatur sehingga nilainya lebih rendah dari temperatur lingkungan.

!eberapa alat ekspansi diantaranya pipa kapiler, katup ekspansi manual,

)hermostati" 7;pansion <al%e 0)=<', 9utomati" 7;pansion <al%e

09=<', 7le"troni" 7;pansion <al%e 07=P', dan lain sebagainya.

2.2.& 7%aporasi

Setelah refrigeran diekspansikan se"ara irre%ersibel adiabatik menjadi

"airan jenuh, refrigeran akan memiliki tekanan dan temperatur rendah

sehingga akan menerima sejumlah kalor dari lingkungan yang didinginkan

dan refrigeran berubah seluruhnya menjadi uap jenuh yang kemudian

masuk ke kompresor untuk disirkulasikan kembali. Pembagian e%aporator 

 berdasarkan bentuk koilnya yaitu pipa telanjang 0bare tube', permukaan

 pelat 0Plate Surfa"e', dan bersirip 0finned'. !erdasarkan konstruksinya

dibedakan menjadi shell > tube, Shell > "oil, dan !ondelot. Sedangkan

 pembagian e%aporator berdasarkan ekspansi langsung yaitu )ipe ekspansikering 0dry e;pansion type' dan tipe banjir 0flooded type'.

Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua keuntungan.

1. Sejumlah besar energi panas diperlukan untuk merubah "airan menjadi

uap, dan oleh karena itu banyak panas yang dapat dibuang dari ruang

yang disejukkan.

2. Sifat-sifat isothermal penguapan membolehkan pengambilan panas

tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu berapapun didinginkan. #al

ini berarti bah*a laju perpindahan panas menjadi tinggi, sebab semakin

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 6/17

dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya akan semakin rendah

laju perpindahan panasnya.

2.3 Komponen Refrigerasi Kompresi Uap

omponen yang ada di sistem refrigerasi kompresi uap terdapat dua jenis

komponen, taitu komponen utama dan komponen pendukung. alam komponen

utama hanya ada empat komponen yang tidak bisa dihilangkan salah satunya.

2..1 ompresor 

ompresor merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Pada saat

yang sama komrpesor menghisap uap refrigeran yang bertekanan rendah

dari e%aporator dan mengkompresinya menjadi uap bertekanan tinggi

sehingga uap akan tersirkulasi.

ebanyakan kompresor-kompresor yang dipakai saat ini adalah dari

 jenis torak. 6ika torak bergerak turun dalam silinder, katup hisap terbuka

dan uap refrigeran masuk dari saluran hisap ke dalam silinder. Pada saat

torak bergerak ke atas, tekanan uap di dalam silinder meningkat dan katup

hisap menutup, sedangkan katup tekan akan terbuka, sehingga uap

refrigean akan ke luar dari silinder melalui saluran tekan menuju ke

kondensor.

Kebooran !at"p !ompresor #an terba!arn$a motor !ompresor

!eberapa masalah pada kompresor adalah bo"ornya katup

terkabarnya motor kompresor. 6ika katup tekan bo"or torak menghisap

uap dari saluran hisap, sebagian uap yang masih tertinggal disaluran tekan

akan terhisap kembali ke dalam silinder, sehingga mengakibatkan

efisiensinya berkurang. #al yang sama juga dapat terjadi bila katup hisap

 bo"or torak menekan uap ke saluran tekan, sebagian uap di alam silinder 

akan tertekan kembali ke saluran hisap.+ntuk men"egah kebo"oran torak terhadap dinding silinder,

 biasanya dipasang "in"in torak. 6ika "in"in ini aus atau pe"ah, refrigeran

dapat bo"or sehingga tekanan tekan3 akan lebih rendah dan menyebabkan

kekurangan efisiensi. 6ika motor kompresor terbakar, terutama untuk jenis

hermetik dan semi hermetik, dan jika rifrigeran yang dipakai adalah ?

dan #?, maka akan timbul asam yang bersifat korosif.

%engee!an !ompresor

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 7/17

!eberapa tes sederhana dapat dilakukan untuk mengetahui jika ada

kebo"oran yang nyata dalam kompresor. Pertama jika saluran hisap

disumbat, maka saluran hisap kompresor akan %akum/hampa udara. 6ika

katup hisap atau katup tekan atau torak bo"or, refrigeran yang akan

dipompa oleh kompresor tak akan sebesar yang dikehendaki. )es

kebo"oran yang lain diperlihatkan jika kompresor dapat mempertahankan

%akum yang dapat di"apai.

6ika kompresor dimatikan, tekanan hisap diamati apakah turun

dengan nyata. 6ika katup hisap atau katup tekan torak bo"or, tekanan bisap

akan turun. )es yang sama dapat dilakukan dengan mengamati tekanan

tekan3. 6ika saluran tekan disumbat, kompresor akan mempertahankan

tekanan tersebut. 6ika katup tekan bo"or tekanan tekan akan turun.

5ambar 2.1 Kompresor 

2..2 ondensor

ondensor juga merupakan salah satu komponen utama dari sebuahmesin pendingin. Pada kondensor terjadi perubahan *ujud refrigeran dari uap

super-heated 0panas lanjut' bertekanan tinggi ke "airan sub-"ooled 0dingin lanjut'

 bertekanan tinggi. 9gar terjadi perubahan *ujud refrigeran 0dalam hal ini adalah

 pengembunan/ "ondensing', maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.

alor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari :

1. Panas yang diserap dari e%aporator, yaitu dari ruang yang didinginkan

2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja

II-4

 Discharge

Suction

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 8/17

6elas kiranya , bah*a fungsi kondensor adalah untuk merubah refrigeran

gas menjadi "air dengan jalan membuang kalor yang dikandung refrigeran

tersebut ke udara sekitarnya atau air sebagai medium pendingin/"ondensing.

5as dalam kompresor yang bertekanan rendah dimampatkan/dikompresikan

menjadi uap bertekanan tinggi sedemikian rupa, sehingga temperatur jenuh

 pengembunan 0"ondensing saturation temperature' lebih tinggi dari temperatur 

medium pengemburan 0"ondensing medium temperature'. 9kibatnya kalor dari

uap bertekanan tinggi akan mengalir ker medium pengembunan, sehingga uap

refrigean akan terkondensasi.

5ambar 2.2 Kondensor 

2.. atup 7kpansi

Setelah refrigeran terkondensasi di kondensor, refrigeran "air tersebut

masuk ke katup ekspansi yang mengontrol jumlah refrigerasi yang masuk ke

e%aporator. 9da banyak jenis katup ekspansi, tiga diantaranya adalah pipa kapiler,katup ekspansi otomatis, dan katup ekspansi termostatik.

a' Pipa apiler 0capillary tube'

atup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refrigerasi rumah

tangga adalah pipa kapiler. Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter 

lubang ke"il dan panjang tertentu. !esarnya tekanan pipa kapiler bergantung

 pada ukuran diameter lubang dan panjang pipa kapiler. Pipa kapiler diantara

kondensor dan e%aporator.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 9/17

Refrigeran yang melalui pipa kapiler akan mulai menguap. Selanjutnya

 berlangsung proses penguapan yang sesungguhnya di e%aporator. 6ika

refrigeran mengandung uap air, maka uap air akan membeku dan menyumbat

 pipa kapiler. 9gar kotoran tidak menyumbat pipa kapiler, maka pada saluran

masuk pipa kapiler dipasang saringan yang disebut strainer.

+kuran diameter dan panjang pipa kapiler dibuat sedemikian rupa,

sehingga refrigeran "air harus menguap pada akhir e%aporator. 6umlah

refrigeran yang berada dalam sistem juga menentukan sejauh mana refrigeran

di dalam e%aporator berhenti menguap, sehingga pengisian refrigeran harus

"ukup agar dapat menguap sampai ujung e%aporator.

!ila pengisian kurang, maka akan terjadi pembekuan pada sebagian

e%aporator. !ila pengisian berlebih, maka ada kemungkinan refrigeran "air 

akan masuk ke kompresor yang akan mengakibatkan rusaknya kompresor. 6adi

sistem pipa kapiler mensyaratkan suatu pengisian jumlah refrigeran yang tepat.

5ambar 2. Pipa apiler 

 b' atup 7kspansi @tomatis 09utomati" 7;pansion <al%e 9=<3'

Sistem pipa kapiler sesuai digunakan pada sistem-sistem dengan beban

tetap 0konstan' seperti pada lemari es atau free(er, tetapi dalam beberapa

keadaan, untuk beban yang berubah- ubah dengan "epat harus digunakan katup

ekspansi jenis lainnya.

!eberapa katup ekspansi yang peka terhadap perubahan beban, antara lain

adalah katup ekspansi otomatis 09=<' yang menjaga agar tekanan hisap atau

tekanan e%aporator besarnya tetap konstan.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 10/17

!ila beban e%aporator bertambah maka temperatur e%aporator menjadi

naik karena banyak "airan refrigeran yang menguap sehingga tekanan di dalam

saluran hisap 0di e%aporator' akan menjadi naik pula.

9kibatnya bellow3 akan bertekan ke atas hingga lubang aliran refrigeran

akan menyempit dan "iran refrigeran yang masuk ke e%aporator menjadi

 berkurang. eadaan ini menyebabkan tekanan e%aporator akan berkurang dan

bellow3 akan tertekanan ke ba*ah sehingga katup membuka lebar dan "airan

refrigeran akan masuk ke e%aporator lebih banyak. emikian seterusnya.

5ambar 2.& utomatic !"pansion #al$e

"' atup 7kspansi )ermostatik 0)hermostati" 7;pansion <al%e )=<3'

6ika 9=< bekerja untuk mempertahankan tekanan konstan di e%aporator,

maka katup ekspansi termostatik 0)=<' adalah satu katup ekspansi yang

mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap refrigeran di akhir e%aporator 

tetap konstan, apapun kondisi beban di e%aporator.

&ara !er'a T() a#a*a+ sebagai beri!"t ,

6ika beban bertambah, maka "airan refrigran di e%aporator akan lebih

 banyak menguap, sehingga besarnya suhu panas lanjut die%aporator akan

meningkat. Pada akhir e%aporator diletakkan tabung sensor suhu 0sensing bulb'

dari )=< tersebut. Peningkatan suhu dari e%aporator akan menyebabkan uap

atau "airan yang terdapat ditabung sensor suhu tersebut akan menguap 0terjadi

 pemuaian' sehingga tekanannya meningkat. Peningkatan tekanan tersebut akan

menekan diafragma ke ba*ah dan membuka katup lebih lebar.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 11/17

#al ini menyebabkan "airan refrigeran yang berasal dari kondensor akan

lebih banyak masuk ke e%aporator. 9kibatnya suhu panas lanjut di e%aporator 

kembali pada keadaan normal, dengan kata lain suhu panas lanjut di e%aporator 

di jaga tetap konstan pada segala keadaan beban.

5ambar 2. Thermostatic !"pansion #al$e

2..& 7%aporator

Pada e%aporator, refrigeran menyerap kalor dari ruangan yang

didinginkan. Penyerapan kalor ini menyebabkan refrigeran mendidih dan

 berubah *ujud dari "air menjadi uap 0kalor/panas laten'. Panas yang

dipindahkan berupa :

a' Panas Sensibel 0perbahan temperatur'

)emperatur refrigeran yang memasuki e%aporator dari katup

ekspansi harus demikian sampai temperatur jenuh penguapan

0e%aporator saturation temparature'. Setelah terjadi penguapan,

temperatur uap yang meninggalkan e%aporator harus pupa dinaikkan

untuk mendapatkan kondisi uap panas lanjut 0 super%heated $apor '

 b' Panas laten 0perubahan *ujud'

Perpindahan panas terjadi penguapan refrigeran. +ntuk terjadinya

 perubahan *ujud, diperlukan panas laten. alam hal ini perubahan

*ujud tersebut adalah dari "air menjadi uap atau mengupa 0e%aporasi'.

Refrigeran akan menyerap panas dari ruang sekelilingnya.

9danya proses perpindahan panas pada e%aporator dapat

menyebabkan perubahan *ujud dari "air menjadi uap. apasitas

e%aporator adalah kemampuan e%aporator untuk menyerap panas

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 12/17

dalam periode *aktu tertentu dan sangat ditentukan oleh perbedaan

temperatur e%aporator 0e$aporator temperature difference'.

Perbedaan tempertur e%aporator adalah perbedaan antara

temperatur jenus e%aporator 0e$aporator saturation temperature'

dengan temperatur substansi/benda yang didinginkan. emampuan

memindahkan panas dan konstruksi e%aporator 0ketebalan, panjang

dan sirip' akan sangat mempengaruhi kapaistas e%aporator.

5ambar 2.A !$aporator 

2.- Komponen %en#"!"ng Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

2.&.1 #P/BP Pressure S*i"th

omponen ini dapat melindungi sistem pendingin dari tekanan yang

terlalu tinggi atau rendah, yaitu dengan membuka titik kontaknya,

sehingga rangkaian listrik terputus. Setelah sistem tekanannya tidak tidak

 berbahaya lagi, titik kontak pressure s*it"h akan menutup, sehingga

"ompressor dapat bekerja kembali

5ambar 2. &'/(' 'ressure Swicth

2.&.2 #and <al%e

#and %al%e berfungsi sebagai buka tutup aliran yang dilakukan

se"ara manual. Selain itu hand %al%e berfungsi sebagai alat ekspansi untuk 

menurunkan tekanan aliran fluida yang digunakan.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 13/17

5ambar 2.C &and #al$e

2.&. Sight 5lass

Sight glass berfungsi untuk melihat fasa refrigeran apakah yang

mele*ati sight glass benar-benar "air dan untuk melihat "ukup atau

tidaknya refrigeran yang mengalir didalam sistem.

5ambar 2.D Sight )lass

2.&.& Bo* Pressure 5auge

9dalah alat pengukur tekanan rendah di pasang pada su"tion line

yang mana keluaran dari e%ap menuju kompressor 

5ambar 2.1E (ow 'ressure )auge

2.&. #igh Pressure 5euge

9lat pengukur tekanan dan temperatur tinggi yang mana mengukur 

tekanan dan laju aliran pada suatu dalam sistem tersebut. i pasa pada

dis"harge line super heat.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 14/17

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 15/17

&. 8embagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah

untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik 

ara menentukan penyebab 8! turun "ara menyentuh bagian putih

dari 8!, apakah panas atau tidak.

1. 9pabila tidak panas

kemungkinan ada bagian instalasi yang korslet, biasanya bila

instalasi yang korslet tersebut telah di perbaiki, 8! langsung dapat

dinyalakan. 6ika sesudah beberapa menit 8! tersebut tetap tidak bisa

dinyalakan kembali, artinya 8! tersebut sudah rusak.

2. 9pabila panas

$tu menandakan 8! mengalami kelebihan beban dalam *aktu

yang "ukup lama, tunggu beberapa menit baru menyalakan 8!tersebut, biasanya apabila langsung di nyalakan, 8! akan langsung

turun kembali, hal ini disebabkan oleh !i8etal yang memuai dan

membutuhkan *aktu untuk kembali ke bentuk semula. !ila sesudah

 beberapa menit, 8! tersebut tetap tidak bisa dinyalakan, artinya

8! tersebut sudah rusak.

5ambar 2.1 01

2..2 9mpere 8eter 

9mpere meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuatarus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. 9mperemeter biasanya

dipasang berderet dengan elemen listrik. ara menggunakannya adalah

dengan menyisipkan amperemeter se"ara langsung ke rangkaian.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 16/17

)ambar *.2+ mpere meter 

2.. <olt 8eter <olt 8eter merupakan alat/perkakas untuk mengukur besar 

tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. <oltmeter disusun se"ara

 paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. 9lat ini

terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah

 bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung ka"a atau plastik.

Bempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah

sebagai katode. +mumnya tabung tersebut berukuran 1 ; 1E"m 0tinggi

; diameter'.

5ambar 2.1 #olt eter 

2..& Bampu Pilot Bamp

Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan

sebuah lampu B7 yang biasa digunakan sebagai lampu indikator 

dalam rangkaian sebuah alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat

 bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya daya 9 sebesar 22E <9

dengan toleransi 11E 4 2&E <9. arna yang dihasilkan Pilot lamp ini

adalah lapu putih. arena fungsinya sebagai lampu indikator, Pilot lamp

ini dibuat *arna *arni sinarnya dengan menambahkan penutup ka"a

yang ber*arna sehingga tampak dari luar ber*arna sinar yang

dihasilkan. !iasanya *arna Pilot lamp ini ada ma"am merah, hijau,

kuning.

II-4

7/21/2019 BAB II Teori Dasar

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-teori-dasar-56d98b555973b 17/17

5ambar 2.1A (ampu 'ilot (amp

II-4