Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Dasar/Umum
Teori - teori dasar/umum berisi tentang pengertian sistem informasi, pengertian sistem
teknologi, pengertian strategi teknologi informasi, pengertian strategi sistem informasi, pengertian
strategi bisnis.
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Rainer Jr dan Turban (2009,p31), sistem informasi adalah mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Komponen
dasar dari sistem informasi adalah hardware, software, database, procedur dan people.
2.1.2Pengertian Teknologi Informasi
Menurut Rainer Jr. dan Turban (2009,p5), Teknologi Informasi berkaitan dengan alat
berbasis komputer yang digunakan orang untuk bekerja dengan informasi dan mendukung
pengolahan informasi.
2.1.3 Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Wheelen dan Hunger (2008,p14), strategi teknologi informasi adalah strategi
fungsional yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan
yang kompetitif.
2.1.4 Pengertian Strategi Sistem Informasi
Menurut Ward & Peppard (2002, p44), strategi sistem informasi adalah strategi yang
mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap sistem informasi yang
mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.
2.1.5 Pengertian Strategi Bisnis
Menurut Wheelen dan Hunger (2008,p322), perencanaan strategi bisnis adalah
menghasilkan rencana bisnis yang menentukan bagaimana kesempatan akan berubah
menjadi kenyataan.
2.2 Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
Teori - teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas adalah pengertian
Enterprise, pengertian Enterprise Architecture, Enterprise Architecture sebagai Program
Manajemen, Enterprise Architecture sebagai Metode Dokumentasi, EA Artifact, Goals &
Initiatives, Goals & Initiatives, Data & Information, System & Applications, Network &
Infrastructure.
2.2.1 Pengertian Enterprise
Menurut Bernard (2005, p55), Enterprise adalah area dari aktivitas dan tujuan umum
dalam sebuah organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya yang di pertukarkan.
Enterprise biasanya terdiri dari komponen vertical, horizontal, dan extended. Komponen
vertical (juga dikenal sebagai Line of bussiness atau segments) adalah daerah kegiatan yang
khusus untuk satu baris bisnis (misalnya, penelitian dan pengembangan). Komponen
horizontal (juga dikenal sebagai crosscutting enterprise) adalah daerah yang lebih umum
dari aktivitas yang melayani beberapa baris bisnis. Extended components terdiri lebih dari
satu organisasi (misalnya, extranets dan supply chain).
2.2.2 Pengertian Enterprise Architecture
Enterprise Architecture menurut Bernard (2005, p31), merupakan suatu pekerjaan dan praktek
manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja dari suatu Enterprise yaitu
dengan cara membuat perusahaan tersebut agar mampu secara keseluruhan dalam
mengintegrasikan strategi, praktek - praktek bisnisnya, alur - alur informasinya, dan sumber
daya teknologi yang digunakannya. Dengan mengembangkan pandangan yang terintegrasi dari
versi sekarang dan masa depan, perusahaan dapat lebih baik mengelola transisi mencakup
identifikasi tujuan-tujuan baru, kegiatan, dan semua sumber daya modal dan manusia (termasuk
teknologi informasi) yang akan meningkatkan keuangan baris bawah dan misi kinerja.
Komponen Enterprise Architecture : EA = S + B + T
Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology
Enterprise Achitecture menurut Astri, L. Y., & Gaol, F. L. (2013),Arsitektur
enterprise penting untuk menentukan strategi perusahaan dan juga berencana untuk
diterapkan sistem informasi di perusahaan.
2.2.2.1 Hubungan Strategi, Bisnis, dan Teknologi
Menurut Bernard (2005, p72), Enterprise Architecture untuk mendukung kegiatan
holistik perusahaan, itu harus berhubungan dengan strategi, bisnis, dan teknologi.
Enterprise Architecture paling efektif jika secara bersamaan mendukung
perencanaan dan pengambilan keputusan eksekutif di perusahaan dan perencanaan
dalam pengambilan keputusan manejemen disetiap line of business. Dengan cara ini
enterprise architecture membantu untuk memastikan bahwa strategi menggerakan
bisnis dan perencanaan teknologi. Dari perspektif bisnis, enterprise architecture
menyediakan konteks dan tujuan dari aktivitas bisnis dengan memastikan teknologi
dilaksanakan hanya setelah kebutuhan bisnis diidentifikasi. Dilihat dari perspektif
teknologi enterprise architecture menyediakan strategi dan konteks bisnis dari
perencanaan sumber daya.
2.2.2.2 Hubungan Enterprise Architecture dan Strategi
Menurut Bernard (2005, p72), kerangka dan metodologi enterprise architecture
mengatur dokumentasi enterprise architecture dengan cara mengijinkan strategi
yang berpengaruh pada perencanaan bisnis dan teknologi, serta pengambilan
keputusan. Ini penting khususnya didalam dokumentasi dari gambaran dari masa
depan enterprise architecture. Pertama, mengidentifikasi apa yang akan dirubah dan
diantisipasi didalam sasaran dan inisiatif strategi, dokumentasi yang berikutnya dari
aktivitas bisnis dan sumberdaya teknologi dapat diselesaikan dengan cara
mempromosikan keselarasan, efisien, dan efektif. Strategi dokumentasi melibatkan
identifikasi dari sasaran (goals), inisiatif (initiatives), dan ukuran hasil (outcome
measures).
2.2.2.3 Hubungan Enterprise Architecture dan Perencanaan Bisnis
Menurut Bernard (2005, p73), seperti yang tercermin dalam desain dari enterprise
architecture framework dalam membuat strategi, persyaratan bisnis, dan dukungan
solusi untuk memenuhi kebutuhan teknologi.Dokumen Enterprise Architecture terdiri
dari 3 masalah utama pada tingkatan bisnis yaitu :
• Dukungan sasaran strategi (Supporting strategic goals).
• Dokumentasi dari aktivitas bisnis (Documentation of Business Activity).
• Identifikasi dukungan teknologi (identifiying supporting technologies).
2.2.2.4 Hubungan Enterprise Architecture dengan Perencanaan Teknologi
Menurut Bernard (2005,p73), teknologi merupakan tipe dari sumber daya yang
menampilkan informasi dan aliran sumber daya lainnya yang mendukung
pembuatan dan pengiriman dari bisnis produk dan jasa, yang memperlihatkan
pencapaian dari tujuan strategi. Ini penting bahwa teknologi tidak mendorong
bisnis dan perencanaan strategi terutama diperusahaan yang sumber dayanya
terbatas, dimana biaya duplikasi teknologi yang tidak strategis tidak dapat
diberikan. Ini penting untuk perushaaan(enterprise) untuk mengerti arah dan
prioritas utama, rencana yang diperlukan untuk kegiatan bisnis, dan kemudian
mengidentifikasi sumber daya yang mendukung, termasuk teknologi informasi
2.2.3 Enterprise Architecture sebagai Program Manajemen
Menurut Bernard (2005, p34), EA mendukung perencanaan strategi dan proses perencanaan
sumber daya operasional melalui pandangan dari makro dan mikro tentang bagaimana sumber
daya dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan. EA membantu memaksimalkan
efesiensi dan efektivitas dari sumber daya perusahaan yang dapat membantu untuk
menunjukkan kemampuan kompetitif perusahaan.
EA sebagai Program Management terdiri dari:
1. Resource Alignment
Pada Gambar 2.1 ditunjukkan bagaimana IT project (penghubung sumberdaya) yang sejalan
dengan tujuan dan inisiatif per bagian perusahaan maupun tujuan dan inisiatif utama
perusahaan. Serta apakah sumber daya yang digunakan suatu perusahaan sudah efektif dan efisien
dalam mendukung strategi perusahaan.
Gambar 2.1 Resource Aligment
Sumber : Bernard (2005, p34)
2. Standardized Policy
Menggambarkan kebijakan atau peraturan-peraturan yang harus ditetapkan sebuah
perusahaan.
3. Decision Support
Menggambarkan apakah SI/TI didalam perusahaan sudah mendukung pengambilan keputusan disetiap
divisi dalam perusahaan.
4. Resources Development
Menggambarkan seberapa jauh perusahaan mengembangkan atau meningkatkan sumber daya
yang ada di dalam perusahaan
2.2.4 Enterprise Architecture sebagai Metode Dokumentasi
Menurut Bernard (2005, p37) dokumentasi EA dicapai melalui 6 elemen utama :
Gambar 2.2 Elemen dokumentasi Enterprise Architecture
Sumber :Bernard (2005, p37)
2.2.4.1 The Framework
Kerangka dokumentasi EA mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur untuk di
dokumentasikan dan menetapkan hubungan antara area arsitektur. Ada 2 fase dalam
framework, yaitu :
• Fase 2 EA Frame Work and Tools Selection
1. Memilih kerangka dokumentasi EA : kerangka tersebut
mengidentifikasi area yang dipengaruhi oleh EA dan yang
berhubungan dengan area tersebut.
2. Mengidentifikasi line bisnis EA : meliputi pengidentifikasian garis
bisnis secara vertical (yang dikenal dengan bagian) dalam bisnis dan
secara horizontal yang dapat memotong inisiatif perusahaan secara
terpisah dengan arsitektur perusahaan.
3. Mengidentifikasi komponen EA untuk didokumentasikan dalam
kerangka yang luas : sebuah metodologi documentasi untuk mengenali
komponen EA yang harus menjadi dokumen di setiap fungsional area
dalam kerangka.
4. Memilih metode dokumentasi yang sesuai untuk kerangka : memilih
metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan
mengembangkan artifak dokumen EA.
5. Memilih aplikasi software/ alat untuk mendukung otomatisasi
dokumentasi EA : jika fungsional area dalam kerangka dan tipe
komponen EA telah diketahui , maka Dokumen EA dan model yang
dibutuhkan dapat ditetapkan.
6. Memilih dan membangun EA repository online untuk dokumentasi dan
analisis : tim EA memilih tempat penyimpanan untuk aplikasi
perangkat lunak dan database.
• Fase 3 Dokumentasi EA
1. Mengevaluasi dokumentasi bisnis dan teknologi yang telah ada untuk
digunakan dalam EA : menetapkan dahulu aktifitas yang harus di
dokumentasikan, bagaimana caranya, dan oleh siapa di
dokumentasikan.
2. Mendokumentasikan pandangan pada saat ini dari komponen EA yang
telah ada dalam semua area kerangka (level/threats) : Menyimpan
artifak-artifak dalam tempat penyimpanan online.
3. Mengembangkan beberapa bisnis yang akan datang/ skenario
pengoperasian teknologi : lebih dahulu mengembangkan komponen
EA, memberikan bantuan kepada petinggi perusahaan keputusan yang
harus di ambil oleh perusahaan.
4. Mengidentifikasikan rencana yang akan datan dalam setiap scenario di
masa depan : menganalisa dalam setiap kunci elemen apa saja yang
penting untuk perusahaan dan apa saja yang memegang pengaruh
terhadap perusahaan ke depannya.
5. Menggunakan skenario dan program lain yang ada/ masukan dari staf
untuk mengarahkan dokumentasi komponen EA yang akan datang
dalam semua area kerangka : menetapkan komponen EA dalam jangka
waktu dekat (1-2 tahun) dan jangka panjang ( 3-5 tahun) akan menjadi
apa.
6. Mengembangkan rencanan manajemen EA menjadi sequence planned
dalam EA : mengartikulasikan bagaimana EA berkembang dari
sekarang sampai dengan di masa depan.
Gambar 2.3 EA3 Cube Documentation Framework
Sumber : Bernard (2005, p38)
2.2.4.2 EA Component
Tujuan, proses, standar dan sumber daya yang dapat diubah yang
dapatmemperluas perusahaan Contoh komponennya terdiri dari Strategic Goal
and Initiatives; business product/services; information flows, knowledge warehouses,
and data objects; information systems, software applications, enterprise resources
program,and web sites (Bernard, 2005, p.40).
Gambar 2.4 Contoh EA Component
Sumber : Bernard (2005, p40)
2.2.4.3 Current Architecture
Current architecture berisi komponen - komponen EA yang ada pada saat ini pada
suatu perusahaan pada tiap tingkatan dari kerangka. pandangan saat ini dari EA
berfungsi untuk membuat sebuah dasar inventaisasi dari sumberdaya dan aktivitas saat
ini yang didokumentasikan dengan cara yang konsisten dengan pandangan masa depan
EA sehingga analis dapat melihat kesenjangan dalam kinerja antara rencana masa depan
dan kemampuan saat ini. Pandangan saat ini dari EA terdiri dari artifact (document,
diagram, data, lembar kerja, grafik, dll) pada tiap tingkatan kerangka, yang mana
diarsipkan dalam repositori on-line untuk membuat mereka bisa digunakan oleh
berbagai pemegang kepentingan EA.
2.2.4.4 Future Architecture
Mendokumentasikan EA baru atau memodifikasi komponen yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk memperbaiki kinerja yang kurang baik atau mendukung sebuah
inisiatif strategi baru, kebutuhan operasional atau solusi teknologi.
Gambar 2.5 Pendorong Perubahan
Sumber : Bernard (2005, p41)
Gambar tersebut menjelaskan future architecture didorong baik pada tingkat strategis
dan taktis dalam tiga cara : arah baru dan tujuan; prioritas bisnis berubah; dan teknologi
(Bernard, 2005, p.41).
2.2.4.5 EA Management Plan
Menggambarkan arsitektur saat ini dan di masa yang akan datang dan
perencanaan secara berkala untuk mengelola perubahan bisnis atau teknologi di masa
yang akan datang. Bagaimana perusahaan akan terus bergerak dari arsitektur saat ini ke
arsitektur masa depan adalah perencanaan yang signifikan dan tantangan
manajemen,terutama jika sumber daya TI yang mendukung fungsi bisnis utama sedang
diganti atau ditingkatkan.
2.2.4.6 Planning Threads
Dokumentasi enterprise architecture termasuk urutan dari aktivitas umum yang hadir
didalam semua tingkatan framework. Urutan itu termasuk TI yang berhubungan
dengan keamanan (security), standard, dan pertimbangan tenaga kerja (workforce
consideration).
- Keamanan TI (IT Security)
Keamanan merupakan bagian integral dari program manajemen enterprise
architecture dan metodologi dokumentasi. Kompherensif keamanan program
teknologi informasi telah berfokus di beberapa area termasuk informasi, orang,
operasi, serta fasilitas.
- Standard TI
Merupakan sesuatu fungsi yang paling penting dari enterprise architecture
yaitu menyediakan teknologi dengan stantar terkait pada semua tingkatan dari
framework enterprise architecture.
- Tenaga kerja TI (IT workforce)
Kemungkinan sumber daya terbesar yang dimiliki suatu perusahaan yaitu
orang-orang. Karena itu penting untuk memastikan bahwa staff TI saling
berhubungan, memiliki keterampilan, dan persyaratan pelatihan yang mendukung
identifikasi untuk LOB (Line of Business) dan kegiatan dukungan layanan. Di
setiap tingkat pada kerangka enterprise architecture dan solusi tepat yang
tercermin untuk arsitektur saat ini dan dimasa depan.
2.2.5 EA Artifact
Menurut Bernard (2005, p112), EA Artifact adalah jenis dokumentasi yang
menggambarkan komponen, termasuk laporan, diagram, grafik, spreadsheet, file video,
dan jenis-jenis informasi yang dicatat. Tingkat tinggi (High-Level) pada EA Artifact
adalah teks dokumen atau diagram yang menggambarkan keseluruhan strategi, program,
dan hasil yang diinginkan. Tingkat menengah (Mid-Level) EA Artifact adalah
dokumen, diagram, grafik, spreadsheet, dan briefing yang menjelaskan proses
organisasi, proyek - proyek berkelanjutan, rantai pasokan, sistem yang besar, arus
informasi, jaringan, dan situs web. Tingkat rendah (Low-Level) EA Artifact
menggambarkan aplikasi khusus, kamus data, standar teknis, interface, komponen
jaringan, dan tanaman kabel. Ketika EA Artifact diselaraskan melalui taksonomi
penyelenggaraan kerangka EA (EA Framework), baru dan pandangan yang lebih
berguna tentang fungsi komponen EA yang dihasilkan. Ini adalah salah satu nilai
terbesar dari EA sebagai proses dokumentasi, penciptaan kemampuan untuk melihat
hirarki pandangan dari perusahaan yang dapat diperiksa dari berbagai perspektif.
2.2.5.1 EA Repository
Menurut Bernard (2005, p226), EA Repository menyediakan akses mudah ke
dokumentasi EA sangat penting untuk digunakan dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan. Ini bisa dicapai melalui pembuatan sebuah repositori EA
on-line untuk arsip dokumentasi komponen EA dalam berbagai bidang dari
kerangka EA. EA repository pada dasarnya adalah sebuah situs web dan database
yang menyimpan informasi dan menyediakan link ke perangkat / alat - alat EA dan
sumber program EA lainnya.
Gambar 2.6 Contoh Rancangan EA Repository
Gambar 2.6 contoh bagaimana sebuah EA repository di rancang.
Contoh ini disebut living enterprise dan dirancang untuk mendukung dokumentasi.
2.2.6 Goals & Initiatives
Menurut Bernard (2005, p106), Goals & Initiatives berada pada Level atas dari EA3
Framework yang memperkenalkan perusahaan dalam menentukan arah stategis (strategic
direction), tujuan (goals), Initiatives, serta memberikan penjelasan yang jelas mengenai
kontribusi bahwa TI akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan itu. Perencanaan
strategis dimulai dengan suatu pernyataan yang jelas dari tujuan dan/atau misi perusahaan,
pernyataan singkat dan jelas dari keberhasilan visi.
2.2.6.1 Analisis Lingkungan Eksternal
2.2.6.1.1 Analisis PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah
analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai
pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah
kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi,
arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat
diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
a) Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah
hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan
dimana perusahaan melakukan kegiatan. Contoh:
-kebijakan tentang pajak
-peraturan ketenaga-kerjaan
-peraturan perdagangan
-stabilitas politik
-peraturan daerah.
b) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya
pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu
perusahaan. Contoh:
-pertumbuhan ekonomi
-tingkat suku bunga
-standar nilai tukar
-tingkat inflasi
-harga-harga produk dan jasa.
c) Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan
dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar
yang ada. Contoh:
-tingkat pendidikan masyarakat
-tingkat pertumbuhan penduduk
-kondisi lingkungan sosial
-kondisi lingkungan kerja
-keselamatan dan kesejahteraan sosial.
d) Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
Contoh:
-aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi
-automatisasi
-kecepatan transfer teknologi
-tingkat kadaluarsa teknologi
2.2.6.2 Analisis Lima Daya Persaingan Porter
Lima Daya Persaingan Porter menurut Fred R. David (2006, p131),
adalah alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industri. Industri
dapat didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang memproduksi
produk atau jasa yang sama atau barang pengganti yang dekat. Secara
lengkap aspek atau variabel yang membentuk model untuk strategi
bersaing tersebut serta penjelasanya dipaparkan berikut ini:
1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi
bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah,
terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi
bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat (entry
barrier)pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu:
• Skala ekonomi
• Diferensiasi produk
• Kecukupan modal
• Biaya peralihan
• Akses ke saluran distribusi
• Peraturan pemerintah.
2) Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan
kinerja perusahaan, menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
• Jumlah Kompetitor
• Tingkat pertumbuhan industri
• Karakteristik produk
• Biaya tetap yang besar
• Kapasitas
• Hambatan keluar
3) Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu
akan bersaing pula dengan produk/jasa pengganti. Walaupun
karakteristiknya berbeda, barang subtitusi dapat memberikan fungsi atau
jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi menjadi kuat bilamana
konsumen dihadapkan pada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit
dan jika produk subtitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau
kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
4) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu
mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkat
mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.
Kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada
kondisi sebagai berikut :
• Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
• Sifat produk tidak teridentifikasi dan banyak pemasok
• Switching cost pemasok adalah kecil
• Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga
sensitive terhadap harga dan diferensiasi servis
• Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli
dengan mudahnya mencari subtitusinya.
5) Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka
menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok
menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpengaruhi:
• Jumlah pemasok sedikit
• Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching
cost yang besar
• Tidak tersedia produksi subtitusi
• Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk
yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan
perusahaan.
Gambar 2.7 Lima Daya Persaingan Porter
Analisa lima kekuatan bersaing dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan peluang dan ancaman dari SI /TI bagi perusahaan,
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut (Ward dan
Peppard, 2002, p104) :
• Bagaimana SI/TI meningkatkan entry barrier ?
• Bagaimana SI/TI merubah peta kompetisi ?
• Bagaimana SI/TI membuat switching cost bagi pelanggan ?
• Bagaimana SI/TI merubah kekuatan pemasok ?
• Bagaimana SI/TI menghasilkan produk/jasa pengganti ?
2.2.6.3 Value Shop
Analisis value chain services business (Value Shop) Analisis rantai nilai merupakan
sebuah gambaran grafis dari kegiatan perusahaan yang dirancang dengan suatu cara
untuk menunjukkan uraian kegiatan. Untuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa,
analisi rantai nilai ini lebih tepat digambarkan dengan menggunakan analisi value shop
(Ward & Peppard (2002, p266).
Value shop adalah bisnis yang sangat utama utama menangani masalah,
pengiriman value dengan menyiapkan solusi untuk pelanggan. Mereka
dikarakteristikan dengan kuat dan ekstensif informasi meningkatkan keduanya dalam
mengatur transaksi bisnis dan pengiriman dari solusi. Aktivitas - aktivitas
organisasi dikelompokkan dalam dua aktivitas besar, yaitu aktivitas utama dan
aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah seluruh aktivitas yang berkaitan
langsung dengan proses untuk menghasilkan produk/jasa yang untuk diserahkan kepada
pelanggan. Sedangkan aktivitas pelanggan adalah seluruh aktivitas yang tidak
berkaitan langsung dengan
aktivitas untuk menghasilkan jasa.
Gambar 2.8 Value chain Services Business (Value Shop)
(Ward dan Peppard,2002,p266)
Berdasarkan analisis value chain tersebut terbagi atas dua jenis
aktivitas antara lain :
1. Aktivitas utama,terbagi :
a. Business Acquisition
Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan apa kebutuhan dan keinginan dari
pelanggan dengan data dan infomasi yang diperoleh dari pelanggan. Dari kegiatan
ini, dapat diketahui apakah setiap kebutuhan dan keinginan pelanggan sudah
dicukupi oleh perusahaan.
b. Problem Specification
Dalam kegiatan ini perusahaan meurmuskan masalah - masalah apa saja yang
bisa terjadi. Dalam mmenuhi kebutuhan pelanggan. Dan melihat apakah masalah -
masalah tersebut dapat
diatasi atau tidak.
c. Knowledge Application
Dalam kegiatan ini,perusahaan merumuskan masalah - masalah apa saja yang
dihadapi perusahaan yang belum dapat diselesaikan, kemudian mencari solusinya
dan menciptakan suatu knowledge application yang baru. Jika perusahaan tidak
mampu membuat knowledge application yang baru, maka perusahaan dapat meminta
bantuan dari pihak luar, misalnya konsultan yang dapat membuat strategi baru yang
dapat memecahkan masalah yang ada.
d. Allocation Resources
Dalam kegiatan ini, perusahaan melakukan analisis 5M (Man, Money, Material,
Method, Machine) dan informasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam
menerapkan strategi yang baru dan juga mengalokasikan 5M tersebut dalam
perusahaan. Misalnya: Money, jika perusahaan kekurangan dana maka perusahaan
akan mencari sumber dana lain seperti Bank.
e. Marketing the capability
Merupakan kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan produk - produk dari
perusahaan pada pelanggannya atau masyarakat.
f. Configure Solution
Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan solusi yang akan dilakukan dan
membuat perencanaan dalam pengerjaan solusi tersebut.
g. Execute Solution
Dalam kegiatan ini, perusahaan mulai melaksanakan atau
menerapkan solusi bisnis yang baru.
2. Aktivitas Pendukung :
a. Technology
Menjelaskan teknologi apa saja yang digunakan dalam perusahaan tersebut.
b. Human Resources
Merupakan cara dari perusahaan dalam mengatur SDM nya,misalnya dengan
memberikan pelatihan pembekalan skill dan ilmu.
c. Infrastructure
Infrastruktur merupakan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh perusahaan.
2.2.6.4 Analisis Lingkungan Internal
2.2.6.4.1 Strategic Plan
Menurut Bernard (2005, p115), Perencanaan strategis (Strategic planning)
memperlihatkan sebuah gambaran tingkat atas dari kumpulan pengaturan dalam
perusahaan itu sendiri. Arah ini lebih lanjut diartikulasikan dalam skenario
(Scenarios) jangka panjang, strategi (Strategies), tujuan (Goals), dan inisiatif
(Initiatives) yang berfungsi sebagai dasar untuk jangka pendek
perencanaan taktis (Operasional) yang di perbaharui setiap tahun. Sebuah rencana
strategis adalah gabungan EA artifact yang harus memandu arah perusahaan selama
periode 3 - 5 tahun di masa depan dengan menyediakan item berikut, masing-masing
merupakan EA artifacts yang sangat sedehana yang terpisah. Menetapkan misi dan visi
yang menjelaskan dengan singkat tujuan dan arah dalam suatu Enterprise.
Mengembangkan pernyataan arah strategis (Statment of Strategic Direction) yang
sesuai dengan tujuan perusahaan, menjamin perusahaan supaya dapat bertahan,
memungkinkan untuk fleksibilitas, dan mempromosikan keberhasilan kompetitif.
Pernyataan ini adalah penjelasan rinci mengenai dimana perusahaan bermaksud
untuk pergi. Meringkas hasil dari analisis SWOT yang merupakan dasar dari
pernyataan arah strategis dan yang mengidentifikasi kekeuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman perusahaan.
Meringkas situasi dan asumsi rencana untuk beberapa 'Concept of Operations'
CONOPS skenario yang mendukung arah strategis perusahaan. Ringkasan ini harus
mencakup satu skenario saat ini yang menggambarkan kordinasi kegiatan tingkat
tinggi yang sedang berlangsung disetiap baris bisnis (Line of Business), serta beberapa
skenario laporan masa depan dari kombinasi yang berbeda dari driver internal dan
eksternal yang diidentifikasi melalui analisis SWOT. Mengembangkan sebuah
Grafik CONOPS bahwa dalam menangkap gambar tunggal esensi dari dan
partisipasi didalam skenario operasi saat ini. Mengembangkan strategi kompetitif
umum (General Competitive Strategy) untuk perusahaan dalam mempersatukan
skenario CONOPS saat ini dan masa depan dan perusahaan bergerak dalam arah
strategis yang dimaksudkan dalam cara yang itu dan menjelaskan faktor internal dan
eksternal seperti budaya, Line of Bussiness, persyaratan bisnis, kondisi pasar,
strategi pesaing dan resiko.
Mengidentifikasi tujuan strategis (Strategic Goals) yang akan menyelesaikan
strategi pesaing dan menetapkan sponsor eksekutif yang bertanggung jawab untuk
mencapai masing - masing tujuan. Mengidentifikasi inisiatif strategi (Strategic
Initiatives) dan sumberdaya sponsor untuk inisiatif, yang merupakan program yang
sedang berlangsung atau proyek pembangunan yang akan mencapai setiap tujuan
strategis.
2.2.6.4.2 SWOT Analysis
Menurut Bernard (2005, p118), salah satu kegiatan awal perusahaan adalah
melakukan pengembangan strategic plan yaitu 'Strength, Weakness, Opportunity,
Threat' (SWOT) Analisis. Analisis ini terlihat pada faktor internal dan eksternal
untuk menentukan daerah perusahaan yang harus difokuskan dalam meningkatkan
survivabilitas dan kesuksesan, serta daerah yang harus dihindari, atau dikurangi.
Hasil Analisis SWOT harus diringkas dalam Strategic Plan, dan Analisis
SWOT penuh diarsipkan dalam EA Repository sebagai artefak sederhana yang
terpisah.
Gambar 2.9 memberikan contoh cara untuk meringkas dan menyajikan hasil Analisis
SWOT.
Gambar 2.9 Contoh Tabel Ringkasan Analisis SWOT
Sumber : Bernard (2005, p118)
Menurut Rangkuti (2004, p.20), ada 4 kuadran dalam diagramanalisis SWOT, berikut
penjelasnnya :
Gambar 2.10 Diagram Analisis SWOT
Sumber : Rangkuti (2004, p19)
Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada,
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth oriented Strategy).
Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (Produk/pasar).
Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain
pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada
kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah - masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan
strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan
produk - produk baru dalam industry microcomputer.
Kuadran IV: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
3. Penentuan faktor strategi Eksternal (EFAS)
Menurut Rangkuti (2004, p22-23), sebelum membuat matrik faktor strategi
eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS).
Berikut ini adalah cara - cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) .
Tabel 2.1 Tabel EFAS
Strategi Faktor Internal
BOBOT
RATING
BOBOT & RATING
KOMENTAR
Peluang
Total Kekuatan
Ancaman
Total Kelemahan
TOTAL IFAS
Sumber : Rangkuti (2004, p23)
Keterangan Tabel 2.1 Tabel EFAS :
Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor- faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis.
Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi
jika peluangnya kecil, diberi rating + 1).Pemberian nilai rating ancaman adalah
kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1.
Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. Kalikan bobot pada kolom 2
dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.
hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor - faktor
tertentu dipilih dan bagaimana skor pemobotannya dihitung.Jumlahkan s kor pembobotan
(pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai
total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
4. Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2004, p24-25), setelah factor - factor strategi internal suatu
perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS (Internal Factor Analisis Summary)
disusun untuk merumuskan faktor - faktor strategisi internal tersebut dalam rangka
strength and weakness perusahaan. Tahapnya adalah :
Tabel 2.2 Tabel IFAS
Strategi Faktor Internal
Bobot Rating
Bobot&Rating Komentar
Kekuatan
Total Kekuatan Kelemahan
Total Kelemahan Total IFAS
Sumber : Rangkuti (2004, p25)
Keterangan Tabel 2.2 Tabel IFAS :
a. Tentukkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan s e rt a kelemahan perusahaan dalam kolom
1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1,00).
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif
(semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai sari +1 sampai
dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing
utama.Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.
Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-
rata industry, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah
rata-rata industry, nilainya 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolomg 3,untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing -
masing faktor yang nilainya bervariasi mulai 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0
(poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor -
faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotanya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada koom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagai
mana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor
total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industri yang sama.
5. Matriks SWOT
Menurut David (2006, p284) Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang
penting untuk membantu manajer mengembangkan e m pa t tipe strategi: SO (Strengths
•Opportunities), WO (Weakness - Opportunities) ST (Strengths - Threats), WT
(Weaknesses - Threats). Mencocokkan faktor eksternal dan internal adalah bagian
yang paling sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan
penilaian yang baik dan tidak ada pencocokan yang terbaik.Menurut Rangkuti (2004,
p31), matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi
perusahaan. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman.Eksternal
yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki.
Tabel 2.3 Matriks SWOT
Sumber : Rangkuti (2004, p31)
• Strategi SO
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang
eksternal. Semau manajer akan lebih suka bila organisasi mereka berada pada posisi di
mana kekuatan internal dapat memanfaatkan trend dan kejadian eksternal. Organisasi
pada umumnya akan menjalankan strategi WO, ST atau WT agar dapat mencapai situasi
dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki
kelemahan utama, Ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan.
Ketika sebuah orgganisasi menghadapai ancaman utama, ia akan berusahamenghindarinya
untuk berkonsentrasi pada peluangnya (David, 2006, p285).
• Strategi WO
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kekuatan internal dengan memanfaatkan
peluang eksternal. Kadang- kadang terdapat peluang eksternal kunci tetapi
perusahaan memiliki kekuatan internal yang menghambatnya untuk
mengeksploitasi peluang tersebut. Sebagai contoh, mungkin ada permintaan yang
tinggi untuk alat elektronik guna mengontrol jumlah dan waktu injeksi bahan
bakar di mesin mobil (peluang), tetapi manufaktur komponen mobil tertentu tidak
memiliki teknologi untuk yang dibutuhkan untuk memproduksi alat tersebut
(kelemahan). Satu strategi WO adalah membeli teknologi ini dengan membentuk join
venture dengan perusahaan yan gmemiliki kompetensi dala area ini. Alternatiff
strategi WO adalah merekrut dan melatih staf dengan kemampuan teknis yang
dibutuhkan (David, 2006, p285).
• Strategi ST
Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurnagi pe
ngaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu
menghadapi ancaman di lingkungan eksternalnya secara langsung. Contoh dari
strategi ST terjadi ketika Texas Instruments menggunakan departemen legal yang
sanagat bagus (kekuatan) untuk menagih hamper $700 juta untuk kerusakan dan
royalty dari Sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar paten untuk memory
chip semikonduktor (ancaman). Perusahaan pesaing yang meinru ide, inovasi, dan
produk yang dipatenkan adalah ancaman utama di banyak industry. Hal ini masih
menjadi masalah utama perusahaan AS yang menjual produknya di Cina (David, 2006,
p285).
• Strategi WT
Strategi WT adalah taktif defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi meghadapi berbagai
ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi tidak aman.
Kenyataanya, perusahaan seperti itu meungkin harus berusaha bertahan hidup,
bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih
likuidasi (David, 2006, p286).
6. Concept of Operation Scenario (CONOPS)
Menurut Bernard (2005, p.294), Konsep skenario operasi (CONOPS) adalah suatu
dokumen cerita yang mengambarkan sebuah perusahaan beroperasi sekarang ini atau
akan beroperasi beberapa tahun kedepan yang diberikan kepada faktor internal dan
eksternal tertentu yang diidentifikasi dalam analisis SWOT.
7. Concept of Operation Diagram (CONOD)
Menurut Bernard (2005, p295) CONOD adalah sebuah pengambaran grafis tingkat
tinggi yang menjelaskan bagaimana fungsi-fungsi perusahaan baik total, atau kedalam
area tertentu yang menarik.
2.2.7 Product & Service
Menurut Bernard (2005, p122), kunci bisnis perusahaan dan dukungan proses
didokumentasikan pada tingkat bisnis dari EA framework. Komponen EA pada tingkat ini
meliputi dokumentasi proses bisnis dan perencanaan modal TI portofolio yang berisi
dokumentasi kasus bisnis pada setiap investasi di bidang TI yang meliputi operasional dan
keuangan. Hubungan antara peserta dalam kegiatan E-Commerce dan E-Government ini sering
disebut sebagai "B" untuk bisnis, "G" untuk Government (pemerintah), dan "C" untuk citizen
(warga negara), sehingga akronim seperti B2B untuk business-to-business dan G2C bagi
Government-to-citizen. Menurut Bernard (2005, p106), Product & Services berada pada level
kedua dari EA 3 Framework yang mengidentifikasi bisnis produk dan jasa dari Enterprise dan
merupakan kontribusi dari dari teknologi yang mendukung proses bisnis perusahaan. Istilah
"Business Services" digunakan untuk proses yang berarti dan prosedur untuk
menyelesaikan misi dan tujuan dari perusahaan, apakah itu untuk bersaing disektor swasta,
menyediakan pelayanan umum, edukasi, memberikan pelayanan medis, memberikan
kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu secara langsung dan
memprioritaskan berbagai layanan bisnis dan aktivitas pengiriman produk didalam perusahaan
untuk memastikan bahwa perusahaan bergerak secara kolektif berdasarkan arah strategis yang sudah
ditetapkan dalam rencana strategis. menyediakan pelayanan umum, edukasi, memberikan
pelayanan medis, memberikan kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu
secara langsung dan memprioritaskan berbagai layanan bisnis dan aktivitas pengiriman produk
didalam perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan bergerak secara kolektif berdasarkan arah
strategis yang sudah ditetapkan dalam rencana strategis.
2.2.7.1 Activity/Entity (CRUD )Matrix (D-7)
Menurut Bernard (2005,p310) Activity/Entity Matriks dikembangkan dengan pemetaan
entitas data yang dipengaruhi dari hubungan bentuk aktivitas bisnis. Sering disebut sebagai
matriks ‘CRUD’ karena teridentifikasi sebagai tipe dasar perubahan yang dilakukan data
(Create, Read, Update, Delete) melalui proses bisnis.
Gambar 2.11 CRUD Matrix
Sumber : Bernard (2005,p310)
2.2.7.2 Business Process Diagram
Menurut Bernard (2005, p.300), Business Proces Diagram memperlihatkan detail dari rincian suatu
kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam aktivitas berhubungan dengan yang lain.
Diagram digambarkan dengan model IDEF-0 untuk melihat input, kontrol, output dan
mekanisme dari masing-masing langkah di dalam proses. Model aktivitas IDEF-0 cocok
untuk dokumentasi proses bisnis karena menyediakan dua pandangan konteks tingkat tinggi dan
pandangan yang lebih rinci dari setiap langkah dalam format kegiatan yang dapat lebih diurai
dan saling terkait dengan proses lain untuk menunjukan keterkaitan. Diagram ini berguna dalam
menunjukan hubungan antara langkah- langkah dan pengaruh internal atau eksternal, tapi
mungkin tidak berdasarkan urutan waktu.
2.2.7.3 Swim Lane Process Diagram
Menurut Bernard (2005, p299), Swim Lane Process Diagram merupakan suatu diagram aktivitas
pemangku kepentingan (Stakeholder) dimana menunjukan kegiatan apa saja yang dilakukan
pemangku kepentingan (orang- orang dengan kepentingan dalam perusahaan) yang terlibat
dengan garis dari proses bisnis dan waktu dari interaksi. Diagram menggunakan format dari
"Swim Lane" Stakeholder diatur dalam baris, kerangka waktu (Timeframes) diatur dalam
kolom, lalu gambaran aktivitas digambarkan dengan simbol flowchart.
Gambar 2.12 Swim Lane Diagram
Sumber : Bernard (2005, p299)
2.2.7.4 Use Case Narrative & Diagram
Menurut Bernard (2005, p302), Use Case Narrative mengikuti format Unified Modeling
Language (UML) untuk mengidentifikasi persyaratan bisnis, konteks, Stackholder (Aktor),
dan garis bisnis untuk bertinteraksi dengan sistem, layanan, dan applikasi yang diidentifikasi
sebagai solusi yang membutuhkan perkembangan. Jadi use case menjelaskan interaksi
antara pengguna dengan sistem applikasi.
Gambar 2.13 Use Case Narrative & Diagram
Sumber : Bernard (2005, p302)
2.2.8 Data & Information
Menurut Bernard (2005, p123), Data & Information adalah bagaimana suatu perusahaan
menggunakan data dan informasi untuk didokumentasikan di Level 'Data & Information' pada
EA3 framework. Komponen EA pada tingkat ini meliputi dokumentasi pada desain, fungsi,
dan pengelolaan sistem informasi, database, gudang pengetahuan, dan data mart. Hal ini juga
termasuk dokumentasi rinci tentang struktur dan logika pengolahan data. Menurut Bernard (2005,
p106), Data & Information berada pada level ketiga dari EA3 Framework merupakan maksud
untuk mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini yang digunakan oleh perusahaan dan
bagaimana arus informasi masa depan akan terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui dokumen
strategi teknologi informasi yang diikat kedalam perencanaan strategi teknologi informasi
atau perencanaan bisnis. Tujuan strategi teknologi informasi adalah untuk membangun sebuah
pendekatan tingkat tinggi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah dan menyebarkan
informasi ke seluruh perusahaan.
2.2.8.1 Object State Transition Diagram
Menurut Bernard (2005, p306), sebuah state transition diagram menggunakan
notasi Unified Modeling Language untuk memperlihatkan bagaimana siklus hidup dari
sebuah data objek secara spesifik. Diagram ini memperlihatkan perubahan artibut, link, atau
behavior dari "on-line order" objek yang hasilnya dari sistem internal atau eksternal yang
memicu perubahan keadaan.
Menurut Satzinger , Jakson & Burd(2005, p237), sebuah statechart diagram tersusun
dari oval-oval yang mewakili status dari sebuah objek dan panah yang mewakili
transisinya. Gambar 2.13 mengilustrasikan sebuah statechart simpel dari sebuah printer.
Selama mudah mempelajari statechart dengan menggunakan item yang terlihat, ada baiknya
memulainya dengan beberapa contoh dari computer hardware. Ketika dasarnya dijelaskan,
kita akan mengilustrasikan pemodelan software objek di dalam problem domain. Starting point
dari statechart adalah dot hitam, yang disebut pseudostate. oval pertama setelah dot hitam adalah
state pertama dari printer. Pada kasus ini, printer dimulai dengan keadaan off state. Sebuah state
diwakili oleh sebuah kotak dengan bagian tepi bulat (seperti sebuah oval namun lebih
persegi), dengan nama sebuah state didalamnya.
Gambar 2.14 statechart sederhana untuk printer
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd(2005, p237)
Didefinisikan secara akurat, sebuah state dari sebuah objek adalah suatu kondisi yang terjadi
selama berlangsung ketika memenuhi beberapa kriteria, melakukan beberapa tindakan, atau
menunggu untuk sebuah event. Setiap state yang unik memiliki nama yang unik. State adalah
sebuah semipermanen kondisi dari sebuah objek, seperti On, Working, atau Loading Equipment.
State dideskripsikan sebagai kondisi semipermanen karena eksternal event dapat
menginterupsikannya. Sebuah objek akan tetap dalam sebuah state selama beberapa event
menyebabkan objek itu bergerak ke state lainnya. Ketentuan penamaan untuk kondisi status membantu
mengidentidikasi state secara valid. Sebuah state boleh memiliki nama dari sebuah kondisi
spesifik seperti On, atau In repair. State lainnya lebih aktif, dengan nama terdiri dari gerund atau
verb phrases (frase kata kerja) seperti Being Shipped atau Working. Untuk contoh, sebuah objek
Order spesifik ada ketika seorang customer memesan sesuatu, tepat setelah dibuatkan, objek tersebut
di dalam state seperti Adding new order items, kemudian Waiting for items to be
shipped, dan akhirnya order state selesai ketika semua item telah dikirim. Seperti terlihat pada gambar
2.13, panah yang meninggalkan Off state disebut transition. Pembuatan transition
mengakibatkan objek untuk meninggalkan Off state dan membuat sebuah transition ke On state.
Sebuah transitionadalah pergerakan dari sebuah objek dari satu state ke state lainnya. Ini adalah
mekanisme yang mengakibatkan sebuah objek meninggalkan state dan berganti ke state baru. State
adalah kondisi semipermanen.State semipermanen karena transisi menyela state dan menyebabkan
state ke akhir kondisi.Pada umumnya,transisi disadari singkat pada durasinya,
dibandingkan dengan state, dan tidak bisa diinterupsikan.
Dengan kata lain, sekali transisi dimulai, akan berjalan ke kompleksitas dari mengambil objek
ke state baru, disebut destination state. Sebuah transisi diwakili dengan panah dari sebuah origin
state-state yang lebih dulu ke transition-untuk sebuah destinasi state dan pelabelan dengan
sebuah string untuk menjelaskan komponen dari transition.
Label transition terdiri dari tiga komponen :
Transition-name (parameters,...) [guard-condition] /action- expression
Pada gambar 2.13, nama transisi di onButtenPhushed. Transisi seperti trigger yang akan menembak
atau sebuah event yang terjadi. Name akan menggambarkan action dari triggering event. Pada
gambar 2.13, tidak ada parameter yang dikirim ke printer. kondisi guard aman tercover. Untuk
melepaskan transition, guard harus benar. Slash depan dibagi mekanisme firing dari action atau
proses. Ekspresi action mengindikasikan beberapa proses yang harus terjadi sebelum transisi
selesai dan objek tiba di dalam state tujuan. Pada kasus ini, printer akan berjalan sebagai sebuah
self-test sebelum beralih ke On state.
Nama transition adalah nama dari sebuah message event yang memicu transition dan menyebabkan
objek meninggalkan state aslinya. Perhatikan bahwa format sangat mirip ke sebuah message dalam
sebuah sistem sequence diagram. Pada faktanya, kita akan menemukan bahwa message names dan
transition-names hampir menggunakan syntax yang sama. Satu relationship lainnya ada diantara
messages dan transitions; transitions disebabkan oleh messages datang ke objek. Porsi
parameter dari message name datang langsung dari message parameter.
Guard-condition adalah kualifikasi atau test pada transition, dan itu adalah sebuah true/false
kondisi yang simpel yang harus dipenuhi sebelum transition bisa dinyalakan. Untuk sebuah
transition ke dalam keadaan menyala, pertama, trigger harus terjadi, dan kemudian guard harus
dievaluasi ke true. Terkadang transition hanya memiliki sebuah guard-condition dan tidak ada
triggering event. Pada kasus ini, trigger secara terus-menerus menyala (firing), dan kapan saja
ketika the guard menjadi true, transition terjadi.
True/false kondisi ini adalah sebuah test pada sisi pengiriman dari message. Dan sebelum
message dapat dikirim, kondisi true/false harus true. Pada perbedaannya, guard condition ada pada
receiving side dari message. Message bisa diterima, tapi transition fires hanya jika guard-
condition juga true. Kombinasi dari tests, messages, dan transition memberikan fleksibilitas
yang sangat luar biasa dalam mendefinisikan behavior kompleks.
Action-expression adalah ekspresi procedural yang disahkan ketika transition dilecutkan.
Dengan kata lain, itu menjelaskan action dilakukan.
Beberapa dari tiga komponen-transition-name, guard-condition, atau action- expression-mungkin
kosong. Jika salah satu dari transition-name atau guard- condition kosong, maka akan otomatis
dievaluasikan ke true. Salah satunya bisa berarti kompleks, dengan AND atau OR konektifitas.
2.2.8.2 Logical Data Model
Menurut Bernard (2005, p308), Model data sematik yang dapat dikembangkan dengan
menggunakan metode dan simbologi tradisional terstuktur (Entity Relationship Diagram), atau
dapat menggunakan metode berorientasi objek dan simbologi dari Unified Modeling Language
(UML), yang menghasilkan Class Diagram dan/atau Object Diagram.
Notasi Domain Model Class Diagram
Menurut Satzinger , Jakson & Burd (2005, p185-186), pada class diagram, kotak mewakili
classes, dan lines menghubungkan kotak memperlihatkan suatu hubungan antarclasses. Gambar
2.14 menunjukkan suatu contoh dari simbol untuk satu kelas: Customer. The class symbol adalah
kotak dengan tiga bagian. Bagian paling atas berisi nama dari class, bagian tengah berisi
attributes dari class, dan bagian bawah berisi methods penting dari class. Methods tidak
diperlihatkan pada domain model class diagram. Faktanya, the class symbol sering
diperlihatkan dengan hanya terdiri dari dua bagian untuk menunjukkan bahwa itu adalah
domain model.
Gambar 2.15 UML class symbol dengan 3 bagian untuk nama, attributes, dan methods
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p185)
Gambar 2.14 memperlihatkan sebuah contoh dari sebuah domain class diagram yang simpel
dengan dua class, Customer dan Order. Disini class symbol hanya terdapat dua bagian. UML
membutuhkan nama class agar dapat digunakan.
Di dalam notasi diagram, kita dapat melihat setiap Customer bisa berasosiasi dengan banyak
Order, dan setiap Order dihubungkan oleh satu Customer; asosiasinya dapat digambarkan pada
diagram agar lebih jelas, tapi itu sebuah opsional. Multiplicity adalah one to many pada satu arah
hubungan dan one to one dalam arah hubungan lainnya. Notasi multiplicity, diperlihatkan
sebagai sebuah asterisk (bintang) pada garis setelah class Order, menunjukkan "banyak" order.
Lihat pada gambar 2.15 untuk kesimpulan dari notasi multiplicity. Model pada gambar 2.14
menyatakan bahwa Customer terhubung ke minimum dari nol dan maksimum dari banyak order
(0..*). Pada arah hubungan lainnya, class Order dinotasikan pada paling sedikit satu dan hanya
satu Customer. Notasi ini menjelaskan detil yang tepat tentang sebuah system (Satzinger , Jakson &
Burd, 2005, p185-186).
Gambar 2.16 domain class diagram yang sederhana tetapi tidak dengan attributes
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p186)
Gambar 2.17 Multiplicity dari asosiasi
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p186)
Gambar 2.17 menunjukkan model diperluas untuk mencakup OrderItems-satu atau lebih item
spesifik termasuk order di dalamnya. Setiap order berisikan minimum dari satu dan maksimum
dari banyak item karena tidak akan ada sebuah order tanpa setidaknya satu item. Sebagai contoh,
sebuah order boleh berisi sebuah baju, sepasang sepatu, dan tali pinggang, dan setiap item ini
diasosiasikan dengan order.
Contoh ini juga menunjukkan beberapa tambahan UML notasi class: sebuah atribut dimulai
dengan lowercase letter. Customer memiliki sebuah customer number (custNumber), nama
(name), billing address (billAddress), dan beberapa nomor telepon (homePhone, officePhone).
Setiap Order memiliki orderID, orderDate, dan jumlah. Setiap orderItem memiliki itemID,
quantity, dan price. Atribut-atribut dari class tersebut tercantum dibawah nama class di bagian
bawah dari kotak class symbol, biasanya dengan key identifier listed
Gambar 2.18 class diagram yang menampilkan atribut
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p187)
Gambar 2.17 memperlihatkan bagaimana objek-objek yang sebenarnya di dalam beberapa
transaksi yang mungkin terlihat. John adalah customer yang menempatkan 2 order. Order pertama,
terjadi pada tanggal 4 februari, adalah 2 pasang kaos dan tali pinggang. Order yang kedua, terjadi
pada tanggal 29 maret, sepasang boots dan 2 pasang sandal. Mary adalah customer yang belum
menempatkan order. Customer boleh tidak menempatkan order (zero) atau boleh lebih dari satu.
Maka Mary tidak berasosiasi dengan order. Pada akhirnya Sara meletakkan order pada 30 Maret
untuk 3 pasang sandal.
Selama membuat model, analis sering memperbagus domain model class diagram.Satu contoh
pada proses refine adalah menganalisis asosiasi many-to-many. Gambar 2.20 memperlihatkan sebuah
contoh dari many-to-many asosiasi. Dengan simbol asteriks pada tiap akhir garis asosiasi. Di
Universitas, pelajaran (course) ditawarkan sebagai course section, dan pelajar mengikuti banyak
course ini. Setiap course section berisikan banyak murid. Maka, asosiasi antara course section
dan murid adalah many to many. Asosiasi many-to-many terjadi secara natural, dan mereka dapat
dimodelkan seperti yang terlihat, dengan asteriks pada akhir dari garis asosiasi. Pada analisis yang
lebih jelas, namun, analis sering menemukan many-to-many asosiasi melibatkan tambahan data
yang harus dicatat. Sebagai contoh, pada class diagram dalam gambar 2.19, dimana grade yang
setiap murid terima untuk catatan course. Ini adalah data yang penting, dan walaupun model
menunjukkan dimana course section yang murid ambil, model ini tidak menaruh grade.
Solusinya adalah menambahkan sebuah class untuk mewakili asosiasi antara murid dan course
section, yang disebut association class. Association class ini diberikan atribut yang hilang.
Gambar 2.20 memperlihatkan pelebaran class diagram dengan association class bernama
Course Pendaftaran, yang memiliki sebuah atribut untuk grade murid. Sebuah association class
terhubung untuk many-to-many asosiasi dengan garis putus-putus
(Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p.187).
Gambar 2.19 customers, orders, dan order items konsisten dengan perluasan domain model class
diagram
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p188)
Gambar 2.20 sebuah domain model class diagram course pendaftaran(enrollment) dengan asosiasi
many-to-many
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p188)
Gambar 2.21 sebuah domain model class diagram course pendaftaran yangdiperbagus dengan
asosiasinya
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p189)
Berdasarkan asosiasi pada gambar 2.20 dari kiri ke kanan, class diagram menjelaskan bahwa satu
course section memiliki banyak course pendaftaran, tiap-tiapnya dengan grade miliknya masing-
masing, dan setiap course pendaftaran berlaku untuk satu murid khusus. Jika dibaca dari kanan ke
kiri, setiap course pendaftaran berlaku untuk course section yang spesifik. Sebuah sistem
diimplementasikan pada dasar dari domain model ini akan dapat memproduksi grade list yang
memperlihatkan seluruh murid dan grade mereka dalam setiap course section, serta grade transkrip
memperlihatkan seluruh grade-grade yang diperoleh dari setiap murid.
Hirarki dalam Notasi Class Diagram
Ada 2 cara tambahan yang orang gunakan untuk menyusun penyelesaian masalah pada class domain
dalam duni a nyata: generalisasi/spesialisasi hirarki dan seluruh bagian hirarki.
Notasi Generalisasi/Spesialisasi
Generalisasi/spesialisasi didasari dari ide yang orang kelompokkan dalam suatu kesamaan dan
perbedaan. Generalisasi mempertimbangkan kelompok/grup yang memliki sesuatu yang sama;
sebagai contoh, ada banyak tipe dari kendaraan bermotor-mobil, truk, traktor, dan sebagainya.
Semua kendaraan bermotor sama-sama memiliki karakteristik umum tertentu, jadi sebuah
kendaraan bermotor adalah general class yang banyak. Spesialisasi mempertimbangkan
perbedaan dalam suatu tipe katagori sebagai contoh, tipe khusus dari mobil termasuk mobil
sport, sedan, dan kendaraan sport lainnya. Tipe-tipe mobil ini memiliki kesamaan dalam
sudut pandang yang sama, namun berbeda dalam sudut pandang lainnya. Maka mobil sport adalah
tipe khusus dari mobil.
Sebuah generalisasi/spesialisasi hirarki biasanya digunakan untuk menstruktur atau mengurutkan
masalah-masalah ini dari sifat yang general yang lebih spesifik. Seperti yang telah
didiskusikan, klasifikasi atau pengelompokkan menunjukkan untuk mendefinisikan class. Setiap
class dari suatu masalah dalam sebuah hirarki boleh memiliki general class yang lebih di
atasnya, ini disebut superclass. Pada waktu yang sama, sebuah class boleh memiliki banyak class
spesialisasi di bawahnya, ini disebut subclass. Pada gambar 2.21, sebuah mobil memiliki 3 subclass
(MotorVihicle). UML class diagram notasi untuk sebuah superclass dan subclass adalah segitiga
kecil pada garis yang menunjuk ke superclasss (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p189).
Gambar 2.22 sebuah notasi hirarki generalisasi/spesialisasi dari kendaraan bermotor
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p190)
Orang akan mempelajari dari pengelompokkan yang telah mereka buat dengan ringkas sebagai peta
pengetahuan.
Banker yang berpengetahuan luas dapat berbicara banyak tentang tipe khusus dari pinjaman dan
Account deposito. Merchandiser yang berpengetahuan luas seperti John Blankens pada Rocky
Mountain Outfitters dapat berbicara banyak tentang tipe-tipe khusus dari produk aktvitas outdoor
dan pakaian- pakaian. Maka ketika analis menanyakan user tentang pekerjaan, dimana analis dapat
menggambarkan sebuah generalisasi/spesialisasi hirarki. Pada beberapa tingkatan, motivasi
untuk customer support system pada RMO dimulai dengan pengenalan John bahwa Rocky
Mountain Outfitters dapat menangani banyak pesanan tipe khusus dengan sebuah sistem baru (Web,
telephone, dan mail order). Tipe-tipe khusus order ini dapat dilihat pada gambar 2.22. Inheritance
memperbolehkan subclass-subclass untuk memiliki karakteristik dari superclass mereka.
Kembali pada gambar 2.21, sebuah mobil adalah keseluruhan dari kendaraan bermotor lainnya
tapi juga sesuatu yang khusus. Sebuah mobil sport adalah semua dari mobil lainnya dengan
karakteristik khusus tambahan. Dari sudut pandang ini, subclass "inherit (mewarisi)" karakteristik.
Dalam pendekatan object-oriented, inheritance adalah konsep kunci yang mungkin yang
disebabkan oleh generalisasi/spesifikasi hirarki. Terkadang hirarki-hirarki ini disebut
inheritance hierarchies (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p190).
Whole-part dari Sebuah Notasi Hirarki
Cara lain dalam menyusun informasi tentang suatu masalah adalah dengan mendefinisikan masalah
tersebut dalam batas-batas dari bagian masalah itu. Sebagai contoh, jika mempelajari tentang
sistem komputer akan menyadari bahwa komputer sebenarnya adalah kumpulan dari bagian-
bagian processor, memory utama, keyboard, disk storage, dan monitor. Sebuah keyboard bukan
sebuah tipe khusus dari komputer; hanya bagian dari sebuah komputer. Namun, itu adalah suatu
bagian yang terpisah dari komputer itu sendiri. Bagian lengkap dari sebuah notasi hirarki
menangkap sebuah relasi yang diidentifikasikan ketika orang mempelajari untuk membuat
suatu asosiasi antara sebuah objek dan komponen-komponennya.
Gambar 2.23 sebuah hirarki generalisasi/spesialisasi dari order
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p191)
Ada 2 tipe dari bagian lengkap notasi hirarki; agregasi dan komposisi. Batasan agregasi
biasanya digunakan untuk menjelaskan seluruh bagian asosiasi antara agregat (whole) dan
komponen- komponennya (parts) dimana parts dapat berwujud terpisah. Gambar 2.23 menjelaskan
konsep dari agregasi pada sebuah sistem komputer, menggunakan simbol diamond (mutiara)
untuk mewakili agregasi. Batasan composisi biasanya digunakan untuk menjelaskan whole-
part asosiasi yang lebih kuat, dimana parts, asosiasi sekali, tidak bisa terpisah.
Simbol diamond diisi untuk mewakili komposisi (tidak diperlihatkan). Whole-part hierarchies,
agregasi dan komposisi, melayani untuk mengizinkan analis untuk mengungkapkan perbedaan
yang halus tentang asosiasi diantara class. Selama dengan beberapa relasi asosiasi,
multiplicity dapat digunakan-sebagai contoh, ketika sebuah komputer memiliki satu atau lebih
disk storage divice.
Mendesain notasi class diagram
Contoh UML class diagram yang telah kita lihat sejauh ini adalah domain model class diagram.
Desain class diagram digunakan untuk mewakili class software yang didalamnya ada sistem
baru. Desain class diagram sebenarnya lebih memperlihatkan tentang desain software. Class
diagram pada gambar 2.24 berisi beberapa method untuk memperkuat ide atribut dan method yang
class software miliki.
Gambar 2.24 memperlihatkan bagian dari sebuah desain class diagram untuk sebuah sistem
yang mempertahankan Account bank dan berisikan class Customer software. Diagram ini tidak
memperlihatkan method dari class Customer karena cukup standart. Beberapa class
diasumsikan untuk mengetahui bagaimana menambahkan sebuah instance baru, mengupdate values,
dan melaporkan informasi tentang itu sendiri. Class Account mencantumkan satu pasang method
karena method-method itu unik untuk bank accounts dan central untuk memproses sistem.
Termasuk makeDeposit() dan makeWithdrawal() (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p191).
Gambar 2.24 Whole-Part (agregasi) antara sebuah Computer dan bagian-
bagiannya
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p192)
Sistem Bank Account berisikan sebuah generalisasi/spesialisasi hirarki.; Account adalah superclass,
da n Saving/Account dan CheckingAccount adalah dua subclass. Simbol segitiga digambarkan pada
sebuah garis yang menghubungkan class yang menunjukkan inheritance. Subclass mewarisi
atribut-atribut dan behavior-behavior dari superclass. Maka, CheckingAccount mewarisi dua
method ditambah seluruh atribut dari Account. Sama halnya, SavingsAccount mewarisi method dan
atribut yang sama. Tetapi SavingsAccount juga mengetahui bagaimana untuk menghitung bunga;
CheckingAccount tidak. Hasilnya adalah beberapa atribut dan method yang umum untuk dua tipe
dari account. Tetapi atribut dan method lain tidak. Pada contoh ini, inheritance berarti bahwa
ketika sebuah SavingAccount diciptakan (atau telah tersedia), akan membutuhkan value (nilai)
untuk 5 atribut. Objek CheckingAccount dapat untuk membuat deposito, sama seperti objek
SavingAccount. Objek SavingAccount dapat menghitung bunga, tapi objek CheckingAccount tidak.
Setiap objek, atau instansi, mengurus informasi dan dapat melibatkan satu method.
Class Customer dan class Account memiliki asosisasi. Setiap customer dapat memiliki nol (0)
atau lebih account. Perhatikan bahwa diagram menunjukkan minimum dan maximum
multiplicity pada garis yang menghubungkan class. Asteriks berarti "banyak", jadi multiplicity
antara Customer dan Account adalah minimum dari nol dan maksimumdari banyak (0..* biasanya
hanya *). Untuk menunjukkan relasi yang wajib, diagram harus akan diganti untuk
mengindikasi minimum dari 1 dan maksimum dari banyak (1..*). Pada contoh ini setiap account
dimiliki oleh satu atau hanya satu Customer (1). Diagram bisa diganti untuk menunjukkan
sebuah opsional asosiasi one-to-one sebagai minimum dari nol dan maximum dari satu (0..1)
(Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p192).
Gambar 2.25 desain class diagram sistem bank account (dengan method)
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p193)
Perhatikan juga class SavingAccount dan CheckingAccount mewarisi asosiasi dengan
Customer, jadi seorang customer sebenarnya berasosiasi dengan sebuah checkin account atau
saving account, seperti yang seharusnya. Pada dasarnya bank tidak menawarkan sesuatu seperti
class Account yang simpel; class hanya ada untuk memperbolehkan tipe khusus dari account untuk
mewarisi attribut, method, dan asosiasi. Class Account adalah abstract class,class itu tidak dapat
diinstansikan. Pada class diagram, abstract class memiliki nama dengan huruf miring, seperti
pada gambar 2.24. CheckingAccount, SavingAccount, dan Customer adalah contoh dari concrete
class yang dapat diinstansikan.
Gambar 2.25 menunjukan contoh course pendaftaran sebagai desain class diagram dengan
method-method. Course memiliki method untuk menambahkan course. Course Sections dapat
dibuka untuk pendaftaran dan kemudian ditutup.Seorang murid dapat diterima dan kemudian
menerima gelar. Sekali semester berakhir, sebuah course pendaftaran dapat memposting grade.
Tidak ada generalisasi/spesialisasi yang diperlihatkan pada contoh ini, tapi ada tipe khusus dari
murid (undergraduate dan graduate) atau tipe khusus courses (credit dan noncredit) pada sistem
pendaftaran di universitas. Gambar 2.26 memperlihatkan versi perluasan dari contoh course
pendaftaran. Semester ditambahkan, karena sebuah course section ditawarkan dalam 1 semester
khususnya. Diagram juga menunjukkan generalisasi/ spesialisasi dari murid untuk
UnderGraduateStudent dan GraduateStudent.Sebagai contoh, setiap objek yang
UnderGraduateStudent adalah tipe khusus dari murid. Spesialisasi class mewarisi semua atribut,
asosiasi, dan method dari generalisasi class. Tulisan murid sekarang bercetak miring sebab itu
adalah abstract class (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p193).
Gambar 2.26 desain class diagram course enrollment (pendaftaran) denganmethod
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p194)
Beberapa notasi tambahan pada atribut juga diperlihatkan. Ketika memodelkan class, penting
untuk mengidentifikasikan primary key field atau field-field. Pada UML, properti properti
dari atribut-atribut diperlihatkan dengan kurung kurawal, seperti terlihat pada courseNumber
{ key} di dalam Course class. Class lainnya juga memiliki key. Atribut numberOfSections
digarisbawahi untuk menunjukkan bahwa itu adalah class-level atribut. Biasanya sebuah atribut
memiliki value yang unik untuk setiap objek. Walaupun, sebuah atribut class-level memiliki satu
value yang berlaku untuk semua objek dari class. Di dalam Java ini diimplementasikan sebagai
atribut static, dan di VB.NET ini diimplementasikan sebagai shared atribut. Pada contoh ini, sistem
perlu untuk menyimpan satu value yang mewakili sejumlah course section. Setiap waktu
additional section ditambahkan, value bertambah satu (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p194).
Gambar 2.27 perpanjangan course enrollment class diagram (dengan methods)
Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p195)
2.2.9 System & Applications
Menurut Bernard (2005, p126), System & Applications yang digunakan perusahaan untuk
mendukung bisnis jasa, proses pengiriman produk, dan arus informasi didokumentasikan
di Level 'System & Applications' pada EA3 framework. Salah satu tujuan dari EA adalah untuk
meningkatkan integrasi dan efisiensi dukungan sistem dan aplikasi perangkat lunak di seluruh
perusahaan. Duplikasi fungsi dan kurangnya interoperabilitas dapat diatasi melalui
pembentukan standar teknis dan produk untuk perangkat lunak. Komponen ini di berbagai
tingkat dalam ukuran dan kompleksitas dari multifungsi ERP yang diperluas di seluruh
perusahaan untuk single-user yang meningkatkan produktivitas.
Menurut (Bernard, 2005, p107), System & Applications berada pada level keempat dari EA3
Framework dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok sistem informasi
saat ini, dan applikasi yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan kemampuan TI tergantung
pada perubahan di tingkat atas dari EA3 Framework (Business Services atau Information Flows)
mungkin ada rencana perubahan pada sistem atau aplikasi yang tercermin dalam arsitektur masa
depan.
2.2.9.1 System Communication Description
Menurut Bernard (2005, p13), System Communication Description menyediakan
penjelasan dari bagaimana data berkomunikasi dengan sistem ke seluruh perusahaan,
dan khususnya termasuk mengenai links, paths, networks,
dan media.
2.2.9.2 System Data Flow Diagram
Menurut Bernard (2005, p315), System Data Flow Diagram lebih dikenal sebagai
'Data Flow Diagram' dimaksudkan untuk menunjukan proses dalam sistem pertukaran
data dan bagaimana pertukaran itu terjadi. Langkah - langkah dalam membuat Data Flow
Diagram :
1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan aliran data antara mereka.
2. Sistem dokumen hieraki fungsional.
3. Tujuan utama adalah untuk :
-Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data sistem yang
diperlukan yang di input dan output oleh masing-masing sistem.
-Memastikan konektivitas fungsional selesai.
-Mendukung dari dekomposisi fungsional untuk detail tambahan.
2.2.10 Network & Infrastructure
Menurut Bernard (2005, p129), Level Infrastruktur Teknologi pada fungsi EA3
framework untuk mengintegrasikan dan menghubungkan sumber daya TI perusahaan di level
aplikasi dan informasi. Integrasi sumber daya suara, data, video, dan transportasi
(kabel/nirkabel) adalah salah satu kunci untuk menciptakan infrastruktur TI yang efektif
dan hemat biaya secara operasional.
Menurut (Bernard, 2005, p.107), Network & Infrastucture berada pada level kelima dan
merupakan level bawah dari EA3 Framework dimaksudkanuntuk mengatur dan
mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari jaringan suara, data, dan video
yang perusahaan gunakan untuk host sistem,applikasi,website, dan database.
2.2.10.1 Network Connectivity Diagram
Menurut Bernard (2005, p321) network connectivity diagram memperlihatkan koneksi
fisik diantara jaringan suara, data, dan video yang ada didalam perusahaan. Termasuk
eksternal wide area networks (WANs) dan local areas network (LANs) dan juga
'extranets' dan 'intranets'.
2.2.10.2 Jaringan Komputer
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli telah mengelompokkan
jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan :
• Area
• Media Transmisi data
• Fungsi
Ada juga yang mengelompokkan jaringan komputer berdasarkan:
• Area
• Media transmisi data
• Fungsi
• Metode access control
Tidak menutup kemungkinan kita akan menjumpai pembagian jaringan komputer
yang lain. Perbedaan ini hanya masalah sudut pandang saja.
2.2.10.3 Berdasarkan area
Berdasarkan luas areanya maka jaringan komputer dapat dibedakan menjadi:
• PAN (Personal Area Network)
• LAN (Local Area Network)
• MAN (Metropolitan Area Network)
• WAN (Wide Area Network)
a) . PAN
PAN merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh beberapa buah
komputer dengan peralatan nonkomputer (seperti: printer, mesin fax,
telepon seluler, PDA, dan handphone).
Beberapa sumber menyebutkan bahwa jaringan PAN hanya dibentuk oleh
perangkat PDA, handphone, dan komputer. Sedangkan printer, mesin fax,
dan mesin lainnya (selain HP, PDA, dan komputer) tidak bisa dibilang
sebagai 'anggota' PAN.
Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, sebuah PAN dapat dibangun
menggunakan teknologi wire dan wireless network. Teknologi wire PAN
biasanya memanfaatkan perangkat USB dan FireWire. Sedangkan
wireless PAN menggunakan teknologi Bluetooth, WIFI, dan infrared. Saat ini
wireless PAN (WPAN) berbasis Bluetooth lebih disukai pengguna.
Sebuah WPAN dapat dibangun dengan cepat berkat kehadiran perangkat
Bluetooth. Cakupan area sebuah PAN sangat terbatas, yaitu sekitar 6 hingga 9
meter. Namun, perkembangan teknologi telah membuat sebuah PAN dapat
menjangkau area yang lebih luas.
b) . LA N
LAN adalah jaringan komputer yang dibangun pada area yang terbatas, seperti
ruangan, rumah, kantor, gedung, kampus. Sebuah LAN dapat terdiri atas
puluhan hingga ratusan buah komputer. LAN mendukung kecepatan transfer
data cukup tinggi. Ada 4 "bentuk dasar" LAN atau yang disebut topologi fisik
LAN, yaitu:
• Topologi Bus
Topologi Bus menggunakan sebuah kabel backbone dan semua host
terhubung secara langsung pada kabel tersebut.
Gambar 2.28 Topologi Bus
Sumber : Sofana (2011, p11)
• Kelebihan
- Proses instalasi mudah
- Biaya instalasi murah
- Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah
• Kekurangan
- Merupakan teknologi lama yang sudah out of date.
- Jika kabel putus atau rusak maka network lumpuh total
- Proses troubleshooting cukup sukar
- Manajemen pada network skalabesar tidak dapat dilakukan
• Topologi Ring
Topologi Ring menghubungkan host dengan host lainnya membentuk
lingkaran tertutup atau loop.
Gambar 2.29
Topologi Ring
Sumber : Sofana (2011, p12)
• Kelebihan
- Proses instalasi mudah
- Biaya instalasi murah
- Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah
- Bekerja baik pada network skala kecil
• Kekurangan
- Merupakan teknologi lama yang sudah out of date
- Jika kabel putus atau rusak maka network lumpuh total
- Proses troubleshooting cukup sukar
- Manajemen pada network skala besar tidak dapat dilakukan
• Topologi Star
Topologi Star menghubungkan semua komputer pada sentral atau
konsentrator. Biasanya konsentrator berupa perangkat hub atau switch.
Gambar 2.30 Topologi Star
Sumber : Sofana (2011,p13)
• Kelebihan
- Proses instalasi mudah
- Biaya instalasi murah
- Penambahan n ode dapat dilakukan dengan mudah
- Proses troubleshooting mudah
- Jika salah satu kabel putus atau rusak maka network masih dapat
berfungsi
• Kekurangan
- Biaya instalasi cukup mahal
- Jika hub atau switch rusak maka network akan lumpuh total
• Topologi Mesh atau Fully-Mesh
Topologi Mesh menghubungkan setiap komputer secara point-to-
point. Artinya semua komputer akan saling terhubung satu-satu
sehingga tidak dijumpai ada link yang terputus. Topologi ini biasanya
digunakan pada lokasi yang kritis, seperti instalasi nuklir.
Gambar 2.31 Topologi Mesh atau Fully-Mesh
Sumber : Sofana (2011, p14)
• Kelebihan
- Sangat fault tolerant.
Karena banyak link dengan setiap node
• Kekurangan
- Biaya instalasi cukup mahal
- Proses instalasi sukar
- Proses instalasi manajemen sukar
- Proses troubleshooting sukar
c ). MAN
Menurut Sofana (2011, p27), MAN merupakan jaringan komputer yang
meliputi area sebuah kota. Teknologi yang digunakan oleh MAN mirip
dengan LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang dapat
dihubungkan pada jaringan pun jauh lebih banyak dibanding LAN (Sofana,
2011, p27).
MAN bisa berupa gabungan jaringan komputer beberapa buah sekolah atau beberapa
buah kampus. MAN telah diimplementasikan menggunakan teknologi wire
maupun wireless network. Wireless MAN dapat menjangkau area yang sulit
dijangkau oleh kabel. Salah satu implementasi wireless network MAN
adalah WiMAX. MAN dapat memanfaatkan jaringan TV kabel jenis
coaxial dan serat optik. Di negara-negara yang sudah maju, jaringan TV
kabel telah memanfaatkan teknologi serat optik. Sehingga dapat mengangkut
data berukuran gigabit dengan sangat cepat. Pelanggan TV kabel dapat
menikmati akses Internet berkecepatan tinggi sambil menonton acara TV
kesukaanya.Umumnya MAN dibangun menggunakan topologi Mesh. Jika
pada LAN kita bisa langsung menghubungkan setiap komputer membentik
sebuah topologi Mesh, maka pada MAN topologi Mesh terbentuk dari berbagai
perangkat switch. Kadangkala topologi Mesh yang diimplementasikan pada
MAN disebut sebagai topologi Ethernet MAN. Ilustrasinya dapat dilihat
seperti gambar berikut.Jika menggunakan teknologi serat optik, maka MAN
dapat dibangun menggunakan topologi Dual Ring atau Multiple Ring.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
d) . WA N
Menurut Sofana (2011, p29), WAN merupakan jaringan komputer yang
meliputi area geografis sangat besar, seperti antarkota, antarnegara, antarbenua
(mungkin saja antarplanet). WAN dapat menghubungkan LAN atau MAN yang
dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Untuk menghubungkan kedua jarak
yang berjauhan biasanya digunakan saluran telepon atau saluran komunikasi
publik (umum). Mungkin saja kedua lokasi yang berjauhan dihubungkan
dengan satelit. Contoh implementasi WAN adalah Internet. Topologi yang
digunakan pada WAN umumnya adalah topologi Mesh. Topologi Mesh dibentuk
dengan menghubungkan berbagai perangkat router. Ilustrasi topologi Mesh dapat
dilihat pada gambar di bawah. Namun, sebenarnya bisa saja menggunakan
topologi yang lain. Seperti point-to point, Ring, dan sebagainya.
e) . Internet
Menurut Sofana ( 2011, p30), Internet dapat dikatagorikan sebagai WAN (Wide
Area Network) yang bersifat khusus. Ada beberapa hal yang membedakan
Internet dengan WAN. Salah satunya yaitu protokol yang digunakan. Internet
menggunakan protokol khusus yang disebut TCP/IP.
Ciri lainnya yang membedakan Internet dengan WAN yaitu :
• Servis Internet atau layanan khas Internet
• Model pengoperasian
• Pengalamatan yang unik
• Sistem penamaan domain (domain name system)
• Sistem penentuan rute tujuan (routing).
2.2.10.4 Security Plan
Menurut Bernard (2005, p328), Security Plan menyediakan deskripsi rinci tingkat
tinggi tentang program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan.
2.2.10.5 Technology Forecast
Menurut Bernard (2005, p335), t e c hnol ogy forecast merupakan pendukung da n penghubung
dengan technology standards profile. Technology forecast merupakan dokumen
perubahan yang diharapkan pada setiap daftar standar dalam technology standars
profile artifak, dimana perubahan ke depan terjadi atau akan terjadi.
2.2.10.6 Workforce Plan
Menurut Bernard (2005,p335), Workforce plan menyediakan penjelasan tingkat tinggi
dari bagaimana modal manusia dikelola diseluruh perusahaan. Workforce plan
termasuk strategi untuk perekrutan, retention, dan pengembangan profesional pada
tingkatan eksekutif, manajemen, dan staff di dalam perusahaan.
2.2.11 Organization Chart
Menurut Bernard (2005, p336), Organization Chart memperlihatkan bagaimana posisi dan
personel yang diatur dalam hieraki diagram atau format matriks. Organization Chart
membantu untuk menunjukan garis kewenangan, hubungan kerja serta kepemilikan dari sumber
daya, produk, dan proses.
2.2.12 Executive Information System
Menurut O’Brien (2011,p15), Sistem informasi eksekutif ( EIS ) memberikan informasi penting
dari berbagai dari sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan untuk menampilkan
eksekutif dan manajer.
2.2.13 Transaction Process System
Menurut O’Brien (2011,p278),sistem informasi lintas fungsional Proses Data yang dihasilkan dari
proses terjadinya transaksi bisnis.
2.2.14 Office Automation System
Menurut O’Brien (2011,p647),Penggunaan komputer berbasis sistem informasi yang
mengumpulkan,memproses,menyimpan,dan mengirimkan pesan elektronik, dokumen, dan
bentuk lain dari komunikasi kantor antar individu, kelompok kerja, dan organisasi.