56
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum Teori - teori dasar/umum berisi tentang pengertian sistem informasi, pengertian sistem teknologi, pengertian strategi teknologi informasi, pengertian strategi sistem informasi, pengertian strategi bisnis. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Rainer Jr dan Turban (2009,p31), sistem informasi adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan, menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Komponen dasar dari sistem informasi adalah hardware, software, database, procedur dan people. 2.1.2Pengertian Teknologi Informasi Menurut Rainer Jr. dan Turban (2009,p5), Teknologi Informasi berkaitan dengan alat berbasis komputer yang digunakan orang untuk bekerja dengan informasi dan mendukung pengolahan informasi. 2.1.3 Pengertian Strategi Teknologi Informasi Menurut Wheelen dan Hunger (2008,p14), strategi teknologi informasi adalah strategi fungsional yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan yang kompetitif. 2.1.4 Pengertian Strategi Sistem Informasi Menurut Ward & Peppard (2002, p44), strategi sistem informasi adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap sistem informasi yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. 2.1.5 Pengertian Strategi Bisnis Menurut Wheelen dan Hunger (2008,p322), perencanaan strategi bisnis adalah menghasilkan rencana bisnis yang menentukan bagaimana kesempatan akan berubah menjadi kenyataan.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Teori - teori dasar/umum berisi tentang pengertian sistem informasi, pengertian sistem

teknologi, pengertian strategi teknologi informasi, pengertian strategi sistem informasi, pengertian

strategi bisnis.

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Rainer Jr dan Turban (2009,p31), sistem informasi adalah mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Komponen

dasar dari sistem informasi adalah hardware, software, database, procedur dan people.

2.1.2Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Rainer Jr. dan Turban (2009,p5), Teknologi Informasi berkaitan dengan alat

berbasis komputer yang digunakan orang untuk bekerja dengan informasi dan mendukung

pengolahan informasi.

2.1.3 Pengertian Strategi Teknologi Informasi

Menurut Wheelen dan Hunger (2008,p14), strategi teknologi informasi adalah strategi

fungsional yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan

yang kompetitif.

2.1.4 Pengertian Strategi Sistem Informasi

Menurut Ward & Peppard (2002, p44), strategi sistem informasi adalah strategi yang

mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap sistem informasi yang

mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.

2.1.5 Pengertian Strategi Bisnis

Menurut Wheelen dan Hunger (2008,p322), perencanaan strategi bisnis adalah

menghasilkan rencana bisnis yang menentukan bagaimana kesempatan akan berubah

menjadi kenyataan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

2.2 Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

Teori - teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas adalah pengertian

Enterprise, pengertian Enterprise Architecture, Enterprise Architecture sebagai Program

Manajemen, Enterprise Architecture sebagai Metode Dokumentasi, EA Artifact, Goals &

Initiatives, Goals & Initiatives, Data & Information, System & Applications, Network &

Infrastructure.

2.2.1 Pengertian Enterprise

Menurut Bernard (2005, p55), Enterprise adalah area dari aktivitas dan tujuan umum

dalam sebuah organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya yang di pertukarkan.

Enterprise biasanya terdiri dari komponen vertical, horizontal, dan extended. Komponen

vertical (juga dikenal sebagai Line of bussiness atau segments) adalah daerah kegiatan yang

khusus untuk satu baris bisnis (misalnya, penelitian dan pengembangan). Komponen

horizontal (juga dikenal sebagai crosscutting enterprise) adalah daerah yang lebih umum

dari aktivitas yang melayani beberapa baris bisnis. Extended components terdiri lebih dari

satu organisasi (misalnya, extranets dan supply chain).

2.2.2 Pengertian Enterprise Architecture

Enterprise Architecture menurut Bernard (2005, p31), merupakan suatu pekerjaan dan praktek

manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja dari suatu Enterprise yaitu

dengan cara membuat perusahaan tersebut agar mampu secara keseluruhan dalam

mengintegrasikan strategi, praktek - praktek bisnisnya, alur - alur informasinya, dan sumber

daya teknologi yang digunakannya. Dengan mengembangkan pandangan yang terintegrasi dari

versi sekarang dan masa depan, perusahaan dapat lebih baik mengelola transisi mencakup

identifikasi tujuan-tujuan baru, kegiatan, dan semua sumber daya modal dan manusia (termasuk

teknologi informasi) yang akan meningkatkan keuangan baris bawah dan misi kinerja.

Komponen Enterprise Architecture : EA = S + B + T

Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology

Enterprise Achitecture menurut Astri, L. Y., & Gaol, F. L. (2013),Arsitektur

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

enterprise penting untuk menentukan strategi perusahaan dan juga berencana untuk

diterapkan sistem informasi di perusahaan.

2.2.2.1 Hubungan Strategi, Bisnis, dan Teknologi

Menurut Bernard (2005, p72), Enterprise Architecture untuk mendukung kegiatan

holistik perusahaan, itu harus berhubungan dengan strategi, bisnis, dan teknologi.

Enterprise Architecture paling efektif jika secara bersamaan mendukung

perencanaan dan pengambilan keputusan eksekutif di perusahaan dan perencanaan

dalam pengambilan keputusan manejemen disetiap line of business. Dengan cara ini

enterprise architecture membantu untuk memastikan bahwa strategi menggerakan

bisnis dan perencanaan teknologi. Dari perspektif bisnis, enterprise architecture

menyediakan konteks dan tujuan dari aktivitas bisnis dengan memastikan teknologi

dilaksanakan hanya setelah kebutuhan bisnis diidentifikasi. Dilihat dari perspektif

teknologi enterprise architecture menyediakan strategi dan konteks bisnis dari

perencanaan sumber daya.

2.2.2.2 Hubungan Enterprise Architecture dan Strategi

Menurut Bernard (2005, p72), kerangka dan metodologi enterprise architecture

mengatur dokumentasi enterprise architecture dengan cara mengijinkan strategi

yang berpengaruh pada perencanaan bisnis dan teknologi, serta pengambilan

keputusan. Ini penting khususnya didalam dokumentasi dari gambaran dari masa

depan enterprise architecture. Pertama, mengidentifikasi apa yang akan dirubah dan

diantisipasi didalam sasaran dan inisiatif strategi, dokumentasi yang berikutnya dari

aktivitas bisnis dan sumberdaya teknologi dapat diselesaikan dengan cara

mempromosikan keselarasan, efisien, dan efektif. Strategi dokumentasi melibatkan

identifikasi dari sasaran (goals), inisiatif (initiatives), dan ukuran hasil (outcome

measures).

2.2.2.3 Hubungan Enterprise Architecture dan Perencanaan Bisnis

Menurut Bernard (2005, p73), seperti yang tercermin dalam desain dari enterprise

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

architecture framework dalam membuat strategi, persyaratan bisnis, dan dukungan

solusi untuk memenuhi kebutuhan teknologi.Dokumen Enterprise Architecture terdiri

dari 3 masalah utama pada tingkatan bisnis yaitu :

• Dukungan sasaran strategi (Supporting strategic goals).

• Dokumentasi dari aktivitas bisnis (Documentation of Business Activity).

• Identifikasi dukungan teknologi (identifiying supporting technologies).

2.2.2.4 Hubungan Enterprise Architecture dengan Perencanaan Teknologi

Menurut Bernard (2005,p73), teknologi merupakan tipe dari sumber daya yang

menampilkan informasi dan aliran sumber daya lainnya yang mendukung

pembuatan dan pengiriman dari bisnis produk dan jasa, yang memperlihatkan

pencapaian dari tujuan strategi. Ini penting bahwa teknologi tidak mendorong

bisnis dan perencanaan strategi terutama diperusahaan yang sumber dayanya

terbatas, dimana biaya duplikasi teknologi yang tidak strategis tidak dapat

diberikan. Ini penting untuk perushaaan(enterprise) untuk mengerti arah dan

prioritas utama, rencana yang diperlukan untuk kegiatan bisnis, dan kemudian

mengidentifikasi sumber daya yang mendukung, termasuk teknologi informasi

2.2.3 Enterprise Architecture sebagai Program Manajemen

Menurut Bernard (2005, p34), EA mendukung perencanaan strategi dan proses perencanaan

sumber daya operasional melalui pandangan dari makro dan mikro tentang bagaimana sumber

daya dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan. EA membantu memaksimalkan

efesiensi dan efektivitas dari sumber daya perusahaan yang dapat membantu untuk

menunjukkan kemampuan kompetitif perusahaan.

EA sebagai Program Management terdiri dari:

1. Resource Alignment

Pada Gambar 2.1 ditunjukkan bagaimana IT project (penghubung sumberdaya) yang sejalan

dengan tujuan dan inisiatif per bagian perusahaan maupun tujuan dan inisiatif utama

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

perusahaan. Serta apakah sumber daya yang digunakan suatu perusahaan sudah efektif dan efisien

dalam mendukung strategi perusahaan.

Gambar 2.1 Resource Aligment

Sumber : Bernard (2005, p34)

2. Standardized Policy

Menggambarkan kebijakan atau peraturan-peraturan yang harus ditetapkan sebuah

perusahaan.

3. Decision Support

Menggambarkan apakah SI/TI didalam perusahaan sudah mendukung pengambilan keputusan disetiap

divisi dalam perusahaan.

4. Resources Development

Menggambarkan seberapa jauh perusahaan mengembangkan atau meningkatkan sumber daya

yang ada di dalam perusahaan

2.2.4 Enterprise Architecture sebagai Metode Dokumentasi

Menurut Bernard (2005, p37) dokumentasi EA dicapai melalui 6 elemen utama :

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.2 Elemen dokumentasi Enterprise Architecture

Sumber :Bernard (2005, p37)

2.2.4.1 The Framework

Kerangka dokumentasi EA mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur untuk di

dokumentasikan dan menetapkan hubungan antara area arsitektur. Ada 2 fase dalam

framework, yaitu :

• Fase 2 EA Frame Work and Tools Selection

1. Memilih kerangka dokumentasi EA : kerangka tersebut

mengidentifikasi area yang dipengaruhi oleh EA dan yang

berhubungan dengan area tersebut.

2. Mengidentifikasi line bisnis EA : meliputi pengidentifikasian garis

bisnis secara vertical (yang dikenal dengan bagian) dalam bisnis dan

secara horizontal yang dapat memotong inisiatif perusahaan secara

terpisah dengan arsitektur perusahaan.

3. Mengidentifikasi komponen EA untuk didokumentasikan dalam

kerangka yang luas : sebuah metodologi documentasi untuk mengenali

komponen EA yang harus menjadi dokumen di setiap fungsional area

dalam kerangka.

4. Memilih metode dokumentasi yang sesuai untuk kerangka : memilih

metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan dan

mengembangkan artifak dokumen EA.

5. Memilih aplikasi software/ alat untuk mendukung otomatisasi

dokumentasi EA : jika fungsional area dalam kerangka dan tipe

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

komponen EA telah diketahui , maka Dokumen EA dan model yang

dibutuhkan dapat ditetapkan.

6. Memilih dan membangun EA repository online untuk dokumentasi dan

analisis : tim EA memilih tempat penyimpanan untuk aplikasi

perangkat lunak dan database.

• Fase 3 Dokumentasi EA

1. Mengevaluasi dokumentasi bisnis dan teknologi yang telah ada untuk

digunakan dalam EA : menetapkan dahulu aktifitas yang harus di

dokumentasikan, bagaimana caranya, dan oleh siapa di

dokumentasikan.

2. Mendokumentasikan pandangan pada saat ini dari komponen EA yang

telah ada dalam semua area kerangka (level/threats) : Menyimpan

artifak-artifak dalam tempat penyimpanan online.

3. Mengembangkan beberapa bisnis yang akan datang/ skenario

pengoperasian teknologi : lebih dahulu mengembangkan komponen

EA, memberikan bantuan kepada petinggi perusahaan keputusan yang

harus di ambil oleh perusahaan.

4. Mengidentifikasikan rencana yang akan datan dalam setiap scenario di

masa depan : menganalisa dalam setiap kunci elemen apa saja yang

penting untuk perusahaan dan apa saja yang memegang pengaruh

terhadap perusahaan ke depannya.

5. Menggunakan skenario dan program lain yang ada/ masukan dari staf

untuk mengarahkan dokumentasi komponen EA yang akan datang

dalam semua area kerangka : menetapkan komponen EA dalam jangka

waktu dekat (1-2 tahun) dan jangka panjang ( 3-5 tahun) akan menjadi

apa.

6. Mengembangkan rencanan manajemen EA menjadi sequence planned

dalam EA : mengartikulasikan bagaimana EA berkembang dari

sekarang sampai dengan di masa depan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.3 EA3 Cube Documentation Framework

Sumber : Bernard (2005, p38)

2.2.4.2 EA Component

Tujuan, proses, standar dan sumber daya yang dapat diubah yang

dapatmemperluas perusahaan Contoh komponennya terdiri dari Strategic Goal

and Initiatives; business product/services; information flows, knowledge warehouses,

and data objects; information systems, software applications, enterprise resources

program,and web sites (Bernard, 2005, p.40).

Gambar 2.4 Contoh EA Component

Sumber : Bernard (2005, p40)

2.2.4.3 Current Architecture

Current architecture berisi komponen - komponen EA yang ada pada saat ini pada

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

suatu perusahaan pada tiap tingkatan dari kerangka. pandangan saat ini dari EA

berfungsi untuk membuat sebuah dasar inventaisasi dari sumberdaya dan aktivitas saat

ini yang didokumentasikan dengan cara yang konsisten dengan pandangan masa depan

EA sehingga analis dapat melihat kesenjangan dalam kinerja antara rencana masa depan

dan kemampuan saat ini. Pandangan saat ini dari EA terdiri dari artifact (document,

diagram, data, lembar kerja, grafik, dll) pada tiap tingkatan kerangka, yang mana

diarsipkan dalam repositori on-line untuk membuat mereka bisa digunakan oleh

berbagai pemegang kepentingan EA.

2.2.4.4 Future Architecture

Mendokumentasikan EA baru atau memodifikasi komponen yang dibutuhkan oleh

perusahaan untuk memperbaiki kinerja yang kurang baik atau mendukung sebuah

inisiatif strategi baru, kebutuhan operasional atau solusi teknologi.

Gambar 2.5 Pendorong Perubahan

Sumber : Bernard (2005, p41)

Gambar tersebut menjelaskan future architecture didorong baik pada tingkat strategis

dan taktis dalam tiga cara : arah baru dan tujuan; prioritas bisnis berubah; dan teknologi

(Bernard, 2005, p.41).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

2.2.4.5 EA Management Plan

Menggambarkan arsitektur saat ini dan di masa yang akan datang dan

perencanaan secara berkala untuk mengelola perubahan bisnis atau teknologi di masa

yang akan datang. Bagaimana perusahaan akan terus bergerak dari arsitektur saat ini ke

arsitektur masa depan adalah perencanaan yang signifikan dan tantangan

manajemen,terutama jika sumber daya TI yang mendukung fungsi bisnis utama sedang

diganti atau ditingkatkan.

2.2.4.6 Planning Threads

Dokumentasi enterprise architecture termasuk urutan dari aktivitas umum yang hadir

didalam semua tingkatan framework. Urutan itu termasuk TI yang berhubungan

dengan keamanan (security), standard, dan pertimbangan tenaga kerja (workforce

consideration).

- Keamanan TI (IT Security)

Keamanan merupakan bagian integral dari program manajemen enterprise

architecture dan metodologi dokumentasi. Kompherensif keamanan program

teknologi informasi telah berfokus di beberapa area termasuk informasi, orang,

operasi, serta fasilitas.

- Standard TI

Merupakan sesuatu fungsi yang paling penting dari enterprise architecture

yaitu menyediakan teknologi dengan stantar terkait pada semua tingkatan dari

framework enterprise architecture.

- Tenaga kerja TI (IT workforce)

Kemungkinan sumber daya terbesar yang dimiliki suatu perusahaan yaitu

orang-orang. Karena itu penting untuk memastikan bahwa staff TI saling

berhubungan, memiliki keterampilan, dan persyaratan pelatihan yang mendukung

identifikasi untuk LOB (Line of Business) dan kegiatan dukungan layanan. Di

setiap tingkat pada kerangka enterprise architecture dan solusi tepat yang

tercermin untuk arsitektur saat ini dan dimasa depan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

2.2.5 EA Artifact

Menurut Bernard (2005, p112), EA Artifact adalah jenis dokumentasi yang

menggambarkan komponen, termasuk laporan, diagram, grafik, spreadsheet, file video,

dan jenis-jenis informasi yang dicatat. Tingkat tinggi (High-Level) pada EA Artifact

adalah teks dokumen atau diagram yang menggambarkan keseluruhan strategi, program,

dan hasil yang diinginkan. Tingkat menengah (Mid-Level) EA Artifact adalah

dokumen, diagram, grafik, spreadsheet, dan briefing yang menjelaskan proses

organisasi, proyek - proyek berkelanjutan, rantai pasokan, sistem yang besar, arus

informasi, jaringan, dan situs web. Tingkat rendah (Low-Level) EA Artifact

menggambarkan aplikasi khusus, kamus data, standar teknis, interface, komponen

jaringan, dan tanaman kabel. Ketika EA Artifact diselaraskan melalui taksonomi

penyelenggaraan kerangka EA (EA Framework), baru dan pandangan yang lebih

berguna tentang fungsi komponen EA yang dihasilkan. Ini adalah salah satu nilai

terbesar dari EA sebagai proses dokumentasi, penciptaan kemampuan untuk melihat

hirarki pandangan dari perusahaan yang dapat diperiksa dari berbagai perspektif.

2.2.5.1 EA Repository

Menurut Bernard (2005, p226), EA Repository menyediakan akses mudah ke

dokumentasi EA sangat penting untuk digunakan dalam perencanaan dan

pengambilan keputusan. Ini bisa dicapai melalui pembuatan sebuah repositori EA

on-line untuk arsip dokumentasi komponen EA dalam berbagai bidang dari

kerangka EA. EA repository pada dasarnya adalah sebuah situs web dan database

yang menyimpan informasi dan menyediakan link ke perangkat / alat - alat EA dan

sumber program EA lainnya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.6 Contoh Rancangan EA Repository

Gambar 2.6 contoh bagaimana sebuah EA repository di rancang.

Contoh ini disebut living enterprise dan dirancang untuk mendukung dokumentasi.

2.2.6 Goals & Initiatives

Menurut Bernard (2005, p106), Goals & Initiatives berada pada Level atas dari EA3

Framework yang memperkenalkan perusahaan dalam menentukan arah stategis (strategic

direction), tujuan (goals), Initiatives, serta memberikan penjelasan yang jelas mengenai

kontribusi bahwa TI akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan itu. Perencanaan

strategis dimulai dengan suatu pernyataan yang jelas dari tujuan dan/atau misi perusahaan,

pernyataan singkat dan jelas dari keberhasilan visi.

2.2.6.1 Analisis Lingkungan Eksternal

2.2.6.1.1 Analisis PEST (Politic, Economic, Social, Technology)

Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah

analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang

politik, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai

pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah

kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi,

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat

diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.

a) Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah

hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan

dimana perusahaan melakukan kegiatan. Contoh:

-kebijakan tentang pajak

-peraturan ketenaga-kerjaan

-peraturan perdagangan

-stabilitas politik

-peraturan daerah.

b) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya

pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu

perusahaan. Contoh:

-pertumbuhan ekonomi

-tingkat suku bunga

-standar nilai tukar

-tingkat inflasi

-harga-harga produk dan jasa.

c) Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi

kebutuhan

dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar

yang ada. Contoh:

-tingkat pendidikan masyarakat

-tingkat pertumbuhan penduduk

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

-kondisi lingkungan sosial

-kondisi lingkungan kerja

-keselamatan dan kesejahteraan sosial.

d) Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam

menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.

Contoh:

-aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi

-automatisasi

-kecepatan transfer teknologi

-tingkat kadaluarsa teknologi

2.2.6.2 Analisis Lima Daya Persaingan Porter

Lima Daya Persaingan Porter menurut Fred R. David (2006, p131),

adalah alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industri. Industri

dapat didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang memproduksi

produk atau jasa yang sama atau barang pengganti yang dekat. Secara

lengkap aspek atau variabel yang membentuk model untuk strategi

bersaing tersebut serta penjelasanya dipaparkan berikut ini:

1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi

bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah,

terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi

bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat (entry

barrier)pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu:

• Skala ekonomi

• Diferensiasi produk

• Kecukupan modal

• Biaya peralihan

• Akses ke saluran distribusi

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

• Peraturan pemerintah.

2) Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan

kinerja perusahaan, menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu:

• Jumlah Kompetitor

• Tingkat pertumbuhan industri

• Karakteristik produk

• Biaya tetap yang besar

• Kapasitas

• Hambatan keluar

3) Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu

akan bersaing pula dengan produk/jasa pengganti. Walaupun

karakteristiknya berbeda, barang subtitusi dapat memberikan fungsi atau

jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi menjadi kuat bilamana

konsumen dihadapkan pada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit

dan jika produk subtitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau

kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.

4) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu

mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkat

mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.

Kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada

kondisi sebagai berikut :

• Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan

• Sifat produk tidak teridentifikasi dan banyak pemasok

• Switching cost pemasok adalah kecil

• Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga

sensitive terhadap harga dan diferensiasi servis

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

• Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli

dengan mudahnya mencari subtitusinya.

5) Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka

menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok

menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpengaruhi:

• Jumlah pemasok sedikit

• Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching

cost yang besar

• Tidak tersedia produksi subtitusi

• Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk

yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan

perusahaan.

Gambar 2.7 Lima Daya Persaingan Porter

Analisa lima kekuatan bersaing dapat digunakan untuk

mengidentifikasikan peluang dan ancaman dari SI /TI bagi perusahaan,

dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut (Ward dan

Peppard, 2002, p104) :

• Bagaimana SI/TI meningkatkan entry barrier ?

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

• Bagaimana SI/TI merubah peta kompetisi ?

• Bagaimana SI/TI membuat switching cost bagi pelanggan ?

• Bagaimana SI/TI merubah kekuatan pemasok ?

• Bagaimana SI/TI menghasilkan produk/jasa pengganti ?

2.2.6.3 Value Shop

Analisis value chain services business (Value Shop) Analisis rantai nilai merupakan

sebuah gambaran grafis dari kegiatan perusahaan yang dirancang dengan suatu cara

untuk menunjukkan uraian kegiatan. Untuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa,

analisi rantai nilai ini lebih tepat digambarkan dengan menggunakan analisi value shop

(Ward & Peppard (2002, p266).

Value shop adalah bisnis yang sangat utama utama menangani masalah,

pengiriman value dengan menyiapkan solusi untuk pelanggan. Mereka

dikarakteristikan dengan kuat dan ekstensif informasi meningkatkan keduanya dalam

mengatur transaksi bisnis dan pengiriman dari solusi. Aktivitas - aktivitas

organisasi dikelompokkan dalam dua aktivitas besar, yaitu aktivitas utama dan

aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah seluruh aktivitas yang berkaitan

langsung dengan proses untuk menghasilkan produk/jasa yang untuk diserahkan kepada

pelanggan. Sedangkan aktivitas pelanggan adalah seluruh aktivitas yang tidak

berkaitan langsung dengan

aktivitas untuk menghasilkan jasa.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.8 Value chain Services Business (Value Shop)

(Ward dan Peppard,2002,p266)

Berdasarkan analisis value chain tersebut terbagi atas dua jenis

aktivitas antara lain :

1. Aktivitas utama,terbagi :

a. Business Acquisition

Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan apa kebutuhan dan keinginan dari

pelanggan dengan data dan infomasi yang diperoleh dari pelanggan. Dari kegiatan

ini, dapat diketahui apakah setiap kebutuhan dan keinginan pelanggan sudah

dicukupi oleh perusahaan.

b. Problem Specification

Dalam kegiatan ini perusahaan meurmuskan masalah - masalah apa saja yang

bisa terjadi. Dalam mmenuhi kebutuhan pelanggan. Dan melihat apakah masalah -

masalah tersebut dapat

diatasi atau tidak.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

c. Knowledge Application

Dalam kegiatan ini,perusahaan merumuskan masalah - masalah apa saja yang

dihadapi perusahaan yang belum dapat diselesaikan, kemudian mencari solusinya

dan menciptakan suatu knowledge application yang baru. Jika perusahaan tidak

mampu membuat knowledge application yang baru, maka perusahaan dapat meminta

bantuan dari pihak luar, misalnya konsultan yang dapat membuat strategi baru yang

dapat memecahkan masalah yang ada.

d. Allocation Resources

Dalam kegiatan ini, perusahaan melakukan analisis 5M (Man, Money, Material,

Method, Machine) dan informasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam

menerapkan strategi yang baru dan juga mengalokasikan 5M tersebut dalam

perusahaan. Misalnya: Money, jika perusahaan kekurangan dana maka perusahaan

akan mencari sumber dana lain seperti Bank.

e. Marketing the capability

Merupakan kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan produk - produk dari

perusahaan pada pelanggannya atau masyarakat.

f. Configure Solution

Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan solusi yang akan dilakukan dan

membuat perencanaan dalam pengerjaan solusi tersebut.

g. Execute Solution

Dalam kegiatan ini, perusahaan mulai melaksanakan atau

menerapkan solusi bisnis yang baru.

2. Aktivitas Pendukung :

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

a. Technology

Menjelaskan teknologi apa saja yang digunakan dalam perusahaan tersebut.

b. Human Resources

Merupakan cara dari perusahaan dalam mengatur SDM nya,misalnya dengan

memberikan pelatihan pembekalan skill dan ilmu.

c. Infrastructure

Infrastruktur merupakan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh perusahaan.

2.2.6.4 Analisis Lingkungan Internal

2.2.6.4.1 Strategic Plan

Menurut Bernard (2005, p115), Perencanaan strategis (Strategic planning)

memperlihatkan sebuah gambaran tingkat atas dari kumpulan pengaturan dalam

perusahaan itu sendiri. Arah ini lebih lanjut diartikulasikan dalam skenario

(Scenarios) jangka panjang, strategi (Strategies), tujuan (Goals), dan inisiatif

(Initiatives) yang berfungsi sebagai dasar untuk jangka pendek

perencanaan taktis (Operasional) yang di perbaharui setiap tahun. Sebuah rencana

strategis adalah gabungan EA artifact yang harus memandu arah perusahaan selama

periode 3 - 5 tahun di masa depan dengan menyediakan item berikut, masing-masing

merupakan EA artifacts yang sangat sedehana yang terpisah. Menetapkan misi dan visi

yang menjelaskan dengan singkat tujuan dan arah dalam suatu Enterprise.

Mengembangkan pernyataan arah strategis (Statment of Strategic Direction) yang

sesuai dengan tujuan perusahaan, menjamin perusahaan supaya dapat bertahan,

memungkinkan untuk fleksibilitas, dan mempromosikan keberhasilan kompetitif.

Pernyataan ini adalah penjelasan rinci mengenai dimana perusahaan bermaksud

untuk pergi. Meringkas hasil dari analisis SWOT yang merupakan dasar dari

pernyataan arah strategis dan yang mengidentifikasi kekeuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman perusahaan.

Meringkas situasi dan asumsi rencana untuk beberapa 'Concept of Operations'

CONOPS skenario yang mendukung arah strategis perusahaan. Ringkasan ini harus

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

mencakup satu skenario saat ini yang menggambarkan kordinasi kegiatan tingkat

tinggi yang sedang berlangsung disetiap baris bisnis (Line of Business), serta beberapa

skenario laporan masa depan dari kombinasi yang berbeda dari driver internal dan

eksternal yang diidentifikasi melalui analisis SWOT. Mengembangkan sebuah

Grafik CONOPS bahwa dalam menangkap gambar tunggal esensi dari dan

partisipasi didalam skenario operasi saat ini. Mengembangkan strategi kompetitif

umum (General Competitive Strategy) untuk perusahaan dalam mempersatukan

skenario CONOPS saat ini dan masa depan dan perusahaan bergerak dalam arah

strategis yang dimaksudkan dalam cara yang itu dan menjelaskan faktor internal dan

eksternal seperti budaya, Line of Bussiness, persyaratan bisnis, kondisi pasar,

strategi pesaing dan resiko.

Mengidentifikasi tujuan strategis (Strategic Goals) yang akan menyelesaikan

strategi pesaing dan menetapkan sponsor eksekutif yang bertanggung jawab untuk

mencapai masing - masing tujuan. Mengidentifikasi inisiatif strategi (Strategic

Initiatives) dan sumberdaya sponsor untuk inisiatif, yang merupakan program yang

sedang berlangsung atau proyek pembangunan yang akan mencapai setiap tujuan

strategis.

2.2.6.4.2 SWOT Analysis

Menurut Bernard (2005, p118), salah satu kegiatan awal perusahaan adalah

melakukan pengembangan strategic plan yaitu 'Strength, Weakness, Opportunity,

Threat' (SWOT) Analisis. Analisis ini terlihat pada faktor internal dan eksternal

untuk menentukan daerah perusahaan yang harus difokuskan dalam meningkatkan

survivabilitas dan kesuksesan, serta daerah yang harus dihindari, atau dikurangi.

Hasil Analisis SWOT harus diringkas dalam Strategic Plan, dan Analisis

SWOT penuh diarsipkan dalam EA Repository sebagai artefak sederhana yang

terpisah.

Gambar 2.9 memberikan contoh cara untuk meringkas dan menyajikan hasil Analisis

SWOT.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.9 Contoh Tabel Ringkasan Analisis SWOT

Sumber : Bernard (2005, p118)

Menurut Rangkuti (2004, p.20), ada 4 kuadran dalam diagramanalisis SWOT, berikut

penjelasnnya :

Gambar 2.10 Diagram Analisis SWOT

Sumber : Rangkuti (2004, p19)

Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada,

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriented Strategy).

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara

strategi diversifikasi (Produk/pasar).

Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain

pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada

kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah - masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan

strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan

produk - produk baru dalam industry microcomputer.

Kuadran IV: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

3. Penentuan faktor strategi Eksternal (EFAS)

Menurut Rangkuti (2004, p22-23), sebelum membuat matrik faktor strategi

eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS).

Berikut ini adalah cara - cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) .

Tabel 2.1 Tabel EFAS

Strategi Faktor Internal

BOBOT

RATING

BOBOT & RATING

KOMENTAR

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Peluang

Total Kekuatan

Ancaman

Total Kelemahan

TOTAL IFAS

Sumber : Rangkuti (2004, p23)

Keterangan Tabel 2.1 Tabel EFAS :

Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)

sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor- faktor tersebut kemungkinan dapat

memberikan dampak terhadap faktor strategis.

Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk

faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi

jika peluangnya kecil, diberi rating + 1).Pemberian nilai rating ancaman adalah

kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1.

Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. Kalikan bobot pada kolom 2

dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya

bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor - faktor

tertentu dipilih dan bagaimana skor pemobotannya dihitung.Jumlahkan s kor pembobotan

(pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai

total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan

perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

4. Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)

Menurut Rangkuti (2004, p24-25), setelah factor - factor strategi internal suatu

perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS (Internal Factor Analisis Summary)

disusun untuk merumuskan faktor - faktor strategisi internal tersebut dalam rangka

strength and weakness perusahaan. Tahapnya adalah :

Tabel 2.2 Tabel IFAS

Strategi Faktor Internal

Bobot Rating

Bobot&Rating Komentar

Kekuatan

Total Kekuatan Kelemahan

Total Kelemahan Total IFAS

Sumber : Rangkuti (2004, p25)

Keterangan Tabel 2.2 Tabel IFAS :

a. Tentukkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan s e rt a kelemahan perusahaan dalam kolom

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling

penting) sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut

terhadap posisi strategis perusahaan (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh

melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif

(semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai sari +1 sampai

dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing

utama.Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.

Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-

rata industry, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah

rata-rata industry, nilainya 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolomg 3,untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4 hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing -

masing faktor yang nilainya bervariasi mulai 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0

(poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor -

faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotanya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada koom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagai

mana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor

total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya dalam kelompok industri yang sama.

5. Matriks SWOT

Menurut David (2006, p284) Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang

penting untuk membantu manajer mengembangkan e m pa t tipe strategi: SO (Strengths

•Opportunities), WO (Weakness - Opportunities) ST (Strengths - Threats), WT

(Weaknesses - Threats). Mencocokkan faktor eksternal dan internal adalah bagian

yang paling sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

penilaian yang baik dan tidak ada pencocokan yang terbaik.Menurut Rangkuti (2004,

p31), matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi

perusahaan. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman.Eksternal

yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki.

Tabel 2.3 Matriks SWOT

Sumber : Rangkuti (2004, p31)

• Strategi SO

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang

eksternal. Semau manajer akan lebih suka bila organisasi mereka berada pada posisi di

mana kekuatan internal dapat memanfaatkan trend dan kejadian eksternal. Organisasi

pada umumnya akan menjalankan strategi WO, ST atau WT agar dapat mencapai situasi

dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki

kelemahan utama, Ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan.

Ketika sebuah orgganisasi menghadapai ancaman utama, ia akan berusahamenghindarinya

untuk berkonsentrasi pada peluangnya (David, 2006, p285).

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

• Strategi WO

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kekuatan internal dengan memanfaatkan

peluang eksternal. Kadang- kadang terdapat peluang eksternal kunci tetapi

perusahaan memiliki kekuatan internal yang menghambatnya untuk

mengeksploitasi peluang tersebut. Sebagai contoh, mungkin ada permintaan yang

tinggi untuk alat elektronik guna mengontrol jumlah dan waktu injeksi bahan

bakar di mesin mobil (peluang), tetapi manufaktur komponen mobil tertentu tidak

memiliki teknologi untuk yang dibutuhkan untuk memproduksi alat tersebut

(kelemahan). Satu strategi WO adalah membeli teknologi ini dengan membentuk join

venture dengan perusahaan yan gmemiliki kompetensi dala area ini. Alternatiff

strategi WO adalah merekrut dan melatih staf dengan kemampuan teknis yang

dibutuhkan (David, 2006, p285).

• Strategi ST

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurnagi pe

ngaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu

menghadapi ancaman di lingkungan eksternalnya secara langsung. Contoh dari

strategi ST terjadi ketika Texas Instruments menggunakan departemen legal yang

sanagat bagus (kekuatan) untuk menagih hamper $700 juta untuk kerusakan dan

royalty dari Sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar paten untuk memory

chip semikonduktor (ancaman). Perusahaan pesaing yang meinru ide, inovasi, dan

produk yang dipatenkan adalah ancaman utama di banyak industry. Hal ini masih

menjadi masalah utama perusahaan AS yang menjual produknya di Cina (David, 2006,

p285).

• Strategi WT

Strategi WT adalah taktif defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan

internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi meghadapi berbagai

ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi tidak aman.

Kenyataanya, perusahaan seperti itu meungkin harus berusaha bertahan hidup,

bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih

likuidasi (David, 2006, p286).

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

6. Concept of Operation Scenario (CONOPS)

Menurut Bernard (2005, p.294), Konsep skenario operasi (CONOPS) adalah suatu

dokumen cerita yang mengambarkan sebuah perusahaan beroperasi sekarang ini atau

akan beroperasi beberapa tahun kedepan yang diberikan kepada faktor internal dan

eksternal tertentu yang diidentifikasi dalam analisis SWOT.

7. Concept of Operation Diagram (CONOD)

Menurut Bernard (2005, p295) CONOD adalah sebuah pengambaran grafis tingkat

tinggi yang menjelaskan bagaimana fungsi-fungsi perusahaan baik total, atau kedalam

area tertentu yang menarik.

2.2.7 Product & Service

Menurut Bernard (2005, p122), kunci bisnis perusahaan dan dukungan proses

didokumentasikan pada tingkat bisnis dari EA framework. Komponen EA pada tingkat ini

meliputi dokumentasi proses bisnis dan perencanaan modal TI portofolio yang berisi

dokumentasi kasus bisnis pada setiap investasi di bidang TI yang meliputi operasional dan

keuangan. Hubungan antara peserta dalam kegiatan E-Commerce dan E-Government ini sering

disebut sebagai "B" untuk bisnis, "G" untuk Government (pemerintah), dan "C" untuk citizen

(warga negara), sehingga akronim seperti B2B untuk business-to-business dan G2C bagi

Government-to-citizen. Menurut Bernard (2005, p106), Product & Services berada pada level

kedua dari EA 3 Framework yang mengidentifikasi bisnis produk dan jasa dari Enterprise dan

merupakan kontribusi dari dari teknologi yang mendukung proses bisnis perusahaan. Istilah

"Business Services" digunakan untuk proses yang berarti dan prosedur untuk

menyelesaikan misi dan tujuan dari perusahaan, apakah itu untuk bersaing disektor swasta,

menyediakan pelayanan umum, edukasi, memberikan pelayanan medis, memberikan

kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu secara langsung dan

memprioritaskan berbagai layanan bisnis dan aktivitas pengiriman produk didalam perusahaan

untuk memastikan bahwa perusahaan bergerak secara kolektif berdasarkan arah strategis yang sudah

ditetapkan dalam rencana strategis. menyediakan pelayanan umum, edukasi, memberikan

pelayanan medis, memberikan kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

secara langsung dan memprioritaskan berbagai layanan bisnis dan aktivitas pengiriman produk

didalam perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan bergerak secara kolektif berdasarkan arah

strategis yang sudah ditetapkan dalam rencana strategis.

2.2.7.1 Activity/Entity (CRUD )Matrix (D-7)

Menurut Bernard (2005,p310) Activity/Entity Matriks dikembangkan dengan pemetaan

entitas data yang dipengaruhi dari hubungan bentuk aktivitas bisnis. Sering disebut sebagai

matriks ‘CRUD’ karena teridentifikasi sebagai tipe dasar perubahan yang dilakukan data

(Create, Read, Update, Delete) melalui proses bisnis.

Gambar 2.11 CRUD Matrix

Sumber : Bernard (2005,p310)

2.2.7.2 Business Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p.300), Business Proces Diagram memperlihatkan detail dari rincian suatu

kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam aktivitas berhubungan dengan yang lain.

Diagram digambarkan dengan model IDEF-0 untuk melihat input, kontrol, output dan

mekanisme dari masing-masing langkah di dalam proses. Model aktivitas IDEF-0 cocok

untuk dokumentasi proses bisnis karena menyediakan dua pandangan konteks tingkat tinggi dan

pandangan yang lebih rinci dari setiap langkah dalam format kegiatan yang dapat lebih diurai

dan saling terkait dengan proses lain untuk menunjukan keterkaitan. Diagram ini berguna dalam

menunjukan hubungan antara langkah- langkah dan pengaruh internal atau eksternal, tapi

mungkin tidak berdasarkan urutan waktu.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

2.2.7.3 Swim Lane Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p299), Swim Lane Process Diagram merupakan suatu diagram aktivitas

pemangku kepentingan (Stakeholder) dimana menunjukan kegiatan apa saja yang dilakukan

pemangku kepentingan (orang- orang dengan kepentingan dalam perusahaan) yang terlibat

dengan garis dari proses bisnis dan waktu dari interaksi. Diagram menggunakan format dari

"Swim Lane" Stakeholder diatur dalam baris, kerangka waktu (Timeframes) diatur dalam

kolom, lalu gambaran aktivitas digambarkan dengan simbol flowchart.

Gambar 2.12 Swim Lane Diagram

Sumber : Bernard (2005, p299)

2.2.7.4 Use Case Narrative & Diagram

Menurut Bernard (2005, p302), Use Case Narrative mengikuti format Unified Modeling

Language (UML) untuk mengidentifikasi persyaratan bisnis, konteks, Stackholder (Aktor),

dan garis bisnis untuk bertinteraksi dengan sistem, layanan, dan applikasi yang diidentifikasi

sebagai solusi yang membutuhkan perkembangan. Jadi use case menjelaskan interaksi

antara pengguna dengan sistem applikasi.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.13 Use Case Narrative & Diagram

Sumber : Bernard (2005, p302)

2.2.8 Data & Information

Menurut Bernard (2005, p123), Data & Information adalah bagaimana suatu perusahaan

menggunakan data dan informasi untuk didokumentasikan di Level 'Data & Information' pada

EA3 framework. Komponen EA pada tingkat ini meliputi dokumentasi pada desain, fungsi,

dan pengelolaan sistem informasi, database, gudang pengetahuan, dan data mart. Hal ini juga

termasuk dokumentasi rinci tentang struktur dan logika pengolahan data. Menurut Bernard (2005,

p106), Data & Information berada pada level ketiga dari EA3 Framework merupakan maksud

untuk mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini yang digunakan oleh perusahaan dan

bagaimana arus informasi masa depan akan terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui dokumen

strategi teknologi informasi yang diikat kedalam perencanaan strategi teknologi informasi

atau perencanaan bisnis. Tujuan strategi teknologi informasi adalah untuk membangun sebuah

pendekatan tingkat tinggi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah dan menyebarkan

informasi ke seluruh perusahaan.

2.2.8.1 Object State Transition Diagram

Menurut Bernard (2005, p306), sebuah state transition diagram menggunakan

notasi Unified Modeling Language untuk memperlihatkan bagaimana siklus hidup dari

sebuah data objek secara spesifik. Diagram ini memperlihatkan perubahan artibut, link, atau

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

behavior dari "on-line order" objek yang hasilnya dari sistem internal atau eksternal yang

memicu perubahan keadaan.

Menurut Satzinger , Jakson & Burd(2005, p237), sebuah statechart diagram tersusun

dari oval-oval yang mewakili status dari sebuah objek dan panah yang mewakili

transisinya. Gambar 2.13 mengilustrasikan sebuah statechart simpel dari sebuah printer.

Selama mudah mempelajari statechart dengan menggunakan item yang terlihat, ada baiknya

memulainya dengan beberapa contoh dari computer hardware. Ketika dasarnya dijelaskan,

kita akan mengilustrasikan pemodelan software objek di dalam problem domain. Starting point

dari statechart adalah dot hitam, yang disebut pseudostate. oval pertama setelah dot hitam adalah

state pertama dari printer. Pada kasus ini, printer dimulai dengan keadaan off state. Sebuah state

diwakili oleh sebuah kotak dengan bagian tepi bulat (seperti sebuah oval namun lebih

persegi), dengan nama sebuah state didalamnya.

Gambar 2.14 statechart sederhana untuk printer

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd(2005, p237)

Didefinisikan secara akurat, sebuah state dari sebuah objek adalah suatu kondisi yang terjadi

selama berlangsung ketika memenuhi beberapa kriteria, melakukan beberapa tindakan, atau

menunggu untuk sebuah event. Setiap state yang unik memiliki nama yang unik. State adalah

sebuah semipermanen kondisi dari sebuah objek, seperti On, Working, atau Loading Equipment.

State dideskripsikan sebagai kondisi semipermanen karena eksternal event dapat

menginterupsikannya. Sebuah objek akan tetap dalam sebuah state selama beberapa event

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

menyebabkan objek itu bergerak ke state lainnya. Ketentuan penamaan untuk kondisi status membantu

mengidentidikasi state secara valid. Sebuah state boleh memiliki nama dari sebuah kondisi

spesifik seperti On, atau In repair. State lainnya lebih aktif, dengan nama terdiri dari gerund atau

verb phrases (frase kata kerja) seperti Being Shipped atau Working. Untuk contoh, sebuah objek

Order spesifik ada ketika seorang customer memesan sesuatu, tepat setelah dibuatkan, objek tersebut

di dalam state seperti Adding new order items, kemudian Waiting for items to be

shipped, dan akhirnya order state selesai ketika semua item telah dikirim. Seperti terlihat pada gambar

2.13, panah yang meninggalkan Off state disebut transition. Pembuatan transition

mengakibatkan objek untuk meninggalkan Off state dan membuat sebuah transition ke On state.

Sebuah transitionadalah pergerakan dari sebuah objek dari satu state ke state lainnya. Ini adalah

mekanisme yang mengakibatkan sebuah objek meninggalkan state dan berganti ke state baru. State

adalah kondisi semipermanen.State semipermanen karena transisi menyela state dan menyebabkan

state ke akhir kondisi.Pada umumnya,transisi disadari singkat pada durasinya,

dibandingkan dengan state, dan tidak bisa diinterupsikan.

Dengan kata lain, sekali transisi dimulai, akan berjalan ke kompleksitas dari mengambil objek

ke state baru, disebut destination state. Sebuah transisi diwakili dengan panah dari sebuah origin

state-state yang lebih dulu ke transition-untuk sebuah destinasi state dan pelabelan dengan

sebuah string untuk menjelaskan komponen dari transition.

Label transition terdiri dari tiga komponen :

Transition-name (parameters,...) [guard-condition] /action- expression

Pada gambar 2.13, nama transisi di onButtenPhushed. Transisi seperti trigger yang akan menembak

atau sebuah event yang terjadi. Name akan menggambarkan action dari triggering event. Pada

gambar 2.13, tidak ada parameter yang dikirim ke printer. kondisi guard aman tercover. Untuk

melepaskan transition, guard harus benar. Slash depan dibagi mekanisme firing dari action atau

proses. Ekspresi action mengindikasikan beberapa proses yang harus terjadi sebelum transisi

selesai dan objek tiba di dalam state tujuan. Pada kasus ini, printer akan berjalan sebagai sebuah

self-test sebelum beralih ke On state.

Nama transition adalah nama dari sebuah message event yang memicu transition dan menyebabkan

objek meninggalkan state aslinya. Perhatikan bahwa format sangat mirip ke sebuah message dalam

sebuah sistem sequence diagram. Pada faktanya, kita akan menemukan bahwa message names dan

transition-names hampir menggunakan syntax yang sama. Satu relationship lainnya ada diantara

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

messages dan transitions; transitions disebabkan oleh messages datang ke objek. Porsi

parameter dari message name datang langsung dari message parameter.

Guard-condition adalah kualifikasi atau test pada transition, dan itu adalah sebuah true/false

kondisi yang simpel yang harus dipenuhi sebelum transition bisa dinyalakan. Untuk sebuah

transition ke dalam keadaan menyala, pertama, trigger harus terjadi, dan kemudian guard harus

dievaluasi ke true. Terkadang transition hanya memiliki sebuah guard-condition dan tidak ada

triggering event. Pada kasus ini, trigger secara terus-menerus menyala (firing), dan kapan saja

ketika the guard menjadi true, transition terjadi.

True/false kondisi ini adalah sebuah test pada sisi pengiriman dari message. Dan sebelum

message dapat dikirim, kondisi true/false harus true. Pada perbedaannya, guard condition ada pada

receiving side dari message. Message bisa diterima, tapi transition fires hanya jika guard-

condition juga true. Kombinasi dari tests, messages, dan transition memberikan fleksibilitas

yang sangat luar biasa dalam mendefinisikan behavior kompleks.

Action-expression adalah ekspresi procedural yang disahkan ketika transition dilecutkan.

Dengan kata lain, itu menjelaskan action dilakukan.

Beberapa dari tiga komponen-transition-name, guard-condition, atau action- expression-mungkin

kosong. Jika salah satu dari transition-name atau guard- condition kosong, maka akan otomatis

dievaluasikan ke true. Salah satunya bisa berarti kompleks, dengan AND atau OR konektifitas.

2.2.8.2 Logical Data Model

Menurut Bernard (2005, p308), Model data sematik yang dapat dikembangkan dengan

menggunakan metode dan simbologi tradisional terstuktur (Entity Relationship Diagram), atau

dapat menggunakan metode berorientasi objek dan simbologi dari Unified Modeling Language

(UML), yang menghasilkan Class Diagram dan/atau Object Diagram.

Notasi Domain Model Class Diagram

Menurut Satzinger , Jakson & Burd (2005, p185-186), pada class diagram, kotak mewakili

classes, dan lines menghubungkan kotak memperlihatkan suatu hubungan antarclasses. Gambar

2.14 menunjukkan suatu contoh dari simbol untuk satu kelas: Customer. The class symbol adalah

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

kotak dengan tiga bagian. Bagian paling atas berisi nama dari class, bagian tengah berisi

attributes dari class, dan bagian bawah berisi methods penting dari class. Methods tidak

diperlihatkan pada domain model class diagram. Faktanya, the class symbol sering

diperlihatkan dengan hanya terdiri dari dua bagian untuk menunjukkan bahwa itu adalah

domain model.

Gambar 2.15 UML class symbol dengan 3 bagian untuk nama, attributes, dan methods

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p185)

Gambar 2.14 memperlihatkan sebuah contoh dari sebuah domain class diagram yang simpel

dengan dua class, Customer dan Order. Disini class symbol hanya terdapat dua bagian. UML

membutuhkan nama class agar dapat digunakan.

Di dalam notasi diagram, kita dapat melihat setiap Customer bisa berasosiasi dengan banyak

Order, dan setiap Order dihubungkan oleh satu Customer; asosiasinya dapat digambarkan pada

diagram agar lebih jelas, tapi itu sebuah opsional. Multiplicity adalah one to many pada satu arah

hubungan dan one to one dalam arah hubungan lainnya. Notasi multiplicity, diperlihatkan

sebagai sebuah asterisk (bintang) pada garis setelah class Order, menunjukkan "banyak" order.

Lihat pada gambar 2.15 untuk kesimpulan dari notasi multiplicity. Model pada gambar 2.14

menyatakan bahwa Customer terhubung ke minimum dari nol dan maksimum dari banyak order

(0..*). Pada arah hubungan lainnya, class Order dinotasikan pada paling sedikit satu dan hanya

satu Customer. Notasi ini menjelaskan detil yang tepat tentang sebuah system (Satzinger , Jakson &

Burd, 2005, p185-186).

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.16 domain class diagram yang sederhana tetapi tidak dengan attributes

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p186)

Gambar 2.17 Multiplicity dari asosiasi

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p186)

Gambar 2.17 menunjukkan model diperluas untuk mencakup OrderItems-satu atau lebih item

spesifik termasuk order di dalamnya. Setiap order berisikan minimum dari satu dan maksimum

dari banyak item karena tidak akan ada sebuah order tanpa setidaknya satu item. Sebagai contoh,

sebuah order boleh berisi sebuah baju, sepasang sepatu, dan tali pinggang, dan setiap item ini

diasosiasikan dengan order.

Contoh ini juga menunjukkan beberapa tambahan UML notasi class: sebuah atribut dimulai

dengan lowercase letter. Customer memiliki sebuah customer number (custNumber), nama

(name), billing address (billAddress), dan beberapa nomor telepon (homePhone, officePhone).

Setiap Order memiliki orderID, orderDate, dan jumlah. Setiap orderItem memiliki itemID,

quantity, dan price. Atribut-atribut dari class tersebut tercantum dibawah nama class di bagian

bawah dari kotak class symbol, biasanya dengan key identifier listed

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.18 class diagram yang menampilkan atribut

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p187)

Gambar 2.17 memperlihatkan bagaimana objek-objek yang sebenarnya di dalam beberapa

transaksi yang mungkin terlihat. John adalah customer yang menempatkan 2 order. Order pertama,

terjadi pada tanggal 4 februari, adalah 2 pasang kaos dan tali pinggang. Order yang kedua, terjadi

pada tanggal 29 maret, sepasang boots dan 2 pasang sandal. Mary adalah customer yang belum

menempatkan order. Customer boleh tidak menempatkan order (zero) atau boleh lebih dari satu.

Maka Mary tidak berasosiasi dengan order. Pada akhirnya Sara meletakkan order pada 30 Maret

untuk 3 pasang sandal.

Selama membuat model, analis sering memperbagus domain model class diagram.Satu contoh

pada proses refine adalah menganalisis asosiasi many-to-many. Gambar 2.20 memperlihatkan sebuah

contoh dari many-to-many asosiasi. Dengan simbol asteriks pada tiap akhir garis asosiasi. Di

Universitas, pelajaran (course) ditawarkan sebagai course section, dan pelajar mengikuti banyak

course ini. Setiap course section berisikan banyak murid. Maka, asosiasi antara course section

dan murid adalah many to many. Asosiasi many-to-many terjadi secara natural, dan mereka dapat

dimodelkan seperti yang terlihat, dengan asteriks pada akhir dari garis asosiasi. Pada analisis yang

lebih jelas, namun, analis sering menemukan many-to-many asosiasi melibatkan tambahan data

yang harus dicatat. Sebagai contoh, pada class diagram dalam gambar 2.19, dimana grade yang

setiap murid terima untuk catatan course. Ini adalah data yang penting, dan walaupun model

menunjukkan dimana course section yang murid ambil, model ini tidak menaruh grade.

Solusinya adalah menambahkan sebuah class untuk mewakili asosiasi antara murid dan course

section, yang disebut association class. Association class ini diberikan atribut yang hilang.

Gambar 2.20 memperlihatkan pelebaran class diagram dengan association class bernama

Course Pendaftaran, yang memiliki sebuah atribut untuk grade murid. Sebuah association class

terhubung untuk many-to-many asosiasi dengan garis putus-putus

(Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p.187).

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.19 customers, orders, dan order items konsisten dengan perluasan domain model class

diagram

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p188)

Gambar 2.20 sebuah domain model class diagram course pendaftaran(enrollment) dengan asosiasi

many-to-many

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p188)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.21 sebuah domain model class diagram course pendaftaran yangdiperbagus dengan

asosiasinya

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p189)

Berdasarkan asosiasi pada gambar 2.20 dari kiri ke kanan, class diagram menjelaskan bahwa satu

course section memiliki banyak course pendaftaran, tiap-tiapnya dengan grade miliknya masing-

masing, dan setiap course pendaftaran berlaku untuk satu murid khusus. Jika dibaca dari kanan ke

kiri, setiap course pendaftaran berlaku untuk course section yang spesifik. Sebuah sistem

diimplementasikan pada dasar dari domain model ini akan dapat memproduksi grade list yang

memperlihatkan seluruh murid dan grade mereka dalam setiap course section, serta grade transkrip

memperlihatkan seluruh grade-grade yang diperoleh dari setiap murid.

Hirarki dalam Notasi Class Diagram

Ada 2 cara tambahan yang orang gunakan untuk menyusun penyelesaian masalah pada class domain

dalam duni a nyata: generalisasi/spesialisasi hirarki dan seluruh bagian hirarki.

Notasi Generalisasi/Spesialisasi

Generalisasi/spesialisasi didasari dari ide yang orang kelompokkan dalam suatu kesamaan dan

perbedaan. Generalisasi mempertimbangkan kelompok/grup yang memliki sesuatu yang sama;

sebagai contoh, ada banyak tipe dari kendaraan bermotor-mobil, truk, traktor, dan sebagainya.

Semua kendaraan bermotor sama-sama memiliki karakteristik umum tertentu, jadi sebuah

kendaraan bermotor adalah general class yang banyak. Spesialisasi mempertimbangkan

perbedaan dalam suatu tipe katagori sebagai contoh, tipe khusus dari mobil termasuk mobil

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

sport, sedan, dan kendaraan sport lainnya. Tipe-tipe mobil ini memiliki kesamaan dalam

sudut pandang yang sama, namun berbeda dalam sudut pandang lainnya. Maka mobil sport adalah

tipe khusus dari mobil.

Sebuah generalisasi/spesialisasi hirarki biasanya digunakan untuk menstruktur atau mengurutkan

masalah-masalah ini dari sifat yang general yang lebih spesifik. Seperti yang telah

didiskusikan, klasifikasi atau pengelompokkan menunjukkan untuk mendefinisikan class. Setiap

class dari suatu masalah dalam sebuah hirarki boleh memiliki general class yang lebih di

atasnya, ini disebut superclass. Pada waktu yang sama, sebuah class boleh memiliki banyak class

spesialisasi di bawahnya, ini disebut subclass. Pada gambar 2.21, sebuah mobil memiliki 3 subclass

(MotorVihicle). UML class diagram notasi untuk sebuah superclass dan subclass adalah segitiga

kecil pada garis yang menunjuk ke superclasss (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p189).

Gambar 2.22 sebuah notasi hirarki generalisasi/spesialisasi dari kendaraan bermotor

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p190)

Orang akan mempelajari dari pengelompokkan yang telah mereka buat dengan ringkas sebagai peta

pengetahuan.

Banker yang berpengetahuan luas dapat berbicara banyak tentang tipe khusus dari pinjaman dan

Account deposito. Merchandiser yang berpengetahuan luas seperti John Blankens pada Rocky

Mountain Outfitters dapat berbicara banyak tentang tipe-tipe khusus dari produk aktvitas outdoor

dan pakaian- pakaian. Maka ketika analis menanyakan user tentang pekerjaan, dimana analis dapat

menggambarkan sebuah generalisasi/spesialisasi hirarki. Pada beberapa tingkatan, motivasi

untuk customer support system pada RMO dimulai dengan pengenalan John bahwa Rocky

Mountain Outfitters dapat menangani banyak pesanan tipe khusus dengan sebuah sistem baru (Web,

telephone, dan mail order). Tipe-tipe khusus order ini dapat dilihat pada gambar 2.22. Inheritance

memperbolehkan subclass-subclass untuk memiliki karakteristik dari superclass mereka.

Kembali pada gambar 2.21, sebuah mobil adalah keseluruhan dari kendaraan bermotor lainnya

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

tapi juga sesuatu yang khusus. Sebuah mobil sport adalah semua dari mobil lainnya dengan

karakteristik khusus tambahan. Dari sudut pandang ini, subclass "inherit (mewarisi)" karakteristik.

Dalam pendekatan object-oriented, inheritance adalah konsep kunci yang mungkin yang

disebabkan oleh generalisasi/spesifikasi hirarki. Terkadang hirarki-hirarki ini disebut

inheritance hierarchies (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p190).

Whole-part dari Sebuah Notasi Hirarki

Cara lain dalam menyusun informasi tentang suatu masalah adalah dengan mendefinisikan masalah

tersebut dalam batas-batas dari bagian masalah itu. Sebagai contoh, jika mempelajari tentang

sistem komputer akan menyadari bahwa komputer sebenarnya adalah kumpulan dari bagian-

bagian processor, memory utama, keyboard, disk storage, dan monitor. Sebuah keyboard bukan

sebuah tipe khusus dari komputer; hanya bagian dari sebuah komputer. Namun, itu adalah suatu

bagian yang terpisah dari komputer itu sendiri. Bagian lengkap dari sebuah notasi hirarki

menangkap sebuah relasi yang diidentifikasikan ketika orang mempelajari untuk membuat

suatu asosiasi antara sebuah objek dan komponen-komponennya.

Gambar 2.23 sebuah hirarki generalisasi/spesialisasi dari order

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p191)

Ada 2 tipe dari bagian lengkap notasi hirarki; agregasi dan komposisi. Batasan agregasi

biasanya digunakan untuk menjelaskan seluruh bagian asosiasi antara agregat (whole) dan

komponen- komponennya (parts) dimana parts dapat berwujud terpisah. Gambar 2.23 menjelaskan

konsep dari agregasi pada sebuah sistem komputer, menggunakan simbol diamond (mutiara)

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

untuk mewakili agregasi. Batasan composisi biasanya digunakan untuk menjelaskan whole-

part asosiasi yang lebih kuat, dimana parts, asosiasi sekali, tidak bisa terpisah.

Simbol diamond diisi untuk mewakili komposisi (tidak diperlihatkan). Whole-part hierarchies,

agregasi dan komposisi, melayani untuk mengizinkan analis untuk mengungkapkan perbedaan

yang halus tentang asosiasi diantara class. Selama dengan beberapa relasi asosiasi,

multiplicity dapat digunakan-sebagai contoh, ketika sebuah komputer memiliki satu atau lebih

disk storage divice.

Mendesain notasi class diagram

Contoh UML class diagram yang telah kita lihat sejauh ini adalah domain model class diagram.

Desain class diagram digunakan untuk mewakili class software yang didalamnya ada sistem

baru. Desain class diagram sebenarnya lebih memperlihatkan tentang desain software. Class

diagram pada gambar 2.24 berisi beberapa method untuk memperkuat ide atribut dan method yang

class software miliki.

Gambar 2.24 memperlihatkan bagian dari sebuah desain class diagram untuk sebuah sistem

yang mempertahankan Account bank dan berisikan class Customer software. Diagram ini tidak

memperlihatkan method dari class Customer karena cukup standart. Beberapa class

diasumsikan untuk mengetahui bagaimana menambahkan sebuah instance baru, mengupdate values,

dan melaporkan informasi tentang itu sendiri. Class Account mencantumkan satu pasang method

karena method-method itu unik untuk bank accounts dan central untuk memproses sistem.

Termasuk makeDeposit() dan makeWithdrawal() (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p191).

Gambar 2.24 Whole-Part (agregasi) antara sebuah Computer dan bagian-

bagiannya

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p192)

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Sistem Bank Account berisikan sebuah generalisasi/spesialisasi hirarki.; Account adalah superclass,

da n Saving/Account dan CheckingAccount adalah dua subclass. Simbol segitiga digambarkan pada

sebuah garis yang menghubungkan class yang menunjukkan inheritance. Subclass mewarisi

atribut-atribut dan behavior-behavior dari superclass. Maka, CheckingAccount mewarisi dua

method ditambah seluruh atribut dari Account. Sama halnya, SavingsAccount mewarisi method dan

atribut yang sama. Tetapi SavingsAccount juga mengetahui bagaimana untuk menghitung bunga;

CheckingAccount tidak. Hasilnya adalah beberapa atribut dan method yang umum untuk dua tipe

dari account. Tetapi atribut dan method lain tidak. Pada contoh ini, inheritance berarti bahwa

ketika sebuah SavingAccount diciptakan (atau telah tersedia), akan membutuhkan value (nilai)

untuk 5 atribut. Objek CheckingAccount dapat untuk membuat deposito, sama seperti objek

SavingAccount. Objek SavingAccount dapat menghitung bunga, tapi objek CheckingAccount tidak.

Setiap objek, atau instansi, mengurus informasi dan dapat melibatkan satu method.

Class Customer dan class Account memiliki asosisasi. Setiap customer dapat memiliki nol (0)

atau lebih account. Perhatikan bahwa diagram menunjukkan minimum dan maximum

multiplicity pada garis yang menghubungkan class. Asteriks berarti "banyak", jadi multiplicity

antara Customer dan Account adalah minimum dari nol dan maksimumdari banyak (0..* biasanya

hanya *). Untuk menunjukkan relasi yang wajib, diagram harus akan diganti untuk

mengindikasi minimum dari 1 dan maksimum dari banyak (1..*). Pada contoh ini setiap account

dimiliki oleh satu atau hanya satu Customer (1). Diagram bisa diganti untuk menunjukkan

sebuah opsional asosiasi one-to-one sebagai minimum dari nol dan maximum dari satu (0..1)

(Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p192).

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.25 desain class diagram sistem bank account (dengan method)

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p193)

Perhatikan juga class SavingAccount dan CheckingAccount mewarisi asosiasi dengan

Customer, jadi seorang customer sebenarnya berasosiasi dengan sebuah checkin account atau

saving account, seperti yang seharusnya. Pada dasarnya bank tidak menawarkan sesuatu seperti

class Account yang simpel; class hanya ada untuk memperbolehkan tipe khusus dari account untuk

mewarisi attribut, method, dan asosiasi. Class Account adalah abstract class,class itu tidak dapat

diinstansikan. Pada class diagram, abstract class memiliki nama dengan huruf miring, seperti

pada gambar 2.24. CheckingAccount, SavingAccount, dan Customer adalah contoh dari concrete

class yang dapat diinstansikan.

Gambar 2.25 menunjukan contoh course pendaftaran sebagai desain class diagram dengan

method-method. Course memiliki method untuk menambahkan course. Course Sections dapat

dibuka untuk pendaftaran dan kemudian ditutup.Seorang murid dapat diterima dan kemudian

menerima gelar. Sekali semester berakhir, sebuah course pendaftaran dapat memposting grade.

Tidak ada generalisasi/spesialisasi yang diperlihatkan pada contoh ini, tapi ada tipe khusus dari

murid (undergraduate dan graduate) atau tipe khusus courses (credit dan noncredit) pada sistem

pendaftaran di universitas. Gambar 2.26 memperlihatkan versi perluasan dari contoh course

pendaftaran. Semester ditambahkan, karena sebuah course section ditawarkan dalam 1 semester

khususnya. Diagram juga menunjukkan generalisasi/ spesialisasi dari murid untuk

UnderGraduateStudent dan GraduateStudent.Sebagai contoh, setiap objek yang

UnderGraduateStudent adalah tipe khusus dari murid. Spesialisasi class mewarisi semua atribut,

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

asosiasi, dan method dari generalisasi class. Tulisan murid sekarang bercetak miring sebab itu

adalah abstract class (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p193).

Gambar 2.26 desain class diagram course enrollment (pendaftaran) denganmethod

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p194)

Beberapa notasi tambahan pada atribut juga diperlihatkan. Ketika memodelkan class, penting

untuk mengidentifikasikan primary key field atau field-field. Pada UML, properti properti

dari atribut-atribut diperlihatkan dengan kurung kurawal, seperti terlihat pada courseNumber

{ key} di dalam Course class. Class lainnya juga memiliki key. Atribut numberOfSections

digarisbawahi untuk menunjukkan bahwa itu adalah class-level atribut. Biasanya sebuah atribut

memiliki value yang unik untuk setiap objek. Walaupun, sebuah atribut class-level memiliki satu

value yang berlaku untuk semua objek dari class. Di dalam Java ini diimplementasikan sebagai

atribut static, dan di VB.NET ini diimplementasikan sebagai shared atribut. Pada contoh ini, sistem

perlu untuk menyimpan satu value yang mewakili sejumlah course section. Setiap waktu

additional section ditambahkan, value bertambah satu (Satzinger , Jakson & Burd, 2005, p194).

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.27 perpanjangan course enrollment class diagram (dengan methods)

Sumber : Satzinger , Jakson & Burd (2005, p195)

2.2.9 System & Applications

Menurut Bernard (2005, p126), System & Applications yang digunakan perusahaan untuk

mendukung bisnis jasa, proses pengiriman produk, dan arus informasi didokumentasikan

di Level 'System & Applications' pada EA3 framework. Salah satu tujuan dari EA adalah untuk

meningkatkan integrasi dan efisiensi dukungan sistem dan aplikasi perangkat lunak di seluruh

perusahaan. Duplikasi fungsi dan kurangnya interoperabilitas dapat diatasi melalui

pembentukan standar teknis dan produk untuk perangkat lunak. Komponen ini di berbagai

tingkat dalam ukuran dan kompleksitas dari multifungsi ERP yang diperluas di seluruh

perusahaan untuk single-user yang meningkatkan produktivitas.

Menurut (Bernard, 2005, p107), System & Applications berada pada level keempat dari EA3

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Framework dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok sistem informasi

saat ini, dan applikasi yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan kemampuan TI tergantung

pada perubahan di tingkat atas dari EA3 Framework (Business Services atau Information Flows)

mungkin ada rencana perubahan pada sistem atau aplikasi yang tercermin dalam arsitektur masa

depan.

2.2.9.1 System Communication Description

Menurut Bernard (2005, p13), System Communication Description menyediakan

penjelasan dari bagaimana data berkomunikasi dengan sistem ke seluruh perusahaan,

dan khususnya termasuk mengenai links, paths, networks,

dan media.

2.2.9.2 System Data Flow Diagram

Menurut Bernard (2005, p315), System Data Flow Diagram lebih dikenal sebagai

'Data Flow Diagram' dimaksudkan untuk menunjukan proses dalam sistem pertukaran

data dan bagaimana pertukaran itu terjadi. Langkah - langkah dalam membuat Data Flow

Diagram :

1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan aliran data antara mereka.

2. Sistem dokumen hieraki fungsional.

3. Tujuan utama adalah untuk :

-Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data sistem yang

diperlukan yang di input dan output oleh masing-masing sistem.

-Memastikan konektivitas fungsional selesai.

-Mendukung dari dekomposisi fungsional untuk detail tambahan.

2.2.10 Network & Infrastructure

Menurut Bernard (2005, p129), Level Infrastruktur Teknologi pada fungsi EA3

framework untuk mengintegrasikan dan menghubungkan sumber daya TI perusahaan di level

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

aplikasi dan informasi. Integrasi sumber daya suara, data, video, dan transportasi

(kabel/nirkabel) adalah salah satu kunci untuk menciptakan infrastruktur TI yang efektif

dan hemat biaya secara operasional.

Menurut (Bernard, 2005, p.107), Network & Infrastucture berada pada level kelima dan

merupakan level bawah dari EA3 Framework dimaksudkanuntuk mengatur dan

mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari jaringan suara, data, dan video

yang perusahaan gunakan untuk host sistem,applikasi,website, dan database.

2.2.10.1 Network Connectivity Diagram

Menurut Bernard (2005, p321) network connectivity diagram memperlihatkan koneksi

fisik diantara jaringan suara, data, dan video yang ada didalam perusahaan. Termasuk

eksternal wide area networks (WANs) dan local areas network (LANs) dan juga

'extranets' dan 'intranets'.

2.2.10.2 Jaringan Komputer

Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli telah mengelompokkan

jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan :

• Area

• Media Transmisi data

• Fungsi

Ada juga yang mengelompokkan jaringan komputer berdasarkan:

• Area

• Media transmisi data

• Fungsi

• Metode access control

Tidak menutup kemungkinan kita akan menjumpai pembagian jaringan komputer

yang lain. Perbedaan ini hanya masalah sudut pandang saja.

2.2.10.3 Berdasarkan area

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Berdasarkan luas areanya maka jaringan komputer dapat dibedakan menjadi:

• PAN (Personal Area Network)

• LAN (Local Area Network)

• MAN (Metropolitan Area Network)

• WAN (Wide Area Network)

a) . PAN

PAN merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh beberapa buah

komputer dengan peralatan nonkomputer (seperti: printer, mesin fax,

telepon seluler, PDA, dan handphone).

Beberapa sumber menyebutkan bahwa jaringan PAN hanya dibentuk oleh

perangkat PDA, handphone, dan komputer. Sedangkan printer, mesin fax,

dan mesin lainnya (selain HP, PDA, dan komputer) tidak bisa dibilang

sebagai 'anggota' PAN.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, sebuah PAN dapat dibangun

menggunakan teknologi wire dan wireless network. Teknologi wire PAN

biasanya memanfaatkan perangkat USB dan FireWire. Sedangkan

wireless PAN menggunakan teknologi Bluetooth, WIFI, dan infrared. Saat ini

wireless PAN (WPAN) berbasis Bluetooth lebih disukai pengguna.

Sebuah WPAN dapat dibangun dengan cepat berkat kehadiran perangkat

Bluetooth. Cakupan area sebuah PAN sangat terbatas, yaitu sekitar 6 hingga 9

meter. Namun, perkembangan teknologi telah membuat sebuah PAN dapat

menjangkau area yang lebih luas.

b) . LA N

LAN adalah jaringan komputer yang dibangun pada area yang terbatas, seperti

ruangan, rumah, kantor, gedung, kampus. Sebuah LAN dapat terdiri atas

puluhan hingga ratusan buah komputer. LAN mendukung kecepatan transfer

data cukup tinggi. Ada 4 "bentuk dasar" LAN atau yang disebut topologi fisik

LAN, yaitu:

• Topologi Bus

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Topologi Bus menggunakan sebuah kabel backbone dan semua host

terhubung secara langsung pada kabel tersebut.

Gambar 2.28 Topologi Bus

Sumber : Sofana (2011, p11)

• Kelebihan

- Proses instalasi mudah

- Biaya instalasi murah

- Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah

• Kekurangan

- Merupakan teknologi lama yang sudah out of date.

- Jika kabel putus atau rusak maka network lumpuh total

- Proses troubleshooting cukup sukar

- Manajemen pada network skalabesar tidak dapat dilakukan

• Topologi Ring

Topologi Ring menghubungkan host dengan host lainnya membentuk

lingkaran tertutup atau loop.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Gambar 2.29

Topologi Ring

Sumber : Sofana (2011, p12)

• Kelebihan

- Proses instalasi mudah

- Biaya instalasi murah

- Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah

- Bekerja baik pada network skala kecil

• Kekurangan

- Merupakan teknologi lama yang sudah out of date

- Jika kabel putus atau rusak maka network lumpuh total

- Proses troubleshooting cukup sukar

- Manajemen pada network skala besar tidak dapat dilakukan

• Topologi Star

Topologi Star menghubungkan semua komputer pada sentral atau

konsentrator. Biasanya konsentrator berupa perangkat hub atau switch.

Gambar 2.30 Topologi Star

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Sumber : Sofana (2011,p13)

• Kelebihan

- Proses instalasi mudah

- Biaya instalasi murah

- Penambahan n ode dapat dilakukan dengan mudah

- Proses troubleshooting mudah

- Jika salah satu kabel putus atau rusak maka network masih dapat

berfungsi

• Kekurangan

- Biaya instalasi cukup mahal

- Jika hub atau switch rusak maka network akan lumpuh total

• Topologi Mesh atau Fully-Mesh

Topologi Mesh menghubungkan setiap komputer secara point-to-

point. Artinya semua komputer akan saling terhubung satu-satu

sehingga tidak dijumpai ada link yang terputus. Topologi ini biasanya

digunakan pada lokasi yang kritis, seperti instalasi nuklir.

Gambar 2.31 Topologi Mesh atau Fully-Mesh

Sumber : Sofana (2011, p14)

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

• Kelebihan

- Sangat fault tolerant.

Karena banyak link dengan setiap node

• Kekurangan

- Biaya instalasi cukup mahal

- Proses instalasi sukar

- Proses instalasi manajemen sukar

- Proses troubleshooting sukar

c ). MAN

Menurut Sofana (2011, p27), MAN merupakan jaringan komputer yang

meliputi area sebuah kota. Teknologi yang digunakan oleh MAN mirip

dengan LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang dapat

dihubungkan pada jaringan pun jauh lebih banyak dibanding LAN (Sofana,

2011, p27).

MAN bisa berupa gabungan jaringan komputer beberapa buah sekolah atau beberapa

buah kampus. MAN telah diimplementasikan menggunakan teknologi wire

maupun wireless network. Wireless MAN dapat menjangkau area yang sulit

dijangkau oleh kabel. Salah satu implementasi wireless network MAN

adalah WiMAX. MAN dapat memanfaatkan jaringan TV kabel jenis

coaxial dan serat optik. Di negara-negara yang sudah maju, jaringan TV

kabel telah memanfaatkan teknologi serat optik. Sehingga dapat mengangkut

data berukuran gigabit dengan sangat cepat. Pelanggan TV kabel dapat

menikmati akses Internet berkecepatan tinggi sambil menonton acara TV

kesukaanya.Umumnya MAN dibangun menggunakan topologi Mesh. Jika

pada LAN kita bisa langsung menghubungkan setiap komputer membentik

sebuah topologi Mesh, maka pada MAN topologi Mesh terbentuk dari berbagai

perangkat switch. Kadangkala topologi Mesh yang diimplementasikan pada

MAN disebut sebagai topologi Ethernet MAN. Ilustrasinya dapat dilihat

seperti gambar berikut.Jika menggunakan teknologi serat optik, maka MAN

dapat dibangun menggunakan topologi Dual Ring atau Multiple Ring.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.

d) . WA N

Menurut Sofana (2011, p29), WAN merupakan jaringan komputer yang

meliputi area geografis sangat besar, seperti antarkota, antarnegara, antarbenua

(mungkin saja antarplanet). WAN dapat menghubungkan LAN atau MAN yang

dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Untuk menghubungkan kedua jarak

yang berjauhan biasanya digunakan saluran telepon atau saluran komunikasi

publik (umum). Mungkin saja kedua lokasi yang berjauhan dihubungkan

dengan satelit. Contoh implementasi WAN adalah Internet. Topologi yang

digunakan pada WAN umumnya adalah topologi Mesh. Topologi Mesh dibentuk

dengan menghubungkan berbagai perangkat router. Ilustrasi topologi Mesh dapat

dilihat pada gambar di bawah. Namun, sebenarnya bisa saja menggunakan

topologi yang lain. Seperti point-to point, Ring, dan sebagainya.

e) . Internet

Menurut Sofana ( 2011, p30), Internet dapat dikatagorikan sebagai WAN (Wide

Area Network) yang bersifat khusus. Ada beberapa hal yang membedakan

Internet dengan WAN. Salah satunya yaitu protokol yang digunakan. Internet

menggunakan protokol khusus yang disebut TCP/IP.

Ciri lainnya yang membedakan Internet dengan WAN yaitu :

• Servis Internet atau layanan khas Internet

• Model pengoperasian

• Pengalamatan yang unik

• Sistem penamaan domain (domain name system)

• Sistem penentuan rute tujuan (routing).

2.2.10.4 Security Plan

Menurut Bernard (2005, p328), Security Plan menyediakan deskripsi rinci tingkat

tinggi tentang program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

2.2.10.5 Technology Forecast

Menurut Bernard (2005, p335), t e c hnol ogy forecast merupakan pendukung da n penghubung

dengan technology standards profile. Technology forecast merupakan dokumen

perubahan yang diharapkan pada setiap daftar standar dalam technology standars

profile artifak, dimana perubahan ke depan terjadi atau akan terjadi.

2.2.10.6 Workforce Plan

Menurut Bernard (2005,p335), Workforce plan menyediakan penjelasan tingkat tinggi

dari bagaimana modal manusia dikelola diseluruh perusahaan. Workforce plan

termasuk strategi untuk perekrutan, retention, dan pengembangan profesional pada

tingkatan eksekutif, manajemen, dan staff di dalam perusahaan.

2.2.11 Organization Chart

Menurut Bernard (2005, p336), Organization Chart memperlihatkan bagaimana posisi dan

personel yang diatur dalam hieraki diagram atau format matriks. Organization Chart

membantu untuk menunjukan garis kewenangan, hubungan kerja serta kepemilikan dari sumber

daya, produk, dan proses.

2.2.12 Executive Information System

Menurut O’Brien (2011,p15), Sistem informasi eksekutif ( EIS ) memberikan informasi penting

dari berbagai dari sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan untuk menampilkan

eksekutif dan manajer.

2.2.13 Transaction Process System

Menurut O’Brien (2011,p278),sistem informasi lintas fungsional Proses Data yang dihasilkan dari

proses terjadinya transaksi bisnis.

2.2.14 Office Automation System

Menurut O’Brien (2011,p647),Penggunaan komputer berbasis sistem informasi yang

mengumpulkan,memproses,menyimpan,dan mengirimkan pesan elektronik, dokumen, dan

bentuk lain dari komunikasi kantor antar individu, kelompok kerja, dan organisasi.