22
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK 2.1. Latar Belakang Proyek Pendapatan daerah merupakan salah satu faktor penting untuk berkembangnya suatu daerah. Seiring dengan perkembangannya maka kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi akan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya jumlah kendaraan pada suatu daerah yang sedang berkembang. Dengan melihat hal ini, Pemerintah Kota Jayapura, guna meningkatkan penerimaan pendapatan daerah di bidang perpajakan terutama Pajak Kendaraan Bermotor membangun Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota Jayapura. Pelayanan di bidang perpajakan pun menuntut ketersediaan kapasitas yang memadai dan serta fasilitas lainnya yang dapat memberikan kenyamanan bagi para wajib pajak. Oleh karena itu pembangunan kantor ini direncanakan berlantai lima sehingga dapat diharapkan memenuhi pelayanan kegiatan- kegiatan perpajakan dan pengurusan surat-surat kendaraan bermotor di Kota Jayapura. 2.2. Tujuan dan Sasaran LAPORAN KERJA PRAKTEK 4

BAB II

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1. Latar Belakang Proyek

Pendapatan daerah merupakan salah satu faktor penting untuk

berkembangnya suatu daerah. Seiring dengan perkembangannya maka

kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi akan semakin meningkat.

Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya jumlah kendaraan pada suatu

daerah yang sedang berkembang.

Dengan melihat hal ini, Pemerintah Kota Jayapura, guna

meningkatkan penerimaan pendapatan daerah di bidang perpajakan terutama

Pajak Kendaraan Bermotor membangun Kantor Sistem Administrasi

Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota Jayapura.

Pelayanan di bidang perpajakan pun menuntut ketersediaan kapasitas

yang memadai dan serta fasilitas lainnya yang dapat memberikan

kenyamanan bagi para wajib pajak. Oleh karena itu pembangunan kantor ini

direncanakan berlantai lima sehingga dapat diharapkan memenuhi

pelayanan kegiatan-kegiatan perpajakan dan pengurusan surat-surat

kendaraan bermotor di Kota Jayapura.

2.2. Tujuan dan Sasaran

2.2.1.Tujuan Proyek

a. Sebagai usaha untuk meningkatkan pelayanan, ketertiban dan

kelancaran pengadaan administrasi kendaraan bagi masyarakat

pemilik kendaraan bermotor yang berdomisili di Kota Jayapura.

b. Meningkatkan pendapatan daerah Kota Jayapura melalui Pajak

Kendaraan Bermotor dan meningkatkan penerimaan Asuransi

Kerugian Kecelakaan Jasa Raharja.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 4

Page 2: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

2.2.2.Sasaran Proyek

Memenuhi kepuasan dan kemudahan masyarakat dalam

pelayanan pembayaran kewajban perpajakan, pengurusan surat-surat

kendaraan bermotor melalui Sistem SAMSAT.

2.3. Nama dan Lokasi Proyek

2.3.1.Nama Proyek

Adapun nama proyek yang diambil sebagai tempat pelaksanaan

Kerja Praktek adalah : Pembangunan Kantor SAMSAT Kota

Jayapura

2.3.2.Lokasi Proyek

Lokasi proyek pembangunan Kantor SAMSAT Kota Jayapura

terletak di Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura Kota Jayapura.

Gambar 2.1. Lokasi Proyek

Keterangan : Lokasi Proyek Pemb. Kantor SAMSAT Kota Jayapura

LAPORAN KERJA PRAKTEK 5

Lokasi Proyek

Mall Jayapura

GOR Kota Jayapura

Page 3: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

2.4. Data Proyek

Data proyek pembangunan Kantor SAMSAT Kota Jayapura adalah

sebagai berikut :

Nama Kegiatan : Proyek Pembangunan Kantor SAMSAT

Kota Jayapura

Lokasi : Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura –

Kota Jayapura

Pemilik Proyek : Pemerintah Kota Jayapura

Kontraktor Pelaksana : PT. Handayani Budi Arta Jayapura

Konsultan Pengawas : CV. Design Consultan Jayapura

Konsultan Perencana : PT. Panggripta Wanua Konsulindo

Nilai Kontrak : Rp. 14.565.870.000,- (Tahap III)

Luas Bangunan : 701,328 m2

Tinggi Bangunan : 30,36 meter (Lima Lantai)

Struktur Utama Bangunan : Beton Bertulang

Jenis Pondasi : Pondasi Konstuksi Sarang Laba-laba

2.5. Manajemen Proyek

Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, manajemen sangatlah

dibutuhkan guna menganalisa dan mengatur setiap detail pekerjaan secara

efektif dan efisien. Adapun proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan

tersebut tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara

langsung maupun tidak langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam

sebuah proyek konstruksi maka hal ini dapat menyebabkan potensi

terjadinya konflik juga sangat besar sehingga dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa proyek konstruksi sebenarnya mengandung konflik yang

cukup tinggi juga.

Manajemen konstruksi pada umumnya akan meliputi mutu fisik

konstruksi, biaya dan waktu, manajemen material serta manajemen tenaga

kerja. Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi, manajemen tenaga

kerja merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini

LAPORAN KERJA PRAKTEK 6

Page 4: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

disebabkan manajemen perencanaan hanya berperan sekitar 20% dari

rencana kerja proyek. Sisanya manajemen pelaksanaan termasuk

didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.

Pada dasarnya manajemen berarti pencapaian tujuan organisasi

melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu yang disebut sebagai prinsip-

prinsip manajemen yaitu:

Gambar 2.2. Hubungan siklus manajemen proyek/konstruksi

A. Planning

Planning dapat berupa tindakan pengambilan keputusan yang

mengandung data/informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan

dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Planning

merupakan permulaan penentuan apa yang akan dikerjakan,

bagaimana cara mengerjakan, kapan akan dikerjakan dan berapa lama

waktu yang dibutuhkan, bila seorang manajer melaksanakan suatu

proyek, maka dia harus memikirkan langkah-langkah yang harus

dilakukan pada pekerjaan mendatang untuk mendatangkan pekerjaan

yang saling berhubungan.

Bentuk tindakan tersebut antara lain:

Menetapkan tujuan dan sasaran usaha

Menyusun rencana induk jangka pendek dan jangka panjang

LAPORAN KERJA PRAKTEK 7

Directing Staffing

Organizing

Planning

Controling

Page 5: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi

Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan

Manfaat dari fungsi perencanaan diatas adalah sebagai alat

pengawas maupun pengendalian kegiatan, atau pedoman pelaksanaan

kegiatan, serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang

diperlukan.

B. Organizing

Organizing dapat berupa tindakan-tindakan guna

mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai

pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu dengan yang

lainnya dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan

lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan.

Penyusunan fungsi organizing dilakukan apabila planning telah

ditetapkan, dalam penyusunan organizing harus adanya:

Hubungan antara grup-grup aktifitas satu dengan yang lainnya

Menentukan tujuan dan sararan usaha dan masing-masing grup

bertangggung jawab pada aktifitas tersebut

Bentuk tindakan organizing dapat berupa:

1. Perencanaan ruang lingkup proyek

Pada tahap ini, manajer proyek akan mendokumentasikan

bagaimana ruang lingkup proyek akan didefinisikan,

diverifikasi, dikontrol dan menentukan bagaimana WBS akan

dibuat serta merencanakan bagaimana mengendalikan

perubahan akan ruang lingkup proyek.

2. Mendefinisikan ruang lingkup proyek

Pada tahap ini, ruang lingkup proyek akan didefinisikan

secara terperinci sebagai landasan untuk pengambilan keputusan

proyek di masa depan.

3. Membuat Work Breakdown Structure

WBS merupakan pembagian deliverables proyek

berdasarkan kelompok kerja. WBS dibutuhkan karena pada

LAPORAN KERJA PRAKTEK 8

Page 6: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

umumnya dalam sebuah proyek biasanya melibatkan banyak

orang dan deliverables, sehingga sangat penting untuk

mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi

bagian-bagian yang lebih terperinci lagi.

4. Melakukan verifikasi ruang lingkup proyek

Tahap ini merupakan tahap dimana final project scope

statement diserahkan kepada stakeholder untuk diverifikasi.

5. Melakukan kontrol terhadap ruang lingkup proyek

Dalam pelaksanaan proyek, tidak jarang ruang lingkup

proyek mengalami perubahan. Untuk itu, perlu dilakukan

kontrol terhadap perubahan ruang lingkup. Perubahan yang

tidak terkendali, akan mengakibatkan meluasnya ruang lingkup

proyek.

Manfaat dari fungsi organisasi adalah merupakan pedoman

pelaksanaan fungsi, dimana pembagian tugas serta hubungan

tanggung jawab serta delegasi kewenangan terlihat jelas.

C. Staffing

Staffng berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota

organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta agar seluruh anggota

organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama.

Tindakan tersebut antara lain:

Mengkordinasi pelaksanaan kegiatan

Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab

Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi

Manfaat dari fungsi staffing ini adalah terciptanya keseimbangan

tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan

mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam

bekerjasama untuk tujuan bersama.

D. Directing

LAPORAN KERJA PRAKTEK 9

Page 7: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

Directing memiliki arti yang sangat penting dalam organisasi,

dimana suatu organisasi baru dapat dilaksanakan apabila ada perintah

(directing). Fungsi seorang manajer mengeluarkan perintah, memberi

garis kerja, dan mengawasi bagian-bagian organisasi dibawahnya.

Fungsi directing merupakan suatu proses yang berlangsung

secara terus menerus sejak awal pelaksanaan proyek sampai dengan

akhir pelaksanaan proyek tersebut, yang dilakukan oleh semua

manajer pada semua tingkatan. Fungsi directing ini mempunyai

hubungan yang sangat erat, yaitu:

Disiplin

Disiplin sangat diperlukan dalam pelaksanaan proyek,

karena dengan adanya sikap disiplin dari semua unsur pelaku

proyek maka pelaksana proyek dapat diselesaikan tepat waktu.

Kesadaran akan tugas dan tanggung jawab harus melandasi

setiap jiwa personil, sehingga tugas yang diberikan bukan

merupakan suatu beban tetapi dapat dianggap sebagai suatu

tanggung jawab.

Komunikasi

Kemudahan dalam memberikan suatu perintah ataupun

kemudahan bagi penerima perintah akan dapat tercapai bila ada

komunikasi yang baik dari semua pihak yang terlibat dalam

organisasi

Memberikan pengarahan, penugasan motivasi

Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan

mendistribusi tugas, wewenang dan tanggung jawab.

E. Controlling

Controlling dapat berupa tindakan pengukuran kualitas

penampilan dan penganalisaan serta pengevaluasian penampilan yang

diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap

penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi).

Tindakan-tindakan tersebut meliputi antara lain:

LAPORAN KERJA PRAKTEK 10

Page 8: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

Mengukur kualitas hasil

Membandingkan hasil terhadap standar kualitas

Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi

Memberikan saran-saran perbaikan

Menyusun laporan kegiatan

Manfaat dari fungsi controlling adalah memperkecil

kemungkinan kesalahan yang terjadi segi kualitas, kuantitas, biaya

maupun waktu.

2.6. Hubungan Antara Unsur-Unsur Proyek

Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem

terkait satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk

sistem fungsi dan efektifitas sistem dalam usaha mencapai tujuannya

tergantung dari ketetapan susunan rangkaian atau struktur terhadap tujuan

yang telah ditentukan. Hubungan antara unsur-unsur proyek yang dimaksud

yaitu antara Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan Kontraktor Pelaksana

yang dalam pelaksanaan/pembangunan konstruksi harus mengikuti atau

berpedoman pada ketentuan-ketentuan, peraturan dan persyaratan

pemerintah. Hubungan antara antara unsur-unsur proyek tersebut dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.3. Hubungan Kerja Dalam Organisasi Proyek

Keterangan : Garis Komando

Garis Koordinasi

2.7. Organisasi Proyek

LAPORAN KERJA PRAKTEK 11

PENGAWAS PELAKSANAPERENCANA

PEMBERI TUGAS

Page 9: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak

rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya

serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan.

Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek,

maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber

daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktifitas-aktifitas yang sinkron

sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan

untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang

efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

Struktur Organisasi proyek pada pembangunan Kantor SAMSAT

Kota Jayapura dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Proyek

Keterangan : Garis Komando

Garis Koordinasi

Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura disebut sebagai pemilik proyek

karena lokasi pembangunan proyek tersebut berada di Kota Jayapura dan

LAPORAN KERJA PRAKTEK 12

PT. HANDAYANI BUDI ARTHA JAYAPURA

CV. DESIGN CONSULTAN JAYAPURA

PT. PANGGRIPTA

WANUA KONSULINDO

DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA

KONSULTAN PENGAWAS

KONTRAKTOR PELAKSANA

KONSULTAN PERENCANA

PEMBERI TUGAS (OWNER)

Page 10: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

segala keputusan diserahkan langsung pada dinas terkait. Proyek

Pembangunan Kantor SAMSAT yang dananya diambil dari dana APBD,

telah melalui proses pelelangan terbuka yang dilaksanakan langsung oleh

Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura dan hasil dari proses pelelangan

tersebut menghasilkan penetapan PT. Handayani Budi Artha sebagai

kontraktor pelaksana dan CV. Design Consultan Jayapura sebagai konsultan

pengawas proyek.

Tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi diatas

adalah sebagai berikut:

1. Pemberi Tugas dan Perencanaan

Yang dimaksud dengan pemilik proyek adalah orang atau badan

yang mendanai dan menginginkan proyek itu dilaksanakan.

Kewajiban dari pemilik proyek:

a. Mendanai kebutuhan proyek sesuai dengan nilai kontrak

b. Memilih biro perencana (jasa konsultan) untuk

merencanakan suatu proyek.

c. Mengangkat direksi sebagai wakil dalam pengawasan

pekerjaan.

d. Menetapkan kontraktor pelaksanan. Dalam proyek ini,

kontraktor dipilih melalui proses lelang.

e. Menandatangani dokumen kontrak.

Syarat-syarat pemilik proyek:

a. Perorangan : harus memiliki anggaran yang diperlukan

dan memiliki tanah bangunan.

b. Dinas : harus memiliki SKO (Surat Keputusan

Otoritasi) dan tanah bangunan.

c. Swasta : harus memiliki surat pengangkatan,

anggaran yang memadai dan tanah

bangunan.

2. Pemberi Tugas dan Pelaksana/Kontraktor

LAPORAN KERJA PRAKTEK 13

Page 11: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

Kontraktor pelaksana merupakan suatu perusahaan yang

bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan proyek.

Kewajiban Kontraktor Pelaksana

a. Kontraktor berkewajiban mewujudkan fisik bangunan

sesuai bestek/gambar bestek dalam selang waktu yang

telah ditetapkan.

b. Tunduk kepada pengawas sepanjang tidak bertentangan

dengan pelaksanaan bestek.

c. Menjaga keselamatan/kesehatan pekerja yang sedang

melaksanakan pekerjaan.

d. Kontraktor berhak menerima bayaran sesuai dengan

ketentuan/ perjanjian.

e. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana,

RKS, dan berita acara

f. Mengikuti arahan dari konsultan pengawas.

g. Membuat laporan kepada pengawas mengenai data-data

kemajuan pekerjaan, bahan-bahan, personil proyek dsb.

Syarat-syarat kontraktor pelaksana:

a. Memiliki modal yang memadai.

b. Memiliki tenaga ahli.

c. Memiliki kantor.

d. Memiliki peralatan kerja.

e. Mempuyai raport pelaksanaan yang baik

3. Konsultan Perencana

Konsultan perencana merupakan perorangan atau badan usaha

yang menggunakan keahliannya dalam pengerjaan perencanaan

bangunan sesuai dengan keinginan pemilik proyek, berdasarkan surat

tugas yang diberikan oleh pemilik proyek.

Kewajiban Konsultan Perencanaan:

LAPORAN KERJA PRAKTEK 14

Page 12: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

Mengusahakan terwujudnya keinginan owner, dalam

bentuk gambar dan RKS, dengan ditandatangani oleh seorang

ahli berpengalaman. Pekerjaan konsultan meliputi:

a. Sketsa rencana pelaksanaan

b. Perencanaan.

c. Rencana Anggaran Biaya (RAB).

d. Menyiapkan bahan pelelangan.

e. Gambar revisi.

4. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas merupakan perorangan atau badan usaha

yang berfungsi mengawasi jalannya pekerjaan dilapangan agar sesuai

dengan perencanaan.

Kewajiban konsultan pengawas:

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan

dilapangan, membuat laporan pengawasan mingguan, bulanan

dsb, dan bertanggungjawab atas hasil bangunan yang dicapai.

Kedua konsultan diatas juga memiliki tanggung jawab dan

tugas bersama, yaitu:

a. Bersama-sama melakukan tugas dan tanggung jawab

terhadap terlaksananya pekerjaan berdasarkan mutu dan

waktu biaya yang telah ditentukan dengan tepat.

b. Saling koordinasi dalam pelaksanaan teknis pekerjaan agar

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 15

Page 13: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

Struktur Organisasi Kontraktor/Pelaksana adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

Keterangan : Garis Komando

LAPORAN KERJA PRAKTEK 16

Soedahlan Edy S.

CHIFF MEKANIC

Isna Mile

LOGISTIK

Yuli

KASIR

Ratna Septa Sari T, ST

ADMINISTRASI TEKNIK

Fuad Nur Fachrudin, ST

PELAKSANAIndah Risa K, SE

KEPALA KEUANGAN

Hapid Fitrianto, ST

QUALITY AND QUANTITY CONTROL

Ir. Andi Antariksa

SITE MANAGER

Wahjuning A, A.Md

DIREKTUR

Page 14: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

Tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi Kontraktor

Pelaksana :

1) Direktur

Bertanggung jawab terhadap pekerjaan pelaksanaan proyek.

Memberikan perintah kepada seluruh unsur dari organisasi

proyek.

Menandatangani segala urusan administrasi proyek

2) Site Manager

Bertanggung jawab terhadap pemimpin perusahaan mengenai

tugas sehubungan dengan penetapan kebijakan dalam

pelaksanaan

3) Kepala Keuangan

Melaksanakan urusan administrasi proyek.

Bertanggung jawab kepada Supervise Engineering mengenai

tugasnya.

Bertugas membuat dan menyusun laporan administrasi.

4) Kasir

Bertugas menerima dan mengeluarkan uang atas perintah dari

Kepala Keuangan

Membuat laporan administrasi pemasukan dan pengeluaran

5) Administrasi Teknik

Bertugas melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan

komputer seperti memasukan/ menyimpan data-data

perencanaan.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 17

Page 15: BAB II

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

6) Quality / Quantity Control

Membuat lokasi material dan distribusinya.

Pengendali mutu barang yang diadakan.

Menyelenggarakan administrasi teknik sesuai dengan yang

disyaratkan dalam kontrak, memonitoring progress dan

kemajuan proyek.

Menyediakan data dokumentasi proyek seperti yang disyaratkan

dalam spesifikasi.

7) Pelaksana

Bertanggung jawab terhadap pemimpin perusahaan mengenai

tugas sehubungan dengan penetapan kebijakan dalam

pelaksanaan proyek.

Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pekerjaan perencanaan

dan pengawasan hingga akhir secara keseluruhan kepada

pimpinan.

Mengerahkan bawahan untuk menjalankan kebijakan dalam

melaksanakan proyek.

8) Kepala Mekanik

Bertanggung jawab terhadap kinerja mekanik yang bekerja pada

proyek.

Bertanggung jawab pada keadaan alat berat penunjang yang

dipakai.

9) Logistik

Bertanggung jawab kepada site manager.

Bertugas menyediakan dan meneliti peralatan dan bahan-bahan

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 18