Upload
jamal-mahmud
View
97
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK
2.1. Latar Belakang Proyek
Pendapatan daerah merupakan salah satu faktor penting untuk
berkembangnya suatu daerah. Seiring dengan perkembangannya maka
kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi akan semakin meningkat.
Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya jumlah kendaraan pada suatu
daerah yang sedang berkembang.
Dengan melihat hal ini, Pemerintah Kota Jayapura, guna
meningkatkan penerimaan pendapatan daerah di bidang perpajakan terutama
Pajak Kendaraan Bermotor membangun Kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota Jayapura.
Pelayanan di bidang perpajakan pun menuntut ketersediaan kapasitas
yang memadai dan serta fasilitas lainnya yang dapat memberikan
kenyamanan bagi para wajib pajak. Oleh karena itu pembangunan kantor ini
direncanakan berlantai lima sehingga dapat diharapkan memenuhi
pelayanan kegiatan-kegiatan perpajakan dan pengurusan surat-surat
kendaraan bermotor di Kota Jayapura.
2.2. Tujuan dan Sasaran
2.2.1.Tujuan Proyek
a. Sebagai usaha untuk meningkatkan pelayanan, ketertiban dan
kelancaran pengadaan administrasi kendaraan bagi masyarakat
pemilik kendaraan bermotor yang berdomisili di Kota Jayapura.
b. Meningkatkan pendapatan daerah Kota Jayapura melalui Pajak
Kendaraan Bermotor dan meningkatkan penerimaan Asuransi
Kerugian Kecelakaan Jasa Raharja.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 4
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
2.2.2.Sasaran Proyek
Memenuhi kepuasan dan kemudahan masyarakat dalam
pelayanan pembayaran kewajban perpajakan, pengurusan surat-surat
kendaraan bermotor melalui Sistem SAMSAT.
2.3. Nama dan Lokasi Proyek
2.3.1.Nama Proyek
Adapun nama proyek yang diambil sebagai tempat pelaksanaan
Kerja Praktek adalah : Pembangunan Kantor SAMSAT Kota
Jayapura
2.3.2.Lokasi Proyek
Lokasi proyek pembangunan Kantor SAMSAT Kota Jayapura
terletak di Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura Kota Jayapura.
Gambar 2.1. Lokasi Proyek
Keterangan : Lokasi Proyek Pemb. Kantor SAMSAT Kota Jayapura
LAPORAN KERJA PRAKTEK 5
Lokasi Proyek
Mall Jayapura
GOR Kota Jayapura
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
2.4. Data Proyek
Data proyek pembangunan Kantor SAMSAT Kota Jayapura adalah
sebagai berikut :
Nama Kegiatan : Proyek Pembangunan Kantor SAMSAT
Kota Jayapura
Lokasi : Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura –
Kota Jayapura
Pemilik Proyek : Pemerintah Kota Jayapura
Kontraktor Pelaksana : PT. Handayani Budi Arta Jayapura
Konsultan Pengawas : CV. Design Consultan Jayapura
Konsultan Perencana : PT. Panggripta Wanua Konsulindo
Nilai Kontrak : Rp. 14.565.870.000,- (Tahap III)
Luas Bangunan : 701,328 m2
Tinggi Bangunan : 30,36 meter (Lima Lantai)
Struktur Utama Bangunan : Beton Bertulang
Jenis Pondasi : Pondasi Konstuksi Sarang Laba-laba
2.5. Manajemen Proyek
Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, manajemen sangatlah
dibutuhkan guna menganalisa dan mengatur setiap detail pekerjaan secara
efektif dan efisien. Adapun proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan
tersebut tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam
sebuah proyek konstruksi maka hal ini dapat menyebabkan potensi
terjadinya konflik juga sangat besar sehingga dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa proyek konstruksi sebenarnya mengandung konflik yang
cukup tinggi juga.
Manajemen konstruksi pada umumnya akan meliputi mutu fisik
konstruksi, biaya dan waktu, manajemen material serta manajemen tenaga
kerja. Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi, manajemen tenaga
kerja merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini
LAPORAN KERJA PRAKTEK 6
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
disebabkan manajemen perencanaan hanya berperan sekitar 20% dari
rencana kerja proyek. Sisanya manajemen pelaksanaan termasuk
didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
Pada dasarnya manajemen berarti pencapaian tujuan organisasi
melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu yang disebut sebagai prinsip-
prinsip manajemen yaitu:
Gambar 2.2. Hubungan siklus manajemen proyek/konstruksi
A. Planning
Planning dapat berupa tindakan pengambilan keputusan yang
mengandung data/informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan
dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Planning
merupakan permulaan penentuan apa yang akan dikerjakan,
bagaimana cara mengerjakan, kapan akan dikerjakan dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan, bila seorang manajer melaksanakan suatu
proyek, maka dia harus memikirkan langkah-langkah yang harus
dilakukan pada pekerjaan mendatang untuk mendatangkan pekerjaan
yang saling berhubungan.
Bentuk tindakan tersebut antara lain:
Menetapkan tujuan dan sasaran usaha
Menyusun rencana induk jangka pendek dan jangka panjang
LAPORAN KERJA PRAKTEK 7
Directing Staffing
Organizing
Planning
Controling
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi
Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan
Manfaat dari fungsi perencanaan diatas adalah sebagai alat
pengawas maupun pengendalian kegiatan, atau pedoman pelaksanaan
kegiatan, serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang
diperlukan.
B. Organizing
Organizing dapat berupa tindakan-tindakan guna
mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai
pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan
lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan.
Penyusunan fungsi organizing dilakukan apabila planning telah
ditetapkan, dalam penyusunan organizing harus adanya:
Hubungan antara grup-grup aktifitas satu dengan yang lainnya
Menentukan tujuan dan sararan usaha dan masing-masing grup
bertangggung jawab pada aktifitas tersebut
Bentuk tindakan organizing dapat berupa:
1. Perencanaan ruang lingkup proyek
Pada tahap ini, manajer proyek akan mendokumentasikan
bagaimana ruang lingkup proyek akan didefinisikan,
diverifikasi, dikontrol dan menentukan bagaimana WBS akan
dibuat serta merencanakan bagaimana mengendalikan
perubahan akan ruang lingkup proyek.
2. Mendefinisikan ruang lingkup proyek
Pada tahap ini, ruang lingkup proyek akan didefinisikan
secara terperinci sebagai landasan untuk pengambilan keputusan
proyek di masa depan.
3. Membuat Work Breakdown Structure
WBS merupakan pembagian deliverables proyek
berdasarkan kelompok kerja. WBS dibutuhkan karena pada
LAPORAN KERJA PRAKTEK 8
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
umumnya dalam sebuah proyek biasanya melibatkan banyak
orang dan deliverables, sehingga sangat penting untuk
mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi
bagian-bagian yang lebih terperinci lagi.
4. Melakukan verifikasi ruang lingkup proyek
Tahap ini merupakan tahap dimana final project scope
statement diserahkan kepada stakeholder untuk diverifikasi.
5. Melakukan kontrol terhadap ruang lingkup proyek
Dalam pelaksanaan proyek, tidak jarang ruang lingkup
proyek mengalami perubahan. Untuk itu, perlu dilakukan
kontrol terhadap perubahan ruang lingkup. Perubahan yang
tidak terkendali, akan mengakibatkan meluasnya ruang lingkup
proyek.
Manfaat dari fungsi organisasi adalah merupakan pedoman
pelaksanaan fungsi, dimana pembagian tugas serta hubungan
tanggung jawab serta delegasi kewenangan terlihat jelas.
C. Staffing
Staffng berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota
organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta agar seluruh anggota
organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama.
Tindakan tersebut antara lain:
Mengkordinasi pelaksanaan kegiatan
Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab
Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi
Manfaat dari fungsi staffing ini adalah terciptanya keseimbangan
tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan
mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam
bekerjasama untuk tujuan bersama.
D. Directing
LAPORAN KERJA PRAKTEK 9
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
Directing memiliki arti yang sangat penting dalam organisasi,
dimana suatu organisasi baru dapat dilaksanakan apabila ada perintah
(directing). Fungsi seorang manajer mengeluarkan perintah, memberi
garis kerja, dan mengawasi bagian-bagian organisasi dibawahnya.
Fungsi directing merupakan suatu proses yang berlangsung
secara terus menerus sejak awal pelaksanaan proyek sampai dengan
akhir pelaksanaan proyek tersebut, yang dilakukan oleh semua
manajer pada semua tingkatan. Fungsi directing ini mempunyai
hubungan yang sangat erat, yaitu:
Disiplin
Disiplin sangat diperlukan dalam pelaksanaan proyek,
karena dengan adanya sikap disiplin dari semua unsur pelaku
proyek maka pelaksana proyek dapat diselesaikan tepat waktu.
Kesadaran akan tugas dan tanggung jawab harus melandasi
setiap jiwa personil, sehingga tugas yang diberikan bukan
merupakan suatu beban tetapi dapat dianggap sebagai suatu
tanggung jawab.
Komunikasi
Kemudahan dalam memberikan suatu perintah ataupun
kemudahan bagi penerima perintah akan dapat tercapai bila ada
komunikasi yang baik dari semua pihak yang terlibat dalam
organisasi
Memberikan pengarahan, penugasan motivasi
Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan
mendistribusi tugas, wewenang dan tanggung jawab.
E. Controlling
Controlling dapat berupa tindakan pengukuran kualitas
penampilan dan penganalisaan serta pengevaluasian penampilan yang
diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap
penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi).
Tindakan-tindakan tersebut meliputi antara lain:
LAPORAN KERJA PRAKTEK 10
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
Mengukur kualitas hasil
Membandingkan hasil terhadap standar kualitas
Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi
Memberikan saran-saran perbaikan
Menyusun laporan kegiatan
Manfaat dari fungsi controlling adalah memperkecil
kemungkinan kesalahan yang terjadi segi kualitas, kuantitas, biaya
maupun waktu.
2.6. Hubungan Antara Unsur-Unsur Proyek
Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem
terkait satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk
sistem fungsi dan efektifitas sistem dalam usaha mencapai tujuannya
tergantung dari ketetapan susunan rangkaian atau struktur terhadap tujuan
yang telah ditentukan. Hubungan antara unsur-unsur proyek yang dimaksud
yaitu antara Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan Kontraktor Pelaksana
yang dalam pelaksanaan/pembangunan konstruksi harus mengikuti atau
berpedoman pada ketentuan-ketentuan, peraturan dan persyaratan
pemerintah. Hubungan antara antara unsur-unsur proyek tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.3. Hubungan Kerja Dalam Organisasi Proyek
Keterangan : Garis Komando
Garis Koordinasi
2.7. Organisasi Proyek
LAPORAN KERJA PRAKTEK 11
PENGAWAS PELAKSANAPERENCANA
PEMBERI TUGAS
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak
rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya
serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan.
Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek,
maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber
daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktifitas-aktifitas yang sinkron
sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan
untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang
efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Struktur Organisasi proyek pada pembangunan Kantor SAMSAT
Kota Jayapura dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.4. Struktur Organisasi Proyek
Keterangan : Garis Komando
Garis Koordinasi
Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura disebut sebagai pemilik proyek
karena lokasi pembangunan proyek tersebut berada di Kota Jayapura dan
LAPORAN KERJA PRAKTEK 12
PT. HANDAYANI BUDI ARTHA JAYAPURA
CV. DESIGN CONSULTAN JAYAPURA
PT. PANGGRIPTA
WANUA KONSULINDO
DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA
KONSULTAN PENGAWAS
KONTRAKTOR PELAKSANA
KONSULTAN PERENCANA
PEMBERI TUGAS (OWNER)
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
segala keputusan diserahkan langsung pada dinas terkait. Proyek
Pembangunan Kantor SAMSAT yang dananya diambil dari dana APBD,
telah melalui proses pelelangan terbuka yang dilaksanakan langsung oleh
Dinas Pekerjaan Umum Kota Jayapura dan hasil dari proses pelelangan
tersebut menghasilkan penetapan PT. Handayani Budi Artha sebagai
kontraktor pelaksana dan CV. Design Consultan Jayapura sebagai konsultan
pengawas proyek.
Tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi diatas
adalah sebagai berikut:
1. Pemberi Tugas dan Perencanaan
Yang dimaksud dengan pemilik proyek adalah orang atau badan
yang mendanai dan menginginkan proyek itu dilaksanakan.
Kewajiban dari pemilik proyek:
a. Mendanai kebutuhan proyek sesuai dengan nilai kontrak
b. Memilih biro perencana (jasa konsultan) untuk
merencanakan suatu proyek.
c. Mengangkat direksi sebagai wakil dalam pengawasan
pekerjaan.
d. Menetapkan kontraktor pelaksanan. Dalam proyek ini,
kontraktor dipilih melalui proses lelang.
e. Menandatangani dokumen kontrak.
Syarat-syarat pemilik proyek:
a. Perorangan : harus memiliki anggaran yang diperlukan
dan memiliki tanah bangunan.
b. Dinas : harus memiliki SKO (Surat Keputusan
Otoritasi) dan tanah bangunan.
c. Swasta : harus memiliki surat pengangkatan,
anggaran yang memadai dan tanah
bangunan.
2. Pemberi Tugas dan Pelaksana/Kontraktor
LAPORAN KERJA PRAKTEK 13
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
Kontraktor pelaksana merupakan suatu perusahaan yang
bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan proyek.
Kewajiban Kontraktor Pelaksana
a. Kontraktor berkewajiban mewujudkan fisik bangunan
sesuai bestek/gambar bestek dalam selang waktu yang
telah ditetapkan.
b. Tunduk kepada pengawas sepanjang tidak bertentangan
dengan pelaksanaan bestek.
c. Menjaga keselamatan/kesehatan pekerja yang sedang
melaksanakan pekerjaan.
d. Kontraktor berhak menerima bayaran sesuai dengan
ketentuan/ perjanjian.
e. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana,
RKS, dan berita acara
f. Mengikuti arahan dari konsultan pengawas.
g. Membuat laporan kepada pengawas mengenai data-data
kemajuan pekerjaan, bahan-bahan, personil proyek dsb.
Syarat-syarat kontraktor pelaksana:
a. Memiliki modal yang memadai.
b. Memiliki tenaga ahli.
c. Memiliki kantor.
d. Memiliki peralatan kerja.
e. Mempuyai raport pelaksanaan yang baik
3. Konsultan Perencana
Konsultan perencana merupakan perorangan atau badan usaha
yang menggunakan keahliannya dalam pengerjaan perencanaan
bangunan sesuai dengan keinginan pemilik proyek, berdasarkan surat
tugas yang diberikan oleh pemilik proyek.
Kewajiban Konsultan Perencanaan:
LAPORAN KERJA PRAKTEK 14
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
Mengusahakan terwujudnya keinginan owner, dalam
bentuk gambar dan RKS, dengan ditandatangani oleh seorang
ahli berpengalaman. Pekerjaan konsultan meliputi:
a. Sketsa rencana pelaksanaan
b. Perencanaan.
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
d. Menyiapkan bahan pelelangan.
e. Gambar revisi.
4. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas merupakan perorangan atau badan usaha
yang berfungsi mengawasi jalannya pekerjaan dilapangan agar sesuai
dengan perencanaan.
Kewajiban konsultan pengawas:
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, membuat laporan pengawasan mingguan, bulanan
dsb, dan bertanggungjawab atas hasil bangunan yang dicapai.
Kedua konsultan diatas juga memiliki tanggung jawab dan
tugas bersama, yaitu:
a. Bersama-sama melakukan tugas dan tanggung jawab
terhadap terlaksananya pekerjaan berdasarkan mutu dan
waktu biaya yang telah ditentukan dengan tepat.
b. Saling koordinasi dalam pelaksanaan teknis pekerjaan agar
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 15
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
Struktur Organisasi Kontraktor/Pelaksana adalah sebagai berikut:
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana
Keterangan : Garis Komando
LAPORAN KERJA PRAKTEK 16
Soedahlan Edy S.
CHIFF MEKANIC
Isna Mile
LOGISTIK
Yuli
KASIR
Ratna Septa Sari T, ST
ADMINISTRASI TEKNIK
Fuad Nur Fachrudin, ST
PELAKSANAIndah Risa K, SE
KEPALA KEUANGAN
Hapid Fitrianto, ST
QUALITY AND QUANTITY CONTROL
Ir. Andi Antariksa
SITE MANAGER
Wahjuning A, A.Md
DIREKTUR
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
Tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi Kontraktor
Pelaksana :
1) Direktur
Bertanggung jawab terhadap pekerjaan pelaksanaan proyek.
Memberikan perintah kepada seluruh unsur dari organisasi
proyek.
Menandatangani segala urusan administrasi proyek
2) Site Manager
Bertanggung jawab terhadap pemimpin perusahaan mengenai
tugas sehubungan dengan penetapan kebijakan dalam
pelaksanaan
3) Kepala Keuangan
Melaksanakan urusan administrasi proyek.
Bertanggung jawab kepada Supervise Engineering mengenai
tugasnya.
Bertugas membuat dan menyusun laporan administrasi.
4) Kasir
Bertugas menerima dan mengeluarkan uang atas perintah dari
Kepala Keuangan
Membuat laporan administrasi pemasukan dan pengeluaran
5) Administrasi Teknik
Bertugas melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
komputer seperti memasukan/ menyimpan data-data
perencanaan.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 17
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK
6) Quality / Quantity Control
Membuat lokasi material dan distribusinya.
Pengendali mutu barang yang diadakan.
Menyelenggarakan administrasi teknik sesuai dengan yang
disyaratkan dalam kontrak, memonitoring progress dan
kemajuan proyek.
Menyediakan data dokumentasi proyek seperti yang disyaratkan
dalam spesifikasi.
7) Pelaksana
Bertanggung jawab terhadap pemimpin perusahaan mengenai
tugas sehubungan dengan penetapan kebijakan dalam
pelaksanaan proyek.
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pekerjaan perencanaan
dan pengawasan hingga akhir secara keseluruhan kepada
pimpinan.
Mengerahkan bawahan untuk menjalankan kebijakan dalam
melaksanakan proyek.
8) Kepala Mekanik
Bertanggung jawab terhadap kinerja mekanik yang bekerja pada
proyek.
Bertanggung jawab pada keadaan alat berat penunjang yang
dipakai.
9) Logistik
Bertanggung jawab kepada site manager.
Bertugas menyediakan dan meneliti peralatan dan bahan-bahan
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 18