58
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk mempertinggi derajat kesehatan bangsa Indonesia, pembangunan diberikan dengan memberikan prioritas pada upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang bersifat terpadu, menyeluruh, berkesinambungan. Hal ini sarananya dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Oleh karena itu, apabila dalam suatu masyarakat terdapat salah satu anggota keluarga yang mempunyai masalah dalam kesehatannya, maka akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain dalam kelompok masyarakat tersebut. Salah satu cara mnegatasinya adalah dengan memberikan Asuhan Kebidanan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pada keluarga secara optimal. serta mampu untuk mengenal dan merawat dirinya sendiri serta mengatasi permasalahan kesehatan yang terjadi dan secara langsung pada akhirnya hal ini berdampak pada masyarakat luas. Asuhan Kebidanan Keluarga sangat erat hubungannya dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), yang meliputi

BAB I ASKEB KELUARGA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I ASKEB KELUARGA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk mempertinggi derajat kesehatan bangsa Indonesia, pembangunan

diberikan dengan memberikan prioritas pada upaya promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif yang bersifat terpadu, menyeluruh, berkesinambungan. Hal ini

sarananya dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat.

Oleh karena itu, apabila dalam suatu masyarakat terdapat salah satu

anggota keluarga yang mempunyai masalah dalam kesehatannya, maka akan

mempengaruhi anggota keluarga yang lain dalam kelompok masyarakat tersebut.

Salah satu cara mnegatasinya adalah dengan memberikan Asuhan

Kebidanan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pada keluarga

secara optimal. serta mampu untuk mengenal dan merawat dirinya sendiri serta

mengatasi permasalahan kesehatan yang terjadi dan secara langsung pada

akhirnya hal ini berdampak pada masyarakat luas.

Asuhan Kebidanan Keluarga sangat erat hubungannya dengan Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA), yang meliputi kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,

ibu menyusui, imunisasi, gizi dan Keluarga Berencana (KB).

Dari data yang diperoleh dalam kegiatan pendataan selama PKL (Praktek

Kerja Lapangan) di Desa Simogirang, diperoleh prioritas masalah yang ada

adalah Resiko Tinggi pada Kehamilan. Dan sampel yang diambil adalah Dusun

Simocoyo karena 50 % ibu hamil resiko tinggi terdapat di Dusun Simocoyo. Dari

5 ibu hamil yang ada 2 diantara adalah ibu hamil dengan resiko tinggi.

Selain itu, kehamilan resiko tinggi harus mendapat perhatian dan perawatan

yang lebih intensif. Karena hal tersebut akan berakibat pada kematian ibu dan

janin dalam kandungan bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

1

Page 2: BAB I ASKEB KELUARGA

2

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Agar mahasiswa mampu untuk mengerti, memahami dan dapat

memberikan serta menerapkan Asuhan Kebidanan pada Keluarga.

1.2.2 Tujuan Khusus

Agar mahasiswa mampu untuk :

1.2.2.1 Mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga

1.2.2.2 Melaksanakan pengkajian

1.2.2.3 Merumuskan masalah

1.2.2.4 Menentukan prioritas masalah

1.2.2.5 Melaksanakan management kebidanan pada keluarga

1.2.2.6 Melaksanakan evaluasi dan dokumentasi

1.3 Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 2 minggu (24 Januari

– 5 februari 2011) di Desa Simogirang Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo.

1.4 Sistematika Penulisan

Susunan dari Laporan Asuhan Kebidanan Keluarga ini adalah :

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: BAB I ASKEB KELUARGA

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keluarga

2.1.1 Pengertian

Menurut Nasrul Efendi (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa anggota

keluarga yang tinggal dalam satu rumah.

Sedangkan menurut Duvall dan Logan (1986) mendefinisikan

Keluarga sebagai kumpulan dari orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan

budaya dan meningkatkan perkembanagn fisik, mental, emosional serta

sosial dari tiap anggota keluarga.

2.1.2 Struktur Keluarga

Macam-macam struktur keluarga :

2.1.2.1 Patrilineal

Keluarga sedarah yang terdiri dari saudara sedarah dalam beberapa

generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.

2.1.2.2 Matrilineal

Keluarga sedarah yang terdiri dari saudara sedarah dalam beberapa

generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.

2.1.2.3 Matrilokal

Sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

2.1.2.4 Patrilokal

Sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

2.1.2.5 Keluarga Kawinan

Hubungan suami-istri sebagai dasar pembinaan keluarga dan

beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga.

3

Page 4: BAB I ASKEB KELUARGA

4

2.1.3 Tipe dan Bentuk Keluarga

2.1.3.1 Keluarga Inti (nuclear family)

Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

2.1.3.2 Keluarga Besar (estended family)

Adalah keluarga inti yang ditambahkan dengan saudara, misalnya :

nenek, kakek, keponakan, dll.

2.1.3.3 Keluarga Berantai (serial family)

Adalah keluarga yang dari wanita dan pria menikah lebih dari satu

kali dan merukapan keluarga inti.

2.1.3.4 Keluarga Duda / Janda (single family)

Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

2.1.3.5 Keluarga Berkomposisi (composite)

Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan tinggal

bersama.

2.1.3.2 Keluarga Kabitas (cohabition)

Adalah 2 orang atau lebih yang tinggal dalam satu rumah tanpa

terikat pernikahan tetap membentuk suatu keluarga

2.1.4 Peranan Keluarga

2.1.4.1 Peran Ayah

Ayah adalah suami dari istri dan orang tua laki-laki dari anak-

anaknya. Perannya adalah sebagai kepala keluarga, pencari nafkah,

pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman bagi anggota keluarga.

dalam masyarakat ayah berperan dalam kelompok sosial

masyarakat yang utama.

2.1.4.2 Peran Ibu

Ibu adalah istri dari suami dan orang tua perempuan dari anak-

anaknya. Perannya adalah mengurus rumah tangga, pengasuh dan

pendidik anak. Serta beberapa ibu berperan dalam pencari nafkah

tambahan dalam keluarga.

Page 5: BAB I ASKEB KELUARGA

5

2.1.4.3 Peran Anak

Anak-anak melaksanakan peranan psikososialnya sesuai dengan

tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

2.1.5 Fungsi Keluarga

2.1.5.1 Fungsi Biologis

a. Untuk meneruskan garis keturunan

b. Memelihara dan membesarkan anak

c. Memelihara dan merawat anggota keluarga

d. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

2.1.5.2 Fungsi Psikologis

a. Memberikan rasa aman dan kasih sayang

b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

c. Membina kepribadian anggota keluarga

d. Memberi identitas keluarga

2.1.5.3 Fungsi Sosialisasi

a. Membina sosialisasi pada anak

b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangannya

c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

2.1.5.4 Fungsi Ekonomi

a. Mencari sumber - sumber penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

b. Pengetahuan penggunaan penghasilan keluarga untuk

memenuhi kebutuhan keluarga.

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa depan.

2.1.5.5 Fungsi Pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan ilmu dan keterampilan

b. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Page 6: BAB I ASKEB KELUARGA

6

2.1.6 Ciri-ciri Keluarga

2.1.6.1 Diikat dalam suatu tali perkawinan

2.1.6.2 Ada hubungan darah

2.1.6.3 Ada ikatan batin

2.1.6.4 Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya

2.1.6.5 Kerjasama diantara anggota

2.1.6.6 Ada pengambilan keputusan

2.1.6.7 Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

2.1.6.8 Tinggal dalam suatu rumah

2.1.7 Ciri-ciri Keluarga Indonesia

2.1.7.1 Suami sebagai pengambil keputusan

2.1.7.2 Merupakan suatu kesatuan yang utuh

2.1.7.3 Berbentuk monogram

2.1.7.4 Adanya tanggung jawab

2.1.7.5 Adanya pengambilan keputusan

2.1.7.6 Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa

2.1.7.7 Ikatan kekeluargaan sangat erat

2.1.7.8 Mempunyai semangat gotong royong

2.1.8 Pola Kehidupan Keluarga Indonesia

2.1.8.1 Daerah pedesaan

a. Tradisional

b. Agraris

c. Tenang

d. Sederhana

e. Akrab

f. Menghormati orang tua

2.1.8.2 Daerah pekotaan

a. Dinamis

b. Rasional

c. Konsumtif

Page 7: BAB I ASKEB KELUARGA

7

d. Demokratis

e. Individualis

f. Terlibat dalam kehidupan politik

2.1.9 Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga

2.1.9.1 Tahap pembentukan keluarga

2.1.9.2 Tahap menjelang kelahiran anak

2.1.9.3 Tahap menghadapi bayi

2.1.9.4 Tahap menghadapi perkembangan dan pertumbuhan anak

2.1.9.5 Tahap melepaskan anak ke masyarakat

2.1.9.6 Tahap kedua kembali

2.1.9.7 Tahap masa tua

2.1.10 Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga

2.1.9.1 Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan

kesehatan

2.1.9.2 Dalam memberikan Asuhan Kebidanan, kesehatan keluarga

sebagai tujuan utama

2.1.9.3 Asuhan Kebidanan yang diberikan sebagai sarana dalam

mencapai peningkatan kesehatan keluarga

2.1.9.4 Dalam memberikan Asuhan Kebidanan Keluarga, perawatan

kesehatan melibatkan peran aktif seluruh keluarga dalam

merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam mengatasi

kesehatannya

2.1.9.5 Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif,

preventis serta tidak mengabaikan upaya konvatif dan

rehabilitatif

2.1.9.6 Dalam memberikan Asuhan Kebidanan Keluarga seluruh sumber

daya yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal

2.1.9.7 Sarana Asuhan Kebidanan Keluarga adalah keluarga secara

menyeluruh

Page 8: BAB I ASKEB KELUARGA

8

2.1.9.8 Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pemecahan

masalah dengan menggunakan proses kebidanan

2.1.9.9 Kegiatan utama dalam memberikan Asuhan Kebidanan Keluarga

adalah penyuluhan kesehatan dan Asuhan Kebidanan di rumah

2.1.9.10 Diutamakan terhadap keluarga yang beresiko tinggi

2.2 Konsep Dasar Kehamilan

2.2.1 Fisiologis

2.2.1.1 Pengertian

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin

intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan

persalinan (Prof. Ida Bagus Gede Manuaba, SpoG, 1998)

2.2.1.2 Masa Kehamilan

Kehamilan dibagi dalam 3 trimeter, yaitu :

a. Trimester I

Pada masa ini janin akan mengalami proses pembentukkan

organ-organ tubuh. Kemudian akan terus berkembang sesuai

dengan usia kehamilannya.

b. Trimester II

Pada masa ini perkembangan janin lebih mengarah pada

perkembangan secara fisik janin.

c. Trimester III

Pada masa ini perkembangan dan pertumbuhan janin hanya

terjadi di awal, karena pada masa ini lebih mengarah pada

proses persiapan janin dalam menghadapi persalinan,

misalnya seperti posisi janin dalam lahir.

Page 9: BAB I ASKEB KELUARGA

9

2.2.1.3 Pemeriksaan Kehamilan

Menurut WHO (World Health Organisation) ibu hamil

diwajibkan memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali dalam

masa kehamilan, yang terbagi dalam :

a. 1 kali pada trimester I (0-12 minggu / 0-3 bulan)

b. 1 kali pada trimester II (13-24 minggu / 4-6 bulan)

c. 2 kali pada trimester III (25-40 minggu / 7-9 bulan)

Namun segera periksa bila ibu mengalami keluhan-keluhan.

hal tersebut bertujuan agar kondisi kehamilan ibu dapat terpantau

dengan baik. Sehingga kondisi ibu dan janin sehat.

2.2.1.4 Tanda-tanda Kehamilan

a. Tanda Pasti Hamil

- Terasa Gerakkan Janin

Gerakkan janin akan terasa pada awal usia kehamilan 5

bulan pada ibu primigravidarum (pertama kali hamil) dan

pada akhir usia kehamilan 4 bulan pada ibu multigravidarum

(pernah hamil sebelumnya)

- Terdengar Detak Jantung Janin

Terdengarnya DJJ atau Detak Jantung Janin pada kehamilan

usia 4 bulan.

- Pada pemeriksaan USG / Rontgen terlihat bagian-bagian

janin

b. Tanda Dugaan Hamil

- Tanda Subjektif

Amenorea ( terlambat datang bulan)

Mual (mause) dan muntah (Emesis)

Ngidam

Sering BAK

Susah BAB

Page 10: BAB I ASKEB KELUARGA

10

- Tanda Objektif

Hiperpigmentasi

Epulsi gusi

Terdapat striae atau linea

Pembesaran dan perubahan bentuk rahim

Ballotement

Terdapat tanda-tanda chadwiks

PPT positif

2.2.1.5 Keluhan-keluhan Kehamilan

a. Mual-muntah yang terjadi pada pagi hari, hal tersebut

dikarenakan peningkatan asam lambung selama kehamilan

b. Panas dalam dikarenakan oleh reuritasi / tekanan dari asam

lambung ke dalam esopagus bagian bawah oleh gerak

peristaltik usus

c. Sakit punggung karena perubahan sikap badan yang terjadi

karena pembesaran uterus atau rahim sehingga akan menekan

ruas-ruas tulang belakang

d. Konstipasi disebabkan karena relaksasi otot-otot halus dalam

usus akibat peningkatan dari progesteron

e. Flour albus (keputihan), peningkatan hormon dalam tubuh

menyebabkan pengentalan lendir serviks.

2.2.1.6 Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

a. Mual-muntah berlebihan (sehingga tidak dapat mengkonsumsi

makanan)

b. Odema (seluruh tubuh, hingga wajah), Sakit kepala berlebihan

hingga tungkak dan Pandangan kabur

c. Sesak nafas

d. Gerak bayi tidak ada atau berkurang

e. Nyeri perut hebat

f. Demam tinggi

Page 11: BAB I ASKEB KELUARGA

11

2.2.1.7 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil

a. Sistem Respirasi

Dengan bertambahnya usia kehamilan dapat menyebabkan

desakkan pada diagfragma, kerena usus-usus terteken oleh

uterus yang membesar ke arah diagfragma, sehingga

kebutuhan akan O2 akan meningkat kira-kira 20 %. Sehingga

wanita hamil akan bernafas lebih dalam dari pada biasanya.

b. Sistem Kardiovaskuler

Peredaran darah dalam tubuh dipengaruhi oleh peningkatan

kebutuhan darah untuk pemenuhan pertumbuhan dan

perkembangan janin. Serta adanya pengaruh perubahan

hormon esterogen dan progestoren yang meningkat.

c. Sistem Urinaria

Pada awal kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus

yang mulai membesar sehingga akan menimbulkan

rangsangan sering kencing dan akan menghilang sejalan

dengan bahaya kehamilan. Keadaan ini kemudian akan timbul

kembali saat kepala janin mulai turun ke bawah PAP.

d. Perubahan Hormon dan Sistem Pencernakan

Pengeluaran HCl akan meningkat karena pengaruh

mneingkatnya estrogen, sehingga makanan akan sulit dierna

oleh usus, sedangkan progestron akan berpengaruh pada

melemahnya otot halus pada usus.

e. Sistem Reproduksi

Kehamilan akan berpengaruh pada organ reproduksi secara

keseluruhan :

- Uterus

- Vagina dan Vulva

- Ovarium

- Payudara

Page 12: BAB I ASKEB KELUARGA

12

f. Sistem Metabolisme

- Metabolisme basal naik sebesar 15-25 % dari semua

terutama pada trimester III.

- Keseimbanga asam basa menurun 155 meg / liter sampai

145 meg / liter.

- Kebutuhan kalori, lemak dan karbohidrat meningkat ½ gr /

kg / BB.

- Kebutuhan mineral dan kalsium meningkat tiap trimester.

2.2.2 Resiko Tinggi

2.2.1.1 Pengertian

Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki

resiko lebih tinggi dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya),

akan resiko terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun

sesudah persalinan.

2.2.1.2 Faktor Resiko Tinggi

a. Usia

b. Jumlah parietas

c. Riwayat obstetri yang lalu

d. Struktur tubuh ibu

e. Riwayat kesehatan

2.2.1.3 Akibat dari Resiko Tinggi

a. Bayi premature

b. BBLR

c. Abortus

d. IUFD

e. IUGR

f. Partus macet / lama

g. APB / HPP

h. Eklamsi / preeklamsi

i. Kematian

Page 13: BAB I ASKEB KELUARGA

13

2.2.1.4 Karakteristik Resiko Tinggi

a. Tinggi kurang dari 145 cm

b. Bentuk panggung tidak normal

c. Pucat, lemas, letih, lesu, lemah, lunglai

d. Usia < 20 tahun dan > 35 tahun

e. Jumlah anak lebih dari 4

f. Jarak anak kurang dari 2 tahun

g. Kesulitan pada kehamilan / persalinan yang lalu

h. Bengkak seluruh tubuh / Pandangan kabur / Sakit kepala

i. Adanya penyakit yang menyertai

j. Perdarahan saat hamil

k. Keluar air ketuban saat hamil

l. Batuk-batuk lama lebih dari 2 minggu

2.2.1.5 Penilaian Resiko Tinggi Kehamilan

Resiko tinggi pada kehamilan dapat ditentukan dan dinilai

dangan penyekoran Puji Rochjati kepada ibu hamil. Penyekoran

ini dilakukan pada awal pemeriksaan hamil. Kartu Skor Puji

Rochjati terdapat pada buku KIA ibu yang harus dibawa setiap

periksa. Hasil diletakkan pada kolom hasil untuk mengetahui

apakah ibu termasuk golongan hamil dengan resiko tinggi atau

tidak. Skor Puji Rochjati terlampir.

2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga

2.3.1 Pengertian

Asuhan Kebidanan (Varney, 1997) adalah proses pemecahan masalah

kesehatan yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisir pemikiran

serta tindakkan kebidanan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan

dan keterampilan akan rangkaian tahapan yang berhubungan dengan

kesehatan ibu dan anak.

Page 14: BAB I ASKEB KELUARGA

14

Asuhan Kebidanan Keluarga adalah Asuhan Kebidanan yang dikaji

secara menyeluruh pada Anggota Keluarga yang berfokus pada kesehatan

Ibu dan Anak.

2.3.2 Tujuan

Asuhan Kebidanan Keluarga bertujuan untuk ;

2.3.2.1 Mengkaji status kesehatan keluarga

2.3.2.2 Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak

2.3.2.3 Mendapatkan keluarga yang sehat dan sejahtera

2.3.3 Konsep Asuhan Kebidanan Keluarga

2.3.3.1 Pengumpulan atau Pengkajian Data

Bertujuan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap :

a. Data Subjektif

a. Alamat

Meliputi lokasi tempat tinggal keluarga, kecamatan,

kelurahan, RT, RW, alamat untuk mengetahui dimana

tempat tinggal keluarga untuk dijadikan sebagai petunjuk

saat kunjungan rumah (Nasrul Efendi, 1995).

b. Identitas Keluarga

Nama Kepala Keluarga : untuk dapat mengenal kepala

keluarga dn mencegah kekeliruan bila ada kesamaan

nama (Christina Ibrahim, 1984).

Usia : Untuk menentukan kematangan sebuah keluarga

atau perkawinan yang sehat (Depag RI, 2002). Rata-rata

usia KK di Inonesia 20-35 tahun.

Agama : ditanyakan untuk mngetahui kepercayaan yang

dianut dalam pendekatan sosial spiritual. Sebagian besar

penduduk desa Simogirang adalah beragama islam.

Pendidikan : ditanyakan dengan tujuan perkiraan

pendekatan yang akan dilakukan dalam proses Asuhan

Kebidanan. Mayoritas penduduk lulusan SMA sederajat

Page 15: BAB I ASKEB KELUARGA

15

Pekerjaan : untuk mengtahui taraf hidup dan sosisla

ekonomi keluarga (Christina Ibrahim, 1984). Sebagian

penduduk desa Simogirang bekerja sebagai pekerja

swasta (Data Kelurahan, 2011).

Perkawinan : untuk menentukan kondisi kesehatan

reproduksi keluarga (Sulaiman, 1983).

c. Susunan Anggota Keluarga

Ditanyakan untuk mengetahui jumlah keluarga dalam 1

rumah, status keluarga, hubungan dalam keluarga dan

pengambil keputusan

d. Genogram Keluarga

Ditanyakan untuk mengetahui silsilah keluarga dari istri

dan keuarga dari suami, serta keluarga yang tidak dibina.

b. Data Objektif

a. Imunisasi

Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi setiap anggota

keluarga.

b. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Untuk menilai keterjangkauan keluarga terhadap sarana

kesehatan dan apabila dalam keluarga ada salah satu

anggota yang sakit. serta untuk mengkaji peranan fasilitas

kesehatan yang ada pada keluarga tersebut.

c. Jenis Penyakit yang Sering Diderita

Untuk menilai tingkat kesehatan masing-masing anggota

keluarha, penanganan apa saja yang sudah diterima dan

hasil yang didapat, apakah penyakit yang diderita dapat

disembuhkan dengan tuntas ataukah belum.

Page 16: BAB I ASKEB KELUARGA

16

d. Pemeriksaan Kehamilan

Untuk memantau kehamilannya oleh petugas kesehatan,

berapa kali periksa kehamilan. Apakah sudah mendapatkan

imunisasi TT, apakah sudah mendapat tablet penambah

darah minimal 90 tablet dan Vit. B Compleks serta yodium,

penyuluhan-penyuluhan.

e. Pertolongan Persalinan

Ditanyakan kepada ibu siapa penolong persalinan yang lalu,

apakah pada persalinan yang lalu terdapat penyulit seperti

perdarahan, sectio secaria, solusio plasenta.

f. Kebiasaan Menyapih

Dinyatakan untuk menilai nutrisi pada anak khususnya

dalam pemberian ASI pada anaknya.

g. Pemberian Makanan Tambahan

Ditanyakan untuk mnegetahui apakah ibu melakukan

program ASI Eksklusif pada saat anaknya masih bayi yaitu

program pemberian ASI saja sampai usia 6 bulan dan

setelah itu diberikan makanan tambahan.

h. Tanggapan terhadap KB

Ditanyakan untuk menilai apakah keluarga telah

melaksanakan program KB serta menilai pengetahuan ibu

terhadap KB yang telah dipilih dan digunakan tentang

manfaat dan efek samping dan KB yang dipilih.

i. Pola Hidup

Pola Tidur : Tidur penting untuk menentukan kondisi

setiap anggota. Waktu tidur idealnya 8 jam untuk tidur

malam dan 2 jam untuk tidur siang.

Pola Makan : Untuk mengetahui pemenuhan nutrisi

pada keluarga. Pola makan yang benar adalah 3 x sehari

dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.

Page 17: BAB I ASKEB KELUARGA

17

Pola Kebersihan diri : Menjaga kebersihan diri dapat

mencegah penularan / infeksi kuman di tubuh. Dalam 1

hari idealnya mandi 2 x, gosok gigi minimal 3 x, ganti

baju dan pakaian dalam 3 x.

Pola Eliminasi : Untuk mengetahui pola BAB / BAK

anggota keluarga. Selain itu juga untuk mengetahui

fungsi alat cerna. Secara fisiologis dalam sehari

seseorang BAB 1-2 kali dan BAK 3-5 kali.

j. Adat Kebiasaan

Pada adat kebiasaan digunakan untuk mengetahui

diadakannya suatu ritual-ritual khusus atau acara-acara

keagamaan dalam keluarga tersebut. Hal ini ditanyakan

untuk mengetahui cara pendekatan sosial-spiritual yang

akan diberikan oleh tenaga kesehatan.

k. Penggunaan Waktu Senggang

Hal ini ditanyakan untuk mengetahui aktivitas keluarga

pada saat waktu luang dan juga mengetahui keakraban antar

anggota keluarga. Biasanya waktu senggang keluarga

digunakan untuk berkumpul bersama, menonton tv dan

berbincang-bincang dengan tetangga.

c. Data Khusus

a. Tanda-tanda Vital

Suhu, normalnya 35,5 - 37,50c, bila suhu > 380c berarti

adanya kemungkinan infeksi.

Nadi, normalnya 70-90 x / menit.

Pernafasan, normalnya 16-20 x / menit.

Tekanan darah, normalnya 100/70 – 120/90 mmHg.

b. BB ditentukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil.

c. TB untuk mengetahui perkiraan bentuk panggul.

Page 18: BAB I ASKEB KELUARGA

18

d. HPHT untuk mengetahui usia kehamilan dan TP digunakan

untuk mengetahui tanggal perkiraan pesalinan ibu.

e. Keadaan umum dan kesadaran

f. Status Emosional

g. Pemeriksaan Fisik :

Kepala : Apakah bersih atau kotor, berketombe atau

tidak, adakah massa abnormal atau tidak.

Muka : Apakah pucat atau tidak, bengkak atau

tidak, terdapat hiperpigmentasi atau tidak.

Mata : Simetris atau tidak, pucat atau tidak,

ikterus atau tidak, strabismus atau tidak.

Hidung : Bersih atau tidak, ada polip atau tidak,

sinusitis atau tidak, terdapat pengeluaran

serumen atau tidak.

Telinga : Simetris atau tidak , bersih atau tidak,

terdapat pengeluaran serumen atau tidak.

Mulut dan Gigi : Bersih atau tidak, pucat atau tidak,

stomatitis atau tidak, caries atau tidak,

ragaden atau tidak.

Leher : Adakah bendungan Vena jugularis atau

tidak, pembesaran kel. tiroid atau tidak,

terdapat nyeri telan atau tidak.

Ketiak : Bersih atau tidak, terdapat pembesaran kel.

limfe atau tidak.

Payudara : Simetris atau tidak, puting susu menonjol/

tenggelam/datar, mamae tegang atau tidak,

terdapat hiperpigmentasi areola atau tidak,

terdapat pengeluaran colostrume atau tidak

serta terdapat masa abnormal atau tidak.

Abdomen

Page 19: BAB I ASKEB KELUARGA

19

Inspeksi : Bersih atau tidak, ada luka bekas operasi

atau tidak, adanya pembesaran uterus atau

tidak, lintang / membujur, terdapat linea

nigra dan striae (livide / albicans) atau

tidak.

Palpasi : Terdiri dari Leopod I sampai dengan IV

Leopod I : Menentukan usia kehamilan dan tinggi

fundus uteri, bagian apa yang terdapat di

fundus.

Leopod II : Situs, letak punggung janin.

Leopod III : Untuk menentukan bagian bawah janin dan

apakah bagian bawah janin sudah masuk

PAP atau belum.

Leopod IV : Untuk mengetahui seberapa jauh kepala

masuk ke dalam PAP.

Auskultasi : Bising usus terdengar atau tidak, DJJ telah

terdengar atau tidak.

Perineum : Apakah bersih atau tidak, terdapat flour

albus abnormal atau tidak, terdapat luka

bekas jahitan atau tidak.

Genetalia : Bersih atau tidak, terdepat condiloma atau

tidak, terdapat varises atau tidak, terdapat

bartolinitis atau tidak, odema atau tidak.

Anus : Bersih atau tidak, terdapat hemoroid atau

tidak.

Ekstremitas:

Atas : Simetris atau tidak, odema atau tidak,

varises atau tidak, adakah polidaktili atau

sindaktili.

Page 20: BAB I ASKEB KELUARGA

20

Bawah : Simetris atau tidak, odema atau tidak,

varises atau tidak, adakah polidaktili atau

sindaktili.

h. Pemeriksaan Penunjang (Lab, USG, Rontsen)

2.3.3.2 Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan pengolahan data dasar yang ada

untuk menetukan masalah yang ada.

2.3.3.3 Perumusan Masalah

Menganalisa secara sederhana masalah yang muncul dari

data dasar yang ada.

2.3.3.4 Skoring

Pada langkah ini dilakukan suatu penilaian pada masalah

yang ada. Penilaian ini akan menentukan tingginya masalah yang

ada dan masalah mana yang lebih tinggi untuk ditanganni.

2.3.3.5 Proses Manajement Kebidanan

a. Diagnosa

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap

diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan pada

data yang telah diperoleh.

b. Intervensi

Pada langkah ini direncanakan Asuhan yang menyeluruh,

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini

merupakan kelanjutan manajement terhadap diagnosa atau

masalah yang telah diidentifikasi / diantisipasi. Pada langkah

ini informasi / data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

c. Implementasi

Pada langkah ini rencana Asuhan menyeluruh dilaksanakan

secara sistematis, efektif dan sesuai dengan kebutuhan klien.

Pelaksanan rencana Asuhan menyeluruh sesuai dengan

rencana yang telah dituliskan.

Page 21: BAB I ASKEB KELUARGA

21

d. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari Asuhan

yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan

kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah

dan diagnosa dapat diterapkan dalam bentuk SOAP.

S : Subjek

Data yang diperoleh dari pasien secara langsung, pasien

memberikan informasi mengenai Asuhan yang telah

diberikan.

O : Objek

Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yang dilakukan

oleh petugas mengenai hasil yang diperoleh dari Asuhan

yang telah diberikan.

A : Assasment

Diagnosa klien yang ditentukan dari hasil Asuhan

P : Planning

Rencana tindakkan yang akan diberikan pada klien, hal ini

bertujuan untuk mengetahui hasil dari Asuhan yang

diberikan. Planning tersebut akan dilanjutkan, dihentikan

atau diganti dengan planning lain.

Page 22: BAB I ASKEB KELUARGA

22

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

Pada Keluarga Tn “S” dengan anggota keluarga ibu hamil Ny “M” GIVP30013 uk 32

minggu T/H/I dengan Kehamilan Resiko Tinggi di Desa Simogirang

Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo

Tanggal : 27 Januari 2011

Jam : 12.30 WIB

I. Pengkajian Data

A. Data Umum

Kecamatan : Prambon

Kelurahan : Simogirang

Dusun : Simocoyo

RT / RW : 02 / 01

Kedudukan Keluarga : Warga desa

Nama Kepala Keluarga : Tn “S”

Umur : 40 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani

Keadaan Kesehatan : Sehat

Alamat Lengkap : RT.02 RW 02 No.17 Simocoyo Desa Simogirang

Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo

No Nama Usia L/P Hub. Pendi Peker Status

22

Page 23: BAB I ASKEB KELUARGA

23

dg KK

dikan jaan

Kesehatan

1 Susilo Anwar 40 L KK SMP Petani Sehat

2 Maryam 37 P Istri SD Petani Resti

3 Fajar Aris Eka 15 L Anak SMP Swasta Sehat

4 Dwi Rahayu 9 P Anak SD - Sehat

5 Catur Wulandari 4 P Anak BS - Sehat

6 Taufiqur Rahman 19 L Saudara SMK Swasta Sehat

Genogram keluarga

Keterangan :

: Laki-laki : Abortus

: Perempuan : Usia 40 tahun

: Menikah : Klien yg ditangani

: Anak Kandung : Dalam 1 rumah

68 64

45 40 37

62

1927

15

2243

56

9

23

20

29

33

37

3bln

4

40

Page 24: BAB I ASKEB KELUARGA

24

B. Data Khusus

1. Imunisasi

2. Bila ada keluarga yang sakit berobat ke polindes, bidan desa atau

puskesmas.

3. Penyakit yang sering di derita oleh keluarga adalah batuk dan pilek.

4. Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur di Bidan desa ANC:

6 x, TM I : 2 x, TM II : 2 x, TM III : 2 x. Telah suntik TT boster 5 x,

CPW, Hamil I, Hamil I, Hamil IV, Hamil ini. Ibu mendapatkan penyluhan

tentang nutrisi ibu hamil, personal hygiene, tanda-tanda bahaya.

5. Pertolongan persalinan yang terakhir ditolong oleh bidan desa pada

tanggal 28 desember 2006 secara spontan dengan BBL 3000 gram dan

PBL 51 cm. Dalam keadaan sehat dan tidak cacat.

6. Kebiasaan menyapih belum pernah dilakukan.

7. Pemberiaan makanan tambahan pada usia lebih dari 6 bulan dengan pisang

atau bubur halus.

8. Ibu mengatakan sudah pernah memakai KB susuk, suntik maupun pil

tetapi tidak cocok karena sering mual-muntah, pusing dan lemas.

9. Pola Hidup / Kebiasaan Sehari-hari

a. Kebiasaan Tidur : Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidur

siang ± 1-2 jam dan tidur malam ± 7-9 jam.

b. Pola Nutrisi : Ibu mengatakan bahwa keluarganya makan 3x/hr

dengan porsi sedang (nasi, sayur, lauk) minum 7-9

gelas/hr.

c. Eliminasi : Ibu mengatakan bahwa setiap harinya keluarga

BAB 1-2x/hr dan BAK 4-5x/hr

d. Aktifitas : Ibu mengatakan bahwa setiap harinya suami

bertani, anak-anaknya sekolah dan ibu sendiri

mengurus keluarga di rumah dan terkadang

membantu suami bertani.

Page 25: BAB I ASKEB KELUARGA

25

e. Personal hygiene : Ibu mengatakan bahwa keluarganya mandi 2-3x/

hari, gosok gigi 2-3x/hari, keramas 2x/minggu dan

ganti baju serta pakaian dalam 3x/ hari.

f. Status Kesehatan : Ibu mengatakan bahawa kondisi keluarganya

saat ini baik-baik saja. Apabila ada anggota

keluarga yang sakit akan berobat ke rumah bidan,

polindes dan puskesmas.

10. Adat Kebiasaan / Budaya : Ibu mengatakan bahwa keluarganya selalu

mengikuti acara-acara adat di desa seperti adat bersih desa.

11. Penggunaan waktu senggang keluarga dilakukan untuk berkumpul di

rumah, melihat tv, bersih-bersih rumah dan terkadang digunakan untuk

berlibur atau pergi berkunjung kerumah sanak saudara.

12. Status Sosial Ekonomi : Ibu mengatakan bahwa penghasilan Tn “S”

setiap bulannya tidak tetap. Hal tersebut bergantung pada hasil penen

sawahnya.

C. Data Objektif

1. Luas rumah : P : 13 meter L : 6 meter

Jenis Rumah : Rumah Sendiri

Letak : Jaraknya ± 2 km dari jalan raya

Dinding : Berdinding tembok.

Atap : Genteng

Lantai : Plesteran

Cahaya : Cukup

Ventilasi : Cukup

Jumlah ruangan 10 :

1 ruang tamu

5 kamar tidur

1 ruang sholat

1 dapur

1 kamar mandi

1gudang

Page 26: BAB I ASKEB KELUARGA

26

2. Air Minum

Asal : Dari sanyo dan air minum isi ulang

Nilai air : Bersih, tidak berbau, tidak berkapur

Konsumsi : ± 9-10 x/hari

Biasanya air sanyo dimasukkan ke dalam kendi sebelum di

minum dimasak dahulu.

3. Pembuangan Sampah

Sampah dibuang pada tempatnya, tidak ada pemisahan antara sampah

organik ataupun non organik.

4. Jamban dan kamar mandi

Jenis jamban : Leher Angsa

Jarak dari sumber air : ± 7 meter

Kebersihan : bersih, tidak berbau

Kamar mandi : ada, bersih, tidak berbau

5. Pekarangan

Pengaturan : teratur dan ditanami dengan tanaman buah seperti

mangga, sawo dan nangka serta bunga-bungan.

Kebersihan : bersih

Luas : ± 5 x 6 meter

6. Kandang ternak

Keluarga punya ternak ayam dan bebek diletakkan di belakang rumah.

7. Denah Rumah

Ket :

1. Ruang Tamu 8. Dapur

2. Ruang Tidur I 9. Gudang

3. Ruang Keluarga 10. Kamar mandi

4. Musollah 11. Kandang

5. Ruang tidur II Ayam

6. Ruang tidur III

7. Ruang tidur IV

Page 27: BAB I ASKEB KELUARGA

27

D. Pemeriksaan Umum

1. Pada Ny “M”

a. Tanda-tanda vital

TD : 110/80 mmHg N : 84 x / menit

S : 36,7 0c rr : 20 x / menit

b. HPHT : 17 Juni 2010 TP : 24 Maret 2011

c. BB : 56 kg TB : 151 cm Lila : 25 cm

d. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis

e. Keadaan Emosional : Stabil

f. Kepala : Bersih, w/r hitam, tidak rontok, tidak berketombe,

tidak ada masa abnormal.

g. Muka : Bersih, terdapat cloasma gravidarum, tidak pucat,

tidak odema.

h. Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih, tidak

strabismus.

i. Telinga : Bersih, Simetris, tidak ada pengeluaran serumen.

j. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sinusitis, tidak ada

pengeluaran serumen.

k. Mulut : Bersih, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada

caries, tidak ada ragaden, tidak ada pembesaran tonsil.

l. Leher : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak

ada bendungan vena jugularis, tidak ada nyeri telan.

m. Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

n. Payudara : Bersih, simetris, puting susu menonjol, areola

hiperpigmentasi, tidak ada massa abnormal, colostrume

belum keluar.

o. Abdomen :

Ins : Bersih, tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan

strae albicans.

Page 28: BAB I ASKEB KELUARGA

28

Pal : Leopod I : TFU ½ px-pusat, teraba bagian bulat lunak tidak

melenting

Leopod II : membujur, kanan : teraba bagian-bagian kecil janin,

kiri : teraba tahanan keras memanjang.

Leopod III : teraba bagian keras bulat melenting kesan kepala

masih dapat digoyangkan kepala belum masuk PAP

Leopod IV : Konvergen

Aus : Bising usus terdengar, DJJ + 148 x / menit

p. Perineum : Bersih, terdapat jaringan parut, terdapat cairan bening,

tidak gatal, tidak berbau

q. Genetalia : Bersih, tidak ada condiloma acuminata/talata, tidak

odema, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar

dan kelenjar skene.

r. Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

s. Ekstremitas :

Atas : Simetris, tidak odema, tidak varises, jumlah jari 10,

tidak ada polidaktili / sindaktili

Bawah : Simetris, tidak odema, tidak varises, jumlah jari 10,

tidak ada polidaktili / sindaktili

t. Pemeriksaan Hb dan Golongan Darah

Hb : 12,7 %

Gol. Darah : B

2. Pada An “C”

a. Tanda-tanda vital

S : 36,2 0c rr : 21 x / menit

N : 88 x / menit

b. BB : 12 kg

c. Keadaan umum : baik Kesadaran : Composmentis

d. Perkembangan anak

Anak sudah dapat bersosialisasi dengan teman sepermainannya.

Page 29: BAB I ASKEB KELUARGA

29

e. Kepala : Bersih, w/r hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe, tidak

ada

f. Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih, tidak

strabismus.

g. Hidung : Bersih, tidak ada sinusitis, tidak polip, tidak ada

pengeluaran serumen.

h. Telinga : Bersih, simetris, tidak ada pengeluaran serumen.

i. Mulut : Bibir bersih, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada

ragaden, tidak ada caries.

j. Leher : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada

bendungan vena jugularis, tidak ada nyeri telan.

k. Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

l. Payudara : Bersih, simetris, puting susu menonjol, areola

hiperpigmentasi, tidak ada massa abnormal, colostrume

belum keluar.

m. Abdomen : Bersih, tidak buncit, tidak kembung, tidak ada

pembesaran hepar dan tidak ada pembesaran lien

n. Perineum : Bersih, terdapat jaringan parut, terdapat cairan bening,

tidak gatal, tidak berbau

o. Genetalia : Bersih, tidak ada condiloma acuminata/talata, tidak

odema, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar

dan kelenjar skene.

p. Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

q. Ekstremitas :

Atas : Simetris, tidak odema, tidak varises, jumlah jari 10,

tidak ada polidaktili / sindaktili

Bawah : Simetris, tidak odema, tidak varises, jumlah jari 10,

tidak ada polidaktili / sindaktili

Page 30: BAB I ASKEB KELUARGA

30

II. Interpretasi Data Dasar

No. Diagnosa Data Dasar

1. Ny “M” GVP30013 uk 32

minggu T/H/I Let Kep U

puki dengan kehamilan

Resiko Tinggi

Ds :

Ibu Mengatakan Ini Merupakan

Kehamilan Ibu Yang Kelima

Ibu Mengatakan Pernah Keguguran Pada

Saat Hamil Ketiga Pada Usia 3 Bulan

(Spr : 4)

Do :

Tanda-Tanda Vital :

Td : 110 / 80 Mmhg

S : 36,7 0c

N : 84 X / Menit

Rr : 20 X / Menit

Tfu ½ Px-Pusat, Let Kep U Puki

Flour Albus Ada, Tidak Gatal, Tidak

Berbau

Spr : 10

Data Penunjang :

Usia Ibu > 35 Tahun (Hamil Pada Usia Tua :

SPR : 4)

Pemeriksaan Lab :

Periksa Hb : 12,7 %

Gol. Darah : B

III. Perumasan Masalah

Dari data diatas dan hasil analisa sederhana, maka permasalahan yang timbul di

keluarga Tn “S” adalah : Ibu hamil Ny “M” GVP30013 uk 32 minggu T/H/I Let Kep

U puki dengan kehamilan Resiko Tinggi.

IV. Skoring

Page 31: BAB I ASKEB KELUARGA

31

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1.

2.

3.

4.

Sifat masalah

Kemungkinan masalah

untuk di ubah

Potensi masalah untuk di

cegah

Menonjolnya masalah

2/3 x 1

2 x 1

2/3 x 1

1/2 x 1

2/3

2

2/3

1/2

Ancaman kesehatan

Ada kemungkinan ibu

untuk ANC rutin

Dapat dicegah

komplikasi dengan

ANC secara rutin

Keluarga menyadari

masalah

Total : 3 5/6

V. Proses Manajement Kebidanan

A. Diagnosa

Ny “M” GVP30013 uk 32 minggu T/H/I Let Kep U puki dengan kehamilan

Resiko Tinggi.

B. Intervensi

Kriteria Waktu: Diharapkan setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama ± 30

menit ibu mengerti kondisi kehamilannya dan melaksanakan

anjuran yang telah diberikan.

Kriteria Hasil :

DS : - Ibu mengatakan telah memahami penjelasa petugas.

- Ibu mengatakan mau untuk mengikuti anjuran petugas.

DO : - Wajah ibu tampak tenang

- Ibu mampu mengulang penjelasan petugas.

- Ibu melakukan ANC secara rutin.

Tanggal : 27 Januari 2011 Jam : 13.45

1. Jelaskan hasil Pemeriksaan

R/ Alih informasi kesehatan dan pengetahuan tentang kondisi

kehamilannya.

2. Jelaskan pada ibu tentang kehamilan resiko tinggi dan dampaknya

Page 32: BAB I ASKEB KELUARGA

32

R/ Menambah pengetahuan ibu tentang kondisi kehamilannya

3. Anjurkan ibu untuk melakukan ANC secara rutin

R/ ANC rutin dapat memantau kondisi kehamilan ibu secara berkala

4. Anjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seimbang

R/ Gizi seimbang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan janin

serta persiapan organ reproduksi saat menghadapi persalinan.

5. Anjurkan ibu untuk istirahat dengan cukup

R/ Relaksasi otot-otot dalam tubuh

6. Berikan HE tentang personal hygiene

R/ Daerah kotor dan lembab mudah terinfeksi oleh kuman.

7. Anjurkan pada ibu untuk mengurangi aktivitas berat

R/ Aktivitas berat akan merangsang otot-otot rahim atau uterus

berkontraksi

8. Berikan konseling tentang KB (khususnya MOW / Steril)

R/ KB MOW/steril merupakan pilihan KB jangka panjang, permanen,

efektif, efisien dan aman.

9. Jelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan

R/ Deteksi dini komplikasi

10. Jelaskan kepada ibu tanda-tanda awal persalinan

R/ Deteksi dini Kala I persalinan secara dini

11. Anjurkan kepada ibu dan keluarga untuk melakukan persiapan persalinan

sejak dini

R/ Persiapan persalinan membantu ibu dan keluarga dalam proses

menjelang persalinan

C. Implentasi

Page 33: BAB I ASKEB KELUARGA

33

Tanggal : 27 Januari 2011

Jam 13.47 : Menjelaskan kepada ibu tentang kondisi kehamilannya bahwa

saat ini kondisi kehamilan ibu baik-baik saja namun kehamilannya

termasuk dalam kehamilan dengan resiko tinggi

Jam 13.48 : Menjelaskan kepada ibu mengenai :

a. Pengertian kehamilan beresiko tinggi adalah kehamilan yang

memiliki resiko lebih tinggi dari pada kehamilan biasanya

(baik bagi ibu maupun janin) akan terjadinya penyakit atau

bahkan kamitian sebelum dan sesudah proses persalinan.

b. Dampak dari persalinan

Persalinan lama

Persalinan kurang bulan

Perdarahan selama hamil dan bersalin

Kematian bayi didalam kandungan

Berat Lahir Bayi Rendah

Jam 13.52 : Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan

sesuai jadwal yang diberikan dan segera mungkin bila ada

keluhan.

Jam 13.53 : Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seimbang

setiap harinya. Porsi makan terdiri dari nasi, sayur, lauk dan buah,

minimal makan 3 x / hari dengan porsi sedang.

Jam 13.55 : Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat dengan cukup, tidur

siang 1-2 jam dan tidur malam 7-9 jam setiap harinya.

Jam 13.56 : Memberikan HE tentang personal hygiene, yang meliputi :

a. Pola kebersihan fisik (mandi, keramas, gosok gigi)

b. Ganti baju dan pakaian minimal 3 x /hari

c. Kebersihan vagina

d. Kebersihan lingkungan sekitar

Page 34: BAB I ASKEB KELUARGA

34

Jam 13.58 : Mengajurkan kepada ibu untuk mengurangi aktivitas-aktivitas

berat seperti mengcangkul, mengangkat padi, mengangkat barang-

barang berat, dll.

Jam 13.59 : Memberikan konseling tentang KB (khususnya MOW / steril)

a. Pengertian KB : program yang bertujuan untuk mencegah

terjadinya pertemuan sperma dan ovum.

b. Tujuan KB :

- Mengatur jarak kelahiran anak / bayi

- Mencegah Kehamilan

- Mensejahterakan keluarga

- Merencanakan masa depan keluarga

c. KB steril / MOW : KB yang dilakukan dengan operasi

sederhana untuk mengikat atau memotong saluran tuba.

d. Tujuan MOW / steril : mencegah bertemunya sperma dan

ovume, sehingga tidak terjadi kehamilan

e. Keuntungan :

- Efektif, mencegah kehamilan 99 %

- Aman karena hanya pembedahan sederhana

- Ekonomis karena dilakukan hanya 1 kali

- Permanen

- Tidak mengganggu kualitas hubungan seksual

Jam 14.08 : Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan

a. Odema, pandangan mata kabur, sakit kepala hebat

b. Nyeri perut hebat

c. Gerakkan janin berkurang atau tidak terasa

d. Perdarahan dari vagina

e. Anemia

Jam 14.15 : Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu

keluarnya lendir dan darah, kencang-kencang lebih sering 5 menit

sekali. Serta keluar cairan berbau amis atau ketuban.

Page 35: BAB I ASKEB KELUARGA

35

Jam 14.18 : Menganjurkan ibu untuk melakukan persiapan persalinan yang

meliputi :

a. Biaya persalinan

b. tempat persalinan

c. Kendaraan persalinan

d. Baju Ibu dan Bayi

D. Evaluasi

Tanggal : 27 Januari 2011 Jam : 14.20

S : - Ibu mengatakan bahwa dirinya telah memahami penjelasan petugas.

- Ibu dan keluarga telah memahami kondisi kehamilannya yang beresiko

tinggi.

- Ibu mengatakan mau untuk melakukan anjuran yang disarankan.

O : - Wajah ibu tampak tenang

- Ibu mampu mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan.

A : GVP30013 uk 32 minggu T/H/I Let Kep U puki dengan kehamilan Resiko

Tinggi k/u ibu dan janin baik

P : - Mengingatkan ibu untuk ANC rutin

- Memantau kehamilan ibu

- Menganjurkan ibu untuk aktif dalam kelas ibu hamil yang diadakan

- Mengingatkan kembali penjelasan yang diberikan tadi.

Catatan Perkembangan

Tanggal : 2 Februari 2011 Jam : 09.10

S : - Ibu mengatakan bahwa kondisinya saat ini baik-baik saja.

O : - TTV : TD : 110 / 80 mmHg, S : 36,40c, N : 80 x / menit, rr : 18 x / menit

- Conjungtiva merah muda, sklera putih

- Tidak pucat, bibir merah muda

- TFU ½ px-pst, Let Kep U , DJJ + 148 x / menit

- Odema pada kaki

Page 36: BAB I ASKEB KELUARGA

36

A : GVP30013 uk 32 minggu T/H/I Let Kep U puki dengan kehamilan Resiko Tinggi

k/u ibu dan janin baik

P : - Menganjurkan ibu untuk tidur dengan kaki lebih tinggi dari pada kepala

- Mengingatkan ibu untuk ANC secara rutin

- Menganjurkan ibu untuk ikut Dasolin dan Tabulin

- Mengingatkan kembali tentang :

a. Persiapan Persalinan

b. Tanda-tanda bahaya kehamilan

c. Tanda-tanda persalinan

d. KB steril / MOW

Page 37: BAB I ASKEB KELUARGA

37

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kehamilan secara umum adalah suatu proses alami yang timbul dari

terjadinya pembuahan atau konsepsi sampai lahirnya anak. Pembuahan terjadi

setelah sel telur dan sperma bertemu saat konsepsi. Telur yang sudah dibuahi

akan menempel di dinding rahim dan berkembang sampai usia 9 bulan atau 40

minggu (DepKes RI, 2009)

Sedangkan kehamilan dengan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang

memiliki resiko lebih besar dari kehamilan biasanya (baik bagi ibu maupun

janin), akan terjadinya penyalak atau kematian sebelum maupun sesudah

persalinan. Namun, untuk saat ini sesuai dengan perkembangan yang ada semua

kehamilan dianggap beresiko. Hal tersebut agar petugas kesehatan lebih

waspada.

Setelah melakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat

disimpulkan bahwa keluarga Tn “S” merupakan keluarga sejahtera dan sehat. Hal

itu dapat dilihat dari data-data yang diperoleh dan dikaji di BAB sebelumnya.

Namun Masalah yang ditemukan pada keluarga Tn “S” adalah ibu hamil Ny “M”

GVP30013 uk 32 minggu dengan kehamilan Resiko Tinggi. Hal tersebut dapat

dilihat dari skoring Puji Rochaji yang menunjukkan nilai 10 atau beriko tinggi.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Ibu Hamil

Diharapkan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin agar kondisi

kehamilannya dapat terpantau dengan baik dan agar masalah dapat

terdeteksi secara dini sehingga dapat diselesaikan atau diatasi tepat waktu.

Karena hal tersebut dapat menyelamatkan kehamilan ibu

37

Page 38: BAB I ASKEB KELUARGA

38

4.2.2 Bagi Masyarakat

Diharapkan turut berperan aktif dalam pemantauan kehamilan ibu.

Sehingga apabila terjadi suatu permasalahan atau komplikasi pada saat

kehamilan dapat ditolong segera

4.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat terus memperbaiki pelayanan kesehatan yang diberikan

terutama pada ibu hamil. Sehingga kesejahtraan dan kesehatan ibu dapat

terpenuhi.

4.2.4 Bagi Pemerintah

Diharapkan dapat lebih melengkapi fasilitas yang ada baik secara jumlah

maupun kualitasnya terutama fasilitas kesehatan bagi iby hamil. Dan juga

diharapkan program-program yang ada berdampak positif bagi kesehatan

masayarakat secara luas.