33
Beranda cAMPUS Downloads e-Books KTI Kuliah Bidan MateriKesehatan mOVIE Umur Kehamilan Kuliah Bidan RSS Entri | Komentar RSS KUMPULAN ASKEB KUMPULAN ASKEP KUMPULAN KTI BIDAN Tulisan Terkini o Mohon Maaf o Bendungan ASI o HAMIL KEMBAR o APN 58 Langkah o Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Tulisan Sebelumnya o Oktober 2010 (1) o Februari 2010 (1) o Januari 2010 (3)

askeb keluarga+contoh kasus

Embed Size (px)

Citation preview

Beranda cAMPUS Downloads e-Books KTI KuliahBidan MateriKesehatan mOVIE UmurKehamilan

Kuliah BidanRSS Entri | Komentar RSS Top of Form

Bottom of Form

KUMPULAN ASKEB

KUMPULAN ASKEP

KUMPULAN KTI BIDAN Tulisan Terkini MohonMaaf BendunganASI HAMILKEMBAR APN 58Langkah Pengetahuan Ibu Nifas tentangGizi Tulisan Sebelumnya Oktober 2010(1) Februari 2010(1) Januari 2010(3) Desember 2009(1) Mei 2009(1) April 2009(2) Maret 2009(9) Februari 2009(7) Januari 2009(17) Desember 2008(27) November 2008(26) Oktober 2008(29) September 2008(43) Juli 2008(245) Juni 2008(7) Mei 2008(2) Halaman cAMPUS Downloads e-Books KTI KuliahBidan MateriKesehatan mOVIE UmurKehamilan Desember 2008

SSRKJSM

NovJan

1234567

891011121314

15161718192021

22232425262728

293031

Blogroll WordPress.com Meta Daftar Masuk log RSS Entri RSS Komentar WordPress.com Top of Form

Bottom of FormASUHANKEBIDANANPosted on Desember 21, 2008 by kuliahbidan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal dasar dalam pembangunan nasioal, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan program safe methorhood yang berupa 6 pilar sebagai realisasi kerja, antara lain : 1. Pelayanan keluarga berencana 2. Asuhan antenatal 3. Persalinan bersih dan aman 4. Pelayanan obsetrik neonatal 5. Pelayanan kesehatan dasar 6. Pelayanan kesehatan primer dengan pemberdayaan wanita Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarkat dimana masalah kesehatan dapat timbul, berupa masalah KIA/KB, KELING.

Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn. S pada RT. 01 RW. 02 Desa Kemanggungan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal sebagai bukti pelaksanaan praktek kebidanan komunitas dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas masalah. B. Tujuan1. Tujuan Umum Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat sehingga mencapai derajat kesehatan yang optimal. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak pada keluarga. b. Menemukan masalah yang ada dan memprioritaskannya c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan maasalah d. Implementasi hasil rumusan alternatif pemecahan masalah e. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam upaya mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, serta menanamkan perilaku hidup sehatC. Metode Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif analitik yang menggunakan metode wawancara dan pendataan. D. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan laporan ini terdiri dari 5 Bab, adapun sistematika penulisan dari masing-masing Bab, sebagai berikut : 1. BAB I : PENDAHULUAN A. Latar BelakangB. Tujuan PenulisanC. MetodeD. Sistematika Penulisan 2. BAB II : LANDASAN TEORI A. Konsep Komunitas B. Konsep Keluarga C. Masalah Utama 3. BAB III : TINJUAN KASUS A. PengkajianB. Intervensi 4. BAB IV : PEMBAHASAN 5. BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran BAB IILANDASAN TEORI A. Konsep Kebidanan Komunitas Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan berasal dari kata Bidan yang artinya adalah seseorang yang telah mengikuti pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat ijin melakukan praktek kebidanan. Sedangkan kebidanan sendiri mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan (J.H. Syahlan, 1996). Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sarana kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas. Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya. Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta teknologi. Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana. B. Manajemen Kebidanan Komunitas Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Manajemen kebidananan adalah metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk menyelematkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan KB di komuniti, penerapan manajemen kebidanan komuniti (J.H. Syahlan, 1996). 1. Identifikasi masalah Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan di desanya terutama yang ditujukan pada kesehatan ibu dan anak. Untuk itu bidan melakukan pengumpulan data dilaksanakan sccara langsung ke masyarakat (data subyektif) dan data tidak langsung ke masyarkaat (data obyektif) a. Data Subyektif Data subyektif diperoleh dari informasi langsung yang diterima dai masyarakat. Pengumpulan data subyektif dilakukan melalui wawancara. Untuk mengetahui keadaan dan masalah kesehatan masyarakat dilakukan wawancara terhadap individu atau kelompok yang mewakili masyarakat.b. Data Obyektif Data obyektif adalah data yang diperoleh dari observasi pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungan. Kegiatan dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data obyektif ini ialah pengumpulan data atau catatan tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran pemeriksaan. 2. Analisa dan perumusan masalahSetelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak di komuniti. Dari data yang dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan jawaban tentang : a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya atau perilaku, pelayanan kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. (H.L. Blum). b. Masalah-masalah kesehatan, termasuk penyakit ibu, anak dan balita c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa yang mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial. 3. Diagnosa potensial Diagnosa yang mungkin terjadi 4. Antisipasi penanganan segera Penanganan segera masalah yang timbul 5. Rencana (intervensi) Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan evaluasi. 6. Tindakan (implementasi)Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 7. Evaluasi Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. C. Konsep Dasar Keluarga 1. Pengertian keluargaKeluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas 2 orang atau lebih adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga berinteraksi diantara sesama anggota keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan. (Depkes. RI. 1998 dan Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989). 2. Struktur keluargaa. Patrilineal Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara, seadarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. b. Matrilineal Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. c. Matrilokal Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.d. Patrilokal Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.e. Keluarga kawinan Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. 3. Ciri-ciri struktur keluarga a. Terorganisasi b. Ada keterbatasan c. Ada perbedaan dan kekhususan 4. Ciri-ciri keluarga a. Diikat dalam suatu tali perkawinan b. Ada hubungan darah c. Ada ikatan batin d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotnya e. Ada pengambilan keputusan f. Kerjasama diantara anggota keluarga g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga h. Tinggal dalam satu rumah 5. Ciri-ciri keluarga Indonesia a. Suami sebagai pengambil keputusan b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh c. Berbentuk monogram d. Bertanggung jawab e. Pengambil keputusan f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa g. Ikatan kekeluargaan sangat erat h. Mempunyai semangat gotong royong 6. Tipe/bentuk keluarga a. Keluarga inti (nuclear family) Adalah keluarga terdiri dari satu ayah, ibu dan anak-anak.b. Keluarga besar (exended family) Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya. c. Keluarga berantai (sereal family) Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. d. Keluarga duda/ janda (single family) Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. e. Keluarga berkomposisi (composite) Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami yang hidup secara bersama. f. Keluarga kabitas (cahabitation)Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga. Tipe keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended family) karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu komuniti dengan adat istiadat yang sangat kuat. 7. Perawatan kesehatan keluarga Adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan dan melalui perawatan sebagai sasaran.D. Masalah Utama (Diare) 1. Pengertiana. Diare adalah bentuk kotoran anak yang semula padat berubah menjadi lembek atau cair dan buang air besar 3 kali atau lebih 24 jam (Buku KIA)b. Diare adalah buang air besar (DEFEKASI) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100 200 ml/ jam tinja dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi defkasi yang meningkat (Kapita Selecta Kedokteran Jilid 1 : 501)c. Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3 kali sehari (WHO, 1980)2. Tanda dan GejalaTanda dan gejala anak mederita penyakit diare adalaha. Buang air besar encer atau cair 3 kali atau lebih dalam 24 jamb. Tidak ada darah dalam BAB3. Cara Pencegahan dan Penanganan Diarea. Cara Pencegahan Diare1) Pemberian hanya ASI saja pada bayi sampai usia 4 6 bulan2) Mencuci tangan dengan sabun setelah berak dan sebelum memberi makan anak3) Menggunakan jamban dan menjaga kebersihannya4) Pembuangan tinja anak ditempat yang benar5) Makanan dan minuman menggunakan air matangb. Cara Penanganan Diare1) Perbanyak pemberian minuman misalnya ASI, air matang, air syur, oralitCara pemberian oralit dan takarannyaMasukkan 1 bungkus oralit kedalam 1 gelas air (200 cc) yang sudah dimasuk atau air minum dan aduk sampai rata2) ASI tetap diberikanterutamapada bayi untuk anak yang tidak menetek. Pemberian makanan lunak tetap diteruskan3) Segera dibawa ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau bila ada tanda-tanda :a} Buang air besar encer berkali-kalib} Muntah berulang-ulangc} Rasa haus yang nyatad} Demame} Makan / minum sedikitf} Darah dalam tinjaASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. STanggal : 15 Februari 2008 Waktu : 16.00 WIB Tempat : Rumah Tn. SI. Pengkajian A. Data Umum1. Identitas Kepala Keluarga Nama : Tn. SUmur : 33 tahun Agama : Islam Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMP Pekerjaan : Wiraswasta Status perkawinan : Kawin Alamat : RT. 01 RW. 02 Desa Kemanggungan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal2. Susunan Keluarga NamaUmurL/PStatusPenddknPekerjaanAgamaKeadaan

HerlinaSyahril Aji Nur Ismail 25 th5 th1 thPLLIstriAnakAnak SMATK -IRT--IslamIslamIslam SehatSehat Diare

Genogram

Keterangan : : Laki-laki

: Perempuan

: Anak yang dikaji Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam mengambil keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga harmonis. 3. Kegiatan Sehari-hari a. Kebiasaan tidur/ istirahat 1) Ayah tidak pernah tidur siang karena bekerja, malam dapat istirahat cukup 2) Ibu tidak pernah siang, malam dapat istirahat cukup 3) Anak-anak siang mesti tidur, malam istirahat cukup b. Kebiasaan makan dan minumSeluruh anggota keluarga makan 3 kali/hari dengan makanan pokok nasi ditambah lauk pauk (tahu, tempe, kadang-kadang telur dan ikan) serta sayur sayuran jarang diselang-seling dengan buah-buahan, anak-anak sudah diberikan makan pengganti ASI yaitu pisang. c. Penggunaan waktu senggang Penggunaan waktu senggang oleh ibu digunakan untuk membersihkan rumah dan mengurus keluarganya. Ibu kurang aktif mengikuti kegiatan pengajian ataupun yang lainnya. 4. Situasi sosial budaya dan ekonomi a. Penghasilan suami tiap bulan tidak tetap tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keperluan belanja keluarga menjadi tanggung jawab ibu dan istri. b. Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar baik. 5. Situasi lingkungan a. Perumahan Rumah milik sendiri. Jenis rumah permanen, atap dari genting lantainya ubin. Kebersihan rumah kurang, ventilasi cukup, pencahayaan cukup, penerangan rumah pada malam hari menggunakan listrik dan tidak ada cerobong asap. b. Sumber air minumMenggunakan sumur gali, keadaan air jernih, tidak berbau dan tidak berasa. c. Tempat pembuangan tinja Keluarga mempunyai jamban pribadi, namun kondisi jamban tidak terpelihara. d. Pembuangan sampah Sampah dibuang di tempat yang terbuka, di pinggir sungai. 6. Status kesehatan keluarga a. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas b. Imunisasi kurang lengkap c. KB : Ibu ikut KB suntik d. Riwayat persalinan Anak yang pertama dan kedua ditolong oleh bidane. Keadaan gizi keluargaPertumbuhan fisik keluarga Tn. S cukup, berat badan umumnya sesuai dengan usia anak, secara sepintas anak tampak sehat. f. Penyakit yang pernah diderita Untuk sebelumnya anaknya Tn. S juga menderita diare g. Pengetahuan ibu Ibu mengerti cara mengobati diare dengan obat tradisional i. Analisa Data Dari analisa data masalah kesehatan yang dialami keluarga adalahDS : Ibu mengatakan kandang ayam dalam satu atap rumahDO : Lingkungan yang kurang bersih didukung oleh sosial ekonomi yang masih rendah dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. Faktor ini dapat berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga itu. Hal ini bisa dilihat pada anaknya yang menderita diare. Kesimpulan : Dalam hal ini bidan perlu memberikan perawatan dan penyuluhan tentang diare maupun kesehatan lingkungannya. ii. Perumusan Masalah Dari hasil analisa data timbul masalah pada keluarga yang disebabkan ketidaktahuan keluarga dalam masalah kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Kebersihan lingkungan 2. Diare iii. Prioritas Masalah Untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga Tn. S maka perlu dilakukan prioritas masalah yang ada sesuai dengan metode Hanlon kualitatif dengan USG (Urgency/mendesak, Seriuousness/kegawatan, Growth/ perkembangan).1. Kesehatan lingkungan (kebersihan)NoKriteriaPerhitunganSkorPembenaran

1.Sifat Masalah 2/3 x 12/3 Ancaman kesehatan

2. Kemungkinan masalah dapat dirubah x 21Adanya kemuan dari keluarga untuk menciptakan lingkungna yang bersih

3. Potensi pencegahan 1/3 x 11/3 Dengan penyuluhan tidak menjamin dapat merubah perilaku tersebut

4. Penonjolan masalah 0/2 x 1 0 Keluarga tidak menyadari bahwa kebersihan lingkungan berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga

Total skor 2

2. Diare U S GM12THM12THM12TH

1-01-01-0

202020

TV01TV01TV01

TH00TH00TH00

T01T01T01

Diare Diare Diare Dari perhitungan diatas maka prioritas masalah yang harus diintervensi adalah : 2. Diare 3. Kebersihan lingkungan ASUHAN KEBIDANAN PADA AN. A DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN Tanggal : 17 Februari 2008 Waktu : 19.00 WIB Tempat : di Rumah Tn. S I. PENGUMPULAN DATA B. Data Subyektif1. Biodata Nama anak : An. A Umur : 1 bln Jenis kelamin : perempuan Nama Ibu : Ny. H Nama Bapak : Tn. SUmur : 25 Th Umur : 32 Th Agama : Islam Agama : IslamSuku bangsa : Jawa Suku bangsa : JawaPendidikan : SMA Pendidikan : SMPPenghasilan : Penghasilan : tidak tetapStatus perkawinan : Syah perkawinan ke : 1Lama perkawinan : 7 Th Alamat : Kemanggungan RT.01 RW. 02 Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan anaknya BAB 3x sehari dengan konsistensi cair sejak 1 hari yang lalu. 3. Riwayat kesehatan sekarang - Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit kelainan darah seperti hemofilia - Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit kelainan congenital - Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit infeksi kronis seperti TBC - Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit keturunan seperti Diabetes Mellitus - Ibu mengatakan anaknya tidak menderita retradasi mental. 4. Imunisasi yang didapat- BCG : 1 kali Polio : 4 kali- Hepatitis : 3 kali Campak : belum - DPT : 3 kali 5. Pola kebutuhan sehari-hariSebelum Sakit Selama Sakit

Makan : 3x/ hari Porsi : 1 porsi kecil habisJenis : ASI + makanan tambahanGangguan : tidak ada Minum : Jenis : ASI, air putih Gangguan : tidak ada Makan : 3 x/ hari Porsi : 1 porsi kecil tidak habisJenis : ASI, bubur Gangguan : sulit makan Minum : Jenis : ASI, air putih Gangguan : tidak ada

BAB : 1 kali/ hari Konsitensi : lunak Warna : kuning kecoklatan Gangguan : tidak ada BAK : 5 x/ hari Warna : kuning jernih Gangguan : tidak ada BAB : > 3 x/ hari Konsitensi : cair Warna : kuning Gangguan : DiareBAK : 4 5x/ hari Warna : kuning jernih Gangguan : tidak ada

Tidur siang : + 1 jam Tidur malam : + 9 jamGangguan : tidak ada Tidur siang : : + 1 jam Tidur malam : 8 jamGangguan : anak rewel

6. Faktor sosial budaya Ibu mengatakan tidak menganut adat istiadat setempat yang mempengaruhi perkembangan anak7. Kemampuan anakMotorik Kasar : Berjalan sendiri tanpa jatuhMotorik Halus : Mencoret-coret dengan alat tulisBahasa : Mengungkapkan keinginan secara sederhana Perilaku Sosial : Menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya C. Data Obyektif 1. Pemeriksaan fisik a. Kesadaran : composmentis b. Keadaan umum : sedang - Tanda-tanda vitalSuhu : 37 oCNadi : 92 x/ menit Respirasi : 30 x/ menit c. Pemeriksaan antopometri BB : 9,5 kg LIKA : 40 cmPB : 70 cm LILA : 10 cmd. Kepala-leher Kepala : mesochepal Muka : simetris, tidak oedema Mata : simetris Mulut : simetris, mulut/bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi susu sudah tumbuh 1 buah Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret dan epitaksisTelinga : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada secret Kulit : kering, turgor baik Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid Aksila : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe e. Thorax anterior Simetris, tidak ada retraksi sternalf. Abdomen anterior Tidak ada pembesaran hati dan limpa g. Genetalia Sesuai dengan jenis kelamin laki-laki festis sudah turunh. Anus Berlubang, kemerahan, BAB > 3x/hari dengan konsistensi cair i. Ekstermitas atas dan bawah Simetris, tidak ada oedema, dapat digerakkan bebas 2. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan Rontgen : tidak dilakukan USG : tidak dilakukan II. INTERPRETASI DATA a. Diagnosa Nomenklatur An. A umur 1 tahun jenis kelamin laki-laki dengan DIARE Data dasar: Data S:Data OSuhu : 37 0CNadi : 92 x/ menit Respirasi : 30 x / menit b. Diagnosa Masalah Gangguan eliminasi dengan adanya keluhan BAB > 3x/hari dengan konsistensi cair. c. Diagnosa Kebutuhan Penyuluhan tentang diare dan support mental pada keluarga. III. DIAGNOSA POTENSIAL Potensial terjadi diare dengan dehidrasi berat. IV. ANTISIPASI PENANGANAN SEGERA Amati tanda bahaya terjadinya dehidrasi berat. 1. Mata cekung 2. Demam 3. Anak tidak mampu minum, turgor kulit kurang 4. Sakit anak menjadi parah V. INTERVENSI1. Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan anaknya sekarang 2. Beritahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan obat-obatan dari warung 3. Beritahu ibu dan keluarga untuk memberikan obat dari Nakes pada anaknya apabila demam/kompres air hangat 4. Beritahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan makanan pendamping ASI sampai bayinya berumur 6 bulan 5. Beritahu ibu dan keluarga tanda diare dan dehidrasi berat 6. Anjurkan ibu dan keluarga memeriksakan anaknya ke puskesmas VI. IMPLEMENTASI 1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa anaknya menderita diare jadi ibu tidak perlu khawatir tapi harus segera diberikan penanganan 2. Memberitahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan obat-obatan dari warung karena diare akan sembuh 3. Memberitahu ibu dan keluarga untuk memberikan obat dari Nakes apabila anaknya demam/mengompres dengan air hangat 4. Memberitahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan makanan pendamping ASI seperti pisang sampai anaknya berumur 6 bulan, cukup diberikan ASI saja secara on demand 5. Memberitahu ibu dan keluarga agar anaknya banyak minum air putih agar tidak dehidrasi. 6. Memberitahu ibu dan keluarga bahaya diare. - penderita akan kehilangan cairan tubuh - penderita tersebut menjadi lesu dan lemas - penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak lagi 7. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk memeriksakan anaknya ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan segera. VII. EVALUASI 1. Ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang sudah disampaikan. 2. Ibu dan keluarga mengatakan tidak memberikan obat warung. 3. Ibu dan keluarga mengatakan mau memberikan obat pada anaknya, obat yang diberikan oleh Nakes saja.4. Ibu dan keluarga bersedia untuk tidak memberikan makanan pendamping ASI sampai bayinya berumur 6 bulan. 5. Ibu dan keluarga tahu bahaya diare. 6. Ibu dan keluarga mau membawa anaknya ke puskesmas untuk memeriksakan kondisi anaknya. BAB IV PEMBAHASANSetelah dilakukan studi kasus asuhan kebudanan komunitas keluarga Tn. S pada An. A dengan keluhan utama BAB cair lebih dari 3x sehari di RT. 01 RW. 02 Desa Kemanggungan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal antara teori yang telah didapat dengan praktik ada kesenjangan. BAB V PENUTUP A. KesimpulanSetelah penulis melakukan studi kasus asuhan kebidanan komunitas dan mengadakan pembinaan kesehatan pada keluarga Tn. S dapat ditarik kesimpulan bahwa status kesehatan keluarga Tn. S kurang baik dan kesehatan atau kebersihan lingkungannya belum tercapai. B. Saran1. Diharapkan ada peningkatan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.2. Dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan dasar dalam keluarga.3. Diadakan kebersihan lingkungan 1 minggu sekali untuk meningkatkan kesehatan lingkunganDAFTAR PUSTAKA Effendy Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.Depkes RI. 2000. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.Soekidjo, Notoatmodjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Advertisement

Share this: StumbleUpon Digg Reddit Like this:SukaBe the first to like this post.Filed under: KTI, kuliahbidan Ditandai: | bidan dokumentasi asuhankebidanan Varises Vagina SaatHamil 6 Tanggapan1. andhz, on Desember 22, 2008 at 4:08 am said: mbsasaran pelayanan kebidanan tu siapa aja?ruz..bentuk pelayanannya gimana?makasih..Balas 2. dr.a.lukito,mppm, on Desember 27, 2008 at 11:25 am said: Good job!! Teruskan adik cantikBalas 3. top post wp 18 januari 2009 kuliinternet, on Januari 18, 2009 at 10:27 am said: [...] Asuhan Kebidanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan [...] [...]Balas 4. nurmala, on Maret 7, 2009 at 4:50 am said: ka tolg mala buat KTI y085296875256Balas 5. santi, on Maret 13, 2009 at 4:56 am said: manajemen kebidanan merupakan pola pikir bukan? dan pendokumentasian dengan metode SOAP. karena pendokumentasian yang ditulis diatas jadi bertele-tele. banyak pengulangan yang tidak efektifBalas 6. ewi, on Maret 23, 2009 at 3:42 pm said: thaNkz y kak ne sMua bRguna Bgt waT qt2 yaNg laGi PkLBalas Tinggalkan Balasan Top of FormEnter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:

Email (wajib) (Belum diterbitkan)

Nama (wajib)

Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik.Bottom of Form Pungunjung OnlineWebsite saya nilaiRp 87.63 Juta

Buku-Buku Kebidanan Konsultasi KTI/SKripsi Onlinevc Total Pengunjung 3,591,906 tamu KUMPULAN KTI D3/D4/S-1 Tulisan Teratas KTI judul KTI (contoh...) Aneka Penyebab Telat Haid Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita HYMEN versus VIRGINITAS Kategori anatomi (7) ASI (29) askeb (4) ASKEP (17) asuhan keperawatan (3) Bayi dan Anak (71) Problem (7) Fisiologi (12) Genekologi (1) gizi (4) Ilmu kebidanan (4) karya tulis ilmiah (11) KTI (9) Penelitian (4) Kebidanan (9) asuhan kebidanan (5) Kehamilan (77) Kehamilan & Asuhan Antenatal (1) Kelainan kehamilan (10) Penyakit dalam Kehamilan (7) Senam Hamil (1) Keluarga (5) kesehatan (29) kewanitaan (57) klimakterium (3) masa interval (1) menapouse (10) menstruasi (5) Payudara (2) Penyakit (6) remaja (2) Konseling (19) Konseling KB (17) Kontrasepsi (15) lain-lain (5) leaflet (1) Mata (2) Matakuliah (43) Kuliah (8) kuliahbidan (38) Menyusui (1) My Self (4) My Musics (3) Photos (1) Nifas (5) Nifas Normal (1) Penyakit Nifas (1) Persalinan (35) kamar bersalin (1) Kelainan Persalinan (2) Persalinan Lainnya (4) Persalinan Normal (4) Psikologi (8) Referensi (2) SATPEL (1) sex (4) Sistem Reproduksi (7) Suami-Istri (2) Tugas Kuliah (3) Makalah (1) Tugas Kelompok (2) Blog pada WordPress.com. Theme: Digg 3 Column by WP Designer.Ikuti Follow Kuliah BidanTop of FormGet every new post delivered to your Inbox.Bergabunglah dengan 56 pengikut lainnya.

Bottom of FormPowered by WordPress.com