22
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1.Pengertian Dukungan Keluarga Inti Menurut King, (dalam Bara 2015), dukungan sosial (social support) adalah informasi dan umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai dan dihormati, dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban dan timbal balik. Sarafino (2012) mengartikan dukungan sosial sebagai bantuan yang diterima individu dari orang lain atau kelompok sekitarnya, yang membuat penerima merasa nyaman, dicintai, dan dihargai. Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga orang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan. (Cohen & Smet dalam Harnilawati, 2013). Menurut DiMatteo (1991), dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman, keluarga, tetangga, rekan kerja, dan orang lain. Menurut Sarason (Baron & Byrne, 2005) dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang lain. Friedman, (dalam Dyah, 2016) mengatakan bahwa dukungan sosial keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga pada anggotanya. Keluarga memandang orang yang mendukung selalu siap memberikan bantuan dan pertolongan jika dibutuhkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Dukungan Keluarga Inti

1.Pengertian Dukungan Keluarga Inti

Menurut King, (dalam Bara 2015), dukungan sosial (social support)

adalah informasi dan umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa

seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai dan dihormati, dilibatkan dalam

jaringan komunikasi dan kewajiban dan timbal balik. Sarafino (2012)

mengartikan dukungan sosial sebagai bantuan yang diterima individu dari

orang lain atau kelompok sekitarnya, yang membuat penerima merasa nyaman,

dicintai, dan dihargai. Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat

bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga

orang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan. (Cohen & Smet

dalam Harnilawati, 2013). Menurut DiMatteo (1991), dukungan sosial adalah

dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman, keluarga,

tetangga, rekan kerja, dan orang lain.

Menurut Sarason (Baron & Byrne, 2005) dukungan sosial adalah

kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang lain.

Friedman, (dalam Dyah, 2016) mengatakan bahwa dukungan sosial keluarga

adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga pada anggotanya. Keluarga

memandang orang yang mendukung selalu siap memberikan bantuan dan

pertolongan jika dibutuhkan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

9

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

dukungan sosial adalah bantuan yang diterima seseorang dari orang lain yang

bermanfaat bagi penerima dan membuat penerima dukungan sosial merasa

nyaman, dicintai, dan dihargai.

Keluarga merupakan konsep yang bersifat multidimensi. Dalam

bukunya social structure, Murdoock (dalam Lestari, 2013) menguraikan bahwa

keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal

bersama, terdapat kerjasama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi. Melalui

surveinya terhadap 250 perwakilan masyarakat yang dilakukan sejak tahun

1937. Murdock menemukan tiga tipe keluarga, yaitu keluarga inti (nuclear

family), keluarga poligami (polygamous family), dan keluarga batih (extended

family). Berdasarkan penilitiannya tersebut Murdock menyatakan bahwa

keluarga inti adalah kelompok sosial yang bersifat universal. Para anggota dari

keluarga inti bukan hanya membentuk kelompok sosial, melainkan juga

menjalankan empat fungsi universal dari keluarga yaitu seksual, reproduksi,

pendidikan, dan ekonomi (Lestari, 2013).

Menurut Koerner dan Fitzpatrick (dalam Lestari, 2013) definisi tentang

keluarga setidaknya dapat ditinjau berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu

definisi struktural, definisi fungsional, dan definisi interaksional.

a. Definisi struktural

Keluarga didefinisikan berdasar kehadiran atau ketidakhadiran

anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat. Definisi ini

memfokuskan pada apa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

10

ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebagai asal-ususl (families of

origin), keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of

procreation), dan keluarga batih (extended family).

b. Definisi fungsional

Keluarga didefinisikan sebgai penekanan pada terpenuhinya tugas-

tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi tersebut mencakup perawatan,

sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran

tertentu. Definisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh

keluarga.

c. Definisi transaksional

Keluarga didefinisikan sebgai kelompok yang mengembangkan

keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas

sebagia keluarga (family dentiity) berupa ikatan emosi keluarga, pengalaman

historis, maupun cita-cita di masa depan. Definisi ini memfokuskan pada

bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.

Keluarga inti pada umumnya dibangun berdasarkan ikatan perkawinan.

Perkawinan menjadi pondasi bagi keluarga, oleh karena itu ketika sepasang

manusia menikah akan lahir keluarga yang baru. Adapun keluarga batih

dibangun berdasarkan hubungan antar generasi, bukan antar pasangan.

Keluarga batih biasanya terdapat dalam masyarakat yang memandang penting

hubungan kekerabatan. Hubungan perkawinan berada padaposisi sekunder

dibanding hubungan dengan orang tua. Dalam beberapa budaya, seperti

penduduk asli Amerika, Italia, Meksiko, dan Asia, penekanan terhadap

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

11

pentingnya keluarga batih menjadikan kewajiban terhadap keluarga berada

diatas kewajiban terhadap diri sendiri (Lestari, 2013).

Harnilawati (2013) mengatakan bahwa secara tradisional keluarga dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah,

ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau keduanya.

b. Keluarga besar (Extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota

keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah(kakek-nenek, paman-

bibi, dan lain-lain).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

keluarga inti adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang

dibangun berdasarkan ikatan perkawinan dan menjalankan empat fungsi

universal dari keluarga yaitu seksual, reproduksi, pendidikan, dan ekonomi.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

dukungan sosial keluarga inti adalah tindakan berupa bantuan yang diterima

seseorang dari anggota keluarganya yakni ayah, ibu atau anak yang bermanfaat

bagi penerima dan membuat penerima dukungan sosial merasa nyaman,

dicintai, dan dihargai.

2.Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Keluarga Inti

Sarafino (2012) menyatakan bahwa dukungan sosial keluarga meliputi

beberapa kategori, antara lain;

a. Emotional or esteem support yang meliputi empati, peduli, perhatian,

memberikan hal-hal positif, dan memberikan dorongan kepada seseorang.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

12

Hal tersebut memberikan kenyamanan dan jaminan dengan rasa dimiliki

dan dicintai pada saat stress.

b. Tangible or instrumental support yakni melibatkan bantuan secara

langsung, seperti ketika orang memberikan atau meminjamkan uangnya,

atau bantuan mengerjakan tugas-tugas pada saat mengalami stress.

c. Informational support seperti memberikan nasehat, saran-saran, termasuk

umpan balik tentang bagaimana yang sesorang akan lakukan, misalnya

mendapatkan informasi tentang penyakit dari dokter atau keluarga

bagaimana memperlakukan penyakitnya.

d. Companionship support yang mengacu pada kesediaan dan ketersediaan

lain untuk menghabiskan waktu dengan seseorang, sehingga memberikan

perasaan menjadi anggota dalam kelompok orang-orang yang barbagi

keinginan dan aktivitas sosial.

Menurut Taylor ada empat bentuk dukungan sosial yaitu :

a. Tangible Assistence (bantuan nyata) mencakup menyediakan materiil,

seperti pelayanan, bantuan keuangan atau barang.

b. Informational Support (dukungan informasi) memberikan setiap informasi

yang dibutuhkan keluarga.

c. Emotional support (dukungan emosional) dengan menentramkan hati

individu bahwa ia adalah individu berharga dan dipedulikan

d. Invisible support (dukungan terselubung) yaitu ketika individu menerima

bantuan dari orang lain yang tidak menyadari telah membantu, tetapi

bantuan tersebut tetap bermanfaat bagi penerima (Taylor, 2006).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

13

Bart dan Caplan, (dalam Katarina, 2014) menjelaskan jenis dukungan

sosial antara lain;

a. Dukungan informasional

Keluarga berperan sebagai pemberi sugesti, saran, petunjuk, informasi,

serta umpan balik yang digunakan untuk mengungkapkan masalah.

b. Dukungan penilaian

Dukungan ini terjadi melalui ekspresi penghargaan yang positif, dorongan,

semangat, atau persetujuan dengan ide atau perasaan yang dikemukakan

individu serta perbandingan yang positif antara individu dengan orang lain.

c. Dukungan instrumental

Keluarga berperan untuk memberikan bantuan langsung dalam hal ini,

memperhatikan kesehatan penderita dalam hal kebutuhan dan minum,

istirahat, serta membantu penderita dalam pemulihan kesehatannya.

d. Dukungan emosional

Mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang

yang bersangkutan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bentu dukungan

sosial terbagi menjadi empat macam yakni :

a. Dukungan emosi meliputi empati, peduli, perhatian, memberikan hal-

hal positif, dan memberikan dorongan kepada seseorang.

b. Dukungan instrument yakni melibatkan bantuan secara langsung,

seperti ketika orang memberikan atau meminjamkan uangnya, atau

bantuan mengerjakan tugas-tugas pada saat mengalami stress.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

14

c. Dukungan informasi seperti memberikan nasehat, saran-saran,

termasuk umpan balik tentang bagaimana yang sesorang akan lakukan,

misalnya mendapatkan informasi tentang penyakit dari dokter atau

keluarga bagaimana memperlakukan penyakitnya.

d. Dukungan ketersediaan yang mengacu pada kesediaan dan

ketersediaan lain untuk menghabiskan waktu dengan seseorang,

sehingga memberikan perasaan menjadi anggota dalam kelompok

orang-orang yang barbagi keinginan dan aktivitas sosial.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial Penderita Penyakit

Jantung

Menurut Stanley (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan

sosial adalah sebagai berikut;

a. Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial. Adapun kebutuhan

fisik meliputi sandang, pangan, dan papan. Apabila seseorang tidak

tercukupi kebutuhan fisiknya tersebut maka seseorang tersebut akan

kurang mendapat dukungan sosial.

b. Kebutuhan sosial yang baik maka seseorang lebih oleh masyaraakat

daripada orang yang tidak pernah bersosialisasi di masyarakat. Orang yang

mempunyai aktualisasi diri yang baik cenderung selalu ingin mendapatkan

pengakuan di dalam kehidupan masyarakat.

Myres (dalam Komalasari, 2006) membagi tiga faktor penting yang

mendorong seseorang untuk memberikan dukungan yang positif, antara lain

yaitu;

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

15

a. Empati yakni turut turut merasakan kesusahan orang lain dengan tujuan

mengantisipasi emosi dan memotivasi tingkah laku untuk mengurangi

kesusahan dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.

b. Norma dan nilai sosial yang berguna utnuk membimbing individu untuk

menjalankan kewajiban dalam kehidupan.

c. Pertukaran social

Hubungan timbal balik perilaku sosial antara cinta, pelayanan,

informasi. Keseimbangan dalam pertukaran akan menghasilkan kondisi

hubungan interpersonal yang memuasan. Pengalaman akan pertuaran

secara timbal balik ini membuat individu lebih percaya bahwa orang lain

akan menyediakan.

Pertukaran sosial yaitu hubungan timbal balik dari perilaku sosial antara

cinta, pelayanan, informasi dan status dengan strategi minimal, yang bertujuan

meminimalkan korban dan memaksimalkan reward, dan untuk meramalkan

tingkah laku seseorang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi

dukungan sosial terhadap penderita penyakit jantung adalah kebutuhan fisik,

kebutuhan sosial, empati, norma, serta pertukaran sosial. Dukungan sosial yang

diterima penderita dapat berbeda-beda tergantung factor yang

mempengaruhinya.

4. Sumber-Sumber Dukungan Sosial

Menurut Dimatto (1991), dukungan sosial merupakan bentuk dukungan

atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti teman, keluarga, tetangga,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

16

rekan kerja, dan orang lain. Dukungan sosial dapat berasal dari pasangan atau

partner, anggota keluarga, kawan, kontak sosial dan masyarakat, teman

sekelompok, jamaah gereja atau masjid, dan teman kerja atau atasan di tempat

kerja (Buunk, Doosje, Jans & Hopstaken, dalam Pomeranz, 2104).

Dukungan sosial juga dapat bersumber dari keluarga, karena keluarga

merupakan kelompok sosial terkecil pertama kali dimasuki individu. Keluarga

juga berfungsi sebagai tempat keluh kesah dan berbagai rasa apabila individu

mengalami kesulitan (Taylor dalam Maulida, 2007). Menurut (Ganster dalam

Maulida 2007), sumber-sumber dukungan sosial ada empat, yaitu: supervisor,

co-worker, keluarga dan teman.

Murdock menemukan tiga tipe keluarga, yaitu keluarga inti (nuclear

family), keluarga poligami (polygamous family), dan keluarga batih (extended

family). Berdasarkan penilitiannya tersebut Murdock menyatakan bahwa

keluarga inti adalah kelompok sosial yang bersifat universal. Para anggota dari

keluarga inti bukan hanya membentuk kelompok sosial, melainkan juga

menjalankan empat fungsi universal dari keluarga yaitu seksual, reproduksi,

pendidikan, dan ekonomi (Lestari, 2013).

Selanjutnya dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan

interpersonal yang melindungi seseorang dari efek stres yang buruk (Kaplan

dan Sadock, 2002). Friedman (1998), dukungan keluarga adalah dukungan

yang mengacu kepada dukungan-dukungan sosial yang dipandang oleh anggota

keluarga sebagai suatu yang dapat diakses/diadakan untuk anggota keluarga

memandang bahwa orang yang bersikap mendukung selalu siap memberikan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

17

pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Menurut Kane dalam Friedman

(1998) dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan antara keluarga

dengan lingkungan sosialnya. Dukungan keluarga juga merupakan sebuah

proses yang terjadi sepanjang kehidupan masa kehidupan, sifat dan jenis

dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap siklus kehidupan.

Dukungan keluarga dapat berupa dukungan keluarga internal, seperti

dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung, dan dukungan

keluarga eksternal, yaitu duungan eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan

kerja keluarga). Friedman (1998), studi-studi tentang dukungan keluarga telah

mengkonseptulisasi dukungan sosial sebagai koping keluarga, baik dukungan

yang bersifat eksternal maupun internal terbukti sangat bermanfaat.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

sumber-sumber dukungan yakni adalah dari pasangan atau partner, anggota

keluarga, kawan, kontak sosial dan masyarakat, teman sekelompok, jamaah

gereja atau masjid, dan teman kerja atau atasan di tempat kerja. Sedangkan

dukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan

keluarga eksternal. Dukungan tersebut dibutuhkan khususnya untuk penderita

penyakit jantung. Sehingga dukungan keluarga inti pada penderita penyakit

jantung yakni dukungan keluarga internal seperti dukungan dari suami/istri

atau dukungan dari saudara kandung yang diberikan kepada penderita penyakit

jantung.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

18

B.Penyakit Jantung

1.Pengertian Penyakit Jantung

The State Gooverment of Victoria (dalam Islamee, 2008), menjelaskan

bahwa penyakit jantung adalah penyakit pada pembuluh darah jantung. Risiko

terjadinya penyakit jantung dapat dikurangi dengan menjalankan tahap untuk

mencegah dan mengontrol faktor risiko yang memperburuk terjadinya penyakit

jantung atau serangan jantung. Menurut WHO (2011), penyakit jantung dan

pembuluh darah yaitu mencakup keseluruhan gangguan dan penyakit pada otot

jantung dan sistem penyediaan darah menuju jantung. Adapun jenis penyakit

jantung dalam pedoman pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah ,

adalah sebagai berikut:

a. Penyakit jantung koroner (PJK, penyakit jantung iskemik, serangan

jantung, infark miokard, angina pektoris).

b. Penyakit gagal jantung

c. Penyakit jantung hipertensi

d. Penyakit jantung pembuluh darah perifer

e. Penyakit jantung bawaan

f. Penyakit kardimiopathy

g. Penyakit jantung katub.

h. Penyakit jantung rematik

Masing-masing jenis penyakit jantung tersebut memiliki definisi dan

penyebab yang berbeda-beda, adapun pengertian dari masing-masing jenis

penyakit jantung adalah sebagai berikut;

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

19

a. Penyakit jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (coronary hearth disease, CHD)

merupakan penyakit yang terjadi karena pendangkalan atau penghambatan

pembuluh nadi koroner yang menyediakan darah yang kaya oksigen untuk

otot jantung. CHD termasuk arteriosclerosis, atherosclerosis, angina

pectoris myocardial infraction. Arteriosclerosis adalah kondisi dimana

dindin arteri koroner menebal dan kehilangan elastisitasnya. Bentuk

khusus arteriosclerosis adalah atherosclerosis, di mana dinding arterial

menjadi dangkal dan mengeras karena pembentukan lempengan lemak.

Lempengan ini terdiri dari kolesterol, suatu zat lemak darah yang

diproduksi tubuh dan dihasilkan dari lemak jenuh makanan. Ketika

lempengan yang terbentuk pada arteri koroner menghambat aliran darah,

terjadi kekurangan persediaan oksigen yang diberikan dinding jantung

yang dapat menghasilkan angina pectoris (sakit dada) dan myocardial

infarction (serangan jantung). Anginapectoris merupakan suatu bentuk

sakit jantung di mana penderita merasa sakit dan tekanan di dalam dadanya

karena penghambatan singkat atau tidak lengkap dari darah yang

mengandung oksigen ke dalam jantung. Myocardial infarction merupakan

penghambatan yang berat dan lama darah ke dalam jantung yang

menyebabkan jaringan otot mengalami kerusakan.

Emosi negatif, seperti sikap permusuhan, merupakan hal yang

mendorong CHD. Termasuk di dalamnya stres. Karyawan yang memiliki

tuntutan kerja tinggi, namun tidak puas dalam pekerjaannya lebih sering

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

20

mendapatkan CHD dibanding karyawan yang tuntutan pekerjaannya tidak

begitu tinggi. Selain itu penelitian menunjukkan tipe kepribadian tertentu

yang lebih rentan terkena penyakit jantung. Mereka dengan pola perilaku

tipe A yang merupakan individu agresif yang berusaha mencapai sesuatu

lebih banyak dengan waktu yang lebih sedikit, lebih mudah terserang

penyakit jantung dari tipe B yang memiliki tipe perilaku sebaliknya

(Purwakania Hasan, Aliah B, 2008).

b. Penyakit Gagal Jantung

Kasper dalam Rachma, (2014) menjelaskan bahwa gagal janntung

adalah sindroma klinik yang ditandai oleh adanya kelainan pada struktur

atau fungsi jantung yang mengakibatkan fungsi jantung tidak dapat

memompa darah secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan metabolism

jaringan. Gagal jantung ditandai dengan manifestasi klinik berupa kongesti

sirkulasi, sesak, fatigue, dan kelemahan.

Dalam Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung oleh PERKI, 2015

dijelaskan bahwa gagal jantung adalah kumpulan gejala yang kompleks di

mana seseorang pasien harus memiliki tampilan berupa: gejala gagal

jantung (nafas pendek yang tipikal saat istirahat atau saat melakukan

aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda retensi cairan (kongesti paru atau

endema pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari gangguan struktur

atau fungsi jantung saat istirahat.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

21

c. Penyakit Jantung Rematik (PJR)

Penyakit jantung rematik terutama terdapat sebagai cacat pada

katup akibat valvulitis. Mungkin ada bekas-bekas juga pada endokardium

murale, miokard atau perikard, namun bekas-bekas itu jarang terdapat dan

tidak menunjukkan gejala-gejala khas (Kertohoesodo, 1987). Menurut

Donald, (1996) Demam rematik atau penyakit jantung rematik adalah suatu

reaksi “autoimun” terhadap faringitis streptokokus beta-hemolitikus grup

A yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti. Suatu penyakit yang

sembuh diri, menyerang sendi, kulit, otak, lapisan serosa dan jantung. Bila

bukan karena kerusakan katub jantung yang ditimbulkannya, penyakit ini

kurang dianggap penting.

d. Penyakit Aritmia Jantung

Aritmia jantung adalah kelainan elektrofisiologi jantung yang dapat

disebabkan oleh beberapa faktor misalnya gangguan sistem konduksi

jantung sekaligus gangguan pembentukan dan/atau penghantaran impuls

(Huikuri dkk dalam Syafiq, 2009).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

penyakit jantung adalah adalah penyakit pada pembuluh darah jantung,

sedangkan jenis penyakit jantung adalah Penyakit jantung koroner (PJK,

penyakit jantung iskemik, serangan jantung, infark miokard, angina

pektoris), Penyakit gagal jantung, Penyakit jantung hipertensi, Penyakit

jantung pembuluh darah perifer, Penyakit jantung bawaan, Penyakit

kardimiopathy, Penyakit jantung katub, Penyakit jantung rematik.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

22

2. Gejala Penyakit Jantung

Penyakit jantung sering kali menyebabkan gejala yang berupa nyeri

dada atau sesak. Nyeri angina yang timbul pada saat melakukan kerja fisik atau

pada keadaan stres dan emosional. Sesak napas dan rasa letih yang berlebihan

terutama pada saat melakukan kerja fisik yang disebabkan oleh berkurangnya

aliran darah dan juga oksigen keotot-otot. Berdebar atau palpitasi terjadi akibat

adanya peningkatan denyut jantung atau kehilangan iramanya atau iramanya

bertambah cepat tanpa sebab dapat mengakibatkan pingsan tetapi palpitasi

menimbulkan rasa tidak enak dan rasa takut. Rasa takut yang berlebihan akan

membuat individu merasa kehilangan kepercayaan diri (Komalasari, 2006).

a. Gejala Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang mengacu pada

penyempitan dan penyumbatan pada arteri koroner yang menyuplai

jantung dengan darah yang kaya oksigen. Adapun simtom pada serangan

jantung menurut AHA 2010 dalam Sarafino, (2012) adalah sebagai berikut:

1) Tekanan yang tidak nyaman, terasa diremas-remas, atau nyeri pada

tengah dada yang berlangsung lama selama beberapa menit

2) Nyeri atau tidak nyaman menyebar rahang, bahu, leher, atau lengan.

3) Nafas pendek-pendek

4) Mual

Adanya aterosklerosis koroner dimana terjadi kelainan pada intima,

awalnya hanya berupa bercak fibrosa (fibrosis plaque). Namun selanjutnya

terjadi urelasasi, pendarahan, klasifikasi dan thrombosis. Dan dalam

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

23

perjalanannya, kejadian asterosklerosis tidak hanya disebabkan oleh factor

tunggal, akan tetapi juga disertai dengan banyak factor lain, seperti

hipertensi, kadar lipid, rokok, dan kadar gula darah yang abnormal.

1) Angina Pectoris,

Adanya angina pectoris

2) Kualitas nyeri dada yang khas, Yaitu perasaan dada tertekan, merasa

terbakar, atau susah bernapas;

3) Lokasi nyeri Yaitu restrosternal yang menjalar ke leher, rahang, atau

mastoid dan turunke lengan kiri;

4) Faktor pencetus

Seperti emosi, bekerja sesudah makan, atau dalam udara dingin.

5) Stable Angina Pectoris

Kebuthan metabolik otot jantung dan energi yang tak dapat dipenuhi

karena terdapat stenosis menetap arteri koroner yang disebabkan oleh

proses aterosklerosis. Keluhan nyeri dada timbul bila bekerja.

6) Unstable Angina Pectoris

Penyebab unstable angina pectoris primer adalah adanya kontraksi

otot polos pembuluh koroner, sehingga mengakibatkan iseka miokard.

7) Infark Miokard Akut

Kebanyakan pasien dengan infark miokard akut mencari pengobatan

karena rasa sakit di dada. Serangan infark miokard biasanya akut,

dengan rasa sakit seperti angina, tetapi tidakbiasa (Naga, 2013).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

24

Adapun gejala penyakit jantung koroner yang spesifik adalah nyeri

dada seperti di tindih beban berat. Gejala penyakit jantung koroner

sebenarnya bervariasi namun yang paling banyak dan paling kentara

adalah “nyeri dada”. Nyeri ini bisa menjalar ke lengan kiri dan rahang kiri,

nyeri dada tersebut bisa diserati gejala seperti mual, keringat dingin,

pusing, dan bahkan muntah (Kurniadi, 2013).

b. GejalaPenyakit Gagal Jantung

Kegagalan pada jantung memberikan tanda berupa takipnea, rales

ataucrackles yang mana mengindikasikan terjadinya edema pulmonary,

perkusi yang redup pada area paru dan penurunan suara nafas terutama

pada basal paru mengindikasikan terjadinya efusi pleura, dan terjadinya

sianosis akibat penurunan difusi oksigen pada kapiler pulmonary (Medical

Criteria, dalam Rachma, 2014). Penurunan cardiac output (mudah lelah,

danlemah) atauretensi cairan (dyspnea,orthopnea, dan “cardiac

wheezing”). Pada kasus dengan kegagalan pada jantung kanan dapat

menyebabkan terjadinya kongetif hepar. Retensi cairan juga menyebabkan

edema periferdan asites. Kegagalan pada jantung kiri dapat menyebabkan

gejala berupa munculnya dyspnea on effort. Pulmonary congestion(dengan

crackles dan wheezing) dominan muncul terutama pada keadaan akut

maupun sub akut (Osama, dalam Rachma, 2014).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

25

c. Gejala Penyakit Jantung Rematik

1. Munculnya Dispne

Gejala pertama yang biasanya muncul dan banyak dirasakan penderita

penyakit jantung adalah efek sesak napas. Penderita menyadari bahwa

satu upaya seperti menaiki tangga pesawat yang sebelumnya tidak

pernah menimbulkan kesulitan baginya, akan menimbulkan perasaan

tidak enak, seolah-olah tidak cukup udara yang masuk ke paru-paru.

Kadang-kadang hal ini juga menimbulkan perasaan dada menyempit,

seolah terikat tali.

2. Munculnya Edema Perifer

Biasanya keluhan dari penderita adalah pada saat bangun tidur di pagi

hari, kaki masih tampak normal. Namun semakin siang, kaki dan

pergelangan kaki membengkak dan apabila ia membuka sepatu, maka

ia tidak akan dapat lagi mengenakannya.

3. Munculnya Sianosis

Sinus-sinus hati pada gagal jantung selalu terdapat darah yang sangat

berlebihan, sehingga hati akan membengkak dan pada palpasi akan

terasa lunak dan sakit.

d. Gejala Penyakit Aritmia Jantung

Maharani, (2011) menjelaskan gejala-gejala pasien yang

mengalami aritmia adalah mengalami keluhan palpitasi yang timbulnya

dan hilangnya mendadak. Sinkope dapat terjaadi apabila denyut jantung

terlalu cepat sehingga menurunkan curah jantung.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

26

Jadi dari beberapa uraian di atas dapat disimpilkan bahwa gejala penyait

jantung adalah nyeri dada atau sesak. Sesak napas dan rasa letih yang

berlebihan terutama pada saat melakukan kerja fisik yang disebabkan oleh

berkurangnya aliran darah dan juga oksigen keotot-otot.

3. Dampak Penyakit Jantung

Orang-orang yang telah mengalami serangan jantung sering mengalami

kesulitan untuk kembali bekerja. Mereka lebih memberikan peringatan

terhadap aktivitas tertentu. Khususnya terkait stress atau yang mungkin

mempengaruhi aktivitas sistem saraf simpatik (Taylor, 2006). Sedangkan

dampak psikologis penyakit jantung bagi penderitanya meliputi depresi yakni

masalah signifikan selama rehabilitasi jantung, seperti itu seluruh managemen

penyakit jantung koroner. Pasien jantung koroner dengan depresi yang tinggi

atau kecemasan yang tinggi mengalami penurunan variabilitas detak jantung

dibandingkan aturannya. Menunjukkan bahwa mereka mungkin memiliki

perubahan yang berkelanjutan dalam otonom modulasi sistem saraf mereka

dari waktu ke waktu. Depresi dan kecemasan tidak hanya kualitas kompromi

hidup, tetapi mereka juga memprediksi dari pengobatan dan kematian diantara

orang-orang yang telah terdiagnosis jantung koroner. Faktor psikologi, seperti

depresi mungkin juga karena tanggapan terhadap terapi obat (Taylor, 2006).

Tingkat disabilitas pasien mungkin akan mempengaruhi seberapa baik

mereka dan keluarga mereka menyesuaikan diri dengan kondisi mereka.

Penyakit jantung dan hubungan keluarga mempunyai hubungan yang erat.

Telah ditulis sebelumnya bahwa pasien penyakit jantung dengan dukungan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

27

sosial yang kuat mampu memprecepat pemulihan dan bertahan lebih lama

daripada mereka yang kurang mendapatkan dukungan sosial (Lett et al., 2005;

Wills & Fegan, 2001) dalam Sarafino, (2012). Beberapa pasien jantung,

kesulitan yang dialami keluarga seperti pertengkaran yang terjadi karena

masalah finansial atau seksual, karena ada masalah sebelumnya akan lebih

memperburuk (Croog & Fitzgerald, 1978; Swan, &Rosenman, 1986.) dalam

Sarafino, (2012). Tetapi ketika terjadi hubugan yang harmonis sebelum terjadi

serangan jantung, penyakit ini akan menambah stress semua anggota keluarga.

Selama beberapa minggu atau beberapa bulan setelah terjadi serangan jantung,

level depresi dan kecemasan pasien meningkat, tetapi akan menurun pada

tahun berikutnya.

Penyakit kronis yang diderita oleh individu dalam waktu lama,

membutuhkan perawatan dalam jangka waktu lama, hingga gejala penyait

terdebut dapat muncul secara tiba-tiba sampai menimbulan kematian yang

tentunya akan membawa dampa psiologis. Misalnya, munculnya respon

emosional, seperti penyangkalan atau penolaan, kecemasan, dan depresi. Pada

kondisi ini indiidu memiliki pilihan untuk memaknai kondisi sakitnya atau

tidak (Bastaman, 2007).

Maslow, Heylon, McRee, Ford & Hepern (2010). Penderita penyakit

kronis lebih berpeluang mengalami ketergantungan dalam menerima bantuan

public. kondisi tersebut menunjukkan ketidakoptimalan penderita penyakit

kronis dalam menjalani kehidupannya.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

28

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan dampak dari penyakit

jantung adalah meliputi depresi yakni masalah signifikan selama rehabilitasi

jantung munculnya respon emosional, seperti penyangkalan atau penolakan,

kecemasan, dan depresi. Dari hal tersebut dikatakan bahwa Penyakit jantung

dan hubungan keluarga mempunyai hubungan yang erat. Telah ditulis

sebelumnya bahwa pasien penyakit jantung dengan dukungan sosial yang kuat

mampu memprecepat pemulihan dan bertahan lebih lama daripada mereka

yang kurang mendapatkan dukungan sosial

4. Dukungan Keluarga Terhadan Penderita Jantung

Orang-orang yang telah mengalami serangan jantung sering mengalami

kesulitan untuk kembali bekerja. Mereka lebih memberikan peringatan terhadap

aktivitas tertentu. Khususnya terkait stress atau yang mungkin mempengaruhi

aktivitas sistem saraf simpatik (Taylor, 2006). Sedangkan dampak psikologis

penyakit jantung bagi penderitanya meliputi depresi yakni masalah signifikan

selama rehabilitasi jantung, seperti itu seluruh managemen penyakit jantung

koroner.

Dukungan sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara

keluarga dengan lingkungan sosial. Efek dari dukungan sosial terhadap

kesehatan dan kesejahteraan berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik,

keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan

menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik

dan kesehatan emosi. Selain itu pengaruh positif dari dukungan sosial keluarga

adalah pada penyesuaian terhadap kejadian dalam kehidupan yang penuh

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Dukungan Keluarga Inti 1 ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3143/3/bab 2.pdfdukungan keluarga dibagi menjadi dukungan keluarga internal dan dukungan keluarga

29

dengan stres. Dalam semua tahap, menjadikan keluarga mampu berfungsi

dengan berbagai kepandaian dan akal, sehingga akan meningkatkan kesehatan

dan adaptasi mereka dalam kehidupan (Setiadi, 2008).

Berdasarkan hal tersebut dukungan keluarga mampu menurunkan efek

negatif yang ditimbilkan dari sakit jantung.

C.Pertanyaan Penelitian

Penelitian mengenai dukungan sosial keluarga inti terhadap pasien

penyakit jantung diawali dengan mengajukan pertanyaan penelitian. Menurut

Creswell (dalam Maulida, 2007), pertanyaan penelitian dalam penelitian

kualitatif yakni sebagai berikut:

1.Central Question

Dalam penelitian ini Central Question berbunyi:

Bagaimanakah gambaran dukungan keluarga inti terhadap penderita

penyakit jantung?